JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN LAWANG 2020/2021 Abstract Background: Depression and anxiety disorders are a major concern in western countries, and because these often have a negative affect on everyday life interventions based on activities in everyday life are needed. The Tree Theme Method® (TTM) is a client-centred occupational therapy intervention designed to increase the ability to cope with, and to enhance satisfaction with, everyday life, both at home and at work. The aim of this study was to compare the short term outcomes of the TTM intervention with regular occupational therapy treatment for people with depression and/or anxiety disorders. Methods: This randomised controlled trial included patients from three counties in Sweden. Men and women with depression and/or anxiety disorders, ages 18 to 65, were randomised to either TTM or regular occupational therapy. Assessment data were collected at baseline and the follow-up directly after completing the intervention. Nonparametric and parametric statistical methods were used. Results: The questionnaires were answered by 118 patients at baseline and by 107 patients after completing the intervention. No significant differences in short term outcomes were found between the groups. Both groups showed positive significant outcomes regarding almost all aspects of activities in everyday life, psychological symptoms, and health-related and intervention-related aspects. Conclusions: Despite the lack of differences between the groups, the positive outcomes regarding activities in everyday life, psychological symptoms, and health-related aspects after completing the intervention indicates the need for further research on the long-term perspective of TTM compared to regular occupational therapy. Abstrak INTISARI: Latar Belakang: Depresi dan gangguan kecemasan merupakan perhatian utama di negara-negara barat, dan karena ini sering berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari maka diperlukan intervensi yang didasarkan pada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. The Tree Theme Method® (TTM) adalah intervensi terapi okupasi yang berpusat pada klien yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan mengatasi, dan meningkatkan kepuasan, kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil jangka pendek dari intervensi TTM dengan pengobatan terapi okupasi reguler untuk orang dengan depresi dan / atau gangguan kecemasan. Metode: Uji coba terkontrol secara acak ini melibatkan pasien dari tiga kabupaten di Swedia. Pria dan wanita dengan depresi dan / atau gangguan kecemasan, usia 18 sampai 65 tahun, diacak untuk menggunakan TTM atau terapi okupasi biasa. Data penilaian dikumpulkan pada awal dan tindak lanjut langsung setelah menyelesaikan intervensi. Metode statistik non-parametrik dan parametrik digunakan. Hasil: Kuesioner dijawab oleh 118 pasien pada awal dan 107 pasien setelah menyelesaikan intervensi. Tidak ada perbedaan signifikan dalam hasil jangka pendek yang ditemukan di antara kelompok. Kedua kelompok menunjukkan hasil yang signifikan positif mengenai hampir semua aspek kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, gejala psikologis, dan aspek terkait kesehatan dan intervensi.
Kesimpulan: Meskipun tidak ada perbedaan antara kelompok, hasil positif
mengenai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, gejala psikologis, dan aspek terkait kesehatan setelah menyelesaikan intervensi menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut tentang perspektif jangka panjang TTM dibandingkan dengan pekerjaan biasa. 1. Apakah aktivitas tersebut dapat dilakukan di Indonesia, alasannya apa disertai teori-teori yang mendukung Jawaban : Terapi okupasi menggunakan metode tema pohon (TTM) bisa diterapkan juga di Indonesia. Karena bisa untuk pengobatan klien yang mengalami depresi/ kecemasan dan juga tidak membutuhkan alat/ bahan yang sulit ditemukan di Indonesia, hanya menggunakan media/ alat bantuan untuk melatih kognitif klien. Metode tema pohon (TTM) dirancang untuk konteks terapi okupasi yang berpusat pada klien yang mengalami depresi/ kecemasan dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk mengatasi dan meningkatkan kepuasan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam intervensi TTM klien menceritakan kisah hidupnya dengan fokus pada aktivitas sehari-hari. Di setiap sesi juga terdapat dialog refleksi antara klien dan terapi okupasi. Setiap sesi dimulai dengan relaksasi progresif, diikuti dengan lukisan pohon yang mewakili periode berbeda dalam hidup mereka. Pada sesi pertama pohon mempresentasikan situasi kehidupan saat ini, situasi kedua mempresentasikan masa kanak-kanak, dan sesi ketiga mempresentasikan kedewasaan. Pada setiap sesi, klien juga mengidentifikasi tugas-tugas yang terkait dengan kesulitan dan kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-hari yang harus diselesaikan sebelum sesi berikutnya. Pada sesi kelima dan terakhir berdasarkan lukisan pohon sebelumnyadan kisah hidup, klien melukis pohon yang mewakili masa depan. TTM sebelumnya telah dievalusia dengan fokus pada proses. Dalam sekelompok pasien dengan depresi/ gangguan kecemasan, intervensi menunjukkan perubahan signifikan positif dalam kehidupan sehari-hari, gejala psikologis, dan aspek yang berhubungan dengan kesehatan. Fakta bahwa intervensi TTM menunjukkan bahwa aliansi terapeutik dikaitkan dengan hasil pengobatan, sejalan dengan tinjauan sistematis dan menunjukkan bahwa tidak hanya intervensi yang dipilih yang menentukan hasil intervensi tetapi juga hubungan terapeutik dalam proses terapi dan seberapa puas klien dengan pengobatan yang dijalaninya. 2. Bahan/Alat/Sarana/Media yang digunakan pada aktivitas tersebut apakah memungkinkan ditemui di Indonesia. Alasannya apa beserta teori yang mendukung ! Jawaban : Pada terapi okupasi ini bisa dilakukan dari perawat Indonesia kepada orang dengan gangguan psikogeriatri di Pusat layanan kesehatan mental (RSJ ) dan unit kesehatan rawat jalan (puskesmas). Karena, terapi okupasi ini termasuk terapi untuk pasien psikogeriatri dalam pengawasan secara berkala. Bahan/alat/sarana cukup ditemukan diIndonesia. Karena terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghadapi kehidupan sehari- hari dan meningkatkan kepuasan dengan kehidupan sehari-hari. Sarana prasarananya hanya membutuhkan media/alat bantuan untuk melatih kognitif pasien.
3. Bagaimana sistem kerja aktivitas tersebut sehingga bisa memperbaiki kondisi
fisik ataupun psikologis klien psikogeriatri? Jawaban : Sistem kerja aktivitas TTM ( The Three Theme method) / metode tema pohon dirancang untuk konteks terapi okupasi yang berpusat pada klien, dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk mengatasi, dan untuk meningkatkan kepuasan dengan kehidupan sehari-hari bagi orang-orang dengan depresi dan / atau gangguan kecemasan. TTM didasarkan pada terapi seni dan kisah hidup, yaitu mendongeng pekerjaan dan pembuatan cerita pekerjaan, dengan fokus pada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pasien menceritakan kisah hidup mereka, ini juga merupakan cara untuk merefleksikan bagaimana bertindak dan menjelaskan mengapa mereka bertindak dengan cara tertentu dalam situasi dan konteks tertentu. Ini akan mengarah pada kemungkinan untuk mengalami hidup dalam koherensi dan menguasai kehidupan sehari-hari. TTM sebelumnya telah dievaluasi dengan fokus pada proses. Dalam sekelompok pasien dengan depresi dan / atau gangguan kecemasan, intervensi menunjukkan perubahan signifikan positif dalam kehidupan sehari-hari, gejala psikologis, dan aspek yang berhubungan dengan kesehatan.