Name : Ava Nafilah Pralianti

NRP : 2443018272

Pendidikan Akademik A

Abstract 3

Effect of Ethanol Extract of Moringa oleifera Leaves on Insulin Expression

and Insulitis in Diabetes Mellitus Rats

This study on the effect of ethanol extract of the leaves of Moringa (Moringa oleifera) on
mice insulitis expression of insulin and diabetes mellitus. Diabetes mellitus is a problem in
the community that every year is always increased. Pancreatic islet inflammation (insulitis)
causes progressive loss of insulin-producing beta cells. Inflammation of beta cell damage,
control on beta cell function and apoptosis, as well as the inhibition or stimulation of the
regeneration of beta cells and insulin resistance. Streptozotosin (STZ) as a toxic chemical that
is used in animal studies of diabetes mellitus would induce pancreatic β cell damage by
alkylating DNA. Moringa leaves contain flavonoids that have a hypoglycemic effect involved
in stimulating the pancreatic β cells and further enhance insulin secretion, but it has the effect
as an antioxidant that can suppress free radicals. The aim of this research is to determine the
effect of ethanol extract of the leaves of Moringa (Moringa oleifera) on the expression of
insulin and pancreatic insulitis Spraque Dawley rats were induced streptozotosin. Moringa
leaf is made of extraction by maceration method that using ethanol 70%. Spraque Dawley
rats required as many as 24 male and divided into 3 groups. Each STZ induced rats at a dose
of 40 mg / kg body weight and glucose levels in check when the 48 hours after induction.
Mice with blood glucose levels> 132 mg / dL is inserted in the control group 12 tails, 1
treatment groups (6 tails), and the 2 treatment groups (6 tails). On the third day after STZ
induced, the treatment group 1 were given ethanol extract of the leaves of Moringa (Moringa
oleifera) at a dose of 250 mg / kg / day. 2 treatment group were given ethanol extract of the
leaves of Moringa (Moringa oleifera) at a dose of 500 mg / kg / day. After 21 days, mice
terminated then dissected to retrieve pancreatic tissue and continued painting routine
hematoxylin-eosin tissue (HE) and immunohistochemistry insulin. Expression of insulin can
be assessed on the amount of pancreatic β cell cytoplasm were smeared brown (proportion
score) and the degree of color intensity (intensity score). Insulitis assessed from histological
picture of the pancreas, which in serbukan mononuclear inflammatory cells Rate using score
Allred, done manually at a magnification of 400 times, in 10 zones field of view, at least 10
islets of Langerhans. Blood glucose levels are on average at 48 hours after STZ induction in
all groups was 189.92 ± 5.27 mg / dL, shows already in a state hyperglycemic rats. Allred
score highest value in the treatment group 2, while the lowest in the control group were not
given the treatment. This is caused by ethanol extraction of the leaves of Moringa (Moringa
oleifera) being able to repair damaged pancreatic β cells induced streptozotosin.
Hyperglycemic group treated with ethanol extract of the leaves of Moringa (Moringa
oleifera) doses of 250 and 500 mg / kg had an average insulin expression higher and lower
insulitis compared with untreated hyperglycemic group.

Keywords: Insulin expression, Insulitis, Moringa oleifera, Streptozotocin, Extract

ethanol and Spraque Dawley rats

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Ekspresi

Insulin dan Insulitis Tikus Diabetes Melitus

Penelitian ini tentang pengaruh ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) pada ekspresi
insulin dan insulitis tikus diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan masalah pada
masyarakat yang setiap tahun selalu meningkat dengan cepat. Kekebalan bawaan mempunyai
peranan yaitu penguatan reaksi imun terhadap sel beta dan mempertahankan insulitis. Radang
merusak sel beta, pengendalian pada fungsi sel beta dan apoptosis, serta inhibisi atau
stimulasi regenerasi sel beta dan resistensi insulin. Streptozotosin (STZ) sebagai bahan kimia
toksik yang banyak dipakai dalam penelitian hewan coba diabetes melitus akan menginduksi
kerusakan sel β pankreas melalui alkilasi DNA. Daun kelor mengandung flavonoid yang
mempunyai efek hipoglikemik terlibat dalam menstimulasi sel β pankreas dan selanjutnya
meningkatkan sekresi insulin, selain itu mempunyai efek sebagai antioksidan yang mampu
menekan radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak
etanol daun kelor (Moringa oleifera) terhadap ekspresi insulin dan insulitis pankreas tikus
Spraque Dawley yang diinduksi streptozotosin. Daun kelor dibuat ekstraksi dengan metode
maserasi yang menggunakan pelarut etanol konsentrasi 70%. Tikus Spraque Dawley
dibutuhkan sebanyak 24 ekor dan dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap tikus tikus diinduksi
STZ dengan dosis 40 mg/kgBB dan di cek kadar glukosa saat 48 jam setelah induksi. Tikus
dengan kadar glukosa darah >132 mg/dL dimasukkan dalam kelompok kontrol (kelompok
hiperglikemik) 12 ekor, kelompok perlakuan 1 (6 ekor), dan kelompok perlakuan 2 (6 ekor).
Pada hari ketiga setelah diinduksi STZ, kelompok perlakuan 1 diberi ekstrak etanol daun
kelor (Moringa oleifera) dengan dosis 250 mg/kgBB/hari. Kelompok perlakuan 2 diberi
ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dengan dosis 500 mg/kgBB/hari. Setelah 21
hari, tikus diterminasi kemudian dibedah untuk mengambil jaringan pankreas dan dibuatkan
sediaan histopatologi, dilanjutkan pengecatan rutin jaringan hematoxylin-eosin (HE) dan
imunohistokimia insulin. Ekspresi insulin dapat dinilai pada jumlah sitoplasma sel β pankreas
yang terpulas berwarna coklat (proportion score) dan derajat intensitas warnanya (intensity
score). Insulitis dinilai dari gambaran histologik pankreas, yaitu pada serbukan sel-sel radang
mononuklear Penilaian mempergunakan skor Allred, dilakukan secara manual pada
pembesaran 400 kali, pada 10 zona lapangan pandang, minimal 10 pulau Langerhans. Kadar
glukosa darah rata-rata pada 48 jam setelah induksi STZ pada semua kelompok adalah
189,92±5,27 mg/dL, menunjukkan tikus sudah dalam keadaan hiperglikemik. Nilai skor
Allred tertinggi pada pada kelompok perlakuan 2, sedangkan terendah pada kelompok kontrol
(hiperglikemik) yang tidak diberikan perlakuan. Hal ini disebabkan oleh ektraksi etanol daun
kelor (Moringa oleifera) karena mampu memperbaiki kerusakan sel β pankreas akibat
induksi streptozotosin. Kelompok hiperglikemik dengan perlakuan ekstrak etanol daun kelor
(Moringa oleifera) dosis 250 dan 500 mg/kgBB memiliki ekspresi insulin rata-rata lebih
tinggi dan juga insulitis yang lebih rendah dibanding dengan kelompok hiperglikemik tanpa
perlakuan.

Kata kunci: Ekspresi insulin, Insulitis, Moringa oleifera, Streptozoticin, Ekstraksi

etanol dan Tikus Spraque Dawley