You are on page 1of 14

Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Kompetensi

Pengelolaan Perkantoran Berbasis Teknologi Informasi (TI) Angkatan II


Tahun 2014 Pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah

Oleh :
Putri Ratna Hapsari, Aufarul Marom

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Prof Haji Soedarto, SH Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024)
7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

This study is structured to evaluate the implementation of technical


training competency office management based ini information technology class II
in 2014 at the Board of Education and Training of Central Java province using
indicators of success, education and training, as well as the factors that influence
the success of education and training. Qualitative descriptive study with data
collection through interviews, observation, documentation, and literature study.
Source of information is head of the technical areas, technical training field staff
on the Board of Education and Training of Central Java Province, and alumni of
training participants. The study used indicator of the successfull training of
Michael Hariss. Indicators participants' reactions have not been good, less active
and not enthusiastic follow the training. Changes in behavior has not been good,
most participants still have the same pattern of work as it did before the training.
Tangible results have not been good, there are still a lot of training participants
who do not apply the knowledge gained on the job because it is not related with
their field. Researchers also evaluated the factors that affect the success of the
training from some experts. Training participants are not good, they are less
enthusiastic participants and many of them who are join the training not match
with the IT field or PDE. Coach is pretty good, the ability to transfer knowledge is
good but there are lack practice for the participants. Materials provided has not
been good, the participants felt the training was too theoretical and less practice
which are related with IT. Good facilities and infrastructure, and wireless audio
wasteful battery consumption, wifi unstable, as well as computer provided
insufficient number for training participants. Time management isn't good,
trainers and participants alike are still frequently late for training. Based on the
results of this study we can conclude that the implementation of technical training
competency office management based on information technology (IT) class II in
2014 at the Board of Education and Training of Central Java province has not
been good.
The recommendation given that need a selection for the participants to join
to make the training usefull and on target. Need to complete the infrastructure to
support the learning process and provide a firm training sanctions for both
trainers and participants who are indicipliner.

Keywords: Evaluation, Technical Training, Training Materials and Infrastructure


PENDAHULUAN dengan sangat pesat. Untuk itu perlu
Latar Belakang adanya program diklat untuk
Kondisi saat ini menunjukan mengembangkan kemampuan
bahwa sumber daya manusia aparatur dibidang teknologi para pegawai.
yang ada sangat jauh dari apa yang Salah satu diklat teknologi yang
diharapkan. Kondisi SDM aparatur sudah dilaksanakan oleh Badan
saat ini menunjukan pelayanan Diklat Provinsi Jawa Tengah adalah
kepada masyarakat yang berbelit- Diklat teknis kompetensi
belit, kurang kreatif dan inovatif pengelolaan perkantoran berbasis
serta masih banyak lagi potret teknologi informasi (TI) angkatan II
kondisi negatif lainnya. Gambaran tahun 2014. Diklat ini dilaksanakan
kondisi dari aparatur tersebut selama 17 hari kerja, mulai 12
mendorong kita untuk melakukan Agustus sampai 2014 dengan 29
upaya perubahan pada SDM aparatur Agustus dengan target peserta 33
di Indonesia. orang Aparatur yang berasal dari
Seringkali terjadi pada pegawai SKPD di lingkungan
baru bahwa kemampuan dan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
keterampilan yang mereka miliki Untuk mengetahui keberhasilan
belum sesuai dengan yang pelaksanaan diklat teknis kompetensi
diharapkan organisasi, sehingga pengelolaan perkantoran berbasis
organisasi harus melakukan program teknologi informasi (TI) angkatan II
pengembangan pegawai. perlu tahun 2014 dibutuhkan indikator
dilakukan secara terencana dan untuk menilainya. Menurut Harris
berkesinambungan dengan membuat (2000: 127) terdapat indikator tingkat
adanya program pendidikan dan keberhasilan diklat dapat dilihat dari
pelatihan atau disebut diklat. reaksi peserta, perubahan perilaku
Diklat bagi pegawai sangat dan hasil nyata.
penting dalam rangka memajukan
Indikator pertama yaitu reaksi
organisasi terlebih dimana ilmu
peserta. Harris (2000:127)
pengetahuan dan tekhnologi di
mengatakan bahwa reaksi peserta
berbagai bidang makin berkembang
adalah tanggapan peserta akan dari pegawai yang menunjang
pelaksanaan pelatihan saat tercapainya tujuan instansi. Hasil
mengikutinya, di mana instruktur nyata diukur dalam aktivitas program
memberikan materi yang sesuai. pelatihan. Hasil nyata diklat teknis
Namun kenyataannya peserta kurang kompetensi pengelolaan perkantoran
antusias dalam mengikuti berbasis teknologi informasi (TI)
pelaksanaan diklat hal ini angkatan II tahun 2014 dapat dilihat
dikarenakan kurangnya pendekatan melalui perhitungan nilai tingkat
komunikasi antara instruktur dengan penerapan materi terdapat 8 materi
peserta diklat. Reaksi peserta diklat diklat tetapi hanya sebagian kecil
teknis kompetensi pengelolaan peserta yang menerapkan materi
perkantoran berbasis teknologi pada pekerjaan peserta, dikarenakan
informasi (TI) angkatan II tahun peserta tidak sesuai bidang
2014 masih belum baik. Hal ini kediklatan.
disebabkan oleh berbagai hal seperti Indikator keberhasilan diklat
interaksi komunikasi antara selanjutnya yakni perubahan
pelatih/instruktur dan peserta yang perilaku. Menurut Harris (2000:127)
kurang terjalin dengan baik sehingga Perubahan perilaku adalah tingkat
peserta kurang aktif dalam mengikuti seberapa jauh perilaku peserta pada
diklat. Jadi instruktur atau pelatih pekerjaan di pengaruhi oleh program
kurang mengetahui kebutuhan pelatihan yang diikuti, dan apakah
peserta. pengetahuan serta keterampilan baru
Indikator tingkat keberhasilan yang diperoleh peserta pelatihan
selanjutnya adalah hasil nyata. dipergunakan dalam melakukan
Menurut Harris (2000: 127) Hasil pekerjaan. Perubahan perilaku
nyata yakni terkait dengan perserta setelah mengikuti diklat
kompetensi, pengetahuan dan belum terlihat signifikan dalam
keterampilan baru yang diperoleh melakukan pekerjaan.
peserta dari program pelatihan. Hasil Dari gambaran di atas, maka
nyata merupakan ukuran konkrit peningkatan kompetensi aparatur
akan perbaikan hasil-hasil pekerjaan perlu adanya peningkatan
pengoptimalan pelaksanaan Diklat 2. Apakah Faktor-faktor yang
teknis kompetensi pengelolaan mempengaruhi keberhasilan
perkantoran berbasis teknologi dalam penyelenggaraan
informasi (TI) angkatan II tahun Pendidikan dan Pelatihan diklat
2014 guna menghasilkan SDM teknis kompetensi pengelolaan
aparatur yang profesional sesuai perkantoran berbasis teknologi
dengan kebutuhan pada instansi informasi (TI) angkatan II tahun
masing-masing. Sejalan dengan 2014 pada Badan Pendidikan dan
gambaran kondisi Diklat Teknis Pelatihan Provinsi Jawa Tengah?
teknis kompetensi pengelolaan
perkantoran berbasis teknologi Tujuan Penelitian
informasi (TI) angkatan II tahun 1. Untuk mengetahui pelaksanaan
2014 pada Badan Diklat Provinsi Pendidikan dan Pelatihan diklat
Jawa Tengah di atas, maka dalam teknis kompetensi pengelolaan
penelitian ini menggambil judul perkantoran berbasis teknologi
“Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan informasi (TI) angkatan II tahun
dan Pelatihan Teknis Kompetensi 2014 pada Badan Pendidikan
Pengelolaan Perkantoran Berbasis dan Pelatihan Provinsi Jawa
Teknologi Informasi (TI) Tengah.
Angkatan II Tahun 2014 pada 2. Untuk mengetahui Faktor-faktor
Badan Pendidikan dan Pelatihan yang mempengaruhi
Provinsi Jawa Tengah ” keberhasilan dalam
penyelenggaraan Pendidikan dan
Rumusan Masalah Pelatihan diklat teknis
1. Bagaimana pelaksanaan kompetensi pengelolaan
Pendidikan dan Pelatihan diklat perkantoran berbasis teknologi
teknis kompetensi pengelolaan informasi (TI) angkatan II tahun
perkantoran berbasis teknologi 2014 pada Badan Pendidikan
informasi (TI) angkatan II tahun dan Pelatihan Provinsi Jawa
2014 pada Badan Pendidikan dan Tengah.
Pelatihan Provinsi Jawa Tengah?
Kajian Pustka 3. Hasil Nyata ( concrete result)
Evaluasi adalah proses yang Merupakan ukuran konkrit akan
menentukan sampai sejauh mana perbaikan hasil-hasil pekerjaan
tujuan dapat dicapai, evaluasi adalah dari para karyawan yang
perbedaan apa yang ada dengan menunjang tercapainya tujuan
suatu standar untuk mengetahui perusahaan, seperti peningkatan
apakah ada selisih, evaluasi produksi, menurunkan tingkat
berfungsi sebagai penyedia informasi kesalahan dalam bekerja, dan
untuk pembuat keputusan. Evaluasi tujuan dari program pelatihan
merupakan penilaian atau manfaat lainnya.
atau guna. Dhunn (2000:608) Menurut Alliger dan Janak
Menurut Harris (2000:127), (2001) terdapat empat ukuran dari
terdapat 4 dasar untuk mengukur keberhasilan pendidikan dan
keberhasilan dari pelaksanaan pelatihan, yaitu sebagai berikut :
pelatihan, yaitu: 1. Reaksi
1. Reaksi Peserta (Trainee Reaksi merupakan ukuran
Reaction) Merupakan tanggapan efektivitas pelatihan yang dilihat
peserta akan pelaksanaan dari reaksi para peserta
pelatihan saat mengikutinya,di pelatihan, terutama reaksi yang
mana instruktur memberikan bersifat langsung.
materi yang sesuai. 2. Perubahan Perilaku
2. Perubahan Perilaku ( Behavioral Perubahan perilaku ini berupa
change) Merupakan tingkat dampak dari perilaku adanya
seberapa jauh perilaku peserta perubahan sikap dari sebelum
pada pekerjaan di pengaruhi oleh pelatihan dan sesudah pelatihan.
program pelatihan yang diikuti, 3. Hasil.
dan apakah pengetahuan serta Hasil merupakan ukuran
keterampilan baru yang efektivitas pelatihan yang dilihat
diperoleh peserta pelatihan dari pencapaian tujuan
dipergunakan dalam melakukan organisasi karyawan, kualitas
pekerjaan. kerja, efesiensi waktu, jumlah
out put dan penurunan adalah instruktur. Seorang instruktur
pemborosan. yang cakap dan berpengalaman
Dapat disimpulkan memiliki pengaruh yang sangat besar
bahwasannya indikator keberhasilan terhadap program pendidikan dan
diklat merupakan reaksi peserta pelatihan.
dalam mengikuti diklat, perubahan 3. The training period (Masa
perilaku peserta setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan)
dikat dan hasil nyata yang dapat Lamanya masa pendidikan dan
berpengaruh untuk pekerjaan pelatihan tergantung kepada
masing-masing setelah mendapat kemampuan belajar dan daya
ilmu dari kediklatan. tangkap peserta diklat dan media
Pada pelaksanaan diklat yang digunakan dalam hal ini sarana
terdapat faktor-faktor yang dan prasarana.
mempengaruhi keberhasilan diklat 4. The training material (materi
Moekijat ( 2001 : 64) memaparkan pendidikan dan pelatihan)
kunci keberhasilan pendidikan dan Materi yang digunakan dalam proses
pelatihan itu terdiri dari faktor-faktor diklat biasanya dalam bentuk tertulis
sebagai berikut ; maupun lisan yang digunakan
1. The trainee (Peserta Pendidikan sebagai refrensi dan dasar intruksi.
dan Pelatihan) 5. The training process(proses
Peserta Pendidikan dan pendidikan dan pelatihan)
Pelatihan hendaknya dilatih untuk Proses yang dimaksud adalah
berbagai macam pekerjaan atau hal– aktivitas-aktivitas peserta Diklat
hal yang bersifat mendidik dan cocok yang akan dilakukan sebagai bagian
untuk pekerjaan mereka agar setelah dari transformasi ilmu dan praktek,
kembali ke instansi mereka dapat dimana peserta dapat leluasa
menerapkan ilmunya di instansi mengemukakan pendapatnya. Dalam
masing-masing. pelaksanaan Diklat juga peserta
2. The instructor (instruktur) membutuhkan ketenangan dalam
Hal yang sangat penting dalam belajar dan keleluasaan untuk
penyelenggaraan Diklat yang baik
berdiskusi yang merupakan hal yang PEMBAHASAN
tidak terpisahkan dari proses Diklat. PENELITIAN
Didalam meningkatkan
Metode Penelitian kualitas pegawai diklat mempunyai
Tipe penelitian yang peran penting untuk membantu
digunakan dalam penelitian ini mengembangkan kemampuan. Diklat
adalah penelitian kualitatif deskriptif sangat berpengaruh dalam
yang bertujuan untuk mengevaluasi meningkatkan kualitas pegawai, dan
program diklat teknis kompetensi peran diklat memberikan manfaat
pengelolaan perkantoran berbasis bagi peserta diklat. Dengan adanya
teknologi informasi (TI) angkatan II pelaksanaan diklat diharapkan
tahun 2014 pada Badan Pendidikan mampu melahirkan pegawai diklat
dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah yang berkompeten dan mampu
bagaimana keberhasilan pelaksanaan memberikan kontribusi peningkatan
diklat tersebut serta apa saja faktor kerja instansi. Dengan adanya diklat
pengahambat pelaksanaan diklat. yang sudah diberikan kepada
Penelitian ini dilakukan di Badan pegawai diklat perlu adanya evaluasi.
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Evaluasi tersebut dilakukan
Jawa Tengah Teknik sampling yang setelah peserta diklat selesai
digunakan oleh peneliti adalah menjalankan diklat. Pemantauan itu
purposive sample yaitu teknik bertujuan agar apa yang telah
penentuan sampel dengan diajarkan oleh diklat dapat diketahui
pertimbangan tertentu. Sumber data manfaatnya serta pencapaian tujuan
didapatkan dari data sekunder dan agar dapat diketahui keberhasilan
data primer. Teknik Pengumpulan diklat yang telah dilaksanakan.
data dilakukan dengan wawancara, Berikut ini evaluasi
observasi dan dokumentasi. Kualitas pelaksanaan diklat
data dilakukan dengan uji triangulasi. 1. Reaksi Peserta
Kenyataan dilapangan
menunjukan bahwa reaksi peserta
diklat teknis kompetensi pengelolaan
perkantoran berbasis teknologi memang belum menunjukan
informasi angkatan II tahun 2014 perubahan perilaku yang signifikan
masih belum baik. Hal ini dapat karena perilaku sendiri meliputi
ditunjukan dari pernyataan beberapa sikap-sikap yang dimiliki oleh
informan yang menyatakan bahwa pegawai.
memang hanya terdapat beberapa Jadi sebenanya peserta sudah
peserta yang aktif dalam mengikuti memiliki pengetahuan dan
pembelajatran diklat. keterampilan yang cukup, pelatih
Reaksi peserta masih kurang sudah memberikan materi sesuai
karena dapat diketahui sebagian namun kembali lagi kepada
peserta yang mengikuti diklat persoalaan sebelumnya karena para
tersebut tidak sesuai bidangnya. pegawai yang dikirimkan oleh atasan
Seharunya diklat teknis kompetensi mereka tidak pada bidang PDE atau
pengelolaan perkantoran berbasis TI sehingga pengetahuan yang
teknologi informasi angkatan II mereka tidak dapat di aplikasikan
tahun 2014, diikuti oleh pegawai pada pekerjan sehari-harinya maka
dibidang pengelola data elektrik mereka hanya menganggap
(PDE) atau IT, namun karena lebih pengetahuan yang didapatkan hanya
banyak dinas yang mengirimkan sekedar penambahan pengetahuan
peserta itu bukan pada bidangnya saja tanpa dapat bermanfaat bagi
sehingga peserta tidak mengerti mereka setelah kembali ke instansi
dengan apa yang diajarkan karena masing-masing.
peserta yang telah mengikuti dan 2. Hasil Nyata
dipilih langsung oleh atasan.
Hasil nyata yang dapat dilihat
2. Perubahan Perilaku
dari peningkatan produksi pegawai.
Jika dilihat dari seberapa jauh
Peningkatan produksi yang
program diklat teknis kompetensi
dimaksud adalah meningkatnya
pengelolaan perkantoran berbasis
kuantitas yang dihasilkan oleh
teknologi informasi angkatan II
pegawai, sebenarnya kuantitas
tahun 2014 mempengaruhi kinerja
pekerjaan yang dihasilkan oleh
pegawai saat turun kelapangan
pegawai seusai mengikuti diklat dalam mentransfer ilmu terhadap
masih sama saja, mengapa dapat peserta akan semakin memudahkan
dikatakan tersebut karena terdapat peserta untuk memahamai dan
beberapa informan yang menyerap materi dengan baik.
mengatakan bahwa tidak adanya Pelatih dalam memberikan materi
teknologi yang mendukung untuk sudah baik namun kemampuan
melaksanakan pekerjaan yang berkomunikasi pelatih terhadap
menyangkut tentang berbasis IT peserta masih kurang 2 arah.
seperti yang diajarkan dikelas. 3. Materi atau Kurikulum Diklat
Faktor yang mempengaruhi
Materi yang diberikan sudah
pelaksnaan diklat teknis kompetensi
dirancang sesuai dengan kediklatan
pengelolaan perkantoran berbasis
sehingga peserta diharapkan dapat
teknologi informasi (TI) angkatan II
dengan cepat menagkap materi
tahun 2014 adalah :
dengan baik, Namun sayangnya
1. Peserta diklat
pengetahuan-pengetahuan yang
Tidak dilakukannya seleksi
didapat oleh peserta pada saat tidak
peserta tetapi hanya langsung
dapat dimanfaatkan saat peserta
dipilih seadanya pegawai yang
terjun langsung dipekerjaannya hal
mau mengikuti diklat tersebut,
ini disebabkan materi yang diberikan
bahkan terdapat pegawai
tidak sesuai dengan kebutuhan
dibidang yang membutuhkan
peserta seperti yang telah dijelaskan
pendidikan tersebut berhalangan
sebelumnya bahwa masih terdapat
hadir sehingga digantikan oleh
beberapa peserta diklat yang diikut
pegawai lain yang tidak sesuai
sertakan mengikuti diklat tidak
dengan bidangnya.
sesuai dengan bidangnya, karena
sebenanya mereka tidak membidangi
2. Pelatih atau Instruktur
diklat tersebut tetapi diklat tersebut
Salah satu hal yang harus
merupakan perintah dari atasan mau
dimiliki seorang pelatih adalah
tidak mau mereka harus berangkat.
kemampuan dalam mentransfer ilmu
kepada peserta, semakin handal
4. Sarana dan Prasarana PENUTUP
Peserta merasa bahwa Lab KESIMPULAN
komputer yang digunakan untuk Melalui hasil penelitian yang
praktek jumlahnya terbatas. Jumlah telah dibahas pada bab sebelumnya,
komputer yang disediakanpun dapat disimpulkan bahwa diklat
terbatas tidak sebanding dengan teknis kompetensi pengelolaan
jumlah peserta yang ada sehingga 1 perkantoran berbasis teknologi
(satu) komputer kadang digunakan informasi (TI) angkatan II tahun
untuk 2 (dua) orang. 2014 pada Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Jawa Tengah
Hal ini tentu mengganggu
masih kurang optimal. Hal tersebut
jalannya proses pembelajaran.
dapat dilihat melalui :
Koneksi internet baik di ruang kelas
1. Dilihat peserta yang mengikuti
maupun ruang praktek tidak bisa
diklat terlihat kurang aktif dan
stabil. Hal lain yang ditemukan yaitu
antusias mengikuti diklat peserta
masih terdapat peralatan yang tidak
merasa bahwa pelatihan tersebut
berfungsi seperti audio dan wireless
tidak sesuai dengan
dengan baik karena rusak dan
pekerjaannya. Pelatihan dirasa
dimakan usia, kondisi seperti ini
teoritis tanpa praktek pada setiap
tidak cepat dilakukan upaya
materi yang diberikan oleh
perbaikan.
pelatih. Selain itu Perubahan
perilaku peserta sesuai
5. Waktu
mengikuti diklat belum dapat
Penggunaan waktu oleh peserta
memberikan dampak pada
dan pelatih saat berlangsungnya
peserta dan saat bekerja secara
diklat belum dilakukan dengan
sgnifikan. Hal ini disebabkan
maksimal. Pada kenyataannya masih
karena pemberian pelatihan
sering jam pembelajaran dimulai
lebih menekankan peserta untuk
tidak tepat waktu hanya karena
menghafal teori bukan
peserta dan pelatih tidak hadir tepat
mempraktekan teori. Pemberian
waktu.
diklat kepada pesertanya belum
menunjukan hasil nyata yang bahwa sebagaian besar peserta
baik banyak peserta yang tidak pasif saat proses pembelajaran.
dapat menerapkan ilmunya yang Peserta diklat tidak diseleksi
diperoleh dari diklat karena dengan baik sehingga pada saat
teknologi yang dimiliki oleh diterjunkan kembali ke instansi
instansi belum memadai. masing-masing ilmu yang
Disamping itu, ada juga alasan diperolehnya dari diklat diklat
peserta tidak dapat bekerja teknis kompetensi pengelolaan
sesuai dengan diklat yang perkantoran berbasis teknologi
diberikan karena pada dasarnya informasi (TI) angkatan II tahun
memang peserta tersebut 2014 tidak dapat
dikirimkan oleh dinas tidak dimanfaatkannya karena
sesuai dengan bidang memang peserta tersebut tidak
pekerjannya yang sama sekali membidangi IT atau PDE di
tidak melibatkan IT di kantornya. Cara penyampaian
dalamnya. Selain kedua hal materi oleh pelatih sudah baik
tersebut, kurangnya praktek dengan menggunakan bahasa
yang diberikan dari teori yang yang sederhana dan mudah
ada juga sangat minim dari 8 dimengerti oleh peserta. Hanya
materi yang diajarkan, hanya ada satu hal yang menjadi
beberapa saja yang dipraktekan kekurangannya, yaitu pemberian
sehingga saat turun ke lapangan praktek pada teori-teori yang
peserta masih merasa awam disampaikan masih kurang.
untuk mempraktekan ilmu yang Dengan demikian peserta hanya
didapatnya dari diklat teknis memahami materi saja tanpa
kompetensi pengelolaan handal menjelaskan sistem IT.
perkantoran berbasis teknologi Peserta diklat juga banyak yang
informasi (TI) angkatan II tahun merasa jika diklat ini justru tidak
2014. memfokuskan pada IT. Selain
2. Dilihat dari peserta yang itu peserta merasa bahwa Lab
mengikuti diklat dapat diketahui komputer yang digunakan untuk
praktek jumlahnya terbatas. lakukan, maka berikut ini disajikan
Jumlah komputer yang beberapa saran yang dapat dijadikan
disediakanpun terbatas tidak bahan pertimbangan bagi
sebanding dengan jumlah pelaksanaan diklat teknis kompetensi
peserta yang ada sehingga 1 pengelolaan perkantoran berbasis
(satu) komputer kadang teknologi informasi (TI) angkatan II
digunakan untuk 2 (dua) orang. tahun 2014 pada Badan Pendidikan
Hal ini tentu mengganggu dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah.
jalannya proses pembelajaran. a. Meningkatkan kemampuan
Koneksi internet baik di ruang berkomunikasi pelatih agar
kelas maupun ruang praktek dapat menjalin komunikasi 2
tidak bisa stabil. Hal lain yang arah agar peserta antusias dan
ditemukan yaitu masih terdapat aktif dalam mengukuti diklat.
peralatan yang tidak berfungsi b. Agar calon peserta diklat yang
seperti audio dan wireless akan diikut sertakan dalam
dengan baik karena rusak dan penyelenggaraan diklat untuk
dimakan usia, kondisi seperti ini lebih diselektif dalam memilih
tidak cepat dilakukan upaya pegawai yang akan didiklatkan
perbaikan. Penggunaan waktu sesuai bidang kediklatan.
oleh peserta dan pelatih saat c. Agar praktek yang diberikan
berlangsungnya diklat belum lebih banyak dari pada teori
dilakukan dengan maksimal. yang disampaikan kepada
Pada kenyataannya masih sering peserta diklat agar para peserta
jam pembelajaran dimulai tidak mampu mengaplikasikan
tepat waktu hanya karena peserta langsung secara nyata dalam
dan pelatih tidak hadir tepat pekerjaannya.
waktu. d. Untuk meningkatkan kualitas
kelengakapan ruang kelas seperti
SARAN
wifi, audio dan wireless alat
Berdasarkan hasil penelitian
bantu pelatih dalam memberikan
dan pengamatan yang telah peneliti
materi dan arahan untuk dapat
diganti dengan yang lebih baru Moekijat. 2001. Evaluasi Pelatihan:
agar tidak menganggu proses Dalam Rangka Peningkatan
pembelajaran. Untuk Produktivitas Perushaan, CV.
meningkatkan komputer yang Mandar Maju: Bandung.
tersedia dalam lab kumputer
agar dapat digunakan oleh setiap
peserta satu komputer satu
peserta.
e. Untuk meningkatkan
kedisiplinan pelatih agar dapat
menjadi panutan para peserta,
selain itu harus adanya tindak
tegas untuk para peserta maupun
pelatih.

DAFTAR PUSTAKA
Dunn, William N. 2000. Analisis
Kebijakan Publik. Yogyakarta:
GadjahmadaUniversituy Press.

Alliger, Goerge M., dan Janak,


Elizabeth A, 2001, “Kirkpatrick’s
Levels ofTraining Criteria : Thirty
Years Later”,Personnel Psychology.

Michael Harris, 2000.Human


Resource management.second
edition. USA : Harcourt Brace &
Company.

You might also like