Professional Documents
Culture Documents
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang, Indonesia
E-mail: fennychaerunisa@gmail.com
Abstrak
Education always relies on an insight into well-being, namely past experiences, present-day realities and
needs, and aspirations and hopes for the future. Through education, it is expected to be able to grow the
ability to face the demands of the present objective, both demands from within and demands from outside
the community in question Learning can be interpreted as a process of cooperation between teachers and
students in utilizing all potential and resources that are both from internal potential. students themselves
such as interests, talents, and basic abilities possessed including learning styles and potential that exist
outside of students such as the environment, facilities and learning resources as an effort to achieve
certain learning goals. The purpose of research can help in knowing the learning system, meaning that
with clear objectives can help teachers in determining the subject matter, learning methods or strategies,
tools, media and learning resources, and in determining and designing evaluation tools to see the success
of student learning the learning process has an important function, because not all learning experiences
can be obtained directly. In this situation the media can be used to provide concrete and available
knowledge that is easy to understand.
Abstrak
Pendidikan selalu betumpu pada suatu wawasan kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalaman masa
lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan. Melalui
pendidikan diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini,
baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena dari luar masyarakat yang bersangkutan Pembelajaran
dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkam segala potensi dan
sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan
kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti
lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Tujuan
penelitian dapat membantu dalam mengetahui sistem pembelajaran, artinya dengan tujuan yang jelas
dapat membantu guru dalam menentukan materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media
dan sumber belajar, serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan
belajar siswa Kedudukan komponen media dalam proses pembelajaran mempunyai fungsi yang penting,
sebab tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh secara langsung. Dalam keadaan ini media dapat
digunakan agar lebih memberikan pengetahuan yang konkret dan terdapat serta mudah dipahami.
678
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan yang berhasil harus memberikan
membelajarkan siswa yang belajar. Kegiatan banyak perlakukan kepada ssiswa. Guru harus
pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan berperan sebagai motor penggerak terjadinya
mengajar (pengajaran) yang mengabaikan aktivitas dengan cara memotivasi, memfasilitasi
kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan belajar, mengorganisasi kelas, mengembangkan
pengajaran dan melaksanakan prosedur bahan pembelajaran, menilai program-proses
mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan pembelajaran, memonitor aktivitas siswa.
tetapi, kegiatan pembelajaran lebih kompleks Kesimpulan dari penejasan diatas bahwa,
lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola Pembelajaran sebagai upaya untuk membentuk
pembelajaran yang bervariasi. pada garis peserta didik mengembangkan kemampuan yang
besarnya ada empat pola pembelajaran. Pertama, dimilikinya dengan bantuan potensi-potensi
pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa kebutuhan yang ada, selain itu pembelajaran
menggunakan alat bantu/bahan pembelajaran tidak hanya monoton yang berarti adanya
dalam bentuk alat peraga. Pola pembelajaran ini interaksi langsung guru dan siswa saja dengan
sangat tergantung pada kemampuan guru dalam metode ceramah, bisa juga dengan model-model
mengingat bahan pembelajaran dan pembelajaran menggunakan alat dan bahan yang
menyampaikan bahan tersebut secara lisan mencakupi dengan materi yang akan
kepada siswa. Kedua, pola (guru+ alat bantu) disampaikan oleh guru.
dengan siswa. Pada pola pembelajaran ini sudah Dalam dunia pendidikan, tidak akan
mempertimbangkan keterbatasan guru yang berjalannya sebuah pembelajaran jika tidak ada
tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber strategi, dan metode Pembelajaran. Strategi
belajar. Guru dapat memanfaatkan berbagai diartikan sebagai perencanaan yang berisi
media pembelajaran sebagai sumber belajar tentang rangkaian kegiatan yang didesain untk
yang dapat mengantikan guru dalam mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua
pembelajaran. Jadi pola ini pola pembelajaran hal yang harus di cermati dari pengertian di atas.
bergantian antara guru dan media dalam Pertama, strategi Pembelajaran merupakan
berinteraksi dengan siswa. Konsekuensi pola rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
pembelajaran ini adalah harus disiapkan bahan penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
pembelajaran yang dapat digunakan dalam sumber daya/kekuatan dalam pemeblajaran.
pembelajaran. Dan Keempat, pola media dengan Kedua, strategi disusun untik mencapai tujuan
siswa atau pola pembelajaran jarak jauh tertentu. Artinya arah dari semua keputusan-
menggunakan media tau bahan pembelajaran keputusanpenysunan strategi adalah pencapaian
yang disiapkan.berdasarkan pola-pola tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah-
pembelajaran tersebut diatas, maka langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai
679
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu
upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-
sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskam ilustrasi; atau bahan pelajaran yang dipelajari
tujuan yang jelas, yang dapat diukur dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian
keberhasilannya, seab tujuan adalah roh-nya secara perlahan-lahan menuju hal yang konkret.
dalam implementasi suatu strategi. Sebaliknya strategi induktif, pada strategi ini
Ada beberapa strategi pembelajaran yang bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
dapat digunakan Rowntree (1974) dalam buku konkret atau contoh-contoh yang kemudian
Strategi Pembelajaran Wina Sanjaya (2006:128) secara perlahan siswa dihadapkan pada materi
mengelompokkan ke dalam strategi yang kompleks dan sukar.
penyampaian penemuan atau expostion- Dalam konteks pendidikan ada salah satu
discovery learning, dan strategi pembelajaran faktor yang mempengaruhi jalannya proses
kelompok dan strategi pembelajaran individual pembelajaran yaitu Alat dan Metode, Alat dan
atau groups-individual learning. Dalam strategi metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu
exposition, bahwa pelajaran disajikan kepada mata uang. Alat dan metode diartikan sebagai
siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
untuk menguasai bahan tersebut, dalam strategi dengan sengaja untuk mencapai tujuan
ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri pendidikan. Alat Pendidikan dibedakan atas
oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga yang preventif dan yang kuartif.
tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan 1) Yang bersifat preventif, yaitu yang
pembimbing bagi siswanya. Starategi belajar bermaksud mencegah terjadinya hal-hal
individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. yang tidak dikehendaki misalnya, larangan,
Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembatasan, peringatan bahkan juga
pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh hukuman.
kemampuan individu siswa yang bersangkutan. 2) Yang bersifat kuratif, yaitu yang bermaksud
Strategi pembelajaran kelompok, bentuk belajar memperbaiki, misalnya ajakan, contoh,
kelompok itu bisa dalam pembelajaran nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan,
kelompok besar atau pembelajaran klasikal. saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara
Untuk memilih dan menggunakan alat
pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat
pendidikan yang efektif ada beberapa hal yang
dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif
perlu diperhatikan, yaitu : Kesesuaiannya
dan strategi pembelajaran induktif. Strategi
dengan tujuan yang ingin di capai,
pembelajaran deduktif adalah strategi
Kesesuaiannya dengan peserta didik,
pembelajara yang dilakukan dengan
680
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
681
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
Menurut Rossi dan Breidle (1966), Contohnya, agar siswa belajar baimana
mengemukakan bahwa media pembelajaran mengoperasikan komputer, maka guru
adalah seluruh alat dan bahan yang dipakai menyediakan komputer. Pengalaman langsung
untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televise, semacam itu tentu saja merupakan proses belajar
buku, Koran, majalah, dan sebagainya. Namun yang sangat bermanfaat, sebab dengan
demikian, media bukan hanya berupa alat atau mengalami secara langsung kemungkinan
bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang kesalahan presepsi akan dapat dihindari. Wina
memungkinkan siswa dapat memperoleh sanjaya (2006: 205-206) Proses belajar mengajar
pengetahuan. Geralch dan Ely (1980: 244) pada hakikatnya adalah proses komunikasi, di
menyatakan: “ A medium, conceived is any mana guru berperan sebagai pengantar pesan
person, material or event that establishs dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang
condition which enable the learner to acquire dikirimkan oleh guru berupa isi/materi pelajaran
knowledge, skill and attitude”. Menurut Gerlach yang dituangkan ke dalam symbol-simbol
secara umum media itu meliputi orang, bahan, komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan)
peralatan atau kegiatan yang menciptakan maupun nonverbal.
kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh Penjelasan pada bagan di atas, bahwa
penegtahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi, guru dan siswa dalam proses belajar mengajar
dalam pengertian ini media bukan hanya alat adanya interaksi secara langsung yang dimana
perantara seperti tv, radio, slide, bahan cetakan, interaksi tersebut menghasilkan feedback antara
akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai guru dengan siswa. Guru didalam proses belajar
sumber belajar atau juga berupa kegiatan dan mengajar sebagai seorang fasilitator dan
semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi siswa menerima ilmu. penekanan bahwa guru
dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk sebagai fasilitator menjadikan dikelas lebih
menambah pengetahuan dan wawasan, hidup dan gairah, guru memfasilitasi
mengubah sikap siswa atau untuk menambah pembelajaran yang berlangsung pada diri siswa.
keterampilan. Mengajar dapat dipandang sebagai Peran ini memudahkan siswa dalam kegiatan
usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. proses pembelajaran. Agar dapat melaksanakan
Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar itu peran sebagai fasilitator dalam proses
sendiri adalah proses perubahan tingkah laku pembelajaran, ada hal yang harus dipahami
melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat khususnya hal-hal yang berhubungan dengan
berupa pengalaman langsung dan pengalaman pemanfaatan berbagai media dan sumber
tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pelajaran yaitu :
pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas 1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-
sendiri pada situasi yang sebenarnya. peristiwa tertentu, guru dapat menjelaskan
682
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
683
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
menganalisis bahwa kupu-kupu yang situasi yang baik juga akan mendukung proses
indah berawal dari ulat. pembelajaran. Keterkaitan antara media
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran,
Setelah mengetahui tujuan dan manfaat
materi, metodem dan kondisi pembelajar, harus
media pembelajaran, langkah selanjutnya adalah
menjadi perhatian dan pertimbangan pengajaran
menentukan pilihan media yang akan digunakan
dalam memilih dan menggunakan media dalam
dalam proses pembelajaran menjadi
proses pembelajaran dikelas, sehingga media
pertimbangan utama karena media yang dipilih
yang digunakan lebih efektif dan efesien untuk
harus sesuai dengan, Tujuan pengajaran, tujuan
mencapai tujuan pembelajaran. Media
pengajaran beorientasi kepada tujuan akhir yang
pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
ingin dicapai dan diharapkan dari seorang
terkait dan atau memiliki hubungan secara
pendidik agar proses bembelajaran berjalan
timbal balik dengan empat aspek tersebut.
efektif, Bahan pengajaran, bahan yang dipilih
Karena jika ingin mencapai tujuan pembelajaran
guna untuk mempermudah proses pembelajaran
maka aspek-aspek tersebut harus saling
tersebut, Metode mengajar, wajib ditentukan
bergantungan agar tidak adanya kesalahpahaman
sebagai sebuah rancangan pembelajaran agar
makna dan guna dari berbagai aspek.
dapat memahami objek yang menjadi sasaran
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan
ilmu yang bersangkutan, Tersedia alat yang
Teknologi yang makin cepat dalam era
dibutuhkan, media merupakan alat bantu bagi
grobalisasi merupakan salah satu ciri utama dari
proses pembelajaran agar berjalan efektif dan
masyarakat masa depan. Perkembangan iptek
efisien dengan adanya media mengatasi
pada akhir abad ke 20 ini sangat mengesankan,
hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak
utamanya dalam bidang-bidang transportasi,
memberikan suasana yang menyenangkan,
telekomunikasi dinformatika, genetika, biologi
Pribadi mengajar, sebagai seorang guru harus
molekul serta bioteknologi dan sebagainya segi
mampu merancang, mengorganisasikan,
positif dari perembangan Iptek ini iallah
memahami materi yang akan disampaikan secara
memudahkan untuk mengikuti perkembangan
optimal, Kondisi siswa, minat dan kemampuan
iptek yang terjadi di dunia, menguasai dan
yang dimiliki siswa harus diketahui oleh
menerapkannya, untuk memenuhi kebutuhan
seoarang pendidik dengan memahami tersebut
pembangunan. Perkembangan iptek ini menjadi
tujuan pembelajaran akan tercapai sehingga
pedoman bagi jalannya proses
dapat meningkatkan kualitas pada pendidik dan
pembelajaran untuk meningkatkan sumber daya
peserta didik, Situasi pengajaran yang
manusia yang berkualitas. perkembangan iptek
berlangsung, ini bagian terpenting, jika semua
dalam pendidikan bisa dilihat dari penggunaan
bisa terpenuhi dan bisa di realisasikan maka
media pembelajaran yang memiliki alat-alat
684
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
yang canggih karena semakin meningkatnya atau meksakan siswa untuk paham dan mengerti
teknologi yang ada didunia. Perkembangan tanpa adanya metode, teknik atau alat yang
teknologi informasi telah terjadi dan membawa digunakan agar proses pembelajaran tidak
perubahan dan beberapa pergeseran mendasar membosankan dan lebih menarik perhatian
dan srastis paradigm dunia pendidikan. siswa. Situasi dan kondisi juga sangat
perkembangan pesat di dunia teknologi menentukan baik atau buruknya dalam proses
informasi khsuusnya internet, yang akhirnya pembelajaran, guru harus bisa memaham apa
akan mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang yang dialami oleh siswanya dan bagaimana
dapat menembus batas-batas dimensi ruang, kondisi ruangan kelasnya apakah
birokrasi, kemapanan dan waktu. tujuan memungkinkan untuk melakukan proses
pendidikan bisa tercapai bila aspek-aspek yang pembelaaran..oleh karena itu, proses pendidikan
dirancang sudah tercapai salah satunya ialah bukan hanya mengembangkan intelektualnya
kondisi peserta didik, proses pembelajaran yang saja, tetapi mencakup seluruh potensi yang
menantang siswa untuk mengembangkan dimiliki siswa. Seperti yang telah dikemukakan
kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja pada Bab IV pasal 19 Peraturan Pemerintahan
otak secara maksimal. Kemampuan tersebut NO.19 Tahun 2005 dikatakan bahwa proses
dapat ditumbuhkan dengan cara rasa ingin tahu pembelajaran pada satuan pendidikan
siswa melalui kegiatan-kegiatan mencoba-coba, diselenggarakan secara interaktif, inspriratif,
berpikir secara intuitif dan bereksplorasi. menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
Apapun yang diberikan dan dilakukan guru hars didik untuk berpartisipasi aktif memberikan
dapat merangsang siswa untuk berpikir (learning ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas dan
how to learn) dan melakukan (learning how to kemandiriran sesuai dengan bakat, minat dan
do). Apabila guru akan memberikan informasi, perkembangan fisik serta psikologis perserta
hendaknya tidak meberikan informasi yang didik. Dalam proses pembelajaran menggunakan
sudah jadi siap “ditelan” siswa, akan tetapi media pembelajaran yang sifatnya dapat
informasi yang mampu membangkitkan siswa merangsang dan memotivasi siswa dalam
untuk mau “mengunyahnya” untuk kemampuan yang ia miliki. media sangat
memikirkannya sebelum ia ambil kesimpulan. berperan dalam membantu siswa untuk
memunculkan ide, dengan adanya media juga
Seperti kita ketahui pembelajaran yang ada
siswa dapat menmbangun kreativitas dan
di sekolah terkesan monoton pembelajaran yang
mengembangkan potensi-potensi yang sudah ia
seperti ini akan membuat suasana dalam proses
punya dari kecil. Melalui penggunaan internet
pembelajaran tidak optimal, guru hanya
untuk keperluan pendidikan semakin meluas
menyampaikan materi dengan cara menekan
terutama di negara-negara maju, sebab dengan
685
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
686
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 678-687 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
687