Professional Documents
Culture Documents
KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
a. Peran guru
hidupnya. Hal ini sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang
masyarakat. Peranan ialah pola ingkah laku tertentu yang merupakan ciri-
yang penting, peran guru ini belum dapat digantikan oleh teknologi seperti
radio, televisi, internet dan laninya. Banyak unsur manusiawi seperti sikap,
1
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta, Rajawali Pers, 2007), hal. 212.
2
Oemar Hamalik. Psikologi Belajar dan Mengajar.(Bandung, Sinar Baru Algesindo), hal
. l33.
8
Betapa pentingnya peranan guru dan betapa beratnya tugas dan
tanggung jawab guru, terutama tanggung jawab moral untuk digugu dan
ditiru. Di sekolah seorang guru menjadi ukuran atau pedoman bagi murid-
Fungsi atau peran penting guru dalam PBM ialah sebagai “director
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peran guru ini
maupun dengan staf yang lain. Dari berbagai interaksi belajar mengajar,
dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau
tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan
siswanya.
menurut Adams dan Dickey bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas,
meliputi:
3
Ramayulis, Ilmu Pendidukan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia,2008), hal 74-75
4
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008), hal 143.
1) Guru Sebagai Pengajar
baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu
bersangkutan.
terlaksana.
sebagai pelaksana.
itu, ada yang secara langsung kemasyarakat dan ada melalui lembaga
pendidikan (sekolah).
masyarakat itu.
5
Oemar hamalik. Op. Cit.hal.124-126.
Peranan guru dalam pengorganisasian lingkungan belajar
model, (b) guru sebagai perencana, (c) guru sebagai peramal, (d) guru
teladan.
operasional.
dan keinginan.7
7
Anas Salahudin, Op. Cit.hal.187-189.
2) Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar
b. Membimbing siswa
8
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta, Rineka Cipta, 2010),
hal. 97.
9
Hallen A, Bimbingan dan Konseling (Jakarta, Quantum Teaching, 2005), hal.2.
10
Ibid,hal.5
masyarakat. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
lingkungan dan arah yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
mengajar .
yang dihadapinya.
secara kelompok.13
11
Anas Salahudin. Op. Cit.hal.13.
12
Sardiman. Op cit.hal.140
13
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar, (Jakarta. Rineka Cipta, 2004),
hal.116.
Program bimbingan berdaya guna dan berhasil guna dalam
siswa.
rohani siswa.
murid agar dapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga
setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang
belajarnya.
14
Oemar Hamalik.Op. cit. hal.194.
15
Abu Ahmadi dan widodo supriyono, Op . cit.hal.111.
2) Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku
pelajaran.
perpustakaan.
ujian.
5) Memilih satu bidang studi ( mayor atau minor ) sesuai dengan bakat,
tertentu.
depan.16
pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat dan
16
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Loc, cit. hal 113
17
Oemar Hamalik.Op. cit. hal.195
2) Bimbingan merupakan proses membantu individu.
18
Hallen A.Op.Cit.hal.5.
19
Oemar Hamalik.Op. cit.hal. 34.
Membimbingan disini merupakan proses pemberian bantuan yang
Selain peran yang harus dilakukan oleh guru, kerjasama antara orang
tua dan guru juga harus diperhatikan. Crew di dalam buku Hadari Nabawi
sekolah, dimana antara orang tua siswa denga guru hendaknya saling
memberikan bantuan dan bimbingan itu tidak mungkin dilakukan dengan baik
oleh guru tanpa bantuan atau kerja sama dari orang tua/keluarga yang anakanya
dilakukan antara guru dan orang tua murid dalam memajukan pendidikan:
20
Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Haji Mas Agung,
Jakarta, 1989, Hal 40.
3) Adanya daftar nilai raport yang setiap semester dibagikan kepada
murid.
dan apabila teknik kerjasama antara orang tua siswa dengan guru dapat
terlaksana dengan baik maka guru dan orang tua dapat mengetahui apa saja
memiliki prestasi belajar rendah agar peserta didik mencapai prestasi belajar
dalam kelompok-kelompok .
21
M. Nglim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Rosda Karya,
Bandung, 1998, Hal. 128-129.
4) Memberikan pembelajaran remidi (remidial teaching).
2. Prestasi Belajar
1) Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa
22
Dr. E. Mulyasa, Loc.Cit.hal. 125
23
Slameto, Op.Cit, hal.2.
5) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si
berikut:
1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
sekolah.
24
Sardiman A.M, Op.Cit, hal.38.
25
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Belajar Siswa, (Bandung:
Grasindo , 2004), hal 75.
2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya
hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan
pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses belajar
karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan
yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran dan hasil belajar yang
kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assesment adapula
kata lain yang searti dan relatif lebih masyur dalam dunia pendidikan kita
golongan saja, yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah
faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Yang termasuk
dalam faktor intern seperti, faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor
1) Kecerdasan
26
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan , (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya , 2010),
hal. 139.
27
Slameto, Op.Cit, hal.54.
2) Bakat
orangtuanya.
Perhatian adalah melihat dan dengar dengan baik dan teliti terhadap
4) Motif
belajar, jika siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan
5) Cara belajar
pestasi yang tingi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien.
6) Lingkungan keluarga
7) Sekolah
faktor, diantaranya;
(passing grade) skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100
28
Tulus tu’u. Op.cit, hal.78
29
http://moemoehms.wordpress.com/2011/03/10/pembelajaran-yang-tidak-efektif-
penyebab-prestasi-belajar-rendah/ (11-juni-2014 )
adalah 55 atau 60. Selain norma-norma tersebut, ada norma lain dinegara kita
yang baru berlaku diperguruan tinggi, yaitu norma prestasi belajar dengan
TABEL II.1
Simbol Nilai Angka dan Huruf
simbol- simbol nilai angka dan huruf
Angka huruf Predikat
8 - 10 =80 - 100 = 3,1 – 4 A sangat baik
7 - 7,9 = 70 - 79 = 2,1 – 3 B Baik
6 - 6,9 = 60 - 6,9 = 1,1 – 2 C Cukup
5 - 5,9 = 50 - 5,9 = 1 D Kurang
0 - 4,9 = 0 - 49 = 0 E Gagal
Perlu diketahui bahwa simbol nilai angka yang berskala antara 0 sampai 4
siswa yang memiliki prestasi belajar rendah pada mata pelajaran ekonomi di
Penelitian yang dianggap relevan atau mendekati sama adalah penelitian yang
dialakukan oleh:
hasil penelitiannya upaya guru dalam membimbing siswa yang berprestasi rendah
30
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Raja Ali Persada, 2004), hal. 222.
sudah dilakukan, walaupun kegiatan tersebut belum maksimal. Hal ini dapat
diketahui dari hasil perhitungan angket yang menunjukkan angka 50,49% yang
judul” Peran Guru Sebagai Pembimbing”. Hasil penelitian adalah bahwa para
masih pada tahap awal. Hal ini terlihat dalam interaksi guru-murid, pelaksanaan
C. Konsep Operasional
belajar.
berprestasi.
10. Guru memberikan saran dan masukan kepada orang tua siswa.
dipahami siswa.
13. Guru memberikan tugas tambahan kepada siswa siswa berprestasi rendah.
14. Guru menggunakan metode yang bervariasi pada saat proses belajar.
tugasnya.