You are on page 1of 8

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI


SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SMAN 1 LEMBAH
MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Ali Arman 1)
1
SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat
email: aliarman@gmail.com

Abstract
Based on observations and the author supervision of a teacher in SMAN 1 Valley Crossing West
Pasaman, it was found that the Teacher Competence in preparing the RPP is still low. The purpose
of this study is to describe and obtain information about improving teacher competence in preparing
the RPP through academic supervision of the school principal in SMAN 1 Valley Crossing
Barat.Penelitian Pasaman of a school action research. The procedure in this research include
planning, action, observation and reflection. The study consisted of two cycles of the four meetings.
Subjects consisted of 29 teachers, all teachers at SMAN 1 Valley Crossing West Pasaman who are
teachers trained investigators. Data were collected by using observation sheet. Data were analyzed
using percentages. Based on the research that has been done, it can be concluded that the academic
supervision of the school head can improve teacher competence in formulating deploy Plan
Learning in SMAN 1 Valley Crossing West Pasaman. It is seen from the readiness of teachers in the
implementation of learning. Besides, based on the results penilitian conducted average value RPP
made by teachers also undergo increase of the cycle of the average value of 50.19 and 80.75 in
cycle two (good).
Keywords: Competence Teachers, Prepare lesson plans, Academic Supervision

Abstrak
Berdasarkan hasil pengamatan dan supervisi yang penulis lakukan terhadap guru di SMAN 1
Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, ditemukan bahwa Kompetensi Guru dalam
menyusun RPP masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan
mendapatkan informasi tentang upaya meningkatkan Kompetensi Guru dalam menyusun RPP
melalui Supervisi akademik kepala sekolah di SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman
Barat.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Prosedur penelitian dalam penelitian ini
meliputi perencanaan, tindakan, obeservasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan
empat kali pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 29 orang guru semua guru di SMAN 1 Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat yang merupakan guru binaan peneliti. Data penelitian
dikumpulkan dengan menggunakan lembaran obeservasi. Data dianalisis dengan menggunakan
persentase. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
supervisi akademik kepala sekolah dapat meningkatkan Kompetensi Guru dalam menyusun
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran di SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Hal
ini dilihat dari kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Disamping itu berdasarkan hasil
penilitian yang dilakukan nilai rata-rata RPP yang dibuat oleh guru juga mengalamin peningkatan
yaitu pada siklus satu rata-rata nilai 50,19 dan pada siklus dua 80,75 (baik).

Kata Kunci: Kompetensi Guru, Menyusun RPP, Supervisi Akademik.

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 55


Vol. I No.1 Th. 2016
PENDAHULUAN implementasi kurikulum sangat
Guru adalah suatu profesi yang dipengaruhi oleh kemampuan guru yang
sangat mulia, di pundak para guru maju akan menerapkan dan mengaktualisasikan
mundur pendidikan itu akan terbaca. Di kurikulum tersebut. Tidak jarang
dalam masyarakat guru dipandang orang kegagalan implementasi kurikulum
yang serba bisa, mumpuni di bidang apa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan,
saja, oleh karena itu guru harus mampu keterampilan dan kemampuan guru
menunjukan berfikir cerdas, dalam memahami tugas tugas yang harus
berkepribadian mulia, budi perkerti luhur, dilaksanakannya. Hal itu berarti bahwa
prilaku jujur, dan rasa sosial nyata. guru sebagai pelaksana kegiatan
Kurang mampunyai guru dalam pembelajaran menjadi kunci atas
menyusun Rencana Pelaksanaan keterlaksanaan kurikulum di sekolah.
Pembelajaran (RPP) ini disebabkan Mulyasa (2011: 37) menyatakan bahwa,
berbagai macam faktor. Lewat tanya “Tugas guru untuk menjadi guru
jawab lisan, hal tersebut disebabkan profesional meliputi, mendidik, mengajar,
karena terlalu banyak syarat administrasi dan melatih“. Mendidik berarti
sehingga untuk mencari jalan yang meneruskan dan mengembangkan nilai-
praktis, informasi yang diterima lewat nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan
pendidikan dan pelatihan belum tuntas dan mengembangkan ilmu pengetahuan
secara mendalam sehingga pemahaman dan teknologi. Sedangkan melatih berarti
materi masih mengambang, kesibukan mengembangkan keterampilan-
pribadi di luar kedinasan tidak bisa di keterampilan pada siswa.
tinggalkan sehingga tidak ada kesempatan Mencermati uraian di atas, terlihat
untuk mempelajari sendiri di rumah. betapa besarnya peran guru dalam
Upaya memperbaiki dan membantu pertumbuhan dan
meningkatkan mutu pendidikan seakan perkembangan peserta didik. Guru
tidak pernah berhenti. Banyak agenda memiliki peran dan fungsi yang sangat
reformasi yang telah, sedang, dan akan penting dalam membentuk kepribadian,
dilaksanakan. Reformasi pendidikan akhlak, mentalitas, dan moral anak.
adalah restrukturisasi pendidikan, yakni Dengan demikian dapat dikatakan
memperbaiki pola hubungan sekolah tercapainya tujuan pendidikan di sekolah
dengan lingkungannya dan dengan sangat dipengaruhi oleh sikap guru dalam
pemerintah, pola pengembangan melaksanakan tugas profesinya.
perencanaan, serta pola pengembangan Dalam kurikulum 2004, guru diberi
manajerialnya, pemberdayaan guru dan kebebasan untuk mengubah,
restrukturisasi model model memodifikasi, bahkan membuat sendiri
pembelajaran. silabus yang sesuai dengan kondisi
Reformasi pendidikan tidak cukup sekolah dan daerahnya, dan
hanya dengan perubahan dalam sektor menjabarkannya menjadi persiapan
kurikulum, baik struktur maupun prosedur mengajar yang siap dijadikan pedoman
penulisannya. Pembaharuan kurikulum pembentukan kompetensi peserta didik.
akan lebih bermakna bila diikuti oleh Pada level ujung tombak pendidikan,
perubahan praktik pembelajaran di dalam yaitu pada proses pembelajaran oleh guru
maupun di luar kelas. Keberhasilan di kelas, betapapun administrasinya tidak

56 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 56


Vol. I No.1 Th. 2016
serumit oraganisasi yang melibatkan efektif dan bermutu. Pembelajaran yang
banyak personal, fungsi-fungsi berlangsung secara efektif dan bermutu
administrasi yang disebutkan Henry Fayol akan berimplikasi pada peningkatan mutu
tersebut sebaiknya tetap ada, sebab tanpa proses dan hasil belajar peserta didik.
itu pencapaian tujuan pembelajaran akan Perencanaan pembelajaran
susah dicapai. Dalam kaitannnya dengan merupakan langkah yang sangat penting
fungsi-fungsi administrasi ini, lebih sebelum pelaksanaan pembelajaran.
spesifik dalam hal proses belajar Perencanaan yang matang diperlukan
mengajar, Gagne dan Berliner dalam supaya pelaksanaan pembelajaran
Makmun (2005 : 23) mengemukakan tiga berjalan secara efektif. Perencanaan
fungsi atau peran guru dalam proses pembelajaran dituangkan ke dalam
tersebut, yaitu sebagai : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Perencana (planner) yang harus (RPP) atau beberapa istilah lain seperti
mempersiapkan apa yang harus desain pembelajaran, skenario
dilakukan di dalam proses belajar- pembelajaran. RPP memuat KD, indikator
mengajar (pre-teaching problems). yang akan dicapai, materi yang akan
2. Pelaksana (organizer) yang harus dipelajari, metode pembelajaran, langkah
menciptakan situasi, memimpin, pembelajaran, media pembelajaran, dan
merangsang, menggerakkan, dan sumber belajar serta penilaian.
mengarahkan kegiatan belajar Peraturan Pemerintah Nomor 19
mengajar sesuai dengan rencana, Tahun 2005 tentang 8 Standar Nasional
bertindak sebagai nara sumber Pendidikan menyatakan standar proses
(source person), konsultan merupakan salah satu SNP untuk satuan
kepemimpinan (leader), yang pendidikan dasar dan menengah yang
bijaksana dalam arti demokratis mencakup: 1) Perencanaan proses
dan humanistik (manusiawi) pembelajaran, 2) Pelaksanaan proses
selama proses berlangsung (during pembelajaran, 3) Penilaian hasil
teaching problems). pembelajaran, 4) dan pengawasan proses
3. Penilai (evaluator) yang harus pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
mengumpulkan, menganalisis, meliputi Silabus dan Rencana
menafsirkan dan akhirnya harus Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
memberikan pertimbangan Silabus dan RPP dikembangkan
(judgement) atas tingkat oleh guru pada satuan pendidikan. Guru
keberhasilan belajar mengajar pada satuan pendidikan berkewajiban
tersebut berdasarkan kriteria yang menyusun Silabus dan RPP secara
ditetapkan baik mengenai aspek lengkap dan sistematis agar pembelajaran
keefektifan prosesnya, maupun berlangsung secara interaktif, inspiratif,
kualifikasi produk (output)-nya. menyenangkan, menantang, memotivasi
Dalam menyoroti salah satu peran peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
guru dalam proses pembelajaran, yaitu serta memberikan ruang yang cukup bagi
sebagai perencana pembelajaran, setiap prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
guru pada satuan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
berkewajiban menyusun RPP yang perkembangan fisik serta psikologis
lengkap dan sistematis agar pembelajaran peserta didik.
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 57
Vol. I No.1 Th. 2016
Upaya perwujudan pengembangan empat tahapan dalam tiap siklusnya.
silabus menjadi perencanaan Diantaranya: 1) perencanaan, 2) tindakan,
pembelajaran yang implementatif 3) observer, dan 4) refleksi.
memerlukan kemampuan yang Model penelitian tindakan yang
komprehensif. Kemampuan itulah yang digunakan adalah model Stephen Kemmis
dapat mengantarkan guru menjadi tenaga dan Mc. Taggart. Mengadopsi dari
yang professional. Guru yang professional Suranto (2000; 49) model ini
harus memiliki 5 (lima) kompetensi yang menggunakan sistem spiral yang dimulai
salah satunya adalah kompetensi dari rencana, tindakan, pengamatan,
penyusunan rencana pembelajaran. refleksi dan perencanaan kembali yang
Namun dalam kenyataannya masih merupakan dasar untuk suatu ancang-
banyak guru yang belum mampu ancang pemecahan masalah. Peneliti
menyusun rencana, sebagian guru tidak menggunakan model ini karena dianggap
membuat sendiri silabus dan RPP mata paling praktis dan aktual.
pelajaran yang diampu sehingga hal ini Menurut Arikunto (2010: 203)
secara otomatis berimbas pada kualitas “Instrumen penelitian adalah alat atau
out pembelajaran. Berdasarkan hal-hal fasilitas yang digunakan oleh peneliti
tersebut peneliti bermaksud mengadakan dalam mengumpulkan data agar
sebuah penelitian sekolah dengan judul pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
“Upaya Peningkatan Kompetensi Guru lebih baik, dalam arti lebih cermat,
Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan lengkap, dan sistematis sehingga lebih
Pembelajaran Melalui Supervisi mudah diolah”.
Akademik Kepala Sekolah Di SMAN 1
Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Untuk mengetahui keefektifan
Barat”. suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data.
METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan teknik
Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu
tindakan. Menurut Zuriah, (2003:54) metode penelitian yang bersifat
penelitian tindakan menekankan kepada menggambarkan kenyataan atau fakta
kegiatan (tindakan) dengan sesuai dengan data yang diperoleh.
mengujicobakan suatu ide ke dalam Untuk melihat kemampuan guru
praktek atau situasi nyata dalam skala dari suatu pertemuan ke pertemuan
mikro yang diharapkan kegiatan tersebut selanjutnya, dan dari siklus I ke siklus II
mampu memperbaiki, meningkatkan digunakan persentase. Adapun kriteria
kualitas dan melakukan perbaikan social. penilaian sebagai berikut:
Esensi penelitian tindakan terletak pada 80 – 100 = A (Baik)
adanya tindakan dalam situasi yang alami 60 – 79 = B (Cukup)
untuk memecahkan permasalahan- 40 – 59 = C (Kurang)
permasalahan prasktis atau meningkatkan < 54 = D (Sangat Kurang)
kualitas praktis.
Penelitian tindakan yang dilakukan HASIL PENELITIAN DAN
adalah penelitian tindakan sekolah (PTS). PEMBAHASAN
Penelitian tindakan sekolah ini terdiri atas

58 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 58


Vol. I No.1 Th. 2016
Dalam bab ini akan dipaparkan hasil pembuatan RPP tidak baik sebanyak 29
penelitian tindakan yang dilakukan orang guru dengan nilai rata-rata 50,19.
kepada seluruh guru di SMAN 1 Lembah Sesuai dengan kriteria kesuksesan
Melintang pada semester ganjil pada program yang telah ditetapkan, RPP
tahun pelajaran 2016/2017. dikatakan bagus apabila mendapatkan
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua nilai di atas 76 keatas. Namun
siklus. Hasil dari penelitian pada siklus 1 berdasarkan hasil analisis pada lembar
akan menjadi tolak ukur perubahan dan cheklist, kriteria yang telah ditetapkan
perbaikan yang sesuai terhadap proses masih belum tercapai. Oleh sebab itu,
dan teknik yang akan diterapkan pada kegiatan ini perlu dilakukan pada siklus
siklus II Siklus. ke II .
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tindakan 2. Siklus II
N Siklus Tindakan Berdasarkan hasil dari siklus satu
o bahwa semua guru belum bisa membuat
1 1 – 10 a. Pengumpulan RPP RPP sesuai dengan standar penulisan
Septembe yang dibuat oleh guru untuk itu peneliti meninjau kembali dan
r 2016 b. Memeriksa RPP yang
memberikan materi yang diberikan pada
(Siklus 1) dibuat oleh guru
c. Memberikan penilaian saat rapat dengan majelis guru.
terhadap RPP yang Berdasarkan hasil penilaian pada
dibuat siklus II terjadi peningkatan pada kualitas
2 11Septem a. Pengumpulan RPP RPP guru dimana dapat dilihat pada tabel
ber – yang dibuat oleh guru dibawah ini:
21Septem b. Memeriksa RPP yang
Tabel 4. Kelengkapan Perangkat
ber 2016 dibuat oleh guru
(Siklus 2) c. Memberikan penilaian Pembelajaran Guru pada Siklus II
pada RPP guru yang No Nilai Jumlah
telah mengumpulkan 1 Sangat baik 7
2 Baik 8
1. Siklus I 3 Cukup 14
Berikut ini adalah hasil deskripsi dari 4 Tidak baik
guru yang telah membuat RPP sesuai Rata-rata nilai RPP 80,75
dengan standar penulisan RPP.
Tabel 4. Kelengkapan Perangkat Berdasarkan tabel di atas sudah
Pembelajaran Guru pada Siklus I tampak perbedaan siklus 1 dan siklus 2
No Nilai Jumlah dimana pada siklus 2 kualitas RPP guru
1 Sangat baik - sudah hampir bagus, dimana 14 orang
2 Baik - guru dengan kriteria cukup, 8 orang
3 Cukup - dengan kriteria baik dan 7 orang dengan
4 Tidak baik 29 kriteria sangat baik. Dengan nilai rata-rata
Rata-rata nilai 50,19 80,75.
RPP Berdasarkan kriteria ketuntasan
Berdasarkan Tabel 3. diatas, dapat atau kesuksesan penelitian tindakan yang
dibuat kesimpulan bahwa secara umum, dilaksanakan, maka kegiatan ini dinyataka
nilai yang diperoleh guru untuk berhasil, bahwa pada siklus 2 guru sudah
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 59
Vol. I No.1 Th. 2016
mendapatkan nilai rata-rata 80,75 berikut KESIMPULAN
ini disajikan perbandingan siklus satu dan Berdasarkan hasil penelitian dan
dua. pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, maka dapat
Tabel 5. Kelengkapan Perangkat Pembelajaran disimpulkan bahwa supervisi akademik
Guru pada Siklus I dan II kepala sekolah dapat meningkatkan
No Nilai Siklus Siklus Kompetensi Guru dalam menyusun
1 II Rencana Pelaksanaa Pembelajaran di
1 Sangat - 7 SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten
baik Pasaman Barat. Hal ini dilihat dari
2 Baik - 8 kesiapan guru dalam pelaksanaan
3 Cukup - 14 pembelajaran. Disamping itu berdasarkan
hasil penilitian yang dilakukan nilai rata-
4 Tidak 29 rata RPP yang dibuat oleh guru juga
baik mengalamin peningkatan yaitu pada
Rata-rata nilai 50,19 80,75 siklus satu rata-rata nilai 50,19 dan pada
RPP siklus dua 80,75 (baik).
Berdasarkan tabel diatas dapat
disimpulkan pada siklus satu guru pada SARAN
umumnya mendapatkan nilai tidak Berdasarkan kesimpulan di atas,
baik itu terlihat dari nilai rata-rata yaitu maka dapat dikemukakan beberapa saran
50,19. Hal lain berbanding terbalik sebagai berikut :
dengan siklus 2 dimana guru sudah 1. Guru sebagai pendidik harus
mulai mampu membuat RPP sesuai senantiasa untuk meningkatkan
dengan kriteria dengan nilai rata-rata kedisiplinannya dalam
80,75. Untuk lebih jelasnya dapat melaksanakan tugas yang menjadi
dilihat pada gambar dibawah ini: kewajibannya termasuk dalam
35 membuat RPP.
30 2. Kepala sekolah sebagai seseorang
25 yang bertanggung jawab dalam
20 memerhatikan kinerja guru harus
15 Siklus I
senantiasa untuk meningkatkan
10 Siklus II kinerja guru dalam pelaksanaan
5 tugas termasuk dalam menyiapkan
0 RPP.
Sangat Baik Cukup Tidak
Biak Baik
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3. Perbandingan Nilai yang Diperoleh Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Guru Pada Siklus I dan Siklus II
Nasional Pendidikan. Jakarta: Biro
Berdasarkan hal tersebut maka
Mulyasa. (2011). Menjadi Guru
dapat disimpulkan bahwa pada siklus 2
Profesional . Bandung: Remaja
terjadi peningkatan nilai RPP guru, untuk
Rosdakarya.
itu tidak perlu dilanjutkan kesiklus
Nasution. 2003. Metode Research, Jakarta
berikutnya.
: PT. Bumi Aksara.

60 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 60


Vol. I No.1 Th. 2016
Kemmis, S dan R. Mc Taggart. Perkantoran, Cetakan I. Depok,
(1992). The Action Research Yogyakarta:Media Wacana.
Planner. Victoria: Deakin Arikunto,S. 2010. Prosedur penelitian :
University. Suatu Pendekatan Praktik .
AW, Suranto, 2000. Komunikasi (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka
Perkantoran; Prinsip Komunikasi Cipta.
untuk Meningkatkan Kinerja Zuriah. (2003). Penelitian Tindakan
dalam Bidang Pendidikan dan
Sosial. Malang : Banyu Publishing

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 61


Vol. I No.1 Th. 2016
62 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 55
Vol. I No.1 Th. 2016

You might also like