You are on page 1of 4

PENGARUH KELELAHAN OTOT TERHADAP KETELITIAN KERJA

(THE INFLUENCE OF MUSCLE FATIGUE ON WORK CAREFULNESS)

Tecky Indriana
Bagian Biomedik
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Jember- Indonesia

Abstract
Human life cannot be separated from activities. Human body has the ability to adapt and it
has resistance to fatigue, but this capability has its restriction. So, whenever an activity is done on and
on for a long time, then fatigue will occur. Fatigue can influence work productivity, one of which is
work carefulness. In dentistry, work carefulness is required to get maximum result. The aim of this
research is to know the influence of fatigue on students’ work carefulness of Faculty of Dentistry,
University of Jember. The subjects of the research were 30 students of Faculty of Dentistry, University of
Jember, male and female at the age of between 20 and 30 who do not suffer from color blind. The
subjects were instructed to arrange beads with correct color order (green, white, blue, purple,
orange, pink, and red) for 10 minutes. The bead arrangement that the subjects made were then
counted based on the correct color order and their work carefulness was counted. Then, the
research subjects were asked to step up and down the step-test bench once in every three seconds
for two minutes to produce fatigue. Then the research subjects were instructed to arrange beads
again and their work carefulness was counted. The result of the research was analyzed by using t-test,
and it showed that there was a difference (p<0,05) on the level of work carefulness before and after
the occurrence of fatigue that is, work carefulness decreases when fatigue occurs.

Keywords: fatigue, work carefulness

Korespondensi (correspondence) : Tecky Indriana, Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Jember JL Kalimantan I/37 Jember 68121, Indonesia

Kehidupan manusia tidak bisa lepas diantara serat-serat otot menjadi terjepit,
dari aktivitas. Dalam aktivitasnya, tubuh sehingga peredaran darah dan juga
mempunyai kemampuan untuk pertukaran bahan nutrisi terganggu. Hal
menyesuaikan diri dalam waktu yang lama tersebut menjadi sebab berkurangnya energi
dam mempunyai daya tahan terhadap pada kelelahan otot. Kerja terus menerus dari
kelelahan. Tetapi kemampuan ini mempunyai suatu otot, sekalipun bersifat dinamik, dapat
nilai ambang batas, sehingga dalam mengakibatkan kelelahan sehingga otot
keadaan tertentu dapat berkurang atau tidak memerlukan istirahat untuk pemulihan. Atas
dapat dipertahankan lagi. Misalnya, jika dasar itu, waktu istirahat setelah bekerja
aktivitas dlakukan terus menerus dengan adalah sangat penting 2.
beban yang tinggi atau dalam waktu lama, Ketelitian merupakan kemampuan
maka akan timbul lelah 1. psikomotor yang bersifat ketrampilan.
Kelelahan ada dua jenis, yaitu Kemampuan psikomotor ini meliputi gerakan
kelelahan otot dan kelelahan umum. tangan, ketrampilan jari-jemari dan koordinasi
Kelelahan umum ditandai dengan mata dengan tangan, yang pada dasarnya
berkurangnya kemampuan untuk bekerja ditunjang kemampuan penglihatan. Dalam
yang penyebabnya adalah perasaan atau penelitian ini menggunakan tujuh warna
psikis 2. Sedangkan kelelahan otot adalah yang berbeda, hal ini sesuai dengan
ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan pernyataan Despopoulos yang menyatakan
memetabolisme bahan-bahan yang bahwa memori primer dapat menyimpan
dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran sekitar tujuh bit4.
kerja yang sama, walaupun impuls saraf Dikedokteran gigi ketelitian kerja
berjalan secara normal dan potensial aksi kususnya ketelitian dalam pemilihan warna
menyebar ke serat otot. Kelelahan otot sangat penting terutama dalam menentukan
dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat warna gigi untuk gigi tiruan dan menentukan
dan lama. Kelelahan dapat menghasilkan warna bahan tumpatan yang sesuai dengan
keadaan yang berbeda-beda, tetapi warna gigi. Ketelitian warna sangat
semuanya berakibat pada pengurangan dipengaruhi oleh penglihatan mata.
kapasitas kerja dan ketahanan tubuh 3. Ketajaman penglihatan warna dipengaruhi
Otot adalah salah satu organ yang oleh beberapa faktor, yaitu faktor optik dan
terpenting dalam tubuh manusia, terutama faktor rangsang termasuk penerangan,
untuk melakukan pekerjaan fisik. Otot bekerja terangnya rangsang, kontras antara rangsang
dengan jalan kontraksti dan relaksasi. dan latar belakang suatu obyek dan lama
Kontraksi otot yang kuat dan lama waktu rangsang 5.
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 3 2010 : 49-52

Tujuan dari penelitian ini adalah manik-manik dengan urutan warna yang
untuk mengetahui pengaruh kelelahan benar (hijau, putih, biru, ungu, orange, merah
terhadap ketelitian kerja pada mahasiswa muda dan merah) selama 10 menit,
FKG Universitas Jember. kemudian dihitung jumlah rangkaian yang
dapat dikerjakan sesuai dengan urutan
BAHAN DAN METODE. warna yang benar dan diukur tingkat
ketelitian kerja masing-masing subyek dengan
Subyek penelitian adalah 30 orang cara :
mahasiswa FKG Universitas Jember, laki-laki Ketelitian Kerja = jumlah rangkaian seluruh –
dan perempuan usia 20-23 tahun dengan jumlah rangkaian salah X 100%
kriteria sebagai berikut : tidak mengalami Jumlah
gangguan dalam penglihatan warna (buta rangkaian seluruh
warna), tidak dalam keadaan sakit yang Setelah itu subyek penelitian diinstruksikan
melibatkan persarafan, misalnya sering untuk naik turun bangku step-test selama tiga
pusing, pernah gegar otak, tidak detik sekali selama 2 menit supaya terjadi
mengkonsumsi obat-obatan yang kelelahan, kemudian subyek penelitian
bermanfaat untuk memperlancar kerja saraf diinstruksikan untuk merangkai manik-manik
sekurang-kurangnya 12 jam sebelum dengan urutan warna yang benar (hijau,
penelitian, tidak sedang mengalami ganguan putih, biru, ungu, orange, merah muda dan
emosi. merah) selama 10 menit, kemudian dihitung
Sebelum pengambilan data jumlah rangkaian yang dapat dikerjakan
dilakukan, terlebih dahulu dijelaskan semua sesuai dengan urutan warna yang benar dan
prosedur yang akan dilakukan sebenarnya diukur lagi tingkat ketelitian kerja masing-
dan diberikan bersamaan dengan formulir masing subyek
kesediaan menjadi subyek penelitian atau Data yang diperoleh, dilakukan uji
informed consent. Apabila subyek penelitian normalitas kemudian dianalisis dengan uji
menyetujui semua prosedur yang dilakukan beda (t-test) dengan tingkat kepercayaan
maka dipersilahkan mengumpulkan informed 95% untuk membandingkan tingkat ketelitian
consent. kerja sebelum dan setelah terjadi kelelahan.
Alat dan bahan yang digunakan
adalah bangku step-test, stopwatch, manik- HASIL PENELITIAN
manik tujuh warna
(merah,ungu,hijau,putih,orange,biru dan Dari penelitian diperoleh data hasil
merah muda), senar dengan diameter 0,5mm pengukuran ketelitian urutan warna sebelum
Prosedur penelitian, subyek dan sesudah terjadi kelelahan adalah
penelitian diinstruksikan untuk merangkai sebagai berikut :
Tabel 1. Ketelitian urutan warna pada saat sebelum dan sesudah terjadi kelelahan

N Sebelum terjadi kelelahan SD Sesudah terjadi kelelahan SD

30 97,729 2,291 93,448 3,566

Dari hasil tersebut dilakukan uji beda untuk dibandingkan sebelum subyek melakukan
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kegiatan fisik.
ketelitian kerja pada subyek sebelum dan Kegiatan fisik yang diberikan pada
setelah terjadi kelelahan, data hasil penelitian penelitian ini adalah gerakan naik turun
terlebih dahulu diuji normalitas dan bangku step-test dalam waktu tertentu yang
homogenitasnya. Hasil uji normalitas dengan membuat otot bekerja yaitu dengan kontraksi
one sample kolmogorov-smiornov dan dan relaksasi. Setelah melakukan kerja yang
homogenitas dengan uji levene. Data lama, aktivitas kontraktil otot tidak dapat
tersebut terdistribusi normal dan homogen dipertahankan lagi, kemudian ketegangan
dengan p>0,05. Setelah diketahui bahwa otot menurun seiring dengan timbulnya
data terdistribusi normal dan homogen, maka kelelahan. Kelelahan otot terjadi bila otot
selanjutnya dilakukan uji t-test. Hasil uji yang bekerja tidak lagi dapat berespon
menunjukkan nilai signifikansi adalah 0,000 (p terhadap rangsangan dengan tingkat
< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa kontraktil yang setara. Penyebab mendasar
kelelahan dapat mempengaruhi tingkat dari kelelahan otot belum diketahui dengan
ketelitian kerja. pasti, namun faktor utama yang diperkirakan
berperan adalah penimbunan asam
DISKUSI laktat,yang menghambat enzim pada jalur
Pada penelitian ini telah dilakukan penghasil energi atau proses penggabungan
pengamatan pada 30 subyek penelitian dan eksitasi-kontraksi, dan habisnya cadangan
diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan energi otot . Penimbunan asam laktat
ketelitian dalam merangkai urutan warna menyebabkan rasa nyeri pada otot ketika
setelah subyek melakukan kegiatan fisik aktivitas sedang berlangsung. Habisnya
simpanan energi dan penurunan pH otot

50
Pengaruh Kelelahan Otot Terhadap...(Tecky I.)

yang disebabkan penimbunan asam laktat ia menggunakan 20% atau lebih suplai energi
tersebut diperkirakan berperan dalam dibawah kondisi basal. Otak dalam keadaan
timbulnya kelelahan otot. Timbulnya rasa nyeri normal bergantung pada penyaluran glukosa
itulah yang dipakai sebagai indikator darah dalam jumlah adequat sebagai satu-
terjadinya kelelahan otot 6. satunya sumber energi. Dengan demikian
Kelelahan otot juga dapat dipelajari konsentrasi glukosa darah harus
berdasarkan kandungan metabolit. Otot dipertahankan diatas suatu titik kritis 9.
mulai lelah ketika metabolitnya (metabolite Untuk melaksanakan kerja, tubuh
content) mengandung ATP (26,9 ± 1,2), memerlukan koordinasi antara otot tangan,
fosfokreatin (73 ± 3,8), glikogen (126,4 ± 6,9) mata dan otak. Untuk bekerja ketiga organ
dan laktat (22,9 ± 2,2). Kelelahan otot tersebut memerlukan energi terutama otak
meningkat hampir berbanding langsung yang akan digunakan untuk berfikir.
dengan kecepatan penurunan glikogen otot. Berfikir,berarti otak memerlukan lebih banyak
Pada kontraksi otot rangka yang kuat dan energi, sedangkan asupan energi pada saat
lama, proses metabolisme tidak mampu lagi tubuh mengalami kelelahan terbatas,
meneruskan suplai energi yang dibutuhkan sehingga glukosa tubuh hanya cukup
serta untuk membuang hasil metabolit, menyuplai energi otak, sehingga organ tubuh
khususnya asam laktat. Jika asam laktat yang lainnya berkurang asupan energinya
bayak (dari penyediaan ATP) terkumpul, yang akhirnya dapat berakibat salah satunya
maka otot dapat kehilangan adalah gangguan konsentrasi yang
kemampuannya. Akibat kontraksi otot yang berdampak pada ketelitian kerja.
kuat dan lama, otot dapat menekan Otak memerlukan glukosa setiap hari
pembuluh darah sehingga aliran darah yang untuk berpikir dan menjalankan fungsi
membawa oksigen semakin terbatas, ketika normalnya. Untuk berpikir otak memerlukan
aliran darah menurun, metabolit akan lebih banyak kalori terutama otak besar,
terakumulasi dan suplai oksigen otot akan dimana otak besar mempunyai fungsi dalam
berkurang cepat 7. semua pengaturan aktivitas mental yaitu
Gerakan naik turun bangku yang berkaitan dengan kepandaian 3.
dilakukan oleh suyek penelitian dapat Jika kondisi tubuh lelah, dapat
dikatagorikan sebagai kerja ringan. Pada dipastikan tubuh menjadi kekurangan
mulanya, metabolisme otot rangka yang glukosa, tetapi sebetulnya otak merupakan
terjadi adalah metabolisme aerob. Dalam organ tubuh pertama yang dicukupi
metabolisme aerob, saat otot melakukan kebutuhan glukosanya tetapi asupan glukosa
kerja ringan,tersedia cukup banyak oksigen otak menjadi berkurang sehingga
untuk mengubah asam lemak bebas dan menyebabkan terjadinya gangguan pada
glukosa menjadi energi (ATP), tetapi ketika fungsi otak, Akibatnya tubuh menjadi kurang
intensitas kerja otot meningkat, maka tenaga, lesu, kurang bergairah untuk bekerja
pasokan oksigen yang diperlukan tidak dan kecepatan maupun ketelitian kerja
mencukupi. Dalam kondisi tersebut menurun 10
dibutuhkan tambahan ATP yang disediakan
melalui metabolisme anaerob. Metabolisme KESIMPULAN
anaerob tersebut dapat menyebabkan Dari hasil penelitian dapat
konsentrasi asam laktat meningkat dan disimpulkan bahwa kelelahan otot dapat
glikogen menurun,sehingga pada otot timbul mempengaruhi ketelitian kerja mahasiswa
rasa nyeri dan terjadi kelelahan. FKG Universitas Jember.
Adanya aktivitas yang berat akan
menyebabkan terjadi kelelahan yang dapat
membuat cadangan energi cepat habis. DAFTAR PUSTAKA
Selama terjadi kelelahan tubuh tidak
memdapat pasokan sumber energi seperti 1. Oborne, David J. 1995. Ergonomic at
biasanya, dan tubuh akan menurunkan Work : Human Factors in Design an
standart energi metabolisme basal yang Development. Thirth edition. England :
berdampak konsentrasi glukosa darah West Sussex.
menipis (hipoglikemia) yang ditandai tubuh
lemas dan lesu. 2. Suma’mur Pk.1990. Higiene Perusahaan
Pada penelitian ini, kelelahan sangat dan Kesehatan Kerja. Jakarta.
berpengaruh pada ketelitian kerja, hal ini
diasumsikan bahwa pada saat lelah, energi
yang digunakan untuk beraktivitas sudah 3. Guyton,Arthur C; John F. Hall., 1997, Buku
mulai berkurang. Pada kelelahan terjadi Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Alih
cadangan glikogen hati dan otot rendah, Bahasa : dr.Irawati Setiawan dkk.
meskipun oksigen dan lemak yang ada masih Jakarta: EGC.
banyak,tetapi lemak tubuh tidak dapat 4. Despopoulos, Agamemnon, Stefan
diubah menjadi glukosa dalam jumlah berarti. Silbernagi. 1998. Atlas berwarna dan Teks
Glukosa sebagai sumber energi untuk otak, sel Fisiologi.Jakarta : Hipokrates.
saraf tidak dapat digantikan oleh lemak 8.
Otak manusia mempunyai 5. Ganong, William F. 2003. Buku Ajar
kecepatan metabolisme yang sangat tinggi, Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Alih Bahasa :

51
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 3 2010 : 49-52

dr.H.M.Djauhari Widjajakusumah.. 8. Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu


Jakarta: EGC Gizi. Jakarta.: PT Gramedia Pustaka
Utama.

6. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi 9. Mark, Dawn B., 2000. Biokimia Kedokteran
Manusia dari sel ke sistem. Edisi 2. Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis.
Jakarta.EGC . Jakarta:EGC.

7. Niels, Ortenblad. 2000. Impaired


Sarcoplasmic Retikulum Ca 2+ Release 10. Marsetyo dan Kartasapoetra.1995. Ilmu
Rate After Fatiquing Stimulation an Rat Gizi (Korelasi Gizi, kesehatan dan
Skeletal Muscle. J. Appl.Physio 89:210-217 produktivitas Kerja). Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta.

52

You might also like