You are on page 1of 135

ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS

DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

(Studi Pada Pengguna Motor Yamaha Mio Di Daerah Ciledug – Tangerang)

Oleh:
TOPIK HIDAYAT
(204081002240)

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
1. Nama : Topik Hidayat
2. Tempat /Tanggal Lahir : Tangerang, 20 April 1985
3. Alamat : Jl.Kh.Yusuf Rt 01/Rw 09 No.30,
Paninggilan, Ciledug, Tangerang
4. Nama Orang Tua
(Bapak) : Matam (Alm)
(Ibu) : Maswanih
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia

B. DATA PENDIDIKAN
1. SDN 01 TANGERANG 1992 - 1998

2. MTs Manbaul Khoir Kreo 1998 - 2001

3. SMU Budi Mulia 2001 - 2003

4. UIN Syarief Hidayatullah 2004 - sekarang

v
ANALYSIS OF EFFECT OF ATTRACTION, CREDIBILITY,
AND EXPERTISE CELEBRITYENDORSERS DECISION ON
BUYING YAMAHA MIO MOTORCYCLE
(Studies on Yamaha motorcycle users in the area ciledug-jakarta)

Topik Hidayat
Jakarta State Islamic University, Faculty of Economics and Business

ABSTRACT

This study has the objective to analyze Was Fascination, Credibility, and
Expertise Celebrity endorsers simultaneously have a significant influence on
purchase decisions, To Analyze Is Attractiveness, Credibility, and Expertise
partially Celebrity endorsers have a significant influence on purchase decisions,
to analyze which independent variable is the dominant influence on purchasing
decisions. This study uses multiple linear regression analysis. The data used in
this study using primary data obtained from the answers of the respondents who
had used the Yamaha mio given a few questions. Selection of the sample in this
study were all users of Yamaha Mio. The results of this study indicate that there is
a simultaneous influence on the variables attractiveness, credibility and expertise
to the Decision to Purchase. The results of this study also shows the variables
attractiveness, credibility and expertise have a significant effect partially to the
Decision to Purchase. In effect there is a test of determination of 57.2% that
influence purchase decisions are explained by the variables attractiveness,
credibility and expertise, while the remaining 42.8% influenced by other variables
and not included in this regression analysis.

Keywords: Attractiveness, Credibility and Expertise, Buying Decision

vi
ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS, DAN
KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
(Studi pada pengguna motor Yamaha di daerah ciledug- tangerang)

Topik Hidayat
Universitas Islam Negeri Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan Untuk menganalisis Daya Tarik, Kredibilitas, Dan
Keahlian Celebrity Endorser secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian, untuk menganalisis Daya Tarik,
Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, untuk menganalisis
variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari
jawaban dari responden yang pernah menggunakan Yamaha mio yang diberikan
beberapa pertanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua
pengguna Yamaha Mio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh secara simultan pada variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian
terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel
daya tarik, Kredibilitas dan keahlian berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Keputusan Pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar
57,2% yang mempengaruhi Keputusan Pembelian yang dijelaskan oleh variabel
daya tarik, Kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh
variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.

Kata kunci: Daya Tarik, Kredibilitas Dan Keahlian, Keputusan Pembelian

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan ilmu, pertolongan, petunjuk serta rizki-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Daya

Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi pada pengguna motor Yamaha di

daerah ciledug- tangerang)”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah

pada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta para pengikutnya

hingga akhir zaman, yang senantiasa berusaha untuk dapat meneladani

Sunnahnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari akan masih banyaknya

kekurangan yang disebabkan oleh sangat terbatasnya pengetahuan yang dimiliki

penulis, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis membuka diri atas

segala tegur sapa dan kritik yang konstruktif yang dapat menyempurnakan skripsi

ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

yang terhormat:

viii
1. Kedua orang tua saya H.Matam (Alm) dan Hj.Maswanih yang telah sabar

dalam mendidik dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang hingga

saat ini.

2. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Jakarta

3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima

kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini. Semoga Allah SWT

selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku pembantu Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan

terima kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini. Semoga Allah

SWT selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.

5. Pembimbing Skripsi saya, Bapak Indo Yama Nasaruddin, SE. MAB. dan

Bapak Suhendra, S.Ag. MM yang telah banyak sekali membantu dalam

memberikan arahan serta bimbingan terhadap penyusunan skripsi ini.

6. Bapak M. Arif Muhfraini, Lc, M.Si yang telah memberikan arahan dan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Skrispi ini.

7. Para Bapak dan Ibu Dosen dan segenap civitas akademika Fakultas Ekonomi

Universitas Syarif Hidayatullah yang telah banyak berjasa pada penulis.

8. Kakak - kakak dan adikku (Fitri Amelia ,Lutfi Rahman, Aan Andianih , Urip

JK, Nur Amini, Ika Aulia W,Uga Komara, dan Vita Utami ) yang tak henti –

hentinya memberi dukungan kepada saya.

ix
9. My Inspiration “Siti Umayah“ yang sangat sabar menunggu dan mendukungku

dari musim duren sampai musim rambutan trimakasih tercintaku.

10. Para sahabat seperjuangan ku Mar - X (Mr.Hery “ The prof ”, Azman “owner

warnet”, Sidqi ghozali “The graha boy”, Eka Syaputra “The Next playboy“,

Arief. M “The Potret“, Saiful Alam “Pak ustadz “, Bambang. JS & Amran. S”

“the Brother”, A.Saikin “Bandar Kontrakan”, Rizal “The Bos“). Dan semua

kawan – kawanku yang tidak dapat saya sebutkan satu - persatu dengan tidak

mengurangi rasa trima kasihku atas dukungan dan doa yang kalian berikan

selama ini.

11. Perpustakaan Universitas Syarif Hidayatullah, yang telah membantu

memberikan pinjaman buku-buku referensi yang diperlukan.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan

dan juga dapat menjadi amal jariah bagi penulis yang pahalanya insya Allah dapat

dinikmati oleh penulis dikala menghadapi-Nya. Amin.

Jakarta, Desember 2011

Penulis

(Topik Hidayat)

x
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... i


Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................ ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iii
Lembar Keaslian Karya Ilmiah ................................................................... iv
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. v
Abstact ............................................................................................................ vi
Abstrak ........................................................................................................... vii
Kata Pengantar ............................................................................................. viii
Daftar Isi ........................................................................................................ xi
Daftar Tabel ................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .............................................................................................. xvii
Daftar Lampiran ........................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11


A. Pengertian Pemasaran ................................................................ 11
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .......................................... 12
C. Komunikasi Pemasaran............................................................... 14
D. Pengertian Periklanan ................................................................. 15
E. Celebrity Endorser ...................................................................... 18
F. Prilaku Konsumen ...................................................................... 24
G. Keputusan Pembelian ................................................................ 31
H. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan
Pembelian ................................................................................... 33

xi
I. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan
Pembelian ................................................................................... 34
J. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan
Pembelian ................................................................................... 36
K. Penelitian Terdahulu .................................................................. 37
L. Kerangka Pemikiran .................................................................. 38
M. Hipotesis Penelitian ................................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 41


A. Ruang Lingkup Dan Lokasi Penelitian ...................................... 41
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 41
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 42
1. Data Primer ........................................................................... 42
2. Data Skunder ......................................................................... 42
D. Metode Analisis ......................................................................... 43
1. Uji Validitas Dan Realibilitas ............................................... 43
2. Uji Normalitas Data .............................................................. 44
3. Uji heteroskedastisitas ........................................................... 45
4. Uji Multikolinieritas .............................................................. 46
5. Analisis Regresi Berganda .................................................... 46
6. Pengujian Hipotesis ............................................................... 49
E. Operasional Variabel .................................................................. 51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 56


A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .............................. 56
B. Karakteristik Responden ............................................................ 60
C. Hasil Dan Pembahasan .............................................................. 62
1. Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 62
2. Penemuan dan Pembahasan .................................................. 64
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 79
a. Uji Normalitas Data .......................................................... 79
b. Uji Korelasi ...................................................................... 80

xii
c. Uji Multikolieritas ............................................................ 82
d. Uji Heterokedastisitas ....................................................... 83
4. Uji Signifikansi ..................................................................... 84
a. Uji Signifikansi Secara Simultan ..................................... 84
b. Uji Anova (Uji F) .............................................................. 85
c. Uji t / Uji Signifikansi Parsial .......................................... 86
5. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 88
D. Interpretsi ................................................................................... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 93


A. Kesimpulan ................................................................................ 93
B. Implikasi .................................................................................... 93
C. Saran .......................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 95


LAMPIRAN ................................................................................................... 97

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Skala Linkert ................................................................................ 47


3.2 Tabel Operasional Variabel .......................................................... 54
4.1 Data Responden ............................................................................ 60
4.2 Hasil try out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas
Dan Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian ............................ 63
4.3 Saya sangat menyukai fisik dari celebrity endorser pada iklan
Motor Yamaha Mio ...................................................................... 65
4.4 Saya sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity endorser
pada iklan Motor Yamaha Mio .................................................... 65
4.5 Saya memiliki kesamaan hobi dengan celebrity endorser
pada iklan motor Yamaha Mio ..................................................... 66
4.6 Saya memiliki kesamaan kepribadian dengan celebrity endorser
pada iklan motor Yamaha Mio ..................................................... 66
4.7 Saya memiliki kesamaan karakter dengan celebrity endorser
pada iklan motor Yamaha Mio ..................................................... 67
4.8 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor
Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik di masyarakat ....... 67
4.9 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan motor Yamaha
Mio memiliki interaksi yang baik terhadap konsumen dalam
menyampaikan iklan ................................................................... 68
4.10 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang
Kelebihan produk Motor Yamaha Mio ........................................ 68
4.11 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan tentang
manfaat produk Motor Yamaha Mio ............................................ 69

xiv
4.12 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen untuk membeli
produk Motor Yamaha Mio ......................................................... 69
4.13 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
kemampuan menyakinkan konsumen untuk membeli produk
Motor Yamaha Mio ...................................................................... 70
4.14 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
kemampuan komunikasi yang baik dengan konsumen ................ 71
4.15 Celebrity endorser memiliki kecocokan dengan merek atau
produk Motor Yamaha Mio, sehingga memiliki nilai yang positif
untuk merek yang diiklankan ....................................................... 71
4.16 Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio memiliki
keahlian untuk menyampaikan pesan kepada konsumennya ....... 72
4.17 Penggunaan bahasa yang baik dalam menyampaikan pesan
dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha
Mio ............................................................................................... 72
4.18 Celebrity endorser memiliki pengalaman dalam menggunakan
produk atau merek Motor Yamaha Mio ....................................... 73
4.19 Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait dengan
produk atau merek Motor Yamaha Mio ....................................... 73
4.20 Celebrity endorser memiliki keterampilan yang berhubungan
dengan topik iklan Motor Yamaha Mio ....................................... 74
4.21 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha
Mio, saya lebih memprioritaskan untuk membeli Motor
Yamaha Mio ................................................................................. 74
4.22 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya yakin dalam membeli Motor Yamaha Mio ... 75
4.23 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi
dari kerabat/Teman ....................................................................... 75
4.24 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat informasi
dari media ..................................................................................... 76

xv
4.25 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha
Mio, saya memiliki pertimbangan manfaat untuk membeli
Motor Yamaha Mio ...................................................................... 76
4.26 Sebelum menentukan motor yang akan dibeli, saya melakukan
penilaian dan seleksi terhadap berbagai merek motor matic
lainya ............................................................................................ 77
4.27 Saya membeli Motor Yamaha Mio karena ingin mencoba kualitas
dari motor tersebut ....................................................................... 78
4.28 Saya akan terus menggunakan Motor Yamaha Mio .................... 78
4.29 Saya merekomendasikan / menganjurkan kepada orang lain
untuk menggunakan Motor Yamaha Mio .................................... 79
4.30 Uji Korelasi .................................................................................. 81
4.31 Interpretasi Koefisien Korelasi ..................................................... 81
4.32 Pengujian Hubungan Antar Variabel ........................................... 82
4.33 Uji Multikolinieritas ..................................................................... 82
4.34 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................................... 84
4.35 Uji Anova (Uji F) .......................................................................... 85
4.36 Uji t / Uji Signifikansi Parsial ...................................................... 87
4.37 Uji Regresi Linier Berganda ......................................................... 89

xvi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 39


4.1 Data Responden Menurut Jenis Kelamin ..................................... 61
4.2 Data Responden Menurut Usia Responden .................................. 62
4.3 Normalitas Data ............................................................................ 80
4.4 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas) ............................................ 83

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Lembar Kuesioner ........................................................................ 97


2 Data Mentah ................................................................................ 100
3 Hasil Perhitungan SPSS 16 ......................................................... 104

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk

semakin gencar dalam pemasarannya untuk menarik dan mempertahankan

konsumennya. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam

menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin

berkembangnya berbagai produk maupun jasa yang disertai inovasi baru.

Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan

perusahaan serta memuaskan kebutuhan pelanggannya. Menyadari hal itu, jelas

bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan

mendapatkan laba serta memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan

pesaing.

Proses pembelian dimulai ketika seseorang menyadari kebutuhannya.

Orang tersebut mulai menyadari perbedaan keadaanya sekarang dan keadaan

yang diinginkan. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sebagai

sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang

berbeda. Selain itu,konsumen berasal dari berbagai segmen, sehingga apa yang

diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Keputusan membeli konsumen

dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin

tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin

1
besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Di sisi lain, konsumen

semakin selektif di dalam melakukan pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal

ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi sehingga konsumen dapat

menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk

dengan cepat.

Dengan keadaan seperti ini perusahaan dituntut semakin tanggap

dengan keinginan konsumen serta dapat mengkomunikasikan produknya secara

tepat. Selain itu, perusahaan perlu memberikan informasi tentang produknya

dengan baik sehingga konsumen akan memberikan tanggapan yang positif

terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan salah

satunya adalah dengan memberikan informasi kepada konsumen melalui iklan.

Strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap penjualan. Dengan kata

lain banyak konsumen yang tertarik untuk melakukan pembelian terhadap

produk tersebut. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui

promosi. Promosi merupakan elemen dalam marketing mix yang dipakai

perusahaan untuk memasarkan kebutuhannya. Promosi dipandang sebagai arus

informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang

atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam

pemasaran (Swastha, 1994:237). Media promosi yang sering digunakan untuk

menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Periklanan

merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan

menurut tujuannya yaitu untuk memberikan informasi, membujuk dan

mengingat (Kottler, 1993:362).

2
Iklan menjadi sorotan yang tajam semenjak aspek informasi menjadi

bagian penting dalam bisnis, iklan yang efektif dipandang mampu

mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Selain hal

tersebut iklan yang efektif juga dapat mengubah pengetahuan publik mengenai

ketersediaan dan karakteristik beberapa produk.

Dalam kajian Hapsari (2008:2), iklan merupakan salah satu alat bauran

promosi yang digunakan sebagai alat pengantar pesan untuk membentuk sikap

konsumen. Agar penyampaian pesan dapat diterima oleh konsumen dengan

baik maka dibutuhkan media yang tepat. Berkembangnya media informasi di

Indonesia menyebabkan banyaknya iklan yang membanjiri media. Iklan bisa

digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk dan juga

untuk menggerakkan penjualan cepat. Iklan merupakan cara efisien untuk

mencapai banyak pembeli yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah

dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif

terhadap pasarnya. Dari berbagai macam media yang ada, banyak pengiklan

yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk

menyampaikan informasi. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih

dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di

Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang

pernah muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan

di televisi.

3
Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat

menarik perhatian konsumen dan menciptakan preferensi terhadap merek.

Salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan celebrity

endorser. Pemakaian selebriti pendukung (celebrity endorser) harus melalui

beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti dengan

permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk

yang sedang diiklankan (Royan, 2004:7)

Selebriti adalah sebagai sumber iklan atau informasi tentang merek dan

atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian

masyarakat umum. Memanfaatkan selebriti sebagai endorser dirasa memang

lebih mudah mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan

selebriti dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang

merupakan keunikan tersendiri (Sebayang dan Siahaan, 2008:118).

Selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat

dan memiliki keunggulan kreatif atraktif yang membedakannya dari individu

lain. Kata-kata yang diucapkan dan bahkan terkadang hanya charisma dari

seorang selebriti mampu mempengaruhi seseorang untuk berhenti dan

mengarahkan kepadanya.

Menurut Sebayang dan Siahaan (2008:118) daya tarik selebriti

merupakan dimensi dalam celebrity endorser. Sedangkan dalam kajian

Noviandra (2006:68) dimensi yang termasuk ke dalam celebrity endorser yakni

kredibilitas dan keahlian.

4
Masih dalam kajian Sebayang dan Siahaan (2008:118), yang dimaksud

daya tarik yaitu sejumlah elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang

meliputi sejumlah karakeristik dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung

seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup.

Sedangkan yang dimaksud kredibilitas yaitu merupakan suatu keterampilan

dan nilai kepercayaan dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang

dipromosikan. Personaliti selebriti mempengaruhi personaliti merek, pilihan

bintang yang tepat dapat mempengaruhi tumbuhnya market share.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sebayang dan Siahaan, variabel

celebrity endorser yang terdiri faktor daya tarik (attractiveness), kredibilitas

(credibility) dan keahlian (expertise) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi proses atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan.

Melalui riset ini akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio. Ketertarikan pemilihan

merek tersebut karena produk sepeda motor Yamaha Mio semakin diminati

tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak

muda. Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor individu yang dapat

mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

Yamaha Mio adalah salah satu produk yang paling diminati konsumen.

Awalnya Mio diciptakan untuk kaum hawa. Tapi berkat teknologi matic,

handling dan akselerasi yang luar biasa membuat banyak lelaki yang juga jatuh

cinta pada motor ini. Yamaha Mio dikenal oleh sebagian besar Motobikers dan

modifikator sebagai motor yang paling mudah untuk dimodifikasi.

5
Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi ketatnya persaingan

diantara para produsen motor, Yamaha Mio menggunakan model iklan Bunga

Citra Lestari dan Thessa Kaunang. Kedua selebriti ini memiliki daya tarik

secara umum dikenal masyarakat luas dan memiliki kredibilitas

mempromosikan produk Yamaha Mio dengan baik serta mempunyai kehlian

dalam mempersepsikan produk tersebut secara jelas dan dapat dimengerti oleh

para konsumen, yang menimbulkan sugesti bahwa Yamaha Mio cocok

digunakan terutama bagi kalangan wanita.dengan penggunaan celebrity

endorser tersebut tampaknya memberikan dampak positif bagi Yamaha Mio.

Melihat penjualan Yamaha Mio yang semakin meningkat dari tahun ke

tahun ini dikarenakan mereknya yang sudah dipercaya kualitasnya. Berbagai

macam inovasi-inovasi baru yang mampu membuat Yamaha Mio tetap menjadi

yang pertama dibandingkan dengan motor matic yang lain. Meskipun

persaingan motor matic kini semakin ketat tetapi Yamaha Mio masih bisa

mempertahankan ratingnya. Yamaha Mio Sporty berhasil mendapatkan

penghargaan "The Best Value Skutik 110-115cc" pada acara penghargaan

Otomotif Award 2010 9 Mei lalu. Program Otomotif Award ini diadakan dalam

acara Otomotif Award yang diselenggarakan oleh tabloid Otomotif Gramedia.

Semua itu fakta yang dimiliki Mio Sporty sejak lama. Makanya tak salah jika

Mio Sporty mendapatkan "The Best Value Skutik 110-115cc”.

Yamaha Mio juga berhasil memperoleh Rekor Bisnis (ReBi) sebagai

sepeda motor matik paling banyak dikendarai biker pemula. Penganugerahan

ini diberikan Surat Kabar harian Seputar Indonesia (Sindo) dan Tera

6
Foundation. Selanjutnya Yamaha Mio juga berhasil pecahkan rekor MURI

(Musium Rekor Indonesia) melalui kegiatan yang bertajuk “Yamaha Mio

Gathering 2006 Recovery Bali”. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor

masing-masing untuk kategori parkir terbanyak dan parade terbanyak.

Yamaha Mio tidak sekedar memilih cara beriklan yang menampilkan

benefit dari produk, tetapi juga berupaya menampilkan produknya dengan

emotional appeal yang tinggi. Ini ditunjukkan dengan menampilkan bintang-

bintang seperti Bunga Citra Lestari, Deddy Mizwar, Didi Petet, Komeng, Idda

Kusuma, Thessa Kaunang dan lainnya. Dengan menggunakan endorser di atas,

perlahan-lahan awereness Yamaha Mio terdongkrak. Pesan-pesan yang

mengubah persepsi negatif Yamaha Mio pun bergeser menjadi positif. Setelah

berhasil di segmen perempuan, Yamaha Mio mengembangkan segmen hingga

ke kalangan laki-laki.

Bintang-bintang tersebut, berupaya membangun ekuitas merek Yamaha

Mio dalam jangka panjang melalui pendekatan beriklan dengan gaya yang lucu

dan menghibur. Dalam melakukan pemilihan endorser pun tidak asal pilih.

Ada beberapa pertimbangan yang menjadi fokusnya. Misal, si endorser

diperkirakan memiliki karakter kuat, tidak terkena isu-isu negatif serta

memiliki image yang baik dimata masyarakat. Sehingga, jika Yamaha Mio

ingin memperkenalkan dan memberikan pemaparan produk, konsumen bisa

yakin dan percaya akan produk yang dibawakan oleh si endorser. Secara tidak

langsung timbul loyalitas pada diri endorser untuk menjaga dan

mempromosikan brand yang sudah dibangun oleh Yamaha Mio.

7
Pencapaian pada segi marketing ini, diimbangi dengan pengakuan akan

kualitas dan kehandalan produk Yamaha Mio, dari berbagai media dan

kalangan masyarakat konsumen sepeda motor di tanah air. Salah satunya

adalah dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting.

Dari uraian di atas, penulis mengambil judul penelitian “Analisis

Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu semakin ketatnya

persaingan bisnis yang mempengaruhi naik turunnya permintaan akan suatu

produk, hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan promo, salah

satunya melalui Celebrity Endorser, Adapun perumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara

simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian.

2. Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser secara

parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

8
C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Menganalisis Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian

Celebrity Endorser secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian.

2. Untuk Menganalisis Apakah Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian

Celebrity Endorser secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian.

3. Untuk Menganalisis Variabel bebas manakah yang sangat dominan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen

pemasaran yang berkaitan dengan daya tarik dan kredibilitas turut

mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian.

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan salah satu bukti bahwa peneliti telah dapat

menerapkan ilmu-ilmu berupa teori-teori yang didapatkan selama penulis

menempuh kuliah ke dalam dunia kerja sekaligus sebagai ajang menggali

tambahan pengetahuan di lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

managemen pemasaran terutama keputusan konsumen dalam pembelian.

9
2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahan acuan

bagi perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

3. Bagi Pihak UIN Syarief Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah perpustakaan

bagi UIN Syarief Hidayatullah Jakarta serta memberikan referensi bagi

seluruh mahasiswa dan kalangan akademisi yang ingin mempelajari masalah

yang berhubungan pemasaran khususnya perilaku konsumen.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu

perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang

dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus

dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap

berjalan.

Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli

mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda

tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka

meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan

pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan.

Definisi yang dikemukakan oleh Philip Kottler dan William J. Stanton

sebagai berikut, Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler 1997:8). Stanton menyatakan bahwa

pemasraan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan - kegiatan bisnis yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

11
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton dalam Swasta,

dan Handoko, 2008:179).

Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah

kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu

sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang

terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahan

yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan

persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber daya dari perusahaan itu

sendiri dan peraturan yang ada.

B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat

variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi

(Dharmmesta dan Handoko, 2000:124). Keempat unsur bauran pemasaran

tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus

diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah

kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran

pemasaran terdapat variabel - variabel yang saling mendukung satu dengan

yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh

tanggapan - tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan

perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan

produknya.

12
Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk, yang

merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup

kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Pelayanan

pendukung tersebut dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar

persaingan global.

Alat pemasaran yang penting adalah harga, yaitu jumlah uang yang

harus di bayar pelanggan untuk produk tertentu. Harganya harus sebanding

dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Jika tidak, pembeli akan berpaling

ke produk pesaing.

Alat bauran pemasaran selanjutnya adalah (place), merupakan alat

bauran pemasaran lainnya, termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi

pelanggan sasaran. Perusahaan harus mengidentifikasi, merekrut dan

menghubungkan berbagai penyedia fasilitas pemasaran untuk menyediakan

produk dan pelayanannya secara efisien kepada pasar sasaran. terakhir,

promosi merupakan alat bauran pemasaran keempat, meliputi semua kegiatan

yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya

kepada pasar sasaran. Perusahaan harus membuat program komunikasi dan

promosi yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat serta

pemasaran langsung dan online.

Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam mencapai

keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap

perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan

13
mengkombinasikan elemen-elemen dalam bauran pemasaran. Dalam bauran

pemasaran (marketing mix) terdapat variabel-variabel yang saling mendukung

satu dengan yang lainnya yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk

memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.

Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan

produknya.

Strategi pemasaran memerlukan keputusan-keputusan dari manajemen

tentang elemen-elemen marketing mix perusahaan yaitu keputusan-keputusan

dibidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi serta promosi

(Dharmmesta dan Irawan, 2001: 67).

C. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan untuk

menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan konsumen, baik cara

langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka

jual. Komunikasi pemasaran mewakili “suara” merek adalah cara yang

digunakan untuk membangun dialog dan hubungan dengan konsumen.

Komunikasi pemasaran kontribusi terhadap ekuitas merek dengan membangun

merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek yang mencakup 6

komponen yaitu periklanan, promosi penjualan, event, public relations dan

publisitas, pemasaran langsung, penjualan personal (Kottler & Keller,

2006:496).

14
Aktivitas komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek

dalam berbagai cara: dengan menciptakan kesadaran merek (brand awareness),

menghubungkan asosiasi yang benar kepada citra merek dalam ingatan

konsumsi (brand image), menekan pada perasaan atau penilaian merek yang

positif (brand responses) dan memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara

konsumen dengan merek (brand relationship) (Kottler & Keller, 2006:497).

D. Pengertian Periklanan

Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan

oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada

sasaran pembeli dan publik. Periklanan adalah komunikasi non-individu

dengan sejumlah biaya dengan berbagai media yang dilakukan oleh

perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu (Swastha dan Irawan,

1983:245). Periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada

suatu kelompok masyarakat baik secara lisan ataupun dengan penglihatan

(berupa berita), tentang suatu produk, jasa, atau ide. Berita yang disampaikan

tersebut dinamakan iklan atau advertensi.

1. Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan yang utama adalah menjual atau meningkatkan

penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering

mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga

penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain

periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif. Menurut

(Swastha dan Irawan, 1983:252) tujuan lain dari periklanan adalah :

15
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi lain.

b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan

ataupun salesman dalam jangka waktu tertentu.

c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misal dengan

mencantumkan nama dan alamatnya.

d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru.

e. Memperkenalkan produk baru.

f. Menambah penjualan industri.

g. Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.

h. Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum

melalui periklanan.

Pemasaran bertujuan memberitahu serta memberi petunjuk kepada

pembeli potensial dan untuk meningkatkan penjualan. Dalam periklanan

diusahakan agar dapat menarik perhatian, minat, keinginan, keyakinan serta

menimbulkan tindakan membeli dengan memanfaatkan media yang tersedia

seperti televisi, radio, koran, majalah, dan lain sebagainya.

Maraknya tayangan iklan di media televisi ini menyebabkan

kompetisi di antara merek produk yang diiklankan semakin tinggi. Maka di

dalam pengolahan pesan diperlukan strategi kreatif agar dapat menimbulkan

kesadarn khalayak atas suatu merek atau biasa yang dikenal dengan istilah

brand awareness. Brand awareness merupakan bentuk paling sederhana

dari pengetahuan akan suatu merek yang merupakan kesadaran konsumen

akan suatu merek (Schultz dan Barnes, 1999:144).

16
2. Sasaran Periklanan

Dalam memasang iklan hendaknya tidak semata-mata

mempertimbangkan yang akan menjadi sasarannya, tetapi juga perlu

dipertimbangkan pihak-pihak yang mungkin berhubungan dengan iklan dan

sasarannya. Menurut (Sigit, 1982:51) iklan sebaiknya disusun dengan

memperhatikan beberapa hal yaitu:

a. Para pembeli dan pemakai diwaktu sekarang.

b. Mereka yang memilki potensi sebagai pembeli.

c. Mereka yang memilki kekuasaan memutuskan membeli.

d. Mereka yang menjadi pembeli atau pemakai diwaktu yang akan dating.

e. Mereka yang dapat dipengaruhi orang lain untuk membeli atau memakai.

f. Pasar pedagang.

g. Pasar pesaing.

3. Fungsi Periklanan

Investasi besar-besaran ini menunjukan bahwa banyak perusahaan

yang memiliki keyakinan akan efektifitas periklanan. Secara umum,

periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi

komunikasi, fungsinya antara lain:

a. Informing (Memberi Informasi)

Membuat konsumen sadar (aware) akan produk baru, mendidik

mereka tentang berbagai fitur dan manfaat produk, serta memfasilitasi

penciptaan citra produk yang positif.

17
b. Persuading (Mempersuasi)

Membujuk konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan,

dengan mempersuasikan berbentuk mempengaruhi konsumen.

c. Reminding (Mengingatkan)

Menjaga agar produk perusahaan tetap segar dalam ingatan para

konsumen.

d. Adding Value (Memberi Nilai Tambah)

Memberikan nilai tambah pada produk dengan mempengaruhi

persepsi konsumen.

e. Assisting (Mendampingi)

Memberikan peranan sebagai pendamping yang memfasilitasi

upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

E. Celebrity Endorser

1. Definisi Celebrity Endorser

Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari pesan bintang iklan

dalam mempromosikan sebuah merek produk, terutama bila iklan tersebut

ditayangkan melalui media televisi. Penggunaan bintang iklan dalam sebuah

iklan di televisi merupakan alternatif strategi yang tepat untuk

memperkenalkan produk kepada konsumen.

Selebriti yaitu pribadi (bintang film, penghibur, atau atlet) yang

dikenal oleh masyarakat karena kemampuannya dalam bidang tertentu yang

dapat mendukung produk yang diiklankan. Selebriti memiliki kekuatan

untuk menghentikan (stopping power). Mereka dapat menarik perhatian atas

18
pesan iklan ditengah banyaknya iklan lain (Belch & Belch, 2004:12).

Selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen

pasar yang dibidik (Royan, 2005:12). Endorser sering juga disebut sebagai

direct source (sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang

mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau

jasa (Belch & Belch, 2004:168). Endorser juga diartikan sebagai orang yang

dipilih mewakili imej sebuah produk (product image). Biasanya dari

kalangan tokoh masyarakat memiliki karakter menonjol dan daya tarik yang

kuat (Hardiman, 2006:38). Maka keahlian yang dimiliki selebriti dengan

merek produk yang diiklankan haruslah relevan (Jewler & Drewniany,

2005:10).

Selebriti diasumsikan lebih kredibel daripada non selebriti. Tampilan

fisik dan karakter non fisik selebriti membuat sebuah iklan lebih menarik

dan disukai oleh konsumen. Performa, citra, dan kepopuleran selebriti dapat

lebih menarik perhatian target audience untuk menyaksikan iklan yang

dapat mempengaruhi persepsi mereka untuk membuat keputusan dalam

melakukan pembelian. Sedangkan, dengan menampilkan pendukung non

selebriti atau ”orang biasa” dapat membuat konsumen merasa lebih dekat

dan merasa familiar, akan menghasilkan keterlibatan pesan yang cukup

tinggi, dan akhirnya akan mempengaruhi persepsi konsumen, sehingga

tercipta persepsi yang positif terhadap produk yang diiklankan.

19
Tugas utama para endorser ini adalah untuk menciptakan asosiasi

yang baik antara endorser dengan produk yang diiklankan sehingga timbul

sikap positif dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat menciptakan citra

yang baik pula di mata konsumen. Iklan merupakan elemen yang penting

dan saling berpengaruh dalam menanamkan brand image kepada

konsumen, seiring dengan ciri fisik dan kualitas produk yang mengikuti

suatu brand tertentu (Temporal & Lee, 2001). Silvera dan Austad (2003)

menjelaskan tentang pendapat konsumen mengenai kesukaan endorser

produk yang didukung dan mengembangkan model tentang karakteristik

endorser dengan hubungannya dalam memprediksi sikap konsumen

terhadap produk yang didukung. Tujuan dari penelitian mereka adalah untuk

menguji faktor yang mempengaruhi keefektifan celebrity endorsement yang

terdiri dari atribut seperti credibility, attractiveness dan power dalam

periklanan serta mengembangkan model yang dapat memprediksikan

kefektifan celebrity endorsement.

Asosiasi yang positif antara selebriti dengan produk di dalam iklan

dapat mempengaruhi minat kosnumen pada produk secara efektif.

Perusahaan pembuat iklan dapat meciptakan asosiasi antara endorser dengan

produknya sehingga citra yang baik dari endorser dapat mempengaruhi

secara positif produk yang diiklankan. Selebriti memiliki karisma yang

dapat mempengaruhi konsumen karena status mereka sebagai role model.

Hasil penelitian mereka mengindikasikan bahwa sikap konsumen terhadap

produk dapat diprediksi melalui pendapat konsumen tentang karakteristik

20
endorser dan kesukaan endorser terhadap produk. Penelitian ini

menganjurkan agar pembuat iklan sebaiknya tidak hanya memilih endorser

yang cocok dengan produk, tetapi juga memilih endorser yang ahli, yang

dapat memberikan penjelasan baik tentang produk yang didukung.

Penelitian Silvera dan Austad tersebut memiliki hubungan dengan

penelitian penulis karena membahas mengenai atribut yang dimiliki

endorser untuk mempengaruhi kefektifan iklan. Kredibilitas endorser

menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh responden untuk

mempercayai kebenaran isi pesan yang disampaikan oleh pengiklan. Studi

member kesimpulan bahwa semakin besar tingkat penerimaan kredibilitas

endorser, semakin besar kemungkinan receiver menerima iklan (Assael,

2002). Untuk mengukur kredibilitas endorser, menurut Kotler (2000) dalam

Kussudyarsana (2004) ada tiga faktor/indikator yaitu expertise,

trustworthiness dan likability. Keahlian (expertise) yaitu pengetahuan

khusus yang dimiliki oleh komunikator. Trustworthiness berkaitan dengan

seberapa objektif dan kejujuran dari endorser bisa diterima. Likability

menggambarkan daya tarik endorser. Semakin memenuhi syarat ketig

komponen tersebut, maka akan semakin kredibel endorser. Hal yang sama

dikemukakan oleh Ohanian (1990), menurutnya ada tiga komponen yang

mempengaruhi kredibilitas endorser, yaitu keahlian, kepercayaan, dan

ketertarikan. Sedangkan menurut Royan (2005) penggunaan endorser dalam

iklan perlu dievaluasi dengan empat indikator, yaitu popularitas,

kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan untuk menggerakkan target.

21
2. Peran Selebriti

Berikut ini adalah beberapa peran selebriti sebagai model iklan yang

bisa digunakan perusahaan dalam sebuaha iklan (Schiffman dan Kanuk

dalam Mahestu Noviandra, 2006:65-74):

a. Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut

maka pihak dia bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun

benefit dari produk atau merek yang diiklankan tersebut.

b. Endorsement, ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan

produk dimana dia secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.

c. Actor, selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek

tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu

program tayangan tertentu.

d. Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk, merek atau suatu

perusahaan dalam kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran

spokerperson. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek atau

produk yang mereka wakili.

Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya

tarik tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan

memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan

untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta mempengaruhi

konsumen sasaran, yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan

memanfaatkan ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat

konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang

diiklankannya.

22
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan juga memiliki peranan

yang penting dalam membentuk personaliti merek (brand personality) pada

sebuah produk. Bagi perusahaan, personaliti merek ini sangatlah penting

untuk membedakannya dengan merek lain. Personaliti yang demikian oleh

selebriti harus disesuaikan dengan image produk yang diiklankan dan

kemudian personaliti tersebut ditransfer kedalam merek produk yang

diiklankan sehingga konsumen sadar akan keberadaan dari merek tersebut.

Selain itu, diharapkan pula dengan dibentuknya personaliti merek pada

sebuah produk dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja

merek produk tersebut dipasarkan.

3. Kriteria Celebrity Endorser

Di dalam memilih selebriti yang menjadi endorser diperlukan

pertimbangan-pertimbangan dari pengiklan karena karakter endorser diakui

sangat efektif dalam mengangkat citra produk dan brand awareness (Royan,

2005:23).

Dalam mengevaluasi selebriti yang akan digunakan sebagai endorser

Amy Dyson dan Douglas Turco mengemukakan konsep FRED (Familiarity,

Relevance, Esteem, Differentiation) (Miciak & Shanklim, 1994:51) yaitu:

a. Familiarity

Merupakan komponen pertama yang penting dalam celebrity

endorser, artinya khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis

dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan, dan bisa

dipercaya.

23
b. Relevance

Artinya terdapat “hubungan yang berarti (kecocokan) antara

image merek yang diiklankan dan selebriti, serta antara selebriti dengan

target market. Pengiklan seringkali mencocokan image produk,

karakteristik target market dan personalitas dari celebrity endorser

(Belch & Belch, 2004:175).

c. Esteem

Artinya terdapat respek dan kepercayaan yang tinggi dari

konsumen terhadap selebriti.

d. Differentiation

Artinya konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang unik,

berbeda dan eksklusif atas produk yang dimilikinya. Ini merupakan

sebuah kontribusi besar bagi efektifitas seorang endorser.

F. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula

strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran.

Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen

dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen

tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu

mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini

dikenal dengan perilaku konsumen.

24
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan – kegiatan

individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan

tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000: 10).

Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa,

dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merek

tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam

menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan

keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai

pihak, sesuai dengan peran masing-masing.

Peran yang dilakukan tersebut adalah:

a. Initiator

Adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang

tertentu

b. Influencer

Adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik

secara sengaja atau tidak

c. Decider

Adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa

yang akan dibeli, bagaimana membelinya

25
d. Buyer

Adalah individu yang melakukan transaksi pembelian

sesungguhnya

e. User

Yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan

pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-

faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-

faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis

dan antropologis.

Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan

mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat

penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran

distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari

program pemasaran perusahaan.

Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa,

pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan

seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana

kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what

condition) barang – barang dan jasa – jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan

dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku

konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat

merancang apa saja yang diinginkan konsumen.

26
2. Model Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kottler (1997:53)

menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain

dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh

rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi.

Variabel – variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian

sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan

produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah

pembelian.

Model perilaku konsumen yang dikembangkan Assael bahwa proses

keputusan konsumen dalam pembelian ditekankan pada tiga faktor yaitu :

a. Stimuli

Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan

pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi

dari periklanan, teman atau pengalaman sendiri.

b. Karakteristik Pribadi Konsumen

Karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat

serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup).

c. Respon Konsumen

Respon konsumen adalah hasil akhir dari proses keputusan

konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor

diatas.

27
3. Persepsi Konsumen

Persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir stimuli yang

dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu. Stimuli adalah

rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non verbal yang dapat

mempengaruhi respon seseorang. Assael (1995) dalam Sodik (2003: 20)

menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu

sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta

komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen

yang mencerminkan produk melalui latar kata – kata, gambar dan

simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk

(harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan). Informasi yang

diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi (pilihan)

seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap

konsumen terhadap suatu obyek, yang pada gilirannya akan sikap ini

seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan

membeli suatu produk atau tidak.

4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran terdiri atas unsur – unsur pemasaran yang

terpadu yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan

perubahan – perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku

konsumen. Hal ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua

kegiatan pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar – pasar yang akan

dijadikan sasaran pemasaran dan merumuskan dan menyusun suatu

kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para

konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan.

28
5. Model Strategi Pemasaran

Kotler (1988) dalam Setiawan (2002:17) mengungkapkan bahwa

berbagai teori tentang proses manajemen pemasaran, perilaku pengambilan

keputusan dan organisasi perilaku konsumen dapat dibuat model strategi

pemasaran. Sebagai inti dari model ini adalah perilaku pembelian. Perilaku

pembelian dipengaruhi oleh tiga hal yaitu perbedaan individu, kondisi

lingkungan dan usaha pemasaran (marketing mix).

Untuk mencapai keberhasilan pemasaran perusahaan perlu

menyusun kebijakan pemasaran yang tepat sesuai dengan sasaran.

Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan strategi pemasaran yang

terdiri dari empat variabel yakni : produk, harga, promosi dan distribusi.

Mengingat keinginan konsumen yang selalu berubah, perusahaan dapat

mengembangkan variabel – variabel bauran pemasaran sesuai dengan

keinginan konsumen potensial. Sehingga dengan demikian usaha pemasaran

tidak hanya bertumpu pada 4P saja tetapi dapat dikembangkan menjadi 7P.

Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner (1996) dalam Setiawan

(2002:23) bahwa elemen marketing mix (bauran pemasaran) dapat

dikembangkan menjadi 7P yaitu produk (product), harga (price), tempat

(place), promosi (promotion), kondisi fisik (physical evidence), proses

(process) dan orang (people).

Berdasarkan elemen maketing mix dalam penelitian ini

menggunakan dua elemen celebrity endorser yaitu daya tarik, kredibilitas

dan keahlian.

29
a) Daya Tarik (attractiveness)

Daya tarik adalah elemen-elemen yang terdapat dalam diri si

selebriti yang meliputi sejumlah karakteristik selebriti dan dapat dilihat

khalayak dalam diri selebriti, seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat

kepribadian dan gaya hidup selebriti tersebut. Daya tarik merupakan sifat

yang dimiliki oleh seseorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan

terhadap dirinya (Noviandra,2006, Hal. 68-69).

b) Kredibiltas (credibility)

Merupakan suatu nilai kepercayaan dalam meyakinkan konsumen

mengenai produk yang sedang dipromosikan. Kredibilitas mengacu pada

kecenderungan untuk percaya kepada seseorang mengenai sumber

informasi seperti pendukung iklan, dianggap dapat dipercaya oleh para

konsumen. Persepsi terhadap kredibilitas pendukung iklan (endorser)

ditentukan secara subjektif lewat penilaian secara individual. Bagaimana

persepsi konsumen terhadap pendukung iklan dirasa lebih penting

daripada fakta kualitas yang dimiliki oleh pendukung iklan dalam

membawakan pesan yang dibawa olehnya secara meyakinkan (Erdogan

1999). Hal ini berakibat terhadap persepsi endoser terhadap kredibitas,

apakah endoser tersebut celebritis atau bukan, mereka diharapkan dapat

memberi pengaruh positif terhadap respons konsumen pada iklan.

Ohanian (1990) telah mengumpulkan beberapa literatur terdahulu yang

bersumber pada pengaruh dan mengusulkan tiga komponen yang

mempengaruhi kredibilitas selebritis sebagai endoser yaitu keahlian

30
(expertise), keterpercayaan (trustworthiness), dan ketertarikan

(attractiveness). Keahlian secara luas dapat diartikan sebagai persepsi

seseorang tentang pengetahuan yang dimilikinya, kemampuan atau

pengalaman dan sehingga dengan demikian dianggap dapat menyediakan

informasi yang akurat (Hovland, Jannis and Kelley 1953).

c) Keahlian (expertise)

Menurut Hovland (dalam O‟Mahony dan Meenaghan dalam

Noviandra,2006: 68) mendefinisikan keahlian sebagai kemampuan dari

sumber iklan, dimana dalam hal ini adalah selebriti sebagai bintang iklan

untuk membuat pernyataan yang valid mengenai karakteristik dari

produk yang diiklankannya.

G. Keputusan Pembelian

Keputusan pembeliaan merupakan salah satu komponen utama dari

perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau

lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Pengertian mengenai perilaku

konsumen oleh perusahaan selaku produsen segitu penting dan perlu

diperhatikan lebih lanjut.

Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang

mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau

merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali

diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya,

baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang

31
lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai

dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan

pembelian.

Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses

rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi

konsumen untuk membeli.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002: 66)

menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri

individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang

mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan

terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika

motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang

bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang

tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan

pemasaran atau tidak. Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam

penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

yaitu motivasi konsumen untuk membeli.Secara rinci dapat diuraikan tahap-

tahap dari keputusan pembelian yaitu sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat

dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

32
2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong

untuk mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan

objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan

membeli objek tersebut.

3. Evaluasi Alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan produk

untuk membuat keputusan akhir.

4. Keputusan Membeli

Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang

terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk

tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen

akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

H. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian

Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik yaitu

kemampuan untuk menarik perhatian konsumen, Iklan yang menarik biasanya

kreatif, yakni bisa membedakan dirinya dari iklan-iklan massa yang sedang-

sedang saja, iklan yang tidak biasa dan berbeda. Iklan yang sama dengan

sebagian iklan lainnya tidak akan mampu menerobos kerumunan iklan

kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen (Shimp,

2003:420).

33
Selebriti memiliki daya tarik dalam berbagi cara, yang menarik

berbagai khalayak sasaran untuk melakukan keputusan pembelian (Shimp,

2003:465). Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik, meskipun daya tarik

bisa menjadi atribut yang sangat penting tetapi meliputi sejumlah karakteristik

yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung, kecerdasan, sifat-sifat

kepribadian, gaya hidup, dan keatletisan postur tubuh.

Sebagai komunikator (spokesperson), daya tarik merupakan hal yang

penting. Penampilan fisik yang menarik dari selebriti menjadi salah satu bagian

dari daya tarik. Konsumen akan cenderung membentuk kesan positif dan lebih

percaya pada yang disampaikan oleh selebriti dengan penampilan fisik yang

menarik. Dengan digunakannya selebriti sebagai bintang iklan suatu produk,

daya tarik yang dimiliki oleh selebriti tersebut telah menjadi suatu dimensi

penting terhadap image suatu produk yang diwakili.

Konsumen cenderung membentuk kesan positif, dan lebih percaya

terhadap selebriti sebagai bintang iklan karena daya tarik yang dimiliki oleh

selebriti tersebut, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen.

I. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian

Selebriti mewakili suatu gaya hidup yang ideal, dimana sebagian orang

atau paling tidak penggemar dan pengikutnya ingin meniru gaya hidup

tersebut. Melihat adanya perilaku pasar yang ingin meniru gaya hidup selebriti,

perusahaan rela mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk

menggunakan selebriti dalam mempromosikan produk atau merek mereka.

34
Selebriti yang digunakan sebagai model iklan sebaiknya mempunyai

kredibilitas sehingga konsumen sebagai penerima pesan iklan meyakini bahwa

mereka mempunyai pengetahuan dan pengalaman, sehingga pesan yang

mereka sampaikan tidak biasa (O‟Mahony dan Meenaghan, 1998 dalam

Noviandra, 2006:68).

Kredibilitas selebriti dapat dipercaya dan dianggap memiliki wawasan

tentang isu tertentu, seperti kehandalan merek, akan menjadi orang yang paling

mampu meyakinkan orang lain untuk mengambil suatu tindakan keputusan

pembelian (Shimp, 2003:464). Para pemasang iklan memanfaatkan nilai

kepercayaan dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang

sebagai jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan.

Kredibilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya kepada

seseorang. Bila suatu sumber informasi seperti pendukung iklan, dianggap

dapat dipercaya, sikap seseorang berubah melalui suatu proses psikologis yang

disebut internalisasi. Internalisasi terjadi bila seseorang menerima posisi

pendukung tentang suatu isu sebagai miliknya sendiri. Suatu sikap bila suatu

sumber pesan dilupakan atau bila sumber beralih pada posisi yang berbeda.

35
J. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian

Celebrity endorser sekarang ini merupakan industri miliaran dollar,

banyak perusahaan menandatangani kesepakatan dengan para selebritis

berharap mereka dapat membantu keluar dari “kekacauan‟ dan memberi

mereka suatu posisi yang unik dan relevan di benak konsumen. Keahlian

selebriti dalam memberikan kontak person terhadap produk yang dipromosikan

mampu membawa konsumen untuk ikut serta dalam pemamfaatan produk

perusahaan.

Keahlian selebriti dapat mengacu mengenai informasi yang

disampaikan oleh sumber pesan, dengan cara mempersepsikan produk yang

dibawakan. Hal ini menunjang keterkaitan dengan produk atau merek yang

mereka wakili (O‟Mahony dan Meenaghan, 1998 dalam Noviandra, 2006: 68),

sehingga mampu menarik minat atau keputusan pembelian.

Dalam menyampaikan pesan iklan kepada konsumen, maka selebriti

yang digunakan adalah mereka yang mempunyai keahlian, pengetahuan, dan

pengalaman yang terkait dengan produk atau merek yang mereka wakili

sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipercaya oleh

konsumen.

36
K. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan suatu acuan dalam suatu penelitian

sebagai perbandiingan dalam penelitian selanjutnya yang akan menjelaskan

hasil dari suatu penelitian adapun penelelitian tersebut adalah sebagai berikut.

Nurul Irna Mucharomawati (2009) dalam penelitianya yang berjudul

“Analisis Pengaruh Karakteristik Selebritas Sebagai Model Iklan (Celebrity

Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen”. Analisis yang digunakan

menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan

bahwa secara parsial dan simultan celebrity endorser berpengaruh signifikan

terhadap minat beli konsumen.

Dalam penelitian lain yang diteliti oleh Ujianto Abdurachman. Dalam

penelitianya yang berjudul, “Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan

Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen

Sarung di Jawa Timur). Anallisis yang digunakan menggunakan analisis

regresi linier berganda. Variabel yang digunakan adalah kualitas, referensi,

merk dan warna serta kemasan, harga, diskon dan hadiah. Hasil penelitian

menyatakan bahwa secara simultan seluruh variabel berpengaruh signifikan

terhadap minat beli konsumen. Sedangkan variable yang paling dominan

adalah kualitas dan referensi.

Menurut Eni heruwati dalam penelitianya yang berjudul “Analisis

Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”. Hasil penelitian

menyatakan bahwa dapat ditarik beberapa kesimpulan pada saat dilakukan

37
pengolahan regresi berganda. Penelitian ini memenuhi syarat validitas,

reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah

lolos uji normalitas. Dari persamaan regresi yang diperoleh, variabel dependen

yang memiliki nilai paling signifikan yakni kredibilitas. Pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variable daya tarik, kredibilitas

dan keahlian yang diteliti, ketiga variable tersebut secara signifikan

mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan pada uji f menunjukkan

signifikan < 0,05. Hal ini berarti variable daya tarik (X1), kredibilitas (X2) dan

keahlian (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap

keputusan pembelian (Y). Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dengan

nilai Adjusted R2 41%. Artinya, variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan

oleh adanya variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya

59% dapat dipengaruhi oleh variabel lain.

L. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara

teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teoritis perlu

dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan

hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian

sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :

38
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Yamaha MIO

Daya Tarik (X1) Kredibilitas (X2) Keahlian Celebrity


Endorser (X2)

Keputusan Pembelian (Y)

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Model Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

Uji Regresi Berganda

Uji t Uji Adj R2 Uji F

Kesimpulan Implikasi Saran

39
M. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan

suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu

penelitian, yaitu :

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser

Terhadap Keputusan Pembelian.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap

Keputusan Pembelian..

2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara

variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser

Terhadap Keputusan Pembelian..

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel

Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap

Keputusan Pembelian.

40
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup dan lokasi Penelitian

Jenis penelitian skripsi ini menggunakan penelitian eksplanasi, yaitu

penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan-kedudukan dari variabel-

variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain

(Sugiyono, 2006).

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh

suatu data yang berasal dari responden yang penulis teliti. Lokasi penelitian

yang penulis teliti adalah pada wilayah ciledug.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode pengambilan sampel dalam skripsi ini adalah :

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen-elemen sejenis yang

menjadi obyek penelitian, tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto,

2003:68). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di

daerah ciledug.

2. Sampel

Sampel yaitu sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan

sampling yaitu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh,

artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian akan tetapi hanya sebagian

41
dari populasi saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi

tersebut(Supranto, 2003:70).

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan purposive

sampling adalah penentuan sample dengan menggunakan kriteria tertentu.

Kriteria yang digunakan adalah responden yang dianggap sudah

berpenghasilan.

C. Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam

sampel. Jenis data yang digunakan penulis berdasarkan sumbernya, yaitu:

1. Data Primer

Data Primer biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro,

2001:25). Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui keterangan-

keterangan dari karyawan yang berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan

yang diajukan dalam kuesioner, wawancara maupun pengamatan langsung

yang berkaitan dengan veriabel-variabel dalam penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna

data. Tersedianya data sekunder akan lebih mempermudah dan

mempercepat jalannya penelitian (Kuncoro, 2001:25).Data dalam penelitian

ini diperoleh dengan mengumpulkan data dari buku-buku referensi, artikel,

jurnal, maupun website yang berkaitan dengan variabel yang telah dipilih.

42
D. Metode Analisis

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu

memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam

penyusunan kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan.

Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang

diukur.

Variabel masih bisa dipecah menjadi sub variabel atau indikator

apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur sebenarnya kuisioner

telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat

dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah

penelitian serta menyusun kuisioner. Untuk menguji tingkat validitas

instrument peneliti dapat melakukan try out dengan memakai responden

terbatas terlebih dahulu.

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel, Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output

(Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel, jika r hitung lebih

besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r

hitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak

valid.

43
b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang

reliabel adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang

kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama

asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Apabila

data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan, berapakali pun

pengambilan data dilakukan, hasilnya tetap sama.

Rumus varians :

 x  2

x 2

n
 
n

Keterangan :

n = jumlah sampel

x = nilai skor yang dipilih

Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki

koefisien alpha cronbach minimal 0.60 yang berarti bahwa instrument

tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal, yaitu

hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2007:147).

44
Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik. Hal ini dapat

dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Menurut

Ghozali, dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan pola distribusi

normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual jawaban responden satu

ke responden yang lain tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2007:125).

Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

digunakan program SPSS 16.0 dengan cara melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel tersebut dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot, dengan dasar analisis :

a. Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tersebut yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit)

maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.

45
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2007:95).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah

yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variable independen menjadi variabel dependen dan

diregras terhadap variabel independen lainnya.

Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (VIF =

1/tolerance) dan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum

dipakai nilai tolerance 10% atau sama dengan nilai VIF > 10 artinya nilai

tolerance tidak lebih kurang dari 10%, dan nilai VIF tidak lebih dari 10

(Ghozali, 2007:96).

46
5. Analisis Regresi Linier Berganda

a. Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda yaitu suatu analisis yang

digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variable

bebas dan variable terikat. Teknik analisis ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh dari ekuitas merek, harga, dan

lingkungan sosial terhadap keputusan pembelian.

Untuk mengetahui bagaimana Daya Tarik, Kredibilitas, Dan

Keahlian Celebrity Endorser dapat berpengaruh terhadap keputusan

pembelian dilakukan dengan menggunakan skala likert (R.A, 1932)

dengan mengembangkan prosedur penskalaan yang mewakili suatu

kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (angka yang rendah)

menunjukan suatu jawaban yang negatif, sedangkan ujung sebelah kanan

(angka yang besar) menunjukan suatu jawaban yang positif . dengan

keterangan sebagai berikut

Tabel. 3.1
Skala Likert

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju


(STS) (TS) (R) (S) (SS)
(1) (2) (3) (4) (5)

Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan

hasilnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel

dianalisis berdasarkan variabel Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian

Celebrity Endorser yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap

keputusan pembelian.

47
Setelah dilakukan perhitungan dengan kuisioner pengolahan data

kuantitatif. Selanjutnya dilakukan pengujian analisis regresi linier

berganda dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dan dengan

menggunakan metode Backward. Analisis ini dianggap tepat sebagai

metode analisis penelitian karena dapat diketahui hubungan yang terjadi

antara dua variabel, yaitu variable independent dan variable dependen.

Regresi linier berganda ini didasarkan pada 4 variabel independen

yaitu: Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser

sedangkan untuk variabel dependen dari analisis ini adalah keputusan

pembelian. Dimana persamaan umum dari regresi linier berganda adalah:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ε

Ŷ = Subjek dalam variable dependen (keputusan pembelian)

a = Konstanta (nilai tetap) pada saat nilai variabel bebas X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independent. bila b (+) maka naik, dan

bila (-) maka terjadi penuruanan.

X1 = Daya Tarik

X2 = Kredibilitas

X3 = Celebrity endorser

48
b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen (daya tarik, kredibilitas dan

celebrity endorser) menjelaskan variabel dependen (keputusan

pembelian). Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya

menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R

Square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen

yang digunakan dalam penelitian (Bhuono, 2005: 51).

6. Pengujian Hipotesis

a. Uji Simultan (F-test)

Uji simultan atau F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh

secara bersama-sama variabel bebas (independen) terhadap variabel

terikat (dependen). Hipotesis yang digunakan adalah :

1) Menentukan Ho dan Ha:

Ho : a = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

Ha : a ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

2) Menentukan Fhitung dengan Rumus :

F hitung = R2/K

(1 – R)2/ (n – K – 1)

49
Dimana : R2 = Koefisien determinasi

N = Jumlah pengamatan atau sampel

K = Jumlah variabel independen

3) Dasar Pengambilan Keputusan

(a) Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel :

Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Apabila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

(b) Dengan menggunakan angka signifikansi :

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Uji Parsial (t-test)

Uji parsial atau T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah

1) Menentukan Ho dan Ha :

Ho : a = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

Ha : a ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

2) Menentukan nilai thitung dengan rumus :

t hitung = bi – βi

Sb

Dimana βi = 0 dengan rumus t hitung = bi

Sb

50
3) Dasar Pengambilan Keputusan:

(a) Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel :

(1) Apabila thitung > ttabel atau -t hitung < -t tabel, maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Yang berarti variabel independen secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

(2) Apabila t hitung <t tabel atau -t hitung > -t tabel, maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Yang berarti variabel independen secara parsial

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

E. Operasional Variabel

1. Daya Tarik

Merupakan unsur-unsur atau elemen yang dimiliki seorang selebriti

meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerja sebagai beberapa

dimensi penting dari konsep daya tarik agar mampu menarik perhatian

konsumen.

Sub variabel dari daya tarik menurut Shimp (2003: 468) yaitu :

a. Tingkat disukai audience (likeability)

b. Tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna

produk (similarity)

c. Tingkat pengenalan dengan audience (familiarity)

51
2. Kredibilitas

Adalah suatu nilai kepercayaan dalam diri seorang selebriti dalam

meyakinkan seorang konsumen mengenai produk yang sedang

dipromosikan. Kredibilitas disini dimaksudkan agar seorang selebriti

memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak atas produk dan serta

cakap dalam menyampaikan pesan-pesan atas produk yang sedang

dipromosikan.

Sub variabel dari kredibilitas menurut Shimp (2003: 464) yaitu:

a. Pengetahuan selebriti terhadap produk.

Merupakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh komunikator

untuk mendukung pesan yang disampaikan.

b. Kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen.

Objektivitas selebriti merujuk pada kemampuan selebriti untuk

memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk.

c. Kecocokan selebriti dengan merek atau produk.

Memberikan nilai dan perilaku selebriti sesuai dengan kesan

positif yang diinginkan untuk merek yang diiklankan.

3. Keahlian

Merupakan kemampuan yang dipersepsikan mengenai informasi

yang disampaikan oleh sumber pesan valid (O‟Mahony dan Meenaghan,

1998).

Sub variabel dari keahlian menurut Shimp (2003: 470) yaitu :

a. Keahlian menyampaikan pesan kepada konsumen.

b. Pengalaman yang terkait dengan produk atau merek.

c. Keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan.

52
4. Keputusan Pembelian

Keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk, berdasarkan motivasi konsumen untuk membeli terhadap

rangsangan perusahaan yang dapat dicerminkan dari atribut produk.

Sub variabel dari keputusan pembelian yaitu :

a. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat

dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong

untuk mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan

objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan

membeli objek tersebut.

c. Evaluasi Alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan

produk untuk membuat keputusan akhir.

d. Keputusan Membeli

Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang

terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk

tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

e. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan

konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan.

53
Tabel 3.2
Tabel Operasional Variabel

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala


1. Daya Tarik, 1. Tingkat disukai 1.1 Fisik Ordinal
Shimp (203: audience 1.2 Gaya Hidup
468) (likeability)

2. Tingkat kesamaan 2.1 Kesamaan Hobby


dengan personality 2.2 Kesamaan Kepribadian
yang diinginkan 2.3 Kesamaan karakter
oleh pengguna
produk (similarity)
3. Tingkat pengenalan 3.1 Popularitas
dengan audience 3.2 Interaksi yang baik
(familiarity)
2. Kredibilitas, 1. Pengetahuan 1.1 Pengetahuan akan kelebihan Ordinal
Shimp (203: selebriti terhadap produk
468) produk. 1.2 Pengetahuan akan manfaat
produk
2. Kemampuan 2.1 kemampuan menarik rasa percaya
menarik rasa diri
percaya diri 2.2 kemampuan menyakinkan
konsumen. konsumen
2.3 kemampuan komunikasi
3. Kecocokan 3.1 Kecocokan Prilaku Selebriti
selebriti dengan
merek atau produk

54
Tabel 3.2 (Lanjutan)

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala


3. Keahlian, 1. Keahlian 1.1 Keahlian menyampaikan pesan Ordinal
Shimp menyampaikan 1.2 Penggunaan bahasa yang baik
(203: 468) pesan kepada menyampaikan pesan
konsumen.
2. Pengalaman yang 2.1 Pengalaman selebriti
terkait dengan Menggunakan Produk
produk atau merek. 2.2 Pengalaman selebriti yang
berkaitan dengan produk
3. Keterampilan yang 3.1 keterampilan yang dimiliki
berhubungan selebriti berhubungan dengan
dengan topik iklan. iklan
4. Keputusan 1. Pengenalan 1.1 Prioritas pembelian Ordinal
Pembelian, Masalah 1.2 Keyakinan dalam membeli
Kotler (2007) 2. Pencarian 2.1 Sumber Dari Keluarga / Teman
Informasi 2.2 Sumber Dari Media

3. Evaluasi 3.1 Pertimbangan Manfaat


Alternative 3.2 Perbandingan Dengan Produk
Lain
4. Keputusan 4.1 Kebutuhan dan keinginan untuk
Pembelian membeli
5. Prilaku Setelah 5.1 Kepuasan setelah pembelian
Membeli 5.2 Tindakan Setelah Pembelian

55
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Yamaha Motor

Yamaha didirikan pada tahun 1887, ketika Torakusu Yamaha

mendirikan perusahaan Yamaha Corp. (Nippon Gakki) yang membuat alat

musik piano / organ tidak lama kemudian Yamaha dikenal sebagai pembuat

berbagai instrumen musik terbesar di dunia, Logonya pun menggunakan

tiga garpu tala, pada 1 juni 1955, berdirilah Yamaha Motor Corp. yang

terpisah dari dari Yamaha Corp. namun masih tetap dalam satu grup. Motor

produksi pertamanya adalah single cylinder 2 stroke 125cc, dimana motor

ini duplikat dari motor DKW 125cc.

Motor 125cc tersebut dikenal sebagai YA1 alias Atakombo (dikenal

juga sebagai Red DragonFly). Motor ini cukup sukses dan produksi

berikutnya menggunakan engine 175cc. Produksi motor berikutnya adaah

twin cylinder YDI di tahun 1957, sanggup mengeluarkan power 20 bHP.

dan memenangkan race Mount Asama di Jepang, produksinya sekitar

15.811 kendaraan, dan jumlah ini masih dibawah Honda ataupun Suzuki.

Selanjutnya Yamaha berkembang dengan cukup pesat dan ditahun 1959

keluarlaah motor sports pertamanya yang dikenal sebagai YDSI dengan 5

speed gearbox, tahun 1960, produksinya meningkat 6 kali lipat menjadi 138

ribu motor.

56
Setelah berakhirnya Perang Korea, perekonomian Amerika Serikat

begitu booming, dan ini mendorong eksport Jepang khususnya motor ke

Amerka Serikat. Tahun 1962 ekspor yamaha ke US sebanyak 12 ribu motor,

Kemudian tahun 1962 sudah mencapai 12 ribu unit. Demikian pula untuk

tahun 1963, kurang lebih sebanyak 36 ribu unit. Dan puncaknya ditahun

1964, ekspornya mencapai 87 ribu unit. Tahun 1963, Yamaha merakit motor

250cc, twin cylinder dan air cooled, Sejak saat itu Yamaha dikenal di

seantero Jepang. Tahun 1965, produksi Yamaha sudah mencapai 244 ribu

unit dan peruntukkannya 50:50 dimana sebagian untuk eksport sedangkan

sebagian lainnya konsumsi dalam negeri.

2. Sejarah Yamaha Mio

Adalah cerita manis bagi Yamaha Motor Kencana Indonesia

(YMKI). Setahun ini, beberapa kali angka penjualan bulanan YMKI

berhasil melampaui penjualan rival terberatnya, Astra Honda Motor (AHM).

Dan capaian ini, selain strategi promosi yang jitu, tentunya tak bisa peran

menanjaknya pamor Yamaha Mio.

Sejarah Yamaha Mio sendiri tercetak dari dapur Research &

Development (R&D) Yamaha. Mulanya, ia adalah project lanjutan dari

Yamaha Nouvo yang sempat dilansir sebelumnya. Meski di Indonesia tak

dapat disebut berhasil, namun dalam penjualan regional, Yamaha menilai

Nouvo cukup berhasil. Ditambah dengan keyakinan atas masa depan sepeda

motor matic, maka atas dasar pengembangan Nouvo, lahirlah Yamaha Mio.

57
Seperti mengkoreksi beberapa keluhan terhadap Nouvo, antara lain

bentuknya yang bongsor, Yamaha Mio tampil lebih elegan. Dari sisi ukuran

jauh lebih ramping, sesuatu yang banyak menjadi pertimbangan konsumen

Asia. Setelah jadi, tahun 2003, Yamaha Mio mulai diluncurkan di Asia

Tenggara. Khusus untuk pasar Malaysia, Yamaha memilih memasarkannya

dengan nama Yamaha Ego.

Di Indonesia, Mio juga muncul tahun 2003. Saat pertama hadir,

YMKI memilih menjual Mio dengan balutan tagline sebagai sepeda motor

yang "mengerti wanita." Tentu karena ukurannya yang ramping, ringan dan

teknologi matic-nya yang simpel. Ternyata pendekatan ini mengena. Kaum

wanita terutama kalangan pekerja dan siswi sekolah mulai menggunakan

Mio.

Begitu populernya Mio, cap sebagai sepeda motor khusus wanita

akhirnya surut juga. Banyak juga pria dari semua usia yang akhirnya ikut

mondar-mandir dengan Yamaha Mio. Dan memang belakangan, YMKI

sendiri memilih meninggalkan tagline awalnya tersebut. Apalagi sejak

dikeluarkan Yamaha Mio Soul yang dirilis pada tahun 2006. Produk ini

makin mengatrol hegemoni Yamaha di kelas bebek matic.

Sampai Juli 2008, Yamaha Mio masih menjadi pemimpin pasar di

kelas bebek matic. Angka penjualan pada periode Januari – Juni 2008

mencapai 1,3 juta unit atau berarti menguasai 58% pangsa pasar. Besarnya

potensi pasar bebek matic tak urung membuat pabrikan lain pun ikut terjun.

Honda memiliki 2 merek di segmen ini, Honda Vario dan Honda Beat.

Sementara Suzuki mengunggulkan Suzuki Spin.

58
3. Mio Tetap Jadi Primadona

Mio mengukir sejarah sebagai motor ke-20 juta yang diproduksi

Yamaha Indonesia tepat di Hari Kartini pada Jumat, 21 April lalu. Sejarah

tersebut menambah catatan manis Mio sebagai primadona motor matic dan

pionir lahirnya tren jenis motor itu di Indonesia.

Pangsa pasar Mio terus berkembang sehingga jumlah total

penjualannya terhitung dari saat muncul pertama kali di 2003 hingga di

2011 menyentuh 5 juta unit. "Angka 5 juta unit ini bermakna Mio sebagai

motor favorit, angka penjualan yang fantastis untuk satu kategori motor,

sangat digemari dan sesuai dengan selera pasar," ungkap Paulus S.

Firmanto, General Manager Marketing & Communication Yamaha

Indonesia.

Di tahun pertamanya, Mio terjual 2.972 unit. Setahun berselang

terjadi lonjakan luar biasa dimana penjualannya melesat hingga 46.045 unit.

Masyarakat Indonesia semakin terpikat dengan keunggulan dan keunikan

Mio sehingga dari tahun ke tahun selalu mendapatkan respon positif pasar.

Dalam dua tahun terakhir, jutaan Mio dibeli konsumen. Tercatat ada

kenaikan 26 persen dari penjualan di 2009 sebanyak 1.227.102 unit

dibandingkan 1.547.234 unit di 2010.

"Tren matic di Indonesia mendongkrak penjualan Mio. Kualitasnya

yang teruji juga membuat pembelian Mio meningkat. Baik pria maupun

wanita menyukainya. Mio mudah dimodifikasi sehingga disukai pria dan

cocok dengan selera wanita untuk dipakai dalam melakukan aktivitasnya,"

papar Paulus.

59
Popularitas dan reputasi berkelas tinggi Mio menginspirasi Yamaha

Indonesia menggelar Campaign Yamaha Milyarder. Mio mendapatkan

kehormatan pada periode pertama program tersebut (Desember hingga

Januari 2010). Ditandai dengan pembelian Mio sebagai syarat mengikuti

periode tersebut berhadiah 1 miliar rupiah, konsumen semakin terpikat

untuk memiliki Mio. Pada periode kedua yang diadakan pada Februari

hingga Maret 2011, Yamaha memperluas syarat mengikuti program ini.

Tidak hanya Mio tapi mencakup semua kategori motor Yamaha yakni

Automatic, LPM, Moped dan Sport. Untuk periode kedua dari total 464.789

pendaftar, hampir setengahnya atau 218.198 orang diantaranya adalah

pembeli Mio.

B. Karakteristik Responden

Objek dalam penelitian ini adalah Konsumen yang menggunakan dan

pernah melihat tayangan iklan mengenai Yamaha mio, dan sampel yang di

tarik berjumlah 70 responden dengan asumsi responden yang dihubungi

Konsumen yang telah merasakan dan telah menggunakan serta pernah melihat

tayangan iklan Yamaha mio. Dari data yang diperoleh yang telah

diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:

Tabel 4.1
Data Responden

Usia Jenis Kelamin


Kategori Responden Kategori Responden
< 18 thn 7 Laki- laki 24
18 - 25 thn 36 Perempuan 46
26 - 50 thn 24
50 > 3
70 70
(Sumber: Data primer yang telah diolah)

60
Gambar 4.1
Data Responden Menurut Jenis Kelamin

(Sumber: Data primer yang telah diolah)

Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa wanita

lebih mendominasi dari pada pria, hal ini terlihat dengan angka persentase

wanita sebesar 46 responden dari 70 responden yang berarti 66% lalu pria

sebesar 24 responden dari 70 responden yang berarti 34 %.

Gambar 4.2
Data Responden Menurut Usia

(Sumber: Data primer yang telah diolah)

61
Dari perhitungan data responden menurut usia, disini terlihat yang

lebih mendominasi adalah usia di kisaran 18 – 25 tahun yaitu sebesar 36

responden lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia 26 – 50 tahun

sebanyak 24 responden, pada usia < 18 tahun sebanyak 7 responden, namun

pada kisaran usia 50 > tahun hanya berjumlah 3 responden.

C. Hasil Dan Pembahasan

1. Validitas dan Reliabilitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Menurut

Suliayanto (42:2005) Pengertian valid tidaknya suatu alat ukur tergantung

kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat

dan tepat. Keputusan pada sebuah butir pertannyaan dapat dianggap valid,

dapat dilakukan dengan beberapa cara:

a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3

b. Jika keofisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n= jumlah

sampel

c. Nilai Sig. < α

Sedangkan reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang

menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap

memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Menurut Bhuno, (2005:72) uji

reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha degnan kriteria

sebagai berikut:

62
a. Jika nilai Cronbach's Alpha > 0.6 maka suatu instrumen dikatakan

reliabel

b. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0.6 maka suatu instrumen dikatakan tidak

reliabel

Untuk mendapatkan dapa primer, penulis melakukan penyebaran

kuesioner kepada responden pada sebanyak 70 responden. Sebelum

kuesioner disebarkan kepada 70 responden, penulis melakukan try out

kepada 30 responden dengan memberikan 27 butir pertannyaan.

Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 30 responden

dengan 27 butir pertanyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu

Daya Tarik, Kredibilitas, Keahlian dan Keputusan Pembelian.

Tabel 4.2
Hasil try out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas
Dan Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian

Alpha if
Item Alpha
Item Keterangan Keterangan
Pertanyaan Cronbach’s
Deleted
Daya Tarik (X1)
DT1 0,754 Valid 0,853 Reliabel
DT2 0,669 Valid 0,867 Reliabel
DT3 0,827 Valid 0,842 Reliabel
DT4 0,652 Valid 0,867 Reliabel
DT5 0,742 Valid 0,859 Reliabel
DT6 0,471 Valid 0,886 Reliabel
DT7 0,605 Valid 0,872 Reliabel
Kredibilitas (X2)
KR1 0,605 Valid 0,885 Reliabel
KR2 0,803 Valid 0,850 Reliabel
KR3 0,718 Valid 0,866 Reliabel
KR4 0,626 Valid 0,882 Reliabel
KR5 0,809 Valid 0,851 Reliabel
KR6 0,701 Valid 0,868 Reliabel

63
Tabel 4.2 (Lanjutan)

Alpha if
Item Alpha
Item Keterangan Keterangan
Pertanyaan Cronbach’s
Deleted
Keahlian (X3)
KH1 0,475 Valid 0,740 Reliabel
KH2 0,618 Valid 0,690 Reliabel
KH3 0,588 Valid 0,701 Reliabel
KH4 0,450 Valid 0,748 Reliabel
KH5 0,562 Valid 0,718 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
KP1 0,769 Valid 0,879 Reliabel
KP2 0,584 Valid 0,893 Reliabel
KP3 0,690 Valid 0,885 Reliabel
KP4 0,567 Valid 0,895 Reliabel
KP5 0,737 Valid 0,880 Reliabel
KP6 0,755 Valid 0,879 Reliabel
KP7 0,737 Valid 0,880 Reliabel
KP8 0,589 Valid 0,892 Reliabel
KP9 0,563 Valid 0,894 Reliabel
(Sumber : Data primer yang telah diolah)

Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa

dari 27 item pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden menyatakan

bahwa semua item pertanyaan nilai Alpha Cronbach’s lebih besar dari

0.60 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan reliabel dan nilai

Alpha if Item Deleted lebih dari r tabel sebesar 0,312 berarti dinyatakan

seluruh pertanyaan valid, lalu peneliti akan membagikannya kepada 70

responden yang akan menjadi langkah penelitian selanjutnya.

2. Penemuan dan Pembahasan

a. Daya Tarik

Adapun dalam variabel Daya Tarik pada kuisioner penulis

memasukan 7 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:

64
Tabel 4.3
Saya Sangat Menyukai Fisik Dari Celebrity Endorser Pada Iklan
Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 28 40.0 40.0 61.4
Sangat Setuju 27 38.6 38.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju,

15 responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan

27 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa

responden sangat menyukai fisik dari celebrity endorser pada iklan

Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.4
Saya Sangat Menyukai Gaya Hidup Dari Celebrity Endorser Pada
Iklan Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.9 2.9 2.9
Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 17.1
Setuju 24 34.3 34.3 51.4
Sangat Setuju 34 48.6 48.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju, 2 responden yang menjawab tidak setuju, 10

responden menjawab ragu-ragu, 24 responden menjawab setuju, dan 34

responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa

responden sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity endorser pada

iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab

sangat setuju.

65
Tabel 4.5
Saya Memiliki Kesamaan Hobi Dengan Celebrity Endorser Pada
Iklan Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu – Ragu 10 14.3 14.3 15.7
Setuju 33 47.1 47.1 62.9
Sangat Setuju 26 37.1 37.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju, 1 responden yang menjawab tidak setuju, 10

responden menjawab ragu-ragu, 33 responden menjawab setuju, dan 26

responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa

responden memiliki kesamaan hobi dengan celebrity endorser pada iklan

motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju

Tabel 4.6
Saya Memiliki Kesamaan Kepribadian Dengan Celebrity Endorser
Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 26 37.1 37.1 55.7
Sangat Setuju 31 44.3 44.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden menjawab ragu-ragu,

26 responden menjawab setuju, dan 31 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memiliki kesamaan

kepribadian dengan celebrity endorser pada iklan motor yamaha

mio,karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

66
Tabel 4.7
Saya Memiliki Kesamaan Karakter Dengan Celebrity Endorser
Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 32 45.7 45.7 60.0
Sangat Setuju 28 40.0 40.0 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju,10 responden menjawab ragu-ragu,

32 responden menjawab setuju, dan 29 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memiliki kesamaan

karakter dengan celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio

Tabel 4.8
Celebrity Endorser Yang Digunakan Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Memiliki Popularitas Yang Baik Di Masyarakat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 38 54.3 54.3 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju ,13 responden menjawab ragu-ragu,

38 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser yang digunakan

pada iklan motor Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik di

masyarakat, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

67
Tabel 4.9
Celebrity Endorser Yang Digunakan Pada Iklan Motor Yamaha Mio
Memiliki Interaksi Yang Baik Terhadap Konsumen Dalam
Menyampaikan Iklan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 12 17.1 17.1 17.1
Setuju 33 47.1 47.1 64.3
Sangat Setuju 25 35.7 35.7 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden menjawab ragu-ragu,

33 responden menjawab setuju, dan 25 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser yang digunakan

pada iklan motor Yamaha Mio memiliki interaksi yang baik terhadap

konsumen dalam menyampaikan iklan, karena hampir seluruh responden

menjawab setuju.

b. Kredibilitas

Untuk variabel Kredibilitas dalam kuisioner penelitian ini

terdapat 6 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10
Celebrity Endorser Memiliki Banyak Pengetahuan Tentang Kelebihan
Produk Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 38 54.3 54.3 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

68
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden menjawab ragu-ragu,

38 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki banyak

pengetahuan tentang kelebihan produk Motor Yamaha Mio , karena hampir

seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.11
Celebrity Endorser Memiliki Banyak Pengetahuan Tentang Manfaat
Produk Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 30 42.9 42.9 67.1
Sangat Setuju 23 32.9 32.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat terlihat tidak satupun responden yang

menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab

ragu-ragu, 30 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki

banyak pengetahuan tentang manfaat produk Motor Yamaha Mio , karena

hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.12
Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki
Kemampuan Menarik Rasa Percaya Diri Konsumen Untuk Membeli
Produk Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 18 25.7 25.7 25.7
Setuju 30 42.9 42.9 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

69
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 18 responden menjawab ragu-ragu,

30 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor

Yamaha Mio memiliki kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen

untuk membeli produk Motor Yamaha mio, karena hampir seluruh

responden menjawab setuju.

Tabel 4.13
Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki
Kemampuan Menyakinkan Konsumen Untuk Membeli Produk Motor
Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 34 48.6 48.6 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 34

responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju.

Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor

Yamaha Mio memiliki kemampuan menyakinkan konsumen untuk membeli

produk Motor Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab

setuju.

70
Tabel 4.14
Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki
Kemampuan Komunikasi Yang Baik Dengan Konsumen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 34 48.6 48.6 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tida ada satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu,

34 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser dalam iklan Motor

Yamaha Mio memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan

konsumen, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.15
Celebrity Endorser Memiliki Kecocokan Dengan Merek Atau Produk
Motor Yamaha Mio, Sehingga Memiliki Nilai Yang Positif Untuk
Merek Yang Diiklankan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 40 57.1 57.1 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu,

40 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki

kecocokan dengan merek atau produk Motor Yamaha Mio, sehingga

memiliki nilai yang positif untuk merek yang diiklankan , karena hampir

seluruh responden menjawab setuju.

71
c. Keahlian

Untuk variabel Keahlian dalam kuisioner penelitian ini terdapat 5

pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16
Celebriti Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio Memiliki Keahlian
Dalam Menyampaikan Pesan Kepada Konsumennya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 39 55.7 55.7 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju 13 responden menjawab ragu-ragu,

39 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebriti endorser dalam iklan Motor

Yamaha Mio memiliki keahlian dalam menyampaikan pesan kepada

konsumennya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.17
Penggunaan Bahasa Yang Baik Dalam Menyampaikan Pesan
Dimiliki Oleh Celebriti Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 35 50.0 50.0 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu,

35 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat

72
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Penggunaan bahasa yang baik dalam

menyampaikan pesan dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan Motor

Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.18
Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman Dalam Menggunakan Produk
Atau Merek Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 37 52.9 52.9 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu,

37 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki

pengalaman dalam menggunakan produk atau merek Motor Yamaha Mio,

karena hamper seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.19
Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman Yang Terkait Dengan Produk
Atau Merek Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 14 20.0 20.0 20.0
Setuju 40 57.1 57.1 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu,

40 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat

73
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki

pengalaman yang terkait dengan produk atau merek Motor Yamaha Mio,

karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.20
Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan Yang Berhubungan Dengan
Topik Iklan Motor Yamaha Mio
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 9 12.9 12.9 12.9
Setuju 42 60.0 60.0 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden menjawab ragu-ragu, 42

responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju.

Hal ini membuktikan bahwa Celebrity endorser memiliki keterampilan

yang berhubungan dengan topik iklan Motor Yamaha Mio, karena hampir

seluruh responden menjawab setuju.

d. Keputusan Pembelian

Untuk variabel Keputusan Pembelian dalam kuisioner penelitian

ini terdapat 9 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.21
Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan Yang Berhubungan Dengan
Topik Iklan Motor Yamaha Mio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 39 55.7 55.7 80.0
Sangat Setuju 14 20.0 20.0 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

74
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu,

39 responden menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa celebrity endorser memiliki

keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan motor yamaha mio,

karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.22
Setelah Melihat Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio,
Saya Yakin Dalam Membeli Motor Yamaha Mio
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu,

38 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Setelah melihat celebrity endorser

dalam iklan Motor Yamaha Mio, responden yakin dalam membeli Motor

Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.23
Saya Menggunakan Motor Yamaha Mio Mendapat Informasi
Dari Kerabat/Teman
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 38 54.3 54.3 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

75
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu,

38 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa banyak responden yang

menggunakan motor Yamaha Mio dikarnakan mendapat informasi dari

kerabat/Teman, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.24
Saya Menggunakan Motor Yamaha Mio Mendapat Informasi Dari
Media
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 35 50.0 50.0 71.4
Sangat Setuju 20 28.6 28.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 35

responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju.

Hal ini membuktikan bahwa konsumen menggunakan motor Yamaha

Mio mendapat informasi dari media, karena hampir seluruh responden

menjawab setuju.

Tabel 4.25
Setelah Melihat Celebrity Endorser Dalam Iklan Motor Yamaha Mio,
Saya Memutuskan Untuk Menggunakan Yamaha Mio Karna Irit Dan
Nyaman Digunakan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu – Ragu 12 17.1 17.1 18.6
Setuju 42 60.0 60.0 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

76
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab tidak setuju, 12

responden menjawab ragu-ragu, 42 responden menjawab setuju, dan 15

responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Setelah

melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio, konsumen

memutuskan untuk menggunakan Yamaha mio karna irit dan nyaman

digunakan, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.26
Sebelum Menentukan Motor Yang Akan Dibeli, Saya Melakukan
Penilaian Dan Seleksi Terhadap Berbagai Merek Motor
Matic Lainya
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 21 30.0 30.0 30.0
Setuju 36 51.4 51.4 81.4
Sangat Setuju 13 18.6 18.6 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju , 21 responden menjawab ragu-ragu,

36 responden menjawab setuju, dan 13 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa Sebelum menentukan motor yang

akan dibeli, responden melakukan penilaian dan seleksi terhadap

berbagai merek motor matic lainya, karena hampir seluruh responden

menjawab setuju.

77
Tabel 4.27
Saya Membeli Motor Yamaha Mio Karena Ingin Mencoba Kualitas
Dari Motor Tersebut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu – Ragu 14 20.0 20.0 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab tidak setuju, 14

responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 17

responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa para

responden membeli Motor Yamaha Mio karena ingin mencoba kualitas

dari motor tersebut, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

Tabel 4.28
Saya Akan Terus Menggunakan Motor Yamaha Mio
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 43 61.4 61.4 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0

(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan setuju , 11 responden menjawab ragu-ragu, 43

responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju.

Hal ini membuktikan bahwa responden akan terus menggunakan Motor

Yamaha Mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

78
Tabel 4.29
Saya Merekomendasikan / Menganjurkan Kepada Orang Lain
Untuk Menggunakan Motor Yamaha Mio

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu – Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 39 55.7 55.7 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu,

39 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merekomendasikan /

menganjurkan krpada orang lain untuk menggunakan motor yamaha

mio, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan.

Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam

rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.

79
Gambar 4.3
Uji Normalitas Data (P-P Plot)

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki

penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai

rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka

dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Korelasi

Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan

rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0

diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

80
Tabel 4.30
Uji Korelasi
Keputusan
Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian
Pearson Correlation Keputusan
1.000 .360 .530 .745
Pembelian
Daya Tarik .360 1.000 .559 .541
Kredibilitas .530 .559 1.000 .545
Keahlian .745 .541 .545 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan
. .001 .000 .000
Pembelian
Daya Tarik .001 . .000 .000
Kredibilitas .000 .000 . .000
Keahlian .000 .000 .000 .
N Keputusan
70 70 70 70
Pembelian
Daya Tarik 70 70 70 70
Kredibilitas 70 70 70 70
Keahlian 70 70 70 70
(Sumber : Data primer yang telah diolah)

Tabel 4.31
Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan

dengan tabel yang terdapat dibawah ini:

81
Tabel 4.32
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel

Koefisien
Hubungan Kategori Probabilitas Kesimpulan
Korelasi
Keputusan Pembelian (Y)
0.360 Rendah 0.001 Signifikan
dengan Daya Tarik (X1)
Keputusan Pembelian (Y) Signifikan
0.530 Sedang 0.000
dengan Kredibilitas (X2)
Keputusan Pembelian (Y) Signifikan
0.745 Kuat 0.000
dengan Keahlian (X3)
Daya Tarik (X1) dengan Signifikan
0.559 Sedang 0.000
Kredibilitas (X2)
Daya Tarik (X1) dengan Signifikan
0.541 Sedang 0.000
Keahlian (X3)
Kredibilitas (X2) dengan Signifikan
0.545 Sedang 0.000
Keahlian (X3)
(Sumber: Data primer yang telah diolah)

c. Uji Multikolinieritas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus

terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan

korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas

dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) harus berada di

bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.33
Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

Daya Tarik .608 1.645


Kredibilitas .604 1.655
Keahlian .622 1.609
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)

82
Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi

gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu

dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai

10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala

multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih

kecil dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya

multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedatisitas

Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti

akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa

data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas

ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar,

sebagai berikut:

Gambar 4.4
Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)

(Sumber : Data primer yang telah diolah)

83
Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu.

Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model

ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Secara Simultan

Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini. Uji ini

dapat dilakukan melalui pengujian nilai adjusted R² (adjusted R-

Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.34
Uji Determinasi (Adjusted R2)
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .768 .591 .572 3.150 2.267
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)

Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka dapat

diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai

adjusted R² (adjusted R Squared) sebesar 0,572. Nilai tersebut dapat

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Daya Tarik,

Kredibilitas, Keahlian terhadap keputusan Pembelian dengan menghitung

koefesien determinasi, sebagai berikut:

84
KD = Adjusted R² x 100%

KD = 0,572 x 100%

KD = 57,2 %

Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh

variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen

adalah sebesar 57,2%. Sisanya sebesar 42,8 % dipengaruhi faktor lain

selain dalam penelitian ini, seperti brand strategy, harga, kualitas

pelayanan, brand image.

b. Uji Anova (Uji F)

Untuk lebih meyakinkan akan kebenaran uji koefesien

determinasi diatas maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji F.

Adapun bunyi hipotesa atas uji F ini adalah sebagai berikut (Jonathan

sarwono,2007:177):

Ho : Tidak ada pengaruh linier antara seluruh variabel independent

dengan variabel dependen

Ha : Ada pengaruh linier antara seluruh variabel independent dengan

variabel dependen

Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut :

Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Apabila nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji anova sebagai berikut:

85
Tabel 4.35
Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 944.906 3 314.969 31.736 .000
Residual 655.037 66 9.925
Total 1599.943 69
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)

Dari data di atas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0.000

ini mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam penelitian

ini bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji F ini menyatakan

bahwa hasil uji secara simultan diatas benar adanya.

Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat dari

nilai F tabel dari Uji Anova di atas, dengan ketentuan sebagai berikut :

Apabila nilai Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Dalam penelian ini diperoleh nilai F hitung sebesar 31,736 yang

lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,74. Hal ini mengartikan

bahwasanya ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulanya, terdapat

pengaruh yang linier antara variabel independen dengan variabel

dependen.

c. Uji t / Uji Signifikansi Parsial

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat

dilakukan melalui Uji t. Berikut adalah hasil Uji t dalam penelitian ini:

86
Tabel 4.36
Uji t / Uji Signifikansi Parsial
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.000 3.346 2.391 .020
Daya Tarik -.173 .119 -.147 -1.457 .150
Kredibilitas .335 .147 .232 2.286 .025
Keahlian 1.228 .176 .699 6.995 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)

1) Pengaruh Antara Daya Tarik Dengan Keputusan Pembelian

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Daya Tarik adalah -

1,457, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α

dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n-2,

dimana n adalah jumlah data, 70 - 2=68). Didapat ttabel adalah 1,99.

Variabel Daya Tarik memiliki nilai p-value 0,150 > 0,05

artinya tidak signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (-1,457 < 1,99),

maka Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

koefisien Daya Tarik secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

2) Pengaruh Antara Kredibilitas Dengan Keputusan Pembelian

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kredibilitas adalah

2,286, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α

dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n - 2,

dimana n adalah jumlah data, 70 - 2=68). Didapat ttabel adalah 1,99.

87
Variabel Kredibilitas memiliki nilai p-value 0,025 < 0.05

artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,286 > 1,99), maka Ha

diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

koefisien Kredibilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

3) Pengaruh Antara Keahlian Dengan Keputusan Pembelian

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Keahlian adalah 6,995,

Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena

digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua

menjadi 0,025, dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah

jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1,99.

Variabel Keahlian memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05

artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (6,995 > 1,99), maka Ha

diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

koefisien Keahlian secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

5. Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh daya tarik,

Kredibilitas dan keahlian terhadap keputusan pembelian adalah sebagai

berikut:

88
Tabel 4.37
Uji Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.000 3.346 2.391 .020
Daya Tarik -.173 .119 -.147 -1.457 .150
Kredibilitas .335 .147 .232 2.286 .025
Keahlian 1.228 .176 .699 6.995 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber : Data primer yang telah diolah)

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh daya tarik, Kredibilitas dan keahlian terhadap

keputusan pembelian sebagai berikut:

Y = a + bx2 + bx3

`Y = 8,00 + 0,335x2 + 1,228x3

Keterangan :

Y : Keputusan Pembelian

X2 : Kredibilitas

X3 : Keahlian

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat

diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 8,00 menunjukkan bahwa

jika variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian bernilai nol maka nilai

keputusan pembelian adalah 8,00 satuan, dengan catatan variabel lain

dianggap konstan.

89
Variabel krediblitas 0,335 menunjukkan bahwa jika variabel

krediblitas meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan

memilih sebesar 0,335 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap

konstan.

Variabel keahlian 1,228 menunjukkan bahwa jika vaiabel keahlian

meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian

sebesar 1,228 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

D. Interpretasi

1. Pengaruh Antara Daya Tarik Terhadap Keputusan Pembelian

Secara parsial dinyatakan bahwa Daya Tarik tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji

statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil tersebut

terjadi karena konsumen pada Yamaha mio tidak hanya melihat dari sisi

daya tariknya saja, karena penampilan dan ketampanan seorang celebrity

endorser tidak hanya berdasarkan penampilan tetapi dapat dilihat

berdasarkan kemampuan dan keahlian seorang celebrity endorser dalam

menyampaikan iklan pada suatu produk. Hasil ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurul Irna Mucharomawati (2009) dalam

penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh Karakteristik Selebritas

Sebagai Model Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen”.

Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dan simultan celebrity

endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.

90
2. Pengaruh Antara Kredibilitas Terhadap Keputusan Pembelian

Secara parsial dinyatakan bahwa Kredibilitas memiliki pengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian ini terlihat pada uji statistik

dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Irna Mucharomawati (2009)

dalam penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh Karakteristik

Selebritas Sebagai Model Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli

Konsumen”. Analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi linier

berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dan simultan

celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.

3. Pengaruh Antara Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian

Secara parsial dinyatakan bahwa Keahlian memiliki pengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian ini terlihat pada uji statistik

dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Eni heruwati dalam penelitianya

yang berjudul “Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian

Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha

Mio”. Hasil penelitian menyatakan bahwa dapat ditarik beberapa

kesimpulan pada saat dilakukan pengolahan regresi berganda. Penelitian ini

memenuhi syarat validitas, reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas,

multikolinearitas dan telah lolos uji normalitas. Dari persamaan regresi yang

diperoleh, variabel dependen yang memiliki nilai paling signifikan yakni

kredibilitas. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan

91
bahwa variable daya tarik, kredibilitas dan keahlian yang diteliti, ketiga

variable tersebut secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian.

Sedangkan pada uji f menunjukkan signifikan < 0,05. Hal ini berarti

variable daya tarik (X1), kredibilitas (X2) dan keahlian (X3) secara bersama-

sama berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian (Y).

Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dengan nilai Adjusted R2 41%.

Artinya, variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh adanya

variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian, sedangkan sisanya 59% dapat

dipengaruhi oleh variabel lain

92
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Uji simultan (F-Test)

Secara simultan, hasil uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan antara variabel daya tarik, Kredibilitas dan keahlian secara

bersama-sama terhadap keputusan pembelian.

2. Uji Parsial (t-Test)

Secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas yang

mempengaruhi keputusan memilih adalah kredibilitas dan keahlian,

sedangkan daya tarik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian.

3. Koefisien determinasi (R2)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,2 % pengaruh keputusan

pembelian yang dijelaskan oleh variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian

dan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk

kedalam analisis regresi ini.

B. Implikasi

Hasil penelitian menghasilkan secara parsial variabel yang memiliki

pengaruh terhadap keputusan pembelian adalah kredibilitas dan keahlian,

93
sedangkan variabel daya tarik tidak berpengaruh. Hal ini membuktikan bahwa

kredibilitas dan keahlian seorang artis pendukung lebih diutamakan

dibandingkan daya tarik.

Maka, perusahaan harus lebih seleksi lagi dalam melakukan pemilihan

artis pendukung dengan melakukan casting, dengan pertimbangan sesuai

dengan produk dan tema iklan yang akan ditayangkan agar menarik konsumen

dalam melakukan pembelian motor Yamaha mio.

C. Saran

Dari hasil penelitian ingin memberikan beberapa saran yang dapat

disampaikan yaitu :

1. Perusahaan harus dapat memilih artis berdasarkan kredibilitas dan

keahlianya dalam menyampaikan iklan, tidak hanya dilihat berdasarkan

daya tarik fisik.

2. Perusahaan harus melakukan seleksi lebih ketat lagi dalam memilih artis

pendukung dengan mengetahui kredibilitas dan keahlianya sebagai artis.

3. Perusahaan harus membuat konsep iklan yang baik sesuai dengan iklan dan

produk dan menyesuaikan dengan artis pendukung.

4. Penelitian ini hanya mengukur variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian

terhadap keputusan pembelian, untuk itu diharapkan pada penelitian

mendatang dapat diteliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

94
DAFTAR PUSTAKA

Albari, 2002, “Mengenal Perilaku Konsumen Mengenai Penelitian Motivasi”,


Jurnal Siasat Bisnis, UII, No.7 Vol.I, Yogyakarta.

Andriastika Sukmawati dan Joko Suyono, 2005, ”Analisis Pengaruh Karakteristik


Bintang Idola Iklan (Celebrity Endorser) Terhadap Minat Beli Konsumen
Sebuah Merek Multivitamin (studi kasus pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)” Fokus Manajerial
Volume 3 No.1 Hal. 21-32.

Assael H, 2002, “Consumen Behavior and Marketing Action, Edisi 3, Kent


Publishing Company”, Boston Massachusset,AS.

Basu, Swastha, dan Hani, Handoko, 2002, “Manajemen Pemasaran : Analisa


Perilaku Konsumen”, Edisi I, BPFE Yogyakarta.

Basu, Swastha, DH dan Irawan, 2002, “Manajemen Pemasaran Modern”,


Liberty: Yogyakarta.

Belch, George E & Michael A. Belch, 2003. “Advertising and Promotion : An


Integrated Marketing Communication Perspective”, Internasional Edition,
McGraw Hill, New York.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN
Press, Jakarta, 2007.

Imam Ghozali, 2005, “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan


Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Jewler, D, 2005. “Creative in Advertising (8th ed)”. Thompson Work Worth.


USA.

Kuncoro, Mudrajad, 2006. “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”. Erlangga,
Jakarta.

Kussudyarsana, 2004, ”Fenomena Selebritas Sebagai Model Iklan Dari Sudut


Pandang Sumber Pesan”, Benefit Volume 8 No.2 Hal. 151-159.

Kotler, Philip, 2002, “Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan


Implementasi dan Kontrol”, Jilid I, Penerbit Prenhallindo: Jakarta.

Kotler, Philip, 2002, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid 3, Penerbit


Prenhallindo: Jakarta.

95
Mahestu Noviandra, 2006, ”Analisis Pengaruh Model Iklan Terhadap Perilaku
Pembelian Remaja, Kasus Pada Bintang Akademi Fantasi Indosiar”.

Mowen, John.C dan Michael Minor, 2001, Perilaku Konsumen, Alih bahasa Lina
Salim, Jilid 2, Edisi 5, Erlangga, Jakarta.

Royan, Frans.M, 2005, “Marketing Celebrities”, Jilid I, Penerbit PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Sebayang, Siahaan Simon, 2008, ”Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap


Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha Mio Pada Mio
Automatik Club (MAC) Medan”, Fakultas Ekonomi USU, Jurnal
Manajemen Bisnis,Vol.1 No.3 Hal. 117-125.

Setiawan, Ahmad Ikhsan, (2002), “Analisis Perilaku Konsumen dan Lingkungan


Bisnis Sebagai Masukan Strategi Pemasaran Jasa: Studi Kasus Pada
Warnet Pointer”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 2, No. 1, Mei 2002
Surakarta.

Shimp, Terence A, 2003, “Periklanan Promosi”, Jilid I, Penerbit Erlangga,


Jakarta.

Sodik, Nur, (2004), “Analisis Keberhasilan Persepsi Konsumen Pada Negara


Asal (Country of Origin) Terhadap Kualitas dan Harga Produk Otomotif
(Survey Terhadap Konsumen di kota Surakarta Tahun 2003)”, Jurnal
Bisnis dan Manajemen, Vol. 4, No. 1, Mei 2004 Surakarta.

Sugiyono, 2006, “Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan”, Penerbit CV


Alpha Betha, Bandung.

www.yamahamio.com

www.harpindojaya.com

96
Lampiran 1: Lembar Kuisioner

LEMBAR KUISIONER
Identitas Peneliti
Nama : Topik Hidayat
Nim : 204081002240
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program strata satu (S1)
fakultas ekonomi dan ilmu sosial. Saya meminta kesediaanya untuk membantu
penelitian saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas,
Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Yamaha Mio”. Dengan mengisi kuisioner yang telah disediakan. Atas
perhatian dan bantuanya saya ucapkan terima kasih .

Cara pengisian
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda mengenai beberapa
pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda ceklis (√ ) pada kolom yang telah
disediakan. Berikut merupakan bobot pilihan jawaban :
(SS) Sangat setuju = 5 (R) Ragu-ragu =3 (STS) Sangat tidak setuju = 1
(S) Setuju =4 (TS) Tidak setuju = 2

Profil responden
Nama : …………………………....
Alamat : ……………………………

Usia berkisar antara : < 18 thn 26 - 50 tahun

18 - 25 thn 50 >

Jenis kelamin : Pria Wanita

97
Daya Tarik (X1)
No. Pertanyaan STS TS R S SS
1. Saya sangat menyukai fisik dari celebrity endorser
pada iklan Motor Yamaha Mio
2. Saya sangat menyukai Gaya Hidup dari celebrity
endorser pada iklan Motor Yamaha Mio
3. Saya memiliki kesamaan hobi dengan celebrity
endorser pada iklan motor Yamaha Mio
4 Saya memiliki kesamaan kepribadian dengan
celebrity endorser pada iklan motor Yamaha Mio
5 Saya memiliki kesamaan karakter dengan celebrity
endorser pada iklan motor Yamaha Mio
6 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan
motor Yamaha Mio memiliki popularitas yang baik
di masyarakat
7 Celebrity endorser yang digunakan pada iklan
motor Yamaha Mio memiliki interaksi yang baik
terhadap konsumen dalam menyampaikan iklan

Kredibilitas (X2)
No. Pertanyaan STS TS R S SS
1 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan
tentang kelebihan produk Motor Yamaha Mio
2 Celebrity endorser memiliki banyak pengetahuan
tentang manfaat produk Motor Yamaha Mio
3 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki kemampuan menarik rasa percaya diri
konsumen untuk membeli produk Motor Yamaha Mio
4 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki kemampuan menyakinkan konsumen untuk
membeli produk Motor Yamaha Mio
5 Celebrity endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan
konsumen
6 Celebrity endorser memiliki kecocokan dengan merek
atau produk Motor Yamaha Mio, sehingga memiliki
nilai yang positif untuk merek yang diiklankan

98
Keahlian (X3)
No. Pertanyaan STS TS R S SS
1 Celebriti endorser dalam iklan Motor Yamaha Mio
memiliki keahlian untuk menyampaikan pesan kepada
konsumennya
2 Penggunaan bahasa yang baik dalam menyampaikan
pesan dimiliki oleh Celebriti endorser dalam iklan
Motor Yamaha Mio
3 Celebrity endorser memiliki pengalaman dalam
menggunakan produk atau merek Motor Yamaha Mio
4 Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait
dengan produk atau merek Motor Yamaha Mio
5 Celebrity endorser memiliki keterampilan yang
berhubungan dengan topik iklan Motor Yamaha Mio.

Keputusan Pembelian (Y)


No. Pertanyaan STS TS R S SS
1 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya lebih memprioritaskan untuk
membeli Motor Yamaha Mio
2 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya yakin dalam membeli Motor
Yamaha Mio
3 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat
informasi dari kerabat/Teman
4 Saya menggunakan motor Yamaha Mio mendapat
informasi dari media
5 Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor
Yamaha Mio, saya memiliki pertimbangan manfaat
untuk membeli Motor Yamaha Mio
6 Sebelum menentukan motor yang akan dibeli, saya
melakukan penilaian dan seleksi terhadap berbagai
merek motor matic lainya
7 Saya membeli Motor Yamaha Mio karena ingin
mencoba kualitas dari motor tersebut
8 Saya akan terus menggunakan Motor Yamaha Mio
9 Saya merekomendasikan / menganjurkan kepada
orang lain untuk menggunakan Motor Yamaha Mio

99
Lampiran 2: Data Mentah
Daya Tarik
NO DT1 DT2 DT3 DT4 DT5 DT6 DT7 Total_DT
1 5 5 5 5 5 4 4 33
2 5 5 5 5 5 4 5 34
3 5 5 5 5 5 4 5 34
4 5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 4 4 4 32
6 5 5 5 5 5 4 5 34
7 5 5 5 5 5 4 5 34
8 5 5 5 5 5 4 5 34
9 4 5 4 3 4 4 4 28
10 5 5 5 5 5 4 5 34
11 4 5 4 3 4 4 4 28
12 5 5 5 5 4 4 4 32
13 5 5 5 5 5 5 5 35
14 5 5 5 5 5 4 4 33
15 5 5 5 5 5 5 5 35
16 4 5 4 3 4 4 4 28
17 5 5 5 5 5 4 4 33
18 5 5 5 5 5 4 5 34
19 5 5 4 4 5 5 5 33
20 5 3 4 4 4 3 4 27
21 4 4 4 4 4 5 5 30
22 3 2 2 3 3 3 3 19
23 3 4 4 4 4 5 5 29
24 4 4 4 5 4 4 4 29
25 4 5 3 4 4 4 4 28
26 5 4 4 4 4 5 5 31
27 3 2 4 4 4 3 4 24
28 4 5 4 5 5 4 5 32
29 4 5 4 5 4 4 3 29
30 3 4 3 4 5 3 4 26
31 4 4 4 5 5 4 4 30
32 5 5 5 4 4 5 5 33
33 3 3 3 4 4 3 3 23
34 4 4 4 3 3 4 4 26
35 5 5 5 5 5 5 5 35
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 3 3 3 3 3 3 3 21
38 4 4 4 4 4 4 4 28
39 3 4 4 5 5 4 4 29
40 4 5 5 4 4 5 5 32
41 4 3 3 3 4 4 4 25
42 3 4 4 4 3 3 3 24
43 4 4 5 5 5 4 4 31
44 5 5 4 4 5 5 4 32
45 4 3 4 3 4 3 4 25
46 4 5 4 5 4 5 4 31
47 4 4 3 3 4 4 3 25
48 5 5 4 4 5 5 4 32
49 4 4 5 5 4 4 5 31
50 3 3 3 3 3 3 3 21
51 3 3 4 4 3 3 4 24
52 4 4 4 4 4 4 4 28
53 5 5 5 5 5 5 5 35
54 4 4 4 5 5 5 5 32
55 3 4 4 4 4 4 3 26
56 5 5 5 5 3 4 3 30
57 5 4 5 4 5 4 5 32
58 4 3 4 3 4 3 4 25
59 4 5 4 5 4 5 4 31
60 3 4 3 4 3 4 3 24
61 4 4 4 5 5 4 4 30
62 5 5 5 4 4 5 5 33
63 3 3 3 4 4 3 3 23
64 4 4 4 3 3 4 4 26
65 5 5 5 5 5 5 5 35
66 4 4 4 4 4 4 4 28
67 3 3 3 3 3 3 3 21
68 4 4 4 4 4 4 4 28
69 3 4 4 5 5 4 4 29
70 4 5 5 4 4 5 5 32

100
Kredibilitas
NO KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6 Total_KR
1 4 5 4 5 4 4 26
2 5 5 5 4 5 4 28
3 5 4 4 4 5 4 26
4 5 5 5 5 5 5 30
5 4 3 3 3 4 4 21
6 4 5 5 4 4 5 27
7 4 4 4 3 4 4 23
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 3 3 3 4 4 21
10 4 4 4 5 4 4 25
11 5 5 5 4 5 5 29
12 4 3 3 4 3 3 20
13 4 4 4 3 4 4 23
14 4 4 4 4 4 4 24
15 5 5 5 5 5 5 30
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 3 3 3 3 3 19
18 4 4 5 4 4 4 25
19 5 5 5 5 5 5 30
20 4 3 4 3 3 4 21
21 4 4 5 3 4 4 24
22 4 5 5 4 4 5 27
23 4 5 4 4 4 5 26
24 4 4 3 3 4 4 22
25 5 4 5 5 5 4 28
26 4 4 3 4 4 4 23
27 5 4 4 5 5 4 27
28 5 5 4 4 5 5 28
29 4 3 3 3 3 3 19
30 5 3 4 4 4 3 23
31 5 5 4 4 5 5 28
32 4 4 5 5 4 4 26
33 4 4 3 3 4 4 22
34 3 3 4 4 3 3 20
35 5 5 5 5 5 5 30
36 4 4 4 4 4 4 24
37 3 3 3 3 3 3 18
38 4 4 4 4 4 4 24
39 5 5 4 4 5 5 28
40 4 4 5 5 4 4 26
41 3 3 3 4 4 3 20
42 5 5 5 3 3 4 25
43 4 5 5 5 4 4 27
44 4 5 4 5 4 5 27
45 4 4 3 3 3 4 21
46 5 4 5 4 5 4 27
47 3 4 4 3 3 4 21
48 4 5 5 4 4 5 27
49 5 4 4 5 4 4 26
50 3 3 3 3 3 3 18
51 4 3 3 4 4 3 21
52 4 4 4 4 4 4 24
53 5 5 5 5 5 5 30
54 5 5 4 4 4 4 26
55 3 3 3 4 4 4 21
56 3 3 3 5 5 5 24
57 4 5 4 5 4 5 27
58 3 4 3 4 3 4 21
59 5 4 5 4 5 4 27
60 4 3 4 4 4 4 23
61 5 5 4 4 5 5 28
62 4 4 5 5 4 4 26
63 4 4 3 3 4 4 22
64 3 3 4 4 3 3 20
65 5 5 5 5 5 5 30
66 4 4 4 4 4 4 24
67 3 3 3 3 3 3 18
68 4 4 4 4 4 4 24
69 5 5 4 4 5 5 28
70 4 4 5 5 4 4 26

101
Keahlian
NO KH1 KH2 KH3 KH4 KH5 Total_KH
1 4 5 4 5 4 22
2 5 5 5 4 5 24
3 5 4 4 4 5 22
4 5 5 5 5 5 25
5 4 3 3 3 4 17
6 4 5 5 4 4 22
7 4 4 4 3 4 19
8 4 4 4 4 4 20
9 4 3 3 3 4 17
10 5 3 3 4 5 20
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 4 4 4 20
13 5 5 5 4 5 24
14 4 4 4 4 4 20
15 5 4 4 5 5 23
16 4 3 3 3 4 17
17 4 3 4 4 4 19
18 4 4 4 4 3 19
19 4 5 5 5 5 24
20 3 3 4 4 4 18
21 5 4 4 4 5 22
22 4 4 3 4 4 19
23 4 3 4 4 4 19
24 3 3 3 4 4 17
25 4 4 4 5 4 21
26 4 4 3 4 4 19
27 4 3 4 5 4 20
28 3 4 4 4 4 19
29 4 4 3 4 4 19
30 5 5 3 4 4 21
31 4 4 4 4 4 20
32 5 5 5 5 5 25
33 3 3 3 3 3 15
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 4 4 4 20
36 5 5 5 5 5 25
37 4 4 4 4 4 20
38 3 3 3 3 3 15
39 5 4 4 5 4 22
40 4 5 5 4 5 23
41 3 4 4 3 4 18
42 3 4 4 3 4 18
43 4 5 5 4 5 23
44 5 4 5 5 4 23
45 4 3 4 4 3 18
46 4 5 4 4 5 22
47 3 4 4 3 4 18
48 5 5 4 5 5 24
49 4 4 5 4 4 21
50 3 3 3 3 3 15
51 3 3 4 3 3 16
52 4 4 4 4 4 20
53 5 5 5 5 5 25
54 4 4 5 4 4 21
55 4 4 4 4 4 20
56 3 4 3 3 4 17
57 5 4 5 5 4 23
58 4 3 4 4 3 18
59 4 5 4 4 5 22
60 4 4 3 4 4 19
61 4 4 4 4 4 20
62 5 5 5 5 5 25
63 3 3 3 3 3 15
64 4 4 4 4 4 20
65 4 4 4 4 4 20
66 5 5 5 5 5 25
67 4 4 4 4 4 20
68 3 3 3 3 3 15
69 5 4 4 5 4 22
70 4 5 5 4 5 23

102
Keputusan Pembelian
NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 Total_KP
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
2 4 3 4 5 4 4 4 3 4 35
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
5 3 4 3 3 3 3 3 4 4 30
6 4 5 4 5 4 4 4 5 5 40
7 3 4 3 4 3 3 3 4 4 31
8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
9 4 4 4 3 2 4 2 4 4 31
10 4 4 4 3 4 4 4 4 5 36
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
14 4 3 4 4 4 4 4 3 3 33
15 4 5 4 4 5 4 5 5 5 41
16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28
17 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
19 4 5 4 4 4 4 4 5 4 38
20 3 4 3 3 4 3 4 4 4 32
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
22 3 3 4 5 4 3 4 4 4 34
23 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34
24 4 3 3 4 4 3 4 4 4 33
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
29 5 5 5 4 4 5 4 4 4 40
30 5 5 4 5 5 5 5 5 5 44
31 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42
32 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
33 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
34 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
39 4 4 5 4 4 5 4 4 5 39
40 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43
41 3 3 4 4 3 3 4 3 3 30
42 4 4 5 5 5 3 5 5 3 39
43 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40
44 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
45 4 4 3 3 4 3 3 4 3 31
46 5 4 5 5 4 5 5 4 5 42
47 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
48 5 4 4 5 4 4 5 4 4 39
49 5 5 4 4 5 5 4 5 5 42
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
51 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
54 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40
55 3 3 4 4 3 3 4 3 3 30
56 3 3 3 5 5 3 5 5 3 35
57 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
58 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
59 5 4 5 5 4 5 5 4 5 42
60 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
61 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42
62 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
63 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
64 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
69 4 4 5 4 4 5 4 4 5 39
70 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43

103
Lampiran 3 : Hasil Perhitungan SPSS 16

Frekuensi Data

Daya Tarik

DT1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 28 40.0 40.0 61.4
Sangat Setuju 27 38.6 38.6 100.0
Total 70 100.0 100.0

DT2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.9 2.9 2.9
Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 17.1
Setuju 24 34.3 34.3 51.4
Sangat Setuju 34 48.6 48.6 100.0
Total 70 100.0 100.0

DT3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 15.7
Setuju 33 47.1 47.1 62.9
Sangat Setuju 26 37.1 37.1 100.0
Total 70 100.0 100.0

DT4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 26 37.1 37.1 55.7
Sangat Setuju 31 44.3 44.3 100.0
Total 70 100.0 100.0

104
DT5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 32 45.7 45.7 60.0
Sangat Setuju 28 40.0 40.0 100.0
Total 70 100.0 100.0

DT6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 38 54.3 54.3 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0

DT7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 12 17.1 17.1 17.1
Setuju 33 47.1 47.1 64.3
Sangat Setuju 25 35.7 35.7 100.0
Total 70 100.0 100.0

Kredibilitas

KR1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 10 14.3 14.3 14.3
Setuju 38 54.3 54.3 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0

KR2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 30 42.9 42.9 67.1
Sangat Setuju 23 32.9 32.9 100.0
Total 70 100.0 100.0

105
KR3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 18 25.7 25.7 25.7
Setuju 30 42.9 42.9 68.6
Sangat Setuju 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0

KR4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 34 48.6 48.6 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0

KR5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 38 54.3 54.3 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0

KR6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 40 57.1 57.1 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0

Keahlian

KH1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 13 18.6 18.6 18.6
Setuju 39 55.7 55.7 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0

106
KH2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 35 50.0 50.0 74.3
Sangat Setuju 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0

KH3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 37 52.9 52.9 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0

KH4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 14 20.0 20.0 20.0
Setuju 40 57.1 57.1 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0

KH5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 9 12.9 12.9 12.9
Setuju 42 60.0 60.0 72.9
Sangat Setuju 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0

Keputusan Pembelian

KP1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 17 24.3 24.3 24.3
Setuju 39 55.7 55.7 80.0
Sangat Setuju 14 20.0 20.0 100.0
Total 70 100.0 100.0

107
KP2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0

KP3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 38 54.3 54.3 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0

KP4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 15 21.4 21.4 21.4
Setuju 35 50.0 50.0 71.4
Sangat Setuju 20 28.6 28.6 100.0
Total 70 100.0 100.0

KP5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu - Ragu 12 17.1 17.1 18.6
Setuju 42 60.0 60.0 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0

KP6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 21 30.0 30.0 30.0
Setuju 36 51.4 51.4 81.4
Sangat Setuju 13 18.6 18.6 100.0
Total 70 100.0 100.0

108
KP7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu - Ragu 14 20.0 20.0 21.4
Setuju 38 54.3 54.3 75.7
Sangat Setuju 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0

KP8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 11 15.7 15.7 15.7
Setuju 43 61.4 61.4 77.1
Sangat Setuju 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0

KP9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu - Ragu 16 22.9 22.9 22.9
Setuju 39 55.7 55.7 78.6
Sangat Setuju 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0

109
Uji Validitas dan Reliabilitas

Daya Tarik

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 7

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


DT1 4.47 .730 30
DT2 4.57 .858 30
DT3 4.37 .765 30
DT4 4.47 .730 30
DT5 4.50 .572 30
DT6 4.10 .607 30
DT7 4.43 .626 30

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
DT1 26.43 10.185 .754 .853
DT2 26.33 9.885 .669 .867
DT3 26.53 9.706 .827 .842
DT4 26.43 10.599 .652 .867
DT5 26.40 11.076 .742 .859
DT6 26.80 11.890 .471 .886
DT7 26.47 11.292 .605 .872

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
30.90 14.231 3.772 7

110
Kredibilitas

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.887 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


KR1 4.33 .479 30
KR2 4.10 .759 30
KR3 4.10 .759 30
KR4 3.93 .740 30
KR5 4.17 .648 30
KR6 4.13 .629 30

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
KR1 20.43 8.599 .605 .885
KR2 20.67 6.782 .803 .850
KR3 20.67 7.057 .718 .866
KR4 20.83 7.454 .626 .882
KR5 20.60 7.283 .809 .851
KR6 20.63 7.689 .701 .868

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24.77 10.530 3.245 6

111
Keahlian

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.764 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


KH1 4.17 .592 30
KH2 3.93 .740 30
KH3 3.87 .681 30
KH4 4.07 .583 30
KH5 4.23 .504 30

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
KH1 16.10 3.610 .475 .740
KH2 16.33 2.920 .618 .690
KH3 16.40 3.145 .588 .701
KH4 16.20 3.683 .450 .748
KH5 16.03 3.689 .562 .718

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.27 5.030 2.243 5

112
Keputusan Pembelian

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.898 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


KP1 3.90 .548 30
KP2 3.93 .640 30
KP3 3.87 .507 30
KP4 4.00 .643 30
KP5 3.87 .629 30
KP6 3.83 .592 30
KP7 3.87 .629 30
KP8 4.00 .525 30
KP9 4.07 .521 30

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
KP1 31.43 11.978 .769 .879
KP2 31.40 12.179 .584 .893
KP3 31.47 12.464 .690 .885
KP4 31.33 12.230 .567 .895
KP5 31.47 11.637 .737 .880
KP6 31.50 11.776 .755 .879
KP7 31.47 11.637 .737 .880
KP8 31.33 12.713 .589 .892
KP9 31.27 12.823 .563 .894

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
35.33 15.195 3.898 9

113
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


Keputusan Pembelian 36.03 4.815 70
Daya Tarik 29.44 4.092 70
Kredibilitas 24.54 3.326 70
Keahlian 20.27 2.740 70

Correlations
Keputusan
Pembelian Daya Tarik Kredibilitas Keahlian
Pearson Correlation Keputusan Pembelian 1.000 .360 .530 .745
Daya Tarik .360 1.000 .559 .541
Kredibilitas .530 .559 1.000 .545
Keahlian .745 .541 .545 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian . .001 .000 .000
Daya Tarik .001 . .000 .000
Kredibilitas .000 .000 . .000
Keahlian .000 .000 .000 .
N Keputusan Pembelian 70 70 70 70
Daya Tarik 70 70 70 70
Kredibilitas 70 70 70 70
Keahlian 70 70 70 70

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .768 .591 .572 3.150 2.267
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 944.906 3 314.969 31.736 .000
Residual 655.037 66 9.925
Total 1599.943 69
a. Predictors: (Constant), Keahlian, Daya Tarik, Kredibilitas
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

114
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 8.000 3.346 2.391 .020
Daya Tarik -.173 .119 -.147 -1.457 .150 .608 1.645
Kredibilitas .335 .147 .232 2.286 .025 .604 1.655
Keahlian 1.228 .176 .699 6.995 .000 .622 1.609
a. Dependent Variable: Keputusan
Pembelian

a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

Daya Tarik .608 1.645


Kredibilitas .604 1.655
Keahlian .622 1.609
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Charts

115
116

You might also like