You are on page 1of 15

Evaluasi Program Remedial dan Pengayaan Pada Pembelajaran Matematika di SMA

Negeri 8 Kabupaten Bone

Andi Anna Mutmainnah


Ruslan
Kaharuddin Arafah

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar

annadadhy23@gmail.com

Abstract: The study aims at describing the remedial and enrichment program on
mathematics learning at SMAN 8 Bone based on planning component (antecedent), proccess
(Transaction), and outcomes. The study was evaluation research which employed
countenance stake model Which covered evaluation of antecedent, transaction, and outcomes.
The research subject were the mathematics teacher who conducted the remedial and
enrichment program and student who followed remedial and enrichment program. Data
analysis employed qualitative through interview, observation, and documentation. Data
analysis employed qualitative through data collection, data reduction, data presentation and
conclusion drawing. The results of the study reveal that based on the planning component
(antecedent), the remedial and enrichment program on mathematics learning at SMAN 8
Bone is not well planned; based on proccess component (transaction), the remedial and
enrichment program on Mathematics learning at SMAN 8 Bone is not fully well conducted
and still needs several revisions; based on the result component, the remedial and enrichment
program on Mathematics learning at SMAN 8 Bone is not fully obtain good result.

Keyword: Program evaluation, remedial, enrichment

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program remedial dan pengayaan
pada pembelajaran matematika di SMAN 8 Bone berdasarkan komponen perencanaan
(antecedent), proses (Transaction), dan hasil (Outcomes). Penelitian ini adalah penelitian
evaluasi yang menggunakan Model Countenance Stake yang meliputi evaluasi antecedent,
transaction dan outcomes. Subyek penelitian adalah guru matematika yang melakukan
program remedial dan pengayaan serta peserta didik yang mengikuti program remedial dan
pengayaan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan kualitatif melalui pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa berdasarkan
komponen perencanaan (antecedent), program pembelajaran remedial dan pengayaan pada
pembelajaran matematika di SMAN 8 Bone tidak terencana dengan baik, berdasarkan
komponen proses (transaction), program remedial dan pengayaan pada pembelajaran
Matematika di SMAN 8 Bone tidak sepenuhnya baik dilakukan dan masih perlu beberapa
revisi; berdasarkan komponen hasil, program perbaikan dan pengayaan pada pembelajaran
Matematika di SMAN 8 Bone tidak sepenuhnya memperoleh hasil yang baik.

Kata Kunci: Evaluasi Program, remedial, pengayaan


1. Pendahuluan SMA dinyatakan bahwa pendekatan
pembelajaran tuntas adalah salah satu
Penilaian adalah proses usaha dalam pendidikan yang bertujuan
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk memotivasi peserta didik mencapai
untuk mengukur pencapaian hasil belajar penguasaan (mastery level) terhadap
peserta didik. Penilaian pendidikan pada kompetensi tertentu. Pembelajaran tuntas
pendidikan dasar dan pendidikan adalah pola pembelajaran yang
menengah terdiri atas penilaian hasil menggunakan prinsip ketuntasan secara
belajar oleh pendidik, penilaian hasil individual. Selanjutnya dilakukan penilaian
belajar oleh satuan pendidikan, dan terhadap hasil pembelajaran untuk
penilaian hasil belajar oleh pemerintah. mengukur tingkat pencapaian kompetensi
Penilaian hasil belajar oleh peserta didik, serta digunakan sebagai
pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
pengamatan, penugasan dan atau bentuk belajar dan memperbaiki proses
lain yang diperlukan. Hasil penilaian dapat pembelajaran.
digunakan untuk mengetahui kemampuan Untuk mengukur penguasaan
dan perkembangan peserta didik, kompetensi perlu dikembangkan suatu
disamping itu hasil penilaian dapat juga penilaian yang mencangkup seluruh
memberi gambaran tingkat keberhasilan kompetensi dasar dengan menggunakan
pendidikan pada satuan pendidikan. indikator yang telah di tetapkan oleh
Berdasarkan hasil penilaian, kita dapat pendidik. Penilaian terhadap hasil
menentukan langkah atau upaya yang pembelajaran menggunakan sistem
harus dilakukan dalam meningkatkan penilaian berkelanjutan dalam arti semua
kualitas proses dan hasil belajar oleh indikator ditagih, kemudian hasilnya
pendidik, satuan pendidikan, orang tua, dianalisis untuk menentukan kompetensi
peserta didik maupun pemerintah. dasar yang telah dikuasai dan belum
Hasil penilain yang diperoleh dikuasai serta mengetahui kesulitan belajar
harus diinformasikan langsung kepada peserta didik. Apabila peserta didik belum
peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan menguasai suatu kompetensi dasar harus
untuk kepentingan peserta didik mengikuti proses pembelajaran kemudian
(assessment as learning). Sebagaimana dilakukan penilaian untuk mengukur
yang diketahui bahwa konsekuensi dari pencapaian kompetensi. (Juknis
pembelajaran tuntas adalah tuntas atau pembelajaran tuntas, remedial dan
belum tuntas. Bagi peserta didik yang pengayaan di SMA).
belum mencapai KKM (Kriteria Sebagaimana fenomena pada
Ketuntasan Minimal) maka dilakukan pembelajaran Matematika yang juga
tindakan remedial dan bagi peserta didik menyelenggarakan program remedial dan
yang sudah mencapai atau melampaui pengayaan yang menunjukkan bahwa
KKM diberikan pengayaan. Kemudian belum ada kejelasan selama ini terkait
untuk bentuk-bentuk pelaksanaan Program pelaksaan program remedial dan
Remedial dan Pengayaan telah di buat pengayaan di sekolah oleh guru kepada
dalam betuk Buku Panduan Penilaian. peserta didik. Ketidakjelasan yang
Berdasarkan Petunjuk Teknis dimaksud adalah efektivitas pelaksanaan
Panduan penilaian pada sekolah menengah program remedial dan pengayaan di SMA
atas pada pedoman pembelajaran tuntas Negeri 8 Kabupaten Bone terkhusus untuk
yang diterbitkan oleh direktorat pembinaan mata pelajaran Matematika. Apakah sudah
terlaksana sesuai dengan petunjuk teknis program Pembelajaran Remedial dan
yang disediakan sebelumnya dan Pengayaan seperti antecendents(masukan),
bagaimana dampaknya terhadap terhadap transactions(proses), dan juga outcomes
peserta didik dalam hasil pembelajaran (hasil).
matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan permasalahan Guru Matematika yang melaksanakan
tersebut, peneliti menyadari perlunya program remedial dan pengayaan, dan
dilakukan evaluasi terhadap peserta didik yang mengikuti program
penyelenggaraan program remedial dan remedial dan pengayaan di SMA Negeri 8
pengayaan di SMA Negeri 8 Kabupaten Kabupaten Bone.
Bone khususnya pada mata pelajaran Teknik pengumpulan data yang
Matematika. Pelaksanaan evaluasi ini digunakan dalam penelitian ini adalah
tentunya bertujuan untuk mendapatkan dalam berbagai multi strategi yang bersifat
informasi mengenai penyelenggaraan interaktif, observasi langsung, observasi
pembelajaran remedial dan pengayaan di partisipatif, wawancara yang mendalam,
SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Dengan dokumen-dokumen, teknik-teknik
informasi tersebut dapat diketahui pelengkap seperti foto, dan lain
keberhasilan yang telah tercapai dan juga sebagainya.
kendala-kendala yang perlu dibenahi. Analisis data dalam penelitian ini
Maka penulis tertarik untuk mengevaluasi menggunakan 5 tahapan sebagai berikut:
program remedial dan pengayaan pada
mata pelajaran matematika di SMA Negeri Pengumpulan data (data collection)
8 Kabupaten Bone. Penelitian evaluasi ini, Pengumpulan
data dilakukan dengan mencatat semua
2. Metode Penelitian informasi dari stakeholder (pengelola,
pendidik, dan peserta didik) secara objektif
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan apa adanya sesuai dengan hasil
kualitatif dengan model model evaluasi observasi, wawancara, serta dokumentasi.
Countenance Stake dengan Pada aspek antecendents (masukan)
membandingkan hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengumpulkan data
program dengan standar yang tentang program pembelajaran remedial
diperuntukkan bagi program remedial dan dan pengayaan di SMA Negeri 8
pengayaan, di dasarkan pada tujuan yang Kabupaten Bone berdasarkan aspek
ingin di capai. Pendekatan penelitian evaluasi diagnosis kesulitan belajar,
evaluasi ini merupakan penelitian kualitatif identifikasi penyebab kesulitan belajar dan
yang berakar pada latar alamiah sebagai penyusunan rencana kegiatan remedial dan
keutuhan yaitu penelitian yang bermaksud pengayaan dengan cara dokumentasi dan
untuk memahami fenomena mengenai wawancara kepada guru matematika yang
efektivitas pelaksanaan program remedial melaksanakan program remedial dan
dan pengayaan. Pada penelitian ini peneliti pengayaan, peserta didik yang mengikuti
akan membandingkan keadaan yang terjadi program remedial dan pengayaan dan
di lapangan dengan standar atau kriteria orang lain yang dianggap penting dalam
sesuai dengan buku petunjuk teknis penelitian ini.
program. Pada penelitian ini peneliti Pada aspek transaction (proses)
mengumpulkan data dan informasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data
akan digunakan untuk pengembangan tentang kesesuaian pelaksanaan dengan
waktu yang di tentukan, keefektifan dapat mejawab rumusan masalah pada
metode yang diterapkan oleh guru, dan penelitian evaluasi ini.
pelaksanaan evaluasi pada pembelajaran Penarikan kesimpulan/verifikasi
remedial dan pengayaan dilakukan dengan Penarikan kesimpulan dan verifikasi.
cara dokumentasi dan wawancara kepada Kesimpulan awal yang dikemukakan
guru matematika yang melaksanakan masih bersifat sementara, dan akan
program remedial dan pengayaan, peserta mengalami perubahan apabila tidak
didik yang mengikuti program remedial ditemukan buktibukti yang kuat yang
dan pengayaan dan orang lain yang mendukung pada tahap pengumpulan data
dianggap penting dalam penelitian ini. berikutnya.
Sedangkan pada aspek outcomes (hasil),
dikumpulkan data hasil belajar peserta Pemeriksaan keabsahan data
didik yang diperoleh setelah mengikuti Pemeriksaan keabsahan data dalam
program pembelajaran remedial dan penelitian ini menggunakan 3 tahapan,
pengayaandi SMA Negeri 8 Kabupaten meliputi:
Bone.
Kondensasi data (data condensation) a. Peningkatan ketekunan
Proses memilih, memfokuskan, Dalam hal ini, peneliti melakukan
menyederhanakan, membuat abstrak, pengamatan secara lebih cermat dan
dan/atau mengubah data yang muncul berkesinambungan. Dengan meningkatkan
dalam catatan lapangan tertulis, transkip ketekunan, peneliti dapat melakukan
wawancara, dokumen, dan materi lainnya. pengecekan kembali apakah data yang
Dengan kondensasi kita membuat data telah ditemukan itu salah atau tidak.
lebih kuat. Data yang telah dikumpulkan
oleh peneliti melalui wawancara, observasi b. Triangulasi
dan dokumentasi berdasarkan sumber data Triangulasi dilakukan untuk
yakni guru matematika yang melaksanakan mengecek data dari berbagai sumber.
program remedial dan pengayaan, peserta Dalam penelitian ini triangulasi yang
didik yang mengikuti program remedial digunakan yaitu triangulasi sumber.
dan pengayaan, dan orang lain yang
dianggap penting kemudian dipilih dan c. Menggunakan bahan referensi
disederhanakan agar fokus menjawab Untuk membuktikan data yang
rumusan masalah pada penelitian evaluasi telah ditemukan, didukung dengan
ini. adanya catatan lapangan, rekaman
Penyajian data wawancara, dan dokumentasi.
Penyajian data dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
antarkategori, dan sejenisnya. Menurut
Miles dan Huberman, yang paling sering Hasil evaluasi berdasarkan komponen
digunakan untuk menyajikan data dalam perencanaan (antecedent)
penelitian kualitatif adalah dengan teks
yang bersifat naratif. Data pada penelitian Salah satu komponen yang dianalisis
ini disajikan dalm bentuk pembahasan dari program pembelajaran remedial dan
mengenai seluruh data yang telah pengayaan pada Pembelajaran Matematika
disederhanakan sehingga dalam di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone adalah
pembahasan tersebut menyajikan data yang komponen perencanaan. Pada tahapan ini
dilakukan evaluasi terkait kesesuaian
antara perencanaan program remedial dan Berdasarkan kutipan wawancara
pengayaan yang dibuat oleh guru dengan tersebut, diperoleh informasi bahwa pada
komponen perencanaan program dasarnya guru telah melakukan diagnosis
pembelajaran remedial dan pengayaan kesulitan belajar pada Program
secara teoritik berdasarkan konsep Pembelajaran remedial untuk
pembelajaran remedial dan pengayaan. Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
Adapun hasil penelitian menunjukkan 8 Kabupaten Bone. Informasi tersebut
bahwa tidak ada pelaksanaan program didukung oleh temuan hasil wawancara
Pengayaan yang di lakukan oleh guru di yang dilakukan peneliti pada guru mata
SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Sehingga pelajaran matematika yang memberi
aspek evaluasi yang menjadi fokus pada informasi terkait diagnosis kesulitan
tahapan ini yaitu: diagnosis kesulitan belajar tersebut menjelaskan bahwa guru
belajar, identifikasi penyebab kesulitan melakukan diagnosis kesulitan belajar.
belajar, penyusunan rencana kegiatan
remedial. Hasil evaluasi terhadap ketiga Berbeda dengan hasil wawancara
fokus tersebut dikemukakan sebagai langsung yang telah dikemukakan tersebut,
berikut. hal lain diperoleh bahwa berdasarkan data
a. Hasil penelitian berdasarkan diagnosis teknik pengumpulan dokumentasi memberi
kesulitan belajar informasi yang sangat berbeda. Hal
Hasil evaluasi berdasarkan tersebut ditemukan bahwa setelah guru
diagnosis kesulitan belajar pada Program menyatakan bahwa dia melakukan
Pembelajaran Remedial untuk diagnosis kesulitan belajar, setelah di tagih
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri dokumen yang menunjukkan diagnosis
8 Kabupaten Bone dijaring melalui kesulitan belajar peserta didik tersebut
wawancara langsusng terhadap guru guru tidak bisa menunjukkan hal tersebut.
matematika yang menerapkan Program Hal inilah yang mendasari peneliti untuk
Pembelajaran Remedial Pada menjelaskan bahwa pada dasarnya guru
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri hanya melakukan diagnosis kesulitan
8 Kabupaten Bone. Hasil wawancara belajar dalam bentuk ingatan saja, tapi
menunjukkan bahwa pada program tidak dituangkan dalam dokumen yang
pembelajaran remedial tersebut, guru semestinya dilakukan.
melakukan diagnosis kesulitan belajar
sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan Hasil penelitian tersebut
salah satu hasil wawancara yang menunjukkan bahwa aspek evaluasi terkait
menjelaskan bahwa, dengan diagnosis kesulitan belajar peserta
didik pada Program Pembelajaran
Biasanya dilakukan diagnosis Remedial untuk pemebelajaran
kesulitan belajar pada siswa yang Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten
memang mengalami kesulitan Bone tidak terlaksana dengan baik. Hal
belajar selama di kelas kalo tersebut di tunjukkan setelah tidak adanya
diajar, jadi saya kumpulkan data- dokumen yang menunjukkan
datanya siswa seperti latar keterlaksanaan diagnosis kesulitan belajar
belakang orang tua siswa, peserta didik pada Program Pembelajaran
fasilitas pendukung kalo belajar Remedial untuk Pembelajaran Matematika
dirumah, sama bagaimana di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone.
lingkungan sekitar rumahnya.
b. Hasil penelitian berdasarkan materi tersebut. Namun hal lain
identifikasi penyebab kesulitan belajar ditunjukkan setelah peneliti menagih
Hasil evaluasi berdasarkan dokumen yang menunjukkan penyebab
identifikasi penyebab kesulitan belajar kesulitan belajar peserta didik pada
pada Program Pembelajaran Remedial Program Pembelajaran Remedial Pada
untuk Pembelajaran Matematika di SMA Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
Negeri 8 Kabupaten Bone di dapatkan 8 Kabupaten Bone tidak dapat di tunjukkan
melalui wawancara langsung terhadap guru oleh guru bersangkutan.
Matematika yang menerapkan Program
Pembelajaran Remedial Pada Sama halnya dengan temuan
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri sebelumnya bahwa guru mengalami
8 Kabupaten Bone. Hasil wawancara masalah yang sama yaitu selama ini guru
menunjukkan bahwa pada Program hanya mengingat penyebab-penyebab
Pembelajaran Remedial tersebut, guru kesulitan belajar peserta didiknya, tapi hal
melakukan identifikasi penyebab kesulitan tersebut tidak di tuangkan ke dalam suatu
belajar sebelum melakukan pembelajaran dokumen sehinggan tampak tidak serius
remedial. Sesuai dengan hasil wawancara dalam melakukan identifikasi kesulitan
yang menjelaskan bahwa, belajar peserta didik pada Program
Pembelajaran Remedial Pada
Guru mengidentifikasi penyebab Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
kesulitan belajar peserta didik 8 Kabupaten Bone. Dengan demikian
dengan cara menentukan masalah peneliti menyimpulkan bahwa guru tidak
yang dialami siswa di setiap melakukan identifikasi penyebab kesulitan
kompetensi yang belum belajar peserta didik pada Program
dikuasainya. Terkadang juga Pembelajaran Remedial untuk
guru bertanya kepada peserta Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
didik tentang apa yang menjadi 8 Kabupaten Bone dengan baik.
permaslahan pada materi tersebut
sehingga dapat disimpulkan c. Hasil penelitian berdasarkan
bahwa umumnya masalah penyusunan jadwal
mereka antara lain tidak ada
motivasi belajar, IQ peserta didik Hasil evaluasi berdasarkan aspek
yang sangat lamban, kurangnya penyusunan rencana kegiatan remedial dan
minat belajar hingga fasilitas pengayaan pada Program Pembelajaran
belajar yang kurang dan Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten
pengaruh lingkungan. Bone di dapatkan melalui wawancara
langsung terhadap guru Matematika di
Berdasarkan kutipan hasil SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Hasil
wawancara tersebut menunjukkan bahwa wawancara menunjukkan bahwa pada
cara guru selama ini dalam Program Pembelajaran Remedial dan
mengidentifikasi penyebab kesulitan Pengayaan tersebut guru membuat jadwal
belajar peserta didik dilakukan dengan kegiatan remedial dan pengayaan
menentukan masalah yang dialami peserta berdasarkan waktu yang telah dibuat dalam
didik di setiap kompetensi yang belum jadwal perencanaan program Remedial dan
dikuasainya serta melakukan wawancara Pengayaan masing-masing guru mata
kepada peserta didik untuk menanyakan pelajaran matematika.
apa yang menjadi masalah mereka pada
Namun berdasarkan temuan lain Negeri 8 Kabupaten Bone. Waktu yang
diperoleh berdasarkan hasil dokumentasi dimaksud dalam hal ini adalah waktu yang
bahwa guru tidak mampu menunjukkan telah dijadwalkan oleh pihak sekolah untuk
dokumen perencanaan tersebut. Dengan melaksanakan pembelajaran remedial dan
kata lain dalam penelitian ini tidak ada pengayaan tersebut. Data kesesuaian
dokumen perencanaan kegiatan tersebut dijaring melalui wawancara
pembelajaran remedial dan pengayaan langsung terhadap Guru Matematika yang
yaitu RPP seperti yang guru jelaskan pada menerapkan Program Pembelajaran
saat wawancara. Untuk itu pada aspek Remedial Pada Pembelajaran Matematika
evaluasi ini peneliti menyimpulkan bahwa di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Hasil
penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan wawancara menunjukkan bahwa pada
remedial pada program Pembelajaran menerapkan Program Pembelajaran
Remedial dan Pengayaan untuk Remedial tersebut, guru melaksanakan
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri kegiatan pembelajaran remedial untuk
8 Kabupaten Bone tidak terlaksana dengan Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
baik. 8 Kabupaten Bone. Hal tersebut sesuai
dengan salah satu hasil wawancara dari
Hasil evaluasi berdasarkan komponen guru yang menjelaskan bahwa.
proses (transaction)
Komponen lain yang dianalisis dari Dalam pelaksanaan pembelajaran
program dari Program Pembelajaran remedial, guru menentukan
Remedial Pada Pembelajaran Matematika sendiri kapan waktu untuk
di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone adalah melaksanakan kegiatan remedial
komponen proses (Transaction). Pada dan pengayaan. Jadi semua mata
tahap ini dilakukan evaluasi terkait pelajaran diberikan kebebasan
kesesuaian antara pelaksanaan program mengatur waktu melaksanakan
remedial dan pengayaan yang dilakukan pembelajaran remedial, termasuk
oleh guru dengan standar pelaksanaan dalam Pembelajaran Matematika
remedial dan pengayaan berdasarkan
prinsip pelaksanaan remedial dan
pengayaan secara teoretik. Adapun aspek Berdasarkan kutipan hasil wawancara
evaluasi yang menjadi fokus pada tahapan dengan Guru Matematika tersebut
ini yaitu : kesesuaian pelaksanaan, menunjukkan bahwa selama ini memang
keevektifan metode, pelaksanaan evaluasi guru sudah mengatur sendiri jadwal
dalam pembelajaran remedial dan pelaksanaan pembelajaran remedial dan
pengayaan. Hasil evaluasi terhadap ketiga pengayaan berdasarkan izin dari pimpinan
fokus komponen proses tersebut sekolah. Jadi pada kasus ini dapat
dikemukakan sebagai berikut. dikemukakan bahwa guru telah
melaksanakan pembelajaran remedial
a. Hasil penelitian berdasarkan kesesuaian sesuai dengan waktu yang mereka
pelaksanaan remedial dan pengayaan jadwalkan.
dengan waktu perencanaan
Hasil evaluasi berdasarkan aspek b. Hasil penelitian berdasarkan proses
kesesuaian pelaksanaan pembelajaran pembelajaran remedial
remedial dengan waktu yang ditetapkan Hasil evaluasi berdasarkan aspek
pada Program Pembelajaran Remedial Proses pembelajaran Remedial yang
untuk Pembelajaran Matematika di SMA digunakan oleh guru pada Pembelajaran
Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
Bone. Proses yang dimaksud dalam hal ini 8 Kabupaten Bone yang memberikan
adalah Proses Pembelajaran Remedial keterangan yaitu,
yang diberikan guru kepada peserta didik
yang nilai ujiannya tidak mencapai KKM 1) Cara guru memberikan pembelajaran
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Data remedial selama ini yaitu dengan
proses pembelajaran remedial tersebut memberikan tugas tambahan .
dijaring melalui wawancara langsung Terkadang juga guru memberikan
terhadap guru Matematika yang bimbingan khusus kepada peserta didik.
menerapkan Program Pembelajaran 2) Biasanya guru juga meminta teman
Remedial Matematika di SMA Negeri 8 yang sudah paham untuk membantu
Kabupaten Bone. Hasil wawancara menjelaskan materi yang kurang
menunjukkan bahwa pada Program dimengerti oleh temannya.
Pembelajaran Remedial tersebut, proses 3) Lebih sering guru langsung
pembelajaran remedial yang digunakan memberikan tes ulang untuk
oleh guru yang bernama Muliati adalah menuntaskan nilai peserta didik
bimbingan khusus, pemberian tugas sehingga bisa mencapai KKM.
tambahan dan tutor sebaya. Hal tersebut Keterangan yang diperoleh dari
sesuai dengan salah satu hasil wawancara peserta didik tersebut semakin menguatkan
dari guru yang menjelaskan bahwa. data bahwa yang secara umum diterapkan
oleh guru adalah pemberian tes ulang pada
Dalam pelaksanaan pembelajaran Program Pembelajaran Remedial untuk
remedial sering memberikan Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
bimbingan khusus dan tugas 8 Kabupaten Bone.
tambahan kepada peserta didik Berdasarkan hasil kutipan wawancara
yang memang nilainya tidak dengan peserta didik tersebut diperoleh
mencapai KKM dan mengalami informasi bahwa pada dasarnya proses
kesulitan pada beberapa indikator yang diterapkan oleh guru tidak sesuai
pembelajaran. Terkadang juga dengan yang seharusnya tercantum dalam
guru menggunakan metode tutor buku panduan penilaian untuk peserta
sebaya. didik Sekolah Menengah Atas. Hal
tersebut didukung oleh data peserta didik
Berdasarkan data hasil wawancara dimana mereka pada akhirnya di minta
tersebut diperoleh informasi bahwa selama untuk melakukan tes ulang untuk
ini ada guru yang memberikan mencapai KKM. Data hasil remedial pun
pembelajaran remedial saat pembelajaran menunjukkan bahwa secara umum peserta
matematika tapi belum maksimal. Namun didik dapat menuntaskan materi yang
lebih cenderung menggunakan tes ulang diremedialkan tersebut setelah mengikuti
dengan memberikan tes dengan soal yang tes ulang.
sama pada saat ujian kepada peserta didik
yang tidak mencapai KKM seperti yang c. Hasil penelitian berdasarkan
dilakukan oleh guru lain seperti ibu pelaksanaan evaluasi dalam
Asniati. Data tersebut didukung oleh pembelajaran remedial
informasi yang diperoleh berdasarkan Hasil evaluasi berdasarkan aspek
keterangan yang diberikan oleh peserta pelaksanaan evaluasi yang dilakuakan oleh
didik yang mengikuti Program guru pada Program Pembelajaran
Pembelajaran Remedial Pada Remedial untuk Pembelajaran Matematika
di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Informasi yang diperoleh dari peserta
Evaluasi yang dimaksud dalam hal ini didik menguatkan data pada fokus evaluasi
adalah pengukuran hasil belajar tersebut yang menunjukkan bahwa guru
Matematika peserta didik setelah melakukan evaluasi dalam pembelajaran
mengikuti Program Pembelajaran remedial untuk Pembelajaran Matematika
Remedial Pada Pembelajaran Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Hal
di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Data tersebut menunjukkan bahwa pada aspek
dari aspek tersebut dijaring melalui pelaksanaan evaluasi tersebut telah
wawancara langsung terhadap Guru terlaksana sesuai dengan konsep teoretik
Matematika yang menerapkan Program pembelajaran remedial.
Pembelajaran Remedial untuk
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri Hasil evaluasi berdasarkan komponen
8 Kabupaten Bone. hasil
Hasil wawancara menunjukkan Komponen terakhir yang dianalisis
bahwa pada Program Pembelajaran dari Program Pembelajaran Remedial
Remedial tersebut sesuai dengan salah satu untuk Pembelajaran Matematika di SMA
hasil wawancara dari guru yang Negeri 8 Kabupaten Bone adalah
menjelaskan bahwa sebelum proses komponen hasil. Pada tahapan ini
pembelajaran terlebih dahulu guru dilakukan evaluasi terkait pada aspek
memberikan penjelasan tentang materi produk atau hasil dari pelaksanaan
yang belum tercapai KKMnya terhadap program remedial yaitu kemampuan
siswa yang remedial. Setelah proses itu peserta didik setelah mengikuti program
selesai guru memberikan lagi evaluasi remedial. Adapun aspek evaluasi yang
untuk mengukur apakah kompetensi menjadi fokus pada tahapan ini yaitu hasil
tersebut sudah dicapai oleh siswa dan bila belajar Matematika peserta didik setelah
sudah tuntas maka peserta didik yang mengikuti Program Pembelajaran
remedial diberi nilai standar KKM Remedial untuk Pembelajaran Matematika
meskipun mencapai nilai lebih tinggi, di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Hasil
tetapi jika masih belum tuntas siswa evaluasi terhadap fokus komponen produk
tersebut diikutkan lagi pada program tersebut dengan menggunakan data
remedial selanjutnya. dokumentasi hasil belajar peserta didik
Kutipan hasil wawancara tersebut pada dokumen guru yang bersangkutan.
menunjukkan bahwa pada dasarnya guru Dari data tersebut diperoleh informasi dari
melakukan evaluasi hasil belajar setelah kelas yang mengikuti program
proses pembelajaran remedial. Hasil pembelajaran remedial pada pembelajaran
evaluasi tersebut ditindak lanjuti oleh guru Matematika.
dengan berbagai kemungkinan. Pertama,
jika peserta didik tersebut dapat mencapai a. Hasil remedial kelas XI IPA
ketuntasan pada kompetensi tersebut, maka Pembelajaran remedial untuk
peserta didik tersebut dapat mencapai Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
KKM, maka peserta didik yang 8 Kabupaten Bone di kelas XI diikuti
bersangkutan diikutkan kembali pada peserta didik sebanyak 5 orang peserta
program pembelajaran remedial didik. Data hasil belajar dari kelima
selanjutnya. Hal tersebut didukung oleh peserta didik tersebut setelah mengikuti
data hasil wawancara dari peserta didik. Program Pembelajaran Remedial untuk
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
100
8 Kabupaten Bone disajikan sebagai 80
berikut: 60
40
20 Sebelum
90 0

Riskan…
A. Adelia…
A. Muh.…
Sesudah

Fhioduta Alif

Sri Yuliana
A. Siti fadilah

Tenri Ola
Muh. Irham
80
70
60
50
40
30 Sebelum

20 Series 2 Gambar 4.3 Hasil Remedial Kelas X


10
Berdasarkan penyajian data tersebut
0
diperoleh informasi bahwa untuk Peserta
Didik kelas X Ipa setelah mengikuti
Program Pembelajaran Remedial untuk
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
Gambar 4.2 Hasil Remedial Kelas XI 8 Kabupaten Bone , sebanyak 8 orang
(100%) telah mampu mencapai kriteria
Berdasarkan penyajian data tersebut ketuntasan minimal dan tidak ada peserta
diperoleh informasi bahwa untuk Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
Didik Kelas X setelah mengikuti Program minimal tersebut. Dengan demikian
Pembelajaran Remedial untuk Peserta Didik Kelas X Ipa telah tuntas
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri secara keseluruhan setelah mengikuti
8 Kabupaten Bone, sebanyak 5 orang Program Pembelajaran Remedial untuk
(100%) telah mampu mencapai ketuntasan Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
minimal dan tidak ada peserta didik yang 8 Kabupaten Bone.
belum mencapai ketuntasan minmal Berdasarkan data hasil penelitian
tersebut. Dengan demkian peserta didik pada komponen produk/hasil yang telah di
kelas X telah tuntas secara keseluruhan sajikan kedua kelas tersebut menunjukkan
setelah mengikuti Program Pembelajaran bahwa semua kelas menunjukkan
Remedial untuk Pembelajaran Matematika keberhasilan Program Pembelajaran
di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. Remedial untuk Pembelajaran Matematika
di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone.
b. Hasil remedial kelas X Sehingga dapat membantu peserta didik
Pembelajaran remedial untuk dalam mencapai kompetensi Mata
Pembelajran Matematika di SMA Negeri 8 Pelajaran Matematika. Berdasarkan hal
Kabupaten Bone di kelas X diikuti peserta tersebut dapat di simpulkan bahwa
didik sebanyak 8 orang peserta didik. Data Program Remedial untuk pembelajaran
hasil belajar dari delapan peserta didik Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten
tersebut setelah mengikuti Program Bone telah memberikan produk/hasil yang
Pembelajaran Remedial untuk baik.
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
8 Kabupaten Bone disajikan sebagai
berikut:
Pembahasan peserta didik ditemukan bahwa guru tidak
Untuk memberi makna pada hasil melakukan identifikasi penyebab kesulitan
evaluasi yang telah diperoleh pada belajar peserta didik pada Program
penelitian ini maka diperlukan pembahasan Pembelajaran Remedial untuk
hasil penelitian tesebut. Pembahasan Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
penelitian di dasarkan pada pertanyaan 8 Kabupaten Bone dengan baik. Temuan
penelitian yang telah dirumuskan pada selanjutnya pada aspek perencanaan ialah
penelitian ini. Pertanyaan penelitian penyususn rencana pelaksaan kegiatan
tersebut terkait dengan program remedial pada Program Pembelajaran
Pembelajaran Remedial untuk Pembelajaran Matematika
Remedial di SMA Negeri 8 di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone tidak
Kabupaten Bone berdasarkan komponen terlaksanakan dengan baik. Hal yang
perencaan (antecendents), Program menyebabkan perencanaan yang belum
Pembelajaran Remedial di SMA Negeri 8 sesuai dengan harapan pada Program
Kabupaten Bone berdasarkan komponen Remedial tersebut adalah minimnya
proses (transactions), Program dokumen perencanaan yang dibuat oleh
Pembelajaran Remedial di SMA Negeri 8 guru. Meskipun semua rencana telah
Kabupaten Bone berdasarkan komponen disusun dengan baik oleh guru, namun
hasil. Berikut ini diuraikan pembehasan kekurangannya adalah tidak
hasil penelitian tersebut. didokumentasikan sehingga perlu
diperbaiki di masa yang akan datang.
1. Program pembelajaran remedial Secara teoretis dapat dijelaskan
berdasarkan komponen perencanaan bahwa Mukhtar dan Rusmini, (2008: 5)
(antecendents) menjelaskan bahwa remedial merupakan
Program Pembelajaran Remedial di suatu system belajar yang dilakukan
SMA Negeri 8 Kabupaten Bone berdasarkan diagnosis untuk menemukan
berdasarkan komponen perencanaan kekurangan-kekurangan yang dialami
(antecendents) pada penelitian ini diukur peserta didik dalam belajar, sehingga dapat
berdasarkan aspek evaluasi diagnosis mengoptimalisasikan prestasi belajarnya.
kesulitan belajar, identifikasi penyebab Dengan kata lain, kegiatan perbaikan yang
kesulitan belajar dan penyusunan rencana dilakuka merupakan segala usaha yang
kegiatan remedial. Temuan penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis-
diperoleh berdasarkan aspek diagnosis jenis kesulitan belajar, menemukan factor
kesulitan belajar ialah diagnosis kesulitan penyebabnya, dan kemudian
belajar peserta didik pada Program mengupayakan alternative-alternatif
Pembelajaran Remedial untuk pemecahan masalah kesulitan belajar
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri tersebut berdasarkan informasi yang
8 Kabupaten Bone tidak terlaksana dengan lengkap dan objektif.
baik. Hal tersebut, ditunjukkan setelah Mukhtar dan Rusmini (2008)
tidak adanya dokumen yang menunjukkan menjelaskan bahwa sebelum merancang
keterlaksanaan diagnosis kesulitan belajar kegiatan remedial, terlebih dahulu harus
peserta didik pada Program Pembelajaran mengetahui mengapa siswa mengalami
Remedial untuk Pembelajaran Matematika kesulitan dalam menguasai materi
di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone. pembelajaran. Faktor penyebab kesulitan
Temuan empiric lainnya ialah pada aspek ini harus diidentifikasi terlebih dahulu,
identifikasi penyebab kesulitan belajar karena gejala yang sama yang ditunjukkan
oleh siswa dapat ditimbulkan sebabyang remedial. Temuan penelitian yang diproleh
berbeda dan factor penyebab ini akan berdasarkan aspek kesesuaian pelaksanaan
berpengaruh terhadap pemilihan jenis dengan waktu yang ditentukan ialah guru
kegiatan remedial. Setelah diketahui siswa- telah melaksanakan pembelajaran remedial
siswa yang perlu mendapatkan remedial, sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
topic yang belum dikuasai setiap siswa, Temuan selanjutnya ialah metode
serta faktor penyebab kesulitan, langkah yang diterapkan oleh guru pada
selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran remedial tampaknya sudah
pembelajaran. efektif. Hal tersebut didukung oleh data
Konsep teoretik tersebut peserta didik dimana mereka sudah merasa
menunjukkan bahwa pembelajaran nyaman dengan metode tersebut, bahkan
remedial seharusnya direncanakan dengan secara umum pemahaman peserta didik
baik mulai dari diagnose kesulitan belajar terhadap materi membaik dengan metode
peserta didik, mengidentifikasi penyebab atau cara yang digunakan guru tersebut
kesulitan belajar peserta didik hingga pada dalam menyajikan pembelajaran remedial
penyusunan perencanaan program tersebut. untuk Pembelajaran Matematika di SMA
Namun pada hasil penelitian ini Negeri 8 Kabupaten Bone. Data hasil
menunjukkan bahwa kondisi di lapangan remedial pun menunjukkan bahwa secara
tampaknya belum sesuai dengan tinjauan umum peserta didik dapat menuntaskan
teoretik pembelajaran remedial yang materi yang diremedialkan tersebut.
sesunguuhnya, pada komponen Temuan lainnya ialah guru melakukan
perencanaan (Antecedents) secara umum evaluasi dalam pembelajaran remedial
dapat disimpulkan bahwa Program untuk Program Pembelajaran Remedial
Pembelajaran Remedial untuk untuk Pembelajaran Matematika di SMA
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri Negeri 8 Kabupaten Bone.
8 Kabupaten Bone selama ini tidak Secara teoretik dapat dijelaskan pada
terlaksana dengan baik. Dengan kata lain, Depdiknas 2001 bahwa Pembelajaran
Program Pembelajaran Remedial untuk remedial diarahkan agar peserta didik
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri dapat berinteraksi secara intensif dengan
8 Kabupaten Boneselama ini tidak pendidik dan sumber belajar peserta didik
terencana dengan baik berdasarkan konsep yang bersifat perbaikan perlu selalu
teoretik pembelajaran remedial yang mendapatkan monitoring dan pengawasan
sesunggunya. agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika
dijumpai adanya peserta didik yang
2. Program pembelajaran remedial mengalami kesulitan segera diberikan
berdasarkan komponen proses bantuan. Lebih lanjut Arofah, (2010: 3)
(transactions) pada hakikatnya semua peserta didik akan
Program Pembelajaran Remedial dapat mencapai standar kompetensi yang
untuk Pembelajaran Matematika di SMA ditentukan, hanya waktu pencapaian yang
Negeri 8 Kabupaten Bone berdasarkan berbeda. Oleh karenanya perlu adanya
komponen proses (transactions) pada program pembelajaran remedial
penelitian ini diukur berdasarkan aspek (perbaikan). Metode pembelajaran
evaluasi kesesuain pelaksanaan dengan remedial merupakan metode yang
waktu yang ditentukan, keefektivan dilaksakan dalam keseluruhan kegiatan
metode yang diterapkan oleh guru, dan bimbingan kesulitan belajar mulai dari
pelaksanaan evaluasi pada pembelajaran identifikasi kasus sampai dengan tidak
lnjut. Ketepatan metode pembelajaran pembelajaran remedial dan pengayaan
yang digunakan sangat mempengaruhi yang sesungguhnya.
hasil remedial. 3. Program pembelajaran remedial
Hal tersebut juga relevan dengan berdasarkan komponen produk
Mukhtar dan Rusmini (2008) setelah Program Pembelajaran Remedial
kegiatan perencanaan remedial disusun. SMA Negeri 8 Kabupaten Bone
Langkah berikutnya adalah melaksanakan berdasarkan komponen produk hasil pada
kegiatan remedial. Sebaiknya pelaksanaan penelitian ini diukur berdasarkan hasil
kegiatan remedial dan pengayaan belajar peserta didik yang diperoleh setelah
dilakukan sesegera mungkin, karena mengikuti Program Pembelajaran
semakin cepat siswa tersebut berhasil Remedial untuk Pembelajaran Matematika
dalam belajarnya. Untuk mengetahui di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone.
berhasil tidaknya kegiatan remedial yang Temuan penelitian yang diperoleh
telah dilaksanakan, harus dilakuakn berdasarkan aspek diagnosis kesulitan
penelitian. Penelitian ini dapat dilakukan belajar ialah semua kelas menunjukkan
dengan cara mengkaji kemajuan belajar keberhasilan Program Pembelajaran
siswa. apabila siswa mengalami kemauan Remedial untuk Pembelajaran Matematika
belajar sesuai yang diharapkan, berarti di SMA Negeri 8 Kabupaten Bone dapat
kegiatan remedial yang direncanakan dan membantu peserta didik dalam mencapai
dilaksanakan cukup efektif membantu kompetensi Mata Pelajaran Matematika
siswa yang mengalami kesulitan belajar. tersebut. Hal tersebut diproleh setelah
Tetapi, apabila siswa tidak mengalami memeriksa ketuntasan hasil belajar di
kemajuan dalam belajarnya berarti setiap kelas dan menunjukkan temuan hasil
kegiatan remedial yang direncanakan dan belajar yang baik.
dilaksanakan kurang efektif. Secara teoretis Menurut Mukhtar dan
Konsep teoretik tersebut Rusmini (2008:23) menejelaskan bahwa
menunjukkan betapa pentingnya proses secara umum, tujuan pembelajaran
pembelajaran remedial dilakukan dengan remedial tidak jauh berbeda dengan
baik sesuai dengan waktu yang tepat, pembelajaran biasanya yaitu dalam rangka
metode yang efektif hingga pelaksanaan mencapai tujuan pembelajaran yang
evaluasi untuk mengukur keberhasilan ditetapkan. Secara khusus pembelajaran
proses tersebut. Jika temuan empirik pada remedial bertujuan agar peserta didik yang
penelitian ini dikaitkan dengan konsep mengalami kesulitan belajar dapat
teoretik derdasarkan komponen proses mencapai prestasi yang diharapkan melalui
pembelajaran remedial tersebut, maka proses perbaikan, baik segi proses belajar
dapat disimpulkan bahwa komponen mengajar maupun kepribadian peserta
proses (transactions) Program didik. Jika konsep teoretik tersebut
Pembelajaran Remedial untuk dikaitkan dengan temuan penelitin ini
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri maka dapat dijelaskan bahwa Program
8 Kabupaten Bone selama ini telah Pembelajaran Remedial untuk
terlaksanakan dengan baik. Dengan kata Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
lain, Program Pembelajaran Remedial dan 8 Kabupaten Bone telah berhasil mengatasi
Pengayaan untuk Pembelajaran kesulitan belajar peserta didik.
Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten Temuan penelitian ini juga didukung
Bone selama ini terlaksana dengan baik oleh temuan penelitian relevan sebelumnya
berdasarkan konsep teoretik proses dari Rosdiana (2017) yang menyimpulkan
temuan bahwa pembelajaran remedial rencana kegiatan remedial tersebut tidak
secara signifikan meningkatkan hasil tersusun dengan baik.
belajar pada level peserta didik Sekolah 2. Ditinjau dari komponen proses
Menengah Atas. Penelitian tersebut (transactions),
menyarankan agar program remedial Program Pembelajaran Remedial dan
senantiasa diterapkan secara Pengayaan untuk pembelajaran
berkedinambungan pada program Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten
pembelajaran untuk membantu peserta Bone tidak terlaksana dengan baik. Hal
didik yang memerlukan bantuan khusus. tersebut di dukung pada temuan penelitian
Oleh karena begitu pentingnya ini, dimana tidak adanya perencanaan awal
pembelajaran remedial dan Pengayaan bagi terhadap pelaksaan program, dan tidak ada
peserta didik, maka kegiatan evaluasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan Remedial
program pembelajaran remedial dan dan Pengayaan dengan panduan
Pengayaan sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan Program Remedial dan
perbaikan program tersebut dimasa yang Pengayaan.
akan datang.
Dengan demikian dari hasil temuan 3. Ditinjau dari komponen hasil
empirik dan studi teoritik yang dilakuakn Program Pembelajaran Remedial dan
dalam penelitian ini dapat disimpulkan Pengayaan untuk Pembelajaran
bahwa Program Pembelajaran Remedial Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten
dan Pengayaan untuk Pembelajaran Bone belum memperoleh hasil yang baik
Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten berdasarkan standar penilaian pada buku
Bone telah memberikan produk / hasil panduan Program Remedial dan
yang baik. Artinya, Program Pembelajaran Pengayaan. Meskipun semua siswa
Remedial dan Pengayaan untuk mencapai KKM setelah mengikuti
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri remedial tapi tidak ada analisis tentang
8 Kabupaten Bone telah terbukti mampu siswa yang akan mengikuti remedial dan
mengatasi kesulitan belajar peserta didik di guru tidak mengikuti prosedur remedial
SMA Negeri 8 Kabupaten Bone khususnya sesuai buku panduan Program Remedial
untuk Mata Pelajaran Matematika di kelas dan Pengayaan. Hal tersebut di dukung
X dan XI. oleh temuan penelitian yang menunjukkan
bahwa seluruh kelas yang mengikuti
4. Kesimpulan Program Pembelajaran Remedial untuk
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri
1. Ditinjau dari komponen perencanaan 8 Kabupaten Bone yang tidak mencapai
(antecedents) KKM langsung diikutkan program
Program pembelajaran Remedial dan remedial melalui tes ulang.
Pengayaan untuk Pembelajaran
Matematika di SMA Negeri 8 Kabupaten 5. Daftar Pustaka
Bone tidak terencana dengan baik. Hal
tersebut didukung oleh minimnya Abidin,Zainal. 2012. Evaluasi Pengajaran.
dokumen perencanaan dari guru terkait Padang: Universitas Negeri
dengan diagnosis kesulitan belajar peserta Padang.
didik, identifikasi penyebab kesulitan
belajar peserta didik dan penyusunan Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus
Pengembangan Sistem Penilaian
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode
Depdiknas. Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2017. Panduan Penilaian Sekolah Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan
Menengah Atas. Jakarta. Proses Pembelajaran Matematika
I. Semarang: FMIPA UNNES
Moleong, Lexy.J. 2014. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Tayibnapis, F. Y. 2008. Evaluasi Program
Rosdakarya. dan Instrumen Evaluasi untuk
Program Pendidikan dan
Miles, B. Mattew, Huberman & Saldafia. Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
2014. Qualitative Data Analys A
Methods Sourcebook. SAGE Widoyoko, Eko Putro. 2012. Evaluasi
Publications, Inc. Program Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka belajar.
Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap
Metodologi Penelitian Pendidikan. Wirawan. 2011. Evaluasi: Teori, Model,
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Standar, Aplikasi, dan Profesi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Schoenfeld, A.H. (1992). Learning to
Think Mathematically: Problem
Solving, Metacognition and Sense
of Mathematics., Dalam Handbook
of Reasearch on Mathematics
Teaching and Learning (pp. 334-
370). D. A. Grouws (Ed). New
York: Macmillan.

Sudjana, N. 2006. Penilaian Hasil Proses


Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Sudjono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi


Pendidikan. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian


Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

You might also like