You are on page 1of 63
gonteb vote inetd Tujuan dan sasaran Prinsip manajemen mutu ps Movote: Teepe HLtate Penjaminan mutu (quality assurance) ponreceoteElteemerttieny Manajemen pelayanan astray tey Be eR ate ee (ae eee system - 6 Manajemen mutu proyek Menurut Crosby, mutu adalah pemenuhan atas persyaratan spesifikasi yang telah ditetapkan. Manajemen mutu proyek peru diadakan untuk mengidentifikasi standar mutu setiap pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dan bagaimana pemenuhan atas standar itu. Manajemen mutu proyek akan memberikan rancangan dan solusi untuk mencapai sasaran yang memenuhi ketentuan dan spesifikasi dari pelanggan dengan standar mutu yang sesuai dan memtaskan pelanggan. Manajemen mutu proyek melibatkan proses dan aktivitas organisasi yang menentukan atas kebijakan mutu, tujuan, dan tanggung jawab. Manajemen mutu proyek menerapkan sistem yang melalui kebijakan dan prosedur dengan proses peningkatan mutu di seluruh kegiatan secara berkelanjutan. Manajemen mutu bukan hanya mengelola mutu produk. Pada penerapannya bukan hanya menjadi tanggung jawab fungsi Quality Assurance (QA). Manajemen mutu proyek merupakan suatu proses yang dibutuhkan untuk memastikan proyek mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi seluruh aktivitas dari semua fungsi manajemen yang menetapkan suatu kebijakan mutu, sasaran, dan tanggung jawab yang diimplementasikan melalui suatu alat atau teknik seperti rencana mutu (QPlan), penjaminan mutu, pengendalian mutu dan peningkatan mutu dalam satu kesatuan, yakni sistem manajemen mutu. : Terdapat dua tinjauan dalam aplikasi manajemen mutu pada proyek, yakni pada proses dan produk atau hasil. Apabila terjadi kegagalan dalam menyelaraskan aspek-aspek tersebut maka akan mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap produk proyek dan seluruh stakeholder. 1. Untuk memastikan bahwa kegiatan penjaminan mutu (Quality Assurance) pada setiap tahapan proses dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga persyaratan-persyaratan mutu yang telah disepakati dengan pelanggan dapat dipenvhi. 2. Untuk mengukur upaya pencapaian mutu suatu pekerjaan dalam mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan. 3. Untuk memperoleh efisiensi penggunaan sumber daya proyek. 6-1 6-2 6 Manajemen mutu proyek ooo 6.3. Prinsip me jemen mutu Sasaran mutu ditetapkan untuk menjamin dan memastikan bahwa semua pekerjaan yang dijanjikan selama masa pelaksanaan, dan masa pemeliharaan diselesaikan sebagaimana mestinya (sesuai kesepakatan dalam kontrak dan peraturan serta perundangan yang berlaku) sehingga pelanggan/pengguna jasa maupun pihak-pihak yang berkepentingan terpenuhi harapannya. ‘Terdapat tiga proses pada manajemen mutu proyek, yang menjadi prinsip dalam pelaksanaannya, Proses tersebut adalah perencanaan mutu, penjaminan mutu dan pengendalian mutu. Perencanaan mutu (Quality Plan) adalah proses identifikasi persyaratan mutu, dari pekerjaan-pekerjaan baik dalam proses. maupun produk dan pendokumentasian metode atau cara-cara pekerjaan serta cara melakukan pengukuran atau inspeksi dan pengujian dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan yang berlaku. Penjaminan mutu (Quality Assurance) adalah proses penjaminan dari persyaratan mutu dan hasil pengukuran mutu untuk memastikan bahwa mutu dan standar operasional yang digunakan tepat guna. Pengendalian mutu (Quality Control) adalah proses pemantauan dan perekaman hasil kegiatan untuk menilai mutu kinerja atau proses dan merekomendasikan perubahan apabila diperlukan. Manajemen mutu yang modern akan memberi nilai tambah manajemen proyek karena menyangkut pentingnya: Kepuasan pelanggan. Yaitu terhadap pemahaman, evaluasi, penentuan, dan pengelolaan harapan pelanggan sehingga memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pelanggan. Tindakan pencegahan melalui inspeksi. Salah satu dasar dalam manajemen mutu menyatakan bahwa mutu harus direncanakan, dirancang, dan dibangun — bukan diperiksa. Biaya yang dikeluarkan untuk mencegah kesalahan biasanya jauh lebih sedikit daripada biaya untuk memperbaiki ketika ditemukan pada saat inspeksi. Peningkatan mutu yang berkelanjutan. Siklus _plan-do-check-act merupakan dasar untuk peningkatan mutu seperti yang disampaikan oleh Shewhart. 6 Manajemen mutu proyek + Input: lingkup, stakeholder, biaya, penjadwalan, tisiko, faktor-faktor lingkungan proyek, RKP, sasaran mutu + Alat & Teknik: analisa benefit cost ratio, cost of quality, benchmarking, sampel statistik, flowchart * Output: rencana mutu, checklist, rincian mutu wality Assuranc * Input: perencanaan _manajemen __proyek, _informasi petforma pekerjaan, RKP, QPlan + Alat & Teknik: CPP, PTKP, MR, Klinik, Asesmen * Output: RTP, OF (opportunity for improvement), BA (MOM) lian Mutu/ Quality Control * Input: perencanaanmanajemen _ proyek, checklist, persetujuan permintaan perubahan, keluaran proyek + Alat & Teknik: inspeksi, sampel statistik, punch lst + Output: validasi perubahan dan output Gambar 6.1. Prinsip manajemen mutu proyek Manajemen mutu proyek perusahaan dapat ditinjau terhadap dua aspek, yaitu ditinjau berdasarkan proses bisnis proyek dan ditinjau dari proses aktivitas pekerjaan. Pada proses bisnis proyek, Quality Management System Level (QMSL) menjadi alat dan teknik untuk mengukur tingkat implementasi proses bisnis sesuai dengan prosedur dan perusahaan menetapkannya sebagai score QMSL. Sedangkan tinjauan manajemen mutu terhadap proses aktivitas pekerjaan, terletak pada proses penyusunan dan implementasi reneana mutu (QPlan), yang terdiri dari pengendalian mutu proses, inspeksi dan produk. Khusus terhadap produk maka cara pengukurannya menggunakan Quality Product Assessment System (QPASS). Gambar 6.2. menggambarkan bagaimana sasaran mutu di perusahaan. 6-3 6 Manajemen mutu proyek a nGnNaP a Seo har ia ‘Mutu Proyek [_ Prosesaktvitas pekerjaan_| aktivitas [_ Prosesaktvitas pekerjaan_| QPlan Gambar 6.2. Sasaran mutu Sistem Manajemen Mutu (SMM) perusahaan didasarkan pada ketentuan- ketentuan yang ditetapkan pada standar ISO 9001: 2008 yang merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan. Dokumentasi sistem manajemen perusahaan dibagi dalam 3 bagian: 1. Pedoman Mutu yang memuat Kebijakan Mutu, Sasaran, Organisasi dan Ringkasan Context Diagram (CD). 2. Prosedur yang menguraikan Kebijakan Perusahaan dan Context Diagram yang ada dalam Pedoman Mutu serta penanggung jawab sesuai organisasi yang berlaku. 3. Dokumen pendukung meliputi Instruksi Kerja, Manual Teknik, Surat Keputusan Direksi dan/atau Ka. Komrah, panduan yang merupakan kelengkapan dari prosedur. Manajemen Puncak (Direksi, pimpinan departemen dan pejabat setingkat) perusahaan sepenuhnya bertanggung jawab atas implementasi sistem manajemen mutu serta didukung melalui penetapan kebijakan yang mencakup tujuan dan tanggung jawab serta wewenang setiap jajaran yang secara berkala diukur, dievaluasi dan diperbaiki. 6 Manajemen mutu proyek ———————————————— Tanggung jawab terhadap mutu bertumpu pada Manajemen tertinggi, yaitu Direktur Utama (Dirut), yang menetapkan kebijakan dan menyediakan sumber daya yang perlu untuk menjamin bahwa produk dan jasa yang ditawarkan berada dalam lingkungan mutu yang optimum. ‘Tanggung jawab mengenai pemastian terlaksananya hal-hal yang terkait dengan MUTU (mutu produk, mutu biaya, mutu waktu, mutu keselamatan & kesehatan kerja dan lingkungan, mutu morale) di seluruh jajaran perusahaan diserahkan kepada manajemen representative (MR). Setiap pimpinan Unit Kerja (Direksi, PjPU, PPU, Unsur Pengawasan dan Perwakilan Perusahaan) harus menjamin bahwa kebijakan sistem manajemen perusahaan dipahami, diterapkan, dan dipelihara oleh seluruh jajaran yang berada di bawah tanggung jawabnya. Untuk memastikan bahwa hal tersebut telah dilaksanakan, maka setiap unit kerja terkait harus melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Setiap pimpinan unit kerja menunjukan komitmen, keterlibatan, dan kepeminpinan dalam penerapan sistem manajemen perusahaan yang telah ditetapkan di perusahaan, secara konsisten dan konsekuen. 2. Mengukur tingkat kepuasan pelanggan, dan perbandingannya dengan perusahaan terbaik sejenis (benchmarking). 3. Mengukur tingkat efektifitas penerapan sistem manajemen perusahaan. 4. Mengukur efektifitas pelatihan. Menjelaskan kebijakan sistem manajemen perusahaan kepada pegawai yang menjadi tanggung jawabnya. 6. Membina mitra kerja antara lain dengan jalan: a. Menetapkan target kinerja subkontraktor diatas 80%, melalui pengelolaan dan pengendalian kinerja subkontraktor secara profesional b. Memilih subkontraktor terbaik dari alternatif yang ada. ¢. Menetapkan rencana kerja dan metode kerja/metode produksi serta spesifikasi yang tepat sebagai dasar pelaksanaan _pekerjaan subkontraktor. d. Memonitor dan menilai/mengevaluasi kinerja subkontraktor secara berkala. e. Melakukan langkah-langkah peningkatan kinerja subkontraktor. f Melakukan evaluasi kinerja sub kontraktor.. Untuk mencapai sasaran rencana panjang yang dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan (renstra) dimana pengukuran kinerjanya melalui 6-5 6-6 6 Manajemen mutu proyek a Scorecard yang berfungsi untuk mengukur kinerja masing-masing fungsi yang dijabarkan lebih detail dalam Key Performance Indicators (KPI). KPI adalah sekumpulan ukuran sukses atau indikator kinerja utama (dan terpenting) yang mampu menggambarkan secara lengkap keberhasilan perusahaan sesuai dengan terwujudnya Visi. Masing-masing Penanggung Jawab Manajemen menjabarkan Sasaran Kinerja dalam RKAP yang telah ditandatangani/disahkan pada level di bawahnya sesuai dengan Kelompok Proses/Fungsi masing-masing. Dengan demikian bawahan mengetahui sasaran kinerja yang akan dicapai untuk fungsinya sesuai masin; masing tingkat manajemen, dan memahami bahwa pencapaian sasaran kinerja tersebut merupakan bagian dari kontribusi hasil pekerjaannya. Monitor dan evaluasi pencapaian sasaran kinerja dibahas melalui manajemen review tingkat Pusat, PjPU dan PPU. Sasaran Kinerja pada RKAP/RKP/RKAPb tersebut diringkas dan didistribusikan kepada setiap pimpinan unit kerja sesuai dengan levelnya. Dengan terintegrasinya proses perencanaan strategis yang diterjemahkan dalam sasaran tahunan tersebut diharapkan akan tercapai hasil usaha perusahaan yang maksimal demi menunjang Visi, Misi dan Kebijakan perusahaan, Untuk menjadikan perusahaan terkemuka di lingkungan industri jasa konstruksi maka perusahaan berusaha untuk menjadi pelopor dalam pengembangan industri konstruksi dan enjinering yang berkualitas dan dapat memenuhi kepuasan seluruh stakeholder. Dengan berbekal nilai (values) yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu Commitment, Innovation, Balance, Excellence, Relationship, Team Work dan Integrity, maka perusahaan telah mengembangkan kebijakan mutu secara terintegrasi menjadi kebijakan sistem manajemen perusahaan. Hal ini dilakukan ager setiap individu di perusahaan dapat berkembang terus- menerus dan menghasilkan produk sesuai bidangnya. Tujuan utama dilaksanakannya perencanaan mutu adalah untuk menghasilkan sebuah rencana mutu (QPlan), yaitu untuk dapat mendeskripsikan bagaimana proyek akan mencapai mutu sesuai kebutuhan atau persyaratan dan juga mendeskripsikan kebutuhan itu sendiri, Sehingga rencana mutu dapat memili dua sasaran, yaitu sebagai sebuah rencana dan juga sebagai alat komunikasi pihak-pihak yang terkait dalam proses manajemen mutu. Di perusahaan, perencanaan mutu dibuat untuk menjamin bahwa kegiatan “Quality Assurance” pada setiap tahapan proses dilaksanakan sebagaimana mestinya sehingga persyaratan-persyaratan mutu yang disepakati dengan pelanggan dapat dipenuhi. 6 Manajemen mutu proyek RSE Perencanaan mutu dibuat sebelum produksi dilaksanakan yang penyusunannya disesuaikan dengan persyaratan pelanggan dan RKP serta Sistem Manajemen Mutu. Perencanaan mutu berisi penjelasan tentang: ‘Tujuan dan Sasaran Mutu yang akan dicapai. b. Alokasi tanggung jawab dan wewenang serta keterkaitan dengan fungsi lain pada setiap tahap proses/bagian pekerjaan. ¢. Prosedur dan/atau Instruksi Kerja yang digunakan pada pekerjaan tersebut. 4. Program pemeriksaan dan pengujian. fe. Metode perubahan dan modifikasi rencana mutu yang digunakan. Penanggung jawab setiap tahapan produksi adalah para pimpinan unit kerja dimana produksi itu dilakukan. Pelaksanaan produksi di masing-masing tahap sesuai dengan kode yang dicantumkan pada “tahapan proses. produksi/flowchart’, dan sesuai dengan instruksi kerjanya. Proses yang membutuhkan teknik statistik untuk pengendaliannya harus diberi tanda pada tahapan produksi (dalam flowchart) dan cara pelaksanaannya diuraikan dengan jelas dalam Instruksi Kerja yang berkaitan. Setiap hasil analisis statistik harus ada kesimpulan dan tindak lanjutnya, dimana: + Jika kesimpulan memenuhi persyaratan, maka tidak perlu ada tindak lanjut. + Jika kesimpulan tidak memenuhi persyaratan, maka perlu dibuat rencana perbaikan/pencegahan yang dibuat dalam bentuk permintaan tindakan korektif dan preventif (PTKP). 67 6 Manajemen mutu proyek nn dari Tim Persiapan, Proyek Mencimadohmen | (-Meresewaskumen®) (oMemerabian | tender, evalua menyusundetal | | dokumentetode metode kerja, metode kerja, proses, kerja, Instruksi Kerja | spesifikasi proses spesifikasi | & spesifikasi detail | | ‘*Menerima & ‘*Menyusun rencana sMemverifikasi & mereview dokimen- ‘mut termasuk ‘mengesahkan dokumen enjiniring inspeksi & test Rencana Mutu dan Instruksi Kerja *Menyerahkan KP ‘*Melaksanakan, termasukRencana inspeksi dan test Mutu dan Instruksi Rencana Mutu dan berdasarkan Rencana Kerja Instruksi Kerja he Gambar 6.3. Tanggung jawab dan urutan kerja perencanaan mutu proyek Dalam rencana mutu harus ada identifikasi mengenai proses dan inspeksi mana saja yang perlu diketahui dan atau oleh pemberi kerja dan dijelaskan siapa yang berwenang mengesahkan hasil kerja/inspeksi. Apabila terjadi perubahan lingkup pekerjaan, maka perencanaan mutu diubah sesuai hal tersebut. QPlan melakukan identifikasi titik-titik inspeksi dan macam-macam proses yang mempengaruhi keberhasilan mutu jasa dan produk sejak dimulainya proyek sampai dengan diserahterimakannya kepada pelanggan. Dengan demikian alur kerja (workflow) proses harus diketahui secara keseluruhan sesuai lingkup pekerjaan dan persyaratan mutu yang disepakati. 6 Manajemen mutu proyek [seem] ri ¥ Keterangan: —— a ‘Simbol : Proses/Operasi == > PProses/op. ‘Simbol_ <— : Selesai tahapan pekerjaan oe ‘Simbol_ <<>> : Pemeriksaan dan Pengujian pss; | Pn :Nama kegiatan/proses/produksi Qn: Nama kegiatan pemeriksaan & pengujian 2 n _;:Jumlah proses/produksi dan pemeriksaan dan pengujian dari suatu pekerjaan/ SURVACE (PAVEMENT) | Pa 8182 tahapan pekerjaan, yang ditulis secara Lot setae mane {ey Tahapan pekerjan dalam Quality Plan yeaa 1apan pekerjaan dalam Quality Plan harus disusun secara lengkap, sesuai lingkup 1 2 cos iupatsainey | PEKEriaan yang disepakati dengan pemberi tugas PENYERAWAN (#) kegiatan ini dikendalikan dengan teknik ¥ statistik i) Gambar 6.4. Contoh QPlan pada pekerjaan perkerasan jalan Inspeksi dan pengetesan dilaksanakan sesuai dengan rencana mutu dan di pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan pada tahap: a. Penerimaan b. Prose pelaksanaan pekerjaan c. Penyerahan proyek kepada pelanggan Inspeksi dan pengetesan dilakukan secara independen oleh personil yang secara fungsional tidak mempunyai kepentingan secara langsung dengan obyek yang diperiksanya. Hasil inspeksi dan pengetesan harus didokumentasikan. Pada tahap aplikasi format QPlan untuk Penjelasan Pekerjaan dapat dilihat pada Lampiran 6.1 dan untuk Program Pemeriksaan dan Pengujian pada Lampiran 6.2. 6-10 6 Manajemen mutu proyek — 6.3. Peniar jan mutu (Quality Assurance) Penjaminan mutu adalah aplikasi dari perencanaan mutu untuk memastikan bahwa proyek akan melalui semua proses yang dibutuhkan dalam memenuhi persyaratannya. Penjaminan mutu menitikberatkan pada penyediaan keyakinan bahwa seluruh persyaratan mutu akan dipenuhi. Penjaminan mutu adalah statu aktivitas untuk memastikan bahwa manajemen mutu berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Audit mutu adalah alat dan teknik utama dalam penjaminan mutu. Kriteria audit biasanya adalah tujuan dari mutu yang telah dicatat pada perencanaan. Selain kriteria audit, perl adanya bukti audit yang memberikan pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan pada kriteria audit dan verifikasi. Fungsi penjaminan mutu juga memastikan setiap alat ukur telah dikalibrasi dan imonitor statusnya, Kalibrasi alat ukur dalam kegiatan produksi adalah sesuatu hal yang penting untuk dilakukan, Monitoring kalibrasi alat ukur juga harus dilakukan terhadap peralatan yang dimiliki pihak vendor/sub kontraktor. Penjaminan mutu mensyaratkan bahwa hasil temuan dari audit dipastikan ditindaklanjuti dan dibahas oleh manajemen proyek. Hasil temuan audit internal dan eksternal adalah bentuk penilaian organisasi/badan/seseorang yang mewakili manajemen di luar atau internal perusahaan terhadap kesesuaian tim proyek dalam menjalankan sistem manajemen yarig dijalankan oleh perusahaan. Pada penjaminan mutu terdapat beberapa aspek, yaitu pengendalian dokumen, Manajemen Review, pengendalian penyimpangan produk (CPP) dan permintaan tindakan korektif dan preventif (PTKP), klinik, dan audit dan QMSL. 6.5.1, PENGENDALIAN DOKUMEN Pengendalian dokumen penting dilakukan untuk menjamin_ efektivitas pengendalian terhadap semua bentuk dokumen yang telah ditetapkan. Melalui mekanisme pengendalian dokumen, dokumen harus diperiksa dan disetujui/disahkan oleh pihak yang berwenang sebelum diberlakukan dan didistribusikan kepada pihak yang melaksanakan dokumen tersebut. Pengendalian dokumen dimulai dari menetapkan metode identifikasi, pengindeksan, penyimpanan, pemeliharaan, pengambilan kembali dan pemusnahannya. Sasaran utama pengendalian dokumen adalah agar semua dokumen yang dipergunakan adalah yang masih berlaku dan setiap personil yang berkepentingan atas dokumen tersebut dapat memperolehnya dengan mudah. Metode untuk memastikan sasaran tersebut adalah dengan identifikasi stempel, penomoran, format standar, pendistribusian dan mekanisme perubahan. 6 Manajemen mutu proyek 1 Dokumen atau prosedur perusahaan yang digunakan harus terkendali. Dokumen atau prosedur perusahaan adalah tata cara/sistem perusahaan dalam menjalankan manajemen organisasi di tingkat PPU, PjPU, dan Pusat. Dokumen ini penting untuk dipahami agar setiap keputusan operasional di level PPU senantiasa sejalan dengan kebijakan yang diatur oleh level organisasi di atasnya. Untuk itu dokumen atau prosedur perusahaan yang tersedia di PPU harus selalui diperbarui dan telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Istilah-istilah dalam pengendalian dokumen: ~ Dokumen Asli adalah dokumen sistem manajemen yang telah mendapatkan persetujuan dari yang berwenang yang penyimpanannya berada di bawah tanggung jawab Pusat Pengendali Dokumen (PPD). — Salinan Terkendali (“Controlled Copy”) adalah salinan dokumen yang peredarannya dikendalikan oleh Pusat Pengendali Dokumen. — Salinan Tidak Terkendali (“Uncontrolled Copy”) adalah salinan dokumen yang peredarannya tidak dikendalikan oleh Pusat Pengendali Dokumen. = Dokumen Aktif/Rekaman Aktif adalah dokumen/rekaman yang sedang dalam peredaran atau masih diberlakukan. = Dokumen Pasif/Rekaman Pasif adalah dokumen/rekaman yang sudah tidak berlaku & ditarik dari peredaran dan disimpan di Pusat Pengendali Dokumen terkait. f PPD Pusat, PPD PjPU dan PPD PPU mengendalikan dokumen yang berlaku ditingkatnya, baik dokumen asli (bila ada) maupun dokumen salinan terkendali. Masing-masing pusat pengendali dokumen, sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawab, membuat dan menyimpan daftar induk (“master list”) yang berisi daftar-daftar semua dokumen terkendali terbaru. Bila terjadi perubahan pada dokumen, baik berupa revisi maupun amandemen maka bagian yang diubah harus diberi tanda khusus sedemikian rupa sehingga perubahan tersebut dapat mudah diketahui oleh pembaca. Bila terdapat pihak-pihak yang karena kepentingannya dan sesuai dengan peraturan, dapat meminta salinan dokumen yang berlaku, maka salinan tersebut merupakan Salinan Tak Terkendali. Penerima Dokumen Tak Terkendali tidak akan menerima perubahan-perubahan yang berlaku pada dokumen tersebut. Sebagai contoh format dokumen untuk pengendalian dokumen antara lain seperti lembar pengantar dokumen, lembar pemusnahan dokumen dan label inspeksi dapat dilihat pada Lampiran 6.3 - Lampiran 6.5. 6-11 6-12 6 Manajemen mutu proyek a 6.5.2. MANAJEMEN REVIEW Tujuan diadakannya manajemen review adalah untuk menjamin bahwa kegiatan manajemen mutu perusahaan dilakukan secara berkala dan terkendali. Hingga akhirnya pimpinan manajemen dapat memastikan tercapainya sasaran hasil usaha dan sistem manajemen mutu perusahaan dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa agenda yang dilakukan dalam manajemen review, yaitu meriview minutes of meeting yang telah dilakukan sebelumnya, meriview implementasi sistem manajemen mutu, dan meriview hasil dari proses bisnis melalui scorecard. ‘Tinjauan manajemen meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen proyek perusahaan secara periodik yang meliputi: Meninjau pencapaian sasaran mutu. b. Meninjau masalah di masing-masing Unit Kerja dalam hal produk (hasil proses). ‘Tinjauan adanya perubahan pada sistem manajemen mutu perusahaan. 4. Tinjauan terhadap persyaratan/kepuasan feedback pelanggan. Tinjauan terhadap kebutuhan mengubah kebijakan, sasaran, dan elemen mutu. f, Meninjau temuan dan tindak lanjut hasil audit eksternal dan internal. g. Meninjau status keputusan manajemen sebelumnya. h, Tanggapan manajemen terhadap hal tersebut di atas. 2. Mengevaluasi hasil usaha secara periodik di setiap unit kerja, yakni: a. Meninjau realisasi hasil usaha dan proyeksi hasil usaha sampai dengan akhir tahun dibandingkan dengan RKAP. b. Tanggapan manajemen terhadap hal tersebut di atas. ‘Mengevaluasi tindak lanjut atas temuan SPI. 4. Mendeteksi dan mengantisipasi ancaman serta peluang dalam mencapai sasaran usaha. 5. Mengevaluasi implementasi dan tindak lanjut mengenai manajemen mutu. 6 Manajemen mutu proyek ee Pada tingkatan proyek, materi input maupun output pada rapat tinjauan manajemen ini meliputi: 1. Input: a. Hasil audit (internal dan eksternal) dan resume, termasuk hasil audit kritis. b. Umpan balik pelanggan. ¢. Kinerja proses dan kesesuaian produk. d._ Status tindakan pencegahan dan perbaikan. ¢. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya. f, Laporan tentang kemajuan pelaksanaan sistem manajemen mutu perusahaan, g. Temuan Audit Integrasi. h. Rekomendasi perbaikan dan peningkatan. 2. Output: Perbaikan produk yang berhubungan dengan persyaratan pelanggan. b. Usulan perbaikan sasaran dan kebijakan sistem manajemen mutu perusahaan. ¢. Keputusan dan tindak lanjut perbaikan dan peningkatan mutu. 6.5.3. CATATAN PENYIMPANGAN (CP) DAN PERMINTAAN TINDAKAN KOREKTIF DAN PREVENTIF (PTKP) Seluruh kegiatan dan rekaman mutu mulai dari perencanaan sampai dengan pemeriksaan harus dicatat dan didokumentasi dengan baik, serta mampu telusur sehingga mudah untuk didapat dan ditelusuri jika ada data atau dokumen yang dibutubkan terkait dengan adanya ketidaksesuaian atau penyimpangan yang terjadi mulai dari perencanaan sampai dengan pemeriksaan. Apabila terdapat penyimpangan pada proses dan/atau produk, maka harus dilakukan pencatatan, analisa penyebab dan penetapan langkah-langkah perbaikan serta monitoring atau verifikasi terhadap hasil langkah perbaikannya. Untuk memonitor setiap penyimpangan proyek dapat dilakukan melalui aktivitas Catatan Penyimpangan (CP) dan Permintaan Tindakan Korektif dan Preventif (PTKP). Aktivitas CP/PTKP dilakukan untuk memastikan bahwa setiap penyimpangan atau ketidaksesuaian produk, penyimpangan biaya dan waktu produksi, dan keluhan pelanggan senantiasa dicatat dan ditindaklanjuti. Oleh sebab itu setiap CP/PTKP harus senantiasa dianalisis akar masalahnya, dibuat 6-13 6-14 6 Manajemen mutu proyek a rencana tindakan _perbaikannya, _serta dilakukan peningkatan dalam _perbaikan sistem sehingga tidak timbul CP/PTKP berulang. Terdapat tiga jenis penyimpangan yang dapat terjadi pada peruszhaan, yaitu: 1. Penyimpangan Produk: Penyimpangan yang terjadi pada produk yang bisa ditanggulangi dalam waktu cepat dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja proyek secara _keseluruhan. Penyimpangan ini dituangkan dalam Form CP. Langkah perbaikannya sifatnya jangka pendek, misalnya: reject/rework/downgrade. 2. Penyimpangan Proses dan/atau Produk: Penyimpangan yang terjadi pada proses kerja dan/atau produk yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja proyek secara keseluruhan, baik dari aspek waktu maupun biaya, dan keterlibatan lintas fungsional untuk penanggulangannya. Penyimpangan ini dituangkan dalam form PTKP. 3. Keluhan Pelanggan: Semua masukan atau keluhan yang datang dari pihak pengguna jasa akan dituangkan dalam form PTKP. Berdasarkan filosofi bahwa penyimpangan besar biasanya diawali dengan penyimpangan-penyimpangan kecil yang berulang, maka apabila penyimpangan produk terjadi berulang sebanyak tiga kali maka selanjutnya dituangkan dalam PTKP. Setiap keputusan penyimpangan harus disetujui oleh pihak yang berwenang seperti dapat dilihat pada tabel 6.1. 6 Manajemen mutu proyek Tabel 6.1. Persetujuan kewenangan keputusan CP 1 | Digunakan sebagaimana adanya AL 3 Unit QA PPU dilibatkan bila terkait dengan spesifikasi dalam kontrak 2 | Dikelompokkan lang untuk pemakaian alternative (down grade) Manajer / Ka. PPU 3 | Diperbaiki (repair) Unit QA PPU dilibatkan bila terkait dengan spesifikasi dalam kontrak 4 _| Ditolak/dibuang (scrap) Manajer / Ka. PU 5__| Dikerjakan ulang (rework) Manajer / Ka. PPU ‘Tanggung jawab dan urutan kerja CP dan PTKP tergambarkan pada gambar 6.5 dan gambar 6.6. Agar lebih jelas sebagai contoh, beberapa dokumen yang dapat digunakan untuk kegiatan CP dan PTKP adalah Form CP & PTKP untuk Temuan Intern dan Keluhan Pelanggan, Form Laporan Bulanan CP & PTKP, dan Form Analisa CP/PTKP seperti disajikan dalam Lampiran 6.6 — Lampiran 6.8. 6-15 6 Manajemen mutu proyek Mengambi keputusan &mengesabkan penyimpangan (Tindak anata trget) (oMclaksanakan tndatan rac lezertatic| | petbaben akan dich Ph Produe/Proses | | iaporkan kepada bisa mclbatted unit ase” tea tera) SMengesabkan & rmelaporkan CP ke PU secara blanan Pe (-Merekap jmlah CP dari) {+ Menindaklanjti sesuai PPUsertamenganalisa | |” dengan kondis, bila /merekomendastian “diperlukan dapat {indaklanjutnya kepada |] melibatkan unit kerja Pru terkait / Membuat dan mmenyajikan laporan ‘analisa CP tahunan status CP secara feedback untuk dan Dulanan ke Pusat tindak lanjut ain yang. | dipertulan Gambar 6.5. Tanggung jawab dan urutan kerja catatan penyimpangan (CP) 6-16 6 Manajemen mutu proyek (Mtenemukan ‘+ Menganalisakeluhan, ‘+ MR/P] Fungsi SM ppenyimpangan dan menetapkan langkah- Pusat) berkoordinast ‘enyampailan langkah awl yang perl jengan Pimp. PPU Tangsung ke Direkst akukan teri untae mereview ‘masalah & petsiapan PrKP an PiPU, Pj Pusat algal Evert (ntenerbitkan PTRP & ‘menyampailan kepada | — |” utama & menyusun RTP Dagan yang Dertanggungjawab sora ke P] QA ditingkatnya Da es co) + Menganalisapakah {+ Melaksanalkan Memonitorpelaesnaan [RTP sudah remadal & pperbaikan & RTP, menerima laporan smengesahkan RTP & ppencegahan sesual kt? | | penyelesaian Prk ‘dengan berkoordinasi ‘dengan Pelanggan ieee (ence dtandstangani ) (+ Menyampattan iporan Penyelesnan ke PU Pimpinan PU dan penyeleshian ie rks ielporkan status enyieslan laporan > | Pris ey ungs sit (Psat) MR Plate Pot Gambar 6.6. Tanggung jawab dan urutan kerja PTKP 6-17 6-18 6 Manajemen mutu proyek 6.5.4. AUDIT Audit di perusahaan dilakukan secara eksternal dan internal. Audit eksternal dilakukan oleh badan audit independen dari luar perusahaan untuk menilai kinerja mutu melahti sertifikasi seperti ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, dan ISO 14001:2004. Sedangkan audit internal dilakukan oleh internal staf perusahaan yang telah lulus pelatihan. Audit internal (AI) dilaksanakan oleh personel yang independen terhadap Auditee. Untuk setiap unit kerja, pelaksanaan AI dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dengan pemberitahuan pendahuluan paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan au Penyusunan Program AI (Auditee, Jadwal dan Auditor) dilakukan dengan berbasis risiko yaitu dengan mempertimbangkan dan menitikberatkan pada: Status tingkat risiko yang terjadi, khususnya risiko ekstrim dan tinggi Status audit sebelumnya Keluhan Pelanggan atau eksternal lainnya Temuan SPI Management Review Dalam rangka integrasi audit dengan SPI maka penyusunan jadwal harus mempertimbangkan jadwal dan program audit yang ditetapkan oleh SPI. Proses Audit Internal berdasarkan PDCA (Plan Do Check Action). Hasil pelaksanaan Al agar dicari akar permasalahannya oleh unit kerja yang bersangkutan yang kemudian dianalisa oleh unit kerja diatasnya, untuk diberikan saran-saran perbaikan. Evaluasi hasil AI beserta upaya perbaikan (improvement) dilakukan oleh MR melalui rapat koordinasi Sistem Manajemen Perusahaan (SMW). Auditor memberikan resume temuan dengan mengacu pada sistem PLOR, yaitu: ~ P= Problem (masalah) - L= Location (lokasi) ~ 0 = Objective of evidence (bukti-bukti penyimpangan) ~ R= Requirement (persyaratan SMW) Setelah Audit Internal, dilaksanakan rapat Auditor untuk membahas hasil temuan Audit, masalah yang timbul selama proses Audit dan kesan dari tiap-tiap Auditee. ‘Temuan-temuan pada audit dikategorikan ke dalam 4 jenis yaitu Mayor, Minor, Catatan dan Saran. 6 Manajemen mutu proyek © Mayor Temuan audit dikategorikan sebagai Mayor, apabila tidak ditemukan prosedur/aturan yang disepakati serta tidak ada bukti-bukti atau rekaman- rekaman yang memadai sebagai bukti pelaksanaan ketentuan sistem manajemen perusahaan, serta berdampak sangat merugikan perusahaan. Terdapat lima Minor pada satu kKlausul pada salah satu sistem manajemen perusahaan yang sama. o Minor ‘Temuan audit dikategorikan sebagai Minor, apabila dalam pelaksanaannya terdapat —_penyimpangan/ketidaksesuaian dari sistem — manajemen perusahaan dan berdampak besar terhadap perusahaan atau pelanggan, sehingga tetap diperlukan Tindakan Perbaikan (TP) atas temuan tersebut. o Catatan Temuan audit dikategorikan sebagai catatan, apabila dalam pelaksanaannya terdapat —penyimpangan/ketidaksesuaian dari sistem — manajemen perusahaan dan berdampak tidak efektifnya sistem perusahaan atau dapat mengurangi kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. © Saran Apabila hal-hal yang ditemukan ini bukan merupakan pelanggaran dari ketentuan sistem manajemen perusahaan namun perlu mendapatkan perhatian dari manajemen untuk —peningkatan mutu yang berkesinambungan. Hasil AI harus disampaikan sekurang-kurangnya kepada Pimpinan Auditee, Pimpinan PjPU, dan MR untuk tindakan perbaikan dan pencegahan, apabila ditemukan ketidaksesuaian. Pimpinan dan seluruh pegawai dari Auditee harus memberikan dukungan penuh agar proses Audit dan tindak lanjutnya terlaksana dengan baik. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan harus selesai dilakukan selambat-lambatnya dua bulan setelah diaudit. Penetapan batas waktu tindakan koreksi/pencegahan, ditetapkan oleh Kepala Pemeriksa bersama dengan Auditee pada saat proses Audit berakhir. Setelah dua bulan, dilakukan proses verifikasi, guna memastikan bahwa Auditee telah menindaklanjuti seluruh Rencana Tindakan Perbaikan (RTP) tersebut. Setiap temuan Al harus dibuat RTP-nya dan dibahas dalam Management Review di tingkat PjPU dan PPU. Sedangkan temuan yang bersifat saran agar tetap ditindaklanjuti atau diberi penjelasan bila saran tersebut belum perlu untuk dilaksanakan. 6-19 6-20 6 Manajemen mutu proyek nn QA Auditee dalam memastikan tindak lanjut temuan Al, supaya memastikan target waktu penyelesaian temuan dan memberikan komentar yang jelas bila terjadi penyimpangan dari target waktu tersebut. Pada saat melakukan verifikasi, verifikator harus melihat bukti-bukti pendukung yang menyatakan temuan sudah dapat dikategorikan selesai. Apabila bukti-bukti pendukung menurut verifikator belum memenuhi persyaratan, verifikator tetap memberikan komentar, namun temuan belum boleh diakbiri. Komentar verifikator harus spesifik, artinya menuliskan seluruh bukti-bukti pendukung yang dilihat sehingga dapat disimpulkan temuan dapat dianggap sele Sebelum proyek selesai, temuan-temuan yang masih ada dan belum selesai, harus diselesaikan oleh Proyek dan diverifikasi oleh PjPU. Auditee tidak perlu melampirkan bukti-bukti penyelesaiannya. Apabila Verifikator menghendaki bukti-bukti pendukung telah dilaksanakannya program perbaikan, data-data tersebut harus tersedia, RTP yang telah disampaikan oleh Auditee akan dikonfirmasikan kebenaran tindaklanjutnya oleh BSM ke Kepala Pemeriksa. Verifikator harus berkomunikasi dengan Auditor untuk memahami secara substansial tentang hasil temuan Auditor sebelum melaksanakan Verifikasi. Dalam pelaksanaannya untuk kegiatan audit internal dapat digunakan Form Rencana Audit Internal (Lampiran 6.9), Rencana Jadwal Rinci Kegiatan Audit Internal (Lampiran 6.10), Form Catatan Peimeriksaan Audit (Lampiran 6.11), Form Laporan Kegiatan Audit (Lampiran 6.12), Form Rekap Temuan Audit Standard ISO dan OHSAS (Lampiran 6.13 dan Lampiran 6.14), Form Laporan Hasil audit Internal dan Verifikasi (Lampiran 6.15), Form Rencana Tindakan Perbaikan (Lampiran 6.16), dan Format Laporan Audit Internal (Lampiran 6.17) 6.5.5, KLINIK Guna melakukan pembinaan dalam penerapan sistem manajemen mutu, agar sistem manajemen mutu dapat diterapkan secara efektif dan efisien, perusahaan melaksanakan kegiatan Klinik. Klinik adalah suatu kegiatan pembinaan penerapan sistem manajemen. Sasaran dari kegiatan ini adalah agar setiap pegawai lebih memahami sistem manajemen mutu dan dapat mencari peluang untuk perbaikan dan peningkatan dalam penerapannya. Mekanisme pelaksanaan hasil klinik dapat berupa: © Tanya jawab, diskusi. o Pemeriksaan (menyerupai audit) o Penggabungan kedua cara tersebut 6 Manajemen mutu proyek —— Apabila ditemukan penyimpangan atau hal-hal yang tidak efisien dan efektif saat pelaksanaan Klinik, maka langsung didiskusikan cara-cara perbaikannya yang terbaik bagi unit kerja yang bersangkutan dan perusahaan termasuk rekomendasi. Petugas Klinik bukanlah seorang auditor. Laporan hasil Klinik disampaikan menggunakan form seperti pada gambar 6.7. Laporan Hasil Klinik Sistem Manajemen Tanggal Unit Kerja ‘Bentuk Status Context | Penyimpangan/Peluang | yt". | ua | waxtu Diagram perbaikan ia ‘ak | Setesai | Belum (improvement) Gambar 6.7. Form laporan Klinik 6.5.6. QUALITY MANAGEMENT SYSTEM LEVEL (QMSL) Quality Management System Level (QMSL) adalah alat ukur untuk mengukur kinerja penerapan sistem manajemen mutu berupa checklist terhadap proses- proses utama pada masing-masing unit kerja di proyek dengan sistem scoring. QMSL didesain berdasarkan proses kerja yang terdapat di perusahaan untuk masing-masing fungsi dan mengacu pada ISO 9001. Pengukuran dibagi menjadi 5 kriteria yaitu dari kriteria 1 (sangat kurang), kriteria 2 (Kurang), kriteria 3 (cukup), kriteria 4 (baik) dan kriteria 5 (sangat baik) dengan nilai skor 0 - 1000. Alat yang digunakan untuk penilaian QMSL adalah berupa checklist terhadap parameter-parameter sesuai tugas dan tanggung jawab setiap fungsi. Sebagai acuan dalam penilaian tersebut adalah kriteria 4 (baik). Kriteria 4 (baik) adalah kriteria penilaian bila proses yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan. Dengan pengukuran QMSL dapat diketahui lebih dini proses yang telah berjalan dan proses yang memerlukan peningkatan. Contoh 6-21 6-22 6 Manajemen mutu proyek kriteria 4 (baik) pada penilaian QMSL untuk beberapa fungsi/unit kerja dapat dilihat pada tabel 6.2 dan tabel 6.3. Tabel 6.2. Contoh checklist QMSL pada Fungsi/Unit Kerja QA dengan kriteria baik [= ei sl _Keriteria (balk) Dibuat sebelum produksi dilaksanakan QPlan ay 2, Dibuat sesuai dengan tahapan pekerjaan 3. Dibuat sesuai dengan persyaratan pelanggan 4. Berisi tujuan & sasaran mutu 5. Memuat prosedur & IK/metode kerja yang digunakan pada pekerjaan | tsb 6. Memuat program pemeriksaan & pengujian yang sesual 7. Apabila terjadi perubahan scope pekerjaan, maka Q-Plan diubah sesual | hal tsb 8. Ada identifikasi mengenai proses/inspeksi yang perlu diketahui owner ‘& yang berwenang mengesahkan hasil inspeksi 9, Mencantumkan tahapan pelaksanaan "commisioning & test” 10. IK Proses/Metode Kerja & IK Inspeksi disusun sebelum pekerjaan dimulai 11. Sudah disosialisasikan ke fungsi terkait. “Aktivitas 1, Tahapan dan metode kerja proses sesuai Q-Plan Pelaksanaan | 2, Dilaksanakan inspeksi & test sesuai Q-Plan Plan 3. Hasil inspeksi & test terdokumentasi 4, Dilakukan evaluasi & analisa data hasil inspeksi & test 5. Bila terjadi perubahan dalam proses pelaksanaan pekerjaan maka Q- Plan direview 6._Perubahan yang berhubungan Q Plan terdistribusi ke yang terkait. Pengendalian | 1. Terdapat Prosedur Pengendalian Dokumen Dokumen 2, Terdapat daftar induk dokumen dan isinya sesuai dengan dokumen Rekaman yang ada (revisi dll) 3. Prosedur/IK yang terdokumentasi adalah prosedur/IK yang terbaru 4. Prosedur/IK yang terkait dengan pekerjaan tersedia di lokasi yang ‘memerlukan 5. Prosedur/IK telah disyahkan oleh orang yang berkompeten 6. Distribusi prosedur/IK terkendali 7._Menarik seluruh prosedur/IK yang sudah tidak berlaku 6 Manajemen mutu proyek Tabel 6.3. Contoh checklist QMSL pada Fungsi/Unit Kerja Enjinering dengan Aviteria baik [euraiens. | Design & Redesign ‘Ada pengesahan dat redesign 2, Ada persetujuan dari Manajer Engineering untuk Proyek dengan pekerjaan design & build 3. Ada persetujuan dari Manajer Engineering untuk menentukan konsultan perencana untuk Proyek dengan pekerjaan design & build. ‘owner/konsultan pengawas bila dilakukan Pengendalian 1. Terdapat daftar induk gambar (tender, for cons, gambar kerja) gambar 2, Tatacara penomoran dan perubahan gambar sesuai dengan IK Pengendalian Gambar Konstruksi (bila tidak ditentukan oleh pelanggan) Pada gambar kerja dicantumkan referensi gambar yang menjadi rujukan 4, Terdapat stempel & tanda tangan persetujuan pelanggan/wakilnya pada gambar pelaksanaan (for construction) 5. _Distribusi gambar baik internal maupun eksternal terkendali 6, Gambar yang sudah tidak berlaku telah ditarik 7. Personil memahami mekanisme pengendalian gambar 8 Monitoring persetujuan gambar kerja tersedia mekanisme persetujuan dengan owner/Konsultan Pengawas jadwal rencana proses gambar kerja. 11. Terdapat back up gambar kerja yang telah disetujui dalam bentuk CD dan terkendali. Metode Kerja | 1. Metoda kerja disusun dilengkapi analisis teknik, waktu dan aspek biaya (IK) dan / komersial (spesifik/risiko tinggi) Metoda Pertimbangan aspek K3L telah dimasukkan dan sesuai dengan Pelaksanaan pengendalian risiko pada safety plan 3. Telah disetujui Kasi Enj dan Biro Enjiniring, juga pihak eksternal (sesuai SOP) 4. Aplikatif (mudah dilaksanakan) dan tidak terlalu banyak perubahan 5. Diupdate’ bila ada perubahan dan berkoordinasidengan fungsi enjiniring pusat 6. Didistribusi ke seluruh fungsi yang terkait dengan metode kerja tersebut VE/inovasi_| 1. Dokumentasi VE/Inovasi terkendali 2. _Menghasilkan minimal 1 karya inovasi QMSL adalah pedoman bagi masing-masing fungsi pada organisasi proyek dalam menjalankan bisnis. Semua tahapan proses pada masing-masing fungsi mempunyai dampak dalam menghasilkan kinerja yang baik dalam penyelesaian proyek. Penerapan QMSL tidak hanya menjadi beban bagi salah satu fungsi, namun merupakan hasil kinerja yang sinergis antara semua fungsi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam rangka mencapai hasil usaha yang maksimal. Gambaran mengenai penilaian QMSL perusahaan dapat dilihat pada tabel 6.4 dan gambaran mengenai pemetaan QMSL pada fungsi QA ditampilkan pada gambar 6.8. 6-23 6-24 6 Manajemen mutu proyek Tabel 6.4. Format QMSL Keouosen Paong2en _ pews CPPRTHE Improvement tng Sistem ‘Akt Petasancon Pin ” AaAE Gambar 6.8. Pemetaan QMSL fungsi QA 6 Manajemen mutu proyek a Pengendalian mutu adalah aktivitas pemeriksaan atas proses dan produk, termasuk pemeriksaan dan pengujian barang masuk dan barang keluar. Kegiatan pokok ari pengendalian mutu adalah: — Kontrol mutu pekerjaan disain engineering ~ Kontrol mutu material incoming, fabrikasi, dan material outgoing - Kontrol mutu proses — Punch List — Pengujian-pengujian/test = QPASS Output dari suatu proses bisa merupakan produk akhir atau merupakan input dari proses berikutnya, Untuk memastikan bahwa output yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan, maka harus dilakukan pemeriksaan/inspeksi yang meliputi tahapan sebagai berikut: ~ Incoming: Pemeriksaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan dalam proses/inspeksi pendatangan material. Hal ini bisa dilakukan pada saat __barang datang di lapangan, atau bila diperlukan inspeksi pada saat proses dilakukan di tempat vendor/suplier. — _ Inprocess: Pemeriksaan — selama proses berlangsung atau disetiap inspeksi tahap-tahap pekerjaan untuk mencegah timbulnya repair/rework/reject pada produk akhir sehingga akan meminimalkan biaya bila terjadi penyimpangan. - Qut-Going: Pemeriksaaan akhir terhadap output yang dihasilkan/inspeksi akhir sebelum produk diserahkan kepada pengguna jasa. Dokumen proses ini biasanya disebut dengan punch list. 6-25 6-26 6 Manajemen mutu proyek ES Hasil pelaksanaan inspeksi harus didokumentasikan dan diberikan identifikasi pada produk/proses yang telah diinspeksi. Jika ketidaksesuain dari hasil pemeriksaan diketahui sejak awal maka tindak lanjut perbaikan akan lebih mudah dan biaya perbaikan lebih rendah bila dibandingkan ketidaksesuaian baru diketahui di ekhir proses. Seluruh personil yang terlibat dalam suatu proses dan berpengaruh terhadap mutu juga sekaligus berfungsi sebagai quality control sehingga tanggung jawab mutu merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab fungsi Qa/ae. Seluruh kegiatan dan hasil pemeriksaan dimonitor untuk memastikan bahwa jika ada ketidaksesuaian, maka sudah ditindaklanjuti oleh penanggung jawabnya sesuai waktu yang telah ditentukan. KALIBRASI ALAT UKUR, ALAT INSPEKSI DAN ALAT UJI Untuk menjamin bahwa semua peralatan yang digunakan di proyek untuk melakukan pengukuran, inspeksi, dan pengujian memperoleh hasil yang akurat maka secara berkala, peralatan tersebut dikalibrasi sebagaimana mestinya. Semua peralatan yang dikalibrasi harus dengan peralatan kalibrasi_ yang mempunyai sertifikat. Bila standar Nasional atau Internasional untuk kalibrasi tidak ada, maka dasar atau metoda yang digunakan untuk melakukan kalibrasi harus ditetapkan oleh perusahaan dalam bentuk Instruksi Kerja dan didokumentasikan, Bila kalibrasi suatu peralatan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh perusahaan, maka kalibrasi untuk peralatan tersebut hanya dapat dilakukan oleh Badan/Lembaga kalibrasi lain yang telah diakui secara Nasional atau Internasional Penentuan waktu/periode dan masa berlaku kalibrasi untuk alat ukur, alat inspeksi dan alat uji ditentukan sendiri oleh perusahaan berdasarkan: 1. Frekuensi penggunaan alat. Keakurasian alat yang dilihat dari hasil kalibrasi yang lalu. Ketepatan penggunaan alat ukur oleh pemakai (inspektor). }. Kondisi alat. Spesifikasi yang ditetapkan oleh pabrik pembuat. Untuk kalibrasi yang dilakukan oleh lembaga yang tidak berfungsi sebagai lembaga/Badan Pemeliharaan Peralatan Nasional seperti Perguruan Tinggi/Lab Uji. Swasta/Subkontraktor khusus, maka harus dibuktikan terlebih dahulu kemampuannya dalam mengkalibrasi antara lain mempunyai peralatan untuk eb ee 6 Manajemen mutu proyek nr melaksanakan pemeliharaan dan mengacu pada standar yang dipakai laboratorium nasional. 6.6.2. QUALITY PRODUCT ASSESSMENT SYSTEM (QPASS) QPASS adalah suatu sistem penilaian upaya pencapaian mutu produk pekerjaan Konstruksi secara objektif dengan cara skoring. QPASS dilakukan untuk mengukur upaya pencapaian mutu suatu pekerjaan dengan melakukan pendekatan atas upaya awal untuk mencapai spesifikasi pemilik proyek dalam metode pengukuran yang obyektif dan sistematis. Penilaian QPASS dilakukan dengan cara mengukur pekerjaan terlaksana terhadap standar workmanship dan spesifikasi melalui pendekatan sampling. QPASS disusun dengan tiga pendekatan, yaitu: Mengukur matu kinerja berdasarkan upaya awal untuk mencapai spesifikasi. 2. Membuat suatu penilaian menjadi obyektif dengan cara: = Menghitung pekerjaan yang telah terlaksana dalam standar dan spesifikasi yang telah disepakati + Menggunakan pendekatan sampling untuk mendapatkan keterwakilan proyek secara keseluruhan 3. Memungkinkan penilaian mutu dilakukan secara sistematis dalam perimbangan proporsi waktu dan biaya yang rasional. Dalam prosesnya, fungsi QA dan produksi yang disetujui pimpinan PPU harus merencanakan lokasi yang akan dinilai mengacu pada masing-masing item penilaian dan jumlah sampel berdasarkan gambar dan lingkup pekerjaan unit kerja (PPU), jadwal pelaksanaan asesmennya sesuai jadwal produksi proyek serta spesifikasi untuk menentukan batasan dan rentang penilaian. Penentuan jumlah dan lokasi sampel direncanakan sedemikian rupa agar merata dan mewakili sesuai jenis tahapan pekerjaan. Asesmen dilakukan oleh fungsi QA dan produksi yang jadwalnya disesuaikan dengan —_jadwal produksi proyek. Pelaksanaan penilaian pada setiap sampel produk hanya dilakukan satu kali untuk —setiap —_jenis item pemeriksaan/pengukuran. Produk yang telah dinilai, kemudian diadakan perbaikan kualitas tidak dapat dinilai kembali. 6-27 6-28 6 Manajemen mutu proyek ein Pelaporan dilakukan selama pemeriksaan (sesuai checklist dan uji material) dan di akhir proyek guna mengetahui nilai (score) yang didapat. Pelaporan dilakukan secara rutin setiap bulan, Apabila proyek belum melakukan kegiatan fisik sama sekali, karena belum ada penilaian sampel, maka QPASS yang disusun bernilai 0%, namun apabila dalam masa satu bulan tidak ada penilaian sampel, maka laporan QPASS bulan tersebut sama dengan bulan sebelumnya. Laporan QPASS merupakan laporan akhir setelah assesment yang dilakukan sebelum checklist serah terima pertama. Laporan QPASS bulanan belum menunjukkan assesment secara utuh. Mekanisme proses penilaian QPASS meliputi lingkup pekerjaan_struktur, arsitektur/finishing, MEP dan pekerjaan tanah. Penilaian dilakukan pada saat konstruksi berlangsung dan pada saat konstruksi selesai. Dari setiap lingkup penilaian ada beberapa komponen pekerjaan yang akan dinilai, Contoh komponen pada bangunan gedung yang akan dinilai dari elemen struktur adalah melalui inspeksi lapangan (bekisting, besi, beton), uji laboratorium (tes tekan beton, tes tarik baja), dan non-destructive test (homogenitas beton, ketebalan selimut beton). Untuk pembobotan dinilai berdasarkan Kategori bangunannya seperti yang ditampilkan pada tabel 6.5. Tabel 6.5. Pembobotan QPASS SBU Bangunan Gedung 20% Bangunan Kondominium 35% 55% 10% Bangunan Public Housing 45% 50% 5% Bangunan Landed Property 40% 55% 5% Secara umum, peailai harus memilih lokasi aktual yang akan dinilai mengacu pada masing-masing item penilaian. Pemilihan sampel didasarkan pada gambar dan rencana-rencana lokasi. Sampel harus terdistribusi semerata mungkin selama tahap konstruksi. Penilaian dilakukan dengan mengisi form assessment dengan memberikan tanda: - v = Jika pekerjaan/produk memenuhi syarat yang ada dalam form Assessment. 6 Manajemen mutu proyek EEE ~ x = Jika pekerjaan/produk tidak memenuhi syarat yang ada dalam form Assessment. — ~ = Jika persyaratan yang ada dalam form tidak diperiksa/belum diassess dengan tujuan beberapa item pemeriksaan baru dapat diassess pada hari berikutnya. Tidak ada penilzian ulang atas suatu item pekerjaan yang telah di skor atau diases. Tujuan dari pelaksanaan scoring seperti ini adalah agar kontraktor *mengerjakan secara benar pada kali pertama pengerjaan”. Perusahaan dapat menggunakan Format Asesmen QPASS seperti contoh dalam Lampiran 6.18. Perusahaan melakukan manajemen pelayanan untuk menjamin bahwa semua pekerjaan yang dijanjikan selama masa pelaksanaan, dan masa pemeliharaan diselesaikaan sebagaimana mestinya (sesuai kesepakatan dalam kontrak dan peraturan serta perundangan yang berlaku) sehingga pelanggan (Pengguna Jasa) maupun pihak-pihak yang berkepentingan puas. Dilakukannya survei kepuasan pelanggan atas pelaksanaan proses produksi untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap proses, biaya, mutu, dan hasil produksi proyek. Hasil survei ini selanjutnya dapat digunakan sebagai umpan balik bagi tim proyek maupun perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian perusahaan selalu lebih unggul terhadap para kompetitornya untuk memberikan pelayanan jasa konstruksi kepada para pelanggannya. ‘Terhadap keluhan pelanggan yang disampaikan langsung kepada Direksi penanganannya diatur sebagai berikut: a. Direksi penerima akan melakukan kajian terhadap keluhan tersebut dengan menetapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh unit kerja terkait (PPU dan/atau Pusat) b. Keluhan pelanggan dan keputusan tersebut diserahkan kepada unit kerja terkait untuk ditindak lanjuti. c. Unit kerja tersebut membuat PTKP keluhan pelanggan dan membuat analisa penyebab utama dan Rencana Tindakan perbaikan serta melaksanakan perbaikan dan pencegahan. d. Hasil penyelesaian keluhan pelanggan dilaporkan kepada Direksi dalam Management Review atau melalui Laporan Bulanan PjPU. PTKP dianggap 6-29 6-30 6 Manajemen mutu proyek en selesai bila disetujui Pimpinan PjPU di mana keluhan tersebut terjadi, dan melaporkan kepada MR. Selain menerima keluhan pelanggan, perusahaan juga mengukur sampai sejauh mana pelanggan puas terhadap kinerja perusahaan, dan upaya-upaya untuk meningkatkannya sehingga pelanggan tidak hanya puas tetapi juga "delighted" (sangat puas) sebagaimana yang dijabarkan dalam kebijakan mutu perusahaan. Kepuasan: berarti jasa yang perusahaan hasilkan memenuhi persyaratan (sesuai spesifikasi teknis dan administratif) dari pelanggan. Pelanggan: berarti pelanggan eksternal, owner, konsultan pengawas dan pihak lain yang memungkinkan perusahaan mendapatkan order/pekerjaan. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan dilakukan 2 kali selama masa pelaksanaan kontrak/pesanan, vaitu pada progres pekerjaan 20% - 40% dan 95% = 100% menggunakan form Kuesioner Kepuasan Pelanggan seperti pada Lampiran 6.22. Pada setiap MR Departemen dilakukan evaluasi atas hasil pengukuran kepuasan pelanggan yang telah dimintakan, kemudian dirumuskan kebijakan strategis yang harus diputuskan untuk meningkatkannya. Proses dalam manajemen mutu dimulai dari aktivitas untuk memastikan bahwa persyaratan dan harapan pelanggan terpenuhi, Harapan dan_persyaratan pelanggan diidentifikasikan melalui dokumen kontrak, kebijakan perusahaan dan pedoman mutu sebagai bahan masukan hingga akhirnya didapatkan sasaran mutu/sasaran kinerja proyek. Berdasarkan sasaran dan kebijakan mutu maka disusunlah rencana mutu (QPlan) agar proyek berjalan sesuai dengan kebutuhan atau persyaratan yang diinginkan pelanggan. Pada tahap pelaksanaan dilakukan penjaminan mutu agar selurub proses manajemen mutu memenuhi persyaratan. Penjaminan mutu dilakukan melalui pengendalian dokumen, manajemen review, CP/PTKP, audit, Klinik dan QMSL. Kegiatan pengendalian mutu perusahaan dilakukan melalui proses kontrol, pengujian, dan QPASS. Untuk melengkapi kegiatan manajemen mutu, perusahaan melaksanakan manajemen pelayanan perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. 6 Manajemen mutu proyek —E—————————— ca A & a e A oP OOS GH GOS GH HF Lampiran 6.1 Lampiran 6.2 Lampiran 6.3 Lampiran 6.4 Lampiran 6.5 Lampiran 6.6 Lampiran 6.7 Lampiran 6.8 Lampiran 6.9 Lampiran 6.10 Lampiran 6.11 Lampiran 6.12 Lampiran 6.13 Lampiran 6.14 Lampiran 6.15 Lampiran 6.16 Lampiran 6.17 Lampiran 6.18 Lampiran 6.19 Penjelasan Pekerjaan (Cara Kerja) Program Pemeriksaan dan Pengujian Lembar Pengantar Dokumen Lembar Pemusnahan Dokumen Stempel/label status inspeksi Form CP & PTKP untuk Temuan Intern dan Keluhan Pelanggan * Form Laporan Bulanan CP & PTKP Form Analisa CP/PTKP Form Rencana Audit Internal Rencana Jadwal Rinci Kegiatan Audit Internal Form Catatan Pemeriksaan Audit Form Laporan Kegiatan Audit Form Rekap Temuan Audit Standard ISO Form Rekap Temuan Audit Standard OHSAS Form Laporan Hasil Audit Internal dan Verifikasi Form Rencana Tindakan Perbaikan Format Laporan Audit Internal Contoh Format Asesmen QPASS Format Laporan Penerimaan Keluhan Pelanggan 6-31 6-32 6 Manajemen mutu proyek Lampiran 6.20 Format Berita Acara Penyelesaian Keluhan Pelanggan Lampiran 6.21 Format Analisa dan Tindak Lanjut Keluhan Pelanggan Lampiran 6.22 Kuesioner Kepuasan Pelanggan Lampiran 6.23 Contoh Quality Plan Proyek Apartemen Paragon Solo 6 Manajemen mutu proye ES Lampiran 6.1 PENJELASAN PEKERJAAN (CARA KERJA) Kolom Identitas Pekerjaan Nomor Tudur Alat yang | Penanggung Kode | NamaKegiatan | Instruksi | Instruksi ae eqa”_| Diguneken | Jewab P1_| Pekerjaan «| "Sub-grade" i P2_ | Pekeriaen Seas Pn Kelom Pengesahan 6-33 6-34 6 Manajemen mutu proyek EE Lampiran 6.2. PROGRAM PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN a is Povo aS aay = ere fat. || Creme ote | egatn | "ERA | Parameter ‘@gunakan | Pemerkeaan ms - a) dle | Sita eS = ce 6 Manajemen mutu proyek Lampiran 6.3. LEMBAR PENGANTAR DOKUMEN NAMA JABATAN UNIT KERJA DOKUMEN L] SALINAN TERKENDALI SALINAN TAK TERKENDALI No. | Nomor Dokumen | — Judul Dokumen. Pembuat | Tgl. Berlaku Revisi PUSAT PENGENDAL! ROKUMEN. 1. SETELAH DITANDA-TANGANI, HARAP COPYNYA DIKIRIM KEMBALI KEPADA PENERIMA DIKIRIM OLEH Tanggal Nama Teo. PPD Tanggal Nama Tid, 6-35 6 Manajemen mutu proyek en Lampiran 6.4. LEMBAR PEMUSNAHAN DOKUMEN PEMUSNAHAN DOKUMEN OLEH NAMA, JABATAN UNITKERJA | TANGGAL TTD DOKUMEN No. Nomor Dokumen Judul Dokumen Rev | Keterangan ‘SETELAH DITANDATANGANI HARAP DOKUMEN LAMA DIMUSNAHKAN DAN LEMBAR INI DIKEMBALIKAN KEPADA PUSAT PENGENDALI DOKUMEN 6-36 6 Manajemen mutu proyek Lampiran 6.5. STEMPEL/LABEL STATUS INSPEKSI DITERIMA *** | DITERIMA **? Nama | Nama Produk / Material Tanda | Tangan | | Tanggat DITOLAK Nema Tanda Tangan Tenggal i cael DITUNDA i SS Tanggal Keterangan 1. Label Diterima, Ditolak dan Ditund dapat dibuat lain asalkan memenuhi maksud seperti contoh di ates, 2. Untuk memudahkan identifiasi oleh QC/QA, maka label tersebut di atas dapat menggunakan wara : a. Hijau untuk label Diterima. . Kuning untuk label Ditunda, ¢. Merah untuk label Ditolak. 3. Alternatif 2 dapat digunakan untuk produk/material yang sering digunakan. 6-37 6-38 6 Manajemen mutu proyek —_—__—_—— Lampiran 6.6. FORM CP & PTKP UNTUK TEMUAN INTERN DAN KELUHAN, PELANGGAN PTKP Intern PTKP Keluhan Pelanggan Ino. cPRTKP [Nama penemu ho. monirak Di bargin Lokas! Tanggat Tanda tangan Kepuusar Jangea Pender" Keputzoh Jougka Panang (GOIRTKE) aaa “Teget | Hneakan pertoxan yang camint uvtuk menezaan tmbanya Wars |massan yang sama TT igonatan sebapamrans adanya (use as i) {1 Dperbak'repain [TT Diersran uiang veworky TT Pamaraar ae down grace) ‘Diniawd sang ceca) |= Farget ot sess Tanda: 1 Tea siperukan tncokan kore Velaskan sebebnya) Perabuat Kepusan—— a ; = poe envetujl(peanggan) Noma Franggat Tanda tangan Dv magia: eae Ne. ‘Hasi Senceganan & Perio Tanggal Pewyelesain Veriton Tanogar Nama Tanda an canon |) Des unk CP atau PTKP (ola ran) 4) es sch sats 5) ea une PTA atu oars) 2 Beret yang tk pets 6} Dei ma PTAE Renan ‘rau 5} Ds shor bemorstnaveenretao vara | |” penvmpangan we menbah nysayanon nes ae nateao sianesunes ee barese occumsoases |" eney “SiSowcontont ng ¢| —soxiaic en) verona wecuensemiwoss | Sarcoen © ace we Gumerere | Selfonted coer! a | somen ton | oy | moons || aero | SSaecicees | “sete | me es yp Non eat Sate is mums | Musto] oud | Lee Tig Be | qaug | sano | num | meyer veowauverme JES! PIR H] caouse — | sorsus en | ncooaivn S orien (eUA GuEA 42 / aid Stial uep jexfurs ese29s Ue mesN) Cy { 2 wen (wau ope [A Z TOPO Se ef aor urn] (etbumad weunay) Use dd t aN URINE GL YEN (oa suo 08 et ie| ode te es Buck ews vet voc Sota ooomome (FE) P| Kiel Els] ELT EVE] E on “suse in aed sexo ena aN U ek yy eped eve 29) OSL WHROIEING WO | aATeiUaSaNiau 1USUeTIO spouse eousbeaed NVONWAWIANSd NWIVS3TSANSE 8007 Wun 4-16. NUNWINg NvuOdv7 uaio 8000 “inuers6usiy dXLd 8 dd NVNVIN@ NVYOdVT WUOt "2’9 ueLIdurey] yosoud nani UaWefoUDW 9 = UNYEL AYE esis Rd Z-yorod ‘ypjesows eweyn qogakued Z| = uoyoioap Bu, a = HO5010S uojse one @ | = did / do womune uuu ee = mas venune | (4) veyeuRaweU UN ive} yepUI| | —_YoFeSPW eUUEIN GogaAueg *L =o == ee sean aeaes ipefios Bue me L anfuey xepuLL « qeqehueg Gua hey asa | OM yesod ngnus uawefoURyy 9 a “: ebey wun ~~ unyes ipelia; Buek dyiid / do esijeuy @1d / dd VSITVNV WAOd “g'9 ueIduiey or-9 6 Manajemen mutu proyelr ne Lampiran 6.9. FORM RENCANA AUDIT INTERNAL Unit Kerja Auditee Pimpinan Auditee Jadwal Pemeriksaan ‘Surat Tugas: sd 1. TUJUAN & RUANG LINGKUP AUDIT ‘a. Melakukan pengujian atas implementasi standar ISO 9001:2008, OHSAS 180012007, ISO 14001:2004, SMK3 di unit kerja tersebut di atas. b. Lingkup aucit metiputi seluruh aktifitas di bagian mana standar ISO 9001-2008, ‘OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004, SMK3 ini dterapkan, 2. TIMAUDIT Kepala Pemeriksa Pemerikss, 3, MEMPERHATIKAN Dokumen Acuan Dokumen Kerja Jadwal Rinci Audit Ketentuan Konfidensial Rencaria Pelaporan Audit Metode Audit & Kategori Tetouan Sesusi stander IS0.9001:2008, OHSAS 18001:2007, ISO 14001-2004, SMKS yang wu sepaoge PEMBUAT Nama | debatan Tanda Tangan Tanggal PERHATIAN : Forma ini morupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Hast Audit 6-41 te *uoq sinus uve yequien eng "yqrueg yEAueq 1B, S18 u2dip eves efwueyecrued quetin = exo dono "yeqrueg weKueG Yer BeSHERS eZ jue6ue] epue| "pty vse} vesode7 Yep ueyyesiavel yer Buek ueiBeq ueyednioul iu IMO, “ngeroduayy evens SONA TWRWONSE TSONNS | _VSNRISW3d ViVaay = ys AN) OA ONE WME cee Ok |_veNRaNE VN aN z 33L0NV vrd3y LINN (EMWS/r00z: Foor 1/2002:40081 SwsHore00z: 4006 OSI) TWNYALNI LIGNY NVLVIDSY IONId TYMOVE VNVONAY ‘OT'9 urdu] ypfoid nani uauiefoUD 9 6 Manajemen mutu proyek ney Lampiran 6.11. RERTASKERIAALOT CATATAN PEMERIKSAAN ‘Unit Kerja Auditee ‘Tanggal Pemeriksaan sid No URAIAN La 6-44 6 Manajemen mutu proyek a Lampiran 6.12. LAPORAN KEGIATAN AUDIT Unit Kerja Auditee Tanggal Pemeriksaan sid 5 KEGIATAN / OBSERVASI TEMUAN/ SO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004, SMK3 *) SARAN 1 Mengetabui, Dibuat oleh, Tanda Tangan / Tgl Nama Pethatian : 1. Formulir ini harus dilampirkan pada Laporan Hasil Audit 2. Penyusunan laporan berdasarkan system PLOR (Problem, Location, Objective of evidence, Requirement) *) coret yang tidak perlu 6 Manajemen mutu proyek Lampiran 6.13. REKAP TEMUAN AUDIT ‘STANDARD ISO 9001:2008 Unit Kero Ausites y To No ‘Context Diagram (CD) [GD Perencanaan Usaha [CD Pengukuran & Evaliasi Kinerja [oD Pemasaran [CD Menajemen Kontrak [CD Pengadaan [C0 Konstriksi [CD Kevangan 1 2 3 4 3 [CD Engineering é 7 @ 9 [CD Pengelolaan Manajemen 10 [CD Human Captal 11 [CD Sistem Infornasi 12 |0D Penelaahan dan Peningkatan 13 [CD Pengawas intern 14 [6D Hokum 15 [CO Public Relaton 16 [CD General Afar 17 [eoces 18 [CD PREL 19. [CD Knowledge Management 20 [CD Manajemen Resiko | TOTAL Dibuat ooh, Tanda Tangan / Tot Nama Kepala Pemerksa PERHATIAN : Formutr ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Hasil Audit 6-45 6 Manajemen mutu proyer ooo Lampiran 6.14. REKAP TEMUAN AUDIT STANDARD OHSAS 18001:2007 Unit Kerja Audteo ? To! 38 No Clausul OHSAS 16001 Mayor | Minor | catatan | Saran 42 | Kebijakan k3 43 | Perencanaan 43,1, Perencansan Identiikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko (HIRARC) “43.2 Hokum dan Pereyaratan Lain 433, Sasaren dan Program 44 | Penerapan dan Operasionl | ‘44.1. Sumber daya, Aturan, Tanggung Jawab, Akuntanbiltas dan Kewenangan ‘442, Pelatinan, Kesadaran dan Kompetensi ‘4.4.3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultas! | 444, Dokumeniasi ‘445. Pengendalian Dokumen I I 4.46. Pengendalian Operasi | “44,7. Kesiapan dan Tanggao Darurat 2 “45 | Tindakan Pemerksaan dan Perbaikan: a “4.5.1. Pengukuran dan Pengawasan Kinere 452, Evaluasi Pematuhan 453. Penyelidkan insen, Ketdaksectaian, TindskanPerbakan dan Pencegahan “5a, Pengendon Rekarn [s5. Auct mat 45 | Tinjauan Manaienen TOTAL Dibuat och, Tanda Tangan To} Noma Kepala Pemerksa PERHATIAN : Formulir ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Hasi Audit 6-46 6 Manajemen mutu proyelr Lampiran 6.15, LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL (Al) ... (DAN VERIFIKAS!) LOKAS! AUDIT NO. AUDIT UNITKERJA TIPE AUDIT 1SO_9001:2008, ‘OHSAS 180012007, 1SO 140012004, SMK3 ALAMAT TGL AUDIT KRITERIA AUDIT TELEPON TIM AUDIT 1. FAX 2. 3. KEPALA PEMERIKSA : AUDITEE: 1 TANDA TANGAN/ TANGGAL 2 5 4 5 16. NAMA 7 8 TEMUAN 5 ossosse MAYOR, sects MINOR, oven CATATAN, DISTRIBUSI (oleh Pimpinen Auditee) VERIFIKAS! 3. MR TANGGAL sid 4, GM DEPT. TANDA TANGAN 5, PIMPINAN AUDITEE (ASL!) NAMA (VERIFIKATOR) 6-47 ‘mye yeq Sued vex6us (, ‘seupmy uedusip nse Uep (doo) sefeueyy jexoueD ‘(Kdoo) yiN epedey UeMUUNAD 1 WO: UENEWeg NvLvayr 3aLIQNV NYNidWid BOLWHISRESA vWwN iC wn 7oL sar ANVONVL VONVL F fgere 0 (ais) Neves Nena ZI nvoWON vuvonaa | NYHVIvSvrEad sisrny [EOE | nvnnan ven — | 108A TSYHSESA TOL sian 191 Slo lores pide icomnghikt alana, (. €MINS '7002:400%1 OSI 'Z002:L0081 SvSHO ‘8002: L006 OSI LIGAY (du) NVDIVaYSd NVMVONLL VNVONSY ‘919 uestdurey SEITE Yesoid nynw uawuefouDyy 9 6 Manajemen mutu proyek Lampiran 6.17. FORMAT LAPORAN AUDIT INTERNAL LLAPORAN AUDIT INTERNAL SMKS TEMUANT No. KATEGORI BUKT STATUS OBYEKTIE 7,__| PENEANGUNAN & PEMELIMARAAN KOMITEN 1.1, | Keblakan Kaselamatan & Kesehatan Keria 1.4.4. | Adanye kebjekan KS yang ters, bertanggal dan secara jlas ‘menyatakan tyjuan-iyuan K3 dan komiimen Perusahaan alam memperbaiki kinerja K3. T.2._| Kebjakan dtendatangan oleh Pimpinan Perusahsan, 111.3. Kebjakan disusun oleh pengusaha dan atau pengurus setelah rmetaluikonsutasi dengan wakil tenga ker. 17-4 Perusahaen mengkomunikasikan kebjakan Ks kepada seluruh ‘enaga kerja, tamu, konirakor, pelanggan dan pemasok Jan cara yang tepat. sah. TT. | Apabla ciperskan, xebjavan Khusus Guat Unt rasaion ‘yang bersiat Khusus, | TIT6_| Kebjekan K3 dan Kebiakan Khusus lainnye dtnjau wang sacaa bdala unk menjani Gao babfakan rota ‘mencerminkan dengan perubahan yang tod. dalam Ween Un banda y ¢ 1, | eee cea Se hen ‘dan melaporkan kepada semwa persoril yang terkait dalam a harus Gisebarluaskan & dicokumentasikan. vl pementeat eS a fn TZ] Epa it ets Sl ST pT TG Jawab atas kinerja KS ot nit keranya._ 124, | Perusehean menkapatkan saron-soran dar ahi K3 yang bras dvi delim maupun luar Perusuhaar, TZ5_| Petugas yang bertanggung jawab menangani Keadaan darurat Iendepstian petatihan. [ 128" [Kirra K3 cimasukkan dalam leporan tahunan Perusahaan ‘tau laporan lain yang vetingkt. 127] Pimpinan nit kerja dior informs! tentang tanggung Jawa mereka tefhadap tenga Kerja kontrakotr dan orang lain yang rmemasuk tempat kena. T2E_| Tanggung awab untuk memelhra dan mendstibustan informas! tsbaru tentang peraturan perunadangan K3 telah ‘letapkan T2__| Pengurus tertanggung jwab secara penuh untuk menjamin 73) Teiauan Usna dn Erabat 1.3.1_| Hasil penirjauan ulang dicatat dan didokumentasikan. 13:2 Agabla momungtinan, hast iyaven ung Gmasuon dalam perencanan tndakan | Z ~ 7.3.3. | Pengurus harus meninjau naan SNIKo secara Pda uk manta Peveusee dn tekivesn SAS. 1.4 | Keterlibatan dan Konsultasi dengan tenaga keda 1143. | Kelerbeta enoge Kea donponidwrlon Kenan! dengan vrad Pouataay Yana nah ictonmetsenan iis bana aoa clkas terra KS. perbahorpet memounya TAR Sesual dagen PP Petusohaan Tea rembontak PERG 6-50 6 Manajemen mutu proyelz a Lampiran 6.18 CONTOH FORMAT ASESMEN QPASS LEMBAR ASSESMENT Q_PASS Nama Proyek : Poreraen Blemen Begesting Lokas! uw No Sample Tanggal Aeseemen 6 Manajemen mutu proyek aa Lampiran 6.19. FORMAT LAPORAN PENERIMAAN KELUHAN PELANGGAN LAPORAN PENERIMAAN KELUHAN PELANGGAN / PIHAK-PIHAK LAIN YANG BERKEPENTINGAN. No Pada hari ini, tanggal ..., bulan. tahun telah diterima laporan keluhan: Proyek Pelanggan / Pihak Alamat ‘Manojer Proyek’ Penaggung Jawab Waktu Kontrak Waktu/Masa Pemeiharaan: Nomor Kontrak/SPK_ Keluhan Pelanggan / Pihak yang berkepentingan Pengacuan dilakukan dengan cara Kesepakatan yang dibuat dengan Polanggan / Pihak yang berkepentingan, Tindakan yang sudah diambil oleh si penerima: ‘Mengetahui, Penerima Keluhan Pelanggan Penanggung Jawab 6-51 6-52 6 Manajemen mutu proyelr Lampiran 6.20. FORMAT BERITA ACARA PENYELESAIAN KELUHAN PELANGGAN CONTOH BERITA ACARA PENYELESAIAN KELUHAN PELANGGAN! PIMAK-PIHAK LAIN YANG BERKEPENTINGAN No, Pada har ini... tanga! telah dilakukan penyelesaion keluhan Pengguna Jasa dan Berita Acara Penerimaan Keluhan Pelanggan No, Atas pengaduen dari Nama Alamat Keluhan’masalah Penyelesaian Hasil Tindak lanjut_: (kalau ada) z Demikianioh has! penyelesaion keluhan pelanggan dan telah disetujul oleh kedua belah pihak, Pengguna Jasa Pelaksana Perbaikan (sn6,yeyes uesseunsp yodep) mi y0¥¢ eee iL Yoxed uRIeseiy eweIn gege/uedt Red ag z is z 1140%¢ Yoreseyy ewIeIN geaehued 7 (sat ¢) 4 SBuues Guek ueunis>4 S140") ee ae 4 uuenjereaie Oye, ee ee eee Juesreuuuveu ymun ini EDULE. | 100d UEIPSOWY ewEIN GogeKUied peter GueAy 1 35015 | vedo ta wobbucied SETS] HOM [4e!C | obey wosBo1d 2 aniuer Hep ‘ewiein qegakuued esieuy owe suer 3 uemune P| eee eet ; uno spoued NVOONW 13d NVHNTEH ANPNY] ONL NYG YSITYNY NVOONV1dd NVHN1a LOLNV1 YVGNIL NVQ YSITVNY LYAYOS “Lz'9 uesdurey yetod nynu uauiefouDWy 9 6 Manajemen mutu proyek ES Lampiran 6.22. KUESIONER KEPUASAN PELANGGAN = TSR EPA PANGAN | fee, prover: Foy 4 Soerentee Slohanmemeontanss pe mgarengia nate sessatgiat | 4 Eereetroe eee ee TTingkat Kepentingan FAKTOR-FAKTOR YANG DINILAT “Tingkat Kepuasen aurrenc arama ee aarare SEES eee Sq) trp 12. Pencapdan parse oetetian clon payeesaan 1. se Poteanaon Kosmar §Kacohotn Ko ‘S\tkroyn anon na 23:1, Keloatapen also pendant 37s. = 293. Kepatvhonpetwin doom ceraha.n alee petncung a | MUTUPELAYANAN ‘Sebarae pectira den evasion ends Yerecen H —T 24, ) P2 Pe Me, ekeraan Bored Pile. Ps a h Y L uay ueqag ueBuog enses-| 2005 394 Supeor ssampoud sediowem, aso, SEH UeeDequirg Eeumyy-| —eIEIeT 9 1OHIAA) sofeains yopoeys-| —yehoug emy | ove smn uBa rensas 1wo}9g 324 snuin wensos ud pauoa a1 ebay yansul yensas nquieia uowaiin | rida rua adts ama st34 epuagpedues | ida adKi ana Sey Uuojo9 uerepewiog uerensaso% vowa'qer-| aM >UL md asa1 oF 34 civ tor9@ / ueysuoy - uessew-| — ueiuerepa anos Isepuoworey 1ensds Uorea duns vesoraBuag ‘5ynpod vo | sedinem- donas ‘unis weyes uwoiag manyy ueensasey(-| ueeloxey sxedsu uwoyans weimow ‘ely sequiegfensos SueA aya p2i0g adh spxnpo1s ssedinnem, og uewejepon senay3 seumyy- | uesogaBuag uep (214 p2s08) okoains ayopoous-| _yeKoig jemy | Suwesa doys ula ensas aud p2so8 you sy seamyy-| uesmnduad sxedsui | _ssepuogueeuoyed | cd we Tay TeqUNeD wensas ueunTueg BUDWIG spxnpog ssedioiem ‘veunueg senai3seanty ueeiawag uep sofaains wopoout-| _>efo1g remy | Suyreia dous Ba sens0s = | weaning syedsut Sunvew UERIBW™ ssxnpoud seainien- ueeiauoy uep | (spom Loresedo1s) Jofaanns tpyopoout-| _yeroug remy | Sumeig doys uBa enses, ueundueg sy seunjy-|_uenyrduog isyedsui | uedesiog ueeloyed | 1b RT TeeUId aoe v0 | Geen (Ea aeen jeusonia vexed ‘esquodip Buek mowesed eee: a emer J ysuomos TW REET ueynfusg uep uvesypowog wesSorg (ueqnfueq) ‘¢Z‘9 uestdurey yesoud nanwi uawiefouDW, 9 “9 Funseyee TERUOSHOH /FeARIOA UESNIN|OY - wemew-| ——ueelayed uso 04 eh vequleg aunsnea 1s4npoug. vo | ssediyen~ depas | wy oz xe w/wutue : 49, Bunsreg ueeliayay Isyadsuy uesoquea ueSue Buddeyono (20m simon ueeliayad | weed sepuers ua senses ueBueyny yexer / yequne uesaquiod retype {s4nposg vo uRs372W denas | Suyresg doys uBg jensas- ueBuejns syawiesg - nreeayag isyadsuy anys ueeliarad > weimon-| anguectineg etioy ssey01 uerensos9y none Pesce vo | ssedioiem depos | epovay ueSuaa enses vein uea senor uajensesoy- | ueekoxeg syedsuy eu, weeya veyevoa puna wopoays-| ueBuerueweg ebay ueBueruewiag sofonns vo | ssedimiem-| —aeeseped | eporey ueSuod ensos seyeg ued e007 ueensesoy edsut a pauog : 0s ums etoyssynasuy | mstuoy coe ums: | rensps yquiea | wewuer eld yorea S23 uoyag tn, weag aede> Buyn> uerensasoy spueg jdten|| U eons aplreatacag uoise verepeuoy uejensosoy.- uowee-aer-| — saxwaniy | samo, mg toqoy oF 39 ‘aw woreg / eynsuos ueinn-| — ueRueiepay ausoa 9 tps reas tora dares vuero>9Buog ee vo | ssedien- denos | ja #inou09 shaun wees uorea nny umrensassy-| —ueebayea ryedsut Bupoyers eos “equal wleog Ku unspog weseuneg Bunsayee FequOsuOH / jeyNIaA UesKUNay, wemew-] —ueelinea eli sequie ensos BUBLIG- sunsreg se¥npo.s vo | ssediaiem denas | oseieg wosss: moans ‘unspea ssoa sexm-| weekoyeg syedsut uesoqued dum Suddeyong. eT Teena BUMO euspoyd 31 ‘esysodyp Sued sayaweseg: sms ¥ | amnrey | mem ae aa eeloyea sir semnay ener RoBi Irsuanyoas TORE TES yasoid manu uewefouDyy 9 85-9 WL seua) uepea aawyw wensvoy aL ree Bunso1 chow uoxans ws wepias nes | _seuog ueBina j8unyog eporaw isiedsui | Suuossnuon unson | db Seis | uesedia = yeu | yuousdinbs spy ueesqpoug weston vo | asnpaup | guns yes “dads depeyo1 uerensas0y ssyedsui | yom vonardiuo> | 9b au wer boxe C swuaed wore pea uemiow- lwepuoy ssa, ueinias | sepuowoyoy uefa wendy uerensoson-) dery Sujoo.diorem uoxans vo | ssedinem-| — amuermas 40°09 Peli EPIL pds eure suRrsIst0y SuRLEW ueisiaw ssedioiem-| _Suesediax | Suynera ds ud eDpyESM dey (ev0m ssynpous vo | mopoout-| _deiy wees __revsvew epuer-epuer epy yepu-| _ueehoyogisyedsul | joou)deyueetoxea |S ebay sins woreaer Sug unensaso, uoiag uewepeuing uefensaso3 uemow-| sexMu UL -aW wor2e / ueysuo- ssedinen-| uedueiepoy pors04 % \sepuauoyay renses uoreg duns ueso22iu0g semnpo.g vb | satopoou. denas | tg snou0>:Suun9 ueyes Uuoxee minyy ueensasay-| _ueelayag yodsut Sunsnea veseunea wT See ssmpsuy | 480 | ¥ | amare | moxem eae ene ase weeliyea suor seumy 2904 ‘emer SunssueUsd J ysuamyasy man weVeTeKs0g yefoid nynui uawafouny, 9 sourmmssy ——Ayqend) seamriiug ons yedorg rofeuepy “yaqo wngia “yaqo mfinasiq ‘inyeyesuaw Taxeudsg = ‘seyusea) WET ‘weesqioueg ‘| 2am |v | man sen ewonia vexehs esysodip Buck smyoueseg ane ten gener Nd J ysuanosg nang weveseKsiba SERRE! yefoud myn uewiefouyy 9 aa ‘Ssedinyem Feyed "ped |mHsUeD na pny duunp ‘soyeneoxa, de> aug CSW SISAL ueyeo ueeliayed sosoud elsoy IsynAsUL dey apg ueelayeg uepeo uecliayad *t ta anu pasos 350) ely synasuy luei02a8uag ueelioyag sasoud el ueinynBuag ueetoyeg sesoug elioy is4n-9su | 1esmye1 3501 Stupeor jeyas99 BusBO1 21405 “SSMU ‘Lid ‘593 Wd) 2d pav0g asa." Luoieg uesora8uag ueelioyed atid pasog ueeliayad “2 ‘als ueunyruag + il G3uoa IsvaNod | a Luzsnynlluag ueelsayad sasoig eb9y ISyNASUL npr | ed Fudssy 38HoH ANPESO Buidooy asnon anpasoud UueimBiuad ueelinyeg sasoug els2y IsyNAsU ‘Buepny uep s5yj0 sus Uevenquiag € WaUM uedeg ‘9Ko% ‘ewe uedeg Sumoy se3eg ueyenquiag °Z aus uesmynBuag “t Nvavisuad | td saso1g e409 ISyMAASU IMME wT ON sey pox yesoid nynw uawefouDyy 9 anyjnng uep Isepuog uveliayag sosorg yodwopsy smyeq. (ueqnfue7) *¢2°9 uesduey 19-9 20,229 “HOW NAL PNG wove na ‘dung sma.uesjeues5 soo, | vesor9Bu9, ueeLayeg soso eidy IyNNSU uoiog uesoraBuog ueetioyea € ng sepurg 1ea sennp.ieg | _uetsoquiog ueeioyey s9soud eiby yNNSUN uesoquieg ueeliyeg ¢ na ues amo ‘nyed ‘fe8u95 | — Sunspjag ueeliayad sasoug ela ISyRANSUL Sunsnyag ueeliayad “t Z svivunninus | Sa aa Te Ssecaave Faeaee aL ae wee NTT ELTA AT Taare ewe] weelxeg zr na ispun ree eds ery dees que ueeliayad eliay syns dekes ue ueelayeg tt wit awn id vesoos Sued na saan Yoveiqn ‘oseiduioy | 9109 em zeays ues0>98U04 ely RASH ew a10> yen says ueeboyea 01 “aue9 s9moy0ve1qh 05916u0% na “uayjop ‘syajdiynus “e¥0q em Suureya1 ueiosa8uad etsay isyn.nsuy nea Suywyeya1 uei0>98uad ueelioyag "6 wide na | oparers‘yed ‘sed puny s98un S09 EL SNS em a0 em says Sunstaq UeRLEN 2 tem na (029325 ‘njed ‘sed puny ‘sa3ur) en] Suppuig Sunsrjag eLay. syst} Suyuyeyas.seny Suypuyp Supspyaq ueeLsa¥ed *L sha @uoyea in seq 9 uoieq reuarew > | (e810 ‘yora>" yaxey njed ‘iapuy> | epuag ajdues ueyquiesivag eLay Isyn.nsuy lp epuag ajduwes ueyquieSuad ueeliayad “9 Buppea nd Suppap ueyeyp “aqua 4ox3>_ Moyag LWeANyA JepUeYS eL4ay 1SyNAySU} Suppap uoyaq ueinyn sepueys ueeliaxed °S na sepuag sea unr seg | uesequieg ueeLayeg sasoug eliay isynuysu) ueysaquiad ueelsayed “> na ‘njed 4fe3s25 | — Bunsojag ueetiayag sasoag elioy isyrunsuy ‘Sunstyeg ueetoyag “€ moana ewern ey sasoig el0y Isynaasul inpne eh Sey poy yefoud nan uawiefouDyy 9 99 aoueanssy Aypend) seauiug aus yekorg zofeuepy “yefo engi “ypio mfnesq ‘nyepsuay 7 P, a aS _ ne vas veas | 64 aS T ‘SRINORSINOD ONUSAL | 8d spoufiug ous = som Noustawo> | td nd ‘aiag dere Hep Ueso>aiued ueelinxeg aviv Nvvrayad | 94 aa Se ed Sa Funsng uemeyBuoquibg ueElaede posay x0 posau 9 nd sows aeyed | voaq ueeyruind vewegiad euay 1s9.9Su) Luoyeq ueeynued ueweqiad ueeliared *L poss pron easy eped ojo 221 yoIea BuNSHIOG nd | ‘edd aydnynus ‘oyou ye>uese4 | —_yojea Buns9g Yeouedag eLay syns ‘yeouesed ueBueseud ueeliayad "9 (2s0dxas09 uor9q 194 !1pu0y) Ad ‘qeyed ‘nyed “iaquia xo.) INYINAS UEHeqiad eLiay ISyNASU sodousay uoraq ueweqiad ueeliayad °S Buppeg ad Suppap uexeyp ‘saquis 4023) uoyag UeIMAN JePUERS ela» ISNA Buppap wore uesnyn sepuers Uee|sa494 “+ Stance ewern vey sesoag elo isynnsul MPA ey sen 270% yesoid nynw uewefouDyy 9

You might also like