Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan pengertian pengorganisasian siswa
1.3.2 Menjelaskan metode pengorganisasian siswa
1.3.3 Menjelaskan posisi guru dalam pengolahan pesan
1.3.4 Menjelaskan proses pengolahan pesan
1.3.5 Menjelaskan kemampuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
c. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan mengajar, guru dapat berperan sabagai pemberi informasi,
fasilisator, pembimbing dan pengendali ketertiban kerja.
c. Jigsaw
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar
menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam
kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap
anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang
ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang
bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang
terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a)
belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana
mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu
siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam
subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada
temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh
siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi
yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus
menguasai topik secara keseluruhan.
2.2.2.5 Evaluasi Hasil Belajar Kelompok
Pengukuran terhadap proses dan hasil belajar kelompok dilakukan secara
obyektif, sehingga hasil penilaian tidak diambil sama rata untuk semua anggota
kelompok. Oleh karena itu penilaian perlu dilakukan kepada setiap anggota
kelompok. Penilaian secara subyektif dilakukan dengan menggunakan Catatan
Penampilan Kerja untuk setiap anggota kelompok yang dicatat di dalam daftar
penilaian. Penilaian yang dilakukan secara obyektif adalah ceklis, tanya jawab,
penilaian produk, tes kinerja.
Penilaian ceklis berbentuk skala sikap untuk mengetahui kemajuan belajar
peserta didik atau tingkat pencapaian hasil belajar setelah peserta menyelesaikan
proses belajar. Penilaian ceklis ini dilakukan sendiri oleh peserta didik. Ceklis
kemajuan belajar dapat terdiri dari dua pilihan, misal “Sudah dan Belum”. Sedangkan
ceklis pencapaian hasil belajar dapat berisi tiga pilihan, misal: “Baik – Cukup –
Kurang”. Penilaian Ceklis ini berguna untuk bagi pendidik untuk memperbaiki proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung maupun berikutnya.
b. Pembelajaran Inkuiri
Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan keterampilan
intelektual, berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah. Peranan
guru yang penting adalah
menciptakan suasana bebas berpikir sehingga siswa berani
bereksplorasi dalam penemuan dan pemecahan masalah
fasilitator dalam penelitian
rekan diskusi dalam klasifikasi dan pencarian alternative pemecahan masalah,
pembimbing penelitian.