Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 3
Jurnal 3
ABSTRACT
PENDAHULUAN
520
5205
Aktivitas fisik juga dikaitkan semikuantitatif, status gizi (IMT/U),
dengan nyeri menstruasi. Saat dan recall aktivitas fisik 24 jam.
melakukan olahraga tubuh akan Analisis data yang digunakan
menghasilkan endorphin. Saat yaitu berupa analisis univariat dan
produksi endorphin menurun bivariat dengan menggunakan uji
mengakibatkan peningkatan stres korelasiChi Square.
yang menyebabkan dismenore. Selain
itu aktivitas fisik mempengaruhi HASIL
sirkulasi darah ke uterus yang dapat Tabel 1. Distribusi Frekuensi
menyebabkan kontraksi penyebab Karakteristik Remaja Putri
dismenore.6 No Karakteristik (f) (%)
Berdasarkan masalah tersebut Remaja Putri
penulis ingin mengetahui hubungan 1 Usia
tingkat konsumsi kalsium, tingkat 15 Tahun 7 13,5
konsumsi magnesium, status gizi 16 Tahun 34 65,4
(IMT/U), dan aktivitas fisik dengan 17 Tahun 9 17,3
kram perut saat menstruasi primer 18 Tahun 2 3,8
pada remaja putri di SMA Kesatrian 2 2 Usia Pertama Kali
Semarang Tahun 2017. Menarche
<12 Tahun 23 44,2
METODE 13-14 Tahun 24 46,2
Jenis penelitian yang >14 Tahun 5 9,6
digunakan adalah penelitian
observasional dengan menggunakan A. Analisis Univariat
pendekatan kuantitatif dan rancangan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat
penelitian cross sectional. Tujuan dari Konsumsi Kalsium Remaja Putri
penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Konsumsi
hubungan tingkat konsumsi kalsium, (f) (%)
Kalsium
magnesium, status gizi (IMT/U), dan Kurang 43 82,7
aktivitas fisik dengan kram perut saat Cukup 9 17,3
menstruasi primer.Populasi penelitian
Jumlah 52 100
ini adalah remaja putri SMA Kesatrian
2 Kota Semarang.Sampel dalam
Tabel 2.menunjukkan bahwa
penelitian ini diambil menggunakan
tingkat konsumsi kalsium remaja putri
teknik purposive sampling.Kriteria
yang tergolong dalam kategori kurang
inklusi pada penelitian ini adalah
yaitu sebanyak 43 orang (82,7%) dari
remaja putri SMA Kesatrian 2 Kota
kebutuhan yang dianjurkan (100%).
Semarang, sudah mengalami
Remaja putri yang memiliki tingkat
menstruasi, berusia 15-17 tahun dan
konsumsi kalsium tergolong dalam
bersedia menjadi responden,
kategori cukup sebanyak 9 orang
sedangkan kriteria eksklusi remaja
(17,3%).
putri yang tidak hadir saat penelitian.
Data dikumpulkan
menggunakan kuesioner yang meliputi
identitas responden Numeric Rating
Scale (NRS), frekuensi pangan
521
5215
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat
Asupan Magnesium pada Mahasiswi Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kram
Tingkat Kecukupan Perut Saat Menstruasi Remaja Putri
(f) (%)
Magnesium Kram Perut Saat (f ) (%)
Kurang 27 51,9 Menstruasi
Cukup 25 48,1 Kram 40 76,9
Jumlah 52 100 Tidak Kram 12 23,1
Jumlah 52 100
Tabel 3.menunjukkan bahwa
tingkat konsumsi magnesium remaja Tabel 6.menunjukkan bahwa
putri yang tergolong dalam kategori remaja putri yang mengalami kram
kurang yaitu sebanyak 27 orang sebanyak 40 orang (76,9%). Remaja
(51,9%) dari kebutuhan yang putri yang tidak mengalami kram perut
dianjurkan (100%). Remaja putri yang saat menstruasi sebanyak 12 orang
memiliki tingkat konsumsi magnesium (23,1%).
tergolong dalam kategori cukup
sebanyak 25 orang (48,1%). Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Uji Bivariat
Variabel Variabel Bebas p value
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status Terikat
Gizi (IMT/U) Remaja Putri Tingkat Konsumsi 0,035
Status Gizi (IMT/U) (f ) (%) Kalsium Tingkat
Kram Perut
Berisiko 16 30,8 Konsumsi 0,072
Saat
Tidak Berisiko 36 69,2 Magnesium
Menstruasi
Jumlah 52 100 Status Gizi 0,565
Primer
(IMT/U)
Tabel 4.menunjukkan bahwa Aktivitas Fisik 1,000
status gizi (IMT/U) remaja putri yang Berdasarkan tabel 7.dapat
tergolong dalam kategori tidak berisiko diketahui bahwa ada hubungan antara
yaitu sebanyak 16 orang (69,2%). tingkat konsumsi kalsium dengan
Status gizi (IMT/U) remaja putri yang kram perut saat menstruasi primer.
tergolong dalam kategori berisiko Tidak ada hubungan antara tingkat
sebanyak 16 orang (30,8%). konsumsi magnesium dengan kram
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aktivitas perut saat menstruasi primer.Tidak
Fisik Remaja Putri ada hubungan antara aktivitas fisik
Status Gizi (IMT/U) (f) (%) dengan kram perut saat menstruasi
Berisiko 32 61,5 primer.
Tidak Berisiko 20 38,5
Jumlah 52 100 PEMBAHASAN
1. Hubungan Tingkat Konsumsi
Tabel 5.menunjukkan bahwa Kalsium dengan Kram Perut Saat
aktivitas fisik remaja putri yang Menstruasi Primer
tergolong dalam kategori berisiko yaitu Analisis bivariat tingkat
sebanyak 32 orang (61,5%). Remaja konsumsi kalsium dengan kram perut
putri yang memiliki aktivitas fisik saatmenstruasi menggunakan uji chi
tergolong dalam kategori tidak berisiko square menunjukkan nilai p = 0,022.
sebanyak 20 orang (38,5%). Hasil menunjukkan bahwa responden
yang tingkat konsumsi kalsium dalam remaja putri yang mengalami kram
kategori kurang lebih banyak pada yaitu sebanyak 88,9%. Remaja putri
kelompokremaja putri yang dengan kategori tingkat konsumsi
mengalami kram yaitu sebanyak magnesium cukup yang mengalami
83,7%. Berdasarkan hasil tersebut kram perut saat menstruasi terdapat
dapat disimpulkan bahwa ada 64%. Berdasarkan hasil tersebut
hubungan Tingkat Konsumsi Kalsium dapat disimpulkan bahwa tidak ada
dengan Kram Perut SaatMenstruasi hubungan Tingkat Konsumsi
Primer karena nilai p < 0,05. Magnesium dengan Kram Perut
Hasil penelitian ini sejalan SaatMenstruasi Primer karena nilai p
dengan penelitian yang dilakukan > 0,05.
Riska Safitiri di Palu yang menyatakan Hasil penelitian ini tidak
bahwa terdapat hubungan asupan sejalan dengan penelitina Vina Edika
kalsium dengan kejadian dismenore di SMPN 191 Kebun Jeruk Jakarta
pada siswi kelas XI di SMA Negeri 2 Barat yang menyatakan bahwa ada
Palu. Dari hasil analisis statistik hubungan signifikan antara asupan
7
diperoleh ρ =0,000 (ρ <0,05). magnesium dengan dismenore karena
Asupan kalsium remaja putri usia nilai p<0,05.
9
kram perut.12
KESIMPULAN
4. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Berdasarkan hasil penelitian
Kram Perut Saat Menstruasi Primer diketahui bahwa ada hubungan antara
Hasil analisis bivariat aktivitas tingkat konsumsi kalsium dengan
fisik dengan kram perut saat kram perut saat menstruasi primer (p
menstruasi menggunakan uji = 0,022). Tidak ada hubungan Tingkat
chi Konsumsi Magnesium (p = 0,072),
square menunjukkan nilai p = 1,00. status gizi (p = 0,478), dan aktivitas
Dapat diketahui bahwa aktivitas fisik fisik (p = 1,00) dengan kram perut saat
yang berisiko mengalami kram lebih menstruasi.
banyak terjadi pada remaja putri yang
DAFTAR PUSTAKA 8. Paath. Ilmu Gizi untuk
1. Proverawati, Atikah dan Siti Mahasiswa dan Profesi Jilid 1.
Asfuah. Buku Ajar Gizi untuk Jakarta. 2002.
Kebidanan. Yogyakarta: Nuha 9. Simorangkir, Vina Edika
Medika; 2009. Rosmawati. Hubungan Asupan
2. Laili, N. Perbedaan Tingkat Kalsium, Magnesium dan
Nyeri Menstruasi (Dismenore) Kebiasaan Olahraga Terhadap
Sebelum dan Sesudah Senam Dismenore Pada Siswi SMPN
Dismenore Pada Remaja Putri 191 Kebun Jeruk Jakarta
di SMAN 2 Jember. Skripsi Barat. Jakarta: SKRIPSI
Ilmu Keperawatan Universitas Universitas Esa Unggul. 2016.
Jember; 2012. 10. Almatsier, Sunita. Prinsip
3. Sophia F, Muda S, dan Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT
Jemadi,.Faktor-Faktor yang Gramedia Pustaka Utama;
Berhubungan dengan 2010.
Dismenore pada Siswi SMK 11. Dwi, P. Hubungan Antara
Negeri 10 Medan Tahun 2013. Karakteristik Individu, Aktivitas
Medan: USU; 2013. Fisik dan Konsumsi Produk
4. Ian, Adrianto. Perbandingan Susu dengan Dismenorea
Kadar Magnesium Serum Primer pada Mahasiswi FIK
terhadap Kasus Dismenore dan FKM UI Depok tahun
pada Wanita Usia 17-21 2012. Depok: Skripsi
Tahun. Universitas Kristen Universitas Indonesia. 2012.
Maranatha; 2015. 12. Widjanarko, B. Dismenore
5. Winkjosastro H. Ilmu Tinjauan Terapi pada
Kandungan. Edisi Kedua Dismenore Primer. Majalah
Cetakan Keenam. Jakarta: Kedokteran Damianus, 5(1).
Yayasan Bina Pustaka; 2006. 2016.
6. Novia I. Faktor Risiko yang 13. Andrini, D.A.G. Hubungan
Mempengaruhi Kejadian Antara Kebugaran Fisik
Dismenore Primer. Indonesia: Dengan Dismenore Primer
J. Public Health; 2008. Pada Remaja Putri Di SMA
7. Safitri, Riska. Hubungan Negeri 1 Denpasar Tahun
Asupan Kalsium dan Aktivitas 2014, [Skripsi]. Denpasar:
Olahraga dengan Kejadian Universitas Udayana. 2014.
Dismenore Pada Siswi Kelas
XI di SMA Negeri 2 Palu.
Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas
Tadulako. Healthy Tadulako
Journal. Vol 1 No. 1 Januari
2015: 58-69.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
526