You are on page 1of 15

Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No.

1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663


http://doi.org/10.21009/JPEB

DOI: https://doi.org/10.21009/JPEB.004.1.3

KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN, MINAT BELAJAR, DAN HASIL


BELAJAR SISWA: STUDI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS
X IIS SMA NEGERI 12 JAKARTA

Siti Saptari Qomariah


SMA Negeri 12 Jakarta
siti_sap@feunj.ac.id

I Ketut R Sudiarditha
Universitas Negeri Jakarta
sudiarditha@yahoo.com

ABSTRACK

This study aims to determine how much influence the quality of learning media
and interest in learning towards the learning outcomes at senior high school
level. The method used was a survey with the correlational approach. This
study used path analysis techniques (Path Analysis). The results showed that
the magnitude of the quality of learning media (X1) which directly affected the
outcome of learning was 0.4092 = 0.167 or 16.7%, the influence of learning
interest (X2) which directly affected the outcome of learning was 0.355 2 = 0.126
or 12.6%, and the influence of the quality of learning media (X1) on learning
outcomes (Y) moderated by the interest in learning (X2) was 0.154 or 15.4%.
The influence of media quality and interest in learning altogether towards
student learning outcomes can be seen from the coefficient of determination
(R2), at 0.421, showing that the variation in student learning outcomes can be
explained by the quality of learning media and learning interest, at 42.1%, while
the other 57.9% was determined by other factors which were not examined.
Simultaneously, the strength of the relation between the variable of learning
media quality, learning interest and learning outcomes was strong, amounting
for 0.649.

Keywords:Learning Media Quality, Learning Interest, Learning Outcomes

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besarpengaruh kualitas
media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar di tingkat SMA.
Metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan korelasional.
Penelitian ini mengunakan teknik analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa besarnya kualitas media pembelajaran (X1) yang secara
langsung mempengaruhi hasil belajar adalah 0.4092 = 0,1767 atau 16.7%,
pengaruh minat belajar (X2) yang secara langsung mempengaruhi hasil belajar

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 33
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

adalah 0,3552 = 0,126 atau 12,6% dan pengaruh kualitas media pembelajaran
(X1) terhadap hasil belajar (Y) yang dimoderasi dengan minat belajar (X2)
adalah 0,144 atau 15,4%. Pengaruh kualitas media dan minat belajar sama
sekali terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2),
yaitu sebesar 0,421, yang menunjukkan bahwa variasi hasil belajar siswa dapat
dijelaskan oleh kualitas media pembelajaran danminat belajar, pada 42.1%,
sedangkan 57.9% lainnya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diperiksa.
Bersamaan dengan itu, kekuatan hubungan antara variabel kualitas media
pembelajaran, minat belajar dan hasil belajar cukup kuat, yaitusebesar 0,649.

Kata kunci:Kualitas Media Pembelajaran, MinatBelajar, HasilBelajar

PENDAHULUAN nya sebagai tenaga pendidik. Guru


Adanya pendidikan yang harus mampu menguasai 10
berkualitas, akan menghasilkan kompetensi yaitu (1) menguasai
sumber daya manusia yang bahan, (2) mengelola program be-
berkualitas dan mandiri. Komitmen lajar mengajar, (3) mengelola kelas,
pemerintah untuk meningkatkan (4) menggunakan media atau
mutu pendidikan ditempuh melalui sumber, (5) menguasai landasan-
berbagai kebijakan. Mulai dari landasan kependidikan, (6) me-
kebijakan anggaran, muatan ngelola interaksi belajar mengajar,
kurikulum, peningkatan kualifikasi (7) menilai prestasi siswa untuk
guru, sistem kenaikan pangkat, dan kepentingan pengajaran, (8)
segala usaha evaluasi (UN). Namun mengenal fungsi dan progaram
sampai saat ini usaha-usaha yang bimbingan dan penyuluhan di
dilakukan pemerintah dalam sekolah, (9) mengenal dan
peningkatan mutu pendidikan belum menyelenggarakan administrasi
sepenuhnya berhasil, hal tersebut sekolah, (10) memahami prinsip-
ditujukkan dengan masih rendahnya prinsip dan menafsirkan hasil
kualitas sumberdaya manusia penelitian pendidikan guna
Indonesia. Dalam menanggapi keperluan pengajran. Dari 10 kom-
perkembangan ilmu pengetahuan petensi yang harus dimiliki guru,
dan teknologi yang berkembang salah satu diantaranya adalah
sekarang ini, perlu dilakukan kemampuan merancang dan
berbagai upaya diantaranya pening- memanfaatkan berbagai media
katan mutu pendidikan baik itu sebagai alat bantu dalam proses
prestasi belajar siswa maupun kegiatan belajar mengajar.
kompetensi pendidik dalam Faktor lain yang mem-
melaksanakan proses pem- pengaruhi hasil belajar adalah
belajaran. metode pembelajaran yang digu-
Hasil belajar siswa nakan oleh guru. Metode pem-
dipengaruhi oleh berbagai faktor belajaran merupakan salah satu
salah satunya adalah kompetensi komponen yang harus diperhatikan
guru. Mewujudkan kompeetensi dalam menentukan keberhasilan
guru dalam melaksanakan fungsi- belajar siswa. Dalam hal ini adalah

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 34
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

kemampuan guru untuk meng- memberi jawaban yang benar


gunakan berbagai metode tentunya siswa harus mempunyai
pengajaran yang efektif dan efisien pengetahuan dengan cara mem-
sesuai dengan bahan ajar yang baca dan mempelajari materi se-
diberikan. Bila seorangguru tidak belum diajarkan oleh guru. Selain
kreatif dan terampil mengem- itu, kesiapan siswa dalam belajar
bangkan metode dalam menyajikan terlihat dari perlengkapan dan
pelajaran, maka timbul kejenuhan sumber belajar yang digunakan oleh
dan kebosanan pada peserta didik siswa dalam kegiatanbelajar.
saat mengikuti pelajaran yang Namun banyaknya siswa yang
diberikan sehingga berdampak pada kurang siap dalam kegiatan belajar,
hasil belajar siswa yang rendah. dapat menyebabkan hasil belajar
Motivasi belajar yang dimiliki yang rendah.
siswa akan menjadi kekuatan Sehubungan dengan
pendorong bagi siswa dalam men- kesiapan siswa dalam kegiatan
jalani proses belajar, dengan belajar, berdampak pula dengan
semakin tingginya motivasi yang minat balajar siswa. Dalam kegiatan
dimiliki, maka siswa akan semakin belajar terlihat bahwa siswa yang
bersemangat dalam menjalani kurang memiliki minat dalam belajar
proses belajar. Motivasi belajar akan mengalami kebosanan dan
yang baik dapat membentuk kejenuhan terhadap materi pela-
karakter siswa yang rajin dalam jaran yang diberikan oleh guru. Hal
belajar. Motivasi belajar siswa tersebut akan menunjang
menjadi rendah karena lingkungan terbentuknya suatu sikap dan
di sekitarnya yang tidak membu- perilaku yang menyimpang. Seperti
dayakan belajar dan cenderung siswa yang sering membolos
memilih hal-hal yang menye- pelajaran atau tidak masuk sekolah,
nangkan saja. Hal-hal ini meng- tidak antusias dalam belajar, sering
akibatkan siswa lebih termotivasi membuat kegaduhan dalam kelas,
untuk menunjukkan dirinya terhadap pesimis, dan sering mengeluh. Pada
hal-hal yang negatif dan kurang kenyataanya seringkali ditemukan
terpuji. Rendahnya motivasi siswa siswa yang melakukan hal tersebut
kemudian berdampak pada hasil karena minat yang rendah terhadap
belajar yang dihasilkan siswa pelajaran. Hal semacam ini akan
menjadi kurang baik, dan peng- teraplikasikan pada pencapaian
aplikasian hasil belajar juga menjadi tujuan pembelajaran yang menurun
tidak maksimal. berdampak pula terhadap hasil
Kelangsungan proses belajar belajar yang menurun.
mengajar dapat dipengaruhi oleh Keadaan saat ini terlihat
kesiapan siswa dalam belajar. siswa kurang begitu disiplin dalam
Kesiapan siswa dalam menerima menjalani kegiatan di sekolah.
pelajaran dari guru terlihat dari Ketidaksiplinan yang paling sering
bagaimana siswa dapat merespon dilakukan oleh siswa adalah
pertanyaan-pertanyaan yang telah menunda-nunda tugas yang
diberikan oleh guru. Untuk dapat diberikan oleh guru di sekolah,

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 35
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

dengan menunda-nunda tugas, 12 Jakarta, sebagai sekolah yang


maka kegiatan belajar siswa men- berstandar nasional, telah
jadi tidak baik, dan sering menerima bantuan berupa peralatan
mengalami keterlambatan. Kurang- pembelajaran dari pemerintah,
nya disiplin belajar siswa dikare- namun sampai saat ini belum
nakan budaya siswa yang kurang dimanfaatkan guru secara maksimal
baik dalam mengatur waktu untuk sebagai media pembelajaran yang
kegiatan belajarnya, sehingga yang efektif dan fungsional. Sehingga
terjadi adalah disiplin belajar siswa permasalahan yang timbul adalah
yang semakin menurun dan media pembelajaran yang tersedia
menggangu dalam proses belajar. dirasa kurang informatif untuk
Tentunya dengan kurang baiknya menjelaskan materi pelajaran
disiplin belajar siswa, maka hasil Ekonomi. Kesenjangan ini memun-
belajar yang akan dihasilkan oleh culkan permasalahan yang cukup
siswa juga menjadi kurang menarik untuk diadakan penelitian.
maksimal. Ekonomi merupakan ilmu
Upaya dalam memperbaiki tentang perilaku dan tindakan
proses pembelajaran agar efektif manusia untuk memenuhi
dan fungsional, maka fungsi media kebutuhan hidupnya yang
pembelajaran sangat penting untuk bervariasi, dan berkembang dengan
dimanfaatkan. Pemakaian media sumberdaya yang ada melalui
dalam proses pembelajaran pilihan-pilihan kegiatan produksi,
dimaksudkan untuk meningkatkan konsumsi, dan distribusi, kebera-
minat belajar serta mempertinggi daan ilmu ekonomi sebagai suatu
daya cerna siswa terhadap disiplin ilmu sangan diperlukan
informasi atau materi pelajaran yang karena manusia selalu dihadapkan
diberikan. Pemerintah telah lama untuk membuat pilihan dalam
menyadari bahwa peran media kehidupannya. Oleh karena itu,
dalam proses pembelajaran amat dalam pendidikan, ekonomi harus
penting. Oleh karena itu telah diajarkan pada peserta didik tentang
banyak dana diinvestasikan untuk bagaimana membuat pilihan-pilihan
meningkatkan mutu pendidikan secara rasional dan membuat
dengan melalui pengadaan atau peserta didik dapat menggunakan
pendistribusian berbagai macam konsep-konsep dalam ilmu ekonomi
media pembelajaran ke sekolah- untuk menganalisis persoalan-
sekolah di seluruh Indonesia. persoalan ekonomi personal dan
Pemanfaatan media pembelajaran kemasyarakatan.
terkait dengan pelajaran Ekonomi Mata pelajaran Ekonomi
telah dilaksanakan di sekolah- diberikan pada tingkat pendidikan
sekolah yang telah memliki bebrapa dasar sebagai bagian integral dari
media pembelajaran, baik yang IPS Terpadu. Pada tingkat pendi-
diperoleh dari pemerintah, dibeli dikan menengah, ekonomi diberikan
sendiri oleh sekolah, maupun yang sebagai mata pelajaran tersendiri.
dibuat sendiri oleh guru. Demikian Di Sekolah Menengah Atas (SMA)
pula yang terjadi pada SMA Negeri terdapat beberapa program

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 36
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

kejuruan yang dapat diambil oleh belajar siswa yang kurang


para peserta didik sesuai dengan maksimal. Berdasarkan uraian
ketentuan yang berlaku. Salah satu tersebut sudah jelas apa masalah
kejuruan tersebut adalah Ilmu-ilmu yang ada di tempat penelitian.
Sosial (IIS), di mana di dalamnya
mencakup Geografi, Sejarah, KAJIAN TEORITIK
Sosiologi dan Ekonomi. Terkait Hasil Belajar
dengan mata pelajaran Ekonomi Menurut Burton
yang diberikan di SMA, dimak- (Aunurrahman, 2009), belajar meru-
sudkan untuk melatih dan mendidik pakan perubahan tingkah laku
siswa agar mampu mengkaji dan padadiri individu berkat adanya
menilai berbagai fakta, realita, interaksi antara individu dengan
perista-peristiwa serta berbagai individu dan lingkungannya
permasalahan ekonomi yang terjadi sehingga mereka mampu berinte-
di lingkungannya. raksi dengan lingkungannya. Belajar
Berdasarkan hasil observasi juga merupakan suatu proses dari
peneliti sekaligus wawancara seorang individu yang berupaya
dengan guru mata pelajaran mencapai suatu tujuan belajar atau
Ekonomi diperoleh diantaranya, (1) yang biasa disebut hasil belajar.
media yang biasa digunakan pada Selanjutnya yang dimaksud
saat kegiatan pembelajaran dengan hasil belajar adalah
berlangsung adalah media papan kemampuan yang diperoleh siswa
tulis dan media slide power point setelah melalui kegiatan belajar.
yang biasa saja, (2) hasil ujian Kegiatan belajar yang terprogram
nasional (UN) khususnya pada mata dan terkontrol disebut dengan
pelajaran ekonomi menurun dari kegiatan pembelajaran atau
tahun 2013 rata-rata 8.00 kegiatan intruksional. Siswa yang
sedangkan pada tahun 2014 berhasil dalam belajar ialah siswa
menjadi rata-rata 7.50, (3) selain yang berhasil mencapai tujuan-
hasil ujian nasional, hasil belajar tujuan pembelajaran atau tujuan-
siswa pun rendah, yang dibuktikan tujuan instruksional. Hal senada
bahwa setiap ulangan harian juga disampaikan oleh Nasution
dilaksanakan ada ± 60% yang (2000) bahwa hasil belajar
tuntas belajar, sedangkan yang lain merupakan berbentuk perubahan
harus diremedial. tingkah laku pada individu yang
Informasi yang didapat dari belajar, perubahan itu tidak hanya
siswa adalah pengakuan bahwa mengenai jumlah pengetahuan
guru sudah menggunakan media melainkan juga bentuk kecakapan,
slide Power Point tetapi isi yang kebiasaan, sikap, pengertian,
ditampilkan biasa saja, sehingga penghargaan, minat, penyesuaian
mudah cepat bosan, tidak tertarik diri, singkatnya mengenai segala
dan tidak memperhatikan aspek-aspek pribadi seseorang.
penjelasan dari guru. Sehingga Menguatkan pendapat
kegiatan belajar siswa menjadi Nasution, Nana Sudjana (Sudjana,
kurang efektif mengakibatkan hasil 2009)sampai pada kesimpulan

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 37
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

bahwa hasil belajar merupakan Hasil belajar tidak hanya


perubahan tingkah laku siswa yang dilihat dari perubahan tingkah laku
mencakup pengetahuan, sikap, dan yang terjadi pada peserta didik.
perilaku siswa setelah Hasil belajar juga bisa dilihat dari 3
menyesuaikan pengalaman ranah yang berkaitan dengan hasil
belajarnya. Dengan demikian, jika belajar. Benjamin Bloom mengemu-
hasil belajar yang pertama belum kakan bahwa secara garis besar
mendapatkan hasil memuaskan, membagi hasil belajar menjadi tiga
maka dilakukan berulang sehingga kawasan (domain), yaitu domain
kualitas semakin baik dan kognitif, domain afektif dan domain
memuaskan. Selain perubahan psikomotorik.
tingkah laku, belajar juga dapat Domain kognitif mencakup
memperbaiki sikap dan dapat kemampuan intelektual yang terdiri
meningkatkan kemampuan peserta dari enam aspek, yakni
didik. Kemampuan peserta didik pengetahuan atau ingatan,
sebelum dan sesudah melakukan pemahaman, penerapan, analisis,
proses belajar mengajar pasti sintesis, dan penilaian. Kedua
mengalami perbedaan. Walaupun aspek pertama disebut kognitif
terkadang hanya sedikit perubahan tingkat rendah dan keempat aspek
yang terjadi dan tidak banyak berikutnya termasuk kongnitif
kemampuan yang didapat sesudah tingkat tinggi. Dikatakan tingkat
melakukan proses belajar mengajar. rendah karena ingatan dan
Tetapi, selalu ada yang dihasilkan pemahaman dikatakan mudah
dari proses belajar mengajar. dilakukan oleh peserta didik dan
Berdasarkan uraian-uraian di cara untuk mendapatkan hasil
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dalam aspek tersebut tidak
belajar yang didapat oleh peserta terlalu sulit. Dikatakan kognitif
didik merupakan kemampuannya tingkat tinggi karena penilaian
dalam menyerap pengetahuan saat menjadi tahap akhir dalam proses
proses belajar berlangsung. untuk melihat hasil belajar yang
Perubahan yang terjadi pada siswa didapatkan peserta didik. Tahapan
merupakan akibat dari kegiatan ini merupakan tahapan yang sulit
belajar sehingga berhasil atau dalam proses belajar mengajar
tidaknya pencapaian tujuan sehingga dikatakan kognitif dengan
pendidikan, tergantung bagaimana tingkat tinggi.
proses belajar yang dialami oleh Domain afektif mencakup
siswa sebagai peserta didik untuk kemampuan-kemampuan emosional
mendapatkan hasil belajar yang yang terdiri dari lima aspek, yakni
efektif. Oleh karena itu kesadaran, partisipasi, penghayatan
mendapatkan hasil belajar dalam nilai, pengorganisasian nilai, dan
bentuk “perubahan” harus melalui karakterisasi diri. Domain
proses tertentu yang dipengaruhi psikomotor yaitu kemampuan-
oleh faktor dari dalam diri siswa kemampuan motorik menggiatkan
(intern) dan dari luar siswa dan mengkoordinasikan gerakan
(ekstern). terdiri dari: gerakan reflex, gerakan

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 38
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

dasar, kemampuan perseptual, seperti sekarang ini memungkinkan


kemampuan jasmani, gerakan- siswa dapat belajar dari mana saja
gerakan terlatih, dan komunikasi dan kapan saja dengan
nondiskursif. Dari ketiga ranah memanfaatkan hasil-hasil teknologi.
diatas, semuanya menjadi objek Oleh karena itu, peran dan tugas
penilaian dalam hasil belajar. guru bergeser dari peran sebagai
Namun, para pendidik atau guru sumber belajar menjadi peran
lebih banyak menggunakan ranah sebagai pengelola sumber belajar.
kognitif untuk mengukur sejauh Melalui penggunaan berbagai
mana tingkat pemahaman peserta sumber itu diharapkan kualitas
didik dalam menyerap materi pembelajaran akan semakin
pelajaran yang diberikan. meningkat.
Evaluasi merupakan
Kualitas Media Pembelajaran komponen terkahir dalam sistem
Media merupakan perantara pembelajaran. Melalui evalusi kita
atau pengantar pesan dari pengirim dapat melihat kekurangan dalam
pesan ke penerima pemanfaatan berbagai komponen
pesan(komunikasi). Komunikasi sistem pembelajaran. Menentukan
yang terjadi di dalam kelas akan dan menganalisis kelima komponen
menjadi lebih baik jika ditambah pokok dalam proses pembelajaran
dengan adanya media, melalui di atas, membantu para guru dalam
media pembelajaran, proses belajar memprediksi keberhasilan proses
mengajar yang terjadi juga menjadi pembelajaran. Berikut ini adalah
optimal(Sadiman, 2009). bagan bagaimana pentingnya peran
Media berfungsi sebagai alat media pembelajaran dalam interkasi
bantu yang juga memiliki peran belajar mengajar.
penting. Dalam kemajuan teknologi

Gambar 1. Pola Intruksional dimana guru membagi tanggung jawab


bersama dengan media (Miarso, 2005)

Berdasarkan gambar di atas dengan guru maupun dengan


jelas bahwa kelancaran proses media. Lebih dari itu, jika media
belajar mengajar juga tergantung diabaikan maka akan mengganggu
tergantung pada bagaimana tujuan pembelajaran.
merancang media sebagai Menurut Rossi dan Breindle
bagian integral dalam proses (Sanjaya, 2006), media pembe-
pembelajaran, sehingga terjadi lajaran merupakan seluruh alat dan
interaksi yang kondusif baik siswa bahan yang dapat dipakai untuk

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 39
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

mencapai tujuan pendidikan. Pengetahuan akan semakin


Misalnya radio, televisi, buku, koran, abstrak apabila hanya disampaikan
majalah, dan sebagainya. Alat-alat melalui bahasa verbal. Hal ini
tersebut, simpul Wina Sanjaya, jika memungkinkan terjadinya verba-
digunakan dan diprogramkan untuk lisme, artinya siswa hanya
pendidikan maka merupakan media mengetahui tentang kata tanpa
pembelajaran. Namun demikian, mengetahui dan mengerti makna
media bukan hanya berupa alat yang terkandung dalam kata ter-
atau bahan saja, akan tetapi hal-hal sebut. Fungsi dari media pem-
lain yang memungkinkan siswa belajaran yaitu segala hal yang
dapat memperoleh pengetahuan. bersifat bisa lebih menjadi konkret.
Gerlach dan Erly menyatakan, “A Sovocom Company dari
medium, conceived is any person, Amerika, menyimpulkan bahwa
material or event thatestablishs terdapat hubungan antara jenis
condition which enable the learner media dengan daya ingat manusia
to acquire knowledge, skill, and untuk menyerap dan menyimpan
attitude.” Menurut Gerlach secara pesan, jenis media dengan
umum media itu meliputi orang, kemampuan otak dalam mengingat
bahan, peralatan, atau kegiatan pesan. Kemampuan daya ingat
yang menciptakan kondisi yang media audio 10%, visual 40%, dan
memungkinkan siswa memperoleh audiovisual 50%. Sedangkan tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menyimpan pesan
sikap (Sanjaya, 2006). berdasarkan media audio < 3 hari
Berdasarkan pendapat- 70%, > 3 hari menjadi 10%, media
pendapat sebagaimana telah visual < 3 hari 72%, > 3 hari menjadi
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa 20%, media audiovisual < 3 hari 80
media adalah segala sesuatu yang %, > 3 hari menjadi 65% (Warsita,
dapat digunakan sebagai alat 2008).
perantara dalam pembelajaran Berdasarkan penjelasan-
untuk menyalurkan pesan dari penjelasan di atas, maka dapat
pengirim ke penerima sehingga disintetiskan bahwa kualitas media
dapat merangsang pikiran, pembelajaran adalah mutu dari alat-
perasaan, perhatian dan minat alat dan bahan pembelajaran yang
siswa sehingga proses belajar dibuat/digunakan guru dalam
terjadi. Selanjutnya media menyampaikan pelajaran pelajaran
pembelajaran adalah suatu cara, ekonomi hingga dapat menarik
alat, atau proses yang dapat minat belajar siswa yang akan
digunakan oleh pendidik atau berdampak positif terhadap hasil
pengajar sebagai sarana penyalur belajar siswa. Kriteria penilaian
pesan dan informasi, untuk media pembelajaran dikatakan
mengadakan komunikasi langsung berkualitas jika berkualitas dari segi
dengan peserta didik dalam rangka isi, instruksional, serta teknis dalam
mencapai proses dan hasil penggunaan media pembelajaran
intruksional secara efektif dan sehingga hasil belajar siswa
efisien. maksimal dengan minat belajar

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 40
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

siswa yang tinggi dan belajar dalam diikuti dengan perasaan senang
keadaan yang menyenangkan. dan diperoleh kepuasan.
Minat adalah kecenderungan
Minat Belajar Siswa hati yang tinggi untuk
Landasan awal seseorang memperhatikan dan menikmati
untuk melakukan suatu kegiatan beberapa kegiatan. Minat
atau aktivitas tertentu adalah ditunjukkan seseorang untuk lebih
dengan didasari minat. Minat dapat perhatian dan memliki segala
timbul dari hati dan juga dapat aktivitas yang diminatinya. Alisuf
timbul karena pengalaman- Sabri (2000:84) sampai pada
pengalaman yang diperoleh dari kesimpulan bahwa minat erat
lingkungan sekitarnya. Kegiatan kaitannya dengan perasaan
belajar mengajar akan berjalan terutama perasaan senang, karena
secara efektif dan efisien jika siswa itu dapat dikatakan minat itu terjadi
memiliki minat yang tinggi untuk karena sikap senang kepada
belajar.Secara bahasa minat sesuatu. Oarang yang berminat
(interest) berarti “kecenderungan kepada sesuatu berarti ia sikapnya
hati yang tinggi terhadap senang kepada sesuatu tersebut.
sesuatu”.Minatadalah perasaaan Dengan adanya rasa senang
ingin tahu, mempelajari, mengagumi terhadap sesuatu, maka seseorang
atau memiliki sesuatu. Seseorang akan selalu memberikan perhatian
yang memiliki minat terhadap tanpa sadarnya. Hal ini tentu akan
sesuatu ia pasti akan selalu ingin berkelanjutan dalam waktu yang
tahu yang besar tentang sesuatu cukup lama.
yang disukainya. Abdul Hadis (2008:44)
Pengertian minat secara menyatakan bahwa “minat secara
istilah telah banyak dikemukakan umum dapat diartikan sebagai rasa
oleh para ahli,di antaranya seperti tertarik yang ditunjukkan oleh
yang diungkapkan menurut Hilgard individu kepada suatu objek, baik
yang dikutip oleh Slameto (2003:57) objek berupa benda hidup maupun
bahwa “Interest is persisting benda yang tidak hidup”. Sementara
tendency to pay attention to and Crow and Crow menyatakan bahwa
enjoy some activity or content”32. seseorang tidak hanya timbul dari
Slameto sampai pada kesimpulan dalam dirinya, melainkan dapat
bahwa minat adalah kecenderungan timbul akibat lingkungan luar. Minat
yang tetap untuk memperhatikan tidak dibawa sejak lahir, melainkan
dan mengenang beberapa kegiatan. diperoleh kemudian. Sesorang akan
Kegiatan yang diminati seseorang, berubah minatnya sewaktu-waktu
diperhatikan terus-menerus yang oleh pengalaman-pengalaman yang
disertai dengan rasa senang. Jadi datang dari luar diri seseorang.
berbeda dengan perhatian, karena Crow and crow juga menyatakan
perhatian sifatnya sementara (tidak bahwa minat berhubungan denga
dalam waktu yang lama) dan belum gaya gerak yang mendorong
tentu diikuti dengan perasaan seseorang untuk menghadapi atau
senang, sedangkan minat selalu berurusan dengan orang, benda,

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 41
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

kegiatan, pengalaman yang pelajaran juga kepada gurunya,


dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. maka siswa tidak akan mau belajar.
Dengan demikian minat dapat timbul Oleh karena itu, apabila siswa tidak
akibat rangsangan, kegiatan, serta berminat sebaiknya dibangkitkan
pengalaman yang diperoleh individu sikap positif sikap menerima
dari lingkungan sekitar. Pendapat kepada pelajaran dan kepada
Crow and Crow diperjelas lagi oleh gurunya, agar siswa mau belajar
Djaali (2008) yang mengatakan memperhatikan pelajaran.
bahwa “minat pada dasarnya adalah Abdul Hadis sampai pada
penerimaan akan suatu hubungan kesimpulan bahwa minat belajar
antara diri sendiri dengan sesuatu di sangat penting dalam proses pem-
luar diri. Semakin kuat atau dekat belajaran, karena minat merupakan
hubungan tersebut, semakin besar salah satu faktor internal yang mem-
minatnya. pengaruhi pembelajaran. Minat akan
Berdasarkan dari beberapa mendorong siswa belajar lebih baik.
definisi yang telah dikemukakan di Minat akan tumbuh apabila siswa
atas, maka dapat ditarik kesimpulan merasa tertarik akan pelajaran,
bahwa minat adalah suatu karena sesuai dengan kebutu-
kecenderungan hati yang tinggi dan hannya atau merasa pembelajaran
melibatkan perasaan senang dan tersebut bermanfaat bagi dirinya.
tertarik terhadap sesuatu yang Berdasarkan uraian yan tela dipa-
dapat menimbulkan perhatian parkan di atas dapat disimpulkan
secara terus menerus. Seseorang bahwa minat belajar adalah
akan menjadi lebih aktif dalam perasaan suka atau keter-tarikan
melakukan kegiatan jika sesuai peserta didik terhadap pela-jaran
dengan apa yang disukainya. Minat sehingga mendorong peserta didik
dapat diekspresikan melalui untuk menguasai pengetahuan dan
pernyataan yang menunjukkan pengalaman, hal tersebut dapat
bahwa seseorang lebih menyukai ditunjukkan melalui parti-sipasi
suatu hal daripada hal lainnya, dan keaktifan dalam mencari
dapat pula dimanifestasikan melalui pengetahuan dan penga-laman
partisipasi dalam suatu aktivitas, tersebut. Dari beberapa definisi
sehingga terbentuk kolaborasi yang yang dikemukakan oleh para ahli
sangat baik. tersebut, dapat disimpulkan
Selanjutnya minat belajar bahwa minat adalah kecen-
dapat diartikan sebagai rasa tertarik derungan seseorang terhadap
yang ditunjukkan oleh peserta didik obyek atau sesuatu kegiatan yang
dalam melakukan aktivitas belajar, digemari yang disertai dengan
baik di rumah, di sekolah maupun di adanya rasa senang, ketertarikan
lingkungan masyarakat (Abdul dan pusat perhatian. Dalam
Hadis, 2008:44). Minat yang dapat kegiatan belajar mengajar
menunjang belajar adalah minat diperlukan suatu pemusatan
kepada mata pelajaran dan kepada perhatian terhadap materi yang
guru yang mengajarnya. Apabila diajarkan, sehingga apa yang
siswa tidak berminat kepada mata diperlajari dapat dengan mudah

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 42
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

dipahami sehingga proses belajar yang berjudul “Faktor-faktor yang


mengajar pun dapat dicapai dengan Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
baik. Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Pen-
Penelitian yang dilakukan yesuaian Mata Pelajaran Akuntansi
oleh Yohana Budi Noviyanti.,dkk Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bae
(Noviyanti, 2013) dengan judul Kudus”. Penelitian ini bertujuan
“Pengaruh Minat Belajar dan Media untuk mengetahui dan menganalisis
Pembelajaran Terhadap Hasil faktor-faktor apa saja yang mem-
Belajar Mata Pelajaran Teknologi pengaruhi hasil belajar siswa
Informasi”. Tujuan dari penelitian ini kompetensi dasar ayat jurnal pe-
adalah untuk menganalisis nyesuaian mata pelajaran akuntansi
pengaruh kepentingan parsial dan kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bae
simultan dalam belajar dan media Kudus. Hasil penelitian menun-
pembelajaran terhadap hasil belajar jukkan bahwa terdapat 6 (enam)
Teknologi Informasi kelas X faktor yang mempengaruhi hasil
Administrasi Perkantoran SMK 3 belajar siswa yaitu (1) Faktor
Surakarta. Hasil analisis data dan psikologi siswa (27,54%), (2) Faktor
pembahasan yang menyatakan lingkungan masyarakat (10,18%),
bahwa terdapat pengaruh positif dan (3) Faktor lingkungan keluarga
signifikan antara minat belajar (8,70%), (4) Faktor pendukung
dengan hasil belajar mata pelajaran belajar (6,98%), (5) Faktor ling-
Teknologi Informasi. (2) pengaruh kungan keluarga (6,50%), (6)Faktor
media pembelajaran terhadap hasil waktu sekolah (6,23%). Faktor yang
belajar studi mata pelajaran memberikan kontribusi paling besar
Teknologi Informasi. (3) ada yaitu faktor psikologi siswa sebesar
hubungan yang positif dan signifikan 27,54% dan faktor dengan kon-
antara belajar dan media tribusi paling kecil yaitu faktor waktu
pembelajaran bersama untuk hasil sekolah sebesar 6,23%.
mata pelajaran Teknologi Informasi Penelitian yang dilakukan
belajar. (4) hasil nilai perhitungan oleh Hariyati (2014) yang berjudul
Data R Square dari 0.235 “Pengaruh Penggunaan Media
menunjukkan bahwa 23,5 % dari Pembelajaran Terhadap Hasil
variabel hasil belajar dapat Belajar pada Mata Pelajaran IPS
dijelaskan oleh variabel minat Terpadu di SMP Negeri 12 Palu.”
belajar dan media pembelajaran. Permasalahan dalam penelitian
Sisanya 76,5 % dijelaskan oleh adalah apakah penggunaan media
variabel lain di luar variabel yang pembelajaran IPS Terpadu ber-
digunakan dalam penelitian ini. pengaruh signifikan terhadap hasil
Kontribusi relatif dari kepentingan belajar siswa di SMP Negeri 12
media dalam belajar dan Palu. Tujuan penelitian ini adalah
pembelajaran terhadap hasil belajar untuk mengetahui pengaruh sig-
mata pelajaran teknologi informasi nifikan penggunaan media pem-
dalam jumlah 44,95 % dan 55,05 %. belajaran terhadap hasil belajar
Penelitian yang dilakukan siswa dalam pembelajaran IPS
oleh Dana Ratifi Suwardi (2012) Terpadu di SMP Negeri 12 Palu.

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 43
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebesar 4,963 > ttabel sebesar 1,983
rhitung (0,797) > rtabel (0,235). Hal sehingga hipotesis H0 ditolak, jadi
tersebut menunjukan bahwa ada dapat disimpulkan bahwa secara
pengaruh yang signifikan antara parsial terdapat pengaruh yang
penggunaan media pembelajaran signifikan antara kualitas media
terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan hasil belajar
pembelajaran IPS Terpadu di SMP siswa. Sedangkan, pada
12 Palu dengan tingkat hubungan perhitungan uji t antara variabel
kuat. minat belajar diketahui thitung sebesar
4,308 > ttabel sebesar 1,983
METODOLOGI PENELITIAN sehingga hipotesis H0 ditolak, jadi
Metode penelitian yang dapat disimpulkan bahwa secara
digunakan dalam penelitian ini parsial terdapat pengaruh yang
adalah metode survei dengan signifikan antara minat belajar
pendekatan korelasional. Populasi dengan hasil belajar siswa.
dalam penelitian ini adalah seluruh Besarnya kontribusi variabel
kelas X siswa SMAN 12 Jakarta, hasil belajar siswa ditentukan oleh
sedangkan populasi terjangkau variabel kualitas media
dalam penelitian ini, yaitu kelas X pembelajaran dan minat belajar,
IIS 1, X IIS 2 dan X IIS 3 berjumlah yang dapat diketahui dari hasil
108 siswa. Analisis data yang Koefisien Determinasi bahwa nilai
dilakukan menggunakan estimasi R2 sebesar 0,421. Secara statistik
parameter model regresi. Dari nilai inimemberikan pengertian
persamaan regresi yang didapat, bahwa 42,1 % varian hasil belajar
dilakukan pengujian regresi siswa ditentukan atau dipengaruhi
tersebut, agar persamaan yang oleh kualitas media pembelajaran
didapat mendekati keadaan yang dan minat belajar, sisanya sebesar
sebenarnya. Pengolahan data 57,9 % dipengaruhi dan dijelaskan
dalam penelitian ini menggunakan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
program SPSS 20. Berdasarkan hasil penelitian
dan proses perhitungan yang telah
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan terhadap 108 siswa/i
Berdasarkan perhitungan kelas X IIS SMAN 12 Jakarta
pada uji koefisien regresi simultan mengenai pengaruh kualitas media
atau uji F dengan menggunakan pembelajaran dan mina belajar
SPSS 20, dapat diketahui bahwa terhadap hasil belajar siswa, maka
Fhitung sebesar 38,138 > Ftabel diperoleh perhitungan koefisien jalur
sebesar 3,09. Hal ini menjelaskan dan didapat Y = 0,409X1 + 0,355X2
bahwa kualitas media pembelajaran + 0,761 artinya persamaan ini
dan minat belajar secara serentak menjelaskan bahwa nilai koefisien
berpengaruh terhadap hasil belajar. jalur X1 sebesar 0,409 yang berarti
Selanjutnya, pada kualitas media pembelajaran (X1)
perhitungan uji koefisien regresi bertambah 1 poin maka hasil belajar
atau uji t antara variabel kualitas Ekonomi (Y) akan meningkat 0,409
media pembelajaran diketahui thitung poin.

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 44
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

Berdasarkan uji hipotesis semakin tinggi hasil belajar yang


yang dilakukan maka hasil analisis diperolehnya.
korelasi antara kualitas media Demikian pula sebaliknya,
pembelajaran dan minat belajar semakin rendah kualitas media
dengan hasil belajar diperoleh hasil pembelajaran yang digunakan
pengaruh langsung positif dengan dalam pembelajaran ekonomi kelas
nilai (sig) sebesar 0,000 Nilai ini X IIS di SMAN 12 Jakarta maka
memberikan pengertian bahwa ada semakin rendah pula hasil belajar
pengaruh positif yang kuat antara siswa. Kemudian, semakin rendah
kualitas media pembelajaran dan minat belajar siswa yang dimiliki
minat belajar dengan hasil belajar siswa di kelas X IIS SMAN 12
siswa. Semakin baik kualitas media Jakarta maka semakin rendah pula
pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya.
minat belajar maka semakin tinggi
hasil belajar siswa. Demikian pula KESIMPULAN DAN SARAN
sebaliknya, semakin rendah kualitas Berdasarkan hasil penelitian
media pembelajaran dan mina tentang Pengaruh Kualitas Media
belajar semakin rendahnya hasil Pembelajaran dan Minat Belajar
belajar siswa. Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Berdasarkan hasil penelitian Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN
path analysis, besarnya pengaruh 12 Jakarta, maka peneliti dapat
kualitas media pembelajaran (X1) mengambil kesimpulan bahwa: (1)
yang secara langsung terhadap Ada pengaruh langsung antara
hasil belajar ekonomi (Y) adalah kualitas media pembelajaran
16,7%. Sedangkan besarnya terhadap hasil belajar siswa pada
pengaruh pengaruh kualitas media mata pelajaran ekonomi di SMAN
pembelajaran (X1) terhadap hasil 12 Jakarta sebesar 16,7%. Artinya,
belajar ekonomi (Y) dengan kualitas media pembelajaran
dimoderatori oleh minat belajar (X2) berkontribusi secara langsung
sebesar 15,4%. terhadap hasil belajar ekonomi
Selanjutnya berdasarkan sebesar 16,7%; (2) Ada pengaruh
seluruh perhitungan yang telah langsung antara minat belajar
dilakukan, maka dapat terhadap hasil belajar siswa pada
diinterpretasikan bahwa kualitas mata pelajaran ekonomi di SMAN
media pembelajaran mempengaruhi 12 Jakarta sebesar 12,6%. Artinya,
hasil belajar, artinya semakin tinggi minat belajar berkontribusi secara
kualitas media pembelajaran yang langsung terhadap hasil belajar
digunakan dalam pembelajaran ekonomi sebesar 12,6%; (3)
ekonomi kelas X IIS di SMAN 12 Sedangkan pengaruh tidak
Jakarta maka semakin tinggi hasil langsung antara kualitas media
belajar siswa. Selain itu, minat pembelajaran terhadap hasil belajar
belajar siswa juga mempengaruhi siswa pada mata pelajaran ekonomi
hasil belajar yaitu semakin tinggi yang dimoderatori oleh minat belajar
minat belajar yang dimiliki siswa di berkontribusi sebesar 0,154. Atinya
kelas X IIS SMAN 12 Jakarta maka kualitas media pembelajaran

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 45
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

mempengaruhi hasil belajar siswa tertinggi dalam variabel kualitas


pada mata pelajaran ekonomi media pembelajaran. Selain faktor
dimoderatori oleh minat belajar teknis, faktor kualitas isi/materi serta
sebesar 15,4%, dan (3) Pengaruh kualitas intruksional juga
kualitas media dan minat belajar mempengaruhi dalam media
secara bersama-sama terhadap pembelajaran. Media pembelajaran
hasil belajar siswa dapat dilihat dari harus disajikan secara sistematis,
koefisien determinasi (R2) sebesar dan memberikan bantuan kepada
0,421 menunjukkan variasi hasil siswa dalam proses pembelajaran.
belajar siswa dapat dijelaskan Melalui penelitian yang
oleh kualitas media pembelajaran dilakukan hendaknya pihak sekolah
dan minat belajar sebesar 42,1%, mampu meningkatkan hasil belajar
sedangkan siswanya 57,9% pada mata pelajaran ekonomi
ditentukan faktor-faktor lain yang dengan menggunakan media
tidak diteliti. Keeratan hubungan pembelajaran yang berkualitas
secara simultan antara variabel sehingga menciptakan minat belajar
kualitas media pembelajaran, minat yang tinggi dari siswa. Selain itu,
belajar dan hasil belajar ekonomi minat belajar juga mempengaruhi
siswa adalah kuat sebesar 0,649. meningkatnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan kesimpulan Oleh karena itu, diperlukan
yang telah dikemukakan, bahwa perasaan senang, ketertarikan dan
terdapat pengaruh antara kualitas perhatian yang lebih terhadap mata
media pembelajaran dan minat pelajaran ekonomi yang mampu
belajar terhadap hasil belajar siswa meningkatkan hasil belajar siswa.
pada mata pelajaran ekonomi di Siswa yang memiliki minat belajar
SMAN 12 Jakarta. Hal tersebut terhadap mata pelajaran ekonomi,
membuktikan bahwa kualitas media dapat membuatnya memiliki
pembelajaran dan minat belajar kenyamanan dalam belajar
merupakan beberapa faktor yang sehingga memperoleh wawasan
menentukan hasil belajar ekonomi yang luas tentang perekonomian
siswa. Semakin tinggi kualitas serta mampu berpikir kritis sehingga
media pembelajaran dan minat dapat meningkatkan hasil
belajar maka semakin tinggi pula belajarnya.
hasil belajar yang diperoleh siswa. Berdasarkan kesimpulan
Oleh karena itu, setiap siswa harus sebagaimana telah diuraikan di
meningkatkan minat belajarnya dan atas, maka peneliti memberikan
setiap guru harus meningkatkan saran-saran sebagai berikut: (1)
kualitas media pembelajaran yang Guru Mata Pelajaran Ekonomi di
digunakan dalam proses SMAN 12 Jakarta, harus mampu
pembelajaran sehingga hasil belajar memberikan media pembelajaran
yang diperoleh setiap siswa akan yang berkualitas dari segi kualitas
meningkat. instruksional karena kualitas
Berdasarkan hasil penelitian instruksional terendah khususnya
diperoleh data bahwa indikator dalam memberikan bantuan untuk
kualitas teknis merupakan indikator belajar. Cara meningkatkan kualitas

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 46
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 E-ISSN:2302– 2663
http://doi.org/10.21009/JPEB

instruksional dapat dilakukan Pembelajaran Terhadap Hasil


dengan cara memberikan arahan Belajar Siswa Pada Mata
dan penjelasan yang mudah Pelajaran IPS Terpadu di
dimengerti siswa. Guru dapat SMP Negeri 12 Palu. E-
memberikan arahan kepada siswa Journal Geo- Tadulako
untuk membuat salah satu bentuk Untad.
media pembelajaran yang interaktif, Miarso, Y. (2005). Menyemai Benih
seperti map mapping, movie maker Teknologi Pendidikan.
dan sebagainya; (2) Setiap siswa Jakarta: Pustekom Diknas.
dapat meningkatkan minat belajar Nasution, N. (2000). Kurikulum dan
khususnya terhadap mata pelajaran Pengajaran. Jakarta: Bumi
ekonomi untuk meningkatkan hasil Aksara.
belajarnya. Dalam hal ini yang perlu Noviyanti, Y. B. (2013). Pengaruh
ditingkatkan lagi yaitu aspek Minat Belajar dan Media
perhatian. Siswa harus lebih Pembelajaran Terhadap Hasil
mencurahkan perhatiannya Belajar Mata Pelajaran
terhadap mata pelajaran ekonomi. Teknologi Informasi.
Seperti, lebih rajin mengerjakan Universitas Sebelas Maret.
tugas tepat waktu, mengerjakan PR Sadiman, A. S. (2009). Media
di rumah, lebih aktif dalam kegiatan Pendidikan, Pengertian,
pembelajaran dan disiplin dalam Pengembangan dan
belajar, dan (3) Bagi penelitian Pemanfaatannya. Jakarta:
selanjutnya, agar meningkatkan Rajawali Pers.
kualitas penelitian lebih lanjut Sanjaya, W. (2006). Strategi
khususnya yang berkaitan dengan Pembelajaran. Jakarta:
kualitas media pembelajaran dan Kencana.
minat belajar terhadap hasil belajar Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil
siswa pada mata pelajaran ekonomi. Proses Belajar Mengajar.
Diharapkan peneliti selanjutnya Bandung: Remaja
dapat menyempurnakan hasil Rosdakarya.
penelitian ini dengan cara Suwardi, D. R. (2012). Faktor-faktor
menambah subjek penelitiannya yang Mempengaruhi Hasil
maupun variabel lain yang sekiranya Belajar Siswa Kompetensi
dapat mempengaruhi hasil belajar Dasar Ayat Jurnal
siswa. Penyesuaian Mata Pelajaran
Akuntansi Kelas XI IPS di
SMAN 1 Bae Kudus.
DAFTAR PUSTAKA Economic Education Analysis
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Journal, 1(2): 1-7 ISSN 2252-
Pembelajaran. Bandung: 6544.
Alfabeta. Warsita, B. (2008). Teknologi
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Pembelajaran. Jakarta:
Jakarta: Bumi Aksara. Rineka Cipta.
Haryati. (2014). Pengaruh
Penggunaan Media

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb 47

You might also like