You are on page 1of 9

218

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2, September 2018, hlm. 218-227. e-ISSN: 2548-9909

RELEVANSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI DALAM


PENEMPATAN KERJA

Supriati 1) Tri Handayani 2)


1) Politeknik Negeri Bengkalis e-mail: supriati@polbeng.ac.id
2) Politeknik Negeri Bengkalis e-mail: trihandayani@polbeng.ac.id

Abstract

This study aims to determine the level of relevance of graduates in work placements and determine the
relevance factors of graduates in work placements. This type of research is descriptive exploratory, the variables
studied include the level of relevance of graduates is the level of job suitability obtained by graduates of the Business
Administration Study Program in work placements can be seen from the population in this study are graduates
(alumni) from the Business Administration Study Program totaling 369 people while the sample was taken in a
proportional random sampling that the samples were taken randomly with a sample of 201 people. The
questionnaire method is used to reveal data regarding competence, relevance and type of graduate work. The results
in this study are the level of relevance of college graduates in work placements obtained 67.2% percentage related to
the field of administration and management and 32.8% non administration and management. This proves that the
relevance of college graduates in this case is the Bengkalis State Polytechnic in particular the Business
Administration Study Program is already relevant (relevant) with this work placement seen from the job description
(job description) in accordance with the fields of administration and management. The relevance factors of
graduates with work placements are factors of job profile, competency and education level factors.

Keywords: relevance, graduates, work placement

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat relevansi lulusan dalam penempatan kerja dan
menentukan faktor relevansPi lulusan dalam penempatan kerja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif,
variabel yang diteliti meliputi tingkat relevansi lulusan adalah tingkat kesesuaian pekerjaan yang diperoleh oleh
lulusan Program Studi Administrasi Bisnis dalam penempatan kerja dapat dilihat dari populasi dalam penelitian ini
adalah lulusan (alumni) dari Program Studi Administrasi Bisnis yang berjumlah 369 orang sedangkan sampel
diambil secara proporsional random sampling sehingga sampel diambil secara acak dengan sampel 201 orang.
Metode kuesioner digunakan untuk mengungkapkan data mengenai kompetensi, relevansi dan jenis pekerjaan
pascasarjana. Hasil dalam penelitian ini adalah tingkat relevansi lulusan perguruan tinggi dalam penempatan kerja
diperoleh persentase 67,2% terkait dengan bidang administrasi dan manajemen dan 32,8% non administrasi dan
manajemen. Hal ini membuktikan bahwa relevansi lulusan perguruan tinggi dalam hal ini adalah Politeknik Negeri
Bengkalis khususnya Program Studi Administrasi Bisnis yang sudah relevan (relevan) dengan penempatan kerja ini
dilihat dari uraian pekerjaan (job description) sesuai dengan bidang administrasi dan pengelolaan. Faktor relevansi
lulusan dengan penempatan kerja adalah faktor profil kerja, tingkat kompetensi dan tingkat pendidikan.

Kata Kunci: relevansi, lulusan, penempatan kerja


219

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2, September 2018, hlm. 218-227

PENDAHULUAN kerja. Melahirkan tenaga kerja terampil dan


berdaya.
Perubahan yang cepat di dunia kerja Pendidikan merupakan salah satu sasaran
sebagai akibat dari globalisasi dan revolusi di pokok pemerintah dalam rangka meningkatkan
bidang teknologi informasi, dan sains, telah kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini
menuntut antisipasi dan evaluasi terhadap semua orang berkepentingan terhadap jalannya
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. pendidikan karena pendidikan merupakan wadah
Evaluasi juga penting dilakukan sehingga dunia pembinaan tenaga kerja, dapat untuk menambah
pendidikan tinggi tidak terpisah dan berjarak lapangan pekerjaan, serta untuk memperoleh
dengan dunia kerja yang riil yang ada di status tertentu dalam masyarakat.
masyarakat. Adanya dinamika hubungan antara Pendidikan tinggi sebagai bagian dari
perguruan tinggi dengan dunia kerja dikaji oleh sistem pendidikan nasional memiliki peran
beberapa pakar, diantaranya Teichler (1997; strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
1999); Yorke dan Knight (2006) dalam dan meningkatkan daya saing bagsa dalam
Handayani (2015) terutama terkait dengan jurang menghadapi globalisasi di segala bidang. Dengan
antara outcome pendidikan tinggi dan tuntutan demikian akses masyarakat terhadap pendidikan
kompetensi didunia kerja. Beberapa pergeseran tinggi perlu ditingkatkan. Dalam mewujudkan
penting yang terjadi meliputi terjadinya keterjangkauan dan pemerataan yang berkeadilan
peningkatan pengangguran terdidik baik untuk memperoleh pendidikan tinggi yang
pengangguran terbuka maupun terselubung bermutu dan relevan dengan kepentingan
sebagai akibat dari massifikasi pendidikan tinggi, masyarakat pemerintah maupun pihak swasta telah
berubahnya struktur sosio-ekonomi dan politik membangun banyak institusi perguruan tinggi.
global yang mempengaruhi pasar dunia kerja dan Berdasarkan data Dirjen Pendidikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Tinggi, pada awal tahun 2011, jumlah Perguruan
yang pesat sehingga menyebabkan terjadinya tinggi di Indonesia hanya 3.170 lembaga dan
bebagai perubahan-perubahan mendasar dalam telah meningkat menjadi 4.309 perguruan
hal kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk tinggi pada tahun 2015, artinya terdapat
memasuki dunia kerja. peningkatan sebanyak 1.139 perguruan tinggi
Masalah tenaga kerja menyangkut banyak dalam waktu empat tahun. Perguruan tinggi
aspek dan sifatnya menyeluruh, serta merupakan swasta tetap mendominasi perguruan tinggi yang
isu nasional yang mempunyai implikasi ada, sedangkan perguruan tinggi negeri meskipun
kebijakan. Data yang dilansir dari kompas.com persentasenya hanya sekitar 8 persen dari total
terjadi kenaikan jumlah pengangguran di perguruan tinggi yang ada, tetapi
Indonesia sebesar 10.000 orang menjadi 7,04 juta pertambahannya mencapai empat kali lipat
orang pada Agustus 2017 dari Agustus 2016 dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
sebesar 7,03 juta orang dan Agustus 2017, Jumlah Perguruan tinggi swasta meskipun jumlahnya
Pengangguran Naik Menjadi 7,04 Juta Orang. sudah cukup banyak, juga mengalami penambahan
Pengangguran ini sebagian disebabkan oleh sekitar 900 perguruan tinggi. Banyaknya
ketidaksesuaian antara keterampilan yang perguruan tinggi ini secara otomatis meningkatkan
dibutuhkan oleh pengguna jasa dengan jumlah mahasiswa. Pada tahun 2011 jumlah
ketersediaannya di pasar kerja. Selain itu juga mahasiwa baik di perguruan tinggi maupun swasta
terdapat permintaan yang tinggi akan lulusan berjumlah sekitar 5 juta , dan meningkat
pendidikan tinggi, melampaui jumlah menjadi sekitar 7 juta di tahun 2015. Menurut Hill
ketersediaannya. Sebaliknya, terdapat ketersediaan dan Kian Wie dalam Jones (2013), bahwa
tenaga kerja lulusan sekolah menengah atas dalam perguruan tinggi di Indonesia telah tumbuh
jumlah berlebih, dibandingkan dengan jumlah dengan cepat bahkan pertumbuhannya dianggap
lowongan kerja yang tersedia. Diperlukan paling cepat di dunia. Meskipun demikian,
relevansi dan kesesuaian yang lebih baik antara pertumbuhan jumlah perguruan tinggi secara
pendidikan tinggi sebagai penyedia sumber daya massif tidak diikuti dengan peningkatan kualitas
manusia dengan dunia industri sebagai pemberi yang memadai. Pertambahan institusi
220

Supriati & Tri Handayani, relevansi lulusan perguruan tinggi dalam penempatan kerja …

pendidikan tinggi tersebut, baru sebatas TINJAUAN PUSTAKA


meningkatkan angka partisipasi kasar Perguruan
tinggi (APK-PT) dari sekitar 27,11 persen pada Pengembangan Tenaga Kerja
tahun 2011 menjadi 29,15 persen pada tahun Pengembangan (development)
2018. Sementara dilihat dari jenis perguruan mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya
tinggi, institusi pendidikan tinggi yang untuk memperbaiki dan meningkatkan
menawarkan pendidikan akademik dan vokasi pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat
dapat dibedakan berdasarkan jenjang dan kepribadian. Jadi dengan kata lain pengembangan
program studi yang ditawarkan seperti lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan
universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan
akademi dan akademi komunitas. datang, yang dilalui pendekatan yang terintegrasi
Pendidikan sekarang ini harus berorientasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku
pada dunia kerja, sehingga penekanannya tidak kerja (Sunyoto, 2012).
semata-mata pada aspek kognitif, namun juga pada Peningkatan kualitas SDM menjadi
aspek-aspek kepribadian lainnya yang justru lebih perhatian semua pihak dalam memasuki era
penting, seperti aspek afektif dan psikomotorik. globalisasi ini. Terlebih dalam suasana
Dengan demikian pendidikan sekarang ini harus multidimensi, masyarakat membutuhkan
betul-betul berorientasi pada life skill. Berbagai dukungan berbagai pihak untuk menghadapi
upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui persaingan bebas, untuk itu isu pendidikan
dunia pendidikan, diantaranya dengan memegang peranan penting bagi peningkatan
dikembangkannya pendidikan yang bercirikan kualitas sumber daya yang dimiliki. Agar tidak
keterkaitan dan kesepadanan (link and match) dan tertinggal dengan masyarakat dan bangsa di
dikembangkannya pendidikan berbasis dunia, maka peningkatan pendidikan manjadi
kompetetensi. Dengan demikian pendidikan saat salah satu sarana untuk meningkatkan potensi
ini harus berorientasi pada kompetensi yang dasar yang dimiliki masayarakat dan bangsa
dibutuhkan oleh dunia kerja atau dunia usaha. Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Menurut (Simanjuntak, 1998),
tingkat relevansi lulusan perguruan tinggi dalam “Pendidikan dan latihan merupakan salah satu
penempatan kerja dan mengetahui faktor-faktor faktor yang penting dalam pengembangan
relevansi lulusan perguruan tinggi dalam sumber daya manusia. Pendidikan dan latihan
penempatan kerja. Kajian hanya diarahkan pada tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi
jenis pekerjaan, kesesuaian atau keterkaitan antara juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan
bidang pendidikan dan pekerjaan dan kompetensi demikian meningkatkan produktivitas kerja”.
yang terkait dengan pekerjaan. Berdasarkan latar Produktivitas memiliki pengertian filosofis
belakang masalah di atas, maka penelitian ini kualitatif dan kuantitatif teknis, secara filosofis
akan dikaji lebih lanjut dengan judul Relevansi kualitatif produktivitas berarti pandangan hidup
Lulusan Perguruan Tinggi Dalam Penempatan dan sikap mental yang selalu berusaha untuk
Kerja ”. meningkatkan mutu kehidupan. Untuk definisi
Hasil dari penelitian ini akan berguna secara kuantitatif, produktivitas merupakan
sebagai informasi atau sebagai bahan evaluasi perbandingan antara hasil yang dicapai
bagi manajemen Politeknik Negeri Bengkalis (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya
khususnya Program Studi Administrasi Bisnis (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu
terhadap relevansi lulusan dalam hal ini terkait (Simanjuntak, 1998).
kurikulum sehingga menghasilkan lulusan Investasi di bidang sumber daya manusia
(output) yang sesuai dengan kebutuhan dunia adalah pengorbanan sejumlah dana yang
kerja. dikeluarkan dan kesempatan memperoleh
penghasilan selama proses investasi. Imbalan
yang akan diperoleh adalah tingkat penghasilan
yang lebih tinggi untuk mampu mencapai tingkat
konsumsi yang lebih tinggi pula. Investasi yang
demikian dinamakan human capital yang
penerapannya dapat dilakukan dalam hal: (1)
221

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2, September 2018, hlm. 218-227

pendidikan dan latihan; (2) migrasi; dan (3) c. Pengembangan kesejahteraan tenaga
perbaikan gizi dan kesehatan. kerja ditempuh melalui Peningkatan
Pelaksanaan Hubungan Industrian
Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Pancasila (HIP) yang serasi dan
Kesempatan Kerja didukung oleh perbaikan syarat-syarat
Tenaga kerja adalah penduduk yang kerja dan perlindungan tenaga kerja.
telah memasuki usia kerja, baik yang sudah Perbaikan syarat-syarat kerja
bekerja maupun yang aktif mencari kerja, yang dilaksanakan melalui pengembangan
masih mau dan mampu untuk melakukan sistem pengubahan bertahap, serta
pekerjaan. Tenaga kerja merupakan faktor didasarkan pada kebutuhan hidup,
produksi yang sangat penting bagi setiap Negara pengembangan diri pekerja dan
disamping faktor alam dan faktor keluarganya yang mempertimbangkan
modal.Angkatan kerja adalah penduduk yang peningkatan produktivitas dengan
sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah menghilangkan perbedaan perlakuan
bekerja, belum bekerja, atau yang sedang mencari antara pekerja wanita dan pekerja pria,
pekerjaan. Menurut ketentuan pemerintah serta dengan memperlakukan pekerja
Indonesia, penduduk yang sudah memasuki usia wanita sesuai dengan kodrat, harkat dan
kerja adalah mereka yang berusia minimal 15 martabatnya.
tahun sampai 65 tahun. Namun tidak semua
penduduk yang memasuki usia kerja disebut Pengertian Penempatan Kerja
angkatan kerja, sebab penduduk yang tidak aktif Menurut (Sondang, 2008) dalam
dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam (Sunyoto, 2012) banyak orang yang berpendapat
kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah bahwa penempatan merupakan akhir dari proses
tangga, pelajar, dan pensiunan. seleksi tenaga kerja. Menurut pandangan ini jika
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang seluruh proses seleksi telah ditempuh dan lamaran
menggambarkan ketersediaan lapangan pekerjaan seseorang diterima, akhirnya seseorang
di masyarakat. memperoleh status sebagai pegawai dan
Berdasarkan GBHN 1993 dan Repelita IV ditempatkan pada posisi tertentu untuk
memberikan arahan yang berkaitan dengan melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu pula.
ketenagakerjaan dan lapangan kerja, yang antara Pandangan demikian memang tidak salah
lain : sepanjang menyangkut karyawan baru, tetapi
a. Peningkatan kualitas tenaga kerja berlaku juga bagi karyawan lama yang mengalami
dilakukan melalui peningkatan alih tugas dan mutasi.
pelatihan keterampilan kerja dan Penempatan menurut (Badriyah, 2015)
pengembangan kelembagaan pelatihan adalah kebijaksanaan sumber daya manusia untuk
tenaga kerja. Untuk itu, diupayakan menentukan posisi/jabatan seseorang. Penugasan
adanya pembaruan pelatihan yang ini dapat berupa penugasan pertama untuk
antara lain melihat kemtraan antara pegawai baru yang akan direkrut, tetapi dapat
penyelenggara dan pengguna tenaga juga melalui promosi, pengalihan (transfer) dan
kerja dalam bentuk kerja sama dengan penurunan jabatan (demosi) atau bahkan
serikat pekerja dan asosiasi profesi pemutusan hubungan kerja.
kerja dalam penyusunan perencanaan Maksud penempatan karyawan adalah
pelatihan, kurikulum dan silabus, menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksana
standar kualifikasi keterampilan, pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kriteria
sertifikasi uji keterampilan dan yaitu kemampuan, kecakapan dan keahlian.
akreditasi lembaga- lembaga
penyelenggara pelatiahan. Prosedur Penempatan Pegawai
b. Pendayagunaan tenaga kerja ditujukan Prosedur penempatan karyawan harus
bagi kelompok angkatan kerja tertentu, memenuhi persyaratan antara lain yaitu untuk
antara lain tenaga kerja terdidik, menempatkan personalia yang datang dari daftar
pengangguran, buruh, tenaga kerja di personalia yang dikembangkan melalui analisis
pedesaan yang relatif tinggi. tenaga kerja, standar yang digunakan untuk
223

Supriati & Tri Handayani, relevansi lulusan perguruan tinggi dalam penempatan kerja …

membandingkan calon pekerjaan, pelamar kepada masalah‐masalah aktual sebagaimana


pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan. adanya pada saat penelitian dilaksanakan
(Sudjana, 2004).
Relevansi Pendidikan Variabel yang diteliti meliputi tingkat
Relevansi pendidikan adalah tingkat relevansi lulusan adalah tingkat kesesuaian
keterkaitan tujuan maupun hasil keluaran pekerjaan yang diperoleh lulusan Program Studi
program ditinjau dari ukuran ideal secara Administrasi Bisnis dalam penempatan kerja
normatif yang didukung oleh ketepatan dapat dilihat dari populasi dalam penelitian ini
unsur masukan, proses dan keluaran” (Panduan adalah lulusan (alumni) dari Jurusan
Akreditasi, 2004). Relevansi pendidikan tinggi Administrasi Niaga khususnya Program Studi
bagi mahasiswa terkait dengan lulusan yang akan Administrasi Bisnis sedangkan sampel diambil
menyesuaikan diri dengan dan berpartisipasi secara proportional random sampling yaitu
dalam dunia kerja nantinya. Menurut Bowman sampel-sampel yang ada diambil secara acak
M.J dalam Trijahjo (2005) ada tiga hal penting dengan memprioritaskan alumni Program
yakni: Studi Administrasi Bisnis Jurusan
1. The content of what is learned in primary Administrasi Niaga Politeknik Negeri
school may be of little importance in Bengkalis yang sudah mendapatkan pekerjaan
itself provided student are learning basic dengan tetap memperhatikan proporsionalitas
competencies. persentase dari masing-masing periode
2. A ranking in relevance, even if it could be lulusan. Metode angket digunakan untuk
arrived at, will be of little use if cost and mengungkap data mengenai kompetensi,
feasibility are ignored. relevansi dan jenis pekerjaan lulusan.
3. Attempts to make content relevant too soon
in too narrowly vocational a form can Lokasi Penelitian
be and often have been Lokasi dalam penelitian ini adalah sesuai
dysfunctional. dengan persebaran alumni yang berada di
Relevansi menyangkut dua dimensi wilayah Propinsi Riau, kepualauan Riau dan
kehidupan yaitu dunia sekolah/PT dan dunia Batam.
kerja/masyarakat seusai sekolah. Oleh karena
itu relevansi suatu program pendidikan Teknik Pengumpulan dan Analisis
(program studi) terkandung unsur: tujuan, input, Data
proses, keluaran/hasil dan dampak (out come) Teknik pengumpulan data yang
dan keterkaitan serta kebermaknaannya antar digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
satu unsur dengan yang lain sebagai suatu sistem. teknik angket yaitu menyebarkan kuesioner
Relevansi pendidikan dapat dikaitkan kepada alumni Program Studi Administrasi
dengan tingkat kesesuaian pendidikan dengan Bisnis Jurusan Administrasi Niaga yang lulus
pekerjaan alumni khususnya alumni Program pada tahun 2011-2012 sampai dengan alumni
Studi Administrasi Bisnis, relevansi/kesesuaian yang lulus pada tahun 2015-2016. Selain itu juga
tersebut dapat ditunjukkan dengan profil melalui studi pustaka, yaitu dengan melakukan
pekerjaan, jabatan/beban kerja, dan tingkat kajian terhadap buku, literatur, laporan tracer
penghasilan/gaji para alumni Program Studi studi Politeknik Negeri Bengkalis serta
Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis dokumentasi.
dalam dunia kerja. Dalam penelitian ini teknik analisis
data yang digunakan adalah dengan
METODE PENELITIAN menggunakan analisis data statistik deskriptif,
Jenis Penelitian yakni berupa frekuensi, persentase, dan rata–
Penelitian ini termasuk dalam jenis rata dengan cara mengklasifikasikan data.
deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang “Analisa statistik deskriptif berfungsi untuk
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, mendeskripsikan atau memberi gambaran
peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat terhadap objek yang diteliti melalui data
sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
mengambil masalah atau memusatkan perhatian
224

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2, September 2018, hlm. 218-227

melakukan analisis dan membuat kesimpulan bidang dengan penempatan kerja para alumni
yang berlaku umum” (Sugiyono, 2009). Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik
Negeri Bengkalis dalam dunia kerja.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil Responden
Relevansi lulusan dapat dikaitkan dengan Responden pada penelitian ini adalah lulusan
tingkat kesesuaian pendidikan dengan pekerjaan Politeknik Negeri Bengkalis yang sudah lulus
responden khususnya alumni Program Studi dan telah diwisuda pada tahun akademik
Administrasi Bisnis, relevansi/kesesuaian 2011/2012 sampai dengan 2015/2016 yaitu yang
tersebut dapat ditunjukkan dengan profil berjumlah 369 orang yang dapat dilihat pada
pekerjaan, jenis pekerjaan alumni dan kesesuaian tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 1. Jumlah Populasi dan Responden


No Periode Kelulusan Populasi Responden Persentase
1 Tahun 2011/2012 21 7 33.33
2 Tahun 2012/2013 46 17 36.96
3 Tahun 2013/2014 81 29 35.80
4 Tahun 2014/2015 113 77 68.14
5 Tahun 2015/2016 108 71 65.74
Total 369 201 51.76
Sumber: Data olahan

Berdasarkan Tabel 1. jelas dalam hal jumlah responden.


tergambarkan bahwa periode lulusan tahun Jika jumlah responden yang dijadikan
2014/2015 lebih dominan secara kuantitas objek penelitian dipersentasekan tiap‐tiap tahun
dibandingkan dengan lulusan tahun lainnya kelulusannya, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Persentase Frekuensi Responden


No Periode Kelulusan Frekuensi Persentase
1 Tahun 2011/2012 7 3.48
2 Tahun 2012/2013 17 8.46
3 Tahun 2013/2014 29 14.43
4 Tahun 2014/2015 77 38.31
5 Tahun 2015/2016 71 35.32
Total 201 100

Berdasarkan Tabel 2 jelas tergambarkan dikelompokkan berdasarkan dua hal yaitu


bahwa periode lulusan tahun 2014/2015 lebih persebaran distribusi pekerjaan alumni dan
dominan secara kuantitas dibandingkan dengan kesesuaian pekerjaan alumni dengan latar
lulusan tahun lainnya dalam hal jumlah belakang pendidikan yang dimilikinya.
responden. Hal ini tidak berarti bahwa angkatan Penggolongan ini bertujuan untuk melihat
tersebut juga lebih dominan secara kualitas. sejauh mana serapan dunia kerja terhadap
Jumlah responden per tahun lulusan yang responden sesuai dengan kompetensi keilmuan
bervariatif ini adalah hasil akhir dari yang diperolehnya semasa duduk di bangku
penelusuran tim peneliti yang seharusnya kuliah. Hal ini juga memberikan gambaran
target pencapaian jumlah perangkatan apakah kompetensi keilmuan yang telah
minimal adalah 30% dari jumlah populasi. dirancang dan dicanangkan oleh Program Studi
D3 Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi
Tingkat relevansi lulusan perguruan Niaga Politeknik Negeri Bengkalis telah sesuai
tinggi dalam penempatan kerja dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Tentunya
Data‐data responden yang telah dengan asumsi bahwa semakin banyak
terkumpul diklasifikasikan atau responden yang penempatan kerjanya yang
225

Supriati & Tri Handayani, relevansi lulusan perguruan tinggi dalam penempatan kerja …

berkaitan dengan bidang administrasi dan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
manajemen, maka semakin relevan kompetensi 1. Persebaran distribusi pekerjaan responden
keilmuan yang telah dirancang dan dicanangkan Dari hasil jawaban responden mengenai
oleh Program Studi D3 Administrasi Bisnis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Bengkalis untuk diterapkan kepada mahasiswa

Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Responden


No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 2 1
2 PNS Guru/Dosen 0 0
3 Guru/Dosen Swasta 2 1
4 Karyawan Swasta 23 12
Nasional/Multinasional
5 Karyawan Swasta Lokal/Regional 37 19
6 Karyawan BUMN 4 2
7 TNI/Polri 1 0.5
8 Wiraswasta/Wirausaha 22 12
9 Honorer 55 29
10 Lainnya 45 24
Total 201 100

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil


bahwa pekerjaan responden bervariasi, mulai 2. Kesesuaian pekerjaan responden dengan latar
dari PNS (Pegawai Negeri Sipil), honorer, belakang pendidikan
karyawan swasta, sampai pelaku Jika distribusi pekerjaan responden pada
usaha/wiraswasta. Jika pekerjaan responden Tabel 4 diklasifikasikan atau dikelompokkan
diambil lima besar, maka diperoleh hasil yaitu berdasarkan kesesuaiannya dengan kompetensi
honorer pada dinas/instansi lainnya, karyawan keilmuan atau latar belakang pendidikan yang
swasta lokal/regional, karyawan swasta dimiliki, diperoleh hasil sebagai berikut:
Nasional/Multinasional dan wiraswasta.

Tabel 4. Kesesuaian Bidang Pekerjaan Responden


No Bidang Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 Administrasi dan Manajemen 135 67.2
2 Bidang non Administrasi dan Manajemen 66 32.8
Total 201 100

Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini lebih banyak yang bekerja manajemen. Hal ini membuktikan bahwa
di bidang Administrasi dan Manajemen relevansi lulusan perguruan tinggi yang dalam
dibandingkan dengan yang bekerja di bidang hal ini adalah Politeknik Negeri Bengkalis
non Administrasi dan Manajemen. Ini berarti khususnya Program Studi Administrasi Bisnis
bahwa penempatan kerja responden lebih adalah sudah sesuai (relevan) dengan
banyak yang sesuai dengan kompetensi penempatan kerjanya ini terlihat dari uraian
keilmuan atau latar belakang pendidikan yang pekerjaan (job description) sesuai dengan bidang
dimiliki. yaitu administrasi dan manajemen.
Berdasarkan data yang telah disajikan 4.1.3 Faktor-faktor relevansi lulusan dengan
sebelumnya yaitu memperoleh persentase 67.2% penempatan kerja
terkait dengan bidang administrasi dan Dari kuesioner yang telah dibagikan
manajemen dan 32.8% non administrasi dan kepada responden dapat digolongkan hal-hal
226

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2, September 2018, hlm. 218-227

yang menjadi faktor penyebab relevansi bidang pendidikan yang dimilikinya yaitu
pendidikan responden dengan penempatan kerja jenjang diploma tiga.
adalah dari kesesuaian profil pekerjaan,
kompetensi yang dimiliki dan tingkat
pendidikan. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Faktor profil pekerjaan Kesimpulan
Dilihat dari hasil kuesioner yang telah Berdasarkan hasil penelitian dan
dibagikan dan telah diolah sesuai pada pembahasan pada Bab 4 dapat ditarik
tabel 3 yaitu kesimpulan sebagai berikut:
dengan jenis pekerjaan lulusan yaitu 1. Tingkat relevansi lulusan perguruan tinggi
honorer sebesar 29%, karyawan swasta dalam penempatan kerja diperoleh
lokal sebesar 19%, karyawan swasta persentase 67.2% terkait dengan bidang
nasional sebesar 12%. Hal ini tercermin administrasi dan manajemen dan 32.8%
bahwa pekerjaan lulusan atau alumni non administrasi dan manajemen. Hal ini
sudah sesuai dengan pekerjaannya membuktikan bahwa relevansi lulusan
walaupun sesungguhnya yang perguruan tinggi yang dalam hal ini
diharapkan sesungguhnya untuk alumni adalah Politeknik Negeri Bengkalis
Program Studi Administrasi Bisnis khususnya Program Studi Administrasi
tersebut dapat bekerja di organisasi Bisnis adalah sudah sesuai (relevan)
swasta bukan di pemerintahan. Namun dengan penempatan kerjanya ini terlihat
hal ini terkait dengan kondisi wilayah di dari uraian pekerjaan (job description)
Kabupaten Bengkalis yang mana sesuai dengan bidang yaitu administrasi
minimnya perkembangan industri dan dan manajemen.
ekonomi kreatif belum muncul. 2. Faktor-faktor relevansi lulusan dengan
2. Faktor bidang kompetensi penempatan kerja yaitu faktor profil
Dilihat dari hasil kuesioner yang telah pekerjaan, faktor bidang kompetensi dan
dibagikan dan telah diolah sesuai pada tingkat pendidikan.
tabel 4 yaitu
terlihat bahwa kompetensi lulusan sesuai Saran
dengan bidang pekerjaannya yaitu terkait Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
dengan kompetensi dibidang hanya membahas relevansi lulusan dengan
administrasi dan manajemen penempatan kerja saja. Sementara untuk
memperoleh angka yaitu 67.2% dan rekomendasi masih terdapat beberapa faktor lain
tidak terkait dengan bidang non yang juga perlu dinilai seperti faktor kecakapan
administrasi dan manajemen sebesar dalam bekerja, faktor. Untuk itu, disarankan
32.8%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait
kompetensi yang dimiliki lulusan sesuai faktor-faktor tersebut diatas.
dengan penempatan kerjanya.
3. Faktor tingkat pendidikan DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil kuesioner yang telah Badriyah Mila, 2015, Manajemen Sumber Daya
dibagikan diperoleh data lulusan yang Manusia, Bandung, Pustaka Setia
menyatakan tingkat pendidikan sesuai Fajriyah, Alfiyatul, 2012, Program Peningkatan
dengan penempatan kerjanya yaitu Kompetensi dan Penempatan Kerja
dengan jumlah 152 orang atau sebesar dalam Meningkatkan Keterampilan
76%, tingkat pendidikan yang lebih Siswa Lulusan SMK di BLKI Semarang,
tinggi yaitu dengan jumlah 42 orang atau Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol.1 No.2,
sebesar 21% dan tingkat pendidikan 1-14
yang lebih rendah yaitu dengan jumlah 6 Handayani, Titik, 2015, Relevansi Lulusan
orang atau sebesar 3%. Dari data Perguruan Tinggi di Indonesia dengan
tersebut dapat disimpulkan bahwa Kebutuhan Tenaga Kerja di Era Global.
penempatan kerja yang diperoleh lulusan Jurnal Kependudukan Indonesia. Vol.10
saat ini sudah sesuai dengan tingkat No.1, 53-64
227

Supriati & Tri Handayani, relevansi lulusan perguruan tinggi dalam penempatan kerja …

Kusnendi, 2015, Ekonomi Sumber Daya Faktor yang Melatarbelakangi. Satya


Manusia dan Alam, Jakarta, Universitas Widya vol.18 No.1, 50-60
Terbuka. Sudjana, Nana, 2004, Penelitian dan Penilaian
Simanjuntak, Payaman J. 1998, Pengantar Pendidikan, Bandung, Sinar Baru
Ekonomi Sumber Daya Manusia. Algesindo.
Fakultas Ekonomi, Jakarta, Universitas Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif,
Indonesia Kualitatif dan R & D. Bandung,
Soesilo,Tritjahjo, Danny dan Setyorini, 2005, Alfabeta.
Kinerja Alumni BK Fisip UKSW dan

You might also like