You are on page 1of 16

Bidayatuna : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah | Page : 188-203

Vol. x No. x Bulan Tahun | e-ISSN/p-ISSN : 27150232 / 26212153


Accredited SINTA 4 Ristek-Brin No : 200/M/KPT/2020

ROLE MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM GRASS ROOT


DI SEKOLAH DASAR

Yani Pratiwi,1 Sukiman,2 Rohmi Triwulandari,3 Intan Permata Putri4


1 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Email : pratiwiyani89@gmail.com
2 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta , Indonesia
Email : Sukiman@uin-suka.ac.id
3UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta , Indonesia
Email : 21204081008@student.uin-suka.ac.id
4Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta , Indonesia
Email : ipermataputri4@gmail.com

Submit: 19/05/2022 | Review : 21/07/2022 s.d 01/10/2022 | Publish : 19/10/2022

Abstract
Progress in the field of education must be able to improve the quality of students. To follow
these developments, it is necessary to be accompanied by the development of learning
curricula by schools to improve the quality of students by adjusting the circumstances in
each school. There are many models of curriculum development that can be used in schools.
The research method in this article is qualitative. This field research (Field Research) aims to
analyze the curriculum development model applied by SD Negeri 104 Palembang. The
research finding is that the curriculum development model applied by SD Negeri 104
Palembang refers to the national education curriculum and initiates curriculum development
according to school needs. The curriculum development model applied is a grass root, the
initiatives and ideas come from the principal and teachers at the school. Teachers in schools
form teams to develop or perfect the curriculum, either in one or several components or its
entirety.
.
Keywords: Grass root, Curriculum Development Model, Elementary School

Pendahuluan

Kemajuan dalam bidang pembelajaran di sekolah untuk


pendidikan diharapkan dapat peningkatan kualitas siswa sesuai
dimanfaatkan untuk peningkatan dengan kondisi masing-masing.
kualitas, untuk mengikuti kemajuan kurikulum sebagai bahan
tersebut tentunya penting untuk persiapan dalam
mengembangkan kurikulum
pelaksanaannya harus sekolah. Proses pengembangan
disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum, termasuk ketua,
siswa, kondisi sekolah, dan wilayah
Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

instruktur, dan staf pendidikan siswa juga harus memiliki persiapan


lainnya.1. untuk memasuki dunia kerja.3
Mengingat pentingnya tugas Pengembangan kurikulum
kurikulum di sekolah, persiapannya tidak hanya mempengaruhi orang-
harus mengacu pada bidang orang yang secara langsung
kekuatan utama untuk landasan yang berhubungan dengan dunia
kuat. Pembenaran kemajuan pendidikan, tetapi mencakup banyak
kurikulum tidak hanya diperlukan kalangan, seperti anggota parlemen,
bagi penyusun kurikulum (skala manajer keuangan, wali siswa, dan
besar) atau kurikulum gabungan yang berbagai elemen masyarakat.4
dalam banyak hal dipromosikan Pengembangan kurikulum
sebagai kurikulum terbaik, tetapi juga adalah bagian penting dari kerangka
harus dirasakan dan dimanfaatkan instruksi dan persiapan. Metode yang
sebagai bahan pemikiran bagi terlibat dengan pembinaan instruksi
pelaksana kurikulum (mikro), dan penyusunan kurikulum
terutama untuk pengawas, kepala memerlukan model yang digunakan
sekolah dan pendidik juga. kaki sebagai referensi hipotetis untuk
tangan yang berbeda terkait dengan menyelesaikan pergantian peristiwa
tugas pengembangan kurikulum, tersebut.5
sebagai bahan yang akan digunakan Model pengembangan
sebagai instrumen dalam kurikulum, yang dipisahkan menjadi
mengkoordinasikan jalannya Model Deduktif dan Model Induktif.
pelaksanaan kurikulum di setiap jenis Model logis adalah model yang
dan tingkat bimbingan.2 dimulai dari yang umum ke yang
Seiring dengan peningkatan khusus. Sedangkan model induktif
pembangunan dan kemajuan adalah model yang berangkat dari
sekolah, kurikulum juga mengalami definisi yang layak untuk masyarakat
perubahan. Kemajuan zaman umum. Tiga model yang masuk akal
mengantisipasi bahwa semua sistem yang disajikan adalah model Tyler;
pendidikan harus berubah sesuai model Saylor, Alexander, Lewis; dan
dengan kebutuhan. kurikulum model Oliva. Sedangkan model
berperan penting dalam menggarap induktif yang dihadirkan adalah
sifat siswa namun juga memberikan model Taba.6 Model kemajuan
peningkatan yang konsisten yang administratif, khususnya model tap
dapat mengkoordinasikan siswa down dan grass root.
sehingga siswa dapat berimajinasi Penelitian ini membahas
sesuai kecenderungan, kemampuan, tentang model pengembangan
dan moral mereka. Tidak hanya itu, kurikulum yang di terapkan di SD

1 Masrifah Hidayani, ‘Model Pengembangan 4 Mustaofa Kamal, ‘Model Pengembangan


Kurikulum’, At-Ta’lim : Media Informasi Kurikulum Dan Strategi Pembelajaran
Pendidikan Islam, 16.2 (2018), 375 Berbasis Sosiologi Kritis, Kreativitas, Dan
<https://doi.org/10.29300/attalim.v16i2.845 Mentalis’, Madaniyah Edisi VII, VII.2 (2014),
>. 236.
2 5 Agustina, ‘Model-Model Pengembangan
Muhammad Al-fatih and others,
‘Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Kurikulum’, 2005.
6 Gerdi Julian, ‘Model-Model Pengembangan
Implementasinya Di SD Terpadu’,
Edumaspul - Jurnal Pendidikan, 6.1 (2022), Kurikulum’, Diakses Pada Tanggal 16 Februari
421–27 2020, Pukul 07 : 15, 2015, 8
<file:///C:/Users/ACER/Downloads/2260- <http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/wp-
Article Text-5200-1-10-20220310.pdf>. content/uploads/sites/1984/2015/10/Model
3 (Rifky Serva Tuju, et.al 2022) -Model-Pengembangan-Kurikulum.pdf>.

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 189


Yani Pratiwi, Sukiman, Rohmi Triwulandari, Intan Permata Putri

Negeri 104 Palembang, dan Jarak yang akan ditempuh di sini


berdasarkan hasil observasi pada umumnya akan diuraikan sebagai
tanggal 20 Maret 2022 bahwa SD suatu tatanan pembelajaran dengan
Negeri 104 Palembang menerapkan isi dan poin-poin yang berfungsi
model pengembangan kurikulum sebagai rentang waktu yang harus
grass root. ditempuh siswa untuk mendapatkan
pengakuan.7
Bahan dan Metode Kurikulum adalah struktur dan
Pemeriksaan semacam ini isi dari struktur instruktif. kurikulum
dalam eksplorasi ini bersifat subjektif. adalah suatu siklus yang
Objek penelitian adalah penelitian memasukkan kepastian tujuan
lapangan (Field Research). pembelajaran berdasarkan evaluasi
Pendekatan eksplorasi ini merupakan kebutuhan, penentuan bahan dan
investigasi kontekstual. Metode strategi yang cocok untuk siswa,
pengumpulan informasi yang perbaikan materi dan latihan
digunakan adalah observasi, pembelajaran, dan penilaian hasil.8.
wawancara, dan dokumentasi. Dari perspektif tertentu, kurikulum
Subjek dalam penelitian ini adalah dicirikan sebagai ikhtisar mata
Kepala Sekolah, Guru dan Siswa. pelajaran yang harus dipelajari
Sumber informasi utama dalam ujian siswa.9. Kurikulum adalah
ini adalah laporan kurikulum SD sekumpulan rencana untuk mencapai
Negeri 104 Palembang, pembagian sasaran, kemampuan esensial,
tugas untuk setiap pendidik dan staf, standar materi, dan hasil belajar,
Strategi pemeriksaan informasi serta teknik yang diterapkan untuk
menggunakan teknik penelitian aturan pada pelaksanaan proses
kualitatif. pembelajaran untuk mencapai tujuan
instruktif.10.
Hasil Kurikulum adalah bagian utama
dari pergantian peristiwa dan
Kurikulum perbaikan sistem sekolah.11 Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum merupakan titik awal yang signifikan
berasal dari bahasa Yunani, untuk lembaga pendidikan dari
khususnya curir yang berarti pelari berbagai tingkat.12. Kurikulum
cepat dan curare yang berarti tempat merupakan salah satu perangkat
untuk bertanding. Dengan cara ini, untuk memahami tujuan pelatihan
istilah rencana pendidikan dimulai umum, serta sebagai mitra dalam
dari dunia olahraga Romawi kuno di melaksanakan kemajuan pada
Yunani, dan ini menunjukkan jarak berbagai jenis dan tingkat
yang harus ditempuh seorang bimbingan.13 Kurikulum merupakan
sprinter dari garis awal hingga selesai.

7 Al-fatih and others. 12 Sania Alfaini and others, ‘Kajian Teoritis


8 (Joko Suratno, 2021) Organisasi dan Pengembangan Kurikulum’,
9 Sudarman, Buku Ajar Pengembangan Jurnal Hurriah: Jurnal Evaluasi Pendidikan
Kurikulum Kajian Teori dan Praktik, Dan Penelitian, 2.3 (2021), 28–40.
Orphanet Journal of Rare Diseases, 2020, 13 Nur Amaliyah and Puri Pramudiani, ‘Model

XXI. Pengembangan Kurikulum Berbasis Student


10 Masrifa Hidayani, ‘Model Pengembangan Centered Learning dalam Pencapaian
Kurikulum’, At-Ta’lim, 16.2 (2017), 375–94. Pendidikan Karakter Pada Pendidikan Dasar
11 Herliana, ‘Pengembangan Kurikulum di Muhammadiyah’, Prosiding Kolokium
Indonesia 1947-2013’, LPMP Aceh, 2013, 71– Doktor dan Seminar Hasil Penelitian Hibah,
86.

190 | Vol. 5 No. 2 Oktober 2022


Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

perangkat yang sangat penting dalam untuk mendorong pemikiran dan


kemajuan sekolah, tanpa program pengembangan yang sah dari
pendidikan yang sah dan sesuai, akan informasi baru, tetapi juga harus
sulit untuk mencapai tujuan dan menanamkan budaya yang
sasaran yang mencerahkan yang meningkatkan imajinasi siswa.16
telah dicoba oleh yayasan instruktif, kurkulum bersifat luas, mencakup
baik formal, kasual, maupun non- semua upaya sekolah yang
formal. . Seorang kepala atau berhubungan dengan
pendidik seharusnya memiliki pilihan pengembangan dan kemajuan siswa
untuk menyelesaikan dan terbuka pintunya dan terjadi di dalam
mendominasi keterlibatan instruktif iklim sekolah, namun selain dari luar
dan instruktif dalam kurikulum saat sekolah dan kecenderungannya
ini di sekolah. Berjalan atau tidaknya dapat mempengaruhi siswa dalam
suatu kurikulum yang dijalankan di belajar, sehingga dikenal dengan
lembaga pendidikan sangat istilah kurikulum.17
bergantung pada kemampuan dan Kurikulum sebagai program
kapasitas seorang pendidik dalam pendidikan yang telah disusun secara
menangkap kurikulum yang sistematismerupakan hal yang
bersangkutan.14 berperan penting bagi peserta didik.
Kurikulum sebagai program Tujuan, bahan, proses dan evaluasi
edukatif yang sengaja pendidikan tercantum di dalamnya,
diselenggarakan merupakan sesuatu dan hal itulah yang menjadi jaminan
yang mempunyai peranan penting keberhasilan pendidikan bagi peserta
bagi siswa. Tujuan, materi, siklus dan didik.18
penilaian pelatihan dicatat di Dunia pendidikan tidak dapat
dalamnya, dan itu memastikan berbuat banyak tanpa adanya nafas
kemajuan sekolah bagi siswa.15 kehidupan yang ditiupkan dari
Semesta pengajaran tidak bisa kurikulum. Menurut Jacobs (2010: 17),
berbuat banyak tanpa nafas kurikulum seharusnya tidak hanya
kehidupan yang dihembuskan dari berfokus pada alat yang dibutuhkan
kurikulum. Seperti yang ditunjukkan untuk pengembangkan penalaran
oleh Jacobs (2010: 17), kurikulum dan konstruksi logis pengetahuan
seharusnya tidak hanya membidik baru tetapi seharusnya menanamkan
pada perangkat yang diharapkan

1.1 (2018), 268–85 Integrasi Kurikulum Pesantren Dan


<https://doi.org/10.22236/psd/11177>. Perguruan Tinggi ( Studi Kasus Pesantren
14 siti Quratul Ain Wulandari Fransiska, Ar-Raudlatul Hasanah Medan ) Integration
‘Kesulitan Guru dalam Menerapkan Model- Of Islamic Boarding School And Higher
Model Pembelajaran Berdasarkan Education Curriculum ( Case Study Of’,
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Universitas Journey-Liaison Academia and Society, 1.1
Islam Riau’, Scaffolding: Jurnal Pendidikan (2022), 639–49.
Islam Dan Multikulturalisme, 4.1 (2022), 17 Mohammad Aristo Sadewa, ‘Meninjau

309–20. Kurikulum Prototipe Melalui Pendekatan


15 Mislinawati Mislinawati. and Nurmasyitah Integrasi-Interkoneksi Prof M Amin
Nurmasyitah., ‘Kendala Guru dalam Abdullah’, Jurnal Pendidikan Dan Konseling
Menerapkan Model-Model Pembelajaran (JPDK), 4.1 (2022), 266–80
Berdasarkan Kurikulum 2013 pada SD <https://journal.universitaspahlawan.ac.id/i
Negeri 62 Banda Aceh.’, Jurnal Pesona ndex.php/jpdk/article/view/3560>.
Dasar, 6.2 (2018), 22–32 18 Ali Usmar, ‘Model-Model Pengembangan

<https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12194>. Kurikulum’, Jurnal An-Nahdhah, 11.2 (2017),


16 Syafi’i Iqbal, ‘Book Chapter Of Proceedings 1–12.
Journey-Liaison Academia And Society

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 191


Yani Pratiwi, Sukiman, Rohmi Triwulandari, Intan Permata Putri

budaya yang meningkatkan pembelajaran yang digunakan


kreativitas anak didik. .
19 sebagai kaidah untuk
Kurikulum bersifat luas, melaksanakan kegiatan
meliputi semua upaya sekolah yang pembelajaran untuk mencapai
berhubungan dengan peluang tujuan pencerahan tertentu.
tumbuh kembang siswa dan terjadi di 2. Pasal 1 ayat 15 menyatakan bahwa:
dalam lingkungan sekolah, namun kurikulum tingkat satuan latihan
selain di luar sekolah dan adalah rencana persekolahan
kecenderungannya dapat praktis yang siap dan dilaksanakan
mempengaruhi siswa dalam belajar, di setiap satuan sekolah.
sehingga dikenal sebagai kurikulum.20 kurikulum diselenggarakan
Di Indonesia, pengertian untuk memahami tujuan sekolah
kurikulum tertuang dalam Undang- umum dengan mempertimbangkan
Undang Republik Indonesia Nomor fase transformatif siswa dan
20 Tahun 2003 tentang Sistem kesamaannya dengan iklim,
Pendidikan Nasional:21 kebutuhan pergantian peristiwa
1. Pasal I ayat 19 menyatakan bahwa: publik, peningkatan ilmu
kurikulum adalah sekumpulan pengetahuan dan inovasi serta
rancangan tanpa akhir yang ekspresi manusia, yang ditunjukkan
berhubungan dengan sasaran, isi, oleh jenis dan jenjang masing-masing
dan bahan pembelajaran serta satuan pendidikan seperti satuan
strategi yang digunakan, secara diklat dasar/madrasah ibtidaiyah.23
umum, dalam melaksanakan kurikulum madrasah ibtidaiyah
kegiatan pembelajaran untuk setara dengan rencana pendidikan
mencapai tujuan pencerahan sekolah dasar, lagi-lagi MI
tertentu. sebenarnya lebih banyak memuat
2. Pasal 36 ayat 3 menyatakan pendidikan Islam. Selain
bahwa: kurikulum pada semua menunjukkan mata pelajaran sebagai
jenjang dan jenis persiapan sekolah dasar, juga ditambah dengan
dilengkapi dengan prinsip-prinsip contoh-contoh umum. Instruksi
pembangunan yang ditunjukkan penting adalah tingkat sekolah yang
oleh satuan sekolah, potensi mendasari tingkat pelatihan
wilayah, dan siswa. tambahan. PP RI No.19 Th.2005
Undang-Undang Republik tentang standar nasional endidikan
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 standar kompetensi lulusan
tentang Standar Nasional dimaksud dalam pasal 26; Norma
Pendidikan:22 kemampuan lulusan di tingkat
1. Pasal 1 ayat 13 menyatakan bahwa: sekolah dasar diharapkan dapat
kurikulum adalah sekumpulan membangun landasan bagi
rancangan yang tiada habisnya pengetahuan.24
berkenaan dengan sasaran, isi, dan Mengingat pengertian di atas,
bahan serta tata cara maka kurikulum dapat diuraikan

19 Joko Suratno, Diah Prawitha Sari. 23Masrifa Hidayani.


20 Mohamad Agung Rokhimawan, Jami 24 Andi Achruh, ‘Komponen Dan Model
Ahmad Badawi, and Siti Aisyah, ‘EDUKATIF : Pengembangan Kurikulum’, Jurnal Inspiratif
JURNAL ILMU PENDIDIKAN Model-Model Pendidikan, 1.1 (2019), 1–9
Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Tingkat <http://journal.uin-
SD / MI’, 4.2 (2022), 2077–86. alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-
21 Masrifa Hidayani. Pendidikan/article/view/9933>.
22 Masrifa Hidayani.

192 | Vol. 5 No. 2 Oktober 2022


Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

dalam tiga setting, yaitu sebagai masa depannya. Selanjutnya,


berbagai mata pelajaran yang harus pengembangan kurikulum haruslah
ditempuh oleh siswa (course of fleksibel, cepat, serta relevan.28
studies), sebagai peluang untuk Pengembangan kurikulum dapat
berkembang (opportunities for dicirikan sebagai suatu jenis
growth) dan sebagai kurikulum penyusunan kurikulum dan proses
pembelajaran (learning plan).25 kesiapan yang dilakukan oleh para
perencana kurikulum sehingga
Model Pengembangan Kurikulum kurikulum selanjutnya dapat
Model adalah cerminan atau dimanfaatkan sebagai bahan dan
penggambaran asli dari peristiwa pedoman yang diterapkan untuk
atau kerangka kerja yang rumit, meraih sasaran instruktif.29
sebagai cerita, numerik, realistis, dan Pengembangan kurikulum
gambar yang berbeda. Realistas merupakan interaksi dinamis yang
bukanlah model, tetapi tersusun dan mengkaji kembali hasil
penggambaran realitas yang tercipta dari pilihan-pilihan tersebut
oleh keadaan. Maka dari itu, pada berdasarkan penilaian nonstop.
dasarnya model terkait dengan suatu Seorang pengawas dapat mengawasi
rencana yang dapat digunakan untuk suatu interaksi.30 Pengembangan
membuat interpretasi tentang cara kurikulum dapat berarti dua hal, yaitu
bekerja dengan korespondensi, atau memperbaiki atau menggarap
sebagai panduan sudut pandang program pendidikan yang sedang
untuk memutuskan, atau sebagai berjalan dan selanjutnya membuat
panduan pengaturan untuk latihan atau menambah program pendidikan
papan.26 yang lain.31.
Dalam penyelenggaraan Menurut Lunenburg,
persekolahan yang komprehensif, pengembangan kurikulum adalah
kesiapan kerangka dan pendekatan suatu rangkaian penyusunan,
tidak kalah pentingnya dengan pelaksanaan, dan penilaian kurikulum
penataan kantor dan yayasan yang yang pada akhirnya menghasilkan
sebenarnya. salah satunya adalah suatu model pengembangan
rencana pengembangan kurikulum.27 kurikulum.32.
Pengembangan kurikulum Model model pengembangan
mengarahkan rencana pendidikan kurikulum adalah survei hipotetis dari
yang sedang berjalan ke tujuan siklus kemajuan program pendidikan
pengajaran normal karena berbagai yang jauh jangkauannya atau bisa
dampak positif yang hadir dari luar juga hanya memasukkan satu bagian
dan dari dalam dengan harapan dari kurikulum.33
siswa bisa dengan baik mengikuti

25 Engel, ‘Pengembangan Kurikulum Pai’, 4.1 (2021), 467–73


Jipk, 9.2 (2014), 20–67. <https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1776>
26 Masrifah Hidayani. .
27 Wiji Hidayati, ‘Muatan Keilmuan Integrasi 29 N Afif and others, ‘Inovasi Pengembangan

Interkoneksi Pendidikan Agama Islam dan Kurikulum Dengan Pendekatan Saintifik


Budi Pekerti (Telaah Kurikulum 2013 Jenjang untuk RA/PAUD di Provinsi Banten’, Edukasi
SMA)’, Jurnal Pendidikan Agama Islam, 12.1 Islami …, 2022, 79–102
(2015), 1–14 <https://doi.org/10.30868/ei.v11i01.2244>.
<https://doi.org/10.14421/jpai.2015.121-01>. 30 Julian.
28 Rosnaeni Rosnaeni and others, ‘Model- 31 Alfaini and others.

Model Pengembangan Kurikulum Di 32 Joko Suratno, Diah Prawitha Sari.


33 Usmar.
Sekolah’, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan,

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 193


Yani Pratiwi, Sukiman, Rohmi Triwulandari, Intan Permata Putri

Model pengembangan Model konsep kurikulum


kurikulum merupakan metode pilihan subyek akademik adalah model
untuk merencanakan, melaksanakan, pengembangan kurikulum yang
dan menilai suatu kurikulum. Dengan lebih menekankan aspek bahan
cara ini, model pengembangan ajar. Sehingga semakin baik
kurikulum harus memiliki pilihan guru dalam menyampaikan
untuk menggambarkan pemahaman materi pelajaran maka akan
proses kerangka kerja yang dapat semakin mudah pula murid
memenuhi berbagai persyaratan dan menyerap materi yg telah
pedoman pencapaian instruktif.34 diberikan.
Model pengembangan kurikulum
adalah model yang digunakan untuk b. Model Kurikulum Humanistik
membina suatu kurikulum, dimana Model konsep kurikulum
kemajuan kurikulum diharapkan humanistik adalah model
dapat meningkatkan atau pendekatan kurikulum yang
menyempurnakan kurikulum yang memfokuskan aspek
dibuat untuk kemajuan diri baik dari kemanusiaan, yakni
pemerintah pusat, pemerintah kemampuan untuk
lingkungan atau sekolah..35 “memanusiakan manusia”
Perubahan kurikulum tidak dalam arti kata lain kurikulum ini
dapat dihindarkan dan dilewatkan lebih memfokuskan kepada
begitu saja, tetapi harus dilakukan potensi yang di miliki oleh
dan senantiasa disesuaikan dengan siswa.
kebutuhan dan standar.36 Suatu
kurikulum yang efisien dirubah c. Model Kurikulum Rekonstruksi
sewaktu-waktu sesuai dengan Sosial
perkembangan. Oleh karena itu, Model pendekatan
kurikulum dapat diubah dengan dimana lebih berfokus pada
menambah, mengurangi dan memecahkan permasalahan
mengerjakan kurikulum secara social yang terjadi pada
konsisten. 37 masyarakat, peserta didik
diberikan permasalahn dan
Model-Model Pengembangan solusi terbaik untuk
Kurikulum memecahkan masalah tersebut.
1. Model-Model Konsep Kurikulum
Ada konsep yang perlu d. Model Kurikulum Teknologis
diperhatikan ketika Model konsep kurikulum
mengembangkan kurikulum yakni teknologis adalah model
model pendekatan kurikulum pendekatan Kurikulum dimana
subyek akademik, Humanistik, lebih memanfaatkan peran
Rekonstruksi Sosial dan teknologi baik teknologi yang
Teknologis berikut penjelasannya: berupa alat (hardware) maupun
a. Model Kurikulum Subyek teknologi yang berupa sistem
Akademik (software), peserta didik

34 Endang Rusyani, ‘Model dan Organisasi 37 Fauzi Fahmi and Rahmi Wardah Ningsih,
Pengembangan Kurikulum’, Jurnal ‘Eksistensi Model Kurikulum Pendidikan Anak
Pendidikan Luar Biasa, 2.3 (2016), 1–28. Usia Dini’, Mitra Ash-Shibyan: Jurnal
35 Masrifah Hidayani. Pendidikan Dan Konseling, 4.01 (2020), 1–16
36 Sadewa. <https://doi.org/10.46963/mash.v4i01.230>.

194 | Vol. 5 No. 2 Oktober 2022


Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

dituntut dapat menguasai regulasi. Dorongan dan


keduanya. pemikiran datang dari para
pendidik. Pendidik di sekolah
2. Model-Model Pengembangan membentuk suatu kelompok
Kurikulum untuk membuat atau
a. Tyler’s Behavioral Model menyempurnakan rencana
Model Behavioral Tyler pendidikan, baik dalam satu
adalah model yang paling atau beberapa bagian dari
populer untuk peningkatan program pendidikan dan, yang
program pendidikan dengan mengejutkan, sepenuhnya.
pertimbangan unik mengenai Model yang
tahap penyusunan, Tyler kemungkinan hanya terjadi di
mengusulkan penyelenggara satu sekolah, namun di
kurikulum. beberapa sekolah lain juga
1) mengidentifikasi tujuan bisa terjadi, khususnya dengan
umurn bekerja sama. Perbaikan
2) Memperbaiki tujuan. rencana pendidikan yang
3) Tujuan umum yang terdesentralisasi dengan
menjadi tujuan model akar rumputnya
pengajaran sumber data. memungkinkan kontes dalam
4) mata pelajaran. bekerja pada kualitas dan
sistem sekolah, yang dengan
b. Beauchamp’s Managerial demikian akan melahirkan
Model orang yang lebih bebas dan
Model managerial imajinatif.
beaucham mempunyai lima Model Grass Roots
langkah perbaikan mendapatkan manfaat, salah
1) Menentukan lingkup satunya adalah kurikulum
wilayah pengembangan. berkembang dari dasar. Akibat
2) Penetapkan personalia, dari model pengembangan
kurikulum ini adalah bahwa
c. Saylor, Alexander, and kurikulum yang pada
Lewis’s Administrative model umumnya disiapkan oleh
Saylor dan lainnya otoritas publik dikoreksi oleh
mengambil metodologi tenaga pendidik di bawahnya
regulasi, khususnya model hingga ke yayasannya,
model dengan alasan bahwa khususnya pengajar dan
dorongan dan pemikiran msiswa. Tugas besar semua
datang dari para pemimpin spesialis persekolahan adalah
yang mendidik dan untuk mengambil bagian
menggunakan teknik dalam membicarakan manfaat
manajerial. dan kerugian kurikulum.38
Model Grass Roots lebih
d. The Grass Roots Model menyenangkan karena
Model yang headway dibuat oleh
bertentangan dengan model pelaksana di lapangan,

38Isran Bidin, Mas`ud Zein Zein, and Rian Pendidkan Islam’, Bedelau: Journal of
Vebrianto, ‘Beberapa Model Integrasi Sains Education and Learning, 1.1 (2020), 33–42
dan Islam Serta Implikasinya Terhadap <https://doi.org/10.55748/bjel.v1i1.13>.

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 195


Yani Pratiwi, Sukiman, Rohmi Triwulandari, Intan Permata Putri

sehingga redesain dan kemajuan dan kreatifitas


penyempurnaan dapat pengajar bersifat induktif,
dimulai dari unit terkecil dan yang bertentangan dengan
ekspres hingga bagian yang model adat (rasional). Ada
lebih besar. Ada beberapa hal lima tahapan peningkatan
yang harus diperhatikan program pendidikan model
dalam menyusun kurikulum di Taba, lebih spesifiknya:
grass root, antara lain: 1) 1) Mengadakan eksperimen
pendidik harus memiliki dengan guru
kapasitas yang mumpuni; 2) 2) Menguji unit eksperimen.
pendidik harus benar-benar 3) Melakukan amandemen &
terlibat dengan peningkatan penyatuan Dari tahap
kurkulum, mengurus masalah pengujian diperoleh
kurikulum; 3) instruktur harus beberapa informasi.
langsung dikaitkan dengan 4) Pengembangan sistem
perincian target, pilihan rencana pendidikan umum.
bahan, dan jaminan penilaian; 5) Implementasi dan
4) pertemuan pemahaman penyebaran kurikulum.
pendidik berturut-turut dan
akan menghasilkan f. The Demonstration Model
kesepakatan tentang tujuan, Demonstration model
standar, dan rencana. Ada adalah pengembangan
beberapa hal yang diharapkan kurikulum yang diadakan oleh
dalam model ini, mengingat sekelompok guru yang bekerja
keragaman kerangka sama dengan para ahli,
kurikulum di sekolah karena dengan niat untuk melakukan
melakukan pemerataan pengembangan kurikulum.
partisipasi sekolah dan
daerah.39 g. Roger’s Interpersonal
Sarana untuk Relation Model
melaksanakan kurikulum akar Model ini berbeda
rumput yang harus dilakukan dengan model yang lain, tak
adalah: (a) Perlu investigasi. punya rencana pendidikan
(b) Mengkaji ulang rencana yang tersusun, hanya ada
pendidikan. (c) Identifikasi pengembangan pelatihan.
masalah lingkungan. (d) Rogers sebagai eksistensialis
Memecahkan masalah secara humanis, tidak khawatir
adil. (e) Penyusunan tentang rencana dan informasi
kurikulum. (f) Pengenalan yang tersusun, namun lebih
rencana pendidikan baru yang khawatir tentang latihan dan
lebih asli.40 komunikasi.

h. The Systematic Action-


e. Taba’s Inverted Model Research Model
Model pengembangan Model pengembangan
kurikulum yang mendukung kurikulum dengan

39 Indah Sari Irmadani, ‘Implementasi Islam Terpadu Permata Cendekia)’, TESIS


Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA
Agama Islam (Pai) di Sekolah Dasar Swasta UTARA, 2013.
(Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Swasta 40 Bidin, Zein, and Vebrianto.

196 | Vol. 5 No. 2 Oktober 2022


Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

mempertimbangkan Peningkatan dan kemajuan dapat


anggapan bahwa perubahan dihubungkan dengan bagian
program pendidikan adalah kurikulum, satu atau beberapa bidang
perubahan sosial, termasuk atau semua bagian kurikulum. Atau
siklus yang meliputi wali, disebut perubahan kurikulum,
siswa dan pendidik, desain sebelum konfigurasi kurikulum
sistem pendidikan, contoh dilakukan di (ruang belajar, sekolah).
individu dan hubungan Pengembangan kurikulum
pengumpul dari sekolah dan merupakan tahap yang sangat
jaringan. penting. Sarananya adalah sebagai
berikut:
Model Pengembangan Kurikulum di
SD Negeri 104 Palembang KELOMPOK
SDN 104 Palembang PENGEMBANG K13
DI SEKOLAH
DOKUMEN
KURIKULUM
menerapkan model grass root 2013

improvement dimana
pengembangan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan sekolah. KEPALA SEKOLAH, GURU,
ORANG TUA DAN SISWA
Kurikulum nasional yang disesuaikan
dan dianut dengan kurikulum global
dikenal sebagai kurikulum serbaguna. PERMENDIKNAS
DAN ASPIRASI FGD Dinas Pendidikan

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Legalisasi

Nasional (Permendiknas) No.


22/2006, dan No.23/2006, sekolah Draft k13 hasil
pengembangan
Kepala
sekolah
Masyrakat profesi
Komite sekolah

diberi kesempatan untuk Wakil kepala

mengembangkan kurikulum
instruktifnya. Bagan 1. Alur pengembangan
Dilihat dari hasil pemeriksaan, kurikulum di SD Negeri 104
sangat terlihat bahwa model Palembang
pengembangan kurikulum di SDN 104
Palembang bergantung pada 1. Penataan dan penjaminan mutu
pendekatan "akar rumput" (grass K13 di sekolah, termasuk
root). Robert S. Zais mengungkapkan pengelola sekolah, tenaga
bahwa proses pengembangan pendidik, dan asset people.
kurikulum dimulai dari kemungkinan 2. Menyusun center gathering
pendidik sebagai pelaksana conversation (FGD) focus group
pendidikan di sekolah. . discussion.
Pengembangan kurikulum yang 3. Selanjutnya rekanan untuk
berbasis grassroot, kemungkinan mengagregasi/membina draf
hanya berlaku untuk sekolah tertentu, K13, dan pemendiknas.
namun juga dapat dimanfaatkan tuk 4. Selama menganalisis draf K13,
semua bidang konsentrasi di sekolah ketua yang ditunjuk dapat
atau daerah yang berbeda. Dalam mengatur, baik yang berkaitan
pendekatan ini seorang pendidik, dengan interaksi maupun hasil
kumpulan pendidik atau seluruh (rancangan).
pengajar di sekolah memimpin upaya 5. kurikulum harus disetujui oleh
peningkatan kurikulum. Hal ini kelompok penasihat sekolah, dan
tergantung pada pemikiran bahwa otorisasi rancangannya ke kantor
pendidik adalah penyelenggara, pendidikan kota/daerah.
pelaksana di ruang belajar.

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 197


Yani Pratiwi, Sukiman, Rohmi Triwulandari, Intan Permata Putri

6. Draf K13 yang telah diarahkan, menjadi catatan K13 yang dapat
disetujui dan disahkan, kemudian diterapkan di sekolah.

Tabel 1. Struktur model kurikulum sekolah dasar negeri 104 Palembang

Jumlah Jam Perminggu


Jumlah
Kelas
No Mata Pelajaran
1 2 3 4 5 6

1 Pendidikan Agama Islam 10 10 10 20 20 20

2 Tematik 65 65 65 35 35 35

3 Pjok 10 10 10 20 20 20

4 Matematika 0 0 0 20 20 20

5 Bahasa Inggris 10 10 10 20 20 20

6 Tahsinul Qur’an 5 5 5 0 0 0

7 Tahfidzul Qur’an 0 0 0 5 5 5

imajinatif dalam setiap pengalaman


SD Negeri 104 Palembang yang berkembang;
terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6, tiap 3) mata pelajaran Pendidikan
kelas ada 5 kelas seperti kelas 1A, 1B, Jasmani, yang terdiri dari Olahraga
1C, 1D, 1E serta lima kelas yang dan Kesehatan, ditujukan untuk
lainnya. Seperti pada surat tugas guru menanamkan kebiasaan hidup yang
SD Negeri 104 Palembang (Lampiran sehat, mengembangkan lebih lanjut
A) kesehatan, dan kemampuan dalam
Isi kurikulum di SD Negeri 104 olahraga, serta menanamkan rasa
Palembang dapat secara garis besar sportif, kewajiban, disiplin, dan
sebagai berikut: Mata Pelajaran kepercayaan pada siswa;
Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 4) Mata pelajaran matematika, artinya
104 Palembang diharapkan: memberikan pemahaman tentang
1) menanamkan kepercayaan melalui rasionalitas dan kemampuan dasar
proses persepsi, persiapan latihan, numerik dalam menguasai ilmu
dan peningkatan informasi, apresiasi, pengetahuan dan inovasi; untuk
praktik , penyesuaian, dan pelajaran matematika biasanya
perjumpaan anggota mengajarkan tergabung di pembelajaran tematik,
tentang Islam sehingga menjadi umat namun untuk kelas atas ada guru
Islam yang senantiasa memupuk khusus untuk pelajaran matematika
keyakinan dan ketaqwaan kepada karena materi yang diajarkan sudah
Allah SWT; ditingkat yang lebih tinggi.
2) Mata pelajaran tematik terdiri dari 5) Kegiatan pembiasaan di SD Negeri
berbagai mata pelajaran yang 104 Palembang merupakan pelajaran
digabungkan menjadi satu mata pembentukan etika dan
pelajaran, bertekad menjadikan penanaman/latihan pelajaran Islam.
pembelajaran fungsional dari semua Latihan penyesuaian antara lain
disiplin ilmu dalam mata pelajaran mempertahankan Juz Amma dan
dan menjadikan siswa dinamis dan surat-surat pilihan, doa sehari-hari,

198 | Vol. 5 No. 2 Oktober 2022


Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

Sifat-sifat Allah dan Nabi, lantunan Landasan 1: Undang- Undang


Sholawat Nabi, Petunjuk Tilawatil Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Qur'an. 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Berfokus pada penyusunan Nasional Pasal 36 ayat 3 disebutkan
model perencanaan pendidikan di SD bahwa: Kurikulum pada semua
Negeri 104 Palembang, mata jenjang dan jenis pendidikan
pelajaran yang diberikan meliputi dikembangkan dengan prinsip
Pendidikan Agama Islam, Tematik, divervikasi sesuai dengan satuan
PJOK, Matematika, serta latihan pendidikan, potensi daerah, dan
Tahfidzul dan Tahsinul Al-Qur'an. siswa.
Mata pelajaran untuk kelas bawah
adalah topikal, PAI dan PJOK. Diskusi
Sedangkan kelas atas terdiri dari PAI,
Tematik, PJOK dan Matematika. Berdasarkan hasil penelitian di
Kegiatan tahfidzul dan tahsinul SD Negeri 104 Palembang yang
Al-Qur’an dilakukan setiap satu jam menerapkan model pengembangan
sebelum jam pelajaran dimulai. grass root karena pengembangan
Tahfidzul alquran diperuntukan untuk kurikulumnya berdasarkan
kelas tinggi sedangkan tahsinul kebutuhan sekolah tersebut. Kepala
alquran untuk kelas rendah. Karena sekolah bekerja sama dengan guru
tahfidzul alquran berfokus pada dan ahli profesional lainnya yang
penghafalan ayat dan doa-doa. mendukung pengembangan
Sedangkan tahsinul alquran hanya kurikulum di SD Negeri 104
mengenal huruf hijaiyah dan Palembang. Dari struktur kurikulum
memperlancar bacaan. Terkhusus di yang ada di tabel 1. Terlihat bahwa
hari jumat, seluruh siswa membaca mata pelajarannya masih sama
ayat-ayat pendek ber-sama-sama di dengan yang diterapkan di kurikulum
lapangan sekolah. nasional, ditambah dengan tahfidzul
Pendidikan Al-Qur’an sebagai al-qur’an dan tahsinul al-qur’an.
bagian dari pendidikan Islam Meskipun SD Negeri 104 bukanlah
mempunyai posisi yang strategis. Hal taraf madrasah, namun harapan
ini tidak terlepas beberapa guru-guru bahwa siswa tetap
kenyataan; Pertama, pendidikan Al- diberikan ilmu al-quran, baik
Qur’an merupakan pendidikan dasar memperlancar bacaan ataupun
yang pa- ling utama, karena di dalam menghafal doa dan ayat pendek.
Al-Qur’an terdapat kurang lebih dari Karena ilmu al-quran sangat penting
750 ayat yang berkaitan dengan ilmu, untuk pertumbuhan dan pendidikan
sehingga semua lembaga pendidikan karakter pada siswa. Harapan peneliti
keagamaan Islam pasti mengajarkan pada sekolah yang lain pun
Al-Qur’an; Kedua, pengemvangan menerapkan tahfidzul dan tahsinul
pendi- dikan Al-Quran sangat al-quran. Dan juga menerapkan
penting karena Al-Qur‟an me- keterampilan lainnya yang bisa
rupakan sumber utama ajaran Islam mendukung keahlian siswa untuk
dan pedoman hi- dup bagi setiap masa depan siswa.
Muslim.41

41M Saepuddin Zamhari, Pengembangan Chemical Information and Modeling, 1981,


Kurikulum TPQ Berbasis KKNI, Journal of LIII.

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 199


Yani Pratiwi, Sukiman, Rohmi Triwulandari, Intan Permata Putri

Kesimpulan mungkin hanya terjadi di satu


Model pengembangan sekolah, tetapi bisa juga di beberapa
kurikulum, yang dibagi menjadi sekolah, yaitu dengan cara
Model Deduktif dan Model Induktif. bekerjasama. Memperhatikan
Model logis adalah model yang struktur model kurikulum SD Negeri
dimulai dari yang umum ke yang 104 Palembang, mata pelajarannya
khusus. Sedangkan model induktif terdiri dari pendidikan agama islam,
adalah model yang dimulai dari tematik, PJOK, Matematika, dan
definisi yang baik untuk umum. Tiga kegiatan Tahfidzul dan Tahsinul Al-
model rasional yang diperkenalkan Qur’an. Mata pelajaran untuk kelas
adalah model Tyler; model Saylor, rendah yaitu tematik, PAI dan PJOK.
Alexander, Lewis; dan model Oliva. Sedangkan kelas tinggi terdiri dari
Sedangkan model induktif yang PAI, Tematik, PJOK dan Matematika.
diperkenalkan adalah model Taba. ditambah dengan tahfidzul al-qur’an
Model kemajuan otoritatif adalah dan tahsinul al-qur’an. Meskipun SD
model tap down dan model akar Negeri 104 bukanlah taraf madrasah,
rumput. Sekolah dasar negeri 104 namun harapan guru-guru bahwa
Palembang menerapkan model siswa tetap diberikan ilmu al-quran,
pengembangan grass root yang di baik memperlancar bacaan ataupun
mana pengembangan kurikulum menghafal doa dan ayat pendek.
sesuai kebutuhan dari sekolah. Model Karena ilmu al-quran sangat penting
pengembangan kurikulum ini untuk pertumbuhan dan pendidikan
karakter pada siswa.

Referensi

Achruh, Andi, ‘Komponen Dan Model Pengembangan Kurikulum’, Jurnal


Inspiratif Pendidikan, 1 (2019), 1–9 <http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/view/9933>

Afif, N, A Ayuningrum, A Imran, and ..., ‘Inovasi Pengembangan Kurikulum


Dengan Pendekatan Saintifik Untuk RA/PAUD Di Provinsi Banten’,
Edukasi Islami …, 2022, 79–102 <https://doi.org/10.30868/ei.v11i01.2244>

Agustina, ‘Model-Model Pengembangan Kurikulum’, 2005

Al-fatih, Muhammad, Fazli Abdillah, Filma Muhazri Sembiring, and Hasana


Fadilla, ‘Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Implementasinya Di
SD Terpadu’, Edumaspul - Jurnal Pendidikan, 6 (2022), 421–27
<file:///C:/Users/ACER/Downloads/2260-Article Text-5200-1-10-
20220310.pdf>

Alfaini, Sania, Afifah Vinda Prananingrum, Rizqina Elok Hidayati, Fatihatu


Rossydah, Iain Surakarta, Jalan Pandawa, and others, ‘Kajian Teoritis
Organisasi Dan Pengembangan Kurikulum’, Jurnal Hurriah: Jurnal
Evaluasi Pendidikan Dan Penelitian, 2 (2021), 28–40

Amaliyah, Nur, and Puri Pramudiani, ‘Model Pengembangan Kurikulum


Berbasis Student Centered Learning Dalam Pencapaian Pendidikan
Karakter Pada Pendidikan Dasar Muhammadiyah’, Prosiding Kolokium
Doktor Dan Seminar Hasil Penelitian Hibah, 1 (2018), 268–85

200 | Vol. 5 No. 2 Oktober 2022


Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

<https://doi.org/10.22236/psd/11177>

Bidin, Isran, Mas`ud Zein Zein, and Rian Vebrianto, ‘Beberapa Model Integrasi
Sains Dan Islam Serta Implikasinya Terhadap Pendidkan Islam’,
Bedelau: Journal of Education and Learning, 1 (2020), 33–42
<https://doi.org/10.55748/bjel.v1i1.13>

Engel, ‘Pengembangan Kurikulum PAI’, Jipk, 9 (2014), 20–67

Fauzi Fahmi, and Rahmi Wardah Ningsih, ‘Eksistensi Model Kurikulum


Pendidikan Anak Usia Dini’, Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan Dan
Konseling, 4 (2020), 1–16 <https://doi.org/10.46963/mash.v4i01.230>

Firdani, Safira, ‘Diniyah Al-Ittihaad Pasir Kidul Program Studi Manajemen


Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri’, 2021

Herliana, ‘Pengembangan Kurikulum Di Indonesia 1947-2013’, LPMP Aceh,


2013, 71–86

Hidayani, Masrifa, ‘Model Pengembangan Kurikulum’, At-Ta’lim, 16 (2017),


375–94

Hidayani, Masrifah, ‘Model Pengembangan Kurikulum’, At-Ta’lim : Media


Informasi Pendidikan Islam, 16 (2018), 375
<https://doi.org/10.29300/attalim.v16i2.845>

Hidayati, Wiji, ‘Muatan Keilmuan Integrasi Interkoneksi Pendidikan Agama


Islam Dan Budi Pekerti (Telaah Kurikulum 2013 Jenjang SMA)’, Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 12 (2015), 1–14
<https://doi.org/10.14421/jpai.2015.121-01>

Iqbal, Syafi’i, ‘Book Chapter of Proceedings Journey-Liaison Academia and


Society Integrasi Kurikulum Pesantren Dan Perguruan Tinggi ( Studi
Kasus Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan ) Integration of Islamic
Boarding School and Higher Education Curriculum ( Case Study Of’,
Journey-Liaison Academia and Society, 1 (2022), 639–49

Irmadani, Indah Sari, ‘Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran


Pendidikan Agama Islam (Pai) di Sekolah Dasar Swasta (Studi Kasus
pada Sekolah Dasar Swasta Islam Terpadu Permata Cendekia)’, TESIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA, 2013

Joko Suratno, Diah Prawitha Sari, dan Asmar Bani, ‘Kurikulum dan Model-
Model Pengembangannya’, Jurnal Pendidikan Guru Matematika, 2
(2021), 2013–15

Julian, Gerdi, ‘Model-Model Pengembangan Kurikulum’, Diakses Pada


Tanggal 16 Februari 2020, Pukul 07 : 15, 2015, 8
<http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/wp-
content/uploads/sites/1984/2015/10/Model-Model-Pengembangan-
Kurikulum.pdf>

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 201


Yani Pratiwi, Sukiman, Rohmi Triwulandari, Intan Permata Putri

Kamal, Mustaofa, ‘Model Pengembangan Kurikulum dan Strategi


Pembelajaran Berbasis Sosiologi Kritis, Kreativitas, dan Mentalis’,
Madaniyah Edisi VII, VII (2014), 236

Mislinawati., Mislinawati, and Nurmasyitah Nurmasyitah., ‘Kendala Guru


dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 pada SD Negeri 62 Banda Aceh.’, Jurnal Pesona Dasar, 6
(2018), 22–32 <https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12194>

Muthoharoh, Rosa, ‘Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran Al-Qur’an


Hadits pada Program Sistem Kredit Semester 2 Tahun di MAN 1
Pasuruan’, 2021,

Rifky Serva Tuju, Dinn Wahyudin, Donna Crosnoy Sinaga, Norce Lenora
Saleky, Melkius Ayok, ‘Model Pengembangan Kurikulum KBK dan KKNI
di Perguruan Tinggi’, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7 (2022),
2003–5

Rokhimawan, Mohamad Agung, Jami Ahmad Badawi, and Siti Aisyah, ‘Model-
Model Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Tingkat SD / MI’, EDUKATIF :
Jurnal Ilmu Pendidikan 4 (2022), 2077–86

Rosnaeni, Rosnaeni, Sukiman Sukiman, Apriliyanti Muzayanati, and Yani


Pratiwi, ‘Model-Model Pengembangan Kurikulum Di Sekolah’, Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan, 4 (2021), 467–73
<https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1776>

Rusyani, Endang, ‘Model Dan Organisasi Pengembangan Kurikulum’, Jurnal


Pendidikan Luar Biasa, 2 (2016), 1–28

Sadewa, Mohammad Aristo, ‘Meninjau Kurikulum Prototipe Melalui


Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Prof M Amin Abdullah’, Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4 (2022), 266–80
<https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/
3560>

Setiana, Dafid Slamet, and Nuryadi, Kajian Kurikulum Sekolah Dasar Dan
Menengah, 2020 <http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/8920/>

Sudarman, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum Kajian Teori Dan Praktik,


Orphanet Journal of Rare Diseases, 2020, XXI

Usmar, Ali, ‘Model-Model Pengembangan Kurikulum’, Jurnal An-Nahdhah, 11


(2017), 1–12

Wakhi, ‘Implementasi Adopsi Adaptif Model Kurikulum 2013 Dan Cambridge


University’, 2018

Wulandari Fransiska, Siti Quratul Ain, ‘Kesulitan Guru dalam Menerapkan


Model-Model Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar Universitas Islam Riau’, Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan

202 | Vol. 5 No. 2 Oktober 2022


Role Model Pengembangan Kurikulum Grass Root di Sekolah Dasar

Multikulturalisme, 4 (2022), 309–20

Zamhari, M Saepuddin, Pengembangan Kurikulum TPQ Berbasis KKNI,


Journal of Chemical Information and Modeling, 1981, LIII

Vol. 5 No. 2 Oktober 2022| 203

You might also like