You are on page 1of 11

TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA PASLATEN

KECAMATAN KAUDITAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

SOETANDY BONALDY
FLORENCE DAICY LENGKONG
VERY YOHANIS LONDA
Abstrack: Village funds used for village community empowerment are directed to the improvement or
construction of village physical facilities and infrastructure that include the improvement of public facilities on a
small scale and environmental and road improvements, the roles of the village funding team and the
strengthening of village institutions and other village activities considered important . Certainly in this case must
involve the community from all the process because the purpose of the village funds to improve the village
economy. The main purpose of this research is to know the transparency of village fund management in Paslaten
Village Kauditan Subdistrict of North Minahasa Regency. In this research used qualitative research method, with
primary and secondary data source, with data collection technique, direct observation, interview and
documentation study. In this study using data analysis in the form of data reduction, data presentation, data
verification or conclusion.
The results obtained from this study are evident in the provision of village funds so far not done in a transparent
manner, this is evident from the various problems that arise such as access to documents that are still limited,
lack of clarity of information about village funds provided by the government to the community, public
knowledge in legislation about the village fund is still minimal, so in reality the community cannot properly
guard the fund raising village. The main solution is the need for transparency from the village government to the
community about the village funding in detail by utilizing the electronic government system so that people can
easily access the village fund data, in addition the local government must work together with relevant parties in
providing socialization to the community and the village government about rules governing village funds,
transparency of village funds and information disclosure to the community about village funds.
Keywords: Transparency, Village funds

PENDAHULUAN penyelenggaraan pemerintahan maupun


Desa merupakan satu bagian dari Negara pembangunan maka dibutuhkan sumber
Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan pendapatan desa.
pemerintahan terkecil dan sekarang di posisikan Pengananggaran dana desa dalam APBN
sebagai pioneer pembangunan nasional. dilakukan secara bertahap, yang dilaksanakan
Pembangunan desa mempunyai peranan sebagai berikut:
yang sangat penting dan strategis dalam rangka Dana desa yang cukup besar jumlahnya
Pembangunan Nasional dan Pembangunan yang di bagi berdasarkan luas wilayah,
Daerah, karena di dalamnya terkandung unsur kebutuhan dan jumlah masyarakat yang
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya pencairanya mencapai 700 juta sampai 1 miliar
serta menyentuh secara langsung kepentingan harusnya di kelolah dengan baik oleh
sebagian besar masyarakat yang bermukim di pemerintah desa tentunya harus sesuai dengan
perdesaan dalam rangka upaya meningkatkan kebutuhan dari masyarakat yang seharusnya di
kesejahteraan mereka. Dalam pembangunan rundingkan dengan masyarakat.
desa pemerintahan desa berkedudukan sebagai Dana desa yang digunakan untuk
subsistem dari sistem penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat desa diarahkan untuk
pemerintahan di Indonesia, sehingga desa perbaikan atau pembangunan sarana dan
memiliki kewenangan, tugas dan kewajiban prasarana fisik desa yang meliputi perbaikan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan sarana publik dalam skala kecil dan perbaikan
masyarakatnya sendiri. Dalam menyelengarakan lingkungan serta jalan, honor tim pelaksana dana
kewenangan, tugas, dan kewajiban desa dalam desa dan penguatan kelembagaan desa dan
kegiatan desa lainnya yang dianggap penting. sehingga dari sebuah desa kita mampu melihat
Sedangkan penggunaan dana desa untuk dan meneropong seberapa kemajuan dan
penyelenggaraan pemerintahan desa diarahkan kesejahteraan sebuah negara, jadi anggaran dana
untuk menunjang penyelenggaraan pemerintah desa yang diberikan oleh pemerintah
desa dan operasional Badan Permusyawaratan meruapakan dana yang di asumsikan sebagai
Desa. fasilitas pembangunan dan pemberdayaan desa.
Sebagian besar alokasi dana desa Mengingat dana desa berguna membantu
diperuntukkan bagi masyarakat maka mulai dari membiayai penyelengaraan pemerintah desa
proses perencanaan dana desa, pelaksanaan dana dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dan
desa, hingga pelaporannya haruslah dilakukan pemberdayaan masyarakat.
sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sehingga Renyowijoyo, (2010:14). Transparansi
nantinya diharapkan dengan dana dana desa ini dalam konteks penyelenggaraan pelayanan
dapat menciptakan pembangunan yang merata publik adalah terbuka, mudah, dan dapat diakses
dan bermanfaat bagi masyarakat desa. oleh semua pihak yang membutuhkan serta
Kendati demikian, alokasi dana yang disediakan secara memadai dan mudah
diberikan biasanya sudah menjadi tradisi para dimengerti (Ratminto, Winarsih, 2005 : 19).
aktor-aktor antagonis dalam pemerintahan Lalolo (2003:13) transparansi adalah prinsip
tersebut untuk menyalahgunakan dana yang di yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
suplay dari pemerintah tersebut, adanya oknum orang untuk memperoleh informasi tentang
oknum aparatur desa yang dengan sengaja penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
mengalokasikan dana tidak sebagaimana tentang kebijakan, proses pembuatan serta hasil
mestinya, kemudian meminimalisir anggaran yang dicapai.
yang di targetkan serta memangkas dana yang Menurut Mursyidi (2009) Transparansi.
dikeluarkan, hal demikaian tentunya sudah lazim Memberikan informasi keuangan yang terbuka
di negeri ini, sehingga tindakan-tindakan yang dan jujur kepada masyarakat berdasarkan
menyimpang tersebut perlu diwaspadai, dan di pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak
antisipasi, sebab perbuatan ini akan merugikan untuk mengetahui secara terbuka dan
dan juga menghambat kemajuan dan juga menyeluruh atas pertanggung jawaban
berefek pada desa itu sendiri, tak seharusnya pemerintah dalam pengelolaan sumber daya
makanan untuk keluarga kita dengan tega kita yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya
menghabiskannya sendiri. Bentuk pada peraturan perundang undangan. Dengan
penyelewengan ini sangat bertolak belakang dari demikian dapat dikatakan transparansi
tujuan dana desa itu sendiri sehingga dengan merupakan yang tidak terpisah dalam
adanya penyimpangan ini tentunya akan pencapaian pengelolaan keuangan pemerintah
diberikan sangsi dan hukuman sesuai dengan dan pemerintahan yang baik.
Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Dengan munculnya ideologi Good
keterbukaan informasi publik kepada para Governance menjadi hal yang menuntut adanya
oknum penyalahguna anggaran tersebut, sebab efisiensi dalam Pemerintahan. Sejak era
hal ini merupakan praktik korupsi dalam skala reformasi, perkembangan Good Governance di
kecil yang akan berimbas pada masa depan Indonesia tidak terlepas dari sejarahnya yang
bangsa. Oleh karena itu, Desa merupakan panjang di negara-negara dunia. Banyak isu
miniature bagi sebuah pemerintahan, sesuatu terkait Good Governance yang pada akhirnya
bermula pada sesuatu yang sederhana dan kecil menjadi hal yang menarik untuk disoroti.
kemudian meretas ke susatu yang lebih besar, Sebagai salah satu aktualisasi dari prinsip atau
indikator Good Governance, transparansi pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
merupakan hal penting yang harus dikedepankan pemberdayaan masyarakat. Undang – Undang
hal ini dikarenakan dengan di terapkan Nomor 60 tahun 2014 : pasal 1: ayat 2. Dana
transparansi dalam pemerintahan dapat desa dikelola secara tertib, taat pada ketentuan
menghasilkan pemerintahan yang bersih dengan peraturan perundang-undangan, efisien,
berlandaskan dengan tujuan Negara yaitu untuk ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
mensejaktrakan rakyatnya.. Keterbukaan jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
informasi terhadap berbagai hal dalam kepatutan serta mengutamakan kepentingan
pelaksanaan pemerintahan merupakan salah satu masyarakat setempat. Undang - Undang Nomor
prinsip yang harus ada dalam transparansi. Hal 60 tahun 2014 : pasal 2. Pemerintah
ini sesuai dengan apa yang disebutkan pada UU menganggarkan dana desa secara nasional dalam
NO.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan APBN setiap tahun. Undang - Undang Nomor
Informasi Publik dimana pada Bab 2 Pasal 2 60 tahun 2014 : pasal 3.
Ayat 1 disebutkan bahwasanya setiap informasi Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
setiap pengguna informasi publik. Informasi Undang-Undang Nomor Tahun 2014 Tentang
Publik dalam hal tata kelola Pemerintahan Desa, dana desa adalah dana yang bersumber
termasuk diantaranya adalah pengelolaan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara
desa. Isu terkait kurangnya transparansi terhadap yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
pengelolaan dana desa di indonesia khususnya di melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah
Sulawesi utara merupakan masalah klasik, dan kabupaten/kota dan digunakan ketentuan
menjadi masalah yang serius untuk di carikan mengenai dana desa yang bersumber dari APBN
solusinya. diatur dalam peraturan pemerintah tersendiri,
Pada tahun 2016 anggaran realisasi dana tetapi implementasi peraturan pemerintah
Desa di Paslaten Kecamatan Kauditan adalah tersebut merupakan satu kesatuan dengan
kisarana 680 juta rupiah. bantuan ini di gunakan Peraturan Pemerintah ini.
untuk pembangunan antara lain drainese dan Selain itu masalah transparansi anggaran
jalan perkebunan dan lain sebagainya. tapi untuk pembangunan kesannya masih sangat
dalam penerapannyanya masih mengalami tertutup dan tidak di buka luas kepada
beberapa masalah. Masalah masalah yang masyarakat agar masyarakat bisa tahu dan
muncul antara lain pemerintah masih kurang paham. Sekaligus dalam hal ini masyarakat
melibatkan masyarakat dalam rapat rapat dapat mengawasi langsung pembangunan yang
penentuan proyek pembangunan yang ada. Berdasarkan hasil prasurvey di lokasi
menggunakan dana desa, sehingga masyarakat penelitian masih bayak masyarakat yang belum
tidak bisa menyumbangkan gagasan – gagasan mengetahui berapa anggaran dana desa yang di
mereka tentang pembangunan desa. hal ini tentu realisasikan oleh pemerintah desa mereka
bertentangan dengan tujuan dari dana desa itu pertahunnya. Padahal dalam hal ini tujuan utama
sendiri yaitu pemberdayaan masyarakat. Dana di gulirkan dana desa ini selain untuk
desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran pembangunan dari pedesaaan yang paling
Pendapatan dan Belanja Negara yang penting juga adalah bagaimana pemerintah desa
diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui dalam memberdayakan masyarakat desa, agar
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah mereka dapat menunjang pembangunan nasional
kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai lewat kerja – kerja yang di lakukan di desa baik
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan dari segi ekonomi dan lain sebagainya.
Selain itu masalah dalam pengelolan Lokasi Penelitian
procedural dana desa dari pemerintah desa
dalam mengelola dana desa tersebut yang sejauh Lokasi yang di pilih dalam penelitian
ini masih dari harapan sehingga kadang kalah adalah desa Paslaten Kecamatan Kauditan
masih banyak masalah procedural yang muncul Kabupaten Minahasa Utara
di Kabupaten Minahasa Utara sendiri dalam Informan Penelitian
pencairan tahap kedua masih ada beberapa desa
yang belum melengkapi prosedur pertanggung Adapun yang menjadi sumber data
jawaban dana melalui program yang di jalankan (informan) dalam penelitian ini di ambil dari
oleh masyarakat. Alhasil pada tahun 2016 unsur yang terkait dalam masalah yang di teliti,
pencairan tahap ke dua ada 5 desa yang dana yaitu
desanya tidak terpakai, karena dalam hal ini Kepada Desa = 1 orang
mereka pemerintah desa tidak memasukan Aparat Desa = 2 orang
laporan pertanggung jawaban kepada BPD = 2 orang
pemerintah daerah. Hal ini jelas sangat Masyarakat = 6 orang +
merugikan masyarakat. 11 orang
Berdasarkan urauian di atas peneliti
menjadi menarik untuk meneliti masalah Fokus Penelitian
pengelolaan dana desa yang di beri judul “ Untuk mengetahui Transparansi
Transparansi Pengelolaan Dana desa Di Desa pengelolaan dana desa di Desa Paslaten
Paslaten Kecamatan Kauditan Kabupaten Kecamatan Kauditan maka yang menjadi fokus
Minahasa Utara ” penelitian yaitu :
METODE PENELITIAN 1. Kesediaan dan aksesibilitas dokumen
2. Kejelasan dan kelengkapan informasi
Jenis Penelitian 3. Keterbukaan proses
Penelitian ini menggunakan metode 4. Kerangka regulasi yang menjamin
kualitatif. Yang dimaksukan dengan metode transparansi merujuk pada ketersediaan
kualitatif mengambarkan dan mengdeskripsikan informasi pada masyarakat umum dan
atau menjelaskan peristiwa yang sebernarnya kejelasan tentang peraturan perundang-
pada masa sekarang. Menurut (Sanafia 1999): undangan dan keputusan pemerintah.
tujuan penelitian kualitatif untuk membuat
pencandraan secara sistematis , faktual dan Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
akurat mengenai fakta fakta dan sifat sifat Dalam penelitian ini data-data yang
populasi atau daerah tertentu. Menurut Nasution diperoleh berdasarkan sumbernya dapat
(2001) dalam penelitian kualitatif, data digolongkan menjadi dua bagian yaitu data
dituangkan secara deskriptif dalam bentuk primer dan data sekunder. Data primer
laporan dan uraian. Penelitian deskriptif merupakan data yang diperoleh dari informan
bertujuan untuk mendapatkan dan dengan cara wawancara maupun pengamatan
menyampaikan fakta-fakta dengan jelas dan secara langsung, sedangkan data sekunder
teliti (Sugiyono,2009). merupakan data yang bersumber dari dokumen-
dokumen arsip tertentu yang berhubungan
dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1991:37).
Untuk memperoleh data yang akurat,
relevan, dan dapat dipertanggung jawabkan
maka penulis menggunakan beberapa teknik akan memberikan gambaran yang lebih
dalam pengumpulan data karena masing-masing jelas dan mempermudah peneliti untuk
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun melakukan pengumpulan data selanjutnya,
beberapa teknik pengumpulan data dalam dan mencari bila diperlukan.
penelitian ini, yaitu : 2. Penyajian data. Penyajian data ini
a. Observasi, yaitu proses pengambilan data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
dalam penelitian di mana peneliti atau bagan, hubungan antara kategori, flowhart
pengamat dengan mengamati kondisi yang dan sejenisnya, atau dilakukan penyajian
berkaitan dengan objek penelitian. data dengan teks yang bersifat naratif.
b. Wawancara, adalah proses percakapan 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi,
dengan maksud tertentu. Percakapan ini kesimpulan dalam penelitian kualitatif
dilakukan oleh dua pihak berupa tanya adalah merupakan temuan baru yang
jawab kepada sejumlah informan untuk sebelumnya belum pernah ada. Temuan
memperoleh informasi dan gagasan yang dapat berupa deskripsi data gambaran
berkaitan erat dengan penelitian ini. suatu objek yang sebelumnya masih
c. Studi kepustakaan (library research), yaitu remang – remang atau gelap sehingga
dengan membaca buku, dokumen- setelah diteliti menjadi jelas.
dokumen, undang-undang, dan media
informasi lainnya yang berkaitan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
hal-ihwal pengelolaan dana desa dalam 1. Ketersediaan dan aksesilitas dokumen
pembangunan di desa Paslaten Kec. Ketersediaan dan aksesilitas dokumen
Kauditan Kab. Minut merupakan hal yang penting dalam rangka
Teknik Analisa Data membentuk suatu kesatuan transparansi
pengelolaan dana khususnya dana desa. Dengan
Penelitian ini merupakan penelitian ketersediaan dan mudah untuk di aksesnya
kualitatif, maka sesuai dengan penelitian ini dokumen yang berhubungan dengan dana desa
teknik analisis data ialah analisis deskriptif mulai dari proses berapa anggaran yang masuk,
kualitatif. Menurut Ardhanal ( dalam Moleong rencana pembangunan, program yang di
2002: 103 ) menjelaskan analisis data laksanakan, realisasi anggaran, evaluasi
merupakan proses mengatur urutan data, program dan laporan pertanggungjawaban,
mengorganisasikan ke dalam suatu pola, pasti dengan sendirinya akan menimbulkan
kategori dan satuan uraian dasar. Penelitian tingkat kepuasan masyarakat dalam
analisis data deskriptif kualitatif berdasarkan pengelolaan anggaran yang ada.
pada tabel ferekuensi yaitu hasil pengumpulan Masalah ketersediaan dan aksesibilitas
data direduksi. Istilah reduksi menurut (Moleong dokumen dalam pengelolaan dana desa di desa
: 1989), dalam penelitian kulitatif ialah sebagai Paslaten kecamatan Kauditan sejauh ini belum
merangkum data, memilih hal-hal pokok dan baik dan maksimal, hal ini terjadi karena
memfokuskan pada hal-hal penting. menurut masyarakat untuk mengakses data
Langkah-langkah dalam analisis data yaitu tentang tentang dana desa mulai dari proses
sebagai berikut: berapa anggaran yang masuk, rencana
1. Reduksi data, mereduksi data berarti pembangunan, program yang di laksanakan,
merangkum, memilih hak-hak pokok yang realisasi anggaran, evaluasi program dan
penting, dicari tema dan polanya. Dengan laporan pertanggungjawaban, masih sangat
demikian data data yang telah direduksi sulit untuk di akses. Untuk memperoleh itu
haruslah berhubungan langsung dengan pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa
pemerintah desa di kantor desa dan waktupun akan meningkat dan pastilah akan dampak
untuk memperoleh data tersebut lumayan tingkat partisipasi masyarakat akan meningkat.
memakan waktu yang lama. Masalah lain yang muncul sesuai hasil
Pemerintah dituntut proaktif dalam observasi dan hasil wawancara adalah data atau
menyediakan dokumen tentang dana desa untuk dokumen tentang dana desa pada tahun 2016
masyarakat agar masyarakat dapat mengawasi tahap pertama dan tahap ketiga dalam hal ini
penyelenggaraan dana desa ini dengan baik. laporan pertanggungjawaban menurut
Solusi untuk masalah di atas bagaimana peran pemeritah desa sudah hilang atau tercecer
pemerintah untuk menjalankan hal ini. Yang karena ada serah terima dari sekretaris desa
perlu di lakukan perintah harus senantiasa yang lama ke yang baru, sehingga dokumennya
memberikan sosialisasi kepada masyarakat di hilang. Ini menjadi masalah yang cukup krusial
semua lingkungan atau jaga melalui rapat – sehingga menimbulkan berbagai macam
rapat jaga mulai dari proses berapa anggaran pandangan dan indikasi dari masyarakat. Hal
yang masuk, rencana pembangunan, program ini merupakan suatu pengalaman yang
yang di laksanakan, realisasi anggaran, evaluasi mengajarkan tentang bagaimana peran
program dan laporan pertanggungjawaban. pemerintah desa dalam hal ini sekretaris desa
Selain itu dokumen tersebut juga haruslah di dalam kearsipan dokumen. Solusi untuk
pasang di papan pengumuman, pengumuman masalah ini adalah pemerintah desa harus
baik di jaga maupun di kantor desa, agar membuat kearsipan yang baik dan maksimal di
masyarakat bisa mengawasi langsung desa terutama mengenai dokumen – dokumen
penyelengaraan pengelolaan dana desa, selain realisasi dan laporan pertanggungjawaban
itu pemerintah juga harus mampun untuk pengelolaan keuangan desa dan administrasi
memanfaatkan system informasi dengan desa. Dokumen harus di susun dalam lemari
memanfaatkan media – media social misalnya kearsipan khusus sesuai dengan bagiannya
membuat grup desa di facebook maupun misalnya lemari satu untuk adminstrasi
whatsapp yang berfungsi untuk segala kependudukan, lemari dua untuk pengelolaan
membagi informasi tentang dana desa. Selain dana desa, lemari tiga untuk berkas
itu website desa juga harus di fungsikan untuk pengelolaan alokasi dana desa. Sehingga dalam
mensosialisasikan mulai dari proses berapa hal ini tidak membingungkan, kemudian
anggaran yang masuk, rencana pembangunan, dokumen harus di susun dalam suatu file sesuai
program yang di laksanakan, realisasi tahun realisasi anggaran. Selain itu pemerintah
anggaran, evaluasi program dan laporan desa juga harus membangun elektronik
pertanggungjawaban. Setelah semua media archives atau kearsipan elektronik dalam
social dan website di buat pemerintah desa juga computer yang di buat per file yang di
harus mensosialisasikan semua media social folderkan sesuai dengan penggunaan anggaran
dan website yang telah di buat oleh pemerintah misalnya folder dana desa yang memuat
desa lewat rapat – rapat desa dan rapat rapat lengkap proses berapa anggaran yang masuk,
jaga. Dalam menerapkan system informasi ini rencana pembangunan, program yang di
setiap data yang di muat harus senantiasa di laksanakan, realisasi anggaran, evaluasi
perbaharui sesuai dengan pengelolaan dana program dan laporan pertanggungjawaban,
desa yang di lakukan. Jika ini sudah mampu di begitu halnya dengan folder folder alokasi dana
terapkan dengan baik oleh pemerintah desa desa, folder surat menyurat dan lain
pasti tingkat kepercayaan masyarakat kepada sebagainya. Hal ini merupakan satu antisipasi
jangan ada berkas yang tercecer ataupun yang misalnya dalam pembanganan pila – pila jalan
hilang, ketika di perlukan oleh masyarakat memakan biaya Rp. 250.000.000,- akan tetapi
ataupun pemerintah itu sendiri dapat di peroleh Rp. 250.000.000,- tidak di rinci untuk biaya
dengan cepat oleh masyarakat sehingga tidak semen berapa, biaya batu berapa, biaya sewah
menimbulkan kecurigaan yang berlebihan dari orang kerja berapa. Bagitu halnya dengan
masyarakat. Jika hal ini mampu di terapkan kegitanan pemberdayaan masyarakat misalnya
dengan baik pasti sangat menopang kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan desa
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana biaya yang di keluarkan misalnya Rp.
desa. 18.000.000,- tetapi tidak di rinci berapa biaya
konsumsi, perlengkapan, pembicara dan lain
2. Kejelasan dan kelengkapan infomasi sebagainya.
Ini jelas menimbulkan pro dan kontra
Dalam memberikan informasi kepada
dalam masyarakat. Solusi kongkret untuk
masyarakat dalam rangka mewujudkan tata
persoalan ini adalah yang pertama dalam papan
kelola pemerintahan desa yang baik sesuai
proyek pembangunan dengan mengunakan
dengan asas transparansi, kejelasan dan
dana desa harus harus di terangkan secara
kelengkapan informasi di tuntut harus dapat di
terperinci pengeluaran dana desa yang di
jalankan dengan baik dan bertanggung jawab
gunakan.
kepada masyarakat. Dalam memberikan
Begitu halnya dengan baliho
informasi kepada masyarakat dalam rangka
transparansi dana desa harus juga di berikan
mewujudkan tata kelola pemerintahan desa
informasi secara detail dan rinci setiap pos atau
yang baik sesuai dengan asas transparansi,
mata anggaran setiap kegiatannya baliho yang
kejelasan dan kelengkapan informasi di tuntut
di buat jangan hanya di letakan di satu tempat
harus dapat di jalankan dengan baik dan
misalnya kantor desa tetapi haruslah di sebar ke
bertanggung jawab kepada masyarakat.
masing – masing jaga dan tempat – tempat
Realitas yang muncul di desa paslaten banyak
umum dan strategis di desa agar masyarakat
masyarakat desa yang tidak mengetahui dana
dapat menjangkaunya.. Kemudian selanjutnya
desa yang masuk di desa setiap tahunnya, di
setiap pencairan dana desa harus
alokasikan untuk pembangunan infrastruktur
disosialisasikan di setiap jaga dan di buatkan
apasaja, untuk pemberdayaan masyarakat desa
pemberitahuan secara massal kepada
apa saja. Ini di karena kejelasan dan
masyarakat agar mereka dapat mengetahuinya.
kelengkapan informasi yang di berikan kepada
Kemudian dalam pencairan di tiap
masyarakat sejauh ini masih sangat kurang.
tahapannya pemerintah harus mengadakan
Informasi di berikan kepada masyarakat secara
rapat umum desa untuk memberikan laporan
lisan dalam rapat – rapat desa ataupun rapat –
penggunakan dana desa misalnya pada tahun
rapat jaga, ada juga baliho transparansi
2017 Rp. 762.398, 767.- pada tahap 1 di
pengunaan anggaran dana desa yang di letakan
cairkan Rp. 300.000.000,- dari Rp. 762.398,
di kantor desa.
767 maka sebelum pencarian tahap dua di
Akan tetapi masalah yang muncul disini
lakukan harus ada pembuatan laporan
sangat jelas ialah informasi yang di berikan
pertanggungjawaban anggaran tahap 1 sebelum
kepada masyarakat baik sosialisasi lisan
itu di kumpulkan di kabupaten itu harus di
maupun tertulis tidak lengkap dan tidak detail
laporkan kepada masyarakat lewat rapat umum
detail, dalam penyelengaraan proyek dana desa,
desa, selain itu juga laporan
dalam papan proyeknya maupun baliho
pertanggungjawaban dana desa secara rinci dan
transparansi hanya di laksanakan tidak detail
detail itu harus di tempelkan di papan sebagainya yang berhubungan dengan dana
pengumuman kantor desa maupun kantor jaga desa.
agar masyarakat dapat mengetahuinya. Masalah yang muncul pada indicator ini
Dalam setiap tahunnya juga pemerintah adalah masih banyak masyarakat yang belum
wajib untuk memberikan laporan mengetahui proses dan prosedur bagaimana
pertanggungjawaban kepada masyarakat semua dana desa di jalankan. Sejauh ini pemerintah
agar mereka dapat mengetahui bagaimana juga belum terlalu proaktif dalam
pengelolaan dana desa dan realisasinya. Selain mensosialisasikan kepada masyarakat tentang
itu dalam penyusunan program pembangunan proses dan prosedur dana desa ini, menurut
infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat pemerintah masih terkesan sangat
masyarakat desa harus melibakan masyarakat tertutup dalam hal ini sehingga banyak
umum melalui rapat jaga dan rapat desa setelah masyarakat yang mengambil kesimpulan bahwa
di putuskan pemerintah desa juga harus mungkin dalam proses dan tahapannya
mensosilisasikan secara umum kepada pemerintah banyak menyimpang. Solusi
masyarakat dengan rencana anggaran masing – kongkret untuk menanggapi masalah ini
masing proyek dan program informasi harus di pemerintah yang seharusnya dengan kongkret
berikan jelas dan lengkap agar dalam rapat desa menjelaskan kepada masyarakat tentang
umum dalam rangka laporan bagaimana proses dan prosedur berjalannya
pertanggungjawaban pengelolaan dana desa dana desa, ataupun harus adanya inisiatif
tahap 1 misalnya dapat di evaluasi bersama masyarakat untuk bertanya kepada pemerintah
baik pemerintah maupun masyarakat desa. supaya tentang proses dan prosedur tersebut.
Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari Solusi yang berikut untuk mengawal
masyarakat. keterbukaan proses dan prosedur berjalannya
Kalau dalam masyarakat pemerintah dana desa masyarakat harus berinifiatif
desa terkesannya menutupi pengelolaan dana membangun pos pengawasan dan transparansi
desa jika masyarakat memerlukan data dan penyelenggaraan dana desa, tujuan dari pos ini
dokumen tidak dapat mengaksesnya dan tidak untuk mengawasi langsung proses dan prosedur
di berikan oleh pemerintah maka masyarakat berjalannya dana desa mulai dari masuknya
dapat mengadu pada komisi informasi publik dana desa, rencana pembangunan, realisasi
Sulawesi utara atau komisi ombudsman pembangunan, sampai pada laporan
Sulawesi utara jika masyarakat memiliki bukti pertanggungjawaban anggaran dana desa. Pos
yang kuat pasti pemerintah desa dapat di proses ini harus beranggotakan tokoh – tokoh
lewat jalur pidana. masyarakat dan tokoh – tokoh agama yang
mengikat kerja sama dengan lembaga terkait
3. Keterbukaan Proses
baik kepolisian, ombudsman, maupun komisi
Keterbukaan dari segi proses merupakan informasi public yang bertugas sebagai sarana
hal yang penting dalam menwujudkan pengaduan jika pos pengawasan dan
tranparansi dalam pengelolaan dana desa, hal transparansi penyelenggaraan dana desa
ini di anggap penting agar masyarakat dapat mengalami masalah tentang dana desa di desa
langsung mengawasi kinerja dari pemerintah tersebut.
dalam mengelola dana desa. Keterbukaan Masalah yang lain juga adalah banyak
proses di mulai dari proses masuknya dana, masyarakat yang tidak setujuh dengan
proses penentuan program dan realisasi pembangunan dengan dana desa pada tahun
program dan prosedur – prosedur lain 2015 yang hanya focus pada pembangunan
balai desa dan mengisi alat – alat di balai desa. mencegah penyimpangan penyimpangan yang
Kemudian bicara soal program dengan dana mungkin saja bisa terjadi kalau tidak di awasi
desa yang berhubungan dengan pemberdayaan secara ketat oleh masyarakat, karena bicara soal
masyarakat desa hanya focus pada pelatihan dana desa yang menjadi tujuan utama dana desa
perangkat desa, PKK dan pengelolaan ini adalah untuk mensejaktraan masyarakat dan
keuangan desa kegiatan ini hanya focus meningkatkan perekonomian masyarakat yang
penguatan pemerintah sementara itu seharusnya dan sewajarnya masyarakat harus
pemerintah tidak pernah membuat kegiatan terlibat langsung dalam hal ini.
pelatihan pertanian atau pelatihan usaha kreatif
bagi anak muda. Semetara untuk kegiatan 4. Kerangka regulasi yang menjamin
pemberdayaan masyarakat desa yang transparansi merujuk pada ketersediaan
sesungguhnya masih lemah. Solusi untuk informasi pada masyarakat umum dan
masalah ini adalah pertama bagaimana kejelasan tentang peraturan perundang-
masyarakat memposisikan diri dengan mereka undangan dan keputusan pemerintah.
aktif dalam rapat – rapat desa dan rapat – rapat
Kejelasan mengenai regulasi atau aturan
jaga untuk mengusulkan hal tersebut kemudian yang menjamin transparansi dalam
harus di kawal sampai pada musyawara desa. menyampaikan informasi kepada masyarakat
Yang kedua adalah bagaimana kesadaran dari
merupakan hal yang penting untuk sebagai
pemerintah desa untuk meningkatkan acuan dalam masyarakat dapat mengawasi
perekonomian dari masyarakat desa lewat secara langsung dari kinerja pemerintah desa
pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan – dalam pengelolaan dana desa. Penguasaan
pelatihan sehingga tujuan utama dari dana desa
regulasi yang meliputi undang – undang maupun
ini untuk meningkatkan perekonomian peraturan pemerintah bukan hanya di peruntukan
masyarakat desa dapat terwujud dengan baik. kepada masyarakat tetapi juga kepada
Masyrakat desa juga harus proaktif pemerintah sebagai penerima layanan. Agar
mengawal aspirasi mulai dari musyawara jaga
semua stekholder dapat saling mengawasi antara
sampai musyawara desa sehingga proses satu dengan yang lain.
eksekusi proyek infrastruktur sampai pada Masalah yang muncul disini banyak
program pemberdayaan masyarakat desa harus
masyarakat yang tidak mengetahui peraturan
terus di kawal mulai dari perencanaan perundang – undangan dana desa, pengelolaan
masyarakat harus melibatkan diri secara aktif dana desa, dan pengelolaan keuangan desa, dan
dalam menyumbangkan pemikiran mereka, peraturan per undang – undang tentang
selain masyarakat juga perlu untuk melibatkan
transparansi dan akuntabilitas serta keterbukaan
diri dalam membangun bersama dan terlibat informasi. Hal ini sangat jelas sangat
aktif dalam bekerja proyek dan lain sebagainya menyusakan masyarakat desa dalam mengawasi
sebagai wujud pengawasan langsung dari pelayanan pembangunan dengan dana desa.
masyarakat, masyarakat juga harus mengawasi
Solusi untuk masalah ini adalah bagaimana
anggaran rencana program dan proyek dan peran pemerintah kabupaten dalam hal ini dinas
realisasi proyek dan program serta laporan atau pemberdayaan masyarakat desa dalam
pertanggungjawaban yang di berikan mensosialisasikan regulasi peraturan perundang
pemerintah desa masyarakat harus
– undangan dana desa, pengelolaan dana desa,
mengetahuinya agar mereka dapat menilai dan pengelolaan keuangan desa, dan peraturan
keberhasilan dan kinerja dari pemerintah desa per undang – undang tentang transparansi dan
dalam pengelolaan dana desa dan sekaligus
akuntabilitas serta keterbukaan informasi. Dari
pihak dinas perlu juga membangun kerja sama Desa Paslaten Kecamatan Kauditan belum
antar lembaga dengan akademisi komisi baik ini terbukti dari akses dokumen
ketebukaan informasi public dan ombudsman tentang dana desa masih sulit di akses dan
agar ketika di temukan persoalan yang muncul hanya ada di kantor desa, selain itu banyak
dalam dana desa dapat langsung di tindak juga arsip tentang dana desa yang hilang
lanjuti. Selain itu pihak dinas bekerja dengan misalnya laporan pada tahap 1 tahun 2016.
masyarakat dengan membuat team independen 2. Kejelasan dan kelengkapan infomasi dalam
masyarakat dalam mengawasi dana desa, selain indicator transparansi ini dalam
itu juga pemerintah daerah bekerja sama dengan penerapannya masih sangat kurang baik,
lembaga terkait bekerja sama dengan membuka hal ini terbukti dari masih banyak
kontak person pengaduaan tentang dana desa. masyarakat yang belum mengetahui secara
Agar ketika di temui masalah maka langsung jelas berapa dana desa yang masuk, selain
dapat di selesaikan dengan baik oleh pemerintah itu juga masalah lain ada informasi yang di
dan lembaga terkait. berikan tentang realisasi anggaran tidak
Pengetahuan juga para perangkat desa detail dan terperinci.
tentang peraturan perundang – undangan dana 3. Keterbukaan proses juga masih berjalan
desa, pengelolaan dana desa, dan pengelolaan belum baik. Karena dalama realisasi
keuangan desa, dan peraturan per undang – program dan proyek masyarakat belum
undang tentang transparansi dan akuntabilitas mengetahui proses pengelolaan dana desa
serta keterbukaan informasi masih sangat lemah tersebut. Selain itu masalah lain adalah
sehingga mereka juga belum mampu untuk dalam berjalannya proses dalam realisasi
mensosialisasikan itu kepada masyarakat. Dalam anggaran 2015 banyak menimbulkan
hal ini perangkat desa juga tidak menguasai masalah karena ada masyarakat yang tidak
secara baik system pengelolaan dana desa, setuju dengan dana desa yang hanya
maupun aturan penyelengaraan dana desa dialokasikan untuk pembangunan balai
sehingga masalah yang muncul, yang menjadi desa.
kendala bagaimana pelaporan pertanggung 4. Mengenai kerangka regulasi yang
jawaban dari pihak desa yang terkesan lambat menjamin transparansi, sejauh ini belum
dan berdampak buruk, selain itu juga berjalan dengan baik ini terjadi karena
pengelolaan keuangan desa yang belum terlalu masyarakat tidak mengetahui tentang aturan
baik. Pemerintah desa belum dapat dan jamim regulasi transparansi kepada
memanfaatkan dengan baik badan usaha milik masyarakat, selain itu dalam pengelolaan
desa yang hanya mendapatkan pemasukan yang dana desa pemerintah desa belum juga
kurang untuk pembangunan desa. Yang perlu di menguasai secara baik aturan sehingga
lakukan ada meningkatkan potensi dan skill dari dalam realisasinya banyak mengalami
aparat desa lewat pelatihan pengelolaan masalah.
keuangan desa dan pemanfaatan badan usaha
milik desa untuk menunjang pembangunan Saran
desa. 1. Perlu adanya system tranparansi dana desa
misalnya dengan memanfaatkan system
KESIMPULAN DAN SARAN informasi melalui website desa, facebook,
Kesimpulan whatapp dan lain sebagainya untuk
1. Ketersediaan dan aksesilitas dokumen membagi dokumen pertanggungjawaban,
dalam indicator ini dalam penerapannya di selain itu system elektronik archives atau
kearsipan elektronik dalam computer untuk Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian
mengaksipkan dokumen supaya jika di Kualitatif. Bandung: PT. remaja
perlukan dapat disediakan pemerintah. Rosdakarya
2. Dalam memberikan informasi kepada ------------------------ 1989.Metodologi Penelitian
masyarakat tentang dana desa dapat Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
memanfaatkan semua media baik rapat
maupun, papan proyek dan baliho Mursyidi, 2009. Akuntansi Pemerintahan di
transparansi dengan memberikan informasi Indonesia, PT Refika Aditama, Bandung.
secara rinci dan detail kepada masyarakat
mulai dari proses awal dana yang masuk Nasution. 2003. Metode Research: Penelitian
sampai pada laporan pertanggungjawaban Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
proyek, dan lain sebagainya.
3. Masyarakat desa harus mampu berinisiatif Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor
dalam rangka mengawasi penggelolaan Publik Organisasi Non Laba, Edisi
dana desa dengan membuat pos Kedua, Penerbit Mitra Wacana Media,
pengawasan dana dengan dengan Yogjakarta
membanngun kerja sama dengan lembaga Ratminto dan Winarsih Atik Septi.2005.
terkait misalnya ombudsman, komisi Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :
keterbukaan informasi dan badan Penerbit Pustaka Pelajar
pemberdayaan masyarakat desa.
4. Pihak pemerintah daerah dalam hal ini Sanafiah F. 1999. Format-Format Penelitian
dinas atau badan pemberdayaan masyrakat Sosial. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
desa harus memberikan sosialisasi dan
pelatihan khusus Penguasaan regulasi Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
tentang peraturan perundang – undangan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
dana desa, pengelolaan dana desa, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
pengelolaan keuangan desa, dan peraturan
per undang – undang tentang transparansi Sumber Undang – Undang
dan akuntabilitas serta keterbukaan
informasi kepada masyarakat maupun Undang – Undang Nomor 60 Tahun 2014 ( dana
pemerintah desa agar dalam jalannya desa yang bersumber dari anggaran
pengelolaan dana desa dapat saling pendapatan dan belanja negara)
mengawasi antara satu dengan yang lain. Undang – Undang Nomor 14 tahun 2008 (
Keterbukaan informasi publik )
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, (
Standar akuntansi pemerintah )
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Lalolo.K.L, 2003, Indikator dan Alat Ukur (pelaksanaan undang-undang desa)
Prinsip Akuntabilitas, Transparansi dan
Partisipasi, BAPPENAS, Jakarta.

You might also like