You are on page 1of 10

Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional

Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi


SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

PENGARUH PERSEPSI GURU ATAS GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL


KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI
SMK DI KOTA MADIUN

TITIN EKA ARDIANA


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Email: titineka31@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine: the influence of teachers perceptions on situational leadership style of
theschool principal accounting teacher performance. This study uses a correlational study approach
with samples taken from the accounting teacher in SMK Madiun incluster random sampling as much
as 97 people. The variables of this study consists of one independent variables, namely: the
perceptionof teachers on a situational leadership style of school head (X) and one dependent
variable is: accounting teacher performance (Y). The data was collected using a structured question
naire covered. Results of data collection were then analyze dusing regression analysis technique
simple using SPSS version 20. The results show that: (1) perception of teachers on a situation a
lleadership style of the principal and teacher performance category average accounting bothin the
range of 50%, (2) the perception of teachers on a situational leadership style ofthe principal positive
effect on teacher performance accounting with a contribution of 80,6%, remaining at 19,4%
accounting teacher performance is determined by factors other than research.

Keywords : teachers perceptions on situational leadership style of the school principal and teacher
performance accounting

ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh persepsi guru atas gaya kepemimpinan
situasional kepala sekolah terhadap kinerja guru akuntansi, Penelitian ini menggunakan pendekatan
studi korelasional dengan sampel yang diambil dari guru akuntansi di SMK kota Madiun secara
cluster random sampling sebanyak 97 orang. Variabel penelitian ini terdiri atas satu variabel bebas
yaitu: persepsi guru atas gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah (X) dan satu variabel terikat
yaitu: kinerja guru akuntansi (Y). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat kuesioner
berstruktur tertutup. Hasil pengumpulan data selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis
regresi sederhana dengan bantuan SPSS Versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi
guru atas gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan kinerja guru akuntansi rata-rata
berkategori baik pada kisaran 50%, (2) persepsi guru atas gaya kepemimpinan situasional kepala
sekolah berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru akuntansi dengan kontribusi sebesar 80,6%,
selebihnya sebesar 19,4% kinerja guru akuntansi ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.

Kata kunci : persepsi guru atas gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan kinerja guru
akuntansi

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 1


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

PENDAHULUAN jenjang dan satuan pendidikan, khususnya


Pembangunan nasional di bidang pendidikan pendidikan dasar dan menengah. Berbagai
adalah upaya demi mencerdaskan kehidupan usaha telah dilakukan untuk meningkatkan
bangsa dan meningkatkan kualitas manusia mutu pendidikan nasional, misalnya
Indonesia dalam mewujudkan masyarakat pengembangan kurikulum nasional dan lokal,
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila peningkatan kompetensi guru melalui
dan Undang-undang Dasar 1945 yang pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran,
memungkinkan warganya untuk pengadaan dan berbaikan sarana dan prasarana
mengembangkan diri sebagai manusia pendidikan, dan meningkatkan manajemen
Indonesia seutuhnya (Depdikbud, 1997). sekolah.
Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan Menurut Syarifuddin (2002) menyebutkan
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa mutu pendidikan kita rendah terletak
serta agar pemerintah mengusahakan dan pada unsur-unsur dari sistem pendidikan kita
menyelenggarakan satu sistem pengajaran sendiri, yakni paling tidak pada faktor
nasional yang diatur dengan undang-undang. kurikulum, sumber daya ketenagaan, sarana
Peningkatan mutu pendidikan merupakan dan fasilitas, manajemen madrasah,
sasaran pembangunan di bidang pendidikan pembiayaan pendidikan dan kepemimpinan
nasional dan merupakan bagian integral dari merupakan faktor yang perlu dicermati.
upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia Disamping itu, faktor eksternal berupa
secara menyeluruh. Pemerintah, dalam hal ini partisipasi politik rendah, ekonomi tidak
Menteri Pendidikan Nasional telah berpihak terhadap pendidikan, sosial budaya,
mencanangkan “Gerakan Peningkatan Mutu rendahnya pemanfaatan sains dan teknologi,
Pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002, dan juga mempengaruhi mutu pendidikan.
lebih terfokus lagi, setelah diamanatkan dalam Mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 dapat ditunjukkan dengan adanya fenomena
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan
Nasional, bahwa Pendidikan nasional dan kompetitif. Salah satu indikasi sekolah
berfungsi mengembangkan kemampuan dan yang memiliki keunggulan dan kompetitif
membentuk watak serta peradaban bangsa adalah adanya tampilan sikap dan perilaku
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan para siswanya sesuai dengan norma yang
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berlaku dan adanya peningkatan prestasi
berkembangnya potensi peserta didik agar belajar siswa yang salah satunya dapat dilihat
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa dari persentase kelulusan di atas standar
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak nasional.
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, Guru merupakan salah satu komponen yang
dan menjadi warga negara yang demokratis menempati posisi sentral dan sangat strategi
serta bertanggung jawab. dalam sistem pendidikan. Guru merupakan
Salah satu permasalahan pendidikan yang faktor yang dominan dalam kaitannya dengan
dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah peningkatan kualitas pendidikan, karena guru
rendahnya mutu pendidikan pada setiap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 2


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

sistem pendidikan secara keseluruhan yang sehingga memperoleh kepuasan dalam


terlibat langsung dalam proses belajar menjalankan tugasnya.
mengajar, gurulah yang berperan langsung Kepuasan kerja merupakan sikap umum
dalam mengajar dan mendidik. Sehubungan seseorang terhadap pekerjaannya. Artinya
dengan itu, perlu dilakukan berbagai program secara umum dapat dirumuskan bahwa
untuk meningkatkan kualitas kinerja guru seseorang yang memiliki rasa puas terhadap
dalam mengembangkan aspek-aspek pekerjaanya akan mempunyai sikap yang
pendidikan dan pembelajaran. positif terhadap organisasi dimana ia berkarya
Kinerja guru dapat ditunjukkan dari atau bekerja.
kemampuan guru dalam menguasai Sebaliknya orang yang tidak puas dengan
kompetensi yang dipersyaratkan, yakni pekerjaannya akan cenderung bersikap negatif
kompetensi pedagogik, kompetensi terhadap organisasi dimana ia berkarya atau
kepribadian, kompetensi sosial, dan bekerja. Untuk mewujudkan kepuasan kerja
kompetensi profesional (Undang-Undang tersebut diantaranya dapat diciptakan melalui
Nomor 14 Tahun 2005). peningkatan persepsi guru atas gaya
Dalam rangka menuju pencapaian mutu kepemimpinan situasional kepala sekolah.
pendidikan di SMK perlu adanya peningkatan Guru yang memperoleh kepuasan dalam
kualitas maupun kuantitas komponen- bekerja akan dapat meningkatkan kinerjanya
komponen yang terlibat dalam proses yang pada gilirannya akan berimplikasi ke
pendidikan, utamanya SDM pendidikan, pada meningkatnya mutu pendidikan. Salah
dalam hal ini guru. Harus diakui bahwa peran satu indikasi meningkatnya mutu pendidikan
dan fungsi guru dalam proses pembelajaran adalah adanya peningkatan prestasi belajar
masih mendominasi dan memiliki peran yang siswa.
strategis, sehingga keberhasilan tujuan Sekolah merupakan suatu organisasi yang
pendidikan sangat bergantung pada kontribusi memerlukan pengelolaan terpadu, baik oleh
kinerja guru. Hal ini kelak akan berakibat guru sebagai pelaksana kegiatan belajar
adanya perbedaan kinerja guru dalam mengajar di kelas maupun oleh kepala sekolah
meningkatkan mutu pendidikan. sebagai pengendali kegiatan di sekolah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Koordinasi yang baik oleh kepala sekolah
lapangan bahwa selama ini kunjungan kelas melahirkan pencapaian tujuan sekolah, serta
yang dilakukan oleh kepala sekolah belum tujuan dari para individu yang ada di
optimal sehingga kepala sekolah belum bisa lingkungan sekolah. Di samping itu,
melihat kinerja guru dan masalah yang keterpaduan kerja guru dalam melaksanakan
dihadapi di dalam kelas secara lebih dalam. kegiatan belajar mengajar serta penciptaan
Selain itu, hampir di setiap sekolah beberapa situasi yang kondusif merupakan prasyarat
guru tidak mempersiapkan perangkat keberhasilan tujuan sekolah.
pengajaran dengan lengkap misalnya rencana Guru sangat memegang peranan penting, baik
pelaksanaan harian, presensi, kisi-kisi soal, dalam mengelola kegiatan belajar mengajar
program perbaikan, laporan akhlak, analisis maupun dalam mengelola administrasi yang
KKM. Guru sebagai komponen utama dalam dapat menunjang keberhasilan tujuan sekolah.
proses pendidikan seharusnya termotivasi Aktivitas kerja guru dalam melaksanakan
tugasnya masih turut dipengaruhi oleh adanya

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 3


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

kepemimpinan kepala sekolah. Masalahnya, KAJIAN TEORI DAN


bagaimana penilaian guru terhadap PENGEMBANGAN HIPOTESIS
kepemimpinan kepala sekolah? Hal ini
merupakan pertanyaan yang perlu diadakan Kinerja
pengkajian melalui penelitian. Kelompok Kinerja adalah perilaku seseorang yang
dengan sistem yang kurang terpadu dapat membuahkan hasil kerja tertentu setelah
menurunkan produktivitas organisasi. Manusia memenuhi sejumlah persyaratan (Uno &
dalam berorganisasi perlu diarahkan dan Lamatenggo, 2014: 63). Banyak faktor yang
dimotivasi oleh pemimpinnya agar dapat mempengaruhi kinerja, antara lain adalah
bekerja secara efektif dan efisien, dengan lingkungan, perilaku manajemen, desain
akuntabilitas tertentu. jabatan, penilaian kinerja, umpan balik dan
Kepemimpinan berkaitan dengan administrasi pengupahan (Tempe dalam
kepengikutan, kepengikutan (followership) Supardi, 2014: 50).
adalah bagian yang paling penting dalam Kebijakan kinerja karyawan menurut
usaha melahirkan perilaku organisasi yang Prawirosentono (1999) menyatakan bahwa
sesungguhnya. Bahkan ada yang mengatakan ”Performance adalah yang dicapai seseorang
bahwa pada hakikatnya kepemimpinan adalah atau sekelompok orang dalam organisasi
kepengikutan (leadership is followership). sesuai dengan tanggung jawab masing-masing
Istilah ini adakalanya diberi makna luas, dalam rangka mencapai tujuan organisasi
bahwa pemimpin yang baik dihasilkan dari bersangkutan secara royal tidak melanggar
pengikut yang baik. Manusia pengikut di sini hukum dan sesuai dengan moral dan etika”.
tidak dapat dipersepsi sebagai robot,
melainkan mereka adalah manusia biasa yang Kinerja Guru
memiliki perasaan, kebutuhan, harapan, dan Menurut Clewes (2003: 69-85) menyatakan
aspek manusiawi. Tanpa pemahaman terhadap bahwa “The lecturer or teacher performance
aspek-aspek manusiawi yang dipimpin, is an important factor. The students are the
kepemimpinan akan gagal. prime evaluator of the teacher performance”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (performa dosen atau guru merupakan faktor
rendahnya persepsi guru atas gaya penting, para siswa adalah evaluator utama
kepemimpinan situasional kepala sekolah akan dari kinerja guru). Kinerja guru merupakan
berdampak pada rendahnya hasil kinerja guru kemampuan dan keberhasilan guru dalam
yang dapat berimplikasi kepada rendahnya melaksanakan tugas-tugas pembelajaran
hasil belajar siswa. (Supardi, 2014: 23).
Oleh karena itu saya tertarik untuk melakukan Kinerja guru adalah hasil kerja guru yang
sebuah penelitian dengan melihat tingkat terefleksi dalam cara merencanakan,
kinerja guru dengan judul “Pengaruh Persepsi melaksanakan dan menilai proses belajar
Guru atas Gaya Kepemimpinan Situasional mengajar yang intensitasnya dilandasi oleh
Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru etos kerja, serta disiplin profesional dalam
Akuntansi SMK di Kota Madiun” proses pembelajaran (Uno, 2014: 86).
Menurut Mangkunegara (2007) menyatakan
bahwa kinerja yang berkenaan dengan profesi
keguruan merupakan perilaku nyata yang

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 4


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

ditunjukkan guru pada waktu memberikan cukup besar telah dilakukan pada pengaruh
pelajaran pada siswanya. Kinerja guru dapat dan dampak perilaku kepemimpinan terhadap
ditunjukkan dari kemampuan guru dalam kepuasan kerja).
menguasai kompetensi yang dipersyaratkan,
yakni kompetensi pedagogik, kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah
kepribadian, kompetensi sosial, dan Menurut Bogler (2001: 662) menyatakan
kompetensi profesional (Undang-Undang bahwa “Since the principal’s leadership
Nomor 14 Tahun 2005). behavior is one of the positive factors that
have a direct relationship with job
Kinerja Guru Akuntansi dalam Proses satisfaction”(perilaku kepemimpinan kepala
Belajar Mengajar sekolah adalah salah satu faktor positif yang
Menurut Hadiyanto dan Subiyanto (2003: 8) memiliki hubungan langsung dengan kepuasan
dijelaskan bahwa iklim pembelajaran yang kerja).
kondusif antara lain dapat mendukung: (1) Menurut Rad dan Yarmohammadian (2006:
interaksi yang bermanfaat di antara peserta 11-28), Bartolo dan Furlonger (2000: 87-93)
didik, (2) memperjelas pengalaman- menyatakan bahwa “result a significant and
pengalaman guru dan peserta didik, (3) positive relationship between the principal's
menumbuhkan semangat yang memungkinkan leadership style and teacher job
kegiatan-kegiatan di kelas berlangsung dengan satisfaction”(hubungan yang signifikan dan
baik, dan (4) mendukung saling pengertian positif antara gaya kepemimpinan kepala
antara guru dan peserta didik. sekolah dan kepuasan kerja guru).
Menurut Nguni et al., (2006: 145-177)
menyatakan bahwa “teachers who are Gaya Kepemimpinan menurut Hersey,
satisfied with their job are more enthusiastic Paul dan Blanchard (1984)
and interested in devoting more energy and Gaya kepemimpinan bersifat situasional
time to student achievement” (guru yang puas dibagi menjadi empat yaitu: (1) intruksi, (2)
dengan pekerjaan mereka lebih antusias dan konsultatif, (3) partisipasif, dan (4) delegatif
tertarik untuk mencurahkan lebih banyak (Hersey et al., 1984). Keempat gaya
energi dan waktu dengan prestasi akademik kepemimpinan tersebut di dalam
siswa). pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi
dan kondisi bawahan, sehingga diharapkan
Kepemimpinan bahwa pelaksanaan tugas dan pekerjaan dapat
Kepemimpinan merupakan perilaku yang terlaksana dengan baik.
digunakan oleh seseorang untuk
mempengaruhi orang lain guna Hipotesis
membangkitkan kerja sama ke arah Pengembangan hipotesis yang dikembangkan
tercapainya tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Menurut Stockard dan Lehman (2004:742), H1: persepsi guru atas gaya kepemimpinan
Griffith (2004: 333-356) menyatakan bahwa situasional kepala sekolah berpengaruh positif
“considerable research has been carried out terhadap kinerja guru akuntansi.
on the influence and impact of leadership
behavior on job satisfactio” (penelitian yang

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 5


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

dalam pikirannya, menafsir, mengalami dan


METODE PENELITIAN mengolah pertanda atau segala sesuatu yang
terjadi di lingkungannya”.
Populasi penelitian Gaya kepemimpinan adalah gaya
Populasi dalam penelitian ini adalah lembaga kepemimpinan bersifat situasional dibagi
penelitian yaitu seluruh sekolah baik negeri empat sebagai berikut: (1) intruksi, (2)
atau swasta yang berada di wilayah Kota konsultatif, (3) partisipasif, dan (4) delegatif
Madiun. Adapun lembaga pendidikan di (Hersey et al., 1984). Keempat gaya
wilayah Kota Madiun sebanyak 43 lembaga kepemimpinan tersebut di dalam
yang terdiri dari SMA Negeri dan Swasta pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi
sebanyak 17 lembaga dan SMK Negeri dan dan kondisi bawahan, sehingga diharapkan
Swasta sebanyak 26 lembaga. bahwa pelaksanaan tugas dan pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik.
Sampel Penelitian
Untuk pemilihan sampel yang digunakan pada 2. Kinerja Guru Akuntansi
penelitian ini berjumlah 5 sekolah yaitu SMK Menurut Rusman (2006) menyatakan bahwa
Negeri 2 Madiun, SMK Negeri 5 Madiun, berkenaan dengan kepentingan penilaian
SMK St. Bonaventura 1 Madiun, SMK kinerja guru, georgia department of education
Tamansiswa 2 Madiun dan SMK PGRI 4 telah mengembangkan teacher performance
Madiun. Obyek pada penelitian ini adalah assesment yang kemudian dimodifikasi oleh
guru-guru SMK di Kota Madiun, jumlah Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kinerja
sampel yang ditemukan adalah berjumlah 97 Guru (APKG) yang dikembangkan oleh
orang dibulatkan menjadi 100 orang. proyek Pengembangan Pendidikan Dasar dan
Sehingga diperoleh jumlah sampel Menengah. Indikator tersebut adalah: (1)
sebanyak 100 orang. rencana pengajaran, (2) pelaksanaan
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini pengajaran, (3) hubungan antar pribadi, dan
menggunakan teknik tidak langsung. Angket (4) evaluasi.
merupakan alat pengumpulan data dalam
bentuk formulir yang dan disebarkan untuk Tehnik Analisis
menjaring informasi-informasi mengenai Dalam penelitian ini untuk mengolah
sesuatu yang terdiri dari pertanyaan- data dari hasil penelitian ini dengan
pertanyaan untuk dijawab oleh responden menggunakan Analisis Inferensial
secara terperinci. (kuantitatif). Analisis data dilakukan dengan
bantuan Metode Regresi Linier Sederhana.
Definisi Operasional dan Pengukuran Regresi linier sederhana digunakan untuk
Variabel mendapatkan hubungan matematis dalam
1. Persepsi Guru atas Gaya bentuk suatu persamaan antara variabel tak
Kepemimpinan Situasional Kepala bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal.
Sekolah Regresi linier sederhana hanya memiliki satu
Berdasarkan uraian sebelumnya menurut peubah yang dihubungkan dengan satu peubah
Indrawijaya (2000: 45) persepsi adalah “suatu tidak bebas (Alan, 2012).
proses dimana seseorang mengorganisasikan

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 6


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

Analisis regresi berguna untuk mengetahui Keterangan :


besarnya pengaruh antara variabel persepsi Y = Kinerja guru akuntansi,
guru atas gaya kepemimpinan situasional a = Konstanta,
kepala sekolah terhadap variabel kinerja guru. b1 = Koefisien regresi,
Dari data kuesioner yang telah ditabulasikan X = Variabel Persepsi Guru atas Gaya
dan dilakukan analisis dengan bantuan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah
program SPSS versi 20 yang dirumuskan Berikut ini dijelaskan pengaruh variabel
sebagai berikut: persepsi guru atas gaya kepemimpinan
Y = a + b1 X situasional kepala sekolah terhadap variabel
Keterangan : kinerja guru akuntansi melalui pengujian
Y = Kinerja guru akuntansi, Regresi Linier Sederhana sebagai berikut:
a = Konstanta,
b1 = Koefisien regresi, Tabel 1
X = Variabel Persepsi Guru atas Analisis Regresi Linier Sederhana
Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Sekolah Model B Std. Beta
Error
1 (Constant) 104.890 12.748
Uji Hipotesis
Persepsi Guru 0.592 .035 0.230
Dalam penelitian ini untuk pengujian atas Gaya
hipotesis menggunakan Uji t. Uji t adalah uji Kepemimpinan
Situasional Kepala
parsial yang digunakan untuk menguji Sekolah (X)
keterkaitan antara variabel bebas secara
individual dengan variabel terikat (Santoso, Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
2001). Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Uji Asumsi Klasik 1. Koefisien regresi (a) sebesar 104,890.
Untuk mendapatkan model regresi yang tidak Hal ini memiliki pengertian bahwa apabila
bias maka perlu dilakukan uji asumsi klasik tidak terjadi peningkatan variabel persepsi
meliputi; uji multikolinearitas, autokorelasi guru atas gaya kepemimpinan situasional
dan heterokedastisitas (Ghozali, 2011). Kepala Sekolah sebesar satuan maka kinerja
guru akuntansi akan naik sebesar 0,592 satu
HASIL DAN PEMBAHASAN satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
Analisis Regresi Linier Sederhana 2. Koefisien regresi (b) sebesar 0,592.
Analisis regresi berguna untuk Hal ini memiliki pengertian bahwa apabila
mengetahui besarnya pengaruh antara variabel terjadi peningkatan variabel persepsi guru atas
persepsi guru atas gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah
situasional kepala sekolah terhadap variabel sebesar satu satuan maka kinerja guru
kinerja guru. Dari data kuesioner yang telah akuntansi akan naik sebesar 0,592 satu satuan
ditabulasikan dan dilakukan analisis dengan dengan asumsi variabel lain tetap.
bantuan program SPSS versi 20 yang Besarnya keragaman persepsi guru
dirumuskan sebagai berikut: atas gaya kepemimpinan situasional kepala
Y = a + b1 X

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 7


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

sekolah (X) yang dapat dijelaskan oleh tabel dengan tingkat kesalahan 0,000 maka
variabel kinerja guru akuntansi (Y) adalah hipotesis penelitian ini menolak Ho dan
0,785 (R Square) atau sebesar 78,5% Menerima Ha. Diterima artinya variabel
sedangkan hal-hal lain yang juga berpengaruh persepsi guru atas gaya kepemimpinan
terhadap kinerja guru akuntansi diantaranya situasional kepala sekolah secara bersama-
sarana prasarana sekolah, lingkungan kerja sama berpengaruh terhadap kinerja guru
sebesar 22,5%. akuntansi.
Variabel persepsi guru atas gaya
kepemimpinan situasional kepala sekolah Uji Parsial (Uji t)
yang menjadi variabel bebas dalam penelitian Uji t juga disebut dengan uji parsial,
ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji
meningkatkan kinerja guru akuntansi SMK di signifikansi hasil dari uji regresi linier
Kota Madiun. Hal ini disebabkan tumbuhnya sederhana. Pembuktian hipotesis ini yaitu
rasa tanggung jawab dan pemahaman tujuan dengan memperhatikan t hitung dan
atau makna dari kerja yang selama ini dijalani, signifikan. Untuk uji t didapat hasil sesuai
sehingga kinerja guru akuntansi semakin tabel 3 hasil uji t berikut ini.
meningkat di sekolah menengah kejuruan
(SMK) Kota Madiun. Tabel 3
Hasil Uji t
Pengujian secara Simultan (Uji F) Model T Sig.
1 Constant 8.370 0.000
Pengujian hipotesis ini dimaksudkan Persepsi Guru atas Gaya 3.326 0.020
untuk mengetahui sebuah tafsiran parameter Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah (X)
untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari
Sumber : Hasil Pengolahan dari Program
variabel persepsi guru atas gaya
SPSS
kepemimpinan situasional kepala sekolah
Sesuai data yang terdapat dalam tabel
terhadap variabel kinerja guru akuntansi.
21 hasil uji t tersebut di atas dijelaskan dengan
Tabel 2
uraian sebagai berikut:
Hasil Uji F persepsi guru atas gaya
a. Berdasarkan hasil nilai t hitung sebesar
kepemimpinan situasional kepala sekolah
3,326 dan t tabel sebesar 1,161 (t hitung > t
(X)
Sum of Mean Square
tabel). Kemudian dari tingkat signifikan t
Model Squares Df F Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<
0,05) maka hipotesis penelitian ini menolak
Ho dan menerima Ha. Hipotesis yang
1 Regressio 280.499 1 280.499 9.544 0.000 menyatakan menerima Ha menunjukkan
n 2792.050 95 29.390
Residual 3072.549 96
variabel persepsi guru atas gaya
Total kepemimpinan situasional kepala sekolah
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS secara partial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja guru akuntansi.
Sesuai keterangan tersebut di atas
menunjukkan bahwa F hitung = 9,544
sedangkan F tabel 3,09. Jika F hitung > F

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 8


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

KESIMPULAN DAN SARAN maupun mengikuti program pendidikan


Kesimpulan lebih lanjut.
Persepsi guru atas gaya kepemimpinan 2. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas
situasional kepala sekolah mempunyai yang memadai dalam pembelajaran
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sehingga dapat mendukung peningkatan
guru akuntansi di SMK Kota Madiun, sesuai kinerja guru akuntansi SMK di kota
hasil analisis determinasi R2 (R Square). Ini Madiun.
menunjukkan bahwa antara persepsi guru atas
gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah DAFTAR PUSTAKA
(X) dengan kinerja guru akuntansi SMK di
Kota Madiun (Y) ada pengaruh positif, dan Alan. 2012. Analisis Regresi Linear
sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel Sederhana. Http://www.scrib.com.23
lain. Oktober.
Dalam uji analisis multi variabel-
korelasi dapat diketahui bahwa variabel bebas Bogler, R. 2001. The influence of leadership
X (persepsi guru atas gaya kepemimpinan style on teacher job satisfaction.
situasional kepala sekolah) secara bersama- Educational Administration
sama menunjukkan bahwa variabel bebas Quarterly, 37: 662.
yakni persepsi guru atas gaya kepemimpinan Clewes, D. 2003. “A student-centred
situasional kepala sekolah mempunyai conceptual model of service quality in
pengaruh positif terhadap kinerja guru higher education”. Quality in Higher
akuntansi SMK Kota Madiun. Penelitian ini Education, 9 (1): 69-85.
juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa
dengan motivasi kerja yang tinggi akan Depdikbud. 1997. Panduan Manajemen
mempengaruhi kinerja guru akuntansi SMK di Sekolah. Direktorat Jenderal
kota Madiun. Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdikbud.
Saran
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Berdasarkan hasil penelitian, maka
Multivariate dengan Program SPSS.
dapat disarankan beberapa hal, khususnya
Semarang: Badan Penerbit
kepada para guru Akuntansi serta pihak SMK
Universitas Diponegoro.
di kota Madiun sebagai berikut:
1. Guru hendaknya terus meningkatkan Hadiyanto & Subiyanto. 2003. Pengembalian
kinerjanya dalam menjalankan tugas di Kebebasan Guru untuk Mengkreasi
sekolah sehingga profesionalitas dan Iklim Kelas Dalam Manajemen
kemampuannya dalam dunia pendidikan Berbasis Sekolah. Jurnal Pendidikan
semakin bertambah. Hal ini dapat dan Kebudayaan no. 040. Januari
dilakukan dengan melaksanakan segala 2003. Diambil pada tanggal 6
peraturan atau ketentuan yang berlaku di September 2006 dari
sekolah, mengikuti berbagai kegiatan baik http://www.depdiknas.go.id.
melalui pendidikan formal atau non
formal, seperti seminar, lokakarya,

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 9


Pengaruh Persepsi Guru Atas Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi
SMK Di Kota Madiun ISSN : 1412-629X

Hersey, Paul. 1984. Situational Leadership. Steyn, G.M. 2002. The changing Principalship
New York: MC Graw Hill. in South African Schools. Educare,
32 (1&2): 251-254.
Indrawijaya, Adam I. 2000. Perilaku
Organisasi. Bandung: Sinar Baru Stockard, J. dan Lehman, M. B. 2004.
Algesindo. Influences on the satisfaction and
retention of 1st-year teachers: The
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi importance of effective school
Kinerja MSDM. Bandung: PT. Refika management. Educational
Aditama. Administration Quarterly, 40: 742.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007.Evaluasi Supardi. 2014. Kinerja guru. Jakarta: PT
Kinerja MSDM. Bandung: PT. Refika RajaGrafindo Persada.
Aditama.
Syarifuddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu
Nguni, S., Sleegers, P. & Denessen, E. 2006. Dalam Pendidikan, Konsep, Strategi,
Transformational and transactional Dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.
leadership effects on teachers' job
satisfaction, organizational Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003.
commitment, and organizational Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
citizenship behavior in primary Bandung: Penerbit Citra Umbara.
schools: The Tanzanian case. School
Effectiveness and School Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Improvement, 17: 145-177. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Jakarta.
Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan Kinerja
Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Uno, H.B., & Lamatenggo, N. 2014. Teori
kinerja dan pengukurannya. Jakarta:
Rad, A. M. M. dan Yarmohammadian, M. H. Bumi Aksara.
2006. A study of relationship between
managers' leadership style and
employees' job satisfaction.
Leadership in Health Services, 19:
11-28.

Rusman.2006. Pendekatan dan Model


Pembelajaran.Bandung:UniversitasPe
ndidikan Indonesia.

Singgih, Santoso. 2001.“SPSS: Mengolah


Data Statistik secara Profesional”,
Jakarta: Penerbit PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia,
Anggota IKAPI.

JURNAL AKUNTANSI DAN PAJAK VOL. 17 NO. 01, JULI 2016 - 10

You might also like