You are on page 1of 12

Komunikasi Guru Dengan Siswa dan Bimbingan Orang Tua

Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Oleh
Heni Mustika Sari, Patni Ninghardjanti, Tutik Susilowati
Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
muumuu.heni@yahoo.co.id

Abstract: The objectives of this research are to investigate: (1) the significant effect of the
WHDFKHU¶V FRPPXQLFDWLRQ ZLWK VWXGHQWV RQ WKH OHDUQLQJ PRWLYDWLRQ RI WKH students in
Grade X of Vocational High School Murni 2 Surakarta in Academic Year 2012/2013; (2)
the significant effect of the parental guidance on the learning motivation of the students in
Grade X of Vocational High School Murni 2 Surakarta in Academic Year 2012/2013; and
WKH VLJQLILFDQW HIIHFW RI WKH WHDFKHU¶V FRPPXQLFDWLRQ ZLWK VWXGHQWV DQG WKH SDUHQWDO
guidance on the learning motivation of the students in Grade X of Vocational High School
Murni 2 Surakarta in Academic Year 2012/2013.
This research used the descriptive quantitative research method. Its population
was all of the students in Grade X of Vocational High School Murni 2 Surakarta in
Academic Year 2012/2013 as many as 84 students. The samples of the research were
46 students and were taken by using the proportional random sampling. The data of the
research were gathered through questionnaire and documentation. They were then
analyzed by using the multiple regression analysis aided with the computer program of
SPSS 17.
The results of the research are as follows: (1) there is a significant effect of the
WHDFKHU¶V FRPPXQLFDWLRQ ZLWK VWXGHQWV RQ WKH OHDUQLQJ PRWLYDWLRQ RI WKH VWXGHQWV LQ
Grade X of Vocational High School Murni 2 Surakarta in Academic Year 2012/2013 as
indicated by the value of r count = 0.568 > that of rtable = 0.291; (2) there is a significant
effect of the parental guidance on the learning motivation of the students in Grade X of
Vocational High School Murni 2 Surakarta in Academic Year 2012/2013 as shown by the
value of r count = 0.491 > that of rtable = 0.291; and (3) there is a a simultaneously
VLJQLILFDQW HIIHFW RI WKH WHDFKHU¶V FRPPXQLFDWLRQ ZLWK VWXGHQWV DQG WKH SDUHQWDO JXLGDQFH
on the learning motivation of the students in Grade X of Vocational High School Murni 2
Surakarta in Academic Year 2012/2013 as pointed out by the value of F count = 18.992 >
that of rtable = 3.214. 7KH UHJUHVVLRQ HTXDWLRQ LV Ó ;1 + 0.430 X2. The
UHODWLYH FRQWULEXWLRQ RI WKH WHDFKHU¶V FRPPXQLFDWLRQ ZLWK WKH VWXGHQWV ; 1) is 59.11%, and
the relative contribution of the parental guidance (X2) is 40.89%. In addition, the effective
FRQWULEXWLRQ RI WKH WHDFKHU¶V FRPPXQLFDWLRQ ZLWK WKH VWXGHQWV ; 1) is 27.72%, and the
effective contribution of the parental guidance (X2) is 19.18%.

Keywords: 7KH WHDFKHU¶V FRPPXQLFDWLRQ ZLWK WKH VWXGHQWV SDUHQWDO JXLGDQFH DQG
learning motivation.
I. Pendahuluan Motivasi merupakan dorongan
Pendidikan merupakan masalah dasar yang menggerakkan seseorang
yang penting bagi manusia sehingga bertingkah laku. Dorongan ini berada
dapat mempengaruhi kelangsungan pada diri seseorang yang
hidup manusia. Manusia tidak hanya menggerakkan untuk melakukan
tumbuh dan berkembang atas dasar sesuatu yang sesuai dengan dorongan
dorongan hati manusia itu sendiri, akan dalam diri orang tersebut. Oleh karena
tetapi manusia juga memerlukan arahan itu, perbuatan seseorang yang
serta bimbingan dari luar diri manusia itu didasarkan atas motivasi tertentu
sendiri. Pengarahan dan bimbingan mengandung tema sesuai dengan
tersebut dapat terjadi melalui proses motivasi yang mendasari atas tingkah
pendidikan yang akhirnya akan menjadi lakunya.
arahan dan acuan bagi manusia dalam Salah satu faktor yang
memenuhi kebutuhan hidupnya. mempengaruhi motivasi belajar siswa
Pendidikan pada dasarnya adalah adalah komunikasi guru dengan siswa.
proses terhadap anak didik berlangsung Alice Tjandralila Rahardja (2004 :6)
terus sampai anak didik mencapai PHQ\DWDNDQ ³.RPXQLNDVL DGDODK SURVHV
pribadi yang dewasa. Proses ini penyampaian pikiran atau perasaan oleh
berlangsung dalam jangka waktu seseorang (komunikator) kepada orang
tertentu. Bila anak didik sudah mencapai ODLQ NRPXQLNDQ ´ 6HEDJDL JXUX KDUXV
pribadi yang dewasa, maka ia mampu mengkomunikasikan segala
sepenuhnya mampu bertindak sendiri pesan mengenai materi pelajaran yang
bagi kesejahteraan hidupnya dan akan disampaikan dengan
masyarakatnya. menggunakan bahasa yang mudah di
Sekolah merupakan salah satu pahami oleh siswa tentunya. Sebab
lembaga yang memiliki peranan penting tujuan utama dari adanya komunikasi
dalam menyiapkan generasi penerus ialah mengerti dan memahami dengan
bangsa yang memiliki pengetahuan apa yang disampaikan oleh komunikator
yang luas dan berkepribadian yang baik. kepada komunikan.
Proses pendidikan di lingkungan Di dalam pelaksanaan
sekolah dapat dilakukan di dalam kelas pendidikan diperlukan adanya suatu
maupun di luar kelas. Bagi setiap siswa, komunikasi yang baik dalam melakukan
proses belajar yang dilakukan transfer ilmu yang diberikan. Komunikasi
merupakan kewajiban yang harus memiliki peran penting dalam mencapai
dilaksanakan dengan sepenuh hati. keberhasilan pendidikan. Salah satu
Dengan belajar yang dilakukan siswa keberhasilan pembelajaran bisa dilihat
diharapkan berhasil dalam belajar, dari efektif tidaknya komunikasi antara
keberhasilan belajar tersebut ditandai guru dengan siswa. Pada saat mengajar
dengan prestasi belajar yang tinggi. komunikasi antara guru dengan siswa
Tujuan dari proses belajar yang sangat diperlukan, karena tanpa adanya
dilakukan adalah diperolehnya hasil komunikasi antara guru dengan siswa
belajar yang maksimal. Hasil belajar proses belajar mengajar tidak akan
yang maksimal tersebut dapat dicapai terlaksana dan tujuan yang diinginkan
apabila siswa berperan secara aktif baik tidak akan tercapai.
fisik, mental maupun emosional pada Komunikasi yang efektif di
saat proses belajar. Selain itu juga dalam kelas dapat dicapai apabila guru
diperlukan adanya kesadaran diri dari bisa menciptakan suasana belajar yang
siswa itu sendiri akan pentingnya nyaman sehingga akan terjadi interaksi
pendidikan untuk masa yang akan diantara guru dengan siswa. Dengan
datang. Kesadaran diri yang harus adanya komunikasi maka proses belajar
dimiliki oleh siswa yaitu dengan adanya mengajar yang dianggap tegang atau
motivasi belajar untuk menumbuhkan membuat siswa tertekan pada saat
semangat belajar agar memperoleh belajar dapat dicairkan. Komunikasi
hasil belajar yang maksimal. dalam proses belajar menjadi perangkat
lunak yang dapat mengkomunikasikan
banyak hal yang dibutuhkan dalam Salah satu lembaga
praktek pendidikan antara guru dengan penyelenggara pendidikan ialah SMK
siswa akan mengantarkan praktik (Sekolah Menengah Kejuruan) termasuk
pendidikan yang mampu meluaskan SMK Murni 2 Surakarta yang memiliki 4
pemahaman bersama mengenai jurusan keahlian yaitu Rekaya
pentingnya pendidikan. Perangkat Lunak, Akuntansi,
Disamping komunikasi guru Administrasi Perkantoran dan
dengan siswa, faktor yang Pemasaran, sehingga guru yang berada
mempengaruhi motivasi belajar adalah di sekolah tersebut memiliki kompetensi
bimbingan orang tua. Pemberian keahlian yang berbeda-beda antara
motivasi tidak hanya menjadi tugas yang satu dengan yang lain. Dengan
guru, tetapi bimbingan orang tua sangat kompetensi yang dimiliki berbeda-beda
berperan penting dalam pemberian masih banyak guru pada saat mengajar
motivasi belajar. Dengan adanya belum sesuai dengan kompetensi guru
bimbingan, diharapkan dapat yang dimiliki. Dari hasil awal observasi
menumbuhkan semangat belajar anak. yang dilakukan peneliti, komunikasi
Bimbingan orang tua yang diberikan yang terjadi antara guru dengan siswa di
dapat berbentuk pemberian SMK Murni 2 Surakarta kurang begitu
pengawasan dalam pergaulan, komunikatif terlihat pada proses
mengarahkan anak dalam belajar, pembelajaran masih ada guru hanya
membantu anak dalam mengerjakan menerangkan materi pembelajaran,
tugas sekolah, membantu dalam tidak ada umpan balik dari siswa. Hal ini
menyelesaikan masalah yang dihadapi. membuat semangat belajar siswa
Orang tua yang peduli dengan menurun serta tidak adanya motivasi
pendidikan anaknya pasti akan untuk mengikuti belajar sebab kurang
memberikan bimbingan sebaik mungkin adanya interaksi komunikasi yang
untuk anaknya memperoleh prestasi efektif. Komunikasi guru dan siswa
yang maksimal dalam belajar. Anak dalam proses belajar kurang berjalan
yang memperoleh bimbingan dan kasih lancar karena kurang aktifnya siswa
sayang dari orang tua membuat anak dalam bertanya ataupun menjawab
akan merasa diperhatikan sehingga pertanyaan dari guru. Seharusnya
menumbuhkan semangat belajar untuk dalam proses belajar komunikasi yang
memperoleh prestasi dalam belajar. terjadi antara guru dengan siswa harus
Begitu juga sebaliknya. Selain itu, orang efektif sehingga dapat meningkatkan
tua harus berusaha menciptakan motivasi belajar. Selain itu juga
suasana belajar yang kondusif di kurangnya bimbingan orang tua yang
lingkungan keluarga, karena lingkungan diberikan karena terlalu sibuknya orang
keluarga sangat berpengaruh terhadap tua sehingga kurang memperhatikan
semangat belajar anak di rumah. anaknya membuat motivasi belajar
siswa kurang karena tidak adanya
bimbingan dari orang tua. Mereka
datang ke sekolah hanya sekedar
memenuhi kewajiban sekolah saja tanpa
memikirkan apa yang harus di raih di
sekolah tersebut.
II. Kajian Literatur Berdasarkan pendapat ahli
a. Komunikasi Guru dengan Siswa diatas dapat disimpulkan bahwa
Komunikasi guru dengan siswa komunikasi guru dengan siswa
adalah segala kegiatan penyampaian dipengaruhi oleh aspek-aspek yang
dan penerimaan informasi yang terkandung didalam komunikasi
disampaikan dalam keadaan sadar yang tersebut.
disampaikan oleh guru kepada siswa Indikator yang digunakan
yang berupa pelajaran tentang peneliti dalam penelitian ini ialah : (a)
pendidikan. Kemampuan guru dalam memberikan
Menurut Nana Syaodih materi (b) Kemampuan guru dalam
Sukmadinata (2011: 259) menyebutkan menjalin hubungan baik dalam proses
kemampuan guru dalam berkomunikasi belajar dan interaksi di dalam kelas (c)
meliputi : (a) pada saat pelaksanaan Kemampuan guru dalam menyampaikan
pengajaran harus menguasai informasi kepada siswa (d) Kemampuan
kemampuan berbahasa yang baik dan guru dalam memotivasi siswa (e)
kosakata yang cukup (b ) tinggi Kemampuan guru dalam memberikan
rendahnya nada suara dan keras kesempatan siswa dalam berpendapat.
lemahnya bicara (c) penguasaan bahan
pengajaran (d) penguasaan b. Bimbingan Orang Tua
penggunaan metode pembelajaran. Bimbingan orang tua adalah
serta menurut Nana Syaodih pemberian bantuan yang dilakukan oleh
Sukmadinata (2011: 261) membagi ayah dan ibu yang diberikan kepada
bentuk komunikasi dalam mengajar anaknya. Baik itu bantuan berupa
sebagai berikut : (a) penyampian pendidikan dan pembentukan
informasi lisan (b) penyampaian kepribadian anak.
informasi secara tertulis (c) komunikasi Aunur Rahim Fiqih (2001: 36)
melalui media elektronik (d) komunikasi menyebutkan tujuan dari bimbingan
dalam aktivitas kelompok. Menurut Alo adalah sebagai berikut : tujuan umum
Liliweri (2007) unsur komunikasi meliputi membantu individu mewujudkan dirinya
: (a) pengirim (b) encoding (c) pesan (d) menjadi manusia seutuhnya agar
media (e) decoding (f) penerima (g) mencapai kebahagiaan di dunia dan di
umpan balik (h) gangguan (i) bidang akhirat sedangkan tujuan khusus
pengalaman (j) pertukaran makna (k) bimbingan adalah (a) membantu individu
konteks. Fungsi komunikasi menurut Alo agar tidak menghadapi masalah (b)
Liliweri ada 5 kategori yaitu : (a) sumber membantu individu mengatasi masalah
atau pengiriman menyebarluaskan yang sedang dihadapinya (c) membantu
informasi agar dapat diketahui penerima individu memelihara dan
(b) sumber menyebarluaskan informasi mengembangkan situasi dan kondisi
dalam rangka mendidik penerima (c) yang baikatau yang telah baik agar tetap
sumber memberikan instruksi agar baik atau menjadi lebih baik sehingga
dilaksanakan penerima (d) sumber tidak akan menjadi sumber masalah
memengaruhi konsumen dengan bagi dirinya dan orang lain. Menurut
informasi yang persuasif untuk Aunur Rahim Faqih (2001: 37)
mengubah persepsi, sikap dan perilaku menyebutkan empat fungsi bimbingan
penerima (e) sumber menyebarluaskan dilihat dari tujuan umum dan tujuan
informasi untuk menghibur sambil khusus dari pemberian bimbingan yaitu
memengaruhi penerima. Gangguan sebagai berikut : (a) fungsi preventif
komunikasi menurut Shannon dan yaitu membantu individu menjaga atau
Weaver (1949) yang dikutup oleh Hafied mencegah timbulnya masalah bagi
Cangara (2005: 131-134) sebagai dirinya (b) fungsi kuratif atau korektif
berikut : (a) gangguan teknis (b) yaitu membantu individu memecahkan
gangguan sematik (c) gangguan masalah yang sedang dihadapi atau
psikologis (d) rintangan fisik atau dialaminya (c) fungsi preservatif yaitu
organik (e) rintangan status (f) rintangan membantu individu menjadi agar situasi
kerangka berfikir (g) rintangan budaya. dan kondisi yang semula tidak baik
(mengandung masalah) menjadi baik Berdasarkan uraian diatas
(terpecahkan) dan kebaikan itu bertahan bahwa berhasil tidaknya anak dalam
lama (in state of good) (d) Fungsi menentukan masa depan hidupnya
developmental atau pengembangan semua tergantung dari pandai tidaknya
yaitu membantu individu memelihara orang tua membimbing anak. Orang tua
dan mengembangkan situasi dan yang menginginkan anaknya menjadi
kondisi yang telah baik agar tetap baik orang yang sukses baik dunia dan
atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akhirat pasti mendidik anak dengan
memungkinnya menjadi sebab ketulusan hati dan sungguh-sungguh.
munculnya masalah baginya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Sebagai orang tua yang orang tua memiliki peran yang sangat
membimbing anak memilik tanggung penting dalam mendidik anak baik itu
jawab yang besar karena peran orang pendidikan, tingkah laku, kepribadian,
tua sangat berpengaruh besar terhadap dan lainnya orang tua adalah peran
keberhasilan anaknya. Menurut utama yang menentukan keberhasilan
Hasbullah (2005: 44) tanggung jawab anak.
orang tua sebagai berikut : (a) adanya Berdasarkan uraian diatas
motivasi atau dorongan cinta kasih yang indikator yang digunakan peneliti dalam
menjiwai hubungan orang tua dan anak. penelitian ini ialah sebagai berikut : (a)
Kasih sayang orang tua yang yang membimbing anak dalam belajar (b)
ikhlas dan murni akan mendorong sikap membimbing anak dalam menentukan
dan tindakan rela menerima tanggung masa depan (c) membimbing anak
jawab untuk mengorbankan dalam menyelesaikan masalah (d)
kehidupannya dalam memberi membimbing anak dalam bergaul
pertolongan kepada anaknya (b) dengan lingkungan tempat tinggal (e)
pemberian motivasi kewajiban moral membina hubungan baik dengan pihak
sebagai konsekuensi kedudukan orang sekolah (f) memberikan fasilitas belajar
tua terhadap keturunannya. Adanya anak.
tanggung jawab moral ini meliputi nilai-
nilai agama atau spritual (c) tanggung c. Motivasi Belajar
jawab sosial adalah bagian dari keluarga Motivasi belajar siswa adalah
yang pada gilirannya akan menjadi keseluruhan daya penggerak yang ada
tanggung jawab masyarakat, bangsa di dalam diri siswa yang dapat
dan negara. Tanggung jawab sosial itu menimbulkan kegiatan belajar serta
merupakan perwujudan kesadaran mengarahkan kegiatan belajar tersebut,
tanggung jawab kekeluargaan yang sehingga tujuan yang telah ditentukan
dibina oleh darah, keturunan,dan oleh siswa dapat tercapai.
kesatuan keyakinan (c) memelihara dan Menurut Sardiman A.M (2012:
membesarkan anaknya. Tanggung 85) fungsi motivasi sebagai berikut : (a)
jawab ini merupakan dorongan alami mendorong manusia untuk berbuat, jadi
untuk dilaksanakan, karena anak sebagai penggerak atau motor yang
memerlukan makan, minum, dan melepaskan energi. Motivasi dalam hal
perawatan, agar ia dapat hidup secara ini merupakan motor penggerak dari
berkelanjutan. Disamping itu orang tua setiap kegiatan yang akan dikerjakan (b)
bertanggung jawab dalam hal menentukan arah perbuatan, yakni
melindungi dan menjamin kesehatan kearah tujuan yang hendak dicapai.
anaknya, baik jasmaniah maupun Dengan demikian motivasi dapat
rohaniah dari berbagai gangguan memberikan arah dan kegiatan yang
penyakit atau bahaya lingkungan yang harus dikerjakan sesuai dengan
dapat membahayakan diri anak (c) rumusan tujuannya (c) menyeleksi
memberikan pendidikan dengan perbuatan, yakni menentukan
berbagai ilmu pengetahuan dan perbuatan-perbuatan yang harus
keterampilan yang berguna bagi dikerjakan yang serasi guna mencapai
kehidupan anak kelak, sehingga bila ia tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
telah dewasa akan mampu mandiri. perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. Menurut Mc. Donal yang Teknik-teknik motivasi dalam
dikutip oleh Sardiman A.M (2012: 73) belajar menurut Hamzah. B. Uno (2008:
unsur motivasi belajar sebagai berikut : 34) ada beberapa teknik motivasi yang
(a) bahwa itu mengawali terjadinya dapat dilakukan untuk menumbuhkan
perubahan energi pada diri setiap motivasi belajar siswa sebagai berikut :
individu manusia. Perkembangan (a) pernyataan penghargaan secara
motivasi akan membawa beberapa verbal (b) menggunakan nilai ulangan
perubahan energi di dalam sistem (c) menimbulkan rasa ingin tahu (d)
³QHXURSK\VLRORJLFDO´ \DQJ DGD SDGD memunculkan sesuatu yang tidak
organisme manusia. Karena diduga siswa (e) menjadikan tahap dini
menyangkut perubahan energi manusia dalam belajar mudah bagi siswa (f)
(walaupun motivasi itu muncul dari menggunakan materi yang dikenal siswa
dalam diri manusia), penampakannya sebagai contoh dalam belajar (g)
akan menyangkut kegiatan fisik manusia gunakan kaitan yang unik dan tidak
(b) motivasi ditandai dengan munculnya, terduga untuk menerapkan suatu
UDVD ´IHHOLQJ´ DIHNWLI VHVHRUDQJ 'DODP konsep dan prinsip yang telah dipahami
hal ini motivasi relevan dengan (h) menuntun siswa untuk menggunakan
persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
dan emosi yang dapat menentukan (i) menggunakan simulasi dan
tingkah laku manusia (c) motivasi akan permainan (j) memberikan kesempatan
dirangsang karena adanya adanya kepada siswa untuk memperlihatkan
tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini kemahirannya di depan umum (k)
sebenarnya merupakan respons dari mengurangi akibat yang tidak
suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi menyenangkan dan keterlibatan siswa
memang muncul dari dalam diri dalam kegiatan belajar (l) memahami
manusia, tetapi kemunculannya karena iklim dalam sekolah (m) memanfaatkan
rangsangan/terdorong oleh adanya kewibawaan guru secara tepat (n)
unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. memperpadukan motif-motif yang kuat
Tujuan ini akan menyangkut soal (o) memperjelas tujuan belajar yang
kebutuhan. Sedangkan menurut Dimyati hendak dicapai (p) merumuskan tujuan-
dan Mudjiono (2002 :97) tujuan sementara (q) memberitahukan
mengemukakan unsur-unsur yang hasil kerja yang telah dicapai (r)
mempengaruhi motivasi belajar ialah membuat persaingan yang sehat
sebagai berikut : (a) cita-cita atau diantara para siswa (s)
aspirasi siswa (b) kemampuan siswa (c) mengembangkan persaingan dengan
kondisi siswa (d) kondisi lingkungan diri sendiri (t) memberikan contoh yang
siswa (e) unsur-unsur dinamis dalam positif.
belajar dan pembelajaran (f) upaya guru Berdasarkan penjelasan diatas
dalam membelajarkan siswa. bahwa motivasi belajar siswa itu
Dalam pemberian motivasi dipengaruhi dari motivasi baik intrinsik
belajar guru harus memahami maupun motivasi ekstrinsik dari siswa
bagaimana cara yang tepat memberikan tersebut.
motivasi kepada siswa karena siswa Berdasarkan penjelasan
memiliki karateristik yang berbeda-beda tersebut peneliti mengambil indikator
dalam menerima motivasi atau dalam penilitian sebagai berikut : (a)
dorongan yang diberikan oleh guru. adanya hasrat dan keinginan berhasil
Menurut Sardiman A.M (2012: 92) ada (b) adanya dorongan dan kebutuhan
beberapa cara untuk menumbuhkan dalam belajar (c) adanya harapan dan
motivasi pada siswa dalam proses cita-cita masa depan (d) adanya
belajar mengajar di sekolah sebagai penghargaan dalam belajar (e) adanya
berikut : (a) memberi angka (b) hadiah kegiatan yang menarik dalam belajar (f)
(c) saingan (d) ego-involvement (e) adanya lingkungan belajar yang
memberi ulangan (f) mengetahui hasil kondusif.
(g) pujian (h) hukuman (i) hasrat untuk
belajar (j) minat (k) tujuan yang diakui.
III. Metodologi Penelitian persentase komunikasi guru dengan
Penelitian ini dilaksanakan di siswa SMK Murni 2 Surakarta tahun
SMK Murni 2 Surakarta di jalan Dr. pelajaran 2012/2013 adalah (2795 :
Wahidin Nomor 33 Surakarta pada 3312) x 100% = 84,4%. Sedangkan
siswa kelas X SMK Murni 2 Surakarta variabel bimbingan orang tua dengan
tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian jumlah pernyataan 15 item dengan
ini dilaksanakan selama enam bulan responden sebanyak 64 diperoleh
terhitung mulai dari pengajuan judul jumlah nilai variabel bimbingan orang
sampai dengan selesainya penyusunan tua yaLWX X2 = 2137. Dengan demikian
laporan penelitian yaitu mulai dari bulan persentase bimbingan orang tua SMK
Januari 2013 sampai dengan Juni 2013. Murni 2 Surakarta tahun pelajaran
Dalam penelitian ini peneliti 2012/2013 adalah (2137 : 2760) x 100%
menggunakan metode deskriptif = 77,4%. Sedangkan variabel motivasi
kuantitatif untuk mengetahui pengaruh belajar siswa dengan jumlah pernyataan
dari variabel bebas terhadap variabel 21 item dengan responden sebanyak 64
terikat. Dalam penelitian yang dilakukan diperoleh jumlah nilai variabel motivasi
yang dijadikan populasi penelitian belajar yaitu Y = 3252. Dengan
adalah seluruh siswa kelas X SMK demikian persentase motivasi belajar
Murni 2 Surakarta tahun pelajaran Siswa kelas X SMK Murni 2 Surakarta
2012/2013 sebanyak 84 Siswa dengan tahun pelajaran 2012/2013 adalah (3252
perincian. . Pengambilan sampel dalam : 3864) x 100% = 84,2%. Dari hasil
penelitian ditentukan sebanyak 46 siswa tersebut berarti masih ada yang belum
diambil dengan menggunakan teknik terpenuhi.
proposional random sampling. Dari hasil uji normalitas
Pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan Chi Square Test. Dari
menggunakan metode angket dan hasil perhitungan dengan menggunakan
dokumentasi. Teknik analisis data yang bantuan SPSS, diperoleh hasil Chi
digunakan adalah uji prasyarat analisis Square dari variabel komunikasi guru
meliputi: uji normalitas, uji linearitas dan dengan siswa sebesar 15,348
uji independensi. Sedangkan untuk uji dibandingkan dengan Chitabel sebesar
ssignifikansi hipotesis dilakukan dengan 26,296 dengan taraf signifikansi 5%,
analisis regresi ganda menggunakan Chihitung < Chitabel (15,348 < 26,296)
program SPSS 17. maka Ho diterima. Sehingga dapat
disimpulkan distribusi data normal
IV. Hasil dan Pembahasan Sedangkan bimbingan orang tua
Sebelum angket digunakan sebesar 25,217 dibandingkan dengan
untuk instrumen penelitian terlebih Chitabel sebesar 31,410 dengan taraf
dahulu dilakukan try out.try out signifikansi 5% Chihitung < Chitabel (25,217
dilaksankan terhadap 12 responden < 31,410) maka Ho diterima. Sehingga
yang berada diluar sampel. Berdasarkan dapat disimpulkan distribusi data
hasil try out yang uji 66 item soal, normal. Dan variabel motivasi belajar
ternyata terdapat 7 item pernyataan sebesar 20,000 dibandingkan dengan
yang tidak valid, yaitu 5 item dari Chitabel sebesar 32,671 dengan taraf
variabel komunikasi guru dengan siswa, signifikansi 5% Chihitung < Chitabel (
3 item dari variabel bimbingan orang tua 20,000 < 32,671), Maka Ho diterima.
dan 4 item dari motivasi belajar. item Sehingga dapat disimpulkan distribusi
yang valid sebanyak 54 item soal data normal.
digunakan sebagai instrumen dalam Uji linearitas merupakan
penelitian yang dilakukan. hubungan antara variabel bebas dengan
Dari data variabel komunikasi variabel terikat yaitu Deviation from
guru dengan siswa dengan jumlah Linearity yang berupa Fhitung. Dari tabel
pernyataan 18 item dengan responden diatas diketahui Fhitung hubungan antara
sebanyak 64 diperoleh jumlah nilai komunikasi guru dengan siswa terhadap
variable komunikasi guru dengan siswa motivasi belajar sebesar 0,781
\DLWX X1 = 2795. Dengan demikian dibandingkan dengan Ftable sebesar
3,214 dengan taraf signifikansi 5% jadi bimbingan orang tua terhadap motivasi
Fhitung < Ftabel ( 0,781 < 3,214), maka Ho belajar.
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Dari tabel diatas diperoleh harga
hubungan kedua variabel komunikasi koefisien korelasi ganda (R) sebesar
guru dengan siswa terhadap motivasi 0,685. Sedangkan harga koefisien
2
belajar linier. Sedangkan hubungan determinasi (R ) sebesar 0,469,
antara bimbingan orang tua terhadap menunjukkan bahwa besarnya
motivasi belajar sebesar 1,777 kontribusi kedua variabel bebas
dibandingkan dengan Ftebel sebesar (komunikasi guru dengan siswa dan
3,214 dengan taraf signifikansi 5% Fhitung bimbingan orang tua) terhadap variabel
< Ftabel (1,777 < 3,214) maka Ho terikat (motivasi belajar) sebesar 68,5%.
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sedangkan sisanya (100 % - 68,5 % =
hubungan kedua bimbingan orang tua 31,5 % ) sebesar 31,5 % dipengaruhi
terhadap motivasi belajar bersifat linear. oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh
Uji independensi menggunakan Pearson peneliti.
Correlation diperoleh rhitung hubungan
antara komunikasi guru dengan siswa Uji Hipotesis III
dengan bimbingan orang tua sebesar Berdasarkan tabel ANOVA
0,205 dibandingkan dengan rtabel diperoleh harga Fhitung uji signifikansi
sebesar 0,291 dengan taraf signifikansi koefisien korelasi ganda sebesar
5% rhitung < rtabel ( 0,205 < 0,291) maka 18,992 dibandingkan dengan Ftabel
Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan dengan taraf signifikansi 5%. Maka
bahwa hubungan antara kedua variabel Fhitung > Ftabel (18,992 > 3,214). dapat
komunikasi guru dengan siswa dan disimpulkan bahwa Ho ditolak Ha
bimbingan orang tua bersifat diterima, sehingga ada pengaruh yang
independensi atau tidak ada hubungan signifikan antara komunikasi guru
antara kedua variabel. dengan siswa (XI) dan bimbingan orang
Setelah uji prasyarat analisis tua (X2) secara bersama-sama terhadap
dilakukan maka selanjutnya dilakukan uji motivasi belajar (Y).
hipotesis sebagai berikut Adapun persamaan regresi
Uji Hipotesis I dan II linear multiple adalah Ó = 7,887 + 0,705
Berdasarkan tabel diatas maka X1 + 0,430 X2. Hasil perhitungan
dapat diketahui harga rhitung (Pearson Sumbangan Relatif (SR) dan
Correlation) hubungan antara Sumbangan Efektif (SE) didapatkan
komunikasi guru dengan siswa terhadap hasil perhitungan SR komunikasi guru
motivasi belajar sebesar 0,568 dengan siswa (X1) terhadap motivasi
dibandingkan dengan rtabel dengan taraf belajar (Y) sebesar 59,11% dan SR
signifikansi 5% diperoleh rtabel sebesar bimbingan orang tua (X2) terhadap
0,291. Maka nilai dari rhitung > rtabel (0,568 motivasi belajar (Y) sebesar 40,89%.
> 0,291). Maka dapat disimpulkan Sedangkan SE komunikasi guru dengan
bahwa Ho ditolak Ha diterima, sehingga siswa (X1) terhadap motivasi belajar (Y)
ada pengaruh yang signifikan antara sebesar 27,72% dan SE bimbingan
komunikasi guru dengan siswa terhadap orang tua (X2) terhadap motivasi belajar
motivasi belajar. (Y) sebesar 19,18%.
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui rhitung (Pearson Correlation) Kesimpulan Pengujian Hipotesis
hubungan antara bimbingan orang tua Setelah dilakukan pengujian
terhadap motivasi belajar sebesar 0,491 hipotesis dan penafsiran pengujian
dibandingkan dengan rtabel dengan taraf hipotesis selanjutnya dikemukakan
signifikansi 5% diperoleh rtabel sebesar kesimpulan pengujian hipotesis yang
0,291. Maka nilai rhitung > rtabel (0,491 > dapat dikemukakan adalah sebagai
0,291). Maka dapat disimpulkan bahwa berikut : (a) Hipotesis I berdasarkan
Ho ditolak Ha diterima, sehingga ada hasil pengujian hipotesis, diperoleh dari
pengaruh yang signifikan antara rhitung > rtabel (0,568 > 0,291) sehingga Ho
ditolak Ha diterima dengan taraf
signifikansi 5%. Jadi hipotesis pertama Surakarta tahun pelajaran
menyatakan bahwa ³Ada pengaruh yang 2012/ 2013 adalah sebesar
signifikan Komunikasi Guru dengan 84,4%.
Siswa terhadap Motivasi Belajar Siswa b. Persentase untuk bimbingan
Kelas X SMK Murni 2 Surakarta Tahun orang tua 77,4%. Artinya
Pelajaran 2012/2013´ GDSDW GLWHULPD tingkat bimbingan orang tua
Hipotesis II, berdasarkan hasil pengujian siswa kelas X SMK Murni 2
hipotesis diperoleh nilai rhitung > rtabel Surakarta tahun pelajaran
(0,491 > 0,291) sehingga Ho ditolak Ha 2012/ 2013 adalah sebesar
diterima dengan taraf signifikansi 5%. 77,4%.
Jadi hipotesis kedua yang berbunyi ³Ada c. Persentase untuk motivasi
pengaruh yang signifikan Bimbingan belajar 84,2%. Artinya tingkat
Orang Tua terhadap Motivasi Belajar motivasi belajar siswa kelas X
Siswa Kelas X SMK Murni 2 Surakarta SMK Murni 2 Surakarta tahun
Tahun Pelajaran 2012/ ´ dapat pelajaran 2012/ 2013 adalah
diterima (3) Hipotesis III, berdasarkan sebesar 84,2%.
hasil pengujian hipotesis diperoleh Fhitung 2. Dari persamaan garis regresi linear
> Ftabel ( 18,992 > 3,214) sehingga Ho multipel diperoleh:
ditolak Ha diterima dengan taraf Ó = 7,887 + 0,705 X1 + 0,430 X2
signifikansi 5%. Jadi hipotesis ketiga Dari persamaan regresi tersebut
\DQJ EHUEXQ\L ³Komunikasi Guru dapat ditafsirkan bahwa rata-rata
dengan Siswa dan Bimbingan Orang motivasi belajar siswa (Y) akan
Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa meningkat atau menurun sebesar
Kelas X SMK Murni 2 Surakarta Tahun 0, 705 untuk setiap ada
Pelajaran 2012/ ´ GDSDW GLterima. peningkatan atau penurunan satu
unit komunikasi guru dengan siswa
V.Simpulan dan Saran (X1) dan juga akan mengalami
Berdasarkan hasil penelitian peningkatan atau penurunan
diatas dapat disimpulkan bahwa (1) sebesar 0, 430 untuk setiap
terdapat pengaruh yang signifikan peningkatan atau penurunan satu
Komunikasi Guru dengan Siswa unit bimbingan orang tua (X2).
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas 3. Besarnya sumbangan yang
X SMK Murni 2 Surakarta Tahun diberikan oleh masing-masing
Pelajaran 2012/2013 (2) terdapat variabel adalah sebagai berikut:
pengaruh yang signifikan Bimbingan a. Sumbangan relatif yang
Orang Tua terhadap Motivasi Belajar diberikan oleh variabel
Siswa Kelas X SMK Murni 2 Surakarta komunikasi guru dengan siswa
Tahun Pelajaran 2012/2013 (3) terdapat (X1) terhadap motivasi belajar
pengaruh yang signifikan Komunikasi (Y) sebesar 59,11%.
Guru dengan Siswa dan Bimbingan b. Sumbangan relatif yang
Orang Tua terhadap Motivasi Belajar diberikan oleh variabel
Siswa Kelas X SMK Murni 2 Surakarta bimbingan orang tua (X2)
Tahun Pelajaran 2012/2013. terhadap motivasi belajar (Y)
Selain yang berhubungan sebesar 40,89%.
dengan ketiga variabel pada penelitian c. Sumbangan efektif yang
ini peneliti juga menemukan temuan diberikan oleh variabel
lain, antara lain: komunikasi guru dengan siswa
1. Berdasarkan pada pengolahan data (X1) terhadap motivasi belajar
diperoleh deskripsi masing-masing (Y) sebesar 27,72%.
variabel, diketahui: d. Sumbangan efektif yang
a. Persentase untuk komunikasi diberikan oleh variabel
guru dengan siswa sebesar bimbingan orang tua (X2)
84,4%. Artinya tingkat terhadap motivasi belajar (Y)
komunikasi guru dengan siswa sebesar 19,18%.
kelas X SMK Murni 2
Berdasarkan maka simpulan menunjukkan nilai terendah 123 yaitu
dapat peneliti sampaikan beberapa termasuk dalam indikator membimbing
saran yaitu: anak dalam belajar yang menyatakan
Kepada Kepala Sekolah dalam orang tua menemani saya saat
Berdasarkan hasil angket yang belajar di malam hari Saat anak belajar
telah dianalisis item soal nomor 2 di malam hari sering orang tua tidak
menunjukkan nilai terendah 136 menemani anak belajar sehingga
termasuk dalam indikator kemampuan membuat motivasi belajar anak kurang
guru dalam memberikan materi yang dan lebih senang melakukan kegiatan
menyatakan bahwa saya mudah lain. Untuk itu orang tua sebaiknya
memahami dengan apa yang guru meluangkan waktu walaupun sebentar
ajarkan, tetapi pada kenyataannya untuk menemani anak belajar dimalam
masih banyak guru yang kurang dalam hari agar anak merasa diperhatikan.
memberikan materi pelajaran, untuk itu
sebagai orang tinggi di sekolah Kepala Kepada Siswa
Sekolah memberikan kesempatan Berdasarkan hasil angket yang
kepada guru tersebut untuk mengikuti telah dianalisis item nomor 2
pelatihan yang berhubungan dengan menunjukkan nilai terendah 136 yaitu
peningkatan pembelajaran agar lebih drmasuk dalam indikator kemampuan
baik lagi. guru dalam memberikan materi yang
menyatakan bahwa saya mudah
Kepada Guru memahami dengan apa yang guru
a. Berdasarkan hasil angket yang telah ajarkan, tetapi pada kenyataannya
di analisis item nomor 2 masih banyak siswa tidak memahami
menunjukkan nilai terendah 136 dengan apa yang guru sampaikan.
termasuk dalam indikator Sebaiknya siswa sering bertanya
kemampuan guru dalam memberikan kepada guru apabila belum paham
materi yang menyatakan bahwa saya dengan materi pelajaran yang diberikan
mudah memahami dengan apa yang pada saat proses pembelajaran agar
guru ajarkan, artinya penjelasan siswa lebih mudah memahami materi
yang guru sampaikan sulit dipahami yang diberikan.
oleh siswa. Untuk itu guru sebaiknya
sering bertanya kepada siswa DAFTAR PUSTAKA
tentang materi yang diberikan siswa
sudah memahami apa belum dari
materi yang diberikan. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
b. Berdasarkan hasil angket yang telah Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
dianalisis item nomor 46 Jakarta: Rineka Cipta
menunjukkan nilai terendah 135 yaitu
termasuk dalam indikator tentang Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu
adanya penghargaan dalam belajar Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
yang menyatakan guru memberikan Grafindo Persada
pujian kepada saya, apabila nilai
pelajaran saya bagus. Guru
Chasyah, dkk. (2009). Perkembangan
sebaiknya memberikan penguatan
Peserta Didik. Surakarta:
kepada siswa setiap kali
Departemen Pendidikan
pembelajaran, dengan diberikannya
penguatan kepada siswa diharapkan Republik Indonesia.
siswa akan lebih semangat lagi
dalam belajar untuk memperoleh Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru
hasil belajar yang maksimal. dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif Suatu Pendekatan
Kepada Orang Tua Teoritis Psikologis. Jakarta: PT.
Berdasarkan hasil angket yang Rineka Cipta
telah dianalisis item nomor 21
Dimyanti dan Mujiono. (2002). Belajar Sawiji, Hery. (2012). Komunikasi Kantor.
dan Pembelajaran. Jakarta: Surakarta: UNS Press
Dirjen Dikti
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-
Faqih, Aunur Rahim. (2001). Bimbingan faktor yang Mempengaruhi.
dan Konseling dalam Islam. Jakarta: Rineka Cipta
Jakarta: UII Pres
Sudjana. (2002). Metode Statistika.
Hadi, Soedomo. (2003). Pendidikan Bandung: Tarsito
Suatu Pengantar. Surakarta:
LPP dan UNS Press Sudjana. (2005). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito
Hadi, Sutrisno. (2001). Analisa Regresi.
Yogakarta : Andi Offset Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Hadi, Sutrisno. (1996). Metodelogi Bandung: Alfabeta
Researc 2. Yogyakarta : Andi Offset
Surakhmad, Winarno. (2004). Pengantar
Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Penelitian Penelitian Penelitian
Metodologi Penelitian dan Ilmiah Dasar Metoda Teknik.
Aplikasinya. Bogor: Ghalia Bandung: Tarsito
Indonesia
Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi
Hasbullah. (2005). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan dengan Pendekatan
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja baru. Bandung: PT. Remaja
Frafindo Persada Rosdakarya

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Syaodih, Nana Sukmadinata. (2011).


Pendidikan dan Sosial Landasan Psikologi Proses
(Kuantitatif dan Kualitatif). Pendidikan. Bandung: PT.
Jakarta: Gaung Persada Press Remaja Rosdakarya.

Liliweri, Alo. (2007). Dasar-dasar Uno, H.B. (2007). Teori Motivasi dan
Komunikasi Kesehatan. Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Uno, H.B. (2008). Perencana
Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Komunikasi Suatu Pengantar.
Bandung: Rosda karya Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan
Konseling (Studi dan karier).
Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Yogyakarta : Andi yogyakarta
Pemasaran Strategi dan Taktik.
Bogor: Ghalia Indonesia Yamin, Muh. (2009). Manajemen Mutu
Kurikulum Pendidikan.
Purwanto, M.N. (2002). Psikologi Yogyakarta: Diva Press
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Yusuf, S. & Nurihsan, A, Juntina. (2005).
Landasan Bimbingan dan
Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Konseling. Bandung: PT.
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya
Rajawali
Boyong R. Wijaya. (2013). Hubungan Malik Amer Atta and Asif Jamil. (2012).
antara bimbingan orang tua dan Effects of motivation and
konsep diri dengan prestasi parental influence on the
belajar mata pelajaran sosiologi educational attainments of
siswa kelas XI SMA Negeri 8 students at secondary level.
Surakarta Tahun Pelajaran Diperoleh 25 Februari 2013 dari
2012/2013. Diperoleh 1 Maret http://www.journals.savap.org.pk
2013 dari jurnal.fkip.uns.ac.id
Merry Noviyanti. (2011).
Kimberly A. Noels, Richard Clément and Pengaruh motivasi dan keterampilan
Luc G. Pelletier. (1999). berkomunikasi terhadap prestasi belajar
3HUFHSWLRQV RI 7HDFKHUV¶ mahasiswa pada tutorial online
Communicative Style and berbasis pendekatan kontekstual pada
6WXGHQWV¶ ,QWULQVLF DQG ([WULQVLF mata kuliah statistika pendidikan. Jurnal
Motivation. The Modern Pendidikan, Vol. 12 No. 2: 81-8
Language Journal, 83

You might also like