You are on page 1of 10

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 46-55

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM


MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SD NEGERI
LAMKLAT KECAMATAN DARUSSALAM
KABUPATEN ACEH BESAR
Ismuha1, Khairudin2, Djailani AR3
1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Email: Ismuha@yahoo.com

Abstract: The purpose of this research was to know the program plan, implementation, and evaluation of
teacher performance at State Elementary School Lamklat of Darussalam sub district of Aceh Besar regency.
This study used descriptive method by qualitative approach. The techniques of data collection used in this study
were observation, interview, and documentation. The subjects of the study were the principal, vice principals,
teachers, school committee, head of Teacher Working Group, and supervisor. The data were analyzed by
reducing, displaying, summing up the conclusion, and verifying data. The results of the study showed that: 1) the
SURJUDP ZDV FRPSLOHG E\ GLVFXVVLQJ WR WHDFKHUV VXSHUYLVRU VFKRRO FRPPLWWHH DQG UHSUHVHQWDWLYHV RI VWXGHQWV¶
trustees. The programs to improve teacher performance were by involving teachers in student admission
program, improving the services in supporting learning activities, using the ICT for school management
improvement, monitoring the implementation of school activity programs, compiling the school activity report,
and planning the follow up program for the evaluation results of school activities; 2) the program
implementation was initially begun with task distribution according to capability and skill by implementing
Lesson Plan approach among teachers. The implementation of the program was not fully accordance with
schedule listed on school plan document. It can be seen on the frequency of supervision, meeting, meeting
schedule, and unpreparedness optimally in implementing curriculum 2013, using ICT for teachers to optimize
the learning and implementation of learning evaluation and 3) The evaluation done has not conformed to the
schedule and was done naturally without instrument of valid and reliable evaluation. The activity evaluation is
used to be done annually on the last month of academic year. The evaluation result was not implemented in the
form of documentation of report on the implementation of principal management.

Keywords: Managerial Competence, Principal and Teacher Performance

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan program, pelaksanaan dan evaluasi untuk kinerja
guru pada SD Negeri Lamklat Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, komite, ketua KKG dan
pengawas. Data dianalisis dengan cara mereduksi, display, mengambil kesimpulan dan verifikasi data. Hasil
penelitian menunjukkan: 1) Program-program untuk meningkatkan kinerja guru adalah menyusun perangkat
perencanaan pembelajaran, merancang dan memanfaatkan media pemebalajran, pemanfaatan ICT dalam
pembelajaran, pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan kebutuhan, meningkatkan
pelayanan dalam mendukung kegiatan pembelajaran, merencanakan dan melakukan tindak lanjut hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 2) Pelaksanaan program diawali dengan pembagian tugas sesuai
kemampuan dan keahlian dengan menerapkan pendekatan lesson study antara sesama guru. Pelaksanaan
program belum sepenuhnya berdasarkan jadwal yang tercantum pada dokumentasi perencanaan sekolah. Hal ini
dapat dilihat pada frekuensi pelaksanaan supervisi, banyaknya pertemuan atau kegiatan rapat, jadwal kegiatan
rapat, belum maksimal dalam pengembangan kurikulum 2013, pemanfaatan teknologi dan informasi bagi guru
untuk memaksimalkan pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. 3) Evaluasi yang dilaksanakan
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru belum sesuai dengan jadwal dan dilaksanakan secara
alamiah serta belum adanya instrumen pelaksanaan evaluasi yang jelas dan terukur. Kegiatan evaluasi biasanya
dilakukan setahun sekali pada akhir tahun pelajaran. Hasil evaluasi belum dilakukan dalam bentuk dokumentasi
pelaporan pelaksanaan kegiatan manajerial kepala sekolah.
.

Kata Kunci: Kompetensi Manajerial, Kepala Sekolah dan Kinerja Guru.

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 46


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN mengkoordinasikan, menggerakkan, dan


Pendidikan merupakan salah satu pilar menyerasikan semua sumber daya pendidikan
terpenting dalam meningkatkan kualitas sumber yang tersedia di sekolah. Kepemimpinan kepala
daya manusia, dalam konteks itu tenaga sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat
kependidikan khususnya guru memegang mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan
peranan penting dan tidak bisa diabaikan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya
karenanya berbagai kebijakan pengembangan melalui program-program yang dilaksanakan
dan peningkatan mutu guru harus senantiasa secara terencana dan bertahap. Kepala sekolah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dituntut mempunyai kemampuan manajemen
kinerjanya. Dalam Undang-Undang Nomor 20 dan kepemimpinan yang memadai agar mampu
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengambil inisiatif dan prakarsa untuk
bahwa: meningkatkan mutu sekolah. Sebagaimana
Pendidikan adalah usaha sadar dan Danim dan Suparno (2009:13) mengemukakan
terencana untuk mewujudkan suasana
bahwa:
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif Kepala sekolah bertanggungjawab
mengembangkan potensi dirinya untuk menjaga dan memotivasi guru, peserta
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, didik, dan staf administrasi sekolah agar
pengendalian diri, kepribadian, mau dan mampu melaksanakan ketentuan
kecerdasan, akhlak mulia, serta dan peraturan yang berlaku di sekolah.
keterampilan yang diperlukan oleh Disinilah esensi bahwa kepala sekolah
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. harus mampu menjalankan peran
kekepalasekolahan dan kemampuannya di
Dalam upaya menghasilkan sekolah yang bidang manajemen sekolah.
berkualitas, banyak faktor yang terlibat di Pendapat di atas menunjukkan bahwa
dalamnya, salah satu peranan yang sangat peran kepala sekolah sedemikian penting untuk
menentukan adalah kepala sekolah. Kedudukan menjadikan sebuah sekolah pada tingkatan yang
kepala sekolah dalam penyelenggaraan efektif. Asumsinya adalah bahwa sekolah yang
pendidikan di sekolah merupakan figur sentral baik akan selalu memiliki kepala sekolah yang
yang bertanggung jawab terhadap lancar baik, artinya kemampuan profesional kepala
tidaknya kegiatan proses pendidikan di sekolah. sekolah dan kemauannya untuk bekerja keras
Sumber daya manusia, keuangan, sarana dan dalam memberdayakan seluruh potensi sumber
prasarana serta informasi tidak akan dapat daya sekolah menjadi jaminan keberhasilan
berperan optimal dalam pencapaian tujuan sebuah sekolah. Untuk lebih mengefektifkan
sekolah untuk tanpa dikelola dengan baik oleh pelaksanaan pekerjaannya dan dapat
kepala sekolah. mendayagunakan seluruh potensi sumber daya
Kepala sekolah memiliki peranan yang yang ada di sekolah maka kepala sekolah harus
sangat mempengaruhi dalam memahami perannya. Hal ini sesuai dengan apa

47 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

yang dikemukakan oleh Suryosubroto menyusun RPP ketika pertengahan semester


EDKZD ´NHSDOD VHNRODK ZDMLE serta jarangnya guru menjalin hubungan dengan
mendayagunakan seluruh personel sekolah kepala sekolah.
secara efektif dan efisien agar tujuan Berdasarkan permasalahan di atas, maka
penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut diperlukan suatu studi untuk melihat bagaimana
WHUFDSDL GHQJDQ RSWLPDO ´ kemampuan manajerial kepala sekolah dalam
Begitu besarnya peranan sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Maka penulis
proses pencapaian tujuan pendidikan. Demikian tertarik untuk mengadakan penelitian berjudul:
halnya dengan guru. Guru akan baik kinerjanya ³Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam
jika kepala sekolah senantiasa membina dan meningkatkan kinerja guru pada SD Negeri
membimbingnya. Guru merupakan komponen Lamklat Kecamatan Darussalam Kabupaten
paling menentukan dalam sistem pendidikan Aceh Besar´
secara keseluruhan. Guru selalu terkait dengan
komponen manapun dalam pendidikan dan KAJIAN KEPUSTAKAAN
merupakan komponen paling berpengaruh Kompetensi Kepala Sekolah
terhadap terciptanya proses dan hasil Kepala sekolah merupakan salah satu
pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, komponen pendidikan yang berpengaruh dalam
upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah
meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan
memberikan sumbangan yang signifikan tanpa kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,
di dukung oleh guru yang profesional dan pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
berkualitas. pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
Fenomena yang terjadi pada SD Negeri prasarana.
Lamklat Kecamatan Darussalam Kabupaten Kompetensi merupakan perpaduan dari
Aceh Besar berdasarkan hasil pengamatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai
penulis bahwa kepala sekolah jarang dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
mengadakan rapat dengan personil sekolah berfikir dan bertindak pada sebuah
untuk membicarakan tentang kemajuan sekolah, tugas/pekerjaan. Kompetensi juga merujuk pada
khususnya membahas tentang peningkatan kecakapan seseorang dalam menjalankan tugas
kinerja guru baik berkenaan dengan dengan dan tanggung-jawab yang diamanatkan
program, pelaksanaan dan maupun hasil kepadanya dengan hasil baik. Sagala
pencapaian tentang pelaksanaan supervisi. Hal PHQ\DWDNDQ EDKZD ³NRPSHWHQVL
ini menyebabkan guru kurang serius dalam adalah seperangkat pengetetahuan,
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki
(RPP) bahkan masih ada guru yang belum siap

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 48


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

oleh kepala sekolah dalam melaksankan tugas melalui kegiatan perencanaan,


GDQ WDQJJXQJMDZDEQ\D ´ pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
Kompetensi merupakan semua untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dan efisien. Menurut Kunandar (2007:1)
dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah ³NHSDOD VHNRODK VHEDJDL PDQDMHU KDUXV PDPSX
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir mengatur agar semua potensi sekolah dapat
dan bertindak yang bersifat dinamis, berfungsi secara optimal. Hal ini dapat
berkembang, dan dapat diraih dan dilaksanakan dilakukan jika kepala sekolah mampu
setiap waktu. melakukan fungsi-fungsi manajemen dengan
Spesifikasi kemampuan tersebut di atas baik, meliputi: (1) perencanaan; (2)
dimaksudkan agar kepala sekolah dapat pengorganisasian; (3)
melaksanakan tugas secara baik dan pengarahan/pengendalian; dan (4)
berkualitas. Dengan demikian, kompetensi SHQJDZDVDQ ´
kepala sekolah adalah pengetahuan,
Berdasarkan uraian di atas, maka yang
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
dimaksud dengan kompetensi manajerial adalah
direfleksikan seorang kepala sekolah dalam
kemampuan kepala sekolah dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak secara
mengorganisasi dan mengembangkan sumber
konsisten yang memungkinkannya menjadi
daya sekolah untuk menciptakan lingkungan
kompeten atau berkemampuan dalam
belajar yang efektif, efisien. Kepala sekolah
mengambil keputusan tentang penyediaan,
dituntut untuk memiliki keterampilan dalam
pemanfaatan dan pengingkatan potensi
mengembangkan sumber daya manusia yang
sumberdaya yang ada untuk meningkatkan
tersedia di sekolahnya, sehingga mereka benar-
mutu pendidikan di sekolahnya.
benar dapat diberdayakan dan memberikan
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
kontribusi terhadap pencapaian tujuan
Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang standar
pendidikan di sekolah.
kepala sekolah bahwa kompetensi yang harus
dimiliki oleh kepala sekolah adalah ³ Perencanaan Program Sekolah
kompetensi kepribadian, 2) kompetensi Perencanaan adalah memikirkan apa yang
manajerial, 3) kompetensi kewirausahaan, 4) akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
kompetensi supervisi, dan 5) kompetensi Perencanaan dilakukan untuk menentukan
VRVLDO ´ tujuan pendidikan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Konsep Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah Perencanaan meliputi beberapa aspek, di
Kompetensi manajerial dapat diartikan antaranya apa yang akan dilakukan, siapa yang
sebagai kemampuan mengelola sumber daya akan melakukan, kapan dilakukan, dimana akan
49 - Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dilakukan, bagaimana cara melakukannya, apa Menurut Wahyudi (2009:64), dalam rangka
saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan melakukan peran dan fungsinya sebagai
dengan maksimal. PDQDMHU ³NHSDOD VHNRODK KDUXV PHPLOLNL
Proses suatu perencanaan dimulai dari strategi yang tepat untuk mendayagunakan
penetapan tujuan yang akan dicapai melalui tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
analisis kebutuhan serta dokumen yang koperatif, memberi kesempatan kepada para
lengkap, kemudian menetapkan langkah- tenaga kependidikan untuk meningkatkan
langkah yang harus dilakukan untuk mencapai profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh
tujuan tersebut. Uno (2009:2) juga mengatakan tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan
EDKZD ³3HUHQFDQDDQ DGDODK VXDWX FDUD \DQJ yang menunjang prRJUDP VHNRODK ´
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat Kemampuan melaksanakan pekerjaan
berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai sesuai dengan perencanaan yang telah
langkah yang antisipatif guna memperkecil ditetapkan mengisyaratkan kepala sekolah
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan membangun prosedur operasional lembaga
tersebut mencapai tujuan yang telah pendidikan, memberi contoh bagaimana
GLWHWDSNDQ ´ bekerja, membangun motivasi dan kerjasama,
Berdasarkan uraian di atas, dapat serta selalu melakukan koordinasi dengan
disimpulkan bahwa perencanaan merupakan berbagai elemen pendidikan. Tidak ada
tindakan awal dalam proses manajemen. gunanyua perencanaan yang baik jika dalam
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan implementasinya tidak dilakukan secara
dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai sungguh-sungguh dan profesional.
tujuan dan menetapkan cara terbaik untuk
Evaluasi Kegiatan Sekolah
mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses
Evaluasi merupakan kegiatan yang
menentukan apa yang seharusnya dicapai dan
membandingkan antara hasil implementasi
bagaimana mencapainya. Dengan adanya
dengan kriteria dan standar yang telah
perencanaan akan dapat mengarahkan,
ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
mengurangi pengaruh lingkungan,
0HQXUXW +DPDOLN EDKZD ³HYDOXDVL
mempengaruh tumpang tindih, serta merancang
adalah suatu proses berkelanjutan tentang
standar untuk memudahkan pengawasan.
pengumpulan dan penafsiran informasi untuk
Pelaksanaan Program Sekolah menilai keputusan-keputusan yang dibuat
Pelaksanaan kegiatan sekolah adalah GDODP PHUDQFDQJ VXDWX VLVWHP SHQJDMDUDQ ´
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua Fungsi utama evaluasi adalah menelaah
anggota kelompok berusaha untuk mencapai suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan
sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial. informasi yang tepat sebagai dasar untuk

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 50


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pengambilan keputusan. Tujuan penilaian kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata
menurut Sudjana (2009:11) adalah ³XQWXN berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis
mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa data yang relevan yang diperoleh dari situasi
sehingga dapat diketahui kelebihan dan \DQJ DODPLDK ´
kekurangannya dalam berbagai bidang studi Penelitian ini dilakukan pada SD Negeri
DWDX PDWD SHODMDUDQ \DQJ GLWHPSXKQ\D ´ Lamklat Kecamatan Darussalam Kabupaten
Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi Aceh Besar. Adapun subjek dalam penelitian
adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan ini adalah adalah pengawas, kepala sekolah,
dan menyajikan suatu informasi yang wakil kepala sekolah, komite dan guru.
bermanfaat untuk pertimbangan dalam Teknik pengumpulan data dalam
pengambilan keputusan. penelitian ini yaitu melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data
Pengertian Kinerja Guru
dalam penelitian dengan menggunakan
Secara sederhana kinerja dapat diartikan
pendekatan kualitatif dilakukan secara
unjuk kerja sebagai hasil hari suatu proses.
berkesinambungan dari awal sampai akhir
Unjuk kerja ini didasarkan atas deskripsi dan
proses penelitian. Adapun proses analisis data
spesifikasi suatu pekerjaan yang menjadi tugas
yaitu tahap perencanaan, tahap pengumpulan
dan tanggung jawabnya.
data, tahap pemisah data, data yang telah
Konsep kinerja guru secara konseptual
dipisahkan kemudian dikelompokkan sesuai
merupakan terjemahan yang paling sesuai
dengan tujuan penelitian, kemudian melakukan
dengan performance, juga dapat diartikan
verifikasi dan mengambil kesimpulan.
sebagai unjuk kerja atau prestasi kerja. Menurut
Smith (Usman, EDKZD ³.LQHUMD
HASIL PEMBAHASAN
adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang
Kemampuan Kepala Sekolah dalam
pegawai dalam melaksanakan tugas yang
Menyusun Program untuk Meningkatkan
GLEHEDQNDQ NHSDGDQ\D´ 3HQJXNXUDQ NLQHUMD
Kinerja Guru
seseorang di perlukan pengkajian khusus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tentang kemampuan dan komunikasi.
program peningkatan kinerja guru pada SD
Negeri Lamklat disusun melalui musyawarah
METODE PENELITIAN
dengan guru, pengawas, komite sekolah serta
Penelitian ini merupakan metode
wakil dari wali murid. Program-program yang
deskriptif dengan menggunakan pendekatan
didokumentasikan dalam program tahunan
kualitatif. Menurut Satori dan Komariah
untuk meningkatkan kinerja guru adalah
´3HQHOLWLDQ NXDOLWDWLI DGDODK VXDWX
melibatkan guru dalam mengelola sarana dan
pendekatan penelitian yang mengungkap situasi
prasarana, mempersiapkan dan melibatkan guru
sosial tertentu dengan mendeskripsikan
51 - Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dalam penerimaan siswa baru, meningkatkan tujuan tertentu). Sebagaimana Siswanto


pelayanan dalam mendukung kegiatan PHQJHPXNDNDQ EDKZD ³SHUHQFDQDDQ
pembelajaran, memanfaatkan kemajuan adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan
teknologi informasi bagi peningkatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada
manajemen sekolah, melakukan monitoring suatu jangka waktu/periode tertentu serta
pelaksanaan program kegiatan sekolah, tahapan/langkah-langkah yang harus ditempuh
menyusun laporan pelaksanaan kegiatan XQWXN PHQFDSDL WXMXDQ WHUVHEXW ´
sekolah dan merencanakan tindak lanjut hasil Selanjutnya data dan informasi
evaluasi pelaksanaan kegiatan sekolah. merupakan keterangan-keterangan mengenai
Perencanaan merupakan persiapan yang sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber
disusun dengan menggunakan segenap dalam perencanaan pendidikan. Data dan
kemampuan penalaran bagi suatu tindakan yang informasi diperlukan tidak hanya pada saat
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. proses perencanaan, tetapi juga digunakan
Perencanaan merupakan proses yang esensial sebagai alat untuk mengendalikan dan alat
dalam manajemen lembaga pendidikan. untuk mengadakan penyesuaian rencana serta
0HQXUXW 8VPDQ EDKZD ³SHUHQFDQDDQ sebagai alat evaluasi rencana itu sendiri.
adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan
Kemampuan Kepala Sekolah dalam
sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu
Melaksanakan Kegiatan untuk
periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan Meningkatkan Kinerja Guru
\DQJ GLWHWDSNDQ ´ Perencanaan mencakup hal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang luas, kompleks, serta memerlukan banyak
pelaksanaan program untuk meningkatkan
waktu. Inti dari perencanaan berupa perumusan
kinerja guru pada SD Negeri Lamklat diawali
tujuan dan pengkoordinasian cara-cara untuk
dengan pembagian tugas sesuai dengan
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan
kemampuan dan keahlian masing-masing
memiliki dua arti penting. Pertama dan yang
dengan menerapkan pendekatan lesson study
utama adalah sebagai titik awal dari
antara sesama guru. Pelaksanaan program
keseluruhan proses manajemen. Kedua,
belum sepenuhnya berdasarkan jadwal yang
berfungsi mengarahkan segenap aktivitas dalam
tercantum pada dokumentasi perencanaan
organisasi.
sekolah. Hal ini dapat dilihat pada frekuensi
Perencanaan (planning) adalah penentuan
pelaksanaan supervisi, banyaknya pertemuan
serangkaian tindakan untuk mencapai suatu
atau kegiatan rapat, jadwal kegiatan rapat,
hasil yang diinginkan (persiapan menyusun
belum maksimal dalam pengembangan
suatu keputusan berupa langkah-langkah
kurikulum 2013, pemanfaatan teknologi dan
penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan
informasi bagi guru untuk memaksimalkan
suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 52


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah.


pembelajaran. Seorang kepala sekolah sering menggunakan
Menurut Mulyasa (2011:29) bahwa, gaya yang berbeda-beda tergantung pada
sedikitnya terdapat lima sifat layanan yang kebutuhannya. Fenomena yang terjadi di
harus di wujudkan oleh kepala sekolah agar lapangan menurut hasil pengamatan penulis
SHODQJJDQ SXDV \DNQL ³OD\DQDQ VHVXDL GHQJDQ bahwa kepala sekolah kurang
dijanjikan (reliability), mampu menjamin mempetimbangkan semua faktor kunci dalam
kualitas pembelajaran (assurance), iklim membuat keputusan, kepala sekolah banyak
sekolah yang kondusif (tangible), memberikan menggunakan gaya otoriter atau satu gaya
perhatian penuh kepada peserta didik dalam kepemimpinannya dan mempunyai
(emphaty), cepat tanggap terhadap kebutuhan perspektif waktu singkat.
peserta didik (responsiveness ´
Kemampuan Kepala Sekolah dalam
Kinerja guru yang berkualitas ditentukan Melakukan Evaluasi untuk Meningkatkan
oleh banyak faktor, di antaranya adalah Kinerja Guru
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
bagaimana atasan dalam memimpin bawahan.
Peran pemimpin sangat penting dalam evaluasi program peningkatan kinerja guru pada

organisasi, tanpa adanya pemimpin suatu SD Negeri Lamklat dilaksanakan belum sesuai
organisasi hanya merupakan pergaulan orang- dengan jadwal dan dilaksanakan secara alamiah
orang dan mesin. Menurut Mulyasa (2011:181) serta belum adanya instrumen pelaksanaan
PHQ\DWDNDQ EDKZD ³.HSHPLPSLQDQ DGDODK evaluasi yang jelas dan terukur. Kegiatan
kemampuan dan kesiapan yang dimiliki evaluasi biasanya dilakukan setahun sekali pada
seseorang untuk dapat mempengaruhi, akhir tahun pelajaran. Hasil evaluasi belum
mendorong, mangajak, memantau dan kalau dilakukan dalam bentuk dokumentasi pelaporan
perlu memaksa orang lain agar menerima pelaksanaan kegiatan manajerial kepala
pengaruh itu. Selanjutnya berbuat sesuatu yang
sekolah.
dapat membantu pencapaian suatu maksud dan
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian
WXMXDQ WHUWHQWX´.
kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja,
Dalam melaksanakan tugas sebagai
atau produktivitas suatu lembaga dalam
pemimpin, kepala sekolah perlu memperhatikan
melaksanakan programnya. Melalui evaluasi
gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi
akan diperoleh informasi tentang apa yang telah
perilaku orang lain. Hermanti (2006:64)
dicapai dan apa yang belum dicapai, yakni yaitu
mengemukakan bahwa ³tiga gaya/tipe
informasi tentang pelaksanaan dan keberhasilan
kepemimpinan yaitu demokrasi, otoriter, dan
suatu program yang selanjutnya digunakan
Laissez- Faire´.
untuk menentukan kebijakan berikutnya.
Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan
Selanjutnya, informasi ini digunakan untuk
nasional kinerja guru sangatlah di pengaruhi

53 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

perbaikan suatu program. Evaluasi adalah Pelaksanaan program belum sepenuhnya


proses penentuan sejauh mana tujuan berdasarkan jadwal yang tercantum pada
pendidikan telah tercapai. dokumentasi perencanaan sekolah. Hal ini
Evaluasi merupakan kegiatan yang dapat dilihat pada frekuensi pelaksanaan
terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu supervisi, banyaknya pertemuan atau
objek dengan menggunakan instrumen dan kegiatan rapat, jadwal kegiatan rapat,
hasilnya dibandingka n dengan tolak ukur untuk belum maksimal dalam pengembangan
memperoleh kesimpulan. Sukardi (2012:1) kurikulum 2013, pemanfaatan teknologi
PHQJHPXNDNDQ EDKZD ³HYDOXDVi adalah proses dan informasi bagi guru untuk
yang menentukan kondisi, di mana suatu tujuan memaksimalkan pembelajaran dan
WHODK GDSDW GLFDSDL ´ Tanpa evaluasi, maka pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek 3. Evaluasi program peningkatan kinerja guru
evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan pada SD Negeri Lamklat dilaksanakan
serta hasilnya. belum sesuai dengan jadwal dan
dilaksanakan secara alamiah serta belum
KESIMPULAN DAN SARAN
adanya instrumen pelaksanaan evaluasi
Kesimpulan
yang jelas dan terukur. Kegiatan evaluasi
1. Program peningkatan kinerja guru pada SD
biasanya dilakukan setahun sekali pada
Negeri Lamklat adalah menyusun
akhir tahun pelajaran. Hasil evaluasi belum
perangkat perencanaan pembelajaran,
dilakukan dalam bentuk dokumentasi
merancang dan memanfaatkan media
pelaporan pelaksanaan kegiatan manajerial
pemebalajran, pemanfaatan ICT dalam
kepala sekolah.
pembelajaran, pengembangan tenaga
pendidik dan kependidikan sesuai dengan Saran
kebutuhan, meningkatkan pelayanan dalam 1. Kepala sekolah untuk meningkatkan
mendukung kegiatan pembelajaran, kemampuan atau kompetensi manajerial di
merencanakan dan melakukan tindak lanjut samping kompetensi-kometensi lainnya
hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan (kepribadian, sosial, supervisi, dan
pembelajaran. kewirausahaan). Kepada kepala sekolah
2. Pelaksanaan program untuk meningkatkan hendaknya memotivasi guru untuk
kinerja guru pada SD Negeri Lamklat meningkatkan kinerjanya, memberikan
diawali dengan pembagian tugas sesuai penghargaan kepada guru yang
dengan kemampuan dan keahlian masing- menunjukkan kinerjanya baik dan
masing dengan menerapkan pendekatan memberikan pembinaan kepada guru yang
lesson study antara sesama guru. kinerjanya tidak baik.

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 54


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

2. Guru SD Negeri Lamklat untuk dapat Harmanti. 2006. Gaya Kepemimpinan. Jakarta:
Unipres Terbuka.
meningkatkan kinerja dengan mengikuti
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi
perkembangan dan inovasi dalam dunia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pendidikan, mengikuti berbagi pelatihan, (KTSP) dan sukses dalam Sertifikasi Guru.
Jakarta: Grafindo Persada.
sertifikasi guru, seminar ataupun workshop
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional
dan mengikuti berbagai kegiatan yang telah (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
diprogramkan oleh sekolah melalui Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.

kepemimpinan kepala sekolah. Mulyati, Y. dan Komariah, A. 2010. Manajemen


Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
3. Pengawas hendaknya dapat memenuhi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13
standar kompetensi guru untuk menunjang Tahun 2007 tentang Standar Kepala
tercapainya kinerja yang optimal, maka Sekolah/Madrasah.

hendaknya guru perlu terus meningkatkan Sagala, S., 2009. Kemampuan Profesional Guru dan
Tenaga Kepemdidikan. Bandung: Alfabeta.
kemampuan dan keterampilannya.
Siswanto. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta:
4. Pelaksanaan pembinaan kompetensi oleh Bumi Aksara.
kepala sekolah dan kinerja guru tersebut Sudjana, N., 2008. Metode Statitik. Bandung:
Tarsito.
sebaiknya dapat terus dipertahankan.
Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan
Karena untuk mencapai mutu pembelajaran Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
yang baik tidak dapat tercapai jika tidak Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
didukung dengan kinerja guru yang baik.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Oleh sebab itu, tanggung jawab kepala Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas).
sekolah untuk terus membina kemampuan
Uno, H. B., 2009. Perencanaan Pembelajaran.
guru serta mengembangkannya dan guru Jakarta: Bumi Aksara.
dapat tetap terus mempertahankan kinerja Usman, H., 2012. Manajemen (Teori, Praktik, dan
yang telah dicapai dengan sangat baik ini. Riset Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, N., 2007. Manajemen Peningkatan Mutu
Kinerja Guru. Bandung: Cita Pustaka Media
DAFTAR KEPUSTAKAAN Perintis.
Danim, S. dan Suparno. 2009. Manajemen dan Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Kepemimpinan Transformasional Bandung: Alfabeta.
Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O., 2009. Manajemen Pengembangan
Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.

55 - Volume 4, No. 1, Februari 2016

You might also like