You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

EFEKTIVITAS VARIASI KETEBALAN ARANG AKTIF BAMBU DALAM


MENURUNKAN KADAR KADMIUM (Cd) PADA LARUTAN PUPUK
MENGANDUNG KADMIUM

Anisfi Choirunnisa, Nur Endah Wahyuningsih, Praba Ginandjar


bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : anisfi.c@gmail.com

Excessive use of fertilizers in agricultural activities has a detrimental effect on the


preservation of land and the environment due to high fertilizer residues on the
land. This study aims to determine the effectiveness of thickness variations of
activated bamboo charcoal in reducing levels of heavy metal cadmium (Cd) in
fertilizer solution. The type of research used is quasi experiment with non
randomized control group design. Variations in thickness of active bamboo
charcoal used were 30 cm, 35 cm, 40 cm, and 45 cm. The sample used was an
artificial fertilizer solution by mixing water and phosphate fertilizer SP 36. The
results showed cadmium levels before treatment were 1,846 mg/l. Cadmium
levels after being treated with variations in thickness of bamboo active charcoal
30 cm, 35 cm, 40 cm, and 45 cm respectively were 1.183 mg/l, 1.013 mg/l, 0.915
mg/l, and 0.817 mg/l . The highest decrease in cadmium levels was found in a
variation of 45 cm thickness with a percentage of 55.74%. Based on one way
ANOVA test with a 95% confidence level, p value <0.05 so it is known that there
is a difference in the average decrease in cadmium levels with variations in
media thickness (activated bamboo charcoal). The conclusion of this study is that
activated charcoal bamboo can reduce cadmium levels in fertilizer solution, but
has not been able to reduce cadmium levels to the specified quality standard.

Keywords : Actevated Bamboo Charcoal, Adsorption, Cadmium, Fertilizer,


Thickeness

PENDAHULUAN adalah 21 mg/kg dengan kisaran


Kadmium (Cd) adalah elemen kurang dari 1 hingga 150 mg/kg.
jejak, logam non-nutritif yang Dibandingkan dengan batuan yang
dianggap berbahaya bagi manusia mengandung non-fosfat, endapan
dan lingkungan. Kadmium dapat batuan fosfat sedimen sekitar 69 kali
berdampak bagi kesehatan dan lebih diperkaya kadmium (Cd).1
lingkungan. Salah satu dampak Berdasarkan hasil survei
terhadap lingkungan adalah pendahuluan yang dilakukan di
pencemaran tanah dan air oleh Daerah Klampok dan Padasugih
kadmium.1 Brebes, didapatkan kandungan
Kadmium masuk ke dalam logam berat kadmium (Cd) pada
tanah pertanian dengan aplikasi saluran irigasi pertanian sebesar
pupuk anorganik dan organik.2 0,028 mg/l; 0,023 mg/l; 0,022 mg/l;
Kadmium terjadi secara alami di 0,019 mg/l; 0,023 mg/l ; 0,027 mg/l.
batuan fosfat. Sedangkan fosfat Sehingga dapat disimpulkan bahwa
merupakan bahan baku pembuatan kandungan logam berat kadmium
pupuk P. Konsentrasi kadmium rata- pada 6 titik sampel di saluran irigasi
rata keseluruhan endapan sedimen pertanian di Brebes telah melebihi

17
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

nilai ambang batas yang sudah dapat mereduksi ion mangan dan
ditetapkan pada PP No.82 Tahun nitrat di dalam air. Penelitian ini
2001 adalah 0,01 mg/l.3 memiliki hasil yaitu adsorpsi
Dari penelitian yang dilakukan optimum ion nitrat dan mangan
Kusumaningrum, dkk pada tahun berturut-turut yaitu 74,57% dan
2012 tentang tanaman bawang di 60,60%.7
lahan pertanian di Brebes, Berdasarkan latar belakang
didapatkan hasil bahwa lokasi tersebut maka peneliti ingin meneliti
tersebut telah tercemar dengan mengenai efektivitas berbagai
kisaran kadmium (Cd) sebesar 1,83 variasi ketebalan arang aktif bambu
mg/L dengan sumber pencemar dalam menurunkan kadar logam
adalah irigasi, aplikasi pupuk berat kadmium (Cd) pada larutan
berlebihan dan pestisida.4 pupuk mengandung kadmium.
Perkembangan pengendalian
logam berat pada air limbah saat ini METODE PENELITIAN
mengarah pada upaya pencarian Desain Penelitian
metode yang murah, efektif, dan Pada penelitian ini
efisien. Proses adsorpsi lebih menggunakan jenis penelitian kuasi
banyak dipakai karena dinilai lebih eksperimen dengan bentuk
ekonomis dan tidak menimbulkan rancangan penelitian non equivalent
efek samping beracun.5 control group. Populasi dan sampel
Bahan adsorpsi adalah kunci dalam penelitian ini adalah 36 liter
untuk metode adsorpsi. Sebagai air yang dicampurkan dengan pupuk
jenis bahan tanaman alami, bambu fosfat SP-36. Jumlah sampel yang
merupakan biomassa terbarukan digunakan dengan 4 perlakuan, 6
yang potensial dengan keunggulan kali pengulangan, 6 pretest, 6
pertumbuhan cepat dan hasil tinggi. posttest adalah 36 sampel.
Arang bambu adalah bahan berpori
baru dengan porositas tinggi dan Alat dan Bahan
struktur mikropori khusus, yang Alat
dapat diperoleh oleh bambu dalam Ember 20 liter, pipa PVC 2 inci, pipa
suhu tinggi dan kondisi anoxia. PVC ½ inci, kran, kain saringan,
Dibandingkan dengan arang kayu beaker glass, gelas ukur,
yang memiliki luas permukaan 30 termometer, dan botol sampel.
m2/gr, luas permukaan arang bambu Bahan
lebih besar yaitu 300 m2/gr. Aktivasi Arang aktif bambu ukuran 8-12 mm,
arang aktif bambu dapat air, pupuk SP-36, kertas pH,
memperbesar luas permukaan arang aquades.
bambu karena dengan aktivasi
hydrogen, gas-gas, air, dan senyawa Prosedur Penelitian
lain dalam arang akan menghilang. Proses penelitian dilakukan
Pada proses aktivasi juga akan dengan tahap pembuatan alat
terbentuk pori-pori baru karena penelitian, aktivasi arang bambu,
adanya pengikisan atom karbon dan pembuatan larutan sampel.
melalui pemanasan atau oksidasi.6 Perlakuan pada penelitian ini
Hasil penelitian lainnya oleh dilakukan di Laboratorium
Elmita Eka Putri, Sofia Anita dan Kesehatan Lingkungan FKM UNDIP.
Subardi Bali (2016) menunjukkan Sedangkan pemeriksaan kadar
bahwa penggunaan arang aktif kadmium (Cd) dilakukan di
bambu sebagai media adsorben

18
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Laboratorium Terpadu Fakultas Rancangan alat yang


Teknik UNNES. digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Untuk mengetahui volume air dalam yang berupa lingkaran dengan


bak perlakuan dapat dilakukan rumus luas lingkaran sebagai
perhitungan dengan rumus berikut: berikut:8
Luas Media Filtrasi
= = π×r
− = 3,14 × 3
= π×r × = 28,26 cm
− (1,0602x10 " m" ) = 0,002826 m2 = 2,826 x 10-3 m2
= (3,14 × 0,03 m × 0,5 m)
− (1,0602x10 " m" ) Laju Alir Filtrasi adalah laju aliran air
per unit area filter yang merupakan
= (1,413 × 10 " m" )
perbandingan antara kapasistas
− (1,0602x10 ( m" )
filtrasi dengan luas media yang
= 3,53 × 10 ( m" = 0,35 liter dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Setelah diketahui volume air dalam Q
bak perlakuan, maka akan dicari V =
debit pada aliran bak perlakuan A
Keterangan :
dengan cara membagi volume air V : Laju Alir Filtrasi (m/hari)
dalam bak perlakuan dengan waktu Q : Debit (m3/hari)
kontak. Waktu kontak dalam A : Luas media (m2)
penelitian ini adalah ditetapkan 20
menit. Sehingga dapat ditemukan bahwa
.,"/
Q = . 01234 = 0,0175 6/8= 18 Laju Alir Filtrasi dalam penelitian ini
ml/menit atau 0,3 ml/detik adalah :
0,02592 m3/hari
=
Sehingga ditemukan debit dalam 2,826 × 10 " m
penelitian ini debit yang ada dalam 25,92 liter/1440menit
=
aliran inlet bak perlakukan adalah 2,826 × 10 " m
sebesar 0,3 ml/detik atau 0,018 liter/menit
0,02592m3/hari dengan jari-jari =
2,826 × 10 " m
media filtrasi 3 cm, sehingga liter
dihitung dahulu luas media filtrasi = 6,37 /m
menit

19
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Ci : Konsentrasi parameter saat


Pemeriksaan Kadar Kadmium keluar dari proses
Pemeriksaan dilakukan dengan
metode AAS (Atomis Absorbtion Uji statistik yang digunakan
Spectrophotometry) dengan merk dalam penelitian ini yaitu
PerkinElmer dengan tipe PinA Acle menggunakan uji deskriptif, uji
900F. Untuk mengetahui efektivitas normalitas, uji one way ANOVA, dan
dari penurunan kadar kadmium (Cd) uji pos hoc test dengan
dapat dilakukan dengan rumus menggunakan uji LSD. Uji one way
sebagai berikut : ANOVA digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat
perbedaan kadar kadmium (Cd)
dengan berbagai variasi ketebalan
arang aktif bambu pada larutan
Keterangan : pupuk sebelum dan sesudah
Ef : Efektivitas penurunan (%) perlakuan.
Co : Konsentrasi parameter saat
masuk ke proses

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Kadmium Sebelum dan Sesudah Perlakuan
dengan Media Arang Aktif Bambu
Kadar Kadmium (mg/L)
Pengulangan ke-
Pretest Kontrol 30 cm 35 cm 40 cm 45 cm
1 1,856 1,839 1,185 1,028 0,940 0,816
2 1,834 1,820 1,133 1,011 0,903 0,787
3 1,811 1,800 1,127 1,034 0,879 0,877
4 1,898 1,875 1,218 1,043 0,950 0,825
5 1,855 1,819 1,264 0,983 0,908 0,788
6 1,820 1,803 1,171 0,981 0,912 0,808
Rata-rata Kadar Cd 1,846 1,826 1,183 1,013 0,915 0,817
A. Kadar Kadmium Sebelum dan Penurunan tersebut terjadi
Sesudah Perlakuan karena proses adsorbsi yang
Larutan pupuk yang terjadi pada media arang aktif
digunakan dalam penelitian ini bambu. Penurunan kadar
adalah larutan pupuk SP-36. kadmium (Cd) pada larutan
Proses pembuatan larutan pupuk pupuk terjadi karena proses
yaitu dengan mencampurkan molekul yang menempel pada
1800 gram pupuk SP-36 dengan permukaan arang aktif bambu
6 liter air yang telah diolah akibat proses ikatan fisika dan
secara reverse osmosis. Pada kimia. Penurunan dapat terjadi
tabel 1 menunjukkan hasil kadar akibat proses pengendapan
logam berat kadmium pada air partikel-partikel padat dari
larutan pupuk sebelum dan larutan pupuk dengan gaya
setelah dilakukan pengolahan gravitasi. Hasil penurunan
adsorbsi dengan variasi tersebut jika dibandingkan
ketebalan media arang aktif dengan baku mutu masih belum
bambu mengalami penurunan. memenuhi syarat yang sudah

20
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ditetapkan PP No.82 Tahun 2001 pupuk dihitung dengan


tentang Pengelolaan Kualitas Air menggunakan data hasil
dan Pengendalian Pencemaran penurunan kadar kadmium
Air yaitu sebesar 0,01 mg/l.3 sebelum dan setelah dilakukan
B. Efektivitas Penurunan Kadar perlakuan dengan menggunakan
Kadmium Sebelum dan Sesudah media arang aktif bambu dengan
Perlakuan variasi ketebalan 30 cm, 35 cm,
Efektivitas penurunan 40 cm, dan 45 cm.
kadar kadmium pada larutan

60 55,73
50,41
50 45,09

40 35,91
efisiensi (%)

30

20

10
1,06
0
kontrol 30 cm 35 cm 40 cm 45 cm
ketebalan

Gambar 1 Efektivitas Penurunan Kadar Kadmium Sebelum dan Setelah


Perlakuan dengan Media Arang Aktif Bambu

Efektivitas penurunan Setelah dilakukan pengujian


kadar kadmium tertinggi pada dengan one way Anova,
perlakuan media arang aktif selanjutnya dilakukan uji lanjutan
bambu dengan ketinggian 45 cm dengan menggunakan uji Post
yaitu sebesar 55,73%. Hoc LSD dikarenakan data
Karakteristik dari karbon aktif berdistribusi normal. Hasil
yang mempunyai luas perbedaan rata-rata yang
permukaan yang besar dan mempunyai perbedaan
volume pori berkaitan dengan bermakna atau signifikan adalah
sifat serapnya yang dapat antara kelompok pretest dengan
dimanfaatkan dalam berbagai kontrol, pretest dengan 30 cm,
fase yaitu fase cair maupun gas. pretest dengan 35 cm, pretest
Berdasarkan uji statistik dengan 40 cm, pretest dengan
one way Anova diperoleh nilai 45 cm, kontrol dengan 30 cm,
signifikansi pvalue = 0,000 kontrol dengan 35 cm, kontrol
(p<0,05). Sehingga dapat dengan 40 cm, kontrol dengan
disimpulkan bahwa ada 45 cm, 30 cm dengan 35 cm, 30
perbedaan kadar logam berat cm dengan 40 cm, 30 cm
kadmium (Cd) dalam larutan dengan 45 cm, 35 cm dengan 40
pupuk pada berbagai variasi cm, 35 cm dengan 45 cm, dan
ketebalan arang aktif bambu. 40 cm dengan 45 cm.

21
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Pada penelitian ini juga tinggi, diameter, ukuran, dan


dilakukan pengukuran suhu dan ketebalan yang sudah
pH pada larutan sebelum dan disesuaikan dengan keadaan
setelah perlakuan. Suhu larutan area pertanian. Kadar residu
pupuk sebelum dan sesudah yang cukup tinggi diperlukan
perlakuan tidak mengalami yaitu suatu alat pengolahan yang
tetap 250C. Berdasarkan dapat menahan atau menangkap
Peraturan Menteri Lingkungan residu pupuk tersebut. Alat ini
Hidup No 5 Tahun 2014 dapat dipasang pada saluran
mengenai baku mutu kualitas air, inlet dan outlet untuk
kadar suhu yang diperoleh jika menghasilkan kualitas air yang
dibandingkan masih dalam baik. Filter pertama digunakan
keadaan normal yaitu dengan sebagai penyaring pertama
baku mutu sebesar 28 ᵒC. Hasil kontaminan yang masuk dan
pengukuran pH pada larutan terbawa oleh air ke lahan
pupuk yang mengandung persawahan. Pada filter ke dua
kadmium pada kontrol, sebelum, digunakan sebagai penyaring
dan setelah dilakukan outlet yang dipasang di outlet
pengolahan dengan persawahan agar air tidak
menggunakan media arang aktif mencemari lingkungan perairan
bambu adalah 7 (tidak dibawahnya. Ketika alat ini
mengalami perubahan), digunakan dan diterapkan pada
sehingga pH rata-rata pada setiap saluran irigasi pertanian
larutan pupuk pretest, kontrol, maka permasalahan residu
dan posttest adalah 7. Sehingga pesida di perairan akan
dapat disimpulkan bahwa larutan berkurang.
pupuk memiliki kadar pH yang
normal jika dibandingkan dengan KESIMPULAN
Peraturan Daerah Jawa Tengah 1. Rata-rata kadar kadmium
No. 5 Tahun 2012 yaitu sebesar sebelum perlakuan adalah
6 - 9. sebesar 1,846 mg/L. sedangkan
C. Penerapan pada Area Pertanian pada kelompok kontrol rata-rata
Pupuk pada lahan kadar kadmium sebesar 1,826
pertanian dapat menimbulkan mg/L.
dampak negatif bagi lingkungan 2. Derajat Keasaman (pH) dan
maupun kesehatan manusia di suhu pada larutan pupuk
sekitar area pertanian. Dampak sebelum dan sesudah perlakuan
tersebut yang terkadang sulit tidak mengalami perubahan,
untuk dipahami oleh para petani. yaitu pada pH tetap 7 dan suhu
Penggunaan arang aktif bambu tetap 250C.
pada penelitian ini dapat 3. Kadar kadmium sesudah diberi
menurunkan kadar logam berat perlakuan dengan variasi
kadmium pada larutan pupuk. ketebalan arang aktif bambu 30
Oleh karena itu dibutuhkan alat cm, 35 cm, 40 cm, dan 45 cm
yang serupa dalam skala yang berturut-turut masing-masing
besar serta ketebalan yang tepat sebesar 1,183 mg/L, 1,013 mg/L,
untuk diterapkan secara 0,915 mg/L, dan 0,817 mg/L.
langsung pada saluran irigasi 4. Efisiensi penurunan kadar
pertanian. Rangkaian alat kadmium pada larutan pupuk
tersebut dibuat dengan variasi sesudah diberi perlakuan dengan

22
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

variasi ketebalan arang aktif 2014;83:52–9. Available from:


bambu 30 cm, 35 cm, 40 cm, http://dx.doi.org/10.1016/j.pro
dan 45 cm berturut-turut masing- eng.2014.09.012
masing sebesar 35,92%, 2. Cordell D, Rosemarin A,
45,12%, 50,43% dan 55,74%. Schröder JJ, Smit AL.
5. Efektivitas penurunan kadar Towards global phosphorus
kadmium tertinggi dengan media security: A systems
arang aktif bambu terdapat pada framework for phosphorus
perlakuan dengan variasi recovery and reuse options.
ketebalan 45 cm sebesar 1,029 Chemosphere [Internet].
mg/L dengan persentase 2011;84(6):747–58. Available
55,74%. from:
6. Pengolahan air menggunakan http://dx.doi.org/10.1016/j.che
media arang aktif bambu dengan mosphere.2011.02.032
variasi ketebalan pada penelitian 3. Republik Indonesia. Lampiran
ini (30 cm, 35 cm, 40 cm, dan 45 PP No. 82 Tahun 2001.
cm) belum mampu menurunkan 2013;2:7–8. Available from:
kadar kadmium sehingga http://www.kelair.bppt.go.id/Pu
memenuhi baku mutu yang telah blikasi/BukuAirLimbahDomesti
ditetapkan. kDKI/LAMP2.pdf
4. Sutrisno, Kuntyastuti H.
SARAN Pengelolaan Cemaran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis Kadmium pada Lahan
mengajukan beberapa saran Pertanian di Indonesia.
sebagai berikut: 2015;13(1):83–91.
Bagi Peneliti Lain 5. Setyaningtyas T, Zusfahair,
a. Diperlukan penelitian lebih lanjut Suyata. Pemanfaatan Abu
dengan menggunakan arang Sekam Padi sebagai
aktif bambu yang dibuat sendiri Adsorben Kadmium (II) dalam
sehingga kualitasnya menjadi Pelarut Air. Majalah Kimia
lebih terpercaya Universitas Jenderal
b. Diperlukan penelitian lebih lanjut Sudirman. 2005;33–41.
menggunakan arang aktif bambu 6. Widayatno T, Yuliawati T,
dengan variasi ketebalan yang Susilo AA, Studi P, Kimia T,
lebih banyak sehingga dapat Teknik F, et al. Adsorpsi
diketahui ketebalan yang efektif Logam Berat (Pb) dari Limbah
c. Diperlukan penelitian lebih lanjut Cair dengan Adsorben Arang
mengenai kejenuhan arang aktif Bambu Aktif. J Teknol Bahan
bambu dalam mengadsorpsi Alam. 2017;1(1):17–23.
logam berat 7. Putri EE, Anita S, Bali S.
d. Diperlukan penggunaan metode Potensi Arang Aktif Bambu
water flow pada rangkaian alat Betung (Dendrocalamus
untuk menambah kestabilan Asper) Sebagai Adsorben Ion
tekanan pada air. Mn2+ Dan No3- Dalam Air
Sumur Bor Buruk Bakul,
DAFTAR RUJUKAN Bengkalis. (3):213–42.
1. Robertsa TL. Cadmium and 8. Djumanta W, Susanti D.
phosphorous fertilizers: The Belajar Matematika Aktif dan
issues and the science. Menyenangkan. Jakarta:
Procedia Eng [Internet]. Setya Purnama Invest; 2008.

23

You might also like