You are on page 1of 10

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 350-359

Kompetensi Manajerial Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Kinerja


Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Imron1*), Purwanto2), Yusuf Rohmadi3)
1,2,3
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta
*Email korespondensi: imron@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the managerial competence of madrasah principals in developing the performance
of teachers and education personnel (management study of the principal of Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati in
Pati Regency). This research was conducted on the implementation of pedagogic competence development at
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati which was carried out by the head of madrasah to develop the performance of
teaching staff and education personnel. The methodology in this study uses a qualitative approach. Data
collection techniques in this study are by observation, interviews and documentation. The method used to check
the validity of the data is the triangulation method. Data analysis in this study used qualitative analysis. The
results showed that the Principal of Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati management of pedagogic competence
development at Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati included: a) Planning for the head of the madrasah in developing
the competence of teachers and education personnel at Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati by preparing a work
program that was initiated. by deliberation with the teaching staff and education staff in accordance with the
regulations set by the government. b) The organizing that was carried out by the Head of Madrasah Aliyah Negeri
1 Pati was to realize the school development policy, especially the development of the competence of teachers and
education staff in forming a work team for the quality of decision making. c) the implementation of the Principal
of Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati, where teaching staff and education personnel realize several main aspects in
the program of competency development for teaching staff and education personnel, by disseminating the
implementation of competency development for teachers and education personnel, d) Supervision of the Head of
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati realized all the activities that were attended by educators and education staff in
developing the competencies they mastered.

Keywords: managerial competence, principal of madrasah, performance, teaching staff, education staff

Saran sitasi: Imron., Purwanto., & Rohmadi, Y. (2021). Kompetensi Manajerial Kepala Madrasah dalam
Mengembangkan Kinerja Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 350-
359. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.2228

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.2228

1. PENDAHULUAN seorang kepala madrasah. Hal ini tentunya terkait


Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang menjadi cermin bagi umat Islam. Fungsi dan seorang kepala madrasah. Kompetensi merupakan
tugas madrasah adalah merealisasikan cita-cita umat dimensi penting dari pekerjaan kepala madrasah. Dari
Islam yang menginginkan anak-anak mereka dididik kompetensi itulah, kepala madrasah harus mengetahui
menjadi manusia beriman dan berilmu pengetahuan bagaimana bertanggung jawab, memecahkan
(Muhaimin, 1993: 35). Kualitas pendidikan madrasah masalah, dan mentransfer informasi kepada guru,
bergantung pada banyak faktor seperti kepemimpinan terkait dengan pelaksanaan tugas yang diinstruksikan
kepala sekolah dan faktor pendukung lainnya yang (Hosnan, 2019).
berperan penting dalam menjaga dan menjamin Kompetensi manajerial adalah kemampuan yang
kualitas pendidikan madrasah (Nursaid, 2020). berhubungan dengan tugas-tugas pengelolaan,
Kompetensi kepala madrasah sangat membantu pengawasan dan pengembangan orang (Zwell &
lembaga untuk menggambarkan bagaimana kinerja Lubausky, 2000). Kompetensi manajerial adalah

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 351
kemampuan dalam melaksanakan fungsi planning yang cukup banyak, menjadikan setiap tenaga
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), pendidik dan kependidikan memiliki tujuan yang
leading (kepemimpinan atau pengarahan) dan berbeda dalam menjalankan tugas dan fungsinya
controlling (pengendalian) pada seluruh sumber daya masing-masing. Kepala madrasah harus mampu
secara efektif dan efisien (Robbins, 2011); (lahir, et. meningkatkan kemampuannya secara terus menerus
al., 2017). Kepemimpinan manajerial mengasumsikan agar mampu menjalankan tugas, peran, dan fungsinya
bahwa fokus kepemimpinan seharusnya terletak pada serta mampu mengarahkan, menggerakkan, dan
fungsi, tugas, dan perilaku dan jika fungsi tersebut mampu memberdayakan sumber daya yang ada
dijalankan sepenuhnya maka pekerjaan orang lain terutama seluruh tenaga kependidikan melalui
dalam organisasi akan difasilitasi. Kepemimpinan kerjasama untuk mencapai tujuan madrasah. Kepala
dengan gaya manajerial ini mengharuskan setiap madrasah harus mampu mendorong para tenaga
bagian dari organisasi madrasah diposisikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan untuk
benar sehingga tujuan madrasah tercapai (Bush, meningkatkan motivasi kerja dalam melaksanakan
2008). Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai tujuan
manajerial kepala madrasah didefinisikan sebagai madrasah sesuai dengan visi dan misi madrasah
kemampuan kepala madrasah dalam (Arianto, et.al., 2018).
mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen yang Asmendri, et.al., (2018) secara umum
diwujudkan melalui berbagai aktivitas belajar kompetensi manajerial kepala madrasah yang diteliti
mengajar di sekolah mulai dari proses perencanaan, tergolong baik pada semua aspek, yaitu terdiri dari
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan aspek perencanaan kegiatan madrasah,
evaluasi yang dikoordinatori oleh kepala madrasah. pengorganisasian kegiatan, kepemimpinan,
Manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang menggerakkan, dan pengendalian aktivitas. Sodiqin
harus dilaksanakan yang biasa disebut sebagai fungsi- dan Nurdin (2016) kemampuan manajerial kepala
fungsi manajemen: planning (perencanaan), Madrasah Aliyah dapat diukur dari empat dimensi
organizing (pengorganisasian), motivating yaitu: planning, organizing, actuating, dan
(pemberian motivasi), controlling (pengendalian), dan controling. Namun pada dimensi kontrol atau
evaluating (penilaian) (Siagian, 2016). pengawasan masih terbilang rendah apabila
Kepala madrasah dituntut memiliki kompetensi dibandingkan dengan dimensi lainnya. Susanti &
manajerial yang tinggi agar mampu mengambil Kasturi (2017) menyatakan selama ini fokus
keputusan dan inisiatif/prakarsa untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi lebih mengarah pada aspek
kualitas madrasah (Asmendri, et.al., 2018). akademik dan fokus pada guru. Oleh karena itu,
Kompetensi manajerial kepala madrasah adalah pengembangan model supervisi yang menekankan
kemampuan kepala madrasah dalam mengelola pada penguatan kompetensi kepala madrasah
sumber daya organisasi berdasarkan kompetensi yang tsanawiyah sangat diperlukan. Hal tersebut dilakukan
ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah dengan memperluas fokus dan tujuan pembinaan,
ditentukan (Wahyudi, et. al., 2012). Kinerja guru tidak tidak hanya pada aspek akademik (tenaga pendidik),
terlepas dari paradigma pengelolaan pendidikan yang tetapi juga pada aspek manajerial dan peningkatan
memberikan kewenangan kepada kepala sekolah sumber daya manusia (tenaga kependidikan) secara
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, keseluruhan melalui manajemen kolaboratif.
pemantauan, dan pengendalian pendidikan. Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati merupakan salah
pendidikan di sekolah. Ada beberapa bentuk satu madrasah aliyah negeri yang berada di Kabupaten
kompetensi manajerial kepala madrasah di antaranya: Pati yang mempunyai banyak prestasi baik di tingkat
1) sebagai pelaksana pendidikan; 2) guru yang Kabupaten maupun Provinsi serta menjadi menjadi
diberitugas tambahan sebagai pimpinan sekolah; 3) model serta rujukan bagi sekolah di sekitarnya. Salah
mengelola administrasi sekolah guna mendukung satu keunggulannya tersebut yaitu manajerial kepala
pembelajaran yang efektif; 4) meningkatkan sekolahnya dalam mengembangkan kinerja tenaga
kompetensi profesional pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang menjadi
kependidikan; 5) mempengaruhi orang lainagar secara tanggungjawabnya. Meskipun demikian, berdasarkan
bersama-sama mencapai tujuan; dan 6) memberikan data hasil observasi yang dilakukan di Madrasah
dorongan sebagai penggerak. Rangkaian kegiatan Aliyah Negeri (MAN) 1 Pati ditemukan fakta bahwa

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 352
sebagian besar guru sudah dapat memenuhi indikator serta memimpin peserta didiknya dengan maksimal
penilaian kinerja guru, tenaga administrasi sekolah dan sebaik mungkin. Permendiknas Nomor.16 Tahun
juga sudah bekerja dengan baik. Namun, masih ada 2007 tentang Standar Pendidik dan Kependidikan
beberapa guru yang masih memerlukan bimbingan dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik
dan pengarahan dari kepala madrasah agar kinerjanya merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan
dapat meningkat termasuk tenaga kependidikannya. pembelajaran siswa yang setidaknya meliputi
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, berbagai hal berikut ini (Suprihatiningrum, 2013):
peneliti tertarik melakukan penelitian kompetensi pemahaman terhadap wawasan/ atau landasan
manajerial kepala madrasah dalam mengembangkan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didiknya,
kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan perancangan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan
(studi manajemen kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 pembelajaran bersifat mendidik dan dialogis antara
Pati di Kabupaten Pati). pendidik dan peserta didik, pemanfaatan teknologi
proses belajar mengajar, valuasi dari hasil belajar yang
2. KAJIAN TEORI telah dicapai, dan pengembangan para peserta didik
2.1. Kompetensi Pedagogik untuk merealisasikan berbagai potensi yang mereka
Secara etimologis atau asal usul kata, pedagogi miliki.
merupakan bahasa Yunani dari kata paedos (anak) dan 2.2. Kompetensi Manajerial Kepala Madrasah
dari kata agagos (membimbing/mengantar). Oleh Musfah (2009) menyatakan kompetensi adalah
karena itu, pedagogi berarti membimbing atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang baik berupa
mengantar anak menuju yang dicita-citakan. Tugas pengetahuan, sikap,keterampilan dan diwujudkan
membimbing/mengantar ini tentunya sangat melekat dalan bentuk hasil kerja nyata yang dapat memberikan
sekali dalam jati diri dan watak pendidik. Dengan manfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang
demikian, pedagogi bermakna segala upaya yang lain.Kompetensi menurut Pasal 1 ayat 10 Undang-
dilakukan pendidik untuk membimbing/mengantar Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
anak muda menjadi dewasa serta matang (Payong, Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah
2011). Kompetensi pedagogik sendiri merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
suatu kemampuan secara teknis dalam menjalankan yang harus dimiliki, dihayati,dan dikuasai oleh guru
setiap tugas yang diemban sebagai seorang pendidik, atau dosen dalam melaksanakan tugas
seorang pengajar, serta seorang pembimbing bagi keprofesionalan.
anak didiknya. Kompetensi pedagogik sendiri juga Manajemen adalah prosesmengkoordinasikan
dapat diartikan merupakan kemampuan guru dan mengintegrasikan kegiatan kerja agar diselesaikan
berkaitan dengan pemahaman terhadap para peserta secaraefektif dan efisien dengan melalui orang lain.
didik serta proses pengelolaan pembelajaran yang Kompetensi manajerial adalah kemampuan dalam
sifatnya mendidik dan dilakukan secara dialogis melaksanakan fungsi planning (perencanaan),
antara pendidik dan peserta didik. Secara substantif organizing (pengorganisasian), leading
atau nomina, kompetensi berarti mencakup beberapa (kepemimpinan atau pengarahan) dan controlling
hal yaitu kemampuan pemahaman terhadap para anak (pengendalian) pada seluruh sumber daya secara
didiknya, perancangan serta pelaksanaan proses efektif dan efisien (Robbins, 2011). Stoner (1992)
kegiatan pembelajaran, evaluasi secara menyeluruh manajemen merupakan proses perencanaan,
dari hasil belajar yang telah dicapai, dan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-
pengembangan dari para peserta didik untuk usaha pra anggota organisasi dan penggunaan sumber
senantiasa mengaktualisasikan/mengimplementasikan daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
berbagai potensi yang dimiliki para peserta didik organisasi yang telah ditetapkan (Komariah, 2014).
tersebut (Situmorang, 2009). Dapat disimpulkan bahwa kompetensi manajerial
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang kepala madrasah didefinisikan sebagai kemampuan
dimiliki seorang guru dalam melakukan kegiatan kepala madrasah dalam mengimplementasikan
pengelolaan proses pembelajaran kepada para peserta fungsi-fungsi manajemen yang diwujudkan melalui
didiknya. Selain itu, konteks kemampuan pedagogik berbagai aktivitas belajar mengajar di sekolah mulai
juga dapat diwujudkan dan ditunjukkan dalam dari prosesperencanaan, pengorganisasian,
membantu peserta didik, membimbing peserta didik, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Sejalan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 353
dengan pendapat Iskandar (2017) kemampuan Langkah pengorganisasian dilakukan agar semua
manajerial adalah kemampuanseseorang dalam sumber daya agar dapat berdaya guna secara
mengelola sumber daya organisasi berdasarkan maksimal untuk mendukung pencapaian sasaran
kompetensiyang ditetapkan dalam rangka mencapai yangtelah ditetapkan. Thoha (2004) mengatakan
tujuan yang telah ditentukan. bahwapengorganisasian merupakan suatu proses
Atmodiwirio dalam Sodiqin dan Nurdin (2016) untukmerancang struktur formal,
menyatakan kompetensi atau kemampuan manajerial mengelompokkan, mengatur serta membagi tugas-
adalah seperangkat keterampilan teknis dalam tugas atau pekerjaan diantarapara anggota
melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
memperdayagunakan segala sumber yang tersedia dengan efisien. Pengorganisasian bagi kepala
untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif madrasah mencakup kegiatan: 1) menetapkan
danefesien. Jadi kemampuan manajerial kepala tugas-tugas yang harus dikerjakan, 2) personel
sekolah adalah kemampuan untuk memanajemen yang harus mengerjakan, 3) mengelompokkan
sekolah, mengorganisasikan orang dan tugas-tugas, 4) menentukan siapa melapor kepada
sumber,mempergunakan tenaga-tenaga yang baik dan siapa, dan 5) dimanakeputusan harus diambil.
teknik kehumasan yang baik, memanfaatkan c. Leading (Kepemimpinan)
komunikasi yang efektif dalam menghadapi beraneka Kepemimpinan dipahami sebagai seni dan juga
macam subjek yang berkepentingan, seperti orang tua proses mempengaruhi dalampenentuan tujuan
murid atau siswa dan guru-guru. organisasi, pemotivasian dan penggerakan orang
Mengacu pada pendapat Stoner, et. al., (1992) untuk untuk mencapai tujuan organisasi.
dan Robbins (2011), kompetensi manajerial kepala Kepemimpinan kepala sekolah harus kreatif dan
sekolah dapat dipaham sebagai kemampuan kepala proaktif terhadap perubahan efektif dan
sekolah melaksanakan fungsi planning (perencanaan), berorientasi pada perbaikan mutu berkelanjutan”.
organizing (pengorganisasian), leading Itu artinya kepemimpinan disadari sebagai satu
(kepemimpinan atau pengarahan) dan controlling fungsi penting dalammanajemen guna pencapaian
(pengendalian) pada seluruh sumber daya sekolah suatu tujuan. Kepemimpinan kepala sekolah
secara efektif dan efisien. merupakan sikap dan tindakankepala sekolah
a. Planning (Perencanaan) untuk menggerakkan orang lain ke arah pencapaian
Perencanaan adalah fungsi fundamental tujuan sekolah. Kepemimpinan kepalasekolah
manajemen karena pengorganisasian, pengarahan dibutuhkan untuk memberikan pemahaman,
atau penggerakan dan pengendalian harus membangun kemauan atau motivasi, serta
didahului dengan perencanaan. Kegiatan mengembangkan kemampuan komunitas sekolah
perencanaan mencakup mendefinisikan sasaran dalam mengimplementasikan setiap rencana
organisasi, menetapkan strategi menyeluruh untuk peningkatanmutu sekolah. Lebih dari itu,
mencapai sasaran itu, dan menyusun serangkaian kepemimpinan kepala sekolah sangat dibutuhkan
rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan untuk melembagakan setiap nilai-nilai mutu.
dan mengkoordinasikan pekerjaan organisasi Sikap, perilaku, dan kebijakan kepala sekolah akan
(Robbins, 2011). Thoha (2004) perencanaan yang menjadi barometer seberapa tinggi nilai-nilai mutu
dilakukan oleh kepala madrasah adalah langkah- ingin dilembagakan.
langkah meliputi: a) menetapkan visi, misi, tujuan, d. Controlling (Pengendalian)
dan strategi pengembangan sekolah, b) Pengendalian adalah memantau kegiatan-kegiatan
menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan untuk memastikan kegiatan itu dicapai
ancaman sekolah, c) mengembangkan rencana atau sesuaidengan yang direncanakan dan mengoreksi
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, d) setiap penyimpangan yang berarti (Robbins, 2011).
mengembangkan berbagai alternatif kegiatan Langkah-langkah pengendalian adalah dengan
untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif- memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan
alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik kegiatan tersebut tercapai sesuai dengan
(paling memuaskan) diantara berbagai alternatif perencanaanyang telah ditentukan. Pengendalian
yang ada. dilakukan untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan
b. Organizing (Pengorganisasian) organisasi dan manajemen tercapai.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 354
2.3. Manajemen Pendidikan Islam Mustari & Rahman (2014), mengemukakan
Tujuan serta manfaat manajemen dalam bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu
penyelenggaraan pendidikan adalah untuk mencapai proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan
dan meningkatkan efektivitas, efisiensi dan pendidikan dimulai dari perencanaan, diikutioleh
produktivitas kerja dalam mencapai tujuan pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan,
pendidikan yang diinginkan. Efektivitas adalah suatu pemantauan, danpenilaian tentang usaha sekolah
keadaan yang mengandung pengertian mengenai untuk mencapai tujuannya. Manajemen pendidikan
teriadinya efek atau hasil yang dikehendaki. Jadi suatu merupakan usaha untuk melakukan pengelolaan
pekerjaan dikatakan efektif, jika pekerjaan tersebut sistem pendidikan. Manajemen pendidikan
mencapai atau tujuan yang telah ditentukan. merupakan kegiatan memimpin, mengambil
Efektivitas umumnya merujuk pada pencapaian keputusan serta berkomunikasi dalam organisasi
tujuan. Manajemen merupakan suatu rangkaian sekolah sebagai usahauntuk mencapai tujuan
kegiatan kepengurusan, ketatalaksanaan penggunaan pendidikan. Manajemen pendidikan Islam adalah
sumber daya untuk mencapai sasaran atau tujuan suatu proses penataan/ pengelolaan lembaga
pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya
orang-orang pelaksana dalam suatu hubungan manusia muslim dan non muslim dalam
kerjasama. Manajemen adalah suatu rangkaian menggerakkannya untuk mencapai tujuan
tindakan dengan maksud untuk mencapai hubungan pendidikan Islam secara efektif dan efisien (Ariyanto
kerjasama yang rasional dalam suatu sistem & Sulistyorini, 2020). Manajemen pendidikan Islam
administrasi (Fathul Jannah, 2015). adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang
Manajemen pendidikan merupakan proses dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau
pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang lainnya) baik perangkat keras maupun lunak.
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama
ditetapkan (Mulyasa, 2003). Manajemen pendidikan dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif
adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik
tujuan pendidikan itu dengan merancang, di dunia maupun di akhirat (Kosim & Ramayulis,
mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber 2012).
(Komariah, 2014). Manajemen atau administrasi Tujuan utama manajemen pendidikan Islam
pendidikan merupakan aplikasi ilmu administrasi adalah: 1) Untuk dapat meningkatkan efisiensi
dalam kegiatan pembinaan, pengembangan dan dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan
pengendalian usaha-usaha pendidikan yang operasional pendidikan dalam mencapai tujuan
diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah pendidikan Islam. 2) Untuk dapat
orang dengan menggunakan segala sarana dan mengembangkan karakter dan kemampuan
prasarana yang tersedia baik moral material dan peserta didik agar menjadi warga negara yang
spiritual agar tercapainya tujuan pendidikan secara memiliki kualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa
efektif dan efisien. Karena itu, administrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
pendidikan merupakan serangkaian kegiatan atau 1945 (Hasbiyallah, 2019).
proses yang berkelanjutan menggunakan prinsip- Prinsip-prinsip manajemen pendidikan adalah sebagai
prinsip administrasi. Kegiatan administrasi berikut (Hasbiyallah, 2019):
pendidikan dalam rangka memanfaatkan semua a. Prinsip fleksibilitas, dalam penyelenggaraan
potensi atau sumber daya yang tersedia, untuk pendidikan di sekolah hendaknya dilakukan
mencapai tujuan yang diperjuangkan agar terpenuhi dengan mengingat faktor-faktor dan
secara efektif dan efisien. Kegiatan atau aktivitas yang kemampuan untuk menyediakan fasilitas bagi
tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya berlangsungnya program pendidikan di sekolah.
ataupun pelaksanaannya disebut fungsi. Aktivitas- b. Prinsip kerjasama, seseorang manager akan
aktivitas tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan berhasil baik dalam tugasnya bila ia
dan diserahkan menjadi tanggung jawab seseorang mampu mengembangkan kerjasama di antara
yang bertanggung jawab terhadap organisasi tertentu orang-orang yang terlibat, baik secara horizontal
(Hasbiyallah, 2019). maupun secara vertikal.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 355
c. Prinsip efisiensi, seorang manager akan Keberadaan kepala madrasah sebagai seorang
berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien manajer mempunyai peran yang signifikan dalam
dalam menggunakan semua sumber tenaga, rangka mengembangkan dan memberdayakan
dana dan fasilitas yang ada. berbagai sumber daya yang ada dalam mencapai
d. Prinsip kepemimpinan yang efektif, seorang tujuan yang telah ditetapkan (Safitri & Oktaviana,
manager yang berhasil dalam tugasnya apabila ia 2017). Kepala madrasah sebagai pemimpin
menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif, pendidikan di sekolah menjadi orang yang
yakni yang memperhatikan dimensi-dimensi mempunyai tanggung jawabdalam penyelenggaraan
hubungan antar manusia (human relationship), manajemen pendidikan di madrasah. Untuk
dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan mewujudkan sebuah madrasah yang agamis dan
kondisi (sikon) yang ada, serta dimensi spiritual. melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas
e. Prinsip berorientasi pada tujuan, sesuai dengan danberkompeten sesuai dengan standar kelulusan
pendekatan sistem maka semua kegiatan nasional, maka sudah pasti diperlukansosok kepala
pendidikan harus berorientasi pada tujuan. Karena madrasah yang berkualitas pula. Kepala madrasah
manager pendidikan di sekolah merupakan harus memiliki berbagai kompetensi yang memadai
komponen dalam sistem pendidikan maka untuk serta diperlukan sebagai modal dalam melaksanakan
menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan tugas dan tanggung jawab atas kepemimpinan yang
operasional yang sudah dirumuskan itu juga diembannya, hal itu dilakukan dalam rangka untuk
menjadi gantungan orientasi bagi mewujudkan kinerja tenaga pendidik dan tenaga
pelaksanaan kegiatan management pendidikan di kependidikan yang semakin baik dan terus meningkat.
sekolah. 2.4. Kinerja Tenaga Pendidik dan Tenaga
f. Prinsip Berkelanjutan, merupakan landasan Kependidikan
operasional dalam melaksanakan kegiatan Menurut Mangkunegara & Prabu (2004), istilah
sebagaimana pendidikan di sekolah. Karena kinerja berasal dari kata job performance atau actual
itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki performance yaitu prestasi kerja atau prestasi
hirarki yang saling berhubungan. sesunggunhnya yang dicapai oleh seseorang.
g. Prinsip Pendidikan Sepanjang Hayat, setiap Hasibuan (2012) kinerja atau prestasi kerja adalah
manusia Indonesia diharapkan untuk selalu suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
berkembang. Karena itu baik masyarakat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
ataupun pemerintah diharapkan dapat kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
menciptakan situasi yang mendukung dalam pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Dapat
proses pembelajaran. Dalam melaksanakan disimpulkan bahwa kinerja adalah kemampuan yang
manajemen pendidikan, prinsip tersebut ditunjukkan oleh seseorang dalam melaksanakan
perlu digunakan sebagai landasan operasional. tugas atau pekerjaannya. Kinerja dalam lingkup
h. Prinsip Pengelolaan, administrator akan institusi pendidikan melibatkan seluruh sumber daya
memperoleh hasil yang paling efektif dan efesien manusia baik tenaga pendidikan maupun tenaga
dengan cara melakukan pekerjaan manajemen, kependidikan yang ada di sekolah tersebut.
yakni merencanakan, mengorganisasikan, Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun
mengarahkan dan melakukan pemeriksaan 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan
(pengontrolan). bahwa tenaga kependidikan adalah anggota
i. Prinsip Ikhlas, prinsip ikhlas merupakan motivasi masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
bagi setiap tenaga manajemen dalam untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
melaksanakan tugas yang diambilnya. Dengan Sementara pendidik adalah tenaga kependidikan yang
prinsip ikhlas karena Allah maka aktivitas berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
manajemen pendidikan akan bernilai ibadah. belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
Dengan prinsip ini seorang manager akan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
mendapat dua imbalan yaitu: (1) imbalan berupa berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
materil dari organisasi tempat ia bekerja, dan (2) Dari definisi tersebut jelas bahwa tenaga kependidikan
imbalan dari Allah SWT berupa pahala yang akan memiliki lingkup profesi yang lebih luas, yang juga
diterima di akhirat. mencakup di dalamnya tenaga pustakawan, staf

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 356
administrasi, staf pusat sumber belajar. Jadi tenaga memahami keunikan. Penelitian ini menggunakan
pendidik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, karena dilakukan untuk
guru, sedangkan tenaga kependidikan meliputi tenaga memahami keunikan. Keunikan yang hendak
adminsitrasi sekolah di bawah kepemimpinan kepala dipahami dari penelitian ini adalah mengapa madrasah
sekolah. menyediakan sarana TIK untuk pembelajaran, tetapi
Kinerja tenaga pendidik (guru) menurut Bamawi guru belum memanfaatkannya untuk pembelajaran.
dan Arifin (2012) adalah tingkat keberhasilan guru Penelitian kualitatif dalam penelitian ini berusaha
dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan menggambarkan pelaksanaan kompetensi manajerial
tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan kepala madrasah, yaitu kepala Madrasah Aliyah
standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode Negeri 1 Pati.
tertentu dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
Supardi (2013) kinerja guru adalah kemampuan kerja yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
guru dalam menjalankan tugas dan tanggung Metode yang digunakan untuk memeriksa keabsahan
jawabnya sebagai seorang pendidik dengan membina data adalah dengan triangulasi method yaitu dengan
peserta didik guna meningkatkan prestasi belajarnya. memanfaatkan berbagai metode sebagai
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan pertimbangan. Triangulasi ini dilakukan dengan jalan
dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun2016 tentang membandingkan dan mengecek informasi atau data
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan yang diperoleh dari dokumentasi dengan hasil
Menengah, yang meliputi perencanaan proses pengamatan dan interview (Moleong, 2014).
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, Triangulasi ini dilakukan dengan; (1) membandingkan
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,
pembelajaran. Menurut Supardi (2013) kinerja guru (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di
dapat diukur melalui indikator sebagai berikut: depan umum dengan yang dikatakan pribadi, (3)
a. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran membandingkan apa yang dikatakan orang
b. Kemampuann melakukan pembelajaran tentang situasi penelitian dengan apa yang didapat
c. Kemampuann melakukan penilaian hasil belajar selama penelitian, (4) membandingkan keadaan dan
d. Kemampuann mengelola hubungan antar pribadi perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
e. Kemampuann melakukan program pengayaan pandangan yang lain, dan (5) membandingkan hasil
Sedangkan kinerja tenaga kependidikan merujuk wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
pada Rivai dan Basri (2005) kinerja karyawan adalah Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara analisa kualitatif. Menurut Milles dan Huberman
keseluruhan selama periode tertentu dalam (2012) proses analisa data menggunakan teknik
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai analisis data model interaktif (interactive model of
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, targetatau analysis) yang terdiri dari empat komponen analisa
sasaran yang telah ditentukan dan telah disepakati data, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
bersama. Manajemen kinerja ditujukan untuk data dan penarikan kesimpulan.
meningkatkan aspek-aspek kinerja yang meliputi:
sasaran yang dicapai; kompetensi yang meliputi 4. HASIL PENELITIAN
pengetahuan, keterampilan, sikap, serta efektifitas Pelaksanaan pembinaan kompetensi pedagogik
kerja. di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati yang dilakukan oleh
kepala madrasah untuk mengembangkan kinerja
3. METODOLOGI PENELITIAN tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Pelaksanaan pembinaan kompetensi pedagogik di
kualitatif. Arikunto (2006), menyatakan penelitian Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati yang dilakukan oleh
kualitatif dimaksudkan untuk mengumpulkan data kepala madrasah untuk mengembangkan kinerja
atau informasi mengenai keadaan sesuatu gejala dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dimulai dari
untuk memperoleh kesimpulan, data yang telah tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
terkumpul dipisah-pisahkan menurut masing-masing dan pengawasan.
kategori dan diwujudkan dengan kata-kata atau a. Perencanaan, perencanaan pembinaan kompetensi
kalimat. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk pedagogik disana dilaksanakan melalui tahapan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 357
sebagai berikut: pedagogik tenaga pendidik dan tenaga
1) Program pengerjaan perangkat pembelajaran. kependidikan yaitu: 1) Melakukan identifikasi
Penyusunan terhadap perangkat atau terhadap kualitas tenaga pendidik dan tenaga
pengerjaan pembelajaran di Madrasah Aliyah kependidikan melalui angket atau kuesioner untuk
Negeri 1 Pati meliputi: pembuatan Rencana mengukur kepuasaan atas kerja yang mereka
Pelaksanaan Pembelajaran, silabus, program lakukan, 2) Pengelolaan program implementasi
semester dan program tahunan, serta kalender belajar mengajar (KBM), 3) Pengelolaan supervisi
pendidikan secara terstruktur dilakukan rutin untuk guru, 4) Mengidentifiksi kualitas tenaga
setiap awal semester berjalan. Hal tersebut pendidik dan tenaga kependidikan melalui
dilakukan oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri pelaksanaan pelatihan atau diklat.
1 Pati untuk mengantisipasi dinamisnya c. Pelaksanaan, pelaksanaan pembinaan kompetensi
kebijakan pemerintah yang kecenderunggannya pedagogik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati
berubah sewaktu-waktu dalam memutuskan dimana pelaksanaan Kepala Madrasah Aliyah
serta menetapkan kurikulum baru yang berlaku Negeri 1 Pati merealisasikan beberapa aspek
bagi sekolah. Ketika diadakan kegiatan rapat utama dalam progam pembinaan kompetensi
dewan guru, masing-masing tenaga pendidik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dengan
harus berperan secara aktif sesuai dengan melakukan sosialisasi pelaksanaan pembinaan
bidang masing-masing mereka. Setiap guru komptensi tenaga pendidik dan tenaga
pada mata pelajaran tertentu membentuk kependidikan. Pelaksanaan Kepala Madrasah
kelompok dengan merancang berbagai Aliyah Negeri 1 Pati dalam rangka meningkatkan
program pembelajaran (MGMP). Mereka kompetensi pedagogik bagi para tenaga pendidik
melaksanakan kegiatan rapat pada kelompok dan tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah
guru mapel untuk membahas rencana Negeri 1 Pati adalah sebagai berikut: 1)
pembelajaran yang akan dilaksanakan Pelaksanaan pendidikan dan diklat/pelatihan
nantinya, agar pelaksanakan pembelajaran untuk guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati cukup
sistematis dan terstruktur dengan rapi. intensif mengadakan berbagai kegiatan
2) Program pelatihan atau workshop baik secara pendidikan mupun pelatihan yang bersifat
internal maupun secara eksternal bagi guru atau internal untuk meningkatkan profesionalisme para
tenaga pendidik serta terhadap tenaga tenaga pendidik maupun tenaga kependidikannya,
kependidikan Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati. seperti mengikuti pelatihan administrasi guru
Perencanaan dan tahap pengelolaan proses maupun tenaga kependidkan, workshop
belajar mengajar tentunya akan menjadi pembelajaran bagi guru atau tenaga pendidik,
kendali yang penting sekali, dimana berbagai pelatihan cara mengajar atau microteaching,
capaian sasaran mutu khususnya terhadap kelompok diskusi bagi guru mapel, hingga
kualitas PBM sekaligus nilai tingkat berbagai seminar nasional yang bertujuan untuk
kompetensi guru atau tenaga pendidik di meningkatkan kualitaskan kinerja tenaga pendidik
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati akan terukur dan tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah
atau dapat diukur melalui hal tersebut. Begitu Negeri 1 Pati, 2) Dukungan dari kepala madrasah
pula pelatihan atau workshop terhadap tenaga untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
kependidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati yang melanjutkan studi dalam rangka mendukung
guna meningkatkan kompentensi serta kinerja mereka untuk memperdalam keilmuannya
tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah termasuk memberikan izin studi lanjut, 3)
Negeri 1 Pati yang pada akhirnya bermuara Dukungan kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati
pula dalam menunjang mutu pendidikan yang dalam program pengembangan kompetensi
ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati. tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dimana
b. Pengorganisasian, setelah proses perencanaan, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati
maka selanjutnya yaitu proses pengorganisasian. bekerjasama dengan wakil kepala bagian sarpras
Langkah-langkah yang dilakukan Kepala serta wakil kepala bagian kurikulum mendukung
Madrasah Aliyah Negeri 1 dalam program pengembangan kompetensi untuk tenaga
pengorganisasian pembinaan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 358
melakukan pendataan peta kompetensi yang Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati, dimana tenaga
mereka miliki guna meningkatkan kinerja. pendidik dan tenaga kependidikan merealisasikan
d. Pengawasan, berkaitan dengan pengawasan yang beberapa aspek utama dalam progam pembinaan
dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
untuk peningkatan kemampuan tenaga pendidik dengan melakukan sosialisasi pelaksanaan
dan tenaga kependidikan, Kepala Madrasah Aliyah pembinaan komptensi tenaga pendidik dan tenaga
Negeri 1 Pati memiliki beberapa kegiatan kependidikan, d) Pengawasan Kepala Madrasah
pengawasan atau monitoring baik terhadap kinerja Aliyah Negeri 1 Pati merealisasikan semua kegiatan
tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. yang diikuti oleh tenaga pendidik dan tenaga
Pengawasan terhadap tenaga pendidik atau guru kependidikan dalam membina kompetensi yang
sebagai berikut: 1) Pengawasan Kepala Madrasah mereka kuasai.
Aliyah Negeri 1 Pati terhadap kinerja harian tenaga `
pendidik, dalam proses pengawasan kinerja tenaga 6. DAFTAR PUSTAKA
pendidik atau guru dilakukan secara harian, Asmendri, A., Marsidin, S., Rusdinal, R., &
kemudian selain kepala madrasah, wakil kepala Mukhaiyar, M. (2018). An Analysis of
(kurikulum) ikut mengawasai serta mengecek Managerial Competence of the Madrasah
setiap guru mapel dalam mempersiapkan kegiatan Principals in Islamic Senior High School in
belajar mengajar. 2) Kepala Madrasah Aliyah Tanah Datar. Al-Ta Lim Journal, 25(1), 56-70.
Negeri 1 Pati melakukan pengawasan melalui Ariyanto, A., & Sulistyorini, S. (2020). Konsep
Penilaian Kinerja Guru dan Penilaian Kinerja motivasi dasar dan aplikasi dalam lembaga
Berkelanjutan, dimana dua hal itu merupakan pendidikan Islam. AL-ASASIYYA: Journal Of
produk penilaian maupun evaluasi yang terbaru Basic Education, 4(2), 103-114.
yang telah digulirkan oleh pemerintah dalam Banawi & Arifin (2012) Inventarisasi kegiatan
rangka sebagai alat untuk melakukan evaluasi atas pengelola sarana dan prasarana pendidikan.
kinerja tenaga pendidik yang berlaku selama satu Bush, T. (2008). Leadership and management
tahun akademik berjalan. 3) Kepala Madrasah development in education. Sage.
Aliyah Negeri 1 Pati melakukan pengawasan Hasbiyallah, H., Sulhan, M., Khoiruddin, H., &
melalui supervisi klinis, dimana kegiatan ini Burhanudin, U. (2019). Memotret Wajah Islam
merupakan alat ukur evaluasi pra Penilaian Melalui Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Kinerja Guru (PKG) dan pra Penilaian Kinerja Negeri di Indonesia. Khazanah: Jurnal Studi
Berkelanjutan (PKB). Islam dan Humaniora, 17(2), 227-244.
Hosnan, M. (2019). Liberalisme dalam Pendidikan
5. KESIMPULAN Islam. Jurnal Pemikiran dan Ilmu
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat Keislaman, 2(1), 420-43
disimpulkan bahwa Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Iskandar, J. (2017). Keterampilan Manajerial Kepala
Pati manajemen pembinaan kompetensi pedagogik di Sekolah. Idaarah: Jurnal Manajemen
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati meliputi: a) Pendidikan, 1(1).
Perencanaan kepala madrasah dalam melakukan Jannah, F. (2015). Inovasi Pendidikan Dalam Rangka
pembinaan terhadap kompetensi tenaga pendidik dan Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui
tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Penelitian Tindakan Kelas. -, 1(1).
Pati dengan melakukan persiapan program kerja yang Komariah, A. (2014). Pengaruh kepemimpinan
diawali dengan musyawarah bersama tenaga pendidik transformasional, iklim sekolah, kinerja
dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan-aturan mengajar guru terhadap produktivitas
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. b) sekolah. MIMBAR: Jurnal Sosial dan
Pengorganisasian yang dilakukan Kepala Madrasah Pembangunan, 30(1), 118-125.
Aliyah Negeri 1 Pati adalah dengan merealisasikan Kosim, M., & Ramayulis, H. (2012). Pemikiran
kebijakan pengembangan sekolah khususnya pendidikan Islam Ibn Khaldun: kritis, humanis
pembinaan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga dan religius. PT Rineka Cipta.
kependidikan dalam membentuk tim kerja untuk
kualitas pengambian keputusan. c) pelaksanaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 359
Lahir, S., Ma’ruf, M. H., & Tho’in, M. (2017). Siagian, M. D. (2016). Kemampuan koneksi
Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model matematik dalam pembelajaran
Pembelajaran Yang Tepat Pada Sekolah Dasar matematika. MES: Journal of Mathematics
Sampai Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah Education and Science, 2(1).
Edunomika, 1(01). Situmorang, J. B. (2009). Pendidikan Profesi dan
Mangkunegara, A. P., & Prabu, A. (2004). Sertifikasi Pendidik. Klaten: Saka Mitra
Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kompetensi.
Pertama. Bandung: PT. Remaja Rsodakarya. Sodiqin, H., & Nurdin, D. (2016). Kemampuan
Milles, M. B., & Huberman, A. M. (2012). Quality manajerial kepala madrasah dan kinerja mengajar
Data Analysis: A. Source Book of New Method. guru dalam mutu pendidikan. Jurnal
Moleong, L. (2014). J, Metodologi Penelitian Administrasi Pendidikan, 23(2).
Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya. Stoner, 1., Ma, G. H., Wolter, S. D., & Glass, J. T.
Muhaimin, A. (1993). Mujib. Pemikiran Pendidikan (1992). Characterization of bias-enhanced
Islam. Bandung, Indonesia: Trigenda Karya. nucleation of diamond on silicon by invacuo
Mulyasa, E. (2003). Pedoman Manajemen Berbasis surface analysis and transmission electron
Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI. microscopy. Physical Review B, 45(19), 11067.
Musfah, J. (2009). Metode Pendidikan dalam Suharsimi, A. (2006). metodelogi
Perspektif Islam. dalam Jurnal Tahdzib. Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
Mustari, M., & Rahman, M. T. (2014). Manajemen Supardi. (2013). Penialain Terhadap Kinerja Guru
pendidikan. dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di
Nursaid, N. (2020). The Leadership of Headmaster in Madrasah.
Improving the Quality of Madrasa Suprihatiningrum, J. (2013). Guru profesional:
Education. Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 95- pedoman kinerja, kualifikasi & kompetensi guru.
108. Ar-Ruzz Media.
Payong, M. R. (2011). Sertifikasi profesi guru: konsep Susanti, D., & Kasturi, T. (2017). Hubungan Antara
dasar, problematika, dan implementasinya. Persepsi Tentang Kesehatan Lingkungan
Indeks. Sekolah Dan Sikap Terhadap Otoritas Guru
Rivai, V., & Basri, A. F. M. (2005). Performance Dengan Minat Belajar Siswa (Doctoral
Appraisal: Sistem yang tepat untuk menilai dissertation, Universitas Muhammadiyah
kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing Surakarta).
perusahaan. PT RajaGrafindo Persada. Zwell, M., & Lubawski, J. L. (2000). Board/CEO
Robbins, P. (2011). Political ecology: A critical relations. Hiring the right management
introduction (Vol. 16). John Wiley & Sons. team. Trustee: the journal for hospital governing
Safitri, D., & Oktaviana, M. (2017). Implementasi boards, 53(2), 24-26
Penilaian Autentik Kurikulum 2013 (Studi Kasus
Guru IPS di SMP Labschool Jakarta). Edukasi
IPS, 1(1), 31-40.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like