You are on page 1of 8

PELAKSANAAN TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL

PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEBAGAI IMPLEMENTASI KERJA KEPENGAWASAN
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar Islam YAKMI Kecamatan Pinang Kota Tangerang Tahun 2019)

Maman Supriatman
Kelompok Kerja Pengawas
Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang
Jalan Syech Nawawi Al-Bantani Blok Instansi Vertikal No.1 Serang 42171
Email: supriatmanmaman1973@gmail.com

Abstract
School Action Research entitled "Implementation of Individual Supervision Techniques in Islamic Religious Education Teachers
as Implementation of Supervisory Work is a study conducted to find out the implementation of individual supervision techniques
of Islamic religious education teachers, implementation of Islamic education supervisors' performance and the effect of
implementing individual Religious Education Teacher supervision techniques. Islam as an implementation of supervisory work.
As for the goal of the research is the process of implementing individual teacher supervision technique of Islamic education, the
implementation performance of Trustees Islamic education and influence the implementation of individual supervision on
engineering education teachers of Islamic religion as the implementation of the work kepengawasan.The research is the research
field where researchers use observational techniques through classroom visits and interviews. The results of this study found that
the school principal / supervisor had socialized supervision activities, but had not been intense in the school, the teacher’s
understanding in this case the Islamic religious education teacher did not fully understand the education supervision because the
teacher was not usually supervised and teachers at YAKMI Islamic Elementary School in terms of PBM supervision, they are very
committed to advancing their schools so they can be equal with other schools, one way is through education supervision where
supervision can see shortcomings in the PBM process.
Keywords:
Individual Supervision Techniques; PAI Teachers; Implementation of supervisory work

Abstrak
Penelitian Tindakan Sekolah yang berjudul ”Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru Pendidikan Agama Islam
Sebaga Implementasi Kerja Kepengawas merupakan sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan teknik
supervisi individual guru pendidikan agama Islam, implementasi kinerja pengawas pendidikan agama Islam serta pengaruh
pelaksanaan teknik supervisi individual Guru Pendidikan Agama Islam sebagai implementasi kerja kepengawasan. Adapun yang
tujuan penelitian adalah proses pelaksanaan teknik supervisi individual guru pendidikan agama Islam, implementasi kinerja
pengawas pendidikan agama Islam dan pengaruh pelaksanaan teknik supervisi individual pada guru pendidikan agama Islam
sebagai implementasi kerja kepengawasan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang mana peneliti menggunakan teknik
observasi melalui kunjungan kelas dan interview. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa kepala sekolah/pengawas pernah
melakukan sosialisasi kegiatan supervisi, tetapi belum intens di sekolah tersebut, pemahaman guru dalam hal ini guru pendidikan
agama Islam belum sepenuhnya mengerti tentang supervisi pendidikan yang dikarenakan guru tersebut tidak biasa disupervisi
serta guru-guru di SD Islam YAKMI dalam hal supervisi PBM sangat berkomitmen memajukan sekolah mereka agar bisa sejajar
dengan sekolah-sekolah lainnya salah satu caranya melalui supervisi pendidikan dimana supervisi dapat melihat kekurangan-
kekurangan pada proses PBM.
Kata Kunci:
Teknik Supervisi Individual; Guru PAI; Implementasi kerja kepengawasan

A. PENDAHULUAN Dalam menjaga mutu proses tersebut,


Lembaga pendidikan dapat dikategorikan diperlukan adanya quality controll yang
sebagai organisasi nirlaba yang melayani mengawasi jalannya proses dan segala komponen
masyarakat. Meskipun sifatnya nirlaba, namun pendukung- nya. Meski demikian pengawasan
bukan berarti sekolah tidak dituntut untuk terus mutu dalam dunia pendidikan tentu berbeda
meningkatkan mutu proses maupun output dengan perusahaan yang memproduksi
pendidikannya. Sebaliknya, sekolah sangat barang/jasa. Sekolah adalah sebuah people
diharapkan benar-benar memperhatikan mutu, changing institution, yang dalam proses kerjanya
karena tugas suci yang diembannya adalah turut selalu berhadapan dengan uncertainty and
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan interdependence (McPherson, Crowson and
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Pitner,1986). Maksudnya mekanisme kerja
Indonesia. (produksi) di lembaga pendidikan secara
Maman Supriatman Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru
Pendidikan Agama Islam Sebagai Implementasi Kerja
Kepengawasan

teknologis tidak dapat dipastikan karena kondisi memperbaiki aspek-aspek pendidikan baik yang
input dan lingkungan yang tidak pernah sama. bersifat akademik maupun administratif
Selain itu proses pendidikan di sekolah juga tidak merupakan tugas seorang supervisor. Hendiyat
terpisahkan dengan lingkungan keluarga maupun Soetopo dan Wasty Soemanto mengemukakan
pergaulan peserta didik. secara umum tujuan dari supervisi pendidikan
Dalam situasi demikian, maka pengawasan adalah memperkembangkan situasi belajar dan
terhadap sekolah pasti berbeda model dan mengajar yang lebih baik. Usaha perbaikan belajar
pendekatannya. Peran seorang pengawas dan mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan
pendidikan pun tentu berbeda dengan pengawas akhir dari pendidikan, yaitu pembentukan pribadi
pada perusahaan produksi. Untuk dapat anak secara maksimal.2
melaksanakan tugasnya tersebut pengawas tentu Dalam menjalankan tugasnya, seorang
harus menguasai berbagai prinsip, metode dan supervisor akan menghadapi berbagai situasi atau
teknik supervisi sehingga ia dapat menentukan kondisi dari orang yang disupervisi maupun
strategi, pendekatan atau model supervisi yang lingkungan. Sehingga, seorang supervisor harus
cocok untuk menyelesaikan suatu permasalahan memiliki beberapa cara atau metode dalam
atau program. Materi ini merupakan salah satu melakukan pembinaan terhadap unsur-unsur
bahan yang ditujukan bagi supervisor untuk pendidikan sebagai objek dari supervisi itu
menguasai kompetensi tersebut. sendiri.
Adapun tujuan penelitian adalah proses 2. Teknik Supervisi Individual
pelaksanaan teknik supervisi individual guru Menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud
pendidikan agama Islam, implementasi kinerja dengan teknik perseorangan dalam kegiatan
pengawas pendidikan agama Islam dan pengaruh supervisi adalah bantuan yang dilakukan secara
pelaksanaan teknik supervisi individual pada guru sendiri oleh petugas supervisi, baik terjadi di
pendidikan agama Islam sebagai implementasi dalam kelas maupun di luar kelas. Maksudnya
kerja kepengawasan. Penelitian ini adalah adalah memberikan bimbingan perseorangan atau
penelitian lapangan yang mana peneliti individu.3 Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono
menggunakan teknik observasi melalui kunjungan mengemukakan bahwa, teknik supervisi
kelas dan interview. individual adalah pelaksanaan supervisi
Berdasarkan Latar Belakang Masalah perseorangan terhadap guru. Supervisor disini
Tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas hanya berhadapan dengan seorang guru, sehingga
dalam sebuah Penelitian Tindakan Sekolah yang hasil supervisi ini akan diketahui kualitas
berjudul ”Pelaksanaan Teknik Supervisi pembelajarannya.
Individual Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono
Implementasi Kerja Kepengawasan (Studi Kasus mengemukakan bahwa, teknik supervisi
di Sekolah Dasar Islam YAKMI Kecamatan individual adalah pelaksanaan supervisi
Pinang Kota Tangerang tahun 2019)” perseorangan terhadap guru. Supervisor disini
hanya berhadapan dengan seorang guru, sehingga
Kajian Teori hasil supervisi ini akan diketahui kualitas
1. Pengertian Supervisi pembelajarannya. Supervisi individual pada
Secara umum, istilah supervisi berarti dasarnya merupakan supervisi yang dilakukan
mengamati, mengawasi atau membimbing dan oleh seorang supervisor kepada seorang guru atau
menstimulir kegiatan-kegiatan orang lain dalam administrasi dalam dunia pendidikan dalam
maksud perbaikan. Dalam bidang pendidikan, rangka pembinaan serta pemberian bantuan
supervisi mengandung konsep umum yang sama dengan tujuan mengoptimalkan kinerja dan
namun disesuaikan dengan aktivitas-aktivitas prestasi kerjanya. Terdapat beberapa pendapat
pengajaran.1 Melaksanakan kegiatan supervisi mengenai macam-macam teknik supervisi
pendidikan dalam rangka mengembangkan serta
1 2
Hendiyat soetopo dan wasty soemanto, Kepemimpinan dan Ibid, hal. 40
3
supervisi pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Akara, 1988), Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta:
hal.39 Rineka Cipta, 2004), hal. 54.

360 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.2 (April 2019): 359-366
Maman Supriatman Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru
Pendidikan Agama Islam Sebagai Implementasi Kerja
Kepengawasan

individual, diantaranya adalah: Piet A. Sahertian berdiskusi menggali lebih dalam tentang
dan Frans Mataheru mengemukakan beberapa kejadian tersebut.8
teknik supervisi pendidikan, yaitu perkunjungan Tujuan dari perkunjungan kelas ialah
kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling menolong guru-guru dalam hal pemecahan
mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri.4 kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi.
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto juga Dalam perkunjungan kelas yang diutamakan
tidak berbeda dalam mengemukakan teknik-teknik ialah mempelajari sifat dan kualitas cara
supervisi individual, yaitu kunjungan kelas belajar anak dan bagaimana guru
(classroom visitation), observasi kelas (classroom membimbing murid-muridnya. Sementara
observation), percakapan pribadi (individual fungsi perkunjungan kelas adalah sebagai alat
conference), saling mengunjungi kelas (inter untuk memajukan cara mengajar dan cara
vision), menilai diri sendiri (self evaluation belajar dan mengajar yang baru.
checklist).5 Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Perkunjungan juga membantu pertumbuhan
teknik-teknik supervisi individual ada 5 macam, profesionalisme guru.9 Made Pidarta, secara
yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, umum tujuan kunjungan kelas dapat
pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama
menilai sendiri.6 Sementara Suharsimi Arikunto untuk mengetahui perilaku guru dalam segi-
membagi teknik supervisi individual menjadi 4 segi tertentu atau yang bersifat khusus dan
bagian, mengadakan kunjungan kelas (classroom kedua untuk mendapatkan informasi tentang
visitation), mengadakan observasi kelas masalah tertentu yang berguna bagi perbaikan
(classroom observation), mengadakan wawancara pendidikan.10
perseorangan (individual interview), mengadakan Dapat kita simpulkan bahwa kunjungan
wawancara kelompok (group interview).7 kelas merupakan salah satu teknik supervisi
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik individual dimana seorang supervisor
kesimpulan mengenai teknik-teknik supervisi mengunjungi kelas dan mengamati proses
individual yang dapat kita uraikan menjadi 5 pembelajaran untuk membantu guru
teknik, yaitu: mengoptimalkan proses pembelajaran dengan
a. Kunjungan Kelas (classroom visitation) memperbaiki bagian-bagian mana yang
Yang dimaksud dengan kunjungan kelas kurang dan belum sesuai.
atau classroom visitation adalah kunjungan b. Observasi Kelas (classroom observation)
yang dilakukan oleh pengawas atau kepala Yang dimaksud dengan observasi kelas
sekolah ke sebuah kelas, baik ketika kegiatan atau classroom observation ialah kunjungan
sedang berlangsung untuk melihat atau yang dilakukan oleh supervisor, baik
mengamati guru yang sedang mengajar, atau pengawas atau kepala sekolah ke sebuah
pun ketika kelas sedang kosong, atau sedang kelas dengan maksud untuk mencermati
berisi siswa tetapi guru sedang tidak situasi atau peristiwa yang sedang
mengajar. Dalam hal ini kunjungan kelas berlangsung di kelas yang bersangkutan.11
dimaksudkan untuk melihat dari dekat situasi Tujuan dari observasi kelas adalah untuk
suasana kelas secara keseluruhan. Apabila memperoleh data objektif aspek-aspek situasi
dari kunjungan tersebut dijumpai hal-hal yang pembelajaran, dan kesulitan-kesulitan guru
baik atau kurang pada tempatnya, maka dalam usaha memperbaiki proses
pengawas atau kepala sekolah dapat pembelajaran.12 Piet A. Sahertian dan Frans
mengundang guru atau siswa diajak Mataheru mengemukakan tujuan observasi

4 8
Piet A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Suharsimi Arikunto,lo.cit, hal. 54-56.
9
Supervisi Pendidikan, (Malang: 1982), hal. 45. Piet A. Sahertian, Frans Mataheru,loc.cit, hal. 45.
5 10
Hendiyat Soetopo,loc.cit, hal. 46-48. Made Pidarta, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan,
6 (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 234.
Lantip Diat Prasojo, Sudiyono, Supervisi Pendidikan,
11
(Yogyakarta: Gava Media, 2011), hal. 102. Suharsimi Arikunto,loc.cit, hal. 55.
7 12
Suharsimi Arikunto,loc.cit, hal. 54-56. Lantip Diat Prasojo,loc.cit, hal. 104.

361 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.2 (April 2019): 359-366
Maman Supriatman Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru
Pendidikan Agama Islam Sebagai Implementasi Kerja
Kepengawasan

kelas adalah untuk memperoleh data yang dalam melaksanakan tugasnya. Supervisor
seobjektif mungkin, sehingga dengan bahan dapat memberikan bantuan kepada guru
yang diperoleh dapatlah digunakan dalam tersebut dengan menyarankan teknik saling
menganalisis kesulitan-kesulitan yang mengunjungi kelas. Dengan begitu, guru
dihadapi guru-guru dalam usaha memperbaiki tersebut akan melihat sendiri bagaimana guru
hal belajar mengajar. lain dalam melaksanakan tugasnya dan dapat
c. Wawancara Perseorangan/ Percakapan menjadi acuan dalam pembenahan kinerja
Pribadi (individual interview) guru itu sendiri. Dan karena yang dikunjungi
Wawancara perseorangan dilakukan adalah sesama guru, pemecahan masalah atau
apabila supervisor berpendapat bahwa dia diskusi yang dilakukan akan lebih wajar
menghendaki adanya jawaban dari individu seperti seorang teman, bukan seperti
tertentu. Hal ini dapat dilakukan, pertama, pimpinan dan bawahan.
apabila ada masalah khusus pada individu e. Menilai diri sendiri (self evaluation check-
guru atau staf sekolah lain, yang list)
penyelesaiannya tidak boleh didengar oleh Salah satu tugas yang paling sulit bagi
orang lain. Kedua apabila supervisor ingin guru adalah melihat kemampuannya sendiri
mengecek kebenaran data yang sudah dalam menyajikan bahan pelajaran. Menilai
dikumpulkan dari orang lain. Dalam hal ini diri sendiri adalah penilaian diri yang
wawancara perseorangan adalah teknik yang dilakukan oleh diri sendiri secara objektif.
tepat agar orang yang diwawancarai tidak Untuk maksud itu diperlukan kejujuran diri
terpengaruh oleh pendapat orang lain.13 sendiri.16 Alat yang dapat digunakan dalam
Percakapan pribadi adalah salah satu menilai diri sendiri adalah :
teknik supervisi individual yang a. Membuat suatu daftar yang disampaikan
memungkinkan seorang supervisor dapat kepada murid untuk menilai pekerjaan
secara langsung secara pribadi menanyakan atau suatu aktivitas.
segala sesuatu yang berhubungan dengan b. Menganalisa tes-tes terhadap unit-unit
proses kinerja dari seorang guru dengan kerja.
mewawancarainya. Dengan begitu supervisor c. Mencatat aktivitas murid-murid dalam
dapat memberikan bantuan yang bersifat suatu catatan baik mereka bekerja
pembinaan kepada guru tersebut secara kelompok maupun secara perorangan
pribadi tanpa harus diketahui orang lain. suatu contoh self evaluation check list.
d. Kunjungan Antar Kelas (inter visition) Self evaluation check list berisikan
Kunjungan antar kelas adalah guru yang pernyataan-pernyataan tentang kegiatan-
satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah kegiatan guru yang mengajar. Tujuan dari
itu sendiri atau sekolah lain. Tujuannya self evaluation check list ini adalah agar
adalah untuk berbagi pengalaman dalam guru dapat menilai dirinya sendiri.17
pembelajaran.14 Menurut Hendiyat Soetopo Menilai diri sendiri merupakan salah satu
dan Wasty Soemanto, kunjungan antar kelas teknik supervisi individual dimana seorang guru
ialah saling mengunjungi antara rekan guru ingin mengetahui apakan kinerjanya sudah
yang satu dengan guru yang lain yang sedang optimal atau belum dengan memberikan penilaian
mengajar.15 Dapat dipahami bahwa seorang terhadap dirinya sendiri. Teknik supervisi menilai
guru kadang kala sering mendapati kesulitan diri sendiri membutuhkan alat untuk dapat
melakukannya, yaitu salah satunya adalah self
evaluation check list. Dengan menggunakan self
13
Suharsimi Arikunto,op.cit, hal. 57-58. evaluation check list seorang guru dapat dengan
14
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi mudah menilai dirinya sendiri dan dapat dengan
Pendidikan, (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hal.
106.
15 16
Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto, Lantip Diat Prasojo,op.cit, hal. 106.
17
Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto,loc.cit,
Bina Aksara, 1988), hal. 48. hal. 49.

362 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.2 (April 2019): 359-366
Maman Supriatman Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru
Pendidikan Agama Islam Sebagai Implementasi Kerja
Kepengawasan

mudah mengetahui kelemahan-kelemahan yang Kata kinerja dan prestasi kerja merupakan
ada pada dirinya. Tetapi dalam teknik ini sangat terjemahan dari kata performance”.20
dibutuhkan keobjektifan serta kejujuran dari Sebagaimana dikemukakan oleh Sedarmayanti
pelakunya. bahwa kinerja merupakan terjemahan dari
3. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam performance yang berarti prestasi kerja,
Pengertian Guru Agama Islam secara pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja
ethimologi ialah dalam literatur Islam seorang atau penampilan kerja.21 Performance atau kinerja
guru biasa disebut sebagai ustadz, mu‟alim, adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
murabbiy, mursyid, mudarris, dan mu‟addib, seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
yang artinya orang memberikan ilmu pengetahuan organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
dengan tujuan mencerdaskan dan membina akhlak jawab masing-masing dalam rangka upaya
peserta didik agar menjadi orang yang mencapai tujuan organisasi bersangkutan sesuai
berkribadian baik.18 Dari sekilas uraian tersebut di dengan moral dan etika.22 Dengan demikian dapat
atas ditarik sebuah kesimpulan bahwa Guru disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja,
Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha prestasi kerja atau tingkat keberhasilan seseorang
berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
agar kelak setelah selesai pendidikan dapat yang diberikan kepadanya dengan terampil sesuai
memahami apa yang terkandung dalam Islam dengan prosedur dan ketentuan yang telah ada.
secara keseluruhan, menghayati makna dan Prawirosentono menjelaskan bahwa kinerja dalam
maksud apa tujuannya dan pada akhirnya dapat menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri,
mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran kinerja berhubungan dengan kepuasan dan tingkat
Agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai imbalan atau harapan. Kinerja yang baik
pandangan hidupnya sehingga dapat dipengaruhi oleh kemampuan (knowledge dan
mendatangkan keselamatan dunia dan akhiratnya skill) dan motivasi (attitude dan situation)
kelak. seseorang. Secara sederhana kemampuan
4. Implementasi Kinerja Pengawas seseorang dapat dilihat dari keahlian atau skill
Pendidikan Agama Islam yang dimilikinya. Keahlian tersebut dipengaruhi
Implementasi ditinjau dari segi bahasa berasal oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman,
dari kata “implemen“ yang berarti alat, perabot, semakin lama seseorang berpengalaman maka
peralatan. Jadi kalau implementasi artinya akan semakin bertambah keahliannya, namun
pelaksanaan, penerapan terhadap implemen.19 motivasi seseorang untuk belajar sambil bekerja
Implementasi juga diartikan laksana, sifat laku, merupakan faktor lain yang menentukan
perbuatan. Sedangkan istilah “pelaksanaan” keunggulannya. Dengan kata lain bila seseorang
didefinisikan sebagai proses, cara perbuatan tidak mempunyai motivasi untuk banyak belajar,
melakukan (rancangan keputusan). maka skillnya tidak akan bertambah.
Rumusan implementasi menurut Van Meter dan Pengawas adalah jabatan fungsional yang
Van Horn (1975) adalah tindakan-tindakan yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk
dilakukan baik oleh individu-individu, pejabat- melakukan pengawasan pendidikan terhadap
pejabat, atau kelompok pemerintah dan swasta sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk atau
yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan ditetapkan dalam upaya meningkatkan proses dan
yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. hasil belajar guna mencapai tujuan pendidikan.
(Wibawa, 1994). Pengawas sekolah atau pengawas satuan

20
Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu
Pendekatan Perilaku, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,
2001), hal. 9
21
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas
18
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Kerja. (Bandung: Mandar Maju.2001) hal. 50
Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.44-49 22
Suyadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan,
19
Pius. A.Partanto, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta : BPFE,1999) hal. 2
(Surabaya:Aloka, 1994), hal 247

363 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.2 (April 2019): 359-366
Maman Supriatman Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru
Pendidikan Agama Islam Sebagai Implementasi Kerja
Kepengawasan

pendidikan diberi tugas, tanggung jawab, dan agama Islam agar berjalan sesuai dengan yang
wewenang penuh oleh pejabat yang berwenang direncanakan.
untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
pendidikan di sekolah dibidang akademik (teknis B. HASIL PENELITIAN
pendidikan) dan bidang manajerial (pengelolaan Setelah melakukan kunjungan kelas dan
sekolah). Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 wawancara dengan guru pendidikan agama Islam
tentang standar mutu pendidikan, peranan di sekolah dasar Islam YAKMI didapatkan hasil
pengawas satuan pendidikan atau sekolah sangat sebagai berikut:
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan 1. Hasil Pelaksanaan teknik supervisi
pada satuan pendidikan binaannya. individual guru pendidikan agama Islam
Sesuai dengan SK MENPAN No. 118/1996 di Sekolah Dasar Islam Yakmi Kecamatan
Bab II pasal 3 ayat 1 dikatakan bahwa: “ Tugas Pinang Kota Tangerang
pokok pengawas (supervisor) Pendidikan Agama a. Penilaian Kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam adalah menilai dan membina teknis Islam dan Budi Pekerti
pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Penilaian terhadap kinerja pendidik
Umum, baik negeri maupun swasta, yang menjadi menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja
tanggung jawabnya”.23 Pengawas PAI ini Guru (IPKG) yang meliputi :26
termasuk di dalamnya penyelenggaraan 1) IPKG-1 : perencanaan pembelajaran
24
pendidikan di madrasah. Hal-hal yang berkaitan 2) IPKG-2 : pelaksanaan pembelajaran
dengan teknis pendidikan meliputi kurikulum, 3) IPKG-3 : penilaian proses dan hasil
proses belajar mengajar, evaluasi, dan kegiatan belajar
ekstra kurikuler. Secara lebih rinci, tugas 4) IPKG-4 : analisis hasil penilaian
pengawas Pendidikan Agama Islam yang terbagi 5) IPKG-5 : tindak lanjut (perbaikan dan
ke dalam 2 (dua) kelompok, yakni pengawas pengayaan)
pendidikan islam yang bertugas pada satuan 6) IPKG-6: Pengembangan prestasi
pendidikan dasar (TK, SD, RA dan MI) dan siswa dalam tiap bidang studi
pengawas pendidikan islam yang bertugas di Pelaksanaan pengawasan diarahkan
satuan pendidikan menengah.25 pula pada peningkatan mutu sekolah agar
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, selalu mendapat kepercayaan dari wali
maka dapat dikatakan bahwa Implementasi murid
Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam b. Hasil pembinaan Pada Guru Pendidikan
adalah merupakan proses atau usaha yang Agama Islam dan Budi Pekerti
sistematis yang dilakukan untuk mencegah, 1) Pada umumnya proses pembelajaran sudah
mengarahkan dan memperbaiki kesalahan dan baik namun masih pasang surut mutunya
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan belum terkendali secara efektif.
kegiatan pendidikan agama Islam, sehingga searah 2) Proses pembelajaran sebagai implementasi
dan sesuai dengan rencana dan tujuan semula dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang telah ditetapkan. Apabila dikontekskan (KTSP), masih banyak kekurangan dan
terhadap organisasi pendidikan (sekolah), maka kelemahan, sebab dalam pelaksanaan
pengawas adalah seorang yang melaksanakan KTSP memerlukan peningkatan dalam
tugas-tugas supervisi di sekolah untuk sistem perencanan, pelaksanaan, dan
melihat/mengontrol dan mengkonsistensikan evaluasi.
program-program pendidikan dan pengajaran 3) Perlu lebih ditingkatkan efektivitas
pembelajaran yang yang kreatif, inovatif,
inisiatif, dan mandiri membutuhkan waktu,
23 oleh sebab itu secara bertahap dan terus-
Depag RI, Kepengawasan Pendidikan, (Jakarta: Depag,
2005), hal.7. menerus kita dorong melalui berbagai
24
Depag RI, Pedoman Pengembangan Administrasi dan
Supervisi, (Jakarta: Depag, 2004), hal.51.
25
Depag RI, Profesionalisme Pelaksanaan Pengawasan
26
Pendidikan, (Jakarta: Depag, 2005), hal.79. Lihat pada lampiran I tentang hasil supervisi pengajaran

364 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.2 (April 2019): 359-366
Maman Supriatman Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru
Pendidikan Agama Islam Sebagai Implementasi Kerja
Kepengawasan

teknik pembinaan baik secara individual mengetahui proses pelaksanaan teknik


maupun kelompok melalui KKG. supervisi individual guru pendidikan agama
4) Sekolah belum menetapkan standar Islam, implementasi kinerja pengawas
prosedur pembelajaran yang efektif dan pendidikan agama Islam dan pengaruh
produktif melalui penilaian produk belajar pelaksanaan teknik supervisi individual pada
siswa. guru pendidikan agama Islam sebagai
5) Strategi pembelajaran yang guru gunakan implementasi kerja kepengawasan.
belum variatif sehingga memerlukan 2. Implementasi dari kinerja pengawas
sistem pembinaan lebih lanjut. pendidikan agama Islam didapatkan hasil
6) Sekolah belum menetapkan sistem bahwa kepala sekolah / pengawas pernah
supervisi pembelajaran sebagai strategi melakukan sosialisasi kegiatan supervisi,
peningkatan dan penjaminan mutu tetapi belum intens di sekolah tersebut,
pembelajaran. pemahaman guru dalam hal ini guru
2. Masalah dalam Pengawasan Pendidikan pendidikan agama Islam belum sepenuhnya
Agama dan Budi Pekerti di SDI YAKMI mengerti tentang supervisi pendidikan yang
a. Hasil penilaian dikarenakan guru tersebut tidak biasa
1) Mengingat instrumen penilaian kinerja disupervisi
baik manajerial maupun akademik baru 3. Adapun hasil pelaksanaan teknik supervisi
saja dibakukan (untuk sementara), individual guru pendidikan agama islam
sehingga sosialisasinya belum optimal sebagai implementasi kerja kepengawasan
akibatnya masih banyak sekolah yang guru-guru di SD Islam YAKMI dalam hal
belum melaksanakan supervisi atau supervisi proses belajar mengajar didapatkan
penilaian dengan menggunakan bahwa guru sangat berkomitmen memajukan
instrumen tersebut sekolah mereka agar bisa sejajar dengan
2) Jumlah satuan pendidikan binaan rata- sekolah lainnya salah satu caranya melalui
rata pengawas khususnya SD cukup supervisi pendidikan dimana supervisi dapat
banyak melihat kekurangan-kekurangan pada proses
3) Hasil penilaian secara umum cukup baik PBM. Dari hasil supervisi sekolah khususnya
tetapi masih banyak yang harus pada guru pendidikan agama Islam ini
ditingkatkan diharapkan SD Islam YAKMI Kecamatan
b. Hasil pembinaan27 Pinang Kota Tangerang dapat meningkatkan
1) Pembinaan secara kelompok lewat KKG mutu pendidikan serta sarana dan prasarana
PAI sangat tergantung pada kegiatan pendukung lainnya agar dapat menciptakan
lembaga tersebut, pengawas sifatnya ikut suasana yang nyaman dalam proses belajar
memanfaatkan kegiatan tersebut. mengajar serta meningkatkan citra SD Islam
2) Intensitas dan frekuensi YAKMI di Masyarakat.
pembinaan masih rendah akibatnya
hasilnya belum optimal
DAFTAR PUSTAKA
C. SIMPULAN Depag RI, Pedoman Pengembangan Administrasi
Setelah melakukan supervisi di Sekolah Dasar dan Supervisi, Jakarta: Depag, 2004
Islam YAKMI untuk mata pelajaran Pendidikan Depag RI, Kepengawasan Pendidikan, Jakarta:
Agama Islam dapat ditarik kesimpulan sebagai Depag, 2005.
berikut: Depag RI, Profesionalisme Pelaksanaan
1. Tujuan dari pelaksanaan teknik supervisi Pengawasan Pendidikan, Jakarta: Depag,
individual guru pendidikan agama Islam di 2005
Sekolah Dasar Islam YAKMI adalah untuk Hendiyat soetopo dan wasty soemanto,
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan,
Jakarta: PT. Bina Akara, 1988
27
Lihat di lampiran II untuk jadwal Pembinaan KKG PAI
Kecamatan Pinang Kota Tangerang

365 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.2 (April 2019): 359-366
Maman Supriatman Pelaksanaan Teknik Supervisi Individual Pada Guru
Pendidikan Agama Islam Sebagai Implementasi Kerja
Kepengawasan

Lantip Diat Prasojo, Sudiyono, Supervisi Piet A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip dan
Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media, 2011 Teknik Supervisi Pendidikan, Malang: 1982
Made Pidarta, Pemikiran tentang Supervisi Pius. A.Partanto, Kamus Ilmiah Populer,
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1992 Surabaya:Aloka, 1994
Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan
Suatu Pendekatan Perilaku, Jakarta:Raja Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Grafindo Perkasa, 2001 Maju.2001
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi,
Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Jakarta: Rineka Cipta, 2004
Persada, 2005 Suyadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja
Karyawan, Yogyakarta: BPFE, 1999

366 | Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan dan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.2 (April 2019): 359-366

You might also like