You are on page 1of 15

SUPERVISI PENDDIKAN

Gina Novita sentia


Nasib Samsuri Lubis
Nur Aisyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Abstract
Educational supervision is a professional activity carried out by the principal to monitor, direct,
guide, and evaluate the activities and performance of teachers in schools. Educational
supervision is also seen as an activity aimed at improving and improving the quality of the
learning process and outcomes, in its development, supervisors of education units are more
directed to owning and understanding and are even required to be able to practice what is
contained in the ministerial regulation on supervision. One of the demands is about competence
in understanding the methods and techniques in supervision.
This paper or journal that we make with the title of educational supervision aims so that we can
know that supervision has a very important position in an oversight in education of course by
knowing the nature of the supervision itself, goals, principles, roles and objects that are directed
by supervision the education. How education supervision can proceed as planned in order to
improve the progress of an education level unit.
And in an effort to improve the supervision of education the role of the supervisor here is very
important to carry a big responsibility in carrying out the tasks that have been set, such as
observing, supervising, or guiding and stimulating the activities carried out by others with the
intent to make improvements . And in the world of education, supervision always refers to
activities to improve the learning process. This learning process is certainly related to other
activities, such as efforts to improve the teacher's personality, improve his profession, the ability
to communicate and get along with both school members and the community, and efforts to help
improve their welfare.

Keywords : supervision, education

1
Abstrak
supervisi pendidikan adalah kegiatan professional yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
memonitor, mengarahkan, membimbing, dan mengevaluasi aktivitas dan kinerja guru di sekolah.
Supervise pendidikan juga juga dipandang sebagai kegiatan yang ditujukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, dalam perkembangannya, pengawas
satuan pendidikan lebih diarahkan untuk memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat
mengamalkan apa yang tertuang dalam peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan
tersebut salah satunya tentang kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalam supervisi.

Tulisan ini atau jurnal yang kami buat dengan judul supervisi pendidikan bertujuan agar kami
dapat mengetahui bahwa supervisi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sebuah
pengawasan dalam pendidikan tentunya dengan cara mengetahui hakikat dari supervisi itu
sendiri, tujuan, prinsip, peranan serta objek yang di tuju oleh supervisi pendidikan tersebut.
Bagaimana supervisi pendidikan dapat berjalan seperti yang telah di rencanakan agar dapat
meningkatkan kemajuan sebuah satuan tingkat pendidikan.

Dan dalam upaya meningkatkan supervisi pendidikan peran supervisor disini sangat penting
untuk mengemban sebuah tanggung jawap yang besar dalam melaksanakan tugas yang telah di
tetapkan, seperti halnya mengamati, mengawas, atau membimbing dan menstimulir kegiatan-
kegiatan yang di lakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan. Dan
dalam dunia pendidikan, supervise selalu mengacu kepada kegiatan memperbaiki proses
pembelajaran. Proses pembelajaran ini sudah tentu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang lain,
seperti upaya meningkatkan pribadi guru, meningkatkan profesinya, kemampuan berkomunikasi
dan bergaul, baik dengan warga sekolah maupun masyarakat, dan upaya membantu
meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kata kunci : supervisi, pendidikan

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan untuk
memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apa yang tertuang
dalam peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut salah satunya tentang
kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalam supervisi. Seorang supervisor
adalah orang yang profesional ketika menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar
kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
supervisi berarti mengamati, mengawas, atau membimbing dan menstimulir
kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan
perbaikan. Dan dalam dunia pendidikan, supervise selalu mengacu kepada kegiatan
memperbaiki proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini sudah tentu berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan yang lain, seperti upaya meningkatkan pribadi guru, meningkatkan
profesinya, kemampuan berkomunikasi dan bergaul, baik dengan warga sekolah maupun
masyarakat, dan upaya membantu meningkatkan kesejahteraan mereka
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan
dengan usaha-usaha mennciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek
akademis, bukan masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada kinerja
dan pengawasan mutu pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi
oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada kepala
sekolah dalam mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala
sekolah agar dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien.
Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan
pelayanan supervisi. Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap guru berakar
mendalam dalam kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan supervisi diperlukan
kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan dalam peningkatan
mutu pendidikan, menggunakan kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar
menggunakan penglihatan mata biasa, sebab yang diamatinya bukan masalah kongkrit
yang tampak, melainkan memerlukan kepekaan batin.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengrtian Supervisi Pendidikan


Secara etimologi supervisi berasal dari kata “super” dan “vision”. super berarti
atas, sedangkan vision berarti melihat atau meninjau yang dilakukan oleh seseorang
atasan terhadap pekerjaan, aktivitas dan kreativitas yang dilakukan oleh bawahanya.dan
pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan
sekumpulan manusia yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya melalui
pengajaran, pelatihan dan penelitian.

M.Rifai mengemukakan bahwa supervisi merupakan pengwasan yang lebih


professional dibandingkan dengan pengawasan umum karna pekembangan kemajuan
pendidikan yang membutuhkanya, yaitu pengawasan akademik yang berdasarkan kepada
kemampuan ilmiah, kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, di perlukan pengawasan
yang lebih professional.1

Secara umum istilah supervisi berarti mengamati, mengawas, atau membimbing


dan menstimulir kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh orang lain dengan maksud untuk
mengadakan perbaikan. Dan dalam dunia pendidikan, supervise selalu mengacu kepada
kegiatan memperbaiki proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini sudah tentu
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang lain, seperti upaya meningkatkan pribadi guru,
meningkatkan profesinya, kemampuan berkomunikasi dan bergaul, baik dengan warga
sekolah maupun masyarakat, dan upaya membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.2

Jadi menurut kami supervisi pendidikan adalah kegiatan professional yang


dilakukan oleh kepala sekolah untuk memonitor, mengarahkan, membimbing, dan
mengevaluasi aktivitas dan kinerja guru di sekolah. Supervise pendidikan juga juga
dipandang sebagai kegiatan yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
proses dan hasil pembelajaran. Dengan demikian, supervisi pendidikan adalah segala
bantuan dari supervisor atausemua pimpinan kepala sekolah untuk memperbaiki
manajemen pengelolaan sekolah dengan meningkatkan kinerja dan staff/guru dalam

1
Dadang suhardan, supervisi professional, Alfabeta, (Bandung:2010).hal.35
2
Mada pidarta, supervisi pendidikan kontekstual, PT.Rineka cipta,(Jakarta:2009)hal.1

4
menjalankan tugas, fungsi dan kewajibanya. Sehingga, tujuan pendidikan dapat di capai
dengan optimal.

B. Tujuan Supervisi Pendidikan


Menurut Piet A Saherpian, dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan supervisi
ialah memberikan layanan dan bantuan untuk menigkatkan kualitas mengajar guru di
kelas yang pada giliranya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Dengan demikian
jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa, bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga
mengembangkan potensi kualitas guru.3

Menurut Made Pidarta, tujuan supervisi pendidikan adalah :

1. Membantu menciptakan lulusan optimal dalam kuantitas dan kualitas.


2. Membantu mengembangkan pribadi, kompetensi, dan sosialnya.
3. Membantu kepala sekolah mengembangkan program yang sesuai dengan
kondisi masyrakat setempat.
4. Ikut meningkatkan kerja sama dengan masyarakat atau komite sekolah.4

Tujuan supervisi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum supervisi menurut Naeglycs (1980) adalah penyempurnaan pengajaran, sedangkan
menurut Rivai (1982) tujuan umum adalah membantu guru meningkatkan
kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik. Fafadal (1992) mengatakan bahwa
tujuan supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuanya mencapai
tujuan yang di tetapkan bagi muridnya. Tujuan supervisi ini tidak hanya berkenaan
dengan aspek kognitif dan psikomotor tetapi juga mengenal aspek efektifnya.

1. Tujuan umum supervisi

Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis bimbingan kepada guru
dan staff sekolah yang lain agar personil tersebut mampu menngkatkan kualitas
kinerja nya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan pembelajaran.

3
P.A., Sahertian dan Frans Mataheru, prinsip dan tekhnik supervisi pendidikan.(Surabaya:usaha nasional.,1981)
hal.134.
4
Made Pidarta, pemikiran tentang supervisi pendidikan.(Jakarta:sarana press,1986)hal. 56.

5
Selanjutnya apabila kinerja guru dan staff sudah meningkat, demikian pula mutu
pembelajaranya, maka diharapkan prestasi belajar siswa juga meningkat, pemberian
bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung maupun tidak
langsung kepada guru yang bersangkutan. Yang penting adalah bahwa memberi
bantuan dan pembimbing tersebut di dasarkan atas data yang lengkap, akurat, tepat,
dan rinci, serta harus enar-benar sesuai dengan kenyataan dan tujuan yang masih
umum ini tidak mudah untuk dicapai tetapi harus dijabarkan menjadi tujuan khusus
yang rinci dan jelas sasaranya.5

2. Tujuan khusus supervisi


Bertitik tolak dari komponen-komponen sistem pembelajaran atau factor-faktor
penentu keberhasilan seperti yang sudah di jabarkan sebelumnya, maka tujuan khusus
supervisi adalah :
a. Meningkatkan kinerja siswa di sekolah dalam perannya sebagai peserta didik
yang belajar dengan semangat tinggi agar dapat mencapai prestasi belajar
secara optimal.
b. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan
membimbing siswa mencapai prestasi belajar dan pribadi seperti yang
diharapkan.
c. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung
dimilikinya kemampuan daripada lulusan sesuai dengan tujuan lembaga.
d. Meningkatkan keefektifan dan keefesienan sarana dan prasarana untuk di
kelola dan di manfaatkan dengan baik sehingga mampu mengopyimalkan
keberhasilan belajar siswa.
e. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya mendukung
terciptanya suasanakerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat
mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan. Dalam mensupervisi
pengelolaan ini supervisor harus mengarahkan perhatiannya bagaimana
kinerja kepala sekolah dan para walinnya dalam mengelola sekolah, meliputi

5
Ametembum, Administrasi pendidikan. (Bandung:penerbit suri, 1990) hal.111.

6
f. aspek-aspek yang ada kaitanya dengan factor-faktor penentu keberhasilan
sekolah.
g. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga
terciptanya situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan
sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang
menunjjukan keberhasilan lulusan.6

Kemudian pendapat lain berdasarkan pendapat Riva’i (1982) tentang tujuan khusus
supervisi sebagai berikut yaitu :

a. Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan-tujuan pendidikan disekolah


dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
b. Membantu guru agar lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan
siswa serta masalah yang di hadapinya, agar dapat membantu siswa dengan
lebih baik.
c. Melaksanakan kepemmpinanya yang efektif dengan cara yang demokratis
dalam rangka meningkatkan keprofesionalan di sekolah dan hubungan staff
yang kreatif untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap-tiap guru memanfaatkan dan
mengembangkan kemampuan tersebut.
e. Membantu guru meningkatkan kemampuan mengajar di depan kelas.
f. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.

C. Prinsip supervisi pendidikan


Sebagai seorang supervisor yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip atau asas-
asas supervisi pendidikan agar dapat di gunakan sebagai landasan dalam menunaikan
tugas supervisi.
Suharismi Harikunto menyatakan bahwa supervisi pendidikan harus memiliki
prinsip-prinsip secara umum sebagai berikut :

6
Ibrahim Bafadal, Supervisi pengajaran teori dan aplikasinya dalam membina professional guru, (Jakarta:bumi
aksara.1992).hal.126.

7
1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan bantuankepada guru dan staf
sekolah untuk mengatasi masalah, kesulitan dan tidak mencari-cari masalah.
2. Pemberian bantuan dan bimbingan secara langsung.
3. Pengawas atau kpala sekolah memberikan kesempatan kepada pihak yang di
supervisi untuk mengajukan petanyaan atau tanggapan.
4. Kegiatan supervisi sebaiknya di lakukan secara berkala.
5. Selama supervisi berlangsung hendaknya suasana mencerminkan hubungan
yang baik antara supervisor dan supervisi.7

Sedangkan Ametembun membagi prinsip-prinsip supervisi pendidikan menjadi


dua macam yaitu :

1. Prinsip fundamental

Supervisi pendidikan merupakan seluruh kegiatan pendidik yang tidak


terlepas dari dasar-dasar pendidikan Nasional Indonesia yaitu: Pancasila,
Pandangan hidup dan dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila merupakan
dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor Indonesia.bahwa
seorang supervisor haruslah seorang Pancasila sejati. Dalam prinsip ini sangat
di anjurkan mengamalkan sila-sila pancasila yaitu :

a. Harus berketuhanan yang maha Esa


b. Harus berkemanusiaan yang adil dan beradap
c. Harus mempunyai rasa persatuan Indonesia yang mendalam
d. Harus berkerakyatan yang menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat
e. Harus berkeadilan social.
2. Prinsip praktis

Menurut Ametembun prinsip-prinsip supervisi pendidikan dalam


prinsip praktis itu di bagi menjadi dua yaitu:

a. Prinsip-prinsip negatif
1) Supervisi tidak boleh bersifat mendesak

7
Suhairismi Arikunto. Dasar-dasar supervisi (Jakarta:PT Rineka Cipta,2006).hal.19.

8
2) Supervisi tidak didasarkan atas kekuasaan pangkat atau kekuasaan
pribadi
3) Suprvisi tidak boleh di lepas dari tujuan pendidikan dan pengajaran
4) Supervi jangan terlalu cepat mengharapkan hasil.
b. Prinsip positif
1) Supervisi harus konsrtuktif dan kreatif
2) Supervisi hendaklah lebih di dasarkan pada hubungan profesonaldari
pada huungan pribadi
3) Supervisi hendaklah dapat mengembangkan kesanggupan para guru
dan karyawan pendidikan dalm segi-segi kekuatnya
4) Supervisi hendaklah d mulai dengan kenyataan dan keadaan yang
sebenarnya.

Selain itu dalam buku Konsep Dasar dan teknis Supervisi Pendidikan
karangan Piet A.Suhertian, di kemukakan prinsip supervisi antara lain yaitu :

1. Prinsip ilmiah yaitu mengandung ciri-ciri dilaksanakan berdasarkan data


objektif yang di peroleh dalam kenyataan, untuk memperoleh data perlu
diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan, dll.
2. Prinsip demokratis, sevis dan bantuan yang di berikan kepada guru
berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga
guru-guru merasa aman untuk mengemban tugasnya.
3. Prinsip kerjasama, yaitu mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah
ialah memberikan support atau mendorong dan mensstimulasi guru sehingga
mereka merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif, setiap guru merasa trmotivasi dalam
mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara yang
8
meneganggkan

Sementara itu menurut Depediknas prinsip-prinsip supervisi ialah :

8
Suhertian,Piet. Konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan.(Jakarta:Rineka Cipta,2000).hal.57.

9
1. Supervisi hendaknya di mulai dari hal-hal yang positif.
2. Hubungan antara Pembina (supervisor) dan guru hendaknya di dasarkan atas
hubungan kerabat kerja.
3. Supervisi hendaknya di dasarkan atas pandangan yang obyektif.
4. Supervisi hendaknya di dasarkan pada tindakan yang manusiawi dan
menghargai hak-hak asasi manusia.
5. Supervisi hendaknya mendorong pengembangan potensi, inisiatif, dan
kreatifitas guru.
6. Supervisi yang dilakukan hndaknya sesuai dengan kebutuhan masing-masing
guru.
7. Supervisi hendaknya dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan
serta tidak menganggu jam belajar efektif.9

D. Peranan supervisi pendidikan


Peranan supervisi pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi dan kegiatannya.
Menurut Riva’i peranan supervisi ada 7 macam yaitu :
1. Supervisi sebagai kepemimpinan
Kepemimpinan supervisor adalah kepemimpinan pendidikan yang membantu
perkembangan guru, supervisor sebagai pemimpin hendaklah mempunyai
kemampuan penggerak atau mempengaruhi guru agar mau meningkatkan
kemampuan profesionalnya, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan
efektif.
2. Supervisi sebagai inspeksi
Dalam kegiatan supervisi di awali dengan inspeksi untuk mendapatkan informasi
mengenai pelaksaan proses belajar mengajar yang dilaksanakan gutu, berdasarkan
data ini baru di tentukan tindak lanjut yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan
guru, jadi supervisi juga berperan sebagai inpeksi.
3. Supervisi sebagai penelitian

9
Sri Banun Muslim. Supervisi pendidikan meninngkatkan kualitas profesionalisme.(Alfabeta:2013).hal.45.

10
Untuk mengetahui data lebih lanjut yang lebih obektif dan mengenai
permasalahan yang di temui pada waktu inspeksi atau data dari lapran perlu di
lakukan penelitian oleh karna itu supervisi berperan sebagai penelitian.
4. Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian akan menentukan tindakan-tindakan
apa yang di lakukan untuk pembinaan atau peningkatan kemampuan guru supaya
proses belajar mengajar menjadi lebih baik peningkatan kemampuan guru dilakukan
melaui latihan-latihan atau bimbingan agar menjadi lebih efektif, dalam hal itu
supervisi berperan sebagai latihan dan bimbingan.
5. Supervisi sebagai sumber dan pelayanan
Dalam proses supervisi mensupervisor dapat berperan sebagai sumber informasi
untuk sumber data, sumber petunjuk dalam berbagai hal dalam rangka peningkatan
kemampuan professional guru, disamping itu supervisi berperan sebagai pelayanan
dalam memenuhi kebutuhan guru untuk meningkatkan kemampuan mereka,
supervisor selalu menyediakan waktunya membantu dan melayani guru yang
memerlukan.
6. Supervisi sebagai koordinasi
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memimpin sejumlah guru atau staf yang
masing-masingnya mempunyai tugas dan tanggung jawabnya sendiri-sendiri yang
semuanya di arahkan untuk mencapai tujuan sekolah, dalam pelaksanaan tugas
tersebut perlu ada kerjasama antara sesame guru dan tidak boleh ada persaingan,
supervisor harus membagi-bagi prerhatian dalam memberikan banuan dan pembinaan
kepada guru dan tetap menjaga agar setiap guru dapat menjalankan tugasnya dengan
baik dalam situasi kerja yang kooperatif.
7. Tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan sutuasi belajar mengajar atau
penyempurnaan pengajaran melalui peningkatan kemampuan professional guru,
untuk mengetahui kemampuan apa yang perlu di tinkatkan perlu ada evaluasi
sehingga program supervisi cocok dengan kebutuhan guru, disamping itu bila latiahn

11
tetap di berikan perlu di ktahui apakah kemampua guru telah menjadi lebih baik dari
sebelumnya juga perlu di evaluasi.10

Oleh karna itu supervisi memang berperan sebagai evaluasi, banyak hal yang perlu di
evaluasi dalam kegiatan supervisi yaitu menyangkut semua komponen yang lebih lama
dalam proses belajar mengajar. Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak.
Dilihat dari fungsinya tampak jelas peranan supervisi itu seoranf supervisor
dapatberperan sebagai berikut :

1. koordinator yaitu sebagai coordinator ia dapat mengkoordinasi program belajar


mengajar , tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan berbeda-beda di antara guru-
guru.
2. Konsultan yaitu sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama
mengkonsultasikan maslah yang di alami guru baik secara individu maupun
kelompok.
3. Pemimpin kelompok yaitu sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumah
staf dan guru dalam mengembangkan potensi kelompok pada saat mengembangkan
kurikulum, materi pembelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara
bersama.
4. Evaluator yaitu sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil
dan proses belajar mengajar.

E. Objek atau sasaran supervisi pendidikan

Menurut Suharismi Arikunto sasaran supervisi ada tiga macam, yaitu pmbelajaran
atau instructional, pendukung kelancaran pembelajaran atau administratif dan
kelembagaan. Di tinjau dari objek yang di supervisi biasanya dalam praktik sekarang ada
tiga macam supervisi,yaitu:

10
Hendiyat soetopo & Wasty Soemanto, kepemimpinan dan supervisi pendidikan.(Malang:Bina
Aksara.1984).hal.69

12
1. Supervisi akademik yang menitikberatkan pengamanan supervisor pada masalah-
masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan
pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu.
2. Supervisi administrasi yang menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya
pembelajaran.
3. Supervisi lembaga yang menebarkan atau menyebarkan objek pengamatan supervisor
pada aspek-aspek yang berada di lingkungan sekolah. Jika supervisi akademik di
maksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maka supervisi lembaga di
maksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara
keseluruhan.

Jadi objek atau sasaran utama supervisi ialah pemberdayaan akuntabilitas


professional guru yang di refleksikan dalam kemampuan-kemampuan, dan supervisi
menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi
sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran, selama ini pengawasan atas
sarana dan fasilitas sekolah hanya merupakan objek sasaran inspeksi yang kurang di
kaitkan kepada kepentingan pembelajaran.11

Dan obyek supervisi pendidkan merupakan sasaran dari pelaksanaan supervisi, yaitu
supervisi ditunjukkan kepada pembinaan personil, supervisi terhadap personil
dimaksudkan sebagai upaya melakukan pengawasan terhadap individu yang terlibat
dalam pelaksaan proses pendidikan antara lain kepala sekolah, guru mata pelajaran, guru
kelas, staff usaha, dan tenaga kependidika lainya, dan semua obyek supervisi pendidikan
adalah unsur-unsur yang berkaitan dengan proses pembelajaran dam gurulah yang
mempunyai kewenangan untuk merancang bagaimana proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

11
Dadang suhardan.supervisi professional.(Bandung:Alfabeta,2010).hal.46

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar
mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar
yang lebih baik. Orang yang melakukan supervisi disebut dengan supervisor.Supervisi
dapat kita artikan sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran pembinaan tersebut bisa untuk
kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha. Namun yang menjadi sasaran supervisi
diartikan pula pembinaan guru.

Tujuan supervisi pendidikan ialah mengembangkan situasi belajar mengajar yang


lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Fungsi dan tujuan
supervisi pendidikan diantaranya adalah Sebagai arah pendidikan,tujuan sebagai titik
akhir, tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini, tujuan pendidikan
yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Supervisi memiliki tujuan yang sangat penting untuk dicapai, oleh karena itu
supervisi tentunya memiliki manfaat yang sangat penting. Diantara manfaat supervisi
adalah Mengkoordinasi semua usaha sekolah, Memperlengkapi kepemimpinan sekolah,
Memperluas pengalaman guru, Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif, Memberi
fasilitas dan penilaian yang terus menerus dan masih banyak lagi manfaat atau fungsi
supervisi pendidikan tersebut. Selain memiliki tujuan dan fungsi, supervisi juga memiliki
prinsip dasar dalam proses pelaksanaannya. Kemudian supervisi juga memiliki berbagi
tipe, diantarannya adalah otokrasi, demokratis, demokratis semu, manipulasi diplomasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Suhardan Dadang.2010.supervisi professional.Bandung:Alfabeta


Pidarta Made.2009.supervisi pendidikan kontekstual.Jakarta:PT.Rineka cipta
P.A., Sahertian dan Frans Mataheru.1981.prinsip dan tekhnik supervisi
pendidikan.Surabaya:usaha nasiona
Ametembum.1990. Administrasi pendidikan. Bandung:penerbit suri
Bafadal Ibrahim.1992.Supervisi pengajaran teori dan aplikasinya dalam membina professional
guru.Jakarta:bumi
Aksara
Arikunto Suhairismi.2006.Dasar-dasar supervisi.Jakarta:PT Rineka Cipta
Muslim Sri Banun.2013.Supervisi pendidikan meninngkatkan kualitas profesionalisme.Alfabeta
Hendiyat soetopo & Wasty Soemanto.1984.kepemimpinan dan supervisi
pendidikan.Malang:Bina Aksara

15

You might also like