You are on page 1of 11

MANAJEMEN KURIKULUM UNTUK MENINGKATKAN MUTU

PENDIDIKAN MADRASAH DI MTS BAITUL MAKMUR CURUP


Rizki Islami Yanti1, Ifnaldi2, Jumira Warlizasusi3
1
Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam/ IAIN/CURUP
e-mail: {rizkiislamiyanti@gmail.com}
2
IAIN/CURUP
e-mail:
{ifnaldi1965@gmail.com}
{jumira.ifnaldi@gmail.com}

abstract

In short, the learning process at MT's Baitul Makmur Curup consists of learning strategies
tailored to the development of science and technology integrated with student status, environmental
conditions, and Islamic values, and is an additional Islamic program or familiarity and there are
familiar with the Tahfidz program. This researchers are interested in studying in more detail. The
research method used in this study is a qualitative research that produces descriptive data. From a
data source perspective, this research uses primary and secondary data. The data collection method
for this survey used three methods: detailed interviews, participant observation, and survey documents.
The collected data is inductively analyzed using three stages: data reduction, data presentation, and
conclusion drawing. The results of this survey are as follows: (1) The curriculum plan is implemented
by: (a) The curriculum plan is implemented in the the existence of EDM and RKM workshops involving
educators and education staff, school committees and inviting supervisors and resource persons to
socialize related to. b) Coordinating meeting c) Curriculum planning by MGMP. d) Apply a humane
curriculum. e) Curriculum extension programs (tahfidz and ubudiyah). f) Applying a humane
curriculum. (2) The curriculum is implemented according to the national curriculum and integrates
Islamic values. In addition to the learning process, there is a habit of the Ubudiyah and Tahfidz
program. In this program, good students are required to deposit memorization with the goals of juz 30
and specific letters to the priests.

Keywords: management, quality, curriculum

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah upaya yang sengaja dikerjakan yang tersusun secara terprogram untuk
meningkatkan motivasi, seseorang agar dapat menigkatkan semua potensi dalam dirinya sehingga
mampu meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik. Oleh karena itu, fungsi pendidikan begitu
pentingnya dalam mewujudkan nilai demokrasi yang intelektual, sejahtera dan tidak tertutup.
Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual, tetapi juga secara sistematis
menekankan proses pembentukan kepribadian bagi siswa secara keseluruhan. Dari sini dapat kita
simpulkan bahwa pendidikan lanjutan perlu dilaksanakan dan dikembangkan guna meningkatkan
kualitas hidup. Aspek yang mengawamulakan tercapainya kesuksesan dari pendidikan nasonal yaitu
aspek kurikulu. Kurikulum memainkan peran utama dalam mencapai sekolah yang berkualitas.
Krukilum adalah sekomponen program yang tersusun sistematis berisi visi, isi, dan bahan
pembelajaran dan tata cara penyelanggaraan aktivitas pembelajaran merupakan pengertian Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional .(Hamid et al.,
2021; Munir, 2022).

Fungsi penting kurikulum penting terlaksananya dalam menggapai sekolah yang bermutu, karena
kurikulum ialah sistem pembelajaran yang mencapai tujuan lembaga lembaga tersebut (Ismiatun et al.,
2022; Made et al., 2022). Adanya beberapa pembaruan di wilayah pendidikan nasional ialah beberapa
usaha membuat masyarakat bersiap dan negara indonesia untuk mengembangkan hiduo yang terbuka
dan berdemokrasi yang tetap atau tidak goyang pada memuali masa globalisasi dan informasi saat ini.

Manajemen merupakan suatu usaha dalam mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan-kegiatan
orang lain (Audrilia et al., n.d.; dan & 2020, n.d.). Oleh karena itu, manajer mengoordinasikan berbagai
kegiatan orang lain, termasuk perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan
pengendalian(Anto et al., 2022; Parhusip et al., n.d.). dari pakar yang telah memebrikan definisnya
sebelumnya bisa disimpulkan bila manajemen adalah suatu kegiatan dari merencanakan,
mengorganisasikan, melkasanakan, serta mengevaluasi dengan menggunakan sumber kekuatan lain
agar terwujud visi secara efektif dan efisien.

Awal mula Kurikulum bearawal bahasa latin yaikni “Curriculum” yang artinya merupakan
jarak yang harus ditempuh oleh pelari (Hidayatullah, 2019; KURNIAWAN, 2019). Selain itu Zais
dalam Muhaimin menyatakan beberapa pengertian kurikulum, yaitu : (1) Kurikulum sebagai program
pelajaran, (2) Kurikulum sebagai isi pelajaran, (3) Kurikulum sebagai pengalaman belajar yang
direncanakan, (4) Kurikulum sebagai pengalaman dibawah tanggung jawab sekolah dan kurikulum
sebagai rencana tertulis untuk dilaksanakan (Islamic & 2018, n.d.; Nursalim et al., n.d.). Kurikulum
merupakan salah satu elemen kunci dari sistem pendidikan, bahkan kurikulum merupakan salah satu
alat yang mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan (Idaarah & 2018, n.d.; UMAR,
n.d.). pengartian kurikulum dari pakar sebelumnya, peneliti bisa menyimpulkan jika kurikulum adalah
berbagai alat ayng tersususn jadi acuan bahan pembelajaran tyang disusun oleh acuan berdasrkan
ketetapan yang ada, agar diwujudkannya pedoman untuk pendidik dan peserta didik agar terwujud visi
pendidikan dengan efektif dan eliseien.

Sistem yang mempunyai beberapa komponen disebut dnegan komponen. Hal tersebut slaing
berkesinambungan, yaitu komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan, dan
komponen penilaian (Aktualisasi & 2020, 2020; Bisri et al., n.d.). jadi toap komponen harus
berkesnambungan satu dengan yang .

a. Komponen Tujuan Komponen tujuan berkaitan dengan arah atau hasil yang diharapkan.
Di ukuran yang lebih , visi kurikulum terhubung dengan dasar atau nilai yang dipegang oleh
wargt. Di ukuran yang lebih kecil, visi kurikulum kaitan dengan misi dan tujuan sertanvisi yang lebih
kecil layaknya visi mata pelajaran serta aktvitas pembelajaran. Sulistyorini membagikan kurikulum
menjadi dua tujuan yakni:
1) Tujuan secara menyeluruh sekolah yang ingin dicapai, hal ini sering digambarkan dalam hal
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kita harapkan dari siswa di sekolah Islam.
2) Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi, tujuan ini digambarkan dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kita harapkan dari siswa setelah mempelajari
disiplin ilmu di sekolah tertentu.
b. Bagian Isi/Materi Pelajaran
Materi kurikulum adalah bagian yang nyata dari hasil pembelajaran yga diperoleh sebelumnya
yang wajib dipunyai peserta didik. Materi kurikulum berkaitan dengan semua pengetahuan atau bagian
yang berkaian dengan mapel yang biasanya dijelaskan dalam materi pembelajaran yang dikasihkan
bersama dengan kegiatan-kegiatan siswa yang bertujuan agar tercapai visi yang telah ditetapkan.
c. Bagian Metode/Strategi
Kiat dan cara itu sangat utama , karena berkaitan erat dengan penerapan kurikulum. Namun,
suatu tujuan yang baik dan ideal tidak mungkin tercapai bila tidak dengan kiat yang baik agar
terwujud, visi itu belum tergapai. Kiat melingkupi: susunan, cara dan sekumpulan aktivitas yang
disusun agar tercapai visi yang ditentukan.
d. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan faktor untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks
kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai
atau belum, atau evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki strategi yang telah
ditetapkan.
Pada dasarnya, program bertindak sebagai panduan atau referensi. Bagi guru, kurikulum
berperan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan
pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan supervisi atau pengawasan. Bagi
orang tua, kurikulum ini seperti panduan untuk membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi
masyarakat, kurikulum berperan sebagai pedoman untuk mendukung terselenggaranya proses
pendidikan di sekolah. Bagi siswa, berperan sebagai pedoman belajar. Mengenai fungsi kurikulum
bagi siswa yang berstatus sebagai peserta didik, ada enam fungsi kurikulum, yakni : fungsi
penyesuaian, fungsi integrasi, fungsi diskriminan, fungsi persiapan, fungsi seleksi dan fungsi
diagnostik.
Manajemen Kurikulum merupakan sebuah sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistemik, dan sistematik untuk mewujudkan tercapainya kurikulum (Saajidah et al.,
2018; Sundari, 2022). Mulyasa menyatakan bahwa manajemen kurikulum merupakan kegiatan yang
meliputi perencanan, pelaksanaan, dan penilaian kurikum (CAHYADIN, 2019). Menurut B.
Suryosubroto, manajemen kurikulum adalah suatu kegiatan yang menitikberatkan pada upaya
memajukan situasi belajar-mengajar di sekolah agar fluiditasnya terjamin setiap saat (Lipu, 2018;
YULIANTO, 2019). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum
adalah upaya sistematis seseorang untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
kurikulum dalam rangka memfasilitasi kondisi pencapaian tujuan kurikulum.
Mutu yang biasanya disebut quality atau kualitas. Menurut KBBI mutu merupakan baik atau
buruk suatu benda, kadar, taraf atau derajat. Contohnya kepandaian, kecerdasan dan sebagainya
(Fadhila, 2021; S. R.-J. S. Manajemen & 2019, 2019). Menurut Juran kualitas merupakan kesesuaian
dengan tujuan dan manfaatnya(K. Manajemen et al., 2022).
Sementara itu, Deming percaya bahwa kualitas harus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
siswa sekarang dan di masa depan. Dalam konteks pendidikan, konsep mutu dalam hal ini mengacu
pada proses pendidikan dan hasil sekolah. Dalam “proses pendidikan” yang berkualitas terdapat
berbagai input, seperti: bahan ajar (kognitif, afektif dan psikologis), metodologi (yang bervariasi sesuai
dengan kapasitas siswa dan kemampuan guru), fasilitas, dukungan administrasi, infrastruktur, dan
sumber daya lainnya. seperti menciptakan suasana yang menguntungkan. Ada keterkaitan antara proses
dan hasil pendidikan yang berkualitas. Namun, agar prosesnya benar, tidak ada penurunan kualitas
dalam hal hasil (output) yang harus dikembangkan oleh sekolah terlebih dahulu dan tujuan yang ingin
dicapai harus jelas untuk setiap tahun atau periode. Perbedaan input dan proses harus selalu mengacu
pada kualitas hasil (output) yang ingin dicapai. Peningkatan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh
input pendidikan dan unsur-unsur proses manajemen pendidikan. Input pendidikan merupakan semua
yang perlu tersedia karena diperlukan untuk proses berlangsung. Input pendidikan mencakup semua
sumber daya sekolah yang ada (Elizabeth Patras et al., 2019; Mutu Pendidikan & Dini Handoko, n.d.).
Berdasarkan dari standar kurikulum yang telah dikembangkan secara nasional, sekolah
mengemban misi untuk mengembangkan kurikulum baik dari materi standar maupun menciptakan
tantangan bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang secara intelektual, serta proses mengaksesnya
dengan menjelaskan bahwa materi tersebut bermanfaat dan sesuai untuk siswa. Sekolah harus
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, melibatkan seluruh indera dan melibatkan otak serta
menciptakan tantangan bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang secara intelektual dengan menguasai
ilmu pengetahuan, memiliki kapasitas, memiliki sikap yang jernih dan bijaksana, memiliki karakter
dan memiliki kematangan emosi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini: a.
Pengembangan kurikulum harus memenuhi kebutuhan siswa. b. Bagaimana mengembangkan
keterampilan manajemen untuk mempresentasikan program kepada siswa seefisien dan seefektif
mungkin dengan memperhatikan sumber data yang ada. c. Mengembangkan pendekatan berbeda yang
mampu mengatur perubahan sebagai fenomena alam di sekolah. Manajemen kurikulum merupakan
sistem manajemen kurikulum yang kolaboratif, komprehensif, sistematis untuk mencapai keberhasilan
kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen program harus dikembangkan sesuai dengan konteks
manajemen berbasis sekolah (MBS). Dengan demikian, otonomi diberikan kepada lembaga
pendidikan atau sekolah dalam menyelenggarakan program secara mandiri dengan mengutamakan
kebutuhan dan pencapaian tujuan dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak
mengabaikan politik nasional (Kurikulum et al., n.d.).

METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data melalui


wawancara, observasi dan dokumen. Menganalisis data menggunakan reduksi data, menyajikan data
dan menarik kesimpulan. Intrumen utama peneitian ini adalah peneliti sendiri, dimana peneliti
melakukan observasi langsung dan wawancara dengan informan. Wawancara adalah proses
pengumpulan informasi untuk penelitian dengan cara bertanya dan menjawab pertanyaan secara tatap
muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa bantuan
pemandu. Teknik wawancara mendalam yang dilakukan peneliti dilakukan dengan tujuan untuk
mengungkap berbagai hal yang diketahui narasumber tentang manajemen kurikulum dalam
peningkatan mutu madrasah. Untuk membantu peneliti fokus pada masalah yang sedang dipelajari,
panduan wawancara yang mencakup beberapa pertanyaan terbuka digunakan selama wawancara.

Tempat dalam penelitian ini adalah MTs Baitul Makmur Curup, pelaku yang selanjutnya
disebut dengan subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum di MTs Baitul Makmur Curup. Aktivitas yang diamatii dalam penelitian ini adalah
manajemen kurikulum dalam peningkatan mutu MTs Baitul Makmur Curup.
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perencanaan Kurikulum Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MTs Baitul Makmur Curup.

Disini dijelaskan data Pada bagian ini, akan disampaikan data yang berkaitan dengan
perencanaan kurikulum pada megintegrasikan kualitas pendidikan. Perencanaan merupakan keutamaan
yang wajib disusun sebagus mungkin. Perencanaan kurikulum MTs Baitul Makmur Curup dikerjangan
menggunakan penilaian diri sekolah, penyusunan aktivias sekolah, melihat kembali kurikulum yang
digunakan secraa bersama pada skolah belum beroperasi, dan tidak hanya dihadiri oleh pihak internal
madrasah saja namun juga melibatkan komite madrasah untuk berpartisipasi dalam merencanakan
kurikulum tersebut. Karena komite merupakan perwakilaan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan
madrasah juga wakil dari para wali murid untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi mereka agar
perencanaan yang dilaksanakan mampu menjadikan mutu madrasah lebih baik lagi, terkhusus dalam
proses pembelajaran. Mejlankan webinar serta dilakukan perkumpulan penyesuaiain oleh semua
masyarakat sekolah agar melakukan aktivitas penyususnan yang belum usai saat webinar layaknya
diberikan tugas mengajar, merencanakan alat pembelajaran, memperhatikan penjadwalan akademik,
membina ekstrakulikuler dll., sebab saat menyusun suatu yang lebih makro agar terwujud visi
pendidikaan dibutuhkan suatu keakuratan dan waktu yang banyak dan pilihan yang betuk betul
terstruktur, karena hasil nantinya dari penyususnan kurikulum akan diwujudkan pa aktivitas
pembelajaran mengingat nantinya hasil dari sebuah perencanaan kurikulum akan direalisasikan dalam
proses pembelajaran dan mendapatkan kurikulum yang relevan dengan kehidupan sekarang maupun
kehidupan yang akan datang. Kemudian, setiap guru mata pelajaran diminta untuk membuat perangkat
pembelajaran seperti program tahunan, program semester, silabus, dan RPP. Selain itu, para guru juga
telah mengembangkan rencana untuk menjalin hubungan dengan Organisasi Penasehat Guru Mata
Pelajaran (MGMP) tingkat kabupaten untuk membuat modul mata pelajaran dan soal ujian yang
disinkronkan di seluruh kabupaten.

Dari situ, perencanaan program yang dibuat MTs Baitul Makmur Curup dilakukan setiap akhir
tahun yaitu pada bulan Desember saat madrasah masih libur. Perencanaan program diawali dengan
workshop EDM dan RKM. Setiap guru kemudian memiliki perangkat pembelajaran seperti PROTA,
PROMES, silabus, RPP sesuai dengan kalender akademik dan disesuaikan dengan visi misi madrasah
dan karakteristik siswa agar KBM dilaksanakan, guru telah menguasainya. Tidak hanya itu, pembagian
guru mengajar, pembagian guru pendamping, pembagian ustadzah untuk program tahfidz, pembagian
pembina ekstrakurikuler dan waktu pelaksanaan, jadwal piket guru, dan lain-lain, sudah siap untuk
dilaksanakan pada saat madrasah kembali beraktivitas seperti sedia kala.

2. Pelaksanaan Kurikulum Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MTs Baitul Makmur Curup

Setelah rencana kurikulum disepakati oleh para pihak, langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan apa yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran sebagai pedoman bagi
guru agar kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, tujuan dan harapan sekolah madrasa.
Pelaksanaan kurikulum atau proses pembelajaran di MTs Universitas Baitul Makmur dimulai pada
pukul 06.00 untuk kelas unggul dan kelas IX reguler secara rutin mengadakan bimbingan belajar untuk
mata pelajaran yang termasuk dalam Ujian Nasional pada hari Selasa hingga hari Sabtu, selanjutnya
pada hari Jumat sampai dengan Sabtu diadakan bimbingan Tahfidz untuk Kelas VII dan VIII unggulan.
Pelaksanaan program tahfidz dilakukan di setiap kelas yang dipimpin oleh ustadzah yang telah
hafidzah. Sebelum mulai menyetorkan hafalan, dilakukan dengan membaca bersama terlebih dahulu
surat yang akan dihafal dan dilanjutkan dengan muroja`ah terlebih dahulu oleh masing-masing siswa
sebagai penguat hafalan untuk nanti saat menghadap ustadzah siswa telah memiliki kesiapan dan telah
menguasai hafalan. Program Tahfidz untuk kelas VII dan VIII ditujukan untuk menghafal juz 30 dan
beberapa surat seperti Yasin dan Waqi`ah. Setiap hari diperlukan setoran dari siswa dan beban
hafalan dibebankan kepada masing-masing siswa, setiap ustadzah memiliki catatan tersendiri untuk
mencatat tenggat waktu hafalan surat yang dihafal oleh siswa yang tersebut. Khusus untuk kelas IX
reguler, siswa juga mendapatkan bimbingan belajar pada mata pelajaran yang termasuk ke dalam Ujian
Nasional yang dilaksanakan hingga pukul 06.40.

Mengenai kurikulum dalam proses pembelajaran, setiap guru perlu memahami kurikulum
yang digunakan terlebih dahulu, berpartisipasi dalam penyusunan kurikulum, dan menerapkan
kurikulum sesuai dengan bidang studinya. Sehingga didapatkan proses pembelajaran yang efektif.
Guru krtika menerapkan kurikulum dalam proses pembelajaran perlu menguasai materi pembelajaran
sesuai mata pelajaran yang diajarkan, menguasai sejumlah model dan metode pembelajaran sebagai
bentuk alternatif jika kondisi siswa tidak memungkinkan dalam menggunakan metode yang telah
disediakan sebelumnya. Selanjutnya, selain kompeten dalam profesionalismenya di bidang mata
pelajaran, guru juga harus memiliki kualitas moral yang baik, sabar dan tahu bagaimana
mengendalikan emosinya ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran yang
diajarkan dan pentingnya mata pelajaran tersebut. Pentingnya memberikan teladan bagi siswa karena
secara tidak langsung siswa akan meniru apa yang telah diajarkan oleh guru.

Selain semua itu, seorang guru juga harus memiliki kebajikan yang tulus seperti pengabdian
pada pekerjaannya. Semua itu harus dimiliki oleh setiap guru agar pesan-pesan kompetensi dasar
tersampaikan kepada siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pembelajaran perlu dilakukan dengan baik, karena interaksi sangat penting untuk
menunjang proses pembelajaran, menciptakan kedekatan emosional antara guru dan siswa, supaya
guru mampu menyesuaikan strategi pembelajaran berdasarkan karakter siswa sehingga materi dapat
disajikan dengan cara yang mudah dipahami untuk pembelajaran yang lebih efektif. Setiap guru dan
siswa diharapkan mampu melakukan proses pembelajaran yang membahas dan menerapkan nilai-nilai
Islam sesuai dengan visi dan misi madrasah. Penerapan nilai-nilai keislaman sangat penting dilakukan
dalam rangka membangun aspek emosional dan psikologis peserta didik sehingga dapat membentuk
akhlaknya, yang membekali peserta didik dalam seluruh kehidupannya juga sebagai pelengkap aspek
kognitif, dan modal pendidikan sepanjang masa kehidupan.

Berdasarkan interpretasi data di atas, implementasi kurikulum di MTs Baitul Makmur Curup
sama dengan sekolah sederajat pada umumnya namun memiliki keunikan tersendiri dalam
kurikulumnya, yakni terdapat penerapan nilai keislaman selain pada proses pembelajaran yang sudah
berlangsung efektif, terdapat pembiasaan ubudiyah, juga terdapat program tahfidz. Kemudian ada
program belajar BEC dan bimbingan belajar UN untuk kelas Unggul dan kelas IX reguler yang dapat
mendukung kecerdasan akademik siswa untuk mencapai prestasi puncak. Sedangkan dalam
mendukung proses belajar mengajar, ada persiapan guru pada perangkat pembelajaran dan kehadiran
guru oleh guru piket. Seiring berjalannya pembelajaran, guru memiliki kebebasan untuk
mengembangkan strategi atau metode dengan menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Agar
implementasi kurikulum berjalan sesuai harapan, diadakan seminar, MGMP, pelatihan, dll.

3. Evaluasi Kurikulum Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MTs Baitul Makmur Curup

Evaluasi dilaksanakan untuk melihat apakah pencapaian tujuan dari pelaksanaan kurikulum
yang direncanakan dan berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, baik dalam menentukan
kebijakan pendidikan secara umum maupun dalam pengambilan keputusan yang ditentukan dalam
kurikulum itu sendiri. Secara umum MTs Baitul Makmur Curup secara keseluruhan dinilai oleh EDM
(Evaluasi Diri Madrasah). Penilaian dilakukan pada bulan Desember setiap tahun melalui EDM
(Evaluasi Diri Madrasah) terkait dengan 8 standar pendidikan yang dilaksanakan oleh seluruh warga
dan tentunya dengan partisipasi stakeholders untuk memantau pelaksanaanya dan mengevaluasi
program yang dilaksanakan supaya tujuan yang diinginkan dapat tercapai, serta menerapkan EDM juga
menjadi acuan untuk perencanaan mkurikulum selanjutnya. Tentang guru dalam mengajar dengan
pengawasan kepala madrasah, seperti bagaimana mengatur tata tertib guru di kelas, bagaimana RPP
diterapkan dalam proses pembelajaran. Jika pada sesi monitoring ada guru yang belum maksimal
mengajar, kepala madrasah akan melakukan refleksi.

Selain itu, guru juga dievaluasi oleh kepala sekolah melalui SKP (Sasaran Kinerja Pegawai).
Jika guru dinilai oleh siswa menggunakan PKG (Penilaian Kinerja Guru) online, yang dilakukan
setahun sekali untuk menilai pengajaran, sikap guru, dll. Namun yang memberi penilaian bukan hanya
siswa tetapi juga orang tua, sesama guru, serta kepala madrasah. Orang tua menilai guru berdasarkan
laporan dari anaknya, orang tua atau walimurid akan mengecek pelajaran anaknya, apakah guru
mengoreksinya atau tidak, jika tidak diperiksa atau tidak ada tindakan lebih lanjut berarti gurunya
kurang baik.

Evaluasi kurikulum juga dilakukan oleh masyarakat melalui komite sekolah, organisasi
masyarakat, dan tokoh masyarakat. Formulir evaluasi akan dilakukan dengan data sementara PPDB.
Pada saat madrasah lebih dapat dipercaya, maka korelasinya adalah semakin banyak siswa mendaftar,
semakin dapat diandalkan tingkat kepuasan masyarakat, yang secara otomatis dapat meningkatkan
kualitas pendidikan. Selain itu, ada evaluasi yang tidak direncanakan oleh pengawas eksternal.
Selanjutnya penilaian madrasah dilakukan oleh BAN (Badan Akreditasi Nasional) setiap 4 tahun sekali
untuk mengevaluasi 8 standar pendidikan yang tertuang dalam standar kurikulum.

Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik digunakan penilaian submatif dan formatif untuk
menilai kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diajarkan dan sejauh mana guru telah
mengajarkan kurikulum tersebut sesuai standar, jika nilai siswa memenuhi standar maka guru dapat
dikatakan berhasil, begitupun sebaliknya. Penilaian formatif dilakukan dengan memberikan ulangan
harian pada setiap keterampilan inti atau bab untuk mengetahui prestasi siswa pada setiap mata
pelajaran, sekaligus memberikan umpan balik kepada guru dan siswa agar keduanya dapat
memperbaiki kekurangannya masing-masing. Kemudian, untuk penilaian sumatif, diambil dari ujian
PTS (Penilaian Tengah Semester), PAS (Penilaian Akhir Semester), PAT (Penilaian Akhir Tahun).
PTS mencakup semua kompetensi dasar pada pertengahan semester, PAS mencakup semua topik atau
keterampilan inti pada semester ganjil sedangkan PAT didasarkan pada semua topik dalam satu
semester genap. Hasilnya kemudian ditulis dalam raport. Selain itu, peningkatan mutu pendidikan juga
tercermin dari prestasi akademik dan nonakademik sekolah.

Berdasarkan data yang disajikan di atas, MTs Baitul Makmur Curup melakukan penilaian
secara internal juga eksternal. Penilaian internal dilakukan oleh kepala madrasah dengan supervisi dari
kelas-kelas dan dilanjutkan dengan refleksi, dan SKP yang dilaksanakan setiap tahun, juga PKG yang
dievaluasi oleh staf, siswa dan orang tua/ wali murid. Penilaian eksternal dilakukan oleh masyarakat
sekitar yang terimplementrasikan saat PPDB, semakim banyak peserta didik yang mendaftar maka
madrasah akan semakin dipercaya, adanya pengawas esensial dan BAN setiap 4 tahun sekali. Selain
penilaian tersebut, juga dilakukan penilaian formatif dan sumatif yang diberikan untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap topik dan untuk menilai keberhasilan guru dalam mengajarkan kurikulum.
Penilaian formatif dilakukan dengan ulangan harian, penilaian sumatif dilakukan dengan PTS, PAS,
PAT. Untuk program tahfidz dilakukan penilaian kualitatif. Kemudian, setiap akhir tahun, madrasah
melakukan penilaian menyeluruh melalui EDM, yang menjadi acuan dalam perencanaan ulang,
khususnya untuk kurikulum. Sedangkan penilaian peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil
capaian pembelajaran dan dampak pembiasaan terhadap program ubudiyah dan tahfidzul pada peserta
didik.

KESIMPULAN

Perencanaan kurikulum untuk peningkatan mutu pendidikan di MTs Baitul Makmur Program
diawali dengan penyelenggaraan workshop EDM dan RKM dengan partisipasi seluruh tenaga
kependidikan dan kependidikan, komite dan mengundang pengawas serta narasumber untuk
melakukan sosialisasi. Pelaksanaan kurikulum untuk peningkatan mutu pendidikan di MTs Baitul
Makmur Curup menerapkan nilai-nilai Islam selain pada proses pembelajaran dilakukan secara efektif,
ada pembiasaan ubudiyah, selain itu juga ada program tahfidz. Selama pembelajaran berlangsung, guru
memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi atau metode dengan menyesuaikan dengan
karakteristik siswa. Evaluasi kurikulum dalam peningkatan mutu pendidikan di MTs Baitul Makmur
Curup dilakukan secara internal dan eksternal.

DAFTAR PUSTAKA

Aktualisasi, M. R.-J. A. J., & 2020, undefined. (2020). KOMPONEN-KOMPONEN DALAM OPERASIONAL
PENDIDIKAN. Journal.Stitalhilalsigli.Ac.Id, 15.
http://journal.stitalhilalsigli.ac.id/index.php/azkia/article/view/18

Anto, R., Rahmatyah, S., … E. E.-J. I., & 2022, undefined. (2022). MANAJEMEN PENGEMBANGAN
PARIWISATA PADA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN KONAWE. Stp-
Mataram.e-Journal.Id, 2(10). https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/1355

Audrilia, M., Pengetahuan, A. B.-J. M. I., & 2020, undefined. (n.d.). Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Bengkel Berbasis Web (Studi Kasus: Bengkel Anugrah). Jurnalmadani.Org, 3(1), 1–12.
https://doi.org/10.33753/madani.v3i1.78
Bisri, M., Diniyah Pondok Pesantren Miftahul Mubtadiin, M., & Wachid Hasyim Krempyang Tanjunganom
Nganjuk Jawa Timur, J. K. (n.d.). Komponen-Komponen dan Model Pengembangan Kurikulum.
Prosiding.Iainkediri.Ac.Id. Retrieved July 1, 2022, from
http://prosiding.iainkediri.ac.id/index.php/pascasarjana/article/view/42

CAHYADIN, A. (2019). Peran Kepala Madrasah dalam Menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah di MAN 1
Pringsewu. http://repository.radenintan.ac.id/6584/1/Skripsi%20Full.pdf

dan, S. P.-J. A. M. I., & 2020, undefined. (n.d.). Manajemen Pendidikan Islam Ditinjau Dari Tripusat
Pendidikan. Jurnalstitmaa.Org, 2(1), 2020. Retrieved July 1, 2022, from
https://jurnalstitmaa.org/alasma/article/view/29

Elizabeth Patras, Y., Iqbal, A., Rahman, Y., Universitas Pakuan, P., Bahasa Arab MTs Assalam, G., SDN Kopo,
K., & Matematika MTs Al-Mu, G. (2019). Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Kebijakan
Manajemen Berbasis Sekolah Dan Tantangannya. Journal.Unpak.Ac.Id, 7(2).
https://journal.unpak.ac.id/index.php/JMP/article/view/1329

Fadhila, H. (2021). Manajemen Pembiayaan Pendidikan untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan.


https://osf.io/preprints/9ukpy/

Hamid, M. A., Widyastuti, A., Firdaus, E., & Chamidah, D. (2021). Pengelolaan Pendidikan.
https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=iUs2EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA45&dq=Kurikulum+memegang+peranan+yang+terdepan
+dalam+mewujudkan+sekolah+yang+bermutu.
+UU+RI+Nomor+20+Tahun+2003+tentang+Sistem+Pendidikan+Nasional+menyebutkan+bahwa+kurik
ulum+adalah+seperangkat+rencana+pengaturan+tujuan,+isi,
+dan+bahan+pelajaran+dan+bahan+yang+d&ots=_-CwNN-
KQM&sig=EdYycJK4cQwDlwl7n84sPmSS8h0

Hidayatullah, R. (2019). Tugas ADM selasa sore (14302). https://osf.io/kge9h/download

Idaarah, S. S.-, & 2018, undefined. (n.d.). Peran Komite Sekolah terhadap Penerapan Kurikulum. Neliti.Com.
Retrieved July 1, 2022, from https://www.neliti.com/publications/337979/peran-komite-sekolah-
terhadap-penerapan-kurikulum

Islamic, K. U.-J. P. A. I. (Journal of, & 2018, undefined. (n.d.). Dinamika Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam Di Madrasah (Studi Multi-Situs Di Kabupaten Jombang).
Jurnalpai.Uinsby.Ac.Id. https://doi.org/10.15642/jpai.2018.6.1.1-24

Ismiatun, S., Neliwati, N., Basicedu, B. G.-J., & 2022, undefined. (2022). Implementasi Manajemen
Kurikulum di Sekolah Dasar. Jbasic.Org, 6. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.2102

Kurikulum, M., Penilaian, D., Kejuruan, P., Pertanian, S., Tanjungsari, P., & Sumedang, K. (n.d.). Manajemen
Kurikulum Dan Penilaian Pendidikan Kejuruan Sekolah Pertanian Pembangunan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang. Jurnal.Azkahafidzmaulana.My.Id. Retrieved July 1, 2022, from
https://jurnal.azkahafidzmaulana.my.id/index.php/ilpen/article/view/6

KURNIAWAN, Y. (2019). Administrasi Kurikulum. https://osf.io/6zv2m/download

Lipu, A. (2018). Pengaruh Implementasi Manajemen Kurikulum dalam Peningkatan Hasil Belajar Peserta
Didik di MA As’ adiyah Atapange Kec. Majauleng Kab. Wajo.
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/12281/

Made, A., Jalinus, N., and, W. W.-R. in T., & 2022, undefined. (2022). Siklus Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Tinggi. Rintvet.Org, 1(2). https://doi.org/10.55585/rintvet.v1i2.17

Manajemen, K., Mutu, M., Mutu, D. M., Wahida, P., & Nasution, R. (2022). Konsepsi Manajemen,
Manajemen Mutu Dan Manajemen Mutu Pendidikan. Lpppipublishing.Com, 2(1).
https://www.lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/53

Manajemen, S. R.-J. S., & 2019, undefined. (2019). Manajemen Pendidikan tinggi dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Jurnal.Unismuhpalu.Ac.Id, 6(1).
https://www.jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/JSM/article/view/551

Munir, A. (2022). IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM MEMBENTUK SIKAP RELIGIUS DAN SOSIAL
PESERTA DIDIK PADA SMK ISLAM 2 DURENAN TRENGGALEK. http://repo.uinsatu.ac.id/25526/

Mutu Pendidikan, M., & Dini Handoko, M. (n.d.). Manajemen Mutu Pendidikan Dalam Persfektif Kebijakan
Pendidikan Nasional. Ejournal.Iqrometro.Co.Id, IX, 2020. Retrieved July 1, 2022, from
http://www.ejournal.iqrometro.co.id/index.php/pendidikan/article/view/125

Nursalim, A., Pendidikan, N. V.-A. J. I., & 2020, undefined. (n.d.). Dinamika Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam di Madrasah: Studi Perbandingan Penerapan Subject Centered Curriculum di
Kabupaten Bekasi. Jurnal.Staidagresik.Ac.Id. Retrieved July 1, 2022, from
http://jurnal.staidagresik.ac.id/index.php/attaqwa/article/view/56

Parhusip, A., Panjaitan, M. G., Dewi Hasugian, M., Tinggi Teologi Renatus, S., Utara, S., & Tinggi Teologi
Amsal, S. (n.d.). Peran Manajemen dalam Mengembangkan Pelayanan di Gereja Pentakosta Indonesia
Sidang Perumnas Martubung, Medan. Stttorsina.Ac.Id. https://doi.org/10.33991/epigraphe

Saajidah, L., Ibtidaiyah, M., Pesantren, T., Islam, P., Cikijing, J., & Barat, J. (2018). Fungsi-fungsi manajemen
dalam pengelolaan kurikulum. Journal.Uinsgd.Ac.Id, 3(2), 201–208.
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema/article/view/5012

Sundari, S. (2022). Implementasi Manajemen Kurikulum Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di
MAN 2 Pamekasan. http://etheses.iainmadura.ac.id/2898/

UMAR, U. (n.d.). Landasan Konseptual Pengembangan Kurikulum PAI: Sebuah Tinjauan Kritis.
Repository.Iaimsinjai.Ac.Id. Retrieved July 1, 2022, from
http://repository.iaimsinjai.ac.id/id/eprint/717/1/1.%20UMAR%20-%20LANDASAN%20KONSEPTUAL
%20PENGEMBANGAN%20KURIKULUM%20PAI%20Sebuah%20Tinjauan%20Kritis%2C%20%28Soft
%20Copy%29.pdf

YULIANTO, E. (2019). MANAJEMEN KURIKULUM MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN


DI CHONGRAKSAT WITTAYA SCHOOL PATTANI THAILAND TAHUN.
http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/11675

You might also like