You are on page 1of 7

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership e-ISSN: 2722-5658

http://stak-pesat.ac.id/e-journal/index.php/edulead p-ISSN: 2722-645X


Vol. 3 No. 1 (Juni 2022) hlm: 133-139 DOI: 10.47530/edulead.v3i1.99

Book Review
Judul Buku : Model-Model Pembelajaran
Pengarang : Dr. Rusman, M. Pd
Penerbit : RajaGrafindo Persada, Jakarta, Edisi Kedua, Cetakanke 5, 2014
Format Buku : xvi + 418 Halaman

Marde Christian Stenly Mawikere


Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado
Email: mardestenly@gmail.com

Abstract
Learning and learning models are always changing according to the times and changes
in social transformation because time always points forward. Even so, the nature and existence
of learning cannot be separated from students, teachers and the context. In principle, learning is
a process of interaction between students and teachers and the entire context of the existence
and life of students and teachers. Learning is also a process that is directed so that learning
outcomes can be achieved as well as a behavioral process obtained through a variety of learning
experiences. That's why it is important for a teacher to prepare everything related to the learning
that will be carried out for students. The preparation starts from Learning Plans or Designs,
Learning Models to Learning Evaluations. The substance of all that is what and how to direct
students in the learning and learning process so that students will be active, fun, and meaningful
when learning. Thus, learning models are important factors that must be identified, applied and
developed in supporting a learning process.

Keywords: Learning, Professional, Model, Orientation, Meaning.

Abstrak
Model-model Belajar dan pembelajaran selalu mengalami perubahan sesuai
perkembangan zaman dan perubahan transformasi sosial oleh karena waktu selalu mengarah ke
depan. Sekalipun demikian, hakikat dan keberadaan pembelajaran tidak terlepas dari murid, guru
dan konteksnya. Pada prinsipnya, pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid dan
guru serta seluruh konteks keberadaan dan kehidupan murid dan guru. Pembelajaran juga
merupakan suatu proses yang diarahkan supaya capaian pembelajaran dapat dicapai sekaligus
merupakan proses perilaku yang diperoleh melalui ragam pengalaman belajar. Karena itulah
penting bagi seorang guru untuk mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan bagi para murid. Persiapan tersebut mulai dari Rencana atau Desain
Pembelajaran, Model-Model Pembelajaran sampai dengan Evaluasi Pembelajaran. Substansi dari
semua itu adalah seperti apa dan bagaimana mengarahkan murid dalam proses belajar dan
pembelajaran supaya para murid akan aktif, menyenangkan, dan bermakna pada saat belajar.

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol. 3 No. 1 Juni 2022 133
Copyright: Marde Christian: Model-Model Pembelajaran

Dengan demikian model-model pembelajaran adalah faktor penting yang harus diidentifikasi,
diterapkan dan dikembangkan dalam mendukung suatu proses pembelajaran.

Kata-kata kunci: Pembelajaran, Profesional, Model, Orientasi, Makna.

SUBSTANSI ISI BUKU sekitar guru dan murid maupun totalitas dari
Guru adalah aset utama dunia proses interaksi tersebut(Rusman, 2014, p.
pendidikan. Seorang guru berada di garis 3) Belajar pada dasarnya merupakan proses
depan dalam proses mengajar dan belajar di transformasi kehidupan dan pengalaman
setiap sekolah. Sebagai seorang pendidik, ketimbang membagi dan menerima
seorang guru bukan sekedar membagikan informasi. Teristimewa pada masa kini, era
ilmu pengetahuan kepada setiap murid, digital yang memusatkan pembelajaran
namun ia harus mempersiapkan segala hal kepada upaya memberdayakan atau
untuk mendukung proses mengajar dan “membelajarkan murid” (student learning
belajar serta menjadi kualitas kegiatan centered). Belajar dan pembelajaran
pembelajaran tersebut. Karena itu, guru haruslah memiliki tujuan untuk dicapai oleh
bukan saja dituntut untuk hadir untuk guru maupun murid sehingga pada akhirnya
mengajar di kelas dan menyampaikan materi semua itu harus dievaluasi. Belajar adalah
pelajaran, namun harus mempersiapkan proses mengamati, memikirkan, me-
perencanaan yang matang sebelum mengajar renungkan, memahami dan menerapkan
serta sanggup menerapkan perencanaan sesuatu yang penting yang melibatkan
pembelajaran tersebut dalam pelaksanaan matra-matra diantaranya: guru, murid,
pembelajaran. konteks kehidupan serta totalitas dari semua
Demikian pula apa yang disebut matra tersebut. Karena itu, kembali begitu
dengan terminologi “belajar”. Belajar bukan penting tahap persiapan proses pembelajaran
sekedar kegiatan atau aktivitas membagi dan diantaranya perencanaan maupun model-
menerima ilmu secara monoton dan kaku model yang akan diterapkan dalam proses
sebagaimana model pembelajaran masa lalu tersebut.
yang terfokus kepada kapasitas, kompetensi Buku model-model pembelajaran ini
dan keterampilan guru (teacher centered), diawali dengan pentingnya menyusun
namun merupakan proses interaksi antara perencanaan pembelajaran yang meliputi
guru dan murid serta lingkungan/konteks di silabus sebagai acuan pembelajaran,

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol. 3 No. 1 Juni 2022 134
Copyright: Marde Christian: Model-Model Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau administrator, seorang yang mengatur


RPP sebagai penjabaran luas dari silabus lingkungan belajar, perencana pembelajaran,
serta komponen-komponen lain dalam supervisor atau pengawas, motivator,
pelaksanaan pembelajaran serta diakhiri mediator dan fasilitator dan evaluator
dengan supervisi dan evaluasi pembelajaran. (Rusman, 2014, pp. 58–62).
Selanjutnya penulis membahas Penulis selanjutnya membahas tesis
mengenai guru yang profesional sebagai utama buku ini, yaitu model-model
faktor penentu kualitas pembelajaran. Guru pembelajaran. Suatu model pembelajaran
profesional adalah guru yang memiliki terkait dengan strategi atau pendekatan
kompetensi (keahlian) dan keterampilan pembelajaran yang ditetapkan untuk
(kecakapan) berkaitan dengan profesi yang mendukung kelangsungan proses
digelutinya sebagai pendidik (Rusman, pembelajaran serta kualitas dan tujuan
2014, p. 17). Guru yang profesional adalah pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam hal
guru yang memiliki kompetensi yang ini terdapat dua pendekatan pembelajaran,
dipersyaratkan untuk melakukan tugas yakni pendekatan yang berpusat pada guru
pendidikan dan pembelajaran. Karena itu, (teacher-centered approaches) yang pada
seorang guru mutlak dituntut untuk memiliki dasarnya menerapkan strategi pembelajaran
kompetensi pedagogik, kompetensi langsung (direct instruction), sebaliknya
personal, kompetensi profesional dan pendekatan pembelajaran yang berpusat
kompetensi sosial. Seorang guru juga harus pada murid (student-centered approaches)
memiliki ketrampilan tertentu dalam yang memberikan tempat kepada murid
merencanakan, melaksanakan dan menilai untuk melakukan penemuan dan penelitian.
proses pembelajaran. Tidak mengherankan Dari dua pendekatan ini, muncullah model-
apabila seorang guru harus melaksanakan model pembelajaran yang dapat
perannya seperti seorang pemimpin (leader) diberdayakan untuk guru dalam
dan pengelola (manager) organisme dan merencanakan, melaksanakan maupun men-
organisasi, dalam hal ini melayani murid- gevaluasi proses mengajar dan belajar di
murid dan melaksanakan proses mengajar sekolah.
dan belajar. Hal ini terlihat dari tuntutan Model pembelajaran kontekstual
profesional seorang guru sebagai pengajar, (Contextual Teaching and Learning) adalah
komunikator, pemimpin kelas, pembimbing, model pembelajaran yang mengupayakan

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol. 3 No. 1 Juni 2022 135
Copyright: Marde Christian: Model-Model Pembelajaran

supaya murid aktif dalam menggali termasuk pembelajaran jarak jauh (distance
pengetahuan, ketrampilan dan potensi diri learning).
serta dapat menerapkan dalam perjalanan Sebelum menutup buku ini, penulis
kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran menegaskan pentingnya keterlibatan murid
kooperatif adalah model pembelajaran secara aktif dalam pendekatan dan model
gotong-royong yang mana potensi dan pembelajaran. Dewasa ini, guru tidak lagi
kapasitas murid dapat dimunculkan ber- sebagai satu-satunya sumber pembelajaran.
sama-sama melalui pembelajaran bersama. Dengan perkembangan teknologi informasi
Model pembelajaran berbasis masalah dan komunikasi, maka media pembelajaran
adalah pendekatan pembelajaran yang menjadi melimpah (Saragih et al., 2021).
menuntun murid untuk menemukan dan Namun tidak berarti guru tidak diperlukan
memecahkan masalah melalui berbagai lagi, justru menjadi penting sebagai
eksperimen. Model pembelajaran tematik fasilitator dan mediator pembelajaran.
merangsang murid bukan saja menerima Hanya saja pada masa kini seiring dengan
informasi pengetahuan tetapi makna dari perubahan zaman, maka terjadi pula
informasi yang diterima melalui belajar perubahan dalam pendekatan pembelajaran.
(Mawikere & Hura, 2021). Pada bagian- Orientasi pembelajaran bukan lagi menjadi
bagian selanjutnya penulis memaparkan sepenuhnya berada pada gagasan atau ide
tentang model-model pembelajaran yang guru semata, tetapi bagaimana seorang guru
memanfaatkan perkembangan teknologi harus berupaya sehingga murid-muridnya
informasi dan komunikasi dengan me- termotivasi untuk melakukan proses belajar
nggunakan komputer dan internet. Pada secara aktif (Rusman, 2014, p. 402).
akhirnya penulis mengajukan model
pembelajaran mandiri yang dimaksudkan KOMENTAR KRITIS
supaya murid tidak sekedar menerima Dengan ditemukannya atau lebih
informasi dari orang lain (guru) maupun tepat lagi dikemukakannya teori belajar
benda (teknologi), tetapi mampu mengamati, Multiple Intellegences oleh Howard Earl
meneliti dan menyimpulkan berdasarkan Gardner, maka mulai didiskusikan mengenai
pembelajaran secara pribadi dengan kecenderungan setiap murid yang
menggunakan berbagai media pendidikan, mempunyai karakteristik perhatian
dan interest yang majemuk atau beragam

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol. 3 No. 1 Juni 2022 136
Copyright: Marde Christian: Model-Model Pembelajaran

dalam belajar sekaligus menerima materi murid (Tindige & Mawikere, 2021). Hanya
pembelajaran yang diberikan oleh guru saja karakter (character) yang merupakan
mereka (Gardner, 2003). Ada murid yang elemen penting yang menyokong integritas
mempunyai kecenderungan auditif, yaitu seorang guru hanya sedikit disinggung
lebih mudah dan senang mendengarkan sebagai regulasi kode etik guru Indonesia
penjelasan deskriptif dan preskriptif dari (Rusman, 2014, pp. 34–44).
guru, sedangkan karakter visual yaitu murid Seyogyanya karakter seorang guru
yang cenderung lebih suka belajar melalui yang lahir dari motivasi dan integritas
melihat dengan perantara media pem- kehidupan untuk melayani murid-murid
belajaran terutama melalui power point harus dikedepankan melebihi kompetensi
show maupun melihat langsung obyek yang dan ketrampilannya. Sehingga pada
dipelajari. Selanjutnya ada murid dengan akhirnya guru tidak sekedar melakukan
karakter kinestetik, yaitu lebih suka belajar aktivitas mengajar tetapi memang totalitas
melalui pengalaman langsung (learning by kehidupannya adalah mengajar (Mawikere,
experience). Karena itu, maka seorang guru 2020).
harus mampu untuk mengembangkan ragam Demikian pula dengan model-model
model-model pembelajaran yang variatif pembelajaran yang sangat lengkap dan luas
supaya dapat memenuhi kebutuhan semua yang dibahas oleh penulis buku ini.
karakter dan interest murid dalam belajar Agaknya penulis telah beralih kepada
sehingga capaian pembelajaran dapat paradigma baru pendidikan yakni pen-
terwujud dan berdaya guna bagi semua dekatan pembelajaran yang berorientasi
murid setiap dan secara pribadi. pada murid. Akan tetapi pembahasan
Buku ini memberi wawasan dan tentang model-model pembelajaran dalam
menguraikan secara luas tentang pentingnya buku ini cenderung teoritis yang tidak
kompetensi dan ketrampilan seorang guru disertai dengan contoh, fakta dan
sebagai pemimpin dan pengelola pengalaman pembelajaran tertentu. Se-
pendidikan/pembelajaran. Memang telah hingga terkesan apabila penulis menyajikan
banyak diketahui bahwa menjadi guru model pembelajaran kontekstual, maka
professional merupakan aspek penting kontekstual hanya sebatas kognitif namun
karena berkaitan dengan upaya membentuk belum ada contoh model tersebut jika
dan melayani generasi mendatang yaitu para diterapkan pada konteks masyarakat

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol. 3 No. 1 Juni 2022 137
Copyright: Marde Christian: Model-Model Pembelajaran

tertentu. Dalam konteks pembelajaran manfaat dan kebermaknaan belajar,


Pendidikan Anak Usia Dini, peneliti teristimewa pada era digital, disrupsi dan
memberikan ulasan secara praktis dan metaverse yang sedang mewabah ini.
aplikatif mengenai pendekatan dan model- Para praktisi pendidikan seperti guru
model (Mawikere & Hura, 2020) serta dan dosen maupun stakeholders pemangku
strategi pembelajaran PAUD (Mawikere & kepentingan yang menyelenggarakan satuan
Hura, 2021). Tentu saja kekurangan- pendidikan tentu akan menimbah manfaat
kekurangan yang ada dalam buku ini yang berharga dari buku yang layak
tidaklah mengurangi apresiasi terhadap direkomendasikan kepada mereka ini.
manfaat buku ini bagi para guru dan peneliti,
pemerhati maupun praktisi pendidikan. DAFTAR PUSTAKA

Gardner, H. (2003). Multiple Intellegences:


KESIMPULAN Kecerdasan Majemuk Teori dalam
Pada akhirnya, buku berjudul Model- Praktek. Interaksa.
Model Pembelajaran ini mengisi Mawikere, M. C. S. (2020). Book Review:
Desain Pendidikan Karakter:
kekosongan model pembelajaran
Konsepsi dan Aplikasinya dalam
konvensional yang berpusatkan kepada guru Lembaga Pendidikan. EDULEAD:
(teacher centred) yang sekarang Journal of Christian Education and
Leadership, 1(2), 232–236.
bertransformasi menjadi orientasi kepada
Mawikere, M. C. S., & Hura, S. (2020).
murid (student oriented). Disini guru Diskursus Mengenai Prinsip,
dituntut untuk kreatif, imajinatif dan dinamis Pendekatan dan Metode
Pembelajaran dalam Pendidikan
dalam mengidentifikasi dan
Anak Usia Dini. Montessori Jurnal
mengembangkan model pembelajaran yang Pendidikan Kristen Anak Usia Dini,
tidak dibatasi kepada model ceramah, 1(1), 12–26.
diskusi dan pemberian tugas. Guru harus Mawikere, M. C. S., & Hura, S. (2021).
Kajian Mengenai Konteks dan
memperluas model pembelajaran yang Strategi Pembelajaran yang Relevan
terbarukan seperti model kontekstual, bagi Taman Kanak-Kanak Dharma
kooperatif, pemecahan masalah, integratif Wanita Kalasey Satu, Minahasa.
Tumou Tou Jurnal Ilmiah, 8(2), 82–
bahkan discovery learning serta
103.
memanfaatkan media pembelaran yang
relevan. Para muridpun akan memperoleh

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol. 3 No. 1 Juni 2022 138
Copyright: Marde Christian: Model-Model Pembelajaran

Rusman, R. (2014). Model-model


Pembelajaran. Raja Grafindo
Persada.
Saragih, J., Undap, A. P. P., & Mawikere,
M. C. S. (2021). Pemanfaatan Media
Pembelajaran Pak Berbasis Digital
Mobile Learning (Studi Multi Situs
Di Sma Negeri 9 Manado Dan Sma
Kristen Eben Haezar Manado).
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan,
7(2), 158–169.
Tindige, A. L., & Mawikere, M. C. S.
(2021). Profesionalisme Guru
Pendidikan Agama Kristen Pada
Tingkat Sekolah Menengah Atas di
Kota Manado Tahun 2018. Jurnal
Magenang 1(2), 42–68.

EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, Vol. 3 No. 1 Juni 2022 139

You might also like