Professional Documents
Culture Documents
Guard Services Proposal - 2018 - Full
Guard Services Proposal - 2018 - Full
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. METODE PENGAMANAN.......................................................... 2
1. Keamanan Fisik / Physical Security ........................................ 2
2. Personil Keamanan / Security Personnel ................................ 3
3. Keamanan Sistem Informasi / Information Systems Security .. 3
4. Investigasi / Investigations....................................................... 3
5. Pengawasan dan Pencegahan Kehilangan / Loss Prevention .. 3
6. Manajemen Resiko / Risk Management ................................... 4
7. Aspek Hukum / Legal Aspects ................................................. 4
8. Emergency and Contingency Planning .................................... 4
9. Proteksi Kebakaran / Fire Protection ...................................... 4
10. Manajemen Krisis / Crisis Management.................................. 5
11. Manajemen Bencana / Disaster Management ......................... 5
12. Kontra Terorisme / Counterterrorism ...................................... 5
13. Intelijen Kompetitif / Competitive Intelligence ....................... 5
14. Perlindungan Eksekutif / Executive Protection ....................... 5
15. Kekerasan di Tempat Kerja / Violence in the workplace ........ 6
16. Pencegahan Kejahatan / Crime Prevention.............................. 6
16. Pencegahan Kejahatan / Crime Prevention.............................. 6
Kemajuan di suatu negara akan terukur dari situasi dan kondisi keamanannya
sebagai salah satu syarat utama, baik negara maju, negara berkembang tidak
terkecuali negara miskin, faktor keamanan merupakan suatu landasan yang
sangat kuat sebagai tolak ukur untuk mendukung terhadap perkembangan yang
lainnya, bahkan setiap kebijakan suatu negara akan selalu berhubungan erat
dengan situasi dan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor dan terciptanya keamanan,
seperti pembangunan yang akan dilaksanakan agar segera terealisasi dan cepat
terlaksana.
Keamanan merupakan kunci dalam setiap pelaksanaan pembangunan yang akan
dilaksanakan, apabila keamanan benar-benar kondusif, maka pelaksanaan roda
perekonomian dan pembangunan akan berjalan dan terlaksana dengan baik dan
tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan.
Secara makro, situasi aman dan tertib adalah merupakan salah satu prasyarat
yang paling dominan untuk menjamin terlaksananya pembangunan nasional
secara lancar, efektif dan efisien serta secara khusus situasi aman dan tertib pada
suatu lingkungan usaha dan tempat tinggal merupakan jaminan untuk dapat
berusaha atau melaksanakan kegiatan-kegiatan bisnis atau ekonomi dengan
tenang dan lancar, tanpa was-was selama berlangsungnya kegiatan tersebut.
Di sisi lain, jika dilihat perbandingan jumlah polisi dan penduduk, rasionya sangat
tidak berimbang. Rasio polisi dan masyarakat saat ini masih berkisar 1:575. Rasio
tersebut belum ideal mengingat untuk kota besar seharusnya 1:300. Polisi jauh
lebih sedikit, sehingga satu polisi menjaga 575 penduduk. Survei terbaru yang
dipublikasikan Economist Intellegence Unit menunjukkan hasil mencengangkan.
Dari 50 kota yang diteliti di dunia, Jakarta berada di urutan pertama kota paling
tak aman sejagat.
Hal tersebut menggambarkan bahwa penyelenggaraan keamanan bukanlah hanya
sekedar mengandalkan pihak kepolisian dan petugas keamanan yang berharap
untuk berjaga-jaga selama 24 jam sehari, sebab suatu system keamanan yang
baik adalah suatu system yang mengutamakan pencegahan timbulnya tindak
kejahatan (preventif), disamping kemampuan personil keamanan dalam
mengambil tindakan jika terjadi permasalahan keamanan (represif).
Yang dimaksud “Industrial Security” yang dalam buku-buku di Amerika Serikat
disingkat “security”. Industrial Security mencakup bidang yang cukup luas, yaitu
semua organisasi, baik perusahaan, lembaga dan instansi pemerintah, universitas,
rumah sakit, dan sebagainya. Intinya adalah “crime and loss prevention” agar
organisasi mencapai tujuannya secara produktif, efektif dan efisien. Loss,
tentu dapat terjadi karena bencana alam (atau bencana buatan buatan manusia),
ketidak mampuan manajemen, dan hubungan industrial yang tidak baik antara
buruh dan pengusaha. Jadi tidak semata-mata dari “crime” atau kejahatan.
Sebagian besar uraian mengenai security memang mengenai pencegahan
kejahatan, baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam organisasi sendiri, yang
akibatnya adalah kerugian (loss). Seperti halnya dengan kegiatan organisasi pada
umumnya, security harus di “manage”, agar berhasil guna dan berdaya guna.
Dengan penggunaan dan pengelolaan satuan pengamanan yang tepat, terkait
metode pelatihan, sistem rekruitmen, pembinaan personil satpam, tekhnik
pengaturan dan penjagaan gedung / kantor lingkungan usaha / hunian / tempat
tinggal serta tekhnik-tekhnik atau upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya,
seperti bencana alam, kebakaran dan berbagai macam ancaman lain yang dapat
terjadi dalam perusahaan atau perindustrian tersebut. Disamping itu sarana
pendukung lainnya seperti alarm dan pintu-pintu pengamanan gedung juga harus
dilengkapi oleh perusahaan, sehingga proses produksi dan manajemen dalam
rangka menjalankan roda perekonomian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai
harapan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut.
A. METODE PENGAMANAN
18 (delapan belas) elemen metode dan cara-cara pengamanan yang termaktub
dalam setiap satu lingkungan sektor industrial yang akan diuraikan dibawah ini,
1. Keamanan Fisik / Physical security
Diartikan sebagai elemen yang fokus kepada bagaimana metode dan cara-
cara pembentukan system keamanan terhadap kondisi fisik suatu instalasi
atau institusi lahan atau gedung beserta isinya.
Physical Security atau keamanan fisik membahas ancaman, kerawanan dan
tindakan yang dapat diambil untuk mamberi perlindungan fisik tehadap
sumber daya organisasi dan informasi yang sensitif. Sistem keamanan fisik
sering mengacu pada tindakan yang diambil untuk melindungi sistem,
gedung dan infrastruktur pendukung yan terkait terhadap ancaman yang
berhubungan dengan lingkungan fisik. Secara singkat Physical Security
dapat diartikan sebagai keamanan infrastruktur teknologi informasi secara
fisik.
Contoh: Pagar / gerbang, CCTV, Tembok, Penjaga / Guard
4. Investigasi / Investigations
Suatu tindakan yang dilakukan untuk menerapkan cara atau metode untuk
melakukan pencarian fakta, penyidikan dan penelitian lapangan yang
betujuan untuk menjamin terpenuhi tingkat keamanan sektor industrial dari
ancaman dan gangguan.
Investigasi, adalah serangkaian kegiatan Petugas yang diberi wewenang
oleh Perusahaan untuk mencari serta mengumpulkan bukti, yang dengan
bukti itu membuat terang tentang pelanggaran disiplin kerja dan/atau
pelanggaran hukum dilingkungan perusahaan, yang bersangkutan, guna
digunakan oleh pimpinan Perusahaan untuk dapat mengambil keputusan
dan/atau menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Dokumentasi surat / Wawancara terbuka – tertutup.
3. PENGAMANAN KEGIATAN
a. Tujuannya mengawasi kegiatan, aktifitas didalam lingkungan rumah,
meliputi kegiatan pemilik, tamu, dan semua pegawai dan kegiatan
lainnya terhadap kecelakaan dan penyimpangan-penyimpangan dari
tata tertib/kebiasaan Pemilik Rumah. Pelaksanaannya yaitu mengawasi
semua aktifitas yang berada didalam Lingkungan Rumah. Memberi
petunjuk kepada tamu yang bertanya, mengadakan patroli keliling,
menegor tamu apabila ada penyimpangan atau yang bertindak
seenaknya, menertibkan dan memantau semua aktivitas yang ada,
dipastikan semua berjalan lancar.
b. Pembakuan & sosialisasi SOP security untuk menjadi dasar pijakan
dalam operasional mencakup pengaturan, penjagaan, patroli, dan
handling masalah ( TPTKP, pelaporan, dll ) untuk antisipasi terjadinya
suatu masalah di lapangan
c. .Persiapan sistem pengamanan khusus dalam menghadapi event-event
tertentu
d. Sistem tanggap darurat/ REE ( Rescue, Escape, Evacuation ) yang jelas
sesuai dengan sistem emergency building management dengan adanya
pelatihan rutin yang melibatkan seluruh unsur manajemen gedung.
e. Sistem patroli guna monitor dan meyakinkan situasi dalam keadaan
terkendali seluruh area baik dalam maupun luar gedung.
5. PENGAMANAN LINGKUNGAN
a. Mengawasi dan menjaga kelestarian lingkungan, khususnya warga
masyarakat yang bertempat tinggal disekitar perusahaan dalam keadaan
aman dan tidak terpengaruh dengan hasutan-hasutan orang yang tidak
bertanggung jawab tentang perusahaan, serta mengantisipasi
kehidupan kultur dan sosial.
b. Mengadakan pendekatan dengan para pemuka masyarakat yang
berada disekitar perusahaan untuk mencari simpatik atas keberadaan
perusahaan.
c. Mengadakan koordinasi dengan aparat pemerintah, aparat
keamanan setempat untuk bersama-sama mengantisipasi gangguan
kamtibmas disekitar perusahaan.
d. Pembantu mengatasi kesulitan warga masyarakat disekitar
perusahaan, bila kondisi dan situasinya memungkinkan.
PASSED
Proses penyaringan yang selektif dengan melalui kriteria-kriteria yang ketat
seperti Psikotest, Test Kemampuan dan Kondisi Fisik, Test Pengetahuan
Umum dan lain-lain.
Diharapkan akan diperoleh personil keamanan dengan kualitas yang dapat
di banggakan. Jenis pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh personil-
personil keamanan kami mencakup pembinaan fisik dan mental juga
menjadi standard pendidikan dan pelatihan standard Polri.
Faktor yang sangat penting didalam pelaksanaan pengamanan adalah manusia
yang melakukan pengamanan tersebut. Untuk itu didalam rekrutmen sumber
daya manusia untuk Satuan Pengamanan perlu ditetapkan standar umum maupun
khusus.
Standar khusus yang kami maksudkan disini adalah standar untuk menjadi
petugas Satuan Pengamanan yang disesuaikan dengan situasi, kondisi
serta sistem manajemen yang diterapkan oleh user / pengelola gedung /
proyek yang bersangkutan.
3. Data Administrasi
Biodata anggota Security;
Surat Lamaran yang ditujukan kepada bagaian RECRUTMENT;
CV / Daftar Riwayat Hidup;
KTP yang masih berlaku ( asli & fotocopy );
Pasfoto berwarna 2 x 4 dan 2 x 3 , masing-masing 2 lembar;
Surat Keterangan Catatan kepolisian / SKCK / SKKB yang masih
berlaku ( Dilegalisir & Fotocopy );
Ijazah pendidikan SMU / sederajat ( Dilegalisir & Fotocopy );
Surat Keterangan sehat dari Dokter / RS / Puskesmas / Klinik Kesehatan
( asli );
Fotocopy Kartu Keluarga Terakhir ( asli & fotocopy );
Fotocopy Surat Pengalaman Kerja ( bila ada );
Fotocopy ijasah Pendidikan Satpam ( bila ada );
Fotocopy KTA Satpam ( bila ada );
Fotocopy Sertifikat / Ijazah pendukung ( Beladiri, Paskibra, Latsarmil,
Balakar, Menwa, dsb );
5. Test Kesamaptaan
Seorang satpam harus memiliki fisik yang kuat dan sehat, oleh karena itu
untuk menjadi seorang satpam wajib lulus tes kesehatan dan kesamaptaan.
Tes kesehatan biasanya dilakukan di rumah sakit setempat atau yang
ditunjuk oleh perusahaan tempat seorang kandidat satpam melamar
pekerjaan. Sedangkan tes kesamaptaan biasanya dilakukan ditempat-
tempat pelatihan satpam yang telah disediakan oleh perusahaan atau
instansi yang bersangkutan
Kemampuan Push Up;
Kemampuan Sit Up;
Kemampuan Pull Up;
Kemampuan Lari.
2. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan landasan utama membentuk kompetensi
seseorang dibidangnya yang secara terus-menerus dikembangkan sesuai
dengan kondisi / trend kejahatan yang terjadi.
kemampuan seseorang untuk mengenali suatu keadaan berdasarkan
persepsi pikirannya. Knowledge seseorang ditentukan oleh apa yang
dipelajari dari bahan bacaan, lingkungan pergaulan, pekerjaan dan lain
sebagainya. Tapi sayangnya knowledge bukanlah skill jadi seberapa
banyak pun yang kita tahu, tidak dapat dikatakan kita
mempunyai skill terhadap hal tersebut kecuali kita take action dan akhirnya
menemukan pola tertentu sehingga cara berpikir kita menjadi sebuah skill.
Knowledge itu sendiri sangat mudah didapatkan, apalagi dewasa ini ketika
kita ke internet tinggal searching di google kita sudah bisa dikatakan dapat
mengeksplore knowledge dengan jumlah yang tidak terbatas.
Menurut Gibson, kinerja individual karyawan selain dipengaruhi oleh
faktor motivasi, juga oleh kemampuan karyawan. Karyawan dengan
kemampuan teknis maupun operasional yang tinggi untuk sebuah tugas
akan meningkatkan motivasi kerjanya. Dalam hal kemampuan karyawan,
banyak yang bisa kita lihat bahwa seorang karyawan merasa termotivasi
dan memiliki kinerja yang baik, jika seorang karyawan memiliki
pengetahuan yang memadai terhadap bidang tugas dan tanggung
jawabnya, kondisi fisik, adanya dukungan faktor keluarga serta tidak adanya
hambatan geographic.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi anggotanya PT. PRIMA GARDA
memberikan pendidikan dan latihan secara berkesinambungan dalam 2
(dua) tahap, Yaitu:
a. Pendidikan Kesehatan Jasmani yang meliputi :
1) Peraturan Baris-berbaris (PBB);
2) Peraturan Penghormatan Militer (PPM);
3) Senam Tongkat;
4) Senam Borgol;
5) Senam beladiri tangan kosong ( Aikido / Ju Jitsu );
6) Kesamaptaan ( Lari, push up, sit up, dll ).
b. Pendidikan Teori (Klasikal) meliputi :
1) Teori Kewenangan Kepolisian Terbatas;
2) Teori Deteksi dini Ancaman Bom dan Pengetahuan tentang Bahan
Peledak (Handak);
3) Pengenalan Undang-Undang (KUHP);
4) Pengetahuan Dasar SATPAM;
5) Pengetahuan tentang Narkoba;
6) Pemahaman tentang EHS (Environment, Health & Safety).
c. Meningkatkan Kompetensi Satuan Pengamanan, melalui :
1) Seminar / Kursus : Tehnik Pengamanan;
2) Mengikuti : Diklat Gada Pratama / Gada Madya / Gada Utama;
3) Belajar melalui buku / Literatur / dll.
3. Keahlian (Skill)
kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik,
fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk
mempelajarinya dan dapat dibuktikan. Skill apapun dapat dipelajari namun
membutuhkan dedikasi yang kuat untuk mempelajari ilmu tersebut seperti
perlunya mental positif, semangat motivasi, waktu dan terkadang uang.
Keahlian merupakan pendalaman yang lebih baik terhadap bidangnya yang
lebih spesifik setelah seseorang memiliki attitude dan knowledge yang baik.
Skill ini perlu terus dikembangkan melalui :
a. Pelatihan / Praktek / Simulasi meliputi :
1) Simulasi penanggulangan terhadap Ancaman Bom dan Teroris;
2) Simulasi penanggulangan terhadap ancaman Kebakaran;
3) Simulasi penanggulangan terhadap Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Kerja (P3K);
4) Simulasi penanggulangan terhadap Tindakan Darurat / Penanganan
Kejadian;
5) Praktek dan Pengetahuan cara berkomunikasi dengan HT;
6) Praktek dan Pengetahuan Customer Satisfaction;
7) Praktek dan Pengetahuan : Penggeledahan / Pemborgolan /
Peringkusan;
8) Praktek dan Pengetahuan penggunaan : Metal Detector / CCTV / dll.
4. Dengan adanya ke-3 (tiga) faktor tersebut di atas yang harus dimiliki oleh
setiap anggota security PT. PRIMA GARDA, maka akan diperoleh beberapa
hal positif antara lain:
a. Menciptakan anggota security yang terampil, gesit dan bermotivasi
tinggi;
b. Kualitas hasil kerja yang prima sesuai standard dengan hasil yang dapat
di percaya;
c. Dapat memberikan solusi atas permasalahan Pelanggan/User;
d. Pemberian reward / penghargaan pada Anggota Satuan Pengamanan
untuk lebih meningkatkan ketrampilannya dan bersemangat dalam
bekerja, Reward diberikan kepada Anggota Satuan Pengamanan untuk
keberhasilannya, antara lain :
1) Meringkus / menangkap tangan / mencegah pelaku tindak kriminal di
lokasi tugas;
2) Menemukan dan mengembalikan barang-barang milik tamu /
karyawan / vendor yang tertinggal / tercecer di lokasi tugas;
3) Melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan SOP dalam
menangani kejadian-kejadian / tindakan darurat di lokasi tugas;
4) Melaksanakan tugas secara baik / disiplin / profesional berdasarkan
penilaian / evaluasi manajemen Prima Garda;
e. Pemberian fasilitas pada Anggota Satuan Pengamanan saat mereka
sukses dan berkarya, berikan fasilitas pada mereka agar mereka lebih
berkreasi dan mau meningkatkan ketrampilannya seperti :
1) Kenaikan gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya;
2) Fasilitasi untuk kepemilikan kendaraan : Sepeda Motor;
3) Fasilitasi untuk menempuh pendidikan program S1 ( Strata satu )
Unkris – ABUJAPI, Fakultas : Ilmu Administrasi, Jurusan : Bisinis
Industrial Security;
4) Fasilitasi untuk kepemilikan rumah ( KPR );
5) Dll;
D. KETENTUAN SERAGAM SATUAN PENGAMANAN / SECURITY UNIFORM
Seragam Satpam yang selanjutnya disingkat Gam Satpam adalah pakaian
yang dilengkapi dengan tanda pengenal dan atribut tertentu sesuai aturan dari
kepolisian sebagai pengawas dan pembina teknis Satpam yang dipakai dan
digunakan oleh anggota Satpam serta telah mendapat pengakuan dari Polri
untuk dapat melaksanakan tugas sebagai pengemban fungsi kepolisian
terbatas pada lingkungan kerjanya.
1. PDH ( Pakaian Dinas Harian )
Gam Satpam Pakaian Dinas Harian yang selanjutnya disingkat Gam
Satpam PDH adalah Gam Satpam yang dipakai dan digunakan untuk
melaksanakan tugas sehari-hari di lingkungan kerjanya, selain di kawasan
khusus yang memerlukan kelengkapan seragam khusus.
Tutup kepala memakai pet, warna biru tua dilengkapi dengan pita hias, knop
tali hias, emblim
Baju lengan pendek warna putih, memakai lap pundak ( schouderlap )
Sepatu PDL, sepatu rendah warna hitam dan memakai kaos kaki hitam
Ikat pinggang kecil warna hitam memakai kepala / gesper dari logam warna
kuning dengan simbol
Kopelriem warna hitam memakai kepala / gesper dari logam warna kuning
dengan simbol
Tali kur pluit warna hitam
Atribut : Monogram, pita nama, pita sekuriti, badge, tanda lokasi
Waktu pemakaian : Shift Pagi / Siang ( 07.30 s/d 19.30 ) atau In Door ( Malam )
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
Pada dasarnya pengertian organisasi secara umum adalah kumpulan dari
dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan satu tujuan bersama
secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
3. Ciri Organisasi yang baik, diantaranya adalah :
a. Memiliki anggota yang kuantitas dan identitasnya jelas;
Dalam suatu organisasi, seperti yang kita ketahui, memiliki anggota
(minimal dua orang) yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dan tentunya dengan cara-cara tertentu. Suatu organisasi yang
baik, pasti memiliki jumlah anggota yang jelas dan identitas yang jelas.
Misalnya dalam suatu perekrutan, telah terpilih anggota sebanyak 50
orang, dan masing-masing anggota ditandai dengan suatu surat
keputusan atau pun kartu tanda anggota. Serta mempunyai aturan
dalam perekrutan anggota yang jelas, antara lain :
1) Personil Satuan Pengamanan yang sesuaI dengan Peraturan dan
ketentuan yang berlaku;
2) KTA ( Kartu tanda anggota ) SATPAM;
3) Surat tugas / pengangkatan Personil Satuan Pengamanan di lokasi
tugas;
4) Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT );
5) ID Card ( Kartu Identitas Anggota Satuan Pengamanan Prima
Garda ).
b. Organisasi memilik identitas yang jelas
Suatu organisasi yang baik memiliki identitas yang jelas, seperti
namanya, latar belakang berdirinya, anggaran dasar/anggaran rumah
tangga, bergerak di suatu bidang tertentu, dan alamatnya jelas serta
lambang organisasi yang jelas, seperti :
1) Legalitas Perusahaan BUJP : SIUP / TDP / SK Menkumham / NPWP
/ dll;
2) Ijin Operasional BUJP dari Mabes POLRI;
3) Kantor Pusat;
4) Dll.
c. Memiliki struktur organisasi yang jelas
Di dalam organisasi yang baik, terdapat suatu struktur yang memiliki
pembagian dan tugas yang jelas. Paling tidak terdapat ketua, sekretaris,
dan masing-masing divisi. Sehingga dalam organisasi tersebut jelas
arah koordinasinya.
1) Struktur Organisasi Manajemen dan Project Pengamanan;
2) Job description tiap-tiap divisi / jabatan / manajer / chief / anggota /
dll.
d. Mengacu pada manajemen yang sehat
Dalam manajemen organisasi sekurang-kurangnya memiliki :
1) Planning –> perencanaan, langkah-langkah yang akan diambil
dengan suatu pertimbangan yang matang;
2) Action –> aksi, pelaksanaan dari sesuatu yang telah direncanakan
sebelumnya;
3) Evaluation –> evaluasi, penilaian terhadap kekurangan-kekurangan
yang telah terjadi pada tahap pelaksanaan, serta ditemukannya
solusi agar ke depannya dapat semakin baik dan berkembang.
Tiga hal tersebut lah yang digunakan dalam setiap pelaksanaan suatu
program kerja.
e. Memiliki manfaat bagi lingkungan
Organisasi yang baik tidak hanya memberikan keuntungan dan manfaat
bagi anggota-anggotanya, tapi juga manfaat yang positif bagi lingkungan.
Dalam arti suatu organsasi tidak hanya baik dari segi internnya, tapi juga
ekstern dari organisasi tersebut. Misalnya, suatu organisasi Satuan
Pengamanan Perusahaan, yang memberikan teladan / contoh bagi
masyarakat sekitar dengan tujuan membantu meningkatkan kesadaran
keamanan dalam masyarakat awam. Sehingga Organisasi tersebut
dapat diterima dan diakui oleh masyarakat disekitarnya.
1) Team Rescue & Patroli Keamanan;
2) Ambulance;
3) Dll.
V. PENGARAHAN / DIRECTING
Directing / commanding Security adalah fungsi manajemen Pengamanan yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar
tugas Pengamanan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju yang
telah ditetapkan semula.
Directing / commanding Security bukan saja agar Satuan Pengamanan
melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula
berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju
kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Directing dikatakan sebuah proses dimana para Manajemen melalui operasional
manajer membimbing dan mengawasi kinerja para Personil Satuan Pengamanan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Mengarahkan dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Perencanaan,
pengorganisasian, staf yang sudah didapat tidak akan penting apabila tidak ada
yang mengawasi dan membimbing.
Tindakan pengarahan di mulai dari saat melakukan kegiatan, pengarahan ini
dirancang agar pekerja bekerja secara efektif, efisien supaya dapat mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Mengarahkan adalah fungsi membinbing,
menginspirasi, mengawasi, supaya tujuan tercapai.
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan instruksi
kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Pengarahan mencakup beberapa proses operasi standar, pedoman dan buku
panduan bahkan manajemen berdasarkan sasaran ( management by objective ).
Pengawasan security yang dikendalikan oleh kantor pusat melalui sebuah Unit
Respon Tim, dengan tujuan :