Professional Documents
Culture Documents
2, Agustus 2018
C. Rudy Prihantoro*
C. Rudy Prihantoro, dosen Program Studi D3 Teknologi Mesin dan Program Studi S2
Pendidikan Vokasi dan Keteknikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, email: 105
crudy@unj.ac.id, contact person 08170000320
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…
106
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018
Pemanfaatan teknologi digital yang mutakhir ini, sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak
tentu harus diikuti dengan penyiapan sumber daya terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari,
sarana dan manusia untuk penerapannya, dengan demikian pengetahuan yang akan
khususnya di institusi pendidikan. Program Studi diperoleh mahasiswa adalah pengetahuan yang
D3 Teknologi Mesin sudah berupaya menerapkan utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. (2)
model dan sistem perkuliahan dengan Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam
memanfaatkan teknologi informasi, tetapi rangka memperoleh dan menambah pengetahuan
integrasi teknologi informasi perlu dirancang baru, yang diperoleh dengan cara deduktif, artinya
dengan baik dari perencanaan (kurikulum) hingga pembelajaran dimulai dengan cara mempelajari
prestasi mahasiswa (lulusan). Dampak dari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan
penerapan teknologi informasi dengan im- detailnya. (3) Pemahaman pengetahuan, artinya
plementasi kurikulum yang berbasis teknologi pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal
informasi ini perlu dilakukan penelitian lebih tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya
lanjut. dengan cara meminta tanggapan dari yang lain
Berdasarkan lingkup penelitian ini dapat tentang pengetahuan yang diperolehnya dan
dirumuskan menjadi rumusan permasalahan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan
yaitu: Pengaruh E-readiness, E-learning dan E- itu dikembangkan. (4) Memperaktekkan penge-
book pada Implementasi Kurikulum Program tahuan dan pengalaman tersebut, artinya
Studi D3 Teknologi Mesin Terhadap Prestasi pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya
Lulusan. harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan
peserta didik, sehingga tampak perubahan
Pembelajaran Kontekstual
perilaku peserta didik. (5) Melakukan refleksi
Pembelajaran kontekstual (Contextual
terhadap strategi pengembangan pengetahuan.
Teaching and Learning-CTL) adalah suatu
Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk
pendekatan pembelajaran yang menekankan
proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
kepada proses keterlibatan peserta didik
Berkenaan dengan aspek kehidupan dan
(mahasiswa) secara penuh untuk dapat me-
lingkungan, maka pendekatan pembelajaran de-
nemukan materi yang dipelajari dan
ngan keterlibatan, aktivitas, pengalaman,
menghubungkannya dengan situasi kehidupan
kemandirian, serta konteks kehidupan dan
nyata sehingga mendorong mahasiswa untuk
lingkungan peserta didik dalam pembelajaran
dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka
kontekstual dipandang sebagai individu
(Sanjaya, 2005).
yang berkarakter.
Berdasarkan pengertian pembelajaran
Sehubungan dengan hal tersebut, Elaine B.
kontekstual, terdapat lima karakteristik penting
Jhonson (2002), menyatakan bahwa dalam
dalam menggunakan proses pembelajaran
pembelajaran kontekstual, minimal ada tiga
kontekstual yaitu: (1) Dalam CTL pembelajaran
prinsip utama yang sering digunakan, yaitu:
merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
saling ketergantungan (interdepence), diferensiasi
107
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…
108
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018
nilai dengan difasilitasi oleh penggunaan internet. dapat mendukung suksesnya e-learning seseorang
Rosenberg (2000) menyatakan bahwa e-readiness (Guglielmino & Guglielmino, 2003).
merupakan instrumen yang efektif untuk Komponen pertama dari e-readiness adalah
mengevaluasi efektivitas e-learning (dalam kesiapan teknis. Kesiapan secara teknis berarti
Priyanto, 2008). Dalam hal ini, e-readiness kesiapan individu untuk mengoperasikan
dipandang sebagai alat yang menuntun perjalanan teknologi, misalnya teknologi komputer dan
pengembangan e-learning dari tahap analisis teknologi internet. Optimisme dan keinginan
sampai pada tahap evaluasi. Miller (2005) untuk berinovasi turut mempengaruhi technical
menemukan bahwa mahasiswa perlu memiliki readiness seseorang (Elliott, 2008).
kemampuan teknologi dan kemampuan SDL (Self Technical Attitudes (sikap terhadap
Directed Learning) agar dapat berfungsi secara keteknikan) merupakan perasaan positif terhadap
maksimal dalam lingkungan pembelajaran e- penggunaan teknologi sebagai sistem
learning. Survei Distance Education Online pembelajaran, kepercayaan diri dalam mengatasi
Symposium listserv (DEOS-L) menetapkan bahwa teknologi, dan harapan yang positif untuk
terdapat dua komponen utama dari kesiapan mengatasi tantangan baru.
mahasiswa agar dapat sukses dalam e-learning, Technical Skills (kemampuan teknis)
yaitu technical readiness dan self-directed bahwa mahasiswa harus dapat mengaplikasikan
learning readiness. Masing-masing komponen kemampuan dasar yang diperlukan dalam
tersebut terdiri dari knowledge, attitudes, skills, penggunaan sistem e-learning.
dan habits. Keempat komponen ini dapat Technical Habits (kebiasaan secara teknis)
disingkat sebagai KASH (Guglielmino & dapat beragam tergantung pada penggunaan
Guglielmino, 2003). teknologi dalam e-learning. Mengembangkan
Knowledge, merupakan bagian pertama dan kebiasaan untuk berpartisipasi, seperti me-
menyediakan informasi dasar yang diperlukan. nyelesaikan tugas-tugas perkuliahan merupakan
Individu mungkin memiliki pengetahuan untuk hal yang penting.
melakukan sesuatu tetapi dia memilih untuk tidak Komponen kedua dari e-readiness adalah
melakukannya. Attitudes merupakan bagian SDL, yang oleh Guglielmino dan Guglielmino
kedua yang berhubungan dengan perasaan, (2004) dinyatakan bahwa persiapan yang paling
kepercayaan dan kecenderungan berperilaku baik bagi kesuksesan e-learning adalah dengan
seseorang yang berasal dari bawaan maupun meningkatkan self-directed learning readiness.
lingkungan yang memiliki pengaruh kuat SDL berarti bahwa pengaturan dalam pem-
terhadap perilaku. Meskipun knowledge dan belajaran adalah tanggung jawab individu
attitude individu memiliki dasar yang baik bagi (mahasiswa), bukan karena adanya paksaan dari
SDL, hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa luar (Long, 2003). Tanggung jawab terhadap
adanya skill. Saat knowledge, attitude, dan skill pembelajaran sangat penting dalam e-learning
telah dimiliki, pembentukan habit yang positif dan dalam pembelajaran lainnya. Menurut
Malcolm Knowles (dalam Guglielmino &
109
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…
Guglielmino, 2004), SDL merupakan suatu proses pembelajar e-learning yang sukses. Mahasiswa
dimana mahasiswa dengan atau tanpa bantuan yang self-directed percaya bahwa tanggung jawab
dari orang lain, mengidentifikasikan kebutuhan utama dalam pembelajaran ada pada diri sendiri.
pembelajaran, mendefinisikan tujuan pembela- Dalam setting e-learning yang telah
jaran, mengembangkan dan mengimplemen- didesain sedemikian rupa, kreativitas dan ke-
tasikan rencana pembelajaran, serta mengevaluasi mandirian juga sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran yang telah didapat. Menurut pembelajaran. Setting e-learning yang menantang
Gibbons (2002), SDL merupakan peningkatan membutuhkan kemampuan untuk berpikir secara
pengetahuan, kemampuan, pencapaian, atau kreatif dan mengembangkan pemikiran seseorang
pengembangan diri yang dipilih dan dilakukan dan proses untuk mengidentifikasi dan
oleh seorang individu dengan cara apapun dan menyelesaikan masalah dibandingkan dengan
kapanpun diinginkan. Karakteristik SDL yang hanya mengikuti petunjuk. Mahasiswa self-
berhubungan dengan suksesnya e-learning dalam directed yang efektif menggunakan semua
literatur dikenal dengan independence self- peralatan yang tersedia, menjadi individu yang
direction atau autonomy in learning. SDL juga mau bertanya, mengklarifikasi, atau meminta
memiliki empat komponen, yaitu knowledge, nasehat para ahli akan selalu berusaha.
attitudes, skilss, dan habits. Self-Directed Learning Skills, logikanya,
Self-Directed Learning Knowledge meru- kemampuan akademis dasar merupakan bagian
pakan persyaratan penting dalam kesiapan untuk yang penting dalam e-readiness, terutama
SDL adalah pengetahuan diri (self-knowledge): kemampuan membaca. Mahasiswa yang self-
pemahaman mengenai diri sendiri sebagai directed biasanya dapat mengidentifikasi dan
seorang mahasiswa (pembelajar). Hal tersebut menganalisis kebutuhan pembelajaran mereka.
termasuk pengetahuan mengenai inisiatif, Kemampuan yang berkaitan dengan kebutuhan
ketekunan dan kesadaran mengenai diri sendiri pembelajaran ini adalah kemampuan untuk
untuk merasakan dan memproses informasi. merencanakan tujuan pembelajaran, menge-
Kesiapan untuk SDL juga termasuk pengaturan mbangkan rencana pembelajaran, mengiden-
pembelajaran sendiri. tifikasi sumber pembelajaran, pelaksanaan
Self-Directed Learning Attitudes meru- pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran.
pakan komponen utama dari kesiapan untuk SDL Kemampuan mengatur waktu dan mempersiapkan
(Guglielmino & Guglielmino, 2003). Sikap yang dokumen atau laporan dapat mendukung proses
dibentuk didasarkan pada keinginan yang kuat ini.
untuk belajar atau berubah. Individu yang Self-Directed Learning Habits, salah satu
memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan senang kebiasaan penting dalam diri mahasiswa yang
mempelajari hal baru berfokus pada pe- self-directed adalah persistence - ketekunan untuk
ngembangan diri yang terus menerus, serta mencapai tujuan meskipun ada masalah,
memandang pembelajaran sebagai jalan untuk kebosanan, atau faktor lain yang sedang melanda.
menyelesaikan masalah dan cenderung menjadi Kebiasaan seperti perencanaan yang sistematis,
110
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018
pengaturan media dan materi pembelajaran, dan Mahasiswa yang terlibat dalam lingkungan
penyelesaian tugas sesuai dengan jadwal yang pembelajaran menggunakan e-learning diha-
sudah direncanakan dapat meningkatkan rapkan agar dapat e-readiness. Hal ini dika-
keefektivan e-learning. Dua kebiasaan penting renakan e-readiness merupakan kunci penting
lainnya meliputi reflection dan environmental bagi kesuksesan e-learning.
scanning. Individu yang reflektif berpikir
Peran E-book dalam Pembelajaran
mengenai suatu tindakan atau kejadian, hasil yang
E-book menjadi media yang penting dalam
mungkin terjadi dari tindakan atau kejadian
pembelajaran. Fungsi dan manfaat e-book sangat
tersebut, performansi diri, bagaimana tindakannya
dirasakan oleh pengguna seperti dosen dan
akan diinterpretasikan oleh orang lain, serta
mahasiswa. E-book menjadi media belajar yang
menganalisis pembelajaran diri, proses pem-
populer selama beberapa tahun ini karena
belajaran, dan hasil pembelajaran. Dengan kata
pemerintah secara penuh mendukung penggunaan
lain, individu yang reflektif adalah individu yang
e-book dalam pembelajaran. E-book berperan
melihat segala sesuatu dari sudut pandang makro
penting dalam proses pembelajaran karena
dan mikro dalam mencari insight atau pemahaman
memiliki keunggulan. Keunggulan e-book bisa
baru. Environmental scanning merupakan
dilihat dari fungsi dan manfaatnya. Adapun
kesadaran akan perubahan dan dampak-dampak
kekurangan e-book dilihat dari pengguna setiap
yang mungkin terjadi dalam suatu lingkungan,
daerah. Beberapa fungsi e-book sebagai media
termasuk kebutuhan untuk pembelajaran baru.
belajar yaitu dapat meningkatkan produktivitas
Berdasarkan hasil survei, Guglielmino dan
belajar. Proses pembelajaran tidak lepas kaitannya
Guglielmino (2003) mendeskripsikan mahasiswa
dengan sumber belajar yang berupa buku-buku
yang memiliki self-directed tinggi, antara lain:
bacaan. E-book juga sebagai referensi yang tidak
(1). merupakan orang yang memiliki inisiatif,
terbatas, jadi tidak terpaku pada satu sumber
kemandirian, dan ketekunan untuk belajar; (2)
belajar. E-book membantu pendidik dalam
merupakan orang yang bertanggung jawab atas
mengefektifkan dan mengefisienkan waktu
pembelajarannya sendiri dan melihat masalah
pembelajaran. E-book yang berupa data digital
sebagai tantangan, bukan rintangan; (3)
sangat mudah untuk dibawa dalam banyak file,
merupakan orang yang memiliki disiplin diri dan
pendidik tidak kehabisan bahan belajar untuk
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi; (4)
peserta didik. E-book dapat mengurangi beban
merupakan orang yang percaya diri dan memiliki
pendidik dalam menyajikan informasi. Informasi
keinginan yang kuat untuk belajar atau berubah;
yang diberikan melalui e-book lebih konkret dan
(5) merupakan orang yang mampu menggunakan
memungkinkan pembelajaran besifat individual
kemampuan belajar, mengorganisasikan waktu
sebab tidak tergantung pada informasi yang
dan menetapkan langkah yang tepat untuk belajar,
diberikan pendidik, peserta didik dapat belajar
dan merencanakan untuk menyelesaikan tugas;
sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat dan
(6) merupakan orang yang menikmati pem-
minatnya, pembelajaran lebih terarah, dapat
belajaran dan cenderung berorientasi pada tujuan.
111
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…
memberikan pengetahuan langsung hasil dari umum hanya terdiri dari tulisan diintegrasikan
membaca, memungkinkan pemberian informasi dengan audiovisual sehingga lebih interaktif.
yang lebih luas kepada peserta didik. Pengguna e-book akan lebih tertarik dan dapat
Manfaat e-book dilihat dari bentuk fisiknya dengan mudah memahami isi materi.
yang berupa data digital yaitu ukuran fisik kecil Ada kendala besar dalam jalur-jalur lalu-
karena dapat disimpan dalam penyimpanan data lintas informasi yang kita miliki. Kendala tersebut
seperti flashdisk. E-book juga tidak lapuk terkait dengan ketimpangan yang berat antara
layaknya buku biasa, format digital bertahan kondisi di daerah dengan di pusat. Masyarakat
sepanjang masa dengan format yang tidak kota-kota besar sudah bisa menikmati layanan
berubah. E-book juga media belajar yang internet gratis dengan kesempatan akses yang
interaktif dalam penyampaian informasi karena sangat sedikit hambatan. Sementara itu,
dapat ditampilkan ilustrasi multimedia. E-book masyarakat di pinggiran yang secara ekonomis
memberikan dampak yang luar biasa pada kurang mampu melayani dirinya sendiri karena
kemajuan teknologi dalam pendidikan. Bagi ketidakmampuan secara ekonomis, dipersulit lagi
seorang pendidik sangat terbantu dengan adanya oleh kondisi layanan informasi yang tidak lancar.
e-book. Pendidik akan lebih mudah mencari Ketimpangan-ketimpangan sejenis kerap mem-
sumber materi bahan ajar dan menambah posisikan masyarakat kecil sebagai korban aneka
referensi. Pendidik tidak perlu beranjak dari program yang dirancang secara kurang matang.
tempat satu ketempat lainnya yang membuang Permasalahan hak cipta adalah menjadi poin
waktu dan energi, karena e-book bisa didapatkan utama dari kelemahan ini. Disebabkan oleh sifat
dari situs web, hanya perlu duduk dan seaching digitalnya yang sangat mudah untuk di-copy, tentu
dengan akses internet. E-book bisa sebagai hero menjadi permasalahan tersendiri. Selain itu,
untuk keberhasilan pendidik mengajar karena karena sifat digital itulah sangat rentan terjadi
efisien dan efektif. kerusakan, seperti terkena virus atau kerusakan
Ditinjau dari efisiensinya, bagi peserta pada file akibat kesalahan pemakaian.
didik e-book juga sangat membantu untuk proses Sisi pemasarannya juga dapat menjadi
belajar di luar kelas atau dirumah. Peserta didik kelemahan e-book. Jaman yang sudah serba
yang memiliki akses internet di rumah bisa menggunakan komputer, masih banyak juga
mengunduh e-book dari situs atau bisa juga cari orang yang belum mempunyai perangkat
akses internet gratis di area hotspot. E-book pengakses e-book atau mereka tidak tertarik untuk
berperan sebagai penunjang materi tambahan terus berhadapan dengan perangkat digitalnya
pengetahuan bagi peserta didik yang haus akan untuk membaca e-book. Segala sesuatu yang
pengetahuan. Pengetahuan mahasiswa akan lebih berhubungan dengan keberhasil belajar tidak
kompleks dari pemanfaatan e-book. Saat ini e- lepas dari medianya yaitu dalam tulisan ini e-
book dikembangkan oleh peniliti atau programer book. Manfaatnya sangat dirasakan bagi pendidik
dengan campuran berbagai mulitmedia seperti dan peserta didik. Pendidik dan peserta didik
animasi bergambar dan suara. E-book yang secara sangat terbantu dengan e-book. Satu lagi tugas dan
112
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018
113
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…
Deskripsi Data
Tabel 4.3 Persentase Keterpenuhan Variabel e-
Data hasil penelitian terdiri dari 1) data readiness
hasil instrumen penelitian mengenai persepsi e- %
Jumlah Skor Skor
readiness pada implementasi kurikulum Program Variabel Keterpenuhan
Soal Ideal Total
Variabel
Studi D3 Teknologi Mesin; 2) data hasil E-readiness 21 8190 6283 76,71
instrumen penelitian mengenai persepsi e-
learning pada implementasi kurikulum Program Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat
Studi D3 Teknologi Mesin; 3) data hasil disimpulkan bahwa persentase keterpenuhan
instrumen penelitian mengenai persepsi e-book variabel E-readiness adalah 76,71%.
pada implementasi kurikulum Program Studi D3 Data Variabel X2 E-learning
Teknologi Mesin, dan 4) data IPK Lulusan Data ini diperoleh melalui penyebaran
digunakan untuk memperoleh data prestasi kuesioner dengan 22 item pernyataan yang diisi
lulusan. oleh 78 responden. Statistik hasil pengumpulan
Data Variabel X1 E-readiness data sebagai berikut:
Data ini diperoleh melalui penyebaran Tabel 4.4 Data Statistik E-learning
kuesioner dengan 21 item pernyataan yang diisi Min 59
oleh 78 responden. Statistik hasil pengumpulan Max 108
Standar Deviasi 10.77
data sebagai berikut: Mean 84.29
Median 84
Tabel 4.1 Data Statistik E-readiness Modus 84
Rentang 49
Min 52
Max 104
Standar Deviasi 10.05 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel E-
Mean 80.55 learning
Median 80
Kelas f Relative
Modus 80 No f
Interval (%)
Rentang 52
1 56-62 1 1.282051
2 63-69 7 8.974359
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel e- 3 70-76 13 16.66667
readiness 4 77-83 16 20.51282
5 84-90 18 23.07692
Kelas f Relative 6 91-97 14 17.94872
No f
Interval (%) 7 98-104 6 7.692308
1 50-56 1 1.282051 8 105-111 3 3.846154
2 57-63 3 3.846154 Jumlah 78 100
3 64-70 7 8.974359
4 71-77 19 24.35897
114
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018
Tabel 4.6 Persentase Keterpenuhan Variabel keterpenuhan variabel e-book adalah 76,70%.
E-learning
Data Variabel Y Prestasi Lulusan
%
Jumlah Skor Skor
Variabel Keterpenuhan Data ini diperoleh dari pengumpulan data
Soal Ideal Total
Variabel
X2 22 8580 6575 76,63 primer berupa nilai data IPK Lulusan. Statistik
hasil pengumpulan data sebagai berikut:
Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat
Tabel 4.10 Data Statistik Prestasi Lulusan
disimpulkan bahwa variabel e-learning
Min 21
memenuhi 76,63%. Max 91
Standar Deviasi 9,89
Data Variabel X3 E-book Mean 79.84
Data ini diperoleh melalui penyebaran Median 82
Modus 82
kuesioner dengan 18 item pernyataan yang diisi Rentang 70
oleh 78 responden. Statistik hasil pengumpulan
Tabel 4.11 Persentase Keterpenuhan Variabel
data sebagai berikut: Prestasi Lulusan
%
Tabel 4.7 Data Statistik E-book Jumlah Skor Skor
Variabel Keterpenuhan
Soal Ideal Total
Min 46 Variabel
Max 89 Y 78 7800 6228 79,84
Standar Deviasi 8,81
Mean 69,03 Tabel 4.11, dapat disimpulkan persentase
Median 69
Modus 72 keterpenuhan variabel prestasi lulusan adalah
Rentang 43
79,84%. Sementara itu rata-rata hitung skor
indikator variabel X setiap variabel sebagai
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel E-book
Kelas f Relative
berikut:
No f
Interval (%)
1 44-49 1 1.282051 Tabel 4.12 Rata-rata skor Variabel X
2 50-55 6 7.692308 Jumlah
3 56-61 9 11.53846 Jumlah Rata-
Jumlah Rata-
4 62-67 16 20.51282 Variabel Butir rata %
Soal rata
5 68-73 22 28.20513 Soal Skor
Skor
6 74-79 14 17.94872 E-readiness 21 6283 299.19 33.35
7 80-85 9 11.53846
E-learning 22 6575 298.86 897.22 33.31
8 86-91 1 1.282051
E-book 18 5385 299.16 33.34
Jumlah 78 100
115
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…
uji Chi Kuadrat, dengan hasil sebagai berikut: mempunyai hubungan yang berlawanan arah
Tabel 4.13 Nilai Chi Kuadrat dengan risiko sistematis. Hal ini mengandung arti
E- E- E- Prestasi bahwa setiap kenaikan current ratio satu satuan
readiness learning book Lulusan
Dk=n-1 7 7 7 7 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain
14,0 dari model regresi adalah tetap. E-readiness
χ2tabel 14,06 14,06 14,06
6
χ2hitung 26,077 28,205 21,359 34,00 mensyaratkan kesiapan mahasiswa menerima
teknologi informasi dalam kegiatan proses
Tabel 4.13 untuk variabel e-readiness,
perkuliahan. Kecilnya pengaruh e-readiness
χ2hitung = 26,07, sedangkan χ2tabel = 14,06 untuk 𝛼
terhadap prestasi lulusan Program Studi D3
= 0,05 dan dk=7. Karena χ2hitung ≥ χ2tabel maka
Teknologi Mesin ini menunjukkan bahwa
disimpulkan bahwa penyebaran data variabel
mahasiswa selama proses perkuliahan sudah
standar e-readiness berdistribusi tidak normal.
menerima teknologi informasi menjadi bagian
Variabel e-learning, χ2hitung = 28,205,
belajar (learning habits).
sedangkan χ2tabel = 14,06 untuk 𝛼 = 0,05 dan
Analisis Pengaruh E-learning (X2) terhadap
dk=7. Karena χ2hitung ≥ χ2tabel maka disimpulkan
Prestasi Lulusan (Y)
bahwa penyebaran data pada variabel e-learning
Hipotesis penelitian adalah ada pengaruh e-
berdistribusi tidak normal.
learning terhadap prestasi Lulusan Program Studi
Variabel e-book, χ2hitung = 21,35,
D3 Teknologi Mesin, peneliti menggunakan uji
sedangkan χ2tabel = 14,06 untuk 𝛼 = 0,05 dan
korelasi product moment untuk mengetahui
dk=7. Karena χ 2
hitung ≥ χ 2
tabel maka disimpulkan
hubungan variabel yang lain. Berdasarkan
bahwa penyebaran data pada variabel e-book
perhitungan, disimpulkan bahwa tidak ada
berdistribusi tidak normal.
pengaruh dan tidak signifikan e-learning terhadap
Uji Hipotesis Prestasi Lulusan. Uji Signifikansi Koefisien
Analisis Pengaruh E-readiness (X1) Terhadap Korelasi dihitung menggunakan uji-F. Hasil
Prestasi Lulusan (Y)
pengujian disimpulkan bahwa kontribusi Prestasi
Hipotesis penelitian adalah ada pengaruh e-
Lulusan ditentukan oleh e-learning dan oleh
readiness terhadap prestasi Lulusan Program
variabel lain.
Studi D3 Teknologi Mesin Universitas Negeri
Analisis regresi linier sederhana terhadap
Jakarta, peneliti menggunakan uji korelasi untuk
pasangan data penelitian antara e-learning
mengetahui hubungan variabel yang lain.
pengaruh prestasi lulusan menunjukkan bahwa
Berdasarkan perhitungan, disimpulkan
current ratio mempunyai hubungan yang
bahwa tidak ada pengaruh dan tidak signifikan E-
berlawanan arah dengan risiko sistematis dengan
readiness terhadap Prestasi Lulusan. Tidak
asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model
terdapat pengaruh antara variabel X1 dan variabel
regresi adalah tetap. Perolehan hasil yang tidak
Y. Kontribusi prestasi lulusan ditentukan oleh E-
signifikan pengaruh e-learning dengan prestasi
readiness ditentukan oleh variabel lain. Prestasi
lulusan Program Studi D3 Teknolgi Mesin
Lulusan menunjukkan bahwa current ratio
menggambarkan bahwa pengembangan metode
116
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018
pembelajaran yang digunakan untuk book secara bersama terhadap prestasi Lulusan
mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan Program Studi D3 Teknologi Mesin, peneliti
perkembangan dan kebutuhasn mahasiswa untuk menggunakan uji regresi berganda untuk
berprestasi. Walaupun pengembangan metode e- mengetahui ada hubungan variabel yang lain,
leraning tidak merupakan satu-satunya indikator disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh dan tidak
terhadap kecilnya pengaruh terhadap prestasi signifikan e-readiness, e-learning dan e-book
lulusan diploma, tentu masih ada faktor lain yang terhadap prestasi Lulusan. Uji Signifikansi
memberi kontribusi terhadap kecilnya pengaruh Koefisien Korelasi menggunakan uji-F,
e-learning, diantaranya adalah kesiapan dan disimpulkan bahwa kontribusi prestasi lulusan
kemampuan mahasiswa terhadap penggunakan tidak ditentukan oleh -readiness, e-learning dan e-
teknologi informasi sebagai penunjang yang book dan ditentukan oleh variabel lain.
dominan dalam mengembangkan e-learning. Analisis regresi berganda terhadap
pasangan data penelitian antara e-readiness, e-
Analisis Pengaruh E-book (X3) terhadap
Prestasi Lulusan (Y) learning dan e-book terhadap prestasi lulusan ini
Hipotesis penelitian adalah terdapat ada menunjukkan bahwa current ratio mempunyai
pengaruh e-book prestasi Lulusan Program Studi hubungan yang searah dengan risiko sistematis.
D3 Teknologi Mesin Universitas Negeri Jakarta, dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain
peneliti mengguakan uji korelasi product moment dari model regresi adalah tetap. Ketersediaan
untuk mengetahui hubungan variabel yang lain, bahan bacaan dalam bentuk e-book yang dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh dan tidak diakses oleh mahasiswa dalam proses perkuliahan
signifikan e-book terhadap Prestasi Lulusan. Uji menjadi bagian yang tidak memberi pengaruh
Signifikansi Koefisien Korelasi dihitung dominan dalam prestasi lulusan. Ketersediaan
menggunakan uji-F. Dapat disimpulkan bahwa software dan hardware yang tersedia, sudah
kontribusi Prestasi Lulusan ditentukan oleh e- menjadi bagian bagi diri mahasiswa dalam proses
book dan sisanya ditentukan oleh variabel lain. perkuliahan. Walaupun ada faktor lain yang
Analisis regresi linier sederhana terhadap mempengaruhi untuk mencapai prestasi berkaitan
pasangan data penelitian antara e-book dan dengan kompetensi lulusan, tetapi pada penelitian
pengaruh Prestasi Lulusan menghasilkan suatu ini hanya membatasi kajiannya pada komponen
premis bahwa current ratio mempunyai hubungan atau factor yang sudah dibahas di atas dan tidak
yang berlawanan arah dengan risiko sistematis, mengkaji faktor lainnya.
dengan menyandarkan pada asumsi bahwa Terkait dengan hal tersebut, dalam
variabel bebas yang lain dari model regresi adalah penelitian ini terdapat beberapa hal yang perlu
tetap. diperhatikan, yakni; (1) Dosen, hendaknya
117
C.Rudy Prihantoro Pengaruh E-readiness, E-learning dan E-book pada…
dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan Aydin, C.H. & Tasci, D. Measuring
sebagai berikut: (1) Berdasarkan pengelolaan data Readiness for E-learning:
statistik hasil perhitungan pengaruh e-readiness Reflections from an Emerging
terhadap Prestasi Lulusan menunjukkan tidak ada Country. Educational Technology &
pengaruh e-readiness terhadap Prestasi Lulusan. Society, 8(4), 244-257, 2005.
Sedangkan berdasarkan perhitungan koefisien
Borotis, S. And Poulymenakou, A. E-learning
determinasi disimpulkan bahwa kontribusi hasil
Readiness Components: Key Issues to
prestasi lulusan ditentukan oleh e-readiness dan
Consider, 2004.
ditentukan oleh variabel lain. (2) Berdasarkan
pengelolaan data statistik hasil perhitungan Choucri, N. Global E-readiness – for What?
koefisien pengaruh e-learning terhadap Prestasi Online.
Lulusan menunjukkan tidak ada pengaruh e- Http//ebusiness.mit.edu/research/
learning terhadap Prestasi Lulusan. Sedangkan papers/177_Choucri_GLOBAL_eREA
berdasarkan perhitungan koefisien determinasi DINESS.pdf, 2003.
disimpulkan bahwa kontribusi hasil prestasi Dada, D. E-readiness for developing countries
lulusan ditentukan oleh e-learning dan ditentukan Moving the focus from environment to
oleh variabel lain. (3) Berdasarkan pengelolaan the users. The Electronic. Journal on
data statistik hasil perhitungan koefisien pengaruh Information System in Developing
e-book terhadap Prestasi Lulusan menunjukkan Countries, 27(6), 1-14, 2006.
tidak ada pengaruh e-book terhadap Prestasi Http://ejisdc.org.
Lulusan. Sedangkan berdasarkan perhitungan
Elliott, K.M., Hall, M.C., & Meng, J.G. Student
koefisien determinasi disimpulkan bahwa kon- Technology Readiness and Its Impact on
tribusi hasil prestasi lulusan ditentukan oleh e- Culture Competency. College Teaching
book dan ditentukan oleh variabel lain. (4) Methods & Styles Journal, 4(6): 11-22,
Berdasarkan pengelolaan data statistik hasil 2008.
118
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 20. No. 2, Agustus 2018
119