You are on page 1of 6

JEKPENDJurnal Ekonomi dan Pendidikan

Volume 3 Nomor 2 Bulan Juli 2020 Hal. 15-20


p-ISSN: 2614-2139; e-ISSN: 2614-1973,
Kadariah, Kusmaladewi, Hasmiah, Faktor Kesulitan Guru dalam Proses Pembelajaran… 15
Homepage:http://ojs.unm.ac.id/JEKPEND

Faktor Kesulitan Guru Dalam Proses Pembelajaran


Di Ditinjau Dari Pengunaan Kurikulum, Struktur Materi,
Sarana Dan Prasarana, Dan Alokasi Waktu
Kadariah1*, Kusmaladewi2, Hasmiah3
1,2,3
Manajemen Pendidikan Universitas Terbuka, Makassar
1
Email: kadariah@ecampus.ut.ac.id, 2 Email: kusmaladewi@ecampus.ut.ac.id,
3
Email: hasmiah@ecampus.ut.ac.id
*Corresponding Author

Abstract. This study aims to find a picture of the difficulties experienced by teachers in the
implementation of learning activities and the steps taken to overcome the difficulties encountered
in learning. The research approach uses descriptive qualitative research to explain the phenomena
of difficulties experienced by teachers in carrying out learning activities and steps taken to
overcome difficulties encountered in learning. The data collection techniques used in this study
were open questionnaires as primary data sources and observations. Data analysis uses descriptive
statistics, to obtain a picture of the difficulty factors and the steps in implementing learning. The
results showed that the implementation of the curriculum for learning activities and in formulating
basic competencies were still the difficulties of subject teachers. The structure of the material in
the learning curriculum is still an obstacle for the teacher because the material is not in accordance
with the level of student ability. The availability of facilities and infrastructure as well as the
allocation of time still need to be a major concern in improving the quality of learning

Keywords: Teacher Difficulty Factors; Teaching and Learning Process; Quality of Learning

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kesulitan yang dialami oleh
guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan langkah-langkah yang ditempuh untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran. Pendekatan penelitian menggunakan
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk menjelaskan fenomena kesulitan yang dialami
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan langkah yang ditempuh untuk mengatasi
kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini digunakan angket terbuka sebagai sumber data primer dan observasi. Analisis data
menggunakan statistik deskriptif, untuk memperoleh gambaran tentang faktor kesulitan dan
langkah pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kurikulum
untuk kegiatan pembelajaran dan dalam merumuskan kompetensi dasar masih merupakan
kesulitan guru mata pelajaran. Struktur materi yang ada dalam kurikulum pembelajaran masih
merupakan hambatan bagi guru karena materi yang ada masih belum sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa. Ketersediaan sarana dan prasarana serta alokasi waktu masih perlu menajdi
perhatian utama dalam meningkatkan kualiatas pembelajaran.

Kata Kunci: Faktor Kesulitan Guru; Proses Pembelajaran; Kualitas Pembelajaran

PENDAHULUAN kemakmuran. Kemakmuran menjadi tujuan


Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari sentral dalam kehidupan manusia jika ditinjau
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dari aspek ekonomi (Rahmatullah & Inanna,
merupakan hal pokok dalam proses pendidikan. 2017). Esensi tujuan pendidikan adalah
Tercapai atau tidaknya suatu tujuan pendidikan pembentukan manusia yang bukan hanya dapat
salah satunya dipengaruhi oleh proses belajar menyesuaikan diri hidup di dalam
yang dialami oleh siswa. masyarakatnya, melainkan diri itu mampu
Dengan demikian, pendidikan nasional menyumbangkan bagi penyempurnaan
akan mampu mewujudkan manusia-manusia masyarakat itu sendiri. Hal ini kerena aktifitas
pembangunan yang dapat membangun dirinya atau perilaku ekonomi yang dilakukan manusia
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab merupakan cerminan dari pengetahuan dan
atas pembangunan bangsa dalam mewujudkan pemahaman berekonomi yang telah diperoleh

DOI:10.26858/jekpend.v3i2. 14410
Kadariah, Kusmaladewi, Hasmiah, Faktor Kesulitan Guru dalam Proses Pembelajaran… 16

melalui proses pembelajaran (Rahmatullah, kesulitan. Hal ini di indikasikan bahwa guru
2018). kesulitan penerapan pembelajaran yang
Perubahan-perubahan yang terjadi, dirasakan sangat sulit karena kurangnya
terutama yang diakibatkan oleh perkembangan pelatihan dan pengetahuan yang dimiliki guru
ilmu pengetahuan dan teknologi demikian untuk menerapkan Kurikulum 2013 yang
pesatnya, sehingga bekal pendidikan yang menggunakan pembelajaran saintifik pada
diterima dari orang tua tidak akan memadai bagi proses pembelajarannya.
anak-anak kita, sebab mereka harus menghadapi Sebagaimana di kemukakan, bahwa
dunia yang pada hakekatnya berbeda apabila pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya
dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. untuk meningkatkan hasil pendidikan agar upaya
Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia itu dapat terwujud, maka fungsi guru tetap
dalam bidang pendidikan yang mampu merespon memegang peranan penting dalam upaya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyikapi akan tugas dan tanggung jawabnya,
terutama aplikasinya dalam proses pembelajaran baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar.
(Ramli, Rahmatullah, Inanna, & Dangnga, Dalam kegiatan pembelajaran, guru berperan
2018). untuk membimbing anak didik mencapai tujuan
Pendidikan merupakan proses budaya pembelajaran, mengarahkan kegiatan
untuk meningkatkan harkat dan martabat pembelajaran dan siswa untuk menyelesaikan
manusia, dan pendidikan berlangsung seumur tugas-tugas yang diberikan (Rahmatullah &
hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan Inanna, 2018).
keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu Pendidikan diarahkan kepada
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama pembentukan manusia yang didambakan
antara keluarga masyarakat dan pemerintah. sedangkan pengajaran adalah salah satu alat
Dalam lingkungan keluarga, pendidikan sebagai untuk membentuk manusia tersebut. Pendidikan
upaya untuk mempersiapkan anak menjadi bertujuan meningkatkan kualitas manusia yang
menjadi generasi masa depan sesuai tuntutan mampu berdiri sendiri. Kalau konsep dasar ini
perkembangan zaman (Inanna, Rahmatullah, dianalisa, maka guru selain sebagai warga
Haeruddin, & Marhawati, 2020). negara juga merupakan agen pembaharuan yang
Dalam upaya mencerdaskan kehidupan memegang peranan sangat penting untuk
bangsa sebagaimana yang diamanatkan oleh mencapai tujuan tersebut.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Guru sebagai ujung tombak pendidikan
Pemerintah telah mengusahakan Sistem kepadanya dituntut agar memiliki kemampuan
Pendidikan Nasional. Dalam sistem pendidikan yang diperlukan sebagai pendidik sekaligus
nasional terkait cukup banyak komponen yang pengajar. Dalam tugasnya sebagai pengajar,
ikut mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena disamping guru harus menguasai materi dan
pendidikan itu adalah merupakan sistem dimana metode yang digunakan paling tidak guru juga
melibatkan banyak komponen di dalamnya yang harus mampu menguasai perencanaan
saling berkaitan antara komponen yang satu pengajaran dan terampil melaksanakannya.
dengan komponen yang lainnya. Komponen- Disamping kemampuan seperti
komponen itu diupayakan berjalan seoptimal dikemukakan di atas, juga seorang guru dituntut
mungkin sesuai dengan fungsinya masing- agar mampu melihat perkembangan-
masing agar tujuan Pendidikan Nasional dapat perkembangan baru terhadap penanganan proses
tercapai. Pembelajaran. Dengan perkembangan baru yang
Dalam Kurikulum 2013 guru memiliki dimaksud maka semakin dituntut pula akan
peranan penting yaitu sebagai fasilitator. Namun, kompetensi dari guru itu sendiri baik kompetensi
guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, guru yang berkenaan dengan kemampuan profesional
mendidik dan membimbing peserta didik agar kapasitas intelektual maupun edukasional dalam
kegiatan pendidikan terlaksana dengan baik, menunjang peningkatan kualitas proses
guru yang profesional tidak hanya cukup Pembelajaran.
memenuhi persyaratan administratif, melainkan Proses Pembelajaran yang baik
bagaimana guru dapat memberikan pengertian, diharapkan dapat menghasilkan belajar yang
pemahaman dan dapat mendorong peserta didik baik, karena proses pendidikan secara
ke arah aktivitas secara individual terhadap ilmu keseluruhan dengan guru sebagai pemegang
yang diberikannya. Karena tuntutan sebagai guru peranan utama. Dengan demikian proses
dalam implementasi kurikulum seperti diatas pembelajaran yang baik banyak tergantung pada
itulah sangat wajar guru akan mengalami kemampuan profesional guru yang

DOI:10.26858/jekpend.v3i2. 14410
Kadariah, Kusmaladewi, Hasmiah, Faktor Kesulitan Guru dalam Proses Pembelajaran… 17

bersangkutan, sebab bagaimanapun baiknya dan yang ditempuh untuk mengatasi kesulitan yang
canggihnya teori dan teknologi pengajaran tanpa dihadapi dalam proses pembelajaran”.
kemampuan dan kemauan guru dalam Pendekatan penelitian yang peneliti
melaksanakannya tidak akan mungkin diperoleh gunakan metode deskriptif dengan pendekatan
hasil yang diharapkan. Hasil pembelajaran yang kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian
optimal dapat tercapai manakala guru dapat deskriptif yang bersifat observasi tentang
memperbaiki kinerjanya dalam pengelolaan kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh
pembelajaran yang berujung pada peningkatan guru dalam melaksanakan kegiatan proses
hasil belajar siswa, sehingga guru perlu kreatif, Pembelajaran dan langkah-langkah yang
selalu berfikir dan mencari strategi pembelajaran ditempuh untuk mengatasi kesulitan yang
yang menyenangkan dan lebih baik dihadapi dalam proses Pembelajaran.
(Rahmatullah & Inanna, 2019). Adapun teknik pengumpulan data yang
Keheterogenan siswa tersebut kadangkala dilakukan dalam penelitian adalah; digunakan
penyebab kesulitan bagi guru untuk mengelolah angket terbuka sebagai sumber data primer.
kelas dan bahkan dalam memilih strategi Sedangkan observasi dilakukan untuk mencari
mengajar yang tepat. Akhirnya guru tidak lagi sumber data pelengkap dari data angket. Angket
melaksanakan atau mengadakan persiapan tersebut diedarkan kepada responden sebagai
mengajar di kelas sehingga proses Pembelajaran objek yang akan diteliti, dengan maksud untuk
kurang menghasilkan pengetahuan, keterampilan mendapatkan berbagai data yang diperlukan.
dan sikap siswa sesuai dengan yang diharapkan, Observasi yaitu mengamati secara langsung dari
dalam tujuan mengajar. beberapa komponen yang sangat diperlukan
Berdasarkan dari wawancara peneliti terjadap objek yang akan diteliti.
terhadap beberapa guru pada mata pelajaran IPS Analisis data dalam penelitian ini
di beberapa sekolah yang menerapkan dilakukan selama dan sesudah pengumpulan
Kurikulum 2013, guru mengakui bahwa pada data. Data yang terkumpul dianalisis dengan
saat ia mengajar banyak kesulitan yang dialami, menggunakan statistik deskriptif, untuk
seperti penggunaan kurikulum, struktur materi, memperoleh gambaran tentang faktor kesulitan
sarana dan prasarana di sekolah yg belum dalam melaksanakan proses Pembelajaran.
mendukung, serta alokasi waktu sehingga guru Temuan jenis hambatan dan masalah yang
sulit dalam menentukan model pembelajaran apa dialami oleh guru dari hasil analisis data
yang akan digunakan dan model pembelajaran dikemukakan untuk setiap sekolah dan kemudian
apa yang sesuai dengan materi yang akan diambil kesimpulan secara umum.
diajarkan.
Selain kesulitan tersebut, masih banyak HASIL DAN PEMBAHASAN
kesulitan lain yang sering dialami oleh guru Berdasarkan hasil penelitian disajikan data
dalam proses pembelajaran. Kesulitan tersebut berdasarkan urutan-urutan pertanyaan dalam
antara lain adalah faktor sarana dan angket sebagai berikut:
kelengkapan proses pembelajaran seperti sarana 1. Dari 10 orang guru yang menjadi responden
laboratorium dan kelengkapan alatnya, buku 5 orang guru atau 50% yang masih
pelajaran dan sarana ruang kelas. menyatakan pelaksanaan kurikulum kurang
Sebagai gambaran dapat dikemukakan baik, dan 5 responden lainnya yang
bahwa, seorang guru kemungkinan besar sulit menyatakan bahwa pelaksanaan kurikulum
merealisasikan tuntutan kurikulum yang pembelajaran sudah baik (tepat).
mengharuskan pelaksanaan praktikum jika 2. Untuk struktur materi pembelajaran
kelangkapan sarana tidak ada. diperoleh bahwa dari 10 responden yang
Dari latar belakang yang telah memberikan jawaban masing-masing 3
dikemukakan di atas penulis tertarik untuk responden atau 30% menyatakan bahwa
melakukan suatu penelitian tentang faktor struktur materi yang ada dalam kurikulum
kesulitan guru dalam pembelajaran ditinjau dari masih belum sesuai dengan tingkatan
penggunaan kurikulum, struktur materi, sarana kemampuan siswa, 2 responden atau 20%
dan prasarana, serta alokasi waktu . yang menyatakan bahwa materi yang telah
tercantum sudah sesuai dengan tingkat
METODE PENELITIAN kemampuan siswa. 2 responden atau 20%
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk yang menyatakan bahwa struktur materi
“Mengetahui gambaran tentang factor kesulitan yang ada belum sesuai dengan tingkat
yang dialami oleh guru dan langkah-langkah kemampuan siswa. 2 responden yang

DOI:10.26858/jekpend.v3i2. 14410
Kadariah, Kusmaladewi, Hasmiah, Faktor Kesulitan Guru dalam Proses Pembelajaran… 18

menyatakan bahwa struktur materi belum persentasenya dengan pembelajaran


sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan konsep yang diajarkan.
satu responden atau 10% menyatakan bahwa Pelaksanaan kurikulum untuk kegiatan
kemampuan siswa tergantung pada minat proses Pembelajaran yang dilaksanakan selama
belajar siswa itu sendiri. ini masih merupakan hambatan bagi guru mata
3. Untuk sarana dan prasarana diperoleh bahwa pelajaran. Masih ada guru yang belum mampu
dari 10 responden yang memberikan merumuskan Kompetensi Dasar (KD) sesuai
jawaban rata-rata menjawab sarana dan yang diharapkan oleh kurikulum itu sendiri. Ini
prasarana sangat penting dalam mendukung disebabkan apa yang dituntut oleh kurikulum,
proses Pembelajaran namun masih ada terkadang tidak bisa diaplikasikan dilapangan,
kendalanya. Menemui kondisi sarana dan artinya untuk membuat KD kita harus
prasarana yang ada di sekolah masing- menyesuaikan dengan kondisi sekolah masing-
masing. 3 responden atau 20% yang masing. Hal ini dibuktikan dengan masih
menyatakan bahwa kondisi sarana dan tingginya persentase guru yang menyatakan
prasarana yang ada disekolahnya masih bahwa penggunaan kurikulum masih kurang
sangat kurang, baik perpustakaan maupun baik atau sekitar 50% dan sebagainya sudah
laboratorium. 1 responden atau 10% yang menyatakan bahwa penggunaan kurikulum
menyatakan tidak ada perpustakaan, 4 sudah sangat baik.
responden atau 40% yang menyatakan Hasil angket nomor 2 menyatakan bahwa
bahwa kondisi sarana dan prasarana yang struktur materi yang ada dalam kurikulum
ada disekolahnya (perpustakaan) kondisinya pembelajaran di sekolah masih merupakan
masih baik cuma bukunya tidak pernah hambatan bagi guru karena materi yang ada
bertambah. 2 responden atau 20% yang dalam kurikulum tersebut masih belum sesuai
menyatakan bahwa ada perpustakaan tetapi dengan tingkat kemampuan siswa atau ada
kurang difungsikan. sekitar (40%). Karena struktur materi yang ada
4. Untuk alokasi waktu diperoleh bahwa dari dalam kurikulum sudah menuntut untuk
10 responden yang memberikan jawaban melaksanakan sesuatu metode tertentu. Dimana
tentang waktu yang tersedia untuk terkadang siswa dituntut untuk benar, tetapi
menyelesaikan target kurikulum. Masing- kenyataannya siswa tidak mampu untuk
masing menyatakan belum cukup dengan melakukannya.
alasan tertentu yaitu 5 responden atau 50% Sarana dan prasarana merupakan hal yang
yang menyatakan kurang karena materinya penting bagi guru dalam proses Pembelajaran,
luas khusunya kelas 1 dan kelas 2. 3 yang harus ditunjang dengan kelengkapan buku
responden atau 30% yang menyatakan paket. Masih merupakan kesulitan yang berarti
bahwa untuk mencapai daya serap sangat bagi guru jika kondisi sarana dan prasarana yang
cukup dan 2 responden atau 20% yang ada di sekolah masing-masing sudah tidak
menyatakan bahwa waktu yang tersedia memungkinkan untuk digunakan terbukti dari
belum cukup karena kebanyakan angket nomor 3, bahwa kondisi sarana dan
memerlukan penjelasan secara menarik. prasana di sekolah kurang baik atau ada sebesar
5. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut (20%) responden yang menyatakan dimana
diperoleh saran-saran untuk menyediakan gedung sekolah maupun perpustakaan. Ada juga
mutu pembelajaran yang lebih baik sebagai yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana
berikut: sudah sebagian rusak dan buku paket tidak
- Sarana prasarana sekolah seperti gedung pernah bertambah atau ada sekitar (30%)
sekolah, perpustakaan dan laboratorium responden. Ada juga yang menyatakan bahwa
dilengkapi sehingga proses kondisi sarana dan prasarana yang ada
Pembelajaran berjalan dengan baik. disekolahnya masih baik atau sekitar (30%)
- Hendaknya MGMP dan PGRI dilibatkan responden yang menyatakan dan yang lainnya
untuk membahas masalah - masalah menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang
yang ditemukan/ terjadi dilapangan. ada kurang difungsikan karena membutuhkan
- Agar diterbitkan buku paket yang waktu yang banyak yakni sekitar (10%)
lengkap dan ditambah terus ke sekolah- reseponden yang menyatakan hal ini. Dengan
sekolah. situasi seperti di atas sejumlah tuntutan dalam
- Waktu yang disediakan dalam kurikulum tidak tercapai jika guru tidak kreatif
pengembangan materi pelajaran dalam membuat model pembelajaran sesuai yang
dituntut. Karena dengan tersedianya sarana dan

DOI:10.26858/jekpend.v3i2. 14410
Kadariah, Kusmaladewi, Hasmiah, Faktor Kesulitan Guru dalam Proses Pembelajaran… 19

prasarana belajar berarti menuntut guru, siswa, ini sebagai pertimbangan untuk lebih
dalam menggunakannya. meningkatkan kualitas proses Pembelajaran.
Waktu yang tersedia juga merupakan 4. Sekolah dan Dinas Pendidikan perlu
kesulitan bagi guru. Dari hasil angket nomor 4 membatasi perlu membatasi siswa dalam
menunjukkan bahwa ada 60% guru mata setiap rombel Agar jumlah yang ada dalam
pelajaran menyatakan bahwa alokasi yang satu rombel maksimal 30 orang siswa.
disediakan belum cukup. Ini disebabkan karena
dalam kurikulum waktu yang ada hanya DAFTAR RUJUKAN
ditentukan secara keseluruhan. Dengan
memperhatikan setiap konsep yang diajarkan
Ali, H, Muh., (2007). Guru dalam proses
dalam alokasi waktu yang tesedia dalam setiap
Pembelajaran. Jakarta: Cetakan Ke Tiga.
catur wulan, maka bahan-bahan yang diajarkan
Sinar Baru Algesindo.
tidak selesai, sehingga guru dalam mengatasi hal
tersebut harus mengadakan remedial. Guru Djamarah, Syariful, Bahri, (2000). Guru dan
dalam mengatasi hal tersebut terkadang anak didik dalam interaksi edukatif.
mengadakan remedial. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. (2008). Manajemen
SIMPULAN DAN SARAN Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Simpulan Remaja Rosdakarya.
Berdasarkan hasil dan pembahasan
penelitian yang telah dilakanakan diambil Hamalik, Oemar. (2013). Dasar-Dasar
kesimpulan sebagai berikut : Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
1. Bahwa pada umumnya hambatan-hambatan Remaja Rosdakarya
yang dialami sehingga guru dalam Hasan, Hamid S. (2008). Evaluasi Kurikulum.
melakukan proses Pembelajaran terdiri dari Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
beberapa faktor yaitu, masih sulitnya guru
merumuskan Kompetensi Dasar (KD) dalam Hasibuan, J.J. (20060. Proses Pembelajaran.
mata pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2. Struktur materi yang ada di Kurikulum Inanna, I., Rahmatullah, R., Haeruddin, M. I. M.,
masih ada yang belum sesuai dengan tingkat & Marhawati, M. (2020). Silk weaving as a
kemampuan siswa. cultural heritage in the informal
3. Alokasi waktu yang tersedia dalam proses entrepreneurship education perspective.
Pembelajaran belum mencukupi dalam Journal of Entrepreneurship Education,
setiap semester. 23(1), 1–11.
4. Begitu pula sarana dan prasarana yang
Rahmatullah. (2018). Pembelajaran Ekonomi
merupakan pendukung dalam proses
Berjatidiri Bangsa. JEKPEND: Jurnal
Pembelajaran masih sangat kurang memadai
Ekonomi Dan Pendidikan, 1(1), 10–16.
khususnya di daerah.
https://doi.org/10.26858/jekpend.v1i1.5055
Saran Rahmatullah, & Inanna. (2017). Ekonomi
Adapun saran berdasarkan kesimpulan Berkarakter Eco-Culture Sebagai
sebagai berikut : Suplemen Pembelajaran Ekonomi di
1. Hendaknya pemerintah dalam hal ini Sekolah Menengah Atas (1st ed.).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Makassar: Badan Penerbit Universitas
mengupayakan pengadaan sarana dan Negeri Makassar.
prasarana pembelajaran yang memadai
Rahmatullah, & Inanna. (2018). Strategi Belajar
terutama buku paket di sekolah.
Mengajar. Badan Penerbit UNM.
2. Pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya Rahmatullah, & Inanna. (2019). Pelatihan
mengadakan workshop atau pelatihan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas Bagi
tentang pembelajaran yang baik sesuai Guru. Jurnal Dedikasi Masyarakat, 3(1),
dengan kebutuhan kurikulum, terutama bagi 19–25.
guru-guru yang bertugas di daerah. Ramli, A., Rahmatullah, Inanna, & Dangnga, T.
3. Agar guru mata pelajaran khususnya yang (2018). Peran Media Dalam Meningkatkan
mengajar di sekolah yang ada di daerah Efektivitas Belajar. Lembaga Pengabdian
terpencil dapat menjadikan hasil penelitian
DOI:10.26858/jekpend.v3i2. 14410
Kadariah, Kusmaladewi, Hasmiah, Faktor Kesulitan Guru dalam Proses Pembelajaran… 20

Kepada Masyarakat Universitas Negeri Sudjana. (2005). Metode statistik, Edisi keenam.
Makassar, 5–7. Retrieved from Bandung : Tarsito.
https://ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/do
Usman, Moh. Uzer, dan lilis Setiawati. (2003).
wnload/7649/4429%0A
Upaya optimalisasi kegiatan
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Pembelajaran. Bandung : Edisi Revisi,
mempengaruhinya. Salatiga: Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya.
Rineka Cipta.

DOI:10.26858/jekpend.v3i2. 14410

You might also like