You are on page 1of 11

Pemberian Penguatan dan Belajar Mandiri Terhadap

Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran


Melakukan Prosedur Administrasi

Lia Novitasari, Tri Murwaningsih, Susantiningrum


Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
lia_novitasari88@yahoo.com

Abstract: The objectives of this research are to investigate whether or not there is a
significant effects of: (1) the administration of reinforcement on the learning achievement
in the subject matter of Conducting the Administration Procedures; (2) the independent
learning on the learning achievement in the subject matter of Conducting the
Administration Procedures; and (3) the administration reinforcement and the independent
learning simultaneously on the learning achievement in the subject matter of Conducting
the Administration Procedures. This research used the descriptive quantitative method.
The population of the research was all of the students as many as 86 in Grade X of the
Office Administration Skill Program of Vocational High School Batik 2 of Surakarta in
Academic Year 2012/2013. The samples of the research were 60% of the population or
51 students, and were taken by using the proportional random sampling technique. The
data of the research were gathered through questionnaire and documentation. They were
then analyzed by using the statistical test with the correlation and multiple regression
technique of analysis. The results of the research are as follows: (1) there is a significant
effect of the administration of reinforcement on the learning achievement in the subject
matter of Conducting the Administration Procedures of the students in Grade X of the
Office Administration Skill Program of Vocational High School Batik 2 of Surakarta in
Academic Year 2012/2013 as indicated by the value of r count = 0.468 > rtable = 0.276 at the
significance level of 5%; (2) there is a significant effect of the independent learning on the
learning achievement in the subject matter of Conducting the Administration Procedures
of the students in Grade X of the Office Administration Skill Program of Vocational High
School Batik 2 of Surakarta in Academic Year 2012/2013 as shown by the value of r count =
0.525 > rtable = 0.276 at the significance level of 5%; and (3) there is a simultaneously
significant effect of the administration reinforcement and the independent learning on the
learning achievement in the subject matter of Conducting the Administration Procedures
of the students in Grade X of the Office Administration Skill Program of Vocational High
School Batik 2 of Surakarta in Academic Year 2012/2013 as pointed out by the value of
Fcount = 20.195 > rtable = 3.191 at the significance level of 5%. In Addition, the other finding
of the research is Ŷ = 27.581 + 0.322 X1 + 0.489 X2, meaning that on average the
learning achievement in the subject matter of Conducting the Administration Procedures
will increase or decrease as much as 0.489 for each unit of increase or decrease in the
independent learning. The relative contribution of the administration of reinforcement
toward the learning achievement is as much as 43.82%, and that of the independent
learning toward the learning achievement is as much as 56.18%. In addition, the effective
contribution of the administration of reinforcement toward the learning achievement is as
much as 20.02%, and that of the independent learning toward the learning achievement
is much as 25.68%.

Keywords: The administration of reinforcement, independent learning, and learning


achievement.
I. Pendahuluan penguatan terhitung masih kurang.
Pendidikan memiliki peranan Seperti, sikap guru yang terkadang
penting dalam meningkatkan kualitas masih menunjukkan ketidakpedulian
sumber daya manusia untuk terhadap siswa yang ingin
mewujudkan pembangunan suatu mengemukakan pendapatnya tentang
bangsa. Tingkat pendidikan suatu materi ketika pembelajaran sedang
bangsa, merupakan cermin berlangsung, atau pada saat siswa ingin
kesejahteraan kehidupan bangsa mengajukan pertanyaan tentang
tersebut. Semakin tinggi tingkat pelajaran, terkadang guru malah
pendidikan yang dimiliki masyarakat memarahi siswa karena menganggap
menjadi salah satu tingkat kelayakan siswa tidak paham dengan materi yang
kesejahteraan hidupnya. Oleh karena telah dijelaskan oleh guru. Sehingga, hal
itu, pemerintah berupaya memberikan ini membuat siswa merasa tidak dihargai
perhatian yang serius terhadap dan menyebabkan siswa kurang
pendidikan, sejak dari Taman Kanak- termotivasi untuk bertanya kembali.
kanak sampai jenjang Perguruan Tinggi, Situasi ini akan mempengaruhi proses
baik sekolah negeri maupun swasta pembelajaran yang dijalani siswa yang
secara formal. Untuk mewujudkan mengakibatkan rendahnya prestasi
lulusan siswa sekolah yang berkualitas, belajar siswa.
maka diperlukan suatu perancangan Sebagai seorang guru dalam
metode pembelajaran yang baik. Dalam proses belajar mengajar hendaknya
hal ini faktor guru adalah faktor penentu dapat memahami siswa. Untuk itu, agar
dimana guru harus mampu menentukan kegiatan belajar mengajar dapat
metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa supaya aktif dan
menciptakan proses pembelajaran yang kreatif belajar, tentu saja diperlukan
baik dan menyenangkan. lingkungan belajar yang kondusif.
Keberhasilan siswa dalam Penguatan dapat diberikan oleh guru
mencapai prestasi belajar tidak terlepas berupa pujian, senyuman, tepuk tangan,
dari faktor-faktor yang nilai atau hadiah kepada siswa sebagai
mempengaruhinya baik faktor internal penghargaan terhadap prestasi yang
maupun eksternal. Faktor yang dapat diperolehnya. Seperti yang terdapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam penelitian yang dilakukan oleh
yang berasal dari luar diri siswa adalah Dewi Maslichah K dan Haryono (2013)
lingkungan sekolah. Salah satu unsur yang menyatakan bahwa “Fungsi
dalam lingkungan sekolah yang penguatan untuk memberikan ganjaran
mempengaruhi prestasi belajar siswa kepada siswa sehingga siswa akan
adalah guru. Guru memiliki peran berbesar hati dan meningkatkan
penting dalam membentuk peserta didik partisipasinya dalam setiap proses
agar memiliki kepribadian yang cakap pembelajaran”.
yang dapat diharapkan membangun Di samping pemberian
dirinya dan membangun bangsa dan penguatan, prestasi belajar siswa juga
Negara. Oleh karena itu, guru harus dipengaruhi oleh cara belajar, salah
memiliki keterampilan mengajar yang satunya adalah aktivitas belajar mandiri.
tepat, salah satunya adalah Menurut penelitian yang dilakukan oleh
keterampilan pemberian penguatan. Isoken Ihensekhien dan Salami (2012)
Berdasarkan observasi awal di menyatakan bahwa pembelajaran
lapangan yang dilakukan peneliti pada mandiri merupakan pendekatan
bulan Januari 2013 terhadap guru yang berinovasi untuk mempromosikan rasa
mengajar Melakukan Prosedur memiliki dan memberikan siswa dengan
Administrasi kelas X program keahlian peran dalam pengambilan keputusan
Pendidikan Administrasi Perkantoran dan menawarkan pendekatan
SMK Batik 2 Surakarta, menunjukkan mendukung untuk belajar. Kemandirian
bahwa keterampilan guru dalam merupakan salah satu unsur penting
menciptakan lingkungan belajar yang yang harus dimiliki siswa dalam belajar
kondusif khususnya dalam memberikan mengajar. Seseorang yang sedang
menjalankan belajar mandiri lebih adalah: (1) Keterampilan bertanya
ditandai dan ditentukan oleh motif yang dasar; (2) Keterampilan bertanya
mendorongnya belajar. lanjut; (3) Keterampilan memberi
Dengan adanya penguatan penguatan (reinforcement); (4)
(reinforcement) yang diberikan oleh guru Keterampilan mengadakan variasi;
dengan tepat, siswa akan terangsang (5) Keterampilan menjelaskan; (6)
untuk meningkatkan motivasinya dalam Keterampilan membuka dan
mengikuti pelajaran. Siswa yang menutup pelajaran; (7)
memiliki motivasi pada dirinya akan Keterampilan mengelola kelas; (8)
menciptakan kemandirian dalam meraih Keterampilan memimpin diskusi
sesuatu sesuai kebutuhannya, kelompok kecil; (9) Keterampilan
khususnya dalam proses pembelajaran. mengajar kelompok kecil dan
Sehingga akan memunculkan siswa perorangan.
yang aktif dan kreatif dalam mencapai b. Penguatan (Reinforcement)
prestasi belajar secara optimal Pemberian penguatan
khususnya pada mata pelajaran (reinforcement) merupakan salah
Melakukan Prosedur Administrasi satu dari keterampilan dasar
(MPA). mengajar bagi guru, agar guru
dapat melaksanakan perannya
II. Kajian Literatur dalam pengelolaan proses
a. Keterampilan Mengajar pembelajaran, sehingga
Keterampilan mengajar pembelajaran dapat efektif dan
merupakan salah satu kompetensi efisien. Menurut Moh. Uzer Usman
yang harus dimiliki oleh seorang (2005: 80), mengemukakan bahwa
guru sejak awal. Syaiful Bahri Penguatan (reinforcement) adalah
Djamarah (2005: 99) menyatakan segala bentuk respons, apakah
bahwa keterampilan dasar bersifat verbal ataupun non verbal,
mengajar mutlak harus dimiliki guru yang merupakan bagian dari
supaya guru dapat mengoptimalkan modifikasi tingkah laku guru
peranannya di kelas. Sedangkan terhadap tingkah laku siswa, yang
menurut Moh. Uzer Usman (2005: bertujuan untuk memberikan
74) berpendapat bahwa informasi atau umpan balik
keterampilan mengajar (teaching (feedback) bagi si penerima (siswa)
skills) merupakan keterampilan atas perbuatannya sebagai suatu
yang dapat dilatihkan melalui tindak dorongan ataupun koreksi.
micro-teaching yang harus dikuasai Sedangkan J. Bruner dalam
terlebih dahulu oleh calon guru Slameto (2010: 12) menyatakan
sebelum melaksanakan praktik bahwa dalam belajar guru harus
mengajar. Dari dua pendapat ahli di memberi reinforcement dan umpan
atas dapat disimpulkan bahwa balik (feed-back) yang optimal pada
keterampilan mengajar guru waktu siswa menemukan
merupakan keterampilan dasar jawabannya. Sehingga dapat
mengajar yang mutlak harus disimpulkan bahwa penguatan
dikuasai oleh guru atau calon guru (reinforcement) adalah respons
sebelum melaksanakan praktik yang diberikan guru terhadap
mengajar supaya guru dapat tingkah laku siswa dalam proses
mengoptimalkan peranannya di pembelajaran, yang bertujuan
kelas. memberikan umpan balik
Dalam mengajar guru harus (feedback) atas perbuatannya yang
menguasai sembilan keterampilan dapat meningkatkan perilaku
mengajar agar proses belajar siswa. Dalam hal ini
pembelajaran dapat berjalan diharapkan berulangnya kembali
dengan lancar. Menurut Syaiful tindakan yang dilakukan siswa
Bahri Djamarah (2005: 99) tersebut.
sembilan keterampilan mengajar
Menurut Slavin (2008: 184) kompetensi guna mengatasi
menyatakan ada beberapa jenis sesuatu masalah, dan dibangun
tindakan penguatan, yaitu: (1) dengan bekal pengetahuan atau
Tindakan penguatan primer dan kompetensi yang telah dimiliki.
sekunder; (2) Tindakan penguatan Sedangkan Martinis Yamin (2008:
positif dan negative; (3) Tindakan 204) menyatakan bahwa “Belajar
penguatan intrinsik dan ekstrinsik. mandiri adalah cara belajar aktif
Sedangkan menurut Sardiman A. dan partisipatif untuk
M. (2012: 92) mengungkapkan mengembangkan diri masing-
bahwa ada beberapa bentuk dan masing individu yang tidak terikat
cara untuk menumbuhkan motivasi dengan kehadiran guru, dosen,
dalam kegiatan belajar di sekolah, pertemuan tatap muka di kelas,
yaitu: (1) Memberi angka, dalam kehadiran teman sekolah”.
hal ini angka sebagai simbol dari Sehingga dapat disimpulkan bahwa
nilai kegiatan belajarnya; (2) belajar mandiri adalah cara belajar
Hadiah, pemberian kepada aktif dan partisipatif yang didorong
seseorang untuk suatu pekerjaan; oleh niat atau motif tanpa
(3) Pujian, yakni bentuk bergantung pada orang lain,
reinforcement yang positif dan memiliki tanggung jawab sendiri
sekaligus merupakan motivasi yang untuk menguasai kompetensi guna
baik. Pujian yang tepat akan mengatasi suatu masalah.
mempertinggi gairah belajar siswa; Kelancaran kegiatan belajar
(4) Hukuman, yakni reinforcement mandiri sangat ditentukan oleh
yang negative, tetapi kalau sejauh mana pembelajar telah
diberikan secara tepat dan bijak. memiliki pengetahuan yang relevan
Oleh karena itu, guru harus sebagai modal awal untuk
memahami prinsip-prinsip menciptakan pengetahuan baru
pemberian hukuman. atas rangsangan dari informasi
Indikator yang digunakan baru yang diperolehnya dalam
dalam dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran, baik
(1) penguatan positif, meliputi informasi yang diperoleh dari guru,
angka; hadiah; pujian kepada orang lain, atau dari sumber belajar
pribadi dan seluruh kelas; yang lain. Haris Mudjiman (2011:
mendekati siswa; tersenyum tanda 11) berpendapat bahwa ciri-ciri
senang; menepuk pundak; tepuk belajar mandiri meliputi: (1)
tangan; penguatan berupa simbol; Kegiatan belajar yang dilakukan
komentar tertulis; dan (2) merupakan kegiatan belajar yang
penguatan negatif, meliputi: lama, terus-menerus, tidak sering
pembebasan dari tugas dan situasi berhenti (persistence); (2)
yang tidak menyenangkan; Kegiatannya “ajeg”, berdisiplin,
hukuman yang efektif. tidak malas-malasan (consistence);
c. Belajar Mandiri (3) Kegiatannya selalu terencana
Kemandirian merupakan karena berorientasi kepada
suatu kekuatan internal individu penguasaan sesuatu kompetensi
yang diperoleh melalui proses (systematic); (4) Kegiatan
individuasi. Proses individuasi belajarnya fokus, dengan
adalah proses realisasi kedirian continuing evaluation untuk
dan proses menuju kesempurnaan. mengukur pencapaian tujuan (goal
(Mohammad Ali dan Mohammad orientedness; (5) Selalu berusaha
Asrori, 2004: 114). Menurut Haris mencari jalan keluar bila
Mudjiman (2011: 9) menghadapi masalah, termasuk
mengemukakan bahwa belajar jalan keluar baru yang sebelumnya
mandiri adalah kegiatan belajar belum pernah dilakukan
aktif, yang didorong oleh niat atau (innovative); (6) Tindak lanjut dari
motif untuk menguasai sesuatu kegiatannya selalu jelas (follow up
clarity; (7) Kegiatan belajar lain: (1) Proses dokumen-dokumen
dilakukan setiap saat di sepanjang kantor, (2) Dasar surat menyurat,
hidup, untuk bisa bertahan hidup (3) Mengurus/ menjaga sistem
atau mengembangkan hidupnya dokumen.
(Learning for life). Kompetensi Melakukan
Indikator belajar mandiri Prosedur Administrasi sangat
yang digunakan dalam penelitian ini penting dipelajari oleh siapa saja
adalah siswa bertanggung jawab khususnya yang bergerak di bidang
terhadap kebutuhan belajar, tidak administrasi kantor, karena pada
bergantung pada orang lain, dasarnya kegiatan administrasi ini
mempunyai rasa percaya diri yang terdapat di segala bidang
tinggi, penuh inisiatif dalam kehidupan, khususnya di kalangan
memecahkan tugas dan industri/ dunia usaha. Kegiatan
permasalahan belajar. korespondensi atau pencatatan
d. Prestasi Belajar maupun memproses dokumen
Kata “prestasi” berasal dari selalu memegang peranan yang
bahasa Belanda yaitu prestatie. sangat penting sebagai bagian dari
Kemudian dalam bahasa Indonesia setiap kegiatan.
menjadi “prestasi” yang berarti Kompetensi Melakukan
“hasil usaha” (Zainal Arifin, 1990: Prosedur Administrasi di tingkat
2). Selanjutnya, Muhibbin Syah SMK khususnya pada program
(2005: 141) mendefinisikan prestasi keahlian Administrasi Perkantoran
sebagai tingkat keberhasilan siswa berfungsi untuk mengembangkan
dalam mencapai tujuan yang kemampuan siswa dalam
ditetapkan dalam sebuah program. melakukan kegiatan administrasi
Sedangkan menurut Dimyati dan yang meliputi kegiatan surat
Mujiono (2002: 200) menyurat, memproses dokumen-
mengemukakan bahwa “prestasi dokumen kantor, dan mengurus
belajar adalah hasil yang didapat atau menjaga sistem dokumen.
oleh siswa melalui kegiatan Sehingga, diharapkan dengan
penilaian dan atau pengukuran diberikannya kemampuan dan
hasil belajar yang ditandai dengan keterampilan ini dapat membekali
skala nilai berupa huruf atau kata siswa untuk mampu bersaing di
atau simbol. dunia industri maupun dunia usaha,
Sehingga dapat disimpulkan seperti tujuan dari SMK sendiri
bahwa prestasi belajar adalah hasil yaitu mencetak siswa yang
yang telah dicapai dari usaha berkompeten untuk langsung terjun
belajar siswa berupa penguasaan ke dunia usaha/ dunia industri.
pengetahuan dan keterampilan f. Cara Mengukur Prestasi Belajar
terhadap materi yang ditandai Prestasi belajar siswa dapat
dengan angka, huruf, atau simbol diukur dari hasil evaluasi yang
yang diberikan guru dalam suatu diberikan oleh guru. Menurut
periode tertentu. Oemar Hamalik dalam Martinis
e. Mata Pelajaran Melakukan Yamin (2008: 227) mendefinisikan
Prosedur Administrasi bahwa “evaluasi belajar merupakan
Mata pelajaran Melakukan keseluruhan kegiatan pengukuran
Prosedur Administrasi merupakan (pengumpulan data dan informasi),
salah satu kompetensi yang harus pengolahan, penafsiran, dan
dikuasai oleh peserta didik pada pertimbangan untuk membuat
program keahlian Administrasi keputusan tentang tingkat hasil
Perkantoran. Dari penjabaran belajar yang dicapai peserta didik
kurikulum SMK tahun 2004, setelah melakukan kegiatan belajar
menurut Tintin Astini & Aah dalam upaya mencapai tujuan
Johariah. Kompetensi ini memiliki pembelajaran yang telah
tiga sub kompetensi dasar antara ditetapkan”.
Menurut Syaiful Bahri pengambilan sampel tersebut sebagai
Djamarah & Aswan Zain (2010 : berikut:
106), untuk mengukur dan X AP 1: 60 % x 42 = 25, 2 = 25 siswa
mengevaluasi tingkat keberhasilan X AP 2: 60 % x 44 = 26, 4 = 26 siswa
belajar tersebut dapat dilakukan
melalui tes prestasi belajar. Sehingga jumlah sampel penelitian
Berdasarkan tujuan dan ruang dalam penelitian ini adalah 51 siswa.
lingkupnya, tes prestasi belajar Pengumpulan data penelitian
dapat digolongkan ke dalam jenis ini menggunakan metode angket dan
penilaian yaitu: 1) tes formatif, dokumentasi. Teknik analisis data yang
untuk mengukur satu atau digunakan adalah uji prasyarat analisis
beberapa pokok bahasan tertentu; meliputi uji normalitas data, uji linearitas,
2) tes subsumatif, meliputi sejumlah dan uji independensi. Sedangkan uji
bahan pengajaran tertentu yang hipotesis dilakukan menggunakan
telah diajarkan dalam waktu analisis statistik dengan analisis korelasi
tertentu dan diperhitungkan dalam dan regresi ganda dengan
menentukan nilai raport; 3) tes menggunakan bantuan program SPSS
sumatif, untuk mengukur daya 17.0.
serap siswa terhadap pokok-pokok
bahasan yang telah diajarkan IV. Hasil dan Pembahasan
selama satu semester. Dari hasil penyebaran angket
Pengukuran prestasi belajar tentang pemberian penguatan
yang digunakan dalam penelitian ini (reinforcement) yang terdiri dari 25
adalah tingkat keberhasilan yang pernyataan kepada 51 responden.
dicapai oleh siswa kelas X Program Apabila dihitung dengan persentase
Keahlian Administrasi Perkantoran maka diperoleh jumlah skor tertinggi
SMK Batik 2 Surakarta melalui nilai sebesar 4x25x51 = 5100. Skor hasil
mid semester genap mata pengumpulan data yaitu X1 = 3878.
pelajaran Melakukan Prosedur Dengan demikian, tingkat persentase
Administrasi tahun pelajaran pemberian penguatan di SMK Batik 2
2012/2013. Surakarta tahun 2013 sebesar 3878 :
5100 = 0,7604 atau sebesar 76,0%.
III. Metodologi Penelitian Sedangkan hasil penyebaran angket
Penelitian ini dilaksanakan di tentang belajar mandiri yang terdiri dari
SMK Batik 2 Surakarta yang 21 pernyataan kepada 51 responden.
beralamatkan di Jalan Slamet Riyadi, Apabila dihitung dengan persentase
Kleco, Surakarta pada siswa kelas X maka diperoleh jumlah skor tertinggi
pada mata pelajaran Melakukan sebesar 4x21x51 = 4284. Skor hasil
Prosedur Administrasi Program Keahlian pengumpulan data yaitu X2 = 3350.
Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Dengan demikian, tingkat persentase
Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. belajar mandiri di SMK Batik 2 Surakarta
Penelitian ini dilaksanakan selama enam tahun 2013 sebesar 3350 : 4284 =
bulan terhitung mulai dari pengajuan 0,7820 atau sebesar 78,2%. Dari data
masalah sampai dengan selesainya mengenai prestasi belajar Melakukan
penyusunan laporan penelitian ini yaitu Prosedur Administrasi siswa dalam
mulai bulan Januari 2013 sampai bulan penelitian ini, diambil dari hasil nilai
Juni 2013. Penelitian ini, menggunakan raport mid semester genap siswa kelas
metode deskriptif kuantitatif. X program keahlian Administrasi
Populasi dalam penelitian ini Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta
adalah seluruh siswa kelas X program Tahun Pelajaran 2012/2013. Apabila
keahlian Administrasi Perkantoran dihitung dengan persentase, dapat
Tahun 2013 yang berjumlah 86 siswa diketahui nilai tertinggi yang mungkin
dan 60% dari populasi digunakan dicapai adalah 100 dan jumlah
sebagai sampel dengan teknik responden sebanyak 51 siswa, maka
Proporsional Random Sampling. Rincian diperoleh skor tertinggi variabel prestasi
belajar 51 x 100 = 5100. Jumlah skor dengan rtabel diperoleh rhitung < rtabel atau
hasil pengumpulan data prestasi belajar 0,083 < 0,276, maka Ho diterima.
yaitu Y = 4294. Dengan demikian, Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat persentase prestasi belajar mata pengaruh kedua variabel bersifat
pelajaran Melakukan Prosedur independensi atau antara X1 dan X2
Administrasi siswa kelas X program tidak terdapat hubungan (X1
keahlian Administrasi Perkantoran SMK independensi terhadap X2).
Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran Setelah uji prasyarat analisis
2012/2013 sebesar 4294 : 5100 = dilakukan, persyaratan yang harus
0,8420 atau sebesar 84,2% berarti dipenuhi untuk dapat melakukan analisis
prestasi belajar belum mencapai skor data dengan uji korelasi ganda yang
maksimal. digunakan dalam penelitian ini
Uji normalitas dalam penelitian menggunakan program SPSS 17.0
ini menggunakan One sample sebagai berikut:
Kolmogorov-Smirnov dengan Uji Koefisien Korelasi X1 terhadap Y
menggunakan taraf signifikan 0,05. Dari Dari hasil perhitungan, diperoleh
hasil perhitungan uji normalitas data harga rhitung (pearson correlation)
dengan program SPSS 17.0, diperoleh pengaruh antara pemberian penguatan
nilai signifikansi masing-masing variabel (reinforcement) terhadap prestasi belajar
yaitu untuk pemberian penguatan Melakukan Prosedur Administrasi
(reinforcement) sebesar 0,497, untuk sebesar 0,468. Apabila dikonsultasikan
belajar mandiri sebesar 0,667, untuk dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05
prestasi belajar melakukan prosedur diperoleh rtabel sebesar 0,276 maka,
administrasi sebesar 0,324. Nilai rhitung > rtabel atau 0,468 > 0,276 maka Ho
signifikansi ketiga variabel tersebut > ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
semua variabel berdistribusi normal. yang signifikan antara kedua variabel
Uji linearitas dalam penelitian ini (X1 signifikan terhadap Y).
menggunakan Tabel ANOVA. Untuk X1 Uji Koefisien Korelasi X2 terhadap Y
diperoleh harga Fhitung sebesar 0,633 Dari hasil perhitungan, diperoleh
apabila dikonsultasikan dengan Ftabel harga rhitung (pearson correlation)
maka 0,633 < 2,00. Sedangkan nilai pengaruh antara belajar mandiri
signifikansi sebesar 0,872 apabila terhadap prestasi belajar Melakukan
dikonsultasikan dengan taraf signifikansi Prosedur Administrasi sebesar 0,525.
5% maka diperoleh 0,872 > 0,05. Untuk Apabila dikonsultasikan dengan rtabel
X2 diperoleh harga Fhitung sebesar 0,756 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh
apabila dikonsultasikan dengan Ftabel rtabel sebesar 0,276 maka rhitung > rtabel
maka 0,756 < 1,96. Sedangkan nilai atau 0,525 > 0,276, maka Ho ditolak dan
signifikansi sebesar 0,752 apabila Ha diterima. Sehingga dapat
dikonsultasikan dengan taraf signifikansi disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
5% maka diperoleh 0,752 > 0,05. yang signifikan antara kedua variabel
Sehingga dapat disimpulkan bahwa (X2 signifikan terhadap Y).
model yang diambil memiliki korelasi Uji Koefisien Korelasi Multipel X1 dan X2
yang linear. terhadap Y
Uji Independensi dalam Berdasarkan hasil perhitungan
penelitian ini menggunakan pearson pada Model Summary diperoleh harga
correlation. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi multipel (R) sebesar
diperoleh harga rhitung pengaruh antara 0,676. Sedangkan harga koefisien
pemberian penguatan (reinforcement) determinasi (R²) atau angka R Square
terhadap belajar mandiri sebesar 0,083 sebesar 0,457. Hasil perhitungan
dan nilai signifikansi sebesar 0,561. tersebut menunjukkan bahwa besarnya
Apabila dikonsultasikan dengan taraf kontribusi kedua variabel bebas
signifikansi 5% maka 0,561 > 0,05. terhadap variabel terikat sebesar 45,7%.
Sedangkan nilai rtabel untuk N=51 adalah Adapun sisanya sebesar 54,3%, (100%
0,276. Apabila rhitung dikonsultasikan - 45,7% = 54,3%) dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak tercakup dalam Melakukan Prosedur Administrasi (Y)
penelitian ini. sebesar 25,68%.
Uji Signifikansi Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Uji signifikansi dalam penelitian Setelah dilakukan pengujian
ini menggunakan tabel ANOVA. Dari hipotesis dan penafsiran pengujian
hasil perhitungan diperoleh diperoleh hipotesis, maka selanjutnya
nilai Fhitung uji signifikansi koefisien dikemukakan kesimpulan pengujian
korelasi ganda sebesar 20,195. Apabila hipotesis. Kesimpulan pengujian
dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan hipotesis dalam penelitian ini adalah
taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai sebagai berikut:
Fhitung > Ftabel atau 20,195 > 3,191, maka 1. Hipotesis 1
Ho ditolak Ha diterima. Sehingga dapat Berdasarkan hasil pengujian
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hipotesis, diperoleh nilai rhitung
yang signifikan antara pemberian variabel pemberian penguatan
penguatan (reinforcement) dan belajar (X1) sebesar 0,468 dan rtabel
mandiri secara bersama-sama terhadap sebesar 0,276. Sehingga dapat
prestasi belajar Melakukan Prosedur dikatakan bahwa nilai rhitung >
Administrasi. rtabel atau 0,468 > 0,276 maka
Persamaan Regresi Linear Multipel Ha diterima dan Ho ditolak pada
Persamaan regresi Linear taraf signifikansi sebesar 0,05.
Multipel adalah Ŷ = 27,581 + 0,322 X1 + Dengan demikian hipotesis yang
0,489 X2. Konstanta sebesar 27,581 menyatakan bahwa “Ada
secara sistematis menyatakan bahwa pengaruh positif yang signifikan
jika nilai variabel bebas X1 dan X2 sama antara pemberian penguatan
dengan nol, maka nilai Y adalah 27,581. terhadap prestasi belajar mata
Koefisien regresi X1= 0,322 menyatakan pelajaran Melakukan Prosedur
bahwa setiap terjadi peningkatan atau Administrasi siswa kelas X
penurunan satu unit pemberian program keahlian Administrasi
penguatan (reinforcement) maka akan Perkantoran SMK Batik 2
meningkatkan atau menurunkan prestasi Surakarta Tahun Pelajaran
belajar siswa sebesar 0,322. Koefisien 2012/2013” dapat diterima.
regresi X2= 0,489 menyatakan bahwa 2. Hipotesis 2
setiap terjadi peningkatan atau Berdasarkan hasil pengujian
penurunan satu unit belajar mandiri hipotesis, diperoleh nilai rhitung
maka akan meningkatkan atau variabel belajar mandiri (X2)
menurunkan prestasi belajar siswa sebesar 0,525 dan rtabel sebesar
sebesar 0,489. 0,276. Sehingga dapat
Sumbangan Relatif dan Sumbangan dikatakan bahwa nilai rhitung >
Efektif rtabel atau 0,525 > 0,276 maka
Hasil perhitungan Sumbangan Ha diterima dan Ho ditolak pada
Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif taraf signifikansi sebesar 0,05.
(SE) didapatkan hasil perhitungan SR Dengan demikian hipotesis yang
pemberian penguatan (reinforcement) menyatakan bahwa “Ada
(X1) terhadap prestasi belajar pengaruh positif yang signifikan
Melakukan Prosedur Administrasi (Y) antara belajar mandiri terhadap
sebesar 43,82% dan SR belajar mandiri prestasi belajar mata pelajaran
(X2) terhadap prestasi belajar Melakukan Prosedur
Melakukan Prosedur Administrasi (Y) Administrasi siswa kelas X
sebesar 56,18%. Sedangkan SE program keahlian Administrasi
pemberian penguatan (reinforcement) Perkantoran SMK Batik 2
(X1) terhadap prestasi belajar Surakarta Tahun Pelajaran
Melakukan Prosedur Administrasi (Y) 2012/2013” dapat diterima.
sebesar 20,02% dan SE belajar mandiri 3. Hipotesis 3
(X2) terhadap prestasi belajar Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis, diperoleh Fhitung
sebesar 20,195 dan Ftabel X program keahlian Administrasi
sebesar 3,191. Sehingga dapat Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta
dikatakan bahwa nilai Fhitung > tahun pelajaran 2012/ 2013 adalah
Ftabel atau 20,195 > 3,191. sebesar 78,2%. c) Tingkat pencapaian
Dengan demikian hipotesis yang prestasi belajar Melakukan Prosedur
menyatakan bahwa “Ada Administrasi siswa kelas X program
pengaruh positif yang signifikan keahlian Administrasi Perkantoran SMK
antara pemberian penguatan Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/
dan belajar mandiri terhadap 2013 adalah sebesar 84,2%. 2)
prestasi belajar mata pelajaran Berdasarkan perhitungan, diperoleh
Melakukan Prosedur persamaan garis regresi linear sebagai
Administrasi siswa kelas X berikut: Ŷ = 27,581 + 0,322 X1 + 0,489
program keahlian Administrasi X2. 3) Besarnya sumbangan yang
Perkantoran SMK Batik 2 diberikan oleh setiap variabel adalah
Surakarta Tahun Pelajaran sebagai berikut: a) Sumbangan relatif
2012/2013” dapat diterima. pemberian penguatan (X1) terhadap
prestasi belajar Melakukan Prosedur
V. Simpulan dan Saran Administrasi (Y) sebesar 43,82%; b)
Berdasarkan hasil analisis data Sumbangan relative belajar mandiri (X 2)
dan pengkajian hipotesis, kesimpulan terhadap prestasi belajar Melakukan
penelitian ini adalah: 1) Terdapat Prosedur Administrasi (Y) sebesar
pengaruh yang signifikan pemberian 56,18%; c) Sumbangan efektif
penguatan terhadap prestasi belajar pemberian penguatan (X1) terhadap
mata pelajaran Melakukan Prosedur prestasi belajar Melakukan Prosedur
Administrasi siswa kelas X program Administrasi (Y) sebesar 20,02%; d)
keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sumbangan efektif belajar mandiri (X2)
Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran terhadap prestasi belajar Melakukan
2012/2013; 2) Terdapat pengaruh yang Prosedur Administrasi (Y) sebesar
signifikan belajar mandiri terhadap 25,68%.
prestasi belajar mata pelajaran Berdasarkan simpulan di atas,
Melakukan Prosedur Administrasi siswa maka peneliti memberikan saran
kelas X program keahlian Administrasi sebagai berikut:
Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta 1. Kepada Kepala Sekolah
Tahun Pelajaran 2012/2013; 3) Terdapat a. Sebagai pimpinan tertinggi
pengaruh yang signifikan pemberian di sekolah dalam
penguatan dan belajar mandiri secara kesempatan tertentu
bersama-sama terhadap prestasi belajar misalnya saat koordinasi di
mata pelajaran Melakukan Prosedur pagi hari sebelum memulai
Administrasi siswa kelas X program kegiatan mengajar,
keahlian Administrasi Perkantoran SMK hendaknya memberikan
Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran masukan kepada guru
2012/2013. menyisihkan sebagian dana
Selain yang berhubungan untuk memberikan
dengan ketiga variabel pada penelitian penghargaan berupa hadiah
ini, peneliti juga menemukan temuan bagi siswa yang aktif dan
lain, antara lain: 1) Berdasarkan pada berprestasi dalam mengikuti
deskripsi data yang diperoleh masing- pembelajaran di kelas.
masing variabel, diketahui: a) Tingkat b. Kepala sekolah hendaknya
pencapaian pemberian penguatan guru menyarankan guru untuk
mata pelajaran Melakukan Prosedur membentuk kelompok
Administrasi siswa kelas X program belajar sehingga siswa
keahlian Administrasi Perkantoran SMK dapat saling berdiskusi dan
Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/ bertukar pikiran.
2013 adalah sebesar 76,0%. b) Tingkat
pencapaian belajar mandiri siswa kelas
2. Kepada Guru meski tanpa adanya
a. Bagi pihak guru mata pemberian penguatan dari
pelajaran Melakukan guru. Hal ini dapat dilakukan
Prosedur Administrasi dengan cara siswa aktif di
hendaknya lebih memahami dalam kelas ketika guru
masing-masing karakter sedang menerangkan
siswa dengan lebih akrab materi atau selalu
sehingga guru dapat memperhatikan guru ketika
memberikan bentuk proses pembelajaran
penguatan berupa hadiah berlangsung.
yang tepat. Selain itu b. Siswa harus menyadari
dengan menyisihkan pentingnya suatu prestasi
sebagian dana, misalnya dalam dunia pendidikan,
setiap sebulan sekali guru sehingga dapat memotivasi
memberikan penghargaan dirinya untuk selalu
berupa hadiah bagi siswa meningkatkan prestasi. Hal
yang aktif dan berprestasi ini dapat dilakukan misalnya
dalam mengikuti dengan memanfaatkan jam
pembelajaran di kelas yaitu pelajaran kosong dengan
siswa yang dapat menjawab belajar di kelas atau pergi
pertanyaan dengan benar, ke perpustakaan atau
aktif dalam menyampaikan langsung mengerjakan
pendapat dan aktif bertanya tugas tanpa menunda-
di kelas, atau siswa yang nunda waktu ketika guru
mendapat nilai terbaik ketika memberikan tugas yang
ulangan materi tersebut. harus dikumpulkan.
b. Guru hendaknya perlu
menggunakan metode– DAFTAR PUSTAKA
metode mengajar yang
inovatif yang memposisikan
guru hanya sebagai Ali, Mohammad & Mohammad Asrosi.
fasilitator dan lebih (2005). Psikologi Remaja.
mengaktifkan siswa dalam Jakarta: PT Bumi Aksara.
mencari sumber-sumber
belajar dan membangun Arifin, Zainal. (1990). Evaluasi,
pengetahuannya. Misalnya, Instruksional, Prinsip, Teknik,
guru selalu memberikan Prosedur. Bandung: Remaja
tugas membuat surat yang Rosdakarya.
berkaitan dengan materi
yang sudah dijelaskan Astini, Tintin & Aah Johariah. (2004).
maupun yang belum Melakukan Prosedur
dijelaskan, baik tugas yang Administrasi. Bandung:
dikerjakan di sekolah ARMICO.
maupun tugas yang harus
diselesaikan di rumah atau Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar
memberikan kuis dadakan dan Pembelajaran. Jakarta:
yang sifatnya untuk PT.Rineka Cipta.
mempertajam pemahaman
materi yang siswa miliki. Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain.
3. Kepada Siswa (2010). Strategi Belajar
a. Siswa harus menyadari Mengajar. Jakarta: Rineka
akan pentingnya kegiatan Cipta.
belajar yang memang sudah
merupakan kewajiban Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru
sebagai seorang pelajar, Dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
FKIP UNS. (2012). Pedoman Penulisan mathedunesa/volume/176/vol-2-
Skripsi. Surakarta: UNS Press. nomer-1 2013.

Haris Mudjiman. (2011). Belajar Mandiri. Priyatno, D. (2008). 5 jam Belajar Olah
Surakarta: UNS PRESS. Data dengan SPSS 17.
Yogyakarta: ANDI.
Ihensekhien, Isoken & Salami, L. I.
(2012). Effect of Self–Regulated Sardiman, A. M. (2012). Interaksi Dan
Learning Strategies on Motivasi Belajar Mengajar.
Secondary School Students’ Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Performance in Home
Economics Education. Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-
Mediterranean Journal of Social Faktor Yang Mempengaruhinya.
Sciences. ISSN 2039-9340. 3 Jakarta: Rineka Cipta.
(14), 80-90. Diperoleh 15 Maret
2013, dari Slavin, Robert. E. (2008). Psikologi
http://www.mcser.org/images/sto Pendidikan. Jakarta: Indeks.
ries/MJSS-
Specialissues/MJSS2012%20Sp Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
ecial%20Issue%203%20no%20 Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
14/Ihensekhien,%20Isoken,% Bandung: Alfabeta.
0Salami,%20L.pdf.
Syah, Muhibbin. (2005). Psikologi
Maslichah, Dewi & Haryono. (2013). Pendidikan dengan Pendekatan
Pemberian Penguatan Baru. Bandung: Remaja
(Reinforcement) dalam Rosdakarya.
Pembelajaran Matematika pada
Usman, Moh. Uzer. (2005). Menjadi
Materi Sistem Persamaan
Guru Profesional. Bandung:
Linear Dua Variabel (SPLDV) Di
Remaja Rosdakarya.
Kelas VIII SMP Al-Azhar
Menganti Gresik. Mathedunesa, Yamin, Martinis. (2008). Paradigma
2 (1), 1-9. Diperoleh 15 Maret Pendidikan Konstruktivistik.
2013, dari Jakarta: Gaung Persada Press.
http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/

You might also like