You are on page 1of 18

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 5.0

Arjunaita
Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
Email: Arjunaita97@gmail.com

Abstract— The Industrial Revolution 5.0 has brought changes in various aspects of
human life. Among these is the education system. The question is, what
components of education are affected, and how to respond to these implications?
This paper aims to explain the changes that must be made in schools so that human
resources produced by various educational institutions can compete and contribute
globally. Through literature review and content analysis, the discussion shows that
current and future curriculum development must complement students' abilities in
the academic dimension, life skills, live together, and think critically and creatively.
Other invisible skills like interpersonal skills, global-minded citizens, and literacy of
the media and information available. The curriculum must also be able to shape
students with an emphasis on the STEM field, referring to ICT-based learning, the
internet of things, big data and computers, as well as entrepreneurship and
internships. The competencies that must be possessed by teachers are educational
competence, competence for technological commercialization, competence in
globalization, competence in future strategies, and competence counselor. In
addition to these competencies, teachers also need to have a friendly attitude with
technology, collaboration, be creative and take risks, have a good sense of humor,
and teach holistically. Schools and teachers must consider the open learning
platform in deciding how to organizing education and learning

Keywords— Education 5.0, Industry 5.0, Blended learning, Teacher competence,


Century skill

Abstrak— Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan yang harus


dilakukan di sekolah sehingga sumber daya manusia yang dihasilkan oleh berbagai
lembaga pendidikan dapat bersaing dan berkontribusi secara global. Melalui kajian
literatur dan analisis isi, penulis menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum saat
ini dan di masa depan harus melengkapi kemampuan siswa dalam dimensi
akademik, keterampilan hidup, kemampuan untuk hidup bersama dan berpikir
secara kritis dan kreatif. Keterampilan tak kasat mata seperti keterampilan
interpersonal, berpikir global, dan literasi media dan informasi. Kurikulum juga harus
dapat membentuk siswa dengan penekanan pada bidang STEM, merujuk pada
pembelajaran berbasis TIK, internet of things, big data dan komputer, serta
kewirausahaan dan magang. Selain guru memiliki kompetensi mengajar dan
mendidik, literasi media, competence in globalization, competence in future
strategies, dan konseling, juga perlu memiliki sikap ramah teknologi, kolaborasi,
menjadi kreatif dan mengambil risiko, memiliki selera humor yang baik, serta
mengajar secara holistik. Sekolah dan guru perlu mempertimbangkan pembelajaran
terbuka dan daring dalam memutuskan bagaimana menyelenggarakan pendidikan
dan pembelajaran.

Kata Kunci— Pendidikan 5.0, Industri 5.0, Kompetensi guru, Pembelajaran,


Kemampuan Siswa
——————————  ——————————

PENDAHULUAN
Saat ini dunia telah memasuki era serta perkembangan sistem digital,
revolusi industri generasi 5.0 yang ditandai kecerdasan artifisial, dan virtual. Dengan
dengan meningkatnya konektivitas, interaksi semakin konvergennya batas antara manusia,

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


179
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

mesin dan sumber daya lainnya, teknologi kompetitif. Hal tersebut dapat dicapai salah
informasi dan komunikasi tentu berimbas pula satunya dengan cara mengoptimalisasi
pada berbagai sektor kehidupan. Salah penggunaan teknologi sebagai alat bantu
satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan yang diharapkan mampu
pendidikan di Indonesia. menghasilkan output yang dapat mengikuti
Perubahan era ini tidak dapat dihindari atau mengubah zaman menjadi lebih baik.
oleh siapapun sehingga dibutuhkan penyiapan Tanpa terkecuali, Indonesia pun perlu
sumber daya manusia (SDM) yang memadai meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia
agar siap menyesuaikan dan mampu bersaing kerja dan tuntutan teknologi digital.
dalam skala global. Peningkatan kualitas SDM Pendidikan 5.0 adalah respons
melalui jalur pendidikan mulai dari pendidikan terhadap kebutuhan revolusi industri 5.0 di
dasar dan menengah hingga ke perguruan mana manusia dan teknologi diselaraskan
tinggi adalah kunci untuk mampu mengikuti untuk menciptakan peluang-peluang baru
perkembangan Revolusi Industri 5.0. dengan kreatif dan inovatif. Fisk (2017)
Keberhasilan suatu Negara dalam menjelaskan “that the new vision of learning
menghadapi revolusi industri 5.0, turut promotes learners to learn not only skills and
ditentukan oleh kualitas dari pendidik seperti knowledge that are needed but also to identify
guru. Para guru dituntut menguasai keahlian, the source to learn these skills and
kemampuan beradaptasi dengan teknologi knowledge.” Masih menurut Fisk (2017)
baru dan tantangan global. Dalam situasi ini, sebagaimana dikutip oleh Aziz Hussin, ada
setiap lembaga pendidikan harus sembilan tren atau kecenderungan terkait
mempersiapkan oritentasi dan literasi baru dengan pendidikan 5.0, yakni sebagai berikut.
dalam bidang pendidikan. Literasi lama yang Pertama, belajar pada waktu dan
mengandalkan baca, tulis dan matematika tempat yang berbeda. Siswa akan memiliki
harus diperkuat dengan mempersiapkan lebih banyak kesempatan untuk belajar pada
literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan waktu dan tempat yang berbeda. E-learning
sumber daya manusia. Literasi data adalah memfasilitasi kesempatan untuk pembelajaran
kemampuan untuk membaca, analisa dan jarak jauh dan mandiri.
menggunakan informasi dari data dalam dunia Kedua, pembelajaran individual. Siswa
digital. Kemudian, literasi teknologi adalah akan belajar dengan peralatan belajar yang
kemampuan untuk memahami sistem adaptif dengan kemampuannya. Ini
mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. menunjukkan bahwa siswa pada level yang
Sedangkan literasi sumber daya manusia lebih tinggi ditantang dengan tugas dan
yakni kemampuan berinteraksi dengan baik, pertanyaan yang lebih sulit ketika setelah
tidak kaku, dan berkarakter. melewati derajat kompetensi tertentu. Siswa
Untuk menghadapi era revolusi industri yang mengalami kesulitan dengan mata
5.0, diperlukan pendidikan yang dapat pelajaran akan mendapatkan kesempatan
membentuk generasi kreatif, inovatif, serta untuk berlatih lebih banyak sampai mereka

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


180
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

mencapai tingkat yang diperlukan. Siswa akan waktu diajarkan kepada peserta didik untuk
diperkuat secara positif selama proses belajar kemudian dapat digunakan setiap siswa
individu mereka. Ini dapat menghasilkan dalam karir akademik mereka selanjutnya.
pengalaman belajar yang positif dan akan Lima, pengalaman lapangan.
mengurangi jumlah siswa yang kehilangan Kemajuan teknologi memungkinkan
kepercayaan tentang kemampuan akademik pembelajaran domain tertentu secara efektif,
mereka. Di sini, guru akan dapat melihat sehingga memberi lebih banyak ruang untuk
dengan jelas siswa mana yang membutuhkan memperoleh keterampilan yang melibatkan
bantuan di bidang mana. pengetahuan siswa dan interaksi tatap muka.
Ketiga, siswa memiliki pilihan dalam Dengan demikian, pengalaman lapangan akan
menentukan bagaimana mereka belajar. diperdalam melalui kursus atau latihan-latihan.
Meskipun setiap mata pelajaran yang Sekolah akan memberikan lebih banyak
diajarkan bertujuan untuk tujuan yang sama, kesempatan bagi siswa untuk memperoleh
cara menuju tujuan itu dapat bervariasi bagi keterampilan dunia nyata yang mewakili
setiap siswa. Demikian pula dengan pekerjaan mereka. Ini menunjukkan disain
pengalaman belajar yang berorientasi kurikulum perlu memberi lebih banyak ruang
individual, siswa akan dapat memodifikasi bagi siswa untuk lebih banyak belajar secara
proses belajar mereka dengan alat yang langsung melalui pengalaman lapangan
mereka rasa perlu bagi mereka. Siswa akan seperti magang, proyek dengan bimbingan
belajar dengan perangkat, program dan teknik dan proyek kolaborasi.
yang berbeda berdasarkan preferensi mereka Enam, interpretasi data.
sendiri. Pada tataran ini, kombinasi Perkembangan teknologi komputer pada
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran akhirnya mengambil alih tugas-tugas analisis
jarak jauh (blended learning), membalikkan yang dilakukan secara manual (matematik),
ruang kelas dan membawa alat belajar sendiri dan segera menangani setiap analisis statistik,
(bring your own device) membentuk mendeskripsikan dan menganalisis data serta
terminologi penting dalam perubahan ini. memprediksi tren masa depan. Oleh karena
Empat, pembelajaran berbasis proyek. itu, interpretasi siswa terhadap data ini akan
Siswa saat ini harus sudah dapat beradaptasi menjadi bagian yang jauh lebih penting dari
dengan pembelajaran berbasis proyek, kurikulum masa depan. Siswa dituntut
demikian juga dalam hal bekerja. Ini memiliki kecakapan untuk menerapkan
menunjukkan bahwa mereka harus belajar pengetahuan teoretis ke angkaangka, dan
bagaimana menerapkan keterampilan mereka menggunakan keterampilan mereka untuk
dalam jangka pendek ke berbagai situasi. membuat kesimpulan berdasarkan logika dan
Siswa sudah harus berkenalan dengan tren data.
pembelajaran berbasis proyek di sekolah Tujuh, penilaian beragam. Mengukur
menengah. Inilah saatnya keterampilan kemampuan siswa melalui teknik penilaian
mengorganisasi, kolaborasi, dan manajemen konvensional seperti tanya jawab akan

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


181
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

menjadi tidak relevan lagi atau tidak cukup. Berdasarkan uraian di atas, revolusi
Penilaian harus berubah, pengetahuan faktual industri 5.0 yang ditandai dengan disrupsi
siswa dapat dinilai selama proses teknologi memiliki implikasi yang signifikan
pembelajaran, dan penerapan pengetahuan terhadap sistem pendidikan. Pertanyaannya,
dapat diuji saat siswa mengerjakan proyek apa komponen pendidikan yang terdampak
mereka di lapangan. dan bagaimana merespon implikasi ini. Paper
Delapan, keterlibatan siswa. ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan
Keterlibatan siswa dalam menentukan materi dan penyesuaian penting yang perlu dilakukan
pembelajaran atau kurikulum menjadi sangat dalam sistem pendidikan untuk mersepon
penting. Pendapat siswa dipertimbangkan revolusi digital, sehingga output pendidikan
dalam mendesain dan memperbarui dapat bersaing dan berkontribusi secara
kurikulum. Masukan mereka membantu global.
perancang kurikulum menghasilkan kurikulum
kontemporer, mutakhir dan bernilai guna METODE PENELITIAN
tinggi. Untuk menghimpun informasi yang
Terakhir,mentoring Pendampingan relevan dengan topik atau masalah yang akan
atau pemberian bimbingan kepada peserta dibahas dalam tulisan ini, penulis
didik menjadi sangat penting untuk menggunakan studi kepustakaan. Yakni,
membangun kemandiran belajar siswa. teknik pengumpulan data dengan
Pendampingan menjadi dasar bagi mengadakan studi penelaahan terhadap buku-
keberhasilan siswa, sehingga menuntut guru buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan
untuk menjadi fasilitator yang akan laporan-laporan yang ada hubungannya
membimbing siswa menjalani proses belajar dengan masalah yang dipecahkan. Upaya
mereka. mengumpulkan informasi dimaksud dapat
Sembilan pergeseran tren pendidikan diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
5.0 di atas menjadi tanggung jawab utama penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis
guru kepada peserta didik. Pendidik harus dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-
memainkan peran untuk mendukung transisi ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan
dan tidak menganggapnya sebagai ancaman sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
bagi pengajaran konvensional. Ini merupakan elektronik lain. Lebih lanjut, bahwa untuk
tantangan yang menggairahkan, merangsang mendapatkan karakteristik yang jelas dari
untuk bertindak, dan masif. Adaptasi terhadap wacana berupa teori dan konsep yang dikaji,
tren pendidikan ini memberi garansi bagi penulis menggunakan metode content
individu dan masyarakat untuk analysis, yakni suatu teknik penelitian untuk
mengembangkan serangkaian kompetensi, membuat inferensi yang dapat direplikasi
keterampilan, dan pengetahuan yang lebih (ditiru) dan sahih datanya dengan
lengkap dan mengeluarkan seluruh potensi memerhatikan konteksnya.
kreatif mereka.

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


182
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur.


Revolusi Industri 5.0 Konsep revolusi Lee, Lapira, Bagheri, & Kao menjelaskan,
industri 5.0 ini merupakan konsep yang industri 5.0 ditandai dengan peningkatan
pertama kali diperkenalkan oleh Profesor digitalisasi manufaktur yang didorong oleh
Klaus Schwab. Beliau merupakan ekonom empat faktor: 1) peningkatan volume data,
terkenal asal Jerman sekaligus penggagas kekuatan komputasi, dan konektivitas; 2)
World Economic Forum (WEF) yang melalui munculnya analisis, kemampuan, dan
bukunya, The Fourth Industrial Revolution, kecerdasan bisnis; 3) terjadinya bentuk
menyatakan bahwa revolusi industri 5.0 interaksi baru antara manusia dengan mesin;
secara fundamental dapat mengubah cara kita dan 4) perbaikan instruksi transfer digital ke
hidup, bekerja, dan berhubungan satu dengan dunia fisik, seperti robotika dan 3D printing.
yang lain. Prinsip dasar industri 5.0 adalah
Richard Mengko, yang mengutip dari penggabungan mesin, alur kerja, dan sistem,
A.T. Kearney dalam Stevani Halim dengan menerapkan jaringan cerdas di
(Medium,2018), menggambarkan empat tahap sepanjang rantai dan proses produksi untuk
evolusi industri. Pertama, Revolusi industri mengendalikan satu sama lain secara mandiri.
yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18. Herman (2016) menambahkan, ada
Hal ini ditandai dengan ditemukannya alat empat desain prinsip industri 5.0. Pertama,
tenun mekanis pertama pada tahun 1784. interkoneksi (sambungan) yaitu kemampuan
Kedua, Revolusi industri 2.0 terjadi di awal mesin, perangkat, sensor, dan orang untuk
abad ke-20. Kala itu ada pengenalan produksi terhubung dan berkomunikasi satu sama lain
massal berdasarkan pembagian kerja. Ketiga, melalui Internet of Things (IoT) atau Internet of
Awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana People (IoP).
kemunculan revolusi industri 3.0 yang dimulai Industri 5.0 telah memperkenalkan
dengan penggunaan elektronik dan teknologi teknologi produksi massal yang fleksibel.
informasi guna otomatisasi produksi., 2018 Mesin akan beroperasi secara independen
hingga zaman revolusi industri 4.0. dan atau berkoordinasi dengan manusia.
sekarang 2019 Industri 5.0 adalah industri Mengontrol proses produksi dengan
yang menggabungkan teknologi otomatisasi melakukan sinkronisasi waktu dengan
dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren melakukan penyatuan dan penyesuaian
otomatisasi dan pertukaran data dalam produksi. Selanjutnya, Zesulka et al (2016)
teknologi manufaktur. Pada era ini, industri menambahkan, industri 5.0 digunakan pada
mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk tiga faktor yang saling terkait yaitu; 1)
konektivitas manusia, mesin dan data, semua digitalisasi dan interaksi ekonomi dengan
sudah ada di mana-mana, atau mengenalnya teknik sederhana menuju jaringan ekonomi
dengan istilah Internet of Things (IoT). dengan teknik kompleks; 2) digitalisasi produk
Industri 5.0 selanjutnya hadir dan layanan; dan 3) model pasar baru. Baur &
menggantikan industri 4.0 yang ditandai Wee (2015) memetakan industri 5.0 dengan

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


183
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

istilah “kompas digital.” Salah satu (PDTT/PDITT). Selain Universitas Terbuka,


karakteristik unik dari industri 5.0 adalah beberapa perguruan tinggi di Indonesia
pengaplikasian kecerdasan buatan atau menyelenggarakan model pembelajaran ini, di
artificial intelligence. Pendidikan 5.0 antaranya Focus Fisipol UGM, Inodonesia
Pendidikan 5.0 adalah istilah umum yang didukung oleh ITB, ITS, dan UI, UCEO
yang digunakan oleh para ahli teori pendidikan Universitas Ciputra, dll.
untuk menggambarkan berbagai cara untuk Pada jenjang pendidikan dasar dan
mengintegrasikan teknologi cyber baik secara menengah, Kemendikbud RI mengembangkan
fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini fasilitas pembelajaran melalui TIK lewat portal
adalah lompatan dari pendidikan 4.0. Rumah Belajar yang dapat diakses dengan
Pendidikan 4.0 mencakup pertemuan ilmu mudah oleh guru maupun siswa. Dengan
saraf, psikologi kognitif, dan teknologi berbagai fitur yang ada, Rumah Belajar
pendidikan, menggunakan digital dan mobile memudahkan siswa maupun guru dalam
berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat memeroleh sumber belajar selain lewat buku.
keras dan lunak. Pendidikan 5.0 merupakan Keberadaan Rumah Belajar diharapkan
fenomena yang timbul sebagai respon mampu memenuhi kebutuhan untuk
terhadap kebutuhan revolusi industri 5.0, di pembelajaran yang dapat diakses di mana
mana manusia dan mesin diselaraskan untuk saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.
memperoleh solusi, memecahkan berbagai Abad ke-21 sebagai abad keterbukaan
masalah yang dihadapi, serta menemukan atau globalisasi. Karena itu, muatan
berbagai kemungkinan inovasi baru yang pembelajaran diharapkan mampu memenuhi
dapat dimanfaatkan bagi perbaikan kehidupan century skills, yakni 1) pembelajaran dan
manusia modern keterampilan inovasi meliputi penguasan
Dunwill (2016) mengatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang beraneka
akan banyak perubahan di masa depan, dan ragam, pembelajaran dan inovasi, berpikir
memperkirakan bagaimana kecederungan kritis dan penyelesaian masalah, komunikasi
kelas (classroom) akan terlihat dalam 5-7 dan kolaborasi, dan kreatifitas dan inovasi, 2)
tahun ke depan, yakni (a) perubahan besar keterampilan literasi digital meliputi literasi
dalam tata ruang kelas, (b) virtual dan informasi, literasi media, dan literasi ICT, 3)
augmented reality akan mengubah lanskap karir dan kecakapan hidup meliputi fleksibilitas
pendidikan, (c) Tugas yang fleksibel yang dan adaptabilitas, inisiatif, interaksi sosial dan
mengakomodasi banyak gaya (preferensi) budaya, produktifitas dan akuntabilitas, dan
belajar, dan (d) MOOC dan opsi pembelajaran kepemimpinan dan tanggung jawab.
online lainnya akan berdampak pada Saat ini, individu yang berusia 18 dan
pendidikan menengah. 23 tahun dikenal dengan Generasi Z (Gen Z)
Di Indonesia, Massive Open Online telah berubah oleh karena kemajuan
Course (MOOC) dikenal dengan teknologi. Generasi ini memiliki preferensi
Pembelajaran Daring Terbuka dan Terpadu belajar yang mana, mereka sepenuhnya

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


184
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

terlibat dalam proses belajar. Mereka Selain program pendidikan vokasi,


menyambut tantangan dan menikmati diskusi kurikulum harus menyesuaikan dengan iklim
kelompok dan lingkungan belajar yang sangat bisnis dan industri yang semakin kompetitif.
interaktif. Bagi mereka belajar adalah tanpa Peserta didik disiapkan dengan kurikulum
batas; mereka dapat belajar di mana saja dan yang memiliki muatan artifisial intelligent,
kapan saja dan memiliki akses tak terbatas ke internet of things (IoT), wearable (augmented
informasi baru. Mereka memberi perhatian reality and virtual reality), advance robotic, dan
pada pembelajaran yang melibatkan 3D printing. Singkatnya, kurikulum wajib link
kolaborasi aktif dengan anggota tim dan and match antara sekolah dengan dunia
belajar di tempat lain selain kelas. Selain itu, usaha dan industri.
penggunaan alat digital dan forum online Forum Ekonomi Dunia (2016) telah
menjadi lebih disukai, mereka lebih suka memperkirakan 10 keterampilan terbaik untuk
terintegrasi dalam proses pembelajaran masa depan. Kreativitas akan menjadi salah
mereka. Karena siswa Gen Z sangat satu dari tiga keterampilan yang dibutuhkan
menyukai alat digital, mereka berharap alat oleh pekerja. Dengan pergerakan besar-
tersebut tersedia kapan pun mereka besaran dari produk baru, teknologi baru dan
membutuhkan nya dengan hambatan akses cara kerja baru, pekerja harus menjadi lebih
yang rendah. Siswa Gen Z ini perlu bersiap kreatif untuk mendapatkan manfaat dari
untuk berkembang dalam Revolusi Industri perubahan ini. Meskipun robot dapat
5.0. membantu untuk mencapai tempat dan tujuan
Dalam pidatonya Mendikbud RI yang inginkan dengan lebih cepat, namun
Muhadjir Effendy pada kegiatan Hardiknas 02 robot belum bisa sekreatif manusia.
Mei 2019 di Universitas Negeri Yogyakarta, Kemampuan negosiasi (membuat
menyampaikan bahwa hadirnya revolusi kesepakatan) dan kecerdasan dalam berpikir
industri 5.0 membuat dunia kini mengalami dan bertindak (coqnitive flexibility) turun
perubahan yang semakin cepat dan urutannya dan digantikan dengan pembuatan
kompetitif. Untuk menghadapi itu, Mendikbud keputasan berbasis data (big data).
menilai perlu merevisi kurikulum dengan Sebuah survei yang dilakukan oleh
menambahkan lima kompetensi. Yakni, Dewan Agenda Global Forum Ekonomi Dunia
Pertama diharapkan peserta didik memiliki tentang Masa Depan Perangkat Lunak dan
kemampuan berpikir kritis. Kedua, diharapkan Masyarakat menunjukkan bahwa orang-orang
peserta didik memiliki kreatifitas dan memiliki mengharapkan mesin kecerdasan buatan
kemampuan yang inovatif. Ketiga, menjadi bagian dari dewan direksi perusahaan
kemampuan dan keterampilan berkomuni pada tahun 2026. Demikian pula,
kasi. Keempat, kemampuan bekerja sama dan mendengarkan secara aktif, yang dianggap
berkolaborasi, dan terakhir, diharapkan sebagai keterampilan inti hari ini, akan hilang
peserta didik memiliki kepercayaan diri. sepenuhnya dari 10 besar. Kecerdasan
emosional, yang tidak masuk dalam 10 besar

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


185
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

hari ini, akan menjadi salah satu keterampilan merupakan kombinasi antara pembelajaran
teratas yang dibutuhkan oleh semua. berbasis online dengan pembelajaran melalui
Qusthalani dalam laman rumah belajar tatap muka di kelas. Merupakan perpaduan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, antara pembelajaran fisik di kelas dengan
sebagaimana dikutip oleh Dinar Wahyuni lingkungan virtual. Definisi-definisi
menyebutkan lima kompetensi yang harus menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis
dipersiapkan guru memasuki era Revolusi blended learning merupakan gabungan dari
Industri 5.0, yaitu, pertama, educational literasi lama dan literasi baru (literasi manusia,
competence. Kedua, competence for literasi teknologi dan data).
technological commercialization, Ketiga, Kurikulum Pendidikan 5.0
competence in globalization, Keempat, Revolusi Industri 5.0 yang sarat akan
competence in future strategies, dan kelima, teknologi yang super cepat akan membawa
counselor competenc perubahan yang cukup signifikan, salah
Sementara itu, Latip (2018) satunya terhadap sistem pendidikan di
mengemukakan bahwa setidaknya ada 4 Indonesia. Perubahan dalam sistem
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pada pendidikan tentunya akan berdampak pula
era revolusi industri 5.0 ini, yakni 1) guru pada rekonstruksi kurikulum, peran guru
harus mampu melakukan penilaian secara sebagai tenaga pendidik dan pengembangan
komprehensif; 2) Guru harus memiliki teknologi pendidikan yang berbasis ICT. Ini
kompetensi abad 21: karakter, akhlak dan adalah tantangan baru untuk merevitalisasi
literasi; 3) Guru harus mampu menyajikan pendidikan, guna menghasilkan orang-orang
modul sesuai passion siswa; dan 4) Guru cerdas, yang kreatif dan inovatif serta mampu
harus mampu melakukan autentic learning berkompetisi secara global.
yang inovatif Banyak kajian mengemukakan bahwa
Untuk mencapai keterampilan abad 21, implementasi kurikulum di lapangan
trend pembelajaran dan best practices juga mengalami degradasi yang keluar konteks dan
harus disesuaikan, salah satunya adalah tidak lagi berorientasi pada pencapaian
melalui pembelajaran terpadu atau secara kemampuan peserta didik pada pemahaman
blended learning. Blended learning adalah ilmu dalam konteks praktik hidup dan
cara mengintegrasikan penggunaan teknologi keseharian, namun hanya berkisar pada target
dalam pembelajaran yang memungkinkan pencapaian kompetensi peserta didik yang
pembelajaran yang sesuai bagi masing- digambarkan pada nilai-nilai akademik semata
masing siswa dalam kelas. "Blended learning Penyelarasan pembelajaran dalam
memungkinkan terjadinya refleksi terhadap tataran praktik yang disesuaikan pada
pembelajaran. konstruk kurikulum menjadi fokus pertama
Blended learning merupakan salah penyelesaian ‘pekerjaan rumah dalam bidang
solusi pembelajaran di era revolusi 5.0. pendidikan. Kebijakan Kurikulum harus
Menurut para ahli, Blended learning mengelaborasi kemampuan peserta didik

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


186
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

pada dimensi pedagogik, kecakapan hidup, bisa dilakukan oleh sembarang orang atau
kemampuan hidup bersama (kolaborasi), dan digantikan teknologi.
berpikir kritis dan kreatif. Mengedepankan ‘soft Meskipun profesi guru tidak
skills’ dan ‘transversal skills’, keterampilan mendapatkan pengaruh secara signifikan
hidup, dan keterampilan yang secara kasat dengan adanya revolusi industri 5.0, namun
tidak terkait dengan bidang pekerjaan dan guru tidak boleh terlena dengan kondisi yang
akademis tertentu. Namun, bermanfaat luas ada, guru harus terus meningkatkan kualitas
pada banyak situasi pekerjaan layaknya diri agar bisa menjadi guru yang mampu
kemampuan berpikir kritis dan inovatif, menghasilkan sumber daya manusia yang
keterampilan interpersonal, warga negara lebih berkualitas. Karena itu, selain pendapat
yang berwawasan global, dan literasi terhadap Wahyuni (2018) dan Latip (2018)
media dan informasi yang ada sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menurut
Sudah waktuya kurikulum direviu dan hemat penulis sikap atau skill lainnya yang
secara bertahap mengembangkan kurikulum perlu dimiliki guru dalam menghadapi era
pendidikan yang mampu mengarahkan dan Industri 5.0, adalah antara lain:
membentuk anak didik siap menghadapi era 1) Bersahabat dengan Teknologi Dunia
revolusi industri dengan penekanan pada selalu berubah dan berkembang ke level
bidang Sains, Technology, Engineering and yang lebih tinggi, salah satu
Mathematic atau STEM. Kurikulum sudah perubahannya ditandai oleh kemajuan
harus mengacu pada pembelajaran dalam teknologi. Setiap orang tidak akan mampu
teknologi informasi, internet of things, big data melawan kemajuan teknologi, karena itu
dan komputerisasi, serta entrepreneurship dan agar tidak tergilas olehnya, guru wajib
internship. Ini perlu menjadi kurikulum wajib memiliki kemauan untuk belajar
guna menghasilkan lulusan terampil dalam terusmenerus. Perubahan dunia oleh
aspek literasi data, literasi teknologi dan kemajuan teknologi tidak perlu dijadikan
literasi manusia. sebagai ancaman, namun dihadapi
Kompetensi dan Skill Guru di Era Revolusi 5.0 dengan positif, belajar dan beradaptasi,
Revolusi industri 5.0 memberikan serta mau berbagi dengan teman sejawat
pengaruh yang besar pada berbagai bidang, atau kolega baik kesuksesan maupun
namun tidak untuk tiga bidang profesi berikut, kegagalan.
yaitu bidang pendidikan (guru), bidang 2) Kerjasama (Kolaborasi) Hasil yang
kesehatan (dokter, perawat) dan kesenian maksimum akan sulit dicapai bila
(seniman). Peran guru secara utuh sebagai dikerjakan secara individu tanpa
pendidik, pengajar, pembimbing, "orang tua" kerjasama atau berkolabrasi dengan
di sekolah tidak akan bisa digantikan orang lain. Karena itu, guru harus memiliki
sepenuhnya dengan kecanggihan teknologi. kemauan yang kuat untuk berkolaborasi
Karena sentuhan seorang guru kepada para dan belajar dengan dan atau dari yang
peserta didik memiliki kekhasan yang tidak lain. Sikap ini sangat diperlukan sekarang

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


187
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

dan di masa yang akan datang. guru jaman now perlu mengenali siswa
Melakukannya pun tidak terlalu sulit, secara individu, termasuk keluarganya
karena dunia sudah saling terhubung, dan cara mereka belajar (mengenalnya
sehingga tidak ada alasan untuk tidak secara utuh, termasuk kendala-kendala
berkolaborasi dengan yang lain. yang dialaminya baik secara pribadi
3) Kreatif dan Mengambil Risiko Kreativitas maupun di dalam keluarganya).
adalah salah satu skill yang diperlukan Hal ini mengindikasikan bahwa
pada Top 10 Skill 2020, kreativitas akan pembelajaran berbasis teknologi (ICT) atau
menghasilkan sebuah struktur, elearning tidak lagi sekedar wacana atau
pendekatan atau metode untuk sebatas visi, melainkan sudah harus menjadi
menyelesaikan masalah dan menjawab aksi nyata pada semua jenjang pendidikan
kebutuhan. Guru perlu memodelkan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan
kreativitas ini dan berupaya lebih cerdas tinggi. Yang menjadi persoalan ialah
bagaimana kreativitas ini diintegrasikan rendahnya kuantitas lembaga pendidikan yang
ke dalam tugas-tugas kesehariannya. menyelenggarakan proses pembelajaran
Para pendidik juga tidak perlu terlalu takut berbasis teknologi informasi dan komputer.
salah, namun selalu siap menghadapi Sekolah-sekolah kita utamanya di
risiko yang muncul. Kesalahan adalah daerahdaerah masih sangat sulit keluar dari
langkah awal dalam belajar, dan tidak pola-pola pembelajaran konvensional.
perlu menjadi faktor penghambat untuk Memang bukan juga tanpa alasan, di
terus maju, kesalahan adalah untuk antaranya menyangkut sumber daya manusia
diperbaiki. dan infrastruktur pendidikan yang terbatas.
4) Memiliki selera Humor yang Baik Guru Keadaan ini, pada akhirnya sudah tidak bisa
yang humoris biasanya guru yang paling dipertahankan, sistem serta model pendidikan
sering diingat oleh murid. Tertawa dan pun harus ditransformasi melalui pemanfaatan
humor dapat menjadi skill penting untuk teknologi pendidikan, perluasan proses
membantu dalam membangun hubungan pembelajaran yang melampaui batas-batas
dan relaksasi dalam kehidupan. Ini akan ruang kelas dengan cara memperbanyak
mengurangi stress dan rasa frustasi, interaksi siswa dengan lingkungan sekitarnya.
sekaligus memberikan kesempatan Dan, ini hanya bisa diwujudkan bila terjadi
kepada orang lain untuk melihat pergeseran pola pikir dan pola tindak dalam
kehidupan dari sisi lain. berbagai konteks penyelenggaraan
5) Mengajar secara Utuh (Holistik) Dalam pendidikan dan pembelajaran.
berbagai teori belajar dan pembelajaran Untuk menghadapi pembelajaran di
kita mengenal pembelajaran individual abad 21, setiap orang harus memiliki
dan kelompok. Dan, akhir-akhir ini, gaya keterampilan berpikir kritis, pengetahuan dan
belajar dan pembelajaran yang bersifat kemampuan literasi digital, literasi informasi,
individu, semakin meningkat. Karena itu, literasi media dan menguasai teknologi

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


188
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

informasi dan komunikasi, termasuk di yang mereka rasa perlu. Siswa akan belajar
dalamnya para pendidik (guru/dosen). dengan perangkat, program dan teknik yang
Pemanfaatan berbagai aktifitas pembelajaran berbeda berdasarkan preferensi mereka
yang mendukung Industri 5.0 dan disrupsi sendiri. Pada tataran ini, sekolah dan guru
inovasi teknologi merupakan keharusan sudah harus terbuka dengan konsep flipped
dengan model resource sharing dengan clasroom dan siswa membawa alat belajar
siapapun dan dimanapun, pembelajaran kelas sendiri (bring your own device/BYOD).
dan lab dengan augmented dengan bahan Keterlibatan masyarakat (orangtua) dalam
virtual, bersifat interaktif, menantang, serta konteks BYOD ini akan mengisi kekurangan
pembelajaran yang kaya isi bukan sekedar sekolah (lembaga pendidikan) dalam hal
lengkap. penyediaan infrastruktur ICT di dunia
Salah satu perkembangan tekonologi pendidikan.
di bidang pendidikan saat ini adalah teknologi Pergeseran paradigma dan pola
augmented dan virtual reality (AR/VR), telah tindakan dalam berbagai konteks
mulai diadopsi sebagai media pembelajaran di penyelenggaraan pendidikan dan
ruang kelas dan juga alat bantu penelitian di pembelajaran adalah sebuah keniscayaan.
laboratorium. Teknologi AR/VR ini dapat Konsekuensi logis dari inovasi teknologi yang
digunakan untuk menunjang pendidikan serta terus berkembang ini menuntut adanya
meningkatkan efektivitas belajar siswa. modifikasi konsep pengelolaan kelas dan
Misalnya dalam proses belajar matematika metode pembelajaran, agar sesuai harapan,
yang berkaitan dengan topik pembahasan gaya belajar dan minat peserta didik. Saat ini,
geometri, materi belajar biologi dengan topik penerapan blended learning dalam
sistem penencernaan manusia, proses pembelajaran telah menjadi strategi
pembelahan sel, kegiatan belajar pembelajaran yang disukai untuk semua
(eksperimen) menirukan berbagai objek yang tingkatan kelas. Dan, semakin populer karena
ada di sekitar, dan untuk pembelajaran lain secara efektif menggabungkan manfaat
yang kompleks dan sulit untuk dilakukan pengajaran tradisional dengan pembelajaran
secara nyata. Media pembelajaran yang daring.
menggunakan teknologi ini dapat dengan Baru-baru ini sebuah penelitian yang
mudah meningkatkan pemahaman siswa dilakukan oleh Jennifer Rogers (Associate
karena objek 3D, teks, gambar, video, audio Professor) dari Universitas Iowa (AS),
dapat ditampilkan kepada siswa secara nyata. menemukan bukti bahwa proses
Seiring dengan semakin meningkatnya pembelajaran yang menerapkan blended
kebutuhan siswa terhadap pengalaman learning lebih efektif daripada kuliah (tatap
belajar individual, di sini siswa memiliki pilihan muka) di kelas dan/atau pembelajaran online
dalam menentukan bagaimana mereka saja. Roger menjelaskan bahwa … more than
belajar. Siswa berpotensi akan memodifikasi 95% of students enrolled in the blended
sendiri proses belajar mereka dengan alat course section earned a grade of C- or more

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


189
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

compared to 82% in the lecture classroom 1. Pembelajaran Berpusat kepada Siswa


sections and 81% enrolled online only. Selain (Student- Centered Learning)
itu, blended learning juga menciptakan Pembelajaran yang berpusat pada siswa
kemandirian belajar dan tanggung jawab mengandung makna bahwa guru bukan
akademis peserta didik; menyiapkan siswa lagi satu-satunya sumber utama
untuk menghadapi dunia yang berpusat pada pengetahuan di kelas. Agar mampu
teknologi, menghemat biaya belajar daring, berkompetisi dan berkontribusi pada
meningkatkan kemampuan kolaboratif, masyarakat global di masa yang akan
menarik dan menyenangkan serta memicu datang, siswa harus dapat memperoleh
keterlibatan secara penuh (fisik dan sosio- informasi baru ketika masalah muncul
emosional) peserta didik dalam proses (learning how to learn). Kemudian,
pembelajaran. mereka perlu menghubungkan informasi
Berbagai penelitian telah menunjukkan baru dengan pengetahuan yang telah
bahwa menghafal bukanlah strategi mereka miliki dan menerapkannya untuk
pembelajaran yang efektif, juga bahwa menyelesaikan masalah yang ada. Dalam
pembelajaran yang berpusat pada guru sudah model kelas ini, guru akan bertindak
bukan sebuah struktur atau pendekatan paling sebagai fasilitator bagi siswa, siswa akan
efisien untuk keterlibatan siswa. Namun, mengumpulkan informasi sendiri, di
terlepas dari belajar tentang keterampilan bawah bimbingan guru. Guru sudah harus
yang siswa dibutuhkan untuk menjadi sukses mengakomodasi gaya belajar siswa,
di abadke-21, sekolah dan guru perlu mencari karena melalui itu, motivasi belajar dan
tahu peran seperti apa yang dibutuhkan untuk tanggung jawab siswa dapat ditingkatkan.
berada dalam pendidikan abad ke-21. Mereka terlibat dalam berbagai jenis
Sebagaimana dipahami lebih awal, kegiatan langsung, serta menunjukkan
peran pendidikan adalah mempersiapkan pembelajaran dengan berbagai cara.
siswa untuk menjadi anggota masyarakat Belajar adalah tentang penemuan, bukan
yang aktif, sukses, dan berkontribusi. Namun, menghafal fakta.
ada perubahan penting yang harus 2. Kolaborasi Siswa harus didorong untuk
diperhatikan, masyarakat telah berubah. bekerja bersama untuk menemukan
Tanggung jawab sekolah dan pendidik adalah informasi, mengumpulkannya, dan
menyiapkan peserta didik agar mampu membangun makna. Bagaimana
berkompetisi dan memainkan peran mereka di mengenali kekuatan dan talenta yang
tengah-tengah komunitas global. Berikut, berbeda yang dimiliki dan dibawa oleh
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh setiap orang ke proyek (Project Based
sekolah dan guru dalam memutuskan Learning), dan mengubah peran sangat
bagaimana pendidikan dan pembelajaran tergantung pada sejauh mana sekolah,
diselenggarakan. guru dan siswa mengembangkan
pembelajaran yang kolaboratif. Siswa

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


190
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

harus belajar cara berkolaborasi dengan siswa saat ini dapat melakukan banyak
orang lain. Masyarakat saat ini memiliki hal. Komunitas sekolah tidak lagi hanya
orang-orang yang berkolaborasi di mencakup area yang terletak di
seluruh dunia. Bagaimana siswa dapat lingkungan sekolah, tetapi menjangkau
diharapkan untuk bekerja dengan seluruh dan menyelimuti dunia.
orangorang dari budaya lain, dengan nilai- Pendidikan perlu membantu siswa
nilai yang berbeda dari mereka sendiri, mengambil bagian dalam komunitas
jika mereka tidak dapat bekerja dengan global ini dan menemukan cara agar yang
orangorang yang mereka lihat setiap hari berdampak lebih dari sekadar lingkungan
di kelas mereka? Sekolah juga harus mereka berada. Ini tidak berarti bahwa
berkolaborasi dengan lembaga mereka tidak perlu belajar nilai membantu
pendidikan lain di seluruh dunia untuk orang lain di sekitar mereka dan
berbagi informasi dan belajar tentang melindungi lingkungan terdekat mereka,
berbagai praktik atau metode yang telah tetapi mereka juga harus belajar tentang
dikembangkan. Mereka harus bersedia bagaimana mereka dapat membantu dan
mengubah metode pengajaran mereka melindungi dunia yang jauh dari mereka.
mengingat kemajuan baru. Untuk mempersiapkan siswa menjadi
3. Meaningful Learning Berpusat pada warga negara yang bertanggung jawab,
siswa tidak berarti bahwa guru sekolah perlu mendidik siswa menjadi
menyerahkan semua kendali atas kelas. warga negara yang bertanggung jawab.
Sementara siswa didorong untuk belajar Melalui kegiatan komunitas sekolah,
sesuai dengan gaya belajarnya, guru siswa didorong untuk mengambil bagian
masih memberikan bimbingan mengenai dalam kegiatan atau proyek tersebut, dan
keterampilan yang perlu diperoleh. Guru sesekali membantu masyarakat di sekitar
dapat membuat poin penting untuk mereka dengan kegiatan sosial yang
membantu siswa memahami bagaimana beragam.
keterampilan yang mereka bangun dapat Mendasari pendapat Fisk (2017),
diterapkan dalam kehidupan mereka. tentangtren pendidikan 5.0, salah satunya
Siswa akan jauh lebih termotivasi untuk adalah hadirnya kegiatan belajar pada waktu
mempelajari sesuatu yang dapat mereka dan tempat yang berbeda, yang didukung oleh
lihat manfaat dan nilainya. Guru perlu teknologi pembelajaran daring (online).
mengajar dan melatih siswa keterampilan Beberapa cara sederhana berikut dapat
yang berguna dalam situasi apa pun. diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran
Pelajaran tidak memiliki makna dan tujuan campuran (blending learning), antara lain:
jika tidak berdampak pada kehidupan 1. Flipped Classroom Flipped classroom
siswa di luar sekolah. adalah model pembelajaran yang
4. Sekolah terintegrasi dengan Masyarakat “membalik” metode tradisional, di mana
Dengan kekuatan teknologi dan internet, biasanya materi diberikan di kelas dan

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


191
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

siswa mengerjakan tugas di rumah. kekuatan atau kelebihan serta bidang


Konsep flipped classroom mencakup yang bermasalah dari siswa
active learning, keterlibatan siswa, dan 4. Project-Based Learning (PBL)
podcasting. Dalam flipped classroom, Pembelajaran berbasis proyek adalah
materi terlebih dahulu diberikan melalui suatu model pembelajaran yang
video pembelajaran yang harus ditonton melaksanakan pembelajaran dengan
siswa di rumah masingmasing. proyek. Proyek dimaksud adalah tugas
Sebaliknya, sesi belajar di kelas yang harus diselesaikan dalam periode
digunakan untuk diskusi kelompok dan atau waktu tertentu. Tugas tersebut
mengerjakan tugas. Di sini, guru berperan berupa suatu investigasi sejak dari
sebagai pembina atau pemberi saran. pengumpulan data, pengorganisasian,
2. Mengintegrasikan Media Sosial Ada evaluasi, hingga penyajian data
banyak cara untuk mengintegrasikan (presentasi). Aktivitas inkuiri berbasis
media sosial ke dalam ruang kelas. proyek ini dapat dilakukan olehh siswa di
Dengan mengintegrasikan media sosial, sekolah setelah siswa. Sehingga
siswa dapat menunjukkan penguasaan sebagian besar waktu kelas dapat mereka
konten melalui berbagai alat digital seperti habiskan untuk bekerja secara kolaboratif
blogging, Facebook, Skype, YouTube dengan tim mereka di sekolah.
atau video konferensi. Teman sekelas 5. Moodle adalah sistem manajemen kursus
memiliki opsi untuk terus berbagi yang memberikan opsi kepada guru untuk
pengetahuan dan berinteraksi satu sama mengirim tugas, kuliah, video, dan banyak
lain jauh melebihi jam yang dihabiskan di lagi. Siswa dapat berinteraksi satu sama
kelas dan diskusi online dapat menjadi lain melalui forum diskusi, pesan pribadi,
menarik. dan ruang obrolan. Siswa memiliki
3. Khan Academy Khan Academy adalah kemampuan untuk mengunggah tugas
situs web gratis di mana siswa dapat yang diselesaikan dengan melampirkan
mengakses ribuan video tutorial, bersama file. Nilai ditambahkan ke buku kelas di
dengan latihan praktik interaktif, di hampir situs yang sama dan siswa juga dapat
semua mata pelajaran. Merupakan situs melihat umpan balik yang di berikan oleh
yang baik untuk digunakan di dalam kelas guru moodle bekinerja baik saat
untuk siswa yang membutuhkan digunakan selain untuk pertemuan tatap
perbaikan atau percepatan. Guru memiliki muka.
opsi untuk membuat akun kelas dan guru 6. Schoology adalah layanan jejaring sosial
dapat memantau kemajuan setiap siswa dan lingkungan belajar virtual untuk
dengan mengakses data pada latihan sekolah K12 dan lembaga pendidikan
yang diselesaikan. Dari data tersebut tinggi yang memungkinkan pengguna
akan diketahui yang menjadi bidang untuk membuat, mengelola, dan berbagi
konten akademik.

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


192
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

Kemajuan di bidang teknologi juga Pengembangan kurikulum harus mampu


bukan tidak berdampak negatif pada mengarahkan dan membentuk siswa yang
perubahan sikap, perilaku dan karakter siap menghadapi era revolusi industri dengan
peserta didik. Di antaranya kecanduan internet penekanan pada bidang Science, Technology,
dan malas belajar akibat game oline dan Engineering, dan Mathematics (STEM), serta
menonton, kehilangan waktu bermain dengan berkarakter. Reorientasi kurikulum yang
anak seusia karena lebih fokus dengan mengacu pada pembelajaran berbasis TIK,
perangkat digitalnya, menjadikan kurangnya internet of things, big data dan komputerisasi,
keseimbangan kehidupan sosial anak, bahkan serta kewirausahaan dan magang, perlu
berpotensi menurunkan prestasi akademik. Di menjadi kurikulum wajib untuk menghasilkan
sinilah guru memegang peranan penting lulusan yang terampil di bidang literasi
dalam membentuk karakter siswa. Guru infromasi, literasi teknologi, dan literasi
diharapkan tidak hanya transfer pengetahuan manusia.
tetapi lebih dari itu pengembangan sikap dan Untuk memastikan kurikulum yang
spiritual sehingga akan tercipta keseimbangan disesuaikan dilaksanakan secara optimal,
antara kompetensi intelektual dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
kompetensi sikap dan spiritual. adalah educational competence, competence
for technological commercialization,
KESIMPULAN competence in globalization, competence in
Era revolusi industri 5.0 telah future strategies serta counselor competence.
mengubah cara berpikir tentang pendidikan. Guru juga perlu memiliki sikap yang
Perubahan yang dibuat bukan hanya cara bersahabat dengan teknologi, kolaboratif,
mengajar, tetapi jauh lebih penting adalah kreatif dan mengambil risiko, memiliki selera
perubahan dalam perspektif konsep humor yang baik, serta mengajar secara
pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, menyeluruh (holistik).
pengembangan kurikulum saat ini dan masa Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
depan harus melengkapi kemampuan siswa oleh sekolah dan guru dalam memutuskan
dalam dimensi pedagogik, keterampilan hidup, bagaimana pendidikan dan pembelajaran
kemampuan untuk hidup bersama (kolaborasi) diselenggarakan, yakni pembelajaran
dan berpikir kritis dan kreatif. berpusat kepada siswa (student-centered
Mengembangkan soft skill dan transversal learning), kolaborasi (collaborative learning),
skill, serta keterampilan tidak terlihat yang penuh makna, serta terintegrasi dengan
tidak terkait dengan bidang pekerjaan dan masyarakat. Untuk mendukung proses
akademik tertentu. Namun, berguna dalam pendidikan dan pembelajaran dimaksud, cara
banyak situasi kerja seperti keterampilan seperti (1) flipped classroom, (2)
interpersonal, hidup bersama, kemampuan mengintegrasikan media sosial, (3) Khan
menjadi warga negara yang berpikiran global, Academy, (4) project-based learning, (5)
dan literasi media dan informasi.

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


193
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

moodle, dan (6) schoology, dapat 31,2019.https://michiganvirtual.org/wpcont


ent/uploads/2017/03/PlanningGuide2012.
diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.
pdf.
12. Free, David. “Environmental Scan of
OERs, MOOCs, and Libraries.” College &
DAFTAR PUSTAKA
Research Libraries News 75, no. 4
1. Aoun, Joseph E. “Robot-Proof: Higher (2014): 166.
Education in the Age of Artificial http://www.ala.org/acrl/sites/ala.org.acrl/fil
Intelligence.” Journal of Education for es/content/publications/whitepapers/Env
Teaching (2018). ironmental Scan and Assessment.pdf.
2. Arikunto, Suharsimi. “PROSEDUR 13. Frydenberg, Mark, and Diana Andone.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS.” Bumi “Learning for 21 St Century Skills.” In
Aksara (2006). IEEE’s International Conference on
3. Aziz Hussin, Anealka. “Education 5.0 Information Society. Scientific Research
Made Simple: Ideas For Teaching.” an Academic Publisher,
International Journal of Education and 2011.https://www.researchgate.net/public
Literacy Studies (2019). ation/261431775_Learning_for_21_st_Ce
4. Baur, C., Wee, D. “Manufacturing’s Next ntury_Skill s.
Act.” Last modified 2015. 14. Graham, Charles, and Chuck Dziuban.
www.mckinsey.com/businessfunctions/op “Blended Learning Environments.”
erations/ourinsights/manufacturings-next- Handbook of Research on Educational
act. Communications and Technology: A
5. Bell, Stephanie. “Project-Based Learning Project of the Association for Educational
for the 21st Century: Skills for the Future.” Communications and Technology 2
The Clearing House: A Journal of (2007).
Educational Strategies, Issues and Ideas https://www.researchgate.net/publication/
(2010). 267774009_Blended_Learning_Environm
6. Biswas, Shampa. “Schoology-Supported ents.
Classroom Management: A Curriculum 15. Gray, Alex. “The 10 Skills You Need to
Review.” Northwest Journal of Teacher Thrive in the Fourth Industrial Revolution |
Education (2018). World Economic Forum.” The World
7. Cole, Jason, and Helen Foster. “Using Economic Forum. Last modified 2016.
Moodle: Teaching with the Popular Open Accessed May 30, 2019.
Source Course Management System.” https://www.weforum.org/agenda/2016/0
O’Reilly Community Press (2007). 1/the-10-skills-you-need-to-thrive-in-
8. Dunwill, E. “4 Changes That Will Shape thefourth-industrial-revolution/.
the Classroom of the Future: Making 16. Hafil, M. “Mendikbud Ungkap Cara
Education Fully Technological” (2016). Hadapi Revolusi 5.0 Di Pendidikan.”
https://elearningindustry.com/4- REPUBLIKA.Co.Id, May 2, 2019.
changeswill-shape-classroom-of-the- https://www.republika.co.id/berita/pendid
future-makingeducation-fully- ikan/eduaction/19/05/02/p8388c430mendi
technological. kbud-ungkap-cara-hadapi-revolusi-40di-
9. Fadel, Charles, and Bernie Trilling. 21st pendidikan.
Century Skills: Learning for Life in Our 17. Halim, Stevani. “Revolusi Industri 5.0 Di
Times. JosseyBass, 2009. Indonesia.” Medium.Com. Last modified
10. Fisk, Peter. “Education 4.0 … the Future 2019.
of Learning Will Be Dramatically Different, https://medium.com/@stevanihalim/revolu
in School and throughout Life.” Last si-industri-4-0-di-indonesia-
modified 2017. Accessed May 11, 2019. c32ea95033da.
http://www.thegeniusworks.com/2017/01/ 18. Hermann, Mario, Tobias Pentek, and
future-education-young-everyone- Boris Otto. “Design Principles for Industrie
taughttogether/. 5.0 Scenarios.” In Proceedings of the
11. Fitzpatrick, Jamey. “Planning Guide for Annual Hawaii International Conference
Creating New Models for Student on System Sciences, 2019.
Success Online and Blended Learning.” 19. Hussain, Fehmida. “E-Learning 3.0 = E-
Michiganvirtual.Org. Last modified 2012. Learning 2.0 + Web 3.0?” IOSR Journal of
Accessed May

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


194
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

Research & Method in Education Systems in Big Data Environment.”


(IOSRJRME) (2013). Manufacturing Letters (2013).
20. Irawan, Vincentius Tjandra, Eddy Sutadji, 32. Liffler, Markus, and Andreas Tschiesner.
and Widiyanti. “Blended Learning Based “The Internet of Things and the Future of
on Schoology: Effort of Improvement Manufacturing| McKinsey & Company.”
Learning Outcome and Practicum Chance Mckinsey. com (2013).
in Vocational High School.” Cogent 33. Lowell Bishop, Jacob, and Matthew
Education (2017). Verleger. “The Flipped Classroom : A
21. Irianto, D. “Industry 4.0: The Chalenges of Survey of the Research.” American
Tomorrow.” Seminar Nasional Teknik Society for Engineering Education (2013):
Industri 2017 (2017). 6219.
22. Jarman, Brandon. “6 Reasons Why http://www.asee.org/public/conferences/2
Classrooms Need To Implement Blended 0/papers/6219/view.
Learning.” EmergingEdTech, January 17, 34. Maarop, Amrien Hamila, and Mohamed
2019. Amin Embi. “Implementation of Blended
https://www.emergingedtech.com/2019/01 Learning in Higher Learning Institutions: A
23. Kagermann, Henning, Wolfgang Wahlster, Review of Literature.” International
and Johannes Helbig. Recommendations Education Studies 9, no. 3 (February 21,
for Implementing the Strategic Initiative 2016): 41.
INDUSTRIE 5.0: Final Report of the http://www.ccsenet.org/journal/index.php
Industrie 5.0 Working Group. Final Report /ies/article/view/51751.
of the Industrie 5.0 WG, 2013. 35. Murphy, Robert, Lawrence Gallagher,
24. Kohler, D, & Weisz, J.D. “Industry 5.0: Andrew Krumm, Jessica Mislevy, and
The Challenges of the Transforming Amy Hafter. “Research on the Use of
Manufacturing” (2019). Khan Academy in Schools.” SRI
25. Kozinski, Sieva. “How Generation Z Is Education (2014).
Shaping The Change In Education.” 36. Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta:
Forbes, 2017. Ghalia Indonesia, 1988.
26. Krippendorff, Klaus. Content Analysis: An 37. Pan, Yunhe. “Heading toward Artificial
Introduction to Its Methodology (Second Intelligence 2.0.” Engineering 2, no. 4
Edition). SAGE Publications, 2004. (December 2016): 409–413.
27. Kristanto, Andi, Mustaji Mustaji, and Andi https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii
Mariono. “The Development of /S2095809917300772.
Instructional Materials E-Learning Based 38. Schwab, Klaus. The Fourth Industrial
On Blended Learning.” International Revolution: What It Means and How to
Education Studies 10, no. 7 (June 27, Respond. World Economic Forum, 2016.
2017):10.http://www.ccsenet.org/journal/in https://www.weforum.org/agenda/2016/0
dex.php /ies/article/view/66040. 1/the-fourth-industrial-revolution-what-
28. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset itmeans-and-how-to-respond/.
Komunikasi. 6th ed. Jakarta: Kencana 39. Setiyorini, Setiyorini, Siti Patonah, and
Prenada Media Grup, 2012. Ngurah Ayu Nyoman Murniati.
29. Lantz, Hays Blaine. “Science, “Pengembangan Media Pembelajaran
Technology, Engineering, and Moodle.” Jurnal Penelitian Pembelajaran
Mathematics (STEM) Education What Fisika (2017).
Form? What Function?” Last modified 40. Sudlow, Brian. “Review of Joseph E.
2009. Accessed June 17, 2019. Aoun (2017). Robot Proof: Higher
https://dornsife.usc.edu/assets/sites/1/doc Education in the Age of Artificial
s/jep/STEMEducationArticle.pdf. Intelligence.” Postdigital Science and
30. Latip, Abdul. “4 Kompetensi Guru Di Era Education (2018).
Revolusi Industri 5.0.” Kompasiana. Last 41. Sung, Tae Kyung. “Industry 5.0: A Korea
modified 2019. Accessed June 1, 2019. Perspective.” Technological Forecasting
https://www.kompasiana.com/altip/5bfcab and Social Change 132, no. July 2019
25aeebe161c772f98f/4-kompetensi-guru- (2019): 40–45.
diera-revolusi-industri-4-0?page=all. https://www.sciencedirect.com/science/art
31. Lee, Jay, Edzel Lapira, Behrad Bagheri, i cle/pii/S0040162517313720.
and Hung an Kao. “Recent Advances and 42. Tigowati, Agus Efendi, and Cucuk W.
Trends in Predictive Manufacturing Budiyanto. “E-Learning Berbasis

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


195
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 10 JANUARI 2020

Schoology Dan Edmodo: Ditinjau Dari


Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa SMK.”
Elinvo (Electronics, Informatics, and
Vocational Education) 21, no. 1 (2017):
49–58.
43. Tjandrawinata, Raymond R. “Industri 5.0:
Revolusi Industri Abad Ini Dan
Pengaruhnya Pada Bidang Kesehatan
Dan Bioteknologi.” Seminar dan
Konferensi Nasional IDEC (2017).
44. Wahyuni, Dinar. “PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU MENUJU ERA
REVOLUSI INDUSTRI 5.0.” Info Singkat
(Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan
Strategis) Pusat Penelitian Badan
Keahlian DPR RI 2019 X, no.
24/II/Puslit/Desember/2019 (2019): 13–
18.
45. Wibawa, Sutrisna. Pendidikan Dalam Era
Revolusi Industri 5.0, 2019.
46. Wilson, Christi. “6 Ways Teachers Are
Using Blended Learning.”
Teachthought.Com. Last modified 2019.
Accessed June 1, 2019, blended-learning-
models-platforms/.
47. Yeo, Michelle Mei Ling. “Social Media and
Social Networking Applications for
Teaching and Learning.” European
Journal of Science and Mathematics
Education (2014).
48. Zhu, Kening. “Virtual Reality and
Augmented Reality for Education.” 1–2.
Association for Computing Machinery
(ACM), 2016.

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2020


196

You might also like