You are on page 1of 14

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI

INTERPERSONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU


http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/286778

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI


INTERPERSONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI
SEKOLAH BODHISATTVA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Meta Eka Setyana, Irawan Suntoro, Sumadi


FKIP Unila: Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng, Bandar Lampung
E-mail: etta.tya@gmail.com
HP: 087899331479

Abstract: Effect of Principal Academic Supervision, Interpersonal Communication,


Motivation of Teacher toward Teacher Performance in Bodhisattva School Bandar
Lampung. The purpose of the research is to know and analyzing: 1) the influence of principal
academic supervision through the teacher performing, 2) the influence of interpersonal
communication through the teacher performing, 3) the influence of the job motivation through
the teachers performing, 4) the influence of principal academic supervision, the interpersonal
communication, and the job motivation through the teachers performing in Bodhisattva school
Bandar Lampung. The quantitative research used the ex post facto. The population of the
research is 50 people which include of primary school, junior high school, and senior high
school. The sample of the research is definite by using the Taro Yamane formula, which are 33
respondents. The data is obtained by using the questioners and being analyzed by using the
simple regression analyzes technique and double regression. The result of the research shows
that: (1) there is positive and significant influence the principal academic supervision through the
teacher performing, (2) there positive and significant influence the interpersonal communication
through the teachers performing, (3) there are positive and significant influence the job
motivation through the teachers performing, (4) there is positive and significant influence the
principal academic supervision, interpersonal communication, and job motivation through the
teachers performing.

Key words: academic supervision, interpersonal communication performing, teacher motivation

Abstrak: Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal dan


Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1) pengaruh antara Supervisi
Akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru, 2) pengaruh Komunikasi Interpersonal
terhadap Kinerja Guru, 3) pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru, 4) pengaruh
Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal, dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Guru di Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung. Penelitian kuantitatif ini menggunakan
jenis penelitian ex post facto. Populasi dari penelitian ini adalah 50 orang yang meliputi jenjang
SD, SMP, SMA. Sampel pada penelitian ini ditentungan dengan menggunakan rumus Taro
Yamane, yaitu sebanyak 33 responden. Data didaptkan dengan mengunakan kuisioner dan
kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan supervisi
akademik kepala sekolah terhadap kinerja, (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru, (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan
motivasi kerja terhadap kinerja guru, (4) terdapat pengeruh positif dan signifikan supervisi
akademik kepala sekolah, komunikasi interpersonal, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.

Kata Kunci: kinerja, komunikasi interpersonal, motivasi guru, supervisi akademik

Perkembangan ilmu pengetahuan dan Berdasarkan pengamatan dan


teknologi semakin pesat seiring dengan interaksi penulis terhadap guru sekolah
perkembangan zaman, sehingga menuntut Bodhisattva diperoleh informasi bahwa: (1)
seorang individu untuk meningkatkan adanya keluhan dari guru berkaitan dengan
kemampuan yang dimiliki dalam menunjang proses manajemen yang dijalankan oleh
kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut kepala sekolah, (2) kepala sekolah belum
dikarenakan kemajuan suatu bangsa sepenuhnya menguasai kompetensi mana-
dipengaruhi oleh mutu sumber daya manusia jerial dalam mengelola sekolah. Sehingga
yang terdapat pada bangsa tersebut. Mutu menimbulkan berbagai hal yang meng-
sumber daya manusia tergantung pada hambat pelaksanaan proses pembelajaran, (3)
tingkat pendidikan masing-masing individu kurangnya Komunikasi antara kepala sekolah
pembentuk suatu bangsa dan untuk terhadap guru, guru dengan guru bahkan
mengelola pendidikan yang bermutu terhadap warga sekolah lainnya yang
diperlukan manajemen pengelolaan dalam mengakibatkan kurangnya keharmonisan
pendidikan. Keberhasilan manajemen dalam lingkungan sekolah yang berpengaruh
pendidikan tidak terlepas dari peran serta pada kinerja, (5) kurangnya motivasi guru
manajer atau pengelola pendidikan dan yang dikarenakan kurangnya kepedulian
perangkat pendukung manajerial lainnya. kepala sekolah terhadap penilaian guru,
Kepala sekolah sebagai pemimpin kondisi sekolah yang dianggap kurang
dalam melaksanakan tugas harus memiliki kondusif dan kurangnya kesejahteraan yang
seperangkat kompetensi manajerial yang diberikan oleh yayasan. Sehingga beberapa
harus dimiliki oleh. Dengan kompetensi yang hal tersebut mempengaruhi kinerja guru
dimiliki diharapkan kepala sekolah dapat dalam pembelajaran.
melaksanankan tugas-tugas secara efektif Penurunan kinerja guru mungkin saja
dan efisien. Dalam melaksanakan terjadi karena program supervisi yang
pembelajaran seorang pendidik harus dilakukan kepala sekolah kurang maksimal,
memiliki Komunikasi interpersonal yang Komunikasi interpersonal antara kepala
baik, nilai atau sikap yang baik, kompetensi, sekolah dengan guru, guru dengan sesama
kedisiplinan dalam mengajar, serta motivasi guru, guru dengan tenaga kependidikan, guru
yang baik sehingga dapat mencapai prestasi dengan orang tua murid dan masyarakat,
kerja yang baik sesuai dengan tujuan yang guru dengan siswa kurang baik.
diharapkan. Guru yang memiliki kinerja baik
adalah guru yang dapat melakukan tugas
mengajarnya dengan baik. Dalam mengajar Menurut Rachmawati dan Daryanto
diperlukan kompetensi yang diperlukan (2013:16) kinerja adalah tingkat keberhasilan
untuk kemajuan proses belajar mengajar seseorang atau kelompok orang dalam
secara efektif dan efisien. Seorang guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
hendaknya selalu memperbaiki pem- serta kemempuan untuk mencapai tujuan dan
belajarannya dan mencari yang terbaik bagi standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan
kemajuan peserta didik dan memberikan hal tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja
layanan yang baik pada peserta didik. merupakan suatu tingkat prestasi yang
Menurut Rohman (2013:154) dicapai oleh seseorang terutama seorang
menjelaskan bahwa sebagai tenaga guru dalam melaksanakan kegiatan
profesional seorang guru tidak hanya sebagai pembelajaran di sekolah, sehingga kegiatan
tenaga pengajar yang melakukan transfer pembelajaran berlangsung dengan baik,
ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai sesuai dengan rencana pembelajaran dan
pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai mencapai hasil yang baik sesuai dengan
sekaligus sebagai pembimbing yang harapan dan standar yang telah ditentukan.
memberikan pengarahan dan menuntun Berdasarkan Peraturan Menteri
siswa dalam belajar. Guru yang memiliki Pendidikan Nasional Republik Indonesia
kinerja baik adalah guru yang dapat No.16 Tahun 2007 tentang Standar
melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Dalam mengajar diperlukan kompetensi yang Dijelaskan bahwa Standar Kompetensi guru
diperlukan untuk kemajuan proses belajar dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi
mengajar secara efektif dan efisien. Seorang utama, yaitu (1) kompetensi pedagogik, (2)
guru hendaknya selalu memperbaiki kompetensi kepribadian, (3) kompetensi
pembelajarannya dan mencari yang terbaik sosial, (4) kompetensi profesional. Keempat
bagi kemajuan peserta didik dan memberikan kompetensi tersebut terintegrasi dalam
layanan yang baik pada peserta didik. kinerja guru.
Pendidik adalah pelaksana dalam Undang–Undang Republik Indonesia
Pelaksaaan pembelajaran sehingga seorang No. 14 Tahun 2005 menjelaskan bahwa
pendidik harus meningkatkan totalitas dan kompetensi pedagogic adalah kemampuan
kinerja sehingga menjadi seorang pendidik seorang tenaga pengajar dalam mengelola
yang memiliki kinerja yang baik dan mampu kegiatan belajar mengajar yang berkaitan
mewujudkan tujuan pelaksanaan pem- langsung dengan peserta didik. Menurut
belajaran. Apabila pelaksanaan pembelajaran Ambarita (2013:82) kompetensi pedagogik
terlaksana dengan baik sesuai dengan yang adalah kompetensi keilmuan dan vokasional
telah direncanakan, maka hasil pelaksanaan di bidang pendidikan.
kegiatan pembelajaran dapat mencapai Kinerja guru selain dipengaruhi oleh
tujuan dan sesuai dengan standar yang telah faktor eksternal juga dipengaruhi oleh faktor
ditetapkan oleh satuan pendidikan. internal, yaitu motivasi yang merupakan
Menurut Prawirosentono (1999) dalam pendorong bagi seseorang untuk dapat
Jasmani dan Mustofa (2013: 156) kinerja bekerja dengan baik sesuai dengan
atau performance merupakan hasil kerja kemampuan dan keterampilan seseorang.
yang dapat dicapai oleh seseorang atau Motivasi merupakan dorongan individu
sekelompok orang dalam suatu organisai, untuk menjadi yang terbaik dalam men-
sesuai dengan wewenang dan tanggung jalankan suatu tugas dalam melaksanakan
jawab masing-masing, dalam rangka tanggung jawab. Guru yang memiliki
mencapai tujuan organisai. motivasi tinggi akan bekerja dengan
maksimal dan menaati peraturan organisai tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
serta berusaha menunjukkan yang terbaik menjelaskan bahwa terdapat lima kompetensi
bagi organisasi tersebut. yang harus dimiliki oleh seorang kepala
Motivasi muncul dari dalam diri sekolah, yaitu (1) Kompetensi kepribadian,
seseorang untuk terus mengembangkan (2) Kompetensi manajarial, (3) Kompetensi
potensi diri untuk menjadi seorang individu kewirausahaan, (4) Kompetensi supervisi,
yang memiliki kinerja yang baik. Motivasi (5) Kompetensi sosial.
dalam diri akan timbul apabila adanya Berdasarkan pendapat mengenai
perhatian dan kepercayaan yang diberikan beberapa kompetensi yang dimiliki oleh
oleh seorang supervisor serta adanya kepala sekolah, yang pada hakekatnya
Komunikasi interpersonal yang baik antara seorang kepala sekolah harus menguasai
supervisor dan pendidik yang disupervisi. semua kompetensi tersebut untuk mencapai
Adanya motivasi dalam diri seorang guru tujuan sekolah sesuai yang telah
akan muncul juga dipengaruhi oleh direncanakan. Dalam penelitian ini akan
Komunikasi interpersonal yang baik antara dianalisis lebih dalam mengenai kompetensi
guru dengan guru, guru dengan tenaga supervisi, lebih khusus pada supervisi
kependidikan, guru dengan siswa, hal akademik yang dilaksanakan oleh kepala
tersebut akan meningkatkan motivasi guru sekolah, karena untuk mencapai hasil yang
untuk datang kesekolah tepat waktu dan diinginkan seorang kepala sekolah perlu
meningkatkan pembelajaran. melakukan suatu pembinaan atau penilaian
Menurut Rohman (2013: 153) terhadap seoarang guru atau pendidik dalam
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang perlaksanaan pembelajaran.
harus dimiliki oleh pendidik di sekolah untuk Menurut Daresh (1989) dalam
berkomunikasi interpersonal dan berinteraksi Mendiknas (2010: 909) supervisi akademik
secara efektif dan efisien dengan peserta adalah serangkaian kegiatan membantu guru
didik, sesama guru, orang tua/wali peserta mengembangkan kemampuannya mengelola
didik, dan masyarakat sekitar. proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
Menurut Rohman (2013:152) kom- pembelajaran.Berdasarkan pendapat tersebut,
petensi kepribadian adalah kemampuan yang dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik
harus dimiliki oleh pendidik di sekolah yang merupakan suatu upaya yang
berupa kepribadian yang mantap, berakhlak dilakukan untuk membantu dan membimbing
mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi guru atau pendidik dalam mengelola
teladan peserta didik. pembelajaran guna mencapai suatu tujuan
Menurut Rachmawati dan Daryanto yang telah direncanakan. Pelaksanaan
(2013:105) kompetensi professional yaitu supervisi akademik oleh kepala sekolah
kemampuan yang harus dimiliki guru dalam terhadap guru atau pendidik adalah
perencanaan dan pelaksaaan proses pem- penting dilakukan dalam rangka
belajaran. Guru mempunyai tugas untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik profesionalisme guru dalam proses
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang pembelajaran.
telah ditetapkan. Menurut Usman (2009:420) Ko-
Kompetensi kepala sekolah harus munikasi adalah proses penyampaian atau
dimiliki oleh seorang kepala sekolah dalam penerimaan pesan dari satu orang kepada
mengelola sekolah secara professional. orang lain, baik langsung maupun tidak
Peraturan Meteri Pendidikan Nasional langsung, secara tertulis, lisan, maupun
Republik Indonesia No.13 Tahun 2007 bahasa nonverbal sehingga seseorang dapat
menerima informasi sesuai yang diharapkan. atau dorongan dalam diri individu untuk
Komunikasi adalah suatu proses penyam- melaksanakan tugas dan kewajibannya guna
paian atau penerimaan suatu informasi mencapai tujuan tertentu. Motivasi
dengan tujuan meningkatkan hubungan merupakan salah satu unsur penting bagi
sosial seorang individu, sehingga terjadi seorang guru dalam rangka mencapai suatu
saling mempengruhi diantara individu. keberhasilan dalam peruses pembelajaran.
DeVito (1992:11) dalam Komariah Seorang guru memiliki motivasi yang baik
(2009:12) menyatakan:“interpersonal dikarenakan terpenuhinya kebutuhan-
com- kebutuhan yang muncul akibat hubungannya
munication is defined as communication that dengan lingkungan sekolah, sehingga dapat
takes place between two persons who have a mencapai suatu hasil yang baik sesuai
clearly established relationship; the people dengan tujuan yang telah direncanakan.
arein some way connected.” Hal tersebut
berarti komunikasi interpersonal adalah METODE
komunikasi yang terjadi diantara dua orang
yang telah memiliki hubungan yang jelas, Penelitian ini merupakan penelitian
yang terhubungkan dengan beberapa cara. kuantitatif yang menguji pengaruh (regresi)
Menurut Komariah (2009:12) dengan menggunakan metode survei dan
komunikasi interpersonal merupakan suatu jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu
proses komunikasi yang paling efektif, penelitian yang dilakukan dengan meneliti
karena para pelaku komunikasi dapat terus sesuatu yang sudah terjadi atau pada tahun
menerus saling menyesuaikan diri baik dari sebelumnya dengan meneliti pengaruh
segi isi pesan maupun dari segi perilaku, sepervisi akademik kepala sekolah,
demi tercapainya tujuan komunikasi. Komunikasi interpersonal, dan motivasi kerja
komunikasi interpersonal adalah komunikasi terhadap kinerja guru. Variabel dalam
yang terjadi antara seseorang yang memiliki penelitian ini meliputi empat variabel bebas,
hubungan dan dapat terus menerus yaitu Supervisi Akademik Kepala Sekolah
menyesuaikan diri satu dengan yang lain (X1), Komunikasi interpersonal antara kepala
untuk mencapai suatu tujuan yang sekolah dan guru, guru dengan sesama guru,
diharapkan. guru dengan tenaga kependidikan, guru
Menurut Uno (2012:1) motivasi dengan orang tua siswa dan masyarakat, serta
adalah dorongan dasar yang menggerakkan guru dengan siswa (X2), Motivasi kerja (X3),
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini dan satu variabel terikat yaitu kinerja guru
berada pada diri seseorang yang meng- (Y).
gerakkan untuk melakukan sesuatu yang Populasi dalam penelitian ini adalah
sesuai dengan dorongan dalam dirinya. seluruh guru Sekolah Bodhisattva dari
Menurut Uno (2012:71) motivasi kerja jenjang SD, SMP, SMA yang berjumlah 50
merupakan salah satu faktor yang turut serta orang. Teknik yang digunakan dalam
menentukan kinerja seseorang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini
merupakan suatu proses yang dilakukan adalah Proportionate Random Sampling.
untuk menggerakkan guru agar prilaku Banyaknya sampel dalam penelitian ini
mereka dapat diarahkan pada upaya-upaya ditentukan dengan rumus Taro Yamane.
yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah jumlah sampel sebanyak 33 orang.
ditetapkan. Berdasarkan jumlah sampel, yaitu 33 orang,
Berdasarkan pendapat tersebut maka untuk mempermudah dalam
diketahui bahwa motivasi kerja adalah penyebaran kuisioner maka akan ditentukan
susuatu yang dapat menimbulkan semangat
jumlah sampel menurut unit sekolah masing- mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi
masing secara proporsional dengan teknik oleh responden (Hasan, 2002:83).
stratified random sampling
Angket yang dipilih adalah model skala
Variabel Penelitian likert yang terdiri atas pernyataan-pernyataan
positif dan negatif. Menurut Sugiyono
Menurut Sugiyono (2010:60) variabel (2010:134) Untuk setiap pertanyaan
penelitian adalah atribut, sifat, nilai disediakan lima pilihan jawaban , yaitu
seseorang atau objek yang mempunyai sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (RR), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju
untuk dipelajari dan kemudian ditarik (STS). (Pilihan jawaban netral (N) tidak
kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat digunakan, hal ini dilakukan untuk
tiga variabel bebas (independen) dan satu mendorong siswa melakukan pilihan
variabel terikat (dependen). Variabel bebas jawaban dan menghindari jawaban aman.
(independen) sering disebut sebagai variabel Alternatif jawaban pada setiap item
stimulus, prediktor, antecedent. kuesioner merupakan data kualitatif. Dari
Variabel bebas adalah variabel yang data kualitatif tersebut ditransformasikan
mempengaruhi atau yang menjadi sebab kedalam data kuantitatif.
perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini Analisis Data
variabel independenya adalah Supervisi
Akademik Kepala Sekolah (X1) Komunikasi Analisis data dalam penelitian ini
interpersonal antara kepala sekolah dengan menggunakan analisis tabel dan regresi.
guru, guru dengan guru, guru dengan tenaga Menurut Siregar (2010: 6) Tabel adalah
kependidikan, guru dengan orang tua siswa penyajian data yang disusun berdasarkan
dan masyarakat serta guru dengan siswa (X2) baris dan kolom yang berupa kumpulan
dan Motivasi kerja guru (X3). angka-angka berdasarkan kategori tertentu.
Variabel dependen atau terikat sering Dalam penelitian ini digunakan tabel:
disebut sebagai variabel output, kriteria, 1. Tabel Biasa
konsekuen. Variabel terikat merupakan Tabel ini mengelompokkan data
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi berdasarkan satu informasi atau satu
akibat karena adanya variabel bebas kriteria tertentu.
(Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini 2. Tabel Silang
variabel terikatnya adalah Kinerja guru (Y). Jenis tabel ini digunakan untuk
mengelompokkan data berdasarkan dua
Teknik Pengumpulan Data kriteria atau lebih.
Dalam penelitian ini digunakan pula
Penelitian ini menggunakan metode distribusi frekuensi numerik yaitu distribusi
angket, dengan harapan responden akan frekuensi penyatuan kelas-kelasnya (disusun
dapat langsung menuangkan jawabannya secara interval) didasarkan pada angka-
dalam item-item kuesioner. Angket yang angka.
dipilih adalah model skala likert yang terdiri Analisis data dalam penelitian ini
atas pernyataan-pernyataan positif dan pula menggunakan analisis regresi sederhana
negatif. Serta data yang diperoleh dari dan regresi ganda, seihingga diketahui
dokumentasi sekolah. Angket adalah teknik pengaruh antara variabel independen
pengumpulan data dengan menyerahkan atau terhadap variabel depanden.
kinerja guru. Dengan adanya supervise
akademik oleh kepala sekolah secara tidak
langsung akan merupah perilaku seorang
HASIL DAN PEMBAHASAN guru, dikarenakan guru akan lebih berhati-
hati dalam menyiapkan perangkat
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala pembelajaran dan dalam egiatan
Sekolah terhadap Kinerja Guru pembelajaran, serta guru akan semakin
meningkatkkan kompetensinya dalam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sehingga dengan demikian
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kinerja guru akan meningkat.
antara variabel supervisi akademik kepala Hal ini berarti bahwa supervisi
sekolah (X1) terhadap variabel kinerja guru akademik perlu dilakukan oleh kepala
(Y) dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin dan berkelanjutan guna
Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung. menunjang peningkatan kinerja guru,
Kontribusi yang diberikan oleh supervisi khususnya di Sekolah Bodhisattva Bandar
akademik kepala sekolah terhadap kinerja Lampung. Dengan demikian diharapakan
guru adalah sebesar 13%, hal ini berarti kepala sekolah mampu melaksanakan
pengaruh supervisi akademik yang dilakukan tugasnya dalam kegiatan supervisi akademik
oleh kepala sekolah dalam meningkatkan sesuai dengan jadual dan prosedur yang telah
kinerja guru adalah sebesar 13%. ditetapkan. Sehingga mampu mewujudkan
Bersadarkan hal tersebut, terlihat bahwa suatu tujuan yang diharapkan.
supervisi akademik yang dilakukan oleh Seorang guru akan merasa
kepala sekolah merupakan salah satu faktor diperhatikan dan dibimbing apabila kepala
yang mampu mempengaruhi kinerja guru di sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan
sekolah Bodhisattva Bandar Lampung, supervisi akademik, sesuai dengan tugas
khususnya dalam pembelajaran. yang seorang supervisor, yaitu me-
Pelaksanaan supervisi akademik yang monitoring, membimbing dan memberikan
dilaksanakan oleh kepala sekolah penting saran yang bersifat membangun, dengan
dilakukan dalam rangka meningkatkan demikian seorang guru akan merasa bahwa
profesionalisme guru sekaligus kinerja guru peningkatan kinerjanya sangat diharapkan
dalam kualitas pembelajaran. Dalam hal ini oleh kepala sekolah guna menunjang mutu
jelas bahwa supervise akademik yang sekolah kearah yang lebih baik. Apabila
dilakukan oleh kepala sekolah bukan untuk kinerja guru meningkat maka akan
menilai kinerja guru tetapi lebih menuju pada mempengaruhi perilaku mengajar dan secara
membantu guru dalam meningkatkan langsung akan mempengaruhi pula perilaku
profesionalitas dan kinerja. belajar peserta didik, sehingga dapat
Karwati dan Priansa (2013:215) dikatakan bahwa dengan adanya supervise
menjelaskan bahwa supervise akademik yang akademik oleh kepala sekolah akan mampu
baik harus mempu membuat guru semakin meningkatkan kinerja guru dan sekaligus
kompeten, yaitu guru semakin menguasai merubah perilaku belajar siswa menjadi lebih
kompetensi guru, yang meliputi kompetensi baik.
pedagogic, kepribadian, social dan Supervisi Akademik Kepala sekolah
professional. Dengan adanya supervise dapat mempengaruhi kenerja guru
akademik yang dilakukan oleh kepala dikarenakan kegiatan supervisi akademik
sekolah maka dapat memberikan damapk yang dilakukan oleh kepala sekolah akan
yang positif terhadap profesionalisme dan membuat guru merasa diperhatikan dan
dibimbing, khususnya dalam kegiatan dikarenakan adanya sikap saling memahami,
pembelajaran sehingga kinerja guru akan sehingga akan memunculkan rasa nyaman
mengalami peningkatan, meskipun pe- yang mampu meningkatkan kinerja,
ningkatan kinerja tidak memberikan khususnya kinerja guru di lingkungan
kontribusi yang cukup besar. sekolah. Dengan adanya komunikasi
interpersonal ini jelas bahwa hubungan yang
Pengaruh Komunikasi Interpersonal terjalin antara warga sekolah akan terus
Terhadap Kinerja Guru menerus terjalin dengan baik dan akan
mampu menyesuaikan diri satu dengan yang
Komunikasi interpersonal dalam lain untu mencapai suatu tujuan yang
penelitian ini dimaksudkan adalah diharapkan.
komunikasi yang terjalin antara guru dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepala sekolah, guru dengan sesama guru, adanya pengaruh yang positif dan signifikan
dan guru dengan siswa. Sehingga dengan antar komunikasi interpersonal (X2) terhadap
adanya komunikasi tersebut diharapkan akan kinerja guru (Y). hal ini berarti adanya
tercipta suatu interaksi yang baik di pengaruh antara komunikasi yang terjalin
lingkungan sekolah yang diharapkan dapat antara guru dengan kepala sekolah, guru
meningkatkan kinerja guru dalam dengan sesama guru dan guru dengan siswa
melaksankan tugasnya di sekolah sebagai terhadap peningkatan kinerja guru di sekolah
seorang pendidik. Dengan komunikasi yang dalam melaksanakan tugasnya sebagai
terjalin dengan baik, maka kenyamanan seorang pendidik yang melakukan transfer
dalam bekerja akan dirasakan sehingga ilmu pengetahuan. Kontribusi yang diberikan
meningkatkan semangat dalam diri oleh komunikasi interpersonal terhadap
seseorang. kinerja guru di Sekolah Bodhisattva Bandar
Guru di sekolah Bodhisattva Bandar Lampung adalah sebesar 18%. Hal ini berarti
Lampung memiliki komunikasi interpersonal komunikasi interpersonal berpengaruh
yang baik, komunikasi yang terjalin antara terhadap peningkatan kinerja guru. Pengaruh
guru dengan kepala sekolah terjalin dengan komunikasi interpersonal dalam meningkat-
baik, komunikasi yang terjalin antara guru kan kinerja guru di Sekolah Bodhisattva
dengan sesama guru terjalin dengan baik, hal Bandar Lampung adalah sebesar 18 %.
tersebut terlihat dari kebersamaan yang Berdasarkan pada hal tersebut, maka terlihat
terlihat setiap harinya. Begitupula komuni- bahwa komunikasi interpersonal mem-
kasi yang terjalin antara guru dengan siswa pengaruhi peningkatan kinarja guru.
terjalin dengan baik, namum memang terlihat Adanya komunikasi yang baik antara
terdapat beberapa guru yang memiliki sikap guru dan kepala sekolah akan membuat guru
sedikit kurang peduli terhadap kondisi siswa, merasa lebih nyaman karena adanya
namum hal tersebut tidak mempengaruhi seseorang yang mempu membimbing dan
interaksi yang terjalin antara guru dan siswa. mampu menjadi tauladan di sekolah. Dengan
Hal tersebut sesuai dengan pendapat adanya komunikasi yang baik dengan sesama
Komariah (2009:12) bahwa komunikasi gur akan meningkatkan semangat seorang
interpersonal merupakan suatu proses guru untuk datang kesekolah dan
komunikasi yang paling efektif, karena para melaksanakan tugasnya dengan baik, karena
pelaku komunikasi dapat terus menerus merasa memiliki teman sejawat yang mampu
sailing menyesuaikan diri. Dengan adanya secara bersama-sama memberikan motivasi
komunikasi interpersonal maka hubungan dan dorongan untuk maju. Dengan adanya
yang terjalin akan semakin harmonis komunikasi yang baik antara guru dan siswa
akan membuat seorang guru mampu Seorang guru memiliki motivasi yang baik
meningkatkan kinerjanya terutama dalam dikarenakan terpenuhinya kebutuhan-
pelaksanaan pembelajaran, dengan interaksi kebutuhan yang muncul akibat hubungannya
yang baik maka pembelajaran akan dengan lingkungan sekolah, sehingga dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan mencapai suatu hasil yang baik sesuai
yang telah direncanakan. dengan tujuan yang telah direncanakan.
Apabila motivasi yang dimiliki oleh
Pengaruh Motivasi Kerja guru sekolah Bodhisattva baik, maka kinerja
Terhadap Kinerja Guru guru akan meningkat sesuai yang
diharapkan, dengan sesuainya penghasilan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang diberikan oleh yayasan kepada guru,
adanya pengaruh yang positif dan signifikan dengan adanya kesempatan untuk maju bagi
antara motivasi kerja (X3) terhadap kinerja guru, dan dengan adanya penghargaan atau
guru (Y) di Sekolah Bodhisattva Bandar reward terhadap guru yang memiliki prestasi
Lampung. Kontribusi yang diberikan oleh yang baik, maka dirasakan motivasi guru
motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja akan semakin meningkat yang diikuti dengan
adalah sebesar 16,5%. Berdasarkan pada hal peningkatan kinerja guru. Sehingga akan
tersebut berarti motivasi yang dimiliki oleh menghasilkan suatu kompetensi yang baik
seorang guru akan membantu dalam bagi seoran guru.
peningkatan kinerja guru. Dikarenakan Motivasi yang dimiki oleh guru di
motivasi merupakan hal yang paling utama sekolah Bodhisattva Bandar Lampung cukup
didalam diri seseorang, tanpa motivasi baik, hanya saja rasa mencintai dan memiliki
seseorang tidak akan mampu melaksanakan sekolah yang masih perlu diperbaiki,
sesuatu. sehingga dengan demikian akan lebih
Hal yang dijabarkan diatas sesuai membantu dalam pengingkatan kinerja.
dengan pendapat Uno (2012:71) bahwa Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi
motivasi kerja merupakan salah satu faktor guru terutama di sekolah Bodhisattva Bandar
yang turut serta menentukan kinerja Lampung, diantaranya adalah penghasilan
seseornag dan merupakan sutu proses yang yang diberikan oleh yayasan, kesempatan
dilakukan untuk menggerakkan guru agar untuk maju dan berkembang, penghargaan
perilaku mereka dapat diarahkan pada upaya- atau reward yang diberikan oleh sekolah
upaya yang nyata untuk mencapai tujuan maupun yayasan. Sehingga berbagai hal
yang ditetapkan. Motivasi yang muncul tersebut turut serta dalam peningkatan
merupakan suatu akibat dari interaksi yang kinerja guru.
terjadi di lingkungan sekolah, dikarenakan
motivasi antar individu berbeda-beda yang Pengaruh Supervisi Akademik Kepala
akan berdamapak pada kinerja masing- Sekolah, Komunikasi Interpersonal,
masing individu. Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan pendapat tersebut
diketahui bahwa motivasi kerja adalah Hasil penelitian menunjukkan
susuatu yang dapat menimbulkan semangat abanhwa adanya pengaruh yang positif dan
atau dorongan dalam diri individu untuk signifikan antara Supervisi Kepala Sekolah,
melaksanakan tugas dan kewajibannya guna Komunikasi Interpersonal, Motivasi Kerja
mencapai tujuan tertentu. Motivasi terhadap kinerja guru di Sekolah Bodhisattva
merupakan salah satu unsur penting bagi Bandar Lampung. Ketiga variabel tersebut
seorang guru dalam rangka mencapai suatu memberikan kontribusi yang cukup dalam
keberhasilan dalam peruses pembelajaran.
peningkatna kinerja guru Sekolah Menurut Rachmawati dan daryanto
Bodhisattva Bandar Lampung. kontribusi (2013:16) kinerja adalah tingkat keberhasilan
yang diberikan oleh supervisi kepala sekolah, seseorang atau kelompok dalam me-
komunikasi interpersonal, dan motivasi kerja laksanakan tugas dan tanggung jawab serta
adalah sebesar 22,2%, hal tersebut berarti kemampuan untuk mencapai tujuan dan
supervisi kepala sekolah, komunikasi standar yang telah ditetapkan. Sehingga
interpersonal, motivasi kerja mampu dengan adanya standar untuk penilaian
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja maka kemampuan guru akan semakin
kinerrja guru sebesar 22,2% bagi guru di meningkat. Hak tersebut ditunjang pula
Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung. dengan adanya kegiatan supervise oleh
kepala sekolah, adanya komunikasi
Adanya konsep kinerja yang baik interpersonal dan motivasi kerja. Sehingga
bagi guru tentu akan mampu meningkatkan kinerja guru dapat meningkat secara optimal
kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
dalam penelitian ini kinerja guru sekolah Penelitian ini menjelaskan
Bodhisattva Bandar Lampung dipengaruhi bahwakinerja guru dalam pembelajaran
oleh supervisi akademik kepala sekolah, merupakan kinerja yang berkaitan dengan
komunikasi interpersonal, dan motivasi kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru,
kerja. Hal tersebut berarti bahwa ketiga yaitu kompetensi pegagogik, kompetensi
faktor tersebut memegang peranan yang professional, kompetensi kepribadian, dan
cukup penting bagi peningkatan kinerja guru. kompetensi social. Apabila keempat
Adanya supervisi akademik yang kompetensi tersebit dapat dilaksnakan
dilaksanakan oleh kepala sekolah akan dengan baik,maka kinerja guru akan
meningkatkan kinarja guru dikarenakan mencapai pada tujuan yang diharapkan dan
supervisi akademik tersebut akan membuat mampu merubah perilaku peserta didik
seoarng guru dapat mengetahui dan dalam pembelajaran.
memperbaiki kekurangannya dalam kegiatan Berdasarkan hal tersebut kinerja guru
pembelajaran, sehingga dengan adanya sekolah Bodhisattva akan meningkat apabila
perbaikan yang secara bertahap dan terus adanya supervisi akademik yang
menerus akan meningkatkan kinerja guru dilaksanakan oleh kepala sekolah secara
dalam proses pembelajaran, khususnya di berkelanjutan sesuai dengan jjadual dan
sekolah Bodhisattva. prosedur yang telah ditetapkan. Adanya
Adanya komunikasi yang terjalin komunikasi interpersonal yang terjalin
dengan baik di sekolah antara guru dan dengan baik. Adanya motivasi kerja, baik
kepala sekolah, guru dengan sesama guru, dari dalam diri maupun dari luar.
guru dengan siswa akan membuat susanan Adanya supervisi akademik yang
terlihat lebih nyaman dan menyenangkan, dilaksanakan oleh kepala sekolah akan
sehingga kinerja guru tentu akan meningkat. meningkatkan kinarja guru dikarenakan
Begitu pula dengan motivasi kerja yang supervisi akademik tersebut akan membuat
dimiliki oleh seorang guru, baik motivasi seoarng guru dapat mengetahui dan
yang terdapat dari dalam diri maupun memperbaiki kekurangannya dalam kegiatan
motivasi yang berasal dari luar. Apabila pembelajaran, sehingga dengan adanya
motivasi tersebut sudah baik, maka kinerja perbaikan yang secara bertahap dan terus
guru akan meningkat dan menuju pada menerus akan meningkatkan kinerja guru
tujuan yang diharapkan. dalam proses pembelajaran, khususnya di
sekolah Bodhisattva.
Kinerja guru sekolah Bodhisattva 4. Terdapat pengaruh yang positif dan
akan meningkat apabila adanya supervisi signifikan antara supervisi akademik
akademik yang dilaksanakan oleh kepala kepala sekolah, komunikasi
sekolah secara berkelanjutan sesuai dengan interpersonal, dan motivasi kerja
jadual dan prosedur yang telah ditetapkan. terhadap kinerja guru Sekolah
Adanya komunikasi interpersonal yang Bodhisattva Bandar Lampung. Hal ini
terjalin dengan baik. Adanya motivasi kerja, berarti supervisi akademik kepala
baik dari dalam diri maupun dari luar. sekolah,dankomunikasi
interpersonal,sertamotivasikerja
mempunyai pengaruh terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN peningkatan kinerja guru.

Kesimpulan Saran

Berdasarkan kajian teoritis dan data Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan


empiris yang didapatkan dari penelitian, bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh
kemudian dianalis secara deskriptif dan beberapa faktor, yaitu supervisi akademik
pengujian hipotesis dengan analisis statistik, kepala sekolah, komunikasi interpersonal,
maka terdapat pengaruh yang positif dan dan motivasi kerja. Berdasarkan hasil
signifikan antara variabel sipervisi akademik penelitian tersebut, terdapat beberapa saran
kepala sekolah, komunikasi interpersonal, yang penulis sampaikan, yaitu:
dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.
berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis Bagi Kepala Sekolah
penelitian yang diajukan, maka dapat
disimpulakan bahwa: a. Kepala sekolah dapat lebih meningkatkan
1. Terdapat pengaruh yang positif dan kegiatan sipervisi akademik yang
signifikan antara supervisi akademik dilaksanakan oleh kepala sekolah, dengan
kepala sekolah terhadap kinerja guru jadual dan prosedur yang telah ditetapkan
Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung. guna meningkatkan kinerja guru.
Hal ini berarti supervisi akademik kepala
sekolah mempunyai pengaruh dalam b. Kepala sekolah hendaknya rutin
peningatan kinerja guru. melaksanakan rapat bulanan dalam
2. Terdapat pengaruh yang positif dan rangka menjalin hubungan yang baik
signifikan antara komunikasi antara guru dan kepala sekolah, sehingga
interpersonal terhadap kinerja guru tercipta suatu interaksi yang baik dan
Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung. mampu meningkatkan motivasi bagi guru
Hal ini berarti komunikasi interpesonal karena merasa adanya bimbingan.
mempunyai pengaruh dalam peningatan c. Kepala sekolah hendaknya selalu
kinerja guru. melaksanakan kegiatan supervisi secara
3. Terdapat pengaruh yang positif dan berkelanjutan sehingga guru merasa lebih
signifikan antara motivasi kerja terhadap diperhatikan guna meningkatkan kinerja
kinerja guru Sekolah Bodhisattva Bandar guru.
Lampung. Hal ini berarti motivasi kerja d. Kepala sekolah hendaknya lebih mampu
mempunyai pengaruh dalam peningatan membimbing guru dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan mempu
kinerja guru.
mengkoreksi perangkat pembelajaran guru untuk dapat meningkatkan
yang dibuat oleh guru. kinerjanya.
b. Hendaknya dari pihak yayasan
melakukan penilaian terhadap kinerja
guru secara berkelanjutan.
c. Hendaknya dari pihak yayasan
Bagi Guru memberikan kesempatan bagi guru yang
berprestasi untuk maju atau
a. Guru dapat lebih meningkatkan dipromosikan pada jabatan yang lebih
komunikasi antara sesama guru, agar baik, guna meningkatkan kinerja.
tercipta suasanan dan interaksi yang d. Hendaknya dari pihak yayasan
mempu meningkatkan motivasi. memberikan penghargaan atau reward
b. Guru dapat lebih meningkatkan kepada guru berprestasi agar adanya rasa
komunikasi antara gur dan siswa, diperhatikan oleh yayasan.
sehingga hubungan antara guru dan siswa e. Hendaknya dari pihak yayasan
dapat terjalin dengan baik. menganalisis motivasi yang mucul dari
c. Guru selalu meningkatkan motivasi guna guru berkenaan dengan kesesuaian
meningkatkan kinerja. pendapatan, karena hal tersebut
d. Guru lebih memunculkan rasa mencintai merupakan pemacu motivasi secara tidak
sekolah dan mencintai pekerjaan. langsung.

Bagi Bidang Pendidikan Yayasan Sekolah


Bodhisattva

a. Hendaknya mampu mengadakan


monitoring dan pembinaan bagi guru
sehingga memunculkan motivasi bagi

DAFTAR RUJUKAN

Ambarita, Alben. 2013. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandar Lampung: Universitas


Lampung.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia.

Jasmani dan Mustofa, Sayaiful. 2013. Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam Peningkatan
Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru. Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

Karwati, Euis dan Joni Priansa, Donni. 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah
Membangun Sekolah Yang Bermutu. Bandung: Alfabeta.

Komariah, Neneng. 2009. Keterampilan Komunikasi Interpersonal Bagi Pustakawan (Karya


Tulis).Universitas Padjadjaran.
www.aurajogja.fileswordpress.com Diakses 18 September 2013, pukul 20.00 WIB.
(Online)

Menteri Pendidikan Nasional. 2010. Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah dalam Pembelajaran
Inovatif. Jakarta: PT Binatama Raya

Rachmawati, Tutik dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya.
Yogyakarta. Gava Media.

Rohman, Arif. 2013. Memahami Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo.

Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Husaini. 2009. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3. Jakarta. Bumi
Aksara

You might also like