You are on page 1of 15

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950

Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a


Kawasan Taman Nasional Lore Lindu

Diversity of Asteraceae Family at Kalimpa’a Lake


in Lore Lindu National Park
Megawati1, Samsurizal M. Sulaeman2 dan Ramadhanil Pitopang1
1
Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Tadulako
2
Prodi Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Tadulako
Kampus Bumi Tadulako Jl. Soekarno-Hatta Km.9 Palu, Sulawesi Tengah 94118

ABSTRACT

Study on Diversity of Asteraceae Family at Kalimpa’a Lake in Lore Lindu National


Park had been conducted from May until September, 2016. The aims were to provide
information about plants diversity of Asteraceae tribe from this site as scientific data for
conservation. Data was collected based on exploration technique sampling on seven sites.
Sample identification was done in Biodiversity Laboratory of Tadulako University.
Asteraceae sample from Kalimpa’a Lake can be classified in 12 species, 12 genus and 4
tribes, namely: Acmella paniculata, Adenostemma viscosum, Ageratum conyzoides,
Austroeupatorium inulaefolium, Bidens pilosa, Dicrocephala bicolor, Eclipta prostrata,
Erigeron sumatrensis, Galinsoga parviflora, Sonchus arvensis, Synedrella nodiflora, and
Youngia japonica.
Keywords: Asteraceae, Kalimpa’a Lake, Lore Lindu National Park, Exploration.

ABSTRAK

Keanekaragaman Suku Asteraceae di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman


Nasional Lore Lindu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2016.
Tujuan menyediakan informasi mengenai keanekaragaman jenis tumbuhan suku Asteraceae
di sekitar Danau Kalimpa’a agar dapat menambah data ilmiah guna upaya konservasi.
Metode yang digunakan yaitu teknik eksplorasi pada 7 titik lokasi penelitian. Identifikasi
dilakukan di Laboratorium Biodiversitas Jurusan Biologi FMIPA UNTAD. Tumbuhan
Asteraceae di sekitar danau Kalimpa’a berjumlah 12 jenis, 12 genus dan 4 tribe, yaitu:
Acmella paniculata, Adenostemma viscosum, Ageratum conyzoides, Austroeupatorium
inulaefolium, Bidens pilosa, Dicrocephala bicolor, Eclipta prostrata, Erigeron sumatrensis,
Galinsoga parviflora, Sonchus arvensis, Synedrella nodiflora, dan Youngia japonica.
Kata kunci : Asteraceae, Danau Kalimpa’a, Taman Nasional Lore Lindu,
Eksplorasi.

Corresponding author : megalantagi@gmail.com

239
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

LATAR BELAKANG sakit badan dan diabetes, Ageratum


Suku Asteraceae adalah kelompok conyzoides juga dapat dimanfaatkan
tumbuhan yang memiliki keanekaragaman daunnya karena dianggap mampu
tinggi, sekitar 25.000 jenis dengan 1.700 menghentikan pendarahan pada luka
genus tersebar hampir di seluruh dunia (Lingkubi dkk. 2013).
kecuali di Antartika (Sell, & Murrell, 2006; Danau Kalimpa’a atau sering disebut
Zhu et al., 2011). Karena banyaknya jenis Danau Tambing merupakan objek wisata
yang dimiliki sehingga suku ini alam dan termasuk dalam kawasan Taman
dikelompokkan kedalam tiga subfamili, Nasional Lore Lindu. Danau Kalimpa'a
yakni Asteroideae, Barnadesioideae dan berada di desa Sedoa, Kecamatan Lore
Cichorioideae (Prohens and Nuez, 2008). Utara, Kabupaten Poso dan termasuk dalam
Sebanyak 133 jenis, 74 genus dan 11 anak wilayah Pengelolaan Taman Nasional Lore
suku (tribe) Asteraceae tercatat berdasarkan Lindu Wilayah III Poso. Daerah sekitarnya
penelitian yang dilakukan di Sumatera pada merupakan hutan tropis yang masih cukup
tahun 2000, dimana pada tahun 1998 hanya baik dan alami (Kementrian Lingkungan
ditemukan 122 jenis, 67 genera dan 10 anak Hidup dan Kehutanan, 2015). Kondisi di
suku (Tjitrosoedirdjo, 2002). sekitar Danau Kalimpa’a telah banyak
Ciri dari kelompok tumbuhan ini mengalami pengalihan fungsi hutan
yaitu memiliki tipe bunga epigenous yaitu menjadi tempat–tempat pendukung objek
suatu susunan bunga majemuk padat wisata alam sehingga banyak tumbuhan
berbentuk seperti cakram yang lebih asing seperti jenis-jenis dari kelompok
dikenal dengan sebutan bunga cawan Asteraceae tumbuh dengan liar di
(Utami, dkk., 2014). sekitarnya. Jenis-jenis tumbuhan dari suku
Sebagian besar tumbuhan ini Asteraceae merupakan salah satu dari
memiliki bunga yang menarik sehingga sekian banyak potensi alam Danau
membuatnya memiliki nilai estetik. Telah Kalimpa’a yang belum diperhatikan.
banyak penelitian yang dilakukan untuk Kurangnya informasi mengenai suku
mengetahui potensi dari tumbuhan suku Asteraceae di daerah ini menyebabkan
Asteraceae, salah satunya yaitu sebagai pemanfaatan dan pengelolaannya belum
tumbuhan obat. Seperti Helianthus sp. yang optimal. Oleh sebab itu perlu diadakan
bagian batangnya digunakan untuk studi mengenai keanekaragaman jenis
mengobati gatal-gatal pada kulit, Gynura tumbuhan suku Asteraceae untuk
procumbens memiliki daun yang dapat memberikan informasi dasar tentang jenis-
digunakan untuk mengobati cedera atau jenis tumbuhan kelompok ini sehingga
Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu
(Megawati dkk)
240
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

potensi yang dimiliki kelompok tumbuhan (Steenis, 2010) serta penelusuran internet
ini dapat digali lebih lanjut. yakni membandingkan jenis yang diperoleh
dengan gambar yang ada pada website The
BAHAN DAN METODE
Plant Observatory dan The Plant List.
Penelitian ini menggunakan metode
eksplorasi (Rugaya, dkk., 2004), yaitu HASIL

menjelajahi setiap sudut lokasi penelitian. Daftar Jenis, Lokasi ditemukan dan
Status Tumbuhan
Data yang dikumpulkan terdiri dari data
Sebanyak 12 jenis dari 12 genus
primer dan data sekunder. Pengambilan
Asteraceae dijumpai di lokasi penelitian ,
sampel dilakukan pada 3 lanskap di daerah
dapat dikelompokkan kedalam 4 anak suku
tersebut yaitu hutan primer, pinggir hutan
yaitu Astereae, Cichorieae, Eupatorieae dan
dan tepi danau. Pengambilan sampel
Heliantheae. Data pengamatan secara
disertai pemetaan titik koordinat lokasi
terperinci dapat dilihat pada tabel 1.
dengan menentukan 7 titik lokasi penelitian
Lokasi pengambilan sampel
dimana terdapat tumbuhan suku Asteraceae
(Gambar 1) yakni di sekitar area danau
Selanjutnya mengumpulkan bahan
Kalimpa’a dimana terdapat tumbuhan suku
penelitian yang ditemukan dilapangan dan
Asteraceae pada ketinggian mencapai 1.700
mengambil sekurang-kurangnya 3
m dpl dengan keadaan geografis lokasi
perbanyakan dari setiap jenis. Sampel
penelitian terletak pada 7 titik koordinat,
tumbuhan yang dikoleksi hanya yang
yaitu:
sedang berbunga saja, mengingat
1. S 01o19’38,7” E 120o18’35,6”
perbedaan dan ciri utama dari tumbuhan ini
2. S 01o19’38,3” E 120o18’32,4”
dengan tumbuhan lain terletak pada organ
3. S 01o19’34,5” E 120o18’26,0”
bunganya. Identifikasi didasarkan pada
4. S 01o19’33,0” E 120o18’28,0”
karakter penting mengenai genus maupun
5. S 01o19’31,9” E 120o18’28,9”
spesies dalam hal ini ciri morfologi.
6. S 01o19’34,0” E 120o18’30,9”
Mencari dan menentukan hubungan
7. S 01o19’34,8” E 120o18’28,1”
kekerabatannya dengan melihat kemiripan
Anak suku dengan jenis dan genus
atau mencari kesamaan jenis-jenis
terbanyak (Tabel 1) yaitu Heliantheae (5
tumbuhan Asteraceae berdasarkan ciri
jenis, 5 genus). Jenis-jenis dari anak suku
morfologinya dengan menggunakan buku
ini tumbuh liar dan mendominasi di sekitar
acuan Flora of China (Zhu et al., 2011),
danau Kalimpa’a. Bidens pilosa adalah
Weed of Rice in Indonesia (Soerjani et al.,
jenis yang dapat ditemukan hampir di
1987) dan Flora Pegunungan Jawa

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
241
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

semua lokasi pengambilan sampel. Anak pilosa dan Austroeupatorium inulaefolium.


suku dengan jenis terbanyak kedua yaitu Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Eupatorieae (3 jenis, 3 genus). Anak suku Fahmi dkk (2012) yang mengatakan bahwa
dengan jenis terbanyak ketiga adalah tumbuhan suku Asteraceae mudah tumbuh
Astereae dan Cichorieae (2 jenis, 2 genus) pada daerah terbuka dan tidak dapat hidup
dengan Sonchus arvensis adalah jenis yang di daerah tertutup.
paling banyak ditemukan di lokasi Kunci determinasi anak suku, jenis
penelitian. dan deskripsinya diuraikan sebagai berikut:
Pada masing-masing lokasi Kunci determinasi tingkat anak suku
pengambilan sampel, ditemukan 2-7 jenis 1. a. Bunga terdiri dari bunga tabung dan pita,
tumbuhan dari suku Asteraceae. Lokasi bunga pita hanya memiliki
dengan keanekaragaman paling tinggi (7 putik……………....…..…...Heliantheae
jenis) yaitu T5, T6 dan T7 dimana b. Bunga terdiri dari bunga tabung atau

ketiganya merupakan daerah terbuka bunga pita saja, bunga pita memiliki

sehingga jenis tumbuhan dari suku ini putik dan benang


sari…………………………...……….2
berkembang dengan baik karena
2. a.Bunga terdiri dari bunga pita saja, memiliki
mendapatkan sinar matahari langsung.
putik dan benang sari, tabung ramping dan
Jenis-jenis yang dijumpai pada titik ini
panjang….…..………………Cichorieae
meliputi Acmella paniculata, Ageratum
b. Bunga terdiri dari bunga tabung
conyzoides, Bidens pilosa, Dicrocephala saja……………………………………..3
bicolor, Sonchus arvensis, Synedrella 3. a. Bunga tabung terdiri dari dua tipe
nodiflora dan Youngia japonica. Lokasi bunga, bagian tepi hanya memiliki putik
dengan keanekaragaman Asteraceae dan bagian tengah memiliki putik dan
terendah adalah T2 merupakan lokasi benang sari……………..……..Asteraeae

pinggir hutan yang setengah ternaungi b. Bunga tabung hanya satu jenis,

karena masih termasuk dalam kawasan memiliki alat kelamin jantan dan
betina……………………..Eupatorieae
hutan sekunder (Gambar 1). Jenis-jenis
yang dijumpai di lokasi ini meliputi Bidens

Tabel 1. Daftar Jenis dan Lokasi Ditemukan Tumbuhan Suku Asteraceae


No. Anak suku Jenis Lokasi
Dicrocephala bicolor (Roth) Schltdl. T5, T6, T7
1. Astereae
Erigeron sumatrensis Retz. T3, T4, T7
2. Sonchus arvensis L. T4, T5, T6, T7
Cichorieae
Youngia japonica (L.) DC T6, T7

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
242
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

Adenostemma viscosum J.R.Forst. & G.Forst. T3, T4


3. Eupatorieae
Ageratum conyzoides (L.) L T3, T4, T5, T6, T7

Austroeupatorium inulaefolium (Kunth) R.M.King & H.Rob. T2


Acmella paniculata (Wall. ex DC.) R.K.Jansen T3, T5, T6, T7

Bidens pilosa L. T2, T4, T5, T6, T7

4. Heliantheae Eclipta prostrata (L.) L. T4, T5

Galinsoga parviflora Cav. T5, T7

Synedrella nodiflora (L.) Gaertn. T5, T6


Keterangan: T1: Hutan Primer, T2: Pinggir Hutan Sebelah Timur, T3: Jalan ke Hutan Sebelah Timur,
T4: Tepi Danau Sebelah Barat, T5: Pinggir Hutan Sebelah Barat, T6: Camping Ground
Area, T7: Tepi Danau Sebelah Timur

Anak suku Astereae kadang berupa sisik atau rambut, kadang


Anggota dari anak suku Astereae absen (Funk et al., 2009).
merupakan tumbuhan annual atau Kunci determinasi jenis
perennial. Perawakan berupa herba, semi 1. a. Daun berbentuk bulat telur terbalik
semak, semak atau pohon, biasanya tanpa bunga payung majemuk, tidak
getah. Duduk daun tersebar. Bunga cawan memiliki
terdiri dari dua jenis bunga tabung, ciri papus..………….…..….....D.bicolor
khas dari anak suku ini yaitu pada bunga b. Daun berbentuk lanset, bunga
tabung bagian tepinya yang berjenis majemuk berbatas tipe menggarpu,
kelamin betina (hanya memiliki putik). papus tipe rambut
Daun pembalut berbentuk lanset hingga halus.......……………...E.sumatrensis
lonceng, 2-3 atau 5-9 baris. Dasar bunga
Dicrocepala bicolor (Roth) Schltdl.
rata hingga cembung. Mahkota bunga Herba, 38,5 cm. Batang tegak,
tabung bagian tepi berwarna putih, kuning,
percabangan simpodial, bentuk bulat,
merah muda kebiruan atau ungu. Mahkota permukaan beralur, hijau kecoklatan. Daun
bunga tabung bagian tengah berwarna majemuk, duduk tersebar, bentuk bulat
kuning hingga putih, dengan 5 atau 4 telur sungsang, pangkal tumpul-meruncing,
(biasanya 3) lobus, memiliki benang sari ujung tumpul-runcing, tepi bergerigi,
dan putik namun secara fungsional pertulangan menyirip, hijau tua, permukaan
berperan sebagai bunga jantan. Kepala sari kasap, tangkai hijau tua. Bunga payung
berbentuk rata, ramping atau segitiga pada majemuk, tersusun atas 2 jenis bunga
bagian ujungnya. Putik ramping dengan tabung, hanya memiliki putik dan memiliki
lengan runcing. Buah kurung padat. Papus putik dan benang sari, letak terminalis.
Daun pembalut 2-3 baris. Bunga tepi

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
243
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

banyak, hanya memiliki putik, mahkota 4- cuping, kepala putik kecoklatan, kepala
bentuk silinder berwarna putih kebiruan sari kuning terang, ovarium lebih panjang
atau keunguan, tinggi bunga 1-2 mm. dari tabung. Buah kurung berbentuk telur
Bunga tabung atau bunga tengah banyak, sungsang. Papus absen.
tinggi 1-3 mm, mahkota hijau kekuningan,

Gambar 1 Lokasi Penelitian : Danau Kalimpa’a Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah

Erigeron sumatrensis Retz. memiliki putik, mahkota berbentuk silinder,


Herba, 40-78 cm. Batang tegak, tinggi bunga 7-10 mm, warna mahkota
percabangan monopodial, bentuk bulat, kuning atau keunguan. Bunga tabung atau
permukaan berbulu, warna batang hijau bunga tengah banyak, tinggi bunga 2-6 mm,
muda. Daun tunggal, duduk tersebar, warna mahkota kuning terang, 5- cuping,
bentuk lanset, pangkal runcing, ujung tangkai putik pendek, kepala putik
runcing, tepi bergerigi, pertulangan berwarna ungu dan kuning, kepala sari
menyirip, warna daun hijau tua, permukaan berwarna coklat. Papus tipe rambut halus.
kasap, warna tangkai hijau. Bunga Anak suku Cichorieae
majemuk berbatas tipe menggarpu, tersusun Anggota dari anak suku Cichorieae
atas 2 jenis bunga tabung, hanya memiliki merupakan tumbuhan annual atau
putik dan memiliki putik dan benang sari, perennial. Perawakan berupa herba, semi
letak terminalis dan axilaris. Daun pembalut semak, semak dan roset. Daun berseling
2-3 baris. Bunga tepi banyak, hanya membentuk roset. Bunga cawan hanya

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
244
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

tersusun atas bunga pita dengan putik dan permukaan licin mengkilat, tangkai absen,
kepala sari memiliki panjang yang sama. daun memeluk batang. Bunga majemuk
Daun pembalut berbentuk lanset, dibedakan berbatas tipe menggarpu, letak terminalis,
menjadi beberapa rentetan bagian luar dan tersusun atas bunga pita. Daun pembalut
rentetan bagian dalam yang berukuran lebih banyak baris. Bunga pita banyak, tinggi
panjang. Mahkota berwarna kuning atau bunga 11-14 mm, warna mahkota kuning-
biru dengan 5 cuping, memiliki alat kemerahan, 5- lobus dengan ujung tumpul
kelamin jantan dan betina (benang sari dan dan menempel, tabung cukup panjang dan
putik). Kepala sari sangat halus. Putik sangat langsing, tangkai putik lebih panjang
ramping dengan tangkai yang panjang. dari tabung. Papus tipe bulu halus.
Buah kurung berbentuk silinder, Youngia japonica (L.) DC
permukaannya beralur, bergaris, berusuk, Herba, 30-50 cm. Roset akar. Daun
kadang pipih atau rata, ujungnya rata dan tunggal, bentuk memanjang, pangkal
menipis seperti terpahat, sering gundul atau berlekuk, ujung tumpul, tepi berombak,
sedikit berambut. Papus tipe sisik atau pertulangan menyirip, berwarna hijau tua,
rambut, kadang absen (Funk et al., 2009). permukaan kasar, warna tangkai hijau.
Kunci determinasi jenis Bunga majemuk berbatas tipe menggarpu,
1. a. Duduk daun tersebar, daun memeluk 1-2 baris, letak terminalis, tersusun atas
batang, tepi daun bergigi, bunga pita bunga pita, tinggi bunga 3-14 mm. Daun
berlobus 5 dengan ujung tumpul dan pembalut 1 baris. Bunga pita banyak,
melekat……..……………...S. arvensis panjang bunga 6-12 mm, warna mahkota
b. Daun tersusun roset, tepi daun kuning dengan ujung berwarna merah, 5-
berombak, bunga pita berlobus 5 lobus dengan ujung segitiga atau seperti
dengan ujung segitiga atau seperti tombak, kepala sari berbentuk lonjong,
tombak…………………..Y. japonica kepala putik berwarna kuning dengan ujung
Sonchus arvensis L. menggulung. Buah kurung berwarna coklat
Herba, 30-55 cm. Batang tegak, kehitaman, permukaan beralur. Papus tipe
percabangan monopodial, bentuk bulat, rambut halus.
permukaan berbulu halus, warna batang Anak suku Eupatorieae
hijau kecoklatan. Daun tunggal, duduk Anggota dari anak suku Eupatorieae
tersebar memeluk batang, bentuk merupakan tumbuhan annual atau
memanjang, pangkal berlekuk, ujung perennial. Perawakan berupa herba, semi
meruncing, tepi bergerigi dan bergigi, semak, semak atau pohon berukuran kecil,
pertulangan menyirip, warna hijau tua, tanpa getah. Duduk daun berhadapan atau
Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu
(Megawati dkk)
245
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

berseling. Bunga cawan hanya terdiri dari bentuk bulat telur, pangkal tumpul-
bunga tabung saja, ukuran bunga bervariasi. membulat, ujung runcing, tepi bergerigi,
Daun pembalut berbentuk lanset atau pertulangan menyirip, permukaan berbintul-
lonceng, tertinggal atau gugur seluruhnya. bintul, warna pangkal keunguan. Bunga
Dasar bunga kerucut, jarang dengan palea, majemuk berbatas tipe menggarpu, letak
bunga satu atau banyak. Mahkota berwarna terminalis, hanya terdiri atas bunga tabung.
putih hingga kemerahan, biru atau ungu Daun pembalut 1 baris. Bunga tabung
muda dengan lobus 4- atau 5- yang banyak, mahkota berwarna putih, kepala
melengkung. Kepala sari berlubang di putik putih keunguan, cuping 5, tinggi 3-5
bagian ujung. Kepala putik membesar dan mm. Buah kurung coklat, 1-3 mm,
tidak membengkok pada bagian ujung, permukaan berbintul-bintul dengan 3 sudut.
sering memiliki warna yang sama dengan Papus tipe 3 duri kaku.
warna mahkota. Buah kurung dengan 4-10 Ageratum conyzoides (L.) L
garis. Papus tipe rambut, sisik, duri atau Herba, 54-58 cm. Batang tegak,
tidak ada (Funk et al., 2009). percabangan monopodial, bentuk bulat,
Kunci determinasi jenis permukaan berbulu kasar, hijau. Daun
1. a. Tepi daun bergerigi , bunga majemuk majemuk menyirip gasal, duduk
berbatas tipe menggarpu, kepala putik berhadapan bersilang, bentuk bulat telur,
pendek…………………….A. viscosum pangkal tumpul-membulat, ujung runcing-
b. Bunga payung majemuk, kepala putik meruncing, tepi bergerigi, pertulangan
panjang...……………………………2 menyirip, hijau tua, permukaan berbulu
2. a. Bunga berwarna putih dan ungu, buah kasar. Bunga tipe payung majemuk, letak
kurung dengan 4 sudut, papus tipe terminalis, terdiri dari bunga tabung, cawan
sisik…………………….A. conyzoides memiliki bunga berwarna putih saja atau
b. Bunga berwarna ungu terang atau berwarna ungu saja. Daun pembalut 1 baris.
putih kebiruan, buah kurung silinder, Bunga tabung banyak, tinggi bunga 1-3
papus tipe rambut kasar……………… mm, warna mahkota putih atau ungu,
A. inulaefolium tangkai putik panjang keluar dari
Adenostemma viscosum J.R.Forst. & tabungnya, cuping 5. Buah kurung memiliki
G.Forst. 4 sudut, terdapat duri di sepanjang sisi nya,
Herba, 29-43 cm. Batang tegak, panjang 2 mm, berwarna coklat terang.
percabangan simpodial, bentuk bulat, Papus tipe sisik.
permukaan berbulu kasar, warna hijau.
Daun tunggal, duduk berhadapan bersilang,
Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu
(Megawati dkk)
246
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

Austroeupatorium inulaefolium (Kunth) tangkai hijau kemerahan. Bunga payung


R.M.King & H.Rob. majemuk, terminalis, tersusun atas bunga
Semak, 1-2 m. Batang tegak, berkayu, tabung. Daun pembalut 2 baris. Bunga
percabangan monopodial, bentuk bulat, tabung banyak, 2-7 mm, mahkota ungu
permukaan berbulu, hijau kemerahan. Daun terang atau putih kebiruan, tangkai putik
majemuk menyirip gasal, duduk putih, panjang hingga melewati tabung.
berhadapan, bentuk segitiga, pangkal rata- Buah kurung coklat atau hitam. Papus tipe
meruncing, ujung runcing, tepi bergerigi, 3 rambut kasar.
tulang daun nyata, hijau, permukaan kasap,

A B C D

E F G H

I J K L

Gambar 2. Morfologi bunga pada suku Asteraceae. A, B anak suku Astereae: (A). Dicrocephala bicolor (Roth)
Schltdl., (B). Erigeron sumatrensis Retz. C, D anak suku Cichorieae: (C). Sonchus arvensis L., (D).
Youngia japonica (L.) DC. E, F, G anak suku Eupatorieae: (E). Adenostemma viscosum J.R.Forst. &
G.Forst., (F). Ageratum conyzoides (L.) L, (G). Austroeupatorium inulaefolium (Kunth) R.M.King &
H.Rob. H, I, J, K, L anak suku Heliantheae: (H). Acmella paniculata (Wall. ex DC.) R.K.Jansen, (I).
Bidens pilosa L., (J). Eclipta prostrata (L.) L., (K). Galinsoga parviflora Cav., (L). Synedrella
nodiflora (L.) Gaertn. Skala = 1 mm

Anak suku Heliantheae bunga tabung dan bunga pita atau hanya
Anggota dari anak suku Heliantheae tabung saja, ukuran bunga bervariasi. Daun
merupakan tumbuhan annual atau pembalut lonjong hingga bulat telur, 1-7
perennial. Perawakan berupa herba, semak, baris. Dasar bunga dengan palea yang
pohon, menjalar. Duduk daun berseling membungkus buah dan biasanya tertinggal.
atau berhadapan. Bunga cawan terdiri dari Bunga pita jika ada, hanya berjenis kelamin

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
247
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

betina atau steril. Bunga tabung dengan dua payung, bunga tepi
alat kelamin (putik dan benang sari). 5……………………....G. parviflora
Mahkota bunga pita biasanya kekuningan, b. Daun majemuk gasal, panjang tangkai
kadang putih atau kemerahan, biasanya daun 1,5-5 cm, bentuk daun bulat
dengan 3 lobus. Mahkota bunga tabung telur, bunga majemuk berbatas tipe
berwarna kuning dengan (3-) sampai (5-) anak payung menggarpu, bunga tepi
lobus, kadang berukuran tidak sama. Ujung 5-8……………………...…B. pilosa
kepala sari berbentuk oval atau tombak. 4. a. Bunga cawan tunggal, letak aksilaris
Putik ramping, ujung bebas atau berlekatan dan terminalis, bunga tepi 3-8, bunga
dengan rambut tipis, ketika dewasa ujung tabung 6-10, papus tipe sisik dan
putik membengkok. Buah kurung pipih duri…..………………….S. nodiflora
kadang cembung, dinding buah halus, b. Bunga cawan majemuk tipe payung,
bergaris atau beralur. Papus tipe rambut, letak terminalis, bunga tepi 7-10,
sisik atau duri, kadang absen (Funk et al., bunga tabung banyak, papus tipe
2009). duri……………………A. paniculata
Kunci determinasi jenis Acmella paniculata (Wall. ex DC.)
1. a. Bunga pita berwarna putih dengan R.K.Jansen.
tabung pendek, bunga tabung Herba, 28-55 cm. Batang tegak,
berwarna kuning atau putih percabangan simpodial, bentuk bulat,
kekuningan……..………………….2 permukaan sedikit berbulu, hijau keunguan.
b. Bunga pita berwarna kuning dengan Daun tunggal, duduk berhadapan bersilang,
tabung lebih tinggi, bunga tabung bentuk bulat telur, pangkal tumpul-rata,
berwarna ujung runcing-tumpul, tepi bergerigi,
kuning…..…………....…………….3 pertulangan menyirip, hijau tua, permukaan
2. a. Bunga pita tidak berlobus, duduk daun kasap. Bunga payung, bentuk seperti
berkarang, bunga terletak aksilar dan piramida, terminalis, terdiri dari bunga
terminal permukaan buah kurung tabung dan pita. Daun pembalut 2 baris.
halus…………………….E. prostrata Bunga pita 7-10, mahkota kuning terang,
b. Bunga pita berlobus 3-5, duduk daun lobus 4-5, hanya memiliki putik, tinggi 2-6
berseling berhadapan, bunga terletak mm, ovarium sama panjang dengan tangkai
terminal, permukaan buah kurung putik. Bunga tabung banyak, mahkota
bersudut…………………………....3 kuning, cuping 4-5, kepala sari oranye-
3. a. Daun tunggal, panjang tangkai daun kecoklatan, kepala putik oranye, tinggi 1-4
0,1-0,2 cm, bentuk daun lanset, bunga
Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu
(Megawati dkk)
248
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

mm. Buah kurung coklat kehitaman, berwarna putih. Bunga tabung banyak,
permukaan kasap. Papus tipe 2 duri kaku. tinggi bunga 1-3 mm, mahkota berwarna
Bidens pilosa L. putih kekuningan, kepala putik berwarna
Herba, 29-51,5 cm. Batang tegak, oranye, kepala sari berwarna coklat tua.
percabangan menggarpu, bentuk batang Buah kurung berwarna coklat atau hitam.
segi 4, permukaan kasap-sedikit berbulu, Papus absen.
hijau kemerahan. Daun majemuk gasal, Galinsoga parviflora Cav.
duduk berhadapan bersilang, bentuk bulat Herba, 25 cm. Batang tegak,
telur, pangkal tumpul-rata, ujung runcing- percabangan menggarpu, bulat, permukaan
meruncing, tepi bergerigi, pertulangan berbulu, warna batang hijau kemerahan.
menyirip, hijau tua, permukaan kasap, Daun tunggal, duduk berhadapan bersilang,
tangkai hijau. Daun pembalut 2 baris. bentuk lanset, pangkal tumpul, ujung
Bunga tepi 5-8, kadang absen, mahkota meruncing, tepi bergerigi, warna daun hijau
putih susu, tabung pendek, tinggi 4-7 mm, tua, permukaan berbulu. Bunga payung,
lobus 3. Bunga tabung banyak, tinggi 2-6 letak terminalis, terdiri dari bunga tabung
mm, mahkota oranye, kepala sari coklat dan pita. Daun pembalut 1 baris. Bunga
kehitaman, kepala putik oranye, cuping 5-6. tepi 5, warna mahkota putih susu, tinggi
Buah kurung coklat kehitaman, permukaan bunga 5 mm, lobus 3. Bunga tabung
bersudut. Papus tipe 3 duri kaku. banyak, tinggi bunga 2-3 mm, warna
Eclipta prostrata (L.) L. mahkota kuning, kepala sari berwarna
Herba, 11,3-15 cm. Batang tegak, kecoklatan, kepala putik berwarna kuning.
percabangan menggarpu, bentuk bulat, Buah kurung berwarna coklat kehitaman,
permukaan berbulu, warna batang hijau permukaan bersudut. Papus seperti tipe
atau keunguan. Daun tunggal, duduk sisik, tipis seperti selaput.
berkarang, bentuk lanset, pangkal runcing, Synedrella nodiflora (L.) Gaertn.
ujung runcing, tepi bergerigi, pertulangan Herba, 31,5 cm. Batang tegak,
menyirip, warna hijau tua, permukaan percabangan menggarpu, bentuk bulat,
mengkilat, warna tangkai hijau atau permukaan berbulu halus, warna batang
keunguan. Bunga majemuk campuran, letak hijau muda. Daun majemuk gasal, duduk
terminalis dan axilaris, terdiri dari bunga berhadapan bersilang, bentuk bulat telur,
tabung dan bunga pita. Daun pembalut 2 pangkal tumpul, ujung meruncing, tepi
baris, tidak sama panjang, hijau-keunguan. bergerigi, pertulangan menyirip dengan 3
Bunga tepi banyak, warna mahkota putih tulang daun nyata, helai daun berwarna
kehijauan, tinggi bunga 2-5 mm, putik hijau tua, permukaan berbulu kasar, warna
Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu
(Megawati dkk)
249
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

tangkai hijau. Bunga terletak terminalis Kelompok tumbuhan ini juga


dan axilaris, terdiri atas bunga tabung dan memiliki banyak peranan, diantaranya
bunga pita. Daun Pembalut dalam 1 baris. pemanfaatannya sebagai tumbuhan obat
Bunga tepi 3-8, warna mahkota kuning, tradisional seperti Ageratum conyzoides
hanya memiliki putik, tinggi bunga 3-7 dan Sonchus arvensis (Yuniati & Alwi,
mm, lobus 3. Bunga tabung 6-10, warna 2010), tumbuhan gulma invasif seperti
mahkota kuning terang, tinggi bunga 6 mm, Austroeupatorium inulaefolium (Jaya,
kepala sari berwarna coklat kehitaman, 2006), penggunaannya untuk keperluan
kepala putik berwarna kuning, cuping 5. sebagai tumbuhan liar ornamental yang
Buah kurung berwarna coklat kehitaman. memiliki nilai estetik dan penutup tanah
Papus pada bunga pita tipe 3 sisik, pada (ground cover) seperti Synedrella nodiflora
bunga tepi tipe duri. (Lutfianti, 2003) dan masih banyak lagi
manfaatnya yang belum diketahui.
PEMBAHASAN
Tumbuhan suku Asteraceae di sekitar
Jenis-jenis tumbuhan suku
danau Kalimpa’a banyak ditemukan pada
Asteraceae yang djumpai umumnya
daerah-daerah terbuka seperti tepi danau,
berperawakan herba, kecuali jenis A.
pinggir hutan dan Camping Ground Area.
inulaefolium dengan perawakan semak.
Adapun pada daerah ternaungi seperti
Arah pertumbuhan batangnya tegak dan
hutan primer (Titik 1) tidak dijumpai
roset. Semua tegak kecuali jenis Y.
tumbuhan dari suku Asteraceae, karena
japonica.
daerah ini tidak mendapat sinar matahari
Tampilan morfologi yang menarik
yang cukup akibat terhalangi oleh kanopi
membuat beberapa dari tumbuhan suku
pohon. Jenis-jenis seperti A. inulaefolium
Asteraceae memiliki nilai estetika yang
dan B. pilosa dapat tumbuh di daerah
tinggi seperti pada Cichorieae (S. arvensis
setengah ternaungi seperti pada hutan
dan Y. japonica) dan Heliantheae (A.
sekunder atau pinggir hutan (Titik 2)
paniculata, B. pilosa, E. prostrata, G
karena kedua jenis tersebut merupakan
parviflora dan S. nodiflora), kedua anak
tumbuhan invasif dimana tumbuhan ini
suku ini berpotensi untuk dijadikan
memiliki kemampuan beradaptasi yang
tanaman hias sebagai upaya untuk
tinggi sehingga terkadang dapat
membudidayakannya karena memiliki
menyebabkan jenis tersebut mampu
warna-warna tajuk yang kontras dengan
mendominasi suatu habitat yang baru
bunga-bunga pada anak suku lainnya.
(Prinando, 2011).

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
250
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

Umumnya jenis-jenis dari suku caudatus, Cosmos sulphureus,


Asteraceae di sekitar danau Kalimpa’a Cyanthillium cinereum, Dahlia pinnata,
kawasan Taman Nasional Lore Lindu Eleutheranthera ruderalis, Emilia
tumbuh liar, lima diantaranya merupakan sonchifolia, Gerbera jamesonii, Gynura
tumbuhan invasif, yaitu dua dari anak suku procumbens, Helianthus annuus, Pluchea
Eupatorieae (A.conyzoides dan indica, Sonchus asper, Sphagneticola
A.inulaefolium) dan dua anak suku trilobata, Tagetes erecta, Tithonia
Heliantheae (Bidens pilosa dan Synedrella diversifolia, Tithonia rotundifolia, Tridax
nodiflora). Jenis A. inulaefolium adalah (Prohens & Nuez, 2008) procumbens dan
tumbuhan invasif yang paling sering Zinnia elegans. Hal tersebut menunjukkan
mendominasi pada daerah dengan bahwa Desa Mataue memiliki jenis-jenis
ketinggian diatas 1000 m dpl (Jaya, 2006). Asteraceae yang lebih banyak daripada
Sebanyak 12 jenis tumbuhan suku danau Kalimpa’a.
Asteraceae dijumpai di sekitar danau
DAFTAR PUSTAKA
Kalimpa’a. Jenis-jenis ini dapat bertambah
Fahmi, Haryani, T. S., dan Ismanto. 2012.
atau berkurang tergantung cara Inventarisasi Familia Asteraceae di
Kebun Raya Bogor. Fakultas
pengelolaannya. Aktifitas manusia, biji
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
mudah tersebar atau pengalihan fungsi Alam, Universitas Pakuan Bogor.
Bogor. http://ejournal.unpak.ac.id.
hutan untuk pengembangan objek wisata
(diunduh pada tanggal 15
dapat menyebabkan jenis bertambah, September 2016)
Funk, V. A., Susanna, A., and Robinson, H.
namun apabila lingkungan dibersihkan
2009. Classification of Compositae.
maka jenis-jenis tumbuhan ini dapat Systematics, Evolution and
Biogeography of Compositae. (pp
berkurang. Hal ini dikarenakan sebagian
171-190). Vienna: International
besar dari kelompok ini adalah tumbuhan Association for Plant Taxonomy.
Harris, J. G., and Harris, M. W. 2001. Plant
gulma. Desa Mataue yang juga merupakan
Identification Terminology: An
kawasan Taman Nasional Lore Lindu Illustrated Glossary. (2nd ed).
Spring Lake. Utah: Spring Lake
dengan luas wilayah 31,29 ha, Syah dkk
Publishing.
(2014) menjumpai 34 jenis tumbuhan suku Jaya, A. H. 2006. IMPLIKASI
EKSISTENSI Chromolaena odorata
Asteraceae. Terdapat beberapa jenis yang
(L.) King & Robinson
dijumpai di desa Mataue dan tidak (ASTERACEAE) DAN AGENS
HAYATINYA Cecidochares
ditemukan di sekitar danau Kalimpa’a,
connexa Macquart (DIPTERA:
diantaranya Acmella uliginosa, Blumea TEPHRITIDAE) TERHADAP
STRUKTUR KOMUNITAS
balsamifera, Blumea chinensis, Blumea
SERANGGA DAN TUMBUHAN
lacera, Chromolaena odorata, Cosmos LOKAL. Tesis. Sekolah
Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu
(Megawati dkk)
251
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

Pascasarjana. Institut Pertanian Sell, P., and Murrel, G. (2006). Flora of


Bogor, Bogor. Great Britain and Ireland: vol (4),
http://repository.ipb.ac.id/handle/12 Campunalaceae-Asteraceae.
3456789/8251 (diunduh pada England: Cambridge University
tanggal 28 September 2016). Press.
Soerjani, M., A. J. G. H. Kostermas dan G.
Tjitrosoepomo. 1987. Weeds of
Kementrian Lingkungan Hidup dan Rice in Indonesia. Jakarta: Balai
Kehutanan. 2015. BIOSFER: Berita, Pustaka.
Informasi, Opini, Seni, Fakta, Stearn, W. T. 1992. Botanical Latin. 3rd
Edukasi dan Ruang Kreasi. Palu: edition. Revised. London: David &
Balai Besar Taman Nasional Lore Charles Newton Abbot.
Lindu. Steenis, V. C. G. G. J. 2010. Flora
Lingkubi, J. R., Sumakud, M. Y., Pegunungan Jawa. Jakarta: LIPI
Nurmawan, W., dan Pangemanan, Press.
E. F. 2015. Pemanfaatan Tumbuhan Syah, A. S., Suleman, S. M., & Pitopang,
Obat di Kecamatan Bunaken, Kota R. 2014. JENIS-JENIS
Manado, Provinsi Sulawesi Utara. TUMBUHAN SUKU
In cocos, 6, 3-9. ASTERACEAE DI DESA
Lutfianti, E. 2003. Studi Karakteristik MATAUE, KAWASAN TAMAN
Bunga-Bunga Liar Bernilai Estetik NASIONAL LORE LINDU
dan 'Ornamental Grasses' serta ASTERACEAE, 3(December),
Penggunaannya Sebagai Elemen 297–312.
Lanskap. Skripsi. Fakultas The Plant List. http://www.theplantlist.org/.
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, (Diakses 21 Januari 2017)
Bogor. The Plant
http://repository.ipb.ac.id/handle/12 Observatory.http://www.naturelove
3456789/16871 (diunduh pada you.sg/
tanggal 11 Juli 2016) (Dikases 18 Agustus 2016)
Prinando, M. 2011. Keanekaragaman Tjitrosoedirdjo, sri sudarmiyati. 2002.
Spesies Tumbuhan Asing Invasif di Notes on the asteraceae of sumatera,
Kampus IPB Darmaga, Bogor. (19), 65–84.
Skripsi. Fakultas Matematika dan Utami, P. R., Sasongko, H., Iii, K., &
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Soepomo, J. P. 2014.
Pertanian Bogor, Bogor. Keanekaragaman Jenis Suku
http://repository.ipb.ac.id./handle/12 Asteraceae di Kawasan Plawangan
3456789/48235 (Diunduh pada Taman Nasional Gunung Merapi
tanggal 8 Desember 2016) Sebagai Sumber Belajar Biologi
Prohens, J., & Nuez, F. 2008. Kelas X untuk Memenuhi
VEGETABLES I Asteraceae, Kompetensi Dasar 3 . 7 Kurikulum
Brassicaceae, Chenopodicaceae, 2013, 1(1), 121–124, 1(1), 121–124.
and Cucurbitaceae. (J. Prohens & F. Yuniati, E., & Alwi, M. 2010. Etnobotani
Nuez, Eds.) (1st ed.). Spain: Keanekaragaman Jenis Tumbuhan
Springer. Obat Tradisional dari Hutan di Desa
Rugaya, W. E. A., dan Praptiwi. 2004. Pakuli Kecamatan Gumbasa
(Eds). Pengumpulan Data Kabupaten Donggala , Sulawesi
Taksonomi: Pedoman Pengumpulan Tengah, 4(1).
Data Keanekaragaman Flora. Zhu, S., Yilin, C., Yousheng, C., Yourun,
Bogor: Puslit LIPI. L., Shangwu, L., Xuejun, G.,
Tiangang, G., Shixin, Z., Ying, L.,

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
252
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 6 (3) : 239 – 253 (Desember 2017) ISSN-e: 2541-1969

Qiner, Y., Humphries, C. J., Raab-


Straube, R., Gilber, M. G.,
Nordenstam, B., Kilian, N.,
Brouillet, L., Illarionova, I. D.,
Nicholas Hind, D. J., Jeffrey, C.,
Bayer, R.J., Kirschner, J., Greuter,
W., Anderberg, A. A., Semple, J.
C., Štepánek, J., Susana E. F,
Martins, L., Koyama, H., Kawahara,
T., Vincent, L., Sukhorukov, A.P.,
Mavrodiev, E. V., and Gottschlich,
G. 2011. Flora of China, Asteraceae
(Compositae). 20-21. Science Press,
Beijing. St. Louis: Missouri
Botanica: Garden Press.

Keanekaragaman Suku Asteraceae Di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional


Lore Lindu
(Megawati dkk)
253

You might also like