You are on page 1of 14

Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No.

1 Januari-Juni 2018

IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI


COVID-19 DI MADRASAH ALIYAH SUNAN PRAWOTO PATI

IMPLEMENTATION OF EDUCATIONAL SUPERVISION IN THE


COVID-19 PANDEMIC AT MADRASAH ALIYAH SUNAN PRAWOTO
PATI
Afif Takhlishi
Pascasarjana UNISNU Jepara
Email: takhlishiafif@gmail.com

Abstract
Education supervision in madrasah is carried out by the madrasah principal who acts as
a supervisor. The madrasah principal must be able to carry out supervision activities to
improve teacher performance. Supervision will be useful to identify deficiencies in the
learning process carried out by teachers so far. Then look for solutions together to
improve learning activities in class. This study reveals the supervision activities carried
out by the principal of MA Sunan Prawoto on teacher's performance during the Covid-19
pandemic. The results of this study are: 1) Supervision is carried out through several
stages, namely: planning, implementation, and follow up. Supervision is carried out by
madrasah principal and assisted by senior teachers. The things that are supervised
include: administrative and academic supervision. Administrative supervision is carried
out before the implementation of online class, while Academic supervision is carried out
by means of supervisor joining virtual classes or online classes; 2) Obstacles in the
implementation of supervision include: a) the tight schedule of the principal activities, b)
the low IT skills of some educators, c) insufficient supporting facilities and infrastructure
for online class; 3) The follow up taken in overcoming some teachers' mastery of teaching
methods is by facilitated teachers to take online training through RUANG GURU
application. Furthermore, madrasah also provide the facilities needed by these teachers
in implementing online class in the form of the availability of adequate computers and
gadgets.
Keywords: Teacher; Madrasah Principal; Supervision
Abstrak
Supervisi pendidikan di madrasah dilaksanakan oleh kepala madrasah yang bertindak
sebagai supervisor. Kepala madrasah harus mampu melakukan kegiatan supervisi untuk
meningkatkan kinerja guru. Supervisi akan bermanfaat untuk mengetahui kekurangan
proses pembelajaran yang dilakukan guru selama ini. Kemudian mencari solusi bersama
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas. Penelitian ini mengungkap kegiatan
supervisi yang dilakukan oleh Kamad MA Sunan Prawoto terhadap kinerja guru pada
masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini adalah: 1) Supervisi dilaksanakan melalui
beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Supervisi dilakukan
oleh kepala madrasah dan dibantu oleh guru senior. Hal yang disupervisi meliputi:
supervisi administrasi dan akademis. Supervisi administrasi dilaksanakan sebelum
pelaksanaan PJJ. Supervisi akademik dilaksanakan dengan cara supervisor bergabung
dalam kelas virtual atau kelas online; 2) Hambatan dalam pelaksanaan supervisi antara
lain: a) padatnya jadwal kegiatan Kamad, b) kemampuan IT beberapa pendidik yang
masih rendah, c) sarana dan prasarana madrasah penunjang PJJ belum memadai; 3)
Tindak lanjut yang dilakukan dalam mengatasi penguasaan metode mengajar beberapa
guru adalah dengan memfasilitasi guru untuk mengikuti pelatihan secara online melalui
aplikasi RUANG GURU. Selain itu, madrasah juga menyediakan sarana yang dibutuhkan

72
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

guru-guru tersebut dalam pelaksanaan PJJ berupa ketersedian komputer dan gawai yang
memadai.
Kata Kunci: Guru; Kepala Madrasah; Supervisi

PENDAHULUAN bentuk aktivitas yang direncanakan untuk


Supervisi pendidikan merupakan membantu para guru dalam melakukan
elemen krusial dalam pendidikan yang pekerjaan mereka secara efektif
akan bisa mendorong perbaikan demi (Suhertian, 2000).
mewujudkan tujuan dan cita-cita Di dalam al-Qur‟an surat Al-„Ashr
pendidikan itu sendiri. Cita-cita yang ayat 3 juga dijelaskan hal yang
diimpikan oleh seluruh elemen, baik menyangkut tentang supervisi dalam artian
negara, lembaga pendidikan, siswa, wali luas tentunya, yaitu dalam hal saling
murid, maupun masyarakat secara umum. nasehat menasehati dalam kebenaran dan
Perbaikan hasil dari supervisi tersebut saling nasehat menasehati dalam
dapat dilakukan secara individual maupun kesabaran. Firman Allah Swt:
berkelompok.
Sasaran utama supervisi adalah para
guru yang mempunyai peran sangat vital Artinya: “Kecuali orang-orang yang
dalam membentuk karakter generasi beriman dan mengerjakan amal saleh dan
penerus bangsa. Guru memiliki potensi nasehat menasehati supaya mentaati
untuk berkreasi dan meningkatkan kebenaran dan nasehat menasehati supaya
kinerjanya. Namun demikian seringkali menetapi kesabaran”. (Q.S. Al-„Ashr: 3).
banyak faktor yang menghambat mereka Secara implisit, firman Allah Swt. di
dalam mengembangkan berbagai atas menyampaikan pesan bahwa saling
potensinya secara optimal, baik itu berupa menasehati dalam kebaikan dan kesabaran
kemampuan guru itu sendiri dalam proses merupakan kunci dalam
belajar mengajar, maupun sarana dan menyelenggarakan supervisi pendidikan di
prasarana pendidikan yang tersedia. sekolah dalam hal peningkatan mutu
Mengingat hal tersebut sangat dirasakan pendidikan, perbaikan akhlak dan tata cara
perlunya supervisi yang beretika maupun dalam hal pemberian
berkesinambungan dengan program yang motivasi guna pencapaian mutu
terarah dan sistematis terhadap guru. pendidikan di sekolah. Terkait hal ini,
Program supervisi guru tersebut lazim maka supervisi di sekolah pada dasarnya
disebut supervisi yang merupakan suatu dilaksanakan oleh kepala madrasah yang
rangkaian penting dalam manejemen bertindak sebagai supervisor. Oleh sebab
pendidikan (Usman, U., 2007). itu kepala madrasah harus mampu
Adapun fungsi utama dari supervisi melakukan berbagai pengawasan dan
pendidikan seperti yang dikemukakan oleh pengendalian untuk meningkatkan kinerja
Sahertian, bahwa fungsi dasar dari guru.
supervisi adalah untuk memperbaiki Pengawasan dan pengendalian
situasi belajar mengajar di sekolah agar merupakan tindakan pencegahan agar guru
lebih baik. Supervisi terhadap proses tidak melakukan penyimpangan dan lebih
belajar mengajar, merupakan salah satu

73
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

berhati-hati dalam melaksanakan pengetahuan melalui pemahaman dan


pekerjaannya sebagai pendidik (Ngalim, penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif
2006). adalah suatu proses penelitian dan
Dari hasil observasi awal terhadap pemahaman yang berdasarkan pada
kepala madrasah pada MA Sunan Prawoto metode yang menyelidiki suatu fenomena
Pati dalam hal supervisi pendidikan di social dan masalah manusia. Pada
masa pandemi Covid19 ini, penulis penelitian ini peneliti membuat suatu
menemukan banyaknya kendala supervisi. gambaran kompleks, meneliti kata-kata,
Oleh sebab itu, supervisi belum bisa laporan terinci dari pandagan responden
terlaksanan sebagaimana mestinya serta dan melakukan studi pada situasi yang
belum mampu memberikan peningkatan alami (Iskandar, 2009).
kegiatan proses belajar mengajar. Penelitian kualitatif dilakukan pada
Fakta di lapangan masih ditemukan kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
beberapa guru yang mengajar tanpa acuan Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah
rencana pelaksanaan pembelajaran yang instrument kunci. Oleh karna itu peneliti
jelas. Hal ini dapat dimaklumi karena harus memiliki bekal teori dan wawasan
proses pelaksanaan pembelajaran secara yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis
daring (online) tentunya menyisakan dan mengkonstruksi objek yang dilteliti
banyak masalah dan kendala yang dialami menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih
baik oleh guru maupun peserta didik. menekankan pada makna dan terikat nilai.
Berdasarkan pada hal-hal di atas, Hakikat penelitian kualitatif adalah
maka rumusan masalah dalam tulisan ini mengamati orang dalam lingkungan
adalah: hidupnya berinteraksi dengan mereka,
1. Bagaimana proses pelaksanaan berusaha memahami bahasa dan tafsiran
supervisi pendidikan pada masa mereka tentang dunia sekitarnya,
pandemi Covid-19 di Madrasah Aliyah mendekati atau berinteraksi dengan orang-
Sunan Prawoto? orang yang berhubungan dengan focus
2. Apa saja hambatan dalam pelaksanan penelitian dengan tujuan mencoba
supervisi pendidikan pada masa memahami, menggali pandangan dan
pandemi Covid-19 di Madrasah Aliyah pengalaman mereka untuk mendapat
Sunan Prawoto? informasi atau data yang diperlukan
3. Tindak lanjut apa saja yang dilakukan (Iskandar, 2009).
pihak madrasah terhadap hasil
supervisi pendidikan pada masa Latar Penelitian
pandemi Covid-19 ini? Penelitian ini dilaksanakan di
Madrasah Aliyah Sunan Prawoto. Sebuah
METODOLOGI madrasah swasta dengan jumlah murid 508
Pendekatan dan Metode Penelitian yang terletak di Desa Prawoto, Kecamatan
Penelitian ini menggunakan Sukolilo, Kabupaten Pati. Waktu
pendekatan penelitian kualitatif. Sebagai pelaksanaan penelitian mulai bulan
metode ilmiah penelitian kualitatif sering November 2020 sampai Januari 2021.
digunakan dalam bidang ilmu sosial, Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
termasuk juga ilmu pendidikan. Penelitian berbagai hal yang berkaitan dengan fokus
kualitatif dilaksanakan untuk membangun permasalahan yang diangkat.

74
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

yang tersedia untuk penelitian, jadi sangat


Subjek Penelitian tidak mungkin menggunakan banyak
Dalam pendekatan kualitatif, ada waktu dengan biaya yang kurang memadai
beberapa istilah yang digunakan untuk (Afifuddin & Saebani, B.A., 2009).
menunjuk subjek penelitian. Ada yang Penelitian, sebagai instrumen utama
mengistilahkan informant karna informant dalam enelitian kualitatif, melakukan
memberikan informasi tentang suatu langkah-langkah nyata untuk terjun secara
kelompok atau entitas tertentu, dan langsung ke medan penelitian dengan
informan bukan diharapkan menjadi melakukan hal berikut:
representasi dari kelompok atau entitas a. Mengadakan pengamatan dan
tersebut. Istilah lain adalah participant. wawancara tak struktur yang
Partisipan digunakan, terutama apabila dipandang lebih memungkinkan
subjek mewakili suatu kelompok tertentu, dilakukan, dengan alasan bahwa
dan hubungan antara peneliti dengan peneliti telah memiliki basis dalam
subjek penelitian dianggap bermakna bagi ilmu pengetahuan yang relevan dengan
subjek. Istilah informan dan partisipan masalah yang diteliti; misalnya apabila
tersebut secara substansial dipandang peneliti menguasai ilmu pendidikan,
sebagai instrument utama dalam penelitian pengamatan dan wawancara yang
kualitatif (Afifuddin & Saebani, B.A., dilakukan berhubungan langsung
2009). dengan obyek penelitian dibidang
Menurut Patton ada dua teknik pendidikan. Peneliti dapat menjadi
pemilihan partisipan (sampling instrumen penting yang menuangkan
partticipant) dalam penelitian kualitatif. makna pendidikan dan sebagai alat
Pertama, random probabilty sampling peneliti utama atau key instrument.
yaitu pengambilan sample dari populasi b. Mencari makna di setiap perilaku atau
secara random dengan memperhatikan tindakan obyek penelitian, sehingga
jumlah sample, dengan tujuan agar sample ditemukan pamahaman orisinal
dapat igeneralisasikan pada populasi. terhadap masalah dan sitauasi yang
Kedua, purposful sampling, sampel dipilih bersifat konstektual. Metode ni
bergantung pada tujuan penelitian tanpa berupaya memahami perilaku manusia
memperhatikan kemampuan dalam konteks yang lebih luas dan
generalisasinya. Pernyataan atau holistik dipandang dala kerangka
pengakuan tidak ditemukannya informasi pemikiran dan perasaan responden.
dan dipengaruhi oleh pertimbangan dana c. Triangulasi, data atau informasi dari
dan waktu yang telah dianggarkan sejak satu pihak diperiksa kebenarannya
dimulainya penelitian. dengan cara memperoleh informasi dai
Hal ini karna hampir semua sumber lain. Misalnya dari pihak
pelaksanaan penelitian memiliki jadwal kedua, pihak ketiga, dan seterusnya
penelitian yang sangat terbatas meskipun dengan mnggunakan metode yang
dalam penelitian kualitatif, pembatasan berbeda. Tujuannya dalah
waktu kurang relevan dengan tujuan yang mebandingkan informasi tentang hal
ingin dicapai oleh penelitian yang yang sama
dimaksudkan, waktu seantiasa yang diperoleh dari berbagai pihak
berhubungan erat dengan dengan biaya

75
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

agar ada jaminan tingkat langkah diambil dalam melakukan


kepercayaannya. penelitian tidak dapat lepas dari aspek
d. Menggunakan persefektif emik, artinya subyektivitas dari perilaku manusia.
membandingkan padangan responden Dalam hal ini, Moleong mengatakan
dalam menafsirkan dunia dari segi bahwa kaum fenomenolog berusaha
pendiriannya sendiri. Peneliti tidak untuk masuk kedunia konseptual para
memberikan pandangan atas apa yang subyek yang ditelitinya sedemikian
ada, tidak melakukan generalisasi rupa sehingga mereka dalam konteks
ketika memasuki lapangan, bahkan peristiwa kehidupan manusia.
seakan-akan tidak mengetahui apapun Pendekatan verstehen adalah
yang terjadi dilapangan, dengan memberikan penegertian terhadap
demikian, ia dapat menaruh pengertian obyek yang ditelaah.
pada konsep-konsep yang dianut Sehubungan dengan penelitian ini
paritisipan. memusatkan perhatian pada supervisi
e. Verifikasi, antara lain melalui kasus pendidikan yang dilakukan oleh kepala
yang bertentangan untuk memperoleh madrasah kepada pendidik, maka secara
hasil yang lebih dipercaya. Peneliti rinci yang dijadikan subjek dalam
mencari berbagai kasus yang berbeda- penelitian adalah:
beda atau bertentangan dengan yang 1) Kepala madrasah.
telah ditemukan, dengan maksud untuk 2) Wakil kepala madrasah.
mendapatkan hasil yang lebih akurat 3) Guru senior
tingkat kepercyaanya dan mencakup 4) Beberapa guru mata pelajaran
situasi yang lebih luas yang Penelitian dilaksanakan di Madrasah
memungkinkan baginya untuk Aliyah Sunan Prawoto. Sebuah madrasah
memadukan berbagai kasus swasta dengan jumlah murid 508 yang
f. Sampling purposif bahwa pendekatan terletak di Desa Prawoto, Kecamatan
kualitatif tidak menggunakan Sukolilo, Kabupaten Pati. Penelitian ini
sampling acak, tidak menggunakan dilaksanakan mulai bulan November 2020
populasi dan sample yang banyak. sampai Januari 2021.
Sampel dipilih dari segi
representasinya tujuan peneltian. Teknik Pengumpulan Data
g. Mengadakan analisis dari awal sampai Untuk pengumpulan data yang
akhir penelitian. Analisis yang konkrit peneliti melaksanakan
dimaksudnkan adalah melakukan beberapa teknik pengumpulan data,
penafsiran atas data yang diperoleh, sebagai berikut:
sebagai perwujudan bahwa semua 1. Observasi
metode deskriptif dan deskripsinya Dalam menggunakan metode observasi
mengandung tafsiran. Hanya saja cara yang paling efektif adalah
dibedakan antara data deskriptif dan melengkapinya dengan format atau
data analitis atau interpretatif. blangko pengamatan sebagai
h. Dalam penelitian kualitatif, pendekatan instrument.
fenomenologis sangat dominan. 2. Wawancara
Pendekatan tersebut dilakukan melalui Di samping memerlukan waktu yang
metode verstehen bahwa setiap cukup lama untuk mengumpulkan data,

76
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

dengan metode interview peneliti harus dokumen. Reduksi data merupakan


memikirkan tentang pelaksanaanya. suatu bentuk analisis data yang
Memberikan angket kepada responden menajamkan, mengaharapkan hal-hal
dan menghendaki jawaban tertulis, penting, menggolongkan
lebih mudah jika dibandingkan dengan mengarahkan, membuang yang tidak
mengorek jawaban responden dengan dibutuhkan dan mengorganisasikan
tatap muka.11 Wawancara adalah data agar sistematis serta dapat
percakapan dengan maksud tertentu. membuat satu simpulan yang
Percakapan itu dilakukan oleh dua bermakna. Jadi, data yang diperoleh
pihak, yaitu pewawancara melalui observasi, wawancara dan
(interviewer) yang mengajukan pengkajian dokumen dikumpulkan,
pertanyaan dan yang mewawancarai diseleksi, dan dikelompokkan
(Interviewee) yang memberikan kemudian disimpulkan dengan tidak
jawaban atas pertanyaan itu. Wancara menghilangkan nilai data itu senidri.
dilakukan dengan berdialog dan tanya b. Penyajian data, yaitu sekumpulan
jawab dengan kepala sekolah, wakil informasi tersusun yang memberi
kepala sekolah, dan guru MA Sunan kemungkinan adanya penarikan
Prawoto. kesimpulan dalam pengambilan
3. Dokumentasi tindakakan. Proses penyajian data ini
Metode dokumentasi, yaitu mencari mengungapkan secara kesluruhan dari
data mengenai hal-hal atau variabel sekelompok data yang diperoleh agar
yang berupa catatan, transkip, buku, mudah dibaca dan dipahami, yang
surat kabar, prasasti, notulen rapat, paling sering digunakan unuk
lengger, agenda, dan sebagainya. penyajian data dalam penelitian
Dibandingkan dengan metode lain, kualitatif adalah dengan teks yang
maka metode ini agak tidak begitu bersifat naratif (Sugiyono, 2008). Data
sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan dapat menggambarkan bagaimana
sumber datanya masih tetap, belum proses supervisi di MA Sunan Prawoto
berubah. Dengan metode dokumentasi c. Kesimpulan dan verifikasi.
yang diamati bukan benda hidup tetapi Data yang sudah diatur sedemikian
benda mati. rupa (dipolakan, difokuskan, disusun
secara sistematis) kemudian
Teknik Analisis Data disimpulkan sehingga makna data
Dalam penelitian ini analisis data dapat ditemukan. Namun, kesimpulan
dilakukan secara berkesinambungan dari tersebut hanya bersifat sementara dan
awal sampai akhir penelitian, baik di umum. Untuk memperoleh kesimpulan
lapangan maupun diluar lapangan dengan yang “grounded” maka perlu dicari
memperguankan teknik seperti yang data lain yang baru untuk melakukan
dikemukan oleh Miles dan Huberman pengujian kesimpulan tentatif tadi
(1992): terhadap pelaksanaan supervisi di MA
a. Reduksi data, yaitu membuat abstraksi Sunan Prawoto.
seluruh data yang diperoleh dari
seluruh catatan lapangan hasil LANDASAN TEORI
observasi wawancara dan pengkajian Pengertian Supervisi Pendidikan

77
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

Supervisi secara etimologis berasal Pengertian supervisi dalam kaitannya


dari bahasa inggris “to supervise” atau dengan pendidikan adalah pembinaan
mengawasi. Menurut Merriam Webster’s guru. Konsep supervisi tradisional
Colligate Dictionary disebutkan bahwa menganggap supervisi sebagai inspeksi.
supervisi merupakan “A critical watching Hal inilah yang menyebabkan guru merasa
and directing”. Beberapa sumber lainnya takut dan tidak bebas melakukan tugasnya
menyatakan bahwa supervisi berasal dari serta merasa terancam dan merasa takut
dua kata, yaitu “superior” dan “vision”. untuk bertemu dengan supervisor, bahkan
Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala supervisor dianggap tidak memberikan
sekolah digambarkan sebagai seorang dorongan bagi kemajuan guru. Sikap
“expert” dan “superior”, sedangkan guru tersebut dipengaruhi oleh pemahaman
digambarkan sebagai orang yang tentang supervisi secara tradisional, artinya
memerlukan kepala sekolah. supervisor dipahami sebagai pengawasan
Supervisi ialah suatu aktifitas dalam pengertian mencari-cari kesalahan
pembinaan yang direncanakan untuk dan menemukan kesalahan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah diperbaiki yang pada gilirannya
lainnya dalam melakukan pekerjaan secara mempengaruhi penilaian terhadap guru
efektif. Supervisi merupakan usaha (Suhertian, 2000). Dalam pengertian lain,
memberi pelayanan agar guru menjadi supervisi merupakan peningkatan makna
lebih profesional dalam menjalankan tugas dari inspeksi yang berkonotasi mencari-
melayani peserta didik (Priansa, D.J., cari kesalahan, jelaslah bahwa kesan
2014). seperti itu sangat kurang tepat dan tidak
Supervisi adalah segala bantuan dari sesuai lagi dengan zaman reformasi seperti
para pemimpin sekolah, yang tertuju sekarang ini.
kepada perkembangan kepemimpinan Mengenai pengertian supervisi
guru-guru dan personel sekolah lainnya di pendidikan, Ali Imron menjelaskan bahwa
dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. supervisi pendidikan adalah serangkaian
la berupa dorongan, bimbingan, dan bantuan kepada guru, terutama bantuan
kesempatan bagi pertumbuhan keahlian yang berwujud layanan profesional untuk
dan kecakapan guru-guru, seperti meningkatkan proses belajar mengajar
bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan (Imron, A., 1995). Selanjutnya Sahertian
pembaharuan-pembaharuan dalam berpendapat, bahwa supervisi pendidikan
pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat- adalah sebagai pemberian pelayanan dan
alat pelajaran dan metode-metode bantuan guna meningkatkan kualitas
mengajar yang lebih baik, cara-cara pendidikan (Suhertian, 2000).
penilaian yang sistematis terhadap fase Ada tiga unsur penting yang harus
seluruh proses pengajaran, dan sebagainya diperhatikan tentang supervisi pendidikan,
(Purwanto, N., 2010). yaitu:
Dengan kata lain, Supervisi ialah a. Unsur proses pengarahan, bantuan atau
suatu aktivitas pembinaan yang pertolongan dari pihak atasan atau
direncanakan untuk membantu para guru pihak yang lebih memahami.
dan pegawai sekolah lainnya dalam b. Unsur guru-guru dan personalia
melakukan pekerjaan mereka secara sekolah lainnya yang berhubungan
efektif. langsung dengan belajar mengajar para

78
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

siswa sebagai pihak yang diberikan dengan demikian dapat dipahami, bahwa
pertolongan. tujuan supervisi pendidikan adalah
c. Unsur proses belajar mengajar atau perbaikan dan perkembangan proses
situasi belajar mengajar sebagai objek belajar mengajar secara total, ini berarti
yang diperbaiki (Pidarta, M., 1992). tujuan supervisi tidak hanya untuk
Tujuan Supervisi memperbaiki mutu mengajar guru, tapi
Supervisi merupakan proses bantuan juga membina pertumbuhan profesi guru
bagi guru dalam mengembangkan dalam arti luas, termasuk di dalamnya
kemampuannya yang meliputi pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan
pengetahuan, keterampilan mengajar dan kepemimpinan dan pembinaan hubungan
komitmen atau motivasi guru. Supervisi yang baik kepada semua pihak yang terkait
pendidikan bertujuan menumbuhkan (Tim Direktorat Jendral Kelembagaan
kesadaran dari dalam. Sehingga, timbul Agama Islam, 2003).
keinginan unuk melakukan perbaikan demi
Fungsi Supervisi
perbaikan supaya pendidikan mengalami
Secara umum, fungsi yang sangat
peningkatan kualitas, terhindar dari
strategis dari supervisi adalah mendorong
kemerosotan, keterbelakangan, dan
supervisor, yaitu kepala madrasah, penilik,
kemunduran. Supervisi juga bertujuan
dan pengawas dengan otoritas masing-
membangun kebersamaan dan
masing, untuk mengembangkan keahlian
kekompakan dalam melangkah sesuai
dan kompetensi mereka secara luas.
target yang ditentukan. Jadi tujuan
Sehingga, mereka mampu melakukan
supervisi berkenaan dengan aspek kognitif,
supervisi secara efektif, produktif, dan
psikomotor dan afektif adalah membantu
kreatif. Karena tidak mudah memberikan
memperbaiki dan meningkatkan
dorongan kepada guru, terutama guru
pengelolaan sekolah sehingga tercapai
senior, kenyang pengalaman, dan memiliki
kondisi kegiatan belajar mengajar yang
jam terbang yang tinggi, maka dibutuhkan
sebaik-baiknya.
pendekatan psikologis–persuasif dan
Tujuan supervisi menurut Hariwung
gradual, Di satu sisi, ini tidak terkesan
(1989) adalah sebagai pengendalian
menggurui dan mengarahkan, tapi di sisi
kualitas, pengembangan profesional dan
lain memberikan pengaruh secara
untuk memotivasi guru. Supervisi sebagai
bertahap. Kedekatan emosional terkadang
pengendalian kualitas artinya, kepala
lebih efektif dalam melakukan perubahan
madrasah sebagai supervisor bertanggung
dari pada formal-prosedural. Memang,
jawab memonitor proses belajar mengajar
dibutuhkan ketelatenan, kesabaran dan
di sekolah dengan cara berkunjung ke
kegigihan karena hal tersebut tidak bisa
kelas, berkonsultasi dengan guru yang
cepat, berjalan secara perlahan, dan
dapat diharapkan pendidikan mampu
mengalir seperti air
menilai dan mengetahui kemampuan
Adapun fungsi utama supervisi
siswa. Supervisi yang baik adalah
pendidikan adalah untuk perbaikan dan
supervisi yang mampu merefleksikan
peningkatan proses belajar mengajar guru
multi tujuan tersebut. Supervisi tidak
di sekolah. Sehubungan dengan hal ini,
berhasil jika hanya memperhatikan salah
menurut pendapat Malik supervisi
satu tujuan tertentu dengan
mengesampingkan tujuan yang lain. Jadi

79
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

terhadap kinerja guru dalam proses belajar melakukan penyimpangan dan lebih
mengajar memiliki tiga fungsi utama yaitu: berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya.
a. Supervisi kurikulum untuk menjamin Soetjipto dan Raflis Kosasi dalam
penyampaian kurikulum dengan tepat. bukunya Profesi Keguruan mengatakan,
b. Perbaikan proses pembelajaran dengan bahwa tugas supervisor itu meliputi:
membantu guru merencanakan a. Tugas perencanaan, yaitu untuk
program akademis. menetapkan kebijaksanaan dan
c. Pengembangan profesi dalam program.
melaksanakan program pengajaran b. Tugas administrasi, yaitu pengambilan
(Malik, 2000). keputusan serta pengkoordinasian
Kemampuan dalam proses belajar melalui konferensi dan konsultasi yang
mengajar guru di sekolah adalah dilakukan dalam usaha perbaikan
penguasaan materi atau bahan, metode, kualitas pengajaran.
alat dan evaluasi. Keempat hal tersebut c. Partisipasi secara langsung dalam
tidak berdiri sendiri, tetapi saling pengembangan kurikulum, yaitu dalam
berhubungan dan saling mempengaruhi kegiatan merumuskan tujuan, membuat
satu sama lainnya. Guru sebagai pendidik penuntun mengajar bagi guru, dan
tidak hanya berkenaan dengan memilih isi pengalaman belajar.
penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga d. Melaksanakan demontrasi mengajar
menyangkut pengembangan kepribadian untuk guru-guru.
dan pembentukan nilai-nilai etika dan e. Melaksanakan penelitian (Soetjipto &
estetika para siswa dalam menghadapi Kosasi, R., 2004).
tantangan hidup masyarakat. Sahertian Dalam melaksanakan tugasnya,
menjelaskan bahwa: “Fungsi utama supervisi berfungsi membantu, memberi
supervisi pendidikan bukan perbaikan suport dan mengajak mengikut sertakan
pembelajaran saja, tapi untuk guru dalam memperbaiki proses belajar
mengkoordinasi, menstimulasi dan mengajar. Dilihat dari fungsinya, tampak
mendorong ke arah pertumbuhan profesi dengan jelas peranan supervisi itu dapat
guru” (Suhertian, 2000). membantu guru dalam menghadapi
kesulitan belajar mengajar. Seorang
Kepala Madrasah sebagai Supervisor supervisor dapat berperan sebagai
Supervisi pendidikan pada umumnya koordinator, konsultan, pemimpin
menjadi kewenangan kepala madrasah. kelompok dan evaluator (Suhertian, 2000).
Oleh karena itu, kepala madrasah harus Adapun berkaitan dengan tanggung
mempu melakukan berbagai pengawasan jawab supervisor dalam pendidikan dapat
dan pengendalian untuk meningkatkan melaksanakan program-program supervisi
proses belajar mengajar. Pengawasan dan terhadap terjadinya perubahan dalam
pengendalian merupakan kontrol agar kegiatan pengajaran, perubahan-perubahan
kegiatan pendidikan di sekolah terarah tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
sesuai tujuan yang telah ditetapkan. macam pendekatan dan berbagai usaha
Pengawasan dan pengendalian juga inovasi dalam pengembangan kurikulum
merupakan tindakan pencegahan serta kegiatan pendidikan dan pelatihan
(preventive) agar para guru tidak dalam jabatan untuk guru. Sesuai dengan
tanggung jawab dalam melakukan

80
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

tugasnya, maka supervisor mempunyai ini menyangkut semua persiapan yang


wewenang tertentu sesuai dengan tugas harus dipersiap oleh seorang guru sebelum
yang dilaksanakan. Wewenang supervisor melakukan pembelajaran dan kedua,
adalah melaksanakan koreksi, kegiatan supervisi yang menyangkut
memperbaiki dan membina proses belajar dengan kegiatan proses belajar mengajar.”
mengajar bersama guru, sehingga proses Selanjutnya kepala madrasah MA
itu mencapai hasil yang maksimal. Sunan Prawoto Pati, menjelaskan bahwa
“Penyusunan program supervisi
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan dilaksanakan pada awal
Pelaksanaan Supervisi Akademik semester ganjil atau pada awal tahun
Berdasar pada hasil penelitian di ajaran, demikian juga pelaksanaan
lapangan dapat dijelaskan bahwa programnya. Sedangkan evaluasi program
penyusunan program supervisi pendidikan supervisi pendidikan dilakukan pada setiap
di MA Sunan Prawoto oleh kepala akhir semester ganjil dan semester genap
madrasah sendiri, yaitu H. Agus Salim. dengan tujuan dapat mengetahui
Dalam penyusunan program supervisi sejauhmana pencapaian program supervisi
pendidikan kepala madrasah melibatkan yang telah dilaksanakan”.
wakil kepala dan beberapa guru senior Sehubungan dengan uraian di atas,
yang sudah memiliki masa kerja di atas 15 hasil wawancara dengan guru-guru
tahun. Hal ini terbukti dari hasil menyatakan bahwa mereka mengetahui
wawancara dengan salah satu wakil kepala kepala madrasah telah menyusun jadwal
madrasah mengatakan, bahwa “Kepala supervisi. Sebelum melaksanakan
madrasah mengajak kami, guru-guru yang supervisi terhadap guru-guru sudah
senior dalam penyusunan program menyusun program terlebih dahulu, jika
supervisi pendidikan”. program tidak disusun terlebih dahulu
Secara umum, tahapan yang dilalui dengan baik, maka pelaksanaannya tidak
dalam kegiatan supervisi pendidikan di sesuai dengan apa yang diharapkan.
MA Sunan Prawoto meliputi: perencanaan, Adapun programprogram yang disusun
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Kepala MA mengenai jadwal kegiatannya terdiri dari
Sunan Prawoto Pati mengatakan, bahwa: tanggal dimulai pelaksanaannya sampai
”Program perencanaan supervisi akhir, alat yang diperlukan, tujuan yang
pendidikan biasanya sudah disusun pada ingin dicapai, rancangan untuk
awal tahun ajaran. Hal ini dengan tujuan pengembangan kemampuan profesianal
agar program kegiatan supervisi dapat guru, meningkatkan motivasi kerja guru
diintegrasikan dalam kegiatan-kegiatan dan bagai mana cara agar supervisi
sekolah secara menyeluruh. Pelaksanaan pendidikan dapat berjalan dengan baik.
supervisi pendidikan dilakukan setiap awal Kepala madrasah merencanakan
tahun pelajaran, setiap awal semester dan pelaksanaan supervisi pendidikan terhadap
pada saat berlangsungnya kegiatan proses guru-guru minimal satu kali, dan maksimal
belajar mengajar. Fokus kegiatan supervisi dua kali dalam setahun, yaitu satu kali
yang dilakukan kepala madrasah dapat pada semester ganjil dan satu kali pada
diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; semester genap. Jadwal pelaksanaannya
pertama, kegiatan supervisi yang pada awal dan akhir semester, baik
menyangkut administrasi guru, dalam hal semester ganjil maupun semester genap.

81
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

Hal ini dilakukan untuk melihat tujuan untuk membina guru dan staf agar
perkembangan dan perubahan yang lebih terampil dan cakap dalam
dilakukan guru dalam proses belajar melaksanakan tugasnya.”
mengajar. Dari penjelasan tersebut di atas dapat
Pada akhir semester genap tahun diketahui, bahwa program supervisi
berjalan dilakukan evaluasi program pendidikan yang disusun oleh kepala
supervisi pendidikan dengan tujuan dapat madrasah berorientasi pada bimbingan
mengetahui realisasi capaian program terhadap tugas-tugas guru, seperti
tersebut. Selain itu juga sebagai evaluasi penyusunan program pengajaran,
terhadap kegiatan-kegiatan apa saja yang pelaksanaan program pengajaran,
perlu direvisi karena tidak relevan untuk persiapan perangkat pembelajaran (satuan
dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi acuan pelajaran, rencana pembelajaran,
tersebut, juga dapat mengidentifikasi hal- alat evaluasi, persiapan media
hal yang dapat menghambat proses pembelajaran dan lain-lain).
supervisi. Selanjutnya kepala madrasah MA
Selanjutnya temuan-temuan hasil Sunan Prawoto Pati mengungkapkan,
evaluasi, baik terhadap program maupun bahwa: “Semua pendidik harus mampu
terhadap hasil pelaksanaan supervisi merumuskan secara jelas apa yang akan
tersebut segera ditindaklanjuti untuk dikerjakan secara professional.
memenuhi target sesuai dengan yang telah Perencanaan yang baik harus jelas apa
diprogramkan. Program supervisi yang akan dikerjakan dan bagaimana cara
pendidikan yang disusun oleh kepala mengerjakannya agar efektif dan efisien.”
madrasah menjadi prioritas kegiatan Program supervisi yang disusun oleh
sebelum proses belajar mengajar kepala madrasah bersama dengan guru-
berlangsung, karena menurut keterangan guru mempunyai hubungan timbal balik
kepala madrasah MA Sunan Prawoto Pati antara satu dengan yang lainnya yang
supervisi terhadap guru-guru merupakan saling mendukung. Oleh karena itu,
bagian dari tugas yang harus dilaksanakan implementasi serta realisasi dari rencana
oleh kepala madrasah dalam membina tersebut harus dilaksanakan secara
guru dalam proses belajar mengajar. sistematis dan intensif sehingga dapat
Dalam hal ini kepala madrasah yang meminimalkan hambatan yang mungkin
menjabat sekarang terus melakukan terjadi dalam proses belajar mengajar.
pembinaan terhadap guru-guru di MA Upaya yang dilakukan oleh kepala
Sunan Prawoto mengingat pelaksanaan madrasah dalam pelaksanaan supervisi
supervisi yang dilakukan oleh kepala meliputi penyusunan program tahunan,
madrasah pejabat lama jarang sekali program semester, dan persiapan lainnya
dilakukan. yang harus dipersiapkan oleh seorang
Berdasarkan hasil wawancara guru, dan mengadakan kunjungan
dengan kepala madrasah MA Sunan supervisi ke kelas virtual serta penyusunan
Prawoto Pati mengatakan, bahwa: laporan tindak lanjut hasil supervisi.
“Sasaran supervisi pendidikan oleh kepala Kepala madrasah melakukan supervisi
madrasah adalah semua guru bidang mata terhadap semua komponen pendidikan
pelajaran, tenaga administrasi, pengelola sekolah. Pelaksanaan supervisi pendidikan
perpustakaan sekolah, wali kelas, dengan yang dilakukan oleh kepala madrasah

82
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

lebih menekankan pada pembinaan dituturkan oleh Edi Supriadi, guru Kimia
terhadap kemampuan guru dalam pada MA Sunan Prawoto Pati, bahwa:
mengelola pembelajaran. Mengenai cara “Teknik supervisi yang dilakukan kepala
pelaksanaan supervisi pendidikan, yang madrasah adalah dengan kunjungan kelas
dilakukan kepala madrasah terhadap guru- virtual. Hal ini dilakukan agar
guru menurut hasil wawancara dengan mendapatkan gambaran sesungguhnya
Suprihatinasari, (Guru Bahasa Indonesia) bagaimana pelaksanaan PJJ tersebut. Di
pada MA Sunan Prawoto Pati mengatakan, samping teknik kunjungan kelas virtual,
bahwa: “Selama masa pandemi ini, teknik individual antara guru dengan
kegiatan pembelajaran dilakukan secara supervisor juga sangat membantu guru
daring (online). Pelaksanaan supervisi dalam memperbaiki sistem mengajar yang
yang dilakukan kepala madrasah biasanya lebih baik. Tinggi rendahnya kemampuan
dilakukan dengan bergabung pada grup professional guru dalam pelaksanaan
WA pembelajaran dalam kelas. Kepala pembelajaran juga ditentukan pada
madrasah melaksanakan kegiatan supervisi kemampuan kepala madrasah dalam
dengan cara kekeluargaan dan bukan membina guru-guru tersebut. Oleh karena
paksaan, sehingga saya pribadi tidak itu, kepala madrasah harus melaksanakan
merasa takut ketika kepala madrasah hadir supervisi terhadap guru-guru untuk
dan bergabung dalam grup WA untuk mengetahui tingkat profesionalnya
pembelajaran”. meningkat atau menurun, malas atau tidak,
Berdasarkan uraian di atas disiplin atau tidak dan sebagainya.”
menunjukkan bahwa pelaksanaan Selanjutnya Siti Munawwaroh, guru
supervisi yang dilakukan kepala madrasah Sosiologi pada MA Sunan Prawoto Pati
pada masa pandemi Covid19, di mana menuturkan jelaskan, bahwa: “Dalam
kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara menyusun program supervisi pendidikan
daring (online) adalah dengan cara kami selalu mengadakan musyawarah
bergabung ke dalam grup WA dengan semua guru dan bekerja sama
pembelajaran kelas untuk mengamati dengan penuh disiplin, rasa tanggung
jalannya proses pembelajaran jarak jauh jawab serta selalu menjaga keharmonisan
(PJJ). Kepala madrasah dalam antara guru dan atasan”.
melaksanakan supervisi menggunakan
pendekatan humanistik bukan dalam Hambatan Supervisi Akademik
rangka mencari-cari kesalahan, tetapi Adapun hambatan yang dihadapi
sungguh-sungguh membantu guru untuk dalam pelaksanaan supervisi pendidikan di
dapat bekerja yang lebih bagus dan terarah sekolah MA Sunan Prawoto Pati, antara
dalam melaksakan tugasnya. lain: padatnya jadwal kegiatan yang harus
Sebelum kunjungan kelas secara dilakukan kepala madrasah dalam waktu
virtual kepala madrasah biasanya yang bersamaan, dan keterbatasan dana
melakukan pembicaraan individual dan operasional sekolah untuk pembinaan
kelompok dengan guru-guru yang akan guru.
disupervisi. Diskusi tersebut membahas Dalam hal padatnya jadwal kepala
tentang masalah-masalah yang dihadapi madrasah selama ini, biasanya tugas
guru yang berkaitan dengan pelaksanaan pelaksanaan supervisi akan diberikan
belajar mengajar. Hal ini seperti yang kepada wakil kepala madrasah atau guru

83
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

senior. Hal ini sesuai dengan apa yang Covid-19 (semester gasal tahun pelajaran
dikatakan kapala madrasah, “Biasanya jika 2020/2021) ini, kepala madrasah mengajak
ada tugas keluar, sementara jadwal wakil kepala madrasah dan beberapa guru
supervisi sudah disusun dengan bagus, untuk mencari solusi dan tindak lanjut dari
maka biasanya saya akan mendelegasikan hasil supervisi tersebut.
tugas kepada wakil kepala madrasah atau Tindak lanjut yang telah dilakukan
guru senior. Hal ini juga sebagai upaya oleh kepala madrasah terkait temuan hasil
kaderisasi dan pembagian tugas kepada supervisi di antaranya adalah:
staff”. Untuk itu mengatasi keterbatasan a) Membagi peran dan tugas sebagai
anggaran supervisi, kepala madrasah supervisor kepada wakil kepala
meminta bantuan kepada komite madrasah madrasah dan guru senior.
agar memfasilitasi kegiatan supervisi b) Berkoordinasi dengan komite
secara berkala. madrasah untuk memenuhi kebutuhan
Hambatan lain yang dihadapi dalam dana dalam pelaksanaan supervisi
pelaksanaan supervisi di masa pandemi ini akademik.
adalah kemampuan penguasaan IT c) Memfasilitasi beberapa guru untuk
beberapa guru senior. Sehingga hal ini mengikuti pelatihan pembelajaran
sedikit akan mengganggu proses secara online melalui aplikasi RUANG
pelaksanaan supervisi yang dilakukan GURU.
secara online. d) Melengkapi sarana IT untuk
“Selama PJJ ini, kami guru-guru mempermudah guru dalam
yang sudah tua, sering mengalami kendala mengembangkan kemampuan serta
terkait penggunaan sarana IT. Tapi menunjang proses pelaksanaan PJJ.
Alhamdulillah … Bapak kepala madrasah
menyiapkan beberapa staff IT yang siap PENUTUP
membantu kami menyelesaikan masalah Dari hasil pembahasan tentang
komunikasi”, tutur Dyah Budi Nurhayati. pelaksanaan supervisi pada masa pandemi
Permasalahan lain yang dialami dari Covid-19 di Madrasah Aliyah Sunan
sisi pendidik adalah kemampuan pendidik Prawoto Pati, maka dapat diambil
dalam hal penguasaan metode beberapa kesimpulan sebagai berikut:
pembelajaran. Seharusnya, dalam proses 1. Supervisi pendidikan di MA Sunan
pembelajaran yang dilakukan secara Prawoto dilaksanakan melalui
daring (online) guru menguasai dan beberapa tahapan, yaitu: perencanaan,
mampu menerapkan metode pembelajaran pelaksanaan, dan tindak lanjut
yang berbeda dengan metode (evaluasi). Supervisi akademik
pembelajaran saat tatap muka. Hal ini dilakukan oleh kepala madrasah dan
menjadi masalah tersendiri ketika guru dibantu oleh wakil kepala madrasah
masih mengajar dengan menggunakan dan guru senior. Hal yang disupervisi
metode konvensional seperti saat mengajar meliputi: supervisi administrasi dan
tatap muka. akademis. Supervisi administrasi
dilaksanakan sebelum pelaksanaan PJJ.
Tindak Lanjut Supervisi Akademik Supervisi akademik dilaksanakan
Dari hasil supervisi pendidikan yang dengan cara supervisor bergabung
telah dilaksanakan pada masa pandemi dalam kelas virtual atau kelas online.

84
Jurnal Intelegensia – Vol. 06 No. 1 Januari-Juni 2018

2. Hambatan yang dialami dalam Malik. (2000) Pedoman Manajemen


pelaksanaan supervise antara lain: a) Madrasah. Yogyakarta: Forum
padatnya jadwal kegiatan kepala Kajian Agama dan Budaya,.
madrasah, b) kemampuan IT beberapa Pidarta, Made. (1992) Manajemen
pendidik yang masih rendah, c) sarana Pendidikan Indonesia. Jakarta:
dan prasarana madrasah penunjang Bina Aksara.
pelaksanaan PJJ yang belum memadai. Priansa, Donni Juni. (2014) Manajemen
3. Tindak lanjut yang dilakukan oleh Supervisi dan Kepemimpinan
kepala madrasah dalam mengatasi Kepala Sekolah. Bandung:
penguasaan metode mengajar beberapa Alfabeta.
guru adalah dengan memfasilitasi guru Purwanto, Ngalim. (2010) Administrasi
untuk mengikuti pelatihan secara dan Supervisi Pendidikan.
online melalui aplikasi RUANG Bandung: Remaja Rosdakarya.
GURU. Selain itu, madrasah juga Sahertian, Piet A. (2000) Konsep Dasar
menyediakan sarana yang dibutuhkan dan Teknik Supervisi Pendidikan
guru-guru tersebut dalam pelaksanaan Dalam Rangka Pengembangan
PJJ berupa ketersedian computer dan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
gawai yang memadai. Rineka Cipta.
Soetjipto dan Raflis Kosasi. (2004) Profesi
DAFTAR PUSTAKA Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. Sugiono. (2008), Metode Penelitian
(2009) Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan
Kualitatif. Bandung: Pustaka Kuanititatif, Kualitatif dan R&D.
Setia. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. (2010) Dasar-Dasar Suryani, Cut. (2015) „Implementasi
Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta. Supervisi Pendidikan dalam
Chudzaifah, Ibnu. (2019) „Supervisi Meningkatkan Proses
Pendidikan Islam: Telaah Model Pembelajaran di MIN Sukadamai
Pengawasan Madrasah di Kota Kota Banda Aceh‟, DIDAKTIKA:
Sorong‟. ALFIKR: Jurnal Jurnal Ilmiah, Vol. 16, No. 1, 23-
Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 2, 42.
Desember 2019, 18-30. DOI:
DOI: http://dx.doi.org/10.2237
https://doi.org/10.32489/a 3/jid.v16i1.585
lfikr.v5i2.23 Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan
Hariwung. (1989) Supervisi Pendidikan. Agama Islam. (2003) Pedoman
Jakarta: Depdikbud. Pengembangan Administrasi dan
Imron, Ali. (1995) Pembinaan Guru di Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Indonesia. Jakarta: Dunia Pustaka Departemen Agama RI.
Jaya. Usman, Uzer. (2007) Menjadi Guru
Iskandar. (2009) Metodologi Penelitian Profesional. Bandung: Remaja
Kualitatif. Jakarta: Gaung Rosdakarya.
Persada.

85

You might also like