You are on page 1of 15

Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No.

2, Agustus 2018

Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada Implementasi Kurikulum Program


Studi D3 Teknologi Mesin terhadap Prestasi Lulusan Program Diploma

C. Rudy Prihantoro*

Abstract: This research is to find out; the influence of e-readiness, e-learning,


e-book on the achievement of graduates of diploma programs; and the influence
of e-readiness, e-learning, and e-books on the achievement of diploma program
graduates. The study population was graduates of the D3 Mechanical
Technology Study Program, Faculty of Engineering, Jakarta State University,
the sample was the second semester of the 2016/2017 academic year. Data
collection uses perceptual instruments for electronic readiness, e-books, and e-
books, and relevant graduate GPA. The research method is a survey method with
an associative approach. Data analysis techniques are simple regression,
double freedom, and F test. The results of the study show; (1) there is no effect
of e-readiness on Graduates' Achievement; (2) there is no influence of e-learning
on graduate achievement; (3) there is no e-book effect on Graduates
Achievement; (4) there is no effect of e-readiness, e-learning and e-books
together for the achievement of graduates. There is no provision in this study
that can be interpreted that the curriculum developed by the D3 Mechanical
Technology Study Program is in accordance with Learning Outcomes,
especially in the implementation of the learning process.

Keywords: e-readiness, e-learning, e-book, graduate achievement

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; pengaruh e-readiness, e-learning,


e-book terhadap prestasi lulusan program diploma; dan pengaruh e-readiness, e-
learning, dan e-book terhadap prestasi lulusan program diploma. Populasi penelitian
adalah lulusan Program Studi D3 Teknologi Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta, sampel adalah lulusan semester II tahun akademik 2016/2017. Pengumpulan
data menggunakan instrumen persepsi lulusan terhadap e-readiness, e-learing, dan e-
book, dan data IPK (Indeks Prestasi Komulatif) lulusan yang bersangkutan. Metode
penelitian adalah metode survei dengan pendekatan asosiatif. Teknik analisis data
adalah regresi korelasi sederhana, korelasi ganda, dan uji F. Hasil penelitian
menunjukkan; (1) tidak ada pengaruh E-readiness terhadap Prestasi Lulusan; (2) tidak
ada pengaruh e-learning terhadap prestasi lulusan; (3) Tidak ada ada pengaruh e-
book terhadap Prestasi Lulusan; (4) tidak ada ada pengaruh e-readiness, e-learning
dan e-book secara bersama terhadap prestasi lulusan. Tidak adanya pengaruh dalam
penelitian ini dapat mengindikasikan bahwa kurikulum yang dikembangkan Program
Studi D3 Teknologi Mesin sudah sesuai dengan Learning Outcomes, khususnya dalam
implementasi proses pembelajaran.

Kata kunci: e-readiness, e-learning, e-book, prestasi lulusan

 C. Rudy Prihantoro, dosen Program Studi D3 Teknologi Mesin dan Program Studi S2
Pendidikan Vokasi dan Keteknikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, email: 105
crudy@unj.ac.id, contact person 08170000320
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…

jaringan internet. Banyak jenis kategori media di


LATAR BELAKANG internet yang berbasis website digunakan untuk
publikasi personal maupun komunitas.
Tantangan sekaligus kesempatan yang
Konektivisme (connectivism) dapat dipahami
dimunculkan oleh era global dan pesatnya
sebagai satu paradigma yang memfokuskan pada
perkembangan informasi semakin menekankan
konsep jejaring dalam kehidupan sosial dan
pentingnya mengembangkan dan menggunakan
fenomena budaya kontemporer. Konsepsi
berbagai inovasi sebagai pengungkit (leverage)
paradigmatik konektivisme di era teknologi
untuk meningkatkan efektivitas pemecahan
digital saat ini memang terbentuk dari jejaring
menjawab berbagai masalah dalam masyarakat
informasi (internet). Hal ini perlu dikembangkan
baik pada level regional, nasional maupun global.
juga menjadi bagian dari proses pembelajaran
Penggunaan dan pengembangan berbagai inovasi
yang diharapkan dapat menjembatani
dalam pendidikan sangat strategis dalam usaha
perkembangan teknologi informasi untuk
meningkatkan kapasitas Indonesia dalam
meningkatkan kapasistas dan efektivitas dalam
ekonomi regional dan internasional.
pembelajaran.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi serta penerapannya berkembang Lingkup Penelitian
sangat pesat, dan hampir semua bidang kehidupan
Penelitian ini lebih mengutamakan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi,
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.
dalam proses perkuliahan yang dapat diakses oleh
Teknologi ini ditujukan untuk memudahkan
mahasiswa dari berbagai sumber sehingga dapat
manusia dalam saling berhubungan dengan cepat,
mendorong mahasiswa lebih efektif dalam proses
mudah dan terjangkau serta memiliki potensi
perkuliahan.
mendorong pembangunan masyarakat. Teknologi
Konteks ini menuntut adanya kemampuan
ini membantu masyarakat dalam mengorgani-
diri terhadap literasi teknologi yang dikenal
sasikan dirinya secara efektif dan efisien untuk
dengan sebutan e-readiness. Kemampuan ini
kesejahteraannya sendiri.
dapat memotivasi mahasiswa untuk menge-
Teknologi informasi dan komunikasi dalam
mbangkan pola e-learning yang menjadi dampak
bidang pendidikan antara lain berperan dalam
dari kemampuan e-readiness. E-book menjadi
memudahkan pengurusan administrasi akademik,
sumber pembelajaran yang dapat menjadi wacana
pendaftaran, maupun proses belajar mengajar.
pembelajaran yang lebih efektif sebagai learning
Komunikasi sebagai media pendidikan dapat
education resourses yang saat ini menjadi trend
dilakukan dengan menggunakan peran teknologi
yang tidak dapat dihindari. Kemampuan diri yang
informatika dan komunikasi seperti e-learning.
ditunjang oleh sarana pembelajaran ini
Perkembangan berikutnya adalah lahirnya
diharapkan dapat meningkatkan prestasi maha-
teknologi informasi dan komunikasi dengan
siswa dalam menyelesaikan perkuliahanya.

106
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018

Pemanfaatan teknologi digital yang mutakhir ini, sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak
tentu harus diikuti dengan penyiapan sumber daya terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari,
sarana dan manusia untuk penerapannya, dengan demikian pengetahuan yang akan
khususnya di institusi pendidikan. Program Studi diperoleh mahasiswa adalah pengetahuan yang
D3 Teknologi Mesin sudah berupaya menerapkan utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. (2)
model dan sistem perkuliahan dengan Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam
memanfaatkan teknologi informasi, tetapi rangka memperoleh dan menambah pengetahuan
integrasi teknologi informasi perlu dirancang baru, yang diperoleh dengan cara deduktif, artinya
dengan baik dari perencanaan (kurikulum) hingga pembelajaran dimulai dengan cara mempelajari
prestasi mahasiswa (lulusan). Dampak dari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan
penerapan teknologi informasi dengan im- detailnya. (3) Pemahaman pengetahuan, artinya
plementasi kurikulum yang berbasis teknologi pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal
informasi ini perlu dilakukan penelitian lebih tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya
lanjut. dengan cara meminta tanggapan dari yang lain
Berdasarkan lingkup penelitian ini dapat tentang pengetahuan yang diperolehnya dan
dirumuskan menjadi rumusan permasalahan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan
yaitu: Pengaruh E-readiness, E-learning dan E- itu dikembangkan. (4) Memperaktekkan penge-
book pada Implementasi Kurikulum Program tahuan dan pengalaman tersebut, artinya
Studi D3 Teknologi Mesin Terhadap Prestasi pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya
Lulusan. harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan
peserta didik, sehingga tampak perubahan
Pembelajaran Kontekstual
perilaku peserta didik. (5) Melakukan refleksi
Pembelajaran kontekstual (Contextual
terhadap strategi pengembangan pengetahuan.
Teaching and Learning-CTL) adalah suatu
Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk
pendekatan pembelajaran yang menekankan
proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
kepada proses keterlibatan peserta didik
Berkenaan dengan aspek kehidupan dan
(mahasiswa) secara penuh untuk dapat me-
lingkungan, maka pendekatan pembelajaran de-
nemukan materi yang dipelajari dan
ngan keterlibatan, aktivitas, pengalaman,
menghubungkannya dengan situasi kehidupan
kemandirian, serta konteks kehidupan dan
nyata sehingga mendorong mahasiswa untuk
lingkungan peserta didik dalam pembelajaran
dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka
kontekstual dipandang sebagai individu
(Sanjaya, 2005).
yang berkarakter.
Berdasarkan pengertian pembelajaran
Sehubungan dengan hal tersebut, Elaine B.
kontekstual, terdapat lima karakteristik penting
Jhonson (2002), menyatakan bahwa dalam
dalam menggunakan proses pembelajaran
pembelajaran kontekstual, minimal ada tiga
kontekstual yaitu: (1) Dalam CTL pembelajaran
prinsip utama yang sering digunakan, yaitu:
merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
saling ketergantungan (interdepence), diferensiasi

107
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…

(differentiation), dan pengorganisasian (self relevansi antara bahan pembelajaran dengan


organization). Analisis dari pembelajaran kebutuhan mahasiswa, antara kualitas
kontekstual ini diperlukan adanya bahan ajar yang pembelajaran di perkuliahan dengan pengguna
komprehensif. lulusan di lapangan pekerjaan. Kesesuaian
Bahan ajar merupakan seperangkat materi kurikulum yang dikembangkan oleh program
yang digunakan peserta didik untuk melakukan studi seyogyanya tidak mengesampingkan
kegiatan belajar. Bahan ajar dapat berupa pengetahuan yang berkembang saat ini dan
kemasan sedemikian rupa agar menarik pebelajar sekurang-kurangnya menggambarkan masa depan
sehingga mudah di-distribusikan dengan efektif yang harus menjadi kompetensi lulusan yang akan
dan efisien dalam mencapai sasaran belajar. berkarya di lingkungan masyarakat kerja maupun
Bahan ajar dapat dikategorikan menjadi dua masyarakat industri.
kelompok yaitu bahan ajar tercetak (printed
E-readiness
materials) dan kelompok bahan ajar tidak
E-learning readiness atau e-readiness me-
tercetak (non printed materials).
rupakan konsep yang baru. Readiness berarti siap
Bahan ajar yang dikembangkan dapat
secara fisik dan mental untuk melakukan sesuatu.
digunakan sebagai sumber utama pembelajaran
E-readiness turut mempengaruhi kesuksesan
dan bahan ajar yang sifatnya penunjang untuk
program pendidikan yang menggunakan tek-
pengayaan. Bahan ajar dalam proses
nologi informasi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran yaitu digunakan untuk belajar
akademik (Kaur & Abas, 2004). Pengertian e-
mandiri tanpa bimbingan langsung dosen, ada
readiness berbeda dari satu peneliti dengan
kecenderungan bahan ajar ini cocok untuk
peneliti yang lain. E-readiness merupakan tingkat
kepentingan belajar yang tidak dibatasi oleh
dimana masyarakat disiapkan untuk berpartisipasi
waktu dan tempat. Langkah-langkah
dalam teknologi yang dapat membantu untuk
pengembangan bahan ajar diawali dengan
membangun menuju masyarakat yang lebih baik
menganalisis kurikulum, sasaran kompetensi dan
(dalam Waryanto, 2010). Menurut Borotis &
tujuan capaian pembelajaran. Dengan mem-
Poulymenakou (2004), e-readiness merupakan
perhatikan sistematika penulisan bahan ajar,
kesiapan mental atau fisik suatu organisasi untuk
kelengkapan materi ajar yang diperoleh dari
suatu pengalaman atau tindakan e-learning
kurikulum, desain implementasi pembelajaran
(dalam Priyanto, 2008). Hampir sama dengan
dan evaluasi, maka dapat dirancang bahan ajar
pendapat oleh Dada (2006) yang menyatakan
berbasis teknologi informasi.
bahwa e-readiness merupakan tingkat dimana
Inovasi kurikulum dan pembelajaran
masyarakat siap untuk mendapatkan keuntungan
dimaksudkan sebagai suatu idea (gagasan) atau
yang bisa didapatkan melalui teknologi informasi
tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan
dan komunikasi. Sedangkan, menurut Choucri
pembelajaran yang dianggap baru untuk me-
dkk. (2003), e-readiness merupakan kemampuan
mecahkan masalah pendidikan. Masalah-masalah
untuk mengejar kesempatan menciptakan suatu
inovasi kurikulum berkaitan dengan azas

108
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018

nilai dengan difasilitasi oleh penggunaan internet. dapat mendukung suksesnya e-learning seseorang
Rosenberg (2000) menyatakan bahwa e-readiness (Guglielmino & Guglielmino, 2003).
merupakan instrumen yang efektif untuk Komponen pertama dari e-readiness adalah
mengevaluasi efektivitas e-learning (dalam kesiapan teknis. Kesiapan secara teknis berarti
Priyanto, 2008). Dalam hal ini, e-readiness kesiapan individu untuk mengoperasikan
dipandang sebagai alat yang menuntun perjalanan teknologi, misalnya teknologi komputer dan
pengembangan e-learning dari tahap analisis teknologi internet. Optimisme dan keinginan
sampai pada tahap evaluasi. Miller (2005) untuk berinovasi turut mempengaruhi technical
menemukan bahwa mahasiswa perlu memiliki readiness seseorang (Elliott, 2008).
kemampuan teknologi dan kemampuan SDL (Self Technical Attitudes (sikap terhadap
Directed Learning) agar dapat berfungsi secara keteknikan) merupakan perasaan positif terhadap
maksimal dalam lingkungan pembelajaran e- penggunaan teknologi sebagai sistem
learning. Survei Distance Education Online pembelajaran, kepercayaan diri dalam mengatasi
Symposium listserv (DEOS-L) menetapkan bahwa teknologi, dan harapan yang positif untuk
terdapat dua komponen utama dari kesiapan mengatasi tantangan baru.
mahasiswa agar dapat sukses dalam e-learning, Technical Skills (kemampuan teknis)
yaitu technical readiness dan self-directed bahwa mahasiswa harus dapat mengaplikasikan
learning readiness. Masing-masing komponen kemampuan dasar yang diperlukan dalam
tersebut terdiri dari knowledge, attitudes, skills, penggunaan sistem e-learning.
dan habits. Keempat komponen ini dapat Technical Habits (kebiasaan secara teknis)
disingkat sebagai KASH (Guglielmino & dapat beragam tergantung pada penggunaan
Guglielmino, 2003). teknologi dalam e-learning. Mengembangkan
Knowledge, merupakan bagian pertama dan kebiasaan untuk berpartisipasi, seperti me-
menyediakan informasi dasar yang diperlukan. nyelesaikan tugas-tugas perkuliahan merupakan
Individu mungkin memiliki pengetahuan untuk hal yang penting.
melakukan sesuatu tetapi dia memilih untuk tidak Komponen kedua dari e-readiness adalah
melakukannya. Attitudes merupakan bagian SDL, yang oleh Guglielmino dan Guglielmino
kedua yang berhubungan dengan perasaan, (2004) dinyatakan bahwa persiapan yang paling
kepercayaan dan kecenderungan berperilaku baik bagi kesuksesan e-learning adalah dengan
seseorang yang berasal dari bawaan maupun meningkatkan self-directed learning readiness.
lingkungan yang memiliki pengaruh kuat SDL berarti bahwa pengaturan dalam pem-
terhadap perilaku. Meskipun knowledge dan belajaran adalah tanggung jawab individu
attitude individu memiliki dasar yang baik bagi (mahasiswa), bukan karena adanya paksaan dari
SDL, hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa luar (Long, 2003). Tanggung jawab terhadap
adanya skill. Saat knowledge, attitude, dan skill pembelajaran sangat penting dalam e-learning
telah dimiliki, pembentukan habit yang positif dan dalam pembelajaran lainnya. Menurut
Malcolm Knowles (dalam Guglielmino &

109
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…

Guglielmino, 2004), SDL merupakan suatu proses pembelajar e-learning yang sukses. Mahasiswa
dimana mahasiswa dengan atau tanpa bantuan yang self-directed percaya bahwa tanggung jawab
dari orang lain, mengidentifikasikan kebutuhan utama dalam pembelajaran ada pada diri sendiri.
pembelajaran, mendefinisikan tujuan pembela- Dalam setting e-learning yang telah
jaran, mengembangkan dan mengimplemen- didesain sedemikian rupa, kreativitas dan ke-
tasikan rencana pembelajaran, serta mengevaluasi mandirian juga sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran yang telah didapat. Menurut pembelajaran. Setting e-learning yang menantang
Gibbons (2002), SDL merupakan peningkatan membutuhkan kemampuan untuk berpikir secara
pengetahuan, kemampuan, pencapaian, atau kreatif dan mengembangkan pemikiran seseorang
pengembangan diri yang dipilih dan dilakukan dan proses untuk mengidentifikasi dan
oleh seorang individu dengan cara apapun dan menyelesaikan masalah dibandingkan dengan
kapanpun diinginkan. Karakteristik SDL yang hanya mengikuti petunjuk. Mahasiswa self-
berhubungan dengan suksesnya e-learning dalam directed yang efektif menggunakan semua
literatur dikenal dengan independence self- peralatan yang tersedia, menjadi individu yang
direction atau autonomy in learning. SDL juga mau bertanya, mengklarifikasi, atau meminta
memiliki empat komponen, yaitu knowledge, nasehat para ahli akan selalu berusaha.
attitudes, skilss, dan habits. Self-Directed Learning Skills, logikanya,
Self-Directed Learning Knowledge meru- kemampuan akademis dasar merupakan bagian
pakan persyaratan penting dalam kesiapan untuk yang penting dalam e-readiness, terutama
SDL adalah pengetahuan diri (self-knowledge): kemampuan membaca. Mahasiswa yang self-
pemahaman mengenai diri sendiri sebagai directed biasanya dapat mengidentifikasi dan
seorang mahasiswa (pembelajar). Hal tersebut menganalisis kebutuhan pembelajaran mereka.
termasuk pengetahuan mengenai inisiatif, Kemampuan yang berkaitan dengan kebutuhan
ketekunan dan kesadaran mengenai diri sendiri pembelajaran ini adalah kemampuan untuk
untuk merasakan dan memproses informasi. merencanakan tujuan pembelajaran, menge-
Kesiapan untuk SDL juga termasuk pengaturan mbangkan rencana pembelajaran, mengiden-
pembelajaran sendiri. tifikasi sumber pembelajaran, pelaksanaan
Self-Directed Learning Attitudes meru- pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran.
pakan komponen utama dari kesiapan untuk SDL Kemampuan mengatur waktu dan mempersiapkan
(Guglielmino & Guglielmino, 2003). Sikap yang dokumen atau laporan dapat mendukung proses
dibentuk didasarkan pada keinginan yang kuat ini.
untuk belajar atau berubah. Individu yang Self-Directed Learning Habits, salah satu
memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan senang kebiasaan penting dalam diri mahasiswa yang
mempelajari hal baru berfokus pada pe- self-directed adalah persistence - ketekunan untuk
ngembangan diri yang terus menerus, serta mencapai tujuan meskipun ada masalah,
memandang pembelajaran sebagai jalan untuk kebosanan, atau faktor lain yang sedang melanda.
menyelesaikan masalah dan cenderung menjadi Kebiasaan seperti perencanaan yang sistematis,

110
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018

pengaturan media dan materi pembelajaran, dan Mahasiswa yang terlibat dalam lingkungan
penyelesaian tugas sesuai dengan jadwal yang pembelajaran menggunakan e-learning diha-
sudah direncanakan dapat meningkatkan rapkan agar dapat e-readiness. Hal ini dika-
keefektivan e-learning. Dua kebiasaan penting renakan e-readiness merupakan kunci penting
lainnya meliputi reflection dan environmental bagi kesuksesan e-learning.
scanning. Individu yang reflektif berpikir
Peran E-book dalam Pembelajaran
mengenai suatu tindakan atau kejadian, hasil yang
E-book menjadi media yang penting dalam
mungkin terjadi dari tindakan atau kejadian
pembelajaran. Fungsi dan manfaat e-book sangat
tersebut, performansi diri, bagaimana tindakannya
dirasakan oleh pengguna seperti dosen dan
akan diinterpretasikan oleh orang lain, serta
mahasiswa. E-book menjadi media belajar yang
menganalisis pembelajaran diri, proses pem-
populer selama beberapa tahun ini karena
belajaran, dan hasil pembelajaran. Dengan kata
pemerintah secara penuh mendukung penggunaan
lain, individu yang reflektif adalah individu yang
e-book dalam pembelajaran. E-book berperan
melihat segala sesuatu dari sudut pandang makro
penting dalam proses pembelajaran karena
dan mikro dalam mencari insight atau pemahaman
memiliki keunggulan. Keunggulan e-book bisa
baru. Environmental scanning merupakan
dilihat dari fungsi dan manfaatnya. Adapun
kesadaran akan perubahan dan dampak-dampak
kekurangan e-book dilihat dari pengguna setiap
yang mungkin terjadi dalam suatu lingkungan,
daerah. Beberapa fungsi e-book sebagai media
termasuk kebutuhan untuk pembelajaran baru.
belajar yaitu dapat meningkatkan produktivitas
Berdasarkan hasil survei, Guglielmino dan
belajar. Proses pembelajaran tidak lepas kaitannya
Guglielmino (2003) mendeskripsikan mahasiswa
dengan sumber belajar yang berupa buku-buku
yang memiliki self-directed tinggi, antara lain:
bacaan. E-book juga sebagai referensi yang tidak
(1). merupakan orang yang memiliki inisiatif,
terbatas, jadi tidak terpaku pada satu sumber
kemandirian, dan ketekunan untuk belajar; (2)
belajar. E-book membantu pendidik dalam
merupakan orang yang bertanggung jawab atas
mengefektifkan dan mengefisienkan waktu
pembelajarannya sendiri dan melihat masalah
pembelajaran. E-book yang berupa data digital
sebagai tantangan, bukan rintangan; (3)
sangat mudah untuk dibawa dalam banyak file,
merupakan orang yang memiliki disiplin diri dan
pendidik tidak kehabisan bahan belajar untuk
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi; (4)
peserta didik. E-book dapat mengurangi beban
merupakan orang yang percaya diri dan memiliki
pendidik dalam menyajikan informasi. Informasi
keinginan yang kuat untuk belajar atau berubah;
yang diberikan melalui e-book lebih konkret dan
(5) merupakan orang yang mampu menggunakan
memungkinkan pembelajaran besifat individual
kemampuan belajar, mengorganisasikan waktu
sebab tidak tergantung pada informasi yang
dan menetapkan langkah yang tepat untuk belajar,
diberikan pendidik, peserta didik dapat belajar
dan merencanakan untuk menyelesaikan tugas;
sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat dan
(6) merupakan orang yang menikmati pem-
minatnya, pembelajaran lebih terarah, dapat
belajaran dan cenderung berorientasi pada tujuan.

111
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…

memberikan pengetahuan langsung hasil dari umum hanya terdiri dari tulisan diintegrasikan
membaca, memungkinkan pemberian informasi dengan audiovisual sehingga lebih interaktif.
yang lebih luas kepada peserta didik. Pengguna e-book akan lebih tertarik dan dapat
Manfaat e-book dilihat dari bentuk fisiknya dengan mudah memahami isi materi.
yang berupa data digital yaitu ukuran fisik kecil Ada kendala besar dalam jalur-jalur lalu-
karena dapat disimpan dalam penyimpanan data lintas informasi yang kita miliki. Kendala tersebut
seperti flashdisk. E-book juga tidak lapuk terkait dengan ketimpangan yang berat antara
layaknya buku biasa, format digital bertahan kondisi di daerah dengan di pusat. Masyarakat
sepanjang masa dengan format yang tidak kota-kota besar sudah bisa menikmati layanan
berubah. E-book juga media belajar yang internet gratis dengan kesempatan akses yang
interaktif dalam penyampaian informasi karena sangat sedikit hambatan. Sementara itu,
dapat ditampilkan ilustrasi multimedia. E-book masyarakat di pinggiran yang secara ekonomis
memberikan dampak yang luar biasa pada kurang mampu melayani dirinya sendiri karena
kemajuan teknologi dalam pendidikan. Bagi ketidakmampuan secara ekonomis, dipersulit lagi
seorang pendidik sangat terbantu dengan adanya oleh kondisi layanan informasi yang tidak lancar.
e-book. Pendidik akan lebih mudah mencari Ketimpangan-ketimpangan sejenis kerap mem-
sumber materi bahan ajar dan menambah posisikan masyarakat kecil sebagai korban aneka
referensi. Pendidik tidak perlu beranjak dari program yang dirancang secara kurang matang.
tempat satu ketempat lainnya yang membuang Permasalahan hak cipta adalah menjadi poin
waktu dan energi, karena e-book bisa didapatkan utama dari kelemahan ini. Disebabkan oleh sifat
dari situs web, hanya perlu duduk dan seaching digitalnya yang sangat mudah untuk di-copy, tentu
dengan akses internet. E-book bisa sebagai hero menjadi permasalahan tersendiri. Selain itu,
untuk keberhasilan pendidik mengajar karena karena sifat digital itulah sangat rentan terjadi
efisien dan efektif. kerusakan, seperti terkena virus atau kerusakan
Ditinjau dari efisiensinya, bagi peserta pada file akibat kesalahan pemakaian.
didik e-book juga sangat membantu untuk proses Sisi pemasarannya juga dapat menjadi
belajar di luar kelas atau dirumah. Peserta didik kelemahan e-book. Jaman yang sudah serba
yang memiliki akses internet di rumah bisa menggunakan komputer, masih banyak juga
mengunduh e-book dari situs atau bisa juga cari orang yang belum mempunyai perangkat
akses internet gratis di area hotspot. E-book pengakses e-book atau mereka tidak tertarik untuk
berperan sebagai penunjang materi tambahan terus berhadapan dengan perangkat digitalnya
pengetahuan bagi peserta didik yang haus akan untuk membaca e-book. Segala sesuatu yang
pengetahuan. Pengetahuan mahasiswa akan lebih berhubungan dengan keberhasil belajar tidak
kompleks dari pemanfaatan e-book. Saat ini e- lepas dari medianya yaitu dalam tulisan ini e-
book dikembangkan oleh peniliti atau programer book. Manfaatnya sangat dirasakan bagi pendidik
dengan campuran berbagai mulitmedia seperti dan peserta didik. Pendidik dan peserta didik
animasi bergambar dan suara. E-book yang secara sangat terbantu dengan e-book. Satu lagi tugas dan

112
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018

tanggungjawab pemerintah untuk membantu Instrumen Penelitian


terjangkaunya e-book dari masyarakat desa Instrumen dalam penelitian ini berupa
sampai kota. E-book diharapkan tidak terpusat kuesioner untuk menjaring data terhadap e-
hanya pada daerah kota, tetapi menyeluruh untuk readiness, komitmen terhadap e-learing,
pengguna baik pendidik dan peserta didik di desa pemanfaatan e-book dalam mencapai prestasi
maupun kota. perkuliahan. Tahap-tahap pembuatan instrumen
tes objektif dalam penelitian adalah: 1)
METODE PENELITIAN
menentukan indikator-indikator berdasarkan
Desain penelitian ini adalah penelitian kajian teori; 2) menuliskan butir-butir pertanyaan
korelasional. Penelitian ini membahas empat berdasarkan indikator-indikator variabel pene-
variabel yang terdiri dari tiga variabel bebas yaitu litian; 3) Menguji cobakan instrumen kepada
E-readiness (X1), E-learning (X2), E-book (X3) subjek penelitian; dan 4) menganalisis hasil uji
dan satu variabel terikat yaitu Kompetensi coba instrumen.
Lulusan (Y).
Prosedur Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010) menyatakan
X1
bahwa “Prosedur pengumpulan data yaitu cara
yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
X2 Y data”. Pengumpulan data pada penelitian
menggunakan tes pilihan berganda. Tes pilihan
X3 berganda digunakan untuk memperoleh data
mengenai persepsi e-readiness, e-learing, dan e-
Gambar 3.1: Rancangan Penelitian book, sedangkan data IPK (Indeks Prestasi
Keterangan Komulatif) Lulusan digunakan untuk memperoleh
X1 : Variabel bebas (e-readiness) data prestasi lulusan.
X2 : Variabel bebas (e-learning)
X3 : Variabel bebas (e-book)
Y : Variabel terikat (Kompetensi Lulusan)
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Program
Populasi dan Sampel
Studi D3 Teknologi Mesin. Sebelum penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
dimulai, peneliti mengawali dengan observasi
terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai
untuk menemukan permasalahan yang dihadapi
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
dari berbagai sumber hasil-hasil penelitian di
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
jurnal-jurnal. Subjek dalam penelitian ini adalah
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi
para lulusan peserta mata kuliah Kewirausahaan
merupakan sampel dalam penelitian ini adalah
dan mata kuliah Keselamatan dan kesehatan Kerja
seluruh Lulusan Program Studi D3 Teknologi
(K3) dan Hukum Ketenagakerjaan.
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta.

113
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN No


Kelas
f
f Relative
Interval (%)
Hasil penelitian pengaruh e-readiness, e- 5 78-84 20 25.64103
learning dan e-book pada implementasi 6 85-91 15 19.23077
7 92-98 11 14.10256
kurikulum Program Studi D3 Teknologi Mesin
8 99-105 2 2.564103
terhadap prestasi lulusan dibahas sebagai berikut. Jumlah 78 100

Deskripsi Data
Tabel 4.3 Persentase Keterpenuhan Variabel e-
Data hasil penelitian terdiri dari 1) data readiness
hasil instrumen penelitian mengenai persepsi e- %
Jumlah Skor Skor
readiness pada implementasi kurikulum Program Variabel Keterpenuhan
Soal Ideal Total
Variabel
Studi D3 Teknologi Mesin; 2) data hasil E-readiness 21 8190 6283 76,71
instrumen penelitian mengenai persepsi e-
learning pada implementasi kurikulum Program Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat
Studi D3 Teknologi Mesin; 3) data hasil disimpulkan bahwa persentase keterpenuhan
instrumen penelitian mengenai persepsi e-book variabel E-readiness adalah 76,71%.
pada implementasi kurikulum Program Studi D3 Data Variabel X2 E-learning
Teknologi Mesin, dan 4) data IPK Lulusan Data ini diperoleh melalui penyebaran
digunakan untuk memperoleh data prestasi kuesioner dengan 22 item pernyataan yang diisi
lulusan. oleh 78 responden. Statistik hasil pengumpulan
Data Variabel X1 E-readiness data sebagai berikut:
Data ini diperoleh melalui penyebaran Tabel 4.4 Data Statistik E-learning
kuesioner dengan 21 item pernyataan yang diisi Min 59
oleh 78 responden. Statistik hasil pengumpulan Max 108
Standar Deviasi 10.77
data sebagai berikut: Mean 84.29
Median 84
Tabel 4.1 Data Statistik E-readiness Modus 84
Rentang 49
Min 52
Max 104
Standar Deviasi 10.05 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel E-
Mean 80.55 learning
Median 80
Kelas f Relative
Modus 80 No f
Interval (%)
Rentang 52
1 56-62 1 1.282051
2 63-69 7 8.974359
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel e- 3 70-76 13 16.66667
readiness 4 77-83 16 20.51282
5 84-90 18 23.07692
Kelas f Relative 6 91-97 14 17.94872
No f
Interval (%) 7 98-104 6 7.692308
1 50-56 1 1.282051 8 105-111 3 3.846154
2 57-63 3 3.846154 Jumlah 78 100
3 64-70 7 8.974359
4 71-77 19 24.35897

114
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018

Tabel 4.6 Persentase Keterpenuhan Variabel keterpenuhan variabel e-book adalah 76,70%.
E-learning
Data Variabel Y Prestasi Lulusan
%
Jumlah Skor Skor
Variabel Keterpenuhan Data ini diperoleh dari pengumpulan data
Soal Ideal Total
Variabel
X2 22 8580 6575 76,63 primer berupa nilai data IPK Lulusan. Statistik
hasil pengumpulan data sebagai berikut:
Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat
Tabel 4.10 Data Statistik Prestasi Lulusan
disimpulkan bahwa variabel e-learning
Min 21
memenuhi 76,63%. Max 91
Standar Deviasi 9,89
Data Variabel X3 E-book Mean 79.84
Data ini diperoleh melalui penyebaran Median 82
Modus 82
kuesioner dengan 18 item pernyataan yang diisi Rentang 70
oleh 78 responden. Statistik hasil pengumpulan
Tabel 4.11 Persentase Keterpenuhan Variabel
data sebagai berikut: Prestasi Lulusan
%
Tabel 4.7 Data Statistik E-book Jumlah Skor Skor
Variabel Keterpenuhan
Soal Ideal Total
Min 46 Variabel
Max 89 Y 78 7800 6228 79,84
Standar Deviasi 8,81
Mean 69,03 Tabel 4.11, dapat disimpulkan persentase
Median 69
Modus 72 keterpenuhan variabel prestasi lulusan adalah
Rentang 43
79,84%. Sementara itu rata-rata hitung skor
indikator variabel X setiap variabel sebagai
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel E-book
Kelas f Relative
berikut:
No f
Interval (%)
1 44-49 1 1.282051 Tabel 4.12 Rata-rata skor Variabel X
2 50-55 6 7.692308 Jumlah
3 56-61 9 11.53846 Jumlah Rata-
Jumlah Rata-
4 62-67 16 20.51282 Variabel Butir rata %
Soal rata
5 68-73 22 28.20513 Soal Skor
Skor
6 74-79 14 17.94872 E-readiness 21 6283 299.19 33.35
7 80-85 9 11.53846
E-learning 22 6575 298.86 897.22 33.31
8 86-91 1 1.282051
E-book 18 5385 299.16 33.34
Jumlah 78 100

Hasilnya dapat disimpulkan bahwa


Tabel 4.9 Persentase Keterpenuhan Variabel E-
book persentase rata-rata variabel X meliputi; e-

% readiness adalah 33,35 %, e-learning 33,31 %,


Jumlah Skor Skor
Variabel Keterpenuhan dan e-book 33,34 %.
Soal Ideal Total
Variabel
X3 18 7020 5385 76,70 Uji Prasyarat Analisis Data
Uji Normalitas
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel Pada penelitian ini peneliti menggunakan
4.9 dapat disimpulkan bahwa persentase

115
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…

uji Chi Kuadrat, dengan hasil sebagai berikut: mempunyai hubungan yang berlawanan arah
Tabel 4.13 Nilai Chi Kuadrat dengan risiko sistematis. Hal ini mengandung arti
E- E- E- Prestasi bahwa setiap kenaikan current ratio satu satuan
readiness learning book Lulusan
Dk=n-1 7 7 7 7 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain
14,0 dari model regresi adalah tetap. E-readiness
χ2tabel 14,06 14,06 14,06
6
χ2hitung 26,077 28,205 21,359 34,00 mensyaratkan kesiapan mahasiswa menerima
teknologi informasi dalam kegiatan proses
Tabel 4.13 untuk variabel e-readiness,
perkuliahan. Kecilnya pengaruh e-readiness
χ2hitung = 26,07, sedangkan χ2tabel = 14,06 untuk 𝛼
terhadap prestasi lulusan Program Studi D3
= 0,05 dan dk=7. Karena χ2hitung ≥ χ2tabel maka
Teknologi Mesin ini menunjukkan bahwa
disimpulkan bahwa penyebaran data variabel
mahasiswa selama proses perkuliahan sudah
standar e-readiness berdistribusi tidak normal.
menerima teknologi informasi menjadi bagian
Variabel e-learning, χ2hitung = 28,205,
belajar (learning habits).
sedangkan χ2tabel = 14,06 untuk 𝛼 = 0,05 dan
Analisis Pengaruh E-learning (X2) terhadap
dk=7. Karena χ2hitung ≥ χ2tabel maka disimpulkan
Prestasi Lulusan (Y)
bahwa penyebaran data pada variabel e-learning
Hipotesis penelitian adalah ada pengaruh e-
berdistribusi tidak normal.
learning terhadap prestasi Lulusan Program Studi
Variabel e-book, χ2hitung = 21,35,
D3 Teknologi Mesin, peneliti menggunakan uji
sedangkan χ2tabel = 14,06 untuk 𝛼 = 0,05 dan
korelasi product moment untuk mengetahui
dk=7. Karena χ 2
hitung ≥ χ 2
tabel maka disimpulkan
hubungan variabel yang lain. Berdasarkan
bahwa penyebaran data pada variabel e-book
perhitungan, disimpulkan bahwa tidak ada
berdistribusi tidak normal.
pengaruh dan tidak signifikan e-learning terhadap
Uji Hipotesis Prestasi Lulusan. Uji Signifikansi Koefisien
Analisis Pengaruh E-readiness (X1) Terhadap Korelasi dihitung menggunakan uji-F. Hasil
Prestasi Lulusan (Y)
pengujian disimpulkan bahwa kontribusi Prestasi
Hipotesis penelitian adalah ada pengaruh e-
Lulusan ditentukan oleh e-learning dan oleh
readiness terhadap prestasi Lulusan Program
variabel lain.
Studi D3 Teknologi Mesin Universitas Negeri
Analisis regresi linier sederhana terhadap
Jakarta, peneliti menggunakan uji korelasi untuk
pasangan data penelitian antara e-learning
mengetahui hubungan variabel yang lain.
pengaruh prestasi lulusan menunjukkan bahwa
Berdasarkan perhitungan, disimpulkan
current ratio mempunyai hubungan yang
bahwa tidak ada pengaruh dan tidak signifikan E-
berlawanan arah dengan risiko sistematis dengan
readiness terhadap Prestasi Lulusan. Tidak
asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model
terdapat pengaruh antara variabel X1 dan variabel
regresi adalah tetap. Perolehan hasil yang tidak
Y. Kontribusi prestasi lulusan ditentukan oleh E-
signifikan pengaruh e-learning dengan prestasi
readiness ditentukan oleh variabel lain. Prestasi
lulusan Program Studi D3 Teknolgi Mesin
Lulusan menunjukkan bahwa current ratio
menggambarkan bahwa pengembangan metode

116
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018

pembelajaran yang digunakan untuk book secara bersama terhadap prestasi Lulusan
mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan Program Studi D3 Teknologi Mesin, peneliti
perkembangan dan kebutuhasn mahasiswa untuk menggunakan uji regresi berganda untuk
berprestasi. Walaupun pengembangan metode e- mengetahui ada hubungan variabel yang lain,
leraning tidak merupakan satu-satunya indikator disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh dan tidak
terhadap kecilnya pengaruh terhadap prestasi signifikan e-readiness, e-learning dan e-book
lulusan diploma, tentu masih ada faktor lain yang terhadap prestasi Lulusan. Uji Signifikansi
memberi kontribusi terhadap kecilnya pengaruh Koefisien Korelasi menggunakan uji-F,
e-learning, diantaranya adalah kesiapan dan disimpulkan bahwa kontribusi prestasi lulusan
kemampuan mahasiswa terhadap penggunakan tidak ditentukan oleh -readiness, e-learning dan e-
teknologi informasi sebagai penunjang yang book dan ditentukan oleh variabel lain.
dominan dalam mengembangkan e-learning. Analisis regresi berganda terhadap
pasangan data penelitian antara e-readiness, e-
Analisis Pengaruh E-book (X3) terhadap
Prestasi Lulusan (Y) learning dan e-book terhadap prestasi lulusan ini
Hipotesis penelitian adalah terdapat ada menunjukkan bahwa current ratio mempunyai
pengaruh e-book prestasi Lulusan Program Studi hubungan yang searah dengan risiko sistematis.
D3 Teknologi Mesin Universitas Negeri Jakarta, dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain
peneliti mengguakan uji korelasi product moment dari model regresi adalah tetap. Ketersediaan
untuk mengetahui hubungan variabel yang lain, bahan bacaan dalam bentuk e-book yang dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh dan tidak diakses oleh mahasiswa dalam proses perkuliahan
signifikan e-book terhadap Prestasi Lulusan. Uji menjadi bagian yang tidak memberi pengaruh
Signifikansi Koefisien Korelasi dihitung dominan dalam prestasi lulusan. Ketersediaan
menggunakan uji-F. Dapat disimpulkan bahwa software dan hardware yang tersedia, sudah
kontribusi Prestasi Lulusan ditentukan oleh e- menjadi bagian bagi diri mahasiswa dalam proses
book dan sisanya ditentukan oleh variabel lain. perkuliahan. Walaupun ada faktor lain yang
Analisis regresi linier sederhana terhadap mempengaruhi untuk mencapai prestasi berkaitan
pasangan data penelitian antara e-book dan dengan kompetensi lulusan, tetapi pada penelitian
pengaruh Prestasi Lulusan menghasilkan suatu ini hanya membatasi kajiannya pada komponen
premis bahwa current ratio mempunyai hubungan atau factor yang sudah dibahas di atas dan tidak
yang berlawanan arah dengan risiko sistematis, mengkaji faktor lainnya.
dengan menyandarkan pada asumsi bahwa Terkait dengan hal tersebut, dalam
variabel bebas yang lain dari model regresi adalah penelitian ini terdapat beberapa hal yang perlu
tetap. diperhatikan, yakni; (1) Dosen, hendaknya

Analisis Pengaruh E-readiness (X1), E-learning memenuhi dan meningkatkan kompetensinya


(X2) dan E-book (X3) Secara bersama terhadap dengan memperhatikan perencanaan perkuliahan,
Prestasi Lulusan (Y)
komunikasi dengan mahasiswa, metode dan
Pengaruh e-readiness, e-learning dan e-
strategi perkuliahan berbasis teknologi dan

117
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…

informasi agar terciptanya proses perkuliahan perhitungan koefisien pengaruh signifikan e-


yang inovatif. (2) Perguruan tinggi, hendaknya readiness, e-learning dan e-book secara bersama
meningkatkan sarana prasarana perkuliahan, terhadap Prestasi Lulusan menunjukkan tidak ada
memfasilitasi dan mendukung dosen dan pengaruh e-readiness, e-learning dan e-book
mahasiswa untuk meningkatkan kompetensinya. terhadap Prestasi Lulusan. Sedangkan
(3) Mahasiswa, hendaknya mengikuti perke- berdasarkan perhitungan koefisien determinasi
mbangan teknologi dan informasi agar prestasi disimpulkan bahwa kontribusi hasil prestasi
belajar dapat optimal. lulusan ditentukan e-readiness, e-learning dan e-
book secara Bersama dan ditentukan oleh variabel
KESIMPULAN
lain.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengolahan data yang telah yang telah dilakukan DAFTAR PUSTAKA

dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan Aydin, C.H. & Tasci, D. Measuring
sebagai berikut: (1) Berdasarkan pengelolaan data Readiness for E-learning:
statistik hasil perhitungan pengaruh e-readiness Reflections from an Emerging
terhadap Prestasi Lulusan menunjukkan tidak ada Country. Educational Technology &
pengaruh e-readiness terhadap Prestasi Lulusan. Society, 8(4), 244-257, 2005.
Sedangkan berdasarkan perhitungan koefisien
Borotis, S. And Poulymenakou, A. E-learning
determinasi disimpulkan bahwa kontribusi hasil
Readiness Components: Key Issues to
prestasi lulusan ditentukan oleh e-readiness dan
Consider, 2004.
ditentukan oleh variabel lain. (2) Berdasarkan
pengelolaan data statistik hasil perhitungan Choucri, N. Global E-readiness – for What?
koefisien pengaruh e-learning terhadap Prestasi Online.
Lulusan menunjukkan tidak ada pengaruh e- Http//ebusiness.mit.edu/research/
learning terhadap Prestasi Lulusan. Sedangkan papers/177_Choucri_GLOBAL_eREA
berdasarkan perhitungan koefisien determinasi DINESS.pdf, 2003.

disimpulkan bahwa kontribusi hasil prestasi Dada, D. E-readiness for developing countries
lulusan ditentukan oleh e-learning dan ditentukan Moving the focus from environment to
oleh variabel lain. (3) Berdasarkan pengelolaan the users. The Electronic. Journal on
data statistik hasil perhitungan koefisien pengaruh Information System in Developing
e-book terhadap Prestasi Lulusan menunjukkan Countries, 27(6), 1-14, 2006.
tidak ada pengaruh e-book terhadap Prestasi Http://ejisdc.org.
Lulusan. Sedangkan berdasarkan perhitungan
Elliott, K.M., Hall, M.C., & Meng, J.G. Student
koefisien determinasi disimpulkan bahwa kon- Technology Readiness and Its Impact on
tribusi hasil prestasi lulusan ditentukan oleh e- Culture Competency. College Teaching
book dan ditentukan oleh variabel lain. (4) Methods & Styles Journal, 4(6): 11-22,
Berdasarkan pengelolaan data statistik hasil 2008.

118
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018

Gibbons, M. The Self-Directed Learning Prayudi, Y. Kajian Awal: E-learning Readiness


Handbook: Challenging Adolescent Index (ELRI) Sebagai Model bagi
Students to to Excel. San Fransisco, AC: Evaluasi E-learning pada Sebuah
Jossey-Bass, 2002. Institusi. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi, 2009.
Johnson, Elaine B. Contextual Teaching and
Http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/
Learning: what it is and why it/s here to
article/viewFile/953/909.
stay. California: Corwin Press, 2002.
Priyanto. Model E-learning Readiness sebagai
Kaur, K. And Abas, Z. An Assessment of e-
Strategi Pengembangan E-learning.
learning Readiness at the Open
Http://blog/uny.ac.id/nurhadi/files/2010
University Malaysia, 2004.
/08/23_priyanto.pdf, 2008.
Long, H.B. Preparing e-Learners for Self-
Rosenberg. M.J. The e-learning readiness survey:
Directed Learning. In Piskurich, G.M.
20 key strategic quesions you and your
(Ed.) Preparing Learners for E-learning
organization must answer about the
(1-18). San Fransiscom, CA: Pfeiffer,
sustainability of your e-learning efforts.
2003.
Http://www.
Lucy Madsen Guglielmino, Paul J Guglielmino. ucalgary.ca/~srmccaus/eLearning_Surv
Productivity in the workplace: The role ey.pdf, 2000.
of self-directed liarning and the
Shreya Vinay Patil. The Role of TIK in
implications for human resource
Educational Sector. Lokavishkar
managemet. International Journal of
International E-Journal, ISSN 227-
Human Resources Development and
727X.Vol. I, (Aydin, 2005)Issue IV,
Management. Volume 8. Issue 4. Pages
Oct-Dec 2012.
293-305. Indersciences Publishers,
2008. Http://scholar. Google. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
com/citations?user=9ABWj4AAAAAJ Kualitatif dan R&D. Alfabeta, 2016.
&hl=en. W. Sanjaya, D. Darmawan, D.
Supriadie. Pengembangan Perangkat
Miller, Katherine. Communication theories:
Kurikulum dan Rancangan
perspective, processes, and contexts.
Pembelajaran. Pedagogia, 2016.
2nd ed. Boston: McGraw-Hill, 2004.
Waryanto, N.H. E-readiness. Artikel.
PJ Guglielmino, L. Guglielmino. Are your
Http://blog.uny.ac.id/
learners ready for e-learning. The
nurhadi/2010/08/23/e-readiness, 2010.
AMA handbook of e-learing. New
York: American Management
Association, 2003. Https://
scholar.google.com;citations”user=9A
BWj4AAAAAJ&hl=en.

119

You might also like