You are on page 1of 8

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp. 89- 96

MANAJEMEN KESISWAAN PADA MADRASAH


TSANAWIYAH NEGERI COT GUE KABUPATEN ACEH
BESAR

Fadhilah1, Jamluddin Idris2, Khairuddin3


1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111,
Indonesia
Email: fadhilah@yahoo.com

Abstract: The application of the student to the institution management is one of the necessity to
improve the quality of education. Lack of school facilities and infrastructure become a major
obstacle in the effective management of student affairs. This study aims to determine the
planning, implementation, monitoring, and evaluation of student management program. The
method used in this research is descriptive qualitative approach. Techniques of data
collection : observation, interview and documentation. Subjects were principals, teachers and
students MTsN Cot Gue. The results showed that : student management plan prepared by the
principal with the deputy head of the student and deputy head of the curriculum includes
courses Admission, the capacity of new students, and new student selection process, analyze
subjects, draw up an annual program, the semester program, syllabus and Learning Program
Plan. All the planning is composed arranged and documented. Implementation tailored to the
student management plan that is prepared, either in relation to new admissions and student
activities. Supervision of student management based on the management system, which is
seeking any activities that have been planned, implemented and good supervision. Principals
and teachers to supervise the implementation of student management. Both principals and
teachers implement the roles and responsibilities based on the duties and functions for the
management of student success. Activities and aspects of the management of student
assessment based on the plans drawn up. The evaluation is done to see success and improve
the activities that have been implemented.

Keywords: Student Management, Islamic State Junior High School

Abstrak: Penerapan manajemen kesiswaan pada lembaga pendidikan merupakan salah satu keharusan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah menjadi kendala yang
utama dalam mengefektifkan manajemen kesiswaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program manajemen kesiswaan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subyek penelitian adalah kepala
sekolah, guru dan siswa MTsN Cot Gue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: perencanaan
manajemen kesiswaan disusun oleh kepala sekolah bersama wakil kepala bidang kesiswaan
meliputi program Penerimaan Siswa Baru, daya tampung siswa baru, dan proses seleksi siswa
baru. Semua perencanaan tersusun disusun dan terdokumentasi. Pelaksanaan manajemen
kesiswaan disesuaikan dengan perencanaan yang disusun, baik menyangkut dengan penerimaan siswa
baru maupun kegiatan-kegiatan kesiswaan. Pengawasan manajemen kesiswaan berpedoman pada
sistem manajemen, yaitu mengupayakan setiap kegiatan yang telah direncanakan, dilaksanakan
dan pengawasan dengan baik. Kepala sekolah dan guru melakukan pengawasan terhadap
penerapan manajemen kesiswaan. Baik kepala sekolah maupun guru melaksanakan peran dan
tanggungjawabnya berdasarkan tugas pokok dan fungsinya untuk keberhasilan manajemen
kesiswaan. Kegiatan dan aspek penilaian manajemen kesiswaan berpedoman pada rencana yang
disusun. Evaluasi dilakukan untuk melihat keberhasilan dan memperbaiki kegiatan yang telah
dilaksanakan.

89 - Volume 2, No. 1, Agustus 2014


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Kata Kunci: Manajemen Kesiswaan, Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri

PENDAHULUAN dan sekaligus menunaikan kewajiban-


Penyelenggaraan sistem pendidikan di kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai
Indonesia menganut sistem pendidikan yang seorang siswa. Realitas ini sebagaimana yang
berorientasi komprehensif. Dalam perspektif berlangsung pada MTsN Cot Gue Kabupaten
komprehensif menurut Murniati (2008:11) Aceh Besar, bahwa guru-guru sudah
EDKZD ´SUDNWLN SHQGLGLNDQ QDVLRQDO ,QGRQHVLD menerapkan manajemen kesiswaan, namun
berupaya mengimplementasikan secara permasalahan juga masih ditemui bahwa
integratif dan menyeluruh konsepsi pendidikan kurangnya sarana dan prasarana sekolah
yang bernuansa kebangsaan, keagamaan, menjadi kendala yang utama dalam
NHPDQXVLDDQ GDQ NHNDU\DDQ VHFDUD VLPXOWDQ ´ mengefektifkan manajemen kesiswaan.
Hal ini tercermin dalam Undang-Undang RI Berdasarkan latar belakang di atas, maka
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem penulis merasa tertarik untuk mengetahui secara
Pendidikan Nasional, pada Bab I Pasal 1 ayat 2 mendalam tentang manajemen kesiswaan.
GLWHJDVNDQ EDKZD ´3HQGLGLNan nasional adalah Untuk itu, maka penulis memilih judul:
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan ³0DQDMHPHQ .HVLVZDDQ SDGD 0DGUDVDK
Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada Tsanawiyah Negeri Cot Gue Kabupaten Aceh
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional %HVDU ´
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
SHUXEDKDQ ]DPDQ ´ KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kegiatan manajemen kesiswaan adalah Pengertian Manajemen
dimulai dari penerimaan siswa baru sampai Secara umum, manajemen dapat
mereka meninggalkan sekolahnya karena tamat, dipahami sebagai ilmu yang dapat
meninggal dunia, putus sekolah atau karena mempengaruhi atau memberdayakan sumber
sebab-sebab lain sehingga ia tidak terdaftar lagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
sebagai siswa sekolah tersebut. ditetapkan secara efektif dan efisien.
Apabila diperhatikan pengertian Manajemen dapat didefinisikan pula sebagai
manajemen kesiswaan yang dikemukakan di kemampuan atau keterampilan untuk
atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan memperoleh suatu hasil dalam rangka
yang dilaksanakan secara sistematis dan pencapaian tujuan melalui kegiatan yang
terpogram dalam rangka menegakkan hak dan dilakukan.
kewajiban siswa dalam satu lembaga Usman (2007:18) menyatakan bahwa:
pendidikan atau sekolah. Siswa mempunyai hak ³0DQDMHPHQ VHULQJ GLDUWLNDQ VHEDJDL LOPX NLDW
yang harus diperoleh atau diterima dari sekolah dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther

Volume 2, No. 1, Agustus 2014 - 90


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Gullick karena manajemen dipandang sebagai usaha penataan atau pengaturan segala aktivitas
suatu bidang pengetahuan yang secara yang berkaitan dengan siswa atau pendekatan
sistematik berusaha memahami mengapa dan kesiswaan.
baJDLPDQD RUDQJ EHNHUMDVDPD ´ 'LNDWDNDQ Manajemen kesiswaan merupakan
sebagai kiat karena manajemen mencapai keseluruhan proses kerjasama dalam bidang
sasaran melalui cara-cara mengatur orang lain kesiswaan. Bidang kerjasama dalam
dalam menjalankan tugas. Dipandang sebagai manajemen kesiswaan itu adalah menyelesaikan
profesi karena manajemen dilandasi oleh masalah-masalah yang berkaitan dengan siswa.
keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi Masalah-masalah yang dimaksudkan di sini
manajer, dan para profesional dituntut oleh adalah berupa penyelenggaraan sensus sekolah,
suatu kode etik. menyelenggarakan kegiatan penerimaan siswa
baru (PSB), membina kedisiplinan siswa,
Pengertian Manajemen Kesiswaan menyelenggarakan program layanan khusus
Istilah manajemen memiliki banyak arti, bagi siswa, dan sebagainya. Manajemen
bergantung pada orang yang mengartikannya. kesiswaan bertujuan untuk menata proses
Istilah manajemen sekolah sering disandingkan kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti
dengan istilah administrasi sekolah. Berkaitan pelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan
dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; tujuan intitusional agar dapat berangsung
pertama, mengartikan administrasi lebih luas secara efektif dan efisien pada suatu lembaga
dari manajemen, kedua, melihat manajemen pendidikan.
lebih luas dari pada administrasi dan ketiga Manajemen kesiswaan merupakan salah
pandangan yang menganggap bahwa satu bidang garapan manajemen pendidikan
manajemen identik dengan administrasi yaitu yang secara khusus menangani tugas-tugas
pengelolaan. yang berkenaan dengan siswa selaku subjek
Soetopo (2006:34) menyatakan bahwa didik. Secara definitif, manajemen kesiswaan
PDQDMHPHQ NHVLVZDDQ DGDODK ³VXDWX SHQDWDDQ menurut Bafadal (2007:19) dapat diartikan
atau pengaturan segala aktivitas yang GHQJDQ ´NHVHOXUXKDQ SURVHV kerjasama dalam
berkaitan dengan peserta didik tersebut dari menyelesaikan masalah siswa dalam rangka
mulai masuknya peserta didik sampai dengan SHQFDSDLDQ WXMXDQ SHQGLGLNDQ GL VHNRODK ´
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu Berdasarkan definisi yang sederhana tersebut,
VHNRODK DWDX OHPEDJD ´ %HUGDVDUNDQ SHQGDSDW ada tiga hal yang perlu digaris bawahi berkaitan
para ahli dapat diartikan bahwa manajemen dengan manajemen kesiswaan di
kesiswaan sebagai usaha pengaturan terhadap sekolah/madrasah.
siswa mulai dari siswa tersebut masuk sekolah Manajemen kesiswaan itu merupakan
sampai dengan mereka lulus sekolah. Dalam keseluruhan proses kerjasama dalam bidang

91 - Volume 2, No. 1, Agustus 2014


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

kesiswaan. Sebagai proses kerjasama dalam siswa yang mengalami masalah, menurut
bidang kesiswaan itu pengelolaan sekolah Bafadal (2007:22- EDKZD ´SURJUDP LQL
merupakan tanggung jawab kepala sekolah. pentingnya direncanakan dengan matang
Akan tetapi, dalam pengelolaan masalah sebelum diterapkan, sehingga ketika ditemui
kesiswaan, kepala sekolah dituntut membina permasalahan siswa proses penyelesaiannya
kerja sama dengan guru-guru. Bidang tidak meraba-raba, sehingga disiplin sekolah
kerjasama dalam manajemen kesiswaan itu DNDQ VXOLW GLWHUDSNDQ ´
adalah menyelesaikan masalah-masalah yang Berdasarkan pendapat di atas, dapat
berkaitan dengan siswa. Masalah-masalah yang diartikan bahwa penyusunan perencanaan
dimaksudkan di sini menurut Bafadal (2007:21) manajemen kesiswaan perlu memperhatikan
DGDODK ´EHUXSD SHQ\HOHQJJDUDDQ VHnsus jumlah dan jenis orang yang diperlukan untuk
sekolah, menyelenggarakan kegiatan melakukan kegiatan, kemampuan dari orang
penerimaan siswa baru, membina kedisiplinan yang akan dilatih dan melatih, serta sasaran dari
siswa, menyelenggarakan program layanan program yang dijalankan.
khusus bagi siswa yang mengalami masalah di Penelitian ini menggunakan metode
VHNRODK ´ deskriptif, pendekatan kualitatif, teknik
Tujuan manajemen kesiswaan itu adalah pengumpulan data observasi, wawancara, dan
untuk mengatur semua penyelesaian tugas- dokumentasi. Subjek penelitian Kepala Sekolah
tugas yang berkenaan dengan siswa tersebut. dan Guru. Teknik pengolahan data analisis
Dengan pengaturan itu diharapkan semua tugas kualitatif.
yang berkenaan dengan siswa berlangsung
secara efektif dan efisien sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
memperlancar pencapaian tujuan lembaga Perencanaan Manajemen Kesiswaan pada
pendidikan. MTsN Cot Gue Kabupaten Aceh Besar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perencanaan Manajemen Kesiswaan kegiatan perencanaan penerimaan siswa baru
Program manajemen kesiswaan pada dilakukan dengan cara penyusunan panitia serta
dasarnya menyangkut tentang perencanaan program ketrjanya, pendaftaran siswa baru,
penerimaan siswa baru, perencanaan berbagai penyelesaian berdasarkan nilai yaitu NEM, daya
kegiatan siswa di sekolah, perencanaan dalam tampung sekolah, pengumuman hasil seleksi
mengimplementasikan kedisplinan siswa, serta calon siswa yang diterima di sekolah tersebut
perencanaan bagi siswa yang mengalami dan pendaftaran ulang bagi calon siswa baru
masalah. Ketiga hal ini sama pentingnya karena yang diterima.
harus jelas program-program sebelum Depdiknas (2007:68) mengutarakan
dilaksanakan. Lebih-lebih program menangani bahwa pelaksanaan kegiatan di sekolah melalui

Volume 2, No. 1, Agustus 2014 - 92


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) siswa baru, (c) pengelompokan siswa, (d)
pengorganisasian dan koordinasi, (3) pencatatan kehadiran siswa, (e) pembinaan
pelakasanaan, dan (4) pengendalian. disiplin siswa, (f) pengaturan perpindahan
Tahap perencanaan, pada tahap ini siswa, dan (g) pengaturan kelulusan siswa.
penerimaan siswa baru menjadi rencana di Dengan adanya kegiatan tersebut, berarti
sekolah, maka untuk itu wakil kepala bidang MTsN Cot Gue Kabupaten Aceh Besar sudah
kesiswaan melakukan beberapa kegiatan, melaksanakan fungsi manajemen kesiswaan
seperti melakukan pencatatan siswa baru dalam dengan baik.
Bukun Induklakukan pencatatan siswa baru
Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan pada
dalam Bukun Induk dan Buku Klapper,
MTsN Cot Gue Kabupaten Aceh Besar
keterangan tengtang siswa baru, data orang tua,
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa
wali murid baru, kelengkapan data serta akta
dalam pelaksanaan manajemen kesiswaan
kelahiran siswa baru.
manajemen kesiswaan arah atau orientasinya
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat
kepala sekolah dan guru mata pelajaran MTsN
perkembangan siswa baru. Pelaksanaan
Cot Gue Kabupaten Aceh Besar sudah
manajemen kesiswaan sangat ditentukan oleh
melaksanakan proses perencanaan pembelajaran
kriteria umur anak yang ada pada masing-
dengan baik. Hal ini memberi pengaruh positif
masing lembaga MTsN Cot Gue Kabupaten
terhadap peningkatan manajemen kesiswaan.
Aceh Besar. Hal ini secara jelas adanya
Suatu perencanaan akan tercapai tujuan dengan
perbedaan pelaksanaan manajemen kesiswaan
optimal, bila dilandasi pada enam kategori, di
untuk tingkat MTs.
antaranya ³ SHUHQFDQDDQ GLEXDW berdasarkan
Beberapa hal yang perlu mendapat
tujuan yang jelas; (2) adanya kesatuan rencana;
perhatian pimpinan sekolah dalam hal
(3) logis (masuk akal); (4) mengandung unsur
pembinaan siswa baru pada MTsN Cot Gue
kontinuitas; (5) sederhana dan jelas; (6)
Kabupaten Aceh Besar adalah cara
IOHNVLEHO GDQ VWDELOLWDV ´ +DUXQ
pengelompokan, kenaikan kelas, penentuan
Selanjutnya, tujuan manajemen
program, dan pembinaan disiplin. Dilihat dari
kesisiswaan adalah untuk mengatur semua
implementasi program pada MTsN Cot Gue
penyelesaian tugas-tugas yang berkenaan
Kabupaten Aceh Besar pada beberapa fungsi
dengan kegiatan siswa. Dengan pengaturan
manajemen sudah dapat dikategori baik, hal ini
tersebut diharapkan semua tugas dapat
dapat dilihat adanya pembagian tugas pada
berlangsung secara efektif dan efisien sehingga
setiap guru, antara lain membuat persiapan
memperlancar tujuan lembaga pendidikan.
mengajar yaitu membuat satuan kegiatan harian,
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain, (a)
menyediakan alat-alat peraga untuk siswa,
perencanaan siswa, (b) Pengaturan penerimaan
memelihara dan membereskan kembali semua

93 - Volume 2, No. 1, Agustus 2014


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

peralatan yang telah dipakai oleh anak. Di membentuk kecerdasan anak adalah sarana
samping itu, memberikan kesempatan kepada pembelajaran yang dapat merangsang atau
guru untuk berkreatif. Selanjutnya untuk membangun daya pikir dan daya cipta anak agar
meningkatkan kualitas guru, dilakukan upaya- memiliki kemampuan intelegensia dan moral
upaya untuk mengembangkan pengetahuan, dan yang tinggi. Ketersediaan sarana yang memenuhi
keterampilan guru dengan mengikuti pelatihan- persyaratan inilah yang merupakan tantangan
pelatihan yang berhubungan dengan bagi pendidik di berbagai jenjang pendidik.
perkembangan siswa.
Penilaian Manajemen Kesiswaan pada
Pengawasan Manajemen Kesiswaan pada MTsN Cot Gue Kabupaten Aceh Besar
MTsN Cot Gue Kabupaten Aceh Besar Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Dalam pengawasan manajemen kesiswaan kegiatan manajemen kesiswaan dalam
dengan baik akan menentukan mutu pendidikan penerimaan siswa baru dan aspek penilaian pada
pada lembaga MTsN Cot Gue Kabupaten Aceh MTsN Cot Gue Kabupaten Aceh Besar,
Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disesuaikan dengan peraturan-peraturan dan
selama ini telah adanya upaya pengorganisasian hasil musyawarah pada MTsN Cot Gue. Tahap
siswa baru dengan baik, sehingga tidak terjadi Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki kegiatan
tumpang tindih dan pemboroson waktu dalam yang berkaitan dengan manajemen kesiswaan.
proses manajemen kesiswaan di dalam kelas. Untuk itu kepala sekolah selalu mengingatkan
Proses pengawasan siswa baru juga harus guru, jika ada siswa baru yang belum maksimal
didukung dengan ketersediaan sarana yang menerima apa yang dijelaskan.
memadai, sehingga mendukung proses Menurut Hariwijaya dan Sukaca
pelaksanaan manajemen yang efektif dan efisien. EDKZD ³HYDOXDVL XQWXN DQDN XVLD
Disadari bahwa salah satu komponen yang perlu sekolah dapat diberikan kepada orang tua dalam
diperhatikan dalam melaksanakan manajemen bentuk rapor pada akhir semester. Tujuannya
siswa baru dan sarana prasarana. Optimalisasi agar orang tua tahu bagaimana perkembangan
penggunaan sarana dan prasarana adalah hal anaknya. Apakah anaknya telah mencapai target
yang penting bagi siswa baru, dengan SHUNHPEDQJDQ DWDX VHEDOLNQ\D ´
pemanfaatan secara optimal sarana yang dimiliki Evaluasi seharusnya juga tidak hanya
dapat menunjang kegiatan pembelajaran bagi mengevaluasi anak didiknya, namun perlu
siswa baru. Walaupun faktor genetik cukup mengevaluasi program, pendidikan serta
berpengaruh, masih diperlukan dukungan pengevaluasian administrasi. Dengan adanya
kemampuan lingkungan yang memadai dalam evaluasi ini, maka program MTsN Cot Gue
memperoleh input-input tambahan yang Kabupaten Aceh Besar dan beserta komponen
memberikan sumbangan besar dalam sumber dayanya dapat meningkat dan menjadi

Volume 2, No. 1, Agustus 2014 - 94


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

lebih baik lagi. dilakukan guru adalah penilaian berbasis kelas.


Berbicara tentang evaluasi, ada dua Penilaian berbasis kelas merupakan hasil
istilah yang hampir sama, yaitu pengukuran dan pergeseran paradigma dari pendekatan
penilaian. Dalam pengertian umum kedua pendidikan. Pendekatan pendidikan yang
istilah itu sepintas lalu terlihat sama, akan tetapi berorientasi masukan (input oriented education)
pada dasarnya kedua istilah itu berbeda. ke pendekatan pendidikan yang berorientasi
Menyangkut perbedaan kedua istilah, maka hasil atau standar (outcome based education).
Arikunto (2009:3) menyatakan bahwa: Unjuk nyata kompetensi, itulah pesan moral
- Mengukur adalah membandingkan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh
sesuatu dengan satu ukuran, paradigma baru ini. Di mana hasil belajar
pengukuran bersifat kuantitatif. seorang siswa dapat langsung dilihat secara
- Menilai adalah mengambil sesuatu kasat mata dan praktis, bukan berhenti hanya
keputusan terhadap sesuatu dengan pada tataran skor yang tertera manis dalam
ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kertas saja. Menurut Arikunto dan Suhardjono
kualitatif. (2008:18) bahwa: ³3HQLODLDQ EHUEDVLV NHODV MDXK
- Mengadakan evaluasi meliputi kedua lebih transparan dari segi penilaian dan
langkah di atas yaitu mengukur dan kompetensi yang akan dihasilkan pun jauh lebih
menilai. WHUOLKDW ´

Berdasarkan definisi yang disebutkan di


KESIMPULAN DAN SARAN
atas, maka dapatlah diketahui dengan jelas Kesimpulan
perbedaan antara penilaian dengan pengukuran. 1. Perencanaan, pengawasan, pengevaluasian
Pengukuran itu akan memberi jawaban terhadap manajemen kesiswaan pada MTsN Cot Gue
pertanyaan ³how much´ \DLWX EHUDSD EDQ\DN disusun oleh kepala sekolah bersama wakil
Sedangkan penilaian akan memberi jawaban kepala bidang kesiswaan meliputi program
WHUKDGDS SHUWDQ\DDQ ³what value´ \DLWX EHUDSD PSB, daya tampung siswa baru, dan proses
harga atau nilai. Walaupun ada perbedaan seleksi siswa baru. Semua perencanaan
antara pengukuran dengan penilaian, namun kesiswaan tersusun dengan baik dan
kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, terdokumentasi.
karena antara penilaian dan pengukuran 2. Pelaksanaan manajemen kesiswaan yang
terdapat hubungan yang erat. Sebab untuk dapat menyangkut dengan PSB adalah
mengadakan penilaian yang tepat terlebih penempatan siswa dalam ruangan kelas
dahulu harus didasarkan atas pengukuran. secara seimbang, pembinaan disiplin siswa,
Sebagaimana hasil pengolahan data pelaksanaan akademik, serta kegiatan
diketahui bahwa sistem penilaian yang ekstrakurikuler.

95 - Volume 2, No. 1, Agustus 2014


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Saran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan.


Bandung: Citapustaka Media Perintis.
1. Diharapkan kepada kepala sekolah dan Wakil ----------- dan Nasir Usman, 2009. Implementasi
Kepala Bidang Kesiswaan agar benar-benar Manajemen Stratejik dalam
Pemberdayaantratejik dalam Pemberdayaan
memperhatikan faktor perencanaan dalam Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah
Menengah Kejuruan. Bandung: Citapustaka.
manajemen kesiswaan pada MTsN Cot Gue. Partowisastro, K., 2006. Sebab-sebab Kesulitan
Upaya ini dapat ditempuh dengan Belajar. Bandung: Alumni.
Prawirosentono, S., 2007. Manajemen Sumberdaya
melibatkan semua guru dalam merumuskan Manusia, Kebijakan Kinerja Karyawan.
Yogyakarta: BPFE.
perencanaan manajemen kesiswaan. Di Rusydie, S., 2011. Prinsip-prinsip Manajemen Kelas.
samping itu, juga tetap mempertimbangkan Jogyakarta: Diva Press.
Sagala, S., 2009. Kemampuan Profesional Guru dan
untuk mengadopsi perencanaan manajemen Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W., 2009. Kurikulum dan Pembelajaran:
kesiswaan berdasarkan pedoman dari Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tigkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana.
serta Kementerian Agama. Sardiman, A.M., 2012. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali.
2. Kepala Sekolah dan staf pengajar pada MTsN Siagian, S.P., 2007. Bunga Rampai Management
Cot Gue sebaiknya melakukan upaya untuk Modern. Jakarta: Bumi Aksara.
Soetopo, 2006. Kepemimpinan dan Supervisi
meningkatkan pelaksanaan manajemen Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Umiarso dan Gojali, Imam, 2010. Manajemen Mutu
kesiswaan. Upaya ini dapat ditempuh
Sekolah di Era Otonomi Pendidikan.
dengan menggiatkan kegiatan diskusi antar Jogyakarta: IRCiSoD.
Usman, N., 2007. Manajemen Peningkatan Kinerja
guru. Di samping itu, juga perlu adanya Guru. Bandung: Mutiara Ilmu.
dukungan dari pemerintah tentang
pentingnya pengadaan penataran atau
pelatihan bagi guru agar kompetensi dan
profesionalisme semakin meningkat.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, S., 2009. Dasar-dasar Evaluasi


Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Depdiknas. 2007. Menuju Pendidikan yang Bermutu
dan Merata. Jakarta: Laporan Komisi
Nasional Pendidikan.
Harun, C. Z., 2009. Manajemen Sumber Daya
Pendidikan. Yogyakarta: Pena Persada
Desktop Publisher.
Moleong, J. L., 2007. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
0XKDLPLQ 6XWL¶Dh, dan Prabowo, Sugeng Listyo.
2010. Manajemen Pendidikan Aplikasi dalam
Penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah. Jakarta: Kencana.
Murniati A.R., 2008. Manajemen Stratejik Peran

Volume 2, No. 1, Agustus 2014 - 96

You might also like