You are on page 1of 8

Vol 6 (4) September 2022, Hal 1 - 8

p-ISSN: 2548-8856 │ e-ISSN: 2549-127X

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PJOK


KELAS IV SD AL-FURQON

Rachmat Budi Santoso, Sunanto, Nafiah, Sri Hartatik


PRODI PGSD FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Surel : rachmatbudi039.sd18@student.unusa.ac.id

Abstract: The background of this research is to describe the efforts and constraints
of student learning motivation in which it becomes a question if the PJOK subjects
are generally carried out properly and correctly. Therefore, the researcher wants to
know the motivation of students if the PJOK subjects take place. The purpose of
this study was to analyze students' motivation to learn PJOK at SD AL-FURQON.
This type of research uses descriptive qualitative research, the research subjects used
are fourth grade students and are clarified by statements to schools, PJOK teachers,
and representatives of students' parents. Data collection techniques used are
observation, interviews and documentation. Based on the results of research and
discussion, the implementation of PJOK learning at SD AL-FURQON, precisely in
class IV, has been carried out well, students and educators have used media or sports
equipment in the learning process. In the implementation of PJOK learning.
However, there are still some obstacles, one of which is boredom, monotony to the
mood in doing the assignments given by the teacher. One of the solutions used in
dealing with these problems is to provide a stimulus with an individual or group
approach to feel comfortable when learning with PJOK. In general, this study was
conducted to analyze students' learning motivation towards PJOK learning at SD
AL-FURQON.

Keywords: Student learning motivation and PJOK learning

Abstrak; Latar belakang penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya dan
kendala motivasi belajar siswa dalam yang mana menjadi sebuah pertanyaan jika
mata pelajaran PJOK yang pada umumnya dilakukan secara baik dan benar, Maka
dari itu peneliti ingin mengetahui motivasi dari siswa jika mata pelajaran PJOK
berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis motivasi belajar siswa
terhadap pembelajaran PJOK di SD AL-FURQON. Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskripstif, subjek penelitian yang digunakan
adalah siswa kelas IV serta diperjelas dengan pernyataan kepada sekolah, guru
PJOK, dan perwakilan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, pelaksanaan pembelajaran PJOK di SD AL-FURQON tepatnya pada
kelas IV telah terlaksana dengan baik, peserta didik dan pendidik telah
memanfaatkan media atau peralatan olahraga dalam proses pembelajarannya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK. Namun, masih terdapat beberapa kendala
salah satunya rasa bosan, monoton hingga mood dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Adapun solusi yang digunakan dalam menghadapi
permasalahan tersebut salah satunya memberikan stimulus dengan pendekatan
secara individu ataupun kelompok agar merasa nyaman ketika melakukan
pembelajaran dengan PJOK. Simpulan secara umum, penelitian ini dilakukan untuk
menganalisiswa motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran PJOK di SD AL-
FURQON.

Kata Kunci: Motivasi belajar siswa dan Pembelajaran PJOK

1
PENDAHULUAN profesi. Untuk itu kepada seorang guru
Pendidikan merupakan suatu harus mempunyai jiwa-jiwa yang sesuai
proses untuk membantu manusia dalam dengan isi yang ada di dalam undang-
mengembangkan diri agar mampu undang RI nomor 14 Tahun 2005 pasal 8.
menghadapi segala perubahan serta Berbicara soal kedudukan guru sebagai
permasalahan yang ada. Pendidikan tenaga profesional akan lebih tepat kalau
adalah instrument yang sangat penting diketahui mengenai kata profesi, seorang
bagi bangsa untuk meningkatkan daya guru profesional dapat dibedakan dalam
saing dalam peraturan politik, ekonomi, menguasai teknik serta prosedur dalam
hukum, maupun budaya serta untuk pembelajaran. Bagi guru yang
menumbuhkan dan mengembangkan merupakan tenaga profesional dibidang
potensi-potensi diri baik jasmani maupun kependidikan guru tersebut diharapkan
rohani yang sesuai dengan nilai-nilai memiliki pengetahuan kecakapan dan
yang ada dimasyarakat dan keterampilan sehingga mampu mengolah
kebudayaannya. Karena kualitas belajar mengajar secara efektif.
pendidikan menjadi sorotan bagi setiap Motivasi belajar merupakan
guru ataupun pendidiknya karena bisa variabel dua karakter. Motivasi dan
mempengaruhi beberapa komponen: belajar memiliki arti tersendiri. Ketika
kurikulum, peserta didik dan media berbicara tentang motivasi, sering
pembelajaran siswa sehingga guru harus digunakan bersama dengan kata
dituntut bisa meningkatkan kinerjanya "motivasi". Belajar adalah proses
demi terciptanya proses pembelajaran mencoba mengubah perilaku oleh karena
yang efektif. Hal tersebut sesuai dengan itu, motivasi belajar dipahami sebagai
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 daya gerak universal, yang terdapat
pasal (39) ayat 1 dan 2 tentang Sistem dalam diri siswa, dan menimbulkan niat
Pendidikan Nasional yaitu: (1) Tenaga untuk melakukan kegiatan belajar guna
kependidikan bertugas melaksanakan mencapai tujuan mata pelajaran. Oleh
administrasi, pengelola, pengembangan, karena itu, sangat penting bahwa semua
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk siswa memiliki motivasi intrinsik dan
menunjang proses pendidikan pada satu ekstrinsik untuk belajar. Motivasi
pendidikan. (2) Pendidik merupakan mendorong orang untuk mengubah
tenaga profesional yang bertugas perilakunya menjadi lebih baik untuk
merencanakan dan melaksanakanproses mencapai tujuannya. Motivasi belajar
pembelajaran, menilai hasil dapat ditimbulkan dari faktor internal
pembelajaran, melakukan pembimbingan berupa keinginan dan mengejar
dan pelatihan, serta melakukan penelitian kesuksesan,merangsang kebutuhan
dan pengabdian kepada masyarakat belajar, mempromosikan cita-cita, faktor
(Undangundang No. 20 Tahun 2003 eksternal adalah penghargaan,
tentang Sistem Pendidikan Nasional). lingkungan belajar yang mendukung, dan
Dalam undang-undang Republik kegiatan belajar yang menarik (Nasrah,
Indonesia nomor 14 Tahun 2005 pasal 8 2020). Motivasi belajar memang sangat
tentang kompetensi guru yaitu meliputi berpengaruh dalam pembelajaran Untuk
kompetensi kepribadian, kompetensi mendapatkan sebuah prestasi maka perlu
pedagogik, kompetensi sosial dan yang namanya motivasi belajar yang
kompetensi profesional. yang akan besar. Belajar adalah perubahan tingkah
didapatkan jika mengikuti pendidikan laku secara relatif dan secara potensial

2
terjadi dari praktik atau pengetahuan dari lingkungan, yang menciptakan nilai
yang di landasi untuk mencapai sebuah positif bagi pencapaian tujuan sistem
tujuan begitu juga untuk belajar sangat pendidikan
diperlukan adanya motivasi. Motivation Berdasarkan hasil dari observasi
is an essential condition of learning. di SD Al-FURQON yang peneliti
Hasil belajar akan optimal kalau ada lakukan pada guru bahwa pada saat
motivasi. Makin tepat motivasi yang pembelajaran berlangsung terlalu
diberikan, akan berhasil pelajaran monoton dan peserta didik tidak di
tersebut untuk itu akan senantiasa ajarkan sehingga peserta didik langsung
menentukan intensitas usaha belajar bagi untuk di suruh bermain tanpa adanya
seorang siswa disisi lain motivasi sangat dampingan dari seorang guru PJOK dan
berfungsi sebagai pendorong usaha banyak fasilitas dalam pembelajaran
dalam pencapaian prestasi siswa. Adanya PJOK kuraang mewadai yang mana bisa
motivasi yang baik dalam pembelajaran mengakibatkan turunnya motivasi siswa
akan menunjukkan hasil yang baik dalam belajar bisa turun akan tetapi guru
dengan kata lain, adanya usaha yang harus memberikan bimbingan,
tekun yang didasari adanya motivasi, pengajaran, melatih, mendidik dan
maka seorang siswa yang belajar dapat mengarahkan pada pembelajaran yang
mempunyai prestasi yang baik sesuai lebih terarah sesuai dengan tujuan
pencapaian dari seorang guru. Hakikat pembelajaran.
motivasi belajar merupakan dorongan
faktor internal maupun eksternal pada METODE PENELITIAN
siswa yang sedang belajar untuk Dalam penelitian deskirptif
mengadakan perubahan tingkah laku, kualitatif bertujuan untuk mendapatkan
pada umumnya dengan beberapa gambaran secara objektif. Penelitian
indikator atau unsur yang mendukung. kualitatif merupakan metode penelitian
Hal itu yang mempunyai peranan besar yang menggunakan kata-kata untuk
dalam keberhasilan seorang siswa dalam menggambarkan secara tepat peristiwa,
belajar. Motivasi manusia merupakan status situasi sosial (Sugiyono, 2017 ; 8).
salah satu faktor yang menentukan serta menganalisi secara sistematis
keberhasilan dalam belajar. mengenai motivasi belajar dalam
Motivasi intrinsik memiliki pembelajara PJOK di kelas IV SD AL-
pengaruh yang signifikan terhadap FURQON. Akan tetapi yang dipaparkan
pembelajaran, misalnya terlambat secara deskriptif dalam bentuk tulisan
mengerjakan PR karena tidak memahami yang diperoleh dari sumber data. Data
materi yang disampaikan dalam e- yang diperoleh di dalamnya berupa
learning (Baber, 2020). Sedangkan informasi yang benar dan bertanggung
menurut (Santoso, 2021). Motivasi jawab. Hal ini senada dengan (Sugiyono,
adalah dorongan utama yang mengarah 2017 ; 205). Melalui data analisi dan di
pada perilaku seseorang, dorongan ini interpretasikan pada penenliti ini lebih ke
ada ketika seseorang mendorongnya motivasi siswa pada pembelajaran PJOK
untuk melakukan sesuatu yang sesuai di kelas IV SD AL-FURQON Konsensus
dengan dorongan batinnya. Berdasarkan bahwa penelitian pendidikan adalah
dua pernyataan sebelumnya, peneliti metode yang digunakan oleh peneliti
menyimpulkan bahwa motivasi belajar pendidikan untuk memperoleh informasi
merupakan daya dorong dari dalam atau penting juga dapat dibenarkan melalui

3
obseervasi, wawancara, kuisoner dan Tingkatan pemahaman siswa dalam
dokumentasi. pelaksanaan pembelajaran PJOK kelas
IV SDl-Furqon, Driyorejo.
PEMBAHASAN
Pada bagian ini peneliti menjelaskan
hasil temuan yang didapatkan terkait
rumusan masalah yang telah dijelaskan
pada bab 1. Namun sebelum peneliti
terjun kelapangan, peneliti perlu untuk
mengujikan keabsahan Bahasa kepada Hasil presentase dari
bapak Dr. Suharmono Kasiyun S.Pd., pemahaman siswa dalam pelaksanaan
M.Pd. Adapun hasil temuan dari pembelajaran PJOK kelas IV SD Al-
penelitian yakni sebagai berikut: Furqon Driyorejo yakni menjelaskan
Motivasi dapat diartikan sebagai bahwa siswa merasa paham dengan
kekuatan sesorang yang dapat pembelajaran PJOK sebanyak 33,3 %
menimbulkan tingkat kemauan dalam sedangkan siswa yang tidak paham
melaksanakan suatu kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK
(SUMBER). Motivasi dibagi menjadi 2, sebanyak 66,7 %.
yakni motivasi intristik dan Tingakatan motivasi siswa dalam
1. motivasi ekstrinsik. pelaksanaan pembelajaran PJOK kelas
merupakan motivasi yang bersumber dari IV SD Al-Furqon Driyorejo.
dalam individu itu sendiri. Dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetauhi
hasil dari motivasi intristik siswa
terhadap pelaksanaan pembelajaran
PJOK di SD Al- Furqon Driyorejo
dengan jumlah seluruhnya 15 siswa dan Hasil presentase pada tingkat
siswi. motivasi siswa dalam pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran PJOK kelas pembelajaran PJOK kelas IV SD Al-
IV SD Al-Furqon, Driyorejo berdasarkan Furqon Driyorejo yakni menjelaskan
diagram berikut: bahwa siswa yang memiliki motivasi
terhadap pelaksanaan pembelajaran
PJOK sebanyak 13,3 % sedangkan siswa
yang tidak mempunyai motivasi dalam
pelaksanaan pembelajaran PJOK
sebanyak 86, 7 %.
Dengan adanya pesertase dalam
pernyataan motivasi siswa kelas IV
Hasil presentase dari keminatan siswa memberikan berbagai alasan terhadap
terhadap pembelajaran PJOK yakni caranya masing-masing dalam penerapan
menjelaskan bahwa siswa yang suka pembelajaran PJOK, yakni.
terhadap pembelajaran PJOK sebanyak
26,7 % dan siswa yang tidak suka
terhadap pembelajaran PJOK sebanyak
73,3 %

4
Hasil presentase menjelaskan yang penting sesudah keluarga.
motivasi siswa terhadap pelaksanaan Lingkungan sekolah juga berpengaruh
pembelajaran PJOK dengan pernyaatan terhadap prestasi belajar siswa, karena
20% siswa aktif bertanya ketika lingkungan sekolah mempunyai peran
pembelajaran PJOK, penting dalam mencerdaskan,
6,7 % siswa rajin belajar, 60% siswa membimbing moral perilaku anak.
kurang aktif dalam pembelajaran PJOK Lingkungan sekolah mempengaruhi
dan 13,3 % siswa tidak mengerjakan motivasi siswa dalam proses
tugas PJOK. pembelajaran di sekolah. (Yuliatun,
Kendala yang sering dialami saat 2012). Oleh karena itu peran penting
pembelajaran PJOK siswa kelas IV SD yang diberikan kepala sekolah dan guru
Al-Furqon Driyorejo. sangat penting dalam proses
pembelajaran disekolah dan didukung
serta peran orangtua dirumah. Maka dari
itu dalam penelitian ini peneliti ingin
Hasil presentase kendala yang dialami mengetahui hasil dari motivasi ekstrinsik
siswa saat pembelajaran PJOK yakni terhadap pelaksanna pembelajaran PJOK
kelas IV di sekolah SD Al-Furqon
menjelaskan 60% siswa merasa monoton Driyorejo, sebagai mana dengan
dalam pembelajaran PJOK dan 40% pernyataan yang disampaikan berikut ini.
siswa merasa kekurangan dengan Dengan adanya peran penting kepala
fasilitas yang dimiliki sekolah. sekolah dalam menciptakan motivasi
Peran guru pada saat pelaksanaan belajar siswa, perlu adanya faktor
pembelajaran PJOK SD Al-Furqon pendukung berupa pemberian sarana dan
Driyorejo prasarana agar tercipta lingkungan yang
kondusif, aktif dan produktif.
Sebagaimana pernyataan yang
disampaikan oleh kepala sekolah sebagai
berikut.
“untuk memberi motivasi siswa dalam
belajarnya saya selalu mengapresiasi
dengan cara memenuhi sarana dan
Hasil presentase peran guru yang prasarana sebagai fasilitas pembelajaran
dirasakan saat pembelajaran PJOK di SD dengan sebagaimana mestinya, agar
AL-Fyurqon Driyorejo menjelaskan tercipta lingkungan belajar yang
86,7% siswa merasa peran guru baik kondusif, aktif, produktif.” (kepala
dalam penyampaian materi PJOK dan sekolah)
13,3 % siswa merasa peran guru kurang Cara guru studi PJOK dalam
baik dalam penyampaian materi PJOK. meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Motivasi Ekstrisik berupa pemberian pembelajaran secara
Motivasi Ekstrinsik yaitu motivasi yang menyenangkan berupa bermain sambal
bersumber dari luar, dimana Salah satu belajar agar nantinya siswa tersebut dapat
faktor ekstrinsik yang memengaruhi aktif diluar ruangan maupun didalam
motivasi belajar siswa adalah lingkungan ruangan serta pemberian apresiasi kepada
sekolah dan sekitarnya. Lingkungan siswa yang aktif. Sebagaimana
sekolah merupakan lembaga pendidikan

5
pernyataan yang disampaikan oleh guru Dengan adanya usaha untuk
bidang studi PJOK. memotivasi siswa agar sesuai dengan
“untuk membangkitkan motivasi penerapan pembelajaran PJOK yang
pembelajaran PJOK biasanya saya diharapkan. Namun terdapat beberapa
memberikan pembelajaran yang kendala yang dirasakan berbagai pihak
menyenangkan, dengan cara bermain dan salah satunya penyampaian pembelajaran
belajar dimana siswa tersebut yang dirasa monoton karena kurang
melaksanakan kegiatan pembelajaran di sesuai dengan jurusan yang diampuh oleh
dalam maupun diluar ruangan serta guru PJOK SD Al-Furqon atau guru tidak
pemberian apresiasi kepada mereka yang linier. Hal tersebut berdampak dengan
aktif dalam pembelajaran tersebut” (Guru perkembangan motivasi belajar siswa
bidang studi PJOK). Faktor yang dalam lingkungan sekolah. Hal tersebut
berpengaruh terhadap pembentukan sesuai dengan hasil wawancara yang
motivasi siswa dalam pembelajaran disampaikan oleh kepala sekolah.
PJOK di SD Al-Furqon Driyorejo yakni “dengan adanya usaha untuk
dengan adanya guru bidang studi PJOK memberikan motivasi kepada siswa pasti
yang sesuai dengan jurusannya serta ada kekurangan dan kelebihannya mas,
didukung sarana dan prasarana yang salah satu faktor yang menjadi
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran kekurangan pembelajaran PJOK di Sd
PJOK tersebut di SD Al-Furqon Al-Furqon saat ini yakni dengan adanya
Driyorejo. Hal tersebut sesuai dengan bantuan guru yang kurang sesuai dengan
pernyataan yang disampaikan oleh jurusan PJOK sehingga penyampaian
Kepala sekolah SD Al- Furqon dalam pembelajaran tersebut terkesan
Driyorejo. monoton” (Kepala Sekolah).
“faktor yang berpengaruh terhadap Dengan adanya berbagai faktor
pelaksanaan pembelajaran PJOK yakni, yang terdapat pada lingkungan sekolah,
guru yang sesuai dengan jurusannya atau maka peran dari orang tua juga menjadi
linier yang bisa memberikan tolak ukur akan keberhasilan belajar
pembelajaran PJOK dengan baik dan siswa dalam memberikan motivasi
benar, serta didukung dengan sarana dan belajarnya.
prasarana yang sesuai dengan
pembelajaran yang diterapkan oleh guru KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut. (Kepala sekolah). Berdasarkan hasil penelitian dan
Faktor pendukung yang diberikan guru pembahasan, pelaksanaan pembelajaran
dalam memotivasi siswa juga mata pelajaran PJOK di SD AL-
berpengaruh untuk menciptakan suasana FURQON tepatnya pada kelas IV telah
nyaman saat pembelajaran PJOK, berupa terlaksana dengan baik, peserta didik dan
pemanfaatkan media pembelajaran PJOK pendidik telah memanfaatkan media
yang dimiliki oleh sekolah. Hal tersebut peralatan olahraga dalam proses
sesuai dengan pernyataan yang pembelajarannya. pelaksanaan
disampaikan oleh guru bidang studi pembelajaran PJOK pendidik sudah
PJOK, “Faktor pendukung lainnya yang melakukan dengan baik. Namun, masih
biasanya saya terapkan salah satunya terdapat beberapa kendala salah satunya
memanfaatkan media pembelajaran yang rasa bosan, monoton, serta sulit dalam
dimiliki sekolah” (Guru bidang studi mengerjakan tugas yang diberikan oleh
PJOK). guru. Adapun solusi yang digunakan

6
dalam menghadapi permasalahan DISIPLIN BELAJAR DENGAN
tersebut salah satunya memberikan HASIL BELAJAR IPS KELAS
stimulus dengan pendekatan secara V. In Joyful Learning Journal
individu ataupun kelompok agar merasa (Vol. 6, Issue 4).
nyaman ketika melakukan pembelajaran Gunawan, Imam. (2014). Metode
PJOK. Berdasarkan kesimpulan yang Penelitian Kualitatif (Teori dan
telah dituliskan peneliti, dengan itu Praktek). Jakarta: Bumi Aksara.
peneliti memiliki saran sebagai berikut: Lilik Sandyka. (2013). Perbedaan
latihan passing bawah
Bagi Guru bervariasi dan latihan passing
Seharus nya guru terus untuk bawah lurus berhadapan
melakukan evaluasi dalam setiap terhadap ketepatan passing
pembelajaran PJOK kepada siswa, dan siswa SSB Garuda Muda KU 10-
kepala sekolah karena itu nanti akan 12 Tahun. Skripsi. Yogyakarta:
menjadi sebuah pengalaman dalam FIK UNY.
mengajar pembelajaran PJOK di sekolah- Nasrah, A. M. (2020). Analisis Motivasi
sekolah yang di tempatinnya guna bisa Belajaar dan Hasil Belajar
mencapai apa yang menjadi tujuan Daring Mahasiswa Pada Masa
belajar pada pembelajaran PJOK Pandemik Covid-19. Riset
Pendidikan Dasar, 3(2), 207–
Bagi Sekolah 213.
Memberikan inovasi baru untuk Pratiwi, Gita. (2019) Upaya Guru Dalam
guru PJOK dalam menyampaikan materi Meningkatkan Motivasi Belajar
belajar dan seharusnya dari sekolah juga Siswa Pada Mata Pelajaran
harus menempatkan guru yang akan Ppkn Di Smp Negeri 13
mengajar yang mengajarnya harus sesuai Palembang.
dengan bidangnya atau kemapuan yang Rimbarizki, R. (2017)."Penerapan
dimiliki dalam sebuah pembelajaran agar Pembelajaran Daring Kombinasi
nantinya bisa meningkatkan motivasi Dalam Meningkatkan Motivasi
atau kualitas belajar yang lebih baik, Belajar Peserta Didik Paket C
efektif, aktif dan produktif. Vokasi Di Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (Pkbm)
Bagi Peneliti Pioneer Karanganyar". J+Plus
Sebagai informasi menambah Unesa, 6(2), 1–12.
ilmu baru dan dapat mengembangkan Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi
penelitian yang berkaitan dengan Belajar Mengajar. Jakarta:
pembelajaran PJOK yang mana juga Rajawali Pers.
membawa manfaat bagi peniliti serta Slameto. (2010.) Belajar dan Faktor –
juga bisa menjadi bahan Ketika mengajar Faktor yang Mempengaruhinya .
di sebuah sekolah yang dimana menjadi Jakarta:PT. Rineka Cipta.
tempat kerjanya dalam mengajar. Sunanto dan Soenardi. (2017)
Pendidikan Jasmani Dan
DAFTAR RUJUKAN Olahraga UnusaPress.
Sidik, Z., & Sobandi, A. (
Guru Sekolah Dasar, K. (2017). Samsudin. (2008).Dalam Pembelajaran
HUBUNGAN MOTIVASI DAN Pendidikan Jasmani Dan

7
Kesehatan.Jakarta: Prenada
Media Group
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sardiman. A. M., (2016). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rajawali Pers.
Santoso, R. (2021). Pengaruh Motivasi
dan Sarana Belajar Online
Terhadap Kemandirian Belajar
Mahasiswa FEB Institut Asia di
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 14(1), 25–
3

You might also like