You are on page 1of 6

P E N E L I T I A N I LM I A H

ABSTRACT
Pengaruh Healing Touch Terhadap
Kecemasan Pada Pasien Infarak Acute myocardial infarction is a type of
coronary heart disease that has a prevalence in
Miokard Di Rsud Syarifah Ambami
Indonesia in 2013 of 0.5% or an estimated 883,447
Rato Ebu Bangakalan people. Anxiety may be a risk factor for a poorer
prognosis and an increased risk of death in patients
with acute myocardial infarction. The results of
preliminary study concluded that as many as 60% of
respondents have a severe anxiety. The purpose of
Effects Of Healing Touch On An this study was to determine the effect of healing
Affection In Patients Acute touch on anxiety in patients with Acute Myocardial
Infarction at Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
Myocardial Infarction in RSUD Hospital.
Syarifah Ambami Rato Ebu The design of this study was pre-experimental
Bangkalan and the design used one group pretest post test with
anxiety variables on acute myocardial infarction and
healing touch. The population of the study were 11
respondents and the samples taken were 11
respondents in Irna B Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan Hospital. Sampling technique using
purposive sampling. While the data collection tool
using observation checklist sheet with test statistical
test Wilcoxon Match Pairs Test.
Result showed that there was a difference of
decrease in anxiety before and after given healing
Mufarika, S. Kep., Ns., M. Kep*) touch. Wilcoxon Match Pairs Test results obtained
results P Value 0,020, which means H0 rejected
*) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan means there is influence of healing touch on anxiety
(STIKes) Ngudia Husada Madura
in patients with Acute Myocardial Infarction in RSUD
Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
From the results showed that healing touch
can reduce anxiety in patients with Acute Myocardial
Infarction so that researchers expect for other
researchers to develop the number of samples
become larger so that the results of the study can be
more generalized.

Keywords: Anxiety, healing touch, acute myocardial


infarction.

Correspondence: Mufarika, S.Kep.,Ns.,M.Kep Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

PENDAHULUAN sangat berpengaruh pada keadaan


psikologis pasien dengan gangguan
Infark Miokard Akut merupakan jenis jantung sehingga akan dapat merubah
penyakit jantung koroner yang mempunyai pola koping pasien dalam menghadapi
tingkat morbiditas dan mortalitas yang penyakit maupun menjalani hidupnya
tinggi. Pada pasien dengan infark miokard adalah timbulnya kecemasan (Fauzan,
akut, banyak faktor yang dapat 2014).
menimbulkan adanya perubahan keadaan Kecemasan didefinisikan sebagai
fisik, maupun psikologis. salah satu yang perasaan gugup, ketakutan, takut, atau

74
khawatir di tandai dengan gejala fisik denyut jantung, suhu tubuh, pernafasan,
seperti jantung berdebar, berkeringat, dan mual, muntah, diare, sakit kepala,
perasaan stres. Kecemasan dapat kehilangan nafsu makan, berat badan
dijadikan salah satu penilaian dalam menurun ekstrim, kelelahan yang luar
prognostik penyakit jantung. Hal ini dapat biasa. Gejala gangguan tingkah laku,
dikaitkan dengan dua penelitian terbaru antara lain aktivitas psikomotorik
yaitu kecemasan dapat muncul sebagai bertambah atau berkurang, sikap menolak,
penyebab yang tidak berdiri sendiri serta berbicara kasar, sukar tidur, gerakanyang
memiliki sifat yang sangat berpengaruh aneh-aneh. Gejala gangguan mental,
pada penyakit jantung serta kecemasan antara lain kurang konsentrasi, pikiran
dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya meloncat-loncat, kehilangan kemampuan
prognosis yang lebih buruk dan persepsi, kehilangan ingatan, phobia, ilusi
peningkatan risiko kematian pada pasien dan halusinasi (Lutfa, 2008).
dengan penyakit jantung koroner Menurut Isaacs, (2005). Kecemasan
(Merswolken, Siebenhuener, Orth-Gomer, dapat dilakukan dengan cara farmakologi
Zimmermann & Deter, 2011). dan non farmakologi. Dalam farmakologi
Gangguan kecemasan atau ansietas digunakan obat anti ansietas terutama
merupakan kelompok gangguan psikiatri benzodiazepin, digunakan untuk jangka
yang paling sering ditemukan. National pendek, tidak digunakan untuk jangka
Comordibity Study melaporkan bahwa satu panjang karena pengobatan ini bersifat
dari empat orang memenuhi kriteria untuk toleransi dan ketergantungan. Sedangkan
sedikitnya satu gangguan kecemasan dan cara non farmakologi dapat dilakukan
terdapat angka prevalensi 12 bulan dengan teknik relaksasi, psikoterapi
sebesar 17,7%. Di Indonesia sendiri telah dengan hipnotis atau hipnoterapi.
dilakukan survei untuk mengetahui Terapi komplementer adalah
mengetahui prevalensi gangguan sebuah kelompok dari macam - macam
kecemasan. Prevalensi gangguan mental sistem pengobatan dan perawatan
emosional di Indonesia seperti gangguan kesehatan, praktik dan produk yang
kecemasan dan depresi sebesar 11,6% secara umum tidak menjadi bagian dari
dari usia > 15 tahun (Elan, 2014). pengobatan konvensional. Adapun dalam
Berdasarkan diagnosis dokter, terapi ini yang bisa di gunakan untuk
prevalensi penyakit IMA di Indonesia tahun menurunkan tekanan darah misalnya
2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan terapi bekam, terapi relaksasi, terapi pijat
sekitar 883.447 orang. Berdasarkan dan juga terapi healing touch (Sukarmin,
diagnosis/gejala, estimasi jumlah penderita 2016).
IMA terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Menurut Sukarmin (2016). Healing
Timur sebanyak 375.127 orang (1,3%), touch adalah terapi yang diyakini dapat
sedangkan Provinsi Maluku Utara memiliki mengidentifikasi dan memperbaiki ketidak
jumlah penderita paling sedikit, yaitu seimbangan energy klien dengan
sebanyak 1.436 orang (0,2%) (DepKes, meletakkan/ mengusapkan tangan di atas
2014). pasien atau tubuh yang merasa
Berdasarkan fakta-fakta yang terjadi sakit.Dalam peran ini otak dan kulit adalah
pada kondisi pasien dengan Infark Miokard organ yang sangat penting. Kulit adalah
Akut, kecemasan merupakan salah satu system organ yang paling penting ia
keadaan yang dapat menimbulkan adanya menempatkan nilai yang besar pada nilai
perubahan keadaan fisik, maupun terapeutik sentuhan terutama sebagai alat
psikologis yang akhirnya mengaktifkan untuk menurunkan efek ketegangan. kulit
saraf otonom yang mana detak jantung adalah organ terkuat yang dapat
menjadi bertambah, tekanan darah naik, menerima rangsangan pada tubuh
frekuensi nafas bertambah dan secara manusia, dan ketika reseptor sensoriknya
umum mengurangi tingkat energi pada dirangsang, hormon oksitoksin (yang
klien (Budiman 2015). membuat tubuh merasa lebih baik)
Dampak kecemasan terhadap sistem dilepaskan. Pada saat yang bersamaan
saraf sebagai neuro transmitter terjadi kortisol (hormon stress) berkurang.
peningkatan sekresi kelenjar norepinefrin, Berhubungan dengan orang lain melalui
serotonin, dan gama aminobuyric acid sentuhan merupakan ekspresi kepedulian
sehingga mengakibatkan terjadinya secara sederhana dan pengalaman
gangguan fisiologis, antara lain perubahan terapeutik yang kuat. Penggunaan

75
sentuhan telah di aplikasikan secara tahun
universal dalam konteks penyembuhan.
Sentuhan digunakan untuk memberi 3 56-65 4 36,36
kenyamanan, berkomunikasi dan tahun
mengaktivasi sifat tubuh dalam
penyembuhan diri (Slevin, 2006). Jumlah 11 100

TUJUAN
Menganalisis pengaruh Healing Touch 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Terhadap Kecemasan Pada Pasien Jenis Kelamin Responden
Infarak Miokard Di Rsud Syarifah Ambami
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pasien Infark
Rato Ebu Bangakalan Miokard Akut Berdasarkan Jenis
kelamin
METODE PENELITIAN No Jenis kelamin Frekuensi (%)
Dalam penelitian ini desain 1 Laki-laki 4 36,37
penelitian yang digunakan adalah “Pra
eksperimental” dengan pendekatan 2 Perempuan 7 63,63
mengungkapkan rancangan pra-pasca test Jumlah 11 100
dalam satu kelompok (One-group pra-post
test design) yaitu mengungkapkan 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
hubungan sebab akibat dengan cara Lama Rawat Inap Responden
melibatkan satu kelompok subjek.
Kelompok subjek diobservasi sebelum Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pasien Infark
dilakukan intervensi, kemudian diobservasi Miokard Akut Berdasarkan Lama
lagi setelah intervensi (Nursalam, 2013). Rawat Inap
Populasi sasaran penelitian ini No Lama rawat Frekuensi (%)
berjumlah 11 diRuang Irna B RSUD inap
Syarifah Ambami Rato Ebu 1 2 hari 4 36,36
Bangkalan.Dalam penelitian ini teknik yang
2 3 hari 4 36,36
digunakan Purposive Sampling atau
disebut juga Judgement Sampling yaitu 3 4 hari 2 18,18
teknik penetapan sampel diantara populasi 4 5 hari 1 9,10
sesuai dengan yang dikehendaki peneliti Jumlah 11 100
(tujuan/masalah dalam penelitian)
Alat pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan
memberikan lembar kuesioner berupa
checklist yang diberikan langsung pada
pasien Infark Miokard Akut. 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pendidikan Inap Responden
HASIL PENELITIAN
Tabel 4. Distribusi frekuensi pasien Infark
Data Umum Miokard Akut berdasarkan pendidikan
No Pendidikan Frekuensi (%)
1. Distribusi frekuensi berdasarkan 1 SD 8 72,73
usia responden 2 SMP 1 9,09
3 SMA 1 9,09
Tabel 1. Distribusi frekuensi pasien Infark 4 S1 1 9,09
Miokard Akutberdasarkan usia Jumlah 11 100
No Usia Frekuensi (%)
pasien 5. Distribusi Frekuensi Pasien Infark
1 36-45 1 9,10 Miokard Akut Berdasarkan
tahun Pekerjaan
2 46-55 6 54,54 Tabel 5. Distribusi frekuensi pasien Infark
Miokard Akut berdasarkan pekerjaan

76
No Pekerjaan Frek (%) Akut sebelum dan sesudah diberikan
1 Petani 4 36,36 healing touch
2 Ibu Rumah 4 36,36 No. Pre Kategori Post Kategori
Tangga 1 73 Sedang 62 Sedang
3 Pedagang 2 18,18 2 75 Berat 60 Sedang
4 Wiraswasta 1 9,10 3 76 Berat 56 Ringan
Jumlah 11 100 4 68 Sedang 55 Ringan
5 64 Sedang 51 Ringan
6 57 Ringan 58 Ringan
Data Khusus 7 59 Ringan 57 Ringan
8 68 Sedang 61 Sedang
1. Distribusi frekuensi kecemasan 9 70 Sedang 66 Sedang
pasien Infark Miokard Akut sebelum 10 77 Berat 68 Sedang
dilakukan healing touch 11 75 Berat 71 Sedang
P value: 0,020 α: (0,05)
Tabel 1. Distribusi frekuensi kecemasan
pasien Infark Miokard Akut sebelum PEMBAHASAN
dilakukan healing touch Perbedaan Tingkat Kecemasan pada
No Kategori Frek (%) Pasien Infark Miokard Akut Sebelum
dan Sesudah dilakukan Healing Touch
1 Ringan 2 18,19 Berdasarkan hasil analisa uji
statistik dengan menggunakan uji
2 Sedang 5 45,45 Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh P
value sebesar 0,020 < α (0,05) sehingga
3 Berat 4 36,36 Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti
terdapat perbedaan tingkat kecemasan
Jumlah 11 100 antara sebelum dan sesudah dilakukan
healing touch pada pasien Infark Miokard
Akut di ruang Irna B RSUD Syarifah
2. Distribusi frekuensi kecemasan Ambami Rato Ebu Bangkalan.
pasien Infark Miokard Akut sesudah Dalam hal ini yang skor kecemasan
dilakukan healing touch yanng menjadi acuan dalam penurunan
kecemasan, dimana skor kecemasan
sebelum dan sesudah diberikan healing
touch terdapat penurunan. Hal ini
mendukung dengan penelitian sebelumnya
Tabel 2. Distribusi frekuensi kecemasan oleh Fauzan (2014) di RSUD Dr. Soedarso
pasien Infark Miokard Akut sesudah Pontianak Kalimantan Barat, yang
dilakukan healing touch menunjukkan bahwa adanya penurunan
No Kategori Frek (%) yang cukup bermakna dimana pasien
penyakit Infark Miokard Akut yang
1 Ringan 5 45,45 sebelum diberikan healing touch dinilai
tingkat kecemasannya dan setelah diberi
2 Sedang 6 54,55 terapi dinilai lagi kecemasan di dapatkan
penurunan dalam nilai skala
3 Berat 0 0 kecemasannya.
Pada penelitian lain yang dilakukan
Jumlah 11 100 oleh Shari (2014). Healing touch
merupakan salah satu terapi
komplementer untuk memberikan
3. Tabulasi silang tingkat kecemasan perasaan nyaman. Diharapkan healing
pasien Infark Miokard Akut sebelum touch bisa diberikan untuk mengurangi
dan sesudah diberikan healing kecemasan. Terapi komplementer
touch biasanya digunakan untuk melengkapi
praktek perawatan kesehatan
Tabel 3. Tabulasi silang tingkat konvensional. Saat ini sudah mulai
kecemasan pasien Infark Miokard dikembangkan intervensi-intervensi
alternatif di ranah kritis yang merupakan

77
intervensi yang bersifat suportif untuk Indonesia 2014. Jakarta:
menurunkan kecemasan. Dari penelitian Departemen Kesehatan RI. 2015
ini didapatkan bahwa setelah dilakukan
terapi sentuhan kecemasan pasien Elan, Furwanti (2014). Gambaran
berkurang. kecemasan pasien di IGD RSUD
Hal ini juga senada sesuai dengan Panembahan Senopati Bantul
Menurut teori adaptasi Roy pada saat Panembahan Senopati Bantul.
seseorang diberi stimulus akan terjadi UMMU.Diaksespadatanggal 13 Maret
proses adaptasi kognator dan regulator, 2017.
yang menyebabkan perasaan tenang.
Dalam peran ini otak akan merangsang Fauzan, Suhaimi, and Imas Rafiyah. 2014.
hipotalamus untuk mengeluarkan oksitosin "Pengaruh Terapi Sentuhan Terhadap
dan kulit adalah organ terkuat yang dapat Kecemasan Pada Pasien Penyakit
menerima rangsangan pada tubuh Jantung Koroner Di Ruang ICCU
manusia, dan ketika reseptor sensoriknya RSUD Dr. Soedarso Pontianak
dirangsang, hormon oksitoksin (yang Kalimantan Barat”.
membuat tubuh merasa lebih baik) http://repository.unpad.ac.id/20412/
dilepaskan. Pada saat yang bersamaan Diunduh tanggal 14 Desember 2016.
kortisol (hormon stress) berkurang.

KESIMPULAN Isaacs, (2005). Faktor-faktor yang


Berdasarkan hasil penelitian dan mempengaruhikecemasan.http://ww
pembahasan, maka dapat disimpulkan w.digilib.unimus.ac.id/downl oad.php
bahwa pemberian healing touch dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada Lutfa, Umi, and Arina Maliya. 2008.
pasien Infark Miokard Akut di RSUD "Faktor-faktor yang mempengaruhi
Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan kecemasan pasien dalam tindakan
kemoterapi di Rumah Sakit Dr.
SARAN Moewardi
a. Bagi Institusi Pendidikan Surakarta.https://publikasiilmiah.um
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat s.ac.id/handle/11617/509.Diunduh
digunakan sebagai acuan dan dapat tanggal 14 Desember 2016.
dikembangkan sesuai dengan
standart operasional pada penulisan Merswolken, M., Siebenhuener, S., Orth-
karya tulis ilmiah selanjutnya. Gomer, K., Zimmermann-viehoff, F.,
b. Bagi Tenaga Kesehatan Cristian Deter, H., (2011). Treating
Bagi rumah sakit hendaknya bisa anxiety in patients with coronary
mengadakan kegiatan healing touch heart disease: A Randomized
setiap hari saat timbang terima agar Controlled Trial, Department of
bisa menurunkan tingkat kecemasan. Psychosomatic Medicine and
c. Bagi Responden Psychotherapy.New York: Prentice
Diharapkan dapat digunakan sebagai Hall
informasi dan pengetahuan baru agar
bisa di aplikasikan. Nursalam.2013. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. ed.2. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Salemba Medika.
Budiman, Fentia, Ns Mulyadi, and Jill
Lolong. 2015."Faktor-faktor yang Shari, W. W., & Emaliyawati, E. (2014).
mempengaruhi kecemasan pasiendi Terapi Komplementer Pada
ruanganCVCU RSUP Prof. Dr. RD Penurunan Kecemasan Pasien
Kandou.http://ejournal.unsrat.ac.id/ind Yang Akan Menjalani Intervensi
ex.php/jkp/article/view/10139 Diunduh Koroner Perkutan (IKP): Telaah
tanggal 15 Desember 2016. Literatur. Abstrak.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Slevin, l. B. (2006). Teori praktik


Republik Indonesia. Profil Kesehatan keperawatan. Jakarta

78
Sukarmin, Sukarmin. " Pengaruh
terapi healing touch terhadap perubahan
tekanan darah pasien hipertensi di desa
Tulakan Donoromo Jepara."Jurnal
Kesehatan SAMODRA ILMU 7.1

79

You might also like