Professional Documents
Culture Documents
Antioksidan Berbagai Fraksi Ekstrak Indica Less) : Aktivitas DAN Metanolik BELUNTAS (Plucfi
Antioksidan Berbagai Fraksi Ekstrak Indica Less) : Aktivitas DAN Metanolik BELUNTAS (Plucfi
3, AGIISTUS 2012
Paini sri widyawati', Hanny wijaya2, peni suprapti Hariosworo3, Dondin sajuthia
tFakultas Teknologi
Pertanian,,Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jl Dinoyo 42-44 Surabaya
2Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Gedung Fateta Kampus IpB Darmaga Bogor 16002
3Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis Kampus IpB Darmaga Bogor 166g0
aFakultas Matematika
dan IImu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Jl. Lodaya IV5 Bogor 16151
Emai l: wiwiedt@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan berbagai fraksi dan
ekstrak metanolik daun beluntas
dengan berbagai sistem uji, seperti aktivitas menangkap radikal DPPH,-superoksida,
hidroksil dan hidrogen peroksida,
mereduksi ion besi, mengkelat ion besi dan hemoglobin (Hb) dan menglambat pemucatan
asam linoGat_i)_karoten.
Hasil menunjukkair bahwa ekstrak metanolik daun beluntas
ifftasl dan fraksifraksinya (etil asetat (FEA), air (FA)
dan n-butanol (FNB)) berpotensi menangkap radikal bebas DPPH. EMB mempunyai
kadar fbnolik total dan kekuatan
reduksi tertinggi lebih berpotensi menangkap radikal superoksida, mereduksi ion
besi dan menghambat pemucatan
asam linoleat-p-karoten, sedangkan fraksi etil asetat (FEA) mempunyai
aktivitas antioksidan berdisarkan kemampuan
menangkap radikal superoksida, mereduksi ion besi, mengkelat ion besi dan hemoglobin.
ABSTRACT
This study has been done to investigate the anfioxidant activity of various fractions
and methanolic extract of beluntas
leaves by using several test system, such as DPPH, superoxide and hydroxyl radical-scayenging
activities, hydrogen
peroxide scavenging activity, ferric reducing power, iron and haemogtouln chelating
capacitieJand B-carotene-linoieic
bleaching assay. The results showed that methanolic extract of beluntas Ieaves (EMB)
and its fractions (ethyl acetate
fraction (FEA), water fraction (FA) and n-butanol fraction (FNB) had scavenging
activity of DppH radical. EMB
which had highest phenolic content and the strongest ferric reducing power, exhibited p-carotene*linoleic
bleaching
inhibition and the highest superoxide scavenging activity, while FEAlirowed antioxidant
I activity based on superoxide
radical-scavenging activity, iron and haemoglobin chelating capacities and ferric
reducing power.
Keywords: antioxidant activity, fraction and extract of pluehea indica Less leaves
249
E_
AGRfTECH, Vol. 32, No. 3,AGUSTUS 2012
dkk., 2009). Etanol dan metanol merupakan pelarut organik Persiapan Ekstrak dan Fraksi Daun Beluntas
polar yang dapat mengekstrak senyawa fenolik berbentuk Ekstraksi daun beluntas dilakukan berdasarkan modi-
glikosida (Houghton dan Raman 1998). Ekstrak etanolik daun
fikasi metode Dorrnan dan Hiltunen (2004) (Gambar l).
beluntas telah terbukti mempunyai kemampuan menangkap Daun beluntas ruas 1-6 setelah dibersihkan dan dikeringkan
radikal bebas 1, 1-difenil-2-pikrilhidrasil (DPPH) (Widyawati, pada suhu kamar selama 7 hai, ditepungkan dengan ukuran
200 4), 2,2' - azino-bis (3 -ethylb enzthiazohne-6-sulphonic
40 mesh. Selanjutnya dimaserasi dengan petroleum eter
acid) (ABTS), mereduksi ion besi dan mencegah pemucatan (l:4 b/v) selama 24 jam,lalu difiltrasi. Residu kering yang
asam linoleat-p-karoten (Andarwulan dkk., 2010). Metanol
diperoleh diekstraksi soxhlet dengan metanol ( I : I 5 b/v) pada
cukup efektif mengekstrak senyawa fenolik dengan berat suhu 65 oC selama 3 jam. Ekstrak metanolik daun beluntas
molekul rendah dengan tingkat kepolaran sedang sehingga yang telah diuapkan pelarutnya (ElvfB) difraksinasi metode
dihasilkan rendemen dan aktivitas antioksidan yang tinggi ekstraksi pelarut-pelarut dengan etil asetat dan akuades (l:1
dari daun spesies Etlingera (Chan dkk., 2007). v/v), selanjutnya fasa air difraksinasi lagi dengan n-butanol
Fraksinasi ekstrak metanolik dengan berbagai pelarut (l:l v/v). Masing-masing fraksi diuapkan pelarutnya untuk
yang berbeda kepolaran, seperti etil asetat, n-butanol, dan air
mendapatkan fraksi etil asetat (FEA), fraksi air (FA) datt
dilakukan untuk mendapatkan rendemen dengan komposisi fraksi n-butanol (FNB). Ekstrak daun beluntas dan fraksi-
senyawa antioksidan sesuai sifat pelarut (Lai dkk., 2009).
fraksinya selanjutnya disimpan pada suhu 4 "C dan gelap
Etil asetat dapat mengekstrak alkaloid, aglikon, dan glikosida sampai analisa berikutnya.
(Houghton dan Raman 1998), senyawa fenolik dengan berat
molekul rendah hingga tinggi (Mariod dkk., 2010). n-Butanol Penentuan KadarAir
dapat mengekstrak_ senyawa polar, seperti glikosida, aglikon,
Daun beluntas yang sudah dikeringkan diukur kadar
dan gula (Liu dkk., 201l). Sedangkan air dapat mengekstrak
airnya berdasarkan metode AOAC (1990).
senyawa polar, seperti aglikon, glikosida, asam amino, dan
gula (Houghton dan Raman 1998). Penentuan Rendemen
Ekstrak metanolik daun beluntas dan fraksi-fraksi
diharapkan dapat digunakan sebagai antioksidan alami untuk Ekstrak metanolik daun beluntas (EMB) dan fraksi-
mencegah warmed over flavor (WOF) daging itik, dimana
fraksinya ditentukan rendemennya berdasarkan metode
hingga saat ini belum banyak dikaji. Hal ini seiring dengan
gravimetri menurut Ljubmcic dkk. (2005), dengan cara
penurunan pemakaian antioksidan sintetis pada produk membandingkan berat EMB terhadap berat daun beluntas
pangan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
kering atau fraksi-fraksi terhadap EMB yang digunakan.
terhadap kesehatan (Valent6o dkk., 2010). OIeh karena itu
Penentuan Fitokimia
perlu dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dari berbagai
fraksi dan ekstrak metanolik daun beluntas terhadap berbagai Fitokimia yang terdapat dalam EMB dan fraksi-
sistem uji, seperti aktivitas menangkap radikal DPPH, fraksinya ditentukan berdasarkan metode Harborne (I 996).
superoksida, hidroksil dan hidrogen peroksida, mereduksi
Penentuan Fenolik Total
dan mengkelat ion besi, mengkelat hemoglobin (Hb) dan
mencegah pemucatan asam linoleat-p-karoten. Fenolik total dalam fraksi dan ekstrak ditentukan
dengan metode Manian dkk. (2008) menggunakan pereaksi
Folin ciocalteu fenol. Hasil dinyatakan sebagai milligram
METODE PENELITIAN
ekivalen asam gallat (GAE) per 100 gram berat kering
daun beluntas (bk). Kompleks senyawa berwarna biru yang
Bahan Penelitian
diperoleh diukur pada)' 760 nm.
Daun beluntas diperoleh dari daerah Dpmaga, Bogor.
Teh hijau disuplai oleh Tea Factory di Singapura (Lim Lam Penentuan Flavonoid Total
Thye PTE, LTD). Rosemary kering dibeli di cold storage
Flavonoid total fraksi dan ekstrak metanolik ditentukan
supermarket di Holland Evanue, Singapura. Darah ayam
berdasarkan metode Manian dkk. (2008) menggunakan
diperoleh dari pemotongan ayam di pasar tradisional Laladon,
pereaksi NaNOr-AlClr-NaOH, hasil dinyatakan sebagai
Bogor. Bahan kimia yang digunakan untuk preparasi daun
milligram ekivalen katekin (CE) per 100 gram berat kering
beluntas dan analisis adalah pro analisis (analytical grade),
daun beluntas. Kompleks senyawa berwarna merah yang
yang diperoleh dari Sigma, Merck, JT Baker dan Riedel-de
diperoleh diukur pada l, 510 nm.
Haen, kecuali etanol (PT Brataco) dan akuades yang diperoleh
dari Laboratorium Mikrobiologi SEAFA SIIPAU-IPB.
254
AGRITECH, VoL 32, No. 3, AGUSTUS 2012
251
AGfuITECH, Vol. 32, No. 3, AGUSTUS 2012
15,22 yo bk atau 13.64 % bb (Tabel l). Rendemen EMB Tabel2. Senyawaan fltokimia yang terdeteksi pada ekstrak
pada kondisi segar diperoleh lebih tinggi dibandingkan metanolik daun beluntas dan fraksinya
o/o
bb (Widyawati,
dengan ekstrak etanol yaitu sebesar 1,40
Phytochemical content
2A04), seperti yang dijelaskan oleh Chan dkk. Q007) bahwa Samples Phenol
metanol cukup efektif mengekstrak fenolik tanaman dan Sterol Flavonoid Tannin
Hydroquinon
menghambat polifenol oksidase yang dapat mempengaruhi Methanolic Extract
aktivitas antioksidan. (EMB)
Fraksinasi EMB dengan berbagai pelarut yang berbeda Ethyl Acetate Fraction
(FEA)
kepolaran (etil asetat, n-butanol dan air) diperoleh hasil
Water Fraetion
bahwa sebagian besar komponen terekstrak dalam EMB (Fw)
bersifat sangat polar>semipolar>polar, yang ditunjukkan oleh n-Butanol Fraction
rendemen pada fraksi air (FA)>fraksi etil asetat (FEA)>fraksi (FNB)
n-butanol (FNB). Hal ini diperkirakan sebagian besar Keterangan :+ =senyawaterdeteksi, -: senyawatidak terdeteksi
Tabel l. Kadar rendemen, total fenol, dan total flavonoid pada ekstrak metanolik daun beluntas dan fraksinya
Components EMB
FA
Yield (%) 15.22 30.48 44.54 14.87
Total phenolic content (mg GAE/100 g db) 314.01 + 16.14" 126.97 + t.6lb 42.58 + 1.08' 55.63 + 0.41"
Total flavonoid content (mg CEl100 g db) 116.38 + 3.24" 57.il t 2.ll b
4l-54+ 5.45^ 38.49 + 0.56"
Keterangan: EMB :ekstrak metanolik daun beluntas, FEA = fraksi etil asetat, FA: fraksi air, FNB : :
satuan Yoblb daun beluntas bk, **
fraksi n-butanol, * :
satvan%oblb ekstrak metanolik daun beluntas, '*: huruf superskrip pada kolom yang sama rirenunjukkan perbedaan signifikan padatraf 5o/o.
252
AGRITECH, Yol. 32, No. S, AGUSTAS 2012
Diekstraksi soxhlet dengan 150 ml metanol pada suhu 65oC selama 3 jam
Ekstrak Metanolik
+
ffi
----------------+l Aonry ruoporon,
I
Fase air +
Fraksi etil asetat
Pelarut diuapkan dengan Dipartisi dengan Pelarut diuapkan dengan
Ratary evaporator n-Butanol (l:1 vlv) Rotary evaporator
Ekstrak atau fraksi yang mempunyai aktivitas antioksidan terbesar dilakukan analisis sbb:
uji kemampuan menangkap radikal superoksida dan hidroksil serta hidrogen peroksida
uji kemampuan mereduksi dan mengkelat ion besi
uji kemampuan mengkelat hemoglobin
uji kemampuan mencegah pemucatan asam linoleat-p-karoten
Gambar L Diagram alir proses ekstraksi dan pengujian aktivitas ekstrak metanolik daun beluntas dan fraksinya (Modifikasi Dorman dan Hiltunen 2004).
2s3
AGRITECH, Vol. 32, No. 3,AGUSTUS 2012
S' to
.9 70
260
o\
8so
il40
o
430
o
H
o
*20
a
Concentration (PPn)
Concentration (ppm)
50
40
45
Sss s
;40
€30 Es5
z^-
EZJ
E30
'i 25
.9 20
im
tJ
-
: 'r0
,3 10
5 5
0 0
CometrtmtioD (PPm)
Concentration (ppm)
4. Kemampuan senyalva antioksidan (FEA :fraksi etil asetat' Cambar 5. Kernampuan senyalva antioksidan (FEA = fraksi etil asetat,
Gambar
EMB = ekstrali metanolik beluntas, BHT : butil hidroksi
EMB: ekstrak metanolik daun beluntas, BHT: butil hidroksi
toluena AT: u-tokoferol) menangkap radikal hidroksil- toluenq AI: tr- tokoferol) menangkap hidrogen peroksida'
mg/L) (Gambar 3). EMB dan FEA menunjukkan potensi (lCro=1524,16 mg/L) > FEA (1C501402,67 mg/L) dan
sebagai penangkap radikal superoksida dibandingkan (Gambar 4). Berdasarkan IC, menunjukkan bahwa EMB
antioksidan kontrol. Aktivitas antioksidan EMB dan FEA maupun FEA kurang berpotensi sebagai penangkap radikal
diperkirakan karena kemampuan senyawa fenolik, terutama hidroksil dibandingkan antioksidan kontrol'
flavonoid mampu mendonorkan atom hidrogen kepada radikal
Aktivitas Menangkap Hidrogen Peroksida
superoksida sehingga terbentuk molekul oksigen triplet yang
stabil dan kurang reaktif. Tapas dkk. (2008) menjelaskan Aktivitas menangkap hidrogen peroksida menunjukkan
bahwa efektivitas flavonoid sebagai penangkap radikal bebas
:
bahwa aktivitas antioksidan BHT (IC50 608,3 mg/L) sama
ditentukan oleh kemampuan strukur molekul flavonoid dengan AT (ICso : 666,2 mgll-) dan lebih kuat dibandingkan
membentuk radikal yang terstabilkan oleh resonansi. EMB (ICro= 1575,3 mg/L) dan FEA (IC50 :3404,1 mglL),
sedangkan aklivitas EMB lebih tinggi dari FEA (Gambar 5)'
Aktivitas Menangkap Radikal Hidroksil EMB maupun FEA kurang berpotensi sebagai penangkap
Aktivitas menangkap radikal hidroksil secara berturutan hidrogen peroksida dibandingkan antioksidan kontrol.
AI (IC5o:896,16 mg&) > BHT (IC,o:l339,1 mg&) > EMB
254
AGRITECH, Vol. 32, No. 3,AGUSWS 2012
+EiB
+FE{
+OTA
124
I roo ED
100
=O^
3t
1=
a.'
80 1 E3' 80
.o5
oE
P60 EB oo
(E .=- -._FEA
E40 o.9
()
i
EE
ot
40 -I_EMB
E20 l _T-BHT
J
3= zo
0
I
(a. -._AT
0 200 400 600 800 1000 1200
0
o 20 40 60 80 100 128
Concentration (ppm) Goncenlration (ppm)
Gambar 8. Kemampuan senyawa artioksidan (FEA = fraksi etil asetat Gambar 9. Kemampuan senyawa antioksidan (FEA = Ilaksi etil asetat
EMB = ekstrak metanolik daun beluntas, EDTA: asam etilena EMB = ekstrak metanolik daun beluntas, BHT = butil hidrolai
diamina tetra asetat) mengkelat ion besi. toluen4 41 = o- tokoferol) menghambat oksidasi asam linoleat-
P-karoten.
Kemampuan Mereduksi lon Besi Aktivitas Mengkelat Hemoglobin (Hb) dan Ion Fe2*
Kapasitas reduksi EMB terhadap ion Fd* lebih tinggi Fraksi etil asetat (FEA) mempunyai aktivitas pengkelat
secara signifikan dibandingkan FEA, BHTdanAT, sedangkan Hb dan ion besi lebih tinggi secara signifikan dibandingkan
kapasitas mereduksi FEA, BHT dan AT sama (Gambar 6). EMB, tetapi kemampuan mengkelat FEA masih lebih rendah
Kapasitas reduksi ion Fe3* menjadi Fez* oleh antioksidan dari asam etilena diqmina tetla asetate (EDTA) (Gambar
disebabkan kemampuan senyawa ini mendonorkan elektron, 7 dan 8). Aktivitas mengkelat Hb oleh FEA diperkirakan
yang ditandai oleh perubahan warna larutan dari kuning melibatkan interaksi antara senyawa tanin dengan protein
menjadi hijau-biru (Liu dkk., 20 I I ). EMB dan FEA berporensi globin, seperti pendapat Shahidi dan Naczk ( I 995). Sedangkan
sebagai pereduksi ion besi dibandingkan antioksidan aktivitas kelating terhadap ion Fe2* oleh senyawa antioksidan
kontrol. Kapasitas reduksi EMB dan FEA disebabkan oleh dalam FEA ditentukan oleh posisi dari gugus fungsional.
kemampuan senyawa fenolik dan flavonoid sebagai reduktor Ligan bidentat lebih kuat mengkelat ion logam dibandingkan
yang dapat mennrunkan sifat ion Fe3* sebagai katalis oksidasi monodentat. Senyawa fenolik glikosida relatif sulit berikatan
(prooksidan). Manian dkk. (2008) menyatakan bahwa dengan ion logam (Wong dkk., 2006).
keberadaan redukton dalam ekstrak mampu memutus rantai
radikal bebas dengan mendonorkan atom hidrogen sehingga
mampu mereduksi ion Fe3*.
2s5
AGRITECH, Vol. 32, No. 3,AGUSTUS 2012
Kemampuan Menghambat Pemucatan Asam Linoleat-p- Ardiansyah, Nuraid4 L. danAndarwulan, N. (2003). Aktivitas
Karoten antimikroba daun beluntas (Pluchea indica Less) dan
: 32,0 mg&) mempunyai aktivitas sama stabilitas aktivitasnya pada berbagai konsentrasi garam
EMB (IC50
:30,6 dan tingkat pH. Jurnal Teknologi dqn Industri Pangan
dengan AT (IC50 mg/L),lebih rendah dari BHT (ICro
: XtY(2):90-97.
2,5 mglL) dan lebih tinggi dari FEA (IC50 -- 46,0 mg/L)
(Gambar 9). EMB berpotensi menghambat pemucatan asam Bate-Smith, E.C. (1973). Haemanalysis of tannins: the
linoleat-p-karoten. Aktivitas antioksidan EMB diperkirakan concept of relative asffingency. Phytochemical 12:907.
ada keterlibatan senyawa fenolik dan non fenolik- Hal ini Biswas, R,. Dasgupt4 A., Mitra, A., Roy, S.K., Dutta, P.K-,
sesuai dengan tingkat kepolaran sistem uji yang melibatkan Achari, B., Dastidar, S.G. dan Chatterjee, T.K' (2005).
adanya gugus hidrofi lik maupun hidrofobik, seperti dijelaskan Isolation, purification and characterization offour pure
oleh Manian dkk. (2008). Dugaan ini dikuatkan oleh Zhu compounds from the root extract of Pluchea indica
dkk. (2011) bahwa kemampuan menghambat asam linoleat Less and the potentiality of the root extract and the
dapat merefleksikan berbagai macam mekanisme antioksidan pure compounds for antimicrobial activity. European
yang terlibat, seperti kemampuan menangkap radikal Bulletin of Drug Research 13: fi-7A.
bebas, mengikat ion logam, mendekomposisi peroksida
Chan, E.W.C., Lim, Y.Y. dan Omal M. (2007). Antioxidant
dan memutus rantai reaksi dengan melibatkan keseluruhan
and antibacterial activity ofleaves ofEtlingera species
komponen dalam ekstrak atau fraksi.
(Zingiberaceae) inleninsilar Malaysia. Food C hemistry
104: 1586-1593.
KESIMPULAN
Dehkharghanian, M., Adenier, H. dan Vijayalakshmi, M.A-
Ekstrak metanolik beluntas (EMB) dan fraksi-fraksinya
(2010). Analytical Methods study of flavonoids in
berpotensi sebagai antioksidan pada berbagai sistem uji aqueous spinach extract using positive electrospray
in fitro. Kapasitas antioksidan EMB dan fraksi-fraksinya ionisation tandem quadrupole mass spectrometry. Food
berbeda-beda untuk setiap sistem uji. EMB mempunyai kadar
Chemistry 121 : 863-870.
fenolik total tertinggi menunjukkan aktivitas antioksidan Dorman, H.J.D. dan Hiltunen, R. (2004). Fo(III) Reductive
melalui aktivitas menangkap radikal superoksida, mereduksi and free radical-scavenging properties of summer
ion besi dan menghambat pemucatan asam linoleat-p- savory (Satureja hortensis L.) extract and subfractions.
karoten, sedangkan fraksi etil asetat (FEA) mempunyai Food Chemistry 88: 193-199.
aktivitas antioksidan berdasarkan kemampuan menangkap
Harbone, J.B. (1996). Metodefitokimia, Padmawinata, K' dan
radikal superoksida, mereduksi ion besi, mengkelat ion besi
Soediro, I. (penerjemah), lnstitut Teknologi Bandung,
dan hemoglobin.
Bandung.
Andarwulan, N., Batari, R., Sandrasari, D.A., Bollin, B. dan Lai, P., Li, K.Y., Lu, S. dan Chen, H.H.. (2009). Analytical
Wijaya, C.H. (2010). Short communication flavonoid methods phytochemicals and antioxidant properties
content and antioxidant activity of vegetables from of solvent extracts from Japonica rice bran. Food
lndonesia. Faod Chemistry 12l 1231-1235. Chemistry ll7:538-544.
(AOAC) Association of Official Analytical Chemist. (1990). Liu, J., Wang, C., Wang,2., Zhang, C., Lu, S. dan Liu, J-
Official methods of analysis of association of fficial (2011). The antioxidant and free-radical scavenging
analytical chemists,l5rd edn. Kenneth Helrich, USA. activities of extract and fractions from corn silk
256
r
AGRITECH, Vol. 32, Nu 3, AGUSTUS 2012
Manian, R., Anusuya, N., Siddhuraju, P. dan Manian, S. Widyawati, P.S. 2004. Aktivitas Antioksidan Tanaman Herba
(2003). The antioxidant activity and free radical Kemangi (Ocimum Bqsicillum Linn) dan Beluntx
scavenging potential of two different solvent extracts (Pluchea Indica Less) dalam Sistem Model Asam
of Camellia sinensis (L.) O. Kuntz, Ficus bengalensis Linoleat-p-Karoten. Laporan Penelitian Wima Grant.
L. and Ficas rqcemosaL. Food Chemistry 107:100G- Unika Mdya Mandala Surabaya, Surabaya.
1007. Wong, S.P., Leong, L.P. dan Koh, J.H.W 2006. Antioxidant
Mariod, A.A., Ibrahim, R.M., Ismail, M. dan Ismail, N. (20 I 0). activities of aqueous exfficts of selected plants. Food
Antioxidant activities of phenolii: rich fractions (PRFs) Chemistry 99:775-783.
obtained from black mahlab (Monechma ciliatum) Zhu, K.X., Lian, C.X., Guo, X.N., Peng, W dan Zhou,
and white mahlab (Prunus mahaleb) seedcakes. F'ood H.M. (2011). Antioxidant activities and total phenolic
Chemistry ll8:12F127. contents of various extracts from defatted wheat germ'
Food Chemistry 126: 1122-1126
257
I,