Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Child treatment in Pediatric Intensive Care Unit (PICU) is a total treatment
conducted by health workers, so the family involvement in this room is limited. Family
involvement is an important component of Family-Centered Care. The purpose of this
study was to explore Family-centered Care in Pediatric Intensive Care Units. This study
used qualitative phenomenology. Then, it conducted with purposive sampling to twelve
participants that consist of parents, nurses, and physicians. In this research, Data
Collected by in-depth interviews, observation, and study document. Study verbatim of the
interview was Colaizzi analyzed manually using Open Code Software. Result of themes
were (1) Value of parents and child inPediatric Intensive Care Units, (2) parents and
nurses perception, (3) the implementation, (4) benefits, (5) challenges, (6) the expectation
of Family-Centered Care implementation in Pediatric Intensive Care Unit. The restricting
rules in Pediatric Intensive Care Unit caused families could not participate in the
treatment child in Pediatric Intensive Care Unit. Furthermore, the recommendation of this
research is needed easy access for families involving the treatment of their child in
Pediatric Intensive Care Unit.
Keywords: Family Centered Care, child, critical, pediatric, intensive care, qualitative
study.
Abstrak: Perawatan anak di PICU merupakan perawatan total yang dilakukan oleh
petugas kesehatan, sehingga keterlibatan keluarga di ruangan sangat terbatas. Keterlibatan
keluarga merupakan kompenen penting dalam perawatan berpusat pada keluarga.
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi perawatan berpusat pada keluarga (PBK) di
PICU. Penelitian kualitatif fenomenologi dilakukan dengan teknik penentuan sampel
secaraporpusive sampling sebanyak 12 orang terdiri dari orang tua, perawat, dan
dokter.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi
dokumentasi. Transkrip verbatim wawancara dianalisis manual menurut Colaizzi
menggunakan software OpenCode. Tema yang dihasilkan yaitu: (1) makna orang
tuadengan anak di PICU, (2) persepsiorang tua dan perawat, (3)penerapan, (4) manfaat,
(5) tantangan, dan (6) harapan penerapan perawatan berpusat pada keluarga di PICU.
Ketatnya peraturan di PICU menyebabkan keluarga tidak dapat berpartisipasi merawat
anak di PICU.Rekomendasi penelitian ini perlu adanya akses yang mudah bagi keluarga
untuk terlibat dalam perawatan anak di PICU.
Kata kunci: perawatan berpusat pada keluarga, anak, kritis, PICU, studi kualitatif
46
Andra Saferi Wijaya, dkk, Implementasi Perawatan Berpusat Pada Keluarga … 47
keselamatan anak dan terpasangnya alat- sangat terbatas, karena kondisi ruangan
alat penunjang pada anaknya. Kondisi anak tertutup, steril, pasien yang membutuhkan
yang dirawat inap karena penyakit kritis perawatan yang lebih ekstra, dan waktu
dapat mempengaruhi setiap anggota untuk berkunjung terbatas, berakibat pada
keluarga(2,3). Pengaruh tersebut akses komunikasi dan pelibatan orang tua
disebabkan perubahan peran orangtua dan dalam perawatan anak berkurang, sehingga
masalah yang dihadapi seperti, adanya pelaksanaan prinsip perawatan anak
masalah psikologis, tidak berdaya, tidak berdasarkan konsep perawatan berpusat
tahu cara merawat anak yang sakit, dan pada keluarga (PBK) di ruang perawatan
masalah finansial. intensif belum dapat dilaksanakan secara
Berbagai intervensi telah dilakukan optimal.
untuk mengurangi stres orang tua,namun Hasil observasi oleh peneliti pada
belum menujukan hasil yang signifikan. saat studi pendahuluan di ruang PICU,
Intervensi tersebut diantaranya adalah, menunjukkan bahwa orang tua dengan anak
pemberian pendidikan kesehatan dan yang dirawat di ruang PICU lebih banyak
penyediaan informasi yang cukup tekait menunggu di luar ruangan dan mengalami
kondisi anak serta prosedur perawatan yang keterbatasan pertisipasi dalam merawat
dijalani, pemenuhan kebutuhan anak.Kondisi tersebut bertentangan dengan
perkembangan anak dan keluarga, prinsip perawatan berpusat pada keluarga
memperhatikan koping anak dan orang tua, yang merekomendasikan bahwa orang tua
serta meningkatkan dukungan kepada harus memiliki akses 24 jam untuk
keluarga (5–7). Prinsip intervensi tersebut merawat anaknya dan orang tua diberikan
merupakan bagian dari elemen perawatan fasilitas yang cukup untuk mencapai tujuan
berpusat pada keluarga. Smith et al prinsip ini. Rumah sakit di negara-negara
menyatakan bahwa PBK dapat mengurangi berkembang seringberanggapan bahwa
stres pada orang tua dengan anak yang telah mempraktikan perawatan berpusat
dirawat dengan kondisi kritis, karena orang pada keluarga(PBK), dengan alasan orang
tua ikut terlibat dalam perawatan anak. tua telah banyak dilibatkan dalam
Ruang PICU memiliki peraturan yang perawatan. Namun, hal tersebut sebenarnya
membatasi keterlibatan orang tua, misalnya terjadi akibat kekurangan sumber daya dan
jam kunjungan terbatas dan lingkungan tenaga kesehatan di rumah sakit. Penelitian
perawatan yang kompleks, sehingga terkait PBK di Indonesia belum banyak
anggota keluarga tidak dapat bebas masuk dilaporkan, sedangkan manfaat penerapan
ke ruang perawatan. Peran keluarga yang PBK telah banyak dibuktikan. Indonesia
48 Jurnal Media Kesehatan, Volume 13 Nomor 1, Juni 2020, hlm. 46-58
merupakan salah satu negara berkembang kelompok perawat. Kriteria inklusi pada
yang memiliki kultur budaya dimana kelompok orang tua adalah Orang tua yang
masyarakat terbiasa terlibat dalam bersedia menjadi partisipan dalam
perawatan salah satu anggota keluarga yang penelitian dengan menandatangani
sakit. Upaya untuk memahami tentang informed consent; Orang tua yang
penerapan PBK di ruang PICU dapat menunggui anaknya; Orang tua mampu
dilakukan dengan melakukan eksplorasi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia;
melalui persepsi pasien dan perawat Orang tua yang anak dirawat di ruang
tentang PBK. PICU lebih dari 3 hari. Kriteria ekslusi
adalah orang tua dengan anak dirawat
BAHAN DAN CARA KERJA
diduga akibat tindakan kekerasan. Kriteria
Rancangan penelitian ini adalah inklusi untuk partisipan dari kelompok
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi perawat yaitu: Pendidikan terakhir minimal
deskriptif. Peneliti memilihmetode D3; Perawat pelaksana yang bertugas di
fenomenologi karena, memungkinkan ruang PICU RSUP Dr. Sardjito lebih dari 3
untuk melakukan eksplorasi mendalam dan tahun, Bersedia menjadi partisipan dengan
mendeskripsikan suatu fenomena yang mengisi lembar informed consent.
sedang diteliti dengan membebaskan diri Sedangkan kriteri ekslusi adalah perawat
peneliti dari penilaian awal. Penelitian ini yang sedang magang atau cuti selama
menggali pengalaman orang tua dan periode penelitian dilakukan.
perawat dalam pemberian asuhan Kegiatan pengumpulan data
keperawatan dengan pendekatan PBKGuba dilakukan selama tiga bulan. Partisipan
& Lincoln, (1981) cit. (Alwasilah, 2012). berjumlah 10 orang, yang terdiri dari lima
Penelitian ini dilakukan di ruang orang tua pasien dan lima perawat dengan
perawatan intensif anak (PICU) RSUP Dr. berdasarkan saturasi data yang telah dicapai
Sardjito Yogyakarta. Penentuan partisipan oleh peneliti. Peneliti juga melakukan
dipilih dengan menggunakan metode wawancara dengan dokter residen spesialis
porpusive sampling. Proses pemilihan anak untuk mendapatkan data yang
partisipan berdasarkan pertimbangan komprehensif serta sebagai triangulasi
peneliti mengenai individu yang memiliki sumber.
kekayaan informasi serta dapat Instrumen penelitian adalah peneliti
memberikan informasi secara bermakna sendiri, dengan menggunakan pedoman
untuk tercapai tujuan peneliti. Partisipan wawancara dalam pengumpulan data.
berasal dari kelompok orang tua dan Wawancara mendalam dilengkapi field
Andra Saferi Wijaya, dkk, Implementasi Perawatan Berpusat Pada Keluarga … 49
Persepsi orang tua dan perawat tentang sesuai dia.. tapi itu air putih.” (Perawat
PBK di ruang PICU R6)
Terjalin kerjasama antara petugas
Tema ini terdiri dari 2 sub tema, yaitu
kesehatan dengan orang tua dalam
pemahaman tentang pengertian PBK dan
pengambilan keputusan.
pemahaman tentang konsep dasar PBK.
“Kalau pengambilan keputusan kita
Perawat mempersepsipkan pengertian PBK
semua disini ke orang tua.(Perawat R9)
adalah orang tua merupakan aspek penting
dalam perawatan anak, hubungan anak dan Penerapan PBK di ruang PICU
keluarga tidak boleh terputus dalam Temuan dalam penelitian ini
memberikan asuhan keperawatan anak. menunjukan bahwa sudah terlaksana PBK
“Setidaknyakan hubungan anak dan di ruang PICU dibuktikan dengan
orang tua tidak terputus trus bisa, anaknya keterlibatan keluarga dan berbagi informasi
bisa tenang kan bisa..” (Perawat R7) tentang perawatan anak
PBK juga merupakan adanya pelibatan dan “Perawat sama dokter kita operan
kerjasama petugas dan orang tua merawat kita baringkan sesuai tempatnya kita
anak. pasang monitor semuanya, kalau anak
“Perawatan berfokus pada keluarga rewel… Nah..rewel. Rewel walaupun mau
itu bagaimana ee...dalam orang. jadiorang ada tindakan orang tua dipanggil.”
tua itu ikut terlibat dalam perawatan (Perawat R6)
pasien atau si anak. Jadi ee...istilahnya Perawat tersebut menjelaskan bahwa
bekerjasama antara perawat dan keluarga keterlibatan orang tua dalam menenangkan
dalam merawat si anak. Itu perawatan anak saat perawatan.Orang tua menjelaskan
berfokus pada keluarga..” (Perawat R8)
sudah berpartisipasi dalam perawatan anak,
Pemahaman tentang konsep PBK walaupun belum optimal.
dipersepsikan partisipan dengan “Partisipasinya ya sedikit sekali, ya
menghormati keluarga dalam perawatan misalnya dia tidur miring ya, kita bikin
anak, yaitu dengan mengikuti keyakinan
lurus seperti itu ya hal-hal kecil yang tidak
dan nilai yang terdapat dalam keluarga. terlihat perawat ya, kalau ada tai matanya
“Misalnya ee...tidak boleh potong kita bersihkan trus misalnya selang infus
kuku saat sakit. Kita tidak memotong kuku, tertarik ya kita benerin naikin ke atas. Ya
kita ikuti. Kemudian orang tua misalnya
paling itu mas…” (Orang tua R4)
punya keyakinan mbak ini minta tolong Berbagi informasi telah dilakukan di PICU,
tolong air putihnya didoakan. Kita berikan berdasarkan penjelasan dari perawat
Andra Saferi Wijaya, dkk, Implementasi Perawatan Berpusat Pada Keluarga … 51
mereka telah menjelaskan peran yang dapat Manfaat yang dirasakan oleh petugas
dilakukan orang tua di ruangan, kesehatan adalah, orang tua dapat membatu
penyampaian kondisi dan pengobatan anak. mereka dalam merawat anak diruangan,
“Keterlibatan keluarga diruangan ini seperti memantau monitor anak, dan
yang bisa dilakukan. Misalnya untuk menenangkan anak saat dilakukan
perawatan di PICU itukan kalau mungkin tindakan.
bapak ibu taunya cuma perawat atau “Misalnya pasien itu sering periodik
dokter tapi sekarang gak kita harus apnue, periodik apneu gitu ya, memang
melibatkan juga keluarga. Ber..apa, orang tua kadang kala kita melibatkan,
bekerja sama bareng-bareng untuk kalau itu memang.. kita sering libatkan. Ibu
melakukan perawatan sama adek seperti bisa lihat monitor itu, kan dia tau yang
itu.” (Perawat R6) paling atas itu denyut nadi kemudian yang
Partisipan orang tua mengatakan bahwa kedua respirasi itu kita kasih tau.”
penyampaian informasi dari petugas (Perawat R6)
kesehatan kurang dapat dimengerti oleh
Tantangan pelaksanaan PBK di Ruang
mereka.
PICU
“Menurut saya dia itu penjelasanya
Ruang PICU merupakan ruang kritis
itu kurang jelas, dia bilang itu… dia
dengan peratuaran yang ketat, sehingga
menjelaskan cuma fungsinya aja, dan
membatasi kehadirian keluarga di ruangan.
bentuknya.” (Orang tua R4)
Selain itu, petugas kesehatan juga
Manfaat Penerapan PBK di ruang PICU mengatakan kurang percaya diri dalam
Orang tua pasien mengatakan kehadiran melakukan tindakan saat ada orang tua di
orang tua dapat memberikan kasih sayang dekat pasien.
bagi anak.Bagi orang tua, mendampingi “Karena kita mau melakukan
anak secara langsung membuat perasaan tindakan gitu kan, terkadang kalau ada
mereka lebih tenang, tidak cemas, dan keluarga itu kan menurunkan rasa kayak
senang membantu merawat anak. percaya diri, kan ada to wah jadi tambah
“Ya manfaatnya, kita tahu kayak grogi gitu kan ada.” (Perawat R9)
perkembangan anak. Orang tua juga tidak Sebagian besar orang tuatidak berani
terlalu khawatir, kalau kita masuk itu bisa terlibat dalam perawatan anak di
tahu perkembangannya dia, kita bisa PICU.Orang tualebih memilih untuk tidak
tenang juga ya, itu manfaatnya, kita tidak ikut campur dalam perawatan anak demi
terlalu tegang gitu.” (Orang tua R4) kebaikan anak.
52 Jurnal Media Kesehatan, Volume 13 Nomor 1, Juni 2020, hlm. 46-58
“Soalnya saya kalau ikut terjun saya itu sana..di doakan, bisa tahu
kayak gitu takut mas sama petugasnya kondisinya, fisiknya, walau tidak tahu apa
sini” (Orang tua R1) penyakitnya setidaknya dapat melihat
Kurangnya dukungan dari RS juga kondisinya gitu.” (Orangtua R4)
menghambat penerapan PBK di PICU. Temuan dari data tersebut di didukung oleh
“Kalau menurut saya, dukungannya pendapat dari dokter spesealis anak sebagai
kurang sekali ya. Kemaren saat pertama dokter penanggung jawab di ruangan yang
kali saya datang, saya bilang kita tidak menyatakan bahwa seharusnya ruang
boleh masuk ya dok? Trus ada ruang khusus seperti ini memang hendaknya ada
tunggunya tidak, gak ada kata dokternya.” ruang tunggu dengan kaca besar yang
(Orang tua R4) terhubung dengan ruang perawatan anak.
“sebenarnya ruang tunggu “seharusnya ada sih.. ruangan
kurangkan kalau sebenarnya kalau kayak seperti itu, namn karena kondisi rumah
rumah sakit kayak PICU itu kalau sakit belum mendukung, jadi ya hanya ada
harusnya, kalau ada e… kayak nggak ruangan tunggu bersama seperti itu
boleh, paling nggak kayak jadi ndelok (menunjukkan ruang tunggu)” (Dokter
(melihat) kayak ada ruang kayak kaca atau R12, baris 258-260)
apa gitu, jadinya kalau disitu kan terlalu Tenaga perawat dan dokter yang merawat
jauh untuk melihat anak.” (Perawat R9) anak di ruang PICU juga mengatakan hal
serupa bahwa hendaknya ada ruang khsus
Harapan Pelaksanaan PBK di Ruang
untuk keluarga menunggu, namun tetap
PICU
dapa melihat anak dirawat di ruangan.
Keluarga berharap adanya ruang tunggu
Dokter juga berharap orang tua lebih
khusus untuk keluarga pasien PICU
meluangkan waktu berpartisipasi dalam
dandesain ruang perawatan dengan
merawat anaknya walaupun kondisi anak
kaca,supaya keluarga dapat melihat anak
tidak sadar, sehingga orang mengetahui apa
secara langsung.
saja yang di butuhkan selama perawatan
“Iya namanya ruang tunggu Baby
anak.
show, jadi ruang PICU nanti masuk ada
“Dari keluarga itu akan mengetahui
kacanya dia… itu kedap suara
apa saja yang terjadi pada anaknya.Aaa...
ruangannya,jadi suster atau dokter
perawatan apa saja yang dibutuhkan,
merawat anak-anak itu, gak kedengaran
kemudian apa yang harus dilakukan oleh
suaranya, tapi kita bisa itu anak saya, jadi
orang tuanya.” (Dokter R12, baris 261-
kalau ada yang jenguk jadi enak… itu anak
264)
Andra Saferi Wijaya, dkk, Implementasi Perawatan Berpusat Pada Keluarga … 53
kasih sayang yang diperlukan anak dari Penyedia layanan kesehatan harus
keluarga. berkerjasama dengan keluarga dalam
Partisipan orang tua mendeskripsikan melakukan asuhan keperawatan pada anak.
PBK dengan hadir di ruangan Bentuk kerjasama tersebut dapat berupa
mendampingi anak, adanya keterlibatan pengambilan keputusan terkait pengobatan
dan partisipasi keluarga, serta dukungan anak (26). Hal ini sejalan dengan pendapat
keluarga dalam perawatan anak. Hasil Ames et al., (2011) dalam penelitiannya
penelitian serupa oleh Stuart &Melling menjelaskan bahwa partisipan orangtua
(2014), bahwa PBK menurut orang tua aktif mencari cara untuk berinteraksi, apa
adalah mempertimbangkan keluarga dalam yang dapat dilakukan oleh orang tua terkait
perawatan anak dan menjadikan keluarga pengobatan anak dan hadir dalam
sebagai prioritas perawatan. Temuan perawatan anak mereka di PICU.
penelitian ini menunjukkan bahwa orang Dijelaskan pada penelitian tersebut tiga
tuaingin hadir dan berada disamping anak cara yang dilakukan orangtua untuk
untuk mendoakan dan berinteraksi dengan berpartisipasi dalam perawatan anak
anak. Serupa dengan penelitian Ames et al., mereka yaitu dengan berada disamping
(2011) dan Maxton, (2008)orang tua aktif anak dan memberikan kenyamanan, ikut
mencari cara untuk berinteraksi dan hadir aktif dalam perawatan anak, serta
dalam perawatan anak mereka di PICU, memberikan penjelasan dan jaminan
serta ingin bersama anak dalam semua kepada anak mereka. Hal ini memiliki
keadaan. Kehadiran orang tua di ruangan kesamaan dari hasil penelitian yang
memberi ketenangan bagi orang tua, orang ditemukan oleh peneliti, partisipan
tua mengetahui prosedur tindakan yang orangtua dalam penelitian tersebut
dilakukan pada anak (Dingeman et al., mengungkapkan mereka hanya ingin hadir
2007). Partisipasi orang tua dalam dan berada disamping anak untuk
perawatan anak di PICU dapat mengurangi mendoakan anak, dan berinteraksi dengan
kecemasan orang tua dan anak. Hal ini anak mereka. Walaupun anak dalam
menurut peneliti karena seyogyanya kondisi tidak sadar, orangtua meyakini
perawat utama dari anak adalah orang bahwa anak merasakan kehadiran mereka
tuanya sendiri, ada hubungan batin yang di dekatnya.
kuat antara orang tua dan anak yang Keterlibatan keluarga dalam
memberikan dukungan emosional dalam perawatan anak di PICU dapat dilakukan
kesembuhan anak. dengan membantu perawat dalam
menenangkan anak, memenuhi kebutuhan
Andra Saferi Wijaya, dkk, Implementasi Perawatan Berpusat Pada Keluarga … 55
ADL, dan memberikan dukungan al., 2007; Maxton 2008). Hasil penelitian
emosional serta spiritual bagi anak. ini menunjukkan bahwa tidak semua orang
Keberadaan orang tua disamping anak tua selalu menginginkan untuk berada di
merupakan hal yang penting untuk samping anak saat tindakan. Sebagian
memberikan dukungan emosional seperti partisipan orang tua lebih memilih untuk
dengan sentuhan, mengajak anak meninggalkan ruangan saat tindakan,
mengobrol, dan mendoakan anak (Rennick terutama pada saat dilakukan prosedur
et al., 2011). invasif karena mereka merasa tidak tega
Tantangan penerapan PBK di ruang PICU melihat anaknya.
berupa anggapan bahwa PICU adalah Harapan terkait pelaksanaan PBK di
ruangan khusus yang berbeda dengan ruang PICU adalah adanya dukungan bagi
ruangan lain, banyaknya peraturan yang keluarga untuk terlibat dalam perawatan
membatasi keluarga, dan kekhawatiran anak. Perawat dan orang tua pasien
petugas kesehatan terhadap resiko berpendapat masih kurangnya dukungan
penyebaran infeksi. Meert et al., (2013) dan fasilitas dan kebijakan yang memberikan
Frazier et al., (2010) juga menemukan keleluasaan keluarga berpartisipasi dalam
bahwa PBK sulit diterapkan di PICU perawatan anak. Ruang PICU hendaknya
karena kekhawatiran potensi penyebaran didesain sesuai dengan kebutuhan keluarga.
infeksi, pelanggaran privasi pasien, trauma Ruangan harusnya dapat memfasilitasi
orang tua dan saudara kandung pasien, keluarga untuk melihat pasien secara
kendala waktu, dan terbatasnya ruangan. langsung tanpa perlu masuk kedalam
Stigma orang tuayang tidak mau terlibat ruangan. Komunikasi antara petugas
dalam perawatan karena takut salah dan kesehatan dan keluarga harus lebih
membahayakan anak, serta takut kepada ditingkatkan. Komunikasi yang baik antara
petugas,dapat menghambat penerapan petugas dengan keluarga menghasilkan
PBK. tingkat kepuasaan keluarga terhadap
Petugas kesehatan hendaknya pelayanan (Thompson et al., 2012)
memberikan pendidikan kesehatan yang
KESIMPULAN
sesuai, sehingga keluarga memiliki
keberanian untuk berperan serta dalam Kehadiran orang tua saat perawatan
perawatan anak. Temuan dari beberapa merupakan koping keluarga untuk
penelitian mengatakan bahwa orang tua mengurangi kecemasan terhadap kondisi
ingin selalu berada disamping anak saat anak. Kehadiran keluarga merupakan
perawatan (Ames et al., 2011; Dingeman et bagian dari konsep PBK. Orang
56 Jurnal Media Kesehatan, Volume 13 Nomor 1, Juni 2020, hlm. 46-58