You are on page 1of 5

BEDAH JURNAL TERAPI OKUPASI PADA KLIEN PSIKOGERIATRIK

DENGAN JUDUL “TREATMENT OF DEPRESSION AND/OR ANXIETY-


OUTCOMES OF A RANDOMISED CONTROLLED TRIAL OF THE
TREE THEME METHOD® VERSUS REGULAR OCCUPATION
THERAPY”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Geriatri


Dengan dosen pembimbing Ibu Lingling Marinda P. S.kep., Ns., M.kep

Oleh Kelompok 6:

Nia Fadhilatul Azizah (P17220184062)


Vivi Noviyanti (P17220184063)
Nisya Diyah Anggraeni (P17220184064)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN LAWANG
2020/2021
Abstract Background:
Depression and anxiety disorders are a major concern in western countries, and
because these often have a negative affect on everyday life interventions based on
activities in everyday life are needed. The Tree Theme Method® (TTM) is a
client-centred occupational therapy intervention designed to increase the ability to
cope with, and to enhance satisfaction with, everyday life, both at home and at
work. The aim of this study was to compare the short term outcomes of the TTM
intervention with regular occupational therapy treatment for people with
depression and/or anxiety disorders.
Methods:
This randomised controlled trial included patients from three counties in Sweden.
Men and women with depression and/or anxiety disorders, ages 18 to 65, were
randomised to either TTM or regular occupational therapy. Assessment data were
collected at baseline and the follow-up directly after completing the intervention.
Nonparametric and parametric statistical methods were used.
Results:
The questionnaires were answered by 118 patients at baseline and by 107 patients
after completing the intervention. No significant differences in short term
outcomes were found between the groups. Both groups showed positive
significant outcomes regarding almost all aspects of activities in everyday life,
psychological symptoms, and health-related and intervention-related aspects.
Conclusions:
Despite the lack of differences between the groups, the positive outcomes
regarding activities in everyday life, psychological symptoms, and health-related
aspects after completing the intervention indicates the need for further research on
the long-term perspective of TTM compared to regular occupational therapy.
Abstrak
INTISARI: Latar Belakang: Depresi dan gangguan kecemasan merupakan
perhatian utama di negara-negara barat, dan karena ini sering berdampak negatif
pada kehidupan sehari-hari maka diperlukan intervensi yang didasarkan pada
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. The Tree Theme Method® (TTM) adalah
intervensi terapi okupasi yang berpusat pada klien yang dirancang untuk
meningkatkan kemampuan mengatasi, dan meningkatkan kepuasan, kehidupan
sehari-hari, baik di rumah maupun di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membandingkan hasil jangka pendek dari intervensi TTM dengan
pengobatan terapi okupasi reguler untuk orang dengan depresi dan / atau
gangguan kecemasan.
Metode: Uji coba terkontrol secara acak ini melibatkan pasien dari tiga kabupaten
di Swedia. Pria dan wanita dengan depresi dan / atau gangguan kecemasan, usia
18 sampai 65 tahun, diacak untuk menggunakan TTM atau terapi okupasi biasa.
Data penilaian dikumpulkan pada awal dan tindak lanjut langsung setelah
menyelesaikan intervensi. Metode statistik non-parametrik dan parametrik
digunakan.
Hasil: Kuesioner dijawab oleh 118 pasien pada awal dan 107 pasien setelah
menyelesaikan intervensi. Tidak ada perbedaan signifikan dalam hasil jangka
pendek yang ditemukan di antara kelompok. Kedua kelompok menunjukkan hasil
yang signifikan positif mengenai hampir semua aspek kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari, gejala psikologis, dan aspek terkait kesehatan dan intervensi.

Kesimpulan: Meskipun tidak ada perbedaan antara kelompok, hasil positif


mengenai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, gejala psikologis, dan aspek
terkait kesehatan setelah menyelesaikan intervensi menunjukkan perlunya
penelitian lebih lanjut tentang perspektif jangka panjang TTM dibandingkan
dengan pekerjaan biasa.
1. Apakah aktivitas tersebut dapat dilakukan di Indonesia, alasannya apa disertai
teori-teori yang mendukung
Jawaban :
Terapi okupasi menggunakan metode tema pohon (TTM) bisa diterapkan
juga di Indonesia. Karena bisa untuk pengobatan klien yang mengalami
depresi/ kecemasan dan juga tidak membutuhkan alat/ bahan yang sulit
ditemukan di Indonesia, hanya menggunakan media/ alat bantuan untuk
melatih kognitif klien. Metode tema pohon (TTM) dirancang untuk konteks
terapi okupasi yang berpusat pada klien yang mengalami depresi/ kecemasan
dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk mengatasi dan
meningkatkan kepuasan dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam intervensi TTM klien menceritakan kisah hidupnya dengan fokus
pada aktivitas sehari-hari. Di setiap sesi juga terdapat dialog refleksi antara
klien dan terapi okupasi. Setiap sesi dimulai dengan relaksasi progresif, diikuti
dengan lukisan pohon yang mewakili periode berbeda dalam hidup mereka.
Pada sesi pertama pohon mempresentasikan situasi kehidupan saat ini, situasi
kedua mempresentasikan masa kanak-kanak, dan sesi ketiga
mempresentasikan kedewasaan. Pada setiap sesi, klien juga mengidentifikasi
tugas-tugas yang terkait dengan kesulitan dan kebutuhan mereka dalam
kehidupan sehari-hari yang harus diselesaikan sebelum sesi berikutnya. Pada
sesi kelima dan terakhir berdasarkan lukisan pohon sebelumnyadan kisah
hidup, klien melukis pohon yang mewakili masa depan.
TTM sebelumnya telah dievalusia dengan fokus pada proses. Dalam
sekelompok pasien dengan depresi/ gangguan kecemasan, intervensi
menunjukkan perubahan signifikan positif dalam kehidupan sehari-hari, gejala
psikologis, dan aspek yang berhubungan dengan kesehatan. Fakta bahwa
intervensi TTM menunjukkan bahwa aliansi terapeutik dikaitkan dengan hasil
pengobatan, sejalan dengan tinjauan sistematis dan menunjukkan bahwa tidak
hanya intervensi yang dipilih yang menentukan hasil intervensi tetapi juga
hubungan terapeutik dalam proses terapi dan seberapa puas klien dengan
pengobatan yang dijalaninya.
2. Bahan/Alat/Sarana/Media yang digunakan pada aktivitas tersebut apakah
memungkinkan ditemui di Indonesia. Alasannya apa beserta teori yang
mendukung !
Jawaban : Pada terapi okupasi ini bisa dilakukan dari perawat Indonesia
kepada orang dengan gangguan psikogeriatri di Pusat layanan kesehatan
mental (RSJ ) dan unit kesehatan rawat jalan (puskesmas). Karena, terapi
okupasi ini termasuk terapi untuk pasien psikogeriatri dalam pengawasan
secara berkala. Bahan/alat/sarana cukup ditemukan diIndonesia. Karena terapi
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghadapi kehidupan sehari-
hari dan meningkatkan kepuasan dengan kehidupan sehari-hari. Sarana
prasarananya hanya membutuhkan media/alat bantuan untuk melatih kognitif
pasien.

3. Bagaimana sistem kerja aktivitas tersebut sehingga bisa memperbaiki kondisi


fisik ataupun psikologis klien psikogeriatri?
Jawaban : Sistem kerja aktivitas TTM ( The Three Theme method) / metode
tema pohon dirancang untuk konteks terapi okupasi yang berpusat pada klien,
dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk mengatasi, dan untuk
meningkatkan kepuasan dengan kehidupan sehari-hari bagi orang-orang
dengan depresi dan / atau gangguan kecemasan. TTM didasarkan pada terapi
seni dan kisah hidup, yaitu mendongeng pekerjaan dan pembuatan cerita
pekerjaan, dengan fokus pada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Ketika
pasien menceritakan kisah hidup mereka, ini juga merupakan cara untuk
merefleksikan bagaimana bertindak dan menjelaskan mengapa mereka
bertindak dengan cara tertentu dalam situasi dan konteks tertentu. Ini akan
mengarah pada kemungkinan untuk mengalami hidup dalam koherensi dan
menguasai kehidupan sehari-hari. TTM sebelumnya telah dievaluasi dengan
fokus pada proses. Dalam sekelompok pasien dengan depresi dan / atau
gangguan kecemasan, intervensi menunjukkan perubahan signifikan positif
dalam kehidupan sehari-hari, gejala psikologis, dan aspek yang berhubungan
dengan kesehatan.

You might also like