You are on page 1of 9

p-ISSN : 2502-0625, e-ISSN : 2715-7571

Jurnal Al-Taujih Volume 6 No. 2 Juli - Desember 2020 Hal 148-156


Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DALAM MENINGKATKAN


MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 PAINAN

Muri Juliani Fitri* & Sasmi Nelwati


Email : murijulianifitri28@gmail.com & sasminelwati@uinib.ac.id
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Abstract : The main problem in this research is the low learning motivation of students in the
teaching and learning process in the classroom. Therefore, there must be an effort to increase
students' motivation to learn. This study aims to describe how content mastery services can be
used to increase the learning motivation of students at SMPN 1 Painan. This research uses the
field research method, with a qualitative descriptive type of research through the process of
interviews, observation and documentation to describe what it is about the implementation of
content mastery services in increasing learning motivation at SMP Negeri 1 Painan. The content
mastery service starts with planning which includes setting target participants, preparing
administration, and motivational content on the laptop. Implementation is carried out by
providing material to participants using high touch and high tech approaches by guidance and
counseling teachers whose implementation results are assessed by immediate assessment, short-
term assessment, and long-term assessment to see students' understanding of the material
presented and the benefits of content mastery services for increase student motivation. In the
results of interviews with teachers, content mastery guidance and counseling services can help
students in increasing learning motivation as seen based on changes in behavior aimed at
students in the teaching and learning process in the classroom.
Keywords: content mastery service; motivation in learning; Improving motivation.

Abstrak : Masalah utama dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh sebab harus ada usaha untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
layanan penguasaan konten dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik
di SMP Negeri 1 Painan. Penelitian ini menggunakan metode field research, dengan jenis
penelitian deskriptif kualitatif melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi untuk
menggambarkan apa adanya tentang pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam
meningkatkan motivasi belajar di SMP Negeri 1 Painan. Layanan penguasaan konten dimulai
dengan perencanaan meliputi penetapan target peserta, penyiapan administrasi, dan content
materi motivasi dalam laptop. Pelaksanaan dilakukan dengan memberikan materi kepada peserta
mengunakan pendekatan high touch dan high tech oleh guru bimbingan dan konseling yang hasil
pelaksanaannya dinilai dengan penilaian segera, penilaian jangka pendek, maupun penilaian
jangka panjang untuk melihat pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan serta
manfaat layanan penguasaan konten terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik. Dalam
hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling layanan penguasaan konten dapat
membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajar yang dilihat berdasarkan
perubahan perilaku yang ditujukan peserta didik dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
Kata Kunci: Layanan penguasaan konten; motivasi belajar; peningkatan motivasi.

148
A. PENDAHULUAN tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi
Motivasi memegang peranan yang kesulitan (tidak lekas putus asa),
penting dalam proses belajar. Apabila guru menunjukkan minat terhadap bermacam-
dan orang tua dapat memberikan motivasi macam masalah, lebih senang bekerja mandiri,
yang baik pada peserta didik atau anaknya, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin,
maka dalam diri peserta didik atau anak akan dapat mempertahankan pendapatnya, tidak
timbul dorongan dan hasrat untuk belajar mudah melepaskan hal yang diyakini itu,
lebih baik. Memberikan motivasi yang baik senang mencari dan memecahkan soal-soal.
dan sesuai, maka peserta didik dapat Setiap individu melakukan sesuatu
menyadari akan manfaat belajar dan tujuan didasari dengan motivasi maka dari itu
yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. motivasi sangat penting untuk ditumbuhkan
Motivasi belajar juga diharapkan mampu kepada peserta didik untuk rajin dan giat
menggugah semangat belajar, terutama bagi belajar karena untuk itu dibutuhkan dorongan
para peserta didik yang malas belajar sebagai untuk menumbuhkannya. Maka dari itu
akibat pengaruh negatif dari luar diri peserta dibutuhkan gaya belajar yang berbeda dan
didik. menarik yang dilakukan oleh guru agar
Motivasi adalah dorongan dasar yang peserta didik termotivasi. Motivasi itu sangat
menggerakkan seseorang bertingkah laku. penting, motivasi adalah syarat mutlak dalam
Dorongan ini berada pada diri seseorang yang belajar untuk mencapai prestasi yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan.
sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh Belajar adalah suatu proses yang
karena itu, perbuatan seseorang yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang
didasarkan atas motivasi tertentu mengandung sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
tema sesuai dengan motivasi yang karena adanya interaksi antara seseorang
mendasarinya (Hamzah B. Uno, 2012: 1). dengan lingkungannnya. Salah satu pertanda
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian bahwa seseorang itu telah belajar adalah
usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi adanya perubahan tingkah laku pada diri
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin orang itu yang mungkin disebabkan oleh
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, terjadinya perubahan pada tingkat penge-
maka akan berusaha untuk meniadakan atau tahuan, keterampilan atau sikapnya (Azhar
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi Arsyad, 2016:1).
motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari Belajar dalam Islam merupakan
luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di kewajiban bagi setiap muslim, bahkan Allah
dalam diri seseorang (Sardiman, 2011:75). SWT menjanjikan akan mengangkat derajat
“Motivasi belajar merupakan keselu- orang-orang yang berilmu hingga beberapa
ruhan daya penggerak baik dari dalam derajat, sebagaimana firman Allah SWT
maupun dari luar siswa (dengan menciptakan dalam Q.S Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya
serangkaian usaha untuk menyediakan “Hai orang-orang beriman apabila kamu
kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
kelangsungan dan memberikan arah pada dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
memperhatikan materi pelajaran, ketekunan Maka berdirilah, niscaya Allah akan
dalam belajar, ketertarikan dalam belajar, meninggikan orang-orang yang beriman di
keseringan dalam belajar, komitmen dalam antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
memenuhi tugas sekolah, semangat dalam pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
belajar serta kehadiran siswa Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
disekolah.”(Mutia Rahmah, dkk, 2014:3) Permasalahan yang terjadi di SMP
Menurut Sardiman (2011:83) motivasi Negeri 1 Painan adalah rendahnya motivasi
pada diri seseorang itu memiliki ciri-ciri: belajar peserta didik. Sebagaimana data yang
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.2 Juli - Desember 2020 149
didapat di lapangan melalui wawancara bidang studi tetapi juga menjadi tanggung
dengan guru mata pelajaran pada tanggal 18 jawab guru bimbingan dan konseling di
September 2019, didapatkan informasi bahwa: sekolah. Untuk itu salah satu layanan yang
“Motivasi belajar peserta didik dikatakan bisa diberikan oleh guru BK mengatasi
rendah dalam belajar. Hal ini dapat diketahui masalah tersebut adalah yaitu layanan
dari beberapa peserta didik yang kurang penguasaan konten.
antusias jika sedang belajar misalnya peserta Layanan penguasaan konten merupakan
didik tidak mendengarkan dan memper- layanan bantuan kepada individu (sendiri-
hatikan saat guru menjelaskan yang berkaitan sendiri maupun kelompok) untuk menguasai
dengan pelajaran, jarang bertanya kepada kemampuan atau kompetensi tertentu melalui
guru, lebih memilih mengobrol dan kegiatan belajar. Kemampuan atau kompe-
mengganggu temannya yang sedang belajar, tensi yang dipelajari itu merupakan satu unit
tidak mengerjakan tugas, mengerjakan konten yang didalamnya terkandung fakta dan
pekerjaan rumah (PR) di sekolah, mencontek data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai,
pada saat ulangan. Kurangnya pengetahuan persepsi, afeksi, sikap, dan tindakan yang
tentang cara belajar, menganggap bahwa terkait di dalamnya. Layanan penguasaan
belajar adalah hal yang kurang menyenangkan konten membantu individu menguasai aspek-
dibandingkan dengan memainkan ponsel dan aspek konten tersebut secara tersinergikan.
aplikasi yang ada didalamnya”(Jon Harmen, Dengan penguasaan konten, individu diharap-
guru kelas SMP Negeri 1 Painan, 2019). kan mampu memenuhi kebutuhannya serta
Senada dengan itu, salah satu guru mengatasi masalah-masalah yang dialaminya
bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 (Prayitno, 2012:89).
Painan mengatakan bahwa: Willis (2011:35) mengatakan layanan
“Masih banyak siswa yang pada dasarnya penguasaan konten adalah layanan bimbingan
mereka mampu dalam mengikuti proses yang memungkinkan siswa mengembangkan
pembelajaran namun mereka terhambat diri berkenanan dengan sikap dan kebiasaan
karena kurangnya motivasi. Tidak adanya belajar yang baik, materi belajar yang cocok
hasrat keinginan peserta didik untuk belajar, dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,
tidak rajin membuat tugas, dan tidak ulet serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
menghadapi kesulitan”(Sonia Dwi Helfira, Guru belajar lainnya.
Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Painan, Setiap siswa perlu menguasai berbagai
2019) kemampuan atau kompetensi. Kemampuan
Wawancara dengan koordinator atau kompetensi itulah siswa hidup dan
bimbingan dan konseling SMP Negeri 1 berkembang. Kepemilikan kemampuan atau
Painan bu Zaimah mengatakan: kompetensi tertentu oleh siswa harus melalui
“Sebagian siswa belajar hanya apabila proses belajar. Dalam rangka ini, sekolah dan
mendekati ulangan sedangkan hari-hari lain madrasah harus bisa memenuhi kebutuhan
tidak pernah belajar. Pekerjaan rumah jarang belajar siswa (Tohirin, 2015:153).
dikerjakan di rumah, hendak dikumpul baru di Layanan penguasaan konten terfokus
kerjakan itupun pagi hari di sekolah. Coret- kepada dikuasainya konten oleh para peserta
coret kertas atau buku dengan coret-coretan yang diberikan layanan. Untuk itu layanan ini
yang tidak jelas, atau hanya asyik ngobrol perlu direncanakan, dilaksanakan serta dieva
dengan teman disampingnya ketika guru luasi secara tertib dan akurat.
mengajar maupun ketika guru memberikan Menurut Tohirin (2015:156-157) pelak-
tugas sehingga mengganggu proses belajar sanaan layanan penguasaan konten dilakukan
mengajar di sekolah tersebut. Motivasi belajar melalui beberapa tahap yaitu : Perencanaan,
siswa pada umumnya rendah.” pelaksanaan, evaluasi, analisa hasil evaluasi,
Permasalahan motivasi belajar peserta tindak lanjut dan pelaporan. Perencanaan
didik yang terjadi di SMP Negeri 1 Painan layanan penguasaan konten terdiri dari
tidak hanya menjadi tanggung jawab guru beberapa tahap yaitu penetapan subjek,
150 Muri Juliami Fitri, dkk : Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan motivasi belajar .…
penyiapan konten, penetapan proses dan dalam diri peserta didik, teman sebaya,
langkah layanan, penyiapan fasilitas dan keluarga, guru, dan lingkungan juga memiliki
kelengkapan administrasi. Pelaksanaan laya- peran penting dalam meningkatkan motivasi
nan penguasaan konten terdiri dari tahap belajar.
yaitu : pelaksanaan pengorganisasian proses Motivasi belajar menurut Hamzah B.
pembelajaran penguasaan konten dan peng Uno (2011:23) yaitu dorongan internal dan
implementasian high touch dan high tech eksternal pada peserta didik yang sedang
dalam proses pembelajaran. Tahapan eva- belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
luasi terdiri dari penetapan materi evaluasi, laku. Sedangkan menurut Iskandar (2009:183)
penetapan prosedur evaluasi, penyusunan motivasi belajar adalah dorongan yang berasal
instrumen evaluasi, pengaplikasian instrumen dari dalam dan luar diri siswa yang sedang
evaluasi dan mengolah hasil aplikasi instru- belajar untuk mengadakan perubahan pada
men. tingkah laku pada umumnya dan semangat
Evaluasi atau penilaian terhadap atau keinginan untuk belajar lebih semangat.
layanan penguasaan konten dengan tahapan Motivasi belajar dapat terpenuhi baik
kegiatan di atas, dapat dilakukan melalui tiga berasal dari dalam diri sendiri maupun luar
cara yaitu: (a) Evaluasi atau penilaian segera diri individu tersebut. Motivasi berasal dari
yang dilakukan menjelang diakhirinya setiap dalam diri pribadi seseorang disebut dengan
kegiatan layanan. (b)Evaluasi atau penilaian motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal
jangka pendek; yang dilaksanakan beberapa dari luar diri seseorang disebut motivasi
waktu setelah kegiatan layanan berakhir. ekstrinsik.
Evaluasi atau penilaian jangka panjang yang Menurut Yudrik Jahja (2011:357)
dilaksanakan setelah semua program layanan motivasi intrinsik yaitu motivasi yang lahir
selesai dilaksanakan. Waktunya relatif, dari dalam diri manusia yang berupa
tergantung luas dan sempitnya program dorongan yang kuat yang keluar dari dalam
layanan. dirinya dan memberikan suatu kemampuan
Analisis hasil evaluasi dilakukan untuk melakukan pekerjaan tanpa adanya
melalui beberapa tahap yaitu menetapkan suatu kepaksaan. Motivasi ekstrinsik adalah
standar evaluasi, melakukan analisis evaluasi, motif-motif yang aktif dan berfungsinya
dan menafsirkan hasil evaluasi. Selajutnya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai
dilakukan tidak lanjut dengan tahapan contoh seseorang itu belajar, karena tahu
penetapan jenis dan arah tindak lanjut dan besok paginya akan ujian dngan haapan
mengkomunikasikan rencana tindak lanjut mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji
kepada siswa dan pihak lain yang terkait. oleh pacarnya, atau temannya. Jadi yang
Tahapan terakhir dari pelaksanaan layanan penting bukan karena belajar ingin
penguasaan konten adalah pelaporan yaitu mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan
proses penyusunan laporan dan penyampaian nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah
laporan kepada pihak terkait khususnya (Sardiman, 2011:90-91).
kepala sekolah atau madrasah) sebagai Berdasarkan latar belakang tersebut
penanggung jawab utama layanan bimbingan peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dan konseling di sekolah atau madrasah serta tentang “pelaksanaan layanan penguasaan
mendokumentasikan laporan. konten dalam meningkatkan motivasi belajar
Layanan penguasaan konten diperlukan peserta didik di SMP Negeri 1 Painan”.
agar peserta didik menghasilkan motif yang peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana
kuat dalam belajarnya. Adanya pemanfaatan pelaksanaan layanan penguasaan konten
layanan penguasaan konten dalam meningkat- dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
kan motivasi belajar yang efektif, yaitu didik SMP Negeri 1 Painan mulai dari
supaya peserta didik dapat bersemangat dan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
tidak adanya rasa malas dalam belajar. terhadap hasil pelaksanaan layanan penguasan
Disamping itu kemauan ataupun motivasi dari konten.
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.2 Juli - Desember 2020 151
B. METODE PENELITIAN yang dapat dinilai. Dalam penyusunan proram
Penelitian ini dilaksanakan dengan bimbingan dan konseling, guru bimbingan
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut dan konseling melakukan kerja sama dengan
Sugiyono, bahwa penelitian kualitatif adalah kepala sekolah, waka kesiswaan, guru mata
metode penelitian yang berlandaskan pada pelajaran, wali kelas dan personil sekolah
filsafat postpositivisme digunakan untuk lainnya. Guru bimbingan dan konseling telah
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah berusaha untuk menyusun program
(sebagai lawannya adalah eksperimen) bimbingan dan konseling itu menurut
dimana peneliti adalah sebagai instrument ketentuan yang sebaiknya dan dilakukan
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan perencanaan yang matang sesuai
secara triangulasi (gabungan), analisis data dengan kebutuhan peserta didik. Sebagaimana
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian yang diungkapkan oleh guru bimbingan dan
kualitatif lebih menekankan makna daripada konseling:
generalisasi (Sardiman, 2011:9). “Perencanaan yang saya buat seperti: program
Sumber data dalam penelitian ini adalah tahunan, semesteran, bulanan serta rencana
guru bimbingan dan konseling, peserta didik pelaksanaan layanan (RPL) dan juga buku
kelas VIII, dan guru mata pelajaran/ wali absen serta spidol. Semua ini, saya
kelas di SMP Negeri 1 Painan. rencanakan, siapkan dan saya susun, sebelum
Teknik pengumpulan data yang diguna pelaksanaan layanan yang akan diberikan
kan adalah observasi, wawancara dan doku kepada peserta layanan/peserta didik.
mentasi. Sedangkan teknik analisis data yang Sebelum melaksanakan layanan penguasaan
dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, konten, saya mengetahui tujuan dari
dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan atau pelaksanaan kegiatan ini serta menetapkan
pengecekan keabsahan data dengan teknik subjek/peserta layanan yang akan mengikuti
pemeriksaan derajat kepercayaan, teknik proses pemberian layanan penguasaan konten
pemeriksaan keteralihan dengan cara uraian dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
rinic, teknik pemeriksaan kebergantungan didik. Saya menyiapkan konten yang akan
dengan cara auditing, dan teknik pemeriksaan dipelajari dalam layanan penguasaan konten
kepastian dengan cara audit kepastian. dalam meningkatkan motivasi belajar sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. ”Sonia Dwi
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Helfira, wawancara 7 Januari 2020).
1. Perencanaan Layanan Penguasaan Hal ini juga senada dengan guru
Konten dalam Meningkatkan Motivasi bimbingan dan konseling yang lain, yang
Belajar Peserta Didik SMP Negeri 1 menjelaskan bahwa:
Painan “Perencanaan yang saya lakukan harus
Perencanaan yang paling penting dari terlebih dahulu menetapkan subjek/peserta
guru bimbingan dan konseling meliputi: layanan. Jika tidak menetapkan peserta
pemahamannya tentang layanan penguasaan layanan, bagaimana caranya kita sebagai guru
konten, tujuan, isi, metode dan teknik layanan bimbingan dan konseling memberikan
penguasaan konten itu sendiri. Tanpa itu layanan kepada peserta didik. Setelah
semua maka guru bimbingan dan konseling menetapkan subjek saya menentukan konten
akan kesulitan dalam melaksanakan layanan yang akan diberikan, saya berikan secara
penguasaan konten. klasikal, selain klasikal ada juga kelompok.
Perencanaan layanan diawali dengan Menetapkan peserta layanan adalah wajib
penyusunan program bimbingan dan kon- bagi setiap guru bimbingan dan konseling.
seling yang bertujuan agar guru bimbingan Perencanaan penyusunanan program bim-
dan konseling memiliki pedoman yang pasti bingan dan konseling tersebut berdasarkan
dan jelas, sehingga kegiatan bimbingan dan data yang diperoleh baik dari personil sekolah
konseling disekolah dapat dilaksanakan maupun dari peserta didik (keadaan peserta
dengan lancar, efektif, dan efisien serta hasil
152 Muri Juliami Fitri, dkk : Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan motivasi belajar .…
didik). ”(Ayu Permata Sari, wawancara 7 5. Saya menyiapkan duplikat materi untuk
Januari 2020). dibagikan kepada peserta didik agar peserta
Perencanaan Layanan Penguasaan didik lebih mudah memahaminya.”(Zaimah,
Konten di SMP Negeri 1 Painan telah disusun wawancara 7 Januari 2020).
sesuai dengan indikator dari perencanaan Senada dengan itu, Ibu Sonia Dwi Helfira
layanan penguasaan konten. Perencanaan mengatakan bahwa: “Guru bimbingan dan
layanan penguasaan konten dilakukan oleh konseling menyiapkan fasilitas yang akan
guru bimbingan dan konseling dan semuanya digunakan dalam pemberian layanan pengua-
dikemas dalam program tahunan, program saan konten. baik itu dari peserta layanan,
semester, rencana kegiatan bimbingan dan konten yang akan diberikan kepada peserta
konseling serta Rencana Pelaksanaan didik, penyampaiaan materinya, penjelasan,
Layanan (RPL). semua yang berkaitan agar proses pemberian
Perencanaan yang dilakukan guru bim- layanan penguasaan bisa diberikan sesuai
bingan dan konseling tentang layanan dengan apa yang diharapkan. Perencanaan
penguasaan konten didukung dengan media layanan penguasaan konten dalam meningkat
pembelajaran. Media pembelajaran secara kan motivasi belajar peserta didik dilaksana
umum adalah alat bantu proses belajar kan 1x40 menit untuk satu konten yang
mengajar. Segala sesuatu yang dapat diper- dilakukan dengan cara klasikal di dalam
gunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, kelas.”(wawancara, 7 Januari 2020).
perhatian, dan kemampuan atau keterampilan Berdasarkan wawancara dengan guru
pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya bimbingan dan konseling, dapat disimpulkan
proses belajar. Guru bimbingan dan konseling bahwa dalam perencanaan pemberian konten
dalam menggunakan media dapat mengguna guru bimbingan dan konseling menyiapkan
kan berbagai perangkat keras dan perangkat fasilitas, termasuk media dengan perangkat
lunak media pembelajaran, meliputi alat keras dan lunaknya berupa power point
peraga. Media tulis dan grafis, peralatan dan presentation, kertas kerja dan sebagainya.
program elektronik. Perencanaan bimbingan dan konseling
Hal tersebut diperkuat dengan wawancara adalah langkah penting untuk merumuskan
yang dilakukan dengan guru bimbingan dan mengenai apa yang akan diharapkan dan apa
konseling, mengatakan bahwa: yang harus dilakukan. Perencanaan ini harus
“Saya menetapkan dan menyiapkan fasilitas dilakukan dengan matang mulai dari program
layanan, termasuk media dengan perangkat yang dilaksanakan hingga disusun secara
keras dan lunaknya yang berupa power point matang dan sistematis hingga evaluasi
presentation, kertas kerja dan sebagainya. programnya.
Langkah-langkah dalam pemberian layanan Perencanaan layanan penguasaan
penguasaan konten terutama meningkatkan konten harus dilakukan dengan matang mulai
motivasi belajar adalah: dari program yang dilaksanakan hingga
1. Peserta layanan disusun secara matang dan sistematis hingga
2. Sebelum saya menyampaikan konten evaluasi programnya. Berdasarkan hasil
kepada peserta didik, saya harus lebih dulu beberapa wawancara dengan guru bimbingan
mengetahui tentang konten tersebut. Untuk dan konseling diperoleh informasi bahwa
itu, saya menyiapkan materi yang akan guru bimbingan dan konseling menetapkan
disampaikan kepada peserta didik secara subjek/peserta layanan sebelum memberikan
detail. layanan penguasaan konten, menyiapkan
3. Saya menjelaskan tentang materi tersebut, konten yang akan diberikan kepada peserta
kemudian melakukan tanya jawab tentang layanan, menggunakan media pembelajaran
materi. sebagai alat bantu proses pembelajaran, dan
4. Layanan ini dilakukan di dalam kelas mengetahui langkah - langkah dalam pem
dengan format bimbingan klasikal berian layanan penguasaan konten.
menggunakan media laptop.
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.2 Juli - Desember 2020 153
2. Pelaksanaan Layanan Penguasaan kelembutan, keteladanan, pemberi penguatan,
Konten dalam Meningkatkan Motivasi dan tindakan tegas yang mendidik. High tech
Belajar Peserta Didik SMP Negeri 1 yaitu teknologi tingi untuk menjamin kualitas
Painan penguasaan konten, melalui implementasi
Layanan penguasaan konten umumnya di oleh konselor: materi pembelajaran, metode,
selenggarakan secara langsung (bersifat alat bantu, lingkungan, dan penilaian hasil
direktif) dan tatap muka melalui format pembelajaran.
klasikal, kelompok, atau individual. Guru Pelaksanaan layanan penguasaan
bimbingan dan konseling secara aktif menyaji konten untuk meningkatkan motivasi belajar
kan bahan, memberi contoh, merangsang peserta didik dilaksanakan setelah peren-
(memotivasi), mendorong, dan menggerakkan canaan dirasa telah siap dan target peserta
peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif telah ditentukanPelaksanaan Layanan Pengua-
mengikuti materi dan kegiatan layanan. saan Konten di SMP Negeri 1 Painan telah
Wawancara dengan guru bimbingan dan sesuai dengan pelaksanaan layanan pengua-
konseling, mengatakan bahwa: saan konten dimana guru bimbingan dan
“Melaksanakan layanan penguasaan konten konseling melaksankan kegiatan layanan
tentunya melakukan sentuhan-sentuhan yang melalui pengorganisasian proses pembela-
menyangkut aspek afektif, semangat, nilai- jaran penguasaan konten dan mengimplemen-
nilai, dan moral serta memanfaatkan tasikan high tech dan high touch dalam proses
teknologi tinggi (high tech) guna menjamin pembelajaran.
kualitas penguasaan konten pembelajaran, Adapun materi yang diberikan dalam
metode, alat bantudan penilaian hasil yang pelaksanaan layanan penguasan konten untuk
saya berikan kepada peserta didik. Sentuhan- meningkatkan motivasi belajar peserta didik
sentuhan tersebut berkaitan dengan kewiba- di SMP negeri I Painan adalah materi yang
waan yang berupa kasih saying, kelembutan, berkaitan dengan sikap belajar, cara
keteladanan, dan pemberian penguatan (Sonia mengahadpi tugas dan juga kiat menjadi
Dwi Helfira, 8 Januari 2020). pribadi yang kokoh. Sebagaimana wawancara
Pelaksanaan layanan penguasaan konten yang dilakukan dengan guru bimbingan dan
dalam meningkatkan motivasi belajar peserta konseling di SMP Negeri 1 Painan,
didik terlebih dahulu perlu menyiapkan materi mengatakan bahwa:
yang akan dikembangkan. Materi yang di “Materi yang dikembangkan dalam
kembangkan dalam meningkatkan motivasi meningkatkan motivasi belajar peserta didik
belajar peserta didik bisa dalam kegiatan dan bisa dalam kegiatan dan penguasaan bahan
penguasaan bahan belajar seperti: sikap dan belajar seperti:Sikap dan perilaku belajar,
kebiasaan belajar, menjadi pribadi yang Menjadi pribadi yang mandiri, Tekun
mandiri, tekun menghadapi tugas, kiat men- menghadapi tugas, Kiat menjadi pribadi yang
jadi pribadi yang berkepribadian kokoh, dan berkepribadian kokoh, Menjadi pribadi yang
menjadi pribadi yang menyukai tantangan. menyukai tantangan (Sonia Dwi Herlina, 8
Pelaksanaan layanan penguasaan konten yang Januari 2020).
diberikan oleh guru bimbingan dan konseling Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan
kepada peserta layanan menggunakan metode, layanan penguasaan konten ini adalah teknik
teknik dan pendekatan yang diimplemen tanya jawab dan diskusi. Sebgaimana diung-
tasikan dalam proses pembelajaran. Pende- kapkan oleh ibu Zaimah “saya meng
katan yang digunakan adalah high touch dan implementasikannya dalam kegiatan layanan
high tech. High touch yaitu sentuhan- penguasaan konten melalui teknik-teknk
sentuhan tingkat tinggi yang mengenai aspek sebagai berikut: Penyajian materi pokok
kepribadiann dan kemanusiaan peserta konten setelah peserta didik disiapkan
layanan terutama aspek afektif, semangat, sebagimana mestinya, Tanya jawab dan
sikap, nilai, dan moral melalui implementasi diskusi. Saya harus bisa mendorong peserta
oleh konselor: kewibawaan, kasih sayang dan didik untuk berpartisipasi secara aktif guna
154 Muri Juliami Fitri, dkk : Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan motivasi belajar .…
meningkatkan wawasan dan pemahamannya diberikan oleh guru bimbingan dan konseling
berkenaan dengan konten tertentu yang mudah dimengerti, sehingga saya selaku
menjadi isi layanan. Dan Melakukan kegiatan peserta didik memahami apa yang disampai
lanjutan, misalnya melalui diskusi kelompok, kan oleh guru bimbingan dan konseling dalam
penugasan, dan latihan terbatas, survey memberikan layanan penguasaan konten dan
lapangan atau studi kepustakaan, percobaan, pendapat saya setelah melaksanakan layanan
dan latihan tindakan (dalam rangka penguasaan konten sangat baik. karena guru
pengubahan tingkah laku).”(wawancara, 11 bimbingan dan konseling saya memberikan
Januari 2020). materi yang sangat berharga dan memahami
3. Hasil Pelaksanaan Layanan Pengu- materi yang diberikan oleh guru bimbingan
asaan Konten dalam Meningkatkan dan konseling. Sekarang saya merasa lebih
Motivasi Belajar Peserta Didik SMP termotivasi lagi untuk melakukan hal-hal
Negeri 1 Painan yang baik dalam meningkatkan motivasi
Hasil yang diperoleh dalam layanan belajar, serta melakukan hal yang lebih positif
penguasaan konten ini dapat diketahui melalui dalam hal belajar, seperti sugesti diri sendiri,
penilaian yang dilakukan oleh guru bim- buat jadwal belajar, mulai secara perlahan
bingan dan konseling. Penilaian tersebut namun konsisten, serta ubah kebiasaan yang
berupa penilaian segera (laiseg), penilaian tidak terlalu bermanfaat atau tidak men
jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka dukung.”( Nayla Anindya, 14 Januari 2020).
panjang (laijapang) yang berupa penilaian Dari hasil wawancara dengan guru
hasil layanan penguasaan konten yang bimbingan dan konseling dan peserta didik
diberikan kepada peserta didik sesuai jangka dapat diketahui bahwa layanan penguasaan
waktu terentasnya masalah peserta didik. Dari konten dapat membantu peserta didik dalam
hasil itu guru bimbingan dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar yang dilihat
melihat dan mengetahui sampai sejauh mana berdasarkan perubahan perilaku yang
masalah peserta didik dapat tertuntaskan dan ditujukan peserta didik dalam proses belajar
apa sudah ada perubahan yang dilakukan oleh mengajar di dalam kelas. Layanan pengu-
peserta didik yang mengalami masalah asaan konten direspon positif oleh peserta
tersebut. didik. Tindak lanjut dalam layanan
Berdasarkan hasil wawancara dengan penguasaan konten dikomunikasikan kepada
guru bimbingan dan konseling, ia mengatakan: peserta didik dan pihak-pihak terkait, dan
“Berhasil atau tidaknya proses layanan kemudian melaksanakan rencana tindak lanjut.
penguasaan konten dilihat dari hasil dan Penilaian hasil layanan penguasaan konten
perubahan yang terjadi pada peserta didik. dilakukan dengan cara melaksanakan
Setelah diberikan layanan penguasaan konten, pengawasan terhadap sikap dan tingkah laku
saya melihat peserta didik merasa lebih peserta didik dalam hal belajar. Hasil yang
memahami, dan sudah mengetahui bagaimana didapatkan oleh peserta didik adalah
cara memotivasi diri dalam hal belajar. mengetahui cara memotivasi diri dalam hal
Sementara, untuk mengukur hasil pelaksanaan belajar, manfaat setelah diberikan layanan
layanan penguasaan konten saya sering oleh guru bimbingan dan konseling, serta
mengamati dan melakukan pemantauan peserta didik memahami materi yang
terhadap peserta didik tersebut, ternyata ada disampaikan oleh guru bimbingan dan
perubahan pada diri peserta didik seperti konseling. Pelaksanaan layanan penguasaan
perubahan sikap dalam proses belajar” konten dalam meningkatkan motivasi belajar
(Zaimah, 11 Januari 2020). peserta didik memberikan perubahan terhadap
Peserta didik SMP Negeri I Painan diri peserta didik itu sendiri.
juga mengungkapkan tentang hasil yang
didapat mereka setelah pelaksanaan layanan D. SIMPULAN
penguasaan konten yang dilakukan guru Berdasarkan temuan penelitian diper-
bimbingan dan konseling: “Layanan yang oleh informasi bahwa perencanaan layanan
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.2 Juli - Desember 2020 155
pengasaan konten sudah direncanakan dengan
baik oleh guru pembimbing. Perencanaan
telah disusun secara matang dan terperinci,
materi, metode dan teknik pendekatan telah
disesuaikan dengan layanan penguasaan
konten untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik di SMP Negeri 1 Painan. Pelak-
sanaan layanan penguasaan konten dalam
meningkatkan motivasi belajar peserta didik
telah dilakukan sesuai dengan prosedur
pelaksanaan layanan konten itu sendiri. Hasil
layanan penguasaan konten dalam meningkat
kan motivasi belajar peserta didik yang
dilakukan guru bimbingan dan konseling
mampu merubah prilaku dan sikap peserta
didik untuk belajar. Layanan penguasaan
konten juga dapat membantu peserta didik
dalam meningkatkan motivasi belajar.

D. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, 2016, Media Pembelajaran,
Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Hamzah B. Uno. 2011. Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan
(Sebuah Orientasi Baru). Jakarta: Gaung
Persada Press
Rahmah, Mutia, Rosmawati, Elni Yakub,
Pengaruh Pemberian Layanan Pengua-
saan Konten terhadap Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMAN
10 Pekanbaru, (Karya Ilmiah:
Universitas Riau, Pekanbaru, 2014)
Prayitno. 2012. Seri Panduan Layanan dan
Kegiatan Pendukung Konseling. Padang:
Universitas Negeri Padang
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan
Terjemahannya dilengkapi dengan
Asbabaun Nuzul dan Hadist Shahih,
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Tohirin. 2015. Bimbingan Konseling di
Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers
Willis. Sofyan S. 2011. Konseling Individual
Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Yudrik Jahja. 2011. Psikolologi Perkem-
bangan. Jakarta: Kencana.

156 Muri Juliami Fitri, dkk : Pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan motivasi belajar .…

You might also like