You are on page 1of 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328782758

Motivasi Belajar di Sekolah Dasar

Preprint · November 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.27051.69925

CITATIONS READS

0 1,002

2 authors:

Ahmad Sudi Pratikno Sumantri Sumantri


Universitas Trunojoyo Madura SDN Gadingrejo 03
51 PUBLICATIONS   9 CITATIONS    4 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Educational Research in Elementary School Level View project

Penelitian Grup Riset LPPM UTM 2021 View project

All content following this page was uploaded by Ahmad Sudi Pratikno on 07 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


IOP Publishing Journal Title
Journal XX (XXXX) XXXXXX https://doi.org/XXXX/XXXX

Motivasi Belajar di Sekolah Dasar


Ahmad Sudi Pratikno1, dan Sumantri2
1 Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
2 SDN Gadingrejo 03, Jember, Indonesia

E-mail: ahmad.sudi2016@student.uny.ac.id

Received xxxxxx
Accepted for publication xxxxxx
Published xxxxxx

Abstract
Education has been affected toward human development process in a country. Primary education as a basic level of education
in the country take a central role within learning sustainability to the next education level. However, not of all elements
supporting quality basic education has been reviewed by academics and teachers. This literature review will discussing
comprehensively about learning motivation in Elementary School Students. This research analyzed several relevant articles
and book chapters with learning motivation concern. This article suggest that teacher should be more comprehen and analyzed
about learning motivation in the elementary school level.

Keywords: literature review, learning motivation

sebelumnya serta dapat mempertahankannya pada proses


1. Latar Belakang (Introduction) pembelajaran berikutnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dalam artikel
Pendidikan merupakan landasan utama kokohnya sebuah
pustaka ini akan didiskusikan tentang hal-hal yang berkaitan
bangsa. Tanpa pendidikan bangsa tersebut akan sulit untuk
dengan motivasi belajar yang meliputi: pengertian, sifat, jenis,
berkembang dan berkompetisi. Semakin kompleksnya
fungsi, hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi, serta
kehidupan umat manusia membuat dunia pendidikan juga
bagaimana strategi pengembangannya.
semakin berkembang pesat. Kebutuhan akan pendidikan
dirasakan sebagai kebutuhan primer yang wajib dinikmati
2. Metode (Method)
oleh seluruh bangsa Indonesia. Berbagai elemen pemerintahan
bekerja saling bahu membahu untuk menyukseskan tujuan Penelitian pustaka ini mengkaji beberapa artikel ilmiah dan
pendidikan nasional yakni mencerdasakan kehidupan bangsa. buku yang berkaitan dengan motivasi belajar. Artikel yang
Berkenaan dengan hal tersebut, banyak faktor yang dapat dikaji berasal dari terbutan tahun 2004 hingga 2015.
mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Faktor-faktor seperti kompetensi guru maupun siswa, 3. Pembahasan (Discussion)
manajemen dalam bidang pendidikan, perilaku kepemimpinan
pemangku kepentingan pendidikan, dan lain-lain. Meskipun 3.1 Pengertian Motivasi Belajar (Meaning of Learning
demikian tidak menutup kemungkinan permasalah dala, Motivation)
proses pembelajaran juga dapat muncul karena dalam sebuah
proses terkadang ditemukan kendala-kendala yang harus Motivasi adalah sesuatu hal yang dapat memicu seseorang
diatasi. untuk melakukan sebuah tindakan dan secara langsung dapat
Istilah motivasi sangat erat kaitannya dengan dunia memunculkan perilaku. Motivasi pada dasarnya merupakan
pendidikan terutama pada Sekolah Dasar. Motivasi dijadikan sebuah dorongan yang muncul dalam diri maupun dari
sebagai indikator dalam proses pembelajaran. Pembelajaran lingkungan sekitar untuk bertingkah laku sesuai dengan norma
sosial. Motivasi yang kuat diperlukan untuk memunculkan
itu dikatakan berhasil salah satunya adalah jika siswa dapat
pembelajaran yang berkualitas. Di dalam dunia pendidikan,
meningkatkan motivasi belajarnya dari proses pembelajaran
adanya motivasi dapat meningkatkan minat dan keinginan

xxxx-xxxx/xx/xxxxxx 1 © xxxx IOP Publishing Ltd


Journal XX (XXXX) XXXXXX Pratikno et al

siswa dalam belajar, sehingga istilah motivasi dalam dunia Prensky (2003a, 2003b) berargumen bahwa motivation is
pendidikan dikenal dengan istilah motivasi belajar. Pada regarded as the essential element of successful learning, as
umumnya motivasi belajar ini dijadikan sebagai variabel learners tend towards constant learning when motivated.
terikat dalam penelitian tindakan kelas maupun penelitian Motivasi adalah perlakuan sebagai elemen keperluan untuk
yang lainnya. menyukseskan pembelajaran, sebagai pemelihara pembelajar
Menurut Christophel (1990) serta Lepper, Greene, dan (siswa) terhadap pembelajaran konstan pada saat dimotivasi.
Nisbett (1973) bahwa student motivation is defined as a Jadi motivasi menurut Prensky adalah perlakuan terhadap
process where the learners' attention becomes focused on siswa dalam tercapainya tujuan pembelajaran.
meeting their scholastic objectives and their energies are Beberapa pendapat dari ahli tentang pengertian motivasi
directed towards realizing their academic potential. telah dipaparkan. Terdapat lima ahli yang mengemukakan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa pendapat mereka tentang motivasi. Berdasarkan beberapa
motivasi belajar siswa merupakan sebuah proses dimana pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
perhatian siswa menjadi terfokus pada objek scholastic dan merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk mengelola,
energinya berdampak secara langsung terhadap potensi menuntun, serta mengembangkan tingkah laku dalam rangka
akademik yang mereka miliki. memaksimalkan potensi dalam diri siswa pada proses
Kleingnna (1981) dan Schunk (1990), mengemukakan pembelajaran.
bahwa typically, motivation has been defined as an internal
state or condition that activates, guides, and maintains or 3.2 Sifat Motivasi Belajar (Characteristic of Learning
directs behavior. Apabila dijelaskan ke dalam bahasa Motivation)
Indonesia, menurut Kleingnna dan Schunk motivasi adalah
keadaan dalam diri atau sebuah kondisi yang dapat Dalam pembahasan mengenai sifat motivasi, sifat-sifat
mengaktifkan, menuntun, dan mengelola perilaku secara motivasi ini diperoleh dari proses pembelajaran yang
langsung. Kleingnna dan Schunk lebih memandang motivasi melibatkan siswa. Analisis yang menggambarkan sifat
sebagai upaya yang dilakukan seseorang untuk melakukan motivasi dilakukan oleh peneliti yang berasal dari Rusia. Di
suatu hal dan upaya tersebut berpengaruh perilaku yang dalam penelitiannya yang diterbitkan di dalam jurnal
dilakukan secara langsung. Seseorang yang memiliki motivasi internasional menggambarkan sifat (karakteristik) motivasi
tinggi dalam melakukan suatu hal, kemungkinan besar dia dibagi dalam beberapa tingkatan. Berikut dijelaskan tentang
akan berhasil dalam mencapai target maupun tujuan uyang sifat-sifat motivasi tersebut.
ingin dicapainya. Menurut L.A. Kudrianskia dan V.S. Kubarev
Hancock (1995) dalam jurnal Tech Trends Volume 46, mengemukakan
menyatakan expectancy theory implies that motivation is an
individual process based upon a student's perception of characteristics of the motivations of students in different
expectancy, instrumentality, and valence. Pernyataan tersebut years of study. Now let us look at the factor profile of the
menjelaskan secara tidak langsung bahwa secara teori motivational sphere of students in the first year of study. It
motivasi merupakan suatu proses dalam diri seseorang includes a set of the following factors (which reflect
berdasarkan persepsi siswa tentang pengharapan, alat characteristics of the students’ ratings of forty-nine
pembantu, dan valensi. Yang perlu ditekankan di sini bahwa qualities, grouped on polar scales):
Hancock berpendapat motivasi itu berawal dari dalam diri (1) a striving toward rational understanding (13.7
siswa, kemudian meluas kepada individu-individu lain percent);
misalnya dalam suatu kelompok masyarakat. Kata valensi (2) the ability to develop professional thinking (worldview)
juga perlu diperjelas karena istilah ini masih belum umum (11.1 percent);
dipakai dalam dunia pendidikan. Valensi adalah perasaan (3) a striving toward unambiguous outcomes to allay
yang bertentangan dalam diri seorang manusia. Biasanya uncertainty (7 percent);
perasaan bertentangan ini dapat memicu seseorang terutama (4) involvement in an invariable form of activity (5.8
siswa dalam giat belajar dan berperilaku lebih baik dari percent); and
sebelumnya. (5) a striving to finish one’s schooling (4.1 percent)”.
Dejano T Sobral dalam Jurnalnya pada tahun 2004
berpendapat Pernyataan yang diungkapkan oleh L.A. Kudrianskia dan
V.S. Kubarev bahwa motivasi memiliki seperangkat faktor
from an educational viewpoint, motivation is a multifaceted yang mengikutinya, yang merefleksikan tingkat kemampuan
construct that encompasses a variety of meaningful siswa yang digambarkan dalam skala yang saling
connotations pertaining to learning and educational berhubungan. Adapun sifat-sifat motivasi belajar antara lain.
development”. 1. Berusaha keras dalam proses pemahaman rasional.
2. Kemampuan untuk mengembangkan pemikiran yang
Secara gamblang bahwa motivasi merupakan kontruksi profesional (berpandangan terhadap dunia).
yang beranekaragam meliputi macam-macam konotasi yang 3. Berusaha keras terhadap hasil yang jelas untuk
saling bersinggungan serta bermakna untuk mengembangkan menghilangkan ketidaktentuan.
pembelajaran dan pendidikan. 4. Keterlibatan dalam sebuah bentuk aktivitas yang tetap.

2
Journal XX (XXXX) XXXXXX Pratikno et al

5. Berusaha keras untuk menyelesaikan pendidikan yang Dalam pernyataannya di atas bahwa Deci (1972)
sedang ditempuh. mendeskripsikan motivasi intrinsik dalam diri seseorang
Sifat-sifat motivasi tersebut digunakan oleh L.A. sebagai sesuatu yang dapat menyibukkan diri dalam sebuah
Kudrianskia dan V.S. Kubarev sebagai acuan untuk mengukur aktivitas untuk aktivitas itu sendiri; penghargaan dalam
tingkat motivasi di pada “forty-nine qualities”. aktivitas itu sendiri. Misalnya seorang anak yang
membersihkan kamarnya untuk tujuan menampakkan kartu
3.3 Jenis Motivasi Belajar (Kind of Learning Motivation) baseball koleksinya itu adalah sebuah contoh motivasi
intrinsik. Sedangkan motivasi ekstrinsik terjadi ketika
Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, seseorang telah selesai melakukan sebuah aktivitas karena
motivasi memiliki dua jenis yakni motivasi intrinsik (motivasi memimpin dirinya dalam menerima penghargaan dari luar.
yang berasal dari dalam diri seseorang) dan motivasi Misalnya seorang anak yang berjanji untuk pergi melihat film
ekstrinsik (motivasi yang berasal dari lingkungan sekitar setelah membersihkan kamarnya adalah salah satu contoh
kehidupan seseorang, entah itu lingkungan keluarga, sekolah, motivasi ekstrinsik.
bermain, maupun lingkungan yang lainnya). Tentu motivasi
intrinsik memiliki ciri-ciri yang berbeda. Motivasi inilah yang 3.4 Fungsi Motivasi Belajar (Purpose of Learning
biasanya diukur menggunakan alat ukur berupa rating scale
untuk menentukan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Motivation)
Berkaitan dengan jenis motivasi, berikut akan dipaparkan Lancellotti dan Thomas, (2009) berpendapat bahwa
mengenai macam-macam motivasi belajar menurut beberapa researchers' findings suggest self-efficacious beliefs, student
ahli. motivation and course descriptions are good indicators for
Menurut Eccles (2005) expectancy-value theory of predicting student effort because they stimulate attitudinal
achievement motivation. Within the overarching concept of processes that are future-oriented towards achievement
motivation, intrinsic motivation is defined as the degree to outcomes.
which students participate in a task for reasons such as Berdasarkan pendapat Lancellotti dan Thomas di atas,
challenge, curiosity and mastery. Extrinsic motivation motivasi belajar salah satunya berfungsi untuk memprediksi
represents external motivating factors such as grades, usaha siswa dalam proses menstimulasi serta berorientasi
rewards, performance and competition or evaluation by terhadap hasil belajar.
others. Eccles mengemukakan bahwa konsep motivasi dibagi Pendapat yang kedua dari Su dan Cheng (2014), “student
menjadi dua yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi motivation towards natural science learning was measured
intrinsik didefinisikan sebagai derajat yang menggambarkan and the effect of different teaching strategies on learning
partisipasi siswa di dalam pengerjaan sebuah tugas yang motivation and academic achievement in a natural science
meliputi rasa tantangan, keingintahuan, serta penguasaan course was analysed. In total, 102 students participated in this
suatu konsep. Selanjutnya untuk motivasi ekstrinsik study, of which 54 were men and 48 women, with the average
merepresentasikan motivasi dari luar siswa, antara lain seperti age of 10–11 years old”.
faktor-faktor tentang tingkatan, penghargaan, penampilan dan Su dan Cheng (2014) berpendapat bahwa motivasi dalam
kompetisi maupun evaluasi yang berasal dari orang lain. belajar salah satu fungsinya dalah untuk mengetahui
Secara lebih jelas bahwa motivasi intrinsik berasal dari dalam perbedaan perlakuan yang diberikan pada suatu kelas. Melalui
diri siswa untuk menjadi lebih baik dari apa yang telah dia analisis motivasi belajar dan hasil belajar, guru dapat
lakukan, sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri mengetahui metode maupun strategi yang cocok untuk
siswa misalnya dari orang tua, guru, kepala sekolah, maupun diterapkan di dalam kelas yang diajar.
orang lain.
Senada dengan pendapat yang telah dikemukakan, Deci 3.5 Hal-hal yang Berpengaruh terhadap Motivasi
(1972) membedakan motivasi menjadi dua jenis yakni
Belajar (Everything Which Affected toward Learning
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Deci (1972)
Motivation is a word heard over and over again as crucial to Motivation)
a child's learning, and is often heard as being a major problem
Motivasi belajar berfungsi untuk meningkatkan
in schools today. Two types of motivation, intrinsic and
kemampuan siswa maupun minat siswa dalam kegiatan
extrinsic motivation, have been identified by Deci (1972). Deci pembelajaran. Pengaruh yang positif dari motivasi tentu
describes an intrinsically motivated person as one who diharapkan oleh guru agar pembelajaran sesuai dengan RPP
engages in an activity for the activity itself; the reward being dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
the activity. A child who cleans his room for the purpose of Menurut Roly (1996), mengemukakan
displaying his baseball card collection is said to be
intrinsically motivated. Extrinsic motivation occurs when a
student motivation affects every aspect of school life, from
person completes an activity because it leads to the receipt of attendance, to academic performance, to extra-curricular
an external reward. A child who is promised a trip to the activities. Promoting the greatest student motivation
movies after cleaning his room is said to be extrinsically possible is extremely important for every teacher in grades
motivated.
K-12, especially in today's educational climate, where

3
Journal XX (XXXX) XXXXXX Pratikno et al

schools are continuously under pressure to improve test information instead of control, (b) using student-centered
scores, responsibility, and accountability. curriculum, (c) incorporating varied teaching and learning
styles, (d) evaluating learner readiness and appropriateness
Menurut Roly (1996), motivasi belajar berdampak pada of material, (e) helping students become interested in the
setiap aspek dalam kehidupan siswa di sekolah. Motivasi subject, and (f) demonstrating how the subject satisfies
belajar juga berpengaruh pada siswa yang pandai atau dapat students' needs.
dikatakan sebagai bintang kelas karena selalu berprestasi di Pernyataan di atas bermaksud untuk menjelaskan 6
sekolahnya. Selain itu juga motivasi belajar berpengaruh pada komponen dalam meningkatkan dan mengembangkan
peningkatan nilai ulangan siswa, rasa tanggung jawab, serta motivasi belajar siswa, antara lain: memberikan siswa dengan
keadaan yang patut untuk dipertanggungjawabkan siswa pada informasi yang di kontrol oleh guru; menerapkan kurikulum
saat ulangan berlangsung. yang berpusat pada siswa; membiasakan mengajar dengan
metode dan gaya yang berbeda-beda; mengevaluasi setiap
3.6 Strategi Pengembangan Motovasi Belajar pembelajaran mengenai ketermapilan membaca maupun
(Strategy to Develop Learning Motivation) kepatutan dalam diri siswa; membantu siswa agar tertarik
dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah; serta
Motivasi belajar dalam dunia pendidikan perlu mendemosntrasikan bagaimana mata pelajaran dapat menarik
dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. minat siswa dalam belajar.
Berkaitan dengan pengembangan motivasi belajar terutama Selanjutnya menurut Glasser (1986, 1990a, 1990b)
bagi siswa SD, dalam oenelusuran studi pustaka ditemukan developed control theory to enhance learning motivation and
sebuah jurnal internasioanl yang menerangkan tentang improve the quality of students' school work. In addition to the
motivasi belajar. Hal tersebut dikemukakan bahwa extrinsic methods mentioned above, Glasser emphasizes (a) providing
motivation can also be increased by offering immediate learning environments that are comfortable and safe, (b)
extrinsic rewards for good results, a practice that is very often incorporating cooperative learning, (c) encouraging students
used by teachers and parents. We know from experimental to be self-determining, (d) avoiding over-reliance on
research (e.g., Deci, 1975; Deci & Ryan, 1985; Lepper & standardized testing and curriculum, (e) using persuasion and
Greene, 1987). problem-solving strategies instead of coercion, and (f)
Pendapat di atas bermaksud menjelaskan tentang motivasi involving students in planning and evaluation.
ekstrinsik dapat meningkatkan maupun mengembangkan Glasser (1986, 1990a, 1990b) berpendapat bahwa untuk
kemampuan diri siswa dengan menawarkan secara cepat mengembangkan motivasi belajar ditekankan melalui
hadiah sebagai hasil yang bagus, sebuah latihan yang perlu beberapa faktor, antara lain: menyediakan iklim belajar yang
untuk sering dilakukan oleh guru maupun orang tua siswa. aman dan menyenangkan; melakukan pembelajaran
Pernyataan tersebut didasarkan atas hasil penelitian (e.g., kooperatif; mengaktifkan harapan dalam diri siswa untuk
Deci, 1975; Deci & Ryan, 1985; Lepper & Greene, 1987). menjadi percaya diri; mencegah ketergantungan pada ujian
Sedangkan menurut Cheng and Chen (2008) indicated that dan kurikulum nasional; menggunakan pendekatan persuasi
learners could operate activities independently or with a dan problem solving tanpa adanya paksaan dalam diri siswa;
group in an interactive game-based learning environment, serta menyertakan siswa dalam proses merencanakan dan
where the learning effect could be promoted by peer mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
communication and experience feedback. Tuzun, Meryen, Pendapat terakhir yakni menurut Johnson (1992) to
Karakus, Inal and Kızılkaya (2009) mentioned that digital enhance student motivation to learn in general education.
games could enhance students’ learning motivation and These include (a) allowing students to be self-determining, (b)
independent learning capability. Some researchers have using informational feedback, (c) making proper attributions
further indicated that the digital game-based learning for successes and failures, (d) caring about students and
approach is helpful to students in terms of improving their developing an atmosphere of trust and enthusiasm, (e)
learning achievements (Yien, Hung, Hwang, & Lin, 2011) as understanding Maslow's hierarchy and how students must
well as enhancing their learning attitudes toward science have their lower need met in order to self-actualize, (f)
(Hwang, Sung, Hung, Yang, & Huang, 2012). establishing appropriate goals, (g) changing the emphasis on
Pendapat di atas menjelaskan bahwa untuk children's failures to emphasis on their successes, and (h)
mengembangkan motivasi belajar, dapat dilakukan dengan providing student-centered curriculm.
menggunakan interactive game-based learning environment Johnson (1992) mengemukakan bahwa untuk
atau game interaktif berdasarkan pembelajaran lingkungan. meningkatkan motivasi belajar dalam diri siswa maupun dari
Pengaruh motivasi dalam pembelajaran dapat dipengaruhi luar diri siswa adalah dengan membimbing siswa untuk
dengan memperkenalkan komunikasi sebaya dan pengalaman menjadikan siswa percaya diri; memakai informasi umpan
umpan balik. Selain itu, dalam penelitian tersebut, game balik dalam pembelajaran; membuat skala yang baik tentang
digital ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kesuksesan dan kegagalan; membawa diri siswa ke dalam
dan kemampuan belajar siswa secara mandiri. suasana yang saling percaya dan selalu antusisas;
Dalam jurnal lainnya terdapat pendapat yang menggunakan kemampuan dalam aktualisasi diri; menetapkan
mengemukakan attribution theorists advocate six strategies tujuan pembelajaran yang sewajarnya; mengubah tekanan
for improving student motivation: (a) providing students with dalam diri siswa dari tekanan takut gagal menjadi tekanan

4
Journal XX (XXXX) XXXXXX Pratikno et al

untuk menjadi orang sukses, dan terakhir yakni menyediakan [8] Smita Ouha dan Jacqueline Leonard (2007). Motivation in
kurikulum yang isinya pembelajaran berpusat pada siswa. elementary Mathematics. Tech Trends. 46(1). 40-43.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa terdapat beberapa macam dalam strategi
pengembangan motivasi belajar terutama pada siswa sekolah
dasar.

Kesimpulan (Conclusion)
Motivasi dalam belajar memiliki beberapa pengertian, sifat,
jenis, cara pengembangan dan fungsi yang beragam. Guru
dapat memaksimalkan potensi dalam diri siswa dengan
memotivasi diri siswa baik dalam membangkitkan motivasi
intrinsik maupun memberikan dorongan berupa motivasi
ekstrinsik. Diharapkan dengan semua itu, hasil belajar
maupun kemampuan akademik siswa dapat meningkat secara
signifikan.
Artikel ini masih perlu revisi tentang konsep motivasi yang
meliputi pengertian, sifat, jenis, cara pengembangan serta
fungsi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar semakin baik dalam menyusun artikel
selanjutnya pada kesempatan berikutnya.

Acknowledgements
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang didanai
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui skema
pemberian Beasiswa Unggulan Tahun 2016. Oleh sebab itu,
penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka
[1] Andrea R. Milner, et al. (2010). Elementary Science Students’
Motivation and Learning Strategy Use: Constructivist Classroom
Contextual Factors in a Life Science Laboratory and a Traditional
Classroom. Journal of Science Teacher Education. 22, 151-170.
[2] C. H. Su dan C.H. Cheng (2015). A Mobile Gamification
Learning System for Improving the Learning Motivation and
Achievements. Journal of Computer Assisted Learning. 31, 268-
286.
[3] Deci, E. L. (1971). Effects of Externally Mediated Rewards on
Intrinsic Motivation. Journal of Personality and Social
Psychology. 18(1), 105-115.
[4] Dejano T. Sobral. (2004). What kind of motivation drives
medical students’ learning quests?. Blackwell Publishing Ltd
Medical Education. 38(2), 950–957.
[5] Keyle L Kostelecky dan Mark J. Hoskinson. (2010) A “Novel”
Approach to Motivating Students. Journal of University of
Nothern Iowa. 125(3), 432-448.
[6] L. A. Kudrinskaia dan V. S. Kubarev (2013). Characteristics of
the Learning
Motivation of Students in a Higher Technical Educational
Institution. Russian Education and Society. 55(4), 25-37.
[7] Ruth Ghilay dan Yaron Ghilay. (2015). ISMS: A New Model for
Improving Student
Motivation and Self-esteem in Primary Education. International
Electronic Journal of Elementary Education. 7(3), 383-398.

View publication stats

You might also like