You are on page 1of 10

MOTIVASI DAN KEBIASAAN SISWA SELAMA PEMBELAJARAN DARING

HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

Victorria Yunus, Budiman Tampubolon , Tahmid Sabri


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
Email: victorria.yunus88@gmail.com

Abstract

This research aims to find out the relationship between learning motivation and learning
habits together to the learning outcomes of grade IV students of 17 Pontianak City
Elementary School. The research method used is quantitative descriptive with a form of
correlation study research. The population in this study was grade IV students of SDN 17
Pontianak. The samples in this study were determined using probabilty sampling techniques
with random sampling type and selected grade IVC SDN 17 Pontianak Kota. The source of
this research data is grade IVC students of SDN 17 Pontianak Kota and the average rapot
document. The data is a poll score of learning motivation and learning habits and average
rapot scores. The results showed 79.16% of students' learning motivation was in the good
category, students' learning habits were 79.87% in the good category, and 83.96% of study
results fell into the excellent category. The correlation between learning motivation and
learning outcomes was 0.550 in the moderate category. The correlation between learning
habits and learning outcomes of 0.521 fell into the moderate category. The correlation of
learning motivation and learning habits was 0.458. The correlation between learning
motivation and habits together with learning outcomes of 0.627 fell into the strong category.
Keywords : Learning Motivation, Learning Habits, and Learning Outcomes.
sebelumnya. Untuk mencapai tujuan
PENDAHULUAN belajar tersebut siswa harus memiliki
Permendikbud RI Nomor 65 tahun motivasi dalam belajar. Sardiman
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan (2015:75) mengungkapkan, “Dalam
menyatakan, “proses pembelajaran pada kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
satuan pendidikan diselenggarakan secara sebagai keseluruhan daya penggerak di
interaktif, inspiratif, menyenangkan, dalam diri siswa yang menimbulkan
menantang, dan memotivasi peserta didik kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
untuk berpartisipasi aktif”. Jadi dalam dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
pembelajaran siswa dituntut memiliki tercapai.” Jika motivasi yang dimiliki
motivasi belajar yang tinggi. Tutik tinggi maka keinginan belajar semakin
Ramawati (2015:38) menyatakan, kuat. Siswa dengan motivasi belajar yang
“Pembelajaran adalah proses interaksi tinggi dapat dilihat dari semangat
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajarnya. Semangat belajar ini bisa
belajar pada suatu lingkungan belajar”. diamati dengan bagaimana siswa
jadi suatu kegiatan di mana terjadi menanggapi pembelajaran dan bagaimana
interaksi antara pendidik, siswa dan siswa mempersiapkan diri untuk
sumber belajar itulah yang disebut mengikuti pembelajaran. Siswa yang
pembelajaran. termotivasi dalam belajar tentu akan
Siswa sebagai objek dalam mengatur dan memanfaatkan waktunya
pembelajaran harus mencapai tujuan untuk belajar dan merencanakan kegiatan
belajar yang telah dirumuskan belajarnya demi kesiapan mengahadapi

1
pembelajaran. Pengaturan waktu dan dalam belajar (5) kegiatan yang menarik
perencanaan kegiatan ini dilakukan siswa dalam belajar (6) adanya lingkungan
secara berulang-ulang setiap harinya belajar yang kondusif sehingga siswa
untuk mempersipkan diri mengikuti dapat belajar dengan baik. Indikator yang
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan digunakan untuk melihat tingkat
berulang-ulang inilah yang disebut dengan kebiasaan belajar siswa menurut Djaali
kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar (2014:128) ada dua dimensi kebiasaan
merupkan kegiatan belajar yang dilakukan belajar yaitu (1) Selay Avoidan (DA) dan
siswa secara teratur dengan tujuan (2) Work Methods (WM) yang kemudian
mempersiapkan diri mengikuti pelajaran. dikembangkan menjadi 10 indikator
Menurut Djaali (2015:128), “Kebiasaan adalah (1) cara mengikuti pelajaran (2)
belajar dapat diartikan sebagai cara atau cara belajar kelompok (3) cara belajar
teknik yang menetap pada diri siswa pada individu (4) mempelajari buku teks (5)
waktu menerima pelajaran, membaca pembuatan jadwal dan pelaksanaanya (6)
buku, mengerjakan tugas, dan pegaturan membaca dan membuat catatan (7)
waktu untuk menyelesaikan tugasnya”. mengulangi bahan pelajaran (8)
Kebiasaan belajar ini menunjukan menghadapi ujian (9) konsentrasi (10)
motivasi dalam diri siswa, semakin baik mengerjakan tugas.
dan konsisten siswa dalam kebiasaan Dari hasil wawancara dengan 6
belajar berarti semakin tinggi pula orang siswa, sebagian besar siswa sudah
motivasi belajar pada diri siswa. memiliki smartphone sendiri dan lebih
Kebiasaan belajar sangat banyak menghabiskan waktu untuk
bergantung pada individu dalam bermain game online daripada belajar. Hal
enerapkan cara belajar yang efisien. Di ini tentu aja berpengaruh pada hasil
mana usaha dan hasil belajar belajar siswa. Terlebih lagi di masa
perbandingannya signifikan. Hasil belajar Pandemi Covid-19 ini siswa diarahkan
siswa ini menunjukan kemampuan yang untuk pembelajaran daring atau disebut
dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan juga pembelajaran jarak jauh. Menurut
pembelajaran. Purwanto (2011:54) UU No. 21 Tahun 2003 pasal 1 ayat 15,
menyatakan, “hasil belajar adalah “Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan
perubahan perilaku yang terjadi setelah yang peserta didiknya terpisah dari
mengikuti proses belajar mengajar sesuai pendidik dan pembelajarannya
dengan tujuan pendidikan”. menggunakan berbagai sumber belajar
Hasil belajar ini juga dapat dijadikan melalui teknoligi informasi dan
sebagai cerminan tingkat motivasi belajar komunikasi dan media lain”.
siswa yang kemudian diaplikasikan pada Pembelajaran daring ini mengurangi
kebiasaan belajar siswa. Semakin tinggi peran guru dalam pembelajaran.
tingkat motivasi siswa maka semakin baik Komunikasi antara guru dan siswa sangat
kebiasaan belajar siswa, maka hasil minim. Selama pembelajaran dari siswa
belajar siswa juga memuaskan. berada di rumah dan pembelajaran
Indikator yang dipakai untuk dilakukan via Whatsapp. Wali kelas
melihat tingkat motivasi belajar siswa mengungkapkan bahwa pembelajaran
menurut Hamzah B.Uno (2017:23) adalah seperti ini dikhawatirkan menurunkan
(1) hasrat dan keinginan untuk berhasil (2) motivasi belajar siswa dan memperburuk
dorongan dan kebutuhan dalam belajar (3) kebiasaan belajar siswa. guru juga
harapan dan cita-cita (4) penghargaan khawatir dengan hasil belajar siswa yang

2
bisa jadi menurun. Sejauh ini sebelum seberapa besar nilai rata-rata rapor siswa
menghadapi Pandemi Covid-19 hasil selama pembelajaran daring pada siswa
belajar siswa bisa dibilang baik, biasanya kelas IV SDN 17 Pontianak Kota (4)
hanya ada 1 atau 2 siswa yang tidak tuntas apakah terdapat korelasi ganda antara
KKM. Oleh karena itu berdasarkan uraian motivasi dan kebiasaan belajar secara
yang telah dipaparkan peneliti ingin bersama-sama terhadap hasil belajar siswa
melakukan penelitian dengan judul selama pembelajaran daring pada siswa
“Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Siswa kelas IV SDN 17 Pontianak Kota.
selama Pembelajaran Daring Dalam Berangkat dari fokus penelitian dan sub
Hubungannya Dengan Hasil Belajar masalah makan tujuan umum dalam
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 17 penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pontianak Kota”. adanya hubungn antara motivasi belajar
Pentingnya melakukan penelitian ini dan kebiasaan belajar dalam hubungannya
adalah untuk untuk membuktikan bahwa dengan hasil belajar siswa di kelas IV
motivasi belajar dan kebiasaan belajar SDN 17 Pontianak Kota.
berkaitan dengan hasil belajar siswa
sehingga guru, orang tua, dan sendiri perlu METODE PENELITIAN
meningkatkan motivasi belajarnya dengan Metode yang digunakan adalah
berbagai cara terutama pada masa belajar metode deskriptif kuantitatif. Metode
di rumah di masa pandemi Covid-19 ini. deskriptif kuantitatif digunakan karena
Serta membentuk dan menata kebiasaan sesuai dengan tujuan dalam penelitian
belajar untuk menciptakan kebiasaan yaitu menggambarkan keadaan motivasi
belajar yang baik. Sehingga motivasi dan belajar dan hubungannya dengan
kebiasaan belajar ini dapat meningkatkan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar
hasil belajar siswa yang dapat siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 17
memberikan dampak meningkatnya Pontianak Kota. Berdasarkan metode
kualitas sumber daya manusia. Oleh penelitian selanjutnya ditentukan bentuk
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk dari penelitian. Bentuk penelitian ini
mengetahui ada atau tidaknya Korelas adalah studi korelasi. Menurut Hadari
Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar Nawawi, “Studi korelasi adalah bentuk
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV penelitian yang direncanakan untuk
SDN 17 Pontianak kota. menentukan tingkat-tingkat hubungan
Berdasarkan latar belakang yang antara variabel yang berbeda dalam satu
telah diuraikan, penelitian ini berfokus populasi.
pada Apakah ada hubungan antara Populasi dalam penelitian ini adalah
motivasi belajar dan kebiasaan belajar seluru siswa kelas IV Sekolah Dasar
dalam hubungannya dengan hasil belajar Negeri 17 Pontianak Kota yang terdiri dari
siswa di kelas IV SDN 17 Pontianak Kota. kelas IV A, IV B, dan IV C yang totalnya
Berdasarkan fokus penelitian terdapat 4 berjumlah 93 orang siswa. Dari 93 orang
sub masalah penelitian berikut (1) siswa kemudian diambil sampel penelitian
bagaimana tingkat motivasi belajar siswa dengan menggunakan teknik prabability
selama pembelajaran daring pada siswa sampling jenis simple random sampling.
kelas IV SDN 17 Pontianak Kota (2) Dipilih teknik pengambilan sampel secara
bagaimana tingkat kebiasaan belajar siswa acak ini karena setiap anggota populasi
selama pembelajaran daring pada siswa memiliki peluang yang sama untuk
kelas IV SDN 17 Pontianak Kota (3) menjadi sampel penelitian. Tekniknya

3
dengan menggunakan cabut undi. tentang kapan waktu penelitian dan
Kemudia terpilihlah kelas IV C yang bagaimana pelaksanaan penelitian
berjumlah 31 orang siswa sebagai sampel nantinya (4) menyusun insturmen
dalam penelitian ini. penelitian berupa angket sesuai kisi-kisi
Ada dua sumber data di dalam angket motivasi belajar dan kebiasaan
penelitian ini yaitu sumber data primer belajar berdasarkan indikator sesuai
dan sumber data sekunder. Sumber data dengan pendapat ahli (5) melakukan
prmer adalah sumber data yang diperoleh validitas instrumen dengan dosen
langsung oleh peneliti dari objek yang pembimbing dan dosen ahli Bapak Rio
diteiti, data primer dalam penelitian ini Pranata, M.Pd selaku dosen PGSD FKIP
adalah data motivasi belajar dan kebiasaan UNTAN ampai intrumen dinyatakan valid
belajar. sumber data sekunder merupakan dan layak sebagai alat pengumpul data.
data yang diperoleh dari dari pihak kedua Tahap Pelaksanaan
yang bertanggung jawab langsung pada Pada tahap pelaksanaan penelitian
objek yang diteliti, data sekunder dalam langkah-langkah yang dilakukan adalah
penelitian ini adalah dikumen hasil belajar (1) menyebarkan angket motivasi dan
nilai rapor siswa yang diperoleh dari wali kebiasaan belajar pada 31 orang siswa
kelas. Tenik pengumpulan data yang kelas IVC Sekolah dasar Negeri 17
digunakan ada dua yaitu teknik Pontianak Kota (2) mengumpulkan data
komunikasi tidak langsung menggunakan hasil berajar berupa nilai rapor semester
angket dan tenik studi dokumenter genap tahun ajaran 2019-2020.
meggunakan dokumen hasil belajar siswa. Tahap Akhir
Analisis data skor angket menggunakan Pada tahap akhir langkah-langkah yang
rumus persentase, analisis data hasil dilakukan adalah (1) menskor hasil angket
belajar menggunakan rumus rata-rata, motivasi dan kebiasaan belajar (2)
analisis korelasi sederhana menggunakan menghitung normalitas dan lineritas data
rumus korelasi product moment, analisis penelitian (3) menghitung korelasi
korelasi ganda menggunakan rumus sederhana antar variabel (4) menghitung
korelasi ganda. Dalam prosedur penelitian korelasi ganda (5) membahas hasil
ini ada 3 tahapan yang dilakukan sebagai penelitian (6) Membuat kesimpulan
berikut : penelitian (7) membuat saran penelitian.
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan langkah-langkah HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dilakukan adalah (1) meminta izin ke Hasil Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 17 Pontianak Kota, Hasil penelittian ini bertujuan untuk
izin diperoleh setelah melengkpai surat mendeskripsikan hubungan antara
dari universitas dan dinas Pendidikan. motivasi belajar dan hasil belajar,
Izizn diperoleh dari kepala sekolah dan kebiasaan belajar dan hasil belajar,
wali kelas IVC sebagai sampel penelitian motivasi belajar dan kebiasaan belajar,
(2) melaksanakan wawancara dengan 6 motivasi belajar dan kebiasaan belajar
orang siswa kelas IV Sekolah Dasar secara bersama-sama terhadap hasil
Negeri 17 Pontianak Kota (3) berdiskusi belajar. Hasil analisis data penelitian dapat
dengan kepala sekolah dan wali kelas IV dilihat pada tabel berikut ini:

4
Tabel 1. Hasil Analisis Data Penelitian

Keterangan ̅
𝒙 Persentase 𝐫𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈

Motivasi Belajar 79,16


Kebiasaan Belajar 79,87
Hasil Belajar 83,96
ry𝑥1 0,550
ry𝑥2 0,521
𝑟𝑥1 𝑥2 0,458
ry.𝑥1𝑥2 0,627
Uji Hipotesis 11,842
r𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,355
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,34

Berdasarkan tabel 1. Nilai hubungan yang posistif dan signifikan


persentase motivasi belajar siswa sebesar antara kebiasaan belajar dan hasil belajar.
79,16% masuk dalam kategori baik pada Hasil analisis korelasi antara
rentang rentang 76-85 (%). Nilai motivasi belajar dan kebiasaan belajar
persentase kebiasaan belajar siswa sebesar siswa diperoleh rhitung sebesar 0,458
79,87% masuk dalam kategori baik pada masuk dalam kaetgori tingkat hubungan
rentang 76-85 (%). Rata-rata hasil belajar sedang dalam rentang 0,40-0,599.
siswa yang diperoleh dengan menghitung Kemudian dibandingkan dengan rtebel
rata-rata seluruh mata pelajaran pada nilai sebesar 0,355 maka diperoleh rhitung >
rapot adalah 83,96 masuk dalam kategori rtebel atau 0,458 > 0,355. Maka
sangat baik (A) pada rentang 80-100. kesimpulannya terdapat hubungan yang
Hasil analisis korelasi antara posistif dan signifikan antara motivasi
motivasi belajar dan hasil belajar siswa belajar dan kebiasaan belajar.
diperoleh rhitung sebesar 0,550 masuk Hasil analisis korelasi antara
dalam kaetgori tingkat hubungan sedang motivasi belajar dan kebiasaan belajar
dalam rentang 0,40-0,599. Kemudian secara bersama-sama terhadap hasil
dibandingkan dengan rtebel sebesar 0,355 belajar siswa diperoleh rhitung sebesar
maka diperoleh rhitung > rtebel atau 0,550 0,627 masuk dalam kaetgori tingkat
> 0,355. Maka kesimpulannya terdapat hubungan kuat dalam rentang 0,60-1,000.
hubungan yang posistif dan signifikan Kemudian dibandingkan dengan rtebel
antara motivasi belajar dan hasil belajar. sebesar 0,355 maka diperoleh rhitung >
Hasil analisis korelasi antara rtebel atau 0,627 > 0,355. Maka
kebiasaan belajar dan hasil belajar siswa kesimpulannya terdapat hubungan yang
diperoleh rhitung sebesar 0,521 masuk posistif dan signifikan antara motivasi
dalam kaetgori tingkat hubungan sedang belajar dan kebiasaan belajar secara
dalam rentang 0,40-0,599. Kemudian bersama-sama terhadap hasil belajar.
dibandingkan dengan rtebel sebesar 0,355 Hasil uji hipotesis diperoleh Fhitung
maka diperoleh rhitung > rtebel atau 0,521 sebesar 11,842 selanjutnya dibandingkan
> 0,355. Maka kesimpulannya terdapat dengan Ftabel dengan taraf signifikan 5%

5
sebesar 3,34, dengan dk penyebut = 31-2- baiknya motivais belajar yang dimiliki
1 = 28 dan dk pembilang = 2 adalah siswa pada saat pandemi seperti ini.
jumlah variabel bebas. Maka, dapat dilihat
nilai Fhitung > Ftabel atau 11,842 > 3,34. Temuan Pada Kebiasaan Belajar Siswa
Dengan demikian, Ha diterima dan Ho Pada data skor angket yang
ditolak, ini menunjukkan bahwa terdapat diperoleh dari 31 orang siswa sebanyak 8
hubungan yang positif dan signifikan orang siswa sudah memiliki kebiasaan
antara motivasi belajar dan kebiasaan belajar sangat baik, sebanyak 15 orang
belajar secara bersama-sama terhadap siswa memiliki kebiasaan belajar yang
hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar baik, sebanyak 7 orang siswa meiliki
Negeri 17 Pontianak Kota. motivasi belajar yang cukup baik, dan 1
orang siswa memiliki kebiasaan belajar
Pembahasan yang kurang. Secara kesuluran kebiasaan
Temuan Pada Motivasi Belajar Siswa belajar yang dimiliki siswa sudah baik
Pada data skor angket yang dengan persentase 79,87 masuk dalam
diperoleh dari 31 orang siswa sebanyak 5 rentang 76-85 %.
orang siswa sudah memiliki motivasi Berdasarkan data skor angket, pada
belajar sangat baik, sebanyak 16 orang item nomor 25 memperoleh skor tertinggi.
siswa memiliki motivasi belajar yang Item nomor 25 merupakan pernyataan dari
baik, dan sebanyak 10 orang siswa meiliki kisi-kisis cara belajar individu. Jadi dapat
motivasi belajar yang cukup baik. Tidak disimpulkan cara belajar siswa pada saat
ada siswa yang masuk dalam kategori belajar sendiri adalah cara belajar yang
kurang dan kurang sekali. Secara terbaik bagi siswa. dengan belajar secara
kesuluran motivasi yang dimiliki siswa individu siswa dapat lebih mudah
sudah baik dengan persentase 79,16 mempelajari materi karena hanya diri
masuk dalam rentang 76-85 %. siswa sendiri yang tau cara belajar seperti
Berdasarkan data skor angket, pada apa yang membuatnya mudah memahami
item pernyataan nomor 1 memperoleh pelajaran. Jadi, kebiasaan belajar yang
skor tertinggi. Item nomor 1 merupakan baik salah satunya dapat dilihat dari cara
pernyataan dengan kisi-kisi hasrat dan belajar individu. Cara belajar individu
keinginan untuk berhasil. Jadi dapat yang baik menunjukan kebiasaan belajar
disimpulkan hasrat dan keinginan siswa yang baik pula.
untuk berhasil sangat tinggi. Hasrat dan Kebiasaan belajar yang baik ini
keinginan untuk berhasil inilah yang dimiliki siswa karena selama belajar di
menjadi motivasu siswa dalam belajar rumah siswa merasa nyaman dan tidak
sehingga memiliki motivasu belajar yang lelah harus pergi sekolah. Siswa tidak
baik. merasa capek sehingga waktu untuk
Motivasi belajar yang baik ini belajar dapat lebih banyak. Namun ada 1
dimiliki siswa karena selama belajar di orang siswa yang memiliki kebiasaan
rumah siswa merasa nyaman dan santai belajar yang kurang dan terendah
berada di rumah dan didampingi oleh dibandingkan siswa lainnya.
orang tua, sehingga jika ada materi atau Meskipun hanya ada 1 siswa yang
tugas dan latihan yang tidak dimengerti memiliki kebiasaan belajar yang kurang
siswa dapat dengan mudah bertanya pada namun jika dilihat dari skor perolehan
orang tua. Hal inilah yang menjadi faktor terdapat dua orang siswa yang memiliki
skor hampir mendekati kurang yaitu skor

6
65 dan 67. Kebiasaan memang koefisien korelasi dibandingkan dengan
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah rtabel sehingga diperoleh rhitung > rtabel .
satunya adalah kondisi lingkungan siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
kondisi lingkungan selama pandemi hubungan yang positif dan signifikan
Covid-19 inilah yang tidak mendukung antara motivasi belajar dan hasil belajar
siswa untuk belajar karena kurangnya siswa. Hal ini berarti semakin tinggi
peran guru seperti biasanya. motivasi belajar yang dimiliki siswa maka
semakin baik pula hasil belajar yang
Temuan Pada Hasil Belajar Siswa diperoleh siswa.
Hasil belajar siswa ini diperoleh dari Salah satu kisi-kisi angket motivasi
rata-rata nilai rapot selama semester genap yaitu hasrat dan keinginan untuk berhasil
tahun ajaran 2019/2020. Hasil belajar ini yang memperoleh skor tertinggi, maka
merupakan akumulasi nilai dari tugas dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa
selama siswa belajar di rumah karena untuk belajar adalah hasrat dan
tidak diadakan ulangan tengah semester keinginannya untuk berhasil memperoleh
(UTS) dan ulangan akhir semester (UAS). hasil belajar yang baik pula. Jadi hasil
Secara keseluruhan hasil belajar siswa belajar yang sangat baik diperoleh siswa
diperoleh rata-rata sebesar 83,96 masuk karena adanya motivasi berupa hasrat dan
dalam kategori sangat baik (A). Dari 31 keinginan untuk memperoleh
orang siswa sebanyak 27 orang siswa keberhasilan.
masuk dalam kaetgori sangat baik, dan Motivasi merupakan daya
sebanyak 4 orang siswa masuk dalam penggerak yang ada di dalam diri siswa
kategori baik. yang menimbulkan kegiatan belajar,
Hasil belajar ini bisa saja kurang sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
akurat dan sesuai dengan kemampuan siswa dapat tercapai. Iskandar (2009:180)
siswa karena nilai diperoleh dari tugas menyatakan, “Motivasi belajar merupakan
selama belajar dari rumah. Tugas seperti motivasi yang diterapkan dalam kegiatan
ini kurang mampu mengukur pengetahuan belajar mengajar dengan keseluruhan
siswa karena bisa saja siswa bertanya pada penggerak psikis diri dalam diri siswa
orangtua tanpa mengerti jawabannya. yang menimbulkan kegiatan belajar,
Tugas-tugas yang diberikan guru juga menjalin kelangsungan belajar dalam
hanya sebatas tugas yang ada di buku mencapai suatu tujuan”. Siswa dengan
paket dengan sedikit tambahan tugas dari motivasi belajar yang tinggi tentu akan
guru. Hal ini membatasi perkembangan belajar dengan sungguh-sungguh demi
pengetahuan siswa tentang materi yang mencapai hasil belajar ataupun tujuan
dipelajari. Namun di sisi lain guru juga yang diinginkan. Guru dan orangtua juga
kesulitan untuk memberikan tugas karena berperan aktif dalam membantu
terbatasnya media komunikasi anatar guru menumbuhkan dan meningkatkan
dan murid. motivasi belajar yang ada pada siswa.

Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Korelasi Antara Kebiasaan Belajar dan
Hasil Belajar Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis korelasi Berdasarkan hasil analisis korelasi
product moment yang dilakukan maka product moment yang dilakukan maka
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,550 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,521
masuk dalam ketgori sedang. Kemudiann masuk dalam ketgori sedang. Kemudiann

7
koefisien korelasi dibandingkan dengan rtabel sehingga diperoleh rhitung > rtabel .
rtabel sehingga diperoleh rhitung > rtabel . Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan kebiasaan
antara kebiasan belajar dan hasil belajar belajar siswa. Hal ini berarti semakin
siswa. Hal ini berarti semakin baik tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa
kebiasaan belajar yang dimiliki siswa maka semakin baik pula kebiasaan belajar
maka semakin baik pula hasil belajar yang yang dimiliki siswa.
diperoleh siswa. Berdasarkan data dari skor angket
Salah satu kisi-kisi angket kebiasaan motivasi dan kebiasaan belajar jika dilihat
belajar yang memperoleh skor tertinggi dari kisi-kisi dengan perolehan skor
adalah cara belajar individu. Maka dapat tertinggi, maka dapat dilihat bahwa
disimpulkan baik tidaknya kebiasaam motivasi untuk memperoleh keberhasilan
belajar dapat dilihat dari cara siswa itu yang tinggi diaplikasikan salah satunya
belajar mandiri. Jadi cara belajar individu pada cara belajar mandiri.
khususnya cara belajar mandiiri saat di Motivasi merupakan daya
rumah memberikan dampak yang penggerak yang ada di dalam diri siswa
mempengaruhi hasil belajar atau nilai yang menimbulkan kegiatan belajar,
siswa. karena cara belajar individu siswa sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
baik maka hasil belajar yang diperoleh siswa dapat tercapai. Kegiataan belajar
juga baik. yang dimaksud adalah cara siswa belajar
Kebiasaan belajar merupakan atau yang disebut dengan kebiasaan
perilaku seseorang dalam belajar yang belajar. Jadi motivasi ini mempengaruhi
telah tertanam pada diri sehingga bagimana siswa belajar.
memberikan ciri-ciri dalam belajar.
Anurrahman (2011:185) mengungkapkan, Korelasi antara Motivasi Belajar dan
“Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar Kebiasaan Belajar Secara Bersama-
seseorang yang telah tertanam dalam watu sama Terhadap Ahsil Belajar
yang relatif lama sehingga memberikan Berdasarkan hasil analisis korelasi
ciri dalam aktifitas belajar yang ganda yang dilakukan maka diperoleh
dilakukannya”. Siswa dengan kebiasaan koefisien korelasi sebesar 0,627 masuk
belajar yang baik tentu akan belajar dalam ketgori kuat. Kemudian koefisien
dengan sungguh-sungguh demi mencapai korelasi dibandingkan dengan rtabel
hasil belajar yang diinginkan. Guru dan sehingga diperoleh rhitung > rtabel . Jadi
orangtua juga berperan aktif dalam dapat disimpulkan bahwa terdapat
membantu menumbuhkan dan hubungan yang positif dan signifikan
meningkatkan kebiasaan belajar yang antara motivasi belajar dan kebiasaan
baik. belajar secara bersama-sama terhadap
hasil belajar siswa. Hal ini berarti semakin
Korelasi Antara Motivasi Belajar dan tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa
Kebiasaan Belajar maka semakin baik pula kebiasaan belajar
Berdasarkan hasil analisis korelasi yang dimiliki oleh siswa maka hasil
product moment yang dilakukan maka belajar yang diperoleh oleh siswa juga
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,458 akan baik.
masuk dalam ketgori sedang. Kemudian Berdasarkan data penelitian yang
koefisien korelasi dibandingkan dengan dikumpulkan dapat dilihat siswa dengan

8
skor motivasi belajar yang tinggi dimiliki siswa kelas IV Sekolah Dasar
memperoleh skor kebiasaan belajar yang Negri 17 Pontianak Kota tergolong dalam
tinggi dan memperoleh hasil belajar yang kategori baik. Hal ini ditunjukan oleh hasil
tinggi pula. Pada responden nomor 5 skor analisis data persebaran angket diperoleh
angket motivasi belajar yang diperoleh persentase sebesar 79,19% yang termauk
adalah 86, skor angket kebiasaan belajar dalam ketegori baik (2) Tingkat kebiasaan
yang diperoleh adalah 85 dan hasil belajar belajar dilihat hasil jawaban angket
yang diperoleh adalah 84. Kemudian menunjukan kebiasaan belajar yang
dibandingkan dengan responden nomor 14 dimiliki siswa kelas IV Sekolah Dasar
skor angket motivasi belajar yang Negri 17 Pontianak Kota tergolong dalam
diperoleh adalah 70, skor angket kategori baik. Hal ini ditunjukan oleh hasil
kebiasaan belajar yang diperoleh adalah analisis data persebaran angket diperoleh
74 dan nilai hasil belajar yang diperoleh persentase sebesar 79,87% yang termauk
adalah 71. Angka tersebut masih pada dalam ketegori baik (3) berdasarkan hasil
rentang kategori yang sama sehingga belajar yang diperoleh dari dokumen hasil
dapat dilihat motivasi belajar yang tinggi belajar ebrupa rapot semester genap siswa
mempengaruhi kebiasaan belajar menjadi kelas IV Sekolah Dasar Negeri 17
baik sehingga diperoleh hasil belajar yang Pontianak Kota tergolong dalam kategori
baik pula. baik. hal ini ditunjukan oleh hasil analisis
Motivasi merupakan daya data hasil belajar dengan rata-rata sebesar
penggerak yang ada di dalam diri siswa 83,96 yang masuk dalam kategori baik (4)
yang menimbulkan kegiatan belajar, Terdapat hubungan yang positif dan
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh signifikan antara motivasi belajar dan
siswa dapat tercapai. Kegiataan belajar kebiasaan belajar secara bersama-sama
yang dimaksud adalah cara siswa belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IV
atau yang disebut dengan kebiasaan Sekolah Dasar Negri 17 Pontianak Kota.
belajar, dan tujuan yang ingin dicapai Hal ini ditunjukan dari hasil analisis
adalah hasil belajar baik. Jadi motivasi koefisien korelasi ganda diperoleh rhitung
belajar berhubungan dengan kebiasaan sebesar 0,627 dengan tingkat hubungan
belajar dan keduanya mempengaruhi hasil kategori kuat.
belajar yang diperoleh
Saran
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan dari analisis yang dilakukan, beberapa saran yang dapat
dilakukan untuk menjawab permasalahan diberikan sebagai berikut : (1)
penelitian dan rumusan hipotesis, maka Menumbuhkan dan meningkatkan
dapat diambil kesimpulan secara umum motivasi belajar serta kebiasaan belajar
bahwa terdapat korelasi yang positif dan siswa perlu mendapat kerjasama dari guru
signifikan antara motivasi belajar dan di sekolah dan orangtua di rumah. Hal ini
kebiasaan belajar secara bersama-sama sangat baik untuk dilakukan demi
terhadap hasil belajar siswa kelas IV membentuk siswa menjadi lebih baik lagi
Sekolah Dasar Negri 17 Pontianak Kota. sehingga siswa bisa mendapatkan nilai
Simpulan secara khusus dapat diuraikan atau hasil belajar yang lebih baik dari
sebagai berikut : (1) Tingkat motivasi sebelumnya (2) Selain meningkatkan
belajar dilihat hasil jawaban angket motivasi belajar dari dalam diri siswa
menunjukan motivasi belajar yang sebaiknya motivasi dari luar juga

9
diberikan agar motivasi belajar siswa Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan
semakin meningkat (3) Situasi di sekolah Sebuah Orientasi Baru. Jakrta :
maupun di rumah sebaiknya harus Gaung Persada Press
membantu siswa dalam melaksanakan Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar.
kebiasaan belajar yang baik yang Yogayakarta : Pustaka Belajar
dimilikinya. Sardiman. (2016). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali
Daftar Rujukan Pers
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Rahmawati, T. (2015). Teori Belajar
Pembelajaran. Bandung : Alfabeta dan Proses Pembelajaran yang
Djaali. (2015). Psikolologi Pendidikan. Mendidik. Yogyakarta : Gava Media
Jakarta : PT Bumi Aksara
Uno, H.B. (2017). Teori Motivasi
dan Pengukurannya. Jakarta : PT
Bumi Asara

10

You might also like