Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Strategi Peningkatan Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa, yaitu dengan
menggunakan beberapa metode yang diterapkan di dalam pembelajaran, adanya
faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan prestasi dan motivasi
belajar siswa, dan cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
1
2
dan akan berlangsung secara terus menerus dan tidak terputus dari generasi
1
Edward Purba Yusnadi, Filsafat Pendidikan (Medan: UNIMED Press, 2014), 72.
3
siswa dapat menjadi lemah, motivasi yang lemah atau tidak adanya motivasi
untuk belajar akan melemahkan latihan, sehingga sifat hasil belajar akan
rendah.2
bekerja lebih rajin daripada individu yang dibujuk untuk tidak gagal. Oleh
karena itu, siswa yang memiliki motivasi untuk berhasil harus diberikan
setiap kali Anda belajar, hampir pasti, hasil belajar anda akan meningkat.
Banyak bakat siswa tidak tercipta karena mereka tidak memiliki proses
mendapat alasan sesuai dengan kemampuannya, maka, pada saat itu, energi
luar biasa diberikan sehingga hasil belajar yang mengejutkan tercapai. 4 Mutu
2
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 1994), 98.
3
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan (Malang: Rineka Cipta, 2003), 190.
4
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran (Jakarta: Delia
Press, 2004), 5.
4
baik itu yang termasuk dalam mata pelajaran umum atau agama, agar dapat
berlangsung dengan baik, efektif dan efisien, maka seorang guru haruslah
strategi merupakan cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai
Made berarti upaya membelajarkan siswa.7 Maka dari itu, dapat dikatakan
bahwa strategi pembelajaran yaitu cara dan seni seorang pendidik dalam
tujuan tercapai. Sementara itu, Wina Sanjaya dalam bukunya Abdul Majid
5
Mawi Khusni Albar, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Prudent Media, 2013), 2-3.
6
Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), 1.
7
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 2.
5
strategi yang itu-itu saja, ada juga yang tidak paham dengan strategi yang
membuat peserta didik bosan dan tidak memperhatikan. Mereka merasa apa
yang disampaikan sudah bisa diterima oleh peserta didik dengan baik, akan
dan bahkan ada yang tidak mengerti sama sekali apa yang disampaikan oleh
guru tersebut. Maka dari itu, dengan berbagai macam strategi pembelajaran
telah lama banyak berubah. Jika dahulu pesantren hanya mengajarkan kitab
9
Didi Supriadie, Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), 126.
10
Dawam Rahardjo, Pergulatan Dunia Pesantren Dari Bawah (Jakarta: P3M, 1985), 4.
7
Dilihat dari segi jumlah, perubahan yang besar ini sama sekali tidak
informasi dan kualitas Islam yang ketat, 2) yayasan yang ketat yang
perancangan sosial.12
santrinya sebagai peserta didik menuju insan yang paripurna. Berawal dari
sini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara ideal pesantren harus
kelas akhir bertindak sebagai motivator, supervisor dan sekaligus guru yang
serta melestarikan tradisi kutubut turats dalam dunia pesantren yang saat ini
Motivasi Belajar Siswa Melalui Program Asrama Kelas Akhir Bagi Siswa
B. METODE PENELITIAN
diskriptif.13 Dalam penelitian kualitatif, manusia adalah sebagai sumber data utama
dan hasil penelitiannya berupa kata -kata atau pernyataan yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya (alamiah) yang menghimpun data primer melalui ketua, guru
atau pembimbing, serta beberapa orang siswa (anggota kursus). Guru dan
beberapa orang siswa yang dimaksud dijadikan sumber data utama karena
proses belajar mengajar, adapun data skunder dalam penelitian ini diperoleh
melalui ketua asrama atau lebih sering disebut sebagai penanggung jawab
(Ust. Abd Latif Khusni, S.Pd.). Hal ini karena termasuk legalitas dalam
13
Moleong, Lexy, Metode penelitian kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), 4.
9
ataupun keadaan yang akan dijadikan objek dalam penelitiannya. Hal ini
penting guna mengetahui tentang sumber data yang akan diambil melalui
dirumuskan.
M/ 1363 H oleh KH. Abd Majid yang tak lain adalah putra KH. Abd
Hamid dan cucu dari K Itsbat pendiri pondok pesantren Darul Ulum
dan kepemimpinan oleh KH. Baidawi (adik kandung KH. Abd. Majid).
selama ±26 tahun (1959-1986 M). Beliau wafat pada hari Rabu tanggal
perjuangannya, namun tak sampai satu tahun beliau wafat, dan kemudian
dilajutkan Oleh RKH. Moh. Faisol Abd. Hamid, yang merupakan adik
dari RKH. M. Tohir Abd. Hamid., adapun jumlah santri saat ini adalah
10.678
2. Paparan Data
Kelas Akhir Bagi Siswa Kelas XII Pondok Pesantren Mambaul Ulum
Bata-Bata.
14
Zainuddin Syarif, Dinamisasi Manajemen Pesantren dari tradisi hingga modern (Jogjakarta:
suka press 2007), 32-34
12
15
Nurul Hidayat, S.Pd. Wawancara Dengan Ketua Pengurus Umum Ma’hadiyah, pada tanggal 27
Mei 2022 di kantor Pondok Pesantren.
13
Pendidikan Pesantren”16
16
Muhyi, S.Pd. Ketua Bidang Pendidikan PP Mambaul Ulum Bata-Bata, Wawancara Langsung
(20 Mei 2022)
17
Khotibul Umam, M.Pd. Tenaga Pendidik Kelas akhir PP Mambaul Ulum Bata-Bata, Wawancara
Langsung (21 Oktober 2021)
18
Fitoriqil Mustaqim, S.Pd. Tenaga Pendidik Kelas akhir PP Mambaul Ulum Bata-Bata,
Wawancara Langsung (21 Oktober 2021)
14
belajar siswa yaitu faktor intern dan ekstren siswa yakni faktor
materi pelajaran.
data yang ada prestasi siswa Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-
Mengatakan bahwa;
19
Nurul Hidayat, S.Pd. Wawancara dengan Ketua Pengurus Umum Ma’hadiyah, pada tanggal 27
Mei 2022 di kantor Pondok Pesantren.
20
Kholilur Rahman, S.Pd. Wawancara dengan Ketua Pengurus I Ma’hadiyah, pada tanggal 27 Mei
2022 di kantor Pondok Pesantren.
16
mengatakan bahwa:
21
Abd Latif Khusni, S.Ag., Kordinator asrma Kelas akhir PP Mambaul Ulum Bata-Bata,
Wawancara Langsung (20 Mei 2022)
22
Abd Basit, S.Pd. Ka. Bid. Otonom PP Mambaul Ulum Bata-Bata, Wawancara Langsung (22
Mei 2022)
17
belajar siswa”.23
utama yang sangat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil,
siswa misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar siswa, tidak
23
Abd Basit, S.Pd. Ka. Bid. Otonom PP Mambaul Ulum Bata-Bata, Wawancara Langsung (22
Mei 2022)
18
malas belajar.
siswa itu sangat perlu agar dapat memberikan pengaruh yang baik
maksimal maka siswa perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan
pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dengan
didik yang memang tidak ada kemauan belajar sama sekali, sekalipun
terdapat siswa yang sama sekali tidak ada minat untuk belajar sama
Ulum Bata-Bata.
masing-masing pembimbing.
siswa kelas akhir di kelas akhir, ketua pengurus umum dan wakilnya
sehingga siswa kelas akhir dapat mencari refrensi dari tema debat
dipimpin oleh siswa kelas akhir secaara berkala dan dijadwalkan oleh
sehingga hasil evaluasi baik dari wali kelas maupun tim penguji akan
keadaan dan kondisi siswa dan tentunya juga sesuai dengan materi
menurutnya;
pada materi apa yang akan disampaikan, dan guru dapat memilih
27
Muhy, S.Pd. Ketua Bidang Pendidikan PP Mambaul Ulum Bata-Bata, Wawancara Langsung (20
Mei 2022)
24
metode ceramah dan diskusi saja yang mereka gunakan, dan dalam
dan memberi tugas kepada mereka tanpa ada tindakan lanjut. Walau
metode yang ada tentunya juga menjadi faktor pendukung serta tidak
dijelaskan oleh Ustadz Abdul Majid al-Ashori, S.Ag selaku salah satu
Bata-Bata:
29
Abdul Majid al-Anshari, S.Ag. Tenaga Pendidik Kelas akhir PP Mambaul Ulum Bata-Bata,
Wawancara Langsung (20 Mei 2022)
26
motivasi bagi santri terlebih siswa kelas akhir (kelas XII Madrasah
aktif dan kurang antusias, kembali ust Abdul Majid al-Anshori, S.Ag
30
Khairul Anam, S.Ag. Tenaga Pendidik Kelas akhir PP Mambaul Ulum Bata-Bata, Wawancara
Langsung (20 Mei 2022)
27
31
Abdul Majid al-Anshari, S.Ag. Tenaga Pendidik Kelas akhir PP Mambaul Ulum Bata-Bata,
Wawancara Langsung (20 Mei 2022)
28
siswa bagi siswa kelas XII di dalam program kelas akhir Pondok
antara lain:
menuturkan:
Ulum Bata-Bata.35
adalah:
halaqoh lain.
pembelajaran.
D. Kesimpulan
Program Asrama Kelas Akhir bagi siswa kelas XII madrasah aliyah pondok
peserta didik agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dan jika
dengan baik usaha yang dilakukan oleh guru ialah dengan metode
pemberian tugas.
yaitu faktor internal yaitu faktor yang ada didalam diri peserta didik
tersebut, dan faktor eksternal yaitu faktor yang terdapat dari luar diri
33
siswa, seperti lingkungan, orang tua. Disisi lain siswa memiliki kondisi
belajar siswa yaitu faktor internal dan juga eksternal, sarana dan prasarana
DAFTAR PUSTAKA
An-Naisaburi, Muslim Abu al-Husaini ibn al-Hajjaj al-qusyairi, Sahih Muslim juz
1, Bandung: Al-Ma’arif, tt.
Bakar, Rosdiana A., Dasar - Dasar Pendidikan, Medan: Gema Insani, 2015.
Didi Supriadie Dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012.
Dimyati & Mudjiono, Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Direktoran Tenaga Kependidikan, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya,
Jakarta: Dipdiknas, 2008.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
______, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
______, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Rafika
Aditama, 2007.
35
Nasution, S., Didaktis Asas- Asas Mengajar, Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Rahardjo, Dawam, Pergulatan Dunia Pesantren Dari Bawah, Jakarta: P3M, 1985.
Ridwan, belajar, minat, motivasi dan Prestasi belajar, Artikel 3 Mei 2008.