You are on page 1of 13

Jurnal Evaluasi Pendidikan

Volume 10, Nomor 1, Juli 2019

EVALUASI PROGRAM PENGAWASAN SEKOLAH DI


KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(Implementasi Model Goal Oriented Approach)

ABSTRACT
This study aims to determine the achievement of four components of school supervisor activities that
Markus Ecin consist of: 1) supervision programming; 2) implementation of supervision program; 3) evaluation of
SMA Negeri 1 Belimbing the results of supervisory program implementation; 4) the final report on the results supervision, plus
the performance quality of principals and SMA teachers based on PKKS and PKG results conducted by
Komarudin school supervisors. This descriptive evaluative study uses a goal-oriented approach model,
Universitas Negeri Jakarta implemented from February to April 2017, with 2 supervisors, 23 principals, and 300 SMA teachers
in Melawi district. The instruments used are questionnares, document studies, and interviews. The
results showed: 1) the programming scored 84% (often), document completeness 83 (good); 2)
implementation of the program scored 79% (often) version of the supervisor, 75% (often) version of
principal, and 73% (often) teacher version, document completeness was 80 (good); 3) evaluation of
the results of the program implementation scored 82% (often), the completeness of the document is
worth 75 (enough); 4) The final report of the results of the supervison obtained a score of 82%
(often), the completeness of the document is worth 88 (good). For principals: 4% perform very well,
83% perform well, and 13% perform enough. For teachers: 3% performs very well, 71% performs
well, 17% performs adequately, and 6% performs less. Thus, SMA supervisors in Melawi district have
done their job well although in some aspects still need improvement and enhancement.
Keywords: Supervision Programs, Goal Oriented, School Supervisors

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian dari empat komponen kegiatan pengawas
sekolah yang terdiri dari: (1) penyusunan program pengawasan, (2) pelaksanaan program
pengawasan, (3) evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan (4) laporan akhir hasil
pengawasan, ditambah kualitas kinerja kepala sekolah dan guru SMA berdasarkan hasil PKKS
Alamat dan PKG yang dilakukan oleh pengawas sekolah. Penelitian deskriptif evaluatif ini menggunakan
Korespondensi model Goal Oriented Approach, dilaksanakan dari bulan Februari sampai April 2017, dengan
Jl. Padat Karya Gang responden 2 orang pengawas, 23 kepala sekolah, dan 300 guru SMA di Kabupaten Melawi.
Lintas Melawi Dusun Instrumen yang digunakan ialah kuesioner, studi dokumen, dan wawancara. Hasil penelitian
Belian Permai Desa Paal menunjukkan: (1) penyusunan program memperoleh skor 84% (sering), kelengkapan dokumen
RT/RW 001/001 Nanga bernilai 83 (baik); (2) pelaksanaan program memperoleh skor 79% (sering) versi pengawas,
Pinoh, 78672 75% (sering) versi kepala sekolah, dan 73% (sering) versi guru, kelengkapan dokumen bernilai
80 (baik); (3) evaluasi hasil pelaksanaan program memperoleh skor 82% (sering), kelengkapan
e-mail: dokumen bernilai 75 (cukup); (4) laporan akhir memperoleh skor 82% (sering), kelengkapan
markus.ecin@yahoo.com dokumen bernilai 88 (baik). Untuk kepala sekolah: 4% berkinerja sangat baik, 83% berkinerja
baik, dan 13% berkinerja cukup. Untuk guru: 3% berkinerja sangat baik, 71% berkinerja baik,
19% berkinerja cukup, dan 6% berkinerja kurang. Dengan demikian, pengawas SMA di
kabupaten Melawi telah melaksanakan tugasnya dengan baik walaupun pada beberapa aspek
masih perlu pembenahan dan peningkatan.
Kata Kunci: Program Pengawasan, Goal Oriented, Pengawas Sekolah

(Hasan Basri & Tatang, 2015: 57). Keberhasilan


1. Pendahuluan
dalam penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas
Pendidikan (education) dimaknai sebagai dari peran serta berbagai pihak baik pemerintah,
kumpulan proses yang memungkinkan seseorang pengawas sekolah, kepala sekolah, guru dan
mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah masyarakat. Artinya berbagai unsur tersebut
laku yang bernilai positif di dalam masyarakat harus bersinergi dalam membangun dan

19
Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

mengembangkan sekolah agar berkualitas demi sekolah. Sedangkan penelitian J. Syawal dan B.
mewujudkan generasi muda yang cerdas, Kartowagiran menyatakan kendala yang dihadapi
berakhlak mulia dan mempunyai daya saing. oleh pengawas yaitu kurang menguasai TIK,
Pengawas sebagai salah satu tenaga kondisi geografis yang sulit, minimnya sarana
kependidikan memiliki tanggung jawab dalam prasarana pendukung yang diberikan pada
meningkatkan profesionalitas guru, kepala sekolah pengawas, dan ketidakjujuran kepala sekolah dan
maupun mutu pendidikan, dengan melakukan guru dalam menyampaikan informasi saat
pengawasan terhadap satuan pendidikan pengawasan berlangsung.
sebagaimana termaktub dalam PP Nomor 19 Karakter pengawas sebagaimana diungkapkan
Tahun 2005. Dalam Permenpan RB No. 21 tahun oleh Amniatul Khair mengakibatkan paradigma
2010 menyatakan tugas utama pengawas ialah kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan
melaksanakan supervisi akademik dan manajerial. lainnya terhadap profesi pengawas mengalami
Dalam melaksanakan supervisi akademik dan kekeliruan sampai sekarang. Pengawas sekolah
manajerial terdapat empat komponen kegiatan sering dianggap sebagai inspektor yang sering
pengawas sekolah, yakni: menyusun program melakukan inspeksi mendadak kepada sekolah
pengawasan, melaksanakan program pengawasan, guna menilai, mencari kesalahan, kelengahan, dan
mengevaluasi hasil pelaksanaan program kekurangan pihak sekolah, yang selanjutnya
pengawasan, dan membimbing dan melatih memberikan jastifikasi bahkan sanksi kepada
profesionalisme guru (Buku Kerja Pengawas kepala sekolah dan guru.
Sekolah Tahun 2014: 12). Namun dalam Atas dasar kenyataan tersebut, peneliti
penelitian ini komponen pembimbingan dan tertarik untuk melakukan penelitian evaluasi
pelatihan profesional guru diganti dengan khususnya terhadap program pengawasan SMA
menyusun laporan akhir hasil pengawasan. (kegiatan pengawas) di kabupaten Melawi provinsi
Keempat komponen tersebut merupakan Kalimantan Barat. Periode pelaksanaan kegiatan
rangkaian kegiatan pengawas sekolah yang wajib pengawasan satu tahun, maka penelitian yang
dilaksanakan setiap tahun secara berkelanjutan memungkinkan adalah penelitian terhadap
dan berkesinambungan. administrasi kegiatan tahun sebelumnya (telah
Berkenaan dengan hal tersebut telah dilaksanakan). Sehingga model yang cocok ialah
dilakukan berbagai penelitian dan kajian Goal oriented (objective) approach, karena salah
mendalam. Diantaranya penelitian Roky Ardinal satu syarat dalam model tersebut ialah program
(2011) menyatakan banyak program yang telah berakhir (Wirawan, 2016:125). Lewat
direncanakan oleh pengawas belum tercapai, dan model ini diharapkan memperoleh pembahasan
belum berjalan secara optimal. Penelitian mendalam, komprehensif, efektif, terfokus pada
Amniatul Khair (2008) mengenai faktor-faktor tujuan.
yang mempengaruhi supervisi pengajaran,
mengungkapkan masih ada yang beranggapan
2. Metode Penelitian
bahwa supervisi sama dengan inspeksi. Pengawas
cenderung otoriter, berpikir konvensional, Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui
menjaga jarak dengan guru/kepala sekolah, dan pencapaian keempat komponen kegiatan
jika melakukan kunjungan ke sekolah pengawas sekolah, yakni menyusun program
menghendaki penghormatan berlebihan dan ingin pengawasan, melaksanakan program pengawasan,
dijamu secara istimewa. Hal-hal inilah antara lain mengevaluasi hasil pelaksanaan program
yang menghambat tugas supervisi pengawas pengawasan, dan menyusun laporan akhir hasil
pengawasan, ditambah kualitas kinerja kepala

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 20


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

sekolah dan guru berdasarkan hasil PKKS dan


PKG. Pendekatan penelitian ialah evaluatif,
dengan metode deskriptif menggunakan model
goal oriented approach. Dikatakan deskriptif
karena penelitian ini hanya untuk mengetahui nilai Untuk studi dokumen, data dianalisis
dan mendeskripsikan variabel mandiri menggunakan bobot dengan mengacu pada
(independen), baik satu variabel atau lebih tanpa Pedoman Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
membandingkan maupun menghubungkan dengan Muda/Madya/Utama tahun 2014. Setiap
variabel lainnya (Arikunto, 2008: 282-287). komponen yang dievaluasi dihitung persentasenya
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dari
sampai dengan April 2017, dengan responden 2 dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dapat
orang pengawas sekolah, 23 kepala sekolah, dan terpenuhi. Data masing-masing aspek yang
300 orang guru SMA di kabupaten Melawi. diperoleh dianalisis menggunakan rumus sebagai
Teknik dan metode pengumpulan data berikut:
dilakukan dengan cara: 1) melakukan wawancara;
2) penyebaran kuisioner; 3) melakukan studi
dokumen (Sugiyono, 2016: 309). Supaya data
yang diperoleh valid dan reliabel, maka perlu
dilakukan kegiatan pengecekan kembali keabsahan Skor tertinggi/skor ideal = Bobot item x 4
data yang disebut triangulasi data. Triangulasi NK = Bobot Komponen x Skor rata-rata
terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi waktu, (skor item)
dan triangulasi teknik. Dalam penelitian ini NA = ∑NK : Skor Tertinggi (skor ideal) x 100
dilakukan triangulasi sumber yakni menganalisis, NK = Nilai Komponen
menghubungkan, mengelompokkan berbagai data NA = Nilai Akhir
yang diperoleh dari pengawas, kepala sekolah dan
guru SMA di kabupaten Melawi. Perolehan nilai akhir kemudian dikonversikan
Dalam penelitian ini, data hasil kuesioner dari persentase ke angka dengan mengacu pada
dianalisis menggunakan persentase (skor), yang rentang persentase sebagai berikut.
dibuat dalam lima kategori, yakni selalu, sering,
jarang, jarang sekali, dan tidak pernah. Tabel 2. Konversi nilai komponen
Ketercapaian setiap komponen maupun aspek Persentase Nilai
kegiatan pengawasan ditentukan dengan 76 % - 100% 4
menggunakan tabel kriteria sebagai berikut: 51% - 75% 3
26% - 50% 2
≤ 25% 1
Tabel 1. Transformasi Rentang Skor ke Kategori
Sumber: Ditjen PPTK, 2014
Interval Skor (%) Kategori
85 - 100 Selalu
69 - 84 Sering Bobot masing-masing komponen kegiatan
53 - 68 Jarang pengawasan ditetapkan mengacu pada PPTK
37 - 52 Jarang Sekali tahun 2014, namun dilakukan modifikasi karena
21 - 36 Tidak Pernah mempertimbangkan jumlah aspek dan
kompleksitas setiap komponen kegiatan
Jarak interval setiap kategori dihitung dengan pengawasan. Sehingga bobot per komponen
rumus sebagai berikut (Widoyoko, 2015:110): menjadi sebagai berikut:

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 21


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

tercermin dari kelengkapan dan kualitas dokumen


Tabel 3. Bobot komponen kegiatan pengawas yang dimiliki pengawas sekolah.
No Komponan Pengawasan Bobot Selanjutnya data hasil wawancara digunakan
1 Penyusunan program pengawasan 30 untuk menggali informasi-informasi terkait
2 Pelaksanaan program pengawasan 50
kegiatan pengawas dalam rangka untuk
Evaluasi hasil pelaksanaan program
3
pengawasan
20 memperkuat hasil kuesioner dan studi dokumen.
4 Laporan akhir hasil pengawasan 10
Sumber: Ditjen PPTK, 2014 3. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil Penelitian
Kriteria penilaian pelaksanaan kinerja 1) Penyusunan Program Pengawasan
pengawas sekolah sebagai berikut. Pada komponen penyusunan program
pengawasan, aspek yang dikaji dalam penelitian ini
Tabel 4. Transformasi dari rentang skor ke nilai (dievaluasi) terdiri dari program tahunan,
Rentang Skor Akhir Nilai Klasifikasi Prestasi program semester, program pembinaan guru,
(%) (Huruf) Kerja program pembinaan kepala sekolah, program
91 – 100 A Sangat Baik
pemantauan 8 SNP, program penilaian kinerja
76 – 90 B Baik
61 – 75 C Cukup
guru, program penilaian kinerja kepala sekolah,
≤ 60 D Kurang rencana pengawasan akademik (RPA) dan
Sumber: Ditjen PPTK, 2014 rencana pengawasan manajerial (RPM).
Hasil analisis data kuesioner sebagaimana
Berdasarkan tabel 4 tentang transformasi
tabel 5 di bawah ini menunjukkan bahwa secara
rentang skor ke nilai diputuskan kualitas kerja
keseluruhan penyusunan program pengawasan
pengawas pada setiap komponen kegiatan
oleh pengawas SMA di kabupaten Melawi
pengawasan. Kualitas kerja pengawas tersebut
memperoleh skor 84%, masuk dalam kategori
sering.

Tabel 5. Penyusunan Program Pengawasan Instrumen Kuesioner


No Aspek Pengawasan Skor (%) Kategori
1 Menyusun program pengawasan tahunan 83 Sering
2 Menyusun program pengawasan semester 84 Sering
3 Menyusun program pembinaan guru 83 Sering
4 Menyusun program pembinaan kepala sekolah 83 Sering
5 Menyusun program pemantauan 8 SNP 80 Sering
6 Menyusun program penilaian kinerja guru 87 Selalu
7 Menyusun program penilaian kinerja kepala sekolah 87 Selalu
8 Menyusun rencana pengawasan akademik (RPA) 82 Sering
9 Menyusun rencana pengawasan manajerial (RPM) 82 Sering
Rata-rata 84 Sering
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Instrumen Kuesioner

Berdasarkan tabel 5 tersebut diketahui dalam kategori selalu. Akan tetapi setelah dirata-
bahwa dari sembilan aspek penyusunan program ratakan diperoleh angka 84%. Angka tersebut jika
pengawasan, sebanyak tujuh aspek yang masuk dikonsultasikan dengan tabel kriteria maka masuk
dalam kategori sering, dan dua aspek masuk dalam kategori sering. Artinya bahwa program-

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 22


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

program pengawasan telah disusun oleh provinsi Kalimantan Barat yang bertugas di
pengawas setiap tahunnya sebelum melakukan kabupaten Melawi dalam menyusun program
pengawasan pada sekolah binaan. pengawasan memperoleh nilai 83 dengan kualitas
Hasil analisis data studi dokumen penyusunan atau kategori baik. Perolehan skor komponen
program pengawasan secara keseluruhan penyusunan program pengawasan dapat dilihat
menunjukkan bahwa kinerja pengawas SMA pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Perolehan skor komponen penyusunan program pengawasan


Skor
Komponen No Aspek Bobot NK NA
Item
1 Menyusun program tahunan 90,91 1,1 4 4,44
2 Menyusun program semester 75,00 1,1 3 3,33
3 Menyusun program pembinaan guru 75,00 1,1 3 3,33
4 Menyusun program pembinaan kepala sekolah 75,00 1,1 3 3,33
Penyusunan
5 Menyusun program pemantauan 8 SNP 71,43 1,1 3 3,33
program
6 Menyusun program penilaian kinerja guru 71,43 1,1 3 3,33
pengawasan
7 Menyusun program penilaian kinerja kepala sekolah 71,43 1,1 3 3,33
8 Menyusun program RPA 88,89 1,1 4 4,44
9 Menyusun program RPM 87,50 1,1 4 4,44
TOTAL 10,0 33,3
Skor tertinggi/
= Bobot x 4 40
skor ideal
NAK = ∑NA : Skor Ideal x 100 83
Prestasi kerja = Baik
Sumber: Hasil Analisis Data Instrumen Studi Dokumen

2) Pelaksanaan Program Pengawasan Hasil analisis data dari angket pengawas


Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara menunjukkan bahwa pelaksanaan program
umum pelaksanaan program pengawasan oleh pembinaan guru memperoleh skor sebesar 77%
pengawas SMA yang bertugas di kabupaten (sering). Sedangkan hasil analisis data dari angket
Melawi berada pada kategori sering untuk hasil guru sebesar 72%, termasuk dalam kategori
instrumen angket pengawas, kepala sekolah dan sering juga. Dengan demikian, pembinaan guru
guru, dan mendapat kategori baik dari hasil telah sering dilakukan oleh pengawas SMA di
analisis studi dokumen. kabupaten Melawi.
b) Melaksanakan Pembinaan Kepala Sekolah
Tabel 7. Pelaksanaan Program Pengawasan Hasil analisis data kuesioner dengan
Instrumen Kuesioner responden pengawas, pelaksanaan program
No Responden Persentase Kategori pembinaan kepala sekolah diperoleh hasil sebesar
1 Pengawas 79 Sering 74%. Jika dikonsultasikan dengan tabel kriteria
2 Kepala Sekolah 75 Sering maka pelaksanaan program pembinaan kepala
3 Guru 73 Sering sekolah versi pengawas masuk dalam kategori
Sumber: Hasil Analisi Data Penelitian sering. Sedangkan analisis data responden kepala
sekolah memperoleh hasil sebesar 73%. Setelah
dikonsultasikan dengan tabel kriteria maka
a) Melaksanakan Pembinaan Guru termasuk dalam kategori sering juga.

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 23


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

c) Memantau Pelaksanaan 8 SNP pengawas pembina di kabupaten Melawi


Berdasarkan hasil analisis data instrumen diperoleh angka 80% (sering) versi pengawas, dan
kuesioner pemantauan 8 SNP oleh pengawas 78% (sering) versi kepala sekolah.
diperoleh bahwa pelaksanaan pemantauan Rekapitulasi hasil studi dokumen terhadap
delapan SNP versi pengawas memperoleh rata- pelaksanaan program pengawasan secara
rata 84% (sering), versi kepala sekolah 73% keseluruhan menunjukkan bahwa pengawas telah
(sering), dan versi guru 72% (sering). melaksanakan program pengawasan dengan baik.
d) Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru Setiap aspek, baik pembinaan guru, pembinaan
Hasil analisis data responden pengawas kepala sekolah, pemantauan 8 SNP, penilaian
menunjukkan bahwa pelaksanaan program kinerja guru, maupun penilaian kinerja kepala
penilaian kinerja guru memperoleh persentase sekolah mempunyai dokumen kegiatan yang
sebesar 80% (sering). Sedangkan menurut versi memadai sehingga setiap aspek tersebut
dewan guru diperoleh angka 77% (sering). memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil
e) Melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah akhir pelaksanaan program pengawasan.
Berdasarkan hasil analisis data tentang
pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah oleh

Tabel 8. Perolehan skor pelaksanaan program pengawasan hasil studi dokumen


Skor
Komponen No Aspek Bobot NK NA
Item
1 Melaksanakan pembinaan guru 85,71 10,0 4 40
2 Melaksanakan pembinaan kepala sekolah 71,43 10,0 3 30
Pelaksanaan
3 Memantau pelaksanaan 8 SNP 72,73 10,0 3 30
program
4 Melaksanakan penilaian kinerja guru 75,00 10,0 3 30
pengawasan
5 Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah 75,00 10,0 3 30
TOTAL 50,0 160
Skor tertinggi/
= Bobot x 4 200
skor ideal
NAK = ∑NA : Skor Ideal x 100 80
Prestasi kerja = Baik
Sumber: Hasil Analisis Data Hasil Penelitian

Tabel 8 tersebut merupakan rekapitulasi hasil hasil penilaian kinerja guru; (5) evaluasi hasil
analisis data studi dokumen pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah; dan (6) evaluasi
pengawasan secara keseluruhan. Dari tabel hasil pelaksanaan program pengawasan di tingkat
tersebut, pelaksanaan program pengawasan kabupaten/kota/provinsi. Hasil analisis data
berada pada kategori baik dengan perolehan skor evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan
80. Artinya bahwa secara administratif (dokumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
yang ada) pelaksanaan program pengawasan telah
memiliki kualitas yang baik.
3) Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program
Pengawasan
Pada komponen evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan akan dilihat beberapa aspek
yang terdiri dari: (1) evaluasi hasil pembinaan
guru; (2) evaluasi hasil pembinaan kepala sekolah;
(3) evaluasi hasil pemantauan 8 SNP; (4) evaluasi

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 24


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 9. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan Instrumen Kuesioner


Jumlah Skor
No Aspek Persentase (%) Kategori
Item Maksimal
1 Mengevaluasi hasil pembinaan guru 8 80 75 Sering
2 Mengevaluasi hasil pembinaan kepala sekolah 8 80 78 Sering
3 Mengevaluasi hasil pemantauan 8 SNP 10 100 82 Sering
Mengevaluasi hasil pelaksanaan penilaian kinerja
4 9 90 84 Sering
guru
Mengevaluasi hasil pelaksanaan penilaian kinerja
5 9 90 78 Sering
kepala sekolah
6 Melaksanakan evaluasi di tingkat kab/kota/provinsi 8 80 93 Selalu
Rata-rata 82 Sering
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan tabel 9 tersebut diketahui Dari hasil studi terhadap dokumen-dokumen


bahwa evaluasi hasil pelaksanaan program pengawas diperoleh bahwa kualitas evaluasi hasil
pengawasan memperoleh nilai rata-rata 82%. pelaksanaan program pengawasan telah masuk
Setelah dikonsultasikan dengan tabel konversi, kategori cukup, dengan perolehan nilai 75. Hasil
angka tersebut masuk dalam kategori sering. analisis data studi dokumen tentang evaluasi hasil
Dengan demikian, evaluasi hasil pelaksanaan pelaksanaan progam pengawasan dapat dilihat
program pengawasan SMA di kabupaten Melawi pada tabel di bawah ini.
telah sering dilakukan.

Tabel 10. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan Instrumen Studi Dokumen
Skor
Komponen No Aspek Bobot NK NA
Item
1 Mengevaluasi hasil pembinaan guru 75 6,0 3 18
2 Mengevaluasi hasil pembinaan kepala sekolah 75 6,0 3 18
Evaluasi hasil 3 Mengevaluasi hasil pemantauan SNP 75 6,0 3 18
pelaksanaan Mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja
4 75 6,0 3 18
program guru/kepala sekolah
pengawasan Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan
5 75 6,0 3 18
di tingkat provinsi
TOTAL 30,0 90
Skor tertinggi/
= Bobot x 4 120
skor ideal
NAK = ∑NA : Skor Ideal x 100 75
Prestasi kerja = Cukup
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan tabel 10 tersebut diperoleh 4) Laporan Akhir Hasil Pengawasan


gambaran bahwa semua aspek kegiatan pada Pada aspek ini yang ditinjau adalah: (1)
evaluasi pengawas telah dilakukan dengan baik menyusun laporan akhir pengawasan, dan (2)
oleh pengawas SMA di kabupaten Melawi memiliki dokumentasi kegiatan kepengawasan.
meskipun baru masuk dalam kualitas/kategori Dari hasil analisis data diperoleh bahwa
cukup. Artinya bahwa masih perlu pembenahan- penyusunan laporan akhir tahun oleh pengawas
pembenahan dari pelaksanaan kegiatan evaluasi sebesar 80% masuk pada kategori sering.
maupun kelengkapan dokumen-dokumen laporan
terkait kegiatan tersebut.

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019


25
Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 11. Laporan Akhir Hasil Pengawasan Instrumen Kuesioner


Jumlah Skor
No Aspek Persentase (%) Kategori
Item Maksimal
1 Menyusun laporan akhir hasil pengawasan 2 20 90 Sering
Memiliki dokumentasi dan publikasi hasil
2 3 30 73 Sering
pengawasan
Rata-rata 82 Sering
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian
Dari tabel 11 tersebut, penyusunan laporan Hasil analisis data studi dokumen juga
akhir pengawasan memperoleh 90% (selalu) dan menunjukkan bahwa kualitas laporan pengawas
kepemilikan dokumentasi kegiatan pengawasan telah masuk kategori baik dengan perolehan nilai
73% (sering). Setelah dirata-ratakan, didapatlah 88. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di
angka sebesar 82% (sering). bawah ini.

Tabel 12. Perolehan Skor Komponen Laporan Akhir Hasil Pengawasan


Skor
Komponen No Aspek Bobot NK NA
Item
1 Menyusun laporan hasil pengawasan 85,71 5,0 4 20
Pelaporan 2 Memiliki dokumentasi kegiatan pengawasan 75,00 5,0 3 15
TOTAL 10,0 35
Skor tertinggi/
= Bobot x 4 40
skor ideal
Nilai Akhir
= ∑NA : Skor Ideal x 100 88
Komponen
Prestasi kerja = Baik
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Instrumen Studi Dokumen

Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa aspek dari pelaksanaan program pengawasan secara
penyusunan laporan akhir hasil pengawasan keseluruhan.
mencapai nilai sebesar 85,71%, dan aspek Diagram 4.1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja
memiliki dokumentasi kegiatan pengawasan Kepala Sekolah
mencapai 75,00%. Setelah dihitung menggunakan
bobot maka diperoleh angka final 88. Angka
tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel
kriteria dan masuk dalam kategori baik.
Hasil penilaian kinerja guru dan kepala
sekolah diketahui setelah melakukan wawancara
langsung terhadap pengawas dan memeriksa
laporan akhir hasil pelaksanaan program
pengawasaan. Hasil penilaian kinerja
menggambarkan sejauhmana efektivitas Berdasarkan diagram 4.1 tersebut, untuk
pelaksanaan program pengawasan dalam tahun 2016 terdapat 13% kepala sekolah memiliki
membantu meningkatkan profesionalitas guru kinerja cukup, 83% berkinerja baik, dan 4%
maupun kepala sekolah. Meningkatnya kinerja berkinerja baik sekali.
guru dan kepala sekolah merupakan goal (hasil)

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 26


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

Diagram 4.2. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja pengawasan tahun sebelumnya, sehingga saling
Guru berkesinambungan dan berkelanjutan, namun
bersifat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada. Dengan demikian,
tujuan dari komponen penyusunan program telah
tercapai, semua program sudah dibuat oleh
pengawas. Prestasi tersebut hendaknya
dipertahankan dan ditingkatkan sambil
membenahi atau memperbaiki beberapa aspek
yang masih berada pada kategori jarang dan
kurang baik.
Diagram 4.2 merupakan hasil analisis data Komponen berikutnya ialah pelaksanaan
penilaian kinerja guru SMA di kabupaten Melawi program pengawasan. Hasil penelitian
yang diperoleh dari pengawas sekolah. Hasil menunjukkan, secara keseluruhan pengawas telah
analisis menunjukkan bahwa terdapat 6% guru melaksanakan program pengawasan dengan baik.
memiliki kinerja kurang, 19% berkinerja cukup, Intensitas pembinaan guru, kepala sekolah,
71% berkinerja baik, dan 3% berkinerja sangat pemantauan 8 SNP, penilaian kinerja guru, dan
baik. penilaian kinerja kepala sekolah sudah masuk
kategori sering. Sedangkan kualitas pembinaan
b. Pembahasan masuk kategori baik.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, Melaksanakan pembinaan guru merupakan
salah satu tugas pokok seorang pengawas adalah salah satu tugas pokok pengawas sekolah dalam
menyusun program pengawasan. Program bidang akademik. Pembinaan guru bertujuan
pengawasan yang wajib dibuat oleh seorang untuk meningkatkan kompetensi guru, baik
pengawas terdiri dari program pengawasan pedagogik, profesional, kepribadian, maupun
tahunan, program pengawasan semester, sosial. Dengan kata lain, pembinaan guru
program pembinaan guru, program pembinaan dimaksudkan untuk membantu guru dalam
kepala sekolah, program pemantauan 8 SNP, menghadapi dan memecahkan berbagai persoalan
program penilaian kinerja guru, program penilaian yang berkaitan dengan tugas, serta memupuk
kinerja kepala sekolah, rencana pengawasan semangat dan moral para pendidik (Basri &
akademik (RPA), dan rencana pengawasan Tatang, 2015: 191).
manajerial (RPM). Beberapa hal yang dilakukan pengawas ketika
Hasil penelitian sebagaimana tabel 5 & 6 melaksanakan pembinaan guru terdiri dari
menunjukkan secara kuantitas maupun kualitas memberitahukan jadwal pembinaan guru,
komponen penyusunan program telah dipenuhi menunjukkan surat tugas dari kepala dinas
oleh pengawas. Dari hasil wawancara terhadap pendidikan, meminta guru mengisi daftar hadir,
kedua pengawas mengungapkan pengawas membina guru dalam menyusun perencanaan
mampu menyusun program pengawasan salah pembelajaran, membina guru dalam membuat
satunya karena sering diadakan rapat koordinasi penilaian pembelajaran, membina guru dalam
(rakor) di tingkat provinsi. Lewat rakor tersebut menyusun RPP, membina guru dalam kegiatan
selain untuk meningkatkan kompetensi pengawas pembelajaran, mengisi instrumen pembinaan,
juga untuk penyeragaman dari instrumen menganalisis data hasil pembinaan, meminta surat
penilaian baik untuk pembinaan, pemantauan keterangan pembinaan guru, mengisi matriks
maupun penilaian kinerja guru dan kepala sekolah. laporan pembinaan guru, membuat kesimpulan
Penyusunan program pengawasan didasarkan hasil pembinaan, dan memberikan rekomendasi
pada hasil evaluasi pelaksanaan program atas hasil pembinaan, memberikan materi tentang

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 27


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, hasil pemantauan 8 SNP, membuat kesimpulan


kompetensi profesional, membuat kesimpulan hasil pemantauan 8 SNP, dan memberikan tindak
hasil pembinaan guru, dan memberikan tindak lanjut hasil pemantauan.
lanjut atas hasil pembinaan guru. Pelaksanaan penilaian kinerja guru
Melaksanakan pembinaan kepala sekolah memperoleh angka 80% (versi pengawas), 80%
merupakan satu tugas pokok pengawas dalam (versi kepala sekolah), dan 77% (versi guru).
bidang manajerial. Hasil analisis data angket Ketiga-tiganya masuk dalam kategori yang sama
pengawas menunjukkan bahwa pelaksanaan yaitu sering setelah dikonsultasikan dengan tabel
pembinaan kepala sekolah masuk kategori sering kriteria. Menurut pengawas, beberapa hal yang
dengan perolehan angka sebesar 74%. Beberapa telah dilakukan terkait penilaian kinerja terdiri
hal yang telah dilakukan oleh pengawas terdiri atas: memberitahu jadwal penilaian, membuat
atas menunjukkan surat tugas dari kepala dinas daftar hadir, mengisi instrumen penilaian,
pendidikan kepada kepala sekolah yang akan menganalisis data hasil penilaian, membuat
dibina, memberitahukan jadwal pembinaan kepala kesimpulan, membuat rekomendasi/tindak lanjut,
sekolah, meminta kepala sekolah mengisi daftar menyampaikan laporan tertulis kepada
hadir, memberikan materi tentang kepemimpinan, guru/kepala sekolah yang telah dinilai, meminta
pengembangan sekolah, pengelolaan SDM, surat keterangan telah melaksanakan penilaian
supervisi akademik, kurikulum, kesiswaan, kinerja guru, dan melaksanakan tindak lanjut.
pengelolaan keuangan, kepegawaian, sistem Sebagai sebuah profesi, menjalankan tugas
informasi manajemen, mengisi instrumen kepengawasan bukanlah sesuatu yang mudah
pembinaan kepala sekolah, mengisi matriks namun seringkali menemukan berbagai tantangan
laporan pembinaan kepala sekolah, membuat atau kendala. Hasil wawancara menyatakan ada
kesimpulan atas hasil pembinaan kepala sekolah, empat kendala yang dihadapi pengawas dalam
dan memberikan rekomendasi/tindak lanjut atas menjalankan tugas, yaitu: (1) adanya kepala
hasil pembinaan kepala sekolah. sekolah yang belum mengetahui tugas dan
Adanya perbedaan skor antara pengawas tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah; (2)
dengan guru maupun kepala sekolah adanya oknum guru yang membandel berupa
menunjukkan pembinaan pengawas selama ini jarang masuk dan tidak mau membuat perangkat
belum merata pada seluruh sekolah binaan. pembelajaran dengan berbagai macam alasan; (3)
Padahal ketentuan menyatakan bahwa pembinaan kondisi geografis (medan) dan luasnya wilayah
harus dilakukan minimal 1 kali dalam satu bulan disertai infrastruktur jalan yang lemah di
pada setiap sekolah binaan. kabupaten Melawi; (4) kurangnya dukungan
Pelaksanaan pemantauan 8 SNP oleh finansial dari pemerintah daerah. Meskipun
pengawas SMA di kabupaten Melawi masuk dalam pengawas telah mendapat tunjangan sertifikasi
kategori sering. Sedangkan hasil studi dokumen namun dukungan finansial masih sangat
menunjukkan bahwa kelengkapan dokumen dibutuhkan untuk pembelian ATK dan tunjangan
pelaksanaan pemantauan 8 SNP telah mencapai perjalanan dinas. Sulitnya medan dan jalan
angka 72,73%. Beberapa hal yang telah dilakukan menyebabkan perjalanan menuju sekolah binaan
terkait pemantauan 8 SNP yakni menunjukkan penuh tantangan, risiko dan membutuhkan biaya
surat tugas dari kepala dinas pendidikan, yang besar. Karena itu, sudah selayaknya
memberitahukan jadwal pemantauan, membuat pemerintah daerah memberikan perhatian berupa
daftar hadir, mengisi instrumen pemantauan, insentif (tunjangan perjalanan dinas) dan bantuan
memantau kelengkapan kualifikasi guru, pembelian ATK.
memantau kelengkapan data tenaga kependidikan, Pelaksanaan evaluasi pengawas secara
memantau pengelolaan SDM sekolah, membuat keseluruhan memperoleh angka sebesar 82%.
matriks hasil pemantauan 8 SNP, mengolah data Setelah dicocokkan dengan tabel kriteria angka

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 28


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

tersebut masuk dalam kategori sering. Terdapat diharapkan kualitas lulusan maupun sekolah juga
lima aspek masuk dalam kategori sering dan satu baik. Itu semua merupakan bagian dari upaya
aspek masuk dalam kategori selalu, yaitu untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas
mengevaluasi hasil pelaksanaan program secara berkelanjutan.
pengawasan di tingkat kabupaten/kota/provinsi. c. Kesimpulan dan Rekomendasi
Artinya pelaksanaan evaluasi pengawas secara Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
keseluruhan telah sering dilakukan meskipun keempat komponen pengawasan dapat diperoleh
secara kualitas evaluasi baru mencapai nilai 75 kesimpulan sebagai berikut:
(cukup). 1) Penyusunan Program Pengawasan
Laporan akhir merupakan gabungan dari Penyusunan program pengawasan telah
laporan hasil pelaksanaan program pengawasan sering dilakukan oleh pengawas SMA di
dan laporan evaluasi hasil pelaksanaan program kabupaten Melawi dengan baik. Secara kuantitas
pengawasan secara keseluruhan. Komponen ini dan kualitas komponen ini telah tercapai
terdiri atas dua aspek yaitu penyusunan laporan meskipun masih perlu peningkatan dan
akhir hasil pengawasan dan dokumentasi kegiatan pembenahan.
pengawasan. 2) Pelaksanaan Program Pengawasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan Pelaksanaan program pengawasan telah
akhir pengawasan memperoleh angka 82%, sering dilakukan oleh pengawas SMA di
berada dalam kategori sering. Dari lima indikator kabupaten Melawi dengan baik meskipun masih
(item pernyataan), hanya satu item yang berada terjadi perbedaan persepsi antara pengawas,
pada ketegori jarang (60%), yaitu publikasi hasil kepala sekolah maupun guru. Namun secara
pengawasan, ide maupun gagasan pengawas baik kuantitas maupun kualitas komponen ini telah
lewat media catak maupun elektronik. Hasil studi tercapai meskipun masih perlu peningkatan dan
dokumen menunjukkan laporan akhir hasil pembenahan.
pengawasan memperoleh nilai 83. Setelah 3) Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program
dikonsultasikan dengan tabel kriteria Pengawasan
memperoleh predikat baik. Artinya, dari kualitas Hasil penelitian menyatakan bahwa evaluasi
laporan pengawas sudah baik. hasil pelaksanaan program pengawasan (hasil
Tujuan akhir (goal) dari program pengawasan evaluasi pengawas) secara keseluruhan telah
adalah meningkatnya kinerja guru maupun kepala dilakukan dengan perolehan angka sebesar 82%
sekolah, atau paling tidak setiap guru atau kepala (sering) disertai kelengkapan bukti 75% (cukup).
sekolah memiliki kinerja baik. Hasil penelitian Maka secara kuantitas dan kualitas komponen
menunjukkan bahwa sebagian besar kepala evaluasi hasil pekaksanaan program pengawasan
sekolah telah memiliki kinerja yang baik maupun telah tercapai meskipun masih perlu peningkatan
baik sekali. Begitu juga guru, sebagian besar telah dan pembenahan.
memiliki kinerja baik maupun baik sekali. 4) Laporan Akhir Hasil Pengawasan
Terlepas dari apakah pencapaian kinerja itu Laporan akhir hasil pengawasan memperoleh
merupakan hasil (goal) dari pembinaan pengawas persentase sebesar 82% termasuk kategori
atau tidak, yang pasti pengawas telah membuat sering. Secara kualitas laporan akhir hasil
program, melaksanakan program dan pengawasan memperoleh nilai 88 termasuk dalam
mengevaluasi hasil pelaksanaan pengawasan yang kategori baik. Dengan demikian, laporan akhir
semuanya itu sebagai upaya dalam membantu hasil pengawasan telah sering dibuat oleh
guru atau kepala sekolah untuk meningkatkan pengawas dengan kualitas yang baik.
kompetensinya agar menjadi lebih profesional. Tujuan akhir (goal) dari program pengawasan
Sehingga setelah guru dan kepala sekolah dapat dilihat dari hasil penilaian kinerja guru
memiliki kompetensi dan kinerja yang baik maupun kepala sekolah. Untuk kepala sekolah,

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 29


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

4% berkinerja sangat baik, 83% berkinerja baik, Pemerintah provinsi lewat Dinas Pendidikan
dan 13% berkinerja cukup. Untuk guru, 3% guru dan Kebudayaan provinsi Kalimantan Barat
berkinerja sangat baik, 71% berkinerja baik, 19% hendaknya memberikan tunjangan yang layak bagi
berkinerja cukup, dan 6% berkinerja kurang. pengawas sebagai penghargaan atas pengabdian
Dengan demikian, program pengawasan baik bagi karena pengawas merupakan salah satu
kepala sekolah maupun guru telah berhasil dan komponen penting dalam peningkatan kualitas
efektif meskipun masih perlu pembenahan dan pendidikan. Saat ini pengawas mengeluhkan
peningkatan. kecilnya tunjangan yang tidak sebanding dengan
Pengawas SMA di kabupaten Melawi beban tugas dan risiko yang dihadapi. Bahkan
hendaknya terus meningkatkan kinerjanya baik untuk pembelian ATK pun tidak ada bantuan dari
dalam menyusun program pengawasan, dinas. Kehidupan pengawas yang layak akan
melaksanakan program pengawasan, mengevaluasi berdampak pada performa kerja yang baik dalam
hasil pelaksanaan program pengawasan, maupun membantu menciptakan sumber daya manusia
menyusun laporan akhir hasil pengawasn. Selain provinsi Kalimantan Barat yang berkualitas di
itu, kunjungan pengawas ke sekolah binaan masa yang akan datang.
hendaknya terus ditingkatkan dan dilakukan
secara merata pada setiap sekolah tanpa Daftar Pustaka
memandang jarak tempuh dan keadaan sekolah. Agus, Iskandar & Yufridawati. Pengembangan Pola
Demikian pula hasil pengawasan, ide, dan gagasan Kerja Harmonis dan Sinergis antara Guru,
di bidang pendidikan hendaknya dipublikasikan Kepala Sekolah dan Pengawas. Jakarta:
baik lewat media cetak maupun elektronik supaya Bestari Buana Murni. 2013.
dapat dibaca dan diketahui oleh kepala sekolah, Ardinal, Roky. Evaluasi Program Pengawas
guru, pengawas lainnya, maupun oleh masyarakat Pendidikan Agama Islam Tingkat
secara umum, demi perbaikan dan peningkatan Tsanawiyah di Kabupaten Tanah Datar
kualitas pendidikan. Sumatera Barat. Tesis, UNJ, 2011.
Kepala sekolah hendaknya menjalin Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi
kerjasama dan komunikasi yang baik dengan Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Bumi
pengawas pembina selain guru dan warga sekolah. Aksara, 2008.
Dengan kerjasama dan komunikasi yang baik Basri, Hasan & Tatang. Kepemimpinan Pendidikan.
diharapkan akan memudahkan kepala sekolah Bandung: Pustaka Setia, 2015.
untuk berkonsultasi apabila mengalami Khair, Aminatur. "Faktor Yang Mempengaruhi
kesulitan/kendala dalam menjalankan tugas, Pelaksanaan Supervisi Pengajaran,” Jurnal
mendapatkan informasi, dan membuat keputusan Guru UNJ, Nomor 5 (2), (Desember
di sekolah yang dia pimpin. 2008): 139.
Guru hendaknya selalu mengasah dan Stuflebeam, Daniel L. & Chris L. S. Coryn,
meningkatkan kompetensinya sambil memupuk Evaluation Theory, Models, & Applications.
komitmen akan profesi gurunya. Menjadi guru New Jersey: Jossey-Bass, 2014.
merupakan panggilan jiwa yang sangat mulia. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Untuk itu, guru hendaknya menjalankan tugasnya Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
dengan baik, dengan rajin masuk sekolah Syahwal, Julkarnain & Kartowagiran Badrun.
(mengajar) dan membuat perangkat Evaluasi Kinerja Pengawas Sekolah dalam
pembelajaran. Dengan demikian, tidak ada lagi Melakukan Supervisi Penyelenggaraan
keluhan pengawas tentang adanya guru yang Pendidikan SD di Kota Tidore Kepulauan.
membandel karena tidak mau membuat Jurnal Evaluasi Pendidikan Vol 1 No. 2
perangkat pembelajaran. Tahun 2013: 2018.

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 30


Markus Ecin Evaluasi Program Pengawasan Sekolah di Kabupaten
Komarudin Melawi Provinsi Kalimantan Barat

journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jep/a Pendidikan Dan Kebudayaan. Pedoman


rticel/view/67 diakses 8 November 2016. Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Muda/Madya/Utama. Jakarta: 2014.
Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Pelajar, 2015. Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: PT Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
RajaGrafindo Persada, 2016. Kreditnya.
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pengawas Sekolah/Madrasah. Pasal 1 & 2.
Pendidikan Kementerian Pendidikan Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional. Buku Kerja Pengawas Sekolah. dan Kebudayaan Nomot 143 Tahun 2014
Jakarta: 2015. tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Angka Kreditnya, h. 1.
Pendidikan Dan Kebudayaan Dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian

Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 10, No. 1, Juli 2019 31

You might also like