You are on page 1of 8

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen

Vol. 4, No. 3 (Oktober – Januari): 29-36

Pentingnya Manajemen Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan


di Sekolah Dasar

Utomo, S.Pd., MM
Universitas Nusa Putra

Abstract: School management can be interpreted as everything related to the management of the educational process in order to
achieve the goals that have been set, both short, medium, and long-term goals. The purpose of this study is to determine school
management in improving the quality of education, including: (1) School program planning; (2) Implementation of school
programs and (3) Obstacles they face. This research uses a qualitative approach with a descriptive method, data collection
techniques are carried out through interview guidelines, observation guidelines, and documentation studies. The subject of the
study was the principal of Bojonggaling Elementary School. The results of his research found: (1) School program planning
includes: teaching programs, including: the needs of teachers for the distribution of teaching tasks, procurement of textbooks,
teaching aids and teaching aids, procurement or development of school laboratories, procurement or development of school libraries,
learning outcomes assessment systems, and curricular activities; (2) The implementation of school programs, namely strategies
implemented to achieve improvement in the quality of education, including: program socialization, SWOT analysis, problem
solving, quality improvement, and monitoring and evaluation of school program implementation; and (3) Barriers to school
program planning, including lack of community participation and economic hardship, resulting in low support for school
management. It is hoped that the supervisor will be able to direct and supervise the principal in improving the quality of education
about school program planning, program implementation and the obstacles he faces in an appropriate, effective and efficient manner
so that the quality of education in the school can be improved.
Keywords: School Management, Education Quality Improvement, Elementary School.

Abstrak: Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, dengan
meliputi: (1) Perencanaan program sekolah; (2) Pelaksanaan program sekolah dan (3) Hambatan yang dihadapinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan
melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah
SD Negeri Bojonggaling. Hasil penelitiannya ditemukan: (1) Perencanaan program sekolah mencakup: program
pengajaran, meliputi: kebutuhan tenaga guru pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat
pelajaran dan alat peraga, pengadaan atau pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau pengembangan
perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil belajar, dan kegiatan kurikuler; (2) Pelaksanaan program sekolah yaitu
strategi yang diterapkan untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis
SWOT, pemecahan masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sekolah; dan (3)
Hambatan dalam perencanaan program sekolah, antara lain kurangnya partisipasi masyarakat dan kesulitan
ekonominya sehingga dukungan mereka terhadap manajemen sekolah ikut rendah. Diharapkan kepada pengawas
agar dapat mengarahkan dan mengawasi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan tentang perencanaan
program sekolah, pelaksanaan program dan hambatan yang dihadapinya secara tepat guna, efektif dan efesien
sehingga mutu pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.

Kata Kunci: Manajemen Sekolah, Peningkatan Mutu Pendidikan, Sekolah Dasar.

* Corresponding author’s e-mail: utomo@nusaputra.ac.id


ISSN: 2686-4789 (Print); ISSN: 2686-0473 (Online)
http://bisnisman.nusaputra.ac.id
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Oktober-Januari, Vol. 4, No. 3, 2023

PENDAHULUAN secara efektif dan efisien untuk mencapai


Pendidikan dalam suatu definisi tujuan harus benar-benar dipahami oleh
dipandang sebagai upaya kepala sekolah’.
mencerdaskan lehidupan bangsa, Manajemen Pendidikan merupakan
mengembangkan manusia Indonesia yang proses manajemen dalam pelaksanaan tugas
beriman dab bertaqwa, berbudi pekerti yang Pendidikan dengan mendayagunakan
luhur, memiliki pengetahuan dan segala sumber secara efesien untuk
keterampilan. Melalui proses Pendidikan, mencapai tujuan secara efektif. Manajemen
manusia akan mampu mengekspresikan sekolah mengandung arti optimalisasi
dirinya secara lebih utuh. Dalam undang sumber daya berkenaan dengan
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang pemberdayaan sekolah merupakan
Sistem Pendidikan Nasional. Disekolah alternative yang paling tepat untuk
tempat tenaga kependidikan yang paling mewujudkan suatu sekolah yang mandiri
berperan dan sangat menentukan kualitas dan memiliki keunggulan tinggi.
Pendidikan yakni para guru dan kepala
sekolah. Efektivitas sekolah merujuk pada TINJAUAN LITERATUR
perbedayaan semua komponen sekolah Konsep Manajemen Sekolah
sebagai organisasi tepat belajar berdasarkan Manajemen dalam arti luas adalah
tugas pokok dan fungsinya masing – masing perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
dalam struktur program dengan tujuan agar sumber daya organisasi untuk mencapai
siswa belajar dan mencapai hasil telah tujuan secara efektif dan efesien. Sedangkan,
ditetapkan yaitu memiliki kompetensi. manajemen dalam arti sempit adalah
Menurut Supardi (2013:2) “sekolah manajemen sekolah/ madrasah yang
efektif adalah sekolah yang memiliki meliputi: perencanaan program
kemampuan memberdayakan setiap sekolah/madrasah, pelaksanaan program
komponen penting sekolah, baik secara sekolah/ madrasah, kepemimpinan kepala
internal maupun eksternal, serta memiliki sekolah/ madrasah, pengawas/ evaluasi, dan
system pengelolaan yang baik, transparan sistem informasi sekolah/ madrasah.
dan akuntabel dalam mencapai visi-misi- Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
tujuan sekolah secara efektif dan efisiensi”. harus mampu mengembangkan seluruh
Manajemen berasal dari kata to mange yang potensi yang dimiliki oleh peserrta didik.
berarti pengelola. Pengelola dilakukan Potensi tersebut meliputi aspek kognitif,
untuk mendayagunakan sumber daya yang afektif dan psikomotorik.
dimiliki secara terintegrasi dan Manajemen sekolah merupakan
terkoordinasi untuk mencapai tujuan proses mengelola sekolah melalui
sekolah/organisasi. Pengelolaan dilakukan perencanaan, pengorganisasian,
kepala sekolah dengan kewenangannya pengarahan dan pengawasan sekolah agar
sebagai manager sekolah melalui komando mencapai tujuan pendidikan yang telah
atau keputusan yang telah ditetaokan ditetapkan. Kepala sekolah sebagai manajer
dengan mengarahkan sumber daya untuk sekolah menempati posisi yang telah
mencapai tujuan. Rohiat (2010:14) ditentukan di dalam organisasi sekolah.
menyatakan “manajer merupakan alat Salah satu perioritas kepala sekolah dalam
untuk mengelola sumber daya yang dimiliki

30
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Oktober-Januari, Vol. 4, No. 3, 2023

manajemen sekolah ialah manajemen mereka memahami keberadaan sekolah


pembelajaran. sebagai organisasi yang kompleks dan unik,
serta mampu melaksanakan peranan kepala
Fungsi Manajemen Sekolah sekolah sebagai seseorang yang diberi
Secara umum ada empat fungsi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
manajemen yang banyak dikenal Sesuai dengan ciri-ciri sekolah sebagai
masyarakat yaitu fungsi perencanaan organisasi yang bersifat kompleks dan unik,
(planning), fungsi pengorganisasian peran kepala sekolah seharusnya dilihat dari
(organizing), fungsi pengarahan (directing) berbagai sudut pandang. Pada umumnya
dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk kepala sekolah memiliki tanggung jawab
fungsi pengorganisasian tedapat pula fungsi sebagai pemimpin di bidang pengajaran,
staffing (pembentukan staff). pengembangan kurikulum, administrasi
Garapan Manajemen Sekolah kesiswaan dan personalia staf, hubungan
Manajemen Pendidikan adalah masyarakat, administrasi school plant, dan
bagian dari proses manajemen sekolah, perlengkapan serta organisasi sekolah.
karena merunjuk pada penataan sumber Mutu Pendidikan
daya manusia, kurikulum, fasilitas, sumber Mutu berkaitan dengan baik
belajar dan dana serta upaya mendancapai buruknya suatu benda, kadar atau derajat.
tujuan Lembaga sekolah secara dinasti. Mutu pendidikan yang diinginkan tidak
Manajemen Pendidikan merupakan suatu terjadi begitu saja, tetapi mutu perlu
system pengelolaan dan penataan sumber direncanakan. Perencanaan yang matang
daya Pendidikan, seperti tenaga merupakan salah satu bagian dalam upaya
kependidikan peserta didik, masyarakat, meningkatkan mutu. Depdiknas (Mulyasa,
kurikulum, danan (keuangan)’ sarana dan 2013:157), Secara umum mutu diartikan
prasarana. sebagai gambaran dan karakteristik
Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen menyeluruh dari barang atau jasa yang
Kepala sekolah merupakan jabatan menunjukkan kemampuannya dalam
karir yang diperoleh seseorang setelah membuaskan kebutuhan yang diharapkan
sekian lama menjabat sebagai guru. atau tersirt. Dalam konteks pendidikan,
Seseorang diangkat dan dipercaya pengertian mutu mencakup input, proses
menduduki jabatan kepala sekolah harus dan output Pendidikan”.
memenuhi kriteria-kriteria yang Input pendidikan adalah segala
dimasyarakat untuk jabatan dimaksud. sesuatu yang harus tersedia karena
Wahjosumidjo (2011-83) menjelaskan dibutuhkan untuk berlangsungnya proses.
“secara sederhana kepala sekolah dapat Input sumber daya meliputi sumber daya
didefinisikan sebagai seorang tenaga manusia (kepala sekolah, guru termasuk
fungdional guru yang diberi tugas guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya
tambahan untuk memimpin suatu Lembaga selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang,
atau sekolah sekolah dimana bahan dan sebagainya). Proses pendidikan
diselenggarakan peoses belajar mengajar, merupakan berubahnya sesuatu menjadi
atau tempat dimana terjadi interaksi antara sesuatu yang lain. Sesuatu yang
guru yang memberi pelajaran dan murid. berpengaruh terhadap berlangsungnya
Kepala sekolah yang berhasil apabila proses disebut input, sedang sesuatu dari

31
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Oktober-Januari, Vol. 4, No. 3, 2023

hasil proses disebut output. Output antara lain dilakukan dengan perpanjangan
pendidikan adalah merupakan kinerja pengamatan, peningkatan ketekunan dalam
sekolah. penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan
METODE PENELITIAN membercheck”.
Pendekatan yang digunakan adalah Pengumpulan data dapat dilakukan
pendekatan kualitatif dengan metode dalam berbagai setting, berbagai sumber,
deskriptif. Penelitian deskriptif, bukan dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-
hanya bisa mendeskripsikan sesuatu nya, data dapat dikumpulkan pada setting
keadaan saja, tetapi bisa juga alamiah (natural setting) seperti laboratorium
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan dengan metode eksperimen. Selanjutnya bila
perkembangannya. Sukmadinata (2012:54) dilihat dari segi cara atau teknik
menyatakan “Penelitian deskriptif adalah pengumpulan data, maka dapat dilakukan
suatu metode penelitian yang tertuju untuk dengan wawancara, observasi, dan
menggambarkan fenomena-fenomena yang dokumentasi.
ada, yang berlangsung pada saat ini atau
saat yang lampau”. mendapatkan data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mendalam, dan mengandung makna yang Perencanaan tidak terlepas dari
sebenarnya. Dalam penelitian kualitatif unsur pelaksanaan dan pengawasan
tidak menekankan pada generalisasi, tetapi termasuk pemantauan, penilaian dan
lebih menekan pada makna. pelaporan. Pengawasan dalam perencanaan
Penelitian ini telah penulis dapat dilakukan secara preventif dan
laksanakan pada Rabu, 08 Juni 2022, Subjek represif. Pengawasan preventif merupakan
penelitian ini adalah kepala sekolah SD pengawasan yang melekat dengan
Negeri Bojonggaling. perencanaannya, sedangkan pengawasan
Dalam penelitian kualitatif, yang represif merupakan pengawasan fungsional
menjadi instrumen adalah peneliti itu atas pelaksanaan rencana, baik yang
sendiri. Peneliti sebagai insrumen adalah dilakukan secara internal maupun secara
penelitian itu sendiri. Penelitian sebagai eksternal oleh aparat pengawasan yang
instrument juga “divalidasi” seberapa jauh ditugasi. Perencanaan program sekolah
peneliti kualitatif siap terjun ke lapangan. sedikitnya memiliki dua fungsi, yaitu:
Instrumen penelitian diharapkan dapat perencanaan merupakan upaya sistematis
melengkapi data dan membandingkan yang menggambarkan penyusunan
dengan yang telah ditemukan melalui rangkaian tindakan yang akan dilakukan
pedoman wawancara, pedoman observasi untuk mencapai tujuan organisasi atau
dan studi dokumentasi. lembaga dengan mempertimbangkan
Uji kredibilitas dilakukan untuk sumber-sumber yang tersedia atau
menyakinkan bahwa data yang ditampilkan disediakan; dan perencanaan merupakan
benar-benar kredibel dan valid sehingga kegiatan untuk mengerahkan atau
tidak diragukan lagi tingkat kebenarannya. menggunakan sumber-sumber yang
Sugiyono (2013-121) menyatakan bahwa: terbatas secara efesien dan efektif untuk
“uji kredibilitas data atau kepercayaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
terhadap data hasil penelitian kualitatif Manajemen sekolah secara langsung akan

32
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Oktober-Januari, Vol. 4, No. 3, 2023

mempengaruhi dan menentukan efektif masyarakat pasti tidak akan berjalan dengan
tidaknya kurikulum, berbagai peralatan sempurna. Masyarakat merupakan pilar
belajar, waktu mengajar, dan proses penting bagi tumbuhnya sebuah sekolah
pembelajaran. berkualitas.
Program sekolah yang terakhir Perencanaan sebagai suatu strategi
perlengkapan, meliputi: perbaikan atau untuk mencapai tujuan yang dibuat suatu
rehabilitas gedung sekolah, tindakan, program dan kegiatan
penambahan ruang kelas, perbaikan atau dilaksanakan. Proses perencanaan
pembuatan pagar pekarangan sekolah, dilakukan secara rasional dengan
perbaikan atau pembuatan lapangan mempertimbangkan berbagai aspek yang
olahraga, perbaikan atau pengadaan bangku mengintarinya dan mengandung sifat
murid. Dalam pelaksanaan program optimisme didasarkan atas kepercayaan
manajemen sekolah, strategi yang bahwa akan dapat mengatasi berbagai
diterapkan untuk tercapainya peningkatan macam permasalahan. Menurut Gibson,
mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi dkk. (Sagala, 2013-55) “perencanaan
program, analisis SWOT, pemecahan mencakup kegiatan nentukan sasaran dan
masalah, peningkatan mutu, dan alat yang sesuai untuk mencapai tujuan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan yang ditentukan”. Program yang menjadi
program sekolah. perioritas sekolah dalam implementasi
Peran kepala sekolah dalam kaitan manajemen sekolah yaitu kurikulum dan
manajemen sekolah adalah pengajaran, tenaga pendidikan, kesiswaan,
mengadakan buku- buku bersama dengan sarana dan prasarana pendidikan,
pedoman guru; guru memahami dan pengelolaan hubungan sekolah dan
menjabarkan tujuan pendidikan yang masyarakat, serta pelayanan khusus
meliputi tujuan umum, instruksional, lembaga pendidikan.
kurikuler, dan tujuan khusus; guru Program kurikulum dan pengajaran
menyusun program kurikuler dan kegiatan mencakup kegiatan perencanaan,
tambahan lainnya, termasuk berbagai pelaksanaan dan penilaian kurikulum.
program tahunan; guru Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
mengembangkan alat dan media 2003, Pasal 38 ayat (1) berbunyi: 33:
pembelajaran, menyusun jadwal dan “Pelaksanaan kegiatan Pendidikan dalam
pembagian tugas, mengembangkan sistem satuan Pendidikan di dasarkan atas
evaluasi belajar, melakukan pengawasan kurikulum yang berlaku secara nasional dan
terhadap kegiatan proses belajar mengajar, kurikulum yang disesuaikan dengan
menyusun norma kenaikan kelas, serta keadaan serta kebutuhan lingkungan dan
mengembangkan perpustakaan sebagai ciri khas satuan Pendidikan”. didasarkan
ilmu dan tempat belajar. atas kurikulum yang berlaku secara nasional
Masyarakat dapat berperan serta dan kurikulum yang disesuaikan dengan
dalam semua aspek manajemen sekolah keadaan serta kebutuhan lingkungan dan
mulai dari perencanaan program, ciri khas satuan Pendidikan”. Kepala
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan sekolah merupakan seorang manajer di
pelaporan pelaksanaan program termasuk sekolah, ia harus bertanggung jawab
keuangan. Sekolah tanpa dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan

33
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Oktober-Januari, Vol. 4, No. 3, 2023

penilaian perubahan dan perbaikan ikut rendah. Dalam Undang-Undang Nomor


program pengajaran di sekolah. Sutisna 20 Tahun 2003, Pasal 8 berbunyi
(Rohiat 2010:38) menguraikan “masyarakat hak berperan serta dalam
“kepemimpinan dan perubahan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
manajemen sekolah merupakan perilaku dan evaluasi program Pendidikan”.
kepemimpinan yang tekah menekankan Selanjutnya, pasal 9 berbunyi “masyarakat
perubahan. berkewajiban memberikan dukungan
Dengan kata lain, jika pemimpin sumber daya dalam penyelenggaraan
membantu menciptakan tujuanm pendidikan. Artinya, masyarakat akan
kebijaksanaan, atau struktur, dan prosedur memberikan dukungannya jika
batu, ia memperlihatkan perilaku keikutsertaan masyarakat dalam manajemen
kepemimpinan”. Kepemimpinan yang sekolah semakin mendapat tempat yang
efektif bagi perubahan datang dari orang- berarti, sekolah diurus dengan cara yang
orang yang ingin tumbuh dan berfungsi transparan dengan pelaksanaan program
sepenuhnya. Pentingnya peranan dan kegiatan yang lebih akuntabel”.
pendidikan bagi perubahan sosial, kultural, Hambatan kepala sekolah yang
ekonomi, dan politik harus ditekankan. dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan
Fungsi utama dari pendidikan ialah program sekolah yaitu relevansi pendidikan
mengubah manusia ke arah yang yang merupakan salah satu masalah
diinginkan. Dalam pelaksanaan program pendidikan yang perlu penyesuaian dan
manajemen sekolah, strategi yang peningkatan materi program pendidikan
diterapkan untuk tercapainya peningkatan agar secara lentur bergerak cepat sejalan
mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi tuntutan dunia kerja serta tuntunan
program, analisis SWOT, pemecahan kehidupan masyarakat yang berubah secara
masalah, peningkatan mutu, dan terus menerus. Salah wujud relevansi
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pendidikan yaitu reformasi kurikukum yang
program sekolah. Gaffan (segala 2011: 137) merupakan tercapainya keselarasan antara
menyatakan “strategi adalah rencana yang kurikulum dengan kebijakan di bidang
mengandung cara komprehensif dan pendidikan. Iskandar (Mulyasa, 2012:8)
integratif yang dapat dijadikan pegangan “prinsip relevansi yang digunakan yaitu
untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna prinsip efeisiensi dan efektivitas,
memenangkan kompetisi”. Analisis SWOT kontinuitas, fleksibilitas program serta
adalah salah satu tahap dalam manajemen Pendidikan seumur hidup”. kebijaksanaan
strategik yang merupakan pendekatan ini, diperkuat keterkaitkan antara
analisis lingkungan. pendidikan dan industri serta dunia usaha
Proses penilaian kekuatan, dalam perencanaan, pelaksanaan,
kelemahan, peluang, dan hambatan secara penilaia serta sertifikasi pendidikan dan
umum menunjuk pada dunia bisnis sebagai pelatihan yang relevan dengan kebutuhan
analisis SWOT. Hambatan dalam ekonomi. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk
perencanaan program sekolah, antara menciptakan keadaan agar keluaran
kurangnya perisipasi masyarakat dan pendidikan sepadan dengan kebutuhan
kesulitan ekonominya sehingga dukungan berbagai sektor pembangunan akan tenaga
mereka terhadap manajemen sekolah juga

34
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Oktober-Januari, Vol. 4, No. 3, 2023

ahli dan terampil sesuai dengan jumlah, tindakan yang dilakukan untuk mengetahui
mutu, dan sebarannya. tingkat keberhasilan suatu program yang
telah dilaksanakan. Evaluasi pelaksanaan
KESIMPULAN program sekolah perlu dibuat laporan yang
Perencanaan program sekolah terdiri dari laporan keuangan dan laporan
memiliki dua fungsi, yaitu: perencanaan teknis.
merupakan upaya sistematis yang Hambatan dalam perencanaan
menggambarkan penyusunan rangkaian program sekolah, yaitu partisipasi
tindakan yang akan dilakukan untuk masyarakat dan kesulitan ekonominya
mencapai tujuan organisasi atau lembaga sehingga dukungan mereka terhadap
dengan mempertimbangkan sumber- manajemen sekolah ikut rendah. Upaya
sumber yang tersedia atau disediakan; dan yang dapat dilakukan kepala sekolah yaitu
perencanaan merupakan kegiatan untuk mengajak orang tua murid dan masyarakat
mengerahkan atau menggunakan sumber- untuk memberikan dukungan non dana
sumber yang terbatas secara efesien dan kepada sekolah, walaupun mereka tidak
efektif untuk mencapai tujuan yang telah mampu berkontribusi dalam menyumbang
ditetapkan. Rencana tahunan sekolah dana pendidikan.
meliputi: program pengajaran terdiri dari: Hambatan lain yang dihadapi kepala
kebutuhan tenaga guru pembagian tugas sekolah dalam pelaksanaan program
mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, sekolah yaitu relevansi pendidikan yang
alat-alat pelajaran dan alat peraga, merupakan salah satu masalah pendidikan
pengadaan atau pengembangan yang perlu penyesuaian dan peningkatan
laboratorium sekolah, dan materi program pendidikan. Upaya yang
perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil ditempuh kepala sekolah dalam mengatasi
belajar, dan kegiatan kurikuler. masalah tersebut yaitu menjamin
Dalam pelaksanaan program pendidikan melalui program wajib belajar
manajemen sekolah, strategi yang pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu dan
diterapkan yaitu tercapainya peningkatan lebih fungsional, baik bagi individu maupun
mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi masyarakat, diperlukan keterlibatan para
program, analisis SWOT, pemecahan tokoh masyarakat, merancang isi
masalah, peningkatan mutu, dan kurikulum, dan jenis pembelajarannya.
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program sekolah. Evaluasi merupakan

REFERENSI
Amalia, A., Rini, C. P., & Amaliyah, A. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Dalam
Pembelajaran Ipa Di Sdn Karang Tengah 11 Kota Tangerang. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial,
Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan, 1(1), 33-44.
Anonim 3, 2011. Manajemen Stratejik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Anonim, 2012. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Anonim 2, 2011. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama.
Karwati, E. dan Priansa, D. J., 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah: Membangun Sekolah yang Bermutu.
Bandung: Alfabeta.

35
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Oktober-Januari, Vol. 4, No. 3, 2023

Mulyasa, E., 2013. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;Keman-dirian Guru dan Kepala Sekolah.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sagala, S., 2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Riinawati, R. (2021). Hubungan Konsentrasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Masa Pandemi
Covid-19 Di Sdn Karang Mekar 4 Banjarmasin. Berajah Journal, 1(2), 72-75.
Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S., 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Supardi, 2013. Sekolah Efektif: Konsep Dasar dan Praktinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Suriagiri, S. (2021). Kepemimpinan Otoriter Dalam Manajemen Pendidikan Islam.Management of Education: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 62-80.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Wahjosumidjo, 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Yamin, H. M. dan Maisah, 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas: Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta:
Gaung Persada Press.

36

You might also like