Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh:
Khoirun Nisya
208070000007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2015 M
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Nisya
Nisya
PERSEMBAHAN :
v
ABSTRACT
A) Faculty of Psychology
B) September 2014
C) Khoirun Nisya
D) Factors that Influence Consumer Buying Decisions Againt Modern
Muslim Fashion
E) xiii + 88 pagas + attachment
F) This study aims to determine the factors that influence consumer buying
decisions against modern muslim fashion by using logistic regression
approach. The hypothesis ini this study is the social variables which
reference groups and families, and psychological variables such as
motivation, perception, learning, as well as beliefs and attitudes influence
the buying decisions of modern muslim fashion.
vi
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi
B) September 2014
C) Khoirun Nisya
D) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap Keputusan
Membeli Busana Muslimah Modern
E) xiii + 88 halaman + lampiran
F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah
modern dengan menggunakan pendekatan regresi logistik. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah variabel sosial yaitu kelompok acuan/referensi dan
keluarga, dan variabel psikologis yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,
serta keyakinan dan sikap mempengaruhi keputusan membeli busana
muslimah modern.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta para sahabat, keluarga, para pengikutnya dan para
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis dibantu oleh berbagai pihak
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Abdul
Mujib, M.Ag, M.Si, beserta jajarannya yang telah memberikan banyak ilmu
3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberi berbagai ilmu dan pengetahuan. Semoga ilmu yang bermanfaat akan
vii
5. Para staf pegawai akademik, umum, keuangan, perpustakaan fakultas
6. Kedua orang tua tercinta, Ayah H. Khodri (Alm) dan Emak Hj. Asiah yang
tiada henti mengorbankan seluruh jiwa dan raganya serta setiap doa yang
dipanjatkan kepada Sang Maha Pengasih dan Penyayang setiap saat demi
angkatan 2008 terima kasih atas kebersamaan kalian disaat senang maupun
8. Kak Puti, terima kasih untuk diskusi dan ilmu yang diberikan sehingga
9. Para sahabat yang penulis sayangi, terima kasih atas dukungan dan perannya
disengaja maupun yang tidak disengaja akan menjadi bahan renungan dan
perbaikan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Peneliti berharap
Penulis
viii
DAFTAR ISI
x
2.2.3 Faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen .................................................... 34
2.3 Deskripsi Busana Muslimah .................................................. 42
2.3.1 Pengertian busana muslimah ..................................... 43
2.3.2 Kriteria busana muslimah............................................ 44
2.4 Kerangka Berpikir ................................................................. 48
2.5 Hipotesis ................................................................................. 51
xi
4.2 Uji hipotesis penelitian ............................................................ 69
4.2.1 Analisis regresi logistik variabel penelitian .... ............... 69
4.2.1.1 Uji model regresi logistik ................................. 70
4.2.1.2 Signifikansi variabel ......................................... 72
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
LAMPIRAN
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah, perumusan masalah,
Perkembangan fashion muslimah belakangan ini semakin pesat dan maju. Hal ini
terlihat dari banyaknya wanita remaja hingga dewasa yang mengenakan busana
muslimah. Setiap hari fashion yang digunakan senantiasa bervariasi sesuai dengan
mulai gaya konservatif menjadi lebih kontemporer yang berjiwa muda. Beragam
(kemenperin.go.id).
kota besar di pulau Jawa sejak tahun 1990-an, namun baru dirasakan pada tahun
1995. Sejak saat itulah, semakin banyak perempuan Indonesia yang berbusana
muslimah, bahkan busana khas ini telah menyebar ke berbagai perkantoran, hotel
Indonesia memiliki ciri khas tertentu. Kolaborasi efektif antara pemerintah dan
busana diyakini akan menghasilkan produk yang inovatif dan produktif. Desain
1
2
dalam produk industri busana muslimah. Oleh karena itu, untuk memenangkan
kompetisi pasar dalam maupun luar negeri, para pelaku usaha industri busana
(kemenperin.go.id).
sesuai dengan kaidah agama islam. Adapun kriteria busana muslimah yang sesuai
dengan syariat agama yaitu busana yang menutupi seluruh bagian tubuh, dari
ujung kepala hingga ujung kaki kecuali wajah dan telapak tangan. Sesuai dengan
firman Allah yang berbunyi “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istri kamu, anak-
keseluruh tubuhnya. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha Pengampun lagi
Maha Penyayang (QS. Al-Ahzab: 59). Seorang muslimah yang baik dianjurkan
untuk memakai busana yang tidak memperlihatkan bentuk lekukan tubuh atau
tidak ketat, tidak menerawang atau tipis, tidak menyerupai pakaian laki-laki, dan
tidak menggunakan aksesoris dan perhiasan yang mencolok karena akan menarik
Terlepas dari aturan agama dalam berbusana yang sesuai syar’i, busana
muslimah modern ini mangacu pada trend busana muslim yang sedang
berkembang pesat saat ini. Dengan adanya fenomena hijab muslim di Indonesia
muslimah yang mudah diperoleh dan terkenal dikalangan masyarakat yaitu, dari
beberapa publik figur seperti Dian Pelangi, Ria Miranda, Adya Zaskia Mecca,
Salah satu desainer yang penulis jadikan acuan busana muslimah modern
yaitu hasil kreasi busana muslim Dian Pelangi. Usianya baru menginjak 23 tahun.
Namun, Dian Pelangi sebagai salah satu desainer busana muslim yang cukup
multitalenta dan warna-warni yang menjadi ciri khasnya di atas panggung busana
kekayaan budaya Indonesia, mulai dari tie dye dengan warna-warna cerah, kain
songket, dan batik yang terkesan mewah. Tahun 2009 menjadi gerbang pembuka
positif dari pelaku fashion di negara tersebut. Setelah diwawancarai CNN pada
2010, popularitas Dian kian melejit dan menjadi salah satu desainer berpengaruh
dan diikuti di dunia mode Indonesia. Kini, Dian menjajaki sejumlah ajang fashion
Haute Arabia High Tea di London, dan sejumlah ajang fashion show di Asia dan
Timur Tengah. Desainer lulusan sekolah mode ESMOD Jakarta tersebut tidak
hanya meluncurkan busana muslim, tapi juga menerbitkan dua buku untuk
Kepiawaian Dian dalam dunia fashion memastikan jejaknya sebagai salah satu
yang tampil modis yaitu menggunakan hijab pashmina (dengan bahan sifon,
spandek, kaos, sutra, satin, ceruti dan lain-lain) dan segi empat (dengan variasi
motif seperti bunga kecil, polyester, sifon, dan lain-lain). Biasanya hijab ini
Busana yang digunakan bisa mengenakan rok, celana panjang, kardigan, rompi,
baju dan lain sebagainya dengan kreasi yang sesuai keinginan selera konsumen
dalam mengenakannya.
dan merek tertentu. Konsumen membeli produk yang sesuai kebutuhan, selera,
dan daya beli. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu dengan harga
yang lebih murah. Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari.
untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli konsumen, dimana konsumen
membeli, bagaimana dan berapa banyak yang konsumen beli, kapan konsumen
membeli oleh seorang konsumen terhadap suatu produk diawali dengan kesadaran
perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Hal ini
produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Sebelum keputusan tersebut
perilaku pembeli pada setiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap
tersebut. Pendirian orang lain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan resiko yang
yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan
kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada pihak lain. Perusahaan harus
seluruhnya pada setiap pembelian. Namun dalam pembelian yang lebih rutin,
seorang wanita yang membeli pasta gigi merek yang sudah biasa akan mengenali
muncul ketika konsumen mengahadapi situasi membeli yang komplek dan baru
(Setiadi, 2008).
mengerti berbagai pertisipan dalam proses pembelian dan pengaruh utama dalam
membeli busana muslimah modern (Fashion Hijab), namun dalam penelitian ini
peneliti merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Kotler dan Armtsrong, 2008.
membeli, yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dari keempat faktor,
penulis hanya akan mengambil dua dari empat faktor, dengan tidak memasukkan
faktor budaya dan faktor pribadi. Alasan penulis tidak memasukkan faktor budaya
7
karena dari hasil penelitian sebelumnya item yang digunakan dalam penelitian
karena kurangnya informasi yang diperoleh. Hal ini akan dijadikkan sebagai
masukan bagi penulis yang akan disampaikan pada saran praktis agar penelitian
kecil dan keluarga. Perilaku seseorang banyak dipengaruhi oleh banyak kelompok
kecil atau kelompok acuan (reference). Terdapat kelompok acuan yang menjadi
acuan individu dalam bertindak untuk membentuk sikap atau perilaku tertentu.
Kelompok dapat terdiri dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai
tujuan pribadi dan tujuan bersama. Keluarga (family) terdiri dari dua orang atau
lebih yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal
oleh empat faktor psikologis utama yaitu, motivasi, persepsi, pembelajaran serta
keyakinan dan sikap. Motivasi atau dorongan identik dengan kebutuhan pada
terhadap situasi, di mana terdapat suatu proses individu untuk memilih, mengatur,
merupakan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relative konsisten dari seseorang
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Feri Aditia Suhaji 2010 dengan
counter Java Mall”. Variabel yang digunakan yaitu kebudayaan, kelas sosial,
serta konsep diri. Metode analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda.
budaya (faktor budaya, tingkat sosial, kelompok panutan, dan keluarga) dan
gambaran diri). Alat analasis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
oleh kekuatan sosial budaya (faktor budaya, tingkat sosial, kelompok panutan, dan
satu dari dua atau lebih alternatif. Meskipun pemasar sering merujuk tentang
Semua aspek dari afeksi dan kognisi terlibat dalam pembuatan keputusan
digerakkan dari memori dan atensi serta proses komprehensip yang terlibat di
dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif perilaku. Hasil dari
pada tujuan konsumen yang dicari, dicapai dan dipuaskan. Konsumen memahami
keputusan tentang perilaku mana yang cocok untuk mencapai tujuan atau
yang baik, oleh sebab itu akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam
tersebut menjadi pilihan pertama jika terjadi pembelian dimasa yang akan datang.
Penelitian ini diangkat karena menurut penulis adanya peranan yang besar
membeli suatu barang dan jasa. Dalam hal ini, konsumen sering dijadikan objek
studi karena banya keputusan penting yang dipengaruhi oleh perilaku dan harapan
proses pertukaran (barang, jasa, dan ide), maka pemahaman terhadap perilaku
melakukan pembelian, diperlukan suatu orientasi baru bagi para pemasar, yaitu
biasa disebut dengan konsep pemasaran yang memiliki tiga unsur pokok. Pertama,
menggunakan sumber yang dimiliki secara efektif. Sehingga apa yang menjadi
yang dilayani. Ketiga, usaha yang terintegrasi merupakan usaha efektif dalam
penelitian ini menjadi sangat menarik untuk diteliti karena adanya kesenjangan
dan jasa dalam hal ini busana muslimah modern yang dihasilkan oleh para
pemasar dengan melihat faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen untuk
tetapi dalam penelitian ini penulis hanya akan mengkaji sebagian saja yaitu faktor
Agar penelitian lebih terarah dan tidak meluas, maka diperlukan suatu batasan
masalah. Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini terkait keputusan
muslimah modern.
3. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan faktor sosial (kelompok acuan dan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis
bagi beberapa pihak. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
muslimah modern.
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
penulisan.
hipotesis.
keputusan membeli, skala faktor sosial, skala faktor psikologis, dan uji
validitas.
saran praktis.
BAB 2
KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan teori keputusan membeli, teori perilaku konsumen,
Keputusan membeli sebagai suatu sikap yang merupakan kelanjutan dari proses
yang dilakukan individu ketika dihadapkan pada situasi dan alternatif tertentu
antara membeli atau tidak membeli, memilih antara merek yang satu dengan
merek yang lain atau memilih membelajakan antara barang A atau barang B
adalah penyeleksian tindakan dari dua atau lebih alternatif (Schiffman & kanuk,
2000). Dengan kata lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa
16
17
alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang
dilakukan tanpa adanya pilhan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan.
produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan
barbagai faktor, yang bersifat individual (internal) maupun yang berasal dari
individual yang dapat mempengaruhi yaitu sumber daya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian dan gaya hidup serta demogarfi
konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau dipuaskan.
18
di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku.
ingin memakai produk yang dilihatnya, menurut Kotler dan Armstrong (2008)
proses keputusan membeli akan dilalui lima tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan,
pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih,
dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli. Dengan terlebih
dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan dan disertai oleh beberapa
dari keputusan membeli adalah salah satu bentuk perilaku konsumen yang
memutuskan memilih antara membeli atau tidak membeli. Sebelum masuk pada
pilihan, apakah akan membeli atau tidak guna memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
19
Engel, Blackwell dan Miniard (2002) menjelaskan ke dalam tipe yang lebih
pembelian barang yang tahan lama seperti mobil, rumah, pakaian mahal,
konsumen merasa tidak perlu lagi untuk melakukan evaluasi lagi karena
Miniard, 2002).
pencarian informasi dan evaluasi sebelum pembelian atau dengan kata lain
Blackwell dan Miniard, 2002). Pencarian yang ekstensif dan evaluasi alternatif
dihindari karena proses pembelian diasumsikan sebagai hal yang tidak penting
bagi konsumen.
tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi,
21
dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya
1. Pengenalan masalah
dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus
dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang dan
Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong
kearah satu jenis objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu (Engel,
2. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari
informasi lebih banyak. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam
satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber informasi utama yang
pameran.
produk.
3. Evaluasi alternatif
pada pertimbangan yang sadar dan rasional (Kotler & Armstrong, 2008).
4. Keputusan membeli
harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli
bagi terealisasinya sebuah keputusan pembelian. Ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu sikap dan pendirian orang lain serta
harapan pada informasi yang diterima, bila produk produk tidak memenuhi
harapan maka konsumen akan kecewa dan bila memenuhi harapan, maka
penting, karena biaya yang dibutuhkan dalam menarik pelanggan baru akan
lebih besar dari pada biaya dalam mempertahankan pelanggan lama dengan
Alat ukur yang digunakan untuk variabel keputusan membeli dalam penelitian ini
jawaban dua alternatif, ya atau tidak. Alat ukur ini biasa disebut dengan skala
kategorik.
Skala ini disusun berdasarkan indikator yang terdapat pada definisi keputusan
ketika konsumen memilih antara membeli atau tidak membeli (Schiffman &
Kanuk, 2000).
berbagai faktor, baik yang bersifat individual (internal) maupun yang berasal dari
a. Faktor internal
1. Persepsi (perception)
dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda
dari rangsangan yang sama. Pemasar tidak ingin target pasarnya hanya melihat
menggunakan model yang atraktif, humor, atau faktor lain untuk membuat
2. Belajar (learning)
sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari
sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa
depan dalam situasi yang sama (Kotler dan Armstrong, 2008). Konsumen
25
3. Memori (memory)
Menurut Kotler dan Keller, (2010), memory merupakan hasil dari belajar. Pada
menerus dari sedikit informasi untuk terus menetap dalam memori). Long term
informasi baru yang diperoleh. Informasi dipanggil kembali dari ingatan untuk
bagaimana materi yang dipelajari dengan baik dan kecocokan antara pencarian
4. Motivasi (motivation)
suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirarki, dari yang
5. Kepribadian (personality)
kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri.
2010).
6. Emosi (emotions)
perilaku. Emosi terjadi ketika kejadian atau peristiwa di lingkungan atau proses
pembesaran pupil, meningkatnya detak jantung dan nafas, dan gula darah yang
tinggi (Hawkins, Best & Coney, 1995). Hal tersebut mempengaruhi pikiran dan
perilaku konsumen. Design pemasar dan posisi produk bisa meningkatkan dan
7. Sikap (attitudes)
Sikap adalah cara orang berpikir, merasa, dan bertingkah laku menuju
behavioral kepada atribut yang spesifik pada sebagian atau seluruh objek. Pada
umumnya, ketiga komponen ini cenderung konsistensi satu sama lain (Kotler
& Kelle,2010).
terhadap suatu objek. Ada empat tipe konsep diri yaitu diri aktual, diri sosial,
private self concept, dan diri ideal (Setiadi, 2010). Konsep diri penting untuk
Gaya hidup menunjukkan pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu
serta uang (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995). Hal ini merupakan fungsi
dari karakteristik yang melekat seseorang individu yang telah dibentuk melalui
interaksi sosial. Sebagai orang yang hidup melalui siklus hidupnya dan
oleh faktor internal, keputusan membeli juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.
b. Faktor eksternal
1. Budaya (culture)
Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Budaya
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan hal
fungsi institusi yang ada di dalam masyarakat, diantaranya keluarga dan media
2. Subbudaya (subculture)
pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan dan daerah. Subbudaya ini
terdiri dari nasionalitas, agama, ras dan wilayah geografi (Kotler dan
dramatis.
3. Demografi (demography)
Status sosial seseorang ditentukan oleh kelas sosial orang tersebut. Status sosial
dan warisan (Kotler dan Armstrong, 2008). Dikatakan bahwa orang yang
berada pada status sosial yang sama cenderung untuk saling berbagi keyakinan,
nilai dan cara bertindak. Nilai, keyakinan dan interaksi yang berkembang ini
panutan atau acuan oleh anggotanya dalam perilaku keseharian mereka. Jenis
6. Keluarga (family)
menganut nilai dan norma yang berbeda serta mempunyai pola yang unik
membeli, yang terdiri dari usia kepala rumah tangga atau keluarga, status
perkawinan, kehadiran anak dan status pekerjaan serta peran status suami istri
W.J. Stanton (1984) mengemukakan bahwa pasar adalah orang yang mempunyai
keinginan untuk puas, mempunyai uang untuk belanja dan mempunyai kemauan
faktor yang tercakup di dalamnya, yaitu pembeli yang memiliki keinginan daya
merupakan proses keputusan dan aktivitas fisik individu yang digunakan ketika
dalam Farida (2010). Perilaku konsumen adalah studi mengenai proses yang
Tjiptono (2004).
obtaining and using services including the decision process that precede and
memutuskan untuk membeli barang dan jasa harus melalui proses pengambilan
suatu produk harus melewati tahapan fisik seperti proses evaluasi, memperoleh,
individuals, group and organizations in the obtainment, use of, and consequent
with products, services and othe resources” (Geral & Melanie, 1979:6).
mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari
keputusan membeli barang dan jasa dengan melewati tahapan yang nyata.
kebutuhan dan hasrat konsumen (Kotler, 2002). Definisi lain perilaku konsumen
adalah ilmu yang mempelajari tentang unit pembelian (buying unit) dan proses
pengalaman, serta ide (Mowen dan Minor, 2002). Menurut Schiffman dan kanuk
(2000) dalam buku Prasetijo (2005), perilaku konsumen adalah proses yang
bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa
memenuhi kebutuhan.
konsumen dalam penelitian ini adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari cara
kebutuhan konsumen.
keputusan membeli.
dalam hal yang mencakup (what) apa yang mereka beli, (why) mengapa
membeli, (how much) seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering
untuk mengetahui cara individu merasa puas atau tidak terhadap produk yang
keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau
34
dipuaskan. Hal ini terkait dengan tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen
berbeda namun berhubungan satu sama lain, yaitu tahap masukan (input),
kebutuhan produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2010), perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Teori yang sama dikemukakan oleh Kotler
karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Namun dalam penelitian ini,
mengambil faktor sosial dan psikologis sebagai faktor yang akan diteliti pada
penelitian ini.
1. Faktor sosial
budaya. Tingkah laku konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial yaitu kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai
dasawarsa yang lalu oleh Hyman dan didefinisikan sebagai ”orang atau
Kelompok acuan memberikan standar (norma) dan nilai yang dapat menjadi
perbandingan atau acauan langsung (tatap muka) atau tidak langsung dalam
b. Keluarga (family)
Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal bersama. Keluarga besar
Miniard, 2002).
penting dalam masyarakat, salah satu contoh yang paling dominan adalah
yang dapat didefinisikan. Peranan ini mungkin dipegang oleh, suami, istri,
anak atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda maupun aktor
digunakan oleh keluarga dalam pembelian produk atau merek mana yang
mana yang akan dipilih. Keempat, pembeli (buyer) yaitu orang yang
adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
Penulis tidak menemukan alat ukur yang cocok dengan penelitian ini. Maka,
alat ukur yang digunakan untuk faktor sosial dalam penelitian ini dibuat
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis tidak kalah pentingnya dengan faktor sosial. Faktor yang berasal
dari dalam diri individu itu sendiri. Perilaku yang ditimbulkan konsumen ketika
a. Motivasi (motivation)
dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas
mengambangkan teori motivasi manusia. Dua teori yang paling populer yaitu
teori Sigmund Freud dan Abraham Maslow memiliki arti yang berbeda bagi
analisis konsumen.
sempurna, dan biasanya muncul kembali dalam bentuk mimpi, salah bicara,
39
adalah suatu dorongan (drive) yang berasal dari dalam individu kemudian
b. Persepsi (perception)
memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan
masuk akal mengenai dunia (Schiffman & Kanuk, 2000). Definisi yang hampir
sama dikutip dalam Kotler dan Armstrong (2008) persepsi adalah proses
mencapai suatu gambaran dunia yang berarti. Orang dapat membentuk persepsi
yang berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga proses perseptual
c. Pembelajaran (learning)
timbul dari pengalaman (Kotler & Armstrong, 2008). Ahli teori pembelajaran
(yang mungkin didapat dari membaca, diskusi, pengamatan, dan dari proses
berpikir) atau dari pengalaman yang dialami sendiri (Kotler & Armstrong,
sebagai umpan balik bagi individu dan memberikan dasar bagi perilaku yang
akan datang dalam situasi yang sama. Definisi tersebut menjelaskan bahwa
ini adalah suatu perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman
yang mungkin didapat dari membaca, diskusi, pengamatan, dan dari proses
d. Keyakinan (believ)
Keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui
e. Sikap (attitude)
konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Sikap adalah
berperilaku dengan cara yang kelihatannya tidak konsisten dengan sikap itu
Penulis tidak menemukan alat ukur yang cocok dalam penelitian ini. Maka, alat
ukur yang digunakan untuk faktor psikologis dalam penelitian ini dibuat
Sejarah busana lahir seiring dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri. Oleh
karenanya busana sudah ada sejak manusia diciptakan. Busana memilki fungsi
yang begitu banyak, yakni menutup anggota tertentu dari tubuh hingga penghias
kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi aurat tubuhmu dan
untuk perhiasan”.
laranganNya. Salah satu bentuk perintah agama Islam adalah perintah unutk
mengenakan busana yang menutup seluruh aurat yang tidak layak untuk
dinampakkan pada orang lain yang bukan muhrim. Dari situlah akhirnya muncul
Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan
pengguna gaun tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran
agamanya dalam tata cara berbusana. Busana muslimah bukan sekedar simbol
terhadap dunia, dan jalan hidup yang ditempuh. Dimana semua itu didasarkan
pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Kuasa.
terhadap busana mulimah, maka dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan
pengertian. Hal ini sangat dipengaruhi oleh cara pandang seseorang. Untuk lebih
jelas penulis akan mengutip pendapat para ahli atau ulama diantaranya.
adalah suatu pakaian yang dapat menutupi aurat yang sifatnya longgar.
Selanjutnya Al-hafiz dan Ibnu Hamzah, yang diterjemahkan oleh Shahab (1986)
pengertian pakaian yang lapang dan luas yang dapat menutupi aurat wanita,
kecuali muka dan dua telapak tangan hingga dua pergelangan tangan.
44
3. Hijab berasal dari bahasa arab, artinya tabir atau dinding penutup.
Ismail (1985)“. Busana muslimah terdiri dari dua kata yaitu busana dan muslimah.
beragama Islam”. Selanjutnya Allah SWT berfirman dalam surah Al-A’raf ayat
26, yang artinya adalah “Hai anak Adam sesungguhnya kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.
Dan pakaian taqwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian
muslimah adalah suatu busana yang dapat menutupi aurat atau suatu pakaian yang
dapat menutupi seluruh tubuh, kecuali bagian yang dibenarkan tampak dan
longgar.
sebagai berikut:
lelaki yang bukan muhrimm. Dan jangan lah ia membuka untuk lelaki
mahramnya kecuali bagian yang menurut kebiasaan yang benar dan pantas
45
(tidak termasuk suami). Salah satu cara menutup aurat selain memakai pakaian
jilbabnya). Allah SWT berfirman: artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada istri-
mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
terlihat dari luar. Jika tipis maka akan semakin memancing fitnah (godaan) dan
Umar bin Al-Khattab pernah memakai baju qubthiyah, (jenis pakaian dari
mesir yang tipis dan berwarna putih) kemudian Umar berkata,”jangan kamu
amirul muminin, telah saya pakaikan itu pada istriku dan telah aku lihat
dirumah dari arah depan maupun belakang, namun aku tidak melihatnya
sebagai pakaian yang tipis. ”maka Umar menjawab, ”sekalipun tidak tipis,
beliau. Baju itupun aku pakaikan kepada istriku. Nabi bertanya kepadaku,
46
pakaikan baju itu kepada istriku. Nabi lalu bersabda: ”perintahkan dia agar
mengenakan baju dalam dibalik quthbiyah itu, saya khawatir baju itu masih
hadits shahih yang melaknat wanita yang meyerupakan diri dengan kaum pria,
baik dalam hal pakaian maupun lainnya. Abu hurairah barkata bahwa
Rasulullah melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang
memakai pakaian pria (Abu Dawud II/182; Ibnu Majah 1/588; Ahmad 2/325;
menyerupai kaum pria begitu juga sebaliknya ini bersifat umum, meliputi
5. Busana yang dipakai wanita tidak terdapat hiasan yang dapat menarik
perhatian orang saat keluar rumah, agar tidak tergolong wanita yang suka
perhiasannya bisa dikatakan wanita pesolek (tabarruj) perlu kamu ketahui, kata
bukan mahram.
47
6. Dari segi warna tidak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian (syahwat)
lawan jenis. Tampil rapi dan menarik (bukan mengundang syahwat) tidak
Berikut di bawah ini merupakan contoh model busana muslimah modern yang
Dari gambar di atas busana yang dikenakan oleh Dian Pelangi menggambarkan
busana muslimah modern yang santun (syar’i) dan tetap terlihat modis. Dengan
pilihan warna yang cerah serta desain baju sesuai dengan kriteria remaja
Salah satu bentuk perintah agama Islam adalah perintah unutk mengenakan
busana yang menutup seluruh aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada
orang lain yang bukan muhrim. Dari situlah akhirnya muncul apa yang disebut
dengan istilah “Busana Muslim”. Busana muslimah adalah busana yang sesuai
muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana. Menurut
pakaian yang dapat menutupi aurat yang sifatnya longgar. Selanjutnya Al-hafiz
busana adalah “sebagai pakaian yang menutupi seluruh tubuh, (kecuali yang
merupakan busana yang sesuai dengan syariat agama namun tetap terlihat modies
menentukan satu pilihan dari berbagai alternatif dengan cara yang rasional. Hal ini
berbagai alternatif pilihan dan dirinya diharuskan untuk memilih salah satu dari
hal atau komponen, yaitu jadi membeli atau tidak jadi membeli.
yang dicakup menjadi dua, yaitu faktor internal (persepsi, belajar, memori,
motivasi, kepribadian, emosi, sikap, konsep diri, dan gaya diri), dan faktor
49
dan aktivitas marketing). Dari faktor di atas akan membentuk sikap pada diri
konsumen dalam penelitian ini meliputi faktor sosial (kelompok acuan dan
yaitu adanya tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
produk dan jasa, serta melakukan kegiatan mengevaluasi. Para pemasar yang
sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemasar. Oleh karena itu, para
menentukan barang dan jasa). Proses tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya
faktor apa saja yang dihadapi konsumen dalam usaha memperoleh busana
muslimah modern.
50
faktor apa saja yang paling dominan berpengaruh pada konsumen dalam
Jakarta.
Sosial (social)
So
Kelompok acuan (reference
group)
Keluarga (familiy)
Psikologis (psychological)
P
Motivasi (motivation)
Keputusan
Persepsi (perception)
Membeli
(Decision
Buying)
Pembelajaran (learning)
Demografi
Usia (age)
2.5 Hipotesis
Karena penelitian ini diuji dengan analisis statistik, maka hipotesis yang akan
Hipotesis mayor:
Terdapat pengaruh yang signifikan faktor sosial (kelompok acuan dan keluarga)
UIN Jakarta.
Hipotesis minor:
H6: Terdapat pengaruh yang signifikan keyakinan dan sikap konsumen terhadap
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai populasi dan sampel, teknik pengambilan
Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif
Tabel 3.1
Variabel penelitian
No Variabel
1. Keputusan membeli (decision buying)
2. Kelompok acuan (reference group)
3. Keluarga (family)
4. Motivasi (motivation)
5. Persepsi (perception)
6. Pembelajaran (learning)
7. Keyakinan dan sikap (believe & attitude)
8. Usia (age)
52
53
konsumen untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada,
yaitu memilih antara membeli atau tidak membeli busana muslimah modern.
busana muslimah modern yang diperoleh dari skor alat ukur kelompok acuan
(reference group).
3. Keluarga (family)
adopsi dan tinggal bersama dimana tiap anggotanya memilik peran dalam
4. Motivasi (motivation)
intensitas yang kuat untuk memperoleh kepuasan yang muncul dari perilaku
membeli busana muslimah modern yang diperoleh dari skor alat ukur
motivasi (motivation).
5. Persepsi (perception)
6. Pembelajaran (learning)
muslimah modern yang diperoleh dari skor alat ukur pembelajaran (learning).
tendensi yang relatif konsisten terhadap sebuah objek atau ide yang kemudian
diperoleh dari skor alat ukur keyakinan dan sikap (believe & attitude).
8. Usia (age)
Usia (age) adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu
skala metode Likert. Kuesioner adalah salah satu jenis alat pengumpul data berupa
sejumlah daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan atau pernyataan mengenai
suatu bidang untuk memperoleh data berupa jawaban dari para responden dalam
suatu penelitian.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model skala Likert,
dimana variabel pada faktor dijadikan sebagai tolak ukur penyusunan item-item
Tabel 3.2
Skor skala penelitian
Alternatif Jawaban Favourable Unfavourable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Skala dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu skala keputusan
membeli busana muslimah modern, skala sosial, dan skala psikologis sebagai
berikut:
Pada penelitian ini, skala keputusan membeli merupakan skala pernyataan yang
Berdasarkan teori Schiffman dan Kanuk (2006) ketika individu berada pada
Tabel 3.3
Blue print skala keputusan membeli
No Keputusan membeli Objek keputusan membeli
1. Membeli Busana muslim modern
2. Tidak membeli Busana muslim modern
Pada skala faktor sosial terdiri dari 8 pernyataan yang menguji bagaimana
yang meliputi dari kelompok acuan dan keluarga. Hal ini didasarkan pada teori
Kotler dan Armstrong (2008). Gambaran blue print pada uji coba skala faktor
Tabel 3.4
Blue print skala faktor sosial
No. Dimensi Indikator Favourable Unfavourable Total
1. Kelompok Pengaruh 2,3,4 1 4
Acuan kelompok
acuan
2. Keluarga Pengaruh 5,6,7 8 4
keluarga
Jumlah 8
Pada skala faktor psikologis terdiri dari 20 pernyataan yang menguji psikologis
ini didasarkan pada teori Kotler dan Armstrong (2008). Gambaran blue print pada
uji coba skala faktor psikologis sebagaimana terlampir dalam tabel berikut.
57
Table 3.5
Blue print skala faktor psikologis
No. Dimensi Indikator Favourable Unfavourable Total
1. Motivasi Kebutuhan 1,2,3 4 4
bertujuan untuk mengetahui apakah setiap item pada variabel valid dalam
mengukur apa yang hendak diukur. CFA digunakan dalam proses pengembangan
skala untuk memeriksa struktur laten dari suatu alat tes. Dalam konteks ini, CFA
digunakan untuk verifikasi jumlah dimensi yang mendasari instrumen (faktor) dan
gambaran yang spesifik mengenai (a) jumlah faktor, (b) variabel yang
mencerminkan suatu faktor, dan (c) faktor yang saling berkorelasi. Tahapan dalam
menggunakan data. CFA lebih tepat digunakan pada pengujian teori karena (a)
langsung menguji teori dan (b) tingkat fit pada model dapat diukur dalam berbagai
(jawaban atas item). Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor atau
matriks ini akan dibandingkan dengan matriks korelasi yang diperoleh secara
empiris dari data (disebut matriks S). Jika teori tersebut benar
dituliskan: S-∑ = 0.
menggunakan CFA. Dalam hal ini, dilakukan uji signifikansi dengan Chi-
square. Jika Chi-square yang dihasilkan tidak signifikan (nilai p>0,05), maka
59
menyatakan bahwa seluruh item mengukur hal yang sama, dapat diterima
tersebut tidak didukung oleh data (ditolak). Dengan kata lain, analisis faktor
Artinya, tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari hasil
observasi.
4. Jika teori diterima (model fit), langkah selanjutnya menguji hipotesis tentang
diukur. Uji hipotesis ini dilakukan dengan t-test. Jika nilai t signifikan, berarti
item yang bersangkutan signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur.
Dengan cara seperti ini, dapat dinilai butir item mana yang valid dan yang
sebagai berikut:
Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar
RMSEA = 0.061.
60
hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau
tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan
Tabel 3.6
Muatan faktor kelompok acuan
No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan
Item 1 0.62 0.07 8.89 √
Item 2 0.81 0.07 12.42 √
Item 3 0.80 0.07 12.30 √
Item 4 0.66 0.07 9.71 √
Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)
positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan
telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram
Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar
RMSEA = 0.149 oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi sebanyak 2 kali
satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 0.00, df = 0, P-
hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau
tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan
Tabel 3.7
Muatan faktor keluarga
No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan
Item 5 0.97 0.07 14.22 √
Item 6 0.50 0.07 7.14 √
Item 7 0.82 0.07 11.94 √
Item 8 -0.07 0.09 -0.83 X
Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya item 8 yang tidak
signifikan, yakni T-value dibawah 1.96. Sehingga item tersebut harus didrop
tersebut telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun
Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar
0.052.
hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau
62
tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan
Tabel 3.8
Muatan faktor motivasi
No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan
Item 1 0.88 0.06 15.31 √
Item 2 0.83 0.06 14.04 √
Item 3 0.95 0.05 17.55 √
Item 4 0.43 0.07 6.42 √
Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)
positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan
telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram
Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar
0.000.
hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau
tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan
Tabel 3.9
Muatan faktor persepsi
No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan
Item 5 0.89 0.06 14.04 √
Item 6 0.80 0.06 12.30 √
Item 7 0.23 0.08 3.04 √
Item 8 0.71 0.07 10.77 √
Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)
positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan
telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram
Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu
didrop atau tidak. Dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien nuatan
faktor tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien
Tabel 3.10
Muatan faktor pembelajaran
No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan
Item 9 0.84 0.07 12.72 √
Item 10 0.46 0.07 6.20 √
Item 11 0.68 0.07 9.92 √
Item 12 0.77 0.07 11.45 √
Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)
64
positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan
telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram
Penulis menguji apakah delapan item yang bersifat unidimensional, artinya benar
hanya mengukur keyakinan dan sikap. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan,
hasilnya ternyata tidak fit. Dimana nilai Chi-square = 190.82, df = 20, P-value =
dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-
hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau
tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan
Tabel 3.11
Muatan faktor keyakinan dan sikap
No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan
Item 13 0.27 0.08 3.49 √
Item 14 0.45 0.08 5.92 √
Item 15 0.61 0.07 8.37 √
Item 16 0.44 0.07 6.05 √
Item 17 0.58 0.07 8.14 √
Item 18 0.73 0.07 10.97 √
Item 19 0.67 0.07 9.28 √
Item 20 0.54 0.07 7.58 √
65
positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan
telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka data yang ada diolah
regeresi linier pada variabel dependen barupa ketegorik maka akan timbul hasil
yang tidak logis yaitu proporsi yang diprediksi dapat melebihi 1 atau kurang
dari 0 (minus). Hal ini tentu saja akan berdampak pada hasil yang tidak dapat
dan 1.
modern.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data,
kemudian mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut
mencari alat ukur berupa skala dari tiap variabel yang digunakan dalam
67
penelitian. Skala yang digunakan sesuai dengan teori yang dijadikan acuan
dalam pengukuran.
2. Adapun ketiga skala yang digunakan dalam penelitian ini, dibuat sendiri oleh
penulis berdasarkan variabel sosial dan psikologis yang dijelaskan oleh Kotler
Pengolahan menggunakan SPSS dan LISREL agar memperoleh hasil uji CFA.
Uji CFA dengan model satu faktor dan melihat nilai Chi-square yang
dihasilkan.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam bab empat ini dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.
Pembahasan tersebut meliputi dua bagian yaitu analisis deskriptif dan pengujian
hipotesis penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah 200 mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif
Tabel 4.1
Tabel klasifikasi
Subjek penelitian Jumlah Persentase
Membeli 46 23.0
Tidak membeli 154 77.0
Total 200 100.0
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 200 subjek mahasiswa
membeli busana muslimah modern dan 154 subjek (77%) menyatakan tidak
Pada tabel 4.2 digambarkan hasil deskriptif statistik dari setiap variabel
68
69
Tabel 4.2
Descriptive statistics
minimum dan maximum pada setiap variabel independen. Dilihat dari minimum
diketahui variabel keyakinan dan sikap memiliki nilai tertinggi dengan masing-
terhadap variabel dependen (uji model regresi logistik) dan melihat koefisien
(%) varians variabel dependen dalam satuan logit yang dijelaskan oleh variabel
Tabel 4.3
Nagelkerke R Square
Step -2log likelihood Cox & snell R Nagelkerke r
square square
1 156.142a .258 .390
Penulis melihat perolehan hasil dari tabel model summery pada bagian
Nagelkerke R Square untuk melihat proporsi varian dari logit membeli. Penulis
pengukuran ulang dari proporsi varian dari logit membeli yang diperoleh dari
tabel Cox & Snell R Square sehingga mendapatkan batas nilai 1.0 (Connell,
2006). Oleh karena itu nilai Nagelkerke R Square bisa ditafsirkan seperti proporsi
varian pada analisis regresi linier pada satuan logit. Bagi pembaca yang terbiasa
dengan nilai R Square pada regresi linier maka pada penelitian ini lebih baik
hingga 1.0.
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa perolehan Nagelkerke R Square sebesar
0.390 atau 39%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya proporsi varian dari logit
71
membeli yang bisa dijelaskan oleh enam variabel independen yaitu kelompok
acuan (X1), keluarga (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), pembelajaran (X5),
keyakinan dan sikap (X6), usia (X7) sebesar 39% dan sisanya yaitu 61% dijelaskan
mengetahui apakah model regresi logistik sudah sesuai dengan data yang
diperoleh maka dilakukan pengujian model fit seperti yang disarankan oleh
Tabel 4.4
Hosmer and lemeshow test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1
12.917 8 .115
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa pada penelitian ini model Chi-square
memiliki derajat kebebasan 8, nilai 12.917, dan signifikansi 0.115 (>0.05) ini
regresi logostik sesuai data. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa hipotetsis
nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel
keyakinan dan sikap serta usia terhadap keputusan membeli busana muslimah
modern.
independen. Jika sig <0.05, maka koefisien tersebut signifikan yang berarti bahwa
keputusan membeli. Adapun koefisien regresi yang dihasilkan seperti pada tabel
4.5 berikut.
Tabel 4.5
Koefisien regresi
probability. Logit atau log odds adalah log dari ratio dua probability. Odds adalah
ratio dari dua probability. Odds ratio yaitu ratio dua odds dan persen perubahan
odds ratio adalah nilai persen perubahan pada odds ratio. Probability adalah
73
peluang terjadinya perilaku dimana dalam penelitian ini adalah peluang terjadinya
keputusan membeli.
tidak terhingga). Berdasarkan nilai pada tabel 4.6, persamaan regresi dalam satuan
Ln( )= -13.838 + 0.051 kel_acuan + 0.003 keluarga + 0.049 motivasi – 0.021 persepsi +
sedangkan yang lainnya tidak, hal ini menunjukkan bahwa dari enam hipotesis
dengan sig. 0.112 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
muslimah modern.
2. Variabel keluarga. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.003 dengan sig.
3. Variabel motivasi. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.049 dengan sig.
4. Variabel persepsi. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.021 dengan sig.
0.445 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi konsumen
sig. 0.100 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pembelajaran
6. Variabel keyakinan dan sikap. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.099
dengan sig. 0.001 (sig<0.05) artinya ada pengaruh signifikan keyakinan dan
semakin tinggi keyakinan dan sikap maka semakin tinggi logit keputusan
membeli dan setiap kenaikan satu unit pada variabel keyakinan dan sikap
7. Variabel usia. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.174 dengan sig. 0.309
(sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan usia konsumen terhadap
Pada regresi logistik, penulis menjelaskan bentuk odds, odds ratio dan
persen perubahan odds ratio. Pertama, nilai odds dapat dijelaskan sebagai berikut:
kelompok acuan (39), keluarga (47), motivasi (49), persepsi (52), pembelajaran
(56), keyakinan dan sikap (51), usia (20). Nilai odds pada individu dengan kriteria
tersebut adalah:
Odds = Exp ((-13.838) + 0.051 (39) + 0.003 (47) + 0.049 (49) – 0.021 (52) + 0.053 (56) +
pada individu tersebut 2.99 kali lebih besar daripada peluang tidak membeli.
Nilai odds memiliki rentang nilai dimulai dari 0 (nol) sampai dengan +∞
(positif tidak terhingga). Sehingga dari hasil perhitungan odds dapat diperoleh
nilai yang besar dengan nilai ratusan bahkan ribuan. Sebagai ilustrasi, misalkan
diketahuan individu dengan nilai kelompok acuan (42), keluarga (35), motivasi
(45), persepsi (9), pembelajaran (54), keyakinan dan sikap (50), usia (21) maka
Odds = Exp ((-13.838) + 0.051 (42) + 0.003 (35) + 0.049 (45) – 0.021 (9) + 0.053 (54) +
pada individu tersebut 6.62 kali lebih besar daripada peluang tidak membeli.
Interpretasi dengan angka yang besar pada odds dapat terjadi, oleh karena itu agar
probability yang memiliki nilai rentang antara 0 dan 1 atau dalam bentuk persen
perubahan odds ratio. Pada tabel 4.5, menghasilkan data odds ratio untuk masing-
besarnya satu unit kenaikan variabel independen menyebabkan naik atau turun
odds keputusan membeli. Analisis ini dapat dilihat pada nilai Exp(B) kolom ke 7
pada tabel 4.5 atau dapat diselesaikan dengan persamaan (Osborn, 2008):
Dari nilai odds ratio, penulis dapat mengubah nilai odds ratio menjadi
persen perubahan odds ratio. Persamaan untuk persen perubahan odds ratio dapat
Misalnya, jika diketahui nilai kelompok acuan individu adalah (39), maka
odds ratio (OR) pada setiap kensaikan satu unit kelompok acuan adalah:
OR = = 0.99 (7)
varibel lain dianggap konstan, maka odds keputusan membeli turun sebesar 0.99
Penjelasan odds ratio dan persen perubahan odds ratio pada masing-
kenaikan satu unit pada variabel kelompok acuan dan variabel lain dianggap
konstan, maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.052 kali atau sebesar
5.2%.
2. Variabel keluarga. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.003 artinya setiap kenaikan satu
unit pada variabel keluarga dan variabel lain dianggap konstan, maka odds
3. Variabel motivasi. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.050 artinya setiap kenaikan satu
unit pada variabel motivasi dan variabel lain dianggap konstan, maka odds
4. Variabel persepsi. Diperoleh nilai Exp(B)= 0.980 artinya setiap kenaikan satu
unit pada variabel persepsi dan variabel lain dianggap konstan, maka odds
kenaikan satu unit pada variabel pembelajaran dan variabel lain dianggap
konstan, maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.055 kali atau sebesar
5.5%.
78
6. Variabel keyakinan dan sikap. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.105. artinya setiap
kenaikan satu unit pada variabel keyakinan dan sikap serta variabel lain
dianggap konstan, maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.105 kali atau
sebesar 10.5%.
7. Variabel usia. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.190. artinya setiap kenaikan satu
unit pada variabel keyakinan dan sikap serta variabel lain dianggap konstan,
maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.190 kali atau sebesar 19%.
maka nilai logit yang telah ditransformasikan kedalam nilai odds, kemudian
Probability = (8)
(39), keluarga (47), motivasi (49), persepsi (52), pembelajaran (56), keyakinan
(39), keluarga (47), motivasi (49), persepsi (52), pembelajaran (56), keyakinan
dan sikap (51), usia (20) memiliki predicted probability untuk membeli sebesar
75%
79
Probability atau peluang memiliki nilai antara 0 dan 1 atau dalam bentuk
persen anatara 0 dan 100 sehingga memiliki makna yang lebih mudah dipahami
nilai kelompok acuan (42), keluarga (35), motivasi (45), persepsi (9),
pembelajaran (54), keyakinan dan sikap (50), usia (21) maka didapat hasil:
kelompok acuan (42), keluarga (35), motivasi (45), persepsi (9), pembelajaran
(54), keyakinan dan sikap (50), usia (21) memiliki predicted probability untuk
yang bisa lebih besar dan lebih kecil dari nilai 8.6%. Oleh karena itu dalam
analisis regresi logistik dapat pula diketahui nilai rentangan probability yang
Langkah terakhir adalah melihat berapa besar proporsi varian dari logit
kelompok acuan (X1), keluarga (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), pembelajaran
(X5), keyakinan dan sikap (X6), usia (X7) dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:
80
Tabel 4.6
Proporsi varians untuk masing-masing variabel independen
No Variabel independen Nagelkerke R Square Pertambahan
Nagelkerke R Square
1. Kelompok acuan 0.248 0.248
2. Keluarga 0.282 0.034
3. Motivasi 0.301 0.019
4. Perserpsi 0.301 0
5. Pembelajaran 0.306 0.005
6. Keyakinan & sikap 0.384 0.078
7. Usia 0.390 0.006
Jumlah 0.390
Nilai Nagelkerke R Square yang dihasilkan pada tabel 4.7, dapat ditafsirkan
seperti nilai R Square pada regresi linier karena Nagelkerke R Square dinyatakan
dalam satuan logit. Namun pada penelitian umumnya, jarang dijelaskan proporsi
varian pada masing-masing variabel independen seperti yang peneliti lakukan. Dari
keputusan membeli.
keputusan membeli.
keputusan membeli.
keputusan membeli.
81
keputusan membeli.
terbesar hingga yang terkecil, kelompok acuan dengan nilai Nagelkerke R Square
sebesar 0.248, keyakinan dan sikap dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar
0.078, keluarga dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.034, motivasi dengan
nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.019, usia dengan nilai Nagelkerke R Square
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil
dari penelitian ini adalah: “terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor sosial
5.2 Diskusi
Perkembangan fashion muslimah mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal ini
aurat. Peran dari para tokoh agama, ustadz/ustadzah yang mensyiarkan kewajiban
menutup aurat dari mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi juga
perkembangan busana muslimah. Hal ini menjadi peluang yang baik bagi para
muslimah. Mulai dari designer papan atas hingga pedagang di pasar tradisional
82
83
modern.
24.8% dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.052 dengan sig. 0.107 (sig>0.05),
modern dengan keriteria tidak signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi pengaruh
(norma) dan nilai yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana
seseorang berpikir atau berperilaku (Engel, Blackwell, dan Miniard, 2002). Hal ini
nilai koefisien regresi sebesar 0.010 dengan sig. 0.737 (sig>0.05), yang berarti
dengan keriteria tidak signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi peran keluarga
modern. Dalan penelitian ini adanya interaksi dalam keluarga ketika melakukan
konsumen yang paling penting dalam masyarakat, salah satu contoh yang paling
2010).
dengan kriteria tidak signifikan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Firda Amalia (2010), yang meneliti tentang “Analisis
penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari sosial
nilai koefisien regresi sebesar 0.042 dengan sig. 0.135 (sig>0.05), yang berarti
85
busana muslimah modern tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi
modern. Dalam penelitian ini adanya dorongan (drive) yang berasal dari dalam
nilai koefisien regresi sebesar -0.021 dengan sig. 0.430 (sig>0.05), yang berarti
busana muslimah modern tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi persepsi
maka semakin rendah logit keputusan membeli busana muslimah modern. Dalam
penelitian ini persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan individu
untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti
dan masuk akal mengenai dunia (Schiffman dan Kanuk, 2008). Adanya proses
yang dilakukan seseorang akan membentuk suatu perilaku yang diambil dalam
keputusan membeli.
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.054 dengan sig. 0.097 (sig>0.05), yang
membeli busana muslimah modern tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman (Kotler dan Armstrong, 2008).
86
Adanya proses bagi konsumen untuk terus menerus berkembang dan berubah
karena adanya pengetahuan yang baru diperoleh atau dari pengalaman yang
pengaruh sebesar 0.5%, dengan keriteria tidak signifikan. Namun ada satu
dimensi yang memiliki kriteria yang signifikan terhadap keputusan membeli yaitu
7.8% dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.101 dengan sig. 0.001 (sig<0.05).
keyakinan dan sikap seseorang, maka semakin tinggi keputusan membeli busana
muslimah modern. Dengan adanya keyakinan dan sikap yang positif dari dalam
diri konsumen, akan membentuk perilaku dalam hal keputusan membeli busana
muslimah modern. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Feri Aditia Suhaji (2010) dengan penelitian “faktor-faktor yang
membeli busanan muslimah modern secara positif. Sama halnya penelitian yang
87
dilakukan oleh Yohanes Suhari (2008) yang mengatakan bahwa sikap dan
Dari beberapa teori dan penelitian yang ada dijelaskan bahwa Sikap
merupakan suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka,
perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai objek atau ide.
berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Sikap dan
keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui
5.3 Saran
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu
penulis membagi saran menjadi dua, yaitu saran teoritis dan saran praktis. Saran
tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi peneliti lain yang akan meneliti
variabel keyakinan dan sikap. Untuk nilai proporsi varian sumbangan efektif
marketing strategic (Engel & Balwel, 2008), promotion mix (Kotler &
profesi dan lain sebagainya. Faktor pribadi (Kotler & Armstrong, 2007)
2. Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu mahasiswa berjumlah 200
orang. Dengan bertambahnya variabel lain yang akan diteliti, maka jumlah
item pun akan bertambah. Jumlah sampel harus ditambah dan disesuaikan
Secara tema, ranah penelitian ini memiliki cakupan yang luas, maka untuk
agar hasil yang didapat lebih spesifek, misalnya fashion hijab muslimah
merek A atau B.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keyakinan dan sikap (believe &
membeli busana muslimah moden. Saran yang dapat disampaikan adalah bagi
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini produsen
terjangkau dan bagian marketing harus tepat sasaran. Produsen harus selalu
sikap dan keyakinan positif agar tertarik untuk melakukan pembelian busana
muslimah modern.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Firda. (2011). Analisa pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis
terhadap keputusan pembelian minuman penambah tenaga cair merek M-150
di Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Amiruddin. (2011). Kriteria busana muslimah. Jakarta: Mizan
Amstrong, G. & Kotler, P.(2008). Prinsip-prinsip pemasaran. Cetakan Pertama.
Jakarta: Erlangga.
Angipora, Marius P. (2002). Dasar-dasar pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Azizah, Nora. (2014). Indonesia berpeluang besar jadi tren fesyen muslim dunia.
Diunduh tanggal 9 Juli 2014. http://www.republika.co.id
Bukti A. Tarigan. (2007). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam pemilihan produk. Jurnal. Media Unika Vol. 2, No. 20.
Tahun 2007.
David W. Hosmer, Jr., Stanley Lemeshow. (2004). Applied logistic regression.
California: Sage Publication, Inc.
Dian. (2013). Busana muslimah. Diunduh tanggal 28 November 2014.
http://diianchibi.wordpress.com
Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W. (2002). Perilaku konsumen. Edisi
Keenam, Binapura Aksara, Jakarta.
Delia, Fratu. (2011). Factors of influence and change in the tourism consumer
behaviour. Bulletin of the Transilvania University of Bravos.Vol. 4, (53). No.
1. Tahun 2011.
Hartono. (2012). Kemenperin gelar pameran produk busana muslim. Diunduh
tanggal 8 Maret 2014. http://www.kemenperin.go.id
Kotrler, P. (2008). Manajemen pemasaran. Edisi kedua belas, Jilid 2.Jakarta : PT.
Indeks.
Kotler, P., & Armstrong, G. (1997). Dasar-dasar pemasaran, Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, P., & Keller, K. (2010). Manajemen pemasaran. Jakarta: Indeks
90
Mangkunegara, A,P,. (2005). Perilaku konsumen. Bandung: PT Eresco Bandung.
Menard, S. (2002). Applied logistic regression analysis (2nd ed). California: Sage
Publication, Inc.
Mowen, C. J. & Minor, M. (2002). Perilaku konsumen, Edisi kelima (terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
Mowen, C.J. & Mimor M., (2002). Perilaku konsumen. Edisi Kelima (terjemahan).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mowen, J. C., & Minor, M., (2002), Consumer behaviour. Fifth Edition, Printice
Hall, Upper Saddle Rive, New Jersey.
Osborn, J. (2008). Best practices in quantitative methods: 24 Binary logistic
regression. California: Sage Publication, Inc.
Pampel, F.C. (2000). Logistic regression: A primer. SAGE University papers series
on quantitative applications in the social science, 07-132. Thousand Oaks, CA:
Sage.
Prasetijo & Ihalauw, J. (2005). Perilaku konsumen. Yogyakarta. ANDI
Setiadi, Nugroho J. (2008). Perilaku konsumen: perspektif kontemporer pada motif,
tujuan, dan keinginan konsumen. Edisi Revisi, Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana.
Schiffman, Leon G. & Kanuk, L.L. (2008). Consumer behavior. Seventh Edition.
London : Prentice-Hall International (UK) Limited.
Schiffman, Leon G. & Kanuk, L.L. (2006). Consumer behavior. Eighth Edition. New
Jersey : Pearson Education, Inc., Upper Saddle River.
Suhaji, Feri Aditia. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
baju “MINT” di counter Java Mall Semarang. Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Manggala.
Supranto & Limakrisna. (2011). Perilaku konsumen dan strategi pemasaran. Jakarta:
MitraWacana Media.
Umar, J., Ph.D. (2012). Bahan ajar psikometri. Tidak dipublikasikan, UIN Jakarta.
Yulianti, F. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli
produk pada perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin. Skripsi: Universitas
Islam Kalimantan
91
Dengan hormat,
Hormat saya,
Khoirun Nisya
92
DATA RESPONDEN
Nama/Inisial :
Usia : tahun
Semester :
PETUNJUK PENGISIAN
CONTOH PENGISIAN
Jika pernyataan di bawah ini menurut anda sesuai dengan diri anda,
maka beri tanda silang (X) pada kolom Setuju.
Sangat
Pernyataan Tidak Sangat
No Tidak Setuju
Setuju Setuju
Setuju
1 Saya menyukai warna merah X
Artinya: Anda setuju dengan pernyataan “saya menyukai warna merah”
93
Skala I
No Pernyataan Ya Tidak
Skala II
Sangat
Pernyataan Tidak Sangat
No Tidak Setuju
Setuju Setuju
Setuju
1. Saya kurang terpengaruh dengan trend busana
muslimah modern yang dikenakan selebritis.
2. Banyaknya mahasiswa yang mengenakan busana
muslimah modern menginspirasi saya untuk
mengenakan hal yang sama.
3. Adanya komunitas fashion muslim banyak
menginspirasi saya memilih model busana muslimah
modern.
4. Sering berkumpul dengan komunitas fashion muslim
menambah pengetahuan saya tentangtrend busana
muslimah modern.
5. Keluarga mendukung saya mengenakan busana
muslimah modern.
6. Saya memperoleh informasi tentang busana
muslimah modern dari anggota keluarga.
7. Keluarga memberikan respon positif terhadap
busana muslimah modern yang saya kenakan.
8. Menurut saya, dukungan keluarga kurang
memadai terhadap jenis busana muslimah
modern yang saya kenakan.
94
Skala III
Sangat
Pernyataan Tidak Sangat
No Tidak Setuju
Setuju Setuju
Setuju
1. Saya terdorong untuk mengenakan busana
muslimah modern karena kebutuhan saya akan
fashion.
2. Beragamnya busana muslimah modern saat ini,
mendorong saya untuk mengenakan busana
muslimah modern secara bervariasi.
3. Kuatnya minat saya akan kebutuhan fashion
membuat saya untuk mengenakan busana
muslimah modern.
4. Rendahnya minat saya akan kebutuhan fashion
membuat saya kurang tertarik untuk
mengenakan busana muslimah modern.
5. Menurut saya mengenakan busana muslimah
modern merupakan hal yang positif.
6. Menurut saya, busana muslimah modern
merupakan busana syar’i namun tetap terlihat
modis (fashionable)
7. Menurut saya, busana muslimah modern kurang
sesuai dengan ajaran syariat Islam.
8. Menurut saya, mengenakan busana muslimah
modern dapat membuat pemakainya terlihat
lebih anggun.
9. Pengalaman spiritual membuat saya
mengenakan busana muslimah modern
10. Mengenakan busana muslimah modern
memberikan pembelajaran yang positif bagi
pemakainya.
95
11. Religiusitas saya semakin meningkat setelah
mengenakan busana muslimah modern.
12. Dengan mengenakan busana muslimah modern
memberikan perubahan perilaku yang positif
bagi saya.
13. Busana muslimah modern yang saya kenakan,
membuat saya lebih percaya diri.
14. Saya kurang percaya diri mengenakan busana
muslimah modern.
15. Saya yakin untuk mengenakan busana
muslimah modern.
16. Mengenakan busana muslimah modern
menambah keyakinan saya untuk konsisten
dalam berbusana muslimah.
17. Saya merasa keberatan jika ada teman yang
mengomentari gaya busana muslimah modern
yang saya kenakan.
18. Saya suka menciptakan kreasi baru dalam
berbusana muslimah modern.
19. Saya suka melihat teman yang mengenakan
busana muslimah modern.
20. Saya kurang nyaman jika ada teman yang
mengikuti gaya berbusana muslimah modern
yang saya kenakan.
96
Your trial period for SPSS for Windows will expire in 14 days.
GET
FILE='G:\scoring\IV2.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
GET
FILE='G:\scoring\RELLOG.sav'.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
DATASET CLOSE DataSet3.
DATASET ACTIVATE DataSet2.
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet4 WINDOW=FRONT.
GET
FILE='G:\scoring\RELLOG.sav'.
DATASET NAME DataSet5 WINDOW=FRONT.
LOGISTIC REGRESSION VARIABLES KEP_BELI
/METHOD=ENTER KEL_ACUAN KELUARGA MOTIVASI PERSEPSI BELAJAR YSIKAP
/PRINT=GOODFIT
Logistic Regression
[DataSet5]
Missing Cases 0 .0
Unselected Cases 0 .0
Dependent Variable
Encoding
Original
Value Internal Value
0 0
1 1
97
a,b
Classification Table
Predicted
KEP_BELI
Percentage
Observed 0 1 Correct
Step 0 KEP_BELI 0 0 46 .0
1 0 154 100.0
Score df Sig.
Chi-square df Sig.
98
Model Summary
1 12.3917 8 .115
2 10 9.705 10 10.295 20
3 3 6.290 17 13.710 20
4 4 4.379 16 15.621 20
5 2 3.165 18 16.835 20
6 3 2.347 17 17.653 20
7 5 1.652 15 18.384 20
8 2 1.319 18 18.681 20
9 0 .996 20 19.004 20
10 0 .35 20 19.642 20
a
Classification Table
Predicted
KEP_BELI
Percentage
Observed 0 1 Correct
1 7 147 95.5
99
a
Classification Table
Predicted
KEP_BELI
Percentage
Observed 0 1 Correct
1 7 147 95.5
Descriptive Statistics
100
Matriks Korelasi kelompok acuan
ITEM 1 2 3 4
1 1
2 1
3 1
4 1
FR LX 1 1-LX 4 1
Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item kelompok acuan, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.
ITEM 1 2 3 4
1 1
2 1
3 1
4 1
FR TD 4 2 TD 4 1
Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item keluarga, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.
ITEM 1 2 3 4
1 1
2 1
3 1
4 1
FR LX 1 1-LX 4 1
Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item motivasi, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.
ITEM 1 2 3 4
1 1
2 1
3 1
4 1
FR LX 1 1-LX 4 1
Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item persepsi, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.
101
Matriks Korelasi pembelajaran
ITEM 1 2 3 4
1 1
2 1
3 1
4 1
FR LX 1 1-LX 4 1
Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item pembelajaran, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.
ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
FR TD 3 2 TD 4 1 TD 7 3 TD 6 2 TD 5 4 TD 2 1
102
103
104
105
UJI VALIDITAS KONSTRUK SOSIAL DIMENSI KELOMPOK ACUAN
DA NI=8 NO=200 MA=PM
LA
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
PM SY FI= sosial.cor
SE
1 2 3 4/
MO NX=4 NK=1 LX=FR
LK
KELACU
FR LX 1 1-LX 4 1
PD
OU SS TV MI
107