8 9 10 Mf 11 Wf 12 4/13 8 14 |
aktu pro
SMOUCET TILE bal
Tujuan dan sasaran
Macam-macam penjadwalan
Perencanaan jadwal proyek
Pengendalian jadwal proyek
aCesteey yt etay
-A badly planned proj ect will take three times longer than expected
A well-planned project only twice as long as expected ~4 Manajemen waktu proye
Waktu adalah salah satu
sumber daya yang bila sudah
berlalu, tidak dapat
dikembalikan atau diulang
lagi. Waktu juga tidak dapat
ditukar maupun disimpan.
Sebagai sumber daya, waktu
adalah unik, karena tidak
sama dengan sumber daya
lain seperti peralatan, uang
dan manusia yang dapat
eigen OER ens ina ears pertain icant dale aereei suey Gaal
dalam mengelola waktu dapat berdampak buruk dan sangat berisiko untuk
proyek tersebut.
Waktu merupakan salah satu tolok ukur utama dari harapan pengguna jasa
(customer expectation), disamping biaya dan mutu.
Berdasarkan sifat proyek yang terbatas waktunya, maka diperlukan manajemen
waktu yang baik. Kurang baiknya penjadwalan dan pengelolaan waktu juga
‘mempengaruhi biaya, kualitas, dan kepuasan pelanggan.
Proses pada manajemen waktu terdiri dari enam kegiatan yang dapat dilihat
pada gambar 4.1.
MANAJEMEN
WAKTU PROYEK
DEFINISI ‘URUTAN ESTIMASI ESTIMASI | | PENGEMBANGAN | | PENGENDALIAN
KEGIATAN KEGITAN | | SUMBER DAYA DURASI TADWAL JADWAL
KEGIATAN
—
‘PROSES PERENCANAAN
ROSES
PENGENDALIAN
Gambar 4.1. Kelompok proses manajemen waktu
4-14-2
4 Manajemen waktu proyek
Keterangan:
1. Definisi kegiatan, yaitu produk akhir proyek yang ditentukan mulai dari
kegiatan terendah (pada WBS) dan didefinisikan secara detail.
2. Urutan kegiatan, yaitu urutan logis untuk setiap kegiatan yang ditentukan
dan didokumentasikan.
3. Estimasi sumber daya pada kegiatan, yaitu persyaratan sumber daya yang
diperlukan untuk suatu kegiatan sesuai dengan urutannya.
4. Estimasi durasi kegiatan, yaitu menentukan durasi untuk tiap kegiatan
5. Pengembangan jadwal, yaitu merupakan suatu proses yang berulang dan
rutin dimana kegiatan yang ada dikembangkan menjadi jadwal
6. Pengendalian jadwal, yaitu proses untuk menjaga agar kemajuan proyek
tetap sesuai dengan jadwal
1. Mengetahui dan memahami langkah-langkah penjabaran dalam manajemen
waktu proyek
2. Mengetahui dan memahami mengembangkan jadwal proyek
3. Mengetahui dan memahami mengidentifikasi jalur kritis (critical path) di
proyek
4. Mengetahui dan memahami mengendalikan jadwal proyek
Dalam suatu proyek Khususnya proyek Konstruksi ada beberapa_macam
penjadwalan, antara lain penjadwalan tenaga kerja (manpower), penjadwalan
alat produksi, penjadwalan personil inti proyek (key personnel) serta
penjadwalan pengadaan untuk peralatan/material yang sifatnya long lead item.
Berikut dapat dilihat contoh macam-macam penjadwalan yang sering digunakan
di proyek konstruksi.4 Manajemen waktu proyek
Tabel 4.1. Contoh jadwal sumberdaya manusia
4-34 Manajemen waktu proyek
‘Tabel 4.3. Contoh jadwal tenaga kerja yang menunjukkan jumlah pekerja per kegiatan
avis uvaay
waaula Vavd
AVIS NOLIS
wZ=
Asvoaud NoLaa
NOILaua
‘DNISSHULS
WOE
YaquID QNVSVd
NoWoaua
‘ONISSIULS
Wsz
YaawID DNVSVA
NoWoaua
‘DNISSTULS
Woz
WaquID DNVSVd
WST
wa awID ONVSVd
NoWoaua
NoLoaua
‘DNISSTULS
14 [9[ 15 |9
WOE waauID
WSZUTCUID
Woz UaauID
WSTUICUID
‘a0wad /A0W
7
viiay ONVand
1aan ISNaUIG
NVaVMONTHSA
6
Laan ISNaUIG
VAWNNVdvd
2
uaaurs NIyavd
Taga
io |2|6
wown
/NVONVAYT
nviven
2 |Pelaksana
3 |Administrasi
8 [Tukang
ay Pekerja
iT
6
[Operator
7 [Mandor
inWatcher| |_|
12 |[Penjaga
[Total
444 Manajemen waktu proyek
Tabel 4.4. Contoh jadwal penggunaan material
Borneo ms, ‘os | oss! 270) Ses | 333 | 3.33
Direksi Keet m3 167] 167 | 1.67
apan Nama Proyek ma a2
Pemasangan Bowplank m3, a
Pagar Provel m3, 230] 250,
Los Kerja dan Gudang m3, 167 |_| 167
[Paku zie | 346 | 025 | tess [033 | a2
Dircksi Reet 4i7]_4a7[ 417
Papan Nama Proyek ig 05
Pemasangan Bowplank Ig aie sie
Pagar Provek kg i000 | i000
Los Kerja dan Gudany ana ay.
Gelomba br 70000 | 136.67 | 36.67 | 36.67
Direksi Keet Tbr 1833] 1833] 1633
Pagar Provek Tbr 100.00 | 100.00
os Kerja dan Gudang br 1e33[ie33| i633
4mm Tbr. 16.67 | 1667 | 16.67
Direksi Keet Tbr aaa] eas] aaa
Los Kerja dan Gudany br s[a33 | 833
PC. Zak 333 | 333 | 3.33
Direksi Reet Zak 167] 167] 1.67
(Thos Keria dan Gudang aaa 367] 167 7
Tabel 4.5. Contoh jadwal penggunaan peralatan
454 Manajemen waktu proyek
Penjadwalan proyek dapat ditampilkan dalam bentuk grafik tentang:
1. Kapan sebuah kegiatan dimulai
2. Kapan sebuah kegiatan diselesaikan
3. Kegiatan-kegiatan penting yang akan terjadi
4. Keterkaitan logis antar kegiatan serta sumber daya yang dibutuhkan
Sebuah penjadwalan yang realistis haruslah didukung dengan perencanaan
sumber daya yang realistis, penerapan kemampuan yang kritis pada saat yang
tepat, Pada gambar 4.3 dapat dilihat proses penjadwalan proyek.
‘Top DOWN
Pengalaman
DefinisiLingkup Pengeabengan Pada proyek
“Produk yang serupa
sLevel WBS Teratas —_Implementasi
/ Ketersediaan
es \ 7. ieee
_-—~ Keseluruhan
Batasan Maser Penida Prsek |
Det eda Kegan
Membtat Beban Sumber Daya
Penjadwalan |) kebutunan suber Daya
Proyek ‘Selain Manusia IH
Ketersediaan
ii Sumber Daya
Detil
Keterkaitan antar—EstimasiDurasi
kkegiatan yang logis, ‘& Sumber Daya |
|
BOTTOM UP Samana
Gambar 4.3. Proses penjadwalan proyek
Berdasarkan gambar 4.3, pada awal proyek, pembuatan master penjadwalan
proyek/master schedule dilakukan dengan cara top down. Proses ini dimulai
dari output yang dihasilkan dari perencanaan lingkup, termasuk didalamnya4 Manajemen waktu proyek
adalah tujuan proyek, batasan_ pr
proyek, lingkup proyek serta strategi eS
pengembangan dan implementasi.
Master —_penjadwalan —_dibuat
berdasarkan item-item _tersebut
bersama dengan —_pengalaman
manajer proyek. Master penjadwalan
ini akan menggambarkan kerangka
umum dari pengembangan jadwal
secara detail.
Master penjadwalan biasanya dibuat
dan tersedia sebelum seluruh aktivitas/kegiatan didefinisikan dan sebelum ada
anggota tim proyek. Oleh karena itu sangat diperlukan review terhadap jadwal
dari anggota tim proyek yang baru. Dengan demikian, adanya kontingensi biaya
dan waktu pada awal perencanaan proyek merupakan hal yang penting untuk
dibuat.
Pembuatan detail penjadwalan dibuat berdasarkan bottom-up yang dimulai dari
WBS dan aktivitas yang dibuat dari definisi lingkup dan definisi aktivitas. Jadwal
tersebut kemudian dikembangkan dengan mengkombinasi estimasi durasi,
keterkaitan antar aktivitas/kegiatan dan ketersediaan sumber daya.
Terkadang, manajer proyek mendapatkan staf yang kurang kompeten dan
minimnya sumber daya lainnya untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Hal ini
membuat proses penjadwalan harus senantiasa diperbarui dan dapat
tersampaikan dengan baik kepada seluruh pihak-pihak yang terkait. Hasil yang
tidak memuaskan dari proses penjadwalan ini dapat mengakibatkan difinisi
lingkup, definisi aktivitas dan estimasi sumber daya harus ditinjau ulang dan
dimodifikasi.
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan penjadwalan secara detil
tergambarkan seperti berikut:
4.4.1, MENDEFINISIKAN KEGIATAN
Proses definisi kegiatan adalah penjabaran WBS menjadi bagian yang durasinya
dapat diestimasi dengan baik. Dengan demikian, setiap paket pekerjaan yang ada
di WBS dideskripsikan kembali secara detail untuk dapat mengestimasi sumber
daya yang dibutuhkan serta waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Kegiatan ini menjadi dasar dalam proses estimasi, penjadwalan, pelaksanaan,
dan pengendalian proyek.4 Manajemen waktu proyek
iii
+ Pemyataan lingkup proyek
+ WBS
+ Prosedur perusahaan, best practices pada knowledge management
=z
+ Dekomposisi
+ Template
* Perencanaan rolling wave
+ Penilaian pakar
ee
* Daftar kegiatan
+ Keterangan kegiatan
* Daftar milestone
+ Perubahan yang terjadi
Gambar 4.4. Proses perencanaan kegiatan
Keterangan:
1. Dekomposisi; merupakan teknik perencanaan yang menjabarkan lingkup
proyek dan produk menjadi komponen yang lebih kecil, sehingga kegiatan
pada proyek dapat didefinisikan menjadi detail yang layak dan mendukung
proses pelaksanaan dan pengendalian proyek. Sebagai contoh: Dari lingkup
proyek pembangunan gedung, dijabarkan menjadi kegiatan persiapan,
kegiatan struktur sampai kegiatan finishing. Kemudian kegiatan persiapan
tersebut dijabarkan lagi, antara lain kegiatan mobilisasi dan demobilisasi,
kegiatan pembersihan, pemasangan bowplank, dil. Demikian seterusnya
penjabaran lingkup dan produk dengan teknik komposisi menjadi
Komponen yang paling kecil yang harus dikerjakan oleh penyedia jasa.
2. Template; merupakan acuan jadwal yang diambil dari proyek sejenis.
Template kegiatan suatu proyek yang serupa juga dapat dimanfaatkan dalam
pendefinisian kegiatan.
3. Perencanaan rolling wave; metode ini dipakai apabila detail suatu pekerjaan
dapat diketahui setelah pekerjaan yang sebelumnya selesai. Metode ini
mengutamakan penjabaran yang lebih detail pada pekerjaan yang lebih4-10
4 Manajemen waktu proyek
dahulu dikerjakan, dimana pekerjaan yang menyusul akan dikembangkan
lebih lanjut pada saat akan dilaksanakan.
Perencanaan rolling wave merupakan salah satu teknik yang dibutuhkan
pada proses pendefinisian kegiatan/aktivitas. Pada teknik ini, perencanaan
detail dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang akan diselesaikan dalam waktu
dekat, sedangkan kegiatan yang masih lama akan direncanakan secara
umum dahulu, Sembari proyek berjalan, dimana saat persyaratan dan
spesifikasinya semakin jelas, barulah dilakukan perencanaan yang lebih
detail terhadap paket kegiatan WBS yang lebih rendah tingkatannya.
Gambar 4.5 merupakan ilustrasi pengembangan/ pendetailan kegiatan
suatu proyek dengan menggunakan teknik rolling wave:
Gambar 4.5. Pengembangan kegiatan proyek dengan
menggunakan teknik rolling wave
Dari gambar 4.5 dapat dilihat proses pendetailan kegiatan yaitu
menjabarkan kegiatan ke tingkatan yang lebih detail/rendah, yang dilakukan
per periode, sesuai dengan progress proyek tersebut.
Teknik ini Khususnya digunakan pada program/ kegiatan yang berdurasi
Jama, dan kurang direkomendasikan untuk proyek berdurasi pendek. Contoh
proyek yang memanfaatkan teknik ini antara lain proyek R&D (riset) dan
pengembangan software (yang mana tujuannya sudah jelas, namun hasilnya
belum fixed), serta proyek konstruksi yang kompleks dan lama. Teknik ini4 Manajemen waktu proyek
biasanya dimanfaatkan oleh para penjadwal yang sudah berpengalaman
dengan proyek jangka panjang.
Pada umumnya, merencanakan kegiatan yang lebih detail untuk bulan-
bulan/tahun-tahun yang akan datang memiliki tingkat kepastian yang lebih
rendah dibanding dengan kegiatan dalam waktu yang dekat. Oleh karena itu,
prinsip perencanaan rolling wave ini dapat dimanfaatkan.
Contoh perencanaan rolling wave:
= Pada proyek dengan
jumlah aktifitas/kegiatan
yang banyak, biasanya
penjadwal menyusun
jadwalsecara. umum
(master schedule) dalam
satuan waktu yang lebih
besar (tahunan/bulanan).
Lalu, jadwal _tersebut
akan dilengkapi dengan
jadwal kegiatan yang
lebih detail per satuan
waktunya (seperti per 3-
bulanan, per 6-bulanan, atau mingguan) . Perencanaan yang lebih detail
ini akan disusun sesuai dengan WBS utama yang ada dan sesuai dengan
progress yang telah berlangsung.
4. Penilaian pakar; merupakan penyusunan jadwal berdasarkan pendapat dan
arahan didapat dari individu atau kelompok yang memiliki pengetahuan
dan keahlian serta pengalaman dalam mengelola proyek sejenis.
4-114 Manajemen waktu proyek:
Tabel 4.6. Contoh output perencanaan kegiatan
no} URAIAN
1_|PEKERJAAN MOBILISASI-DEMOBILISASI DAN UMUM.
1_|Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
2 |Pengukuran
Pembuatan Kantor Sementara + Fasilitas berikut Pembongkaran
Penyediaan Air Kerja dan Penerangan
[Pembuatan Pagar Proyek Berikut Pembongkarannya
|__ IPekeriaan Pembersihan dan Angkutan
11 |PEKERJAAN DERMAGA.
Pekerjazn Tiang Pancang.
Pengadaan Tiang Pancang Baja Dia. 600 mm tebal 100 mm
Baja Dia. 609.6 mm tebal 14 mm
Pengangkatan Tiang Pancang ke Tongkang
[Pemancangan Tiang Beton (Tegak)
[Pemancangan Tiang Baa (Miring)
Penyambungan Tiang Pancang Beton
[Penyambungan Tiang Pancang Baja
[Pemotongan Kepala Tiang Pancang Beton
[Pemotongan Kepala Tiang Pancang Baja _-
10 [Pile Driving Analyser (PDA)
11 [Beton Pengisi Ujung Tiang Pancang Beton
12 [Beton Pengisi Ujung Tiang Pancang Baja
13 [Beton Selimut Tiang Panjang Baja
A
1
2
3
4
5
A Jo
Jo |=
4.4.2, IDENTIFIKASI MILESTONE
Milestone adalah menunjukkan peristiwa-peristiwa utama dari suatu proyek dan
menetapkan waktu awal atau penyelesaian dari suatu kegiatan. Waktu dari
peristiwa-peristiwa utama biasanya disebut sebagai tanggal-tanggal utama (key
dates) atau pencapaian peristiwa penting. Tanggal-tanggal/waktu utama yang
seringkali disebut sebagai key date, antara lain:
1. Perancangan/desain selesai
2. Penentuan kontraktor utama
3. Pengadaan peralatan utama
4. Manufakturing peralatan utama
Instalasi selesai
4-124 Manajemen waktu proyek
6. Pengujian (commissioning)
7. Periode pemeliharaan
z
g
E
i
foo
| a ha [eT The [ne TTT Tc 25 Ts [0 TTD
‘PENEANCENAN DERI mist
PERERAAN OBLISS-DEVOBLISISDANL TS2és3
Midorianedicotkn =i
Papi Bish
alfophos tis) ty
ee)
ieigintem =| os
heriuoa ehgikecg = len Tul
Aahaahpreokiicraigs Gin
Higatesieiugen = Gi
aia ts
ppb tis te
Gambar 4.6. Contoh identifikasi milestone
Dari gambar 4.6 dapat dilihat contoh identifikasi milestone untuk proyek
bangunan gedung yang dapat dilihat untuk kegiatan yang mempunyai durasi 0
hari, yaitu: As built drawing milestone, laporan dan dokumentasi pek. Persiapan;
uji kuat beton.
4.4.3. URUTANKEGIATAN
Secara umum, dapat dikatakan pengurutan kegiatan berarti_menjelaskan
bagaimana langlah atau urutan tiap kegiatan sehingga dapat tercapainya tujuan
dan sasaran proyek.
Terdapat dua keterkaitan dasar yang harus diperhatikan pada saat membuat
urutan kegiatan proyek, yaitu: predecessor (kegiatan yang mendahului) dan
successor (kegiatan yang mengikuti). Contoh urutan kegiatan dapat dilihat pada
gambar 4.7.
4-134 Manajemen waktu proyek
PREDECESSOR |
—S
ea DEPENDENT
KEGIATAN B I
‘SUCCESSOR
Ly KEGIATANC |
Gambar 4.7. Contoh urutan kegi:
‘Ada beberapa tipe keterkaitan yang digunakan dalam menyusun jadwal, yaitu:
1. Finish-to-Start (FS): Ketergantungan yang paling sering digunakan dalam
pembuatan jadwal. Dalam FS kegiatan sebelumnya harus sudah selesai
sebelum kegiatan berikutnya dapat dimulai.
PREDECESSOR
KEGIATAN A 1, SUCCESSOR
KEGIATAN B
2. Start-to-Start (SS): Hubungan ini adalah hubungan ketergantungan yang
kurang lazim. Dalam hubungan SS ini, kegiatan sebelumnya harus dimulai
sebelum kegiatan sesudahnya dapat dimulai. Hubungan ini sering kali
diinterpretasikan dengan salah, yaitu kedua kegiatan tersebut dilakukan
pada saat yang sama. Walaupun terkadang kegiatan tersebut dilakukan pada
saat bersamaan, namun pada kenyataanya tidak selalu demikian.
|
KEGIATANA | PREDECESSOR
*eeEGUTAN Bada) succEssOR
3. Finish-to-Finish (FF); Hubungan ini juga merupakan hubungan
ketergantungan yang juga kurang lazim. Hubungan ini sering kali secara
keliru diinterpretasikan bahwa kedua kegiatan akan selesai pada saat yang
sama, tapi seperti SS, kenyataannya tidaklah demikian, arti hubungan
4-144 Manajemen waktu proyek
kegiatan ini adalah bahwa kegiatan sebelumnya harus selesai sebelum
kegiatan selanjutnya bisa selesai.
KEGIATAN A PREDECESSOR
KEGIATAN B
SUCCESSOR
4. Start-to-Finish (SF): kegiatan sebelumnya harus dimulai sebelum tugas
sesudahnya dapat selesai. Hubungan yang sangat tidak lazim. Hubungan ini
hanya akan benar-benar masuk akal jika ada penundaan,
SUCCESSOR
PREDECESSOR [— __ KEGIATAN B
KEGIATAN A —
5. Lag adalah suatu modifikasi dari hubungan logik yang mengatur waktu
tunda (delay) pada tugas/kegiatan berikutnya. Misalnya: FS dengan lag 10
hari, maka Kegiatan B tidak boleh mulai sampai 10 hari sejak Kegiatan A
selesai.
Aktifitas dengan POSITIVE
PREDECESSOR ‘TIME GAP (LAG)
KEGIATAN A DEPENDENT
KEGIATAN B
6. Lead adalah modifikasi dari hubungan logik yang mengijinkan percepatan
dari tugas/kegiatan berikutnya. Lead adalah kebalikan dari Lag. Misalnya:
FS (Finish to Start) dengan lead 10 hari, maka Kegiatan B dapat mulai 10
hari sebelum Kegiatan A selesai.
PREDECESSOR
KEGIATAN A n
DEPENDENT Aktifitas dengan NEGATIVE
TIME GAP (LEAD)
Ly» — KEGIATANB
4-154 Manajemen waktu proyek:
Sedangkan proses secara umum dalam menyusun urutan kegiatan dapat dilihat
pada gambar 4.8, yang terdiri dari input apa saja yang dibutuhkan, alat dan
teknik apa saja yang bisa digunakan serta output yang dihasilkan.
+ Pernyataan lingkup proyck
* Daftar kegiatan
+ Keterangan kegiatan
* Daftar milestone
* Perubahan yang disetujui
* Diagram Batang atau Bar Chart/Gantt Chart
+Linear Schedulling Method
+Network Planning (NWP)
+ Urutan kegiatan dalam bentuk jaringan / network diagram
+ Pembaharuan terhadap daftar kegiatan dan keterangan kegiatan
+ Perubahan yang terjadi
Gambar 4.8. Proses penyusunan urutan kegiatan
Keterangan:
1. Diagram Batang atau Bar Chart/Gantt Chart
Diagram berskala waktu yang menunjukkan waktu yang dijadwalkan
bagi berbegai kegiatan. Durasi dari kegiatan-kegiatan tersebut bisanya
diperlihatkan secara horisontal dengan skala waktu tertentu. Contoh
Gantt Chart diberikan dalam gambar 4.9.
Gantt Chart sering digunakan karena mudah dibaca. Oleh karena itu
diagram batang menjadi alat komunikasi yang sangat baik. Tetapi
diagram batang memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
a, Tidak memperlihatkan ketergantungan antar kegiatan
b. Teknik ini tidak membantu dalam mempersiapkan dan menganalisis
data yang dipresentasikan4 Manajemen waktu proyek:
c. Dampak perubahan terhadap proyek tidak terlihat dengan jelas.
Diagram batang biasanya cukup memadai untuk proyek-proyek berskala
kecil. Pada proyek-proyek yang lebih besar dan rumit, diagram batang
digunakan hanya untuk mempresentasikan laporan. Dalam hal ini
diagram batang bisanya dibuat berdasarkan jaringan metode lintasan
Gambar 4.9. Contoh bar chart/gantt chart
2. Lineat Schedulling Method (LSM)
i
Biasanya digunakan untuk
proyek-proyek yang
mempunyai kegiatan-
kegiatan yang _ berulang,
misalnya: proyek jalan,
proyek konstruksi bangunan
tinggi dengan lantai tipikal,
runway lapangan terbang,
pemasangan pipa, fabrikasi/
recasting, terowongan, dan
lain sebagainya.
kritis yang rumit.
ye anne Tome a
Po 9 0 ea a af a | at |g
‘+ PEMBAIGU DERG Bs
| 141 PEXERJAM WOBILISASL-DEWOBILISASI DAN UM 252 days
[3] 1 Mba de Denes Pelt Hays
[7] 112 Fepdore Bing
ry ii) al Fagan tia
le] 1.14 Pebuaan Kar Semenare Faso oat aye
TI iit year eee Len
+ | {18 Ker Semen Ar kegs Bergan O days
v| 111 PankatonPoe Pyle Pennies dys
[a] {18 PajpanFenbwan dan tan Gays
1] 118 Paar Oday
2 LAM) Lmgen Ge tia
4-174-18
4 Manajemen waktu proyek
Pada metode penjadwalan, kegiatan/aktivitas individual digambarkan secara
terpisah sehingga menghasilkan suatu ragam garis horizontal, selain itu pada
metode ini keterkaitan dan hubungan antar kegiatan tidak terlihat, akan
tetapi merupakan metode terbaik untuk mengevaluasi kemajuan/progress
proyek.
Keuntungan yang sangat signifikan dari linear scheduling method ini yaitu
kemudahan dan kesedethanaannya dalam menjelaskan jadwal kerja yang
detail. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk menghitung interval atau
buffer suatu kegiatan dan dapat dilakukan alokasi sumber daya yang tepat
dengan memperhatikan garis progress suatu kegiatan.
Sedangkan kekurangan dari metode ini antara lain:
a. Penjadwalan linear tidak efektif ketika aktifitas proyek tidak mengikuti
satu sama lain dalam urutan yang sama atau berulang (kegiatan
repetitif) pada setiap lokasi.
b, Kemampuan tingkat produksi terbatas
c. Sulit untuk digunakan dalam skala proyek yang besar dan kompleks.
Pada gambar 4.10 dapat dilihat contoh penjadwalan dengan menggunakan
metode ini. Sumbu horizontal (sumbu X) merupakan skala waktu sedangkan
sumbu vertikal (sumbu Y) menjelaskan tentang lokasi atau panjang/jarak
dari suatu proyek. Aktivitas individual digambarkan secara terpisah sehingga
menghasilkan suatu ragam garis diagonal (yang digambarkan dengan garis
tebal), sedangkan sope/kemiringan dari garis diagonal (garis putus-putus)
meggambarkan aktivitas dengan tingkatan/rate dari progres pada seluruh
lokasi proyek
‘TRANSFERS
PENGATURANWAKTU
Gambar 4.10. Contoh penjadwalan dengan metode LSM4 Manajemen waktu proyek
3. Network Planning
Network Planning juga dikenal dengan Critical Path Method (CPM) adalah
teknik yang dikembangkan secara bersama oleh Du Pont dan Univac pada
tahun 1957 untuk merencanakan konstruksi dan pemeliharaan sebuah
pabrik kimia yang rumit.
[Lintasan kritis adalah urutan kegiatan yang memiliki lintasan terpanjang dalam
jsebuah proyek. Lintasan kritis mencerminkan waktu penyelesaian tercepat dari
sebuah kegiatan. Lintasan kritis harus diperhatikan Karena jika salah satu
lkegiatan yang ada di lintasan kritis mengalami keterlambatan, maka waktu
keseluruhan proyek akan terlambat.
-A project without a critical path is like a ship without a rudder-
Sebuah jaringan CPM (Critical Path Method) dapat dipresentasikan dalam
bentuk:
a, Diagram panah (Activity on Arrow/AOA)
Metode diagram panah; disebut juga dengan metode kegiatan pada
panah (Activity on Arrow/AQA), dimana panah merepresentasikan
kegiatan dan nodal merepresentasikan ketergantungan. Bentuk
ketergantungan yang dipakai hanyalah jenis finish to start, dan
membutuhkan kegiatan dummy (kegiatan semu = yang memiliki durasi
6) untuk mendukung hubungan logis pada jaringan.
Kegiatan-kegiatan proyek dihubungkan dalam urutan yang logis, seperti
terlihat dalam gambar 4.11. Kegiatan-kegiatan A, B dan D saling
berurutan, sedangkan kegiatan C dapat dilakukan bersamaan dengan
kegiatan B. Kegiatan semu (dummy) adalah suatu logika hubungan yang
tidak memiliki durasi atau sumberdaya. Kegiatan semu (dummy) yang
diperlihatkan pada gambar 4.11 menunjukkan bahwa kegiatan C harus
diselesaikan sebelum kegiatan D dapat dimulai.
4-194-20
4 Manajemen waktu proyer
Gambar 4.11. Diagram panah - AOA.
b. Diagram Precedence (PDM/Activity on Node)
ic
Informasi kegiatan dipresentasikan dalam kotak dengan hubungan
antara kegiatan ditunjukkan oleh garis penghubung, biasanya dimulai
dengan kegiatan yang paling kiri, diperlihatkan pada gambar 4.12.
—+ Garis Penghubung
DD kegiatan
Gambar 4.12. Diagram precedence
‘Teknik penjadwalan PERT
Dikembangkan untuk program senjata Polaris diakhir tahun 50-an.
Teknik ini didasarkan pada perkiraan dari durasi kegiatan. Durasi
tersebut digabungkan kedalam diagram jaringan. Teknik ini tidak
digunakan secara luas dalam industri konstruksi, dan biasaya digunakan
pada proyek-proyek dimana durasi kegiatan-kegiatan didalamnya sulit
ditentukan (biasanya pada proyek yang belum pernah ada sebelumnya)
Tetapi teknik ini merupakan teknik yang sesuai dalam situasi dimana4 Manajemen waktu proyelr
—————————————e
perkiraan waktu yang memadai tidak tersedia. Contoh diagram PERT
adalah seperti pada gambar 4.13
Karakteristik PERT, antara lain:
1, Menggunakan metode diagram jaringan yang sama dengan CPM
2. Merupakan pendekatan Probabilistik
3. Mengasumsikan sebaran probabilitas durasi sebagai distribusi
normal
4. Menggunakan three-point estimate untuk menentukan durasi yang
digunakan, yaitu:
— Optimistic duration, diestimasi dengan asumsi semua berjalan
lancer (high productivity)
— Pessimistic duration, diestimasi dengan asumsi semua berjalan
lambat (low productivity), tetapi masih dalam kewajaran
— Most likely duration, diestimasi dengan mempertimbangkan
kondisi yang paling mungkin terjadi
5. Lebih menitik-beratkan pada event daripada aktifitas
4-21JIA uresBerp youoy “Er-b sequreg
S6/08/M
shops
huang
oye nfomaur wenfmasiag
Sefet/eua Sé/TZ/EDEM, MUL 65/LT/2 PAM
shepe
8 Sheps 5
uawafeueyy
51513 eMeA HENICAN emmy amnyeutiy eMUaHY
S6/eT/aML66/TE)
‘hep oF
fea 6/52/e ML
steps
Se/LT/E em se/sT/eam,—66/tT/e
® shep z
Sheps
‘vawefeueyy ymaun
uctodey ueydeyssoduioyy
Suns warsts spyeuy spyeury wedersiog
se/ocfema — 66/zt/e ms
hep 9
weqmngey weyuuouayy she z
eyereisiag fag
yjafoud nym UaWe!OUDW4 Manajemen waktu proyele
———
4.4.4, ESTIMASI KEBUTUHAN SUMBER DAYA TIAP KEGIATAN
Proses ini merupakan langkah untuk menentukan siapa yang akan melakukan
kegiatan-kegiatan tersebut. Jenis sumber dayanya antara lain manusia, uang,
fasilitas dan peralatan. Proses penentuan kebutuhan sumber daya tiap kegiatan
dapat dilihat pada gambar 4.14.
—i—
+ Faktor lingkungan & proses perusahaan
+ Daftar kegiatan
+ Keterangan kegiatan
+ Ketersediaan sumber daya
ALAT & TEKNIK
+ Penilaian pakar
+ Analisa alternatif
+ Estimasi bottom-up
+ Persyaratan/ kebutuban sumber dajya
* Resource breakdown structure
+ Kalendar sumber daya
+ Keterangan kegiatan yang diperbaharui
+ Perubahan yang terjadi
Gambar 4.14. Proses penentuan kebutuhan sumberdaya tiap kegiatan
Keterangan:
1. Analisa alternatif; teknik ini mereview persyaratan sumber daya yang ada, dan
mendefinisikan alternatif yang dapat dibuat untuk tidak tiap persyaratan
tersebut
2. Estimasi bottom-up; setiap kegiatan dijabarkan sumber dayanya mulai dari
kegiatan yang sedethana (level bawah WBS) hingga kompleks.
3. Resource breakdown structure; struktur hirarki sumber daya sesuai dengan
kategori dan jenisnya
4-234-24
4 Manajemen waktu proyelr
4. Kalendar sumber daya; mencatat kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
selama proyek, termasuk pada hari kerja dan libur
4.4.5. ESTIMASI DURASI KEGIATAN
Durasi kegiatan adalah kombinasi antara jumlah jam kerja dengan kemampuan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan dan jumlah serta kemampuan
sumber daya manusia untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. Jika jumlah sumber
daya manusia digandakan pada sebuah kegiatan, maka waktu kegiatan tersebut
tidak dapat langsung menjadi setengahnya.
Pada saat mengestimasi durasi kegiatan, haruslah memperhatikan kondisi riil di
lapangan. Pembuat jadwal juga harus menghitung adanya SDM yang absen,
mengikuti rapat, diskusi dan interaksi antar staf. Tidak ada pekerja yang memiliki
produktivitas 100% dalam satu hari kerja. Sehingga jika jadwal sebuah kegiatan
diasumsikan 100% produktif maka jadwal tersebut dapat dipastikan terlambat.
Adapun proses penentuan durasi kegiatan dapat dilihat pada gambar 4.15.
aii icine)
Faktor lingkungan & proses perusahaan
Pernyataan lingkup proyek
Daftar kegiatan
Keterangan kegiatan
Kebutuhan sumber daya pada tiap kegiatan
Kalendar sumber daya
- aiaiatiiienisiimnamimicaid
Penilaian pakar
Estimasi analogi
+ Estimasi parametrik
Estimasi tiga titik
Analiss cadangan
+ Estimasi durasi kegiatan
+ Keterangan kegiatan yang diperbaharui
Gambar 4.15. Proses penentuan durasi tiap kegiatan4 Manajemen waktu proyek
itu menggunakan durasi kegiatan yang serupa dari proyek
yang serupa. Teknik ini digunakan bila informasi tentang proyek tersebut
masih minim.
2. Estimasi_parametrik; yaitu mengkuantifikasikan durasi kegiatan dengan
memakai asumsi (yang linear) untuk menghubungkan jumlah pekerjaan
dengan tingkat produktifitas sumber daya. Metode ini memperhatikan
kapasitas produksi sumber dayanya, sehingga durasinya dapat diestimasi.
3. Estimasi tiga titik (three point estimate); yaitu penentuan durasi kegiatan
berdasarkan 3 (tiga) kondisi, yakni: durasi yang optimis, durasi yang pesimis,
dan durasi yang kemungkinan besar terjadi (most likely). Ketiga estimasi
durasi ini akan dirata-ratakan dengan pendekatan distribusi normal (secara
statistik)
4. Analisa cadangan (reserve analysis); yaitu menekankan pada risiko yang dapat
terjadi pada kegiatan sehingga menentukan waktu cadang untuk pekerjaan
tersebut.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengestimasi waktu proyek, yal
1, Bebas terhadap waktu pelaksanaan kegiatan sebelum dan sesudahnya (Mengecor
beton jangan dikaitkan dengan keterlambatan pengadaan semen).
2. Sumber daya tidak terbatas, dalam ukuran normal efisiensi_ memungkinkan
pelaksanaan paralel, belakangan direvaluasi.
Gunakan hari kerja normal, tidak lembur dan tidak ada usaha tambahan lainnya.
Bebas terhadap pertimbangan mencapai target.
Masukkan unsur waktu berkaitan dengan ijin resmi (IMB dil)
Masukkan unsur waktu berkaitan dengan iklim (yang umumnya sudah bisa
diprediksi) seperti pekerjaan tanah dilapangan terbuka di musim hujan,
7.__ Tidak memasukkan hal-hal tidak terduga seperti, pemogokan, gempa bumi dll,
aa aw
4.4.6, PENYUSUNAN JADWAL,
Adalah proses yang mengembangkan kegiatan (yang sudah memiliki durasi dan
urutan keterkaitan) ke dalam bentuk jadwal. Jadwal proyek ini akan berdasarkan
pada kalendar riil, Proses penyusunan jadwal dapat dilihat pada gambar 4.17.
Penyusunan/pengembangan jadwal berarti menentukan waktu awal dan akhir
kegiatan proyek. Jika penentuan ini tidak realistis maka proyek tidak akan dapat
diselesaikan tepat waktu. Penentuan waktu ini dipengaruhi ole!
1, Ketergantungan kegiatan yang didapatkan pada urutan kegiatan
2. Estimasi sumber daya dan durasi
4-254 Manajemen waktu proyek
3. Sumber daya yang tersedia
4. Pengalaman manajer proyek dan anggota tim pada proyek sebelumnya
Adanya kontingensi untuk hal-hal yang tidak diketahui dan untuk manajemen
risiko
xia | ————__—_
+Faktor lingkungan & proses perusahaan sesuai prosedur
+ Pernyataan lingkup proyek
* Daftar kegiatan
+ Keterangan kegiatan
+ Network diagram proyek
+ Kebutuhan sumber daya tiap kegiatan
+ Kalendar sumber daya
+ Estimasi durasi kegiatan
ALAT & TEKNIK _————_——
*+ Metode lintasan kritis
+ Percepatan jadwal
+ Perataan sumber daya
+ Aplikasi softmare penjadwalan
+ Jadwal proyek
+ Baseline jadwal
+ Pembaharuan kebutuhan sumber daya, keterangan kegiatan, kalendar
proyek, dan perubahannya
Gambar 4.16. Proses penyusunan jadwal proyek
Keterangan:
1. Percepatan jadwal; yaitu upaya untuk mempercepat waktu pelaksanaan
kegiatan tanpa mengurangi lingkup. Dilakukan bila ada kepentingan mendesak
pada proyek
2. Perataan sumber daya (resource leveling); yaitu upaya untuk meratakan
jumlah dan alokasi sumber daya pada proyek. Metode ini perlu memperhatikan
4-264 Manajemen waktu proyek:
oo
ketersediaan sumber dayanya serta keterkaitan antar satu Kegiatan dengan
yang lain.
ikasi i yaitu software penjadwalan seperti Microsoft
Project dan Primavera menjadi alat bantu untuk mengembangkan jadwal
proyek. Dimulai dari memberi input tentang daftar kegiatan dan
keterangannya, urutan kegiatan, kebutuhan sumber daya dan durasinya, maka
software ini akan memberikan output berupa network diagram yang dapat di-
update setiap waktu. Penggunaan software ini dapat menciptakan efisiensi
waktu dalam tahap perencanaan maupun pengendalian proyek.
Tipe penjadwalan tergantung pada komp! yek. Untuk proyek yang
besar dapat digunakan diagram PERT atau diagram jaringan.
Contoh pengembangan jadwal proyek dengan tampilan diagram batang dapat
dilihat pada gambar 4.17 sedangkan dengan tampilan kalender (calendar view)
dapat dilihat pada gambar 4.18.
1 PEBAIG)N DERUAGA
1] 1.4 PEKERJAAN MOBILISAS-DEMOBILISASI DAN UWI 252 days.
[3] 11) bass dn Demag Petr anys
[tite Bing
: ii) Hal Page dian
t 4 Pon Kane Sara Fass tra| y
qi LE PRRSSR8 AP Kap age Panag ala!
NE Ket Sreia AH Peer days
11 Pnkatn Pape Ppl Eel Panterglaar ays
a
11d Pape Pigek ley
NC La Ge Uiay
Gambar 4.17. Contoh jadwal lengkap dengan tampilan diagram
batang
4-27aupuayey ueydurey uesuop deySus] pempef yorusg “grb sequieg4 Manajemen waktu proyek
4.4.7. PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK DALAM PENYUSUNAN JADWAL.
Berbagai macam program komputer yang dapat membantu dalam penjadwalan
telah tersedia, mulai dari yang mahal dengan kemampuan tinggi seperti Artemis,
Primavera, Panoraman, Hornet dan Xpert hingga yang relatif murah dengan
kemampuan terbatas seperti Keyplan, Time Manager, MS. Project, Project Outlook
dan Harvard PM.
Kemampuan yang ditawarkan oleh software-software tersebut pada umumnya
meliputi aspek-aspek sbb:
i
-
Perencanaan, pelacakan dan monitoring, baik yang menyangkut kegiatan,
sumber daya maupun biaya.
Pelaporan, yang menghasilkan antara lain :
a. Laporan Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS) yang merupakan
rencana pembiayaan pekerjaan atau paket pekerjaan yang telah
dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam suatu periode pelaksanaan proyek.
b. Laporan Budgeted Cost of Work Performed (BCWP), yaitu penyelesaian
pekerjaan atau paket pekerjaan yang dihitung menurut standar volume dan
standar harga satuan.
¢. Laporan biaya aktual dan rencana
4. Laporan enalisis nilai hasil
e. Laporan indeks kinerja jadwal dan biaya
f. Laporan cashflow
g. Laporan enalisis lintasan kritis
h. Laporan change-order, dll.
Perumusen kalender proyek
Analisis what-if
k, Analisis multi-project, dll.
Pemanfaatan software atau sistim informasi dan teknologi pada penjadwalan (time
schedule) sudah menjadi kebutuhan dalam manajemen proyek karena:
da
Dalam perencanaan dan penjadwalan proyek hanya melibatkan perhitungan-
perhitungan dan tampilan grafis.
Banyaknya perubahan-perubahan dalam pelaksanaan proyek, sehingga
memerlukan banyak kegiatan updating data.
4-294-30
4 Manajemen waktu proyek
3. Kemampuan komputer yang cepat, cermat, konsisten, dan tidak mengenal lelah
dalam perhitungan-perhitungan.
4. Kemampuan mengolah dan menampilkan informasi dalam bentuk grafis.
5. Semakin murahnya harga software maupun hardware computer, dan
Pemakaian semakin muda (user-friendly).
Namun perlu diingat bahwa proses utama dalam perencanaan dan penjadwalan
proyek tetap dikerjakan oleh manusia, bukan oleh komputer. Komputer hanya
membantu dalam hal penyortiran, penyimpanan, perhitungan matematis,
matching data serta berbagai bentuk penyajian informasi baik dalam bentuk
tekstual, tabelaris, maupun grafis. Komputer tidak atau kurang dapat memberikan
pertimbangan intelektual maupun pemikiran kreatif yang sangat diperlukan
terutama dalam peayusunan rencana dan jadwal pelaksanaan proyek konstruksi
yang unik dan komplek.
Berikut akan dijabarkan mengenai perangkat lunak yang sering digunakan dalam
penyusunan jadwal proyek, yaitu Microsfot Project dan Primavera
1, PRIMAVERA PROJECT PLANNER (P3) |
Primavera merupakan salah satu dari Project Management Software yang
mempunyai kemampuan untuk merencanakan dan mengendalikan proyek
dengan mudah,
Beberapa kelebihan yang dimiliki Primavera dibandingkan project
management software yang lain, yaitu :
a, Membantu dalam membangun network proyek secara cepat dan dengan
tampilan grafis yang baik.
b. Memberiken pilihan kepada pengguna untukmenentukan sendiri tipe
kegiatan yang diinginkan.
¢. Memberikan kemudahan dalam mengorganisir dan menstrukturisasikan
data proyek.
d. Menyederhanakan pendistribusian sumber daya dan biaya proyek.
fe. Memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memilih batasan-batasan
kegiatan yang diinginkan. Primavera menyediakan 10 tipe batasan
kegiatan, antara lain early start, early finish, dan lain-lain, Primavera juga
memberiken kemudahan untuk melakukan penjadwalan proyek yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna tanpa merubah tujuan awal.4 Manajemen waktu proyek
se EE
f Menyederhanakan proses updating (pembaharuan) proyek.
g. Membantu pengguna untuk melakukan proses updating dari luar lokasi
proyek.
h, Menampilkan dan menjabarkan informasi proyek dengan grafik-grafik
berupa PERT atau Bar Chart.
i, Memberikan langkah-langkah penyelesain yang tepat dan benar. Selain itu
Primavera selalu memberikan pilihan-pilihan yang baik jika dibutuhkan
pengguna untuk proses pengambilan keputusan.
j. _Memberikan kemudahan dalam menangani proyek-proyek berskala besar.
Setiap proyek mempunyai dua langkah penting yaitu perencanaan dan
pengendalian. Primavera memainkan peranan ini dengan membantu
pengguna dalam hal :
a. Perencanaan
+ Menetapkan sasaran proyek
+ Mengidentifikasi struktur pemecahan pekerjaan (WBS)
+ Menetapkan waktu proyek
+ Menetapkan organisasi proyek dan penanggung jawabnya
+ Menetapkan sumber daya proyek dan penyediaannya
+ Menetapkan jadwal dan biaya standar
b. Pengendalian
‘+ Menganalisa kemajuan dan biaya proyek
+ Membandingkan kemajuan dan biaya proyek dengan standar yang
telah ditetapkan
‘+ Melakukan proyeksi, analisa dan saran perbaikan
Primavera dapat dikombinasikan dengan program lain untuk mencapai tujuan
yang diinginkan pengguna dan sesuai dengan perspektif perusahaan,
Beberapa kombinasi program Primavera dengan program lain yang ada saat
ini, yaitu :
4-314-32
4 Manajemen waktu proyer
Primavera - Sure Trak Project Manager untuk memasukkan proyek-
proyek berskala kecil atau anggota proyek ke dalam jadwal proyek.
Monte Carlo - Primavera dilakukan untuk menganalisa risiko-risiko yang
mungkin terjadi yang berkaitan dengan aspek-aspek proyek.
Webster - Primavera untuk menetapkan jam kerja sumber daya manusia
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dan melakukan rotasi
pekerja sehingga diperoleh durasi masing-masing dan biaya aktual yang
akan dimasukkan ke dalam program Primavera.
Output dari Primavera, jika dikombinasikan dengan software komunikasi
dan database akses seperti email dan SQL dapat memberikan informasi
yang dibutahkan pengguna dimanapun berada.
Beberapa contoh tampilan dari software Primavera dapat dilihat pada
gambar 4.19 s.d. gambar 4.21.4 Manajemen waktu proyel
Gambar 4.19. Tampilan bar chart pada software primavera
4-33vasauunad aupmyfos uped Lydd Weaseyp uedurey,-oz-y zequey
yefoid nyyOm UaUIeIOUDWvaoavurpid aupaysos ped edupsoquins yyead ueyduey, “1z*Y equiey
an “SeoRre WA Sem HG AA aD ‘erp ED ome
yefoid nyyom uawe|eUDWy4-36
4 Manajemen waktu proye
SS
2, MICROSOFT PROJECT (MS PROJECT)
Microsoft Project adalah program aplikasi komputer yang digunakan untuk
mengelola proyek konstruksi. Microsoft project merupakan program computer
yang user friendly, dimana sangat mudah mengoperasikannya sepertinya
layaknya mengoperasikan Microsoft excel, mudah tukar menukar data dengan
program MS. Office yang lain. Program ini merupakan gabungan antara
spreadsheet penampilan grafik serta database sehingga bagi yang susah akrab
dengan program-program sejenis itu tidak mengalami kesulitan untuk
mempelajarinya.
Biasanya Microsoft Project digunakan untuk mengelola proyek yang tingkat
kompleksitasnya relative kecil, dan Primavera untuk Capital Project yang
perlu integrasi data dan report terpadu, sehingga dapat meminimalisasikan
faktor kesalahan manusia,
Secara garis besar MS. Project merupakan software yang dapat
‘mempermudah pengguna atau manajer proyek untuk:
a. Membuat rencana kerja agar pelaksanaan proyek dapat berlangsung sesuai
jadwal.
b. Memahami pengaruh kemungkinan perubahan-perubahan proyek yang
terjadi, yang dapat berpengaruh dalam mengelola pekerja, penjadwalan
dan keuangan. :
¢. Menyatukan usaha melalui komunikasi dan pelaporan informasi proyek.
Berikut akan ditampilkan contoh penggunaan MS. Project dalam
merencanakan/menyusun jadwal proyek. Langkah-langkah penyusunan
jadwal yang baik dengan menggunakan MS. Project adalah mengacu kepada
standar yang ada, seperti PMBOK. Tampilan jadwal yang dihasilkan oleh MS.
Project berupa Gantt Chart dan Network Diagram (lihat gambar 4.22 dan
gambar 4.24).Te DIO6I8
Te D6
Te D6
56008
i 2/6008
2/808
i 268008
st 76/08
Wes 24/6/08
‘Ta 2/0708
Toe 3008
03/071
i
A2days FH 18/00/09 Fr 09/10/09
‘Gambar 4.22. Tampilan bar chart dengan MS. Project
4-374 Manajemen waktu proyek
‘enyediaan Air Kerja dan Pene
‘Sat 2707/0907
Frish 13/07/10 Dw 252 dys
Res
Gambar 4.23. Tampilan network diagram dengan MS. Project4 Manajemen waktu proyek
a
MS. Project juga bisa melakukan analisa PERT untuk menghadapi
ketidakpastian. Sebagai manajer proyek, terkadang tidak dapat menetapkan
waktu dengan pasti, atau dengan kata lain, hanya memperkirakan durasi
masing-masing kegiatan, Metode PERT (Program Evaluation Review
Technique) memungkinakan untuk menggunakan tiga perkiraan durasi waktu
setiap kegiatan, yaitu: waktu optimistik, waktu pesimistik, dan waktu
paling mungkin yang diharapkan. Contoh tampilan PERT di MS. Project
dapat dilihat pada tabel 4.7.
‘Tabel 4.7. Tampilan analisa PERT dengan MS. Project
1D
2]
3
Task Name [_Duratior| Optimistic! Expected] Pessimist
/PROYEK BANGUNAN GEDUNG 86,33 86d 86d 88 d|
PEKERJAAN PERSIAPAN 10,33 10d 10d 124|
Pembersihan Lokasi 2de 1d 1d 3 de
Shop Drawing & As Built Dra Te 6 de 7de 9 de
As Built Drawing Milestone Ode Ode Ode Ode
Dokumentasi Tde Ode Ode Ode
Keamanan Proyek 7de Ode Ode Ode
Pagar dan Pintu Proyek 1d Ode Ode Ode
Papan Nama Proyek 1d Ode Ode Ode
Pengukuran dan Pemasangal 2de Ode Ode Ode
Jaring Pengaman dan Sacaffo 1d Ode Ode Ode
Kantor Direksi Keet dan Kon Sde Ode Ode Ode
Gudang material 2de Ode Ode Ode
Barak pekerja 3de Ode Ode Ode
MCK & mushola 2de Ode Ode Ode
Listrik & Air Kerja 1d Ode Ode Oded
Telephone 1d Ode Ode Ode
Jalan Kerja 1d Ode Ode Ode
Laporan & Dokumentasi Pek Ode Ode Ode Ode
PEKERJAAN SIPIL 76d 76d 76d 76 d|
Pekerjaan tanah & pasir 2de Od Ode Odd
Pekerjaan pondasi Te 7de 7d 7 de
PEKERJAAN STRUKTUR LA 19d 19d 19d 19d)
PEKERJAAN STRUKTUR LA 33d 33d 33d 33d)
MS. Project juga dapat menampilkan prosentease pekerjaan yang telah selesai
(% work complete) yang berfungsi sebagai alat pengendali. Tampilan Gantt
Chart untuk progress pekerjaan dapat dilihat pada gambar 4.24, dimana
dapat dilihat bahwa batang berwarna merah muda menunjukkan prosentase
57) Pekerjaan atap 12d i2zd 12d 124)
4:394-40
4 Manajemen waktu proye:
pekerjaan yang telah selah selesai, sedangkan batang yang berwarna polos
menunjukkan prosentase pekerjaan yang belum selesai.
Task Name
‘PEKEROMAN PERSUPAN
Ferber Lae
‘Sep Drag BR Daring
‘i Bat rag ition
Dauretes
Nerem Fo
age Ge Pets ro
Papen Na Foye
a
Fein cen Pree foun
doing Pen dn Sct
Kate Dea Hat Gn eb
g¥ae8 89998
Gambar 4.24. Tampilan % Work Complete dengan MS. Project
4.4.8. PENYESUAIAN JADWAL
Jadwal awal yang telah dibuat haruslah dikaji ulang dan disesuaikan agar dapat
sesuai dengan waktu penyelesaian, meratakan beban sumber daya, mengurangi
beberapa kegiatan dan panjang lintasan kritis, dan mengurangi risiko proyek.
Penyesuaian proyek dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan tanggung jawab
sumber daya, merubah kegiatan discretionary depencies', serta merubah
pendekatan teknis dan estimasi untuk kegiatan tertentu.
Manajer proyek juga terkadang dihadapkan pada kondisi harus memendekkan
waktu proyek tanpa merubah lingkup proyek.
* Suatu hubungan ketergantungan antar kegiatan yang ditentukan oleh tim proyek berdasarkan
pengalaman dan best practices. Hubungan ketergantungan ini bersifat soft logic artinya bisa dirubah
dan disesuaikan,4 Manajemen waktu proyek
Alat dan teknik yang digunakan untuk memendekkan durasi proyek adalah
dengan cara:
1. Fast tracking: melakukan kegiatan secara parallel yang biasanya dilakukan
berurutan.
2. Crashing : menganalisa biaya dan jadwal yang dapat ditukar untuk
mendapatkan pemendekan jadwal yang maksimum dengan biaya yang
terendah. Teknik yang dapat digunakan untuk crashing adalah:
a, Memindahkan beberapa orang dalam kegiatan yang memiliki tenggang ke
kegiatan yang terdapat pada lintasan kritis sehingga dapat mengurangi
durasi kegiatan kritis.
b. _Membuat jadwal lembur atau shift tambahan
c. Melakukan subkontrak untuk dapat membuat pekerjaan berjalan paralel
44.9, PENCATATAN ASUMSI
Adalah penting untuk mencatat seluruh asumsi yang digunakan Karena seluruh
penjadwalan dibuat berdasarkan pengetahuan saat ini, proyeksi dan asumsi.
Catatan ini akan digunakan untuk validasi dan sebagai bahan referensi proyek
selanjutnya.
Asumsi secara umum terdiri atas: ketersediaan sumber daya utama, akurasi
kebutuhan sistem atau adanya teknologi yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, jika waktu pelaksanaan sebuah proyek dipercepat berdasarkan
asumsi, maka asumsi tersebut haruslah tercatat. Sehingga manajer proyek dapat
mengidentifikasi risiko yang akan terjadi dan jika diperlukan merubah keputusan.
4.4.10, IDENTIFIKASI RISIKO DAN PERENCANAAN KONTINGENSI
Penjadwalan dengan suber daya yang terbatas dapat mengakibatkan risiko.
Penjadwalan yang baik diharapkan memasukkan risiko dengan cara sebagai
berikut:
1. Jika ada jadwal yang berisiko, maka dapat ditambahkan kegiatan kontingensi
untuk mengurangi risiko, sehingga ada alokasi uang jika terjadi
keterlamabaten.
2. Menambahkan durasi pada kegiatan memiliki risiko tinggi
3. Mengalikan waktu beberapa persen terlebih jika pada proyek tersebut
digunakan teknologi baru.
4414-42
4 Manajemen waktu proyer
Pengendalian jadwal proyek merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian
manajemen waktu proyek. Pengendalian jadwal proyek merupakan proses
memantau, melaporkan, menganalisa dan mengoreksi semua hal/langkah yang
dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek.
Pengembangan jadwal membutuhkan masukan dari beberapa orang. Jika draft
jadwal telah dibuat, maka pengkajian ulang jadwal harus dilakukan oleh tim
proyek. Kegiatan dan jadwal harus dikaji oleh orang yang ditugaskan pada
pekerjaan tersebut tapi tidak terlibat dalam penentuan awal jadwal proyek.
Deskripsi dan durasi kegiatan harus dikaji untuk kesempurnaan, akurasi dan
realitas.
imate
+ Jadwal proyek proyek
+ Baseline jadwal
+ Laporan kemajuan proyek
+ Perhitungen kemajuan proyek
+ Analisa peayimpangan
+ Bar chart pembanding
- Maiiiiaaitiiiiammmad
*Pembaharvan terhadap jadwal proyek
+Rekomendisi tindakan korcksi
Gambar 4.25. Proses pengendalian jadwal proyek
Keterangan:
1. Baseline jadwal; yaitu standar jadwal yang digunakan sebagai pembanding atau
tolok ukur.
2. Perhitungan kemajuan proyek; yaitu menganalisa apa yang sudah diselesaikan
terhadap rencana4 Manajemen waktu proyek
3. Analisa penyimpangan; yaitu pengukuran dan analisa penyimpangan antara
jadwal rencana dan aktual
4, Bar chart pembanding; yaitu membandingkan kegiatan yang sudah selesai dan
yang direncanakan dalam bentuk bar chart (bagian yang sudah selesai diarsir
pada bagian rencana)
5. Pembaharuan terhadap jadwal proyek, baseline jadwal, pengukuran kinerja
proyek, daftar kegiatan, keterangan kegiatan dan perubahan (bila ada)
6. Rekomendasi tindakan koreksi untuk kegiatan yang mengalami penyimpangan
(terlambat)
Untuk menghindari perubahan jadwal yang terlalu sering, perlu disusun
perencanaan jadwal proyek yang teliti, akurat dan mengakomodir hasil akhir yang
akan dicapai dari suatu proyek tertentu.
[Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun atau menentukan
jiadwal yang optimal, antara lain:
1. Menghitung waktu penyelenggaraan proyek dan identifikasi float? dengan CPM
Membuat tabulasi waktu serta biaya normal dan dipersingkat
Menghitung slope biaya masing-masing kegiatan
Mempersingkat waktu proyek, dimulai dari kegiatan yang mempunyai slope biaya
terendah
|S. Diteruskan mempersingkat waktu sampai titik TPD (total durasi diperpendek =
project crash point)
Meneliti TDT (total durasi terpendek) atau “all crash point”
Fon
? Float merupakan waktu tunda pekerjaan, yang terdiri dari: 1) Free Float (FF) atau Free Slack adalah
jumlah waktu pada suatu Kegiatan yang dapat ditunda tanpa menunda early start dari kegiatan
Sclanjutnya. 2) Total oat (TF) atau Total Slack adalah jumlah waktu dimana early start suatu aktivitas
dapat ditunda tanpa menunda tanggal akhir proyek.
4-434 Manajemen waktu proyek
aS
4.5.1. ALUR PENGENDALIAN JADWAL PROYEK
Gambar 4.26. Alur pengendalian jadwal proyek
Dari gambar 4.26 dapat dilihat bahwa perubahan-perubahan yang dapat
mempengaruhi pada master schedule antara lain perubahan: lingkup dan metode
pelaksanaan.
Perubahan lingkup kegiatan akan mempengaruhi perubahan sumberdaya yang
digunakan dalam proyek schingga perlu dilakukan revisi terhadap jadwal akhir
proyek dengan persetujuan dari owner/konsultan. Revisi jadwal ini bisa merubah
waktu akhir penyelesaian proyek, dan juga bisa tidak merubah waktu akhir
penyelesaian proyek.4 Manajemen waktu proyel
Sedangkan perubahan pada metode pelaksanaan akan mempengaruhi perubahan
pada keterkaitan antar kegiatan dan perubahan sumberdaya yang digunakan yang
secara langsung juga akan mengakibatkan perubahan pada kapasitas produksi dan
durasi. Perubahan durasi kegiatan akan menyebabkan revisi target (milestone),
akan tetapi perubahan ini tidak mempengaruhi penyelesaian waktu akhir proyek.
[Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam proses pengendalian jadwal proyek, antara
lain:
Merubah durasi kegiatan
Menambah, membatalkan atau mengkombinasikan beberapa kegiatan
Merubah hubungan antar kegiatan
Memberikan tambahan jam sumberdaya
Menempatkan ulang sumberdaya
Meningkatkan ketersediaan sumberdaya
Menyesuaikan anggaran
Memperpanjang batas waktu
PIPE SNE
Pengendalian waktu proyek (jadwal proyek) erat kaitannya dengan biaya proyek,
oleh karena itu penjelasan lebih lanjut mengenai analisis pengendalian waktu dan
biaya dapat dilihat pada bab 5 manajemen biaya proyek.
4.5.2, MENGATASI MASALAH-MASALAH DALAM PENJADWALAN
Morgan & Hayes (1995) mengusulkan cara-cara berikut untuk mengatasi masalah-
masalah penjadwalan proyek.
1. Berhenti mengevaluasi solusi alternatif. Apabila anda sampai pada tahap untuk
memilih satu dari beberapa pilihan, ambil salah satu yang anda yakin akan
berjalan.
2. Kurangi orang-orang yang kurang
berpengalaman dari proyek.
3. Meminta ijin dari atasan anda
untuk — menunda —_ tugas-tugas
administrasi- yang tidak kritis
sampai anda __menyelesaikan
egiatan yang kritis. Gunakan
waktu lebih yang ada untuk hal-
hal yang paling kritis bagi proyek.
4. Subkontrakkan sebagian
pekerjaan pada perusahaan lain,
4-454-46
4 Manajemen waktu proye
Tetapi tidak memberikannya kepada orang yang tidak pernah bekerja dengan
anda sebelumnya.
5. Identifikasi kegiatan-kegiatan kritis dan fokuskan usaha anda pada kegiatan-
kegiatan tersebut. Juga tanyakan kepada klien anda kegiatan mana yang dapat
ditunda tanpa mengganggu kegiatan yang lain.
6. Kerja lembur. Ini biasanya merupakan teknik pertama yang digunakan untuk
kembali kepada jadwal awal. Tetapi perlu berhati-hati untuk menyimpulkan
bahwa kerja lembur akan mengatasi masalah. Suatu studi pada sebuah
perusahaan rekayasa yang besar menunjukkan bahwa sembilan jam perhari
merupakan waktu kerja yang paling efisien dan perusahaan tersebut hanya
mendapatkan produktifitas sebesar 10% mulai jam kesepuluh dan seterusnya.
7. Libatkan Klien/customer/pengguna jasa anda. Berikan saran bagaimana klien
anda dapat membantu anda dalam mencapai target waktu, termasuk
menggunakan pegawai klien anda untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
8. Hindari kesempurnaan yang berlebihan
-The sooner you get behind schedule, the more time you have to make it up-
1. Berdasarkan sifat proyek yang terbatas waktunya, maka diperlukan manajemen
waktu yang baik. Kurang baiknya penjadwalan dan pengelolaan waktu juga
mempengaruhi biaya, kualitas, dan kepuasan pelanggan.
2. Proses pada manajemen waktu terdiri dari enam kegiatan, yaitu:
a. Definisi kegiatan, yaitu produk akhir proyek yang ditentukan mulai dari
kegiatan terendah (pada WBS) dan didefinisikan secara detail.
b. Urutan kegiatan, yaitu urutan logis untuk setiap kegiatan yang ditentukan
dan didokumentasikan.
c. Estimasi sumber daya pada kegiatan, yaitu persyaratan sumber daya yang
diperlukan untuk suatu kegiatan sesuai dengan urutannya.
4. Estimasi durasi kegiatan, yaitu menentukan durasi untuk tiap kegiatan
Pengembangan jadwal, yaitu merupakan suatu proses yang berulang dan
rutin dimana kegiatan yang ada dikembangkan menjadi jadwal
f. Pengendalian jadwal, yaitu proses untuk menjaga agar kemajuan proyek
tetap sesuai dengan jadwal4 Manajemen waktu proyek
3. Dalam suatu proyek khususnya proyek konstruksi ada beberapa macam
penjadwalan, antara lain penjadwalan tenaga kerja (manpower), penjadwalan
alat produksi, penjadwalan personil inti proyek (key personnel) serta
penjadwalan pengadaan untuk peralatan/material yang sifatnya long lead item.
4. Penjadwalan proyek dapat ditampilkan dalam bentuk grafik tentang: Kapan
sebuah kegiatan dimulai; Kapan sebuah kegiatan diselesaikan; Kegiatan-
kegiatan penting yang akan terjadi; serta Keterkaitan logis antar kegiatan serta
sumber daya yang dibutuhkan.
5. Pengendalian jadwal proyek merupakan proses memantau, melaporkan,
menganalisa dan mengoreksi semua hal/langkah yang dapat mengakibatkan
keterlambatan penyelesaian proyek.
4-47