You are on page 1of 7

Kasus I: Ohio Rubber Works

Manajemen Keuangan II (E)


Dosen: Prof. Dr. Tandelilin Eduardus, M.B.A.
Kelompok 8:
Hana Amatullah (​19/438685/EK/22218)
Elsa Syafira Ananta (​19/441361/EK/22379)
Saefu Robani (19/441486/EK/22504)
Muhammad Dzakwan Zaafarani (​19/444755/EK/22573)
Muhammad Rizqi Maulana (​19/444846/EK/22664)

1. Calculate the return on equity (ROE) for the company under the present policy and the
proposed policy. Which one yields the higher ROE? (Assume that a present interest of
9% is paid on the total amount of long-term debt. That is, the total amount of current
assets currently financed with borrowed funds is $14 million. Any new financing pattern
will total that same amount. Assume also that the change from long-term debt to
short-term debt, for a portion of total debt, is”frictionless,” which means there are no
penalties or fees attached to retirement of portion of the long-term debt)
- menghitung net income:
prof it margin = net income ÷ sales
net income = prof it margin × sales
net income = 7, 65% × 70.000.000 = 5.355.000
- menghitung ROE:
a. Present policy
ROE = net income ÷ common equity
ROE = [5.355.000 − (9% × 14.000.000)] × (1 − 35%) ÷ 22.500.000
ROE = 4.095.000 × 0, 65 ÷ 22.500.000
ROE = 0, 1183 atau 11, 83%
b. Proposed policy
ROE = net income ÷ common equity
ROE = [5.355.000 − (6% × 3.500.000)] × (1 − 35%) ÷ 22.500.000
ROE = 5.145.000 × 0, 65 ÷ 22.500.000
ROE = 0, 1486 atau 14, 86%
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa ROE proposed policy lebih
besar 3,03% dari ROE present policy sehingga kebijakan yang diusulkan memiliki rasio
profitabilitas yang lebih baik dibandingkan kebijakan yang saat ini sedang diterapkan.
2. Comment upon your findings in Question 1. Consider increase/decreased risk related to
the change in policy, and also relative to the change in ROE. Should Henning
recommend the change in policy?
Berdasarkan jawaban pertanyaan nomor 1, perusahaan Ohio mengalami kenaikan ROE
sebesar 3,03% dari kebijakan saat ini ke kebijakan yang diusulkan. Sebagaimana yang
tertera pada soal, bahwa perusahaan pesaing memiliki ROE yang lebih tinggi dari
perusahaan Ohio sebesar 1%-3%, perusahaan Ohio sebaiknya mengimplementasikan
kebijakan yang baru agar ROEnya meningkat dan dapat menyaingi perusahaan pesaing.
3. If the yield for 1994 is projected to be steeper than 1993, would this change your answer
to question 2? If so, how would it change your answer? In answering the
question,comment upon the meaning if a steeper of less steep yield curve.
Kurva imbal hasil adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara imbal hasil
obligasi ​(bond yields) dan jatuh tempo ​(maturity)​. Semakin landai kurva imbal hasil,
semakin kecil kesenjangan antara utang ​short-term dan ​long-term​. Begitupun sebaliknya,
Semakin curam kurva imbal hasil, artinya semakin besar kesenjangan antara utang
short-term​ dan ​long-term.
Apabila kurva imbal hasil untuk tahun 1994 diperkirakan lebih curam dibanding
tahun 1993, maka perusahaan akan cenderung menerapkan kebijakan baru yang lebih
tinggi dan lebih berisiko daripada ​Return on Equity ​mereka saat ini. Hal ini disebabkan
karena ​yield curve yang curam apabila tidak berbentuk terbalik atau ​inverse menandakan
ekonomi berjalan baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda bahwa akan terjadi resesi
ekonomi sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan yang lebih berisiko.
4. In interpreting information concerning the yield curve, what are reasonable long-term
and short term *proxies* for yield curve data?
Kurva imbal hasil yang lebih curam menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang
kuat dan inflasi yang lebih tinggi serta mengarah pada tingkat suku bunga yang lebih
tinggi. Hal ini memungkinkan terciptanya fleksibilitas dalam kebijakan investasi
perusahaan. Kurva imbal hasil yang lebih curam dapat diartikan sebagai kecenderungan
untuk melaksanakan kebijakan ​long-term bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan mereka
dapat membayar hutangnya lebih dari satu tahun dan memiliki perputaran aset yang lebih
rendah. Di sisi lain, kebijakan ​short-term cenderung menunjukkan kurva imbal hasil
yang kurang curam dari kebijakan investasi kaku yang memungkinkan perusahaan
membayar hutang kurang dari setahun dan memiliki perputaran aset yang lebih tinggi.
Utang ​short-term dan ​long-term memiliki jenis risikonya tersendiri dalam
implementasinya terhadap perusahaan. Saat perusahaan menggunakan utang ​short-term,
risiko yang mungkin akan dihadapi adalah kekurangan karena akan ada ​turnover a​ set
yang tinggi. Namun, di sisi lain, hutang ​long-term juga dapat menimbulkan risiko yang
tidak diinginkan. Jika ​turnover ​aset yang tinggi dan perusahaan dapat mempertahankan
hal tersebut, arus kas perusahaan yang masuk akan cenderung tinggi.
5. How would a move toward more sales to the “special” category of customer be likely to
influence management’s thinking concerning short-term versus long-term financing?
Perusahaan perlu memperhatikan utang jangka pendek dan jangka panjangnya
yang berhubungan dengan piutang usaha yang ditagih terhadap pelanggan melalui
kebijakan kredit perusahaan. Apabila secara historis dapat ditemukan bahwa pelanggan
selalu membayar piutang tepat waktu, manajemen perusahaan dapat memilih untuk
melakukan pembiayaan jangka pendek karena hal ini terbukti menguntungkan mereka,
beranjak dari fakta bahwa pelanggan dapat membayar hutang jangka pendek tepat
waktu. Di sisi lain, jika perusahaan lebih memilih menggunakan pembiayaan jangka
panjang, perusahaan juga akan lebih banyak memiliki waktu dalam melunasi utang
jangka pendek dan jangka panjang.
6. What advantage does the company seem to have concerning the relationship between
inventory and sales? That is, what has likely caused the inventory-to-sales ratio to
remain at a desired level in recent time?
Keuntungan yang dimiliki perusahaan terkait dengan persediaan dan
penjualannya adalah perusahaan dengan mudah dapat mengirimkan barang karena
memiliki lokasi yang strategis dan pelanggan-pelanggan yang hubungannya telah
dibentuk perusahaan selama bertahun-tahun. Dalam 10 tahun terakhir, rasio persediaan
terhadap penjualan ​(inventory-to-sales ratio) perusahaan tetap pada tingkat yang
diinginkan dikarenakan pengendalian persediaan yang rutin serta siklus konversi kas
yang secara konsisten mengikuti tren di dalam ​benchmarking​ industri sejenis.
7. Within a reasonable range, what is your estimate of percent of inventory to total assets
of typical U.S. manufacturing firm? Discuss this in relationship to Henning’s concern
about inventory as a component of working capital.
5% - 15%, Kebanyakan perusahaan berusaha untuk menekan persentase
inventories atas total asset karena angka persentase yang semakin tinggi menunjukkan
bahwa perusahaan rendah dalam efisiensi ​inventory​. Ada kemungkinan ​cash flow
tertahan dan dapat ​meningkatkan cost of finances. ​Hal ini dapat memperburuk nilai
perusahaan.
8. What are the elements of a firm’s cash conversion cycle? How do these elements
interrelate to provide information concerning the ability of a firm to pay its debts? What
is the cash conversion cycle for Ohio Rubber Works? What are the the implications of a
longer conversion cycle?
Cash Conversion Cycle​ (CCC) terdiri atas elemen:
- Inventory conversion period
- Average collection period
- Payables deferral period
Ketiga elemen ini memiliki hubungan yang dapat memberi informasi mengenai
kemampuan perusahaan untuk membayar utang mereka. Informasi dari elemen
tersebut mengenai seberapa lama siklus kegiatan perusahaan dari pembelian
inventory hingga terjual, seberapa lama rata-rata penerimaan piutang perusahaan dan
siklus perusahaan dalam melunasi utangnya. Dari informasi ini, dapat diketahui
waktu dalam satu siklus perusahaan membayar utangnya dan perusahaan
memperoleh pendapatan. Dengan mengetahui lamanya CCC ini, kemampuan
perusahaan dalam melunasi utangnya dapat diperhitungkan.
CCC Ohio Rubber Works Inc.
- Inventory conversion period​ = 42 hari
- Average collection period​ = 45 hari
- Accounts payable cycle​ = 60 hari
CCC = ​Inventory conversion cost + average collection period – Payables deferral
period

= 42 + 45 – 60

= 27 hari

Semakin lama CCC sebuah perusahaan akan berdampak cukup buruk untuk
perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan sebuah perusahaan kesulitan untuk mencari
pinjaman dari kreditur. Semakin lama maka CCC akan semakin naik, tagihan bunga
semakin banyak dan profit serta ​stock market ​perusahaan akan menurun.
9. If a downturn in the company’s sales should occur, what adjustment would management
want to make quickly and accurately, relative to working capital?

Lingkungan eksternal perusahaan, seperti buruknya kondisi makroekonomi dan


lingkungan pasar yang tidak mendukung, dapat mengakibatkan perusahaan menghadapi
penurunan penjualan dan jumlah kredit macet yang besar. Akan tetapi, dalam situasi
tersebut, perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap modal kerjanya untuk
menjaga keberlanjutan bisnis. Menurut Newell dan Meuli (2020), ada beberapa
komponen yang harus diperhatikan saat melakukan penyesuaian modal kerja di kala
penurunan penjualan: persediaan, piutang, utang usaha, dan kas.

● Mengoptimalkan Jumlah Persediaan

Biasanya, perusahaan akan menghadapi jumlah persediaan yang berlebih ketika


penjualan menurun akibat aktivitas produksi perusahaan yang dilakukan secara
terus-menerus, sedangkan hal tersebut tidak diimbangi dengan permintaan yang kuat.
Dalam hal ini, perusahaan dapat mencegah atau mengurangi kelebihan persediaan
dengan cara memperlambat atau menunda proses produksi di dalam berbagai
tahapannya. Bagaimanapun juga, perusahaan juga harus memastikan bahwa jumlah
output yang dihasilkan optimal terhadap permintaannya.

Contoh: perusahaan dapat menunda, meminimalisir, ataupun menghentikan pesanan


bahan baku terhadap ​supplier​, mengelola persediaan barang yang diproses agar sesuai
dengan tingkat penjualan, melakukan ​bundling produk atau insentif lainnya untuk
menggenjot penjualan, dan juga mengimplementasikan kebijakan produksi dan penjualan
lainnya secara efisien agar jumlah persediaan tidak berlebih.

● Mempertahankan Arus Kas Dengan Cara Meminimalisir Risiko Piutang Macet

Ketika dilanda kesulitan dimana rentan terjadi kredit macet, perusahaan harus lebih
memperhatikan kebijakan dan pengelolaan piutangnya. Piutang merupakan sumber
pemasukan dana bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu meninjau ulang
kebijakan pembelian kredit oleh konsumen untuk meminimalisir terjadinya gagal bayar,
seperti mengurangi batas maksimal kredit, melakukan penagihan secara berkala, dan
merancang serta melaksanakan aturan perkreditan perusahaan yang lebih ketat.
● Melakukan Penyesuaian terhadap Utang Usaha

Ketika sedang di kondisi keuangan yang tidak stabil, perusahaan dapat memilih untuk
tetap melakukan aktivitas penjualan di dalam bisnisnya dengan cara “menunda”
pembayaran terhadap pemasoknya. Dapat dikatakan bahwa utang dapat menjadi
alternatif dalam pendanaan aktivitas perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu
mempertahankan hubungan strategis dengan pemasoknya. Hal itu dapat dicapai
perusahaan dengan cara melakukan negosiasi yang berpotensi dapat menguntungkan
kedua belah pihak. Misalnya, pada suatu saat, pemasok juga sedang mengalami
kesulitan. Perusahaan dapat memesan barang dengan jumlah yang lebih besar atau
mempersingkat jangka waktu pelunasan. Dengan demikian, kegiatan operasional kedua
perusahaan tersebut tertopang.

10. Does the company’s finance committee seem to be adequately staffed? Why or why not?

Saat ini, komite finansial perusahaan Ohio Rubber Works terdiri dari bendahara
perusahaan ​(corporate treasurer), ​yaitu Carroll Henning, seorang ​vice president of
finance, d​ an seorang ​controller ​dari dua divisi operasional perusahaan sehingga total
anggota di dalam komite keuangan berjumlah empat. Fungsi-fungsi pokok komite
finansial adalah melakukan peninjauan ulang terhadap penggunaan kas perusahaan dan
struktur permodalan serta menganalisis berbagai risiko yang dapat timbul terhadap
pendapatan dan modal perusahaan.

Komite finansial memiliki kedudukan yang substansial di dalam perusahaan. Karena


banyaknya aktivitas finansial di dalam perusahaan, diperlukan pembagian tugas yang
lebih jelas terhadap setiap aktivitas keuangan dan setiap fungsi tersebut sebaiknya
diwakilkan sebagai anggota ke dalam komite keuangan.

Sebagai ​corporate treasurer, t​ ugas dan tanggung jawab Carroll Henning sangatlah
dibutuhkan oleh perusahaan dalam rangka ​memonitor keseluruhan ​aktivitas finansial
perusahaan dan juga ​menganalisis ​risiko di dalam profitabilitas serta struktur modal
perusahaan. Tetapi, alangkah baiknya apabila kedua fungsi tersebut dipisah dan
masing-masing diwakilkan di dalam komite keuangan. Perusahaan didorong untuk
memiliki divisi manajemen risiko yang fokusnya adalah menilai dan menganalisis risiko
di dalam profitabilitas dan struktur modal perusahaan. Dengan demikian, dampak buruk
dari risiko keuangan perusahaan dapat dicegah atau diminimalisir.
Tugas ​vice president of finance atau wakil direktur keuangan adalah memberikan
arahan kepada tingkat eksekutif dan komite pengawas dalam hal perencanaan keuangan,
penganggaran, serta kontrol dan pelaporan keuangan. Posisi ini yang akan menjadi
perwakilan fungsi finansial di dalam bisnis di tingkat eksekutif perusahaan.

Tugas pengendali finansial ​(controller) d​ i bidang operasional adalah mengawasi


fungsi akuntansi dan keuangan di dalam divisi operasional tertentu. Dalam Ohio Rubber
Works, kedua divisi operasional perusahaan seharusnya masing-masing terwakili oleh
seorang ​controller ​di dalam komite keuangannya. Hal ini dilakukan agar ​controller d​ apat
lebih dalam menganalisis perihal keuangan di dalam kedua divisi operasional perusahaan
tersebut. Beberapa penambahan komite ditujukan agar setiap fungsi manajemen
keuangan perusahaan, seperti melakukan perencanaan anggaran, melakukan pengawasan,
dan menganalisis risiko keuangan, dapat dijalankan secara efektif.

Referensi:

Newell, Giles dan Meuli, Bruce. (2020). “How to manage working capital through an
economic downturn”. Bank of America. ​https://ctmfile.com/story/how-to-manage-worki
ng-capital-through-an-economic-downturn​ (diakses 1 Maret, 2021)

You might also like