You are on page 1of 11

UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN PAIKEM MELALUI PEMBIMBINGAN BERKALA


PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Harno
SD Negeri 3 Tlogomulyo
Email: harno005@gmail.com

Abstract: Harno.2017 Efforts to improve the ability of teachers to apply learning model PAIKEM through periodic
guidance In SD Negeri 3 Tlogomulyo District Gubug Grobogan District in the first half of 2017 / 2018.Penelitian
Action Class. This type of research is Classroom Action Research. The purpose of this study is the purpose of this
school action research is to describe the ability of teachers SD Negeri 3 Tlogomulyo District Gubug Grobogan
District in applying PAIKEM learning after the act of Guidance and Periodical pembibingan. The subjects of the
study were teachers of SD Negeri 3 Tlogomulyo Sub-District Gubug Grobogan Regency amounted to 6 Teachers.
The object of this study is the way the teacher in applying the model of learning PAIKEM. Methods of data
collection with tests and method documentation.Counseling to elementary school teachers in applying PAIKEM
learning model is very necessary, this is caused in the application of learning PAIKEM teachers are still many who
have not followed the correct steps, so that in the implementation of teacher learning models tend to still dominate
the learning model activity, not optimize the use of tools and use the school environment to make the learning model
interesting, have not provided a good reading corner, have not implemented group learning well, and the teacher has
not been able to encourage students to encourage students to find their own way in problem solving, as reflected in
the indicator of learning model PAIKEM only reached 37.50%.

Abstrak: Harno.2017. Upaya peningkatkan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran PAIKEM melalui
pembimbingan berkala Di SD Negeri 3 Tlogomulyo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan pada semester 1 tahun
2017/2018.Penelitian Tindakan Kelas.Jenis penilitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Tujuan dari penelitian ini
adalah Tujuan dilakukan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan guru SD Negeri
3 Tlogomulyo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan dalam menerapkan pembelajaran PAIKEM setelah
dilakukan tindakan Pembinaan dan pembibingan Berkala. Subjek penelitian adalah guru SD Negeri 3 Tlogomulyo
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan berjumlah 6 Guru. Adapun objek penelitian ini adalah cara guru dalam
menerapkan model pembelajaran PAIKEM. Metode pengumpulan data dengan tes dan metode
dokumentasi.Pembimbingan kepada guru Sekolah Dasar dalam menerapkan model pembelajaran PAIKEM sangat
diperlukan, hal ini disebabkan dalam penerapan pembelajaran PAIKEM guru masih banyak yang belum mengikuti
langkah-langkah yang benar, sehingga dalam pelaksanaan model pembelajaran guru cenderung masih mendominasi
aktivitas model pembelajaran, belum mengoptimalkan penggunaan alat bantu dan menggunakan lingkungan sekolah
untuk menjadikan model pembelajaran menarik, belum menyediakan pojok baca dengan baik, belum menerapkan
belajar kelompok dengan baik, dan guru belum mampu mendorong siswa untuk mendorong siswa menemukan
caranya sendiri dalam pemecahan masalah, hal ini seperti tercermin dalam indicator model pembelajaran PAIKEM
yang baru mencapai 37,50%.

Kata Kunci: kemampuan guru, pembimbingan, PAIKEM

Kemampuan guru dalam menerapkan kompetensi dasar atan memerlukan


pembelajaran inovatif merupakan titik pangkal pencermatan metode mengajar yang tidak
pengembangan pembelajaran inovatif. sama.
Pembelajaran inovatif merupakan sebuah Tentu saja untuk dapat menerapkan
model pembelajaran yang dirancang oleh guru pembelajaran inovatif, guru sebaiknya
dengan menerapkan beberapa metode dalam memiliki kemampuan akademik yang luas dan
setiap kegiatan pembelajaran. Artinya dalam kemampuan paedagogik, yang baik. Jika hak
setiap kali tatap muka guru harus ini tidak dimiliki, maka sulit kiranya untuk
menggunakan beberapa metode secara dilakukan pembelajaran inovatif. Guru dapat
bervariatif. Penggunaan metode itu harus kembali ke model tradisional (ceramah, tanya
didasarkan pada isi dari kompetensi dasar yang jawab dan diskusi). Dengan kata lain,
hendak dicapainya. Dengan demikian setiap

`150
Upaya Peningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model... 151
pembelajaran inovatif memerlukan kreatifitas berkelayakan untuk menduduki jabatan
guru. fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi dan
Kenyataan hingga saat ini kemampuan jenjang pendidikan.
guru khususnya di SD Negeri 3 Tlogomulyo Guru merupakan suatu pekerjaan
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan profesional. Untuk dapat melaksanakan tugas
dalam menerapkan pembelajaran PAIKEM, tersebut dengan baik, selain harus memenuhi
masih perlu mendapat perhatian, hal ini syarat-syarat kedewasaan, sehat jasmani dan
terlihat dari berberapa indikator diantaranya: rohani, guru juga harus memiliki ilmu dan
(1) dalam proses pembelajaran guru belum kecakapan keterampilan keguruan. Ilmu dan
menekankan pada keterlibatan siswa dalam kecakapan keterampilan tersebut diperoleh
berbagai kegiatan yang mengembangkan selama menempuh pelajaran di lembaga
pemahaman dan kemampuan (2), Guru belum pendidikan guru (Sukmadinata, 2007: 255).
memanfaatkan berbagai media pembelajaran Guru sebagai pendidik profesional
dan alat bantu termasuk memanfaatkan mempunyai citra yang baik di masyarakat
lingkungan sekolah untuk membangkitkan apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat
semangat belajar peserta didik, (3) guru kelas bahwa guru layak menjadi panutan atau
belum menyediakan “pojok baca” sebagai teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat
bahan belajar, (4) Guru belum menerapkan terutama akan melihat bagaimana sikap dan
belajar kelompok pada siswa untuk perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang
merangsang partisipasi siswa dalam belajar, ada yang patut diteladani atau tidak.
(5) guru belum banyak melibatkan siswa Bagaimana guru meningkatkan pelayanannya,
dalam menciptakan lingkungan sekolah. meningkatkan pengetahuannya, memberi
Adanya permasalahan tersebut di atas arahan dan dorongan kepada anak didiknya,
mendorong Peneliti sebagai kepala sekolah dan bagaimana cara guru berpakaian dan
untuk mengupayakan peningkatan kemampuan berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa,
guru dalam menerapkan pembelajaran teman-temannya serta anggota masyarakat
PAIKEM dengan cara membina guru secara sering menjadi perhatian masyarakat luas
rutin dan diteruskan dengan pembimbingan (Soetjipto, 2007: 42).
terhadap pelaksanaan pembelajaran. Beberapa pendapat tentang kemam-
Kemampuan diartikan sebagai penge- puan yang dikemukakan oleh Mulyasa (2008:
tahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar 25) antara lain: (1) Broke and Stone
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir mengemukakan bahwa ”kemampuan guru
dan bertindak. Dengan demikian, kompetensi merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat
yang dimiliki oleh setiap guru akan perilaku guru yang penuh arti”, dan (2)
menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Charles mengemukakan bahwa ”kemampuan
Kemampuan tersebut akan terwujud dalam merupakan perilaku yang rasional untuk
bentuk penguasaan pengetahuan dari perbua- mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai
tan secara professional dalam menjalankan dengan kondisi yang diharapkan.Sarimaya
fungsi sebagai guru. Guru adalah orang yang (2008: 17) mengemukakan kompetensi guru
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak merupakan seperangkat pengetahuan, kete-
didik. Sedangkan guru dalam pandangan rampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
masyarakat adalah orang yang melaksanakan dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru
pedidikan di tempat-tempat tertentu, tidak dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya.
mesti di lebaga formal (Djamarah, 2005: 31). Ditampilkan melalui unjuk kerja. Kemampuan
Berdasarkan pengertian tersebut, maka standar guru dapat dimaknai sebagai kebulatan
Kemampuan guru adalah suatu ukuran yang pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk berwujud tindakan cerdas dan penuh
penguasaan pengetahuan dan perilaku tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
perbuatan bagi seorang guru agar sebagai agen pembelajaran. Kemampuan guru
152 Volume 3, Nomor 8, Jurnal Pendidikan Ilmiah 150 - 160
menurut Sarimaya (2008: 17) menyatakan persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar,
bahwa: “kemampuan guru meliputi mampu sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk
menerapkan pembelajaran secara terarah, belajar sepanjang hayat (Depdiknas, 2010:
terprogram tercapai dengan baik. 24).
Dalam pembelajaran terdapat kegiatan Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
memilih, menetapkan, mengembangkan meto- efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), adalah
de untuk mencapai hasil pembelajaran yang sebuah model pembelajaran yang memung-
diinginkan. Pemilihan, penetapan dan pengem- kinkan peserta didik melakukan kegiatan
bangan metode pembelajaran ini didasarkan (proses belajar) yang beragam untuk
pada kondisi pembelajaran yang ada serta mengembangkan ketrampilan, sikap, dan
efektifitas pencapaian tujuan. Dengan demi- pemahaman berbagai sumber dan alat bantu
kian kepiawaian guru dalam memilih dan belajar termasuk pemanfaatan lingkungan
mengembangkan metode sangat berpengaruh supaya pembelajaran lebih menarik, menye-
terhadap keberhasilan pembelajaran. nangkan, dan efektif.
Sesuai dengan singkatannya, pembela- PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19
jaran PAIKEM yaitu pembelajaran aktif, ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses pembe-
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. lajaran pada satuan pendidikan diseleng-
Pembelajaran yang berfokus pada siswa, garakan secara interaktif, inspiratif, menye-
makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian nangkan, menantang, memotivasi peserta didik
siswa, serta konteks kehidupan dan lingkungan untuk berpatisipasi aktif serta memberikan
ini memiliki 4 ciri yaitu: mengalami, ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan
komunikasi, interaksi dan refleksi (Depdiknas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
2010: 23). perkembangan fisik serta psikologis peserta
Mengalami (pengalaman belajar) didik.” Hal tersebut merupakan dasar bahwa
antara lain: melakukan pengamatan, melaku- guru perlu menyelenggarakan pembelajaan
kan percobaan, melakukan penyelidikan, yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
melakukan wawancara, siswa belajar banyak (PAKEM).
melalui berbuat, pengalaman langsung meng- Prinsip pembelajaran PAIKEM sesuai
aktifkan banyak indera. Komunikasi, dengan huruf yang menyusun namanya,
bentuknya antara lain: mengemukakan pembelajaran PAKEM adalah salah satu
pendapat, presentasi laporan, memajangkan contoh pembelajaran inovatif yang memiliki
hasil kerja, ungkap gagasan. Interaksi, karakteristik aktif, kreatif, efektif, dan
bentuknya antara lain: Diskusi, Tanya jawab, menyenangkan.
Lempar lagi pertanyaan (Kesalahan makna a. Aktif
berpeluang terkoreksi, Makna yang terbangun Pengembang pembelajaran ini
semakin mantap, Kualitas hasil belajar beranggapan bahwa belajar merupakan proses
meningkat). Kegiatan Refleksi yaitu memikir- aktif merangkai pengalaman untuk
kan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan: memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif
“mengapa demikian?”, “apakah hal itu berlaku terlibat di dalam proses belajar
untuk …?”, untuk perbaikan gagasan/makna, mengkonstruksi sendiri pemahamannya. Teori
untuk tidak mengulangi kesalahan, peluang belajar konstruktivisme merupakan titik
lahirkan gagasan baru. Atas dasar karakteristik berangkat pembelajaran ini. Atas dasar itu
PAIKEM tersebut, maka guru perlu pembelajaran ini secara sengaja dirancang agar
memberikan dorongan kepada siswa untuk mengaktifkan anak.
menggunakan otoritas atau haknya dalam b. Inovatif
membangun gagasan. Tanggung jawab belajar, Pembelajaran PAIKEM bisa
memang berada pada diri siswa, tetapi guru mengadaptasi dari model pembelajaran yang
bertanggung jawab dalam memberikan situasi menyenangkan. Learning is fun merupakan
yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
Upaya Peningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model... 153
inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini membangkitkan motivasi untuk belajar. Anak-
di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang anak pada dasarnya belajar paling efektif pada
pasif di kelas. Membangun metode saat mereka sedang bermain atau melakukan
pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan sesuatu yang mengasyikkan. Menurut
dengan cara diantaranya mengakomodir setiap penelitian, anak-anak menjadi berminat untuk
karakteristik diri. Artinya mengukur daya belajar jika topik yang dibahas sedapat
kemampuan serap ilmu masing-masing orang. mungkin dihubungkan dengan pengalaman
c. Kreatif mereka dan disesuaikan dengan alam berpikir
Pembelajaran PAKEM juga dirancang mereka. Yang dimaksudkan adalah bahwa
untuk mampu mengembangkan kreativitas. pokok bahasannya dikaitkan dengan
Pembela haruslah memberikan ruang yang pengalaman siswa sehari-hari dan disesuaikan
cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreativitas dengan dunia mereka dan bukan dunia guru
serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat, sebagai orang dewasa. Apa lagi jika
minat, dan perkembangan fisik serta disesuaikan dengan kebiasaan mereka dalam
psikologisnya. Kemandirian dan kemampuan belajar. Ciri yang terakhir ini merupakan ciri
pemecahan masalah merupakan tujuan yang pembelajaran kontekstual. Dengan demikian
ingin dicapai oleh semua bentuk pembelajaran. pembelajaran PAKEM sebenarnya juga
Dengan dua bekal itu setiap orang akan pembelajaran kontekstual.
mampu belajar sepanjang hidupnya. Ciri PAIKEM merupakan pembelajaran
seorang pebelajar yang mandiri adalah: (a) yang tidak hanya terpaku menggunakan satu
mampu secara cermat mendiagnosis situasi pendekatan saja, tetapi dengan menggunakan
pembelajaran tertentu yang sedang diha- berbagai pendekatan dan model. PAIKEM
dapinya; (b) mampu memilih strategi belajar diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang
tertentu untuk menyelesaikan masalah terjadi selama KBM. Pada saat yang sama,
belajarnya; (c) memonitor keefektivan strategi gambaran tersebut menunjukkan kemampuan
tersebut; dan (d) termotivasi untuk terlibat yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan
dalam situasi belajar tersebut sampai keadaan tersebut.
masalahnya terselesaikan. Secara garis besar, langkah
d. Efektif pembelajaran PAIKEM dapat digambarkan
Menyiratkan bahwa pembelajaran sebagai berikut: (a) Siswa terlibat dalam
harus dilakukan sedemikian rupa untuk berbagai kegiatan yang mengembangkan
mencapai semua hasil belajar yang telah pemahaman dan kemampuan mereka dengan
dirumuskan. Karena hasil belajar itu beragam, penekanan pada belajar melalui berbuat. (b)
karkteristik efektif dari pembelajaran ini Guru menggunakan berbagai alat bantu dan
mengacu kepada penggunaan berbagai strategi berbagai cara dalam membangkitkan
yang relevan dengan hasil belajarnya. semangat, termasuk menggunakan lingkungan
e. Menyenangkan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
Pembelajaran yang dilaksanakan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan
haruslah dilakukan dengan tetap cocok bagi siswa. (c) Guru mengatur kelas
memperhatikan suasana belajar yang dengan memajang buku-buku dan bahan
menyenangkan. Mengapa pembelajaran harus belajar yang lebih menarik dan menyediakan
menyenangkan? Dryden dan Voss (2000) ‘pojok baca’ (d) Guru menerapkan cara
mengatakan bahwa belajar akan efektif jika mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
suasana pembelajarannya menyenangkan. termasuk cara belajar kelompok. (e) Guru
Seseorang yang secara aktif mengkonstruksi mendorong siswa untuk menemukan caranya
pengetahuannya memerlukan dukungan sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk
suasana dan fasilitas belajar yang maksimal. mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam
Suasana yang menyenangkan dan tidak diikuti siswa dalam menciptakan lingkungan
suasana tegang sangat baik untuk sekolahnya.
154 Volume 3, Nomor 8, Jurnal Pendidikan Ilmiah 150 - 160
Pembimbingan adalah suatu proses sistem tersebut. (d) Pembimbingan dipandang
yang berkesinambungan dan tidak ada rencana sebagai kegiatan meningkatkan kemampuan
pembimbingan bersifat final, tetapi selalu individu agar lebih bertanggung jawab di
merupakan bahan untuk diadakan perbaikan. dalam sistem.
Oleh karena itu pembimbingan bukan Langkah-langkah dalam pembimbingan
merupakan hasil daripada proses perencanaan, kemampuan guru adalah sebagai berikut.
tetapi hanya sebagai laporan sementara 1). Menciptakan Hubungan yang Harmonis
(interview report). Hasil pembimbingan adalah Langkah pertama dalam
spesifikasi dari tujuan-tujuan/ sasaran-sasaran pembimbingan keterampilan pembelajaran
target dari perencanaan yang ditentukan guru adalah menciptakan hubungan yang
dengan apa yang ingin dicapai, dan bagaimana harmonis antara pengawas dan guru, serta
mencapainya. Pada suatu deretan, fakta-fakta semua pihak yang terkait dengan program
dan pandangan untuk waktu yang akan datang, pembimbingan keterampilan pembelajaran
maka harus menyimpulkan apa yang akan guru. Dalam upaya melaksanakan supervisi
mempengaruhi tujuan dari kegiatan tersebut memang diperlukan kejelasan informasi antar
“hasil yang akan dicapai”. personil yang terkait. Tanpa kejelasan
Menurut Moekijat (2008: 20) informasi, guru akan kebingungan, tidak tahu
mengemukakan pengertian pembimbingan yang diharapkan kepala sekolah, dan meyakini
yang menunjuk pada, setiap usaha untuk bahwa tujuan pokok dalam pengukuran
memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang kemampuan guru, sebagai langkah awal setiap
sekarang maupun yang akan datang, dengan pembimbingan keterampilan pembelajaran
memberikan informasi dan mempengaruhi melalui supervisi , adalah hanya untuk
sikap. Sikap yang dimaksudkan adalah mengidentifikasi guru yang baik dan yang
perubahan positif yang lebih bersifat kurang terampil dalam mengajar. Padahal
meningkatkan pengetahuan, wawasan, seandainya ada kejelasan informasi, tentu tidak
keterampilan dan kecakapan. Menurut Sutisna akan terjadi guru yang demikian.
(2009: 13) mengemukakan konsep pembinaan Komunikasi antara kepala sekolah dan
secara spesifik yakni, konsep pembinaan guru dikatakan efektif apabila guru benar-
personil bahwa pembinaan personil adalah benar menerima supervisi akademik sebagai
proses perbaikan prestasi (performa) personel upaya pembinaan kemampuannya. Dalam
melalui pendekatan-pendekatan yang upaya ini, diperlukan kejelasan informasi
menekankan realisasi diri, pertumbuhan diri mengenai hakikat dan tujuan supervisi
dan perkembangan diri. Pembimbingan akademik. Dalam upaya memperjelas program
meliputi kegiatan-kegiatan yang diarahkan supervisi akademik, tentu diperlukan suatu
kepada perbaikan dan pertumbuhan cara dan prinsip-prinsip tertentu dalam
kesanggupan, sikap, keterampilan dan berkomunikasi. Bagaimanakah berkomunikasi
pengetahuan dari pada anggota organisasi. secara efektif. Ada sejumlah prinsip
Konsep pembimbingan personil di komunikasi yang harus diterapkan oleh kepala
lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai sekolah, sebagaimana dikemukakan oleh
berikut. (a) Perhatian-perhatian terhadap Marks, Stoops dan Stoops sebagai berikut. (a)
kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh Berbicaralah sebijaksana dan sebaik mungkin
lembaga pendidikan untuk memperlancar (b) Ikutilah pembicaraan orang lain secara
pembimbinng sifatnya. (b) Pembimbingan itu saksama (c) Ciptakan hubungan interpersonal
disediakan bagi semua personil yang tertera antar personil (d) Berpikirlah sebelum
dalam daftar gaji. (c) Pembimbingan personil berbicara. (e) Ikutilah norma-norma yang
diajukan guna memenuhi dua macam harapan berlaku pada latar sekolah (d) Usahakanlah
yakni, kontrbusi individu yang dituntut oleh untuk memahami pendapat orang lain (e)
sistem sekolah dan imbalan material serta Konsentrasikan pada pesanmu bukan pada
emosional yang dituntut para individu dari dirimu sendiri (f) Persingkat pembicaraan (g)
Upaya Peningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model... 155
Ciptakan ketidaksanggupan (h) Bersemangat- kebutuhan pembimbingan keterampilan pem-
lah (i) raihlah sikap orang lain untuk belajaran guru yang akan dibina melalui cara-
membangu program. (j) Berkomunikasilah cara lainnya.
dengan eye communication (j) Selalu mencoba Pembimbingan merupakan fungsi
(k) Jadilah pendengar yang baik (l) Ketahuilah manajemen yang sangat berkaitan erat dengan
kapan sebaiknya berhenti berkomunikasi (m) pencapaian tujuan organisasi, sehingga
Kebutuhan pembimbingan dalam organisasi apapun
Sebagai langkah kedua dalam menjadi mutlak dilakukan. Hal ini seperti yang
pembimbingan keterampilan pengajaran guru diungkapkan oleh G.R. Terry, yang meng-
adalah analisis kebutuhan (needs assessment). atakan bahwa: “Dalam rangka pencapaian
Secara hakiki, analisis kebutuhan merupakan tujuan suatu organisasi, termasuk negara
upaya menentukan perbedaan antara sebagai organisasi kekuasaan terbesar seyog-
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang yanya menjalankan fungsi-fungsi manajemen
dipersyaratkan dan yang secara nyata dimiliki. yang terdiri dari: perencanaan (planning),
Prinsip supervisi pengajaran yang ketujuh pengorganisasian (organizing), memberi doro-
adalah obyektif, artinya dalam penyusunan ngan (actuating), dan pengawasan (control-
program supervisi pengajaran harus didasarkan ling).” (G.R Terry, 1991:15)
pada kebutuhan nyata pengembangan Menurut Siagian (1982: 135)
profesionali guru. Dalam upaya memenuhi pembimbingan adalah proses pembimbingan
prinsip ini diperlukan program supervisi daripada pelaksanaan seluruh kegiatan
pengajaran harus didasarkan pada kebutuhan organisasi untuk menjamin agar semua
nyata pengembangan profesional guru. Dalam pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
upaya memenuhi prinsip ini diperlukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
analisis kebutuhan tentang keterampilan sebelumnya. Menurut Sarwoto (2000: 93)
pengajaran guru yang harus dikembangkan pembimbingan adalah kegiatan pimpinan yang
melalui supervisi pengajaran. Adapun mengusahakan agar pekerjaan – pekerjaan
langkah-langkah menganalisis kebutuhan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah
sebagai berikut. (a) Mengidentifikasi kebutu- ditetapkan atau hasil yang dikehendaki.
han-kebutuhan atau masalah-masalah pendi- Sedangkan Semito (1984: 17)
dikan perbedaan (gap) apa saja yang ada mengungkapkan pembimbingan (conseling)
antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap adalah usaha untuk dapat mencegah
yang nyata dimiliki guru dan yang seharusnya kemungkinan – kemungkinan penyimpangan
dimiliki guru. (b) Mengidentifikasi lingkungan daripada rencana – rencana, instruksi –
dan hambatan-hambatannya. (c) Menetapkan instruksi, saran – saran dan sebagainya yang
tujuan umum jangka panjang. (d) Mengi- telah ditetapkan. Terry (dalam Winardi 2006 :
dentifikasi tugas-tugas manajemen yang 395) mengartikan pembimbingan berarti
dibutuhkan fase ini, seperti keuangan, sumber- mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan,
sumber, perlengkapan dan media. (e) Mencatat maksudnya mengarahkan prestasi kerja yang
prosedur-prosedur untuk mengumpulkan apabila perlu menerapkan tindakan – tindakan
informasi tambahan tentang pengetahuan, korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai
keterampilan, dan sikap yang dimiliki guru. (f) dengan rencana.
Mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan- Lebih rinci lagi, Kaho mendefinisikan
kebutuhan khusus pembinaan keterampilan pembimbingan sebagai: “Suatu usaha siste-
pembelajaran guru. Pergunakanlah kata-kata matik untuk menerapkan standar pelaksanaan
perilaku atau performansi. (g) Menetapkan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem
kebutuhan-kebutuhan pembimbingan keteram- informasi umpan balik, membandingkan
pilan pembelajaran guru yang bisa dibina kegiatan nyata dengan standar yang telah
melalui teknik dan media selain pendidikan. ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
(h) Mencatat dan memberi kode kebutuhan- mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta
156 Volume 3, Nomor 8, Jurnal Pendidikan Ilmiah 150 - 160
mengambil tindakan-tindakan koreksi yang guru dalam rangka meningkatkan kompetensi
diperlukan untuk menjamin bahwa semua atau kemampuan guru dalam melaksanakan
sumber daya organisasi dipergunakan dengan kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif,
cara paling efisien dalam mencapai tujuan- kreatif efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
tujuan yang telah ditentukan” (Kaho, Dengan begitu guru dapat meningkatkan mutu
1997:239). pembelajaran melalui penerapan konsep
Berkaitan dengan penerapan pembe- PAIKEM.
lajaran berbasis PAIKEM, tugas kita sebagai
kepala sekolah adalah melakukan pembim-A. METODE
bingan kepada para guru mengenai bagaimana Penelitian ini merupakan Penelitian
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Sekolah (PTS). Penelitian tindakan
(RPP) berbasis PAIKEM dan melaksanakan Sekolah berupa tindakaan nyata yaitu
pembelajaran berbasis PAIKEM. Agar melakukan pembimbingan terhadap pelaksa-
kegiatan pembimbingan ini dapat berjalan naan pembelajaran dan membina guru tentang
secra efektif maka perlu diprogram secara hakikaaikem, prinsip dan langkah-langkah
sistematis. dalam pembelajaran PAIKEM untuk mening-
Adapun langkah kegiatan pembim- katkan kemampuannya dalam menerapkan
bingan yang dilakukan Kepala sekolah adalah pembelajaran paikem, Tindakan Pembinaan
sebagai berikut (1) Memberikan pemahaman dan Pembimbingan Berkala dilakukan setelah
terhadap guru mengenai konsep dasar mengetahui kondisi awal kemampuan guru
pembelajaran berbasis PAIKEM. (2) Melak- dalam menerapkan model pembelajaran
sankan pembimbingan terhadap guru dalam PAIKEM dari hasil observasi prasiklus. Dari
menyusun RPP berbasis PAIKEM. (3) hasil penilaian yang dilakukan prasiklus
Melaksanakan pembimbingan terhadap guru diperoleh nilai kemampuan guru memberikan
cara melaksanakan kegiatan pembelajaran gambaran nyata tentang kekurangan guru
berbasis PAIKEM. (4) Melaksanakan dalam menerapkan model pembelajaran
pemantauan terhadap guru dalam melaksa- PAIKEM.
nakan kegiatan pembelajaran berbasis Tujuan penelitian ini untuk melihat
PAIKEM. (5) Bersama guru mengadakan meningkatan kemampuan guru dalam melak-
refleksi dari pelaksanaan pembelajaran berba- sanakan pembelajaran PAIKEM setelah
sis PAIKEM. dilakukan pembinaan dan pembimbingan guru
Salah satu persoalan yang dihadapi dilakukan pada proses pelaksanaan
guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan
adalah minimnya wawasan atau pengetahuan pembimbingan berkala dilakukan secara
para guru dalam melakukan inovasi kegiatan kelompok.
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran Tempat Penelitian ini mengambil
belum dapat dicapai secara optimal. Secara lokasi di SDN 3 Tlogomulyo Kecamatan
umum para guru masih menggunakan cara- Gubug Kabupaten Grobogan. Waktu Peneli-
cara konvensional dalam proses pembelajaran tian dilangsungkan pada semester 2 tahun
terutama dengan metode ceramah dengan pelajaran 2017/2018, yaitu dilangsungkan
variasi tanya jawab atau diskusi yang kurang pada bulan Pebruari 2017 sampai dengan April
terprogram. Akibatnya peserta didik lebih 2017. Subjek penelitian adalah guru SD
banyak menerima informasi dari guru tanpa Negeri 3 Tlogomulyo Kecamatan Gubug
kesempatan aktifitas dan kreatifitas yang Kabupaten Grobogan berjumlah 6 Guru.
optimal. Sumber data dalam penelitian ini
Berkaitan dengan upaya peningkatan adalah berkaitan denngan asal penelitian guna
kualitas pembelajaran ini, salah satu upaya memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk
yang dapat dilakukan pengawas sekolah bahan kajian dalam menganalisis data. Pada
adalah melakukan pembimbingan terhadap penelitian ini sumber data yang dibutuhkan
Upaya Peningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model... 157
adalah dari nara sumber, dokumen dan proses berbagai indikator, skor terendah adalah pada
belajar mengajar. indikator: Guru menerapkan cara mengajar
Teknik pengumpulan data dari penelitian yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
tindakan sekolah ini adalah melalui data kualitatif cara belajar kelompok dengan skor total 2
yang diperoleh dari observasi maupun (25,00%), dengan demikian perlu dilakukan
dokumentasi.
tindakan agar kemampuan guru dalam
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah statistik deskriptif. Menurut menerapkan pembelajaran Paikem meningkat.
Arikunto (2003) statistik deskriptif digunakan Kemampuan guru dalam menerapkan
untuk menganalisis data dengan cara pembelajaran Paikem yang dimiliki oleh guru
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang SD Negeri 3 Tlogomulyo Kecamatan Gubug
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa Kabupaten Grobogan dapat diperinci sebagai
membuat kesimpulan yang berlaku secara umum berikut: 1) Siswa terlibat dalam berbagai
atau generalisasi sehingga dalam penelitian kegiatan yang mengembangkan pemahaman
tindakan dengan menggunakan statistik deskriptif dan kemampuan mereka dengan penekanan
tidak ada uji signifikasi, tidak ada taraf kesalahan, pada belajar melalui berbuat sebesar 37,50%,
karena peneliti tidak bermaksud membuat 2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan
generalisasi.
berbagai cara dalam membangkitkan
HASIL semangat, termasuk menggunakan lingkungan
Sebelum dilakukan tindakan peneliti sebagai sumber belajar untuk menjadikan
melakukan observasi secara langsung dalam pembelajaran menarik, menyenangkan, dan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. cocok bagi siswa sebesar 37,50%, 3) Guru
Observasi dilakukan terhadap 6 orang guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku
yang telah ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan bahan belajar yang lebih menarik dan
sebagai subjek penelitian. Pada observasi menyediakan ‘pojok baca’ sebesar 37,50%, 4)
tersebut peneliti melakukan pencatatan- Guru menerapkan cara mengajar yang lebih
pencatatan pada format penilaian kemampuan kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
guru dalam menerapkan pembelajaran kelompok sebesar 25,00%, 5) Guru
PAIKEM melalui bimbingan berkelanjutan mendorong siswa untuk menemukan caranya
terhadap guru (lampiran 1). Penilaian sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk
dilakukan dengan member skor 0 atau 1 pada mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam
lembr yang telah disiapkan. Skor 0 diberikan siswa dalam menciptakan lingkungan
apabila dalam melaksanakan pembelajaran sekolahnya sebesar 37,50% (perincian
guru tidak dapat memenuhi indicator yang penilaian terlampir). Untuk lebih jelasnya
telah ditetapkan, sedangkan skor 1 diberikan dapat dilihat dalam bentuk grafik di bawah ini:
apabila guru memenuhi indikator yang telah
ditetapkan. Observasi dilakukan dengan
jadwal.
Selanjutnya hasil penilaian individu
tersebut dilakukan rekapitulasi. Dari
rekapitulasi tersebut dapat diketahui jumlah
skor yang diperoleh dan prosentase
ketercapaian indikator diketahui bahwa rata-
rata kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran paikem yang dimiliki guru baru
mencapai 37,50%, untuk itu perlu dilakukan
upaya untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam menerapkan pembelajaran Paikem Grafik 1. Hasil Kemampuan Guru dalam
tersebut. Skor rendah tersebut disebabkan oleh Menerapkan Pembelajaran Paikem
Pada Prasiklus
158 Volume 3, Nomor 8, Jurnal Pendidikan Ilmiah 150 - 160
Dengan demikian rata-rata kemampuan
guru dalam menerapkan pembelajaran paikem
yang dimiliki guru baru mencapai 37,50%,
untuk itu perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam
menerapkan pembelajaran Paikem tersebut.
Skor rendah tersebut disebabkan oleh berbagai
indikator, skor terendah adalah pada indikator:
Guru menerapkan cara mengajar yang lebih
kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok dengan skor total 2 (25,00%),
dengan demikian perlu dilakukan tindakan
agar kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran Paikem meningkat. Grafik 3. Hasil Kemampuan Guru dalam
Deskripsi Siklus II Menerapkan Pembelajaran Paikem
Kemampuan guru dalam menerapkan pada Siklus II
pembelajaran paikem melalui pembinaan dan
pembimbingan Berkala yang dimiliki oleh
guru SD Negeri 3 Tlogomulyo KecamatanA. PEMBAHASAN
Gubug Kabupaten Grobogan dapat diperinci Berdasarkan hasil penelitian dapat
sebagai berikut: 1) Siswa terlibat dalam diketahui bahwa melalui pembinaan dan
berbagai kegiatan yang mengembangkan pembimbingan berkala kemampuan guru
pemahaman dan kemampuan mereka dengan dalam menerapkan pembelajaran paikem di
penekanan pada belajar melalui berbuat SD Negeri 3 Tlogomulyo Kecamatan Gubug
sebesar 100%, 2) Guru menggunakan berbagai Kabupaten Grobogan diketahui dapat
alat bantu dan berbagai cara dalam meningkat. Peningkatan terjadi pada hampir
membangkitkan semangat, termasuk seluruh indikator, dengan rata-rata
menggunakan lingkungan sebagai sumber ketercapaian dari prasiklus 37,50% siklus 1
belajar untuk menjadikan pembelajaran kemampuan guru dalam menerapkan
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa pembelajaran paikem melalui Pembimbingan
sebesar 75,00%, 3) Guru mengatur kelas berkala sebesar 25,00% menjadi 62,50%
dengan memajang buku-buku dan bahan (peningkatan sebesar 25,00%) dan pada siklus
belajar yang lebih menarik dan menyediakan 2 meningkat menjadi 87,50% (peningkatan
‘pojok baca’ sebesar 87,50%, 4) Guru sebesar 25,00%).
menerapkan cara mengajar yang lebih Setelah dilakukan pembimbingan pada
kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar siklus I, prosentase rata-rata ketercapaian
kelompok sebesar 100%, 5) Guru mendorong aspek sebesar 25,00% peningkatan tertinggi
siswa untuk menemukan caranya sendiri terjadi pada aspek penerapan cara mengajar,
dalam pemecahan suatu masalah, untuk yaitu sebesar 37,50%, dan peningkatan terkecil
mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam terjadi pada aspek penggunaan alat bantu yaitu
siswa dalam menciptakan lingkungan 12,50%.
sekolahnya sebesar 75,00% (perincian Perbandingan peningkatan prosentase
penilaian terlampir). Untuk lebih jelasnya skor rata-rata dari siklus I ke siklus II seperti
dapat dilihat dalam bentuk grafik sebagai terlihat pada tabel berikut.
berikut:
Upaya Peningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model... 159
Tabel 1. Perbandingan prosentase Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Menerapkan
Pembelajaran Paikem Melalui Pembimbingan Berkala Kegiatan Siklus I dengan
Siklus II
No Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan
1 Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada 75,00% 100,00% 25,00%
belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
62,50% 75,00% 25,00%
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan cocok bagi siswa
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
62,50% 87,50% 25,00%
belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
50,00% 100,00% 37,50%
interaktif, termasuk cara belajar kelompok
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya,
62,50% 75,00% 12,50%
dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya
Rata-rata 62,50% 87,50% 25,00%
Bersasarkan tabel perbandingan di atas aspek cara memberi motivasi kepada siswa
nampak jelas bahwa setelah dilakukan yaitu 12,50%.
pembimbingan pada siklus I, prosentase rata- Secara keseluruhan peningkatan dari
rata ketercapaian aspek sebesar 25,00% kegiatan sebelum tindakan (prasiklus) ke
peningkatan tertinggi terjadi pada aspek siklus II terlihat seperti tabel dibawah ini
penerapan cara mengajar, yaitu sebesar sebagai berikut:
37,50%, dan peningkatan terkecil terjadi pada
Tabel 2. Perbandingan prosentase Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Menerapkan
Pembelajaran Paikem Melalui Pembimbingan Berkala Kegiatan Prasiklus dengan
Siklus II
No Indikator Prasi Siklus II Peningkatan
klus
1 Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka 50,00% 100,00% 50,00%
dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara
dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan 37,50% 75,00% 37,50%
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi
siswa
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan
bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan 37,50% 87,50% 50,00%
‘pojok baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif
25,00% 100,00% 75,00%
dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri
dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan
37,50% 75,00% 37,50%
gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya
Rata-rata 37,50% 87,50% 50,00%

Dari tabel di atas dapat diketahui dilakukan Pembimbingan berkala prosentase


bahwa peningkatan kemampuan guru dalam rata-rata dapat meningkat hingga 50%,
menerapkan pembelajaran PAIKEM setelah peningkatan terjadi pada semua aspek secara
160 Volume 3, Nomor 8, Jurnal Pendidikan Ilmiah 150 - 160
berturut-turut peningkatan tersebut adalah aktivitas model pembelajaran, belum mengop-
sebagai berikut: (1) Indikator keterlibatan timalkan penggunaan alat bantu dan
siswa meningkat 50,00%. (2) Indikator menggunakan lingkungan sekolah untuk
penggunaan alat bantu meningkat 37,50% (3) menjadikan model pembelajaran menarik,
Indikator pengaturan kelas meningkat 50,00% belum menyediakan pojok baca dengan baik,
(4) Indikator penerapan cara mengajar belum menerapkan belajar kelompok dengan
meningkat 75,00% (4)Indikator cara membe- baik, dan guru belum mampu mendorong
rikan motivasi kepada siswa meningkat siswa untuk mendorong siswa menemukan
37,50%. Dengan demikian melalui Pembim- caranya sendiri dalam pemecahan masalah, hal
bingan berkala yang dilakukan dapat ini seperti tercermin dalam indicator model
meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran PAIKEM yang baru mencapai
menerapkan pembelajaran. 37,50%.
Setelah dilakukan Pembimbingan
SIMPULAN kemampuan guru dalam model pembelajaran
Pembimbingan kepada guru Sekolah PAIKEM meningkat menjadi 62,50% setelah
Dasar dalam menerapkan model pembelajaran dilakukan tindakan pertama, dan meningkat
PAIKEM sangat diperlukan, hal ini dise- menjadi 87,50% setelah dilakukan tindakan
babkan dalam penerapan pembelajaran kedua, dengan demikian dapat disimpulkan
PAIKEM guru masih banyak yang belum bahwa melalui bimbingan dan pendampingan
mengikuti langkah-langkah yang benar, kemampuan guru dalam model pembelajaran
sehingga dalam pelaksanaan model pembe- PAIKEM dapat meningkat.
lajaran guru cenderung masih mendominasi .

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Penyusunan Program Kepala Sekolah Sekolah. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Kepala Sekolah Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Djamarah, S Bahri. 2005. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: Rineka cipta.
Dryden, Gordon dan Jeannette Voss. 2000. Revolusi Cara Belajar bag.1. Bandung: Kaifa.
Terry, George R, Lesli W Rue. 2003. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Kaho, Josef Riwu, 2007, Prospek Otonomi Daerah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Moekijat, 2009, Tata Laksana Kantor, Bandung: Mandar Maju
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sarimaya, Farida, 2008, Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa dan Bagaimana?, Bandung: Penerbit
Yrama Widya
Sarwoto, 2000, Dasar-Dasar Organisasi Manajemen, Jakarta: Penerbit Ghalia.
Siagian, P. Sondang. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Soetjipto dan Krafis Kosasi. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sutisna, Oteng, 2003, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktik Profesional,
Bandung: Angkasa.
Thoha, Miftah, 2008, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta; Raja Grafindo
Persada.
Winardi. 2006. Asas-asas Manajemen. Bandung: Alumni

You might also like