You are on page 1of 8

ISSN : 2302 - 1590

E-ISSN: 2460 ± 190X

ECONOMICA
Journal of Economic and Economic Education Vol.4 No.2 (288-295)

PENGARUH PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU


PADA SD NEGERI BINAAN TANJUNGPINANG

Satriadi
Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjung Pinang
E-mail: satriadid@ymail.com

Submitted:2016.04.06 Reviewed: 2016.07.01 Accepted: 2016.07.01


http://dx.doi.org/10.22202/economica.2016.v4.i2.583

Abstract
Supervision meant that assistance in the development of the teaching-learning situation in order to obtain
better conditions. By there were oversight was expect to determine the success of an organization in setting goals. But
in fact, this controls was often a problem for the leadership.The purpose of this research was determined the influence
RI VXSHUYLVLRQ E\ KHGGPDVWHU WR WHDFKHU¶V SHUIRUPDQFH LQ WKH HOHPHQWDU\ VFKRRO GHYHORSPHQW DW 7DQMXQg Pinang city.
The research of population was the headmaster and teachers at the elementary school Tanjungpinang city that were
144 people. They were have 100 teachers with headmaster key informants by 4 people, with kinds of sampling technique
and then measured quantitatively by using Likert scale. The data had been collected through quesioners, interviews and
observations were analyze with statistical analysis. The result of influence the level of supervision by the headmaster on
the performance of elementary school teachers in Tanjungpinang city was moderate and indicated that therewere
significant effects between supervision by the headmaster in performance of elementary school teachers at
Tanjungpinang city.

Abstrak
Supervisienberarti bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik.
Dengan ada pengawasan itu berharap untuk menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam menetapkan tujuan.
Namun pada kenyataannya, kontrol ini sering menjadi masalah bagi leadership.Tujuan penelitian ini ditentukan
pengaruh pengawasan heddmaster untuk kinerja guru dalam pengembangan sekolah dasar di kota Tanjung Pinang.
Penelitian dari populasi adalah kepala sekolah dan guru di sekolah dasar Tanjungpinang kota yang 144 orang. Mereka
memiliki 100 guru dengan informan kunci kepala sekolah oleh 4 orang, dengan jenis teknik sampling dan kemudian
diukur secara kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Data telah dikumpulkan melalui kuisioner, wawancara
dan pengamatan dianalisis dengan analisis statistik. Hasil pengaruh tingkat pengawasan oleh kepala sekolah terhadap
kinerja guru SD di kota Tanjungpinang adalah moderat dan menunjukkan bahwa efek signifikan Therewere antara
supervisi oleh kepala sekolah dalam kinerja guru SD di kota Tanjungpinang.

Keywords: Supervision, Performance

©2015 Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI, Padang


Satriadi

PENDAHULUAN
Pengawasan merupakan unsur di yang belum setara Strata-1 (S-1) yakni ±
dalam manajemen. Kegiatan pengawasan 50%.
secara berkelanjutan sangat diperlukan untuk Hal ini dikarenakan masih banyak
membantu kelancaran tugas sehingga kinerja sekolah yang kekurangan guru yang
guru meningkat dan mampu berprestasi serta berkompeten terutama yang sudah Pegawai
mampu mengejar ketinggalan, bersaing Negeri Sipil. Sebenarnya hal tersebut sudah
dengan sekolah lain. menyalahi aturan dalam UU Guru dan Dosen
Menurut Depdikbud, Biri perencanaan No.14 Tahun 2005 dan PP No. 19 Tahun
$WPRGLZLU\R ³3HQJDZDVDQ DGDODK 2005 yakni pendidikan guru seharusnya S-1
upaya melihat apakah pelaksanaan kegiatan berasal dari FKIP/IKIP. Sehingga akibat dari
sesuai dengan rencana, peraturan perundang- hal tersebut bisa mempengaruhi kinerja guru
undangan yang berlaku serta kebijaksanaan itu sendiri. Untuk itulah diperlukan sebuah
pimpinan dalam rangka mencapai tujuan pengawasan yang dilakukan oleh kepala
secara efektif dan efisien. sekolah yang tujuannya adalah untuk
Sedangkan menurut Moekijat membantu guru-guru melihat dengan jelas
³3HQJDZDVDQ PHPSXQ\DL SHUDQDQ tujuan pendidikan dan berusaha mencapai
penting bagi manajemen kepegawaian karena tujuan pendidikan itu dengan membina dan
ia mempunyai hubungan yang terdekat mengembangkan metode-metode dan
dengan pegawai-pegawai perorangan secara prosedur pengajaran yang lebih baik.
langsung dan baik buruknya pegawai bekerja
tergantung dari bagaimana ia mengawasi cara Rumusan Masalah
kerja pegawainya dan mendekati para Berdasarkan latar belakang dan
pegawainya agar mereka melaksanakan batasan masalah yang telah diuraikan diatas,
pekerjaannya dengan baik dan tidak ada unsur maka penulis merumuskan permasalahan
paksaan KDQ\D NDUHQD PHUHND GLDZDVL ´ sebagai berikut :
Kegiatan pengawasan oleh kepala 1. Bagaimana pengaruh pengawasan oleh
sekolah akan berpengaruh secara psikologis kepala sekolah terhadap kinerja guru SD
terhadap kinerja guru. Guru yang puas dengan Negeri Binaan se-.RWD 7DQMXQJSLQDQJ"´
pengawasan oleh kepala sekolah maka ia akan
bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat Tujuan Penelitian
membuat produktivitas kerja guru meningkat. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
Tetapi jika guru kurang puas terhadap 1. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan
pelaksanaan pengawasan oleh kepala sekolah oleh Kepala Sekolah terhadap kinerja
maka guru dalam bekerja kurang bergairah, Guru SD Negeri Binaan se-Kota
hal ini mengakibatkan produktivitas guru Tanjungpinang.
menurun.
Pengawasan yang dilakukan kepala Pengawasan
sekolah sebelumnya banyak mengalami Menurut Moekijat (1990:80) :
kendala teknis seperti rapat dan sebagainya. Pengawasan adalah hal yang dilakukan,
Kemudian kinerja guru yang semakin artinya hasil pekerjaan, menilai hasil
menurun akibat banyaknya beban kerja yang pekerjaan tersebut, dan apabila perlu
diterima oleh para guru, dan pengawasan mengadakan tindakan-tindakan perbaikan
yang kurang dari kepala sekolah untuk sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan
mengantisipasi masalah kinerja guru tersebut. rencana. Sedangkan menurut LAN
Kemudian jika dilihat dari segi dokumen (Atmodiwiryo; 2011:56) : Pengawasan adalah
evaluasi diri sekolah tahun 2011 serta laporan suatu proses kegiatan seorang pimpinan untuk
bulanan, masih terdapat kualifikasi guru yang menjamin agar pelaksanaan kegiatan
masih belum sesuai kriteria yang ditentukan organisasi sesuai dengan rencana,
yakni dari segi ijazah guru yang masih banyak kebijaksanaan, dan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan.
289
Satriadi

Menurut Sondang Siagian perbandingan hasil ketika berlangsungnya


(Atmodiwiryo; 2011:56) : Pengawasan adalah kegiatan organisasi. Standar juga
proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh merupakan batasan tentang apa yang harus
kegiatan organisasi untuk menjamin agar dilakukan dalam melaksanakan suatu
semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan dan target
berjalan sesuai dengan rencana yang organisasi.
ditetapkan. 2) Pengukuran (Measurement) yakni
Menurut The Liang Gie proses yang berulang-ulang dilakukan
(Atmodiwiryo; 2011:56) : Pengawasan adalah dan terus menerus dan benar, baik
pemeriksaan, mencocokkan dan intensitasnya dalam bentuk pengukuran
mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan harian, mingguan, atau bulanan
terlaksana sesuai dengan rencana yang telah sehingga tampak yang diukur antara
ditetapkan serta hasil yang dikehendaki. mutu dan jumlah hasil.
Dari beberapa pendapat yang 3) Membandingkan (Compare) adalah
memberikan pengertian tentang pengawasan membandingkan hasil yang dicapai
maka dapat disimpulkan bahwa pengawasan dengan target atau standar yang telah
merupakan salah satu pekerjaan yang ditetapkan, mungkin kinerja lebih tinggi
dilaksanakan dalam kegiatan manajerial untuk atau lebih rendah atau sama dengan
menjamin terealisasinya semua rencana yang standar.
telah ditetapkan sebelumnya serta 4) Melakukan tindakan (Action) adalah
pengambilan tindakan perbaikan bila keputusan mengambil tindakan koreksi-
diperlukan. Tindakan perbaikan diartikan koreksi atau perbaikan. Bilamana telah
tindakan yang diambil untuk menyesuaikan terjadi penyimpangan (deviasi) antara
hasil pekerjaan dengan standar. Tindakan standar dengan realisasi perlu
perbaikan ini membutuhkan waktu dan proses melakukan tindakan follow-up berupa
agar terwujud untuk mencapai hasil yang mengoreksi penyimpangan yang terjadi.
diinginkan. Karena laporan-laporan berkala
sangat penting sebab dalam laporan itu dapat Kinerja Guru
diketahui situasi yang nyata. Apabila terjadi Menurut Armstrong dan Baron
penyimpangan, tindakan perbaikan segera (Wibowo, 2012) Kinerja merupakan hasil
dapat diambil, sehingga kemungkinan resiko pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dan kerugian perusahaan dapat diminimalkan. dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
Agar pengawasan dapat berjalan konsumen dan memberikan kontribusi
dengan baik ada beberapa dimensi-dimensi ekonomi. Menurut Suprihanto (Supardi,
pengawasan yang perlu dipahami oleh 2014) Kinerja adalah hasil kerja seseorang
pengawas. Handoko (1998: 363) mengatakan dalam suatu periode tertentu yang
terdapat 5 (lima) dimensi pengawasan yaitu : dibandingkan dengan beberapa kemungkinan,
1) Penetapan standar hasil yang diinginkan; misalnya standar target, sasaran, atau kriteria
2) Penentuan pengukuran pelaksanaan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
kegiatan; Menurut Supardi (2014) yang
3) Pengukuran pelaksanaan kegiatan; dimaksud dengan kinerja guru adalah
4) Pembandingan pelaksanaan dengan standar kemampuan dan keberhasilan guru dalam
dan analisa penyimpangan; melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang
5) Pengambilan tindakan korektif bila ditunjukkan oleh indikator-indikator :
diperlukan. kemampuan menyusun rencana pembelajaran,
Sedangkan, Robbins and Coulter kemampuan melaksanakan pembelajaran,
(Monang; 2008:64) terdiri dari empat dimensi kemampuan mengadakan hubungan amtar
yaitu: pribadi, kemampuan melaksanakan
1) Menetapkan standar (Standards) yakni pengayaan, dan kemampuan melaksanakan
penetapan patokan (target) atau hasil yang remedial.
diinginkan, untuk dapat dilakukan sebagai
290
Satriadi

Berdasarkan pendapat-pendapat di meliputi kinerja yang dapat dijadikan ukuran


atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja kinerja seseorang, yaitu:
guru adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh 1. Kualitas Kerja (quality of work) adalah
seseorang dalam suatu organisasi untuk suatu hasil yang dapat diukur dengan
mencapai tujuan berdasarkan standarisasi atau efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan
ukuran dan waktu yang disesuaikan dengan yang dilakukan oleh sumber daya manusia
jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma atau sumber daya lainnya dalam
dan etika yang telah ditetapkan. pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan
Tugas Kepala Sekolah terhadap guru dengan baik dan berdaya guna
salah satunya adalah melakukan penilaian atas 2. Ketepatan waktu (promptness) adalah
kinerjanya. Penilaian ini mutlak dilaksanakan sesuai tidaknya dengan waktu yang
untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu
oleh guru. Apakah kinerja yang dicapai setiap merupakan jenis khusus dari pengukuran
guru baik, sedang, atau kurang. Penilaian ini kuantitatif yang menentukan ketepatan
penting bagi setiap guru dan berguna bagi waktu penyelesaian suatu kegiatan.
sekolah dalam menetapkan kegiatannya. 3. Inisiatif (inisiative) adalah kemampuan
Penilaian kinerja menurut Simamora seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa
(2004 : 415) adalah alat yang berfaedah tidak menunggu perintah lebih dahulu dengan
hanya untuk mengevaluasi kerja dari para tujuan untuk memperbaiki atau
karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan meningkatkan hasil pekerjaan,
dan memotivasi kalangan karyawan.Sejalan menciptakan peluang baru atau untuk
dengan pendapat Hasibuan (2000: 87) menghindari timbulnya masalah.
penilaian prestasi adalah kegiatan manajer 4. Kemampuan (capability) adalah
untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan kesanggupan untuk mengerjakan tugas atau
serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. pekerjaan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka 5. Komunikasi (communication) adalah
penilaian kinerja guru berdasarkan Standar proses penyampaian suatu pernyataan oleh
Kompetensi Guru seseorang kepada orang lain.
Menurut Mitchel (Soedarmayanti ;
2001:51), menyebutkan aspek-aspek yang

Model Penelitian
Model penelitian yang akan dibahas adalah pengawasan oleh kepala sekolah dan kinerja guru.
PENGAWASAN KEPALA KINERJA GURU
SEKOLAH (X)
(Y)
Penelitian Terdahulu Kemudian berdasarkan penelitian
Penelitian terlebih dahulu Muhidin Kurniawati (2007 : 99) dengan Judul
GHQJDQ MXGXO ³3HQJDUXK ³3HQJDUXK 6XSHUYLVL .HSDOD 6HNRODK GDQ
Pengawasan Kepala Bagian Terhadap Kinerja Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMK
Pegawai Pada Bagian Distribusi Perusahaan 1HJHUL 3XUEDOLQJJD´ \DNQL Eerdasarkan
Daerah Air MiQXP 3'$0 .RWD %DQGXQJ´ hasil analisis regresi terutama dari hasil uji
yakni besarnya pengaruh pengawasan parsial diperoleh nilai p value = 0,001. Nilai p
langsung terhadap kinerja pegawai adalah value tersebut kurang dari taraf signifikansi
30,06%, dan besarnya pengaruh pengawasan 0,05 yang berarti bahwa hipotesis yang
tidak langsung terhadap kinerja pegawai menyatakan ada pengaruh supervisi terhadap
adalah sebesar 19,92%, serta pengaruh kinerja guru di SMK Negeri 1 Purbalingga
pengawasan langsung dan tidak langsung diterima karena signifikan. Berdasarkan data
secara simultan terhadap kinerja pegawai yang diperoleh ternyata kinerja guru
adalah sebesar 49,98%). tergolong baik. Kinerja guru tersebut tidak

291
Satriadi

lepas dari suatu evaluasi, kritikan maupun Sering/Baik = 3; Kategori Kadang/Cukup


saran dari berbagai pihak. Salah satunya Baik = 2; dan Kategori Tidak Pernah/Tidak
adalah karena pengaruh supervisi. Disini Baik = 1.
terlihat bahwa supervisi memang berpengaruh Dalam rangka memperjelas
terhadap kinerja guru khususnya di SMK pengukuran variabel, ada beberapa definisi
Negeri 1 Purbalingga. operasional yang digunakan dalam penelitian
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses ini. Pengawasan adalah upaya kepala sekolah
pengawasan yang dilakukan oleh kepala dalam membina guru SD Negeri Binaan Se-
sekolah kepada guru sangat berpengaruh Kota Tanjungpinang agar para guru dapat
terhadap kinerja guru tersebut, karena banyak meningkatkan kualitas mengajarnya serta
sekali orang yang akan bekerja secara baik mengadakan perubahan dengan cara
apabila mereka diawasi. Akan tetapi tidak meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri
semua gur seperti itu, semua kembali pada Binaan Se-Kota Tanjungpinang. Indikator
pribadi masing-masing. variabel pengawasan adalah: a. Menetapkan
standar; b. pengukuran; c. membandingkan; d.
Hipotesis melakukan tindakan. Kinerja merupakan
Berdasarkan uraian dalam kerangka kemampuan yang ditunjukkan oleh guru SD
pemikiran tersebut diatas, maka dapat Negeri Binaan se-kota Tanjungpinang dalam
disimpulkan hipotesis adalah Pengawasan melaksanakan tugas dan pekerjaannya sesuai
Kepala Sekolah berpengaruh signifikan dengan Rencana Kerja Sekolah. Indikatornya
terhadap kinerja guru. adalah: a. kualitas kerja; b. ketepatan waktu;
c. inisiatif; d. kemampuan; e. kerjasama.
METODE PENELITIAN Program yang digunakan untuk
Pendekatan penelitian yang menguji validitas dan reliabilitas instrumen
digunakan dalam penelitian ini adalah adalah program komputer Statistical Program
pendekatan kuantitatif, sementara jenis For Social Science (SPSS) versi 20 yang
penelitiannya adalah asosiatif sedangkan terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Dari
metodenya yakni deskriptif analitis dengan 42 daftar pertanyaan (Questioner) yang
alat analisa data menggunakan regresi liner dijawab dan dikembalikan responden, penulis
berganda. Data dikumpulkan melalui menginput nilai-nilainya untuk bahan
pengisian angket atau kuesioner. Melalui pengujian. Uji validitas digunakan untuk
penelitian ini diharapkan dapat diketahui mengukur valid atau tidaknya suatu
pengaruh pengawasan Kepala Sekolah kuesioner. Sedangkan uji reliabilitas
terhadap kinerja guru pada SD Negeri Binaan digunakan untuk menguji sejauh mana
Sekota Tanjungpinang. keandalan suatu alat pengukur untuk dapat
Pada penelitian ini populasinya adalah digunakan lagi untuk penelitian yang sama.
seluruh guruSD Negeri Binaan Sekota Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
Tanjungpinang, dengan jumlah 140orang. menggunakan teknik analisis Cronbach
Sedangkan sampelnya berjumlah 100 orang Alpha.
yang didapat dari tabel penentuan populasi Uji validitas yang digunakan dalam
tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan penelitian ini adalah uji validitas butir.
Michael. Penelitian ini menggunakan data Ketentuan apakah suatu butir instrumen valid
primer yang dikumpulkan dengan atau tidak adalah melihat nilai probabilitas
menggunakan kuesioner mengenai koefisien korelasinya. Menurut Ghozali dalam
pengawasan dan kinerja guru. Rumengan (2013, 204), uji signifikansi
Variabel penelitian ini terdiri dari dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
variabel bebas (X) yaitu pengawasan kepala dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel
sekolah serta variabel terikat (Y) yaitu kinerja dan nilai positif, maka butir pertanyaan dan
guru. Pengukuran variabel pengawasan kepala indikator tersebut dinyatakan valid.
sekolah dan kinerja guru dilakukan dengan
menggunakan skala Likert yaitu: Kategori
292
Satriadi

Hasil uji validitas menunjukkan yang tetap. Dengan demikian, masalah


bahwa masing-masing butir yang terdapat reliabilitas instrumen berhubungan dengan
dalam semua pertanyaan pada kedua variabel masalah ketepatan hasil. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini yaitu pengawasan kepala dilakukan untuk mengetahui tingkat
sekolah dan kinerja guru dapat dinyatakan kestabilan suatu alat ukur. Pada penelitian ini,
valid dan layak digunakan dalam analisis butir instrumen yang valid diuji
data. reliabilitasnya dengan pengujian reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan Cronbach
Pengujian reliabilitas berkaitan Alpha. Menurut Nunanly dalam Rumengan
dengan adanya kepercayaan terhadap (2010), dikatakan reliabel bila hasil Alpha >
instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki 0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
tingkat kepercayaan yang tinggi (konsisten) Tabel 1 berikut ini:
jika hasil dari pengujian menunjukkan hasil

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Xdan Y

Variabel Nilai Reliabilitas Kesimpulan

Pengawasan ( X) 0.620 Reliabel


Kinerja ( Y ) 0.832 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2013


Metode analisis data yang digunakan dengan melihat nilai koefisien beta-nya dan
dalam penelitian ini adalah analisis Regresi persamaannya adalah sebagai berikut: Y =a +
Linier Berganda. Untuk menguji hipotesis b1X1 + e
yang diajukan, yaitu bahwa pengawasan Keterangan: Y = Kinerja; X= Pengawasan
kepala sekolah berpengaruh signifikan baik Kepala Sekolah
secara parsial maupun simultan terhadap
kinerja guru yang dilakukan dengan uji-t dan PEMBAHASAN
uji F. Dengan analisis regresi akan dapat Hasil perhitungan analisis regresi
dilihat variabel manakah yang paling dominan linier berganda secara lengkap dapat dilihat
dalam mempengaruhi kinerja karyawan yaitu pada tabel 2. berikut ini:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Variabel Beta Deviasi Standar Nilai-t Sig.

Konstanta 14.085 3.987 3.533 .001


Pengawasan .394 .114 3.444 .001

R = 0,577 ; R2 = 0,332 ; F = 17,818 ; Sig.F = 0,000


Berdasarkan tabel 2. diatas, 0,332 atau 33,2%. Hasil ini mengindikasikan
dihasilkan persamaan regresi berganda yaitu: bahwa 33,2% variabel kinerja guru (Y) dapat
Y = 14,085 + 0,394X. Dalam persamaan dijelaskan oleh variabel pengawasan kepala
regresi tersebut, dapat diketahui bahwa sekolah (X), sisanya dipengaruhi oleh
variabel motivasi memiliki koefisien sebesar variabel lain yang tidak diteliti.
0,394. Hasil koefisien korelasi berganda Untuk menguji pengaruh
adalah 0,577, sedangkan nilai R-squareadalah pengawasan kepala sekolah secara parsial
293
Satriadi

terhadap kinerja guru pada SD Negeri Binaan SD Negeri Binaan Tanjungpinang dengan
Tanjungpinang digunakan uji-t. perolehan nilai t hitung = 3,444 dengan
Dengan menggunakan uji-t tersebut, nilai probabilitas t (Sig) adalah sebesar
hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel 0,001 (Sig.0,001 <.
X (pengawasan) diperoleh nilai thitung = 3,444 2. Dari uji F ( Simultan ) diperoleh nilai F
dengan nilai probabilitas t (Sig.) adalah hitung sebesar 17,818 dengan Sig.0,000 <
sebesar 0,001 (Sig.0,001 .0,05). Dengan . PHQXQMXNNNDQ EDKZD Ho ditolak
demikian Ho ditolak dan Ha diterima, maka dan Ha diterima, berarti pengawasan
hipotesisnya diterima. Dapat disimpulkan kepala sekolah (X) berpengaruh secara
bahwa pengawasan kepala skeolah (X) secara signifikan terhadap kinerja guru (Y) pada
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan WDUDI . SDGD 6' 1HJHUL %LQDDQ
terhadap kinerja guru (Y) pada SD Negeri Tanjungpinang.
Binaan Tanjungpinang. Dengan demikian dapat dikatakan
Untuk menguji pengaruh bahwa pengawasan kepala sekolah
pengawasan kepala sekolah secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap kinerja guru pada SD Negeri Binaan kinerja guru SD Negeri Binaan
Tanjungpinang. digunakan uji F. Dengan Tanjungpinang. Hal ini berarti pengawasan
menggunakan uji F tersebut, Hasil pengujian yang diberikan oleh kepala sekolah kepada
dengan SPSS variabel independen secara para guru memiliki peran penting dalam
bersama-sama diperoleh nilai Fhitung = 17,818 meningkatkan kinerja para gurunya yang pada
dengan nilai probabilitas F (Sig.) adalah akhirnya dapat meningkatkan kinerja SD
sebesar 0,000 (Sig.0,000 .0,05). Dengan Negeri Binaan Tanjungpinang. Dalam
demikian Ho ditolak dan Ha diterima, maka penelitian ini, disarankan agar pengawasan
hipotesisnya juga diterima. Dapat yang diberikan kepala sekolah terhadap guru
disimpulkan bahwa pengawasan kepala agar dipertahankan dan ditingkatkan sehingga
sekolah (X) secara simultan mempunyai tidak terjadi penurunan kinerja. Dengan
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja demikian, tujuan sekolah dapat dicapai
guru (Y) pada SD Negeri Binaan dengan baik.
Tanjungpinang.
Normal atau tidaknya suatu data DAFTAR PUSTAKA
yang akan diolah dalam penelitian dapat
10.22202/economica.2016.v4.i2.583
diketahui dengan menggunakan uji
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk
Penelitian Suatu Pendekatan
menguji apakah dalam model regresi, variabel
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
pengganggu atau residual memiliki distribusi
Atmodiwiryo, Soebagio. 2011. Manajemen
normal. Jika data menyebar di sekitar garis
Pengawasan dan Supervisi Sekolah.
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
Jakarta : PT.Ardadizya Jaya.
maka model regresi memenuhi asumsi
Gunawan, Muhammad Ali. 2007. Kajian
normalitas (Rumengan, 2010). Dalam
Penyusunan Instrumen Non Kognitif
penelitian ini, data yang akan diolah
dengan Variabel Kinerja Guru.
berdistribusi normal, dimana data menyebar
Handoko, T. Hani. 1990. Manajemen Sumber
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
Daya Manusia. Jakarta: Ghalia.
garis diagonal.
. 1998. Manajemen. Edisi ke-2. Yogyakarta :
.
BPFE.
PENUTUP
Hasibuan, S.P Malayu. 2000. Manajemen
Dari hasil analisis yang telah dibahas
Dasar, Pengertian dan Masalah.
sebelumya, maka ditarik kesimpulan sebagai
Jakarta: Bumi Aksara.
berikut:
.XUQLDZDWL /DHOL ³Pengaruh Supervisi
1. Pengawasan Kepala Sekolah (X) secara
Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja
parsial mempunyai pengaruh yang
Terhadap Kinerja Guru SMKN 1
signifikan terhadap kinerja guru (Y) pada
294
Satriadi

Purbalingga´ Skripsi; FEKON-


UNS, Semarang.
Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. 2005.
Evaluasi Kinerja SDM. Bandung :
Refika Aditama.
Moekijat. 1990. Pengawasan Efektif.
Bandung : CV. Pionir Jaya.
Muhidin, Sambas Ali. 2006. Pengaruh
Pengawasan Kepala Bagian
Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Bagian Distribusi Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Bandung. Jurnal.
Muslim S.TR, Agus. 2009. Modul Pengantar
Statistik : Korelasi Product Moment.
Tanjungpinang : STISIPOL Raja
Haji Tanjungpinang.
Purwanto, Drs. M. Ngalim. 2007. Cetakan
XVII. Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Sadili, Samsudin. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: Pustaka
Setia
Simamora, Henry. 2004. Manajmen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta : YKPN.
Sitorus, Monang. 2008. Pengaruh Dimensi-
Dimensi Pengawasan Terhadap
Perilaku Aparatur dalam Pelayanan
Perijinan Pada Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Medan.
Jurnal; Universitas HKBP
Nommensen, Medan.
Soedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Bandung :
CV Mandar Maju.
Sondang P Siagian. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi
Aksara.
Sugiyono. 2009. Cetakan XVII. Metode
Penelitian Administrasi. Bandung:
Alfa Beta.
Umar, Husein, 2004. Metode Riset Ilmu
Administrasi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Yamin, Martinis dan Maisah. 2010.
Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta :
Gaung Persada.

295

You might also like