You are on page 1of 69

Pengantar

Penghawaan Alamiah
(Natural Ventilation)

Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D


DA 5523 Fisika Bangunan 1 - 2020
Fakultas Arsitektur dan Desain - UKDW
Lingkungan tropis (Tropical Context):
Lebih dari 70 negara
Keberagaman etnis, budaya dan agama
Letak Matahari
sepanjang tahun
turut mempengaruhi
iklim tropis
Perlintasan Matahari (Sun Path)
sepanjang tahun

21 Juni
23.5 LU
garis lintang
Cancer
23 September

21 Maret 21 Maret

23.5 LS
Garis lintang
21 Desember Copricorn
Lingkungan hidup
Ekosistem Tropis
Hutan Tropis Lembab
Cahaya matahari berlimpah
Kondisi berawan (overcast sky)
Curah Hujan, kelembaban tinggi
Karakter alamiah aliran udara :

• Beralih dari tekanan tinggi  tekanan rendah


• Mengalir dari suhu rendah  suhu tinggi
• Berlaku prinsip / hukum mekanika fluida
(fluid mechanics)  misal : hukum Bernouli,
termodinamika
Wind Speed Scale
Wind Speed at 10 m height
m/s knots Beaufort Wind
Scale
0.0-0.4 0.0-0.9 0 Calm
0.4-1.8 0.9-3.5 1 Light
1.8-3.6 3.5-7.0 2
3.6-5.8 7-11 3
5.8-8.5 11-17 4 Moderate
8.5-11 17-22 5 Fresh
11-14 22-28 6 Strong
14-17 28-34 7
17-21 34-41 8 Gale
21-25 41-48 9
25-29 48-56 10 Strong Gale

29-34 56-65 11

Wind Speeds >34 >65 12 Hurricane


1 m/s = 3.6 km/h = 2.237 mph = 1.944 knots
1 knot = 1 nautical mile per hour = 0.5144 m/s = 1.852 km/h = 1.125 mph
SKA WIND SPEED WINDSPEED DESCRIP-
SKALA ANGIN – BEAUFORT SCALE
SEA CONDITIONS LAND CONDITIONS
LA MPH KNOTS TION

0 <1 <1 Calm Flat Calm


1 1-3 1-3 Light air Ripples without crests Wind motion visible in smoke

2 4-7 4-6 Light Small wavelets Leaves rustle


breeze

3 8-12 7-10 Gentle Large wavelets Smaller twigs in constant


breeze motion

4 13-18 11-16 Moderate Small waves Small branches begin to move


breeze

5 19-24 17-21 Fresh Moderate longer waves Smaller trees sway


breeze

6 25-31 22-27 Strong Large waves with foam Large branches in motion
breeze crests

7 32-38 28-33 Near gale Sea heaps up and foam Whole trees in motion
begins to streak

8 39-46 34-40 Gale Moderately high waves Twigs broken from trees
with breaking crests

9 47-54 41-47 Severe High waves with dense Light structure damage
gale foam
Very high waves.
10 55-63 48-55 Storm Trees uprooted. Considerable
The sea surface is structural damage
white

11 64-72 56-63 Violent Exceptionally high waves Widespread structural


storm damage

12 73-82 64-71 Hurricane Sea completely white with Massive and widespread
driving spray. damage to structure
• Badai dan ancamannya
• (kecepatan angin membahayakan)
• Kondisi angin extreme …. Badai tornado !
Tofan Super Haiyan (Yolanda)
Filipina, 8 November 2013
Faktor apakah yang menentukan aliran
udara disuatu lokasi?

1. GLOBAL scale
• Pergerakan angin di bumi (skala ribuan km)
• Dipelajari melalui “satellite images”

2. REGIONAL scale
• Pola pergerakan udara di suatu kawasan negara
(skala ratusan hingga ribuan km)
• Dipelajari melalui “satellite images”, weather
observation balloon
Skala
Global
• Global
wind
Skala Regional: Angin Monson (Monsoon wind)
Skala Angin
Regional
Sejarah Kapal dagang dan perang
memanfaatkan angin untuk berlayar
Badai Sandy
(Frankenstrome)
Skala Regional:
Badai Francis
Citra
Satelit

Tingkat
Konsentrasi
Klorofil

Potensi
Perikanan
3. LOCAL scale
• Aliran udara disuatu kota (skala puluhan km)
• Dipelajari melalui data-data stasiun meteorologi dan
geofisika (weather station)  airport

4. MICRO scale
• Aliran udara disuatu lokasi/kawasan didalam kota
(skala ratusan meter hingga 1 km)
• Dipelajari melalui pengamatan langsung dilokasi
(mobile weather station)
•  skala yang penting diperhatikan dalam
merencanakan penghawaan alami untuk bangunan
• Angin laut
(siang hari)

• Angin Darat
(malam hari)
• Angin lembah
(siang hari)

• Angin lembah
(malam hari)
Pola pergerakan udara disuatu
lokasi dipengaruhi:
1. Kondisi geografi dan geomorfologi tempat
 angin darat dan laut
 kontur tanah, topografi (lembah, bukit dsb)

2. Kondisi permukaan bumi


 perkotaan padat dengan bangunan tinggi,
 kota kecil dengan bangunan berlantai rendah,
 hutan, banyak pohon (vegetasi)
 tanah terbuka, padang, dekat dgn laut, danau
Karakteristik aliran udara
di permukaan bumi:

• Lapisan pembatas atmosferik


• (Atmospheric Boundary Layer - ABL): adalah
lapisan udara yang menyelimuti permukaan
bumi yang berpengaruh pada terjadinya angin
disuatu lokasi. Lapisan ini terdapat mulai dari
permukaan tanah hingga kira-kira 2000 m
(biasanya dihitung hingga 4 – 5 kali dari
ketinggian bangunan yang tertinggi disuatu
kota).
Beberapa macam
Secara umum ABL ini terbagi
atas dua bagian :

1. Aliran udara di lapisan bebas (free flow layer)


•  tidak ada efek gesekan (friction) dengan
permukaan bumi
•  aliran udara bersifat lurus bebas (laminar flow)

2. Aliran udara di lapisan terbatas (boundary layer)


•  adanya efek gesekan (drag force)
•  aliran bersifat acak, tidak berpola (turbulent flow)
Penjelasan tambahan :
• The atmospheric boundary layer is a layer of air covering the earth, the
thickness of which is determined by the height at which surface friction no
longer affects the general flow of wind. Air in motion can be divided into
“main free flow”, where viscosity (fluid friction) plays negligible part, and
“boundary layer flow” where fluid friction is influential. The boundary layer
is always close to earth surface. The rough surface of the earth exerts upon
the moving air a horizontal drag force. The effect of the drag force is to
retard wind flow. Within this layer of air, motion is generally gusty or
“turbulent”, with the wind changing speed and direction rapidly. As a
result, the wind speed varies from zero at ground surface and increases
with height until it reaches a point where the wind speed no longer
increases with height. Several factors affect this motion: temperature,
surface roughness, and distance from the earth [Davenport 1972, UC Davis
1999].

• From the other research, the boundary layer can be divided into three
parts: the wake region, the log region and the urban canopy [Maruyama
1988]. The characteristics of each layer can be described using figure
below.
Tujuan penghawaan alami:
1. Menyediakan udara segar dalam ruangan demi kesehatan
penghuninya (mengurangi kadar polusi dalam udara)

2. Membantu menciptakan kenyamanan thermal bagi


penghuninya (thermal comfort)

3. Membantu proses pendinginan bangunan secara pasif


(alamiah)  kenyamanan didalam bangunan

4. Menghemat energi yang terpakai untuk bangunan


Berbagai macam strategi sistem penghawaan :

1. Alamiah (natural ventilation)


• Mengandalkan sepenuhnya prinsip-prinsip alamiah
seperti hembusan angin yang disebabkan oleh
perbedaan tekanan udara dan/atau temperatur

2. Mekanis (mechanical assisted ventilation)


• Memakai bantuan peralatan hanya untuk
menggerakkan udara (ceiling, desk, wall mounted,
exhaust fan)
Aliran udara
di dalam rumah
• Strategi ventilasi
alamiah untuk
gedung theatre

• Ventilasi untuk
ruang kelas 2
lantai
Sambungan …

3. Artifisial (artificial ventilation)


• Memakai bantuan mesin pendingin udara
untuk mengatur sepenuhnya aliran udara,
suhu dan kelembabannya (mesin AC)

4. Campuran (hybrid ventilation)


• Penggabungan sistem penghawaan alamiah
dan artifisial.
Penghawaan Alamiah pada bangunan
Bagaimana kita dapat menentukan/ memilih sistem
penghawaan yang cocok untuk bangunan?

1. Pelajari apakah fungsi yang ditampung dalam ruangan


tsb memerlukan pengontrolan ketat terhadap kondisi
udaranya? (misalnya: clean room, ICU dll)
2. Apakah ruangan tsb memang membutuhkan udara
segar? (contohnya: dapur, bengkel mobil/motor,
pabrik dll)
3. Bagaimana dengan kondisi iklim didaerah tsb?
(suhu udara harian, kelembaban, arah angin dsb)
Sambungan …

4. Apakah situasi lingkungan disekitar ruangan


(bangunan) mendukung untuk penghawaan alami?
(misalnya: polusi udara, kebisingan dsb)

5. Apakah diperlukan peralatan lainnya untuk


mengatasi kondisi tanpa aliran udara?
(misalnya: open restaurant, pasar dsb)

6. Apakah ada pertimbangan lain dalam pemakaian


energi dalam bangunan? (menyangkut biaya dan
ketersediaan sumber daya energi listrik)
Aliran udara disekitar bangunan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya:

1. Ketinggian suatu bangunan


makin tinggi bangunan, angin yang menerpa
selimut bangunan akan makin kencang
bertiup.
 hunian apartemen
 teras terbuka, open restaurant
 sky rise garden
• Pergerakan angin diseputar
bangunan tinggi.
• Sky garden
Sambungan ….

2. Bentuk atau konfigurasi bangunan


Penataan massa dan ruang mempengaruhi
pergerakan angin disekitar bangunan.
 courtyard buildings
 bentuk dasar gedung kotak, silinder, bulat

3. Jarak antar bangunan


Ditentukan oleh ratio Width (W), Height (H) dan
Length (L).
 canyon effect
 jarak antar bangunan, kerapatan
• Jarak antar bangunan, sirkulasi udara antar
bangunan (pusaran angin, eddy effect).
• Canyon effect

 Frontward (depan) and


Leeward (belakang) effect
• Bentuk
bangunan

• Bentuk
aerodinamis
 bulat
 streamline
Test menggunakan wind tunnel (terowongan angin)
Skala kawasan atau distrik (didalam kota)
Wind Tunnel for wind flow around building testing
Wind Tunnel for building structure and aerodynamics testing
Sambungan …

4. Vegetasi disekitar bangunan


Pohon disekitar bangunan dapat dipergunakan
untuk penghalang, pengarah aliran angin.
 rumput-rumputan (permukaan)
 pohon perdu
 pohon kelapa, palem
 pohon berdaun rimbun, city park
 tanaman merambat (vertical garden)
• Pengaruh
vegetasi pada
pergerakan
angin.

• Penghalang
Solid dan
Penghalang
Porous
• Landscape turut berperan
dalam menentukan pola
pergerakan angin disekitar
bangunan
• Tipe / jenis tanaman: rumput,
perdu, pohon rimbun, pohon
pengarah (cemara/pinus,
palma dsb)
• Perencanaan yang baik
landscape turut menentukan
kualitas penghawaan alamiah
didalam gedung.
Pemilihan jenis tanaman untuk landscape
Konfigurasi Bangunan
Type Courtyard
A. CLOSE COURTYARD
• The classic or standard subtype which defined
on all sides of the courtyard by occupied zones.
It is the most prevalent type and can be any
shape in plan (square, rectangular, triangular
and circular). The only source of natural
ventilation and daylight is the skylight opening
or roof clerestory.

B. OPEN-SIDED COURTYARD
• A courtyard with one, two or three sides
partially or completely glazed or covered by
ventilation elements. By placing courtyard near
to one or two perimeter walls, the occupied
zone may have L, U shape building plan. Natural
ventilation and daylighting enter spaces
through sidewall of the courtyard.
C. LINEAR COURTYARD
• Occupied zones on opposite sides of
the courtyard with circulation
connection across an elongated
rectangle. Ends may be glazed or
defined by building elements which
allow the fresh air to penetrate in to
the building.

D. MULTIPLE LATERAL COURTYARD


• Multiple courtyards are used for a
building that has a deep building plan
and big occupied zone. The potential of
utilizing daylight and natural
ventilation.
E. PARTIAL COURTYARD
• Any atrium that spatially organizes
only a part of a building, can be a
tower base form with the courtyard
in the base. It can be a vertically
stacked form with multiple
courtyards in a high-rise building,
each one relating only to a set
number of floors or it can be an
adapted form spatially relating an
old and new building. Multiple
vertical courtyards can be combined
with the sky garden concept, which
incorporate natural landscape and
ventilation on some floors in a high-
rise building.
Video Referensi Tambahan :

• Tropical Cyclone, Hurricane, Storm Formation -


Geography of UPSC, IAS, CDS, NDA (9:52)
https://www.youtube.com/watch?v=W2UDbDXXYGE

• Ventilation Basics Series #1 - Why we need


ventilation (5:46)
https://www.youtube.com/watch?v=FwuR_tRpbGw
Pertanyaan Review Film :
1. Bagaimana badai tropis (tropical cyclone)
bisa terjadi di Kawasan sekitar ekuator ?
2. Jelaskan mengapa penghawaan alami
diperlukan dalam bangunan ?
3. Apakah hal-hal positif yang bisa diperoleh
dari ventilasi atau sirkulasi udara yang baik
di dalam ruangan ?
Tuliskan jawaban di kertas A-4 dan dikumpulkan via e-class
paling lambat 23 September 2020 jam 23.59

You might also like